Skip to main content

1

Aku memulai bacaan Al-Qur'an dengan menyebut nama Allah, nama teragung bagi satu-satunya Tuhan yang patut disembah, yang memiliki seluruh sifat kesempurnaan dan tersucikan dari segala bentuk kekurangan, Yang Maha Pengasih, Pemilik dan sumber sifat kasih Yang menganugerahkan segala macam karunia, baik besar maupun kecil, kepada seluruh makhluk, Maha Penyayang Yang tiada henti memberi kasih dan kebaikan kepada orang-orang yang beriman. Memulai setiap pekerjaan dengan menyebut nama Allah (basmalah) akan mendatangkan keberkahan, dan dengan mengingat Allah dalam setiap pekerjaan, seseorang akan memiliki kekuatan spiritual untuk melakukan yang terbaik dan menghindar dari keburukan.

2

Segala puji kita persembahkan hanya untuk Allah semata, Tuhan Pencipta dan Pemelihara seluruh alam, yaitu semua jenis makhluk.

3

Dialah Yang Maha Pengasih, Pemilik dan sumber sifat kasih, Yang menganugerahkan segala macam karunia, baik besar maupun kecil, kepada seluruh makhluk, Maha Penyayang Yang selalu tiada henti memberi kasih dan kebaikan kepada orang-orang yang beriman.

4

Dialah satu-satunya Pemilik hari Pembalasan dan perhitungan atas segala perbuatan, yaitu hari kiamat. Kepemilikan-Nya pada hari itu bersifat mutlak dan tidak disekutui oleh suatu apa pun.

5

Atas dasar itu semua, hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan beribadah dengan penuh ketulusan, kekhusyukan, dan tawakal, dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan dalam segala urusan dan keadaan kami, sambil kami berusaha keras.

6

Kami memohon, tunjukilah kami jalan yang lurus, dan teguhkanlah kami di jalan itu, yaitu jalan hidup yang benar, yang dapat membuat kami bahagia di dunia dan di akhirat, serta dapat mengantarkan kami menuju keridaan-Mu.

7

Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, berupa keimanan, hidayah, dan rida-Mu. Mereka itu, seperti dijelaskan dalam Surah an-Nisa' /4: 69, adalah: 1) para nabi yang telah dipilih Allah untuk memperoleh bimbingan sekaligus ditugasi untuk menuntun manusia menuju kebenaran Ilahi; 2) siddiqin, yaitu orang-orang yang selalu benar dan jujur, tidak ternodai oleh kebatilan, tidak pula mengambil sikap yang bertentangan dengan kebenaran; 3) syuhada', yaitu mereka yang bersaksi atas kebenaran dan kebajikan, melalui ucapan dan tindakan mereka, walau harus mengorbankan nyawa sekalipun, atau mereka yang disaksikan kebenaran dan kebajikannya oleh Allah, para malaikat, dan lingkungan mereka; dan 4) salihin, yaitu orang-orang saleh yang tangguh dalam kebajikan dan selalu berusaha mewujudkannya. Jalan yang kami mohon itu bukan jalan mereka yang dimurkai, yang mengetahui kebenaran tetapi tidak mengikuti dan mengamalkannya, bahkan menentangnya, seperti sebagian kelompok Yahudi dan yang mengikuti jalan mereka, dan bukan pula jalan mereka yang sesat dari jalan kebenaran dan kebaikan, seperti sebagian kelompok Nasrani dan yang sejalan dengan mereka, sebab mereka enggan beriman dan mengikuti petunjuk-Mu.

8

Alif Laam miim. Beberapa surah dalam Al-Qur'an dibuka dengan huruf abjad seperti Alif Laam miim, Alif Laam Raa, dan sebagainya. Makna huruf-huruf itu hanya Allah yang tahu. Ada yang berpendapat bahwa huruf-huruf itu adalah nama surah dan ada pula yang berpendapat bahwa gunanya untuk menarik perhatian, atau untuk menunjukkan mukjizat Al-Qur'an, karena Al-Qur'an disusun dari rangkaian huruf-huruf abjad yang digunakan dalam bahasa bangsa Arab sendiri. Meskipun demikian, mereka tidak pernah mampu untuk membuat rangkaian huruf-huruf itu menjadi seperti Al-Qur'an.

9

Inilah Kitab yang sempurna dan penuh keagungan, yaitu Al-Qur'an yang Kami turunkan kepada Nabi Muhammad, tidak ada keraguan padanya tentang kebenaran apa-apa yang terkandung di dalamnya, dan orang-orang yang berakal sehat tidak akan dihinggapi keraguan bahwa Al-Qur'an berasal dari Allah karena sangat jelas kebenarannya. Al-Qur'an juga menjadi petunjuk yang sempurna bagi mereka yang mempersiapkan diri untuk menerima kebenaran dengan bertakwa, yaitu mengikuti segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya agar terhindar dari siksa Allah. Meski petunjuk Al-Qur'an diperuntukkan bagi seluruh umat manusia, hanya orang-orang bertakwa saja yang siap dan mampu mengambil manfaat darinya.

10

Orang-orang yang bertakwa itu adalah mereka yang beriman kepada hal-hal yang gaib, yang tidak tampak dan tidak dapat dijangkau oleh akal dan indra mereka, seperti Allah, malaikat, surga, neraka, dan lainnya yang diberitakan oleh Allah dan Rasul-Nya. Pada saat yang sama, sebagai bukti keimanan itu, mereka beribadah kepada Allah dengan melaksanakan salat, secara sempurna berdasarkan tuntunan Allah dan Rasul-Nya, khusyuk serta memperhatikan waktu-waktunya, dan mereka juga menginfakkan di jalan kebaikan sebagian rezeki berupa harta, ilmu, kesehatan, kekuasaan, dan hal-hal lainnya yang bermanfaat yang Kami berikan kepada mereka, semata-mata sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan mencari keridaan-Nya.

11

Dan ciri-ciri lainnya dari orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang beriman kepada apa-apa yang diturunkan dari Allah kepadamu, wahai Nabi Muhammad, berupa Al-Qur'an dan adz-dzikr (hadis), dan kitabkitab yang telah diturunkan sebelum engkau, seperti Taurat, Zabur, Injil, dan Suhuf-suhuf (lembaran-lembaran) yang tidak seperti Kitab, dengan tidak membeda-bedakannya, sebab risalah Allah pada mulanya satu, dan mereka yakin akan adanya kehidupan di akhirat setelah kehidupan di dunia ini, dengan penuh keyakinan di dalam hati yang dibuktikan secara lisan dan perbuatan.

12

Mereka yang mempunyai ciri-ciri sebagaimana disebutkan itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, berada pada posisi yang sangat mulia dan agung, sebab mereka menaati semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya, dan hanya mereka itulah orang-orang yang beruntung memperoleh apa yang mereka inginkan, yaitu kebahagiaan hidup di dunia dan keselamatan hidup di akhirat dengan dimasukkan ke dalam surga dan terbebas dari neraka.

13

Sebagai kebalikan dari sikap orang mukmin terhadap Al-Qur'an, sesungguhnya orang-orang kafir yang menutupi hati dan akal pikiran mereka dari kebenaran karena enggan dan sombong, tidak akan memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya. Sama saja bagi mereka, engkau beri peringatan, berupa ancaman siksa dari Tuhanmu, atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman sebab mereka lebih memilih jalan kebatilan.

14

Karena mereka ingkar dengan menutup diri dari kebenaran, maka seakan Allah telah mengunci hati mereka dengan sekat yang tertutup rapat sehingga nasihat atau hidayah tersebut tidak bisa masuk ke dalam hati mereka, dan pendengaran mereka juga seakan terkunci, sehingga tidak mendengar kebenaran dari Allah. Demikian pula penglihatan mereka telah tertutup, sehingga tidak melihat tanda-tanda kekuasaan Allah yang dapat mengantarkan kepada keimanan, dan sebagai akibatnya, mereka akan mendapat azab yang berat.

15

Dan selanjutnya disebutkan kelompok manusia yang ketiga dalam menyikapi kebenaran petunjuk Al-Qur'an, yaitu di antara manusia yang ingkar seperti disebut sebelumnya ada sekelompok orang yang mengatakan sesuatu yang sesungguhnya tidak lahir dari dalam hati nurani. Mereka berkata, “Kami hanya beriman kepada Allah dengan segala keagungan-Nya dan kami juga beriman kepada hari akhir yang diingkari oleh orang-orang kafir,” padahal sesungguhnya mereka itu tidak jujur dalam mengatakan itu sehingga mereka bukanlah termasuk golongan orang-orang yang beriman. Kelompok ketiga ini jauh lebih berbahaya daripada yang secara terang-terangan menolak (kafir), sebab mereka menampakkan diri seperti kawan padahal sesungguhnya mereka adalah lawan.

16

Mereka menduga, dengan mengatakan seperti itu, telah berhasil menipu Allah dengan menganggap Allah tidak mengetahui rahasia yang mereka sembunyikan, padahal Allah Maha Mengetahui segala yang tersembunyi dan yang tampak; dan mereka juga merasa telah berhasil menipu orang-orang yang beriman, dengan berpura-pura beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari. Sebab akibat buruk perbuatan mereka itu, cepat atau lambat, akan kembali kepada mereka sendiri.

17

Hal itu karena dalam hati mereka ada penyakit, seperti penyakit iri dan dengki kepada orang-orang yang beriman, keraguan terhadap ajaran Islam, keyakinan yang keliru, dan lainnya, lalu Allah menambah parah penyakitnya itu dengan kemenangan yang besar bagi orang-orang yang beriman. Kemenangan itu sangat menyakitkan mereka karena rasa iri, dengki, dan sombong yang ada dalam diri mereka. Keraguan mereka pun semakin menjadi. Dan, sebagai akibatnya, selain menderita di dunia, mereka akan mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta dengan memperlihatkan keimanan padahal hati mereka ingkar.

18

Dan apabila dikatakan dan dinasihatkan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi,” dengan melanggar nilai-nilai yang ditetapkan agama, menghalangi orang dari jalan Allah, menyebar fitnah, dan memicu konflik, mereka justru mengklaim bahwa diri mereka bersih dari perusakan dan tidak bermaksud melakukan kerusakan. Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan.” Itu semua akibat rasa bangga diri mereka yang berlebihan. Begitulah perilaku setiap perusak yang tertipu oleh dirinya: selalu merasa kerusakan yang dilakukannya sebagai kebaikan. .

19

Karena kelakuan mereka yang selalu menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekufuran serta menganggap kerusakan mereka sebagai kebaikan, Allah mengingatkan orang-orang mukmin agar tidak tertipu dengan itu semua. Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan. Diri mereka telah rusak karena keyakinan yang batil dan perbuatan yang jahat. Mereka pun telah merusak orang lain dengan menyebar fitnah dan memicu konflik di tengah masyarakat. Tetapi, karena hati yang telah tertutup dan rasa bangga diri yang berlebihan, mereka tidak menyadari kerusakan tersebut dan akibat buruk yang akan menimpa mereka oleh sebab kemunafikan.

20

Dan apabila dikatakan dan dinasihatkan kepada mereka, “Berimanlah kamu dengan tulus ikhlas sebagaimana orang lain yang menyambut suara dan seruan akal sehat telah beriman, seperti yang dilakukan para sahabat pengikut Nabi Muhammad, mereka menjawab dengan penuh kesombongan dan nada menghina, "Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang kurang akal itu beriman? Tidak pantas bagi kami untuk mengikuti orang-orang bodoh itu, sebab dengan begitu berarti kami sama bodohnya dengan mereka". Allah membantah kecongkakan mereka dengan mengingatkan orang-orang mukmin, "Ingatlah, sesungguhnya hanya mereka itulah orang-orang yang kurang akal dan bodoh, tetapi mereka tidak tahu dan tidak sadar bahwa kebodohan dan sifat kurang akal itu ada dalam diri mereka, dan mereka juga tidak menyadari kesesatan mereka itu.

21

Dan apabila mereka, orang-orang munafik, berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, "Kami telah beriman seperti yang kalian yakini tentang kebenaran Rasul dan dakwahnya.” Mereka menyatakan beriman secara lisan untuk melindungi diri dan meraih keuntungan material. Tetapi apabila mereka kembali kepada teman-teman dan para pemimpin mereka yang menyerupai setan-setan dalam perilaku mereka yang selalu berbuat kerusakan dan kejahatan, mereka berkata, “Sesungguhnya kami tidak berubah dan tetap bersama kamu di satu jalan dan satu perbuatan, kami hanya berolok-olok ketika kami mengatakan beriman di hadapan orang-orang mukmin.”

22

Sebagai balasan atas perbuatan mereka itu, Allah akan memperlakukan mereka seperti orang yang memperolok-olokkan dan merendahkan mereka, dan membiarkan mereka dengan menangguhkan siksa-Nya beberapa saat sehingga mereka semakin jauh terombang-ambing dalam kesesatan dan semakin buta dari kebenaran, sampai akhirnya datang saat yang tepat untuk menyiksa mereka, seperti yang akan dijelaskan pada Surah ali Imran/3: 87.

23

Mereka itulah orang-orang yang jauh dari kebenaran yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Sikap mereka yang memilih kesesatan dan mengabaikan kebenaran diumpamakan seperti pedagang yang memilih barang-barang rusak untuk dijual dalam perdagangannya. Maka perdagangan mereka itu tidak beruntung. Jangankan untung yang didapat, modal pun hilang. Dan mereka tidak mendapat petunjuk yang dapat mengantarkan kepada kebenaran, sebab yang ada pada mereka hanyalah kesesatan.

24

Perumpamaan keadaan mereka orang-orang munafik yang sungguh mengherankan itu seperti keadaan yang aneh dari orang-orang yang menyalakan api. Setelah api itu menerangi apa-apa yang ada di sekelilingnya dan memberikan kehangatan, rasa nyaman, dan manfaat lainnya bagi mereka, tiba-tiba Allah melenyapkan cahaya yang menyinari mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan yang kelam, tidak dapat melihat suatu apa pun. Allah telah memberikan kepada mereka petunjuk kebenaran, tetapi mereka tidak berpegang teguh pada petunjuk tersebut, sehingga mata mereka menjadi tertutup, dan mereka pantas berada dalam kebimbangan dan kesesatan.

25

Mereka seperti orang tuli, sebab mereka telah kehilangan fungsi pendengaran dengan tidak mengikuti kebenaran yang didengar. Mereka juga seperti orang bisu karena tidak mengucapkan kebenaran oleh sebab hati mereka tertutup, sehingga tidak tergerak melakukan itu. Dan mereka juga seperti orang buta, karena kehilangan fungsi penglihatan, baik melalui mata kepala (basar) ataupun mata hati (basirah), dengan tidak mengambil pelajaran dari hal-hal yang mereka lihat, sehingga pada akhirnya mereka tidak dapat kembali dari kesesatan itu kepada kebenaran yang telah mereka jual dan tinggalkan.

26

Atau keadaan mereka yang penuh kebimbangan, kesulitan, dan ketidaktahuan akan manfaat dan bahaya seperti keadaan orang yang ditimpa hujan lebat dari langit, yang disertai kegelapan karena tebal dan pekatnya awan, petir yang menggelegar dan kilat yang menyambar cepat. Mereka menyumbat telinga dengan ujung jari-jarinya, untuk menghindari suara petir itu karena takut mati. Mereka mengira dengan berbuat demikian akan terhindar dari kematian. Mereka itu bila diturunkan Al-Qur'an yang berisi penjelasan tentang kegelapan akibat kekufuran dan siksa yang akan diterima, penjelasan tentang keimanan dan cahayanya yang kemilau, dan penjelasan tentang macam-macam siksaan yang menakutkan, mereka berpaling dan berusaha menghindar darinya dengan harapan terbebas dari siksa. Allah meliputi dan mengetahui orang-orang yang kafir dengan ilmu dan kekuasaan-Nya.

27

Karena amat cepat dan terangnya, hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari, mereka berjalan beberapa langkah di bawah sinar itu, dan apabila kilat itu menghilang dan gelap kembali menerpa mereka, mereka berhenti di tempat dengan penuh kebimbangan. Orang-orang munafik itu ketika melihat bukti-bukti dan tanda-tanda kekuasaan Allah terkagum-kagum dengan itu semua sehingga mereka berkeinginan mengikuti kebenaran tersebut. Akan tetapi, tidak beberapa lama kemudian mereka kembali kepada kekufuran dan kemunafikan. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran mereka dengan suara halilintar yang memekakkan telinga, dan Dia hilangkan penglihatan mereka dengan sambaran kilat yang sangat cepat dan terang, tetapi Allah menangguhkan itu semua sampai tiba saatnya nanti. Sungguh, Allah yang memiliki sifat-sifat kesempurnaan Mahakuasa atas segala sesuatu, dengan atau tanpa sebab apa pun.

28

Setelah menjelaskan tiga golongan manusia dalam menyikapi kebenaran Al-Qur'an, yaitu orang-orang bertakwa, kafir, dan munafik, selanjutnya Allah menyeru kepada manusia secara umum agar beragama secara benar melalui tiga hal: hanya beribadah kepada Allah (ayat 21-22), percaya kepada risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad, yakni Al-Qur'an, (ayat 23-24), dan beriman kepada hari kebangkitan (ayat 25). Wahai manusia! Sembahlah dan beribadahlah secara tulus kepada Tuhanmu sebab Dia yang telah menciptakan dan memelihara kamu dan orang-orang yang sebelum kamu dari yang sebelumnya tiada. Dia adalah satu-satunya Pencipta segala sesuatu. Perintah beribadah itu ditujukan agar kamu bertakwa dan dapat memelihara diri serta terhindar dari murka dan siksa Allah. Dengan beribadah, berarti kita telah mempersiapkan diri untuk mengagungkan Allah, sehingga jiwa menjadi suci dan tunduk kepada kebenaran.

29

Sesungguhnya Dialah yang dengan kekuasaan-Nya menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu sehingga layak dan nyaman untuk dihuni, dan menjadikan di atas kamu langit dan benda-benda yang ada padanya sebagai atap, atau sebagai bangunan yang cermat, indah, dan kukuh. Dan Dialah yang menurunkan sebagian dari air, yaitu air hujan, dari langit yang menjadi sumber kehidupan. Lalu Dia hasilkan dengan air itu sebagian dari buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah yang telah menciptakan sedemikian rupa dan telah memberimu rezeki, padahal kamu dengan fitrah kesucian yang ada dalam diri mengetahui bahwa Allah tidak ada yang menyerupai-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan tidak ada yang memberi rezeki selain-Nya, maka janganlah kamu menyimpang dari fitrah itu.

30

Dan jika kamu tetap meragukan kebenaran Al-Qur'an yang telah Kami nyatakan tidak ada keraguan di dalamnya, yang Kami turunkan secara berangsur-angsur kepada hamba Kami Nabi Muhammad, maka sebenarnya ada bukti nyata di antara kamu yang dapat menjelaskan kebenarannya, yaitu: buatlah satu surah yang semisal dengannya, baik dari segi sastra, kandungan hukum, nilai-nilai moral, maupun petunjuk lainnya yang ada dalam Al-Qur'an; dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah untuk membantumu dalam menyusun yang serupa, kamu tidak akan mampu melakukan itu. Ini semua hendak-nya kamu lakukan jika kamu menganggap dirimu sebagai orang-orang yang benar pernyataannya bahwa Al-Qur'an hanyalah karya buatan Nabi Muhammad.

31

Jika kamu tidak mampu membuat surah yang serupa dengan-nya, dan kamu pasti tidak akan mampu melakukannya, sebab hal itu berada di luar kemampuanmu sebagai manusia, maka takutlah kamu akan api neraka dengan memelihara diri dari hal-hal yang dapat menjerumuskan kamu ke dalamnya yang bahan bakarnya manusia yang ingkar/kufur dan batu yang berasal dari patung-patung sembahan dan lainnya, yang disediakan bagi orang-orang kafir dan setiap orang yang bersikap seperti mereka, yaitu menutupi kebenaran tanda kekuasaan Allah.

32

Dan jika demikian balasan yang akan diterima oleh orang-orang kafir, maka tidak demikian halnya dengan orang-orang yang beriman. Surga yang nyaman dan indah adalah tempat bagi mereka. Sampaikanlah kabar gembira yang menenteramkan jiwa kepada orang-orang yang beriman kepada Allah, Rasul, dan kitab-Nya tanpa keraguan sedikit pun, dan berbuat amal-amal kebajikan, bahwa untuk mereka Allah menyediakan di sisi-Nya surga-surga dengan kebun-kebun yang rindang dan berbuah, serta istana-istana yang menjulang tinggi, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki oleh Allah berupa buah-buahan dari surga, mereka berkata, “Inilah rezeki yang serupa dengan yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi buah-buahan yang serupa dari segi nama, bentuk, dan jenisnya, meski rasa dan kelezatannya jauh berbeda. Dan di sana mereka juga memperoleh pasangan-pasangan yang suci, tanpa cacat dan kekurangan sedikit pun. Mereka kekal hidup di dalamnya untuk selama-lamanya, tidak akan pernah mati, dan tidak akan pernah keluar darinya.

33

Allah sering membuat perumpamaan untuk menjelaskan kebe-naran dan hakikat yang luhur, dengan bermacam makhluk hidup, baik kecil maupun besar. Orang-orang kafir mencibir ketika Allah mengambil perumpamaan berupa makhluk kecil yang dipandang remeh seperti lalat dan laba-laba. Di sini dijelaskan sesungguhnya Allah tidak merasa segan atau malu untuk membuat perumpamaan bagi sebu-ah kebenaran dengan seekor nyamuk atau kutu yang sangat kecil atau yang lebih kecil dari itu. Kendati kecil, belalainya dapat menembus kulit gajah, kerbau, dan unta, dan menggigitnya, serta menyebabkan kematian. Adapun orang-orang yang beriman, ketika mendengar perumpamaan itu mereka tahu maksud perumpamaan itu dan tahu bahwa perumpamaan itu adalah kebenaran dari Tuhan yang tidak diragukan lagi. Tetapi sebaliknya, mereka yang kafir menyikapi itu dengan sikap ingkar dan berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan yang remeh ini?” Allah menjawab bahwa perumpamaan itu dibuat untuk menguji siapa di antara mereka yang mukmin dan yang kafir. Oleh karenanya, dengan perumpamaan itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, karena mereka tidak mencari dan menginginkan kebenaran, dan dengan perumpamaan itu banyak pula orang yang diberi-Nya petunjuk karena mereka memang mencari dan menginginkannya. Tetapi Allah tidak akan menzalimi hamba-Nya, sehingga tidak ada yang Dia sesatkan dengan perumpamaan itu selain orang-orang fasik, yang melanggar ketentuan-ketentuan agama, baik berupa ucapan maupun perbuatan.

34

Orang-orang fasik itu adalah orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah perjanjian itu diteguhkan, yaitu perjanjian dalam diri setiap manusia yang muncul secara fitrah dan didukung dengan akal dan petunjuk agama sebagaimana dijelaskan pada Surah al-A 'raf/7: 172, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan, seperti menyambung persaudaran dan hubungan kekerabatan, berkasih sayang, dan saling mengenal sesama manusia, dan berbuat kerusakan di bumi dengan perilaku tidak terpuji, menyulut konflik, mengobarkan api peperangan, merusak lingkungan, dan lainnya. Mereka itulah orang-orang yang rugi karena telah menodai kesucian fitrah dan memutus hubungan dengan orang lain. Dengan demikian, mereka akan mendapatkan kehinaan di dunia dan siksaan di akhirat.

35

Sungguh mengherankan perbuatan kamu itu, wahai orang-orang musyrik! Bagaimana kamu ingkar kepada Allah Yang Maha Esa dengan mempersekutukan-Nya, padahal bukti keesaan-Nya ada dalam diri kamu, yaitu kamu yang tadinya mati dan belum berupa apa-apa, lalu Dia menghidupkan kamu dari tiada, kemudian Dia mematikan kamu setelah tiba ajal yang ditetapkan untukmu, lalu Dia menghidupkan kamu kembali pada hari Kebangkitan. Kemudian hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan untuk dimintai pertanggungjawaban dan mendapat balasan atas segala amal perbuatan.

36

Tuhan yang patut untuk disembah dan ditaati itu Dialah Allah yang menciptakan dan memberikan karunia berupa segala apa yang ada di bumi untuk kemaslahatan-mu, kemudian bersamaan dengan penciptaan bumi dengan segala manfaatnya, kehendak Dia menuju ke penciptaan langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit yang sangat beraturan, baik yang tampak olehmu maupun yang tidak. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Ilmu Allah mencakup segala ciptaan-Nya.

37

Setelah pada ayat-ayat terdahulu Allah menjelaskan adanya kelompok manusia yang ingkar atau kafir kepada-Nya, maka pada ayat ini Allah menjelaskan asal muasal manusia sehingga menjadi kafir, yaitu kejadian pada masa Nabi Adam. Dan ingatlah, wahai Rasul, satu kisah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah, yakni manusia yang akan menjadi pemimpin dan penguasa, di bumi.” Khalifah itu akan terus berganti dari satu generasi ke generasi sampai hari Kiamat nanti dalam rangka melestarikan bumi ini dan melaksanakan titah Allah yang berupa amanah atau tugas-tugas keagamaan. Para malaikat dengan serentak mengajukan pertanyaan kepada Allah, untuk mengetahui lebih jauh tentang maksud Allah. Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang memiliki kehendak atau ikhtiar dalam melakukan satu pekerjaan sehingga berpotensi merusak dan menumpahkan darah di sana dengan saling membunuh, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Malaikat menganggap bahwa diri merekalah yang patut untuk menjadi khalifah karena mereka adalah hamba Allah yang sangat patuh, selalu bertasbih, memuji Allah, dan menyucikan-Nya dari sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya. Menanggapi pertanyaan malaikat tersebut, Allah berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Penciptaan manusia adalah rencana besar Allah di dunia ini. Allah Mahatahu bahwa pada diri manusia terdapat hal-hal negatif sebagaimana yang dikhawatirkan oleh malaikat, tetapi aspek positifnya jauh lebih banyak. Dari sini bisa diambil pelajaran bahwa sebuah rencana besar yang mempunyai kemaslahatan yang besar jangan sam-pai gagal hanya karena kekhawatiran adanya unsur negatif yang lebih kecil pada rencana besar tersebut.

38

Salah satu sisi keutamaan manusia dijelaskan pada ayat ini. Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama semuanya, yaitu nama benda-benda dan kegunaannya yang akan bisa membuat bumi ini menjadi layak huni bagi penghuninya dan akan menjadi ramai. Benda-benda tersebut seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, dan benda-benda lainnya. Kemudian Dia perlihatkan benda-benda tersebut kepada para malaikat dan meminta mereka untuk menyebutkan namanya seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua benda ini, jika kamu yang benar!” Allah ingin menampakkan kepada malaikat akan kepatutan Nabi Adam untuk menjadi khalifah di bumi ini

39

Mereka, para malaikat, tidak sanggup menyebutkan nama benda-benda tersebut dan menjawab, “Mahasuci Engkau dari segala kekurangan, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana". Jawaban malaikat ini adalah jawaban yang penuh santun. Pertama, malaikat mengemukakan ketidakmampuan mereka untuk menyebutkan nama-nama benda itu dengan ungkapan yang menunjukkan kemahasucian Allah. Kedua, malaikat merasa bahwa pengetahuan mereka sangatlah sedikit. Pengetahuan mereka adalah pemberian dari Allah semata. Ketiga, malaikat memuji Allah dengan dua sifat yaitu Yang Maha Mengetahui segala sesuatu dan Mahabijaksana dalam semua kebijakan dan seluruh pekerjaan-Nya, termasuk pemilihan Nabi Adam, manusia, sebagai khalifah.

40

Kemudian Allah memberikan kesempatan kepada Nabi Adam untuk menyebutkan nama benda-benda yang telah Allah ajarkan kepadanya. Dia berfirman, “Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu!” Lalu Nabi Adam pun menyebutkan nama benda-benda itu dengan segala macam kegunaan dan manfaatnya. Pada saat itulah malaikat memahami bahwa manusialah yang pantas untuk menjadi khalifah di bumi ini. Setelah dia, Nabi Adam, menyebutkan nama-nama benda-benda tersebut dan apa manfaat dan kegunaan-nya, Allah berkata secara lebih tegas lagi tentang kebenaran rencana besar-Nya dan berfirman dengan nada pertanyaan, “Bukankah telah Aku katakan kepadamu, bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan?” Allah memberi dua alasan tentang penunjukan Nabi Adam menjadi khalifah. Pertama, bahwa Dia mengetahui rahasia di jagat raya yaitu semua yang ada di langit dan bumi. Kedua, bahwa Allah mengetahui apa yang dipendam dalam diri malaikat dan juga hati manusia. Jika demikian, maka gagasan Allah untuk menjadikan manusia sebagai khalifah pasti mempunyai banyak hikmah.

41

Sebagai bentuk pengakuan malaikat akan keunggulan manusia atas mereka yang dinyatakan Allah pada ayat sebelumnya, pada ayat ini Allah memerintahkan malaikat untuk bersujud hormat kepada Nabi Adam. Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu, yakni hormatlah, kepada Adam dengan menundukkan kepala atau badan, bukan sujud ibadah!” Mendengar perintah Allah ini, maka mereka, para malaikat, pun sujud, kecuali Iblis. Iblis adalah makhluk dari jenis jin yang terbuat dari api. Iblis merasa dirinya lebih terhormat daripada Nabi Adam karena dia diciptakan dari api yang salah satu sifatnya adalah panas, membakar, dan membara. Sementara, Nabi Adam diciptakan dari tanah liat, yang kelihatan diam dan tidak bergerak. Ia, Iblis, menolak bersujud kepada Nabi Adam dan menyombongkan diri karena merasa dirinya lebih terhormat, dan, atas tindakannya ini, ia termasuk golongan yang kafir, yaitu makhluk yang menutup diri dari menerima kebenaran, ingkar terhadap kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepadanya, dan ingkar terhadap hikmah yang terkandung di balik titah Allah.

42

Setelah persoalan dengan malaikat selesai dengan sujudnya malaikat kepada Nabi Adam, dan persoalan dengan Iblis juga selesai dengan menolaknya Iblis untuk sujud kepada Nabi Adam, maka pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Adam dan istrinya, Hawa, untuk menghuni surga sebagai penghormatan kepadanya. Inilah bentuk lain dari anugerah dan kenikmatan yang Allah berikan kepada manusia di samping menjadi khalifah dan sujudnya malaikat kepadanya. Dan Kami berfirman, “Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga,” yakni surga yang dijanjikan Allah bagi orang mukmin di akhirat kelak, atau bisa juga berarti suatu taman. Allah melanjutkan firman-Nya, “Dan makanlah dengan nikmat berbagai makanan yang ada di sana sesukamu secara bebas, di mana saja, dan kapan saja.” Tetapi, Allah mengingatkan mereka agar jangan memakan satu buah tertentu, bahkan melarang mereka mendekati tanaman tersebut, karena mendekatinya dapat menggoda mereka untuk memetiknya. “Janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim,” karena melanggar aturan Allah.

43

Lalu setan memperdayakan keduanya dengan berbagai macam cara agar mereka keluar dari dalam surga sehingga keduanya benar-benar dikeluarkan dari segala kenikmatan ketika keduanya di sana, yakni di dalam surga. Sebagai manusia yang tercipta dari tanah liat (materi), Nabi Adam mempunyai titik lemah yaitu keinginan untuk tetap abadi di dalam surga, karena surga adalah gudangnya materi. Adanya materi berarti keabadian. Setelah Nabi Adam dan Hawa memakan buah larangan tersebut, keduanya mendapatkan sanksi berupa terlucutinya pakaian mereka sehingga mereka berdua mencari penutup auratnya dengan daun-daun pepohonan surga. Di samping itu, Allah memerintahkan mereka untuk turun ke dunia. Dan Kami berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, yakni antara manusia (Nabi Adam) dengan setan, atau bisa juga antarsesama manusia. Dan bagi kamu, manusia dan setan, ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan, yakni hari Kiamat.” Selanjutnya Nabi Adam dan Hawa dipersilakan Allah untuk hidup menetap di dunia, memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada di bumi, baik berupa makanan, minuman, tempat tinggal, flora, fauna, dan lain-lainnya, sampai pada masa yang ditentukan, yaitu pada saat kematiannya yang tidak tahu kapan hal itu datang. Inilah babak baru bagi Adam dalam menjalani misi kekhalifahannya di bumi.

44

Nabi Adam dan Hawa merasakan penyesalan yang sangat dalam atas kejadian yang baru saja berlalu. Keduanya tersadar telah diperdayakan oleh setan. Lalu keduanya meminta ampun kepada Allah. Kemudian Adam menerima beberapa kalimat, yakni doa penyesalan dan permintaan tobat, sebagaimana tersirat dalam Surah al-A ‘raf/7: 23, dari Tuhannya, kemudian mereka bertobat, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.

45

Untuk menghapus kemungkinan kesalahpahaman bahwa perintah turun itu hanya dari satu tingkat ke tingkat lain yang lebih rendah di dalam surga, Allah mengulangi lagi perintah itu pada ayat ini. Kami berfirman, “Turunlah kamu semua, yakni setan dan manusia, dari surga! Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku melalui penyampaian para nabi kepadamu, wahai Adam dan pasanganmu serta anak cucumu, maka barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka terhadap hal-hal negatif yang akan terjadi dan mereka juga tidak akan bersedih hati terhadap hal-hal negatif yang sudah terjadi.”

46

Adapun sebaliknya, orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami dan enggan bertobat, mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya bukan saja karena mereka kafir, tetapi juga karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami, yakni tahu dan mengerti ayat-ayat Kami, tetapi menolaknya.

47

Ayat ini dan beberapa ayat setelahnya berbicara tentang Bani Israil, yakni anak keturunan Israil, nama lain dari Nabi Yakub, cucu Nabi Ibrahim. Mereka juga dikenal dengan sebutan Yahudi. Wahai Bani Israil! Ingatlah dan renungkanlah nikmat-nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu dan nenek moyangmu seperti turunnya petunjuk-petunjuk Ilahi, penyelamatan dari musuh-musuhmu, dan lain-lain. Dan penuhilah janjimu kepada-Ku yang telah kamu nyatakan di dalam jiwamu, niscaya Aku penuhi pula janji-Ku kepadamu dengan memberi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia serta pahala dan surga di akhirat nanti, dan takutlah serta tunduklah kamu hanya kepada-Ku saja.

48

Tuntunan pada ayat di atas dipertegas lagi dengan mengajak mereka memeluk Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Dan berimanlah kamu kepada apa, yakni Al-Qur'an, yang telah Aku turunkan kepada Nabi Muhammad yang membenarkan apa, yakni Taurat, Zabur, dan lain-lain, yang ada pada kamu, dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama, yakni yang paling gigih dan paling keras mengingkari dan kafir kepadanya. Janganlah kamu jual, campakkan, atau tukar ayat-ayat Ku dengan kemegahan duniawi dan dengan harga yang pada hakikatnya murah walaupun tampak mahal, dan bertakwalah hanya kepada-Ku, sebab dengan itu kamu akan dapat menjalankan perintah-Ku dan meninggalkan larangan-Ku, sehingga kamu tidak terjerumus dalam kesesatan.

49

Pada ayat ini, Allah memberikan larangan kepada Bani Israil untuk tidak mencampuradukkan antara kebenaran dan kebatilan. Dan janganlah kamu, wahai Bani Israil, campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dengan memasukkan apa yang bukan firman Allah ke dalam Kitab Taurat, dan janganlah kamu sembunyikan kebenaran firman-firman Allah seperti berita akan datangnya Nabi Muhammad, sedangkan kamu mengetahuinya. Orang-orang Yahudi menyembunyikan berita tentang kedatangan Nabi Muhammad yang termaktub di dalam Taurat dengan maksud untuk menghalangi manusia beriman kepadanya.

50

Setelah mengajak Bani Israil untuk memeluk Islam dan meninggalkan kesesatan, perintah utama yang disampaikan kepada mereka setelah larangan di atas adalah perintah untuk melaksanakan salat. Dan laksanakanlah salat untuk memohon petunjuk dan pertolongan Allah, tunaikanlah zakat untuk menyucikan hatimu dan menyatakan syukur kepada-Nya atas segala nikmat-Nya, dan rukuklah beserta orang yang rukuk, yakni kaum muslim yang beriman dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad . Penambahan perintah untuk rukuk setelah ada perintah untuk melaksanakan salat itu mengisyaratkan ajakan agar mereka memeluk Islam dan melaksanakan salat seperti salatnya umat Islam. Dalam tata cara salat orang Yahudi tidak dikenal gerakan rukuk.

51

Selanjutnya, setelah memerintahkan salat dan zakat, ayat ini mengecam pemuka-pemuka Yahudi yang sering kali memberi tuntunan kepada orang lain agar berbuat baik, tetapi melakukan sebaliknya dan melupakan diri mereka. Mengapa kamu, Bani Israil atau pemuka-pemuka Yahudi, menyuruh orang lain, baik yang seagama dengan kamu maupun orang-orang musyrik atau siapa saja, untuk mengerjakan kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri dan tidak menyuruh dirimu untuk melakukan kebajikan itu? Kamu melakukan hal itu, padahal kamu membaca Kitab Taurat? Tidakkah kamu mengerti dan berakal sehingga memiliki kendali yang menghalangi kamu terjerumus ke dalam dosa dan kesulitan? Meski pembicaraan pada ayat ini ditujukan kepada orang-orang Yahudi, nasihat yang terkandung di dalamnya juga berlaku bagi kaum muslim, apalagi para pemuka agama, yakni hendaknya mengingatkan diri sendiri lebih dahulu sebelum mengajak orang lain berbuat baik.

52

Dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan penuh sabar, dengan memelihara keteguhan hati dan menjaga ketabahan, serta menahan diri dari godaan dalam menghadapi hal-hal yang berat, dan juga dengan melaksanakan salat. Dan salat itu sungguh amat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk dan tunduk hatinya kepada Allah. Mereka adalah orang-orang yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.

53

Dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan penuh sabar, dengan memelihara keteguhan hati dan menjaga ketabahan, serta menahan diri dari godaan dalam menghadapi hal-hal yang berat, dan juga dengan melaksanakan salat. Dan salat itu sungguh amat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk dan tunduk hatinya kepada Allah. Mereka adalah orang-orang yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.

54

Pada ayat ini, Allah kembali mengingatkan Bani Israil tentang nikmat-Nya agar lebih mendorong mereka untuk bersyukur. Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu dan nenek moyang kamu, dan Aku telah melebihkan kamu dari semua umat yang lain di alam ini yang memiliki peradaban maju seperti bangsa Mesir atau penduduk Palestina pada masa itu. Allah memanggil mereka dengan panggilan “Bani Israil” untuk mengingatkan bahwa pada masa nenek moyang merekalah terdapat kelebihan yang dianugerahkan Allah kepada bangsa ini. Allah mengingatkan mereka agar mensyukuri nikmat itu antara lain dengan mempercayai datangnya Nabi yang telah diberitakan di dalam kitab sucinya.

55

Dan takutlah kamu serta jagalah dirimu dari kesulitan pada hari Kiamat, ketika tidak seorang pun dapat membela orang lain sedikit pun. Jangan kamu menduga bahwa orang tua, betapa pun terhormat dan taatnya dia kepada Allah, berkesempatan untuk membela atau memberi syafaat, sedangkan syafaat dan tebusan apa pun darinya tidak diterima dan mereka tidak akan ditolong. Syafaat (Arab: syafa'ah) secara harfiah berarti genap (syaf'), lawan dari ganjil (witr). Orang yang meminta syafaat menggenapkan dirinya dengan orang lain, meminta pertolongan, untuk memperoleh sesuatu, sehingga ia tidak lagi sendiri (ganjil) di dalam pengharapan itu. Ayat ini memberikan kesan bahwa orang-orang Yahudi tidak mensyukuri nikmat Allah. Pada ayat ini Allah mengingatkan mereka agar takut kepada siksaan Allah pada hari Kiamat. Pada hari itu, tidak ada syafaat yang dapat menolong mereka, dan tidak ada tebusan apa pun yang dapat menggantikan siksaan Allah yang ditimpakan kepada mereka.

56

Di ayat-ayat yang lalu, Allah mengingatkan Bani Israil tentang anugerah yang mereka terima yang tidak pernah diberikan kepada umat-umat yang lain, ayat berikut mengingatkan mereka tentang penyelamatan dari malapetaka yang akan menimpa. Dan ingatlah peristiwa ketika Kami menyelamatkan kamu dari pengikut-pengikut Fir'aun, penguasa Mesir. Mereka menimpakan siksaan yang sangat berat kepadamu, yakni mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu dan membiarkan hidup anak-anak perempuanmu. Dan pada peristiwa yang demikian itu merupakan cobaan dan ujian yang sangat besar dari Tuhan-Mu.

57

Penyelamatan lain adalah terbelahnya Laut Merah (dahulu Laut Qulzum. Dan ingatlah ketika Kami membelah laut Merah untukmu, wahai Bani Israil yang ketika itu bersama Nabi Musa meninggalkan Mesir menuju Sinai. Ketika rombongan kamu sampai di tepi Laut Merah, Allah memberi perintah kepada Nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya ke Laut Merah, sehingga laut itu pun terbelah. Dengan demikian, kamu, wahai Bani Israil, bersama Nabi Musa dapat melewati laut, sehingga kamu dapat Kami selamatkan dari kejaran Firaun dan tentara-tentaranya. Akan tetapi, ketika Firaun dan tentara-tentaranya masuk ke dalam laut yang terbelah itu, air laut kemudian bertemu kembali, dan Kami tenggelamkan Firaun dan pengikut-pengikut Fir'aun, sehingga mereka semua mati tenggelam, sedang kamu, wahai Bani Israil, menyaksikan peristiwa itu dengan mata kepala kamu sendiri. Sementara itu, mayat Firaun diselamatkan agar menjadi pelajaran bagi generasi sesudahnya (Lihat: Surah Yunus/10: 92).

58

Setelah menerima nikmat dalam bentuk penyelamatan dari dua bencana pembunuhan dan tenggelam di Laut Merah, Allah kemudian menyuruh Bani Israil agar mengingat lagi peristiwa penurunan wahyu kepada Nabi Musa. Dan ingatlah, wahai Bani Israil, ketika Kami menjanjikan kepada Musa empat puluh malam, waktu yang dijanjikan Allah untuk menerima wahyu. Sayang kamu tidak sabar menunggunya. Kemudian kamu menjadikan patung anak sapi yang dibuat oleh Samiri sebagai sesembahan setelah kepergian-nya (Musa). Dan dengan perbuatan menyembah patung anak sapi itu, kamu, wahai Bani Israil, menjadi orang yang zalim yang kezalimannya itu terhunjam di dalam jiwa.

59

Walaupun kedurhakaan Bani Israil sudah berlipat-lipat, namun Allah memberikan maaf kepada mereka. Kemudian Kami memaafkan kamu atas berbagai kedurhakaan dan ketidaksyukuran yang kamu lakukan setelah itu, agar kamu kembali ke jalan lurus dan bersyukur atas nikmat yang telah dicurahkan oleh Allah. Dengan demikian, semoga kamu dapat memperbaiki diri.

60

Nikmat berikut yang diberikan kepada Bani Israil adalah kitab Taurat dan al-Furqan. Dan ingatlah lagi, ketika Kami memberikan kepada Musa Kitab kumpulan dari wahyu dan berfungsi sebagai Furqan, pembeda antara yang hak dengan yang batil, agar kamu memperoleh petunjuk untuk memperoleh kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.

61

Bila peringatan pada ayat-ayat yang lalu langsung disampaikan oleh Allah kepada Bani Israil, maka sekarang peringatan itu disampaikan melalui Nabi Musa. Perubahan siapa yang menyampaikan peringatan ini memberikan sinyal bahwa kedurhakaan Bani Israil itu sudah sangat keterlaluan sehingga seolah-olah Allah tidak mau lagi memedulikan mereka dan sekarang diberikan wewenang itu kepada Nabi Musa. Dan ingatlah ketika Nabi Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Kamu benar-benar telah melakukan kedurhakaan kepada Allah. Itu berarti kamu telah menzalimi dirimu sendiri. Perbuatan kamu dengan menjadikan patung anak sapi se-bagai sesembahan kamu adalah perbuatan yang telah mensyirikkan Allah yang membuat kamu layak diberi hukuman. Oleh karena itu, bertobatlah dengan memohon ampun kepada Penciptamu, Allah Yang Maha Pencipta, dan bunuhlah dirimu. Sejak dulu sampai sekarang terdapat tradisi bangsa-bangsa yang rela mengorbankan nyawa dengan membunuh diri sendiri demi untuk tujuan yang lebih luhur, seperti yang terdapat dalam tradisi masyarakat Jepang. Membunuh diri dengan tujuan luhur itu adalah lebih baik bagimu, wahai Bani Israil, di sisi Allah Penciptamu dengan sangat sempurna. Dengan demikian, Dia Allah akan menerima tobatmu dan permohonan ampunmu. Sungguh, yakinilah bahwa Dialah Zat Yang Maha Penerima tobat dosa hamba-hamba-Nya, lagi Maha Penyayang.

62

Kedurhakaan Bani Israil lebih meningkat lagi. Bukan hanya menyembah patung anak sapi, tetapi malah mereka meminta Allah agar dapat dilihat dengan mata kepala. Dengan nada yang sangat kasar, mereka memanggil Nabi Musa dengan menyebut nama, Musa. Dan ingatlah wahai Bani Israil ketika kamu berkata kepada Nabi Musa, “Wahai Musa! Kami tidak akan beriman kepadamu, dan kepada apa yang kamu sampaikan, sebelum kami melihat Allah, Tuhan Yang Maha Pencipta itu, dengan jelas.” Tentu permintaan ini sudah melampaui batas kewajaran. Bukankah mereka sudah menerima nikmat yang sangat banyak dari Allah, tetapi tetap masih durhaka. “Disebabkan kedurhakaanmu yang sudah sangat berlipat-lipat, maka halilintar menyambarmu sebagai hukuman bagi kamu. Semua peristiwa itu kamu sadari terjadinya, sedang kamu menyaksikan dengan mata kepala kamu sendiri.”

63

Peristiwa disambar halilintar itu adalah peristiwa dahsyat sehingga layak sekali bila dikatakan itu adalah peristiwa kematian yang dapat menghancurkan kehidupan generasi mereka secara keseluruhan. Namun demikian, Allah masih tetap mencurahkan rahmat-Nya. Sesudah peristiwa halilintar itu, generasi kaum Bani Israil masih dibangkitkan lagi di dunia ini oleh Allah. “Kemudian, setelah terjadinya peristiwa halilintar tersebut, Kami membangkitkan kamu, yakni generasi yang selamat dari peristiwa, setelah sebagian besar dari kamu mati, agar kamu bersyukur atas nikmat Allah tersebut.”

64

Generasi tersisa Bani Israil yang dibangkitkan itu diriwayatkan terse-sat selama 40 tahun di padang pasir dataran Sinai yang sangat panas. Mereka tersesat karena enggan memerangi orang-orang yang durhaka di Syam. “Dan Kami menaungi kamu dengan awan, sehingga kamu ti-dak merasa kepanasan lagi di tengah padang pasir yang terik itu, dan Kami menurunkan kepadamu mann, makanan sejenis madu, dan salwa, burung kecil sejenis puyuh yang dapat dibakar untuk dimakan. Ma-kanlah (makanan) yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sehingga kamu tidak perlu lagi bersusah-payah mencari bahan makanan di padang pasir itu. “Kedurhakaan yang dilakukan oleh Bani Israil itu sedikit pun tidak mencederai Allah. Mereka tidak menzalimi Kami, dan bahkan sedikit pun tidak menodai keagungan Allah. Ditaati atau tidak ditaati, didurhakai atau tidak didurhakai, Allah tetap Allah dengan Kemahaagungan-Nya. Oleh sebab itu, bukan Allah yang teraniaya, tetapi justru merekalah yang menzalimi diri sendiri karena merekalah yang akan menanggung akibat kedurhakaan mereka itu.

65

Ayat-ayat sebelumnya menjelaskan beragam anugerah yang terlimpah kepada Bani Israil, sedang ayat ini menerangkan nikmat-nikmat yang lain. Dan selain anugerah yang telah dilimpahkan, ingatlah juga ketika Kami berfirman kepada Bani Israil, “Masuklah ke negeri ini, yaitu Baitulmaqdis setelah dapat mengalahkan lawan-lawanmu. Sesudah itu maka makanlah dengan nikmat berbagai makanan yang ada di sana sesukamu. Dan selanjutnya masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk sebagai tanda kerendahan hati dan penyesalan atas semua dosa yang telah diperbuat masa lalu, dan kemudian katakanlah dengan penuh harap, ‘Bebaskanlah kami dari dosa-dosa kami yang demikian banyak.’ Bila hal ini kamu lakukan dengan penuh kesadaran, niscaya Kami ampuni dosa-dosa dan kesalahan-kesalahanmu. Dan selain dari yang telah dianugerahkan, Kami juga akan menambah karunia dan nikmat, baik ketika di dunia maupun di akhirat kelak, bagi orang-orang yang benar-benar selalu berbuat kebaikan.”

66

Setelah mengenyam berbagai kenikmatan itu, ternyata Bani Israil tetap ingkar kepada Allah. Sebagai balasan dari beragam anugerah tersebut, lalu orang-orang yang zalim itu bahkan mengganti perintah Allah yang disyariatkan untuk kebaikan mereka dengan mengerjakan sesuatu yang justru tidak diperintahkan kepada mereka. Di antara perbuatan yang mereka lakukan adalah mengganti perintah sujud dengan mengangkat kepala, tunduk sebagai bukti ketaatan dengan pembangkangan, dan rendah hati dengan sikap angkuh serta sombong. Maka, akibat dari keingkaran dan kesombongan ini, Allah menegaskan, “Kami, melalui para malaikat atau bencana, turunkan malapetaka yang merupakan siksa yang amat pedih dari langit yang datangnya tidak terduga kepada orang-orang yang zalim itu.” Hal yang sedemikian ini karena mereka selalu berbuat fasik, yaitu tidak pernah bersyukur dan selalu menyiratkan pembangkangan dan kesombongan.

67

Pada ayat-ayat sebelumnya dijelaskan tentang beragam anugerah yang dilimpahkan kepada Bani Israil. Selanjutnya pada ayat ini diingatkan pula tentang nikmat lain yang merupakan mukjizat Nabi Musa, yaitu ketersediaan air yang sangat diperlukan semua makhluk hidup. Dan sejalan dengan hal ini, ingatlah kamu sekalian ketika Musa memohon air untuk kaumnya pada saat mereka sedang kehausan di gurun Sinai, lalu Kami berfirman kepadanya, “Pukullah batu yang ada di hadapanmu itu dengan tongkatmu yang merupakan mukjizatmu!” Maka seketika itu memancarlah daripadanya, yaitu dari batu yang dipukul itu, dua belas mata air, sesuai dengan jumlah suku yang ada pada Bani Israil, yang merupakan keturunan dari dua belas anak Nabi Yakub. Setiap suku telah mengetahui tempat minumnya masing-masing, seperti yang disebutkan dalam Surah al-Araf /7 : 160, yaitu bahwa setiap suku dari 12 suku dari Bani Israil mengetahui mata air mana yang menjadi bagian mereka. Karena itu, wahai Bani Israil, makan-lah dari anugerah Allah yang berupa al-mann dan as-salwa, dan minumlah air yang memancar dari batu sebagai rezeki yang diberikan Allah kepada kamu semua, dan janganlah kamu berkeliaran di bumi dengan tanpa tujuan yang jelas, apalagi dengan berbuat kerusakan yang akan mengakibatkan kerugian dan hal-hal negatif bagi makhluk lainnya.

68

Dan ingatlah pula sikap-sikap yang tidak menyenangkan, yaitu ketika kamu berkata kepada Nabi Musa, “Wahai Musa! Kami sudah tidak tahan lagi bila hanya makan dengan satu macam makanan saja yang tetap dan tidak berubah-ubah yaitu al-mann dan as-salwa, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu Yang Maha Pemurah untuk kami, agar Dia memberi kami yang sudah jenuh dengan makanan yang sama, apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas, dan bawang merah.” Dia, Nabi Musa, dengan nada marah, menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik dengan menukar al-mann dan as-salwa yang merupakan anugerah Allah dengan jenis-jenis makanan yang disebutkan itu? Bila itu yang kamu kehendaki, tinggalkanlah tempat ini dan pergilah ke suatu kota yang kamu inginkan, pasti kamu di tempat itu akan memperoleh apa saja sesuai yang kamu minta.” Akibat tidak adanya rasa syukur itu, kemudian mereka ditimpa kenistaan dalam hidup dan kemiskinan dari rezeki atau harta, dan mereka selanjutnya kembali mendapat kemurkaan dari Allah yang tidak senang dengan keingkaran mereka. Hal itu, yakni kenistaan dan kemiskinan dapat terjadi karena mereka tidak mau mensyukuri nikmat yang dianugerahkan, bahkan sering mengingkari ayat-ayat Allah yang ada di sekitarnya dan membunuh para nabi tanpa hak atau alasan yang benar. Yang demikian itu sebagai akibat dari sikap dan tingkah laku yang tidak terpuji, selain karena mereka juga selalu durhaka dan melampaui batas dalam segala tindak-tanduknya.

69

Ayat ini menunjukkan betapa Allah Maha Pengampun lagi Maha Pemberi rahmat bagi semua manusia, karena sesungguhnya orang-orang yang beriman, yaitu umat Nabi Muhammad, orang-orang Yahudi yang merupakan umat Nabi Musa, orang-orang Nasrani yang merupakan umat Nabi Isa, dan orang-orang Sabi'in, yaitu umat sebelum Nabi Muhammad yang mengetahui adanya Tuhan Yang Maha Esa dan mempercayai adanya pengaruh bintang-bintang, tentunya siapa saja di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari Akhir dengan sebenar-benar iman sebelum diutusnya Nabi Muhammad , dan selalu melakukan kebajikan yang memberikan manfaat bagi yang lainnya, mereka pasti akan mendapat pahala dari Tuhannya berupa surga, selain itu tidak ada rasa takut pada mereka dalam menghadapi kehidupan di dunia maupun akhirat, dan mereka tidak pula bersedih hati ketika menghadapi beragam cobaan.

70

Pada ayat yang lalu dijelaskan tentang pahala bagi orang yang beriman. Selanjutnya pada ayat-ayat ini diterangkan tentang pelanggaran Bani Israil terhadap perjanjian yang diikrarkan dengan Tuhan. Karena itu, dalam kaitan dengan sikap dan keingkaran ini, ingatlah ketika Kami mengambil janji kamu dengan perantaraan Nabi Musa agar kamu semua melaksanakan tuntunan syariat yang terdapat dalam Taurat, dan Kami angkat gunung Sinai sejalan dengan kekuasaan Kami, atau Kami goncangkan gunung itu sehingga seperti akan terangkat di atasmu seraya berfirman, “Pegang teguhlah apa yang telah Kami berikan kepadamu dengan kesungguhan yang sebenarnya dan ingatlah apa yang ada di dalamnya, yakni dalam Taurat yang merupakan petunjuk bagi kehidupanmu. Yang sedemikian ini agar kamu bertakwa, dengan selalu melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.”

71

Pada awalnya kamu, Bani Israil, taat dengan ajakan Allah melalui Nabi Musa ini, namun kemudian setelah itu, yaitu pada saat kamu semua tidak lagi merasakan murka-Nya, kamu berpaling dan tidak lagi menaati ajaran ini. Maka sekiranya bukan karena karunia Allah berupa anugerah yang lebih dari semestinya dan bukan pula karena rahmat-Nya kepadamu dengan selalu membuka pintu tobat, pasti kamu akan langsung diazab karena keingkaran yang kamu perbuat. Bila ini terjadi, sudah pasti kamu semua termasuk orang yang rugi di dunia maupun di akhirat.

72

Ayat ini menjelaskan tentang sikap dan keingkaran Bani Israil. Sejalan dengan hal itu, Allah menegur dan memurkai mereka. Sungguh, kamu, wahai Bani Israil, telah mengetahui hukuman yang diterima oleh orang-orang yang melakukan pelanggaran di antara kamu dengan tetap mencari ikan pada hari Sabat, yakni hari Sabtu, hari khusus untuk beribadah bagi orang Yahudi, padahal kamu semua sudah sepakat untuk menjadikannya sebagai hari ibadah dan tidak melakukan pekerjaan lain. Karena itu lalu Kami katakan kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina.” Pada saat itu berubahlah fisik dan atau sikap mereka seperti kera.

73

Selanjutnya, untuk menimbulkan efek jera, maka Kami jadikan yang demikian itu, yaitu hukuman atau kutukan menjadi kera, sebagai peringatan bagi orang-orang pada masa itu, yaitu orang-orang Yahudi, dan bagi mereka yang datang kemudian, termasuk juga umat Nabi Muhammad, serta secara khusus menjadi pelajaran penting dan mesti diperhatikan bagi orang-orang yang bertakwa.

74

Pada ayat-ayat yang lalu dijelaskan tentang keingkaran Bani Israil terhadap perintah Allah, sedang pada ayat-ayat berikut diterangkan keingkaran mereka terhadap perintah Nabi Musa. Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya yang meminta agar ia memohon pada Tuhan agar memberi solusi dari masalah pembunuhan di kalangan mereka, “Allah memerintahkan kamu agar menyembelih seekor sapi betina,” yang dimaksudkan agar mereka menghapus sisa syirik karena pernah menyembah anak sapi dan siap kembali pada akidah yang benar. Perintah ini dinilai sebagai bentuk ketidakseriusan Musa, karena itu mereka bertanya, “Apakah engkau akan menjadikan kami sebagai ejekan?” Pertanyaan ini sungguh tidak pada tempatnya, karena mereka tahu sifat Musa yang tidak pernah main-main. Dengan sikap prihatin, dia, Musa, menjawab, “Aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang yang bodoh yang sering menjadikan ajaran agama sebagai permainan.”

75

Syarat untuk mengungkap pembunuhan hanya dengan menyembelih seekor sapi. Akan tetapi, orang Yahudi justru mempersulit diri dengan mengajukan beragam pertanyaan. Hal ini diawali ketika mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu (ungkapan ini mengisyaratkan pada Tuhan itu hanya Tuhan Musa, bukan Tuhan mereka) untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami tentang sapi betina itu, apakah sapi itu masih muda atau yang tua. “Mendengar pertanyaan ini, dia, Musa, menjawab, “Dia berfirman bahwa sapi betina itu tidak tua dan tidak muda, tetapi pertengahan antara itu. Setelah penjelasan ini, maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu.” Tetapi tampaknya mereka masih tidak puas, dan kemudian mengajukan pertanyaan lain, yaitu seperti yang diungkapkan pada ayat berikutnya.

76

Setelah dijawab, mereka mengajukan pertanyaan lain yang berkaitan dengan warna sapi dengan berkata, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami apa warnanya.” Dengan gemas dia, Musa, menjawab, Dia berfirman bahwa sapi itu adalah sapi betina yang kuning tua warnanya-padahal warna ini sangat sulit ditemukan-dan sapi itu mesti yang menyenangkan orang-orang yang memandang-nya.” Penjelasan ini sebenarnya semakin menyulitkan mereka, tetapi mereka belum juga puas dengan keterangan tersebut, dan masih mengajukan pertanyaan lain, seperti yang diungkap pada ayat berikutnya.

77

Ketidakpuasan mereka atas jawaban Nabi Musa diungkapkan dengan berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami keterangan lebih lengkap agar Dia menjelaskan kepada kami secara lebih detail tentang keadaan sapi betina itu. Yang sedemikian ini karena sesungguhnya sapi itu masih juga belum begitu jelas bagi kami, dan jika Allah menghendaki dan berkenan memberikan keterangan selengkapnya, niscaya kami mendapat petunjuk tentang sapi itu, sehingga kami dapat menemukannya dan melaksanakan perintah dengan tepat seperti yang dijelaskan.”

78

Karena permintaan-permintaan itu, kemudian Nabi Musa memohon kepada Allah agar diberi keterangan lanjutan. Dan dia, Musa, kemudian menjawab, “Dia berfirman dan menerangkan bahwa sapi itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula pernah dipergunakan mengangkut air untuk mengairi tanaman, badannya sehat tidak berpenyakit, dan tanpa belang.” Sesudah itu, kemudian mereka berkata, “Sekarang barulah engkau menerangkan hal yang sebenarnya tentang sapi itu.” Lalu mereka menyembelihnya setelah menemukan sapi dengan ciri-ciri yang dijelaskan, dan nyaris mereka tidak dapat melaksanakan perintah itu karena sulitnya menemukan sapi dengan segala ciri yang mereka tanyakan.

79

Latar belakang dari perintah penyembelihan sapi ini adalah terbunuhnya seorang tua yang kaya di kalangan Bani Israil yang belum terungkap pelakunya. Karena permohonan yang diajukan, maka Allah mengingatkan mereka dengan mengatakan dan ingatlah ketika salah seorang dari kamu membunuh seseorang yang tidak bersalah, lalu kamu tuduh-menuduh tentang peristiwa misterius itu. Akan tetapi, Allah dengan kehendak-Nya kemudian menyingkapkan apa yang kamu sembunyikan. Peristiwa ini menunjukkan bahwa Allah itu Maha Mengetahui apa saja yang tampak jelas atau yang disembunyikan.

80

Sesudah sapi yang ditetapkan itu disembelih, lalu Kami berfirman,” Pukullah mayat itu dengan bagian dari potongan atau daging sapi itu!” Dengan izin-Nya hiduplah orang yang sudah terbunuh itu. Demikianlah Allah memperlihatkan kekuasaan-Nya dengan menghidupkan kembali orang yang telah mati untuk mengungkap pelaku pembunuhan, dan Dia dengan peristiwa ini memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti dan percaya akan adanya hari Kebangkitan yang pasti akan terjadi kelak.

81

Ayat-ayat berikut menerangkan respons kaum Yahudi pada masa Nabi Muhammad tentang kisah kakek moyangnya. Kemudian setelah kamu, kaum Yahudi, mendengar kisah dan mengetahui sikap mereka itu, hatimu menjadi keras, sehingga menjadi seperti batu, atau bahkan lebih keras dari batu. Ungkapan ini mengisyaratkan bahwa mereka tetap tidak mau beriman walaupun telah mengetahui bukti-bukti kekuasaan Allah, seperti yang disebutkan pada ayat sebelumnya, bahkan mereka justru bertambah ingkar kepada Tuhan. Padahal, dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang airnya memancar daripadanya, sementara dari celah hatimu tidak ada setitik cahaya ketakwaan yang memancar. Di antara batu itu ada pula yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya, tetapi hatimu tertutup rapat sehingga tidak ada cahaya Ilahi yang terserap. Dan ada pula di antara batu itu yang meluncur jatuh karena tunduk dan takut kepada azab Allah, sedangkan hatimu semakin menunjukkan kesombongan yang tampak dari sikap dan tingkah lakumu. Bila kamu tidak mengubah sikap dan terus dalam keangkuhan, ketahuilah bahwa Allah tidaklah lengah atau lalai terhadap apa yang kamu kerjakan. Allah pasti mengetahui semua yang kamu perbuat, karena Dia selalu mengawasimu setiap saat.

82

Sesudah menjelaskan sikap orang Yahudi, maka kemudian mengingatkan Nabi Muhammad dan umat Islam dengan mengajukan pertanyaan, yaitu apakah kamu, kaum muslim, sangat mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, meyakini kerasulan Nabi Muhammad, dan beriman pada petunjuk Al-Qur'an? Hal seperti ini mustahil dapat terwujud, sedangkan segolongan dari mereka sudah mendengar dan mengetahui firman Allah yang terdapat pada kitab Taurat lalu mereka mengubahnya setelah memahaminya dan menafsirkannya sekehendak hati, padahal mereka, yaitu kaum Yahudi Madinah, mengetahuinya bahwa Taurat itu berisi petunjuk bagi mereka.

83

Keingkaran kaum Yahudi tidak saja tecermin pada keingkaran mereka terhadap kerasulan Nabi Muhammad, tetapi juga pada sikap munafiknya. Karakter ini nyata dan jelas apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman dari kelompok sahabat Nabi, mereka berkata, "Kami telah beriman sebagaimana kalian meyakini kerasulan Muhammad.” Tetapi apabila mereka kembali kepada sesamanya, mereka bertanya kepada kelompoknya, “Apakah akan kamu ceritakan kepada mereka yang menjadi pengikut Muhammad apa yang telah diterangkan Allah kepadamu di dalam Taurat tentang akan datangnya seorang rasul yang bernama Ahmad--nama lain Nabi Muhammad, sehingga mereka atau umat Islam itu dapat menyanggah kamu dan menyalahkanmu di hadapan Tuhanmu, karena kerasulan Muhammad itu memang benar dan tercantum dalam Taurat. Karena itu tidakkah kamu mengerti bahwa bila ini terjadi, yaitu penjelasan tentang kerasulan Muhammad, berarti kamu telah melakukan hal yang bodoh?” Ayat ini turun untuk menegaskan bahwa kaum Yahudi pada dasarnya mengakui kenabian MUhammad, namun mereka tidak mengimaninya.

84

Ayat sebelumnya menguraikan sikap sebagian orang-orang Yahudi yang menyem bunyikan kekafiran dan berpura-pura memeluk Islam, sedang ayat ini mengingat kan mereka dan siapa pun yang berperilaku seperti mereka; tidakkah mereka tahu bahwa Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka nyatakan?

85

Setelah kelakuan kelompok cendekia dan tokoh agama Yahudi dijelaskan pada ayat-ayat sebelumnya, ayat-ayat berikut menjelaskan kelompok lain di kalangan Bani Israil, yaitu bahwa di antara mereka ada yang buta huruf, tidak bisa membaca dan menulis, atau bodoh dan keras hati, tidak memahami makna dan pesan Kitab Taurat dengan pemahaman yang penuh penghayatan, kecuali hanya berangan-angan berupa kebohongan yang disajikan oleh pemuka agama mereka dan dikatakan sebagai kebenaran, dan mereka hanya menduga-duga, sebab ka lau pun mereka membacanya, itu tidak dilakukan dengan disertai pemahaman yang mendalam.

86

Akibat perbuatan itu, maka celakalah dan binasalah orang-orang Yahudi dan yang selain mere ka yang menulis kitab Taurat atau lainnya dengan tangan mereka sendiri, kemudian berkata dengan penuh kebohongan, “Ini adalah kitab suci yang datang dari Allah.” Mereka melakukan itu dengan maksud untuk menjualnya dengan harga murah, yaitu kesenangan dunia yang murah dengan cara menukar yang murah itu dengan sesuatu yang mahal, yaitu kebenaran. Maka celakalah mereka akibat perkataan dusta mereka tentang Allah, karena tulisan tangan mereka itu penuh kebohongan, penyelewengan, dan penyim pangan, dan celakalah mereka karena apa, yakni kebohongan, yang mereka perbuat dengan memalsukan dan mengubah ayat untuk kepentingan dan keuntungan sesaat, dan celakalah mereka karena harta yang mereka peroleh dari perbuatan mereka itu.

87

Dan di antara bentuk kebohongan dan penyimpangan yang mereka lakukan, mereka berkata, “Neraka tidak akan menyentuh kami di akhirat kelak kecuali beberapa hari atau sesaat saja.” Itu pun sekadar sentuhan api, bukan siksaan yang bersifat abadi. Untuk menjelaskan itu Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya,”Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, ‘Sudahkah kamu menerima janji dari Allah, Zat yang mengatur segala urusan, sehingga kamu merasa tenang karena Allah tidak akan mengingkari janji-Nya, ataukah kamu mengatakan tentang Allah yang kekuasaan dan ilmu-Nya mencakup segala hal, sesuatu yang tidak kamu ketahui?’” Keduanya tidak pernah terjadi: tidak ada perjanjian antara mereka dengan Tuhan soal itu, dan tidak pula mereka mengatakan itu karena tidak tahu. Mereka tahu, tetapi mengatakan yang sebaliknya

88

Sebenarnya tidak ada janji dari Allah, bukan juga karena mereka tidak tahu. Sumber masalahnya adalah sikap mereka yang memutarbalikkan ayat-ayat Allah. Bukan demikian, yang benar adalah barang siapa berbuat keburukan, yaitu mempersekutukan Allah, dan dosanya telah menenggelamkannya, yakni ia diliputi oleh dosanya sehingga seluruh kehidupannya tidak mengandung sedikit pun kebaikan akibat ketiadaan iman kepada Allah, maka mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. Sedangkan orang-orang yang beriman dengan benar sebagaimana diajarkan nabi-nabi mereka dan mengerjakan kebajikan sesuai tuntunan Allah dan Rasul, maka mereka itu penghuni surga. Mereka juga kekal di dalam nya.

89

Sebenarnya tidak ada janji dari Allah, bukan juga karena mereka tidak tahu. Sumber masalahnya adalah sikap mereka yang memutarbalikkan ayat-ayat Allah. Bukan demikian, yang benar adalah barang siapa berbuat keburukan, yaitu mempersekutukan Allah, dan dosanya telah menenggelamkannya, yakni ia diliputi oleh dosanya sehingga seluruh kehidupannya tidak mengandung sedikit pun kebaikan akibat ketiadaan iman kepada Allah, maka mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. Sedangkan orang-orang yang beriman dengan benar sebagaimana diajarkan nabi-nabi mereka dan mengerjakan kebajikan sesuai tuntunan Allah dan Rasul, maka mereka itu penghuni surga. Mereka juga kekal di dalam nya.

90

Ingatlah dan renungkanlah keadaan mereka ketika Kami, melalui rasul Kami, mengambil janji dari Bani Israil yaitu bahwa, “Janganlah kamu menyembah sesuatu pun dan dalam bentuk apa pun selain Allah Yang Maha Esa, dan berbuat baiklah dalam kehidupan dunia ini kepada kedua orang tua dengan kebaikan yang sempurna, walaupun mereka kafir; demikian juga kepada kerabat, yaitu mereka yang mempunyai hubungan dengan kedua orang tua, serta kepada anak-anak yatim yakni mereka yang belum balig sedang ayahnya telah wafat, dan juga kepada orang-orang miskin, yaitu mereka yang membutuhkan uluran tangan. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia seluruhnya tanpa kecuali.” Setelah memerintahkan hal-hal yang dapat memperkuat hubungan kekeluargaan dan hubungan sosial lainnya, Allah menyusulinya dengan sesuatu yang terpenting dalam hubungan dengan Allah, “Laksanakanlah salat sebaik mungkin dan secara istikamah, dan tunaikanlah zakat dengan sempurna.” Itulah perjanjian yang kamu mereka sepakati dengan Allah, wahai Bani Israil, tetapi kemudian kamu berpaling dengan meng ingkari janji itu, kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu masih menjadi pembangkang. Betapa objektif Al-Qur'an dalam menilai manusia; salah satu buktinya tampak pada ayat ini. Di sini dinyatakan bahwa tidak semua individu Bani Israil mengingkari perjanjian, seperti diisyaratkan dengan kalimat “kecuali sebagian kecil dari kamu.” Ini menunjukkan bahwa dalam setiap periode kehidupan Bani Israil atau bangsa-bangsa lain selalu saja ada sekelom pok kecil yang tetap berjalan lurus dengan mengikuti suara hati nuraninya untuk selalu berbuat baik, seperti dapat kita baca pada Surah Ali Imran/3: 113.

91

Bila ayat-ayat yang lalu berkaitan dengan hal-hal yang harus mereka kerjakan, maka ayat ini mengingatkan isi perjanjian menyangkut hal-hal yang harus mereka tinggalkan. Ayat ini memerintahkan lagi; dan ingatlah juga ketika Kami, melalui Nabi Musa, mengambil janji dari leluhur kamu, wahai Bani Israil, “Janganlah kamu menumpahkan darahmu, yakni mem bunuh orang lain tanpa hak, dan jangan pula kamu mengusir dirimu, saudara sebangsa mu, dari kampung halamanmu, apalagi kampung halaman mereka sendiri.” Selanjutnya, mereka juga diingatkan, “Kemudian kamu berikrar di depan umum akan memenuhinya, wahai yang mendengar ayat Al-Qur'an ini dan yang hidup pada masa Nabi Muhammad, dan bersaksi bahwa perjanjian itu memang pernah dilakukan oleh nenek moyang kalian.” Ayat ini mengingatkan dan menegaskan pentingnya persatuan dan kesatuan antarmanusia. Isyarat ini diperoleh dari penggunaan kata “darahmu”, “dirimu sendiri” dan “kampung halamanmu”, padahal yang dimaksud adalah orang lain. Ini karena dalam pandang-an Allah seorang manusia pada hakikatnya merupakan saudara seketu runan manusia yang lain. Dapat juga dikatakan bahwa jika seseorang berbuat buruk kepada orang lain maka pada hakikatnya ia berbuat buruk kepada diri sendiri, seperti dinyatakan dalam Surah al-Hujurat/49: 11.

92

Kemudian kamu, wahai Bani Israil, membunuh dirimu, yakni sesamamu, tanpa menghiraukan perjanjian Allah tadi, dan mengusir segolongan dari saudara-saudara kamu sesama manusia dari kampung halamannya. Kamu memaksakan diri saling membantu dengan kelompok-kelompok kamu dalam menghadapi mereka dalam kejahatan, yakni dengan membuat dosa, baik dalam bentuk ucapan maupun perbuatan, dan permusuhan, yakni agresi yang melampaui batas. Itulah sikapmu terhadap mereka. Dan jika mereka yang kamu usir itu datang kepadamu sebagai tawanan, maka kamu tebus mereka dengan berbagai cara, padahal kamu dilarang mengusir mereka. Apakah kamu beriman kepada sebagian Kitab, yakni percaya dan mengamalkan sebagian kandungan Taurat dengan menebus mereka, dan ingkar kepada sebagian yang lain sehingga kamu mengusir mereka? Maka tidak ada balasan yang pantas bagi orang yang berbuat demikian di antara kamu selain kenistaan dalam kehidupan dunia walau kamu menduga dan berusaha memperoleh kemuliaan. Dan pada hari Kiamat mereka dikembalikan dan dibangkitkan setelah kematian kepada azab yang paling berat. Allah mengetahui motif perbuatan kamu, dan Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan. Oleh karena itu, Dia akan memberi balasan yang setimpal kepada kamu. Ayat ini turun berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di Madinah sebelum Rasulullah diutus. Ada tiga suku Yahudi di Madinah, yaitu Bani Qainuqa, Bani Nadir dan Bani Quraidhah. Ketiganya terlibat dalam perang saudara antara Kabilah Aus dan Khazraj; penduduk asli Madinah. Bani Qainuqa dan Bani Nadir memihak Kabilah Khazraj, sedangkan Bani Quraidhah memihak Suku Aus. Seringkali terjadi peperangan di antara mereka, bahkan di antara sesama Yahudi pun mereka saling menyerang dan membunuh. Mereka tahu bahwa hal itu melanggar perjanjian dengan Allah, namun mereka berdalih bahwa hal itu merupakan bagian dari ketaatan terhadap isi kitab suci.

93

Mereka melanggar perjanjian, memutarbalikkan ayat-ayat Allah, mengimani sebagian isi Kitab Suci dan mengingkari sebagian lainnya karena mereka itulah orang-orang yang membeli kehidupan yang fana di dunia dengan kehidupan yang kekal di akhirat, yakni mereka teperdaya oleh gemerlap duniawi serta kesenangan hidup sementara, dan berusaha dengan berbagai cara, meskipun dengan melanggar norma, untuk memilikinya. Siksa yang mereka dapat kan di dunia tidak berarti akan meringankan azab mereka di akhirat. Sama sekali tidak! Maka tidak akan diringankan azabnya, karena siksa akhirat tidak dapat diringankan, dan mereka tidak akan ditolong oleh siapa pun, termasuk oleh diri mereka sendiri.

94

Berikut ini masih merupakan uraian tentang pelanggaran-pelanggaran Bani Israil. Dan sungguh, Kami telah memberikan Kitab Taurat kepada Musa agar dengan membacanya, kamu selalu ingat kandungan perjanjian itu, namun kamu tetap saja melupakannya. Tidak saja menganugerahkan Taurat, Kami juga telah susulkan berturut-turut setelahnya, yakni sepeninggal Nabi Musa, dengan rasul-rasul yang silih berganti datang memperingatkan kamu dan memperbarui tuntunan agar selalu sesuai dengan perkembangan masyarakat seperti Nabi Daud, Sulaiman, hingga Yahya. Dan Kami berikan kepada Isa putra Maryam penjelasan-penjelasan, yakni bukti-bukti kebenaran yang sangat jelas seperti kemampuannya--atas izin Allah--mengembalikan penglihatan orang buta, menyembuhkan berbagai penyakit, menghidupkan orang mati, dan mengungkap berita-berita gaib, serta kami perkuat dia dengan Rohulkudus, yaitu malaikat Jibril, yang datang dengan wahyu-wahyu Ilahi berupa kitab Injil. Karena sikap mereka terhadap para nabi dan rasul sangat tidak wajar, maka mereka dikecam dalam bentuk pertanyaan: mengapa setiap rasul yang datang kepadamu yang diutus Allah membawa sesuatu pelajaran yang tidak kamu inginkan, kamu menyombongkan diri dengan sangat angkuh, lalu sebagian kamu dustakan, seperti Nabi Isa dan Nabi Muhammad, dan sebagian kamu bunuh, seperti Nabi Zakaria dan Nabi Yahya, dan sebagian yang lain hendak kalian bunuh, seperti Nabi Muhammad? Terbayang betapa licik orang-orang Yahudi Bani Israil yang diceritakan sifat-sifatnya dalam ayat-ayat di atas. Banyak dalih yang mereka kemukakan, banyak juga kalimat bodoh yang mereka ucapkan. Dari situ dapat ditarik pelajaran bahwa kecerdasan akal seseorang tidak selalu menuntunnya kepada perilaku yang baik, terutama bila kecerdasan itu tidak disertai kemantapan iman.

95

Dan mereka berkata dalam rangka menolak risalah Nabi Muhammad, “Hati kami tertutup karena tidak dapat memahami apa yang engkau sampaikan atau karena hati kami sudah penuh dengan pengetahuan sehingga tidak lagi butuh bimbingan.” Allah menegaskan, “Tidak!” Sebenarnya mereka bukannya tidak dapat memahami dan bukan pula sudah pandai, tetapi mereka berkata demikian karena kedurhakaan yang sudah mendarah daging dalam diri mereka, maka Allah telah melaknat mereka itu karena keingkaran mereka, tetapi--sekali lagi AlQur'an tidak menyatakan mereka semua ingkar atau kafir--sedikit sekali mereka beriman.

96

Selain membuktikan kebohongan ucapan mereka sebelum ini, ayat di atas juga menunjuk kan keburukan lain Bani Israil, yaitu menolak Al-Qur'an. Penolakan tersebut sungguh aneh dan tidak berdasar sama sekali. Dan setelah sampai kepada mereka Kitab Al-Qur'an dari sisi Allah yang kandungannya membenarkan apa yang ada pada mereka, menyangkut kedatangan seorang nabi yang sifat-sifatnya sudah mereka ketahui, mereka tetap mengingkari nabi itu, sedangkan sebelumnya, yakni sebelum kedatangan nabi itu, mereka memohon kemenangan mereka atas orang-orang kafir yang menjadi musuh-musuh mereka. Tetapi ternyata setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui itu, yakni menyangkut kitab suci Al-Qur'an, Nabi Muhammad, dan sifatsifat beliau, mereka lalu mengingkarinya. Maka laknat Allah bagi orang-orang yang ingkar.

97

Mengecam perbuatan mereka yang disebutkan dalam ayat yang lalu, Allah berfirman, “Sangatlah buruk perbuatan mereka menjual dirinya, yaitu menukar kebahagiaan abadi dengan kenikmatan duniawi dengan cara mengingkari, yakni terus-menerus menutupi kebenaran, apa yang diturunkan Allah, berupa wahyu melalui nabi-nabi dan rasul-rasul-Nya. Mereka mengingkarinya bukan karena tidak tahu kebenarannya, tetapi karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya, yaitu kenabian, kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya yang paling wajar, dalam hal ini Nabi Muhammad . Karena itulah wajar jika mereka menanggung kemurkaan demi kemurkaan, yaitu murka Allah karena kedengkian dan karena kedurhakaan, termasuk keingkaran mereka terhadap Nabi Isa. Dan kepada orang-orang kafir ditimpakan azab yang menghinakan.”

98

Dan kedurhakaan mereka lainnya adalah bahwa apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kepada apa yang diturunkan Allah, yakni AlQur'an, melalui Nabi Muhammad,” mereka menjawab, “Kami hanya akan beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami, yaitu Taurat.” Dan mereka ingkar kepada apa yang setelahnya, yaitu Al-Qur'an dan kitab-kitab lain yang diturunkan sesudah Taurat, padahal Al-Qur'an itu adalah kitab yang benar-benar mencapai puncak hak, yaitu kebenaran dalam segala seginya. Al-Qur'an itu adalah kitab yang membenarkan apa yang ada pada mereka yang pernah disampaikan oleh Nabi Musa dan nabi-nabi sebelumnya. Untuk menolak pernyataan mereka, Allah berfirman, Katakanlah kepada mereka, Nabi Muhammad, “Jika benar kamu hanya percaya kepada apa yang diturunkan kepada kamu, mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika kamu orang-orang beriman?” Secerdik apa pun orang-orang Yahudi berargumen dalam rangka menolak kebenaran, tetap saja kedok mereka akan terungkap. Ketika diajak mengikuti ajaran Al-Qur'an mereka menolak dan menegaskan hanya akan mengikuti ajaran Taurat. Faktanya, mereka bukan orangorang yang taat dan patuh kepada para nabi mereka, bahkan beberapa dari nabi-nabi itu mereka bunuh.

99

Berikut adalah argumen lain untuk membantah orang-orang Yahudi yang mengaku beriman kepada kitab yang diturunkan kepada mereka. Dan sungguh, Musa telah datang kepada mu dengan bukti-bukti yang sangat jelas tentang kebenaran yang dia ajarkan, seperti turunnya al-mann dan as-salwa, terpancarnya air dari batu, berubahnya tongkat menjadi ular, dan lain-lain. Meski begitu, kamu tidak menerimanya dengan baik, bahkan kemudian kamu mengambil patung anak sapi sebagai sembahan setelah kepergian-nya meninggalkan kamu untuk sementara waktu menuju Bukit Tursina, dan kamu menjadi orang-orang zalim karena kamu tetap melakukan hal itu, meskipun kamu tahu itu salah

100

Dan ingatlah ketika Kami mengambil janji kamu, wahai Bani Israil, dan Kami angkat gunung Sinai di atasmu seraya berfirman, ‘Pegang teguhlah apa yang Kami berikan kepadamu melalui Nabi Musa, yakni prinsip-prinsip ajaran agama dan rinciannya, dan dengarkanlah serta perkenankanlah apa yang diperintahkan kepada kamu!’” Mereka menjawab,” Kami mendengarkan dengan telinga kami, tetapi kami tidak menaati dan tidak pula mau mengamalkannya.” Bukannya segera melaksanakan perintah, mereka justru bersegera melakukan kedurhakaan. Dan diresapkanlah ke dalam hati mereka itu kecintaan menyembah patung anak sapi karena kekafiran mereka. Katakanlah, “Sangat buruk apa yang diperintahkan oleh kepercayaanmu kepadamu, yang kamu anggap telah menghiasi jiwa kamu, jika kamu orang-orang beriman kepada Taurat.

101

Selain kedurhakaan-kedurhakaan itu, mereka juga selalu menganggap diri sebagai bangsa pilihan Tuhan, meyakini tidak akan masuk neraka kecuali sebentar, dan mengklaim surga sebagai tempat yang Allah khususkan bagi mereka. Untuk membuktikan kebenaran ucapan mereka, Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Jika kenikmatan negeri akhirat di sisi Allah kamu anggap khusus untukmu saja, bukan untuk orang lain, maka mintalah kematian. Itu karena semakin percaya seseorang terhadap indah dan nikmatnya sesuatu, semakin besar pula keinginannya untuk cepat-cepat menemui sesuatu tersebut. Karena keinginan mati dapat menjadi bukti hubungan baik kamu dengan Allah, maka kamu pasti ingin segera mati dan menemuinya. Mintalah kematian jika kamu orang yang benar dalam perkataanmu bahwa kenikmatan akhirat hanya untuk kamu.” Tetapi, mendapat tantangan seperti itu, ternyata tidak seorang pun bersedia cepat mati. Mereka sekali-kali tidak akan mengingin kan kematian itu sama sekali,

102

Tetapi, mendapat tantangan seperti itu, ternyata tidak seorang pun bersedia cepat mati. Mereka sekali-kali tidak akan mengingin kan kematian itu sama sekali, bahkan mereka ingin hidup di dunia selamalamanya walau dalam bentuk kehidupan yang sederhana. Keinginan ini karena disebabkan oleh dosa-dosa yang telah dilakukan tangan mereka sendiri berupa kezaliman dan kemaksiatan. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang zalim.

103

Dan tidak saja mereka enggan segera mati, sungguh demi Tuhanmu, engkau, wahai Muhammad, akan mendapati mereka, yakni orang-orang Yahudi yang mengaku kekasih Allah itu, manusia yang paling tamak atas kehidupan dunia, bahkan lebih tamak dari orang-orang musyrik, karena orang musyrik sejak semula tidak percaya kepada wujud Tuhan dan akhirat. Ini berbeda dengan orang-orang Yahudi yang mengakui wujud Tuhan dan keniscayaan akhirat. Betapa tamaknya mereka, sehingga masing-masing dari mereka ingin diberi umur seribu tahun, yakni hidup selama mungkin di dunia, padahal seandainya mereka diberi umur sepanjang apa pun, umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Dan masing-masing akan mendapat sanksi sesuai dosa-dosanya karena Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.

104

Dalam satu riwayat disebutkan bahwa orang-orang Yahudi berkata, “Kami benci Jibril karena ia membawa bencana dengan menyampaikan wahyu bukan kepada golongan kami. Ia juga membongkar rahasia kami.” Menjawab pernyataan itu, katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Barang siapa menjadi musuh Jibril maka ketahuilah bahwa dia hanya akan mendapatkan keburukan, karena sesungguhnya dialah, Jibril, yang telah menurunkan Al-Qur'an ke dalam hatimu dengan izin Allah, bukan atas kehendaknya sendiri dan bukan pula atas kehendakmu. Dengan demikian, memusuhi Jibril sama dengan memusuhi Allah. Sungguh aneh kalau kamu memusuhinya padahal wahyu-wahyu yang disampaikannya membenarkan apa yang terdahulu, yakni kitab-kitab suci termasuk Taurat, dan wahyu-wahyu itu juga menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman.” Memusuhi Jibril berarti memusuhi Allah, dan memusuhi Allah berarti memusuhi semua makhluk-Nya yang taat. Bila seseorang memusuhi Allah, maka Allah pun akan memusuhi nya dan menjauhkan rahmat darinya.

105

Barang siapa menjadi musuh Allah dengan memusuhi salah satu makhluk-Nya yang taat, atau memusuhi salah satu dari malaikat-malaikat-Nya, atau salah seorang dari rasul-rasul-Nya, atau Jibril yang membawa wahyu dan Mikail yang pembawa rezeki, maka sesungguhnya dia telah kafir dan mengantar dirinya menuju kebinasaan. Sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir. Dua ayat di atas menegaskan dua hal. Pertama, Allah tidak membedabedakan para rasul dan malaikat-Nya. Kepercayaan, ketaatan, dan kecintaan kepada mereka adalah satu paket. Siapa pun yang memusuhi mereka atau salah seorang dari mereka, maka ia akan menjadi musuh Allah. Kedua, sanksi kepada pelanggar tidak hanya diterapkan kepada orang Yahudi, tetapi kepada siapa saja yang kafir dan memusuhi-Nya.

106

Konteks ayat ini adalah bagian dari bantahan Allah terhadap orangorang Yahudi. Namun demikian, siapa pun yang berperilaku seperti disebut dalam ayat ini, maka mereka disebut fasik. Dan demi Tuhan, tidaklah wajar bila orang-orang Yahudi itu atau siapa pun menolak kebenaran Al-Qur'an karena sungguh Kami, dengan menugaskan Jibril, telah menurunkan ayat-ayat yang jelas kandungannya serta bukti-bukti kebenarannya dan kebenaranmu sebagai rasul kepadamu, Muhammad. Dan tidaklah ada yang mengingkarinya, baik dari golongan manusia yang hidup pada masamu atau sesudahmu, selain orang-orang fasik. Bukti-bukti kebenaran Al-Qur'an sudah sangat jelas; tidak ada yang mengingkarinya selain mereka yang tertutup mata hatinya. Mereka itulah yang disebut sebagai orang-orang fasik.

107

Ayat ini berisi kecaman dengan redaksi pertanyaan yang mengandung bukti-bukti yang dipaparkan oleh Allah . Dan mengapa setiap kali mereka mengikat janji dengan Allah, ter masuk janji untuk percaya jika nabi yang diutus-Nya datang, sekelompok mereka melanggarnya, menyepelekannya, dan mengingkarinya? Sedikit sekali dari mereka yang menepati janji, sedangkan sebagian besar mereka tidak beriman. Sikap-sikap buruk sudah berkumpul sedemikian rupa dalam diri sebagian besar Bani Israil. Mereka adalah pendengki, keras kepala, licik, dan selalu mengingkari janji. Namun demikian, masih ada sebagian kecil dari mereka yang beriman.

108

Ayat ini menjelaskan sisi lain dari keburukan orang-orang Yahudi. Dan setelah datang kepada mereka seorang rasul dari Allah, yakni Nabi Muhammad dengan membawa kitab suci yang membenarkan apa yang ada pada mereka, yakni kitab suci, sebagian dari orang-orang Yahudi yang diberi Kitab Taurat melemparkan Kitab Allah itu ke belakang punggung, yakni mengabaikan nya sama sekali, seakan-akan mereka tidak tahu yang dilempar nya adalah kitab Allah, padahal mereka sangat mengetahui.

109

Dan mereka, yakni sebagian pendeta-pendeta Yahudi yang meninggalkan Taurat, mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Ketika Rasulullah menye butkan Sulaiman sebagai seorang nabi, sebagian pendeta Yahudi mengatakan, “Tidakkah kamu heran karena Muhammad mengatakan bahwa Sulaiman bin Daud adalah nabi, padahal ia adalah seorang tukang sihir?” Allah lalu menurunkan ayat yang menyatakan bahwa Sulaiman itu tidak kafir, tidak pula tukang sihir, tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia, yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan. “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan yang Allah turunkan bagimu, sebab itu janganlah kafir dan jangan pula kamu mengguna kannya untuk mencelakakan orang lain!” Maka mereka mempelajari dari keduanya, kedua malaikat itu, apa, yakni sihir yang dapat memisahkan antara seorang suami dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencela kakan dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barang siapa membeli atau menggunakan sihir itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahuDan jika mereka beriman dan bertakwa, takut kepada azab Allah, pahala dari Allah pasti lebih baik daripada sihir yang menyibukkan mereka, sekiranya mereka tahu

110

Dan jika mereka beriman dan bertakwa, takut kepada azab Allah, pahala dari Allah pasti lebih baik daripada sihir yang menyibukkan mereka, sekiranya mereka tahu.

111

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu katakan, “Ra'ina,”2 yang berarti, “Peliharalah dan jagalah kami,” kepada Rasulullah karena kata itu akan dimanfaatkan oleh orang-orang Yahudi untuk berolok-olok yang menyerupai kata “ra unah”, yang berarti bebal dan sangat bodoh, tetapi katakanlah, “Unzurna (Perhatikanlah kami),” dalam mempelajari agama dan dengarkanlah serta taatilah perintah-perintah Allah kepadamu dan janganlah kamu menyerupai orang-orang Yahudi yang berkata, “Kami mendengar dan kami ingkar.” Dan orang-orang kafir dari kaum Yahudi itu akan mendapat azab yang pedih akibat olokolok mereka kepada Rasulullah.

112

Orang-orang yang kafir dari Ahli Kitab, Yahudi dan Nasrani, dan orang-orang musyrik tidak menginginkan diturunkannya kepadamu suatu kebaikan, salah satunya Al-Qur'an sebagai kebaikan yang paling tinggi dari Tuhanmu, karena kedengkian dan rasa iri dalam diri mereka. Tetapi secara khusus Allah memberikan rahmat-Nya, berupa kenabian, wahyu, kenikmatan, dan kebajikan kepada orang yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya, misalnya kepada Nabi Mu hammad. Dan Allah pemilik karunia, nikmat, dan kebajikan yang besar.

113

Kaum musyrik berkata, “Tidakkah kalian perhatikan Muhammad? Ia menyuruh para sahabatnya melakukan sesuatu, kemudian ia menyuruh mereka melakukan sebaliknya. Hari ini ia mengatakan satu hal, besok ia mengatakan hal yang berbeda. Al-Qur'an itu pastilah karangan Muhammad. Ia mengatakan sesua tu yang bersumber dari dirinya sendiri, yang satu sama lain saling bertentangan.” Menjawab celaan mereka ini, Allah mengatakan bahwa ayat yang Kami batalkan atau Kami hilangkan dari ingatan-mu, wahai Muhammad dan orang beriman, pasti Kami ganti dengan yang lebih baik, lebih bermanfaat bagimu dengan mengangkat kesulitan darimu atau dengan menambahkan pahala bagimu, atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu tahu, wahai Muhammad, bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu dengan mendatang kan segala kebaikan dan kebajikan bagi manusia?

114

Tidakkah kamu tahu, wahai Muhammad, bahwa Allah memiliki kerajaan langit dan bumi yang menguasai dan bertindak untuk makhlukNya, memutuskan hukum, dan memerintah sesuai kehendak-Nya? Dan tidak ada bagimu, wahai orang-orang kafir, pelindung yang dapat melindungi urusanmu dan penolong yang dapat menolongmu selain Allah. Menurut Ibnu abbas, ayat ini turun terkait abdullah bin Ubay dan kawan-kawannya yang meminta Rasulullah untuk mengubah Bukit Safa menjadi emas, meluaskan tanah Mekah, dan memancarkan air dari tanah. Mereka menyatakan bahwa jika Nabi berhasil mengabulkan permintaan-permintaan itu, maka mereka akan beriman kepada beliau.

115

Ataukah kamu hendak meminta kepada Rasulmu, yakni Muhammad, untuk mendatangkan kepadamu ayat-ayat Al-Qur'an lebih daripada apa yang telah dibawakannya kepadamu, seperti halnya Musa pernah diminta oleh Bani Israil dahulu sesuatu yang tidak pantas mereka minta? Barang siapa mengganti iman kepada ayat-ayat Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dengan kekafiran, maka sungguh, dia telah tersesat dari jalan yang lurus, dengan memilih kufur daripada iman, kesesatan daripada petunjuk, serta jauh dari kebenaran dan kebajikan.

116

Banyak di antara Ahli Kitab menginginkan sekiranya mereka dapat mengembalikan atau mema lingkan kamu setelah kamu beriman kepada Allah dan Nabi Muhammad, menjadi kafir kembali seperti yang kamu lakukan dahulu, karena rasa dengki dalam diri mereka, setelah kebenaran jelas bagi mereka dengan adanya dalil-dalil kuat yang menunjukkan Nabi Muhammad benar-benar menyampaikan ayat-ayat Allah seperti yang diberitakan dalam kitab-kitab mereka. Maka maafkanlah kesalahan-kesalahan mereka, pergaulilah mereka dengan akhlak yang baik, dan berlapangdadalah dengan mengabaikan cacian dan tentangan mereka sampai Allah memberi kan perintah-Nya dengan bantuan dan dukunganNya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Ia akan menguatkan kedudukanmu dan memberimu kekuatan yang lebih besar.

117

Dan laksanakanlah salat sebagai ibadah badaniah dengan benar sesuai tuntunan, dan tunaikanlah zakat sebagai ibadah maliah, karena keduanya merupakan fondasi Islam. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu berupa salat, zakat, sedekah, atau amal-amal saleh lainnya, baik yang wajib maupun sunah, kamu akan mendapatkannya berupa pahala di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat dan memberi balasan pahala di akhirat atas apa yang kamu kerjakan.

118

Dan mereka, kaum Yahudi dan Nasrani, berkata, “Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi atau Nasrani." Itu hanya angan-angan dan mimpi-mimpi mereka. Katakanlah kepada mereka, wahai Muhammad, “Tunjukkan bukti kebenaranmu dengan alasan-alasan yang meyakinkan, jika kamu orang yang benar dalam anggapanmu itu. Ketahuilah, kamu tidak akan pernah dapat menunjukkan bukti itu!”

119

Tidak! Mereka berdusta. Yang akan memasuki surga bukan hanya Yahudi atau Nasrani, melainkan barang siapa yang menyerahkan diri, tunduk, patuh, taat, ikhlas sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, beriman, membenarkan, dan mengikuti apa yang dibawa oleh Rasulullah, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka di akhirat dan mereka tidak bersedih hati. Mereka kekal dalam kenikmatan. ,

120

Dan orang Yahudi berkata, “Orang Nasrani itu tidak memiliki sesuatu, yakni pegangan berupa agama yang benar, padahal Nabi Isa telah datang kepada mereka, lalu mereka mengingkarinya.” Dan orangorang Nasrani juga berkata, “Orang-orang Yahudi tidak memiliki sesuatu, yakni pegangan berupa agama yang benar, padahal Nabi Musa telah datang kepada mereka, lalu mereka mengingkarinya.” Padahal, mereka membaca Kitab, yakni Taurat bagi orang Yahudi dan Injil bagi orang Nasrani. Apa yang disebutkan dalam ayat ini merupakan isi perdebatan antara Yahudi dan Nasrani di hadapan Rasulullah . Rafi bin armalah, seorang Yahudi, mengatakan kepada orang Nasrani, “Kalian tidak punya suatu pegangan dan telah kafir terhadap Isa dan Injil.” Seorang Nasrani dari Najran lalu menanggapinya, “Kalian juga tidak punya suatu pegangan dan telah kafir terhadap Musa dan Taurat.”Demikian pula orang-orang musyrik Arab yang tidak berilmu; mereka berkata seperti ucapan me-reka, Ahli Kitab, itu. Maka Allah akan mengadili mereka pada hari Kiamat, tentang apa yang mereka perselisihkan dalam soal agama.

121

Dan siapakah yang lebih zalim, berdosa, memusuhi Allah, dan menentang perintah-Nya daripada orang yang melarang di dalam masjid-masjid Allah untuk beribadah dan menyebut nama-Nya, dan berusaha merobohkannya dengan menghentikan syiar-syiar agama di dalamnya, merusak kesucian agama yang menyebabkan mereka melupakan Penciptanya, menyebarkan kemungkaran di masyarakat, dan membuat kerusakan di bumi? Mereka tidak pantas memasukinya kecuali dengan rasa takut, tunduk, taat, dan patuh kepada Allah. Mereka mendapat kehinaan di dunia sebagai akibat dari kezaliman mereka, dan di akhirat mendapat azab yang berat dalam neraka Jahanam yang merupakan tempat menetap yang paling hina. Ayat ini Allah turunkan sebagai jawaban atas sikap kaum kafir Mekah yang mela rang Nabi Muhammad salat di Masjidilharam.

122

Dan milik Allah timur dan barat. Artinya, Allah adalah Tuhan bumi seluruhnya. Ke mana pun kamu menghadap ketika menunaikan salat, di sanalah wajah Allah, yaitu kiblat yang diinginkan Allah bagimu. Sungguh, Allah Mahaluas, tidak sempit dan tidak terbatas, Maha Mengetahui siapa yang menghadap kepada-Nya di mana pun ia berada.

123

Dan mereka, kaum Yahudi dan Nasrani, berkata, “Allah mempunyai anak.” Mahasuci Allah dari perkataan mereka. Ayat ini diturunkan sebagai jawaban atas pernyataan kaum Yahudi yang meyakini Uzair sebagai putra Allah, kaum Nasrani yang meng anggap Isa sebagai putra Allah, dan kaum musyrik Arab yang menganggap malaikat sebagai putri Allah. Bahkan milik-Nyalah, yakni Allah-lah pencipta dan pemilik apa yang di langit dan di bumi, termasuk di dalamnya Uzair, Isa, dan para malaikat itu. Semua tunduk, taat, dan patuh kepada-Nya, yakni kepada kebesaran, kekuasaan dan kehendak-Nya.

124

Allah pencipta langit dan bumi. Apabila Dia hendak menetapkan, mengadakan, dan mewujudkan sesuatu, tidak ada halangan sedikit pun bagi-Nya, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadi lah sesuatu itu.

125

Dan orang-orang yang tidak mengetahui, yaitu orang-orang bodoh dari kaum musyrik Mekah, berkata, “Mengapa Allah tidak berbicara dengan kita dan tidak menurunkan wahyu kepada kita yang mengabarkan kerasulan Muhammad, atau datang tanda-tanda kekuasaan, alasan, dan penjelasan-Nya kepada kita tentang kebenaran kerasulan Muhammad?” Sebelumnya, orang-orang kafir Mekah pernah berkata kepada Nabi Muhammad, “Jika engkau betul-betul Rasul dari Allah seperti yang engkau katakan, maka katakanlah kepada Allah agar berbicara dengan kami sehingga kami mendengar ucapannya.” Mereka berkata demikian sebagai tanda penentangan dan kesombongan mereka. Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah berkata seperti ucapan mereka itu. Hati mereka serupa dengan hati orang-orang sebelum mereka. Mereka menentang dan mendustakan para nabi dan rasul yang diutus Allah kepada mereka. Pernyataan Allah ini mengandung hiburan bagi Rasulullah. Allah menegaskan bahwa sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada orang-orang yang yakin.

126

Sungguh, Kami telah mengutusmu, wahai Nabi Muhammad, dengan kebenaran syariat yang terang dan agama yang lurus, sebagai pembawa berita gembira kepada orang-orang beriman tentang surga yang penuh kenikmatan, dan pemberi peringatan kepada orang-orang kafir tentang siksaan api neraka. Dan engkau tidak akan diminta pertanggungjawaban tentang kaum kafir yang menjadi penghuni-penghuni neraka sesudah engkau dengan sungguh-sungguh mengajak mere ka beriman. Dalam pernyataan Allah ini terkandung hiburan bagi Rasulullah agar tidak kecewa dan berkecil hati terhadap apa yang telah dilakukannya.

127

Dan janganlah engkau, wahai Nabi Muhammad, bersusah payah mencari kerelaan orang-orang yang ingkar. Hal itu tidak mungkin, sebab orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu, Nabi Muhammad, sebelum engkau meninggalkan agamamu dan berpaling mengikuti agama mereka yang mereka anggap paling benar. Karena itu, engkau tidak perlu melakukan apa yang mereka minta demi memperoleh kerelaan mereka, tetapi tetaplah engkau meng hadapkan dirimu untuk mendapatkan kerelaan Allah. Tetaplah mengajak mereka kepada kebenaran dan katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah, yakni agama Islam, itulah petunjuk, yakni agama yang sebenarnya.” Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu, yakni kebenaran wahyu, sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah. Meski khitab ayat ini ditujukan kepada Nabi Muhammad, pada hakikat-nya pesan ini berlaku umum bagi seluruh umat Islam.

128

Orang-orang Yahudi dan Nasrani yang telah Kami beri Kitab Suci, yakni Taurat dan Injil, mereka membacanya dan mengikuti ajarannya sebagaimana mestinya. Mereka tidak melakukan perubahan apa pun terhadap Kitab Suci itu. Mereka itulah orang-orang yang beriman kepadanya, yakni kitab suci sebelum mengalami perubahan, dengan iman yang sebenar-benarnya, di antaranya iman kepada para nabi, termasuk nabi terakhir, Muhammad. Adapun mereka yang mengubah Kitab Suci dan tidak mengimani kerasulan Nabi Muham mad, mereka itulah orangorang yang ingkar. Dan barang siapa ingkar kepadanya, mereka itulah orang-orang yang rugi dan celaka dalam pandangan Allah. Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat-nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu, yakni nenek moyangmu dahulu, di antaranya nikmat berupa kebebasan dari ke

129

Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat-nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu, yakni nenek moyangmu dahulu, di antaranya nikmat berupa kebebasan dari kejaran Firaun, diutusnya banyak rasul, dan diturunkannya kitab-kitab suci; dan di antara nikmat-nikmat itu Aku telah melebihkan kamu dari semua umat yang lain di alam ini pada masa itu dengan banyaknya para nabi yang diutus kepada kamu. Ini menunjukkan bahwa Allah benar-benar sangat menyayangi hamba-Nya. Meskipun Bani Israil telah berkali-kali melakukan pelanggaran, mereka tetap saja diajak dengan harapan mereka dapat percaya kepada Nabi Muhammad. Selanjutnya, ayat 123 mengingatkan mereka dan semua orang untuk mempersiapkan diri menghadapi hari Kiamat.

130

Dan takutlah kamu dengan cara menjaga diri agar tidak mendapat siksa pada keadaan yang sangat mengerikan di hari Kiamat, yaitu ketika tidak seorang pun dapat menggantikan atau membela orang lain sedikit pun. Pada hari itu, tebusan dalam bentuk apa pun untuk menghindari siksa tidak akan diterima, dan bantuan maupun perantara tidak berguna baginya, dan mereka tidak akan ditolong. Ini mengisyaratkan bahwa berbagai kenikmatan di dunia yang Allah berikan kepada Bani Israil dan umat lain tidak menjamin hal serupa akan Allah berikan kepada mereka di akhirat.

131

Dan ingatlah juga, wahai Nabi Muhammad, kisah ketika Nabi Ibrahim diuji oleh Tuhannya dengan beberapa kalimat, yakni sejumlah tugas dan kewajiban, lalu dia melaksanakannya dengan sangat baik dan sempurna. Dia, Allah, berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin dan teladan bagi seluruh manusia.” Dia, Ibrahim, berkata, “Dan apa kah janji-Mu itu berlaku juga bagi sebagian dari anak cucuku?” Allah berfirman, “Benar, tetapi janji-Ku itu tidak berlaku bagi orang-orang zalim.”

132

Dan ingatlah, wahai Nabi Muhammad, ketika Kami menjadikan rumah ini, yakni Kakbah, sebagai tempat berkumpul yang sering dikunjungi, baik pada hari-hari biasa maupun pada musim umrah dan haji, dan juga tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu, yakni pijakan Ibrahim ketika membangun Kakbah, sebagai tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku dari segala bentuk najis, kemusyrikan, dan hal-hal yang tidak pantas diletakkan dan dilakukan di sana sesuai tuntunan agama untuk orang-orang yang tawaf, orang yang iktikaf, orang yang salat yang selalu melakukan rukuk dan sujud!”

133

Dan ingatlah ketika Nabi Ibrahim berdoa dengan mengatakan, “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri Mekah ini sebagai negeri yang aman dari rasa takut dan perasaan terancam, dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu khususnya di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian.” Dia berfirman, “Dan kepada orang yang kafir akan Aku beri kesenangan sementara di dunia ini, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”

134

Dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan fondasi Baitullah, yakni Kakbah yang sudah ada sejak zaman Nabi Adam, bersama putranya, Ismail, seraya berdoa, “Ya Tuhan kami, terimalah amal saleh dan permohonan dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar permohonan hamba-hamba-Mu, Maha Mengetahui keadaan mereka.”

135

Ibrahim dan Ismail melanjutkan doanya, “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang-orang yang berserah diri dan tunduk kepada-Mu, dan jadikanlah juga anak cucu kami menjadi umat yang berserah diri dengan penuh keimanan kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara, yakni manasik dan tempat-tempat melakukan ibadah haji kami, dan terimalah tobat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima tobat yang begitu banyak, Maha Penyayang dengan kasih sayang yang amat luas.”

136

Mereka melanjutkan doanya, “Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, baik keturunan kami maupun bukan, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab Al-Qur'an dan Hikmah, yakni sunah yang berupa perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi, kepada mereka, dan menyucikan jiwa mereka dari syirik dan akhlak yang buruk. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa karena tidak seorang pun dapat membatalkan ketetapan-Mu, Mahabijaksana karena Engkau selalu menem pat kan sesuatu pada tempatnya.”

137

Ayat-ayat sebelum ini memperlihatkan betapa agung dan mulianya Nabi Ibrahim. Ia dan ajarannya amat pantas untuk diteladani dan tidak sedikit pun pantas dibenci. Dan, karena itu, orang yang membenci agama Nabi Ibrahim, hanyalah orang yang memperbodoh dirinya sendiri. Dan sungguh, Kami telah memilihnya, Ibrahim, di dunia ini sebagai rasul. Dan sesungguhnya di akhirat dia termasuk orang-orang saleh yang memiliki tempat dan derajat yang amat tinggi.

138

Kalau pada ayat 130 diuraikan kedudukan Nabi Ibrahim di dunia maupun di akhirat, maka pada ayat ini diuraikan faktor yang membawa beliau ke kedudukan tersebut. Ingatlah, wahai Nabi Muhammad, ketika Tuhan Pemelihara Nabi Ibrahim berfirman kepadanya, Ibrahim, “Berserahdirilah!” Dia segera menjawab, “Aku tunduk, patuh, dan berserah diri kepada Tuhan seluruh alam.”

139

Salah satu faktor yang membuat kedudukan Nabi Ibrahim tinggi di dunia dan akhirat adalah Islam, yaitu penyerahan diri sepe nuhnya kepada Allah. Dan Ibrahim pun mewasiatkan ajaran penyerahan diri itu kepada anak-anaknya, Ismail dan Ishak. Demikian pula Yakub, ia berwasiat kepada anak-anaknya, “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama penyerahan diri ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim yang berserah diri.”

140

Orang-orang Yahudi berkata kepada Rasulul lah, “Tidakkah engkau tahu bahwa Yakub-yang juga disebut Israil-menjelang kema tiannya berwasiat kepada anak-anaknya untuk memeluk agama Yahudi?” Untuk menjawab hal itu Allah menurunkan ayat ini. Apakah kamu menjadi saksi saat maut akan menjemput Yakub, ketika dia berkata kepada anakanaknya, “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Tentu orang-orang Yahudi itu tidak menyaksikan nya, sehingga ucapan mereka hanya dusta belaka. Menjawab pertanyaan Nabi Yakub, mereka, yakni anak-anak Nabi Yakub, menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yaitu Ibrahim, Ismail, dan Ishak, yaitu Tuhan Yang Maha Esa, dan kami hanya berserah diri kepada-Nya.” (Lihat: Surah Ali Imran/ 3: 84).

141

Mereka itulah umat yang telah lalu, jauh sebelum kamu, yang tidak kamu saksikan. Mereka berpegang teguh pada wasiat itu, sedangkan kamu, wahai kaum Yahudi, tidak. Oleh karena itu, baginya, yakni para leluhurmu, apa yang telah mereka usahakan berupa keyakinan yang tulus dan bagimu apa yang telah kamu usahakan dengan mengikuti hawa nafsumu. Mereka tidak ditanya tentang apa yang kamu lakukan, dan kamu pun tidak akan diminta (pertanggungjawaban) tentang apa yang dahulu mereka kerjakan.

142

Ayat ini erat hubungannya dengan ayat 130 ketika Al-Qur'an mencela mereka yang enggan memeluk Islam. Kecaman itu kini dilanjutkan. Dan mereka, orang-orang Yahudi dan Nasrani, berkata, “Jadilah kamu penganut Yahudi atau penganut Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk.” Ini artinya mereka tidak hanya berhenti pada perbuatan sesat mereka, tetapi juga mengajak orang lain untuk sesat bersama mereka. Katakanlah, wahai Muhammad, “Tidak! Kami tidak akan mengikutimu! Tetapi kami mengikuti agama Nabi Ibrahim yang lurus dan dia tidak termasuk golongan orang yang mempersekutukan Tuhan.”

143

Bimbingan Allah kepada Nabi Muhammad dan pengikutnya yang disebut pada ayat 135 dilanjutkan pula pada ayat ini. Katakanlah, wahai orang-orang yang beriman, kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani itu, “Kami beriman kepada Allah Yang Mahasempurna dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, baik berupa Al-Qur'an maupun tuntunan lain yang disampaikan oleh Nabi Muhammad. Dan demikian pula kami percaya kepada apa, yakni wahyu, yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, Nabi Ishak, Nabi Yakub, dan anak cucunya. Dan demikian juga kami percaya kepada apa yang diberikan kepada Nabi Musa dan Nabi Isa, baik berupa kitab suci maupun ajaran dalam bentuk lain, serta kepada apa yang diberikan kepada nabi-nabi lain yang bersumber dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, sehingga kami percaya kepada semuanya. Dan dalam persoalan ini kami berserah diri kepada-Nya.”

144

Maka jika mereka yang mengajakmu mengikuti agama mereka itu telah beriman persis sebagaimana yang kamu imani, sehingga mereka menjadi pengi kutmu, sungguh, mereka telah mendapat petunjuk yang benar. Akan tetapi, jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan denganmu, maka Allah mencukup kan engkau, wahai Nabi Muhammad terhadap mereka dengan pertolongan dan janji-Nya yang pasti ditepati. Dan Dia Maha Mendengar perkataan musuh-musuhmu, Maha Mengetahui apa saja yang ada dalam hati mereka

145

Keberagamaan dan keimanan seperti yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim itu merupakan shibgah atau celupan Allah. Siapa yang lebih baik sibgah-nya daripada Allah? Tentu tidak ada. Dan kepada-Nya kami menyembah. Kata “celupan” pada ayat ini mengandung arti keimanan kepada Allah yang tidak disertai kemusyrikan sedikit pun. Makna ini ditegaskan oleh perkataan “dan hanya kepada-Nyalah, bukan kepada yang lain, kami menyembah.” Ini juga mengindikasikan bahwa keberagamaan kita harus bersifat total sehingga seluruh totalitas kita terwarnai oleh celupan agama Allah itu.

146

Ayat ini berkaitan dengan ayat 135 yang memerintahkan Nabi Muhammad untuk mengatakan kepada mereka bahwa kami hanya mengikuti agama Nabi Ibrahim. Kini, pada ayat ini, Nabi Muhammad diperintahkan untuk mendebat mereka. Katakanlah, “Apakah kamu hendak berdebat dengan kami tentang keesaan dan kemahasempurnaan Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Kita sama-sama menyembah-Nya dan kita pun tidak bisa menghindar dari ketetapanNya. Kalau begitu, bagi kami amalan kami yang akan kami pertanggungjawabkan, dan demikian pula bagi kamu amalan kamu yang akan kamu pertanggungjawab kan. Dan hanya kepada-Nya kami dengan tulus mengabdikan diri tanpa mempersekutukan-Nya, sedangkan kamu mempersekutukan-Nya dengan Nabi Isa dan para nabi yang lain.”

147

Kaum Yahudi dan Nasrani mengaku mengikuti Nabi Ibrahim yang mengajarkan tauhid, yang dengannya mereka merasa berhak masuk surga, padahal mereka telah me nyimpang. Dugaan mereka itu dibantah dalam ayat ini. Ataukah kamu, orang-orang Yahudi dan Nasrani, berkata bahwa Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak cucunya adalah penganut Yahudi atau Nasrani, agar dakwaan kamu menjadi benar? Katakanlah, “Kamukah yang lebih tahu tentang hal itu atau Allah?” Orang-orang Yahudi dan Nasrani sebenarnya tahu bahwa Ibrahim tidak mungkin beragama Yahudi ataupun Nasrani, karena dia hidup jauh sebelum Nabi Musa dan Nabi Isa, tetapi mereka menyembunyikan hal itu. “Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang menyembunyikan kesaksian dari Allah yang ada padanya?” yakni persaksian Allah dalam Taurat dan Injil bahwa Nabi Ibrahim dan anak cucunya bukan penganut Yahudi maupun Nasrani dan bahwa Allah akan mengutus Nabi Muhammad. “Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.”

148

Itulah, yakni Nabi Ibrahim dan anak cucunya, umat yang telah lalu. Seandainya mereka benar menganut agama Yahudi atau Nasrani seperti yang kamu duga, perbuatan mereka tidak akan berguna bagi kamu karena mereka mengamalkan agamanya dengan benar, se dangkan kamu tidak. Baginya apa yang telah mereka usahakan dan bagimu apa yang telah kamu usahakan. Dan kamu tidak akan diminta pertanggungjawaban ten-tang apa yang dahulu mereka kerjakan.

149

Setelah pada ayat yang lalu diceritakan perilaku kaum Yahudi secara umum, pada ayat ini Allah menjelaskan sikap mereka dan juga orang musyrik terkait persoalan khusus, yaitu pengalihan kiblat salat dari Baitulmakdis di Palestina ke Kakbah di Mekah. Pada saat Nabi berhijrah ke Madinah, beliau dan para sahabatnya selama 16 sampai 17 bulan melaksanakan salat menghadap ke Baitulmakdis. Pada Rajab tahun ke-2 Hijriah, Allah memerintahkan Nabi untuk menghadap ke Masjidilharam di Mekah. Tentang hal ini Allah berfirman sebagai berikut. Orang-orang yang kurang akal di antara manusia, yakni sebagian orang Yahudi dan kelompok lain, akan mengolok-olok Nabi dan kaum mukmin dengan berkata, “Apakah yang memalingkan mereka, yakni kaum muslim, dari kiblat yang dahulu mereka berkiblat kepadanya?” Pemberitahuan awal ini dilakukan agar Nabi dan orang-orang Islam tidak kaget jika hal itu tejadi. Lalu Allah memerintahkan kepada Nabi untuk menjawab mereka. Katakanlah, wahai Rasul, “Milik Allah-lah timur dan barat. Allah berhak untuk menyuruh hamba-Nya menghadap ke arah mana saja, apakah ke arah timur atau barat, karena semua arah adalah milik Allah. Mereka yang beriman dengan benar akan mengikuti seluruh perintah Allah. Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Allah. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.” Allah yang paling mengetahui siapa yang pantas untuk mendapat petunjuk itu.

150

Jika Allah menjadikan Kakbah sebagai kiblat yang paling utama karena dibangun oleh bapak para nabi, yaitu Nabi Ibrahim, maka demikian pula Kami telah menjadikan kamu, umat Islam, umat pertengahan, yaitu umat terbaik yang pernah ada di bumi ini. Umat yang terbaik sangatlah pantas menjadi saksi. Tujuannya adalah agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia, yaitu ketika nanti pada hari Kiamat jika ada dari mereka yang mengingkari bahwa rasul-rasul mereka telah menyampaikan pesan-pesan Allah atau adanya penyimpangan pada ajaran mereka. Di samping itu, juga agar Rasul, Muhammad, menjadi saksi atas perbuatan kamu yaitu dengan memberikan petunjuk dan arahan-arahannya ketika masih hidup serta jalan kehidupannya juga petunjuknya ketika sudah meninggal. Allah kemudian menjelaskan tujuan pengalihan kiblat, yaitu menguji keimanan seseorang. Kami tidak menjadikan kiblat yang dahulu kamu berkiblat kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Bagi mereka yang tetap istikamah dengan keimanannya, mereka akan mengikuti apa pun yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya, baik dalam pengalihan kiblat atau lainnya. Sebaliknya, bagi yang lain, mereka akan menolak dan enggan mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya. Ihwal pemindahan kiblat memang mengundang persoalan bagi sebagian kelompok. Oleh karena itu, pemindahan kiblat itu sangat berat kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Sebagian kelompok menganggap persoalan kiblat adalah termasuk ajaran yang sudah baku, tidak bisa diubah lagi, seperti halnya tauhid. Namun, sebagian lagi, yaitu orang-orang yang istikamah dalam beriman, menganggap bahwa persoalan ini termasuk kebijakan Allah yang bisa saja berubah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.

151

Sebelum arah kiblat dipindahkan kembali ke Kakbah, Nabi sering menengadahkan wajahnya ke arah langit. Nabi sangat berharap agar Allah segera memindahkan kiblat dari Baitulmakdis ke Kakbah, maka turunlah ayat ini. Kami melihat wajahmu, wahai Nabi Muhammad, sering menengadah ke langit. Kami Maha Mengerti tentang keinginanmu, oleh karena itu akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja engkau berada, wahai pengikut Nabi Muhammad, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dengan pemindahan ini, Baitulmakdis sudah tidak lagi menjadi kiblat salat yang sah. Orang Yahudi dan Nasrani tahu benar akan hal ini. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab Taurat dan Injil tahu bahwa pemindahan kiblat itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Hal itu mereka ketahui dari kitab-kitab suci mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan. Allah pasti akan mencatat semua langkah perbu-atan mereka yang melawan ketentuan-Nya.

152

Walaupun orang-orang Ahli Kitab mengetahui tentang kebenaran pemindahan kiblat, mereka tetap tidak menerima kenyataan tersebut karena kedengkian mereka terhadap Nabi Muhammad. Dan walaupun engkau, Nabi Muhammad, memberikan semua ayat, yakni keterangan, kepada orang-orang yang diberi Kitab itu, mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan engkau pun tidak akan mengikuti kiblat mereka. Ahli Kitab akan terus bertahan pada kiblat masing-masing: orang Yahudi bertahan dengan Baitulmakdis, dan orang Nasrani bertahan ke arah terbitnya matahari. Sebagian mereka tidak akan mengikuti kiblat sebagian yang lain. Allah memperingatkan Rasulullah agar tidak mengikuti keinginan mereka. Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah sampai ilmu kepadamu, niscaya engkau termasuk orang-orang zalim.

153

Allah menjelaskan bahwa pengetahuan orang Yahudi dan Nasrani tentang benarnya kenabian Nabi Muhammad terang benderang. Orang-orang yang telah Kami beri Kitab Taurat dan Injil mengenalnya, yakni Nabi Muhammad, seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri, bahkan lebih dari itu, karena anak mereka bisa jadi berasal dari hubungan dengan orang lain. Kemudian Allah membuka sifat buruk mereka yang suka menyembunyikan kebenaran hanya untuk kepentingan duniawi. Sesungguhnya sebagian mereka pasti menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui-nya. Inilah yang menjadikan mereka dibenci Allah, yaitu mengetahui kebenaran tetapi mengingkarinya secara sengaja.

154

Untuk memantapkan hati orang-orang yang baru masuk Islam dan umat Nabi Muhammad di masa mendatang tentang kebenaran ajaran-Nya, Allah menegaskan bahwa kebenaran itu datang dari Tuhanmu, wahai Nabi Muhammad, maka janganlah sekali-kali engkau termasuk orang-orang yang ragu

155

Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Tidak ada kelebihan satu kiblat atas lainnya, karena yang terpenting dalam beragama adalah kepatuhan kepada Allah dan berbuat kebaikan terhadap orang lain. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Terhadap semua itu Allah akan memberikan perhitungan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

156

Allah mengulangi lagi perintah untuk menghadap Masjidilharam. Dan dari mana pun engkau keluar, wahai Nabi Muhammad, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam, sesungguhnya itu benar-benar ketentuan dari Tuhanmu. Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan. Pengulangan ini penting karena peralihan kiblat merupkan peristiwa nasakh (penghapusan hukum) yang pertama kali terjadi dalam Islam. Dengan diulang maka hal ini akan tertanam dalam hati kaum mukmin sehingga mereka tidak terpengaruh oleh hasutan orang Yahudi yang tidak rela kiblat mereka ditinggakan.

157

Dan dari mana pun engkau keluar, wahai Nabi Muhammad, maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu berada, wahai umat Islam, maka hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Demikianlah, Allah mengalihkan kiblat agar tidak ada alasan bagi manusia untuk menentangmu; agar orang Yahudi tidak bisa lagi berkata, “Mengapa Muhammad menghadap Baitulmakdis, padahal disebutkan dalam kitab-kitab kami bahwa dia menghadap Kakbah?” dan agar orang musyrik tidak bisa lagi berkata, “Mengapa Muhammad menghadap ke Baitulmakdis dan meninggalkan Kakbah yang dibangun oleh kakeknya sendiri?” Dengan pengalihan ini maka ucapan-ucapan itu terjawab, kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka. Mereka akan terus mendebat Nabi dan berkata, "Muhammad menghadap Kakbah karena mencintai agama kaumnya dan tanah airnya.” Terkait sikap orang-orang tersebut, Allah berkata kepada Nabi dan para sahabatnya, “Janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, agar Aku sempurnakan nikmat-Ku kepadamu, dan agar kamu mendapat petunjuk.” Pengalihan kiblat ke Kakbah adalah kenikmatan yang besar karena umat Islam mempunyai kiblat sendiri sampai akhir zaman, dan dengan demikian mereka mendapatkan hidayah dari Allah dalam melaksanakan perintah-perintah Allah.

158

Sebagaimana pengalihan kiblat, pengutusan seorang nabi dari bangsa Arab juga merupakan suatu kenikmatan yang besar. Kenikmatan yang besar itu adalah sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul, yakni Nabi Muhammad, dari kalangan kamu. Di antara tugasnya adalah membacakan ayat-ayat Kami, yaitu Al-Qur'an yang menjelaskan perkara yang hak dan yang batil, atau tanda-tanda kebesaran Allah, kenabian Nabi Muhammad, dan adanya hari kebangkitan. Rasul itu juga kami tugasi untuk menyucikan kamu dari kemusyrikan, kemaksiatan, dan akhlak yang tercela. Dia juga mengajarkan kepadamu Kitab Al-Qur'an dan hikmah, yakni sunah, serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui, yaitu segala pengetahuan yang terkait dengan kebaikan di dunia dan akhirat. Al-Qur'an juga menuturkan kisah para nabi terdahulu. Hal ini tidak mungkin didapat kecuali melalui wahyu.

159

Atas semua kenikmatan itu, Allah menyuruh kaum muslim untuk selalu mengingat-Nya. Maka ingatlah kepada-Ku, baik melalui lisan dengan melafalkan pujian, melalui hati dengan mengingat kekuasaan dan kebijaksanaan Allah, maupun melalui fisik dengan menaati Allah. Jika kamu mengingatku, Aku pun pasti akan ingat kepadamu dengan melimpahkan pahala, pertolongan, dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Bersyukurlah pula kepada-Ku atas nikmat-Ku dengan menggunakannya di jalan-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku, kepada nikmat-nikmatku, dan mempergunakannya untuk berbuat maksiat.

160

Tidak saja melimpahkan nikmat-Nya, Allah juga menimpakan berbagai cobaan kepada orang yang beriman. Karena itu, Allah meminta mereka bersabar dan terus melaksanakan salat. Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan kepada Allah, baik dalam rangka melaksanakan kewajiban, menjauhi larangan, maupun menghadapi cobaan, yaitu dengan sabar dan salat yang disertai rasa khusyuk, Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar dengan memberikan pertolongan dan keteguhan hati dalam menghadapi segala cobaan.

161

Di antara cobaan yang dihadapi orang mukmin dalam mempertahankan keimanan mereka adalah berperang melawan kaum kafir. Dan jangan-lah kamu mengatakan bahwa orang-orang yang terbunuh di jalan Allah, mereka telah mati. Sebenarnya mereka hidup, tetapi kamu tidak menyadari-nya. Mereka hidup di alam yang lain. Mereka mendapat kenikmatan yang demikian besar dari Allah.

162

Kehidupan manusia memang penuh cobaan. Dan Kami pasti akan menguji kamu untuk mengetahui kualitas keimanan seseorang dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Bersabarlah dalam menghadapi semua itu. Dan sampaikanlah kabar gembira, wahai Nabi Muhammad, kepada orang-orang yang sabar dan tangguh dalam menghadapi cobaan hidup, yakni orang-orang yang apabila ditimpa musibah, apa pun bentuknya, besar maupun kecil, mereka berkata, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka berkata demikian untuk menunjukkan kepasrahan total kepada Allah, bahwa apa saja yang ada di dunia ini adalah milik Allah; pun menunjukkan keimanan mereka akan adanya hari akhir. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk sehingga mengetahui kebenaran.

163

Kehidupan manusia memang penuh cobaan. Dan Kami pasti akan menguji kamu untuk mengetahui kualitas keimanan seseorang dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Bersabarlah dalam menghadapi semua itu. Dan sampaikanlah kabar gembira, wahai Nabi Muhammad, kepada orang-orang yang sabar dan tangguh dalam menghadapi cobaan hidup, yakni orang-orang yang apabila ditimpa musibah, apa pun bentuknya, besar maupun kecil, mereka berkata, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka berkata demikian untuk menunjukkan kepasrahan total kepada Allah, bahwa apa saja yang ada di dunia ini adalah milik Allah; pun menunjukkan keimanan mereka akan adanya hari akhir. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk sehingga mengetahui kebenaran.

164

Kehidupan manusia memang penuh cobaan. Dan Kami pasti akan menguji kamu untuk mengetahui kualitas keimanan seseorang dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Bersabarlah dalam menghadapi semua itu. Dan sampaikanlah kabar gembira, wahai Nabi Muhammad, kepada orang-orang yang sabar dan tangguh dalam menghadapi cobaan hidup, yakni orang-orang yang apabila ditimpa musibah, apa pun bentuknya, besar maupun kecil, mereka berkata, Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka berkata demikian untuk menunjukkan kepasrahan total kepada Allah, bahwa apa saja yang ada di dunia ini adalah milik Allah; pun menunjukkan keimanan mereka akan adanya hari akhir. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk sehingga mengetahui kebenaran.

165

Usai menjelaskan perihal kiblat, Allah lalu beralih menguraikan apa yang terkait dengan Masjidilharam, yaitu bukit Safa dan Marwah. Sesungguhnya Safa dan Marwah, dua bukit di dekat Kakbah (sekarang dalam lingkup Masjidilharam) merupakan sebagian syi'ar agama Allah, karena orang yang haji dan umrah melakukan ritual ubudiyah dengan berlari kecil di antara keduanya. Maka barang siapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya. Lakukanlah sai sesuai tuntunan Allah dan janganlah kamu merasa berdosa oleh istiadat kaum Jahiliah yang mengusap patung di pucuk kedua bukit itu. Dan barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka Allah Maha Mensyukuri dengan memberikan pahala yang agung atas kebajikannya itu, dan Dia pun Maha Mengetahui.

166

Allah mengimbau umat Islam untuk menyampaikan kebenaran. Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan, yakni kitab-kitab samawi sebelum Al-Qur'an, dengan tidak memaparkannya kepada masyarakat atau menggantinya dengan yang lain, berupa keterangan-keterangan tentang satu kebenaran dan petunjuk, seperti sifat-sifat Nabi Muhammad atau hukum syariat tertentu setelah Kami jelaskan kepada manusia dalam Kitab Al-Qur'an, mereka itulah orang yang dilaknat Allah, dijauhkan dari rahmat-Nya, dan dilaknat pula oleh mereka yang melaknat: para malaikat dan kaum mukmin. Ayat ini berlaku bagi setiap orang yang sengaja menyembunyikan kebenaran dari Allah. Laknat itu akan selalu meliputi mereka, kecuali mereka yang telah bertobat dan menyesali dosa mereka, dan mengadakan perbaikan dengan berbuat saleh, dan menjelaskan-nya; mereka itulah yang Aku terima tobatnya, dan Akulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.

167

Allah mengimbau umat Islam untuk menyampaikan kebenaran. Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan, yakni kitab-kitab samawi sebelum Al-Qur'an, dengan tidak memaparkannya kepada masyarakat atau menggantinya dengan yang lain, berupa keterangan-keterangan tentang satu kebenaran dan petunjuk, seperti sifat-sifat Nabi Muhammad atau hukum syariat tertentu setelah Kami jelaskan kepada manusia dalam Kitab Al-Qur'an, mereka itulah orang yang dilaknat Allah, dijauhkan dari rahmat-Nya, dan dilaknat pula oleh mereka yang melaknat: para malaikat dan kaum mukmin. Ayat ini berlaku bagi setiap orang yang sengaja menyembunyikan kebenaran dari Allah. Laknat itu akan selalu meliputi mereka, kecuali mereka yang telah bertobat dan menyesali dosa mereka, dan mengadakan perbaikan dengan berbuat saleh, dan menjelaskan-nya; mereka itulah yang Aku terima tobatnya, dan Akulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam keadaan kafir akan mendapat empat macam pembalasan. Pertama, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya; kedua, mereka kekal di dalamnya, di dalam laknat itu, dan karenanya mereka akan masuk neraka untuk selamanya; ketiga, mereka tidak akan diringankan azabnya; dan keempat, mereka tidak diberi penangguhan sebagaimana pada saat mereka di dunia.

168

Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam keadaan kafir akan mendapat empat macam pembalasan. Pertama, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya; kedua, mereka kekal di dalamnya, di dalam laknat itu, dan karenanya mereka akan masuk neraka untuk selamanya; ketiga, mereka tidak akan diringankan azabnya; dan keempat, mereka tidak diberi penangguhan sebagaimana pada saat mereka di dunia.

169

Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam keadaan kafir akan mendapat empat macam pembalasan. Pertama, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya; kedua, mereka kekal di dalamnya, di dalam laknat itu, dan karenanya mereka akan masuk neraka untuk selamanya; ketiga, mereka tidak akan diringankan azabnya; dan keempat, mereka tidak diberi penangguhan sebagaimana pada saat mereka di dunia.

170

Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak berbilang; tidak ada tuhan yang disembah dengan hak selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

171

Ketahuilah, sesungguhnya pada penciptaan langit dengan ketinggian dan keluasannya serta benda-benda angkasa di lingkupnya; dan bumi yang terhampar luas; pergantian malam dan siang dengan perubahan panjang-pendeknya dan kemanfaatan masing-masing; kapal dan perahu yang berlayar di laut dengan membawa muatan berupa manusia dan aneka ragam barang yang bermanfaat bagi manusia; apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan air itu dihidupkan-Nya bumi dengan berbagai macam tumbuhan setelah tanaman tersebut mati atau kering; apa yang Dia tebarkan di dalam dan di permukaan-nya berupa bermacam-macam binatang; dan perkisaran angin, baik yang semilir maupun yang kencang; dan awan yang menggumpal dan dikendalikan untuk bergelantungan antara langit dan bumi; semua itu sungguh merupakan tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang mengerti, menggunakan akalnya untuk mengambil pelajaran.

172

Dan di antara manusia, meski telah menyaksikan tanda kebesaran dan kekuasaan Allah yang demikian banyak dan jelas, masih ada saja orang yang menyembah tuhan selain Allah. Mereka menjadikannya sebagai tandingan Allah, yang mereka cintai seperti mereka mencintai Allah. Mahasuci Allah dari segala tandingan dan sekutu. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah melebihi cinta orang musyrik kepada sesembahan dan berhala mereka. Mereka tidak mempersekutukan Allah dengan apa pun. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat dan mengetahui, ketika mereka melihat, menerima, dan merasakan azab pada hari kiamat, sedang mereka dan sesembahan mereka tidak mampu berbuat apa-apa, maka mereka baru menyadari bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya. Ketika itulah mereka baru menyesali kezaliman yang telah mereka lakukan, penyesalan yang tidak berguna sedikit pun.

173

Itulah hari kiamat, hari ketika orang-orang yang diikuti, yakni para pemimpin, berlepas tangan dari orang-orang yang mengikuti atau orang yang mereka pimpin; dan mereka melihat azab pedih yang tidak bisa mereka hindari, dan pada hari itu segala hubungan antara mereka terputus, baik hubungan nasab, persahabatan, percintaan, maupun pekerjaan. Pada hari itu setiap manusia akan mempertanggungjawabkan perbuatan masing-masing (Lihat: Surah Abasa/80: 34-37).

174

Dan karena dahsyatnya siksa Allah yang mereka saksikan, orang-orang yang mengikuti berkhayal dan berkata, “Sekiranya kami mendapat kesempatan kembali ke dunia, tentu kami akan berlepas tangan dari mereka; kami tidak akan mengikuti mereka sebagaimana pada hari ini mereka berlepas tangan dari kami dan tidak bertanggung jawab atas ajakan dan tipu daya mereka kepada kami.” Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka seluruh amal perbuatan mereka, membiarkan mereka larut di dalamnya. Perbuatan itulah yang menjadi sebab penyesalan mereka di akhirat, penyesalan yang sama sekali tidak berguna. Dan mereka tidak akan keluar dari api neraka; mereka kekal dan abadi di dalamnya.

175

Wahai manusia! Makanlah dari makanan yang halal, yaitu yang tidak haram, baik zatnya maupun cara memperolehnya. Dan selain halal, makanan juga harus yang baik, yaitu yang sehat, aman, dan tidak berlebihan. Makanan dimaksud adalah yang terdapat di bumi yang diciptakan Allah untuk seluruh umat manusia, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan yang selalu merayu manusia agar memenuhi kebutuhan jasmaninya walaupun dengan cara yang tidak sesuai dengan ketentuan Allah. Waspadailah usaha setan yang selalu berusaha menjerumuskan manusia dengan segala tipu dayanya. Allah mengingatkan bahwa sungguh setan itu musuh yang nyata bagimu, wahai manusia.

176

Sebagai musuh manusia, sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat, yaitu perbuatan yang mengotori jiwa dan berakibat buruk terhadap kehidupan meskipun tanpa sanksi hukum duniawi, seperti menyakiti sesama, menebar permusuhan, merusak persatuan dengan cara mengadu domba dan menyebar kebohongan, berhati dengki, angkuh dan sombong, dan setan juga menyuruh manusia berbuat keji, yaitu perbuatan yang tidak sejalan dengan tuntunan agama dan akal sehat, khususnya yang telah ditetapkan sanksi duniawinya, seperti zina dan pembunuhan, dan setan juga membisikkan agar kamu mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah dengan mengatakan bahwa Allah punya istri dan punya anak, padahal Allah Mahasuci dari hal tersebut.

177

Dan apabila dikatakan kepada mereka, yaitu orang-orang musyrik, “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah kepada para nabi yaitu tuntunan mengenai kebenaran, mereka menolak nasihat tersebut dan mereka menjawab, Tidak! Kami tidak mau mengikuti nasihat itu, karena cukup bagi kami mengikuti apa yang kami dapati pada nenek moyang kami. Mereka mengatakan hal ini karena ingin melestarikan tradisi yang dilakukan nenek moyang mereka, antara lain menyembah berhala, meminum minuman keras, dan perilaku tidak terpuji lainnya. Padahal, nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa pun tentang tradisi yang dijalankan selain juga mengikuti nenek moyang sebelumnya, dan mereka tidak mendapat petunjuk dasar-dasar kebenaran tradisi tersebut.

178

Dan perumpamaan bagi penyeru yang mengajak orang yang kafir agar mereka mengikuti kebenaran, yaitu beriman kepada Allah dan hari Akhir, adalah seperti penggembala yang meneriaki binatang gembalaannya yang tidak mendengar selain panggilan dan teriakan. Mereka mendengar panggilan dan ajakan, tetapi mereka tidak memahami maksud dan manfaatnya, sehingga mereka memilih mempertahankan tradisi nenek moyang mereka. Hal itu karena telinga mereka tuli tidak berfungsi untuk mendengarkan nasihat dan bimbingan, mulut mereka bisu tidak bisa difungsikan untuk bertanya dan berbicara kebenaran, dan mata mereka buta tidak dapat melihat tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah yang tersebar di alam nyata, maka mereka tidak mengerti dan tidak menyadari kalau sudah melakukan kesalahan yang besar, yaitu mengikuti tradisi nenek moyang yang keliru padahal telah datang ajaran kebenaran yang dibawa oleh para rasul Allah.

179

Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang sehat, aman dan tidak berlebihan, dari yang Kami berikan kepada kamu melalui usaha yang kamu lakukan dengan cara yang halal. Dan bersyukurlah kepada Allah dengan mengakui bahwa semua rezeki berasal dari Allah dan kamu harus memanfaatkannya sesuai ketentuan Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.

180

Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu beberapa hal. Pertama, bangkai, yaitu binatang yang mati tidak dengan disembelih secara sah menurut ketentuan agama; kedua, darah yang aslinya mengalir, bukan limpa dan hati yang aslinya memang beku; ketiga, daging babi dan bagian tubuh babi lainnya seperti tulang, lemak, dan lainnya serta produk turunannya; dan, keempat, daging hewan yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah, yaitu hewan persembahan untuk patung dan roh halus yang dianggap oleh orang musyrik dapat memberikan perlindungan dan keselamatan. Tetapi barang siapa terpaksa memakannya karena kalau tidak memakannya diduga menyebabkan kematian akibat kelaparan, bukan karena menginginkannya tetapi memang tidak ada makanan lain, dan tidak pula melampaui batas karena yang dimakan hanya sekadar untuk bertahan hidup, maka tidak ada dosa baginya memakan makanan yang diharamkan itu. Sungguh, Allah Maha Pengampun terhadap dosa yang dilakukan oleh hamba-Nya, apalagi dosa yang tidak disengaja. Allah Maha Penyayang kepada seluruh hamba-Nya, sehingga dalam keadaan darurat Dia membolehkan memakan makanan yang diharamkan agar hamba-Nya tidak mati kelaparan.

181

Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Kitab petunjuk yang diturunkan kepada Rasul-Nya, dan menjualnya dengan harga murah, yaitu menukarnya dengan kepentingan duniawi, harta, dan kedudukan yang sifatnya sementara, maka atas perbuatan tersebut mereka hanya menelan api neraka ke dalam perutnya. Menukar Kitab Suci dan petunjuk yang ada di dalamnya dengan kepentingan duniawi sama halnya dengan merelakan diri untuk masuk ke neraka, dan Allah tidak akan menyapa mereka pada hari Kiamat karena kemurkaan Allah atas perbuatan mereka sekaligus sebagai penghinaan untuk mereka, dan Allah tidak akan menyucikan mereka dari kotoran dosa akibat perbuatan mereka. Mereka akan mendapat azab yang sangat pedih di dalam neraka.

182

Mereka yang menyembunyikan isi Kitab Suci itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk, yaitu menukar petunjuk yang berasal dari Allah melalui rasul-Nya dengan kepentingan duniawi karena mengikuti hawa nafsu, dan menukar azab dengan ampunan, yakni lebih memilih azab neraka daripada ampunan Allah. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka, padahal mereka tidak akan sanggup menahan siksa neraka yang sangat pedih dan menyakitkan!

183

Yang demikian itu karena Allah telah menurunkan Kitab Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, tetapi mereka berselisih paham tentang kebenaran informasi Kitab Al-Qur'an, sehingga ada yang menolak isinya secara keseluruhan dan ada yang menolak sebagian isinya dan menerima sebagian yang lain. Dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang kebenaran informasi Kitab itu, sesungguhnya mereka dalam perpecahan dan penyimpangan yang jauh dari kebenaran.

184

Ayat ini menjelaskan bahwa kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, yaitu salat tanpa dibarengi kekhusyukan dan keikhlasan, karena menghadapkan hal itu bukanlah pekerjaan yang susah. Tetapi kebajikan yang sesungguhnya itu ialah pada hal-hal sebagai berikut. Kebajikan orang yang beriman kepada a) Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun; b) hari akhir yaitu hari pembalasan segala amal perbuatan selama di dunia, sehingga mendorong manusia untuk selalu berbuat baik; c) malaikat-malaikat yang taat menjalankan perintah Allah dan tidak pernah berbuat maksiat sehingga mendorong manusia untuk meneladani ketaatannya; d) kitab-kitab yang diturunkan kepada para rasul; e) dan nabi-nabi yang selalu menyampaikan kebenaran meskipun banyak yang memusuhinya. Kebajikan orang yang memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat yang kurang mampu, anak yatim, karena mereka sudah kehilangan orang tua, sehingga setiap orang beriman patut memberikan kebaikan kepada mereka, orang-orang miskin yang hidupnya serba kekuarangan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, orang-orang yang dalam perjalanan atau musafir yang kehabisan bekal perjalanan, peminta-minta untuk meringankan penderitaan dan kekurangannya, dan untuk memerdekakan hamba sahaya yang timbul akibat praktik perbudakan. Kebajikan orang yang melaksanakan salat dengan khusyuk dan memenuhi syarat dan rukunnya, menunaikan zakat sesuai ketentuan dan tidak menunda-nunda pelaksanaannya, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji dan tidak pernah mengingkarinya, orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan dengan segala kesengsaraan, kepedihan dan berbagai macam kekurangan. Orang yang mempunyai sifat-sifat ini, mereka itulah orang-orang yang benar keimanannya, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa kepada Allah.

185

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu melaksanakan kisas, hukuman yang semisal dengan kejahatan yang dilakukan atas diri manusia berkenaan dengan orang yang dibunuh apabila keluarga korban tidak memaafkan pembunuh. Ketentuannya adalah orang merdeka dengan orang merdeka, hamba sahaya dengan hamba sahaya, perempuan dengan perempuan. Tetapi barang siapa memperoleh maaf dari saudaranya, yakni keluarga korban, hendaklah dia mengikutinya dengan baik, yaitu meminta ganti dengan diat (tebusan) secara baik tanpa niat memberatkan, dan pembunuh hendaknya membayar diat kepadanya dengan baik pula dan segera, tidak menunda-nunda dan tidak mengurangi dari jumlah yang sudah disepakati, kecuali jika keluarga pihak terbunuh memaafkan pembunuh dan juga tidak menuntut diat. Ketentuan hukum yang demikian itu, yaitu kebolehan memaafkan pembunuh dan diganti dengan diat atau tebusan, adalah keringanan dan rahmat dari Tuhanmu supaya tidak ada pembunuhan yang beruntun dan permusuhan dapat dihentikan dengan adanya pemaafan. Barangsiapa melampaui batas setelah itu dengan berpura-pura memaafkan pembunuh dan menuntut diat, tetapi setelah diat dipenuhi masih tetap melakukan pembunuhan terhadap pembunuh, maka ia telah berbuat zalim dan akan mendapat azab yang sangat pedih kelak di akhirat. Ayat ini mengisyaratkan bahwa pemaafan itu tidak boleh dipaksakan, sekalipun memaafkan lebih bagus daripada menghukum balik dengan hukuman yang setimpal.

186

Dan Allah menegaskan pada ayat ini bahwa di dalam kisas itu ada jaminan keberlangsungan kehidupan bagimu, wahai manusia. Sebab, jika seseorang menyadari kalau dia akan dibunuh apabila melakukan pembunuhan, maka dia akan memperhitungkan dengan sangat saksama ketika mau melakukan pembunuhan. Isyarat ayat ini ditujukan kepadamu, wahai orang-orang yang berakal yang mampu memahami hikmah adanya hukuman kisas dan memiliki pikiran yang bersih, agar kamu bertakwa, takut kepada Allah apabila melanggar ke-tentuan hukum yang sudah ditetapkan oleh Allah.

187

Diwajibkan atas kamu, wahai orang-orang yang beriman, apabila tanda-tanda maut atau kematian hendak menjemput seseorang di antara kamu seperti usia tua, rambut memutih, gigi rontok, kulit mengendur, jika dia meninggalkan harta yang banyak, maka hendaknya berwasiat dan memberi pesan yang disampaikan kepada orang lain untuk dilaksanakan setelah kamu meninggal dunia. Wasiat tersebut adalah untuk kedua orang tua yang terhalang menerima waris, karena beda agama atau hamba sahaya/tawanan perang dan untuk karib kerabat yang tidak berhak mendapatkan harta warisan, dengan ketentuan wasiat tersebut dilaksanakan dengan cara yang baik dan tidak merugikan ahli waris. Supaya tidak merugikan ahli waris, maka wasiat tidak boleh lebih dari sepertiga harta yang ditinggalkan oleh pemberi wasiat. Ketentuan hukum wasiat ini sebagai kewajiban bagi orang-orang yang bertakwa yang menaati perintah Allah.

188

Barang siapa mengubahnya, yaitu mengubah isinya saat menyampaikannya dengan menambah atau mengurangi wasiat itu, atau menyembunyikan dan tidak menyampaikannya setelah penerima wasiat mendengarnya, boleh jadi karena dia sebagai penerima wasiat, sebagai pencatat, atau sebagai saksi, maka sesungguhnya dosanya hanya bagi orang yang mengubahnya dan tidak menyampaikannya kepada yang berhak. Ia sudah mengkhianati amanat yang diterimanya, dan itu sama hukumnya dengan mengkhianati Allah dan rasul-Nya. Sungguh, Allah Maha Mendengar seluruh pembicaraan yang disampaikan oleh pemberi wasiat dan juga bisikan hati orang yang mengubah atau menyembunyikan wasiat. Allah Maha Mengetahui isi wasiat yang dalam bentuk tulisan dan segala perbuatan yang dilakukan oleh pihak yang terlibat.

189

Tetapi barang siapa khawatir karena mengetahui atau melihat tanda-tanda bahwa pemberi wasiat berlaku berat sebelah atau berbuat salah, baik disengaja maupun tidak, sehingga menyimpang dari ketentuan Allah, lalu dia mendamaikan antara mereka dengan meminta orang yang berwasiat berlaku adil dalam wasiatnya sesuai dengan ketentuan syariat Islam, maka dia, yakni orang yang mendamaikan itu, tidak berdosa. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang kepada hambahamba-Nya yang bertobat.

190

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa guna mendidik jiwa, mengendalikan syahwat, dan menyadarkan bahwa manusia memiliki kelebihan dibandingkan hewan, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu dari umat para nabi terdahulu agar kamu bertakwa dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah.

191

Kewajiban berpuasa itu beberapa hari tertentu pada bulan Ramadan. Maka barang siapa di antara kamu sakit sehingga tidak sanggup berpuasa, atau dalam perjalanan lalu tidak berpuasa, maka ia wajib mengganti puasa sebanyak hari yang ia tidak berpuasa itu pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya karena sakit berat yang tidak ada harapan sembuh atau karena sangat tua, wajib membayar fidyah atau pengganti yaitu memberi makan kepada seorang miskin untuk satu hari yang tidak berpuasa itu. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan lalu memberi makan kepada lebih dari seorang miskin untuk satu hari tidak berpuasa, maka itu lebih baik baginya. Dan kamu sekalian tetap berpuasa, maka pilihan untuk tetap berpuasa itu lebih baik bagi kamu dibandingkan dengan memberikan fidyah, jika kamu mengetahui keutamaan berpuasa menurut Allah.

192

Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya untuk pertama kali diturunkan Al-Qur'an pada lailatul qadar, yaitu malam kemuliaan, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang benar dan yang salah. Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada, yakni hidup, di bulan itu dalam keadaan sudah akil balig, maka berpuasalah. Dan barang siapa yang sakit di antara kamu atau dalam perjalanan lalu memilih untuk tidak berpuasa, maka ia wajib menggantinya sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dengan membolehkan berbuka, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu dengan tetap mewajibkan puasa dalam keadaan sakit atau dalam perjalanan. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dengan berpuasa satu bulan penuh dan mengakhiri puasa dengan bertakbir mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur atasnya.

193

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu, Nabi Muhammad, tentang Aku karena rasa ingin tahu tentang segala sesuatu di sekitar kehidupannya, termasuk rasa ingin tahu tentang Tuhan, maka jawablah bahwa sesungguhnya Aku sangat dekat dengan manusia. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa dengan ikhlas apabila dia berdoa kepada-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi perintah-Ku yang ditetapkan di dalam Al-Qur'an dan diperinci oleh Rasulullah, dan beriman kepada-Ku dengan kukuh agar mereka memperoleh kebenaran atau bimbingan dari Allah.

194

Dihalalkan bagimu pada malam hari bulan puasa untuk bercampur dengan istrimu. Semula hanya dihalalkan makan, minum, dan mencampuri istri hingga salat Isya atau tidur. Setelah bangun tidur semuanya diharamkan. Umar bin Khattab pernah mencampuri istrinya sesudah salat Isya. Beliau sangat menyesal dan menyampaikannya kepada Rasulullah, maka turunlah ayat ini yang memberikan keringanan. Mereka adalah pakaian bagimu yang melindungi kamu dari zina, dan kamu adalah pakaian bagi mereka yang melindungi mereka dari berbagai masalah sosial. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri untuk tidak berhubungan dengan istri pada malam bulan Ramadan, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu karena kamu menyesal dan bertobat kepada-Nya. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu dengan mengharapkan keturunan yang baik. Makan dan minumlah dengan tidak berlebihan hingga jelas bagimu perbedaan antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar, untuk memulai puasa. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai datang malam yang ditandai dengan terbenamnya matahari. Tetapi jangan kamu campuri mereka ketika kamu beriktikaf dalam masjid pada malam hari Ramadan. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya, yakni istri ketika beriktikaf, apalagi berhubungan intim. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa, menjaga dan mengendalikan diri dengan penuh kesadaran.

195

Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil seperti dengan cara korupsi, menipu, ataupun merampok, dan jangan pula kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim untuk bisa melegalkan perbuatan jahat kamu dengan maksud agar kamu dapat memakan, menggunakan, memiliki, dan menguasai sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa karena melanggar ketentuan Allah, padahal kamu mengetahui bahwa perbuatan itu diharamkan Allah.

196

Setelah pada ayat-ayat sebelumnya menerangkan masalah-masalah tentang puasa dalam bulan Ramadan dan hukum-hukum yang bertalian dengan puasa, maka ayat ini menerangkan waktu yang diperlukan oleh umat manusia dalam melaksanakan ibadahnya. Jika Mereka yakni para sahabatmu bertanya kepadamu wahai Muhammad tentang bulan sabit. Katakanlah kepada mereka, “fenomena perubahan bulan Itu adalah sebagai penunjuk waktu bagi manusia untuk mengetahui waktu-waktu yang telah ditentukan Allah seperti waktu salat, puasa dan untuk melakukan ibadah haji.” Dan bukanlah suatu kebajikan ketika berihram baik dalam haji maupun umrah memasuki rumah dari atasnya sebagaimana yang sering dilakukan pada masa jahiliyah, tetapi kebajikan adalah melakukan kebajikan sebagaimana orang yang bertakwa, menunaikan perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Karenanya, ketika berihram, Masukilah rumah-rumah dari pintu-pintunya, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung sehingga memperoleh kebahagian dunia dan akhirat.

197

Dan perangilah di jalan Allah, untuk membela diri dan kehormatan agamamu, orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas dengan tidak membunuh wanita, anak-anak, orang lanjut usia, tuna netra, lumpuh, dan orang-orang yang tidak ada hubungannya dengan perang. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas dengan melanggar etika perang tersebut.

198

Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka dalam keadaan perang. Kaum muslim tidak boleh lengah terhadap musuh, sebab mereka, dalam perang, akan membinasakan kamu. Dan usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu. Sebanding dengan kejahatan mereka mengusir kamu dari kota Mekah, mereka pun harus diusir dari kota yang sama. Dan fitnah, yakni tindakan mereka menghalangi orang yang akan masuk Islam, mempertahankan kemusyrikan, mengisolasi sesama warga kota hanya karena meyakini tidak ada tuhan selain Allah, dan mengintimidasi orang yang berbeda keyakinan, itu lebih kejam daripada pembunuhan. Dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam demi menghormati tempat suci, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Sebab, dalam Islam, menghormati tempat suci tidak boleh mengalahkan keselamatan jiwa yang terancam dan membiarkan agama Allah diinjak-injak oleh orang yang tidak mencintai perdamaian. Jika mereka memerangi kamu terlebih dahulu di tempat suci seperti Masjidilharam, maka perangilah mereka di tempat tersebut untuk membela diri dan kehormatan agama. Demikianlah balasan bagi orang kafir yang telah bertindak zalim.

199

Tetapi jika mereka berhenti melakukan tindakan agresif, menyerang umat Islam di tempat suci, kemudian mengajak berdamai, dan mempertimbangkan untuk menerima ajaran Allah; maka sikap mereka itu harus dihargai, bahkan jika mereka mengubah pola pikir dan benarbenar masuk Islam, kekejaman mereka diampuni Allah, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

200

Dan perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, yakni hingga keadaan kondusif untuk menciptakan perdamaian dengan berakhirnya teror, rintangan dan gangguan keamanan dan ketertiban, dan agama hanya bagi Allah semata sehingga setiap orang bisa menjalankan agama dengan tenang. Jika mereka berhenti dari berbuat teror, gangguan keamanan dan ketertiban, maka tidak ada lagi alasan bagi umat Islam untuk menampakkan permusuhan di antara umat manusia kecuali terhadap orang-orang zalim, yakni orang-orang yang tidak memiliki tekad untuk berdamai dengan kaum Muslim.

201

Bulan haram dengan bulan haram. Jika umat Islam diserang oleh orang-orang kafir pada bulan-bulan haram, yaitu Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab, yang sebenarnya pada bulan-bulan itu tidak boleh berperang, maka diperbolehkan membalas serangan itu pada bulan yang sama. Dan terhadap sesuatu yang dihormati berlaku hukum kisas. Kaum Muslim menjaga kehormatan tanah, tempat, dan keadaan yang dimuliakan Allah seperti bulan haram, tanah haram, yakni Mekah, dan keadaan berihram untuk umrah dan haji dengan melaksanakan hukum kisas serta memberlakukan dam (denda) bagi yang melanggar larangan pada waktu berihram, baik untuk umrah maupun haji. Oleh sebab itu barang siapa menyerang kamu, maka seranglah dia setimpal dengan serangannya terhadap kamu. Jadi, tindakan kaum muslim memerangi orang-orang musyrik pada bulan yang diharamkan Allah itu merupakan balasan setimpal atas sikap mereka yang memulai menyerang kaum muslim pada bulan yang diharamkan untuk berperang. Kaum muslim berada pada posisi membela diri dan membela kehormatan agama. Bertakwalah kepada Allah dengan melaksanakan apa yang diwajibkan dan menjauhi apa yang diharamkan, dan ketahuilah bahwa keridaan dan kasih sayang Allah beserta orang-orang yang bertakwa setiap waktu.

202

Dan infakkanlah hartamu di jalan Allah dengan menyalurkannya untuk menyantuni fakir miskin dan anak yatim, memberi beasiswa, membangun fasilitas umum yang diperlukan umat Islam seperti rumah sakit, masjid, jalan raya, perpustakaan, panti jompo, rumah singgah, dan balai latihan kerja. Dan janganlah kamu jatuhkan diri sendiri ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri dengan melakukan tindakan bunuh diri dan menyalurkan harta untuk berbuat maksiat. Tentu lebih tepat jika harta itu disalurkan untuk ber-buat baik bagi kepentingan orang banyak, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik dengan ikhlas.

203

Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah dengan memenuhi syarat, wajib, rukun, maupun sunah-sunahnya dengan niat yang ikhlas semata-mata mengharapkan rida Allah, dalam keadaan aman dan damai, baik di perjalanan maupun di tempat-tempat pelaksanaan manasik haji. Tetapi jika kamu terkepung oleh musuh, dalam keadaan perang atau situasi genting sehingga tidak dapat melaksanakan manasik haji pada tempat dan waktu yang tepat, maka ada ketentuan rukhshah (dispensasi) dengan diberlakukannya dam (pengganti) sebagai berikut. Pertama, sembelihlah hadyu, yaitu hewan yang disembelih sebagai pengganti pekerjaan wajib haji yang ditinggalkan atau sebagai denda karena melanggar hal-hal yang terlarang mengerjakannya di dalam ibadah haji, yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu sebagai tanda selesainya salah satu rangkaian ibadah haji sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya dengan tepat. Kedua, jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya lalu dia bercukur sebelum selesai melaksanakan salah satu dari rangkaian manasik haji, maka dia wajib membayar fidyah atau tebusan yaitu dengan memilih salah satu dari berpuasa, bersedekah atau berkurban supaya kamu bisa memilih fidyah yang sesuai dengan kemampuan kamu. Ketiga, apabila kamu dalam keadaan aman, tidak terkurung musuh, dan tidak terkena luka, tetapi kamu memilih tamattu’, yakni mendahulukan umrah daripada haji pada musim haji yang sama, maka ketentuannya adalah bahwa barang siapa mengerjakan umrah sebelum haji, dia wajib menyembelih hadyu yang mudah didapat di sekitar Masjidilharam. Tetapi jika dia tidak mendapatkannya yakni tidak mampu dan tidak memiliki harta senilai binatang ternak yang harus disembelih, maka dia wajib berpuasa tiga hari dalam musim haji dan tujuh hari setelah kamu kembali ke tanah air. Itu seluruhnya sepuluh hari secara keseluruhan. Demikian itu, bagi orang yang keluarganya tidak ada, yakni tinggal atau menetap, di sekitar Masjidilharam melainkan berdomisili jauh di luar Mekah seperti kaum muslim Indonesia. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras hukuman-Nya bagi orang-orang yang tidak menaati perintah dan aturan-Nya.

204

Musim haji itu pada bulan-bulan yang telah dimaklumi, yakni Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijjah. Barang siapa mengerjakan ibadah haji dalam bulan-bulan itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafas), yaitu perkataan yang menimbulkan birahi, perbuatan yang tidak senonoh, atau hubungan seksual; jangan pula berbuat maksiat dan bertengkar dalam melakukan ibadah haji meskipun bukan pertengkaran dahsyat. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya, karena Allah mengetahui yang tersembunyi. Allah tidak mengantuk dan tidak pula tidur, semua yang terjadi di langit dan di bumi berada dalam pantauan-Nya. Bawalah bekal untuk memenuhi kebutuhan fisik, yakni kebutuhan konsumsi, akomodasi, dan transportasi selama di Tanah Suci; termasuk juga bekal iman dan takwa untuk kebutuhan ruhani, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, yakni mengerjakan yang diperintahkan dan meninggalkan yang dilarang oleh Allah. Dan bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat, supaya kamu menjadi manusia utuh lahir batin.

205

Bukanlah suatu dosa bagimu mencari karunia dari Tuhanmu beru-pa rezeki yang halal melalui berdagang, menawarkan jasa, dan menyewakan barang. Di antara kaum muslim ada yang merasa berdosa untuk berdagang dan mencari rezeki yang halal pada musim haji, padahal Allah membolehkannya dengan cara-cara yang diatur dalam Al-Qur'an. Maka apabila kamu bertolak dari Arafah setelah wukuf, sejak matahari terbenam pada tanggal 9 Zulhijah dan sudah sampai di Muzdalifah, maka berzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam, yakni di Muzdalifah, dengan tahlil, talbiah, takbir, dan tahmid. Dan berzikirlah kepada-Nya sebagaimana Dia telah memberi petunjuk kepadamu mengikuti agama yang benar, keyakinan yang kukuh, ibadah yang istikamah, dan akhlak yang mulia, sekalipun sebelumnya kamu benar-benar termasuk orang yang tidak tahu. Zikir itu merupakan rasa syukur atas nikmat Allah yang telah membimbing para jamaah haji menjadi orang-orang beriman.

206

Kemudian bertolaklah kamu dari tempat orang banyak bertolak, yakni dari Arafah setelah wukuf menuju Masyarilharam, Muzdalifah, Mina, dan Mekah, dan mohonlah ampunan kepada Allah di tempat-tempat tersebut dari semua dosa yang pernah dilakukan. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang kepada orang yang tobat dan memohon ampun. Orang Arab Jahiliah ketika menunaikan ibadah haji merasa tidak perlu mengikuti cara-cara orang banyak berwukuf di Arafah, bermalam di Muzdalifah, dan melempar jamrah, padahal semuanya berasal dari manasik haji yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim. Mereka meyakini bahwa tidak keluar dari Mekah merupakan penghormatan terhadap Kakbah dan tanah haram. Al-Qur'an meluruskan hal ini, menegaskan bahwa tidak ada perbedaan dalam tata cara ibadah antara satu golongan dengan golongan yang lain. Prinsip ibadah adalah menaati perintah Allah dan mengikuti aturan-Nya dengan ikhlas.

207

Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji seperti tawaf, sai, wukuf di Arafah, bermalam di Muzdalifah, melempar jamrah, tahalul, dan tawaf wada’, maka berzikirlah kepada Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut nenek moyang kamu dalam tradisi Jahiliah dengan khidmat, khusyuk, dan takzim; bahkan berzikirlah kepada Allah dengan lebih takzim dari itu. Maka di antara manusia ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami! Berilah kami kebaikan di dunia,” seperti hidup yang sehat, harta yang banyak, dan keturunan yang cerdas sehingga terhormat dan bermartabat, tetapi di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun karena tidak beriman dan beramal saleh.

208

Dan diantara mereka ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami! berilah kami kebaikan di dunia berupa kesehatan, rezeki yang halal dan berkah, ilmu yang bermanfaat, umur yang panjang dan hidup bermakna guna menopang pengalaman agama dan sukses hidup di dunia, dan berilah juga kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari azab neraka dengan memperoleh keridaan-Mu.” Dengan doa ini, orang-orang beriman yang berilmu dan beramal saleh hidupnya menjadi seimbang lahir batin, dunia akhirat.

209

Mereka itulah yang memperoleh bagian dari apa yang telah mereka kerjakan dengan memperoleh kebaikan di dunia dan keselamatan di akhirat, dan Allah Maha cepat perhitungan-Nya atas semua amal perbuatan manusia.

210

Dan berzikirlah kepada Allah dengan membaca takbir sesudah salat lima waktu dan ketika melontar pada hari yang telah ditentukan jumlahnya, yaitu hari tasyriq, tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah. Barang siapa mempercepat meninggalkan Mina setelah dua hari, tanggal 11 dan 12 Zulhijah, maka tidak ada dosa baginya. Dan barang siapa mengakhirkannya hingga tanggal 13 Zulhijah, tidak ada dosa pula baginya, yakni bagi orang yang bertakwa, yaitu orang-orang menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya di dalam berhaji. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa kamu akan dikumpulkan-Nya, yakni kamu semua akan dikumpulkan kepada-Nya kelak pada hari Kiamat. Demikianlah, Allah menjelaskan tata cara yang benar dalam melaksanakan ibadah haji yang disyariatkan bagi orang-orang yang beriman.

211

Allah menjelaskan perihal dua golongan manusia, yaitu orang munafik dan orang mukmin yang beramal mengorbankan harta dan jiwanya untuk mencari rida-Nya. Ayat 204-206 diturunkan berkenaan dengan seorang munafik bernama al-Akhnas bin Syuraiq as-Saqafi, yang setiap bertemu Nabi Muhammad ia memuji Nabi dan mengucapkan kata-kata yang mengagumkan Nabi. Dan di antara manusia ada yang pembicaraannya tentang kehidupan dunia, atau pembicaraannya di dalam kehidupan dunia, tidak di akhirat nanti mengagumkan engkau, wahai Nabi Muhammad, sebab ia mengatakan perkataan yang manis di hadapanmu, dan dia bersaksi kepada Allah mengenai isi hatinya, yakni ia bersumpah dengan nama Allah bahwa ia beriman kepada engkau, padahal dia adalah penentang yang paling keras. Di akhirat akan terungkap bahwa isi hatinya tidak sesuai dengan ucapannya.

212

Dan di antara perbuatannya ialah apabila dia berpaling dari engkau, tidak lagi bersama engkau, dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi, melakukan berbagai kejahatan seperti merusak tanam-tanaman, dan membunuh binatang ternak, kepunyaan orang-orang yang beriman, sedang Allah tidak menyukai hamba-Nya berbuat kerusakan di muka bumi.

213

Dan apabila dikatakan kepadanya, “Bertakwalah kepada Allah,” yakni jangan melakukan perbuatan atau mengucapkan perkataan yang menyebabkan turunnya azab Allah, maka bangkitlah kesombongannya untuk berbuat dosa, ia mengabaikan seruan itu dan dengan sombong ia berbuat dosa, tidak takut kepada ancaman Allah. Maka pantaslah baginya neraka Jahanam, dan sungguh Jahanam itu tempat tinggal yang terburuk.

214

Ayat berikut diturunkan berkenaan dengan suwaihib bin Sinan arRaimi yang akan mengikuti Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, akan tetapi orang-orang kafir Mekah melarang ia membawa kekayaannya. shuwahaib dengan ikhlas menyerahkan semua kekayaannya asal ia diperbolehkan hijrah ke Madinah, lalu turunlah ayat ini. Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya, yakni mengorbankan kekayaannya, untuk mencari keridaan Allah. Nabi Muhammad bersabda, “Sungguh beruntung perdagangan shuwahaib.” Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal saleh untuk memperoleh rida-Nya. Mayoritas ulama mengatakan bahwa ayat ini berlaku bagi siapa pun yang berjuang di jalan Allah.

215

Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan. Kata as-silm atau as-salm di sini berarti Islam. Laksanakanlah Islam secara total, tidak setengah-setengah, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan yang menyesatkan dan memecah belah kamu. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu. Ayat ini diturunkan berkaitan dengan seorang Yahudi bernama abdullah bin Salam. Ia memeluk Islam tetapi masih mengerjakan sejumlah ajaran Yahudi, seperti mengagungkan Hari Sabat dan enggan mengonsumsi daging dan susu unta.

216

Tetapi jika kamu tergelincir akibat berbuat maksiat dan tidak melaksanakan Islam secara keseluruhan, kaffah, setelah bukti-bukti yang nyata, yakni dalil tentang kebenaran Islam, sampai kepadamu melalui wahyu yang dibawa oleh para nabi, ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa. Tidak ada yang dapat menghalangi siksaan-Nya. Allah juga Mahabijaksana dalam segala perbuatan-Nya.

217

Tidak ada yang mereka, yakni para pemaksiat dan orang yang tidak melaksanakan Islam secara utuh, tunggu-tunggu kecuali datangnya azab Allah bersama malaikat dalam naungan awan kepada mereka, sedangkan perkara mereka, yakni ditimpakannya siksa atas mereka di hari Kiamat, telah diputuskan. Dan kepada Allah-lah segala perkara dikembalikan.

218

Tanyakanlah kepada Bani Israil, yakni Yahudi Madinah, berapa banyak bukti nyata yang telah Kami berikan kepada mereka. Banyak sekali nikmat yang Allah berikan kepada nenek moyang mereka, seperti terbelahnya lautan, terangkatnya bukit Tur di atas kepala mereka, dan diturunkannya manna dan salwa. Barang siapa menukar nikmat Allah, yakni meng-ingkari nikmat atau petunjuk Allah dan menukarnya dengan kekufuran, setelah nikmat itu datang kepadanya, maka sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya

219

Kehidupan dunia dijadikan oleh Allah terasa indah dalam pandangan orang-orang yang kafir Mekah. Mereka sangat mencintai dunia dan berlomba-lomba mencari kesenangan dunia sehingga lupa kepada akhirat, dan mereka terus-menerus menghina orang-orang yang beriman, seperti Bilal, suwahaib, dan lainnya karena kefakiran mereka. Mereka terus saja berbuat demikian padahal orang-orang yang bertakwa itu berada di atas mereka pada hari Kiamat. Mereka berada di surga sedangkan orang kafir itu berada di neraka. Dan Allah memberi rezeki baik di dunia maupun akhirat kepada orang yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.

220

Manusia itu dahulunya satu umat; semuanya beriman kepada Allah, kemudian mereka berselisih, ada yang beriman dan ada yang kafir kepada Allah. Bisa juga dipahami bahwa manusia itu satu umat dalam arti kehidupan manusia diikat oleh kesatuan sosial yang satu dengan lainnya saling membutuhkan. Lalu Allah mengutus para nabi untuk menyampaikan kabar gembira kepada orang yang beriman bahwa mereka akan masuk surga dan peringatan kepada orang kafir bahwa mereka akan masuk neraka. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran di dalam hukum-hukumnya untuk memberi keputusan yang benar dan adil di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan, yaitu perkara-perkara agama pada umumnya. Dan mereka yang berselisih tentang perkara-perkara itu tidak lain hanyalah orang-orang yang telah diberi Kitab. Mereka berselisih setelah bukti-bukti yang nyata berupa penjelasan-penjelasan sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri, yakni kedengkian orang-orang kafir kepada orang-orang beriman. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran perkara-perkara yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

221

Ketika orang-orang mukmin di Madinah menderita kemiskinan karena meninggalkan harta benda mereka di Mekah dan juga akibat peperangan yang terjadi, Allah bertanya untuk menguji mereka. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu cobaan seperti yang dialami orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan dan penderitaan, dan diguncang dengan berbagai cobaan, sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. Ayat ini memotivasi orang-orang beriman yang sedang menghadapi bermacam kesulitan dan menumbuhkan keyakinan bahwa tidak lama lagi akan datang pertolongan Allah yang membawa mereka menuju kemenangan.

222

Diriwayatkan bahwa seorang pria lanjut usia dan kaya raya bernama Amr bin al-Jamuh al-Anshari bertanya kepada Rasulullah, “Harta apa yang sebaiknya aku nafkahkan dan kepada siapa aku berikan?” Allah lalu menurunkan ayat ini untuk menjawab pertanyaan tersebut. Mereka bertanya kepadamu, wahai Nabi Muhammad, tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, seperti saudara kandung, paman, bibi, dan anak-anak mereka, anak yatim, orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan.” Mereka hendaknya diprioritaskan untuk menerima infak sebelum orang lain. Infak pada ayat ini adalah sedekah yang bersifat anjuran, bukan zakat yang diwajibkan dalam agama dan telah ditentukan siapa yang berhak menerimanya seperti dibahas pada Surah at-Taubah/9: 60. Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. Dalam ayat ini kata al-khair disebut dua kali; yang pertama berarti harta (al-mal) dan yang kedua berarti kebajikan dalam arti umum.

223

Selain diuji dengan kemiskinan dan kemelaratan, orang-orang beriman juga akan diuji dengan diminta mengorbankan jiwa mereka melalui kewajiban perang. Diwajibkan atas kamu berperang melawan orang-orang kafir yang memerangi kamu, padahal berperang itu tidak menyenangkan bagimu, sebab ia mengor-bankan harta benda dan jiwa. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, yakni boleh jadi kamu tidak menyukai peperangan, padahal itu baik bagimu karena kamu mendapat kemenangan atas orang-orang kafir atau masuk surga jika terbunuh atau kalah dalam peperangan, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui apa yang baik bagimu, sedang kamu tidak mengetahui. Karena itu, tunaikanlah perintah Allah yang pasti akan membawa kebaikan bagimu.

224

Ayat ini turun ketika tentara Islam yang dipimpin oleh ‘abdullah bin Jahsy berperang melawan orang-orang kafir di permulaan bulan Rajab, satu dari empat bulan haram. Mereka lalu bertanya kepadamu, wahai Nabi Muhammad, tentang boleh-tidaknya berperang pada bulan haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar. Tetapi, ada yang lebih besar lagi dosanya, yaitu menghalangi orang beriman dari jalan Allah, yakni melaksanakan perintah-Nya, ingkar kepadaNya, menghalangi orang masuk Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya. Itu semua lebih besar dosanya dalam pandangan Allah. Dan fitnah, yaitu kemusyrikan dan menindas orang mukmin, itu lebih kejam daripada pembunuhan dalam peperangan. Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad keluar dari agamamu, jika mereka sanggup mengeluarkanmu dari agamamu. Janganlah sekali-kali kamu murtad dari agamamu walaupun mereka tidak akan berhenti memerangimu, sebab barang siapa murtad di antara kamu dari agamanya, yakni keluar dari Islam, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat. Tidak ada pahala bagi amalnya, dan mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

225

Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, dan orang-orang yang berhijrah meninggalkan negeri dan keluarganya untuk menegakkan agama Allah dan berjihad di jalan Allah dengan memerangi orang-orang musyrik, mereka itulah orang-orang yang mengharapkan rahmat dan ganjaran Allah. Allah Maha Pengampun kepada orang-orang yang beriman, lagi Maha Penyayang.

226

Mereka menanyakan kepadamu, wahai Nabi, tentang khamar, yaitu semua minuman yang memabukkan, dan berjudi. Pertanyaan itu muncul antara lain karena di antara rampasan perang yang diperoleh pasukan pimpinan ‘Abdullah bin Jahsy seperti disinggung pada ayat 217 terdapat minuman keras. Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa, yakni mudarat yang besar. Keduanya menimbulkan permusuhan dan menyebabkan kaum muslim melupakan Allah dan enggan menunaikan salat. Dan keduanya juga mengandung beberapa manfaat bagi manusia, seperti keuntungan dari perdagangan khamar, kehangatan badan bagi peminumnya, memperoleh harta tanpa susah payah bagi pemenang dalam perjudian, dan beberapa manfaat yang diperoleh fakir miskin dari perjudian pada zaman Jahiliah. Tetapi dosanya, yakni mudarat yang ditimbulkan oleh khamar dan judi, lebih besar daripada manfaatnya. Khamar diharamkan dalam Islam secara berangsur. Ayat ini menyatakan bahwa minum khamar dan berjudi adalah dosa dengan penjelasan bahwa pada keduanya terdapat manfaat, tetapi mudaratnya lebih besar daripada manfaat itu. Surah an-Nisa'/4: 43 dengan tegas melarang minum khamar, tetapi terbatas pada waktu menjelang salat. Surah al-Ma'idah/5: 90 dengan tegas mengharamkan khamar, berjudi, berkorban untuk berhala dan mengundi nasib dan menyatakan bahwa semuanya adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan yang harus dijauhi selamanya oleh orang-orang beriman. Bagian akhir ayat ini menjelaskan ketentuan menafkahkan harta di jalan Allah. Dan mereka menanyakan kepadamu tentang apa yang harus mereka infakkan di jalan Allah. Katakanlah, “Kelebihan dari apa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan diri dan kebutuhan keluarga. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan.

227

Yakni memikirkan tentang dunia dan akhirat. Dunia adalah tempat beramal dan akhirat adalah tempat memanen hasil dari amalan itu. Dunia adalah negeri yang fana dan akhirat kekal abadi. Karena itu, berbuatlah kebajikan selagi kamu di dunia agar di akhirat kamu mendapat kebahagiaan selama-lamanya. Demikianlah Allah memberi petunjuk dengan ayat-ayatnya untuk kebahagiaan manusia, tidak saja kebahagiaan di dunia tetapi juga di akhirat. Selanjutnya Allah memberi tuntunan dalam memelihara anak yatim. Mereka menanyakan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, tentang anak-anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan mereka, yakni mengurus anak yatim untuk memperbaiki keadaan mereka, adalah baik!” Dan jika kamu mempergauli dan menyatukan mereka dengan keluargamu dalam urusan makanan, tempat tinggal, dan keperluan lainnya, maka yang demikian itu baik sebab mereka adalah saudara-saudaramu. Karena itu, sepantasnya engkau bergaul dengan mereka dan menjadikan mereka satu dengan keluargamu.Yang demikian itu lebih baik daripada engkau memisahkan mereka dari keluargamu. Allah mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Dan jika Allah menghendaki, nisacaya Dia datangkan kesulitan kepadamu dengan membiarkan kamu dalam kesulitan mengurus anak yatim. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana dengan tidak menghendaki kesulitan sedikit pun menimpamu.

228

Pada ayat ini Allah memberi tuntunan dalam memilih pasangan. Dan janganlah kamu, wahai pria-pria muslim, menikahi atau menjalin ikatan perkawinan dengan perempuan musyrik penyembah berhala sebelum mereka benar-benar beriman kepada Allah dan Nabi Muhammad. Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman yang berstatus sosial rendah menurut pandangan masyarakat lebih baik daripada perempuan musyrik meskipun dia menarik hatimu karena kecantikan, nasab, kekayaannya, atau semisalnya. Dan janganlah kamu, wahai para wali, nikahkan orang laki-laki musyrik penyembah berhala dengan perempuan yang beriman kepada Allah dan Rasulullah sebelum mereka beriman dengan sebenar-benarnya. Sungguh, hamba sahaya laki-laki yang beriman lebih baik daripada laki-laki musyrik meskipun dia menarik hatimu, karena kegagahan, kedudukan, atau kekayaannya. Ketahuilah, mereka akan selalu berusaha mengajak ke dalam kemusyrikan yang menjerumuskanmu ke neraka, sedangkan Allah mengajak dengan memberikan bimbingan dan tuntunan menuju jalan ke surga dan ampunan dengan rida dan izin-Nya. Allah menerangkan ayat-ayat-Nya, yakni tanda-tanda kekuasaan-Nya berupa aturan-aturan kepada manusia agar mereka mengambil pelajaran sehingga mampu membedakan mana yang baik dan membawa kemaslahatan, dan mana yang buruk dan menimbulkan kemudaratan. Pernikahan yang dilandasi keimanan, ketakwaan, dan kasih sayang akan mewujudkan kebahagiaan, ketenteraman, dan keharmonisan .

229

Pada ayat ini Allah memberi tuntunan perihal aturan-aturan dalam menjalin hubungan suami-istri. Dan mereka, para sahabat, menanyakan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, tentang haid. Pertanyaan ini diajukan para sahabat ketika melihat pria-pria Yahudi menghindari istri mereka dan tidak mau makan bersama mereka ketika sedang haid, bahkan mereka pun menempatkan para istri di rumah yang berbeda. Ayat ini kemudian turun untuk menginformasikan apa yang harus dilakukan oleh suami ketika istrinya sedang haid. Katakanlah, wahai Rasulullah, bahwa haid itu adalah sesuatu, yakni darah yang keluar dari rahim wanita, yang kotor karena aromanya tidak sedap, tidak menyenangkan untuk dilihat, dan menimbulkan rasa sakit pada diri wanita. Karena itu jauhilah dan jangan bercampur dengan istri pada waktu haid. Dan jangan kamu dekati mereka untuk bercampur bersamanya sebelum mereka suci dari darah haidnya, kecuali bersenang-senang selain di tempat keluarnya darah. Apabila mereka telah suci dari haid dan mandi maka campurilah mereka sesuai dengan ketentuan yang diperintahkan Allah kepadamu jika kamu ingin bercampur dengan mereka. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dari segala kesalahan yang diperbuatnya dan menyukai orang yang menyucikan diri dari kotoran lahiriah dengan mandi atau wudu.I

230

Istri-istrimu adalah ibarat ladang bagimu tempat kamu menanam benih. Karena itu, maka datangilah ladangmu itu untuk menyemai benih kapan saja kamu suka kecuali bila istrimu sedang haid, dan dengan cara yang kamu sukai, asalkan arah yang dituju adalah satu, yaitu farji. Dan utamakanlah hubungan suami istri itu untuk tujuan yang baik untuk dirimu demi kemaslahatan dunia dan akhirat, bukan sekadar melampiaskan nafsu. Bertakwalah kepada Allah dalam menjalin hubungan suami-istri, dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya untuk menerima imbalan atas amal perbuatanmu selama di dunia. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman yang imannya dapat mengantar mereka mematuhi tuntunan-tuntunan Ilahi.

231

Usai menjelaskan hubungan harmonis suami-istri dalam rumah tangga, Allah menjelaskan adanya hubungan kurang harmonis antara keduanya yang sengaja ditutup-tutupi melalui sumpah. Dan janganlah kamu jadikan nama Allah selalu disebut-sebut dalam sumpahmu lantaran sumpah itu kamu jadikan sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan menciptakan kedamaian di antara manusia. Mengucapkan sumpah atas nama Allah untuk tidak mengerjakan perbuatan baik, seperti “Demi Allah, aku tidak akan membantu anak yatim,” dilarang oleh agama. Jika telanjur diucapkan maka sumpah itu harus dibatalkan dengan membayar kafarat atau denda berupa salah satu dari tiga pilihan, yakni memberi makan sepuluh orang miskin sekali makan, memberi pakaian kepada mereka, memerdekakan budak, atau puasa tiga hari, seperti dijelaskan dalam Surah al-Ma'idah/5: 89. Allah Maha Mendengar apa yang kamu ucapkan, Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

232

Setelah menjelaskan larangan bersumpah untuk tidak berbuat baik, Allah pada ayat ini menjelaskan jenis sumpah lain. Allah tidak menghukum dengan memberi sanksi berupa kafarat terhadap kamu karena sumpahmu yang diucapkan dengan tidak kamu sengaja, yakni ucapan sumpah namun tidak ada maksud bersumpah, tetapi Dia menghukum kamu dengan memberi sanksi atau mengazab di akhirat karena niat yang terkandung dalam hatimu, yakni bila kamu bersumpah untuk meyakinkan orang lain. Allah Maha Pengampun atas sumpah yang telah kamu ucapkan, Maha Penyantun dengan tidak segera mengazab orang yang berbuat dosa agar mereka sadar dan bertobat.

233

Bagi orang laki-laki yang meng-ila’ istrinya, yaitu bersumpah tidak akan mencampuri istri, dan lantaran sumpah tersebut seorang istri menderita karena tidak dicampuri dan tidak pula diceraikan; dalam kondisi ini maka istri harus menunggu empat bulan sebagai batas atau tenggang waktu bagi istri untuk menerima keputusan suami, apakah rujuk dengan membayar kafarat sumpah atau cerai. Kemudian jika dalam masa empat bulan itu mereka kembali kepada istrinya dan hidup bersama sebagai suami-istri dan saling memaafkan, maka sungguh, Allah Maha Pengampun atas kesalahan yang telah mereka perbuat, Maha Penyayang kepada hamba-hamba yang menyadari kesalahan mereka.

234

Dan jika mereka berketetapan hati tanpa keraguan hendak menceraikan istrinya maka mereka wajib mengambil keputusan yang pasti, yaitu cerai, maka sungguh, Allah Maha Mendengar apa yang mereka ucapkan dan Maha Mengetahui apa yang ada dalam hati mereka. Penyebutan dua sifat Allah sekaligus mengisyaratkan bahwa talak atau perceraian dianggap sah apabila diucapkan atau diikrarkan dengan jelas dan bukan karena paksaan.

235

Setelah menjelaskan masalah perempuan yang ditalak suaminya, berikut ini Allah menjelaskan idah mereka. Dan para istri yang diceraikan bila sudah pernah dicampuri, belum menopause, dan tidak sedang hamil, wajib menahan diri mereka menunggu selama tiga kali quru’, yaitu tiga kali suci atau tiga kali haid. Tenggang waktu ini bertujuan selain untuk membuktikan kosong-tidaknya rahim dari janin, juga untuk memberi kesempatan kepada suami menimbang kembali keputusannya. Tidak boleh bagi mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahim mereka, baik berupa janin, haid, maupun suci yang dialaminya selama masa idah. Ketentuan di atas akan mereka laksanakan dengan baik jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhir. Dan para suami mereka berhak menjatuhkan pilihannya untuk kembali kepada istri mereka dalam masa idah itu, jika mereka menghendaki perbaikan hubungan suami-istri yang sedang mengalami keretakan tersebut. Dan mereka, para perempuan, mempunyai hak seimbang yang mereka peroleh dari suaminya dengan kewajibannya yang harus mereka tunaikan menurut cara yang patut sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing. Tetapi para suami mempunyai kelebihan di atas mereka.3 yaitu derajat kepemimpinan karena tanggung jawab terhadap keluarganya. Allah Mahaperkasa atas orang-orang yang mendurhakai aturan-aturan yang telah ditetapkan, Mahabijaksana dalam menetapkan aturan dan syariat-Nya.

236

Talak yang memungkinkan suami untuk merujuk istrinya itu dua kali. Setelah talak itu jatuh, suami dapat menahan untuk merujuk istrinya dengan baik atau melepaskan dengan menjatuhkan talak yang ketiga kalinya dengan baik tanpa boleh kembali lagi sesudahnya. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka seperti maskawin, hadiah, atau pemberian lainnya, kecuali keduanya khawatir tidak mampu menjalankan hukum-hukum Allah karena tidak ada kecocokan. Jika kamu, para wali, khawatir bahwa keduanya tidak mampu menjalankan hukum-hukum Allah dalam berumah tangga, maka keduanya tidak berdosa atas bayaran yang harus diberikan oleh istri berupa maskawin yang pernah ia terima dari suaminya sebagai pengganti untuk menebus dirinya.4 Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggar ketetapan Allah berupa perintah dan larangan-Nya. Barang siapa melanggar hukum-hukum Allah yang telah ditetapkan maka mereka itulah orang-orang zalim yang menganiaya diri sendiri. Talak yang masih memungkinkan suami untuk merujuk istrinya hanya dua kali, dan disebut talak raj’i. Suami tidak boleh meminta kembali pemberian yang sudah diberikan kepada istrinya bila telah bercerai. Suami bahkan dianjurkan menambah lagi pemberiannya sebagai mut’ah untuk menjamin hidup istrinya itu di masa depan.

237

Kemudian jika dia memilih untuk menceraikan istri-nya setelah talak yang kedua, yakni pada talak ketiga yang tidak lagi memberinya kesempatan untuk rujuk, maka perempuan itu tidak halal lagi baginya sebelum dia menikah dan melakukan hubungan suami-istri dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa dan halangan bagi keduanya, yakni suami pertama dan mantan istrinya, untuk menikah kembali dengan akad yang baru, setelah ia selesai menjalani masa idahnya dari suami kedua. Hal ini dapat ditempuh jika keduanya berpen-dapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah dengan menjalani hidup baru yang lebih baik sesuai dengan aturan yang ditetapkan Allah. Apabila keduanya ragu untuk kembali dengan baikbaik maka niat untuk kembali hidup bersama hendaknya dibatalkan. Itulah ketentuan-ketentuan Allah tentang hukum talak, rujuk, dan khulu’ yang dite-rangkan-Nya kepada orang-orang yang berpengetahuan agar mereka memahami dan memperhatikan hukum-hukum Allah

238

Pada ayat sebelumnya Allah menjelaskan perintah memilih untuk rujuk atau menceraikan istri, berikutnya Allah menjelaskan batas akhir pilihan itu. Dan apabila kamu menceraikan istri-istri kamu dengan talak yang memungkinkan rujuk, setelah talak pertama atau kedua, lalu sampai akhir idahnya5 mendekati habis, maka tahanlah mereka dengan merujuk jika kamu yakin mampu memperbaiki hubungan itu kembali dengan cara yang baik sesuai tuntunan agama dan adat, atau ceraikanlah mereka apabila hubungan itu tidak dapat dilanjutkan dengan cara yang baik pula. Dan janganlah kamu tahan untuk merujuk mereka dengan maksud ingin berbuat jahat atau untuk menzalimi mereka selama hidup bersama. Barang siapa melakukan demikian, yaitu tindakan jahat dan zalim, maka pada hakikatnya dia telah menzalimi dirinya sendiri sehingga ia berhak mendapat murka Allah, kebencian keluarga dan orang sekelilingnya, dan semuanya itu berimbas pada dirinya. Dan janganlah kamu jadikan ayat-ayat Allah tentang petunjuk hukum talak sebagai bahan ejekan yang dapat dipermainkan. Ingatlah nikmat Allah yang telah Dia karuniakan kepada kamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepada kamu yaitu petunjuk tentang hukum keluarga yang terdapat dalam Kitab Al-Qur’an dan Hikmah atau Sunah. Ketentuan-ketentuan tersebut adalah untuk memberi pengajaran kepadamu. Dan bertakwalah kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

239

Setelah pada ayat sebelumnya Allah menjelaskan perihal wanita-wanita yang dicerai sebelum idahnya habis, maka pada ayat ini Allah menjelaskan status mereka setelah habis masa idahnya. Dan apabila kamu, para suami, menceraikan istri-istri kamu lalu sampai idahnya habis, maka jangan kamu, mantan suami dan para wali atau siapa pun, halangi atau paksa mereka yang ditalak suaminya untuk kembali rujuk. Biarkanlah ia menetapkan sendiri masa depannya untuk menikah lagi dengan calon suaminya,6 baik suami yang telah menceraikannya atau pria lain yang menjadi pilihannya, apabila telah terjalin kecocokan di antara mereka dengan cara yang baik. Wanita yang dicerai suaminya dan telah habis masa idahnya mempunyai hak penuh atas dirinya sendiri, seperti dijelaskan dalam sabda Rasulullah, “Janda lebih berhak atas dirinya daripada orang lain atau walinya.” Itulah yang dinasihatkan kepada orangorang di antara kamu yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Apabila mengikuti petunjuk-petunjuk dan nasihat tentang pemenuhan hak wanita yang diceraikan untuk kembali kepada suaminya atau memilih pasangan baru, itu lebih suci bagimu dan lebih bersih terhadap jiwamu. Dan Allah mengetahui sesuatu yang dapat membawa kemaslahatan bagi hamba-Nya, sedangkan kamu tidak mengetahui di balik ketentuan hukum yang ditetapkan Allah. Wali atau mantan suami tidak boleh memaksa perempuan itu baik untuk rujuk dengan mantan suaminya dengan ketentuan harus memperbarui nikahnya, maupun menikah dengan laki-laki lain.

240

Usai menjelaskan masalah keluarga, berikutnya Allah membicarakan masalah anak yang lahir dari hubungan suami istri. Di sisi lain, dibicarakan pula ihwal wanita yang dicerai dalam kondisi menyusui anaknya. Dan ibu-ibu yang melahirkan anak, baik yang dicerai suaminya maupun tidak, hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh sebagai wujud kasih sayang dan tanggung jawab ibu kepada anaknya. Air susu ibu (ASI) adalah makanan utama dan terbaik bagi bayi yang tidak bisa digantikan oleh makanan lain. Hal itu dilakukan bagi yang ingin menyusui secara sempurna yaitu dua tahun, seperti dijelaskan dalam Surah Luqman/31: 41. Apabila kurang dari dua tahun, dianjurkan setidaknya jumlah masa menyusui jika digabung dengan masa kehamilan tidak kurang dari tiga puluh bulan sebagaimana ditegaskan dalam Surah al-Ahqaf/43:15. Bila masa kehamilan mencapai sembilan bulan maka masa menyusui adalah dua puluh satu bulan. Apabila masa menyusui dua tahun, berarti masa kehamilan paling pendek adalah enam bulan. Dan kewajiban ayah dari bayi yang dilahirkan adalah menanggung nafkah dan pakaian mereka berdua, yaitu anak dan ibu walaupun sang ibu telah dicerai, dengan cara yang patut sesuai kebutuhan ibu dan anak dan mempertimbangkan kemampuan ayah. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Demikianlah prinsip ajaran Islam. Karena itu, janganlah seorang ayah mengurangi hak anak dan ibu menyusui dalam pemberian nafkah dan pakaian, dan jangan pula seorang ayah menderita karena ibu menuntut sesuatu melebihi kemampuan sang ayah dengan dalih kebutuhan anaknya yang sedang disusui. Jaminan tersebut harus tetap diperolehnya walaupun ayahnya telah meninggal dunia. Apabila ayah telah meninggal dunia maka ahli waris pun berkewajiban seperti itu pula, yaitu memenuhi kebutuhan ibu dan anak. Apabila keduanya, yaitu ibu dan ayah, ingin menyapih anaknya sebelum usia dua tahun dengan persetujuan bersama, bukan akibat paksaan dari siapa pun, dan melalui permusyawaratan antara keduanya dalam mengambil keputusan yang terbaik, maka tidak ada dosa atas keduanya untuk mengurangi masa penyusuan dua tahun itu. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain karena ibu tidak bersedia atau berhalangan menyusui, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran kepada wanita lain berupa upah atau hadiah dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dalam segala urusan dan taatilah ketentuan-ketentuan hukum Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan dan membalas setiap amal baik maupun buruk yang kamu kerjakan. Perceraian antara suami dan istri hendaknya tidak berdampak pada anak yang masih bayi. Ibu tetap dianjurkan merawatnya dan memberinya ASI. Demikian pula ayah wajib memberi nafkah kepada anak dan ibu selama menyusui. Agama sangat memperhatikan kelangsungan hidup anak agar tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas.

241

Ayat ini menjelaskan idah cerai mati agar tidak ada dugaan bahwa idah cerai mati sama dengan cerai hidup. Dan orang-orang yang mati di antara kamu, yakni para suami, serta meninggalkan istri-istri yang tidak sedang hamil, hendaklah mereka, para istri, menunggu atau beridah selama empat bulan sepuluh hari termasuk malamnya, sebagai ketentuan syarak yang bersifat qat’i (pasti). Kemudian apabila telah sampai akhir atau selesai masa idah mereka, yakni para istri yang ditinggal mati suaminya, maka tidak ada dosa bagimu, wahai para wali dan saudara-saudara mereka, yakni tidak menghalangi dan melarang mereka mengenai apa yang mereka lakukan terhadap diri mereka sendiri yang sebelumnya dilarang ketika masih dalam masa idah, menurut cara yang patut dan sesuai dengan agama dan kewajaran, seperti berhias, menerima pinangan, menikah, dan aktivitas lainnya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan, baik yang kamu sembunyikan maupun yang kamu tampakkan.

242

Ayat ini menjelaskan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan yang masih dalam masa idah. Dan tidak ada dosa bagimu, wahai kaum laki-laki, meminang perempuan-perempuan itu yang masih dalam masa idah, baik idah cerai mati maupun karena ditalak tiga, selain yang ditalak raj’i (satu atau dua), dengan sindiran, seperti ucapan, “Aku suka dengan perempuan yang lembut dan memiliki sifat keibuan,” atau kamu sembunyikan keinginanmu dalam hati untuk melamar dan menikahinya jika sudah habis masa idahnya. Demikian ini karena Allah mengetahui bahwa kamu tidak sabar sebagai lelaki akan menyebut-nyebut keinginanmu untuk melamar dan menikahinya kepada mereka, yakni perempuan-perempuan tersebut setelah habis idahnya. Tetapi janganlah kamu, wahai laki-laki, membuat perjanjian, baik secara langsung maupun tidak langsung namun terkesan memberi harapan untuk menikah dengan mereka, yakni perempuan-perempuan yang masih dalam masa idah, secara rahasia, yakni hanya diketahui berdua, kecuali sekadar mengucapkan kata-kata sindiran yang baik. Dan janganlah kamu, wahai para lelaki, menetapkan akad nikah kepada perempuan yang ditinggal mati suaminya atau ditalak tiga sebelum habis masa idahnya, sebab akad nikahmu akan dianggap batal. Ketahuilah bahwa Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni ketertarikanmu kepada perempuan itu untuk segera menikahinya, maka takutlah kepada-Nya, dari melanggar hukum-hukum-Nya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun atas kesalahan akibat kelemahan dirimu, Maha Penyantun dengan memberimu kesempatan bertobat.

243

Pada ayat berikut Allah menjelaskan hukum terkait perceraian antara suami dan istri yang belum dicampuri dan belum ditetapkan maskawinnya. Tidak ada dosa atau tidak apa-apa bagimu, wahai para suami, jika kamu menceraikan istri-istri kamu yang belum kamu sentuh, yakni belum kamu campuri, atau belum kamu tentukan maharnya, untuk tidak memberikan maharnya. Dan hendaklah kamu beri mereka mut’ah, yaitu sesuatu yang diberikan sebagai penghibur kepada istri yang diceraikan, selain nafkah. Bagi yang mampu dianjurkan memberi mut’ah menurut kemampuannya dan bagi yang tidak mampu tetap dituntut untuk memberi mut’ah menurut kesanggupannya, yaitu pemberian dengan cara yang patut dan tidak menyakiti hatinya atau menyinggung perasaannya. Yang demikian itu merupakan kewajiban bagi orang-orang yang senantiasa berbuat kebaikan yang dibuktikan dengan selalu siap berkorban.

244

Pada ayat berikut Allah menjelaskan hukum terkait perceraian antara suami dan istri yang belum dicampuri namun sudah ditetapkan maskawinnya. Dan jika kamu, wahai para suami, menceraikan mereka, yakni para istri, sebelum kamu sentuh atau campuri, padahal kamu sudah menentukan maharnya, maka bayarlah seperdua dari mahar yang telah kamu tentukan, kecuali jika mereka, yaitu para suami, membebaskan dirinya sendiri dengan membayar penuh mahar tersebut atau suami tersebut dibebaskan oleh orang yang akad nikah ada di tangannya yakni wali istri, dengan cara membebaskan suami tersebut dari kewajiban membayar setengah dari mahar yang telah ditentukan. Jika demikian maka pembebasan itu, baik dari pihak suami maupun dari pihak wali, adalah lebih dekat kepada takwa. Artinya, hal itu lebih layak dilakukan oleh mereka yang termasuk golongan orang bertakwa. Dan janganlah kamu, wahai para suami dan wali, lupa atau melupakan kebaikan di antara kamu, yakni dengan membebaskan kewajiban orang lain atas dirinya atau memberikan haknya untuk orang lain. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan, yakni memberi sesuatu de-ngan yang lebih baik kepada orang lain. Inilah sikap ihsan yang dicintai Allah. Ihsan inilah sikap tertinggi dari keberagamaan seseorang, yakni memberikan lebih dari yang seharusnya dan mengambil haknya lebih sedikit dari yang semestinya.

245

Usai menjelaskan hukum keluarga dalam beberapa ayat sebelumnya, pada ayat ini Allah menjelaskan hukum asasi antara manusia dengan Allah, yakni salat. Hal ini seakan mengingatkan agar persoalan keluarga tidak membuat manusia lupa akan kewajiban asasinya, yaitu salat. Karena itu, ayat ini dimulai dengan kata perintah. Peliharalah secara sungguh-sungguh, baik secara pribadi maupun saling mengingatkan antara satu dengan lainnya tentang semua salat, dan peliharalah secara khusus salat wusta, yakni salat asar dan subuh, karena keutamaannya. Dan laksanakanlah salat karena Allah Pemilik kemuliaan dan keagungan dengan khusyuk, yakni dengan penuh ketaatan dan keikhlasan.

246

Namun, jika kamu takut ada bahaya, baik karena musuh, binatang buas, atau lainnya, maka salatlah sambil berjalan kaki karena darurat atau ketika berada di kendaraan, baik menghadap kiblat maupun tidak. Kemudian apabila situasinya telah kembali aman, maka ingatlah Allah, yakni salatlah, sebagaimana Dia telah mengajarkan kepadamu apa yang tidak kamu ketahui, seperti cara melaksanakan salat dalam kondisi tidak aman. Ini menunjukkan pentingnya salat. Ia harus ditegakkan dimana saja dan kapan saja, serta dalam situasi apa pun.

247

Usai sejenak mengingatkan manusia agar tidak melalaikan salat karena persoalan keluarga, pada ayat ini Allah kembali menjelaskan hukum keluarga. Dan orang-orang yang akan mati, baik karena sudah renta maupun sakit menahun, di antara kamu, wahai para suami, dan kamu meninggalkan istri-istri, hendaklah ia sebelum meninggal dunia membuat wasiat untuk istri-istrinya untuk tetap tinggal di rumah, juga berpesan kepada anak-anak dan saudara-saudaranya agar memberi mereka nafkah berupa sandang dan pangan, paling tidak sampai setahun sejak suami wafat tanpa seorang pun boleh mengeluarkannya atau mengusirnya dari rumah itu. Tetapi jika mereka, yakni istri yang ditinggal mati suaminya, sebelum setahun keluar sendiri dari rumah tersebut untuk pindah ke tempat lain, maka tidak ada dosa bagimu, wahai para wali atau siapa saja, mengenai apa yang mereka lakukan terhadap diri mereka sendiri dalam hal-hal yang baik yang tidak melanggar syariat. Allah Mahaperkasa sehingga harus ditaati, Mahabijaksana dalam menetapkan hukum demi kemaslahatan hamba-Nya.

248

Ayat ini menjelaskan hukum pemberian mut’ah bagi perempuan yang dicerai. Dan bagi perempuan-perempuan yang diceraikan, baik talak tiga (ba’in) maupun talak satu dan dua tetapi tidak dirujuk, sementara ia sudah dicampuri, maka hendaklah diberi mut’ah yakni pemberian suami di luar nafkah kepada istri yang ditalak tersebut menurut cara yang patut, yakni besar dan kecilnya pemberian itu disesuaikan dengan kemampuan suami, sebagai suatu kewajiban bagi orang yang bertakwa, yakni mereka yang melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

249

Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya agar kamu mengerti. Penutup ayat ini seakan memberi jawaban atas pertanyaan apakah ada ketentuan agama menyangkut pemberian, selain harta waris? Jawabannya,” ada”, yaitu memberikan sesuatu sebagai penghibur bagi perempuan yang dicerai karena istri yang dicerai hidup keadaannya seperti ditinggal mati.

250

Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa tidak ada seorang pun bisa lari dari takdir Allah. Tidakkah kamu memperhatikan, yakni mendengar kisah orang-orang yang keluar dari kampung halamannya, sedang jumlahnya ribuan karena takut mati? Padahal Rasulullah melarang seseorang untuk keluar dari daerahnya yang terjangkit wabah penyakit.7 Lalu apabila Allah berfirman kepada mereka, “Matilah kalian!” pasti kalian akan mati tanpa bisa menghindar, karena hidup dan mati ada di tangan-Nya, dan kematian pasti datang meski tanpa sebab. Kemudian Allah menghidupkan mereka, artinya mereka terselamatkan dari musuh karena sebagian mereka ada yang ingin maju berjihad. Inilah karunia Allah. Sesungguhnya Allah memberikan karunia, yakni pemberian lebih, kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur, karena ketidakmampuan manusia memahami jenis-jenis nikmat yang dianugerahkan Allah.

251

Usai menjelaskan bahwa kematian pasti akan tiba, pada ayat ini Allah mengikutinya dengan penjelasan tentang salah satu sebab kematian, yakni terbunuh dalam peperangan. Dan berperanglah kamu di jalan Allah ketika situasi menuntut demikian, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Mendengar apa yang kamu katakan, Maha Mengetahui apa yang kamu sembunyikan dalam hati, seperti keinginan untuk tidak turut berperang.

252

Barang siapa mau meminjami atau menginfakkan hartanya di jalan Allah dengan pinjaman yang baik berupa harta yang halal disertai niat yang ikhlas, maka Allah akan melipatgandakan ganti atau balasan kepadanya dengan balasan yang banyak dan berlipat sehingga kamu akan senantiasa terpacu untuk berinfak. Allah dengan segala kebijaksanaanNya akan menahan atau menyempitkan dan melapangkan rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan pada hari kebangkitan untuk mendapatkan balasan yang setimpal dan sesuai dengan apa yang diniatkan.

253

Ketika para sahabat Nabi begitu antusias melaksanakan perintah berjihad, ayat ini memperlihatkan kebalikan dari sikap tersebut yang ditunjukkan oleh Bani Israil. Tidakkah kamu, wahai Nabi Muhammad, perhatikan, yakni mendengar kisah, para pemuka Bani Israil setelah Musa wafat, ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, setelah mereka berselisih paham siapa yang berhak menjadi pemimpin, dengan mengatakan, “Angkatlah seorang raja, yakni pemimpin perang untuk kami, niscaya kami berperang di jalan Allah besertanya.” Nabi mereka menjawab, “Jangan-jangan jika diwajibkan atasmu berperang, kamu tidak akan menaatinya untuk berperang juga karena takut mati dan kecintaanmu terhadap dunia?” Mereka menjawab, “Mengapa atau bagaimana mungkin kami tidak akan berperang di jalan Allah, sedangkan kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dipisahkan dari anak-anak kami, karena mereka ditahan?” Tetapi ketika perang itu benar-benar diwajibkan atas mereka karena permintaan mereka sendiri, justru mereka berpaling dengan segera karena merasa ngeri dan takut, kecuali sebagian kecil dari mereka yang masih konsisten. Dan Allah Maha Mengetahui bahwa mereka adalah orang-orang yang zalim dengan meminta suatu kewajiban yang kemudian mereka sendiri melanggarnya.

254

Nabi atau ulama mereka akhirnya mengabulkan permintaan tersebut. Dan nabi mereka berkata kepada mereka sebagai bentuk pengabulan permintaan mereka, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Talut menjadi raja atau komandanmu.” Mereka, khususnya para pembesar, menjawab dengan nada sinis, “Bagaimana mungkin Talut memperoleh kerajaan atau kekuasaan atas kami dan memimpin kami dalam pertempuran, sedangkan kami dengan segala kebesaran yang kami miliki seharusnya lebih berhak atas kerajaan atau jabatan itu daripadanya, dan dia juga tidak diberi kekayaan yang banyak?” Nabi mereka menjawab, “Allah telah memilihnya sebagai raja kamu dan memberikan kepadanya sesuatu yang menjadikannya layak menerima tugas itu, yaitu kelebihan ilmu untuk memahami strategi perang dan fisik yang kuat agar mampu menjalankan tugas berat tersebut.” Ketahuilah, sesungguhnya Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas anugerah-Nya yang tidak dipengaruhi oleh kekayaan hamba-Nya, lagi Maha Mengetahui apa yang layak dan tidak layak bagi hamba-Nya.

255

Dan nabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya tanda atau bukti kerajaannya, yakni kelayakannya untuk mengemban tugas tersebut, ialah datangnya Tabut, yaitu tempat untuk menyimpan Taurat, kepadamu, yang sebelumnya berada di Palestina, yang di dalamnya terdapat sesuatu yang bisa memberi kamu ketenangan dari Tuhanmu dan sisa peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun, yang dibawa oleh malaikat yang hakikatnya hanya diketahui oleh Allah. Sungguh, pada yang demikian itu, yakni peristiwa besar tersebut, terdapat tanda kebesaran Allah bagimu yang bisa membawamu kepada ketaatan dan kerelaan, jika kamu benar-benar orang beriman. Seorang pemimpin harus memenuhi beberapa kriteria, di antaranya cerdas atau menguasai masalah dan mampu melaksanakan tugas. Untuk membuktikan kelayakannya maka harus dilakukan uji kelayakan.

256

Setelah membuktikan sendiri kelayakan Talut sebagai pemimpin melalui keberadaan Tabut, akhirnya mereka mau mengikuti perintahnya. Maka ketika Talut membawa bala tentaranya untuk berangkat perang, sebelumnya dia memberi pengarahan seraya berkata, “Allah akan menguji kamu dengan sebuah sungai yang kamu seberangi. Maka barang siapa meminum airnya, dia bukanlah pengikutku; dan barang siapa tidak meminumnya maka dia adalah pengikutku, kecuali menciduk seciduk dengan tangan, sekadar untuk menghilangkan dahaga.” Tetapi kebanyakan mereka ternyata meminumnya dengan penuh keserakahan karena tidak mampu menahan nafsu minum, kecuali sebagian kecil di antara mereka yang kuat sehingga hanya meminumnya sedikit. Maka, ketika dia, Talut, dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka yang banyak minum dari sungai itu berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya.” Sementara itu, mereka yang minum air sungai sekadarnya dan meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil yang didukung oleh kekuatan fisik dan memiliki keimanan yang kuat mampu mengalahkan kelompok besar lagi kuat dengan izin Allah.” Dan Allah beserta orang-orang yang sabar dengan memberi mereka pertolongan. Ini menunjukkan bahwa tenggelam dalam hal-hal duniawi dan menuruti hawa nafsu hanya akan melemahkan mental seseorang. Akibatnya, ia tidak mampu bersikap disiplin dalam menaati aturan, menegakkan kebenaran, dan melawan kebatilan.

257

Dan ketika saat yang mencekam semakin dekat, mereka, yakni kelompok kecil namun didukung keimanan yang kuat, terus maju untuk melawan Jalut dan tentaranya, meski mereka tahu benar kekuatan mereka tidak sebanding dengan kekuatan tentara Jalut. Untuk menguatkan mental, mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami untuk menghadapi situasi yang berat ini; kukuhkanlah langkah kami di medan perang ini; dan tolonglah kami untuk menghadapi dan mengalahkan orang-orang kafir.” Cerita ini memberi kita beberapa pelajaran dalam menghadapi situasi yang berat dan sulit. Pertama, berani menghadapi dengan penuh kesabaran. Kedua, mempersiapkan apa saja yang memungkinkan untuk memantapkan langkah. Ketiga, berdoa untuk menguatkan mental.

258

Maka mereka mampu mengalahkannya, yakni Jalut dan tentaranya, dengan izin Allah, dan bahkan seorang pemuda bernama Dawud yang bergabung dengan tentara Talut berhasil membunuh Jalut. Kemudian Allah memberinya, Dawud, dua anugerah yang belum pernah diberikan kepada rasul-rasul sebelumnya, yaitu kerajaan dan hikmah agar bisa membawa maslahat, dan mengajarinya apa yang Dia kehendaki, seperti membuat baju besi dan memahami bahasa burung. Dan kalau Allah tidak melindungi melalui kekuasaan dan kehendak-Nya kepada sebagian manusia dengan memunculkan kekuatan penyeimbang bagi sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini, karena mereka akan bertindak semenamena dan menindas yang lemah. Tetapi Allah mempu-nyai karunia yang dilimpahkan-Nya atas seluruh alam, yakni apabila kezaliman merajalela, Allah akan memunculkan kekuatan yang mengimbanginya.

259

Itulah sebagian ayat-ayat Allah, khususnya mukjizat-mukjizat yang tertera di dalam surah ini, seperti kisah Bani Israil tersebut. Kami bacakan dan turunkan ayat-ayat itu kepadamu dengan benar demi menguatkan Al-Qur'an sebagai kitab hidayah. Dan engkau, Nabi Muhammad, adalah benar-benar seorang rasul, sebab tidak ada yang mampu menyebutkan kisah-kisah itu selain orang yang mendapat pengajaran dari Allah.

260

Setelah pada ayat yang lalu dijelaskan bahwa Nabi Muhammad adalah salah seorang rasul yang diutus Allah, di sini dijelaskan kedudukan para rasul di sisi-Nya dan keadaan umat mereka setelah kepergian para rasul itu. Rasul-rasul yang mulia dan tinggi derajatnya yang telah Kami sebutkan itu Kami lebihkan sebagian mereka dari sebagian yang lain dengan keutamaan yang diberikan kepada mereka. Di antara mereka ada yang Allah berfirman dengannya secara langsung dan mengajaknya berbicara sesuai keagungan-Nya, seperti Nabi Musa saat berada di Tur Sina dan Nabi Muhammad saat mikraj di Sidratulmuntaha, dan sebagian lagi ada yang ditinggikan-Nya beberapa derajat seperti Nabi Muhammad yang dibekali dengan ajaran yang bersifat universal. Dan Kami beri Isa putra Maryam beberapa mukjizat yang menjadi bukti kebenaran risalah yang ia bawa, seperti menyembuhkan anak yang terlahir buta, orang yang menderita penyakit belang; menghidupkan orang yang sudah mati, dan sebagainya; semua atas izin Allah. Dan Kami perkuat dia dengan Rohulkudus, yaitu Jibril yang selalu berada mendampingi dan memberinya dukungan hingga ia diangkat oleh Allah ke langit. Para rasul itu datang dengan membawa petunjuk, agama kebenaran, dan beberapa penjelasan. Maka, sudah semestinya semua manusia beriman, tidak berselisih dan saling memerangi. Tetapi kalau Allah menghendaki, niscaya orang-orang yang datang setelah mereka tidak akan berbunuh-bunuhan, bertengkar, mengutuk dan berkelahi sebagai puncak perselisihan mereka. Yang lebih buruk lagi, perselisihan mereka justru terjadi setelah bukti-bukti nyata sampai kepada mereka. Bukti-bukti itu mereka putar-balikkan dan disalahpahami, tetapi Allah tidak menghendaki sehingga mereka berselisih dan perselisihan itu mengantar mereka ke dalam pertengkaran, saling mengutuk, berkelahi dan/atau saling membunuh. Maka, dari perselisihan itu juga mengakibatkan ada di antara mereka yang beriman dan ada pula yang kafir. Kalau Allah menghendaki, tidaklah mereka umat para rasul itu berbunuh-bunuhan setelah terjadi perselisihan sesama mereka. Demikianlah, kalau menghendaki, tidak terjadi perselisihan itu, tetapi Allah berbuat menurut kehendak-Nya sesuai hikmah dan kebijaksanaan-Nya.

261

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan membenarkan rasul-Nya serta mengikuti petunjuknya! Infakkanlah dengan mengeluarkan sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu, baik dalam bentuk yang wajib seperti zakat maupun infak yang bersifat sunah. Bersegeralah sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli yang mendatangkan keuntungan, atau seseorang dapat membeli dirinya dengan sejumlah harta yang ia bayarkan sebagai tebusan agar dirinya tidak mendapat siksa Tuhan pada hari kiamat, ketika tidak ada lagi persahabatan yang memungkinkan seseorang membantu walau persahabatan itu sangat dekat yang dapat menyelamatkan dari azab Allah. Kalau sahabat yang sangat akrab saja tidak bisa, apalagi sahabat biasa. Dan pada hari itu tidak ada lagi syafaat pertolongan dari seseorang yang dapat meringankan azab kecuali dari orang-orang yang mendapat izin dan rida dari Allah. Orang-orang kafir itulah orang yang zalim dengan melampaui batas-batas yang telah ditetapkan oleh Allah, sebab mereka tidak menyambut baik seruan kebenaran.

262

Allah; tidak ada tuhan yang pantas disembah dan dipertuhan selain Dia. Yang Mahahidup, kekal, dan memiliki semua makna kehidupan yang sempurna, Yang terus menerus mengurus makhluk-Nya. Tidak seperti manusia, Dia tidak mengantuk dan tidak pula tidur, sebab keduanya adalah sifat kekurangan yang membuat-Nya tidak mampu mengurus makhluk-Nya. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dia Yang menciptakan, memelihara, memiliki, dan bertindak terhadap semua itu. Tidak ada yang dapat memberi syafaat pertolongan di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia demikian perkasa dan kuasa sehingga berbicara di hadapan-Nya pun harus setelah memperolah restu-Nya, bahkan apa yang disampaikan itu harus sesuatu yang benar. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka, yakni apa saja yang sedang dan akan terjadi, dan apa yang di belakang mereka, yakni sesuatu yang telah berlalu. Allah mengetahui apa yang mereka lakukan dan rencanakan, baik yang berkaitan dengan masa kini, masa lampau, atau masa depan. Dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki untuk mereka ketahui dengan memperlihatkan dan memberitahukannya. Kursi-Nya, yaitu kekuasaan, ilmu, atau kursi tempat kedua kaki Tuhan (yang tidak diketahui hakikatnya kecuali oleh Allah) berpijak, sangat luas, meliputi langit dan bumi. Dan jangan menduga karena kursi-Nya terlalu luas, Dia letih mengurus itu semua. Tidak! Dia tidak merasa berat maupun kesulitan memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi zat dan sifat-sifat-Nya jika dibanding makhluk-makhlukNya, Mahabesar dengan segala keagungan dan kekuasaan-Nya. Inilah Ayat Kursi, ayat teragung dalam Al-Qur'an karena mencakup namanama dan sifat-sifat Allah yang menunjukkan kesempurnaan zat, ilmu, kekuasaan, dan keagungan-Nya. Ayat ini dinamakan Ayat Kursi. Siapa yang membacanya akan memperoleh perlindungan Allah dan tidak akan diganggu setan.

263

Meski memiliki kekuasaan yang sangat luas, Allah tidak memaksa seseorang untuk mengikuti ajaran-Nya. Tidak ada paksaan terhadap seseorang dalam menganut agama Islam. Mengapa harus ada paksaan, padahal sesungguhnya telah jelas perbedaan antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Oleh karena itu, janganlah kamu menggunakan paksaan apalagi kekerasan dalam berdakwah. Ajaklah manusia ke jalan Allah dengan cara yang terbaik. Barang siapa ingkar kepada Tagut, yaitu setan dan apa saja yang dipertuhankan selain Allah, dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang teguh pada ajaran agama yang benar sehingga tidak akan terjerumus dalam kesesatan, sama halnya dengan orang yang berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus sehingga dia tidak akan terjatuh. Agama yang benar ibarat tali yang kuat dan terjulur menuju Allah, dan di situ terdapat sebab-sebab yang menyelamatkan manusia dari murka-Nya. Allah Maha Mendengar segala yang diucapkan oleh hamba-Nya, Maha Mengetahui segala niat dan perbuatan mereka, sehingga semua itu akan mendapat balasannya di hari kiamat.

264

Mereka yang berpegang teguh pada tali yang kukuh tidak akan sendiri karena Allah selalu menemani dan melindungi-Nya. Allah adalah pelindung orang yang beriman. Dia memelihara, mengangkat derajat, dan menolong mereka. Salah satu bentuk pertolongan-Nya adalah Dia selalu terus menerus mengeluarkan dan menyelamatkan mereka dari kegelapan kekufuran, kemunafikan, keraguan, dorongan mengikuti setan, dan hawa nafsu, kepada cahaya keimanan dan kebenaran. Cahaya iman apabila telah meresap ke dalam kalbu seseorang akan menerangi jalannya, dan dengannya ia akan mampu menangkal kegelapan dan menjangkau sekian banyak hakikat dalam kehidupan. Dan sebaliknya, orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, baik dari kalangan jin maupun manusia, yang mengeluarkan mereka dari cahaya hidayah kepada kegelapan kesesatan. Mereka adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya, dan itu adalah tempat yang palik buruk.

265

Tidakkah kamu memperhatikan keadaan yang sangat menakjubkan dari peristiwa orang yang mendebat Ibrahim mengenai keesaan dan kekuasaan Tuhannya dalam memelihara makhluk-Nya, karena Allah telah memberinya kerajaan atau kekuasaan, dan ia sombong dengannya. Kekuasaan itu membuatnya merasa wajar menjadi Tuhan menyaingi Allah. Kekuasaan memang seringkali menjadikan orang lupa diri dan Tuhannya. Kekuasaan itu seharusnya disyukuri, tetapi dengan angkuh ia malah bertanya kepada Ibrahim, “Siapa Tuhanmu?” Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dengan meniupkan roh ke dalam tubuh dan mematikan dengan cara mencabutnya.” Dia berkata dengan nada mengejek, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan,” yakni membiarkan hidup atau membunuh seseorang. Untuk menyudahi perdebatan, Ibrahim menunjukkan bukti kekuasaan Allah dengan berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu dan tidak mampu menjawab tantangan itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim dan menolak mengikuti kebenaran.

266

Atau tidakkah kamu perhatikan kisah seperti cerita orang yang melewati suatu negeri yang bangunan-bangunannya telah roboh hingga menutupi reruntuhan atap-atapnya, sehingga negeri itu tidak lagi berpenduduk. Melihat keadaan demikian, dia berkata dalam hati, “Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?” Dia berkata demikian bukan karena tidak percaya kemampuan Allah menghidupkan yang telah mati; dia hanya mempertanyakan cara Allah menghidupkannya. Untuk membuktikan kekuasaan-Nya, lalu Allah mematikannya selama seratus tahun, kemudian menghidupkan dan membangkitkannya kembali. Setelah mengalami kematian dan dibangkitkan kembali, Dia (Allah) bertanya, “Berapa lama engkau tinggal di sini?” Dia, pria itu, menjawab, “Aku tinggal di sini sehari atau setengah hari.” Ia tidak tahu persis berapa lama ia di sana sebab tidak ada perubahan berarti yang ia rasakan atau lihat pada dirinya. Allah berfirman, “Tidak! Engkau telah tinggal seratus tahun. Lihatlah makanan dan minumanmu yang belum berubah, tidak basi, tidak juga berkurang dari sebelumnya, tetapi lihatlah keledaimu yang telah mati seratus tahun yang lalu, menyisakan tulang belulang. Dan Kami lakukan ini semua agar Kami jadikan engkau tanda kekuasaan Kami bagi manusia yang hidup setelah negeri itu mereka bangun kembali. Untuk mengetahui bagaimana cara Allah menghidupkan kembali yang telah mati, lihatlah tulang belulang keledai itu, bagaimana Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging, maka hidup dan bangkitlah keledai itu seperti sedia kala.” Maka ketika telah nyata baginya bukti kekuasaan Allah dalam menghidupkan kembali objek yang telah mati, dia pun berkata, “Saya mengetahui berdasar pandangan mata dan pengalaman setelah sebelumnya saya tahu berdasar argumen logika, bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

267

Dan bukti lain dari kekuasaan Allah menghidupkan dan mematikan adalah ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati." Allah berfirman dengan balik bertanya,” Belum percayakah engkau?"Dia, Nabi Ibrahim, menjawab, “Tidak! Aku percaya, tetapi aku minta diperlihatkan agar dengan hal itu keyakinanku bertambah sehingga hatiku semakin tenang dan mantap.” Nabi Ibrahim bukannya meragukan kekuasaan Allah menghidupkan dan mematikan; dia hanya ingin tahu prosesnya. Allah mengabulkan permintaan Ibrahim. Dia berfirman, “Kalau begitu, ambillah empat ekor burung yang berbeda jenisnya; sembelihlah, lalu cincanglah olehmu, kemudian campurlah cincangannya dan letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Cincangan-cincangan burung kembali menyatu, hidup seperti sediakala, dan terbang dengan cepat ke arah Nabi Ibrahim. Ketahuilah, Allah Mahaperkasa, tidak ada yang dapat mengalahkan-Nya, Mahabijaksana dalam segala ucapan, perbuatan, ajaran dan ketetapan-Nya.

268

Setelah menjelaskan kekuasaan-Nya menghidupkan makhluk yang telah mati, Allah beralih menjelaskan permisalan terkait balasan yang berlipat ganda bagi orang yang berinfak di jalan Allah. Perumpamaan keadaan yang sangat mengagumkan dari orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah dengan tulus untuk ketaatan dan kebaikan, seperti keadaan seorang petani yang menabur benih. Sebutir biji yang ditanam di tanah yang subur menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji sehingga jumlah keseluruhannya menjadi tujuh ratus. Bahkan Allah terus melipatgandakan pahala kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat atau lebih bagi siapa yang Dia kehendaki sesuai tingkat keimanan dan keikhlasan hati yang berinfak. Dan jangan menduga Allah tidak mampu memberi sebanyak mungkin, sebab Allah Mahaluas karunia-Nya. Dan jangan menduga Dia tidak tahu siapa yang berinfak di jalan-Nya dengan tulus, sebab Dia Maha Mengetahui siapa yang berhak menerima karunia tersebut, dan Maha Mengetahui atas segala niat hamba-Nya.

269

Pada ayat berikut Allah menerangkan cara berinfak yang direstui Allah dan berhak mendapat pahala yang berlipat ganda. Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah dalam bentuk aneka kebaikan, kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya di hadapan orang yang diberi, tidak pula membanggakannya, dan tidak menyakiti perasaan penerima dengan menyebut-nyebutnya di hadapan orang lain, mereka memperoleh pahala berlipat di sisi Tuhan mereka, seperti dijelaskan pada ayat terdahulu. Selain menerima ganjaran, tidak ada pula rasa takut pada diri mereka. Mereka tidak merisaukan apa yang akan terjadi di masa depan, seperti hilang dan berkurangnya harta di dunia, dan pahala serta siksa di akhirat, dan mereka tidak pula bersedih hati, yaitu keresahan akibat apa yang terjadi dan luput di masa lalu. Tidak jarang seseorang yang bersedekah atau akan bersedekah mendapat bisikan dari dalam diri atau dari orang lain agar tidak bersedekah atau tidak terlalu banyak demi mengamankan harta yang akan menjadi jaminan bagi diri dan keluarganya di masa depan. Buanglah jauh-jauh pikiran dan perasaan semacam itu.

270

Setelah menjelaskan pemberian berupa nafkah dan larangan menyebut-nyebutnya serta menyakiti hati yang diberi, ayat ini menekankan pentingnya ucapan yang menyenangkan dan pemberian maaf. Perkataan yang baik yang sesuai dengan budaya terpuji dalam suatu masyarakat, yaitu menolak dengan cara yang baik, tidak dengan cara menyakiti; dan pemberian maaf, yaitu memaafkan tingkah laku yang kurang sopan dari peminta, lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti dari pemberi. Allah Mahakaya, tidak memerlukan sedekah dari hamba-Nya yang disertai sikap menyakiti, bahkan tidak butuh kepada pemberian siapa pun, dan Maha Penyantun, sehingga tidak segera menjatuhkan sanksi dan murka kepada siapa yang durhaka kepada-Nya dengan harapan orang itu akan berubah sikapnya kemudian.

271

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir! Janganlah kamu merusak yaitu menghilangkan pahala sedekahmu de-ngan menyebut-nyebutnya di hadapan yang diberi dan menyakiti perasaan penerima, baik dengan ucapan maupun perbuatan. Jangan keberatan atau protes hilangnya pahala sedekahmu itu, sebab yang kamu lakukan dan menyebabkan pahala hilang itu keadaannya sama seperti orang yang menginfakkan hartanya karena ria, pamer, kepada manusia untuk mendapat pujian, nama baik atau kepentingan sesaat lainnya, dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir seperti yang dilakukan orang munafik. Perumpamaannya, yakni orang yang pamrih itu, sungguh mencengangkan, seperti batu yang licin, sangat bersih, tidak dinodai apa pun dan tidak sedikit pun retak, yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi, tidak meninggalkan sedikit pun tanah atau debu. Seperti halnya tanah yang subur dan produktif itu hilang dari batu yang licin karena diterpa hujan deras, begitu pula pahala sedekah akan hilang karena perbuatan ria dan menyakiti. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Tidak ada sedikit pun yang dapat diambil manfaatnya. Dan itulah sifat-sifat kaum kafir, maka hindarilah, sebab Allah tidak memberi petunjuk kebaikan kepada orang-orang kafir, antara lain mereka yang mengkufuri nikmat-Nya dan tidak mensyukuri-Nya.

272

Dan perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya untuk mencari rida dan pahala dari Allah dan untuk memperteguh jiwa mereka dalam rangka melaksanakan kewajiban-kewajiban agama, seperti pemilik sebuah kebun yang subur, hijau dengan pepohonan dan menghasilkan buah-buahan yang baik yang terletak di dataran tinggi sehingga mendapat sinar matahari dan udara yang cukup. Selain itu, semakin tinggi sebuah dataran, akan semakin jauh dari sumber air yang mengakibatkan akar tumbuh-tumbuhan menjadi semakin memanjang. Serabut yang berfungsi menyerap makanan pun menjadi banyak, sehingga makanan yang membentuk zat hijau daun (klorofil) menjadi banyak pula. Dengan demikian, pohon itu menjadi produktif menghasilkan buah. Tempat kebun itu berada di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat yang tercurah langsung dari langit; sebagiannya diserap oleh tanah tempat akar-akar tumbuhan menghunjam, sebagian lainnya yang tidak dibutuhkan mengalir ke bawah dan ditampung oleh yang membutuhkannya. Selain sebagai sumber makanan, hujan yang deras itu juga berfungsi melunakkan zat-zat yang diperlukan tumbuhan, membersihkannya dari zat-zat yang menghambat pertumbuhan dan menjaga hama. Maka tidak heran jika kemudian kebun itu menghasilkan buahbuahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka embun atau hujan gerimis dengan sedikit angin yang lembut pun memadai, sebab tanahnya subur dan berada di ketinggian yang memungkinkan untuk menghasilkan buah dengan baik. Begitulah, infak yang dikeluarkan dengan hati yang ikhlas, sedikit atau banyak, akan diterima dan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah. Yang dapat mengenali niat dan yang disembunyikan seseorang hanya Allah, sebab Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan, dan mengetahui antara yang ikhlas dalam beramal dengan niat ria.

273

Sekali lagi Allah memberikan perumpamaan tentang orang yang tidak ikhlas dalam berderma. Ayat ini dimulai dengan sebuah pertanyaan yang ditujukan kepada siapa pun, adakah salah seorang di antara kamu yang ingin memiliki kebun yang terdapat di dalamnya pohon kurma dan pohon anggur yang mengalir di bawah pohon-pohon-nya sungai-sungai yakni memiliki sumber air yang cukup. Bahkan di sana dia memiliki segala macam buah-buahan. Kemudian datanglah masa tuanya sehingga dia tidak bisa lagi bekerja di kebun tersebut dan hanya bisa mengandalkan hasil kebun sedang dia memiliki keturunan yang masih kecil-kecil yang belum bisa bekerja dan masih membutuhkan hasil dari kebun tersebut. Lalu dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba kebun itu ditiup angin keras yang me-ngandung api, sehingga terbakar-lah kebun tersebut dan mengha-nguskan semua pohon yang ada. Begitulah perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya karena ria, membangga-banggakan pemberiannya kepada orang lain dan menyakiti hati orang yang diberi. Nanti di akhirat saat dia sangat membutuhkan ganjaran amal tersebut, dia tidak menjumpainya. Amal perbuatannya hangus dan punah karena niat yang tidak ikhlas dan sikap yang menyakiti orang lain. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkannya sehingga kamu berupaya untuk ikhlas dalam berinfak. Sifat ria merusak pahala amal seseorang seperti halnya kebakaran menghanguskan kebun.

274

Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik, dan diperoleh dengan cara yang halal, sebab Allah itu baik dan hanya menerima yang baik-baik. Dan sedekahkanlah sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi berupa hasil pertanian, tambang, dan lainnya, untukmu. Pilihlah yang baik-baik dari apa yang kamu nafkahkan itu, walaupun tidak harus semuanya baik, tetapi janganlah kamu memilih secara sengaja yang buruk untuk kamu keluarkan guna disedekahkan kepada orang lain, padahal kamu sendiri kalau diberi yang buruk-buruk seperti itu tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata karena rasa enggan terhadapnya. Cobalah berempati. Posisikan dirimu seperti orang yang diberi. Jika kamu tidak mau menerima yang buruk-buruk, mengapa kamu berikan yang seperti itu kepada orang lain. Dan ketahuilah dan yakinlah bahwa Allah Mahakaya, tidak membutuhkan sedekah kamu, baik pemberian untukNya maupun untuk makhluk-makhluk-Nya, sebab Dia bisa memberi secara langsung. Sedekah itu justru untuk kemaslahatan orang yang memberi. Dia juga Maha Terpuji, antara lain karena Dia memberi ganjaran terhadap hamba-hamba-Nya yang bersedekah.

275

Setan, baik dari kalangan jin maupun manusia, selalu berusaha menjanjikan dengan cara membisiki dan menakuti kemiskinan kepadamu, misalnya dengan bersedekah harta akan berkurang, atau bahkan akan membuatmu terpuruk dalam kemiskinan, dan sebagainya. Dan setan juga selalu menyuruh kamu berbuat keji, yaitu segala sesuatu yang dianggap sangat buruk oleh akal sehat, budaya, agama, dan naluri manusia, antara lain kikir. Itulah ulah setan yang selalu menghalangi manusia untuk berbuat kebaikan, sedangkan Allah menjanjikan ampunan, sebab setiap sedekah yang kita keluarkan akan menghapuskan dosa. Dan selain itu Allah juga menjanjikan akan menambah karunia-Nya kepadamu jika kamu berinfak, sebab harta tidak berkurang dengan disedekahkan, justru sedekah akan menambah berkahnya. Bukan hanya itu, sedekah dan kedermawanan akan menghilangkan kecemburuan dan penyakit sosial lainnya di tengah masyarakat yang pada gilirannya akan menciptakan stabilitas sehingga kegiatan perekonomian akan semakin produktif dan karunia Allah bertambah. Dan Allah Mahaluas ampunan, anugerah dan rahmat-Nya, Maha Mengetahui siapa yang berhak menerima itu semua.

276

Dia memberikan hikmah, yaitu kemampuan untuk memahami rahasia-rahasia syariat agama dan sifat bijak berupa kebenaran dalam setiap perkataan dan perbuatan kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak, sebab dengan sifat bijak, urusan dunia dan akhirat menjadi baik dan teratur. Adakah kebaikan yang melebihi hidayah Allah kepada seseorang sehingga dapat memahami hakikat segala sesuatu secara benar dan proporsional? Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat, sebab akal sehat yang tercerahkan dengan cahaya ketuhanan dapat mengetahui kebenaran hakiki tanpa dipengaruhi hawa nafsu. Maka sinarilah jiwa dengan cahaya ketuhanan bila ingin mendapat kebaikan yang banyak.

277

Dan apa pun infak yang kamu berikan, berupa harta atau lainnya, sedikit atau banyak, berdasar kewajiban atau anjuran Allah, atau nazar yang kamu janjikan, yaitu janji dengan mewajibkan diri melakukan suatu kebajikan yang tidak diwajibkan oleh Allah untuk mendekatkan diri kepada-Nya, maka sungguh, Allah mengetahuinya, sebab Dia Maha Mengetahui segala apa yang kamu niatkan. Siapa yang tidak melaksanakan kewajiban infak dan tidak menepati janjinya, yaitu bernazar tetapi tidak melaksanakannya atau tidak memenuhi hak Allah, maka dia termasuk orang yang zalim, dan bagi orang zalim tidak ada seorang penolong pun yang dapat menyelamatkannya dari azab Allah.

278

Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, baik yang wajib seperti zakat, maupun yang sunah, bukan untuk tujuan ria dan pamer, maka itu baik selama itu didasari keikhlasan, sebab dapat mendorong orang lain bersedekah dan menutup pintu prasangka buruk yang menjerumuskan pelakunya ke dalam dosa. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu sebab itu dapat menghindari kamu dari sifat ria dan pamrih serta lebih memelihara air muka kaum fakir yang menerima. Dan dengan bersedekah dari harta yang halal dan disertai keikhlasan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu, yang berupa dosa-dosa kecil, bukan dosa besar dan bukan juga yang terkait dengan hak orang lain. Kebajikan yang dilakukan dengan ikhlas dapat menghapuskan dosa-dosa kecil seperti disebut dalam Surah Hud/11: 114. Dan Allah Mahateliti dan Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan, dan Dia akan memberi balasan yang setimpal.

279

Jangan kaitkan bantuan sedekah dengan hidayah Tuhan. Kita hanya diminta membantu dengan bersedekah. Dahulu para Sahabat pernah enggan berinfak kepada sanak kerabat mereka yang musyrik. Ayat ini, menurut Ibnu Abbas, turun untuk merespons sikap mereka, dan memerintahkan mereka bersedekah, selain yang wajib, kepada setiap yang membutuhkan bantuan terlepas dari apa agama dan keyakinannya. Bukanlah kewajibanmu, wahai Nabi Muhammad, apalagi orang selain engkau, menjadikan mereka, yakni orang-orang kafir dan sesat, mendapat petunjuk yang membuat mereka melaksanakan tuntunan Allah secara benar. Engkau hanyalah sekadar penyampai risalah secara lisan dan dengan keteladanan melalui cara-cara yang terbaik, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Apa pun harta yang kamu infakkan, atau keluarkan, maka kebaikannya akan kembali untuk dirimu sendiri selama kamu berusaha keras dan melakukannya secara ikhlas untuk mendapatkan keridaan-Nya. Dan janganlah kamu berinfak mengeluarkan harta melainkan karena mencari rida Allah. Dan apa pun harta yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi balasan secara penuh bahkan akan dilipatgandakan balasannya dan kamu tidak akan dizalimi atau dirugikan, bahkan diuntungkan, sebab seperti dinyatakan dalam Surah an-Nahl/16: 96, harta yang ada pada seseorang akan habis dan punah, sedangkan yang disedekahkan untuk mencari keridaan Allah akan kekal ganjarannya hingga hari kiamat.

280

Setelah menjelaskan anjuran untuk berinfak kepada siapa pun yang membutuhkan, ayat ini menjelaskan tengtang siapa yang diprioritaskan untuk mendapat bantuan. Apa yang kamu infakkan adalah untuk orang-orang fakir yakni yang membutuhkan bantuan karena sudah tua, sakit atau terancam, tertutama yang terhalang usahanya karena disibukkan dengan berjihad di jalan Allah, atau mereka terluka atau cedera medan perang, sehingga mereka tidak dapat berusaha untuk memenuhi kehidupan hidup di bumi. Mereka adalah orang-orang yang terhormat dan selalu menjaga kehormatan diri, sehingga orang lain yang tidak tahu, menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya karena mereka menjaga diri dari meminta-minta. Engkau hai Muhammad dan siapa saja yang memiliki ketajaman pandangan (farasah) mengenal mereka dari ciri-cirinya, yaitu mereka terlihat khusuk, ikhlas, rendah hati, dan sederhana sehingga ketakwannya itu melahirkan kewibawaan di hati dan mata orang yang memandang. Sekiranya mereka terpaksa harus meminta, mereka tidak meminta secara paksa kepada orang lain melainkan dengan cara yang sangat halus yang tidak dapat dipahami kecuali oleh orang yang memiliki ketajaman pandangan. Mereka adalag orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan, sehingga apa pun harta yang baik yang kamu infakkan, sedikit atau banyak, secara terang-terangan atau tersembunyi, sungguh, Allah Maha Mengetahui dan akan memberinya balasan yang setimpal.

281

Orang-orang yang menginfakkan hartanya dalam berbagai situasi dan kondisi, di malam dan siang hari, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, banyak atau sedikit, mereka akan mendapat pahala di sisi Tuhannya selama mereka mengeluarkannya secara ikhlas dan dengan cara-cara yang baik. Tidak ada kekhawatiran atas mereka bahwa nanti mereka akan mendapat siksa, sebab mereka aman dari siksa karena amal saleh yang mereka persembahkan, dan mereka tidak pula bersedih hati, risau dan gelisah, sebab hati mereka selalu dalam keadaan tenang.

282

Orang-orang yang memakan riba yakni melakukan transaksi riba dengan mengambil atau menerima kelebihan di atas modal dari orang yang butuh dengan mengeksploitasi atau memanfaatkan kebutuhannya, tidak dapat berdiri, yakni melakukan aktivitas, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Mereka hidup dalam kegelisahan; tidak tenteram jiwanya, selalu bingung, dan berada dalam ketidakpastian, sebab pikiran dan hati mereka selalu tertuju pada materi dan penambahannya. Itu yang akan mereka alami di dunia, sedangkan di akhirat mereka akan dibangkitkan dari kubur dalam keadaan sempoyongan, tidak tahu arah yang akan mereka tuju dan akan mendapat azab yang pedih. Yang demikian itu karena mereka berkata dengan bodohnya bahwa jual beli sama dengan riba dengan logika bahwa keduanya sama-sama menghasilkan keuntungan. Mereka beranggapan seper-ti itu, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Substansi keduanya berbeda, sebab jual beli menguntungkan kedua belah pihak (pembeli dan penjual), sedangkan riba sangat merugikan salah satu pihak. Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya, setelah sebelumnya dia melakukan transaksi riba, lalu dia berhenti dan tidak melakukannya lagi, maka apa yang telah diperolehnya dahulu sebelum datang larangan menjadi miliknya, yakni riba yang sudah diambil atau diterima sebelum turun ayat ini, boleh tidak dikembalikan, dan urusannya kembali kepada Allah. Barang siapa mengulangi transaksi riba setelah peringatan itu datang maka mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.

283

Allah memusnahkan harta yang diperoleh dari hasil praktik riba sedikit demi sedikit sampai akhirnya habis, atau menghilangkan keberkahannya sehingga tidak bermanfaat dan menyuburkan sedekah yakni dengan mengembangkan dan menambahkan harta yang disedekahkan, serta memberikan keberkahan harta, ketenangan jiwa dan ketenteraman hidup bagi pemberi dan penerima. Allah tidak menyukai dan tidak mencurahkan rahmat-Nya kepada setiap orang yang tetap dalam kekafiran karena mempersamakan riba dengan jual beli dengan disertai penolakan terhadap ketetapan Allah, dan tidak mensyukuri kelebihan nikmat yang mereka dapatkan, bahkan menggunakannya untuk menindas dan mengeksploitasi kelemahan orang lain, dan Allah tidak menyukai setiap orang yang bergelimang dosa karena praktik riba tidak hanya merugikan satu orang saja, tetapi dapat meruntuhkan perekonomian yang dapat merugikan seluruh warga masyarakat.

284

Setelah dijelaskan pelaku kemaksiatan yang berupa praktik riba, selanjutnya dijelaskan keadaan orang-orang saleh yang beruntung. Sungguh, orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, melaksanakan salat secara benar, khusyuk, dan berkesinambungan dan menunaikan zakat dengan sempurna, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka kapan dan dari siapa pun, karena mereka berada dalam lindungan Allah dan mereka tidak bersedih hati karena apa yang mereka akan peroleh di akhirat jauh lebih baik dari apa yang bisa jadi hilang di dunia.

285

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan menghindari jatuhnya siksa dari Allah antara lain akibat praktik riba, dan tinggalkan sisa riba yang belum dipungut sampai datangnya larangan riba jika kamu benar-benar orang beriman yang konsisten dalam perkataan dan perbuatan.

286

Jika kamu tidak melaksanakannya, yakni apa yang diperintahkan ini, sehingga kamu memungut sisa riba yang belum kamu pungut, maka yakinlah akan terjadi perang yang dahsyat dari Allah dan Rasul-Nya antara lain berupa bencana dan kerusakan di dunia, dan siksa pedih di akhirat. Tetapi jika kamu bertobat, yakni tidak lagi melakukan transaksi riba dan melaksanakan tuntunan Ilahi, tidak memungut sisa riba yang belum dipungut, maka perang tidak akan berlanjut, bahkan kamu berhak atas pokok hartamu dari mereka. Dengan demikian, kamu tidak berbuat zalim atau merugikan dengan membebani mereka pembayaran utang melebihi apa yang mereka terima dan tidak dizalimi atau dirugikan karena mereka membayar penuh sebesar utang yang mereka terima

287

Dan jika orang yang berutang itu dalam kesulitan untuk melunasi, atau bila dia membayar utangnya akan terjerumus dalam kesulitan, maka berilah dia tenggang waktu untuk melunasinya sampai dia memperoleh kelapangan. Jangan menagihnya jika kamu tahu dia dalam kesulitan, apalagi dengan memaksanya untuk membayar. Dan jika kamu menyedekahkan sebagian atau seluruh utang tersebut, itu lebih baik bagimu, dan bergegaslah meringankan yang berutang atau membebaskannya dari utang jika kamu mengetahui betapa besar balasannya di sisi Allah.

288

Dan takutlah atau hindarilah siksa yang akan terjadi pada hari yang sangat dahsyat, yang pada saat itu kamu semua dikembalikan kepada Allah, yakni meninggal dunia kemudian dibangkitkan kembali. Kemudian setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi yakni tidak dirugikan, bahkan yang beramal saleh akan sangat diuntungkan oleh kemurahan Allah.

289

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu pembayaran yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya untuk melindungi hak masing-masing dan untuk menghindari perselisihan. Dan hendaklah seorang yang bertugas sebagai penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar, jujur, dan adil, sesuai ketentuan Allah dan peraturan perundangan yang berlaku dalam masyarakat. Kepada para penulis diingatkan agar janganlah penulis menolak untuk menuliskannya sebagai tanda syukur, sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya kemampuan membaca dan menulis, maka hendaklah dia menuliskan sesuai dengan pengakuan dan pernyataan pihak yang berutang dan disetujui oleh pihak yang mengutangi. Dan hendaklah orang yang berutang itu mendiktekan apa yang telah disepakati untuk ditulis, dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhan Pemelihara-nya, dan janganlah dia mengurangi sedikit pun daripada utang-nya, baik yang berkaitan dengan kadar utang, waktu, cara pembayaran, dan lain-lain yang dicakup oleh kesepakatan. Jika yang berutang itu orang yang kurang akalnya, tidak pandai mengurus harta karena suatu dan lain sebab, atau lemah keadaannya, seperti sakit atau sangat tua, atau tidak mampu mendiktekan sendiri karena bisu atau tidak mengetahui bahasa yang digunakan, atau boleh jadi malu, maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan benar dan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki di antara kamu. Jika tidak ada saksi dua orang laki-laki, atau kalau saksi itu bukan dua orang laki-laki, maka boleh seorang laki-laki dan dua orang perempuan di antara orang-orang yang kamu sukai dari para saksi yang ada, yakni yang disepakati oleh yang melakukan transaksi. Hal tersebut agar jika yang seorang dari perempuan itu lupa, maka perempuan yang seorang lagi yang menjadi saksi bersamanya mengingatkannya. Dan sebagaimana Allah berpesan kepada para penulis, kepada para saksi pun Allah berpesan. Janganlah saksi-saksi itu menolak memberi keterangan apabila dipanggil untuk memberi kesaksian, karena penolakannya itu dapat merugikan orang lain. Dan janganlah kamu bosan menuliskannya, baik utang itu kecil maupun besar, sampai yakni tiba batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, yakni penulisan utang piutang dan persaksian yang dibicarakan itu, lebih adil di sisi Allah, yakni dalam pengetahuan-Nya dan dalam kenyataan hidup, dan lebih dapat menguatkan kesaksian, yakni lebih membantu penegakan persaksian, dan lebih mendekatkan kamu kepada ketidakraguan terkait jenis utang, besaran dan waktunya. Petunjuk-petunjuk di atas adalah jika muamalah dilakukan dalam bentuk utang piutang, tetapi jika hal itu merupakan perdagangan berupa jual beli secara tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu jika kamu tidak menuliskannya, sebab memang pencatatan jual beli tidak terlalu penting dibanding transaksi utang-piutang. Dan dianjurkan kepadamu ambillah saksi apabila kamu berjual beli untuk menghindari perselisihan, dan janganlah penulis dipersulit dan begitu juga saksi oleh para pihak untuk memberikan keterangan dan kesaksian jika diperlukan, begitu juga sebaliknya para pencatat dan saksi tidak boleh merugikan para pihak. Jika kamu, wahai para penulis dan saksi serta para pihak, lakukan yang demikian, maka sungguh, hal itu suatu kefasikan pada kamu. Dan bertakwalah kepada Allah dan rasakanlah keagunganNya dalam setiap perintah dan larangan, Allah memberikan pengajaran kepadamu tentang hak dan kewajiban, dan Allah Maha Mengetahui Segala sesuatu.

290

Tuntunan pada ayat yang lalu mudah dilaksanakan jika seseorang tidak sedang dalam perjalanan. Jika kamu dalam perjalanan dan melakukan transaksi keuangan tidak secara tunai, sedang kamu tidak mendapatkan seorang penulis yang dapat menulis utang piutang sebagaimana mestinya, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang oleh yang berpiutang atau meminjamkan. Tetapi menyimpan barang sebagai jaminan atau menggadaikannya tidak harus dilakukan jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain. Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya, utang atau apa pun yang dia terima, dan hendaklah dia yang menerima amanat tersebut bertakwa kepada Allah, Tuhan Pemelihara-nya. Dan wahai para saksi, janganlah kamu menyembunyikan kesaksian, yakni jangan mengurangi, melebihkan, atau tidak menyampaikan sama sekali, baik yang diketahui oleh pemilik hak maupun yang tidak diketahuinya, karena barang siapa menyembunyikannya, sungguh, hatinya kotor, karena bergelimang dosa. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan, sekecil apa pun itu, yang nyata maupun yang tersembunyi, yang dilakukan oleh anggota badan maupun hati.

291

Allah mengetahui itu semua dan akan meminta pertanggungjawaban manusia, sebab kekuasaan-Nya meliputi seluruh jagat raya. Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan Dialah yang mengatur dan mengelola semua itu. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya tentang perbuatan itu bagimu, dan akan memberikan balasan yang setimpal. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki sesuai dengan sikap dan kehendak hamba-Nya, yaitu yang menyesali perbuatannya, bertekad untuk tidak mengulangi dan memohon ampunan, atau Dia akan mengampuni walau tanpa permohonan ampunan dan mengazab siapa yang Dia kehendaki sesuai sikap hamba-Nya yang selalu melakukan dosa dan maksiat. Pilihan berada di tangan manusia. Siapa yang mau diampuni, maka lakukanlah apa yang ditetapkan Allah guna meraih ampun-an-Nya, dan siapa yang hendak berada dalam siksa, maka silakan langgar ketentuan-Nya. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

292

Seorang muslim harus menaati firman Allah sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah. Sikap beliau dan para pengikutnya yang beriman menyangkut kitab suci Al-Qur'an dan kitab-kitab terdahulu serta para nabi dan rasul adalah bahwa Rasul, yakni Nabi Muhammad, beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya, yakni Al-Qur'an, dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman meski dengan kualitas keimanan yang berbeda dengan Nabi. Semua, yakni Nabi Muhammad dan orang mukmin, beriman kepada Allah bahwa Dia wujud dan Maha Esa, Mahakuasa, tiada sekutu bagi-Nya, dan Mahasuci dari segala kekurangan. Mereka juga percaya kepada malaikat-malaikat-Nya sebagai hamba-hamba Allah yang taat melaksanakan segala apa yang diperintahkan kepada mereka dan menjauhi seluruh larangan-Nya. Demikian juga dengan kitab-kitab-Nya yang diturunkan kepada para rasul, seperti Zabur, Taurat, Injil, dan Al-Qur’an, dan juga percaya kepada rasul-rasul-Nya sebagai hamba-hamba Allah yang diutus membimbing manusia ke jalan yang lurus dan diridai-Nya. Mereka berkata, “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dengan yang lain dari rasul-rasul-Nya dalam hal kepercayaan terhadap mereka sebagai utusan Allah.” Dan mereka berkata, “Kami dengar apa yang Engkau perintahkan, baik yang melalui wahyu dalam Al-Qur’an maupun melalui ucapan NabiMu, dan kami taat melaksanakan perintah-perintah-Mu dan menjauhi larangan-larangan-Mu.” Dengan rendah hati mereka juga berucap, “Ampunilah kami, Ya Tuhan kami, dan hanya kepada-Mu, tidak kepada selain-Mu, tempat kami kembali.”

293

Tidak ada yang berat dalam beragama, dan tidak perlu ada kekhawatiran tentang tanggung jawab atas bisikan-bisikan hati, sebab Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia, yakni setiap manusia, mendapat pahala dari kebajikan yang dikerjakannya walaupun baru dalam bentuk niat dan belum wujud dalam kenyataan, dan dia mendapat siksa dari kejahatan yang diperbuatnya dan wujud dalam bentuk nyata. Mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa dalam melaksanakan apa yang Engkau perintahkan atau kami melakukan kesalahan karena suatu dan lain sebab. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami seperti orang-orang Yahudi yang mendapat tugas yang cukup sulit karena ulah mereka sendiri, misalnya untuk bertobat harus membunuh diri sendiri. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya, baik berupa ketentuan dalam beragama maupun musibah dalam hidup dan lainnya. Maafkanlah kami, yakni hapuslah dosa-dosa kami, ampunilah kami dengan menutupi aib kami dan tidak menghukum kami akibat pelanggaran, dan rahmatilah kami dengan sifat kasih dan rahmat-Mu yang luas, melebihi penghapusan dosa dan penutupan aib. Engkaulah pelindung kami, karena itu maka tolonglah kami dengan argumentasi dan kekuatan fisik dalam menghadapi orang-orang kafir.”

294

Alif Laam Miim. Huruf-huruf hijaiah ini juga menunjukkan kemukjizatan Al-Qur’an, sebab di situ terkandung tantangan kepada orangorang musyrik untuk mendatangkan yang serupa dengannya. Satu hal yang tidak pernah bisa mereka lakukan, dan tidak akan pernah ada seorang pun yang bisa melakukannya, padahal ayat Al-Qur’an terdiri atas rangkaian huruf-huruf yang biasa digunakan dalam bahasa Arab, dan mereka yang hidup pada saat itu sedang berada pada puncak kemahiran berbahasa

295

Dialah Allah, tidak ada tuhan yang pantas disembah selain Dia, Yang Mahahidup dengan segala kesempurnaan yang sesuai dengan keagungan-Nya, Yang terus-menerus secara sempurna dan berkesinambungan mengurus dan memenuhi kebutuhan makhluk-Nya.

296

Dia menurunkan Kitab Al-Qur’an secara berangsur-angsur kepadamu, wahai Nabi Muhammad, yang mengandung kebenaran dan dalam keadaan hak, baik kandungan, cara menurunkan, yang membawanya turun, maupun yang menerimanya. Kandungan Al-Qur’an itu membenarkan wahyu-wahyu Allah dalam kitab-kitab suci sebelumnya yang pernah diwahyukan kepada para nabi dan rasul, yakni yang berkaitan dengan pokok-pokok akidah, syariah dan akhlak. Dan Allah juga menurunkan sekaligus, tidak berangsur-angsur, kepada Nabi Musa kitab Taurat dan kepada Nabi Isa Kitab Injil sebelum turun-nya Al-Qur’an. Ketiga kitab suci tersebut berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia. Dan Dia menurunkan ketiga kitab suci tersebut sebagai al-Furqan yang berfungsi membedakan antara yang hak dan yang batil. Sungguh, orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah dengan menutupi tanda-tanda keesaanNya, baik yang terbentang di alam raya, melalui kitab suci maupun fitrah yang melekat pada diri setiap insan, akan memperoleh azab yang berat. Allah Mahaperkasa yang tidak seorang pun dapat mengalahkanNya, lagi mempunyai hukuman bagi orang yang mengingkari bukti-bukti keesaan dan kekuasaan-Nya.

297

Dia menurunkan Kitab Al-Qur’an secara berangsur-angsur kepadamu, wahai Nabi Muhammad, yang mengandung kebenaran dan dalam keadaan hak, baik kandungan, cara menurunkan, yang membawanya turun, maupun yang menerimanya. Kandungan Al-Qur’an itu membenarkan wahyu-wahyu Allah dalam kitab-kitab suci sebelumnya yang pernah diwahyukan kepada para nabi dan rasul, yakni yang berkaitan dengan pokok-pokok akidah, syariah dan akhlak. Dan Allah juga menurunkan sekaligus, tidak berangsur-angsur, kepada Nabi Musa kitab Taurat dan kepada Nabi Isa Kitab Injil sebelum turun-nya Al-Qur’an. Ketiga kitab suci tersebut berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia. Dan Dia menurunkan ketiga kitab suci tersebut sebagai al-Furqan yang berfungsi membedakan antara yang hak dan yang batil. Sungguh, orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah dengan menutupi tanda-tanda keesaanNya, baik yang terbentang di alam raya, melalui kitab suci maupun fitrah yang melekat pada diri setiap insan, akan memperoleh azab yang berat. Allah Mahaperkasa yang tidak seorang pun dapat mengalahkanNya, lagi mempunyai hukuman bagi orang yang mengingkari bukti-bukti keesaan dan kekuasaan-Nya.

298

Dia mengurus semua makhluk-Nya, maka bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi, baik makhluk yang berada di bumi dan yang di langit, baik kecil maupun besar. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu.

299

Hanya Dialah yang membentuk kamu dalam rahim ibumu menurut yang Dia kehendaki; laki-laki atau perempuan, baik atau buruk, bahagia atau sengsara. Tidak ada tuhan yang pantas disembah selain Dia, Yang Mahaperkasa dan tidak terkalahkan, Mahabijaksana dalam menetapkan dan mengelola segala sesuatu.H

300

Hanya Dialah yang menurunkan Kitab Al-Qur’an kepadamu, wahai Nabi Muhammad, untuk engkau sampaikan dan jelaskan maksudnya kepada seluruh umat manusia. Apa yang diturunkan itu terdiri atas dua kelompok, di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, yakni yang kandungannya sangat jelas, sehingga hampir-hampir tidak lagi dibutuhkan penjelasan tambahan untuknya, atau yang tidak mengandung makna selain yang terlintas pertama kali dalam benak. Ayat-ayat muhkamat itulah pokok-pokok Kitab suci Al-Qur’an. Dan kelompok ayat-ayat yang lain dalam Al-Qur'an yaitu mutasyabihat, yakni ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian, samar artinya dan sulit dipahami kecuali setelah merujuk kepada yang muhkam, atau hanya Allah yang mengetahui maknanya. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti dengan sungguh-sungguh yang mutasyabihat, dengan berpegang teguh kepada ayat-ayat itu semata-mata dan tidak menjadikan ayatayat muhkamat sebagai rujukan dalam memahami atau menetapkan artinya. Tujuan mereka melakukan itu adalah untuk mencari-cari fitnah, yakni kekacauan dan kerancuan berpikir serta keraguan di kalangan orang-orang beriman, dan untuk mencari-cari dengan sungguh-sungguh takwilnya yang sejalan dengan kesesatan mereka. Mereka melakukan itu padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan sikap mereka itu bertentangan dengan sikap ar-rasikhun fi al-'ilm, yakni orang orang yang ilmunya mendalam dan imannya mantap. Atau, seperti dalam salah satu bacaan (qiraat) yang mutawatir, takwil ayat-ayat mutasyabihat itu juga dapat diketahui oleh ar-rasikhun fi al-'ilm. Dengan demikian, ayat-ayat mutasyabihat itu diturunkan untuk memotivasi para ulama agar giat melakukan studi, menalar, berpikir, teliti dalam berijtihad dan menangkap pesan-pesan agama. Orang-orang yang mendalam ilmunya dan mantap imannya itu berkata, “Kami beriman kepadanya, yakni Al-Qur’an, semuanya, yakni yang mutasyabihat dan muhkamat, berasal dari sisi Tuhan kami.” Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran dan memahami maknanya dengan baik dan benar kecuali orang yang berakal, yaitu orang-orang yang memiliki akal sehat yang tidak mengikuti keinginan hawa nafsu.

301

Menggunakan akal semata akan membuat seseorang mudah tergelincir. Oleh karenanya, orang-orang yang mendalam ilmunya dan mantap imannya selalu berdoa, “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan sebagaimana halnya mereka yang mencaricari takwil ayat-ayat mutasyabih untuk menimbulkan keraguan, setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat yang mencakup segala jenis dan macamnya, antara lain berupa kemantapan iman, ketenangan batin, kemudahan dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan. Rahmat itu bersumber dan langsung dari sisi-Mu, turun secara berkesinambungan dan tanpa mengharap imbalan apa pun, sebab sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.”

302

Mereka tidak hanya mengajukan permohonan yang berkaitan dengan kehidupan di dunia, tetapi juga menegaskan keyakinan tentang keniscayaan hari Akhir.”Ya Tuhan kami, Engkaulah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya, yaitu pada hari kiamat.” Sungguh, Allah tidak menyalahi janji.

303

Sesungguhnya orang-orang yang kafir, yang menutupi tanda-tanda keesaan dan kebesaran Allah serta mengingkari petunjuk-petunjukNya, bagi mereka tidak akan berguna sedikit pun harta benda yang Allah berikan kepada mereka walau sebanyak apa pun, dan demikian pula anak-anak mereka walau sebanyak dan sehebat apa pun, terhadap azab Allah di dunia. Mereka juga tidak dapat menolak siksa-Nya di akhirat kelak, dan bahkan mereka itu menjadi bahan bakar api neraka.

304

Keadaan mereka yang selalu mendustakan agama Allah dan azab yang diturunkan kepada mereka seperti keadaan pengikut Firaun dan orang-orang kafir yang hidup sebelum mereka. Mereka semua mendustakan ayat-ayat Kami yang tertulis dalam kitab suci dan/atau yang terbentang di alam raya. Mereka mendustakan ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Allah sangat berat hukuman-Nya.

305

Jika Fir’aun dan rezimnya yang sangat berkuasa dan gagah perkasa saja dapat dikalahkan dan mendapat siksa duniawi dan ukhrawi, apa-lagi orang yang tidak mencapai tingkat keperkasaan semacam itu. Karena itu, katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada orang-orang yang kafir dari kalangan Yahudi dan lainnya yang memandang kemenanganmu di Perang Badar dengan sebelah mata, “Kamu pasti akan dikalahkan di dunia dan mati dalam keadaan kafir, kemudian digiring ke dalam neraka Jahanam sebagai tempat tinggal kamu. Dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal.”

306

Kamu pasti akan dikalahkan! Salah satu buktinya adalah apa yang diuraikan oleh ayat ini, yaitu sungguh, telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang berhadap-hadapan, yakni bertempur di dalam Perang Badar pada tahun kedua Hijriah. Yang pertama, satu golongan mukmin berperang di jalan Allah, yaitu Nabi Muhammad dan para sahabatnya, dan yang lain golongan kafir yang berperang di jalan kebatilan yang melihat dengan mata kepala, bahwa jumlah pasukan mereka, yakni golongan muslim, dua kali lipat mereka, sehingga hati mereka menjadi gentar. Ini menjadi faktor penyebab kemenangan kaum muslim. Allah menguatkan dengan pertolongan-Nya bagi siapa yang Dia kehendaki. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang berharga bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan mata hati yang dapat menangkap hikmah di balik setiap peristiwa.

307

Ada beberapa hal yang dapat menghalangi seseorang mengambil pelajaran dari peristiwa di atas, yaitu dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan dan sulit untuk dibendung, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan yang bagus dan terlatih, hewan ternak, dan sawah ladang, atau simbol-simbol kemewahan duniawi lainnya. Itulah kesenangan hidup di dunia yang bersifat sementara dan akan hilang cepat atau lambat, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik, yaitu surga dengan segala keindahan dan kenikmatannya.

308

Hal-hal yang disebut di atas adalah baik dan sesuai dengan naluri manusia, tetapi ada yang lebih baik dari itu semua. Maka katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada orang-orang yang terlalu mencintai dunia dan kepada siapa pun juga, “Maukah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?” Bagi orang-orang yang bertakwa tersedia di sisi Tuhan yang mendidik dan memelihara mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sehingga mereka tidak perlu lagi bersusah payah mengairi-nya. Selain tempat tinggal yang nyaman itu, mereka hidup kekal di dalamnya, dan mereka juga dianugerahi pasangan-pasangan yang suci dari segala macam kekotoran jasmani dan rohani seperti haid, nifas, dan perangai buruk, serta kenikmatan rohani yang tidak ada taranya, yaitu rida Allah yang amat besar. Dan anu-gerah tersebut wajar karena Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya, mengetahui segala keadaan mereka dan memberikan balasan yang terbaik.

309

Setelah ayat sebelumnya menjelaskan bahwa Allah mengetahui siapa yang berhak memperoleh keberuntungan besar, yakni orang-orang bertakwa, maka ayat ini menjelaskan ciri-cirinya. Yaitu orang-orang yang berdoa, “Ya Tuhan kami, kami benar-benar beriman terhadap apa yang Engkau serukan kepada kami, maka ampunilah dosa-dosa kami atas ketidakmampuan kami untuk me-ngendalikan hawa nafsu kami, sehingga kurang menghiraukan seruan-Mu, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, dan lindungilah kami, dengan segala kekurangan dan dosa-dosa kami, dari azab neraka.”

310

Mereka itu adalah orang-orang yang sabar, baik dalam menjalankan ketaatan, di saat tertimpa musibah, maupun dalam meninggalkan larangan, orang-orang yang benar dalam sikap dan perkataannya, orang-orang yang senantiasa dalam ke-taat-an secara khusyuk, orang-orang yang selalu menginfakkan harta mereka, baik pada saat lapang maupun sempit (Lihat: Surah li Imran/3: 134) dan orang-orang yang senantiasa memohon ampunan terutama pada waktu sebelum fajar yakni masuknya waktu subuh.

311

Setelah Allah memberi pujian kepada kaum mukmin, ayat ini menegaskan bahwa dalil-dalil yang bisa menguatkan keimanan sudah begitu jelas. Allah menyatakan, yakni menjelaskan kepada seluruh makhluk bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia, dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Demikian pula para malaikat dan orang-orang berilmu juga menyaksikan atas keesaan-Nya. Bahkan, semuanya menyaksikan bahwa Allah tampil secara utuh untuk menegakkan keadilan, melalui dalil-dalil yang kuat. Allah adalah satu-satunya Penguasa dan Pengatur alam raya ini, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia, Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana dalam pengaturan dan penetapan hukumhukum-Nya.

312

Setelah ayat sebelumnya menjelaskan tentang keesaan Allah, maka ayat ini menegaskan tentang kebenaran Islam yang inti ajarannya adalah tauhid. Sesungguhnya agama yang benar dan diridai di sisi Allah ialah Islam, yang inti ajarannya adalah tauhid. Tidaklah berselisih orangorang yang telah diberi Kitab, yakni para penganut Yahudi dan Nasrani, terhadap kebenaran Islam, kecuali atau justru setelah mereka memperoleh pengetahuan tentang hal itu, bukan karena ketidaktahuan. Demikian ini, karena adanya rasa kedengkian di antara mereka terhadap karunia yang diberikan kepada Nabi Muhammad sebagai rasul terakhir. Padahal, barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, baik yang tertulis maupun yang tak tertulis, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya terhadap amal-amal hamba-Nya.

313

Lalu jika mereka membantahmu, wahai Nabi Muhammad, tentang kebenaran Islam, maka jelaskan dengan diperkuat dalil-dalil. Namun, jika mereka tetap menolak, maka katakanlah, “Aku berserah diri kepada Allah dan tidak bertanggung jawab atas pengingkaran kalian; demikian pula orang-orang yang mengikutiku.” Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Kitab, Yahudi dan Nasrani dan kepada orang-orang buta huruf, yaitu orang-orang musyrik Arab yang tidak memiliki kitab suci, “Sudahkah kamu masuk Islam?” Jika mereka masuk Islam dengan sebenar-benarnya, berarti mereka telah mendapat petunjuk jalan yang benar, yang menyelamatkan mereka di dunia dan akhirat, tetapi jika mereka berpaling dari Islam, maka kewajibanmu, wahai Nabi Muhammad, hanyalah menyampaikan. Dan Allah Maha Melihat seluruh amal perbuatan hamba-hamba-Nya, siapa yang taat dan siapa yang membangkang.

314

Setelah ayat sebelumnya menjelaskan penolakan Yahudi yang didasarkan atas kedengkian, maka ayat ini menunjukkan sebagian perilaku buruk mereka. Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah, dari kaum Yahudi, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis berupa alam raya, dan membunuh para nabi tanpa dalih sedikit pun yang bisa dianggap hak atau benar, dan juga membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka sampaikanlah kepada mereka kabar gembira, sebagai bentuk penghinaan, yaitu azab yang pedih di akhirat kelak.

315

Jika demikian, maka mereka itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, tidak memberi manfaat sedikit pun, di dunia dan di akhirat, dan mereka juga tidak memperoleh penolong dari azab Allah di akhirat kelak.

316

Setelah pada ayat sebelumnya dijelaskan beberapa perilaku buruk kaum Yahudi, ayat ini kembali menjelaskan perilaku buruk mereka lainnya. Tidakkah engkau memperhatikan bagaimana sikap dan respons orang-orang yang telah diberi bagian Kitab Taurat? Mereka diajak berpegang pada Kitab Allah, baik yang tertera pada Al-Qur’an maupun kitab mereka sendiri, Taurat, untuk memutuskan perkara yang diperselisihkan di antara mereka sendiri, kemudian sebagian dari mereka berpaling seraya menolak kebenaran tersebut, disebabkan oleh kedengkian dan permusuhan.

317

Mereka berani melakukan hal itu adalah karena mereka berkata dengan penuh keyakinan, “Api neraka tidak akan menyentuh kami kecuali beberapa hari saja yang selanjutnya akan diganti oleh orang Islam.” Mereka, kaum Yahudi, telah terpedaya oleh keyakinan mereka dalam memahami ajaran agama mereka, oleh apa yang se-cara sengaja mereka ada-adakan sendiri dengan menyimpangkan ajaran yang sebenarnya.

318

Pada ayat sebelumnya disebutkan bahwa kaum Yahudi berani menyepelekan azab Allah dengan mengingkari kebenaran yang dibawa Rasulullah, barangkali karena mereka masih hidup di dunia, maka bagaimana jika nanti mereka, kaum Yahudi itu, Kami kumpulkan pada hari kiamat yang tidak diragukan terjadinya, dan pada hari itu juga kepada setiap jiwa diberi balasan yang sempurna atau setimpal sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya, jika baik akan mendapatkan pahala dan jika buruk akan memperloleh siksa, dan mereka tidak akan dizalimi, yakni dirugikan atau dikurangi sedikit pun dari balasannya?

319

Setelah ayat-ayat sebelumnya menjelaskan tentang ketidakmampuan seseorang untuk menghindar dari keniscayaan hari akhir sebagai hari pembalasan, hari tersingkapnya rahasia, hari terkuaknya segala kebohongan, maka ayat berikut menjelaskan tentang kemahakuasaan Allah yang lain di dunia. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak seorang pun mampu mengangkat derajat orang lain dan memuliakannya kecuali atas izin-Nya, dan tidak seorang pun mampu menjatuhkan kekuasaan orang lain dan menghinakannya kecuali atas izin-Nya.

320

Ayat berikut ini juga bukti kekuasaan Allah yang lain. Engkau masukkan malam ke dalam siang sehingga siang menjadi lebih panjang daripada malam, dan Engkau masukkan siang ke dalam malam sehingga malam lebih panjang daripada siang. Dan Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati seperti ayam dari telur, tumbuh-tumbuhan dari biji-bijian, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup seperti keluarnya telur dari ayam dan biji-bijian. Inilah siklus kehidupan yang Engkau atur sedemikian rupa sesuai dengan kekuasaan-Mu. Dan dengan kekuasaanMu juga, Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki baik yang taat maupun yang tidak taat, baik yang mukmin maupun yang kafir, tanpa perhitungan. Jika demikian, maka tidak seorang pun yang mampu mempertanyakan karunia yang diberikan kepada siapa pun, baik berupa kekuasaan, kekayaan, kemudahan mencari rezeki, dan lain-lain.

321

Setelah ayat sebelumnya menjelaskan kekuasaan Allah yang tak terbatas, yang salah satunya memberi rezeki tanpa perhitungan, maka ayat ini melarang kaum mukmin untuk menjadikan orang kafir sebagai wali. Janganlah orang-orang beriman dengan sebenar-benarnya menjadikan orang kafir, baik kafir secara akidah maupun orang yang bergelimang dalam kedurhakaan, sebagai wali, yaitu orang terdekat yang menjadi tempat menyimpan rahasia yang menyangkut kemaslahatan umum, melainkan orang-orang beriman. Barang siapa berbuat demikian, yaitu menjadikan orang kafir sebagai wali, niscaya dia tidak akan memperoleh perlindungan dan pertolongan apa pun dari Allah, kecuali apabila yang kamu lakukan itu karena untuk siasat menjaga diri dari sesuatu yang kamu takuti dari mereka, terkait dengan keselamatan dirimu dan kaum muslim. Dan Allah memperingatkan kamu akan diri, yakni siksa-Nya, dan hanya kepada Allah tempat kembali semua makhluk-Nya.

322

Ayat ini mengingatkan agar tidak seorang pun bersembunyi di balik kata-kata bohongnya untuk mengambil keuntungan pribadi, sebab semua pasti akan terungkap. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Jika kamu sembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu nyatakan, baik berupa ucapan maupun perbuatan, Allah pasti mengetahuinya dan akan membalasnya sesuai dengan apa yang dikatakan dan dilakukannya.” Demikian, karena Dia mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, sehingga dengan kekuasaan-Nya itu Allah mampu mengungkap rahasia hamba-Nya dan membalas segala perbuatannya dengan seadil-adilnya.

323

Pada hari kiamat, setiap jiwa yang sudah dewasa dan layak diberi beban agama akan mendapatkan balasan atau ganjaran atas kebajikan yang telah dikerjakan dan akan dihadapkan atau dihadirkan kepadanya, begitu juga balasan atas kejahatan yang telah dia kerjakan juga akan dihadirkan di hadapannya. Maka, pada saat itulah dia yang perbuatannya buruk berharap sekiranya ada jarak yang jauh antara dia dengan segala keburukannya dengan hari itu. Dan Allah memperingatkan kamu akan diri yakni siksa-Nya. Allah Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya dengan memberinya perlindungan pada hari ketika tidak ada perlindungan kecuali dari-Nya. Ini menunjukkan betapa takut orangorang yang mati dengan membawa dosa serta betapa sulitnya hari itu kecuali bagi mereka yang memperoleh rahmat-Nya

324

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada mereka yang merasa mencintai Allah, “Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, dengan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larang-an-Nya yang disyariatkan melalui aku, juga ditambah dengan melaksanakan sunahsunahku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang terhadap siapa pun yang mengikuti perintah Rasul-Nya dan meninggalkan larangannya.

325

Sebagai bukti kecintaan kepada Allah, maka katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada mere, “Taatilah Allah dan Rasul ka yang telah mencintai Allahbaik dalam perintah maupun larangan-Nya. Sebab, jika kalian berpaling dari menaati Allah dan Rasul-Nya sementara kalian mengaku telah mencintai-Nya, maka ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir, baik dari segi akidah maupun mereka yang bergelimang dalam kedurhakaan.”

326

Setelah Allah menunjukkan siapa yang berhak memperoleh cintaNya, maka ayat berikut menjelaskan beberapa sosok yang telah memperoleh cinta Allah. Sesungguhnya Allah dengan pengetahuan-Nya yang bersifat azali telah memilih Adam sebagai khalifah-Nya, Nuh sebagai penerima syariat pertama, keluarga Ibrahim, yaitu Ismail, Ishak dan keturunannya yang banyak menjadi nabi dan rasul, dan keluarga Imran yaitu Maryam yang melahirkan anak tanpa bapak, dan Isa sebagai rasul bagi Bani Israil melebihi segala umat pada masa masing-masing. -

327

Allah juga memilih mereka sebagai satu keturunan yang suci, yang sebagiannya adalah pewaris dari sebagian yang lain berupa kesucian, kemuliaan, dan kebaikan. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Ini sebagai isyarat bahwa ketokohan mereka didasarkan atas ilmu Allah yang sempurna, sehingga mereka layak didengar ucapannya dan diteladani perilakunya.

328

Sebelum menjelaskan tentang peristiwa kelahiran Isa yang di luar kewajaran, Allah terlebih dahulu menuturkan siapa sebenarnya Maryam, sekaligus sebagai jawaban terhadap mereka yang memperdebatkan siapa sesungguhnya Isa itu. Ingatlah, ketika istri Imran sedang mengandung, ia berkata, “Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepadaMu, bahwa apa yang dalam kandunganku, berupa janin, kelak menjadi hamba yang mengabdi kepada-Mu dengan mencurahkan segala kemampuan untuk mengurus rumah-Mu, maka terimalah nazar itu dariku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar segala perkataan hamba-Mu, termasuk nazarku, Maha Mengetahui segala apa yang diniatkan, termasuk niatku untuk mempersembahkan anakku demi mengabdi kepada-Mu.”

329

Setelah bernazar untuk mempersembahkan anaknya untuk mengurus rumah-Nya, maka ketika istri Imran melahirkan anak-nya, dia bermunajat kepada Allah seraya berkata, “Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan. “Padahal Allah lebih tahu apa yang terbaik atas apa yang dia lahirkan, yakni perempan. Dan anak laki-laki yang diharapkan tidak sama dengan, yakni tidak lebih baik daripada, perempuan yang diberikan Allah. Istri Imran berkata, “Dan aku memberinya nama Maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari gangguan setan yang terkutuk.” Ini mengisyaratkan atas besarnya karunia yang diberikan kepada keluarga Imran, sekaligus misteri besar di balik kelahiran anak perempuannya, sementara ia berharap anak laki-laki karena terkait nazarnya.

330

Maka Dia menerima doa-nya, dengan penerimaan yang baik, dan Dia membesarkannya, Maryam, melalui kedua orang tuanya dengan pertumbuhan yang baik, baik secara fisik maupun mental, dan karena suaminya, Imran, sudah meninggal, maka ibunya menyerahkan pemeliharaannya, Maryam, kepada Zakaria, di samping ia masih saudara, juga seorang nabi bagi Bani Israil sekaligus pengasuh rumah-rumah suci orang Yahudi. Setelah tumbuh dewasa, Allah menampakkan keistimewaan Maryam, yaitu setiap kali Zakaria masuk menemuinya, Maryam, yang biasanya dalam keadaan berzikir, di mihrab kamar khusus ibadah, dia, Zakaria, dapati makanan di sisinya. Dia, Zakaria, berkata dengan penuh keheranan, “Wahai Maryam! Dari mana makanan ini engkau peroleh?” Dia, Maryam, menjawab dengan singkat, “Itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan, baik menyangkut jumlahnya maupun caranya.

331

Demi melihat keistimewaan Maryam dan nilai keberkahan mihrab tersebut, Zakaria menjadikan tempat yang diberkahi itu untuk memohon seorang anak kepada Allah. Di sanalah, di mihrab tempat Maryam beribadah itu, Zakaria berdoa kepada Tuhannya, dengan penuh kekhusyukan dan keyakinan. Dia berkata, “Ya Tuhanku, melalui keberkahan mihrab ini, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, karena aku sendiri tidak tahu bagaimana caranya. Yang aku tahu sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa setiap hamba yang memohon kepada-Mu.”

332

Allah mengabulkan doa Zakaria, dan dengan segera para malaikat, yakni Malaikat Jibril, memanggilnya ketika dia sedang berdiri melaksanakan salat di mihrab, “Allah menyampaikan kabar gembira yakni memberi anak kepadamu, wahai Zakaria, dan menambah pemberian-Nya dengan memberinya nama Yahya. Bukan hanya itu, ia adalah orang yang akan membenarkan atau mengimani sebuah kalimat atau firman dari Allah yakni kedatangan seorang nabi yang diciptakan tanpa ayah yaitu Nabi Isa, juga sebagai panutan, berkemampuan menahan diri dari hawa nafsu dan seorang nabi di antara orang-orang saleh.”

333

Kabar gembira yang malaikat sampaikan kepada Zakaria justru membuat dia terkejut dan agak bimbang, dia berkata, “Tuhanku, bagaimana mungkin aku bisa mendapat anak yang aku minta sebagai penerus sedang aku sudah sangat tua dan istriku pun mandul?” Dia berfirman, “Demikianlah, Allah berbuat apa yang Dia kehendaki, termasuk memberi anak tanpa melalui proses yang wajar.” Peristiwa ini untuk mengawali sebuah peristiwa yang lebih dahsyat lagi, yakni proses kelahiran Nabi Isa yang tanpa bapak.

334

Untuk menguatkan batinnya, dia berkata untuk memanjatkan doa, “Tuhanku, berilah aku suatu tanda jika doaku benar-benar Engkau kabulkan, juga agar hatiku tenang.” Lalu Allah berfirman, “Tanda bagimu kalau doamu terkabul adalah bahwa engkau tidak mampu berbicara dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat, dan bukan berarti bisu. Buktinya, ia masih bisa bicara jika yang diucapkan adalah pujian kepada Allah. Dan sebutlah nama Tuhanmu sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah serta pujilah Dia pada waktu petang dan pagi hari.”

335

Usai memaparkan sosok yang merawat Maryam dan keberkahannya, melalui ayat ini Allah menjelaskan sosok Maryam. Dan ingatlah ketika para malaikat berkata, “Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah telah memilihmu berdasarkan ilmu Allah untuk menjadi ibu dari salah satu rasul-Nya, menyucikanmu dari segala dosa, dan melebihkanmu di atas segala perempuan di seluruh dunia, yakni dengan melahirkan seorang rasul tanpa disentuh seorang lelaki.

336

Wahai Maryam! Sebagai wujud rasa syukurmu kepada Allah, maka taatilah Tuhanmu dengan penuh kesungguhan dan konsisten, serta sujud dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.”

337

Beberapa kisah yang dikisahkan di dalam Al-Qur’an itulah sebagian dari berita-berita gaib yang besar dan agung yang Kami wahyukan kepadamu, Nabi Muhammad, padahal engkau tidak bersama mereka ketika mereka melemparkan pena, suatu alat untuk mengundi. Dengan alat itu, mereka mengundi siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan engkau pun tidak bersama mereka ketika mereka bertengkar untuk memperoleh kemuliaan tersebut yaitu pengasuhan Maryam.

338

Selanjutnya Allah memberi kabar gembira kepada Maryam akan lahirnya seorang putra sekaligus gambaran sosok tersebut. Ingat-lah, ketika para malaikat, yakni malaikat Jibril, berkata, “Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu tentang kelahiran seorang anak yang diciptakan melalui sebuah kalimat, firman, dari-Nya yaitu seorang putra, yang nama dan gelar-nya adalah Al-Masih Isa putra Maryam, yang kelak menjadi seorang terkemuka di dunia dengan gelar kenabian dan tersucikan dari dosa, dan di akhirat dengan derajat yang tinggi, dan termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah.

339

Ayat ini masih menjelaskan mukjizat Nabi Isa. Dan dia, Isa, berbicara dengan manusia sewaktu masih bayi dalam buaian ibundanya dengan perkataan yang jelas dan bisa dipahami layaknya orang dewasa, dan ketika sudah dewasa, yang seakan kedua masa tersebut, antara bayi dan dewasa, tidak berjarak, dan dia, Isa, termasuk di antara orang-orang saleh.”

340

Mendengar kabar yang luar biasa itu, hati Maryam bercampur antara gembira, sedih, takut, dan takjub, lalu dia berkata, “Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak yang terlahir dari rahimku, padahal aku belum menikah dan tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku yakni menggauliku?” Dia berfirman, “Demikianlah Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu. Inilah kemahakuasaan Allah, tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Apa pun yang dikehendaki-Nya wujud pasti akan wujud tanpa seorang pun yang mampu menghalanginya.

341

Untuk menguatkan posisi Isa sebagai rasul, Dia senantiasa mengajarkan kepadanya, Isa, al-Kitab, yaitu berupa pelajaran baca-tulis atau kitab-kitab yang diturunkan Allah sebelumnya, selain Taurat dan Injil, juga hikmah, yaitu kemampuan untuk memperoleh ilmu-ilmu yang bermanfaat dan melaksanakan ilmunya secara benar, Taurat, kitab Nabi Musa, dan kitab Injil yang diwahyukan secara lang-sung kepada Isa.

342

Ayat berikut ini menjelaskan posisi Nabi Isa sebagai rasul Allah, sekaligus menampik adanya dugaan bahwa Isa adalah anak Tuhan bahkan Tuhan itu sendiri. Dan keberadaan Isa hanyalah sebagai Rasul Allah yang secara khusus diutus kepada Bani Israil. Kemudian terjadilah dialog antara Nabi Isa dan Bani Israil, ia berkata, “Aku telah datang kepada kalian sebagai rasul Allah dengan membawa sebuah tanda, mukjizat atau bukti kerasulanku, dari Tuhan kalian, yang juga Tuhanku, yaitu aku akan membuatkan bagi kalian sesuatu dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia yang berbentuk seperti burung itu, benar-benar menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku juga mampu menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit kusta, semacam bercak-bercak putih di kulit. Dan bahkan aku bisa menghidupkan orang mati, yang semuanya itu bisa terjadi dengan izin Allah. Begitu juga, aku bisa memberitahukan kepada kalian apa yang kalian makan, dan bahkan aku bisa menceritakan kepada kalian apa yang kalian simpan di rumah kalian. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda kebenaran kerasulanku bagi kalian, jika kalian orang beriman dengan sebenar iman dan tidak ragu sedikit pun.

343

Bukan saja sebagai rasul, aku juga sebagai seorang yang membenarkan inti ajaran kitab Taurat yang datang sebelumku, yaitu ajaran tauhid, dan karenanya kitab Injil tidaklah bertentangan dengan Taurat dan juga tidak dimaksudkan untuk menghapus seluruh ajarannya. Dan jika ada hukum yang dihapus, maka hal itu agar aku bisa meringankan beberapa hukum yang dianggap berat, antara lain, dengan menghalalkan bagi kamu sebagian dari yang telah diharamkan hukumnya untukmu. (Lihat juga Surah al-Anam/6: 146, al-Araf/7: 163). Dan aku benar-benar datang kepadamu dengan membawa suatu tanda, mukjizat, dari Tuhanmu. Karena itu, hai Bani Israil, bertakwalah kepada Allah yakni peliharalah diri kalian dari hal-hal yang bisa melahirkan murka Allah, dan taatlah kepadaku dengan mengikuti ajaranku.

344

Karena itu, ketahuilah dan saksikanlah, hai Bani Israil, sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia dan jangan menyembah aku atau ibuku. Inilah jalan yang lurus dan benar.”

345

Meski Nabi Isa telah berupaya untuk mengajak mereka kepada tauhid dan diperkuat oleh berbagai mukjizat, mereka tetap menolak bahkan mengancam akan menyalibnya. Maka ketika Isa merasakan keingkaran mereka, Bani Israil, dia berkata, “Siapakah yang akan menjadi penolongku untuk menegakkan agama Allah?” Para Hawariyyun, sahabat-sahabat setianya, menjawab, “Kamilah penolong agama Allah. Kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang muslim, yaitu orang-orang yang benar-benar berserah diri kepada Allah.

346

Kemudian para penolong agama Allah tersebut berdoa, Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang Engkau turunkan kepada rasulMu, Isa, berupa kitab Injil, dan kami telah mengikuti ajaran Rasul-Mu, karena itu tetapkanlah kami bersama golongan orang yang memberikan kesaksian bahwa Isa telah melaksanakan tugas kerasulannya.”

347

Setelah ancaman yang ditunjukkan secara terang-terangan tidak membawa hasil, maka mereka melakukan gerakan di bawah tanah. Mereka, yakni orang-orang yang mengingkari Nabi Isa dan ajarannya, tidak tinggal diam. Mereka membuat tipu daya secara rahasia untuk menghalangi dakwah Isa. Maka untuk menghadapi mereka sekaligus membela agama yang dibawa rasul-Nya, Isa, Allah pun tidak diam. Dia membalas tipu daya mereka itu sehingga mereka gagal total dalam melaksanakan tipu dayanya. Allah sebaik-baik pembalas tipu daya, bahkan Dia menguat-kan dakwah Isa dengan Rohulkudus (Jibril).

348

Ayat ini menjelaskan tentang beberapa bukti kemuliaan Isa bin Maryam. Ingatlah, hai Nabi Muhammad, ketika Allah berfirman, “Wahai Isa! Aku akan mewafatkanmu atau menyempurnakan keberadaanmu di dunia dan mengangkatmu kepada-Ku, yaitu ke tempat yang mulia tanpa melalui proses kematian, serta menjauhkan dan menyucikanmu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu yang tidak mengubah agamamu serta yang membenarkan kenabianmu di atas orang-orang yang kafir terhadapmu dengan menyembunyikan bukti-bukti kerasulanmu hingga hari kiamat. Kemudian kepada-Ku kalian kembali, baik yang beriman kepada Nabi Isa maupun yang kafir kepadanya, lalu Aku beri keputusan tentang apa yang kalian perselisihkan yaitu tentang Isa dan kebenaran ajaran yang dibawanya.”

349

Allah memberi ancaman bagi orang yang kafir kepada Nabi Isa dan pahala bagi orang yang beriman kepadanya. Maka adapun orang-orang yang kafir kepada Nabi Isa, maka akan Aku azab mereka dengan azab yang sangat keras di dunia, berupa kehinaan dan terusir dari daerahnya dan di akhirat berupa siksa yang kekal, sedang mereka tidak memperoleh penolong sedikit pun dari azab Allah di akhirat kelak.

350

Adapun orang yang beriman kepada Allah dengan mengikuti ajaran utusan-Nya, termasuk Nabi Isa, dan diwujudkan dengan melakukan kebajikan, maka Dia akan memberikan pahala kepada mereka dengan sempurna di akhirat berupa surga. Allah tidak menyukai orang zalim yaitu mereka yang melanggar batas-batas kebenaran yang telah Allah tetapkan, antara lain menganggap Nabi Isa sebagai Tuhan atau anak Tuhan.

351

Demikianlah, Kami bacakan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, sebagian ayat-ayat atau bukti-bukti kebenaran risalahmu melalui kisahkisah umat terdahulu, antara lain, kisah Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Zakaria, dan peringatan yang penuh hikmah; itulah Al-Qur’an.

352

Setelah Al-Qur’an menjelaskan tentang bukti-bukti kemuliaan Isa bin Maryam serta sikap pro dan kontra dari kaumnya, maka ayat ini menunjukkan kekeliruan mereka yang menganggap Isa sebagai anak Tuhan karena terlahir tanpa bapak. Sesungguhnya perumpamaan penciptaan Nabi Isa tanpa bapak bagi Allah bukanlah sesuatu yang mustahil, seperti penciptaan Adam yang terlahir tanpa bapak dan ibu. Dia menciptakannya, Nabi Isa, sebagaimana Adam, dari tanah, kemudian Dia berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu. Allah Mahakuasa. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Apa pun yang dikehendaki-Nya pasti akan terwujud dan tidak ada seorang pun yang mampu menghalangi-Nya.

353

Demikian itu, karena kebenaran itu dari Tuhanmu, karena itu janganlah engkau, wahai Nabi Muhammad, termasuk orang-orang yang ragu terhadap proses penciptaan Nabi Isa bin Maryam.

354

Setelah beberapa ayat sebelumnya dipaparkan kekeliruan anggapan kaum Nasrani bahwa Allah mempunyai anak, sekaligus menunjukkan bukti-bukti kekeliruannya, namun mereka tetap menolaknya, maka sebagai jalan terakhir untuk membuktikan siapa yang paling benar antara mereka yang menganggap Isa sebagai anak Tuhan atau Isa sebagai rasul Allah, dilakukanlah doa mubahalah. Siapa yang membantahmu dalam hal ini, yaitu keberadaan Isa sebagai manusia biasa dan sebagai utusan Allah, setelah engkau memperoleh ilmu atau pengetahuan tentang hal itu, maka katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Marilah kita panggil anak-anak kami dan anak-anak kalian, istri-istri kami dan istri-istri kalian, kami sendiri dan kalian juga, kemudian marilah kita ber-mubahalah, yaitu masing-masing pihak yang berbeda pendapat berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, agar laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.” Hanya saja, peristiwa mubahalah ini pada akhirnya tidak terjadi, sebab orang-orang Nasrani Najran tidak berani datang, karena dalam hati mereka sejatinya memang membenarkan kerasulan Nabi Muhammad.

355

Ayat selanjutnya menegaskan tentang kebenaran kisah-kisah dalam Al-Qur’an. Sungguh, kisah Isa bin Maryam yang berakhir dengan doa Mubalahah ini dan juga kisah-kisah lain dalam Al-Qur’an adalah kisah atau kumpulan informasi yang memberi petunjuk kepada agama yang benar dan membawanya kepada kebenaran hakiki, sekaligus bukti keesaan Allah yang tidak ada tuhan selain Allah, dan sungguh, Allah bukan saja Mahakuasa tetapi juga Mahaperkasa sehingga tidak ada seorang pun yang mampu mengalahkan-Nya, Mahabijaksana dalam setiap pengaturan-Nya.

356

Kemudian jika mereka tetap berpaling meski sudah diberikan bukti-bukti kemahakuasaan, kemahaperkasaan, dan kemahaesaan Allah, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan, baik melalui perkataan, perbuatan maupun keyakinannya.

357

Tatkala mereka tidak berani ber-mubahalah, sehingga tampaklah kebohongan dan kelemahan mereka, maka ayat ini mengajak mereka kepada tauhid dengan cara yang lebih lunak dan santun. Katakanlah, hai Nabi Muhammad, “Wahai Ahli Kitab! Jika kalian tetap menolak kebenaran hujjah tentang Isa bin Maryam padahal kalian mengetahuinya, maka marilah kita menuju kepada satu kalimat, pegangan yang sama yang memberi keputusan secara adil antara kami dan kamu, yaitu kitab Taurat dan kitab-kitab lainnya, termasuk Injil dan Al-Qur’an, bahwa di dalam kitab-kitab tersebut kita tidak diperbolehkan menyembah selain Allah dan kita tidak diperbolehkan mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan jika cara ini juga tidak membawa hasil untuk mengajak mereka, maka yang terpenting bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah untuk diikuti dan dituruti perintahnya padahal perintah itu keliru. Jika mereka tetap berpaling dari kebenaran setelah terpenuhi bukti-bukti, maka katakanlah kepada mereka, “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang muslim, yaitu orang-orang yang benar-benar berserah diri kepada Allah dan semata-mata beribadah kepada-Nya.”

358

Mereka bukannya mengikuti ajaran tauhid, sebagai inti ajaran (millah) Nabi Ibrahim, akan tetapi mereka justru saling berbantah tentang siapa Nabi Ibrahim. Masing-masing mereka mengaku bahwa Nabi Ibrahim adalah pengikut mereka. Wahai Ahli Kitab, Yahudi dan Nasrani! Mengapa kamu berbantah-bantahan tentang Ibrahim, di mana masingmasing dari kalian menganggap Nabi Ibrahim itu dari golongan kalian,padahal Turat dan Injil diturunkan setelah dia dengan jarak waktu yang sangat panjang. Allah menutup ayat ini dengan redaksi apakah kalian tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti bahwa yang datang lebih dahulu tidak mungkin mengikuti yang datang belakangan. Bukti sejarah ini sekaligus meruntuhkan klaim mereka tentang Nabi Ibrahim sebagai Ahli Kitab.

359

Selanjutnya Allah memberi isyarat tentang ketidakbenaran anggapan mereka sekaligus kebodohan mereka tentang Nabi Ibrahim. Begitulah kenyataan yang terjadi di antara kamu! Kamu bukan saja berbantah-bantahan tentang apa yang kamu ketahui, yaitu tentang Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad, tetapi kamu juga berbantah-bantahan tentang apa yang tidak kamu ketahui, yaitu tentang Nabi Ibrahim? Padahal Allah mengetahui sejarah masing-masing, lalu Dia menginformasikan kepada kalian melalui rasul-Nya yang terakhir, Nabi Muhammad, sedang kamu tidak mengetahui melainkan hanya dugaan semata yang tidak memiliki alasan yang kuat.

360

Setelah ayat sebelumnya menjelaskan ketidakbenaran anggapan Ahli Kitab tentang Nabi Ibrahim, lalu Allah membantah anggapan mereka sekaligus menjelaskan sosok Nabi Ibrahim sebenarnya. Nabi Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan pula seorang Nasrani, tetapi dia adalah seorang yang lurus, yaitu jauh dari syirik atau mempersekutukan Allah dan jauh dari kesesatan, sekaligus muslim yaitu seorang yang berserah diri kepada Allah semata dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik sebagaimana orang Yahudi dan Nasrani yang meyakini Uzair dan Nabi Isa sebagai anak Tuhan.

361

Jika demikian, orang yang paling dekat atau yang paling berhak dinisbatkan kepada Ibrahim dan ajaran yang dianutnya ialah orang yang mengikutinya, yaitu yang menjawab ajakan Nabi Ibrahim kepada tauhid, begitu juga Nabi ini, Muhammad, dan orang-orang yang beriman yakni para pengikut agama tauhid secara konsisten dan sunggung-sungguh. Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman dengan senantiasa memberi pertolongan di dunia dan memberi balasan surga di akhirat kelak.

362

Setelah ayat sebelumnya menjelaskan tentang Nabi Ibrahim sebagai penganut agama tauhid, begitu juga Nabi Muhammad dan umat Islam, maka ayat ini menginformasikan ketidaksukaan sebagian Ahli Kitab dan upaya penyesatan mereka terhadap umat Islam. Segolongan Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, wahai umat Islam, dengan berbagai macam cara. Padahal, sesungguhnya mereka tidak menyesatkan siapa pun melainkan akibatnya akan menimpa diri mereka sendiri, tetapi mereka tidak menyadari. Ayat ini merupakan puncak pencelaan dan penghinaan terhadap mereka sekaligus menunjukkan buruknya sifat dan perilaku mereka.

363

Sebagai pelengkap penghinaan terhadap mereka, ayat ini menyeru kepada Ahli Kitab. Wahai Ahli Kitab! Mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, padahal kamu mengetahui kebenarannya melalui kitab kalian sendiri?

364

Setelah ayat sebelumnya menjelaskan sikap penolakan Ahli Kitab terhadap kebenaran yang dibawa Rasulullah, maka ayat ini kembali menjelaskan perilaku buruk mereka yang lainnya, antara lain upaya penyesatan terhadap kaum muslim. Wahai Ahli Kitab, Yahudi dan Nasrani! Mengapa kamu mencampuradukkan kebenaran yang dibawa oleh para nabi dan rasul dengan kebatilan, yaitu dengan menutup-nutupi beberapa firman Allah yang termaktub di dalam Taurat dan Injil dengan perkataan-perkataan yang dibuat-buat oleh mereka sendiri, dan kamu menyembunyikan kebenaran tentang kenabian Muhammad yang tersebut dalam Taurat dan Injil, padahal kamu mengetahui tentang kebenaran itu serta akibatnya, yakni siksa yang sangat pedih?

365

Seharusnya mereka mengimani kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah secara tulus, namun justru mereka menularkan sifat kemunafikannya kepada orang lain untuk menyesatkan kaum muslim. Segolongan Ahli Kitab berkata kepada sesamanya dan kepada orang-orang munafik, “Berimanlah kamu kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman, yakni Al-Qur’an pada awal siang, misalnya, dengan melaksanakan salat subuh bersama mereka dan ingkarilah atau murtadlah di akhir siang-nya, agar mereka, yakni orang-orang Islam yang lemah imannya dan yang tidak memiliki pemahaman yang benar terhadap agamanya, akan kembali kepada kekafiran."

366

Mereka, Ahli Kitab, bahkan berusaha meyakinkan kepada sesamanya bahwa predikat rasul terakhir adalah hak mereka. Karena itu, janganlah kamu, wahai Ahli Kitab, percaya selain kepada orang yang mengikuti agama kalian. Dengan begitu, mereka tidak jadi masuk Islam. Atau, jangan percaya kepada orang-orang yang masuk Islam, yang dulunya berasal dari agama kamu, agar iman mereka menjadi guncang dan kembali kepada kekafiran. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Sesungguhnya petunjuk itu, hanyalah petunjuk Allah dan akan diberikan kepada siapa saja yang dipilih-Nya sesuai dengan hukum-hukum yang telah Dia tetapkan. Kamu juga jangan percaya bahwa seseorang akan diberi seperti apa yang diberikan kepada kamu, atau bahwa mereka akan menyanggah kamu di hadapan Tuhanmu.” Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Dia memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya. Allah Mahaluas karuniaNya, Maha Mengetahui kepada siapa karunia tersebut harus diberikan.”

367

Dia juga menentukan rahmat-Nya, yakni kenabian dan risalah, kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah memiliki karunia yang besar, tidak seorang pun bisa melawan-Nya dan menghalangi-Nya kepada siapa karunia itu akan diberikan. Rangkaian ayat-ayat ini mengajari manusia agar tidak dengki atas karunia yang Allah berikan kepada orang lain, sebab hal itu hanya akan mendorong seseorang melakukan perilaku buruk lainnya.

368

Ayat sebelumnya menjelaskan perilaku buruk Ahli Kitab terhadap kaum muslim yang disebabkan oleh rasa kedengkian atas karunia yang diberikan kepada mereka, maka ayat ini menginformasikan bahwa di antara Ahli Kitab ada juga yang baik. Di antara Ahli Kitab ada yang jika engkau percayakan kepadanya harta yang banyak, niscaya dia mengembalikan semua-nya kepadamu dan tidak berkurang sedikit pun. Tetapi ada pula di antara mereka yang jika engkau percayakan kepadanya satu dinar, yakni harta yang sedikit, dia justru tidak mengembalikannya kepadamu, kecuali jika engkau selalu menagihnya. Yang demikian itu disebabkan adanya keyakinan mereka bahwa orang-orang selain mereka memang layak untuk dizalimi, dibohongi, dan dikhianati. Karena itu mereka berani melanggar hukum Allah seraya berkata, “Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang buta huruf, yakni selain golongan Ahli Kitab.” Mereka dengan sengaja mengatakan hal yang dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui kalau hal itu adalah dosa besar.

369

Padahal, yang benar adalah bahwa mereka tetap berdosa karena khianat. Sebab, sebenarnya barangsiapa menepati janji dengan mengembalikan hak orang lain sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan bertakwa, maka sungguh dengan takwa itu ia akan memperoleh cinta Allah, karena Allah senantiasa mencintai orang-orang yang bertakwa. Ini menunjukkan bahwa menepati janji atau tidak khianat menjadi salah satu kriteria ketakwaan.

370

Ayat ini mengancam kepada siapa saja yang berkhianat, dan menukarnya dengan hal-hal yang bersifat duniawi yang tidak ada nilainya di hadapan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang memperjualbelikan atau menukar janji yang dikuatkan dengan nama Allah untuk ditepati, dan sumpah-sumpah mereka dengan hal-hal yang bersifat duniawi; itu sama saja mereka menukarnya dengan harga murah atau nilai yang rendah dibanding balasan yang kelak diterimanya di akhirat jika mereka jujur, mereka justru tidak memperoleh bagian sama sekali di akhirat. Bukan itu saja, Allah juga tidak akan menyapa mereka, tidak akan memperhatikan mereka dengan pandangan rahmat pada hari kiamat, dan tidak akan menyucikan atau mengampuni dosa-dosa mereka. Bagi mereka azab yang pedih di neraka, dan mereka kekal di dalamnya.

371

Ayat ini bahkan secara khusus menerangkan perilaku buruk kaum Yahudi, terutama tokoh-tokohnya. Sungguh, di antara mereka ada segolongan, di antaranya ada tokoh-tokoh agama, yang memutarbalikkan lidahnya membaca Kitab Taurat, yakni dengan cara menyembunyikan informasi yang benar, mengubah maksud yang sebenarnya, atau menggantinya dengan redaksi lain lalu membacanya layaknya mereka membaca Taurat, agar kalian menyangka yang mereka baca itu benar-benar sebagian dari Kitab Taurat, padahal itu bukan dari Kitab Taurat, tetapi rekayasa semata. Dan untuk menguatkan kebohongannya mereka berkata, “Itu dari Allah,” padahal itu bukan dari Allah. Mereka benar-benar tidak punya rasa malu bahkan berani mengatakan hal yang dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui secara pasti kalau hal itu dusta. Ayat ini juga menjadi bukti adanya tahrif (perubahan) dalam kitab Taurat.

372

Setelah ayat sebelumnya menjelaskan tentang upaya tahrif (perubahan) Ahli Kitab terhadap kitab suci mereka, ayat ini kembali menginformasikan keburukan mereka, yakni dengan cara menuduh bahwa rasul menginginkan agar disembah oleh para pengikutnya. Tidak mungkin bagi seseorang yakni seorang rasul yang telah diberi kitab oleh Allah, serta hikmah, yaitu pemahaman terhadap agama serta pengetahuan tentang rahasia-rahasia syariat, dan kenabian, kemudian dia berkata kepada manusia, “Jadilah kamu penyembahku, bukan penyembah Allah.” Tuduhan syirik ini jelas tidak benar dan tidak mungkin dilakukan oleh seorang rasul. Tetapi, yang benar, rasul itu berkata, “Jadilah kamu pengabdi-pengabdi Allah yang istikamah. Demikian ini, karena kamu mengajarkan kitab dan karena kamu mempelajarinya, sehingga kamu bisa menunjukkan sikap ketaatan yang sempurna dan menjauhi sikap syirik!”

373

Begitu juga, tidak mungkin bagi seorang rasul menyuruh kalian menjadikan para malaikat dan para nabi sebagai Tuhan. Apakah patut dia menyuruh kamu menjadi kafir setelah kamu menjadi muslim, pemeluk Islam yang inti ajarannya adalah tauhid? Ini menunjukkan sifat utama para rasul--juga mereka yang melanjutkan dakwah para rasul--yaitu al-amin, atau bisa dipercaya dalam segala hal, terutama dalam melaksanakan tugas dakwah.

374

Setelah ayat sebelumnya menginformasikan tuduhan-tuduhan tidak benar yang ditujukan kepada para nabi dan rasul, maka ayat ini menegaskan bahwa para nabi dan rasul itu telah diambil sumpah janjinya oleh Allah untuk membenarkan Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir. Ingatlah ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi dan rasul, “Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah yaitu ilmu yang bermanfaat dan kemampuan untuk mengamalkannya, kepada kamu, lalu datang kepada kamu seorang Rasul, yakni Nabi Muhammad, yang membenarkan apa yang ada pada kamu berupa ajaran tauhid yang tercantum dalam kitab-kitab mereka, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolong agama-nya.” Allah berfirman, “Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu, yakni membenarkan Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir?” Mereka menjawab, “Kami setuju.” Allah berfirman, “Kalau begitu bersaksilah kamu, wahai para nabi, dan Aku menjadi saksi bersama kamu bahwa Nabi Muhammad adalah rasul dan nabi terakhir.” Ayat ini juga menjadi bukti bahwa manusia itu cenderung lalai terhadap aturan Ilahi, sehingga perlu diturunkan nabi dan rasul secara berkesinambungan yang berakhir pada Nabi Muhammad, saat ini dilanjutkan oleh para pewaris beliau, yaitu para ulama.

375

Perjanjian di atas bukan saja dilakukan oleh para nabi tetapi juga mengikat para kaumnya. Maka barang siapa berpaling dari mengimani Nabi Muhammad, setelah itu, yaitu setelah diperkuat dengan sumpah, maka mereka itulah orang yang fasik, yaitu orang yang keluar dari syariat Allah.

376

Jika memang agama itu hakikatnya satu dan inti semua risalah juga sama yaitu tauhid, maka mengapa mereka berpaling dari agama yang benar yang dibawa oleh Nabi Muhammad dengan mencari agama yang lain selain agama Allah, yaitu agama Islam? Padahal, apa, yakni semua makhluk, yang di langit dan di bumi berserah diri dengan senantiasa tunduk dan patuh kepada hukum dan kehendak-Nya, baik dengan suka yaitu secara tulus ikhlas karena melihat bukti-bukti kebenaran, maupun terpaksa setelah melihat azab. Dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan, lalu mereka akan mendapat balasan yang setimpal.

377

Setelah ayat sebelumnya memaparkan bahwa para rasul diambil sumpah janjinya untuk mengimani kerasulan Nabi Muhammad dan menolong agamanya, maka melalui ayat ini, Allah hendak menguatkan kesamaan Tuhan dan risalah di antara rasul-rasul-Nya, yaitu dengan memerintahkan Nabi Muhammad untuk mengimani semua rasul dan kitab-kitab yang dibawanya. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, Al-Qur’an, dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak cucunya, yang ada dua belas, di mana mereka beriman kepada Allah dan semua rasul tanpa membeda-bedakannya, tidak seperti yang dilakukan sebagian Ahli Kitab, dan apa yang diberikan kepada Musa, Taurat, Isa, Injil, dan para nabi lainnya dari Tuhan mereka yang tidak diketahui kisah-kisahnya. Kami juga tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dalam mengimaninya, sebab mengingkari seorang rasul berarti mengingkari semuanya, dan hanya kepada-Nya kami berserah diri.”

378

Jika agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad adalah sama dengan inti ajaran nabi-nabi sebelumnya, yakni tauhid, maka barangsiapa mencari agama selain Islam setelah terutusnya Nabi Muhammad dia tidak akan diterima karena Allah tidak meridainya, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi, karena ia berhak atas siksa-Nya.

379

Setelah ayat sebelumnya menerangkan sikap penolakan Yahudi terhadap kebenaran Nabi Muhammad dan agama Islam, maka ayat ini menerangkan bahwa sikap tersebut mengakibatkan mereka tidak memperoleh hidayah. Bagaimana mungkin Allah akan memberi petunjuk kepada suatu kaum yang kafir setelah mereka melihat bukti-bukti kebenaran yang memungkinkan mereka beriman, serta mengakui bahwa Rasul, Muhammad, itu benar-benar rasul, dan disertai bukti-bukti yang jelas tentang hal itu, telah sampai kepada mereka seperti Al-Qur’an dan kitab-kitab suci lainnya yang menginformasikan tentang kebenaran Muhammad sebagai nabi terakhir? Sungguh, sikap semacam itu adalah wujud kezaliman, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang zalim yaitu orang yang tahu kebenaran tetapi melanggar dan mengingkarinya, bahkan menentangnya.

380

Jika mereka tetap kafir dan tidak mau bertobat, maka mereka itu, balasannya ialah ditimpa laknat Allah, yakni dijauhkan dari rahmat-Nya. Selama mereka mendapat laknat Allah, maka para malaikat akan berulang-ulang melaknatnya, dan bahkan manusia seluruhnya juga melaknatnya, yakni melihatnya dengan pandangan hina.

381

Sementara di akhirat, mereka akan dimasukkan ke dalam neraka dan kekal di dalamnya. Mereka juga tidak akan diringankan azabnya, dan mereka tidak diberi penangguhan sedikit pun yang memungkinkan mereka mengajukan alasan.

382

Mereka akan tetap terlaknat, kecuali orang-orang yang bertobat setelah itu, dengan menghentikan sama sekali perilaku kafirnya, dan melakukan perbaikan, yaitu menghilangkan hal-hal yang bisa merusak akidah dan amal perbuatannya, maka sungguh, Allah akan menerima tobatnya, karena Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang kepada semua hamba-Nya yang mau bertobat dengan tulus, dengan memenuhi tiga kriteria, yaitu menghentikan sama sekali perbuatan dosanya, menyesali perbuatannya, dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.

383

Sungguh syarat diterimanya tobat adalah terus menerus dalam keimanan, karena itu, orang-orang yang kafir setelah beriman yaitu setelah melihat bukti-bukti kebenaran, bahkan kemudian bertambah kekafirannya dengan murtad, membuat kerusakan, dan menyakiti orang-orang Islam, maka mereka tidak akan diterima tobatnya, karena tidak mungkin mereka bersikap tulus dan mereka itu adalah orang-orang yang sesat serta semakin jauh dari kebenaran.

384

Sungguh, orang-orang yang kafir dan terus-menerus dalam kekafirannya hingga mereka mati dalam kekafiran, maka tidak akan diterima tebusan dari seseorang di antara mereka sekalipun berupa emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri-nya dari azab Allah dengan harta tebusan-nya itu. Sebab, mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak memperoleh penolong, karena saat itu hanya Allah yang bisa menolong. Ayat ini memberi pemahaman bahwa sebanyak apa pun infak seseorang itu tidak akan diterima jika perbuatan yang dilakukan tersebut justru akan menghapus pahala dari amal itu sendiri, seperti syirik.

385

Pada ayat sebelumnya dijelaskan bahwa orang yang meninggal dalam kekufuran, maka sebesar apa pun harta dan infak yang mereka keluarkan, tidak akan bisa dijadikan tebusan agar mereka bebas dari azab Allah. Pada ayat ini dijelaskan tentang harta dan infak yang bermanfaat hendaknya harta yang dicintai, karena kamu tidak akan memperoleh kebajikan yang paling utama dan sempurna sebelum kamu menginfakkan, dengan cara yang baik dan tujuan yang benar, sebagian harta yang kamu cintai, yang paling bagus dari apa yang kamu miliki. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui niat dan tujuan kamu berinfak, apakah karena ingin dipuji atau dilihat orang (riya), ingin dipuji orang yang mendengar (sum’ah), atau semata-mata karena Allah. Jika infak dilaksanakan hanya karena Allah maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan di dunia maupun akhirat.

386

Setelah ayat sebelumnya Allah menjelaskan harta dan infak yang bermanfaat, maka pada ayat ini Allah menjelaskan makanan yang halal atau haram bagi Bani Israil. Semua makanan itu pada dasarnya halal bagi Bani Israil sebagaimana halal juga bagi selain mereka, kecuali makanan yang diharamkan oleh Israil (Yakub) atas dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan dalam rangka meraih kebajikan dan mendekatkan diri kepada Allah. Makanan tersebut adalah daging dan susu unta. Ada satu riwayat menyebutkan bahwa Nabi Yakub pernah sakit dan bernazar kalau Allah memberinya kesembuhan, maka dia tidak akan makan daging unta dan tidak minum susunya, meskipun kedua makanan tersebut sangat disukainya. Pengharaman Nabi Yakub atas kedua jenis makanan tersebut lalu diikuti oleh keturunannya. Setelah Taurat diturunkan ada beberapa makanan yang diharamkan bagi mereka sebagai hukuman atas pelanggaran yang mereka lakukan (Lihat: Surah an-Nisa’/4: 160 dan al-Anam/6: 146), tetapi kaum Yahudi membuat kebohongan dengan mengatakan bahwa ada makanan yang diharamkan Allah untuk mereka sebelum Kitab Taurat diturunkan. Oleh karena itu Allah menjawab, “Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, jika kamu berkata demikian, maka bawalah Taurat lalu bacalah, dan tunjukkan kepada kami keterangan Taurat tentang pengharaman makanan itu jika kamu orang-orang yang benar.” Ternyata tidak seorang pun di antara mereka mampu menunjukkkan ayat Taurat yang mendukung kebohongan mereka.

387

Karena tidak seorang pun dari mereka mampu menunjukkan dalil atau ayat Taurat tentang pengharaman makanan sebagaimana yang mereka katakan, maka jelas bahwa mereka berbohong, dan barang siapa mengada-adakan kebohongan terhadap Allah menyangkut makanan atau hal lainnya setelah datang penjelasan tentang itu, maka mereka itulah orang-orang zalim. Mereka itulah orang-orang yang jauh dari kebenaran dan akan mendapat siksaan yang pedih akibat kezaliman tersebut.

388

Setelah nyata kebohongan orang-orang Yahudi, maka Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad, katakanlah, “Benarlah segala yang difirmankan Allah dan ketetapan-Nya tentang makanan.” Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, yaitu penyerahan diri kepada Allah secara tulus tanpa sedikit pun keraguan, dan tidak menyekutukan Allah dengan apa pun dan siapa pun, karena dia, Ibrahim, tidaklah termasuk orang musyrik. Dia sangat dihormati orang Yahudi dan Nasrani dan dia pantas menjadi teladan umat manusia.

389

Dalam ayat ini Allah menjelaskan kedudukan Masjidilharam dan Kakbah yang Nabi Ibrahim terlibat dalam pembangunannya. Allah menegaskan bahwa sesungguhnya rumah tempat ibadah yang pertama dibangun untuk manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah yakni Mekah yang diberkahi dengan banyak kebajikan duniawi maupun ukhrawi secara berkesinambungan dan tiada terputus, dan menjadi petunjuk, yaitu sebagai kiblat dan pusat kegiataan beribadah kepada Allah serta harapan untuk mengunjunginya bagi seluruh alam di masa lampau, sekarang, maupun yang akan datang (Lihat: Surah Ibrahim/14: 37).

390

Di sana, di Masjidilharam, terdapat tanda-tanda yang jelas tentang keutamaan dan kemuliaannya diantaranya maqam Ibrahim, yaitu bekas telapak kaki Nabi Ibrahim tempat beliau berdiri waktu membangun Kakbah; hajar aswad, hijir Ismail dan yang lainnya (Lihat: Surah alBaqarah/2: 125). Barang siapa memasukinya, menjadi amanlah dia dari gangguan-gangguan. Dan di antara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang Islam yang sudah akil balig yang mampu mengadakan perjalanan ke sana, mempunyai bekal yang cukup untuk dirinya dan keluarga yang ditinggalkan, kemampuan fisik, ada sarana pengangkutan dan aman dalam perjalanan. Barang siapa mengingkari kewajiban haji, maka dia adalah kafir, karena tidak percaya pada ajaran Islam. Ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) apapun dari seluruh alam, baik yang taat dan menjalankan ibadah haji, yang durhaka, maupun yang kafir.

391

Setelah jelas dalil dan penjelasan yang diberikan kepada Ahli Kitab atas kebohongan mereka, tetapi mereka tetap ingkar, maka Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad, katakanlah “Wahai Ahli Kitab! Mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, mendustakan Al-Qur’an dan mengingkari kerasulanku, padahal Allah Maha Menyaksikan apa yang kamu kerjakan?” Tidak ada kedustaan dan perbuatan kalian yang samar bagi Allah walaupun kalian berusaha menyembunyikannya. Dia akan membalas keburukan perbuatan kalian kelak di hari kiamat.

392

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Wahai Ahli Kitab!" Setelah kamu kufur, mengapa kamu terus menghalang-halangi dan berusaha memalingkan orang-orang yang beriman dari jalan Allah, kamu menghendakinya (jalan Allah) yang lurus menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan, yaitu mengetahui bahwa apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad adalah benar? Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, baik di masa lampau, sekarang, maupun yang akan datang. Sesungguhnya kalian telah sesat dan menyesatkan.

393

Setelah ayat sebelumnya mengecam Ahli Kitab, maka ayat ini ditujukan kepada orang-orang yang beriman. Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu mengikuti sebagian dari orang yang diberi Kitab, yaitu Yahudi dan Nasrani, niscaya mereka akan mengembalikan dan memalingkan kamu dari agama kamu agar kembali menjadi orang kafir yang kukuh kekafirannya setelah kamu beriman kepada Nabi Muhammad.

394

Dan bagaimana kamu sampai menjadi murtad dan kembali kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu dan telah nyata kebenaran dakwah risalahnya? Maka berpegangteguhlah kepada agama Allah. Barang siapa berpegang teguh kepada agama Allah, maka sungguh, dia diberi petunjuk kepada jalan lebar dan mudah dilalui yang lurus, berupa keimanan yang kuat dan akan diberi kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ayat ini mengisyaratkan bahwa orang yang beriman akan selalu mendapatkan cobaan. Walau begitu, barang siapa menjadikan agama Allah sebagai pegangan dan Allah sebagai tempat kembali serta memperbanyak ibadah, maka dia akan selamat dari cobaan tersebut.

395

Supaya kamu memperoleh keimanan yang kuat dan tidak goyah ketika terjadi cobaan, maka wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya sesuai kebesaran, keagungan, dan kasih sayang-Nya kepada kamu. Bukti ketakwaan tersebut adalah menaati Allah dan tidak sekalipun durhaka, mengingat-Nya dan tidak sesaat pun melupakan-Nya, serta mensyukuri nikmat-Nya tanpa sekalipun dan sekecil apa pun mengingkarinya sampai batas akhir kemampuan kamu, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim, berserah diri kepada Allah dengan tetap memeluk agama yang diridai, yaitu Islam. Karena tidak seorang pun mengetahui kapan datangnya kematian, maka berusahalah sekuat tenaga untuk selalu berada di jalan Allah, karena Allah akan menganugerahi hamba sesuai usaha yang dilakukannya.

396

Pada ayat ini Allah memerintah kaum mukmin menjaga persatuan dan kesatuan. Dan berpegangteguhlah serta berusahalah sekuat tenaga agar kamu semuanya bantu-membantu untuk menyatu pada tali (agama) Allah agar kamu tidak tergelincir dari agama tersebut. Dan janganlah kamu bercerai berai, saling bermusuhan dan mendengki, karena semua itu akan menjadikan kamu lemah dan mudah dihancurkan. Dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika mengeluarkan kamu dari kekufuran kepada keimanan dan menyatukan hati kalian dalam persaudaraan, padahal kamu dahulu pada ( masa jahiliyyah ) saling bermusuhan, saling membenci dan memerangi tiada henti dari generasi ke generasi, lalu Allah mempersatukan hatimu dengan harapan dan tujuan yang sama yaitu memperoleh rida Allah, sehingga dengan karuniany-Nya, yaitu agama islam, kamu menjadi bersaudara dalam satu keuarga. Pada masa Jahiliah terjadi permusuhan selama ratusan tahun antara suku 'Aus dan suku Khazraj. Setelah datangnya Islam mereka dapat bersatu dengan penuh persahabatan. Menyaksikan kenyataan tersebut orang-orang Yahudi merasa tidak senang dan menyuruh salah seorang diantara mereka meniupkan api perpecahan dengan menyebutk kejadian waktu Perang Bu'as. Meskipun kedua suku tersebut sempat terpancing dan hampir saja berperang, tetapi Nabi MUhammad berhasil mendamaikan mereka. Demikian besar karunia Allah kepada kamu, sedangkan (ketika itu) kamu sama sekali tidak menyadari bahwa ketika kamu saling bermusuhan, susungguhnya kamu berada di tepi jurang neraka, karena hidup tanpa bimbingan wahyu, selalu terbakar api kebencian, kemarahan dan permusuhan bahkan berakibat pada pemunuhan, lalu dengan datangnya Islam Allah menyelamatkan kamu dari sana dan terciptalah kedamaian di antara kamu. Demikianlah, Allah secara terus menerus menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk secara terus-menerus dan tetap bersatu padu dalam persaudaraan dan kekeluargaan.

397

Pada ayat ini Allah memerintahkan orang mukmin agar mengajak manusia kepada kebaikan, menyuruh perbuatan makruf, dan mencegah perbuatan mungkar. Dan hendaklah di antara kamu, orang mukmin, ada segolongan orang yang secara terus-menerus menyeru kepada kebajikan yaitu petunjuk-petunjuk Allah, menyuruh (berbuat) yang makruf yaitu akhlak, perilaku dan nilai-nilai luhur dan adat istiadat yang berkembang di masyarakat yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama, dan mencegah dari yang mungkar, yaitu sesuatu yang dipandang buruk dan diingkari oleh akal sehat. Sungguh mereka yang menjalankan ketiga hal tersebut mempunyai kedudukan tinggi di hadapan Allah dan mereka itulah orang-orang yang beruntung karena mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat.

398

Dan janganlah kamu, wahai orang mukmin, menjadi seperti orang-orang yang berkelompok-kelompok, seperti orang Yahudi dan Nasrani yang bercerai berai dan berselisih dalam urusan agama dan kemaslahatan umat, karena masing-masing mengutamakan kepentingan kelompoknya. Betapa buruk apa yang terjadi pada mereka, karena berselisih secara sadar dan sengaja setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas, yaitu diutusnya para rasul dan diturunkannya kitab-kitab. Mereka yang berkelompok dan berselisih itulah orang-orang yang celaka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat kelak di hari kiamat.

399

Ayat ini menggambarkan perbedaan keadaan orang yang beriman dan orang kafir pada hari kiamat. Pada hari itu ada wajah yang putih berseri dan tampak sinar kebahagiaan dan kesenangan mereka karena pahala dari amal kebajikan mereka selama hidup di dunia; itulah wajah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya, dan ada pula wajah yang hitam muram dan tampak rasa kesedihan, penyesalan dan kehinaan; itulah wajah orang-orang kafir dan mendustakan rasulrasul-Nya. Adapun orang-orang yang berwajah hitam muram, kepada mereka dikatakan, “Mengapa kamu kafir, murtad, setelah beriman, yaitu setelah datang penjelasan yang nyata, baik melalui rasul maupun kitab yang diturunkan Allah dan juga tanda-tanda kebesaran Allah di alam raya? Karena itu, rasakanlah azab yang pedih disebabkan dosa kekafiranmu itu.”

400

Ayat ini menggambarkan kegembiraan ahli surga atas rahmat Allah yang mereka terima. Dan adapun orang-orang yang beriman dan ahli ibadah, mereka mendapatkan kebahagiaan dan berwajah putih berseri, mereka berada dalam rahmat Allah di surga, dengan berbagai kesenangan, keindahan, dan kedamaian; mereka kekal di dalamnya. Itulah karunia Allah bagi mereka yang beriman dan menaati-Nya.

401

Setelah pada ayat-ayat sebelumnya Allah menguraikan tanda-tanda kekuasaan Allah, kecaman terhadap orang yang murtad dan kafir, petunjuk kepada orang yang beriman yaitu keharusan mati dalam keadaan Islam, pentingnya persatuan dan kesatuan, serta perbedaan nasib orang kafir dan orang mukmin di akhirat, lalu dalam ayat ini Allah menutup penjelasan tersebut dengan menegaskan bahwa itulah ayat-ayat Allah, ketetapan suatu kebenaran yang tidak boleh diragukan yang Kami bacakan melalui Malaikat Jibril kepada kamu dengan benar wahai Nabi Muhammad, dan kamu harus berpegang teguh kepada Al-Qur’an dengan mengikuti petunjuk berupa perintah dan larangan agar mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dengan perintah dan larangan tersebut Allah tidaklah berkehendak menzalimi siapa pun di seluruh alam, tetapi orang-orang kafir itulah yang menganiaya diri mereka sendiri dengan berpecah belah dan berselisih tentang kebenaran ajaran agama, sehingga mereka pantas mendapat siksaan yang pedih.

402

Mahasuci Allah dari perbuatan aniaya karena milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Allah Mahasempurna, Mahakaya, dan tidak memerlukan apa pun dari hamba-Nya, dan hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan. Kemudian Dia akan mengadakan perhitungan dan memberi pahala kepada orang yang taat dan menghukum orang yang zalim.

403

Setelah Allah menjelaskan kewajiban berdakwah bagi umat Islam dan menjaga persatuan dan kesatuan, maka dalam ayat ini dijelaskan bahwa kewajiban tersebut dikarenakan kamu (umat Islam) adalah umat terbaik dan paling utama di sisi Allah yang dilahirkan, yaitu ditampakkan untuk seluruh umat manusia hingga akhir zaman, karena kamu menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah dengan iman yang benar, sehingga kalian menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya serta beriman kepada rasul-rasul-Nya. Itulah tiga faktor yang menjadi sebab umat Islam mendapat julukan umat terbaik. Sekiranya Ahli Kitab beriman sebagaimana umat Islam beriman, menyuruh yang makruf dan mencegah yang mungkar serta tidak bercerai berai dan berselisih tentang kebenaran ajaran agama Allah, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Kenyataannya di antara mereka ada yang beriman sebagaimana imannya umat Islam, sehingga sebagian kecil dari mereka ini pantas mendapat julukan sebaik-baik umat, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik, tidak mau mengikuti petunjuk dan tidak taat kepada Allah serta mengingkari syariat-Nya.

404

Meskipun kebanyakan Ahli Kitab adalah fasik, tetapi mereka tidak akan membahayakan kamu, karena Allah akan menjaga kamu selama kamu menjalankan tiga faktor yang disebut dalam ayat sebelumnya. Tidak ada yang bisa mereka lakukan kecuali gangguan-gangguan kecil saja, seperti cemoohan, ancaman, dan cercaan. Dan jika suatu ketika mereka memerangi kamu, niscaya Allah akan menolong orang-orang yang beriman, sehingga mereka mundur berbalik ke belakang karena kalah. Selanjutnya mereka tidak mendapat pertolongan dari siapapun.

405

Tidak saja menderita kekalahan, mereka selalu diliputi kehinaan dan tidak ada lagi kebanggaan akibat kekalahan itu di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang pada dua hal, yaitu tali ajaran agama Allah dan tali perjanjian dengan manusia di mana mereka akan aman selama perjanjian itu berlaku. Tetapi mereka melanggar, sehingga mendapat murka dari Allah dan selalu diliputi kesengsaraan. Murka Allah kepada mereka yang demikian itu, karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak, padahal tidak ada alasan yang menyebabkan nabi pantas dibunuh. Yang demikian itu, yaitu kekufuran dan pembunuhan yang terjadi, karena mereka terus-menerus durhaka dan melampaui batas, banyak berbuat maksiat, memuja dunia, serta mengubah isi kitab suci mereka.

406

Pada ayat sebelumnya dijelaskan bahwa Ahli Kitab diliputi rasa kehinaan karena kalah perang, maka dalam ayat ini dijelaskan bahwa mereka itu tidak seluruhnya sama dalam hal ingkar kepada Allah dan jahat terhadap sesama manusia. Di antara Ahli Kitab ada golongan yang jujur, lurus, melaksanakan tuntunan Nabi mereka, beriman kepada Allah dan kerasulan Muhammad. Hal ini dikarenakan mereka membaca ayat-ayat Allah pada sebagian malam hari, dan mereka juga tunduk kepada Allah dengan bersujud, yaitu tunduk dan patuh dan mendirikan salat.

407

Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir dengan iman yang benar, sehingga tampak pada perilaku mereka, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera serta tidak menunda-nunda mengerjakan berbagai kebajikan. Mereka termasuk orang-orang saleh, yaitu orang yang baik dan mengajak orang lain untuk berbuat baik. Mereka itulah orang-orang yang beruntung dan mendapat rida Allah.

408

Untuk menyenangkan hati mereka, maka Allah memberitahu bahwa amal saleh dan kebajikan apa pun yang mereka kerjakan, baik yang tersembunyi maupun yang tampak, tidak ada yang mengingkarinya dan pasti akan diberi pahala dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang benar-benar beriman dan bertakwa yang berbuat baik hanya untuk mencari rida-Nya.

409

Jika amal perbuatan orang yang beriman akan mendapatkan balasan kebaikan dari Allah, maka pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa ketentuan itu tidak berlaku bagi orang kafir. Sesungguhnya tidak akan berguna bagi orang-orang kafir, baik harta yang dikumpulkan dan dipuja maupun anak-anak mereka yang selalu dibangga-banggakan, sedikit pun tidak dapat memberi manfaat untuk menolak azab dan siksa yang sudah ditetapkan Allah baik di dunia maupun di akhirat. Mereka itu penghuni neraka sebagai hukuman atas kedurhakaan mereka selama hidup di dunia, dan mereka kekal di dalamnya.

410

Perumpamaan harta yang mereka infakkan baik secara ikhlas tapi tanpa dilandasi iman yang benar atau karena mencari popularitas di mata manusia di dalam kehidupan dunia ini, adalah ibarat angin yang mengandung hawa yang sangat dingin, yang menimpa tanaman yang siap dipanen, milik suatu kaum yang menzalimi diri sendiri, karena tidak beriman kepada Allah dan hari akhir, lalu angin itu merusaknya, sehingga tanaman yang siap dipanen tersebut seolah hangus terbakar dan pemiliknya tidak sedikit pun mendapatkan hasil. Karena tujuan infak mereka adalah popularitas, maka itulah yang mereka dapatkan. Dengan demikian Allah tidak menzalimi mereka, tetapi mereka yang menzalimi diri sendiri karena mereka hanya memburu kehidupan duniawi dan tidak percaya kepada kehidupan ukhrawi. .

411

Setelah pada ayat sebelumnya Allah menjelaskan bahwa amal perbuatan orang kafir tidak akan mendatangkan kebaikan karena tidak dilandasi keimanan, maka pada ayat ini Allah memperingatkan umat Islam agar tidak menjadikan orang kafir sebagai orang kepercayaan, karena mereka akan berkhianat. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang-orang yang di luar kalanganmu, yaitu orang-orang yang tidak beriman atau beriman tidak secara benar seperti orang-orang munafik, sebagai teman kepercayaanmu, sehingga kamu membocorkan rahasiamu, karena mereka tidak henti-hentinya menyusahkan dan menimbulkan kemudaratan atas kamu. Mereka berbuat itu karena mengharapkan kehancuranmu yang diawali dengan perpecahan dan bercerai-berai. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka berupa ucapan-ucapan buruk yang menyakitkan, umpatan dan mereka senang ketika kalian kesusahan. Hal itu telah cukup menjadi bukti kedengkian mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat daripada yang mereka ucapkan dan tampakkan. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat sebagai tanda yang membedakan antara lawan dengan kawan, dan jika kamu mengerti pastilah kamu tidak menjadikan mereka sebagai teman kepercayaan.

412

Beginilah kamu, wahai umat Islam! Kamu salah telah menyukai mereka lantaran sikap manis mereka yang pura-pura, padahal mereka tidak menyukaimu karena agama dan pandangan hidupmu tidak sama dengan mereka, dan kamu beriman kepada semua kitab termasuk kitab yang diturunkan kepada Nabi mereka, padahal mereka beriman hanya kepada sebagian isi kitab yang diturunkan kepada Nabi mereka dan mengingkari kerasulan Nabi Muhammad dan kebenaran Al-Qur’an. Apabila sebagian dari mereka berjumpa kamu, mereka berkata, “Kami beriman,” padahal ucapan itu hanya untuk menipu kamu. Hal tersebut terbukti apabila mereka menyendiri berada di belakangmu dan jauh dari kamu, mereka menggigit ujung jari karena marah yang mencapai puncaknya dan disertai rasa benci kepadamu karena kamu beriman kepada Allah dan kerasulan Nabi Muhammad. Mereka berharap agar nikmat iman itu lenyap dari kamu. Katakanlah kepada mereka, “Matilah kamu karena kemarahanmu itu, yaitu marahlah dan bencilah kami sampai kamu mati!” Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala isi hati, mengetahui kebencianmu, kemarahanmu, kedengkianmu dan kebohonganmu kepada kami.

413

Jika mereka yang berhati dengki itu melihat kamu memperoleh kebaikan, kemenangan perang, rezeki yang melimpah, kesehatan dan kemuliaan, niscaya mereka bersedih hati bahkan hal tersebut membuat mereka marah, tetapi jika kamu tertimpa bencana, seperti sakit, kemiskinan atau kalah perang, maka mereka bergembira karenanya. Allah memberi umat Islam tuntunan agar tetap bersabar dan bertakwa kepada Allah ketika menghadapi orang yang bersifat demikian. Karena jika kamu bersabar tidak terbawa hawa nafsu untuk membalasnya dengan perbuatan jahat, dan bertakwa kepada Allah dengan tetap istikamah dalam bersabar, maka tipu daya mereka tidak akan menyusahkan dan mendatangkan bahaya bagi kamu sedikit pun. Sungguh, Allah Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan dan Maha Mengetahui tipu daya yang mereka rahasiakan.

414

Pada ayat ini Allah mengingatkan Umat Islam akan kisah Perang Uhud. Dan ingatlah, ketika engkau wahai Nabi Muhammad, berangkat pada pagi hari Jum'at, meninggalkan keluargamu, yaitu istrimu Aisyah untuk mengatur strategi perang, dan pada hari Sabtu kamu menempatkan orang-orang beriman pada pos-pos strategis untuk pertempuran. Allah Maha Mendengar pembicaraan lagi Maha Mengetahui isi hati semua orang.

415

Ketika itu ada dua golongan dari pihak kamu, yakni Bani Salamah dari suku Khazraj dan Bani Harisah dari suku Aus, ingin mundur dan membatalkan niatnya untuk ikut berperang karena takut mati, setelah mengetahui orang-orang munafik yang dipimpin 'Abdullah bin Ubay yang jumlahnya sepertiga dari pasukan Islam telah batal berangkat berperang, padahal Allah adalah penolong mereka, yaitu kedua suku tersebut. Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal, tidak mengandalkan jumlah prajurit dan perlengkapan perang.

416

Kejadian dalam Perang Uhud membuat sebagian orang mukmin ragu akan kepastian pertolongan Allah, oleh karena itu Allah meyakinkan mereka dan menegaskan bahwasannya sungguh, Allah telah menolong kamu dalam perang Badar yang terjadi pada tanggal 17 Ramadan tahun kedua Hijriah, padahal ketika itu kamu dalam keadaan lemah, karena jumlah kamu sedikit dan perlengkapan perang kamu sangat sederhana. Karena kamu meyakini datangnya pertolongan Allah, maka kamu mendapat kemenangan. Karena itu bertakwalah kepada Allah dalam segala urusan, agar dengannya kamu mensyukuri semua anugerah-Nya.

417

Ayat ini menggambarkan upaya Rasulullah sebagai pemimpin untuk menyemangati umat Islam yang akan ikut Perang Uhud. Ingatlah, ketika engkau, wahai Nabi Muhammad, mengatakan kepada orang-orang beriman, “Apakah tidak cukup bagimu bahwa Allah membantu kamu dengan bantuan yang tidak tampak, yaitu tiga ribu malaikat yang diturunkan dari langit?”

418

“Ya” cukup. Meskipun jumlah tersebut sudah cukup, tetapi jika kamu bersabar menghadapi lawan dan bertakwa dengan melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya, ketika mereka, orang-orang kafir, datang menyerang kamu dengan tiba-tiba, niscaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang tampak berupa lima ribu malaikat yang memakai tanda, yaitu malaikat yang akan terlibat langsung dalam peperangan sesuai cara dan ketentuan Allah. Para malaikat tersebut digambarkan seperti para pemberani dalam peperangan yang lazimnya menggunakan tanda-tanda khusus.

419

Dan Allah tidak menjadikannya, yakni pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi kemenanganmu, dan agar hatimu tenang karenanya. Dan tidak ada kemenangan itu, selain dari Allah Yang Mahaperkasa, tidak bisa dikalahkan oleh siapa pun, Mahabijaksana dalam setiap anugerah-Nya, baik berupa kemenangan maupun kekalahan. Ayat ini menegaskan bahwa kemenangan itu datang dari Allah dan atas kehendak-Nya, dengan perantaraan malaikat yang diturunkan Allah untuk membantu mereka. Bantuan akan diberikan jika manusia bertakwa kepada Allah dan bersabar dalam ketakwaan tersebut.

420

Pertolongan dan bantuan Allah kepada kamu dalam perang Badar adalah untuk membinasakan segolongan orang kafir dengan terbunuhnya tujuh puluh pemimpin mereka, antara lain Abu Jahal, atau untuk menjadikan mereka hina dengan tertawannya tujuh puluh personel mereka selain yang terbunuh, sehingga mereka kembali tanpa memperoleh apa pun dari yang mereka harapkan, yaitu menghancurkan Islam dan membunuh Nabi Muhammad.

421

Kejadian yang menimpa umat Islam dalam Perang Uhud membuat Nabi sangat terpukul. Hamzah bin ‘Abdul Muthalib, paman Nabi, gugur, dibelah perutnya dan dikeluarkan hatinya lalu dikunyah oleh Hind binti ‘Utbah bin Rabiah. Rasulullah juga terluka, gigi taringnya patah dan wajahnya berlumuran darah. Rasulullah lalu berdoa kepada Allah agar menghukum sebagian orang kafir, maka Allah menegaskan bahwa hal itu bukan menjadi urusanmu Nabi Muhammad, apakah Allah berkehendak mengilhamkan penyesalan bagi mereka lalu mereka bertobat dan Allah menerima tobat mereka, atau mengazabnya atas kekafiran dan kejahatan mereka, karena sesungguhnya mereka orang-orang zalim yang pantas mendapatkan azab.

422

Segala urusan haruslah dikembalikan kepada Allah, karena milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dia mengampuni dosa dan merahmati siapa yang Dia kehendaki, dan mengazab siapa yang Dia kehendaki yang memang wajar diazab karena perbuatan jahat mereka. Dan Allah Maha Pengampun bagi orang yang bertobat dan Maha Penyayang dengan memaafkan dosa orang yang bertobat kepada-Nya.

423

Kaum kafir membiayai perang, termasuk Perang Uhud, dengan harta yang mereka peroleh dengan cara riba. Oleh karena itu Allah mengingatkan, “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba, yaitu mengambil nilai tambah dari pihak yang berutang dengan berlipat ganda sebagaimana yang terjadi pada masyarakat Jahiliah, maupun penambahan dari pokok harta walau tidak berlipat ganda, dan bertakwalah kepada Allah, antara lain dengan meninggalkan riba, agar kamu beruntung di dunia dan di akhirat” (Lihat: Surah al-Baqarah/2: 279).

424

Dan peliharalah dirimu dari api neraka, lantaran kamu menghalalkan, mempraktikkan, dan memakan riba, yang mengantarkan kamu kepada siksa api neraka yang disediakan bagi orang-orang kafir. Karena praktik riba dapat menghancurkan sistem ekonomi maka pelaku riba ditempatkan dalam tempat yang sama dengan orang-orang kafir.

425

Setelah Allah menjelaskan kejahatan dan hukuman bagi pelaku riba, pada ayat ini Allah mengemukakan tuntunan umum tentang kewajiban taat kepada Allah dan Rasulullah. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul Muhammad, agar kamu diberi rahmat oleh Allah (Lihat: Surah anNisa’/4: 59).

426

Setelah diperintahkan taat kepada Allah dan Nabi Muhammad, umat Islam diperintahkan juga untuk berlomba meningkatkan kualitas ketakwaan. Dan bersegeralah kamu dengan saling mendahului untuk mencari ampunan dari Tuhanmu dengan menyadari kesalahan dan tidak mengulangi kesalahan yang sama, dan mengerjakan amalan-amalan yang diridai Allah untuk mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, yang taat menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

427

Mereka adalah orang yang terus-menerus berinfak di jalan Allah, baik di waktu lapang, mempunyai kelebihan harta setelah kebutuhannya terpenuhi, maupun sempit, yaitu tidak memiliki kelebihan, dan orang-orang yang menahan amarahnya akibat faktor apa pun yang memancing kemarahan dan memaafkan kesalahan orang lain. Dan akan sangat terpuji orang yang mampu berbuat baik terhadap orang yang pernah berbuat salah atau jahat kepadanya, karena Allah mencintai, melimpahkan rahmat-Nya tiada henti kepada orang yang berbuat kebaikan. Pesan-pesan yang mirip dengan kandungan ayat ini disampaikan pula melalui Surah an-Nahl/16: 126; asy-Syura/42: 40 dan 43.

428

Setelah Allah menjelaskan sikap penghuni surga ketika menghadapi orang lain, maka Dia menjelaskan sikap mereka terhadap diri sendiri. Mereka adalah orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji, yaitu dosa besar yang akibatnya tidak hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang lain, seperti zina, pembunuhan, dan riba, atau menzalimi diri sendiri dalam bentuk pelanggaran apa pun yang akibatnya hanya pada pelaku saja, baik dosa tersebut dilakukan dengan sengaja atau tidak, maka segera mengingat Allah dan bertobat, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya. Sungguh Allah Maha Pengampun, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan setelah bertobat mereka tidak meneruskan atau mengulangi perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui dan menyadari akibat buruk dari perbuatan dosa dan menyadarkan mereka untuk segera bertobat.

429

Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga dengan penuh kenikmatan, keindahan dan kedamaian. Salah satu gambaran keindahan surga ialah di bawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal saleh.

430

Setelah Allah meminta manusia tidak mengulangi dan larut dalam dosa, ayat ini meminta mereka memerhatikan keadaan umat terdahulu dan kesudahan mereka. Sungguh, telah berlalu sebelum kamu sunah-sunah Allah, yaitu hukum-hukum kemasyarakatan yang tidak mengalami perubahan, yaitu barang siapa melanggar perintah Allah dan RasulNya akan merugi, dan yang menegakkannya akan sukses. Karena itu berjalanlah kamu ke segenap penjuru bumi dan perhatikanlah bukti-bukti sejarah yang ada, untuk dijadikan pelajaran bagaimana kesudahan dan akibat buruk yang dialami orang yang mendustakan para rasul.

431

Inilah pesan-pesan AL-Qu’ran, suatu keterangan yang jelas, yang menghilangkan keraguan untuk semua manusia, dan menjadi petunjuk ke jalan yang benar serta pelajaran untuk diambil hikmah bagi orang-orang yang bertakwa.

432

Setelah menjelaskan sunatullah dan bagaimana kesudahan orangorang yang melanggar sunatullah tersebut, pada ayat ini Allah memberi motivasi agar kesedihan akibat kegagalan dalam Perang Uhud tidak berkepanjangan. Dan janganlah kamu merasa lemah menghadapi musuh, dan jangan pula bersedih hati karena kekalahan dalam Perang Uhud, sebab kamu paling tinggi derajatnya di sisi Allah, jika kamu orang beriman dengan sebenar-benarnya.

433

Jika kamu pada Perang Uhud mendapat luka, maka mereka pun pada Perang Badar mendapat luka yang serupa. Dan masa kejayaan dan kehancuran, kemenangan dan kekalahan itu, Kami pergilirkan di antara manusia agar mereka mendapat pelajaran bahwa Allah pengatur segalanya, dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman dengan orangorang kafir dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya gugur sebagai syuhada, yaitu orang-orang yang disaksikan keagungannya atau menjadi saksi kebenaran. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zalim sehingga tidak menjadikan mereka syuhada

434

dan kegagalan umat Islam dalam Perang Uhud adalah agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman dari dosa dan kesalahan mereka, dan membinasakan, mengurangi sedikit demi sedikit jumlah orang-orang kafir.

435

Setelah menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan Perang Uhud, maka pada ayat ini Allah jelaskan prinsip umum perjuangan untuk mendapatkan surga. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, sebagai anugerah dari Allah, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad, yaitu: berperang untuk menegakkan Islam dan melindungi orang Islam; memerangi hawa nafsu; mendermakan harta benda untuk kebaikan Islam dan umat Islam; atau memberantas kejahatan dan menegakkan kebenaran, di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar dalam berjihad, sedangkan kesabaran adalah syarat keberhasilan dalam berjihad

436

Ayat ini mengkritik orang-orang yang meninggalkan medan Perang Uhud padahal mereka telah berjanji siap mati syahid sebagaimana syuhada Badar. Dan kamu benar-benar mengharapkan mati syahid sebelum kamu menghadapinya dalam Perang Uhud; maka sekarang kamu sungguh telah melihatnya, yakni apa yang kamu harapkan itu, dan kamu menyaksikannya, yakni kematian itu dengan mata kepala kamu.

437

Ketika beredar berita bahwa Nabi gugur dalam Perang Uhud, pasukan muslim yang imannya lemah meninggalkan medan perang bahkan ada yang kembali kafir dan minta perlindungan Abu Sufyan, pemimpin pasukan kafir. Allah kemudian mengingatkan bahwa Nabi Muhammad hanyalah seorang Rasul yang suatu saat pasti akan meninggal dunia sebagaimana sebelumnya telah berlalu, yakni telah meninggal dunia, beberapa rasul baik karena terbunuh atau sakit biasa. Apakah jika dia wafat atau dibunuh lalu kamu berbalik ke belakang meninggalkan Islam dan menjadi murtad? Barang siapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikit pun, tetapi ia sendiri yang akan rugi dan celaka karena kembali kepada kesesatan. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur, yang tetap mempertahankan iman dan melaksanakan tugas dengan baik dalam situasi terancam sekalipun.

438

Sebagian pasukan muslim lari dari medan Perang Uhud karena takut mati. Mereka lupa bahwa setiap yang bernyawa tidak akan mati dengan sebab apa pun kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya sehingga tidak bisa disegerakan dengan tetap bertahan dalam medan pertempuran atau ditunda dengan meninggalkan medan perang. Barang siapa berperang dan berusaha karena menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya sebagian pahala dunia itu bagi siapa yang Kami kehendaki, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan pula kepadanya pahala akhirat itu sebagai anugerah Kami atas syukur mereka yang telah menggunakan nikmat Kami sebagaimana seharusnya, dan pasti Kami akan memberi balasan kebaikan kepada orang-orang yang bersyukur (Lihat: Surah al-Isra'/17: 18-19)

439

Ayat ini masih berisi kritikan terhadap pasukan Islam yang tidak taat kepada perintah Rasulullah dalam Perang Uhud dengan memaparkan keadaan nabi dan umat terdahulu. Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikutnya yang bertakwa juga terluka dan terbunuh. Tetapi mereka, yakni para pengikut nabi tersebut, tidak menjadi lemah kondisi fisiknya karena bencana kekalahan yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak pula menyerah kepada musuh dengan meminta perlindungan kepada mereka. Dan Allah mencintai, serta memberi anugerah kepada orang-orang yang sabar dalam menjalankan kewajiban dan menghadapi musuh.

440

Setelah pada ayat sebelumnya Allah menjelaskan kondisi fisik dan semangat pantang menyerah pengikut nabi terdahulu, lalu dalam ayat ini Dia menjelaskan situasi batin mereka yang tercermin pada ungkapan mereka. Dan tidak lain ucapan mereka hanyalah doa, “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan dan melampaui batas hukum yang ditetapkan Allah dalam urusan kami berkaitan dengan persiapan perang, dan tetapkanlah pendirian kami supaya tidak berubah niat dan tujuan kami, dan tolonglah, anugerahkan kemenangan kepada kami atas orang-orang kafir.”

441

Maka Allah mengabulkan doa mereka dan memberi mereka pahala di dunia berupa kemenangan, memperoleh harta rampasan perang, nama baik dan kehormatan, dan pahala yang baik di akhirat, yaitu surga dan keridaan Allah. Dan Allah mencintai, memberi anugrah kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.

442

Setelah dijelaskan bahwa orang yang berbuat kebaikan akan mendapatkan anugerah di dunia maupun akhirat, ayat ini mengingatkan bahwa mengikuti orang-orang kafir akan mengakibatkan kerugian bahkan kegagalan. Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menaati dan tunduk pada saran orang-orang yang kafir yang bertentangan dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya, niscaya mereka akan mengembalikan kamu ke belakang, yaitu murtad. Jika hal itu kamu lakukan maka kamu akan kembali menjadi orang yang rugi di dunia dan akhirat.

443

Jangan kamu ikuti saran orang-orang kafir, tetapi ikutilah aturan Allah, karena hanya Allah-lah pelindungmu, dan Dia penolong yang terbaik.

444

Setelah ditegaskan bahwa Allah adalah penolong yang terbaik, di sini dijelaskan salah satu bentuk pertolongan dimaksud. Yaitu akan Kami lindungi dan tolong kamu dengan masukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang kafir, untuk menyerang kaum muslim, hal itu karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu. Dan tempat kembali mereka setelah meninggal dunia ialah neraka. Dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal yang abadi bagi orang-orang zalim.

445

Setelah Rasulullah dan para sahabat kembali dari Perang Uhud, timbul pertanyaan antara mereka mengenai sebab kegagalan dalam Perang Uhud, padahal Allah sudah menjanjikan kemenangan. Dan sungguh, Allah telah memenuhi janji-Nya kepadamu sebagaimana yang terjadi pada saat awal Perang Uhud, yaitu ketika kamu membunuh pemegang panji mereka, orang kafir dan tujuh orang lainnya dengan izin-Nya, sampai pada saat kamu lemah, dan takut karena ada sebagian pasukan yang lari dari medan perang, sehingga mendahulukan meraih harta rampasan perang atas ketaatan kepada Rasulullah Muhammad dan berselisih dalam urusan berebut harta rampasan perang itu dan mengabaikan perintah Rasul agar regu pemanah tetap bertahan pada tempat yang telah ditetapkan, walau dalam situasi bagaimanapun. Peristiwa tersebut terjadi setelah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai, yaitu kemenangan dan harta rampasan perang. Di antara kamu ada orang yang menghendaki dunia berupa harta rampasan perang dan di antara kamu ada pula orang yang menghendaki akhirat dengan menaati perintah Rasulullah, seperti komandan pasukan pemanah, yaitu Abdullah bin Jubair. Kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka dengan menggagalkan kemenangan yang sudah hampir diraih untuk mengujimu siapa yang kuat imannya dan siapa yang lemah. Tetapi ketahuilah Dia benar-benar telah memaafkan kesalahan kamu dalam Perang Uhud. Dan Allah mempunyai karunia yang banyak yang diberikan kepada orang-orang mukmin yang beriman dengan sebenar-benarnya.

446

Setelah dijelaskan bahwa Allah memaafkan kesalahan mereka dalam Perang Uhud, lalu disebutkan kesalahan yang dimaksud. Ingatlah ketika sebagian kamu lari meninggalkan pertempuran dan tidak menoleh kepada siapa pun akibat rasa takut yang berlebihan, sedang Rasul yang berada di antara kawan-kawan-mu yang lain bertahan di medan perang memanggil kamu, karena itu Allah menimpakan kepadamu kesedihan demi kesedihan, yaitu kabar wafatnya Rasulullah, luka kamu, gugurnya sahabat-sahabat kamu, dan kegagalan meraih kemenangan dalam perang, agar kamu tidak bersedih hati lagi terhadap apa yang luput dari kamu, yaitu kemenangan dan harta rampasan perang, dan terhadap apa yang menimpamu, yakni luka kamu dan gugurnya sahabat-sahabat kamu. Dan Allah Mahateliti atas apa yang kamu kerjakan.

447

Usai menjelaskan ampunan Allah atas kesalahan pasukan pemanah yang meninggalkan posisinya pada Perang Uhud, Allah lalu beralih menjelaskan pertolongan-Nya kepada pasukan muslim berupa kantuk walau dalam suasana duka. Kemudian setelah kamu ditimpa kesedihan, Dia menurunkan rasa aman kepadamu berupa kantuk yang bisa menghilangkan kepenatan yang meliputi segolongan dari kamu yang kuat imannya, sedangkan segolongan lagi, yang imannya tidak kuat, telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri; mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliah, bahwa kalau Nabi Muhammad itu benar-benar nabi dan rasul Allah, tentu dia tidak akan kalah dalam peperangan. Mereka berkata, “Adakah sesuatu yang dapat kita perbuat, yakni campur tangan kita, dalam urusan ini?” Mereka berkata demikian karena ingin lepas tanggung jawab dari kegagalan dalam Perang Uhud. Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Sesungguhnya segala urusan itu di tangan Allah.” Dia yang menetapkan kemenangan atau kekalahan berdasarkan hukum kemasyarakatan yang berlaku. Mereka, orang-orang munafik, menyembunyikan dalam hatinya apa yang tidak mereka terangkan kepadamu, Mereka berkata, “Sekiranya ada sesuatu yang dapat kita perbuat dalam urusan ini, yakni seandainya Nabi mengikuti usul kita untuk menetap di Madinah, niscaya kita tidak akan dikalahkan dan teman-teman kita tidak akan dibunuh di sini.” Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Meskipun kamu ada di rumahmu,niscaya orang-orang yangtelah ditetapkan akan mati terbunuh itu keluar, juga ke tempat mereka terbunuh, karena waktu dan tempat kematian sudah ditetapkan Allah.” Allah berbuat demikian untuk menguji apa yang ada dalam dadamu, kuat atau lemahlah imanmu, dan untuk membersihkan berbagai macam dosa apa saja yang ada dalam hatimu, Dan Allah Maha Mengetahui isi hati walaupun tanpa melalui ujian.

448

Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antara kamu, tidak ikut berperang atau lari dari medan perang, ketika terjadi pertemuan, yaitu pertempuran, antara dua pasukan itu, yakni pasukan mukmin dan pasukan kafir dalam Perang Uhud, sesungguhnya mereka digelincirkan oleh setan, disebabkan sebagian kesalahan, dosa, yang telah mereka perbuat, pada masa lampau, tetapi Allah benar-benar telah memaafkan mereka. Sungguh, Allah Maha Pengampun atas segala dosa, Maha Penyantun tidak segera menghukum orang yang berbuat maksiat.

449

Usai menjelaskan peristiwa Perang Uhud, Allah lalu menjabarkan tuntunan yang harus diikuti oleh orang yang beriman. Wahai orangorang yang beriman! Janganlah kamu seperti orang-orang kafir, yakni orang munafik yang mengatakan kepada saudara-saudaranya seketurunan maupun seiman, apabila mereka mengadakan perjalanan di bumi atau pergi berperang, “Sekiranya mereka tetap bersama kita, tidak ikut berperang, tentulah mereka tidak mati dan tidak terbunuh.” Akibat perkataan yang demikian itu, Allah hendak menimbulkan rasa penyesalan yang besar di hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan siapa yang dikehendaki-Nya sesuai dengan ketetapan-Nya, dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan, yang kamu tampakkan maupun yang kamu sembunyikan.

450

Setelah diberikan tuntunan secara umum, ayat ini memberikan penegasaan kepada orang-orang yang beriman, dan sungguh, sekiranya kamu gugur di jalan Allah atau mati dengan sebab apa pun, sungguh, pastilah ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih baik bagimu daripada apa, yakni harta rampasan, yang mereka, orang-orang kafir kumpulkan.

451

Dan sungguh, sekiranya kamu mati di rumah atau di mana pun, atau gugur dalam peperangan, pastilah kepada Allah kamu dikumpulkan untuk diberi balasan sesuai amal yang kamu kerjakan.

452

Setelah memberi kaum mukmin tuntunan secara umum, Allah lalu memberi tuntunan secara khusus dengan menyebutkan karuniaNya kepada Nabi Muhammad. Maka berkat rahmat yang besar dari Allah, engkau berlaku lemah lembut terhadap mereka yang melakukan pelanggaran dalam Perang Uhud. Sekiranya engkau bersikap keras, buruk perangai, dan berhati kasar, tidak toleran dan tidak peka terhadap kondisi dan situasi orang lain, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah, hapuslah kesalahan-kesalahan mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, yakni urusan peperangan dan hal-hal duniawi lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, dan kemasyarakatan. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad untuk melaksanakan hasil musyawarah, maka bertawakallah kepada Allah, dan akuilah kelemahan dirimu di hadapan Allah setelah melakukan usaha secara maksimal. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

453

Ayat sebelumnya diakhiri dengan perintah bertawakal kepada Allah, satu-satunya penentu keberhasilan dan kegagalan. Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada siapa pun dan apa pun yang dapat mengalahkanmu, tetapi jika Allah membiarkan kamu, tidak memberi pertolongan, maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Pasti tidak ada. Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal, mengakui kelemahan diri di hadapan Allah setelah melakukan usaha secara maksimal.

454

Ketika pasukan pemanah dalam Perang Uhud melihat ganimah yang ditinggalkan oleh pasukan kafir, mereka bergegas turun dari bukit untuk mengambilnya. Sebagian mereka mengira dan khawatir Nabi Muhammmad tidak membagikan ganimah kepada mereka. Lalu Allah menegaskan bahwa tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang atau yang lainnya. Barang siapa berkhianat, dalam urusan apa pun, niscaya pada hari kiamat dia akan datang membawa dosa apa yang dikhianatkannya itu, dia akan sangat tersiksa karenanya. Kemudian setiap orang akan diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang dilakukannya ketika di dunia, dan mereka tidak dizalimi walau sedikit pun.

455

Di akhirat tidak ada sedikit pun perbuatan aniaya. Semua akan mendapat balasan amal perbuatannya secara adil. Maka adakah orang yang mengikuti keridaan Allah, sungguh-sungguh menjalankan perintahNya dan menjauhi larangan-Nya, sama dengan orang yang kembali dengan membawa kemurkaan besar dari Allah dan tempatnya di neraka Jahanam? Pasti tidak sama. Neraka Jahanam itulah seburuk-buruk tempat kembali.

456

Kedudukan mereka itu, yakni orang yang mengikuti keridaan Allah dan menghuni surga bertingkat-tingkat di sisi Allah, sesuai dengan tingkat ketakwaan mereka, dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan, ucapkan, dan sembunyikan.

457

Usai menjelaskan anugerah-Nya berupa tingkatan penghuni surga, dalam ayat ini Allah menyebut anugerah-Nya kepada kaum mukmin di dunia. Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika Allah mengutus seorang Rasul di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yakni dari jenis manusia dan dari bangsa Arab; dialah Nabi Muhammad yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, baik dalam bentuk wahyu yang diturunkan maupun yang terbentang di alam raya, menyucikan jiwa mereka dari berbagai penyakit hati, dan mengajarkan kepada mereka Kitab Al-Qur’an dan hikmah, yakni sunah atau kemahiran melakukan hal yang bermanfaat dan menolak mudarat, meskipun sebelumnya, yakni sebelum pengutusan Nabi Muhammad, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata, yakni dalam kekafiran.

458

Setelah dijelaskan bahwa diutusnya Nabi Muhammad adalah karunia Allah yang sangat besar bagi umat manusia, lalu dijelaskan tentang adanya kemenangan dan kekalahan dalam peperangan sesuai dengan ketaatan terhadap hukum kemasyarakatan. Dan mengapa kamu heran ketika ditimpa musibah kegagalan pada Perang Uhud dengan gugurnya 70 orang dari pasukan mukmin, padahal kamu telah menimpakan musibah dua kali lipat kepada musuh-musuhmu pada Perang Badar, kini kamu berkata, “Dari mana datangnya kekalahan ini?” Katakanlah, “Itu dari kesalahan dirimu sendiri karena kamu meninggalkan tuntunan Rasulullah agar pasukan pemanah tidak meninggalkan tempat hingga peperangan selesai.” Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

459

Selain kelalaian yang membuat umat Islam terpukul mundur pada Perang Uhud, masih ada faktor lain yang menyebabkannya. Dan apa yang menimpa kamu berupa kekalahan ketika terjadi pertemuan antara dua pasukan yaitu kaum muslim dengan kaum musyrik pada Perang Uhud, semua itu adalah dengan izin atau takdir Allah, sebagai ujian bagi umat Islam dan agar Allah menguji siapa orang yang benar-benar beriman dan tulus dalam berjuang di jalan Allah, dan siapa di antara mereka yang tidak tulus dalam berjuang.

460

Dan panggilan untuk berjuang itu selain untuk menguji keimanan umat Islam, juga untuk menguji orang-orang yang munafik sehingga dapat diketahui kemunafikannya dengan nyata. Kepada mereka dikatakan, “Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah dirimu, keluargamu, dan harta kekayaanmu serta negerimu.” Mereka berkata dengan nada mengejek Nabi dan orang-orang mukmin yang ikut berjuang, “Sekiranya kami mengetahui bagaimana cara berperang menghadapi musuh yang cukup banyak dengan pasukan yang banyak pula, sehingga dengan jumlah itu kita dapat mengalahkan mereka, tentulah kami mengikuti kamu. Tetapi jika jumlah kita lebih sedikit, itu berarti kita membinasakan diri sendiri, karena itu sebaiknya kita mundur. Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran daripada keimanan karena tujuan mereka berperang semata-mata hanya ingin mendapatkan ganimah, bukan untuk mengharap imbalan dari Allah. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak sesuai dengan isi hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka secara rinci dan detail tentang kemunafikan mereka.

461

Bukan hanya iman yang tidak berbekas dalam hati, solidaritas pun lenyap dari hati kaum munafik itu. Mereka itu adalah orang-orang yang berkata kepada saudara-saudaranya dari kaum muslim maupun golongan munafik lainnya, dan mereka tidak turut pergi berperang, “Sekiranya mereka mengikuti kita dan mendengarkan saran kita untuk tidak berperang, tentulah mereka tidak terbunuh dalam pertempuran itu.” Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada mereka yang menganggap mampu menampik kematian, “Cegahlah kematian itu dari diri kamu sehingga dia tidak datang menjemput kalian, jika kamu orang yang benar sanggup menolak datangnya kematian atau menunda kematian seseorang.” Ketika orang-orang munafik tidak mampu menolak dan menunda datangnya kematian, Allah menegaskan tentang posisi kaum muslim yang gugur dalam peperangan sebagai syuhada.

462

Dan jangan sekali-kali kamu sekalian mengira bahwa orang-orang yang gugur sebagai syuhada di jalan Allah itu mati dalam arti tidak dapat bergerak kesana kemari dan tidak tahu keadaan orang yang ditinggalkan. Tetapi sebenarnya mereka itu hidup dengan kehidupan lain di sisi Tuhannya di alam barzakh, bahkan dapat bergerak dan mengetahui keadaan orang yang ditinggalkan. Mereka mendapat rezeki berupa kehidupan istimewa yang penuh dengan kenikmatan di dalamnya dan kedudukan mulia dari sisi Allah.

463

Mereka yang gugur sebagai syuhada bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepadanya berupa kenikmatan surga, dan mereka bergirang hati terhadap orang yang masih tinggal di belakang melanjutkan perjuangan, yang belum menyusul mereka sebagai syuhada. Mereka pun berharap agar kaum muslim yang masih hidup juga memperoleh kedudukan mulia di sisi Allah. Diberitakan bahwa tidak ada kekhawatiran pada mereka sedikit pun tentang huru-hara hari kiamat dan mereka tidak bersedih hati akibat dosa-dosa yang dahulu pernah mereka khawatirkan, sebab Allah telah mengampuni kesalahan mereka.

464

Bahkan mereka, para syuhada, bergirang hati dengan nikmat dan karunia dari Allah berupa kebahagiaan hakiki, ketenangan jiwa, kehidupan yang menyenangkan dan abadi. Dan sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman, karena Allah tidak menggugurkan atau mengurangi amal perbuatan seseorang, selama dia benar-benar beriman dan ikhlas dalam beramal.

465

Orang-orang yang betul-betul disebut pejuang yaitu orang-orang yang menaati perintah Allah dan Rasul dengan sepenuh hati, bahkan setelah mereka mendapat luka dalam Perang Uhud berupa bencana dan musibah kekalahan, mereka tetap teguh pendirian dan tidak surut dalam melaksanakan perintah Allah. Orang-orang yang berbuat kebajikan dengan selalu memenuhi perintah Allah dan Rasul-Nya dan bertakwa di antara mereka mendapat pahala yang besar berupa kenikmatan dan kebahagiaan abadi, dan diangkat derajatnya di sisi Allah.

466

Orang-orang yang mendapat pahala besar adalah orang-orang yang menaati Allah dan Rasul. Mereka memenuhi perintah Allah untuk berjuang yang ketika ada sekelompok orang-orang munafik yang loyal kepada kaum musyrikin mengatakan kepadanya dengan nada mengejek dan meniupkan rasa ketakutan terhadap orang-orang mukmin,”Orang-orang Quraisy telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu dengan jumlah pasukan yang lebih besar dan persiapan lebih matang, karena itu takutlah kepada mereka.” Ternyata ucapan mereka itu tidak membuat orang-orang mukmin gentar dan takut, justru menambah kuat iman mereka dan mereka menjawab dengan teguh dan mantap, “Cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami dalam melawan setiap musuh dan Dia sebaik-baik pelindung yang selalu melindungi dari setiap penyerang, dan membela dari setiap penyerbu, karena kami adalah tentara Allah.”

467

Maka dengan bekal keimanan dan tekad yang kuat itu akhirnya mereka kembali pulang dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah berupa pahala kebaikan, kesejahteraan, dan kemuliaan, mereka tidak ditimpa suatu bencana atau suatu hal yang tidak mereka sukai, dan tidak berjumpa dengan seorang musuh dan mereka mengikuti keridaan Allah dengan mengikuti perintah-Nya. Allah mempunyai karunia yang besar yang diperuntukkan bagi orang-orang yang berjuang di jalan Allah, baik di dunia berupa kemenangan, maupun di akhirat kelak berupa kebahagiaan abadi.

468

Ketahuilah, wahai kaum mukmin, sesungguhnya mereka hanyalah setan yang berusaha untuk menakut-nakuti kamu dengan teman-teman setianya menebarkan rasa takut dalam hati orang-orang beriman, karena itu janganlah kalian takut kepada mereka dan terpengaruh oleh ucapan mereka, tetapi takutlah kepada-Ku Yang Mahakuasa lagi Mahaperkasa, yang memiliki kekuatan tak terkalahkan, jika kamu orang-orang beriman dan yakin akan pertolongan-Ku.

469

Setelah menjelaskan pujian kepada orang-orang mukmin yang giat memenuhi panggilan Rasul, pada ayat ini Allah mengecam tindakan orang-orang munafik yang bergegas dalam kekufuran sehingga menimbulkan rasa cemas di hati Rasulullah. Karenanya Allah menghibur Nabi. Dan janganlah engkau, wahai Nabi Muhammad, dirisaukan oleh tingkah laku orang-orang yang dengan mudah kembali menjadi kafir, yang tenggelam dalam kesesatan dan terus-menerus dalam penyimpangan. Sesungguhnya sedikit pun mereka tidak merugikan Allah, akan tetapi tindakan mereka pada hakikatnya merugikan diri mereka sendiri. Allah tidak akan memberi bagian pahala kepada mereka di akhirat berupa kenikmatan dan surga, dan mereka akan mendapat azab yang besar berupa siksa yang pedih di akhirat sebagai balasan atas kejahatan yang mereka lakukan.

470

Sesungguhnya orang-orang munafik yang membeli kekafiran dengan iman, tindakan buruk mereka sedikit pun tidak merugikan Allah melainkan dampak buruknya kembali kepada mereka sendiri, dan mereka akan mendapat azab yang pedih akibat kemunafikan dan kekafiran yang mereka perbuat.

471

Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka dengan memperpanjang umur dan tidak segera memberi hukuman atau menimpakan malapetaka kepada mereka, itu lebih baik baginya. Jika mereka mengerjakan amal saleh yang akan menyucikan dan membersihkan mereka dari sifat-sifat yang jelek, hal itulah yang akan bermanfaat bagi mereka. Akan tetapi, sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka dengan penundaan siksaan dan memberi tempo kepada mereka hanyalah agar dosa mereka semakin bertambah lantaran mereka belum sadar dan sehingga dengan demikian di akhirat mereka akan mendapat azab yang menghinakan di dalam neraka Jahanam.

472

Salah satu sunatullah bagi hamba-Nya ialah bahwa Dia tidak membiarkan orang-orang mukmin tetap di dalam kesulitan sebagaimana halnya pada Perang Uhud Allah tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dengan keimanan yang mantap dan tulus sebagaimana dalam keadaan kamu sekarang ini, bercampur baur antara orang-orang mukmin yang betul-betul ikhlas dan jujur dengan orang munafik sehingga Dia membedakan yang buruk dari yang baik melalui wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. Allah tidak akan memperlihatkan kepadamu hal-hal yang gaib, tetapi Allah memilih siapa yang Dia kehendaki di antara rasul-rasul-Nya dengan diberi pengetahuan mampu melihat isi hati manusia, sehingga dapat mengetahui siapa orang-orang yang betul-betul beriman dan siapa di antara mereka yang munafik atau kafir. Karena itu, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dengan menaati perintah Rasulullah dan berjuang di jalan Allah. Jika kamu beriman dan bertakwa kepada-Nya dengan melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan, maka kamu akan mendapat pahala yang besar dari sisi-Nya bersama para kekasih Allah di dalam surga yang penuh kenikmatan.

473

Setelah pada ayat-ayat yang lalu Allah mendorong untuk berkorban jiwa, maka pada ayat ini Allah memerintahkan agar berkorban harta benda untuk perjuangan. Ketika mendapat panggilan untuk berjuang di jalan Allah dengan jiwa raga dan harta, sebagian golongan ada yang tidak mau menerima panggilan tersebut, kemudian Allah mengecam tindakan mereka. Dan jangan sekali-kali orang-orang kaya dan berkecukupan yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya enggan menginfakkan hartanya di jalan Allah, atau untuk kepentingan sosial mengira bahwa kikir itu baik bagi mereka lantaran harta yang tidak mereka sumbangkan itu dapat mereka gunakan untuk melindungi mereka dari bencana, padahal kikir itu buruk bagi mereka karena dapat menghapus keberkahan rezeki dan membuat hati menjadi keras sehingga sulit menerima nasihat. Harta yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan di lehernya pada hari kiamat sebagai azab dan siksaan yang selalu menyertainya di akhirat akibat kekikirannya. Sesungguhnya milik Allah-lah warisan yang ada di langit dan di bumi dari seluruh harta kekayaan yang dilimpahkan kepada hamba-Nya. Dia tidak membutuhkan infak dan sedekah mereka karena Dia adalah pemilik seluruh isi langit dan bumi. Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan sehingga tidak keliru dalam memberi imbalan atas perbuatan mereka.

474

Sungguh, Allah telah mendengar perkataan orang-orang Yahudi yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah itu miskin dan kami kaya.” Orang-orang Yahudi beranggapan bahwa perintah berinfak di jalan Allah atau bersedekah untuk kepentingan sosial menunjukkan bahwa Allah miskin sehingga butuh pinjaman harta dari manusia. Seandainya Allah kaya, menurut mereka, niscaya Allah tidak menyuruh untuk berinfak dan bersedekah. Ucapan mereka kemudian dijawab oleh Allah. Kami akan mencatat perkataan mereka yang sangat buruk dengan berbagai tuduhan yang dilontarkan kepada Allah dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa hak alasan yang benar lantaran para utusan Allah tersebut menyampaikan ajaran-ajaran Allah, dan Kami akan mengatakan kepada mereka, “Rasakanlah olehmu azab yang membakar!” Itu adalah akibat harta yang mereka timbun untuk kepentingan diri sendiri dan tidak mereka sedekahkan.

475

Azab yang menimpa orang-orang fasik dan munafik dari kalangan Yahudi dan semisal mereka, yang demikian itu menurut Allah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri membunuh para nabi, melanggar janji, kikir, memakan yang haram, berkata bohong, mengambil suap dan sebagainya, dan sesungguhnya Allah tidak menzalimi hamba-hamba-Nya. Mereka yang beramal saleh dan memenuhi perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya akan menerima imbalan berupa kebahagiaan di surga, dan mereka yang ingkar akan menerima balasan siksa yang amat pedih di neraka.

476

Orang-orang yang mendapat laknat dan murka Allah yaitu orang-orang Yahudi yang mengatakan, dengan melontarkan perkataan bohong diatasnamakan Allah, “Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kami, agar kami tidak beriman kepada seorang rasul sebelum dia mendatangkan kepada kami kurban yang dimakan api sebagai tanda diterimanya kurban seseorang.” Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Sungguh, beberapa orang rasul sebelumku telah datang kepadamu, dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan membawa apa yang kamu sebutkan, tetapi kamu tetap mendustakan mereka dan mengingkari semua yang diturunkan kepada mereka. Bahkan mengapa kamu membunuhnya jika kamu orangorang yang benar.” Padahal, kamu sebenarnya hanya mengada-ada terhadap Allah, berbohong atas nama agama-Nya, dan tidak taat pada perintah-Nya.

477

Maka jika mereka mendustakan dan menolak risalah engkau, wahai Nabi Muhammad, serta berpaling dari agama, maka ketahuilah bahwa rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustaka pula, mereka membawa mukjizat-mukjizat atau bukti-bukti yang nyata, Zubur kitab samawi yang berisi hikmah-hikmah yang terang serta nasihat-nasihat yang memikat, dan Kitab samawi lainnya; Taurat, Injil, dan Al-Qur’an, yang memberi penjelasan yang sempurna tentang hukum-hukum syariat.

478

Pada ayat lalu dijelaskan sikap orang-orang munafik yang menduga bahwa mereka dapat menghindar dari kematian. Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa kematian dialami oleh setiap makhluk dan bisa terjadi kapan saja. Setiap yang bernyawa akan merasakan mati tanpa terkecuali. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasan kamu dari amal perbuatan baik dan buruk yang kamu lakukan selama di dunia. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kebahagiaan hakiki bukanlah berupa kedudukan dan pangkat yang tinggi, harta yang melimpah, rumah dan istana yang mewah. Semua itu akan musnah. Karena itu, jangan jadikan seluruh perhatian kamu pada kehidupan kini dan sekarang, karena kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya setiap orang yang hanya mementingkan kebahagiaan sementara.

479

Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu dengan berbagai cobaan, ujian, dan musibah seperti kekurangan harta, malapetaka, dan lain-lain. Karena itu Allah menguji siapa pun di antara mereka yang tetap sabar dan istikamah dalam menjalankan perintah Allah, dan mereka yang tidak menerima dengan hati lapang dan sabar. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik berupa ejekan, pendustaan, penghalangan dalam beragama, perlawanan, dan pengkhianatan. Jika kamu bersabar dan bertakwa dalam menghadapi tindakan-tindakan mereka dan tetap teguh melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. Hal itu karena orang-orang yang sabar, bertakwa, dan berbesar hati menerima setiap takdir yang berlaku akan meraih kemenangan yang gemilang atas tipu daya musuh.

480

Pada ayat lalu dijelaskan gangguan dan tipu daya orang-orang Yahudi terhadap Nabi, pada ayat ini Allah menjelaskan kelengahan dan pengabaian mereka terhadap ajaran Taurat. Dan ingatlah ketika Allah mengambil janji yang kuat berupa aturan-aturan dari orang-orang Yahudi dan Nasrani yang telah diberi Kitab, berupa perintah, “Hendaklah kamu benar-benar menerangkannya, yakni isi Kitab itu, kepada manusia, tentang amar makruf nahi mungkar, halal dan haram sebagaimana termaktub dalam kitab suci yang diturunkan dari Allah. Dan diperintahkan pula janganlah kamu menyembunyikannya, yakni isi kandungan kitab suci tersebut, seperti berita kedatangan Nabi Muhammad, dan hukum-hukum syariat tentang halal dan haram. Lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dengan tidak mengindahkan perintah-perintah Allah serta mengabaikan aturan-aturan yang telah ditetapkan dan bahkan mereka menjualnya dengan harga murah. Mereka mengubah ketentuan hukum yang telah ditetapkan Allah untuk kepentingan sekelompok orang berpengaruh demi mendapatkan imbalan duniawi. Maka itu seburuk-buruk jual-beli yang mereka lakukan karena mereka rela menukar kemuliaan ilmu, agama, pujian di sisi Allah serta mahluk-Nya, dan kekekalan di surga yang penuh nikmat, dengan kesenangan duniawi yang fana.

481

Jangan sekali-kali kamu, wahai Rasulullah, meyakini dan mengira bahwa orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan meskipun yang mereka lakukan itu perbuatan dosa atau maksiat sekali pun dan mereka suka dipuji dengan membanggakan diri atas perbuatan yang tidak mereka lakukan. Mereka, yakni orang-orang Yahudi, menutupi berita yang disampaikan Nabi, kemudian mereka menyampaikan berita itu kepada orang lain dengan mengatasnamakan dirinya, sehingga di mata orang lain merekalah yang paling paham tentang isi kitab suci. Apa yang mereka lakukan tersebut adalah demi mengharapkan pangkat dan kedudukan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, jangan sekalikali kamu mengira bahwa mereka akan lolos dari azab lantaran Allah telah menghapus pahala dari hasil usahanya dan membatalkan amalnya, karena mereka telah berbuat bohong. Mereka akan mendapat azab yang pedih akibat perbuatan dosa yang mereka lakukan.

482

Dan milik Allah-lah seluruh kerajaan langit dan bumi dengan segala isinya, dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu terhadap ciptaan-Nya dengan memberinya kehidupan dan rezeki, mengatur, mematikan, membalas, dan menghitung setiap amal perbuatan manusia.

483

Setelah menjelaskan keburukan-keburukan orang Yahudi dan menegaskan bahwa langit dan bumi milik Allah, pada ayat ini Allah menganjurkan untuk mengenal keagungan, kemuliaan, dan kebesaranNya. Sesungguhnya dalam penciptaan benda-benda angkasa, matahari, bulan, beserta planet-planet lainnya dan gugusan bintang-bintang yang terdapat di langit dan perputaran bumi pada porosnya yang terhampar luas untuk manusia, dan pergantian malam dan siang, pada semua fenomena alam tersebut terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal yakni orang yang memiliki akal murni yang tidak diselubungi oleh kabut ide yang dapat melahirkan kerancuan.

484

Orang-orang berakal yaitu orang-orang yang senantiasa memikirkan ciptaan Allah, merenungkan keindahan ciptaan-Nya, kemudian dapat mengambil manfaat dari ayat-ayat kauniyah yang terbentang di jagat raya ini, seraya berzikir kepada Allah dengan hati, lisan, dan anggota tubuh. Mereka mengingat Allah sambil berdiri dan berjalan dengan melakukan aktivitas kehidupan. Mereka berzikir kepada-Nya seraya duduk di majelis-majelis zikir atau masjid, atau berzikir kepada-Nya dalam keadaan berbaring menjelang tidur dan saat istirahat setelah beraktivitas, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi sebagai bukti kekuasaan Allah yang Mahaagung seraya berkata, “Ya Tuhan kami! Kami bersaksi bahwa tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia melainkan mempunyai hikmah dan tujuan di balik ciptaan itu semua. Mahasuci Engkau, kami bersaksi tiada sekutu bagi-Mu. Kami mohon kiranya Engkau melimpahkan taufik agar kami mampu beramal saleh dalam rangka menjalankan perintah-Mu, dan lindungilah kami dari murka-Mu sehingga kami selamat dari azab neraka.

485

Mereka berdoa kepada Allah Sang Pencipta yang menghidupkan dan mematikan. Ya Tuhan kami, sesungguhnya orang yang Engkau masukkan ke dalam neraka karena menyekutukan-Mu dan akibat keangkuhannya, maka sungguh, Engkau telah menghinakannya dengan menimpakan azab yang pedih, dan tidak ada seorang penolong pun yang dapat memberikan pertolongan bagi orang yang zalim. Karena orang-orang zalim pantas mendapatkan murka dan siksaan dari Allah.

486

Lalu mereka memohon lagi. Ya Tuhan kami, Pencipta dan Pemberi karunia! Sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru kepada iman, yaitu Nabi Muhammad dengan Al-Qur’an, mengajak seluruh umat untuk mengesakan-Mu, menaati perintah-Mu, dan menjauhi laranganMu, seraya menyeru, “Berimanlah kamu kepada Tuhanmu, pencipta alam semesta, dan pemberi karunia kepada seluruh hamba-Nya,” maka kami pun beriman dan mematuhi petunjuknya dan mengikuti jalannya. Oleh karena itu, Ya Tuhan kami, kiranya Engkau tutupi aib kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, yang telah kami lakukan akibat kelalaian kami, dan matikanlah kami dalam kebaikan, tetapkanlah kami pada kebenaran beserta orang-orang yang berbakti yaitu para pengikut rasul-rasul-Mu, di bawah naungan rida-Mu dalam keadaan memeluk agama Islam.

487

Mereka pun berdoa lagi. Ya Tuhan kami Yang Mahabijaksana! Kami memohon kepada-Mu, berilah kami karunia sebagaimana apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui rasul-rasul-Mu berupa pahala, ampunan, dan berada di dekat-Mu di surga yang penuh kenikmatan. Dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat di hadapan semua saksi pada hari berkumpulnya seluruh umat manusia dari setiap generasi. Sungguh, Engkau tidak pernah mengingkari janji. Tidak ada ucapan yang lebih baik daripada ucapan-Mu. Kami menunggu apa yang telah Engkau janjikan dan kabarkan, sebagaimana yang telah Engkau sebutkan dalam kitab suci-Mu yang diturunkan melalui utusan-Mu .

488

Setelah mereka (Ulul Albab) memanjatkan pujian dan doa kepada Allah dengan tulus dan penuh harapan, maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya dan mewujudkan harapannya dengan berfirman, “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal perbuatan atau usaha orang yang beramal serta pahala orang-orang yang berbuat kebajikan di antara kamu, baik laki-laki maupun perempuan. Keduanya memperoleh imbalan yang sama; tidak ada perbedaan antara keduanya, karena sebagian kamu adalah keturunan dari sebagian yang lain, sehingga kalian adalah bersaudara. Karenanya tidak ada kelebihan yang satu dari yang lain tentang penilaian iman dan amalnya di sisi Allah (Lihat: Surah an-Nahl/16: 97). Maka orang yang berhijrah meninggalkan negeri, keluarga, dan harta kekayaan mereka, yang karena mempertahankan keimanannya mereka diusir dari kampung halamannya, dan mereka yang disakiti lantaran berjuang pada jalan-Ku, mereka yang berperang atau berjuang dan yang terbunuh dalam perjuangan membela agamaKu pasti akan Aku hapus atau ampuni kesalahan mereka dan pasti Aku masukkan mereka ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Ampunan serta kenikmatan-kenikmatan yang mereka peroleh adalah sebagai pahala atau imbalan dari Allah yang Maha Pemurah. Dan di sisi Allah ada pahala yang baik yang menyenangkan serta anugerah yang teragung.

489

Jangan sekali-kali kamu, wahai Rasul, teperdaya atau tertipu oleh kegiatan orang-orang kafir yang bergerak dengan bebas kesana kemari di seluruh negeri dengan mengiming-imingi pangkat, harta, dan kenikmatan-kenikmatan sementara yang cepat sirna.

490

Semua yang ditawarkan orang-orang kafir berupa pangkat, harta benda, dan kemewahan itu hanyalah kesenangan sementara yang tidak bernilai jika dibanding dengan pahala Allah di surga kelak yang penuh kenikmatan dan abadi. Kemudian Allah menetapkan bagi orang-orang kafir tersebut tempat kembali mereka setelah mati, ialah neraka Jahanam agar mereka merasakan azab Allah. Neraka Jahanam itu adalah seburuk buruk tempat tinggal bagi orang-orang kafir dan mereka yang melakukan perbuatan keji selama di dunia.

491

Setelah menjelaskan imbalan bagi orang-orang kafir, berikutnya Allah menjelaskan imbalan yang diberikan kepada orang-orang yang bertakwa. Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya dengan melakukan amal perbuatan yang disukai-Nya dan meninggalkan yang dibenci-Nya, niscaya mereka akan mendapat tempat tinggal yang nyaman dan penuh kenikmatan, yaitu surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang begitu jernih, indah, dan sedap dipandang mata. Keindahan dan kenikmatan surga tersebut belum pernah mereka lihat dan belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Mereka kekal di dalamnya dan mereka tidak merasa takut atau khawatir, karena hati mereka selalu diliputi kegembiraan. Itu semua adalah sebagai karunia dari Allah yang disediakan untuk mereka. Dan apa yang di sisi Allah berupa pahala dan anugerah yang abadi adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti daripada kekayaan, kebanggaan diri, dan kemegahan sebagaimana yang diperoleh orang-orang kafir selama di dunia.

492

Setelah menjelaskan w yang diberikan Allah kepada orang-orang mukmin, kemudian Allah menjelaskan golongan mukmin lain-nya yang mendapat imbalan yang sama. Dan sesungguhnya di antara Ahli Kitab dari golongan Yahudi dan Nasrani ada kelompok orang-orang yang beriman kepada Allah dengan tulus, dan beriman kepada apa yang diturunkan kepada kamu yaitu kitab suci Al-Qur’an dan beriman kepada apa yang diturunkan kepada mereka, yaitu kitab Taurat dan Injil. Mereka menghimpun antara keimanan kepada nabi-nabi mereka sendiri dan keimanan kepada Nabi Muhammad serta ajaran-ajaran yang dibawa para nabi dalam keadaan berendah hati kepada Allah dengan tunduk dan patuh mengamalkan syariat-Nya, dan mereka tidak memperjualbelikan ayat-ayat Allah dengan harga murah, demi meraih kekayaan materi dan kemewahan, serta kedudukan yang sifatnya sementara. Mereka yang tunduk dan patuh mengamalkan syariat-Nya kelak akan memperoleh pahala di sisi Tuhannya sebagai imbalan atas amal perbuatan yang telah mereka lakukan dengan tulus di dunia. Sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya, mampu menghitung jumlah yang banyak dalam waktu singkat.

493

Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu semua dalam taat kepada Allah dengan meninggalkan perbuatan maksiat dan segala larangan dengan cara menjauhinya serta bertobatlah, dan kuatkanlah kesabaranmu terhadap musibah yang menimpamu maupun tingkah laku orang yang mungkin terasa menyakitkan. Dan tetaplah bersiap siaga dalam menghadapi musuh-musuh di perbatasan negerimu dengan selalu komitmen di jalan Allah, dan bertakwalah kepada Allah dengan menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya agar kamu termasuk orang-orang yang beruntung, yakni mendapatkan imbalan yang besar dan abadi, atas ketaatan dan kesabaran kalian. Pada akhir ayat ini Allah memperingatkan orang mukmin dengan empat perintah, yaitu bersabar, memperteguh kesabaran, komitmen di jalan Allah, dan bertakwa. Empat hal ini akan mengantarkan seseorang memperoleh keberuntungan.

494

Setelah pada surah sebelumnya Allah menjelaskan bahwa kitab suci merupakan petunjuk jalan menuju kebahagiaan dan bahwa inti seluruh kegiatan adalah tauhid, pada surah ini Allah menjelaskan bahwa untuk meraih tujuan tersebut manusia perlu menjalin persatuan dan kesatuan, serta menanamkan kasih sayang antara sesama. Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu dengan menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, mensyukuri karunia dan tidak mengkufuri nikmat-Nya. Dialah Allah yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu yaitu Adam, dan Allah menciptakan pasangannya yaitu Hawa dari diri-nya yakni dari jenis yang sama dengan Adam; dan dari keduanya, pasangan Adam dan Hawa, Allah memperkembangbiakkan menjadi beberapa keturunan dari jenis laki-laki dan perempuan yang banyak kemudian mereka berpasang-pasangan sehingga berkembang menjadi beberapa suku bangsa yang berlainan warna kulit dan bahasa (Lihat: Surah arRum/30: 22). Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta pertolongan antar sesama, dengan saling membantu, dan juga peliharalah hubungan kekeluargaan dengan tidak memutuskan tali silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu karena setiap tindakan dan perilaku kamu tidak ada yang samar sedikit pun dalam pandangan Allah. Menjalin persatuan dan menjaga ikatan kekeluargaan adalah dasar ketakwaan yang dapat mengantarkan manusia ke tingkat kesempurnaan.

495

Ayat berikut ini menjelaskan siapa yang harus dipelihara hak-haknya dalam rangka bertakwa kepada Allah. Dan berikanlah, wahai para wali atau orang yang diberi wasiat mengurus, kepada anak-anak yatim yang sudah dewasa lagi cerdas untuk mengelola harta mereka sendiri yang ada di dalam kekuasaanmu, dan janganlah kamu menukar harta anak yatim yang baik, lalu karena ketamakan kamu mengambil atau menukar harta mereka. Tindakan itu sama halnya menukar yang baik dengan yang buruk. Dan demikian pula, janganlah kamu makan harta mereka bersama hartamu dengan ikut memanfaatkan harta mereka demi kepentingan diri sendiri. Sungguh, tindakan menukar dan memakan itu adalah dosa yang besar. Jika kamu melakukan hal itu, kamu akan mendapat laknat dan murka dari Allah.

496

Diriwayatkan dari Aisyah bahwa ayat ini turun berkaitan dengan anak yatim yang berada dalam pemeliharaan seorang wali, di mana hartanya bergabung dengan harta wali dan sang wali tertarik dengan kecantikan dan harta anak yatim itu, maka ia ingin mengawininya tanpa memberinya mahar yang sesuai, lalu turunlah ayat ini. Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap hak-hak perempuan yatim yang berada di bawah kekuasaanmu, lantaran muncul keinginan kamu untuk tidak memberinya mahar yang sesuai bilamana kamu ingin menikahinya, maka urungkan niatmu untuk menikahinya, kemudian nikahilah perempuan merdeka lain yang kamu senangi dengan ketentuan batasan dua, tiga, atau empat orang perempuan saja. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil apabila menikahi lebih dari satu perempuan dalam hal memberikan nafkah, tempat tinggal, atau kebutuhan-kebutuhan lainnya, maka nikahilah seorang perempuan saja yang kamu sukai atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki dari para tawanan perang. Yang demikian itu lebih dekat pada keadilan agar kamu tidak berbuat zalim terhadap keluarga. Karena dengan berpoligami banyak beban keluarga yang harus ditanggung, sehingga kondisi seperti itu dapat mendorong seseorang berbuat curang, bohong, bahkan zalim.

497

Dan apabila telah mantap dalam menetapkan pilihan dan siap untuk menikah dengan wanita pujaan kamu, maka berikanlah maskawin yakni mahar kepada perempuan yang kamu nikahi sebagai pemberian yang penuh kerelaan, karena mahar merupakan hak istri dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh suami terhadapnya. Suami tidak boleh berbuat semenamena terhadapnya atas dasar pemberian tersebut. Kemudian, jika mereka, para istri menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati sebagai hadiah untuk kalian, maka terimalah hadiah itu dan nikmatilah pemberian itu dengan senang hati. Dengan demikian, pemberian itu halal dan baik untuk kalian.

498

Setelah penjelasan tentang hak-hak anak yatim yang harus dipenuhi, ayat ini menjelaskan larangan menyerahkan harta mereka bila mereka belum mampu mengurus. Dan janganlah kalian serahkan kepada orang yang belum sempurna akalnya, yaitu anak yatim atau orang dewasa yang belum mampu mengurus, harta mereka yang ada dalam kekuasaan kalian yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan, penyangga hidup, penopang urusan, dan penunjang berbagai keinginan dalam kehidupan ini. Sebab, dalam kondisi seperti itu mereka akan menghabiskan harta tersebut secara sia-sia. Karena itu, berilah mereka belanja secukupnya dan pakaian selayaknya yang bisa menutupi aurat dan memperindah penampilan, dari hasil harta yang kalian usahakan itu. Bersikaplah lemah lembut dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik sehingga membuat perasaan mereka nyaman dan tenteram.

499

Setelah menjelaskan tentang larangan menyerahkan harta anak yatim dalam kondisi mereka belum mampu mengelola, berikutnya Allah memerintahkan agar para wali menguji terlebih dahulu kematangan berpikir, kecerdasan, dan kemampuan mereka mengelola harta sebelum menyerahkannya. Dan ujilah kecerdasan dan mental anak-anak yatim itu dengan memperhatikan keagamaan mereka, kematangan berpikir, dan cara membelanjakan harta, kemudian latihlah mereka dalam menggunakan harta itu sampai hampir mereka cukup umur untuk menikah dengan menyerahkan harta sedikit demi sedikit. Kemudian jika menurut pendapat kamu melalui uji mental tersebut dapat diketahui dengan pasti bahwa mereka betul-betul telah cerdas dan pandai dalam memelihara dan mengelola harta, maka serahkanlah kepada mereka hartanya itu, sehingga tidak ada alasan bagi kalian untuk menahan harta mereka. Dan janganlah kamu, para wali, dalam mengelola harta ikut memakannya harta anak yatim itu dan mengambil manfaat melebihi batas kepatutan, dan janganlah kamu menyerahkan harta kepada mereka dalam keadaan tergesa-gesa menyerahkannya sebelum mereka dewasa, karena kalian khawatir bila mereka dewasa mereka akan memprotes kalian. Barang siapa di antara pemelihara itu mampu mencukupi kebutuhan hidup untuk diri dan keluarganya, maka hendaklah dia menahan diri dari memakan harta anak yatim itu dan mencukupkan diri dengan anugerah dari Allah yang diperolehnya. Dan barang siapa miskin, maka bolehlah dia makan harta itu menurut cara yang patut sekadar untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, sebagai upah atau imbalan atas pemeliharaannya. Kemudian, apabila kamu menyerahkan harta itu yang sebelumnya berada di tangan kamu kepada mereka, maka hendaklah kalian adakan saksi-saksi ketika menyerahkan harta itu kepada mereka. Dan cukuplah Allah sebagai pengawas atas segala amal perbuatan dan perilaku mereka. Dan Dia memperhitungkan semua perilaku tersebut kemudian memberinya balasan setimpal.

500

Diriwayatkan bahwa Ummu Kuhhah istri Aus bin Sabit mengadukan persoalannya kepada Rasulullah, bahwa setelah Aus gugur dalam Perang Uhud, lalu harta peninggalan Aus diambil seluruhnya oleh saudara laki-laki Aus tanpa menyisakan sedikit pun untuk dirinya dan dua putrinya hasil perkawinannya dengan Aus, kemudian turunlah ayat ini. Bagi laki-laki dewasa atau anak-anak yang ditinggal mati orang tua atau kerabatnya ada hak bagian waris dari harta peninggalan kedua orang tua dan kerabatnya yang akan diatur Allah kemudian, dan begitu pula bagi perempuan dewasa atau anak-anak yang ditinggal mati orang tua atau kerabatnya ada hak bagian waris pula dari harta peninggalan kedua orang tua dan kerabatnya, baik harta peninggalan itu jumlahnya sedikit atau banyak. Hak mewarisi itu diberikan menurut bagian yang telah ditetapkan oleh Allah.

501

Setelah menjelaskan ketentuan hak warisan bagi kaum perempuan, maka pada ayat ini Allah memberi peringatan agar memperhatikan pula kerabat lain yang tidak memeroleh harta warisan dan kebetulan hadir ketika harta warisan itu dibagikan. Dan apabila sewaktu pembagian harta warisan itu hadir atau diketahui oleh beberapa kerabat yang tidak mendapatkan harta warisan, baik mereka yang hadir adalah anak-anak yatim dan orang-orang miskin yang masih ada hubungan kerabat atau tidak, maka hendaknya berilah mereka dari harta warisan itu sekadarnya yang dapat menghibur hati mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik dan benar serta perlakukanlah mereka dengan bijaksana.

502

Setelah menjelaskan anjuran berbagi sebagian dari harta warisan yang didapat kepada kerabat yang tidak mendapatkan bagian, ayat ini memberi anjuran untuk memperhatikan nasib anak-anak mereka apabila menjadi yatim. Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan di kemudian hari anakanak yang lemah dalam keadaan yatim yang belum mampu mandiri di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan-nya lantaran mereka tidak terurus, lemah, dan hidup dalam kemiskinan. Oleh sebab itu, hendaklah mereka para wali bertakwa kepada Allah dengan mengindahkan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar, penuh perhatian dan kasih sayang terhadap anak-anak yatim dalam asuhannya.

503

Ayat ini memperingatkan bahaya berlaku aniaya khususnya kepada anak yatim. Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim tanpa alasan yang dibenarkan menurut agama, dan menggunakannya untuk kepentingan diri mereka sendiri secara berlebihan, maka dengan perbuatan tersebut sebenarnya mereka itu memakan makanan yang haram dan kotor ibarat menelan api dalam perutnya dan tindakan mereka akan mengantar mereka masuk ke dalam api yang menyala-nyala yaitu neraka. Tempat itu diperuntukkan bagi orangorang yang celaka.

504

Setelah ayat sebelumnya menjelaskan dampak orang yang mengabaikan hak orang lain, ayat ini menjelaskan ketentuan pembagian harta warisan yang dijelaskan Allah secara rinci agar tidak diabaikan. Allah mensyariatkan, yakni mewajibkan, kepada kamu tentang pembagian harta warisan untuk anak-anak kamu baik laki-laki atau perempuan, dewasa atau kecil, yaitu bagian seorang anak laki-laki apabila bersamanya ada anak perempuan dan tidak ada halangan yang ditetapkan agama untuk memperoleh warisan, disebabkan karena membunuh pewaris atau berbeda agama, maka ia berhak memperoleh harta warisan yang jumlahnya sama dengan bagian dua orang anak perempuan, karena lakilaki mempunyai tanggung jawab memberi nafkah bagi keluarga. Dan jika anak itu semuanya perempuan yang jumlahnya lebih dari dua dan tidak ada bersama keduanya seorang anak lelaki, maka bagian mereka adalah dua pertiga dari harta warisan yang ditinggalkan ibu atau ayahnya. Jika dia, anak perempuan, itu seorang diri saja dan tidak ada bersamanya anak laki-laki, maka dia memperoleh harta warisan setengah dari harta yang ditinggalkan orang tuanya. Demikianlah harta warisan yang diterima anak apabila orang tua mereka meninggal dunia dan meninggalkan harta. Dan apabila yang meninggal dunia adalah anak laki-laki atau perempuan, maka untuk kedua ibu-bapak mendapat bagian masing-masing seperenam dari harta yang ditinggalkan oleh sang anak. Jumlah itu menjadi hak bapak dan ibu, jika dia yang meninggal itu mempunyai anak laki-laki atau perempuan. Akan tetapi, jika dia yang meninggal itu tidak mempunyai anak laki-laki atau perempuan dan harta dia diwarisi oleh kedua ibu-bapaknya saja, maka ibunya mendapat bagian warisan sepertiga dan selebihnya untuk ayahnya. Jika dia yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara dua atau lebih, baik saudara seibu dan sebapak, maupun saudara seibu atau sebapak saja, lelaki atau perempuan, dan yang meninggal tidak mempunyai anak, maka ibunya mendapat bagian warisan seperenam dari harta waris yang ditinggalkan, sedang ayahnya mendapat sisanya. Pembagian-pembagian tersebut di atas dibagikan kepada ahli warisnya yang berhak mendapatkan setelah dipenuhi wasiat yang dibuatnya sebelum meninggal dunia atau setelah dibayar utangnya. Allah sengaja menentukan tentang pembagian harta warisan untuk orang tua dan anak-anak kamu sedemikian rupa karena kamu tidak mengetahui hikmah di balik ketentuan itu siapa di antara mereka yang lebih banyak manfaatnya bagi kamu dari kedua orang tua dan anak-anak kalian. Ini adalah ketetapan yang turun langsung dari Allah untuk ditaati dan diperhatikan. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, Mahabijaksana dalam segala ketetapan-ketetapan-Nya. Demikianlah ketentuan pembagian harta warisan yang ditetapkan langsung oleh Allah agar tidak terjadi perselisihan di antara ahli waris. Jika manusia yang membuat ketentuan, niscaya terjadi kecurangan dan kezaliman. Allah Mahatahu hikmah di balik ketetapan dan ketentuan itu.

505

Setelah dijelaskan tentang perincian bagian warisan sebab nasab, berikut ini dijelaskan tentang pembagian warisan karena perkawinan. Dan adapun bagian kamu, wahai para suami, apabila ditinggal mati istri adalah seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak darimu atau anak dari suami lain. Jika mereka yaitu istri-istrimu itu mempunyai anak laki-laki atau perempuan, maka kamu hanya berhak mendapat bagian seperempat dari harta yang ditinggalkannya setelah dipenuhi wasiat yang mereka buat sebelum mereka meninggal atau setelah dibayar utangnya apabila mereka mempunyai utang. Jika suami meninggal, maka para istri memperoleh bagian seperempat dari harta warisan yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak dari mereka atau anak dari istri lain. Jika kamu mempunyai anak laki-laki atau perempuan, maka para istri memperoleh bagian seperdelapan dari harta warisan yang kamu tinggalkan setelah dipenuhi wasiat yang kamu buat sebelum kamu meninggal atau setelah dibayar utang-utangmu apabila ada utang yang belum dibayar. Jika seseorang meninggal, baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan kalalah, yakni orang yang meninggal dalam keadaan tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak sebagai pewaris langsung, tetapi orang yang meninggal tersebut mempunyai seorang saudara laki-laki seibu atau seorang saudara perempuan seibu, maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu mendapat bagian seperenam dari harta yang ditinggalkan secara bersama-sama. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka mendapat bagian secara bersama-sama dalam bagian yang sepertiga itu tanpa ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Pembagian waris ini baru boleh dilakukan setelah dipenuhi wasiat yang dibuatnya sebelum meninggal atau setelah dibayar utangnya apabila mempunyai utang yang belum dilunasi. Wasiat yang dibolehkan adalah untuk kemaslahatan, bukan untuk mengurangi apalagi menghalangi seseorang memperoleh bagiannya dari harta warisan tersebut dengan tidak menyusahkan ahli waris lainnya. Demikianlah ketentuan Allah yang ditetapkan sebagai wasiat yang harus dilaksanakan dengan sepenuh hati. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan, Maha Penyantun dengan tidak segera memberi hukuman bagi orang yang melanggar perintah-Nya.

506

Apa yang dijelaskan di atas itulah batas-batas hukum yang ditetapkan Allah sebagai ketetapan yang tidak boleh dilanggar. Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya dengan mengikuti hukum-hukum Allah, maka Dia akan memasukannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai sebagai balasan yang Allah berikan kepada mereka. Mereka mendapatkan kenikmatan di surga dan kekal di dalamnya selalu dalam keadaan sehat dan tidak mengalami penuaan. Dan itulah kemenangan yang agung yang tidak pernah diganggu oleh ketakutan atau kesedihan sedikit pun.

507

Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dengan melakukan perbuatan dosa, tidak menaati perintah-perintah-Nya, dan melanggar batas-batas hukum-Nya yang telah disyariatkan untuk hamba-hambaNya, niscaya Allah akan membalas atas pelanggaran yang dilakukan dengan memasukkannya ke dalam api neraka yang penuh penderitaan, dia kekal abadi di dalamnya dan dia akan mendapat azab yang pedih dan menghinakan. Balasan yang mereka terima setimpal dengan tindakan mereka melecehkan ketentuan Allah dan meremehkan orang-orang yang mereka halangi hak-haknya.

508

Setelah Allah menjelaskan peringatan bagi pelanggar ketentuan Allah terkait dengan kewarisan, selanjutnya Allah menjelaskan peringatan yang terkait dengan harga diri kaum perempuan yang mesti dijaga. Dan kamu, wahai kaum laki-laki, apabila kamu mendapati para perempuan yang melakukan perbuatan keji seperti zina atau lesbianisme di antara perempuan-perempuanmu, yakni istri-istrimu, hendaklah terhadap mereka ada empat orang saksi di antara kamu yang adil dan bisa dipercaya yang menyaksikan perbuatan mereka. Kemudian apabila mereka yakni para saksi telah memberi kesaksian dengan jelas dan tidak ada lagi keraguan terhadap kesaksian tersebut, maka kurunglah mereka yakni istri-istrimu dalam rumah tempat tinggal mereka, dan cegahlah untuk keluar rumah sampai mereka menemui ajalnya. Ketentuan tersebut sebagai pelajaran atau hukuman atas pelanggaran yang telah mereka perbuat sampai Allah memberi jalan yang lain kepadanya tentang ketetapan atau ketentuan hukum lain. Ketentuan hukum tersebut adalah hukuman had berupa dera seratus kali bagi pelaku zina gairu muhshan (lihat juga Surah anNur/24: 2) dan hukum rajam bagi pelaku zina yang sudah menikah (muhshan). Adapun bagi perempuan lesbian hendaknya segera bertobat dan menempuh hidup normal dengan menikahi laki-laki pilihannya.

509

Adapun jika perbuatan keji tersebut dilakukan oleh kaum laki-laki, maka ketentuan hukumannya adalah sebagai berikut. Dan terhadap dua orang laki-laki yang melakukan perbuatan keji seperti zina atau homoseksual di antara kamu dan disaksikan oleh empat orang saksi, maka berilah hukuman, wahai orang yang berwenang menjatuhkan sanksi, kepada keduanya itu, dengan sanksi teguran, celaan, atau cambukan. Jika keduanya tobat dan menyesali perbuatannya sebelum hukuman had dijatuhkan dan memperbaiki diri dengan beramal saleh terus-menerus, maka biarkanlah mereka menjalani hidup dengan tenang, jangan lagi kalian menyakiti dan mengucilkan mereka. Sungguh, Allah Maha Penerima tobat siapa saja yang bertobat dan menyesali kesalahannya, Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya.

510

Pada ayat lalu ditegaskan bahwa Allah Maha Penerima tobat dan Maha Penyayang. Sesungguhnya bertobat kepada Allah yakni penerimaan tobat yang diwajibkan Allah atas diri-Nya sebagai salah satu bukti rahmat dan anugerah-Nya kepada manusia itu hanya bagi mereka yang melakukan kejahatan, baik dosa kecil maupun dosa besar, karena tidak mengerti yakni karena didorong oleh ketidaksadaran akan dampak buruk dari kejahatan itu, kemudian mereka segera bertobat kepada Allah dengan tulus disertai penyesalan yang mendalam paling lambat sesaat sebelum berpisahnya roh dari jasad. Tobat mereka itulah, yang kedudukannya cukup tinggi, yang diterima Allah. Allah Maha Mengetahui orang yang betul-betul jujur, tulus, dan ikhlas dalam tobatnya. Dia juga Mahabijaksana dengan tidak berbuat aniaya kepada hamba-Nya, sehingga Dia menerima tobat siapa yang wajar diterima dan menolak siapa yang pantas ditolak tobatnya.

511

Setelah menjelaskan tobat yang diterima dan batas akhir diterimanya tobat, berikut ini dijelaskan tentang batas akhir waktu penolakan tobat serta dampak dari penolakan itu. Dan tobat yakni pengampunan dosa itu tidaklah diberikan Allah untuk mereka yang melakukan kejahatan atau kedurhakaan secara terus-menerus, silih berganti tanpa penyesalan. Tindakan tersebut dilakukan hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka secara tiba-tiba, dan roh sudah berada di tenggorokan, atau sesaat sebelum keluarnya roh dari jasadnya, barulah dia mengatakan, “Saya benar-benar bertobat sekarang.” Tobat dalam kondisi tersebut pada saat diperlihatkan azab yang akan menimpanya, tidaklah diterima Allah (Lihat: Surah Gafir/40: 85). Dan selain itu tidak pula diterima tobat dari orang-orang yang meninggal sedang mereka dalam keadaan kafir, yakni kematiannya membawa serta kekufurannya yang tidak disertai dengan tobat. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan azab yang pedih di akhirat dan tidak ada seorang pun yang bisa menghalangi siksaan yang akan ditimpakan kepadanya.

512

Salah satu tradisi pada masa Jahiliah adalah apabila seorang pria wafat dan meninggalkan istri, maka keluarga pria itu datang untuk memperistri tanpa memberi mahar. Boleh jadi yang memperistri tersebut adalah anak tiri, mertua atau ipar wanita tersebut. Mereka memperlakukan istri dari laki-laki yang meninggal tersebut sesuai keinginan mereka tanpa memberikan hak apalagi menaruh belas kasihan, lalu turunlah ayat ini. Wahai orang-orang beriman! Tidak halal, yakni tidak dibenarkan dengan alasan apa pun, bagi kamu, laki-laki, berlaku seperti kelakuan orang-orang yang tidak beriman yaitu mewarisi harta atau diri perempuan dengan dipaksa atau tidak boleh menikah dengan laki-laki lain. Dan janganlah kamu, wahai suami, apabila telah menceraikan istri-istri kamu, menyusahkan, yakni menghalangi, mereka menikah dengan laki-laki lain. Tindakan itu kamu lakukan karena hendak mengambil kembali secara paksa sebagian dari apa saja yang telah kamu berikan kepadanya baik mahar, atau pemberian lainnya, kecuali apabila mereka sudah terbukti melakukan perbuatan keji yang nyata seperti nusyuz atau berzina, maka kamu boleh memaksa mereka menebus diri dengan mengembalikan maskawin yang telah kamu berikan, sebagai pelajaran bagi mereka. Dan bergaullah, wahai suami, dengan mereka menurut cara yang patut dan penuh kasih sayang sesuai ketentuan agama. Jika kamu tidak menyukai mereka lantaran adanya kekurangan pada diri mereka, maka bersabarlah terhadap segala kekurangan atau keterbatasan mereka. Karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu pada dirinya, padahal Allah ingin menjadikan dalam ikatan perkawinan bersamanya itu suatu kebaikan yang banyak padanya di kemudian hari. Karena, di balik kesabaran tersebut tentu ada hikmah yang banyak.

513

Dan jika kamu, wahai para suami, ingin mengganti istrimu dengan menceraikannya dan setelah menceraikannya kemudian kamu menikah dengan istri yang lain yang kamu sukai sedang kamu telah memberikan kepada seorang di antara mereka harta yang banyak sebagai mahar untuk mereka yang telah kamu ceraikan itu, maka janganlah kamu mengambil kembali walau sedikit pun pemberian itu darinya karena mahar yang telah kamu berikan itu sudah menjadi miliknya. Apakah kamu akan mengambilnya kembali harta kekayaan yang kamu jadikan mahar itu dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan menanggung dosa yang nyata? Mengambil atau meminta kembali mahar yang telah diberikan kepada mereka adalah termasuk perbuatan zalim yang dimurkai Allah.

514

Dan lantas bagaimana mungkin kamu akan mengambilnya kembali, yakni mahar atau pemberian yang telah kamu berikan kepada mereka, dengan cara paksa dan sewenang-wenang, padahal kamu telah bergaul satu sama lain sebagai suami-istri dengan menyalurkan hasrat biologis bersamanya? Dan mereka telah mengambil perjanjian yang kuat dalam ikatan perkawinan sehingga menjadi pasangan istri dari kamu, ikatan perkawinan tersebut merupakan ikatan suci yang harus dijaga sehingga siapa saja yang memutus ikatan suci itu mendapat murka Allah. Nabi berpesan, “Bertakwalah kepada Allah dalam urusan wanita. Sesungguhnya kalian telah mengambil mereka sebagai amanat Allah dan menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah.”

515

Setelah menjelaskan etika pergaulan suami istri dalam berumah tangga, maka pada ayat ini Allah menjelaskan etika seseorang terhadap ibu tirinya setelah ayahnya wafat. Dan janganlah kamu melakukan kebiasaan buruk sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Jahiliah, yaitu menikahi perempuan-perempuan yang telah dinikahi oleh ayahmu baik ayah kandung maupun orang tua dari ayah atau ibu, kecuali kebiasaan tersebut dilakukan pada masa yang telah lampau ketika kamu masih dalam keadaan Jahiliah dan belum datang larangan tentang keharamannya. Setelah datangnya larangan itu, tindakan tersebut harus dihentikan. Sungguh, perbuatan menikahi istri-istri ayah (ibu tiri) itu merupakan tindakan buruk, sangat keji, dan dibenci oleh Allah. Dan pernikahan yang sangat tercela seperti itu merupakan seburuk-buruk jalan yang ditempuh untuk menyalurkan hasrat biologis. Apakah pantas bagi orang yang berakal sehat menikahi istri ayahnya setelah sang ayah wafat, padahal ia seperti ibu kandungnya sendiri?

516

Selain haram menikahi ibu tiri sebagaimana dijelaskan di atas, diharamkan pula menikahi beberapa perempuan berikut ini. Diharamkan atas kamu menikahi ibu-ibumu termasuk juga nenekmu, anak-anakmu yang perempuan termasuk cucu perempuanmu, saudara-saudaramu yang perempuan baik kandung, seayah, atau seibu, saudara-saudara ayahmu yang perempuan termasuk saudara perempuan kakek, saudara-saudara ibumu yang perempuan termasuk saudara perempuan nenek. Demikian pula anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, maupun anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan termasuk anak-anak perempuan mereka. Itulah tujuh golongan yang haram dinikahi karena hubungan nasab. Selain itu diharamkan pula menikahi ibu-ibumu yang menyusui kamu ketika kamu dahulu berada dalam masa penyusuan (Lihat: Surah alBaqarah/2: 233, Surah al-Ahqaf/26: 15). Karena ibu susu mempunyai posisi sama dengan ibu kandung, maka perempuan yang haram dinikahi karena nasab, diharamkan pula karena persusuan. Dengan demikian diharamkan atas kamu menikahi saudara-saudara perempuanmu sesusuan apabila kamu menyusu langsung pada tempat yang sama, dengan ketentuan tidak kurang dari lima kali susuan yang mengenyangkan, baik mereka menyusu sebelum kamu menyusu, atau dalam waktu bersamaan, atau setelah kamu selesai. Selain itu diharamkan pula menikahi ibu-ibu dari istrimu atau mertua, baik istri itu telah kamu gauli layaknya suami istri maupun yang belum kamu gauli. Selain itu diharamkan pula menikahi anak-anak perempuan dari istrimu yakni anak tiri yang berada dalam pemeliharaanmu dan tinggal bersama maupun anak-anak tiri yang tidak berada dalam pemeliharaanmu, keduanya sama saja. Larangan tersebut adalah jika anak tiri itu merupakan anak dari istri yang telah kamu campuri sebagaimana layaknya suami istri. Tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu dan dia sudah kamu ceraikan atau istri yang belum kamu gauli itu meninggal dunia, maka tidak berdosa kamu menikahi anak-anak tiri dari bekas istri yang telah kamu ceraikan atau meninggal sebelum kamu menggaulinya. Dan diharamkan pula kamu menikahi istri-istri anak kandungmu atau menantumu sendiri. Demikian itulah ketentuan tentang keharaman menikahi perempuan untuk selama-lamanya. Adapun wanita-wanita yang haram dinikahi tetapi tidak untuk selamalamanya dijelaskan berikut ini. Dan diharamkan pula melangsungkan perkawinan dengan mengumpulkan dua perempuan yang bersaudara pada waktu yang sama, baik kedua perempuan itu kakak beradik, atau seorang perempuan dengan bibi yakni saudara perempuan ayah atau saudara perempuan ibu dari perempuan tersebut, kecuali perkawinan serupa yang telah terjadi pada masa lampau sebelum datangnya larangan ini. Sungguh yang demikian ini karena Allah Maha Pengampun atas segala dosa atau kekhilafan yang telah kamu lakukan, Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya. Agama Islam melarang menikahi ibu kandung, ibu tiri, ibu susu, maupun bibi (saudara perempuan ayah atau ibu), adalah untuk menghormati kedudukan dan status mereka. Bagaimana mungkin orang yang diperintahkan Allah untuk dihormati malah dijadikan istri oleh anak sendiri? Di mana letak penghormatan anak terhadap mereka, dan bagaimana dengan status anak yang lahir nanti? Demikian pula larangan memperistri dua perempuan bersaudara sekaligus dalam waktu yang sama. Tindakan ini dapat menimbulkan kecemburuan besar yang berdampak pada retaknya hubungan persaudaraan. Islam sangat menjunjung tinggi hubungan kekeluargaan atau kekerabatan apabila terjalin dengan harmonis serta kokoh, dan membenci tindakan apa pun yang dapat mendorong retak bahkan putusnya hubungan tersebut

517

Bila pada ayat yang lalu Allah melarang pernikahan yang menghimpun dua atau lebih perempuan bersaudara, maka ayat ini melarang seorang istri dinikahi oleh dua orang laki-laki. Dan diharamkan juga kamu menikahi perempuan yang sudah bersuami, kecuali hamba sahaya perempuan bersuami yang secara khusus kamu dapatkan melalui tawanan perang ketika suaminya tidak ikut tertawan, yang kemudian kamu miliki. Pengharaman itu sebagai ketetapan Allah atas kamu. Dan dihalalkan bagimu selain perempuan-perempuan yang demikian itu, yakni selain perempuan yang disebutkan oleh ayat sebelum ini, jika kamu berusaha bersungguh-sungguh membayar mahar dengan hartamu untuk menikahinya bukan dengan maksud untuk berzina. Maka karena kenikmatan yang telah kamu dapatkan dari mereka, istri-istri itu, segera berikanlah maskawinnya dengan sempurna kepada mereka sebagai suatu kewajiban yang harus kamu tunaikan. Tetapi tidak mengapa, artinya kamu tidak berdosa, wahai para suami, jika ternyata di antara kamu sebagai suami istri telah saling merelakannya, sebagian mahar atau keseluruhannya, setelah ditetapkan kewajiban pembayaran mahar itu secara bersama. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

518

Dan barang siapa di antara kamu, wahai kaum muslim, yang tidak mempunyai biaya yang dapat dipergunakan sebagai perbelanjaan untuk menikahi perempuan merdeka yang beriman, maka dihalalkan menikahi perempuan yang beriman dari hamba sahaya yang bukan kamu miliki tetapi dimiliki oleh saudaramu sesama muslim. Allah mengetahui keimanan yang ada dalam hati-mu sekalian. Janganlah kamu selalu mempersoalkan masalah keturunan, karena sebagian dari kamu adalah saudara dari sebagian yang lain sama-sama keturunan Adam dan Hawa. Karena itu, bila kamu benar-benar tidak mampu menikahi perempuan-perempuan merdeka, maka nikahilah mereka, yakni perempuan-perempuan hamba sahaya itu, dengan izin tuan yang memiliki-nya dan berilah mereka maskawin yang pantas sesuai dengan yang berlaku di kalangan masyarakat dan kondisi hamba sahaya pada waktu itu, yang tidak memberatkan kamu dan tidak pula merugikan si perempuan dan tuannya, karena mereka adalah perempuan-perempuan yang memelihara kesucian diri mereka, bukan pezina dan bukan pula perempuan yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya yang mereka sembunyikan. Apabila mereka telah berumah tangga atau bersuami, tetapi masih saja melakukan perbuatan keji dengan berbuat zina yang terbukti secara hukum, maka berilah hukuman bagi mereka yang besarnya setengah dari apa, yakni hukuman perempuan-perempuan yang merdeka dan bersuami. Kebolehan menikahi hamba sahaya itu adalah izin bagi orang-orang yang takut terjatuh terhadap kesulitan dalam upaya menjaga diri dari perbuatan zina. Tetapi jika kamu bersabar dengan cara menahan diri agar tidak berzina atau menikahi hamba sahaya, itu lebih baik bagimu daripada menikahi mereka. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

519

Allah Zat Yang Maha Mengetahui dan Mahabijaksana secara terus menerus hendak menerangkan hukum-hukum syariat-Nya kepadamu termasuk hukum tentang hubungan laki-laki dan perempuan, dan juga secara terus-menerus hendak menunjukkan kepada kamu jalan-jalan kehidupan orang yang sebelum kamu yakni para nabi dan orang-orang saleh, dan Dia secara terus-menerus pula menerima tobatmu selama kamu bertobat dengan tulus dan sepenuh hati. Allah Maha Mengetahui siapa di antara kamu yang bertobat dengan tulus sepenuh hati dan siapa yang hanya separuh hati, Mahabijaksana dalam menetapkan hukumhukum-Nya.

520

Dan ketahuilah bahwa Allah hendak menerima tobatmu yang kamu lakukan dengan tulus dan sepenuh hati, sedang orang-orang yang semata-mata hanya mengikuti keinginan hawa nafsu-nya, menghendaki dan berupaya dengan segala cara agar kamu berpaling sejauh-jauhnya dari kebenaran.

521

Allah juga hendak memberikan keringanan atas beban yang dipikulkan-Nya kepadamu. Oleh sebab itu, ketahuilah bahwa karena manusia diciptakan oleh Allah dalam keadaan bersifat lemah, maka tidak ada hukum-Nya yang di luar kemampuan manusia untuk memikulnya.

522

Ayat-ayat yang lalu berbicara tentang hukum pernikahan, sementara pernikahan itu tidak bisa dilepaskan dari harta, terutama berkaitan dengan maskawin. Oleh sebab itu, ayat berikut berbicara tentang bagaimana manusia beriman mengelola harta sesuai dengan keridaan Allah. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah sekali-kali kamu saling memakan atau memperoleh harta di antara sesamamu yang kamu perlukan dalam hidup dengan jalan yang batil, yakni jalan tidak benar yang tidak sesuai dengan tuntunan syariat, kecuali kamu peroleh harta itu dengan cara yang benar dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu yang tidak melanggar ketentuan syariat. Dan janganlah kamu membunuh dirimu atau membunuh orang lain karena ingin mendapatkan harta. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu dan hamba-hamba-Nya yang beriman.

523

Dan barang siapa berbuat demikian, dalam memperoleh harta, dengan cara melanggar hukum dan dengan berbuat zalim, maka akan Kami masukkan dia ke dalam neraka. Yang demikian itu, yakni menjatuhkan hukuman dengan siksaan neraka, adalah sesuatu hal yang sangat mudah bagi Allah.

524

Demikianlah sanksi yang akan Allah jatuhkan kepada orang-orang berbuat dosa. Pada ayat ini Allah lalu menjanjikan anugerah kenikmatan kepada orang-orang yang menjauhi dosa. Jika kamu berusaha dengan sungguh-sungguh menjauhi dosa-dosa besar terutama dosa-dosa yang bersifat penganiayaan di antara dosa-dosa besar yang telah dilarang mengerjakannya oleh Allah dan Rasul-Nya, niscaya Kami akan hapus kesalahan-kesalahanmu berupa dosa-dosa kecil yang kamu perbuat dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia, yakni surga dengan beraneka kenikmatan yang tiada tara.

525

Namun sering terjadi dalam kehidupan bahwa angan-angan untuk memperoleh sesuatu sebagaimana dimiliki orang lain bisa mendorong seseorang melakukan pelanggaran. Ayat ini berpesan agar menghindari kebiasaan berangan-angan yang menimbulkan sifat iri dan dengki kepada sesama. Dan janganlah kamu berangan-angan yang membuat kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan oleh Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain, baik karunia itu berupa kecerdasan, kemuliaan, nama baik, pangkat, dan jabatan, maupun dalam bentuk harta benda serta kekayaan yang berlimpah. Karena bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan yang sesuai dengan ketentuan Allah dan sesuai pula dengan apa yang mereka usahakan, dan begitu pula bagi perempuan pun ada bagian dari apa yang mereka usahakan sesuai petunjuk Allah dan apa yang mereka usahakan. Oleh sebab itu, janganlah berangan-angan yang menyebabkan iri hati. Mohonlah kepada Allah dengan tulus agar kamu dianugerahi-Nya sebagian dari karunia-Nya yang berlimpah ruah itu. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu termasuk angan-angan dan iri serta kedengkian yang tersembunyi dalam hati kamu.

526

Usai melarang manusia berangan-angan yang akan mendorongnya iri dan dengki atas kelebihan orang lain, termasuk dalam hal warisan, ayat ini lalu mengingatkan bahwa harta warisan itu sudah ditentukan pembagiannya oleh Allah. Dan ketahuilah bahwa untuk setiap harta peninggalan, dari apa yang ditinggalkan oleh kedua orang tua dan juga yang ditinggalkan oleh karib kerabat, Kami jadikan pewaris-pewarisnya, dan juga bagi orang-orang yang kamu telah bersumpah setia dengan mereka sebagai suami istri, maka berikanlah kepada mereka bagiannya sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Sungguh, Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.

527

Masih dalam kaitan larangan agar tidak berangan-angan dan iri hati atas kelebihan yang Allah berikan kepada siapa pun, laki-laki maupun perempuan, ayat ini membicarakan secara lebih konkret fungsi dan kewajiban masing-masing dalam kehidupan. Laki-laki atau suami itu adalah pelindung bagi perempuan atau istri, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka, laki-laki, atas sebagian yang lain, perempuan, dan karena mereka, yakni laki-laki secara umum atau suami secara khusus, telah memberikan nafkah apakah itu dalam bentuk mahar ataupun serta biaya hidup rumah tangga sehari-hari dari hartanya sendiri. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat kepada Allah dan menjaga diri ketika suami tidak ada di rumah atau tidak bersama mereka, karena Allah telah menjaga diri mereka. Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan melakukan nusyuz (durhaka terhadap suami), seperti meninggalkan rumah tanpa restu suami, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka dengan lemah lembut dan pada saat yang tepat, tidak pada sembarang waktu, dan bila nasihat belum bisa mengubah perilaku mereka yang buruk itu, tinggalkanlah mereka di tempat tidur dengan cara pisah ranjang, dan bila tidak berubah juga, kalau perlu pukullah mereka dengan pukulan yang tidak menyakitkan tetapi memberi kesan kemarahan. Tetapi jika mereka sudah menaatimu, tidak lagi berlaku nusyuz, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya dengan mencerca dan mencaci maki mereka. Sungguh, Allah Mahatinggi, Maha-besar.

528

Bila upaya yang diajarkan pada ayat-ayat sebelumnya tidak dapat meredakan sengketa yang dialami oleh sebuah rumah tangga, maka lakukanlah tuntunan yang diberikan oleh ayat ini. Dan jika kamu khawatir akan terjadi syiqaq atau persengketaan yang kemungkinan besar membawa perceraian antara keduanya, maka kirimlah kepada suami istri yang bersengketa itu seorang juru damai yang bijaksana dan dihormati dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai yang juga bijaksana dan dihormati dari keluarga perempuan. Jika keduanya, baik suami istri, maupun juru damai itu, bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah akan memberi taufik jalan keluar kepada suami-istri itu. Sungguh, Allah Mahamengetahui atas segala sesuatu, lagi Maha teliti.

529

Ayat-ayat di atas yang berbicara tentang aturan dan tuntunan kehidupan rumah tangga dan harta waris, memerlukan tingkat kesadaran untuk mematuhinya. Ayat ini menekankan kesadaran tersebut dengan menunjukkan perincian tempat tumpuan kesadaran itu dipraktikkan. Dan sembahlah Allah Tuhan yang menciptakan kamu dan pasangan kamu, dan janganlah kamu sekali-kali mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah dengan sungguh-sungguh kepada kedua orang tua, juga kepada karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh walaupun tetangga itu nonmuslim, teman sejawat, ibnu sabil, yakni orang dalam perjalanan bukan maksiat yang kehabisan bekal, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai dan tidak melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada orang yang sombong dan membanggakan diri di hadapan orang lain.

530

Ayat yang lalu ditutup dengan ungkapan ketidaksenangan Allah kepada orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. Mereka itu adalah orang yang kikir, dan juga menyuruh orang lain agar berbuat kikir dengan cara menghalangi orang lain berinfak dengan ucapan, dan memberi contoh berinfak dengan jumlah yang sangat ke-cil, dan juga secara terus menerus menyembunyikan karunia yang telah diberikan Allah kepadanya dengan tidak mau menginfakkannya. Untuk itu, Kami telah menyediakan hukuman untuk orang-orang kafir dalam bentuk azab yang menghinakan atas kesombongan mereka itu.

531

Dan termasuk ke dalam orang-orag yang sombong dan membanggakan diri itu adalah orang-orang yang menginfakkan hartanya karena ria kepada orang lain agar dilihat dan dipuji, dan juga orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak beriman kepada hari Kemudian. Barang siapa menjadikan setan sebagai temannya, karena sombong dan membanggakan diri itu adalah sifat setan, maka ketahuilah bahwa dia, setan itu, adalah teman yang sangat jahat bagi manusia.

532

Sebenarnya beriman kepada Allah dan hari Kemudian serta menginfakkan sebagian dari karunia yang diberikan oleh Allah yang sangat banyak itu, tidaklah berat. Dan apa sebenarnya keberatan bagi mereka jika mereka beriman kepada Allah dan hari Kemudian dan apa kesulitannya jika mereka menginfakkan sebagian, bukan seluruhnya, dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadanya? Sungguh tidak ada kesulitan sedikit pun untuk melakukan hal itu. Dan ingatlah bahwa Allah sesungguhnya Maha Mengetahui segala sesuatu tentang keadaan mereka.

533

Ayat yang lalu ditutup dengan sebuah pernyataan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu tentang keadaan orang-orang sombong dan membanggakan diri itu. Untuk mengikis kesan Allah menimpakan siksa yang melebihi batas kedurhakaan orang-orang yang sombong dan membanggakan diri itu, ayat ini memberi penegasan bahwa Allah tidak akan berlaku aniaya. Sungguh, ketahuilah bahwa Allah tidak akan menzalimi ketika menjatuhkan sanksi kepada seseorang, walaupun sebesar zarrah yakni sesuatu yang terkecil dan teringan, dan demikian pula jika ada kebajikan, walaupun kebajikan itu hanya sekecil zarrah, niscaya Allah akan melipatgandakan kebajikannya itu dan memberikan pahala yang besar dengan berlipat ganda dari sisi-Nya.

534

Setelah menggambarkan perilaku orang-orang yang sombong dan membanggakan diri yang dikategorikan sebagai orang-orang kafir itu, ayat berikut menghadapkan kenyataan itu terhadap orang beriman untuk ditarik pelajaran. Maka jadikanlah bahan renungan tentang bagaimanakah kelak keadaan orang kafir itu, jika Kami pada hari itu mendatangkan seorang saksi, yakni rasul, dari setiap umat, dan Kami mendatangkan engkau, wahai Muhammad, sebagai saksi atas mereka, orang-orang sombong dan membanggakan diri itu.

535

Karena pada hari ketika mereka dibangkitkan itu, orang yang kafir yang sombong dan membanggakan diri dan orang yang mendurhakai Rasul, Nabi Muhammad, berharap sekiranya mereka diratakan dengan tanah, hancur luluh menjadi tanah sehingga tidak ada yang tersisa sedikit pun dari jasmani mereka, dengan demikian mereka merasa tidak diadili lagi, padahal mereka tidak dapat menyembunyikan sesuatu kejadian apa pun dari Allah dari apa yang mereka perbuat. Sungguh hal ini menjadi pelajaran bagi orang-orang beriman.

536

Pada beberapa ayat yang lalu, Al-Qur’an menggambarkan perilaku orang-orang yang sombong dan membanggakan diri serta betapa dahsyat siksa yang akan dijumpai mereka pada hari berbangkit, sampaisampai mereka menginginkan agar disamaratakan saja dengan tanah, sehingga tidak mengalami perhitungan amal sama sekali. Namun hal itu tidak akan terjadi, karena tidak ada seorang pun yang dapat sembunyi dari pengawasan Allah. Oleh sebab itu, ayat ini dan ayat berikutnya menjelaskan bagaimana seharusnya manusia hidup di dunia agar selamat dari siksaan di hari berbangkit tersebut. Caranya ialah dengan melaksanakan salat dan bagaimana salat itu ditunaikan agar bisa menyelamatkan diri dari siksa di hari berbangkit tersebut. Wahai orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, janganlah kamu mendekati tempat salat atau melaksanakan salat ketika kamu dalam keadaan mabuk, yakni hilang ingatan karena minuman keras. Dirikanlah salat jika kamu sudah sadar apa yang kamu ucapkan, dan juga jangan pula kamu hampiri masjid ketika kamu dalam keadaan junub yang mengharuskan kamu mandi wajib, kecuali hanya sekadar melewati jalan saja, boleh kamu lakukan sebelum kamu mandi junub. Adapun jika kamu sakit yang dikhawatirkan bila menyentuh air penyakit itu akan bertambah parah atau susah disembuhkan, atau kamu sedang dalam perjalanan yang jaraknya jauh, sekitar 80 km atau lebih, atau sehabis buang air, apakah itu buang air kecil atau buang air besar, atau kamu telah menyentuh perempuan, apakah itu hanya sekadar bersentuh kulit atau berhubungan suami istri, sedangkan kamu pada waktu itu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu, sebagai pengganti wudu, dengan debu, atau tanah dan sejenisnya, yang baik, yakni suci, dengan cara usaplah wajahmu satu kali dan usap pula tanganmu, dengan mempergunakan debu atau tanah itu. Sungguh, Allah itu Maha Pemaaf, Maha Pengampun bagi hamba-hamba-Nya yang mau bertobat.

537

Tidakkah kamu memperhatikan dengan saksama orang yang telah diberi bagian Kitab Taurat? Mereka membeli kesesatan dan mereka menghendaki agar kamu tersesat menyimpang dari jalan yang benar.

538

Ayat-ayat yang lalu memberi petunjuk dalam rangka pembinaan masyarakat Islam ke dalam, sedang ayat-ayat berikut memberi tuntunan bagaimana menghadapi musuh-musuh yang mengganggu pembinaan masyarakat tersebut. Dan Allah pada hakikatnya lebih mengetahui tentang musuh-musuhmu dari diri kamu sendiri. Oleh sebab itu, berserah dirilah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi pelindung dalam menangani kepentingan kalian dan cukuplah Allah menjadi penolong bagimu dalam menghadapi musuh-musuh itu.

539

Yaitu di antara orang Yahudi, yang kebiasaan buruk mereka adalah mengubah perkataan dari tempat-tempatnya seperti menyangkut kenabian Muhammad. Dan mereka berkata, “Kami mendengar, tetapi kami tidak mau menurutinya.” Dan juga mereka mengatakan pula, “Dengarlah,” sedang engkau, Nabi Muhammad, sebenarnya tidak mendengar apa pun apa yang mereka katakan. Dan selanjutnya mereka mengatakan pula, “ra'ina” dengan memutar-balikkan lidahnya dan dengan sengaja mencela ajaran agama. Sekiranya mereka mengatakan, “Kami mendengar dan patuh, sebagai ganti dari perkataan “dan dengarlah, dan perhatikanlah kami,” tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, karena tidak menimbulkan kemungkinan keliru. Akan tetapi itu tidak mereka lakukan sehingga Allah melaknat mereka, karena kekafiran dan kedurhakaan mereka. Mereka tidak beriman kecuali hanya sedikit sekali.

540

Usai melaknat orang-orang Yahudi, pada ayat ini Allah menakut-nakuti mereka dengan siksaan yang langsung dirasakan. Wahai orang-orang yang telah diberi Kitab secara utuh! Berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan, yakni Al-Qur’an, yang kandungan pokoknya membenarkan Kitab yang ada pada kamu yaitu Taurat, yang disampaikan secara utuh kepada kalian oleh Nabi Musa. Oleh sebab itu, berimanlah kamu sebelum Kami mengubah wajah-wajah-mu, lalu Kami putar ke belakang, atau Kami kembalikan kamu ke jalan kesesatan, atau Kami akan laknat mereka sebagaimana Kami melaknat orang-orang yang berbuat maksiat pada hari Sabat (Sabtu) pada masa lampau. Dan ketetapan Allah itu pasti berlaku.

541

Boleh jadi karena orang-orang Yahudi merasa sebagai umat pilihan Tuhan, sehingga mereka beranggapan kalaupun mereka membuat kedurhakaan pasti akan diampuni oleh Allah, maka dalam ayat ini mereka diperingatkan dengan keras bahwa hal itu tidak akan terjadi. Sesungguhnya Allah Yang Mahaperkasa tidak akan pernah mengampuni dosa karena mempersekutukan-Nya, yakni dosa syirik, dan Dia mengampuni apa, yakni dosa, yang selain syirik itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah dengan yang lain, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar dan menganiaya diri sendiri.

542

Perilaku kaum Yahudi sungguh aneh, mereka mengaku mendapat petunjuk dan merasa sebagai umat pilihan Allah, tetapi mereka justru durhaka. Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang menganggap dirinya suci, yakni orang Yahudi? Sebenarnya Allah Yang Maha Mengetahui dan Mahabijaksana yang berhak menyucikan siapa yang Dia kehendaki dan mereka yang disucikan itu tidak dizalimi sedikit pun.

543

Setelah menjelaskan sifat buruk orang-orang Yahudi tersebut, Allah mengingatkan kaum muslim lebih cermat lagi. Perhatikanlah dengan seksama, betapa mereka orang-orang Yahudi itu mengada-adakan dusta terhadap Allah! Dan cukuplah perbuatan mengada-ada dengan dusta itu menjadi dosa yang nyata bagi mereka.

544

Di samping mengada-ada kedustaan, mereka juga melakukan kedurhakaan yang lain, yaitu percaya kepada Jibt dan Tagut. Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang diberi bagian dari Kitab Taurat, yakni orang-orang Yahudi itu? Mereka percaya kepada Jibt yakni berhala atau penyihir, dan Tagut, yakni selain syariat Allah, dan mengatakan kepada orang-orang kafir musyrik Mekah dengan penuh kesombongan, bahwa mereka itu lebih benar jalan-nya daripada orang-orang yang beriman dari kaum muslimin.

545

Mereka itulah orang-orang yang sangat jauh kedurhakaannya serta dilaknat oleh Allah. Dan barang siapa yang dilaknat oleh Allah, niscaya engkau tidak akan mendapatkan penolong baginya yang akan menyelamatkannya di mana pun dan kapan pun ia berada.

546

Pada ayat-ayat sebelumnya Allah menjelaskan bagaimana kaum Yahudi dengan kesombongan mereka telah berbuat durhaka, maka pada ayat ini Allah menanyakan dasar apa yang mereka punya untuk melegalkan perbuatan demikian. Sebenarnya mereka tidak mempunyai dasar apa pun. Agar terbuka kedok mereka, ayat ini mempertanyakannya. Ataukah mereka mempunyai bagian dari kerajaan dan kekuasaan. Jelas ini tidak ada. Bahkan meskipun mereka mempunyainya, mereka tidak akan memberikan sedikit pun kebajikan kepada manusia, bukan saja karena tidak memilikinya, tetapi mereka juga sangat kikir.

547

Ataukah mereka dengki kepada manusia, yakni Nabi Muhammad dan kaum muslim, karena karunia yang telah diberikan Allah kepadanya. Sungguh, Kami telah memberikan Kitab seperti Taurat, Zabur, dan Injil, dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepada mereka yakni keluarga Ibrahim kerajaan atau kekuasaan yang besar.

548

Maka di antara mereka yang diberi ilmu itu ada yang beriman kepadanya, yakni Nabi Muhammad dan risalahnya serta mengamalkan syariatnya, dan ada pula yang menolak ajarannya serta menghalangi orang lain beriman kepadanya. Cukuplah bagi mereka yang menolak dan menghalangi itu kelak pada hari Kemudian neraka Jahanam yang menyala-nyala apinya.

549

Usai menjelaskan pembangkangan kaum Yahudi, pada ayat ini Allah lalu menjelaskan adanya kaum selain Yahudi yang juga durhaka. Sungguh, orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, siapa pun mereka, kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka sebagai ganjaran atas kekafiran mereka. Setiap kali kulit mereka sudah terbakar hangus, Kami ganti dengan kulit baru yang lain, agar mereka merasakan azab yang sangat pedih. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

550

Sudah menjadi kebiasaan Al-Qur’an untuk menyebut sesuatu lalu menyebut lawannya. Setelah menjelaskan apa yang menimpa orang kafir, ayat ini lalu menjelaskan apa yang didapatkan oleh orang beriman. Adapun orang-orang yang beriman dengan iman yang benar dan mengerjakan kebajikan sebagai bukti dari keimanan mereka, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Di sana, di dalam surga itu, mereka mempunyai pasangan-pasangan yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman yang tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin

551

Dua ayat terakhir dijelaskan kesudahan dari dua kelompok mukmin dan kafir, yakni tentang kenikmatan dan siksaan, maka sekarang AlQur’an mengajarkan suatu tuntunan hidup yakni tentang amanah. Sungguh, Allah Yang Mahaagung menyuruhmu menyampaikan amanat secara sempurna dan tepat waktu kepada yang berhak menerimanya, dan Allah juga menyuruh apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia yang berselisih hendaknya kamu menetapkannya dengan keputusan yang adil. Sungguh, Allah yang telah memerintahkan agar memegang teguh amanah serta menyuruh berlaku adil adalah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah adalah Tuhan Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.

552

Agar penetapan hukum dengan adil tersebut dapat dijalankan dengan baik, maka diperlukan ketaatan terhadap siapa penetap hukum itu. Ayat ini memerintahkan kaum muslim agar menaati putusan hukum, yang secara hirarkis dimulai dari penetapan hukum Allah. Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah perintah-perintah Allah dalam AlQur’an, dan taatilah pula perintah-perintah Rasul Muhammad, dan juga ketetapan-ketetapan yang dikeluarkan oleh Ulil Amri pemegang kekuasaan di antara kamu selama ketetapan-ketetapan itu tidak melanggar ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu masalah yang tidak dapat dipertemukan, maka kembalikanlah kepada nilai-nilai dan jiwa firman Allah, yakni Al-Qur’an, dan juga nilai-nilai dan jiwa tuntunan Rasul dalam bentuk sunahnya, sebagai bukti jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari Kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya, baik untuk kehidupan dunia kamu, maupun untuk kehidupan akhirat kelak.

553

Setelah menjelaskan bagaimana sikap yang harus diperankan oleh orang-orang beriman, maka ayat berikutnya menjelaskan sifat buruk yang dimiliki oleh orang-orang munafik. Tidakkah engkau, wahai Nabi Muhammad dan kaum muslim, memperhatikan dengan seksama dan cermat, bagaimana orang-orang yang mengaku bahwa mereka telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu, yakni Al-Qur’an, dan juga beriman kepada apa yang diturunkan sebelummu, yakni Taurat, Zabur, dan Injil? Tetapi mereka, orang-orang munafik itu, masih menginginkan ketetapan hukum kepada Tagut, padahal mereka telah diperintahkan oleh Yang Mahakuasa melalui kitab yang diturunkan-Nya, untuk mengingkari Tagut itu. Dan sikap mereka seperti itu telah dipengaruhi oleh setan yang bermaksud menyesatkan mereka dari jalan Allah dengan kesesatan yang sejauh-jauhnya.

554

Bukan hanya sekadar enggan menjadikan Rasul sebagai hakim, bahkan orang-orang munafik tersebut bertindak lebih jauh dari itu. Dan apabila dikatakan kepada mereka, orang-orang munafik itu, “Marilah tunduk dan patuh kepada apa, yakni hukum dan petunjuk, yang telah diturunkan Allah dan juga tunduk dan patuh kepada keputusan Rasul,” niscaya engkau, Nabi Muhammad, melihat orang munafik, akibat dari kemunafikan mereka, menghalangi manusia dengan sekeras-keras-nya darimu.

555

Jika perilaku orang-orang munafik itu seperti yang digambarkan tersebut, bagaimana bila mereka ditimpa musibah? Maka bagaimana halnya tindakan mereka apabila kelak musibah menimpa sebagai hukuman atas keengganan mereka mengikuti tuntunan Allah disebabkan perbuatan tangannya sendiri, kemudian mereka datang kepadamu, wahai Nabi Muhammad dengan tunduk tetapi membawa dalih sambil bersumpah palsu, “Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki untuk menjadikan Tagut sebagai hakim. Tiada yang kami kehendaki selain kebaikan dan kedamaian.”

556

Ayat ini membantah pengakuan orang-orang munafik, sembari memberi umat Islam petunjuk tentang cara menghadapi kebohongan orang-orang munafik itu. Mereka itu adalah orang-orang yang sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di dalam hatinya. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, yakni jangan hiraukan mereka dan jangan percaya pada ucapan dan sumpah mereka, dan berilah mereka nasihat yang menyentuh hati mereka, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas dan menghunjam pada jiwa mereka.

557

Ayat ini menjelaskan kewajiban taat kepada Allah dan Rasul sembari mencela perilaku orang-orang munafik yang mencari hakim terhadap Tagut. Dan juga Kami tidak mengutus seorang rasul dari semua rasul yang telah diutus, melainkan dengan membawa bukti-bukti untuk ditaati dengan izin dan perintah Allah. Dan sungguh, sekiranya mereka setelah menzalimi dirinya dengan cara berhakim kepada Tagut, lalu mereka datang kepadamu, Muhammad, lalu selanjutnya mereka memohon ampunan kepada Allah dengan sepenuh hati, dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka atas kesalahan yang telah mereka perbuat, niscaya mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat atas kesalahan mereka, dan juga Maha Penyayang kepada orang-orang yang bertaubat.

558

Setelah menjelaskan bahwa Rasul diutus untuk ditaati dan tobat orang-orang munafik dapat diterima dengan syarat harus melalui permohonan Nabi kepada Allah, ayat ini menjelaskan makna yang terdalam dari ketaatan kepada Rasul. Maka demi Tuhanmu Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, mereka pada hakikatnya tidak beriman dengan iman yang sesungguhnya yang dapat diterima Allah, sebelum mereka menjadikan engkau, Muhammad, sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan atau dalam masalah yang tidak jelas dalam pandangan mereka, sehingga kemudian setelah tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan dalam kedudukanmu sebagai hakim, dan mereka menerima keputusanmu dengan penerimaan yang sepenuhnya.

559

Pada ayat-ayat yang lalu diperingatkan bahwa orng-orang munafik itu sebenarnya tidak mau menerima Nabi sebagai hakim, walaupun ketentuan itu diwajibkan oleh Allah atas diri mereka. Pada ayat-ayat berikut digambarkan sikap mereka bahwa apa pun perintah tidak akan mereka lakukan disebabkan kemunafikan mereka. Dan sekalipun telah Kami perintahkan kepada mereka, orang-orang munafik itu, “Bunuhlah dirimu,” sebagaiman dulu pernah ditetapkan sanksi semacam ini terhadap orang-orang Yahudi, “atau keluarlah kamu dari kampung halamanmu,” sebagaimana yang dilakukan oleh kaum muslim dulu dari Mekah ke Madinah, ternyata mereka, orang-orang munafik, tidak akan melakukannya karena lemahnya iman mereka, kecuali sebagian kecil saja dari mereka. Dan sekiranya mereka benar-benar melaksanakan perintah dan pengajaran yang diberikan oleh Allah dan Rasul, niscaya itu lebih baik bagi mereka dari apa yang mereka lakukan selama ini, dan lebih menguatkan iman mereka yang selama ini terombang ambing dalam kemunafikan.

560

pabila mereka meksanakan perintah dan pengajaran yang diberikan oleh Allah dan Rasul itu, dan dengan demikian, pasti Kami berikan kepada mereka anugerah yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya, serta pahala yang besar dari sisi Kami.

561

Pada waktu yang bersamaan, pasti Kami akan tunjukkan pula kepada mereka jalan yang lurus yang mengantarkan mereka menuju kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

562

Dan barang siapa menaati Allah dengan mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya, dan juga menaati Rasul dengan cara memuliakan dan memperkenankan perintahnya, maka mereka yang sehari-hari beramal dengan ikhlas seperti itu, akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah di dalam surga, yaitu para nabi, para pencinta kebenaran, yakni para sahabat Nabi, orang-orang yang mati syahid di medan perang dan orang-orang beramal saleh. Mereka itulah orang yang telah mencapai kedudukan yang tinggi di sisi Allah dan juga merekalah sebenarnya teman yang sebaik-baiknya di kehidupan dunia.

563

Yang demikian itu, yakni keadaan bersama-sama dengan para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orangorang saleh berada di kehidupan surga, adalah karunia yang bersumber dari Allah, dan cukuplah Allah Yang Maha Pemurah yang juga Maha Mengetahui pemberi ganjaran yang setimpal.

564

Wahai orang-orang yang beriman! Bersiapsiagalah kamu menghadapi musuh, dan majulah dengan sungguh-sungguh dan penuh keberanian ke medan pertempuran secara berkelompok yakni menyerang secara bergelombang sekelompok dengan sekelompok bila taktik ini terbaik, atau majulah bersama-sama secara serentak apabila taktik ini kamu nilai lebih efektif.

565

Dan sesungguhnya ingatlah, wahai orang-orang beriman, di antara kamu pasti ada orang yang sangat enggan dan sangat berat hati bila diajak ke medan pertempuran. Lalu jika kamu ditimpa musibah, yakni kamu mengalami kekalahan di medan perang yang mereka tidak ikut itu, dia berkata, “Sungguh, Allah telah memberikan nikmat kepadaku karena tidak menjadi korban dalam peperangan itu karena aku memang tidak ikut berperang bersama mereka.”

566

Dan sungguh, jika kamu mendapat karunia dari Allah berupa kemenangan dalam perang dan memperoleh ganimah tentulah dia mengatakan dengan sangat menyesal bercampur keinginan mendapatkan ganimah, seakan-akan belum pernah ada hubungan kasih sayang antara kamu, kaum muslim, dengan dia, orang munafik, “Wahai, sekiranya aku bersama mereka ikut dalam peperangan, tentu aku akan memperoleh kemenangan yang agung pula,” yakni bangga sebagai pemenang perang dan memperoleh harta rampasan perang.

567

Setelah ayat-ayat yang lalu mengecam perilaku orang-orang munafik yang selalu berkelit bila diajak berperang, ayat-ayat berikut membangkitkan semangat untuk maju ke medan perang menghadapi musuh. Karena itu, hendaklah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya menjual dalam arti menukar dan mengorbankan kehidupan dunia yang mereka miliki untuk mendapatkan kebahagiaan pada kehidupan akhirat, dengan cara berperang di jalan Allah menegakkan keadilan dan kebenaran. Dan barang siapa di antara kalian yang ikut berperang di jalan Allah, lalu gugur menjadi syahid karena dikalahkan oleh musuh atau memperoleh kemenangan selamat dari gugur di medan perang, maka kelak akan Kami berikan pahala dengan nikmat yang besar kepadanya.

568

Demikian besar nilai di sisi Allah terhadap orang yang ikut berperang di jalan Allah. Tidak ada alasan untuk menghindar dari tugas tersebut. Oleh sebab itu, mengapa kamu tidak mau ikut dalam barisan berperang di jalan yang bertujuan utuk menegakkan agama Allah dan juga membela orang yang lemah, baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak, apakah itu orang tua, handai tolan, atau putra-putri kamu yang masih berada di Mekah terjebak dalam pengawasan orang-orang musyrik. Mereka itulah yang selalu berdoa, “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri Mekah ini, bukan karena tidak senang kepada Mekah ini, tetapi karena orang-orang kafir yang menjadi penduduknya dan yang mengusai kota tersebut berlaku zalim kepada kami. Ya Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Perkasa, berilah kami pelindung dari sisi-Mu, dan berilah pula kami penolong dari sisi-Mu.”

569

Allah mengingatkan sekali lagi tentang nilai orang-orang beriman dan orang-orang kafir. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berperang di jalan Allah untuk menegakkan keadilan dan kebenaran, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan Tagut dengan tujuan menebarkan kejahatan dan berbuat kezaliman. Maka oleh sebab itu, perangilah kawan-kawan setan itu agar kejahatan dan kezaliman tidak terus berkembang, karena sesungguhnya tipu daya setan dan juga kawan-kawan setan itu lemah dan rapuh.

570

Ayat-ayat yang lalu menggambarkan dua motivasi perang dan dua kelompok pada masing-masing motivasi itu. Ayat-ayat berikut menggambarkan fenomena yang ada di sebagian kelompok orang beriman yang enggan diajak berperang. Tidakkah engkau memperhatikan, wahai kaum beriman, orang-orang yang dikatakan kepada mereka, yakni orangorang yang menampakkan dirinya beriman dan minta izin berperang sebelum ada perintah berperang? Dikatakan kepada mereka, “Tahanlah tanganmu dari berperang karena belum waktunya, laksanakanlah salat guna membangun hubungan dengan Allah, dan tunaikanlah zakat untuk membangun hubungan dengan sesama!” Ketika situasi telah menuntut untuk melakukan perang karena kaum muslim bertambah teraniaya, maka mereka pun diwajibkan untuk berperang, tiba-tiba sebagian mereka golongan munafik yang telah hidup nyaman pada waktu turunnya ayat ini, takut kepada manusia sebagai musuh yakni orang-orang kafir seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih dahsyat lagi takut dari itu. Dalam kondisi dihantui oleh rasa takut menghadapi musuh dan takut kehilangan kesenangan yang sudah diperoleh, mereka berkata, “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami, padahal kami belum terlepas dari kesulitan hidup? Mengapa tidak Engkau tunda kewajiban berperang itu kepada kami beberapa waktu lagi, agar kami dapat merasakan kesenangan ini lebih lama lagi?” Katakanlah, “Berapa lama pun kesenangan yang kalian dapatkan di dunia ini tidak ada artinya, karena kesenangan dunia itu hanya sedikit, dan kesenangan akhirat itu lebih baik karena banyak dan beraneka ragam, yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa mendapat pahala turut berperang dan kamu tidak akan dizalimi sedikit pun baik di dunia maupun di akhirat.”

571

Di mana pun kamu berada, wahai orang-orang yang enggan berperang di jalan Allah, kematian itu pasti akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada pada persembunyian di dalam benteng yang tinggi dan kukuh yang tidak terdapat celah sedikit pun untuk menembusnya. Jika mereka, orang-orang yang enggan itu, memperoleh kebaikan, yakni sesuatu yang menyenangkan dan menggembirakan, mereka mengatakan, “Ini dari sisi Allah,” dan jika mereka ditimpa suatu keburukan atau kondisi yang tidak menyenangkan, mereka akan mengatakan, “Ini dari engkau, yakni disebabkan olehmu, wahai Muhammad.” Katakanlah, “Semuanya datang dari sisi Allah dan karena izin-Nya.” Maka mengapa orang-orang yang mengucapkan kata-kata seperti itu, yakni orang-orang munafik, hampir-hampir tidak memahami pembicaraan dan penjelasan seperti itu sedikit pun?.”

572

Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, wahai Nabi Muhammad dan semua umat manusia, adalah dari sisi Allah Yang Maha Pemurah, Maha bijaksana, dan keburukan apa pun yang menimpamu, wahai Muhammad dan siapa pun selainmu, itu semua akibat dari kesalahan dirimu sendiri, karena Kami mengutusmu tidak lain hanya menjadi rasul untuk menyampaikan wahyu Allah kepada seluruh manusia. Dan cukuplah Allah saja yang menjadi saksi atas kebenaranmu.

573

Barang siapa menaati Rasul dan mengikuti ajaran-ajarannya, maka sesungguhnya dia telah menaati Allah karena Allah yang telah mengutusnya. Dan barangsiapa berpaling dari ketaatan itu, maka ketahuilah bahwa Kami tidak mengutusmu, wahai Nabi Muhammad, untuk menjadi pemelihara mereka sebagai orang yang bertanggung jawab dan menjamin mereka untuk tidak berbuat kesalahan.

574

Dan mereka, orang-orang munafik, mengatakan, “Kewajiban kami hanyalah sepenuhnya untuk selalu taat kepadamu, Muhammad.” Tetapi, apabila mereka telah pergi dari sisimu, Nabi Muhammad tidak lagi berada bersamamu, sebagian dari mereka, yakni para pemimpin mereka mengatur siasat di malam hari mengambil keputusan untuk sesuatu yang lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah melalui penugasan para malaikat-Nya mencatat setiap rencana dan siasat yang mereka atur di malam hari itu. Oleh sebab itu, maka berpalinglah dari mereka, jangan hiraukan sedikit pun, dan bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah Yang Mahaperkasa yang menjadi pelindung dari tipu daya mereka.

575

Maka tidakkah mereka menghayati, mendalami petunjuk dan ajaran yang terdapat dalam Al-Qur’an? Sekiranya Al-Qur’an itu bukan wahyu yang turun dari Allah, pastilah mereka akan menemukan banyak sekali hal yang bertentangan di dalamnya.

576

Dan apabila sampai kepada mereka, orang-orang munafik itu, suatu berita yang belum dapat dibuktikan kebenarannya, baik tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka langsung menyiarkannya dengan tujuan untuk menimbulkan kerancuan dan kekacauan. Padahal, apabila sebelum menyebarkan berita itu mereka menyerahkannya terlebih dahulu kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya akan dapat mengetahuinya secara resmi dari mereka, yakni Rasul dan Ulil Amri. Sekiranya bukan karena karunia dan rahmat Allah kepadamu berupa ajaran dan tuntunan hidup, tentulah kamu mengikuti langkah-langkah setan, kecuali sebagian kecil saja di antara kamu yang mengikuti petunjuk Rasul.

577

Maka berperanglah engkau, Nabi Muhammad dan kaum muslim, di jalan Allah untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, dan ingatlah bahwa engkau tidaklah dibebani melainkan atas kewajiban yang diletakkan pada dirimu sendiri. Kobarkanlah semangat orang-orang beriman untuk berperang di jalan Allah. Mudah-mudahan Allah menolak dengan cara mematahkan serangan orang-orang yang kafir itu. Allah sangat besar kekuatan-Nya untuk mengalahkan para penentang agama Allah itu dan sangat keras siksaan-Nya bagi kedurhakaan orang-orang munafik itu.

578

Barang siapa memberi pertolongan, kapan pun dan di mana pun, dengan sebuah pertolongan yang baik, niscaya dia akan memperoleh bagian pahala dari pahala orang yang mengerjakan-nya. Dan barang siapa memberi pertolongan dengan sebuah pertolongan yang buruk, niscaya dia akan memikul bagian dosa dari dosa orang yang mengerjakannya. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

579

Dan apabila kamu dihormati oleh siapa saja dengan suatu salam penghormatan, baik dalam bentuk perbuatan atau perlakuan, maka balaslah dengan segera penghormatan itu dengan penghormatan yang lebih baik, atau balaslah penghormatan itu yang sepadan dengan penghormatan yang diberikan-nya. Sungguh, Allah memperhitungkan segala sesuatu menyangkut cara dan kualitas penghormatan balasan yang telah diberikan. Jika kita perhatikan, ayat “salam” penghormatan ini terletak di tengahtengah ayat perang. Ini bisa bermaksud menunjukkan prinsip Islam yang asasi yaitu “salam” yang bermakna keselamatan dan kedamaian. Ia melaksanakan perang hanya untuk menetapkan kedamaian dan keselamatan di muka bumi dengan makna yang luas dan menyeluruh.

580

Orang-orang yang beriman dengan sesungguhnya pasti meyakini bahwa Allah adalah Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya dan tidak ada tuhan selain Dia, tidak ada yang patut disembah kecuali Dia. Oleh sebab itu, janganlah kaum muslim lalai berbakti dan mengabdi kepada-Nya, patuhlah terhadap perintah-perintah-Nya dan tinggalkanlah laranganlarangan-Nya, karena Dia pasti akan mengumpulkan kamu pada hari kiamat. Tidak satu pun yang sanggup membangkitkan dan mengumpulkan kalian selain Allah, untuk mempertanggungjawabkan semua amal yang telah kalian lakukan. Hari itu merupakan hari yang tidak diragukan terjadinya. Pada hari itu tidak ada manfaat harta kekayaan dan anak-anak kalian untuk menjadi penolong bagi kalian, dari azab Allah. Yang akan aman dari azab Allah hanyalah orang-orang yang beramal saleh sewaktu berada di dunia. Oleh sebab itu, manusia harus percaya kepada firman Allah tentang kedatangan hari Kiamat itu. Siapakah yang lebih dapat dipercaya ucapannya dan benar perkataan-nya daripada Allah? Ketahuilah bahwa informasi yang bukan berasal dari Allah tidak dapat dipastikan kebenarannya, karena berita-berita itu mengandung kemungkinan benar atau kemungkinan salah. Sedangkan informasi yang bersumber dari Allah pasti benar.

581

Pada ayat-ayat yang lalu Allah telah menjelaskan sifat-sifat orangorang munafik maka pada ayat ini mengkritik sikap Kaum muslim yang terpecah menjadi dua golongan dalam menyikapi orang-orang munafik. Maka mengapa kamu, wahai orang-orang mukmin, terpecah menjadi dua golongan dalam menghadapi orang-orang munafik? Satu golongan membela orang-orang munafik; dan golongan yang lain memerangi mereka, padahal Allah telah mengembalikan mereka yakni memandang mereka telah kembali kafir disebabkan usaha mereka sendiri, dengan ucapan, sikap dan perilaku mereka. Apakah kamu, wahai orangorang beriman, bermaksud memberi petunjuk, yaitu menilai mereka orang-orang yang memperoleh petunjuk Allah atau menciptakan petunjuk kepada orang yang telah dibiarkan sesat oleh Allah karena keinginan mereka sendiri untuk sesat? Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, seperti yang dialami oleh orang-orang munafik itu, kamu, wahai Muhammad, tidak akan mendapatkan jalan apa pun untuk memberi petunjuk baginya.

582

Mereka ingin sekali, agar kamu menjadi kafir terus-menerus dan berkesinambungan sebagaimana mereka telah menjadi kafir sejak dahulu, sehingga kamu menjadi sama dengan mereka dalam kekafiran yang terus menerus dan berkesinambungan. Oleh sebab itu, janganlah kamu, wahai orang-orang beriman, menjadikan seorang pun dari antara mereka sebagai teman-teman-mu, sebagai penolong dan pelindung bagi kalian, sebelum mereka beriman kepada Allah dan mewujudkan keimanan mereka dengan berpindah atau meninggalkan kekufuran dan berjihad di jalan Allah. Apabila mereka berpaling, yaitu enggan meninggalkan kekufuran mereka, maka tawanlah dengan menaklukkan mereka dan bahkan bunuhlah mereka di mana pun mereka kamu temukan, baik di Mekah atau di Tanah Haram maupun di tempat-tempat lain, dan janganlah kamu jadikan seorang pun di antara mereka sebagai teman setia untuk dimintai nasihatnya, dan jangan pula kamu jadikan penolong untuk dimintai pertolongannya dalam menghadapi musuh-musuh kalian. Pengertian ini menunjukkan larangan bagi orang-orang beriman menjalin hubungan baik dengan orang yang memusuhi Islam dan kaum muslim.

583

Semua boleh kamu tawan dan kamu bunuh kecuali orang-orang yang lari dan menghindar dari kamu serta meminta perlindungan kepada suatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian damai untuk tidak saling berperang atau memerangi, termasuk orang-orang yang meminta perlindungan kepada mereka, janganlah kalian tawan dan bunuh mereka atau juga orang yang datang kepadamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dalam membela keyakinan mereka atau memerangi kaumnya dalam membela kamu atau bersimpati kepadamu, maka jangan pula kalian menawan dan membunuh mereka. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya diberikan-Nya kekuasaan, kekuatan dan kemampuan kepada mereka dalam menyatukan mereka semuanya atau sebagiannya untuk menghadapi kamu, maka dengan demikian pastilah mereka memerangimu. Tetapi jika mereka membiarkan kamu untuk melaksanakan perintah-perintah agama kalian tanpa ada halangan dan gangguan dari mereka, dan tidak memerangimu serta menawarkan perdamaian kepadamu, yakni menyerah, maka Allah tidak memberi jalan bagimu untuk menawan dan membunuh mereka.

584

Kelak dalam waktu yang tidak lama akan kamu dapati, wahai orangorang yang beriman, golongan-golongan yang lain dari golongan orang-orang munafik yang memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan sifat-sifat orang munafik sebelumnya, yang ingin menyatakan keimanan kepada kalian, agar dengan demikian mereka akan hidup aman bersamamu, yakni tidak mendapat gangguan dan celaan dari kalian, dan aman pula bersama kaum mereka dengan menunjukkan kekufuran mereka kepada kaumnya apabila mereka kembali kepadanya. Setiap kali mereka diajak kembali kepada fitnah, yaitu syirik, kufur, kemaksiatan dan semacamnya, mereka pun terjun dan terlibat ke dalamnya serta mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Karena itu, jika mereka tidak membiarkan kamu agar kamu dapat mengerjakan tuntutan agamamu dengan tidak menghalangi kamu dan tidak mau menawarkan perdamaian kepadamu dengan membuat perjanjian damai dengan kamu dan tetap mengganggu kamu, serta tidak menahan tangan mereka dari memerangimu, maka tawanlah mereka dengan menaklukkan mereka dengan cara apa pun yang dapat kamu lakukan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu temui, dan merekalah orang yang Kami berikan kepadamu alasan yang nyata untuk memerangi, menawan dan membunuh mereka akibat pelanggaran dan pengkhianatan mereka. Menurut sebagian mufasir, kedurhakaan yang digambarkan oleh ayat 89 lebih ringan dari kedurhakaan yang digambarkan pada ayat ini. Karena itu, perintah membunuh pada ayat 91 ini lebih tegas dan lebih keras dari perintah membunuh pada ayat 89.

585

Dan tidak patut, bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin yang lain, kecuali terjadi karena tersalah dan tidak sengaja, sebab keimanan akan menghalangi mereka untuk berbuat demikian. Barang siapa membunuh seorang mukmin, kecil atau dewasa, laki-laki atau perempuan, karena tersalah, maka wajiblah dia memerdekakan atau membebaskan seorang hamba sahaya yang beriman, yakni membebaskannya dari sistem perbudakan walau dengan jalan menjual harta yang dimilikinya untuk pembebasannya serta membayar tebusan (diat) yang diserahkan dengan baik-baik dan tulus kepada keluarganya, yakni keluarga si terbunuh itu, kecuali jika mereka, keluarga si terbunuh memberikan maaf kepada si pembunuh dengan membebaskannya dari pembayaran itu. Jika dia, yakni si terbunuh, berasal dari kaum kafir yang memusuhimu padahal dia mukmin, maka yang diwajibkan kepada si pembunuh itu hanyalah memerdekakan hamba sahaya yang beriman, tidak disertai tebusan. Dan jika dia, si terbunuh, adalah kafir dari kaum kafir yang ada, yakni memiliki perjanjian damai dan tidak saling menyerang antara mereka dengan kamu, maka wajiblah bagi si pembunuh itu membayar tebusan yang diserahkan dengan baik-baik dan tulus kepada keluarganya si terbunuh akibat adanya perjanjian itu serta diwajibkan pula memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barang siapa tidak mendapatkan hamba sahaya yang disebabkan karena tidak menemukannya, padahal kemampuannya ada atau karena tidak memiliki kemampuan materi untuk membebaskannya, maka hendaklah dia, si pembunuh, berpuasa selama dua bulan berturut-turut sebagai gantinya. Allah mensyariatkan hal demikian kepada kalian sebagai tobat kalian kepada Allah. Dan Allah Maha Mengetahui segala yang kalian lakukan, Mahabijaksana untuk menetapkan hukum dan hukuman bagi kalian.

586

Dan barang siapa membunuh seorang mukmin dengan sengaja yakni dengan niat dan terencana, maka balasannya yang pantas dan setimpal ialah neraka Jahanam yang sangat mengerikan, dia kekal di dalamnya dalam waktu yang lama disertai dengan siksaan yang amat mengerikan. Di samping hukuman itu, Allah murka kepadanya dan melaknatnya yakni menjauhkannya dan tidak memberinya rahmat, serta menyediakan azab yang besar baginya selain dari azab-azab yang disebutkan di atas di akhirat.

587

Pada ayat yang lalu Allah telah menegaskan hukuman yang amat pedih bagi seseorang yang melakukan pembunuhan dengan sengaja. Pada ayat ini Allah memberikan peringatan kepada kaum muslim untuk berhati-hati agar tidak terjerumus ke dalam pembunuhan. Salah satu kesempatan yang memungkinkan terjadinya pembunuhan dengan sengaja itu ialah pada waktu terjadinya peperangan dengan seseorang atau sekelompok yang tidak dikenal. Wahai orang-orang yang beriman! Berhati-hatilah dalam mengambil keputusan untuk membunuh seseorang. Karena itu, apabila kamu pergi melakukan perjalanan di atas bumi, baik untuk berperang dan atau untuk tugas apa pun di jalan Allah, maka telitilah dan carilah keterangan yang pasti tentang orang yang kamu hadapi itu dan jangan kamu melakukan tindakan apa pun kepadanya kalau kamu ragu dan janganlah kamu mengatakan kepada orang atau siapa pun yang mengucapkan “salam”, yakni orang yang mengucapkan kalimat la ilaha illallah, kepadamu, “Kamu bukan seorang yang beriman,” lalu kamu membunuhnya dengan maksud mencari harta benda kehidupan dunia dari pembunuhan itu, padahal di sisi Allah ada harta yang banyak, yang lebih baik daripada apa yang kamu dapatkan dari harta rampasan peperangan itu, yaitu pahala yang berlipat ganda yang disediakan oleh Allah di akhirat. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, ketika kamu kafir, sebelum kamu beriman, menyembunyikan keimananmu, lalu Allah memberikan nikmat-Nya berupa nikmat iman kepadamu lalu kamu beriman seperti sekarang ini, maka telitilah dengan pasti sebelum kamu bertindak kepadanya. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan dan Maha Memberi balasan atas apa yang kamu lakukan.

588

Tidaklah sama derajat yang diperoleh antara orang beriman yang duduk, yakni yang tidak turut berperang tanpa mempunyai uzur atau halangan, yakni alasan yang dibenarkan agama, dan orang yang berjihad menegakkan agama-Nya di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk, tidak ikut berperang tanpa halangan yang dibenarkan agama dengan kelebihan satu derajat. Kepada masing-masing dari dua kelompok tadi, Allah menjanjikan pahala yang baik berupa surga, dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad, baik dengan harta atau dengan jiwa saja atas orang yang duduk dengan pahala yang besar, yaitu beberapa derajat yang didapatnya daripada-Nya, serta ampunan atas dosa-dosa mereka dan rahmat yang selalu tercurah kepada mereka. Allah Maha Pengampun atas dosa-dosa mereka, Maha Penyayang dengan curahan rahmat-Nya kepada mereka.

589

Tidaklah sama derajat yang diperoleh antara orang beriman yang duduk, yakni yang tidak turut berperang tanpa mempunyai uzur atau halangan, yakni alasan yang dibenarkan agama, dan orang yang berjihad menegakkan agama-Nya di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk, tidak ikut berperang tanpa halangan yang dibenarkan agama dengan kelebihan satu derajat. Kepada masing-masing dari dua kelompok tadi, Allah menjanjikan pahala yang baik berupa surga, dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad, baik dengan harta atau dengan jiwa saja atas orang yang duduk dengan pahala yang besar, yaitu beberapa derajat yang didapatnya daripada-Nya, serta ampunan atas dosa-dosa mereka dan rahmat yang selalu tercurah kepada mereka. Allah Maha Pengampun atas dosa-dosa mereka, Maha Penyayang dengan curahan rahmat-Nya kepada mereka.

590

Sesungguhnya orang-orang yang dimatikan atau dicabut nyawanya oleh malaikat maut setelah sampai ajal yang telah ditetapkan oleh Allah kepada mereka dalam kehidupan di dunia ini, sementara mereka sebelumnya berada dalam keadaan menzalimi diri mereka sendiri karena enggan melakukan tuntunan agama padahal mereka mempunyai kesanggupan, mereka, para malaikat pencabut nyawa mereka itu, bertanya kepada mereka, “Dalam keadaan bagaimana kamu dahulu ketika kalian hidup sehingga tidak melakukan tuntunan agama, tidak berjihad dan tidak pula berhijrah? Mereka menjawab, “Kami dulu adalah orang-orang yang tertindas dan tak berdaya di bumi Mekah.” Mereka, para malaikat, berkata untuk menolak alasan mereka, “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah atau berpindah di bumi itu dari daerah kufur ke daerah lain di mana kalian dapat melakukan tuntunan agama?” Maka Allah menyatakan bahwa mereka yang dimatikan dalam keadaan menzalimi diri sendiri itu adalah orang-orang yang tempatnya di neraka Jahanam dan mendapat siksaan yang amat pedih, dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali.

591

Kecuali mereka yang tertindas, yang sangat lemah, baik laki-laki atau perempuan dan anak-anak yang karenanya mereka tidak berdaya dan tidak pula mengetahui jalan untuk berhijrah, maka mereka itu adalah orang-orang yang mudah-mudahan Allah memaafkan mereka karena ketidakmampuan mereka untuk berhijrah, bukan karena pilihan dan kemauan mereka sendiri. Allah senantiasa Maha Pemaaf atas segala kesalahan mereka, dan Maha Pengampun atas segala dosa mereka.

592

Kecuali mereka yang tertindas, yang sangat lemah, baik laki-laki atau perempuan dan anak-anak yang karenanya mereka tidak berdaya dan tidak pula mengetahui jalan untuk berhijrah, maka mereka itu adalah orang-orang yang mudah-mudahan Allah memaafkan mereka karena ketidakmampuan mereka untuk berhijrah, bukan karena pilihan dan kemauan mereka sendiri. Allah senantiasa Maha Pemaaf atas segala kesalahan mereka, dan Maha Pengampun atas segala dosa mereka.

593

Usai mengecam mereka yang enggan berhijrah, pada ayat ini Allah lalu memberi janji dan harapan kepada mereka yang berhijrah. Dan barang siapa berhijrah di jalan Allah dengan niat dan hanya mengharap keridaan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan menemukan rezeki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya sebelum sampai ke tempat yang dituju dan sebelum kembali ke rumahnya, maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun atas segala dosa orangorang yang berhijrah atau siapa pun yang memohon ampunannya, dan Maha Penyayang yang senantiasa mencurahkan aneka rahmatnya.

594

Dan apabila kamu bepergian di bumi untuk melakukan peperangan atau melakukan perniagaan atau lainnya, maka tidaklah berdosa kamu mengqashar salat, yaitu dengan cara memperpendek jumlah rakaat salat yang empat rakaat menjadi dua rakaat, seperti salat Zuhur, Asar, dan Isya, jika kamu takut diserang atau takut akan bahaya yang ditimbulkan oleh orang-orang kafir yang merupakan musuhmu. Sesungguhnya orangorang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.

595

Kalau pada ayat sebelumnya Allah memberikan kemudahan kepada kaum muslim untuk meng-qashar salat dalam perjalanan dan karena rasa takut, maka pada ayat ini Allah menjelaskan tata cara pelaksanaan salat itu. Dan apabila suatu ketika ada situasi yang membahayakan keselamatan, seperti karena adanya musuh dan ketika itu engkau, wahai Nabi Muhammad, berada di tengah-tengah mereka, para sahabatmu, lalu engkau hendak melaksanakan salat khauf bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri besertamu untuk melaksanakan salat dan segolongan yang lain menghadapi musuh yang mungkin dapat melakukan penyerangan terhadapmu dan yang bersamamu itu hendaklah menyandang senjata mereka. Kemudian apabila mereka yang salat besertamu itu melakukan sujud, yakni telah menyempurnakan satu rakaat atau telah selesai melaksanakan salat, maka hendaklah mereka itu pindah dari belakangmu untuk menghadapi musuh dan berjaga-jaga seperti yang telah dilakukan oleh kelompok yang sebelumnya, dan hendaklah datang golongan yang lain, yakni golongan kedua, yang belum salat, lalu mereka melakukan salat seperti kelompok pertama melakukannya denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata mereka. Hal ini dilakukan karena orang-orang kafir ingin dengan keinginan dan harapan yang besar agar kalian lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu sekaligus. Dan tidak ada dosa atas kamu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat suatu kesusahan atau kesulitan yang disebabkan karena hujan yang menyebabkan rusaknya senjata kamu atau karena kamu sakit yang menyebabkan kamu tidak dapat menyandang senjatamu, dan bersiap siagalah kamu menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi pada kalian akibat dari dua kondisi itu. Sungguh, Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu, baik di dunia maupun di akhirat.

596

Ayat yang lalu menggambarkan pelaksanaan salat khauf dengan tata cara tersendiri dalam suasana perang. Pada ayat ini Allah memerintahkan kaum muslimin untuk melakukan zikir sesuai dengan kondisi mereka, berdiri, duduk, atau berbaring setelah selesai melakukan salat. Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan salat yang dilakukan dalam keadaan takut tersebut, ingatlah Allah sebanyak-banyaknya sesuai dengan kondisi dan kemampuan kamu, ketika kamu berdiri, pada waktu duduk, dan ketika berbaring, dan semoga dengan memperbanyak zikir itu kamu mendapat pertolongan dari Allah. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman dari suasana menakutkan yang kamu alami yang menyebabkan kamu melaksanakannya dengan cara yang disebutkan di atas atau sudah kembali ke tempat asal kamu dari medan perang, maka laksanakanlah salat itu sebagaimana biasa sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan syariat, terpenuhi rukun dan syaratnya serta sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sungguh, salat yang kamu lakukan itu adalah kewajiban yang ditentukan batas-batas waktunya atas orang-orang yang beriman. Karena itu, setiap salat dalam kondisi normal itu harus dilakukan pada waktu yang ditentukan untuknya, tidak bisa dimajukan atau dimundurkan.

597

Ayat ini masih merupakan rangkaian tuntunan yang diberikan pada ayat 102 yang memerintahkan kaum muslim untuk berhati-hati terhadap musuh kamu. Pada ayat ini Allah memberikan tuntunan dan semangat kepada kaum muslimin. Dan janganlah kamu berhati lemah, berkecil hati, takut, dan pesimistis dalam mengejar mereka, yakni musuhmu, walaupun kamu tahu bahwa mereka memiliki kelebihan dari kamu, kekuatan mereka lebih baik, jumlah mereka lebih banyak, dan persenjataan mereka lebih lengkap. Kamu dan mereka sesungguhnya memiliki kesamaan dalam hal yang lain, yaitu bahwa jika kamu menderita kesakitan, maka ketahuilah bahwa mereka pun menderita kesakitan pula, sebagaimana kamu merasakannya, sedang kamu memiliki kelebihan lain, yaitu masih dapat mengharapkan dari Allah apa yang disebut mati syahid, pahala yang berlipat ganda, dan pertolongan yang tidak dapat mereka harapkan. Allah Maha Mengetahui segala kebaikan bagi semua makhlukNya, Mahabijaksana dalam menetapkan hukum-hukum-Nya.

598

Rangkaian ayat-ayat yang lalu membicarakan banyak hal tentang orang-orang munafik dan sifat-sifat buruk yang mereka miliki yang tidak mau melakukan tuntunan, dan perintah untuk bersikap tegas kepada mereka, bahkan dengan memerangi mereka, maka pada ayat ini Allah menyebutkan bahwa kitab Al-Qur’an itu telah membawa kebenaran. Sungguh, Kami, melalui malaikat Jibril, telah menurunkan Kitab Al-Qur’an kepadamu, Nabi Muhammad, yaitu suatu kitab yang sempurna dalam segala aspeknya, yang mengandung tuntunan, petunjuk, nasihat, dan rahmat bagimu dan bagi kaummu yang membawa kebenaran, agar engkau mengadili antara semua manusia tanpa membedakan jenis kelamin, agama, posisi dan kedudukan sosial mereka dengan apa yang telah Allah ajarkan, ilhamkan, perlihatkan, dan atau tunjukkan kepadamu melalui hati dan akalmu, dan janganlah engkau menjadi penentang bagi orang yang tidak bersalah, karena membela orang-orang yang berkhianat.

599

Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad dan umatnya untuk memohon ampun. Dan mohonlah ampunan kepada Allah. Sungguh, Allah selamanya, sejak dahulu hingga kini dan masa mendatang, Maha Pengampun atas dosa-dosa yang telah dilakukan oleh hamba-hamba-Nya, Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang beriman di dunia dan di akhirat.

600

Dan janganlah kamu, wahai Nabi Muhammad dan umatmu, berdebat untuk membela orang-orang yang sengaja dan terus-menerus mengkhianati diri mereka. Sungguh, Allah tidak menyukai, yakni tidak menurunkan rahmat-Nya, kepada orang-orang yang selalu mengulangi perbuatan berkhianat dari waktu ke waktu, dan bergelimang dosa.

601

Mereka yang selalu berkhianat dan bergelimang dosa itu dapat saja bersembunyi dari manusia, termasuk dari kamu sekalian, karena takut ketahuan pengkhianatan dan dosa yang dilakukakannya, tetapi mereka tidak dapat bersembunyi dari Allah. Hal ini disebabkan karena Allah yang mengetahui seluruh gerak-gerik mereka dan apa yang terlintas di dalam hati dan pikiran mereka, selamanya beserta mereka, kapan dan di mana pun mereka berada, dan bahkan ketika pada suatu malam yang gelap gulita lagi tersembunyi mereka menetapkan keputusan rahasia yang tidak diridai-Nya. Dan Allah selamanya Maha Meliputi pengetahuan dan ilmu-Nya, mencakup seluruh apa yang mereka kerjakan, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, yang besar maupun yang kecil, dan yang lahir maupun batin.

602

Pada ayat ini Allah mempertanyakan siapa yang dapat menentang Allah dan melindungi mereka dari azab-Nya di akhirat. Begitulah kamu! Kamu berdebat untuk membela mereka, dan mungkin saja kamu dapat membela mereka dan melindungi mereka dalam kehidupan di dunia ini, tetapi siapa yang akan menentang Allah untuk membela mereka pada hari Kiamat? Atau siapakah yang menjadi pelindung mereka terhadap azab Allah di akhirat? Tidak satu pun yang dapat melakukannya.

603

Dan barang siapa berbuat kejahatan, atau berbuat dosa terhadap orang lain yang menimbulkan dampak buruk terhadap diri mereka, atau menganiaya dirinya, yaitu melakukan perbuatan dosa yang berdampak buruk hanya terhadap dirinya sendiri, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah atas perbuatan dosa yang dilakukannya itu disertai penyesalan atas perbuatannya dan bertekad untuk tidak melakukannya lagi, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun atas dosadosanya dan segala dosa yang dilakukan oleh siapa pun yang bertobat kepada-Nya, Maha Penyayang dengan mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada mereka yang bertobat.

604

Dan barang siapa yang berbuat dosa, apa pun bentuk dan macam dosa yang dilakukannya, maka sesungguhnya dia mengerjakannya untuk keburukan dirinya sendiri, karena akibat dari perbuatan dosanya itu akan kembali kepada dirinya, dan Allah menjatuhkan sanksi dari perbuatannya itu kepada dirinya, bukan kepada orang lain. Dan ketahuilah bahwa semua sikap, perilaku, dan perbuatan yang kamu dan siapa pun lakukan, termasuk segala macam dosa-dosa, pasti diketahui oleh Allah karena Allah selamanya Maha Mengetahui semua itu, Mahabijaksana memberikan ganjaran, sanksi dan hukuman kepada siapa pun secara wajar dan benar.

605

Dan barang siapa berbuat kesalahan, yaitu perbuatan atau pelanggaran yang dilakukan tanpa sengaja, atau perbuatan dosa yang dilakukan dengan sengaja, kemudian dia tuduhkan atau lemparkan kesalahan dan perbuatan dosa itu kepada orang lain yang tidak bersalah, maka sungguh, dia telah memikul suatu kebohongan yang besar dan dosa yang nyata karena dia yang melakukan kesalahan dan perbuatan dosa itu.

606

Ayat ini menggambarkan begitu banyak nikmat dan rahmat yang Allah anugerahkan kepada Nabi Muhammad, termasuk nikmat melindungi beliau dari segala upaya orang-orang munafik untuk menyesatkan beliau. Dan kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya yang beraneka ragam yang dianugerahkan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, termasuk memelihara kamu dari kesalahan, tentulah segolongan dari mereka, orang-orang munafik, berkeinginan keras dan berusaha untuk menyesatkanmu dan memalingkan kamu dari kebenaran. Tetapi apa yang mereka inginkan dan usahakan itu hanya menyesatkan diri mereka sendiri, dan tidak membahayakanmu sedikit pun, kapan dan di mana pun. Dan juga karena Allah telah menurunkan Kitab, yaitu AlQur'an yang amat sempurna dengan petunjuk-petunjuk yang ada di dalamnya, yang dengannya engkau dapat mengambil keputusan yang benar dan menjadi petunjuk bagi umatmu dan juga memberikan Hikmah kepadamu, yaitu pemahaman dan pengamalan melalui sunahsunahmu yang dapat diteladani, dijadikan pedoman, dan diikuti oleh umatmu dan Dia juga telah mengajarkan kepadamu apa yang belum engkau ketahui, yaitu hal-hal yang belum disampaikan Allah di dalam Al-Qur’an maupun hikmah. Demikianlah karunia-karunia Allah yang dianugerahkan kepadamu dan karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu itu sangat besar.

607

Sama sekali tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia atau bisikan-bisikan yang mereka lakukan, tetapi yang baik itu adalah orang yang menyuruh untuk bersedekah, atau berbuat makruf, yaitu perbuatan kebajikan yang sesuai dengan tuntunan agama dan sudah dikenal oleh masyarakat sebagai sesuatu yang baik, atau mengadakan perdamaian di antara manusia yang berselisih dan bertikai. Barang siapa berbuat demikian, yaitu perbuatan-perbuatan yang disebutkan di atas karena niat mencari keridaan Allah, maka kelak Kami akan memberinya pa-hala yang besar, banyak dan berlipat ganda.

608

Pada ayat yang lalu Allah menerangkan pahala bagi orang-orang yang mengikuti tuntunan Rasulullah, sedang pada ayat ini Allah mem-beri peringatan. Dan barang siapa yang terus-menerus menentang Rasul, yaitu Nabi Muhammad, setelah jelas baginya kebenaran yang disampaikan kepadanya, bukan sebelum diketahuinya kebenaran itu, dan dilanjutkan dengan mengikuti jalan yang sesat, yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan dia dalam kesesatan yang telah dilakukannya itu dan akan Kami masukkan dia, kelak di hari Akhirat ke dalam neraka Jahanam sebagai balasan yang setimpal atas penentangan mereka terhadap Rasulullah, dan itu seburuk-buruk tempat kembali.

609

Syirik adalah perbuatan dosa yang paling besar. Karena itu, sesungguhnya Allah Yang Maha Esa tidak akan mengampuni dosa syirik yakni mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun tanpa bertobat sebelum ia mati, dan Dia mengampuni dosa yang dilakukan selain syirik itu, baik dosa besar maupun kecil, baik yang bersangkutan memohon ampun atau tidak, bagi siapa yang Dia kehendaki berdasarkan kebijakanNya. Dan barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka sungguh, dia telah tersesat jauh sekali sehingga sulit baginya untuk menemukan jalan kembali kepada kebenaran (Lihat: Surah an-Nisa/4: 48, 116; dan Surah Luqman/31: 13).

610

Ayat yang lalu menjelaskan dosa perbuatan syirik dan kesesatan yang sangat jauh yang dialami oleh mereka musyrik, sedangkan pada ayat ini Allah menjelaskan beberapa bentuk perbuatan syirik itu. Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah inas, yaitu berhala-berhala, yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri. Berhala-berhala itu disebut inas, yang berasal dari kata anasa yang serupa dengan huruf-huruf yang membentuk kata wasana, karena mengandung makna kelemahan, keterpisahan, banyak, dan karena diyakini bahwa berhala-berhala itu adalah anak-anak perempuan. Dan oleh sebab itu, mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka, karena setanlah yang membawa dan mengantarkan mereka untuk melakukan perbuatan syirik itu.

611

Mereka dilaknati Allah, yaitu dijauhkan rahmat dan karunia serta kebajikan dari-Nya dan setan itu mengatakan, “Aku pasti akan selalu berusaha mengambil bagian tertentu yang telah Engkau tentukan bagiku dari hamba-hamba-Mu yang durhaka kepada-Mu.

612

Dan pasti kusesatkan mereka dari jalan-Mu yang benar dan lurus, kapan pun dan di mana pun, dan akan kubangkitkan angan-angan kosong pada mereka sehingga mereka tidak dapat melakukan kebajikan-kebajikan dan akan kusuruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan kusuruh mereka mengubah ciptaan Allah yang ada pada diri mereka, seperti fitrah keagaman dan keyakinan akan keesaan Allah yang sudah diikrarkan mereka pada waktu akan ditiupkan roh oleh Allah ke dalam diri mereka, dan mereka benar-benar mengubahnya, termasuk memperburuk wajah unta atau bentuk tubuhnya, padahal unta itu selama ini menjadi kendaraan mereka.” Barangsiapa menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh, dia menderita kerugian yang nyata di dunia dan di akhirat.

613

Ayat ini menjelaskan kerugian yang dialami oleh mereka yang mengikuti setan. Setan itu memberikan janji-janji bohong semata tanpa bukti kepada mereka, dan ini semua akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka sehingga mereka menunda dan bahkan tidak dapat melakukan kebajikan-kebajikan. Padahal, janji-janji bohong dan angan-angan kosong yang dijanjikan setan itu hanyalah tipuan belaka kepada mereka yang menyebabkan mereka sesat dari jalan Allah.

614

Mereka yang tertipu dengan janji-janji bohong dan omong kosong yang dijanjikan setan itu tempatnya di neraka Jahanam yang sangat menyeramkan dengan siksaan yang amat pedih, dan mereka kekal di dalamnya dan tidak akan mendapat tempat lain untuk lari dan menghindar darinya.

615

Beberapa ayat sebelumnya menggambarkan bahwa orang-orang yang mengikuti langkah-langkah setan akan ditempatkan oleh Allah kelak di neraka Jahanam. Sebaliknya, pada ayat ini Allah menggambarkan balasan bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Dan orang yang beriman dengan keimanan yang benar dan mengerjakan amal kebajikan sesuai dengan tuntunan agama, kelak di hari Akhirat nanti akan Kami masukkan ke dalam surga sebagai balasan atas kepatuhan dan ketaatan mereka terhadap tuntunan Allah dan Rasul-Nya, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan segala hal yang menjadi janji Allah itu benar dan pasti sesuai dengan kenyataan karena yang menjanjikan itu adalah Allah Yang Mahabenar perkataan-Nya. Dan siapakah yang lebih benar dan pasti perkataannya daripada Allah? Tidak ada satu pun.

616

Pahala yang Allah janjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh itu, bukanlah angan-anganmu yang kosong, wahai kaum musyrik atau kaum muslim yang belum memahami dan menghayati agama dengan benar, dan bukan pula angan-angan Ahli Kitab dari golongan Yahudi dan Nasrani, tetapi dicapai berkat karunia Allah yang dibagi-bagikan karena keberimanan dan amal saleh. Barang siapa mengerjakan kejahatan, niscaya akan dibalas sesuai dengan kejahatan itu, cepat atau lambat, dan dia tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong yang dapat melindunginya dari azab Allah selain Allah.

617

Dan barang siapa mengerjakan amal-amal kebajikan, yakni perbuatanperbuatan baik dan bermanfaat menurut Allah dan Rasul-Nya, baik pelakunya laki-laki maupun perempuan sedang dia beriman dengan iman yang benar, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga sebagai anugerah Allah atas mereka dan mereka tidak dizalimi atau dikurangi sedikit pun dari amal saleh yang telah mereka lakukan.

618

Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas, tunduk, patuh, dan berserah diri kepada Allah secara total, sedang dia mengerjakan kebaikan sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya dan mengikuti agama Ibrahim secara lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kesayangan-Nya, karena ia berada pada tingkat kecintaan yang paling tinggi dan ketaatan yang luar biasa terhadap Allah.

619

Dan milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, yaitu seluruh wujud yang ada di alam raya ini, dan Dia Mahakuasa atas segalanya, dan pengetahuan Allah meliputi segala sesuatu, yang besar maupun yang kecil, yang tampak maupun yang tersembunyi, dan yang diucapkan maupun yang hanya terlintas di dalam hati dan pikiran manusia.

620

Dan mereka meminta fatwa, yaitu penjelasan hukum, kepadamu, wahai Muhammad, tentang berbagai persoalan hukum yang terkait dengan perempuan-perempuan, seperti hak dan kewajiban mereka sebagai istri. Katakanlah, wahai Muhammad, “Bukan aku yang memberi fatwa, tetapi Allah memberi fatwa kepada kamu tentang mereka, dan juga apa yang dibacakan kepadamu dalam al-Kitab, yaitu Al-Qur’an, memfatwakan tentang para perempuan yatim yang tidak kamu berikan sesuatu yang ditetapkan untuk mereka, seperti mahar yang wajar bagi mereka dan harta warisan yang merupakan hak mereka, sedang kamu ingin menikahi mereka karena kecantikan dan kekayaan mereka, dan kamu tidak membayar mahar-mahar mereka dengan sempurna dan Allah memberi fatwa pula kepadamu tentang anak-anak yang masih dipandang lemah untuk diberikan hak-hak mereka. Dan Allah menyuruh kamu agar mengurus anak-anak yatim secara adil dalam soal harta waris dan mahar mereka. Dan kebajikan apa pun yang kamu kerjakan, termasuk sikap adil kamu dalam memberikan hak-hak mereka, sesungguhnya Allah selamanya, sejak dahulu hinga sekarang dan akan datang, Maha Mengetahui.”

621

Dan jika seorang perempuan, yaitu istri, khawatir suaminya akan melakukan nusyuz (lihat Surah an-Nisa/4: 34), yaitu sikap kebencian suami terhadap dirinya, aki-bat sikapnya yang buruk, usianya yang lebih tua dari suaminya, atau karena suami menginginkan perempuan lain yang lebih muda dan lebih cantik daripadanya yang mengakibatkan suami meninggalkan kewajibannya selaku suami, tidak memberikan nafkah lahir dan batin, melakukan tindakan kekerasan, dan tindakan-tindakan lainnya yang dapat mengancam keselamatan dirinya, atau khawatir suaminya bersikap tidak acuh dan berpaling dari dirinya, bahkan meninggalkannya yang dapat menyebabkan ikatan perkawinannya terancam putus, maka untuk mengatasi dan menyelesaikan persoalan tersebut keduanya dapat mengadakan musyawarah untuk mencapai perdamaian dan kesepakatan yang sebenarnya, seperti dengan cara mengurangi sebahagian dari hak-hak istri, seperti nafkah, pakaian, dan lainnya dengan harapan suami dapat kembali kepadanya. Kesepakatan dan perdamaian yang diusahakan, itu lebih baik bagi keduanya daripada perceraian, walaupun pada hakikatnya manusia itu, baik suami maupun istri, menurut tabiatnya sama-sama kikir, yaitu bahwa istri hampir hampir tidak mau menerima pengurangan hak-haknya atas nafkah lahir dan batin, dan sementara suami hampir-hampir tidak mau lagi berbagi atau kembali kepada istrinya, apalagi kalau suami sudah mencintai dan menginginkan wanita lain. Dan jika kamu bersikap baik dan memperbaiki pergaulan de-ngan istrimu dan memelihara dirimu dari nusyuz, sikap acuh tak acuh, dan sikap-sikap lain yang menimbulkan dosa, maka sungguh, Allah Ma-hateliti dan Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan dan memberimu balasan yang lebih baik.

622

Pada ayat ini Allah mengingatkan kepada mereka yang ingin berpoligami. Dan kamu, wahai para suami, tidak akan dapat berlaku adil yang mutlak dan sempurna dengan menyamakan cinta, kasih sayang, dan pemberian nafkah batin di antara istri-istri-mu, karena keadilan itu merupakan suatu hal yang sulit diwujudkan dan bahkan di luar batas kemampuan kamu, walaupun kamu dengan sungguh-sungguh sangat ingin berbuat demikian. Karena itu, janganlah kamu terlalu cenderung kepada perempuan-perempuan yang kamu cintai dan kamu ingin nikahi, sehingga kamu membiarkan istri yang lain terkatung-katung, seakan-akan mereka bukan istrimu, dan bukan istri yang sudah kamu ceraikan. Dan jika kamu mengadakan perbaikan atas kesalahan dan perbuatan dosa yang telah kamu lakukan sebelumnya dan selalu memelihara diri dari kecurangan, maka sungguh, Allah Maha Pengampun atas dosa-dosa yang kamu lakukan, Maha Penyayang dengan memberikan rahmat kepadamu.

623

Dan jika upaya-upaya perdamaian dan kesepakatan yang telah dilakukan di antara mereka gagal dicapai dan keduanya tidak dapat disatukan kembali, dan keadaan demikian akan menyebabkan keduanya harus bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan dalam rezekinya kepada masing-masing, suami dan istri itu, dari karunia-Nya, berupa pasangan yang lebih baik dari pasangan sebelumnya dan kehidupan yang lebih tenang daripada kehidupan sebelumnya. Dan Allah Mahaluas dalam memberikan karunia-Nya, Mahabijaksana dalam memberikan keputusan-keputusan kepada hamba-hamba-Nya.

624

Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, yaitu seluruh wujud yang ada di alam ini dan Dia Mahakuasa atas segalanya, dan sungguh, Kami telah memerintahkan kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani yang diberi kitab suci sebelum kamu, yaitu Taurat, Injil, dan Zabur melalui para rasul yang telah kami utus kepada mereka dan juga kepadamu, wahai Nabi Muhammad dan umatmu, agar bertakwa kepada Allah, yaitu melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya. Tetapi jika kamu ingkar terhadap kerasulan Nabi Muhammad, ayat-ayat yang disampaikannya kepadamu, dan nikmat yang dianugerahkan-Nya kepadamu, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kekafiranmu itu tidak akan membahayakan Allah dan tidak akan mengurangi sedikit pun kekayaan-Nya, sebagaimana syukurmu dan takwamu kepada-Nya tidak akan memberi manfaat sedikit pun kepada-Nya, karena milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan Allah Mahakaya, yang tidak membutuhkan apa pun dari hamba-hamba-Nya, zat-Nya Maha Terpuji, yang tidak berpengaruh sedikit pun bagi-Nya, baik karena kepatuhan maupun kemaksiatan hamba-hamba-Nya kepada-Nya.

625

Dan Allah menegaskan kembali pada ayat ini apa yang telah dinyatakan-Nya pada ayat sebelumnya bahwa milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Cukuplah Allah sebagai pemeliharanya, yaitu memelihara amal hamba-hamba-Nya.

626

Dengan tegas Allah menyatakan pada ayat ini bahwa kalau Allah menghendaki untuk memusnahkanmu karena kekafiranmu terhadapNya, niscaya dimusnahkan-Nya kamu semua, wahai manusia! Kemudian setelah kemusnahanmu itu, Dia datangkan umat yang lain sebagai penggantimu. Dan Allah Mahakuasa, dan tidak ada halangan sedikit pun bagi-Nya untuk berbuat demikian.

627

Barang siapa di antara kalian, wahai manusia, menghendaki pahala di dunia ini sebagai ganjaran atas perbuatan baik dan amal saleh yang telah ia lakukan, maka ketahuilah bahwa di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat, yang lebih baik dan lebih tinggi nilainya daripada apa yang ia dapatkan di dunia ini. Lalu mengapa ia meminta yang lebih rendah, tidak meminta yang lebih tinggi nilainya? Dan hendaklah hamba-Nya memohon kepada-Nya kebaikan dunia dan akhirat karena Allah Maha Mendengar apa yang diucapkan dan didoakan hamba-hamba-Nya, Maha Melihat apa yang diperbuat mereka.

628

Kalau pada ayat-ayat sebelumnya Allah memerintahkan untuk berlaku adil terhadap anak-anak yatim dan perempuan-perempuan, dalam ayat ini Allah memerintahkan berbuat adil terhadap semua manusia. Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu secara sungguhsungguh penegak keadilan di antara umat manusia secara keseluruhan, menjadi saksi yang benar karena Allah, tanpa ada diskriminasi, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap orang-orang yang sangat dekat denganmu sekali pun, seperti ibu bapak dan kaum kerabatmu, janganlah jadikan hal itu sebagai penghalang bagimu untuk berbuat adil. Jika dia, yang terdakwa itu, kaya, janganlah kamu terpengaruh dengan kekayaannya, ataupun jika ia miskin, janganlah merasa iba karena kemiskinannya, maka Allah lebih tahu kemaslahatan atau kebaikannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu sehingga kamu memberi keputusan yang tidak adil dan menjadi saksi yang tidak benar, karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan kata-kata dan fakta yang benar atau enggan menjadi saksi yang benar untuk menyatakan kebenaran dan menegakkannya, maka ketahuilah Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan dalam setiap keputusan yang kamu ambil dan setiap kesaksian yang kamu berikan.

629

Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi Muhammad, dan kepada Kitab Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab-kitab yang diturunkan kepada para rasul sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikatmalaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh dari kebenaran dan petunjuk Allah.

630

Ayat ini secara khusus menerangkan keadaan orang-orang munafik. Sesungguhnya orang-orang yang beriman lalu kafir, kemudian beriman lagi, kemudian kafir lagi, lalu bertambah kekafirannya selamanya hingga mati dalam kekafiran, maka Allah tidak akan mengampuni mereka setelah mereka mati, dan tidak pula menunjukkan kepada mereka jalan yang lurus, yaitu jalan menuju surga.

631

Sampaikanlah berita gembira sebagai ejekan dan kecaman kepada orang-orang munafik, wahai Nabi Muhammad, bahwa bagi mereka di akhirat kelak siksaan yang pedih, dan bahkan mereka akan berada pada tingkat yang paling rendah, buruk, dan berat dari neraka Jahanam sebagai balasan dari perbuatan mereka.

632

Walau mengaku beriman, mereka sebenarnya tetap dalam keadaan kufur dan menyembunyikannya. Salah satu buktinya ialah bahwa mereka adalah orang-orang yang menjadikan orang-orang kafir sebagai auliya, yakni pemimpin-pemimpin, teman-teman penolong serta pendukung meraka. Hal itu dilakukan dengan meninggalkan orang-orang mukmin, yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan iman yang mantap. Mereka seharusnya menjadikan orang mukmin itu auliya mereka, tetapi hal itu tidak mereka lakukan. Apakah mereka, yaitu orang-orang munafik mencari kekuatan di sisi mereka, yakni orang-orang kafir untuk memberikan pertolongan dan dukungan kepada mereka? Ketahuilah, wahai Muhammad dan orang-orang yang beriman, bahwa apa yang mereka lakukan itu merupakan hal yang sia-sia karena semua kekuatan itu milik Allah.

633

Sungguh aneh apa yang telah mereka lakukan itu, padahal sungguh, Allah telah menurunkan ketentuan-ketentuan bagimu, wahai orang-orang yang benar-benar beriman, di dalam Kitab Al-Qur’an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah, diingkari dan diperolok-olokkan oleh orang-orang kafir dan munafik, maka janganlah kamu duduk di tempat atau lokasi itu bersama mereka, bahkan putuskanlah pembicaraan dengan mereka, sebelum mereka memasuki pembicaraan yang lain, yaitu hal-hal yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Karena sesungguhnya kamu, wahai orang-orang yang beriman, apabila tetap duduk bersama mereka, tentulah serupa dengan mereka dalam kekafiran dan kemunafikan. Sungguh, Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di neraka Jahanam, sebagaimana mereka berkumpul dan bergabung dalam tujuan yang sama.

634

Orang-orang munafik yang dibicarakan pada ayat-ayat di atas adalah orang-orang yang setiap saat menunggu-nunggu peristiwa menyedihkan yang akan terjadi pada dirimu, wahai orang-orang yang beriman. Begitu konsistensinya kemunafikan mereka sehingga apabila kamu mendapat kemenangan dan pertolongan dari Allah dalam suatu peperangan melawan kaum kafir, mereka berkata, “Bukankah kami ikut serta dan turut berperang bersama kamu?” Dan jika orang kafir mendapat bagian, yaitu kemenangan dalam suatu hal dari orang-orang yang beriman, mereka berkata, “Bukankah kami turut memenangkanmu, dan membela kamu dari orang mukmin sehingga kamu mendapat bahagian itu?” Maka, ketahuilah wahai orang-orang yang beriman, bahwa Allah, Yang Maha Mengetahui apa yang kamu lakukan dan apa yang kamu sembunyikan serta Mahabijaksana dalam keputusan-Nya, akan memberi keputusan di antara kamu, wahai manusia, pada hari Kiamat. Allah Yang Mahakuasa sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang kafir di dunia ini untuk mengalahkan orang-orang beriman dan tidak pula memberi mereka sedikit pun jalan untuk menuju ke surga di akhirat nanti.

635

Sesungguhnya dengan sikap dan perbuatan yang mereka lakukan seperti yang digambarkan pada ayat-ayat di atas, orang-orang munafik itu berusaha hendak menipu Allah, tetapi usaha-usaha mereka menjadi sia-sia, bahkan yang terjadi adalah sebaliknya bahwa Allah-lah yang menipu mereka dengan membiarkan mereka tetap dalam kesesatan dan penipuan mereka. Apabila mereka melaksanakan salat, baik salat-salat wajib maupun salat sunah, mereka lakukan dengan malas, yaitu mereka tidak melakukannya dengan sungguh-sungguh, tidak bersemangat, merasa sangat berat, bahkan tidak senang, karena mereka tidak merasakan nikmatnya. Kalaupun mereka melakukannya, mereka hanya bermaksud ria, ingin dilihat dan dipuji di hadapan manusia, tidak karena mengharap rida Allah dan takut akan siksaan-Nya. Dan mereka tidak mengingat Allah, yaitu salat dan zikir, kecuali di hadapan orang dan sedikit sekali, baik dari segi waktunya maupun jumlah yang dilakukannya.

636

Mereka adalah orang-orang yang senantiasa dalam keadaan ragu dan bingung antara yang demikian, yaitu iman atau kafir. Mereka tidak termasuk kepada golongan ini, yaitu golongan orang-orang beriman, dan tidak pula kepada golongan itu, yaitu orang-orang kafir. Keraguan mereka disebabkan karena mereka tidak mengikuti petunjuk Allah dan memilih kesesatan. Barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka kamu, wahai Muhammad, sekali-kali tidak akan mendapatkan jalan untuk memberi petunjuk baginya.

637

Perbuatan orang-orang munafik yang memilih orang-orang kafir sebagai auliya mereka pada ayat di atas mendapat kecaman dari Allah. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang-orang kafir sebagai auliya, yakni pemimpin-pemimpin, teman-teman penolong serta pendukung kamu, dengan meninggalkan orang-orang mukmin, yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan iman yang mantap. Maukah kamu memberi alasan yang jelas bagi Allah untuk menghukum dan menyiksamu?

638

Ketahuilah wahai Muhammad dan orang-orang yang beriman, bahwa sungguh, orang-orang munafik itu di akhirat kelak ditempatkan pada tingkatan yang paling bawah, paling rendah, dan paling hina dari neraka. Dan kamu, wahai Muhammad dan siapa pun, sama sekali tidak akan mendapat seorang penolong pun yang dapat memberikan pertolongan bagi mereka dari azab neraka itu.

639

Orang-orang munafik yang terhindar dari tempat terendah dan terhina dari neraka Jahanam itu tidak lain kecuali orang-orang munafik yang bertobat, yang menyesali perbuatan mereka, meninggalkan kemunafikan, dan memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa dan kesalahan mereka, dan memperbaiki diri mereka dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa yang mereka lakukan sebelumnya dan kemudian meningkatkan amal-amal saleh, termasuk salat yang selama dilakukannya dengan malas dan pamrih, berpegang teguh pada agama Allah dan dengan tulus ikhlas menjalankan agama mereka karena Allah. Maka mereka itu bersama-sama orang-orang yang beriman dengan keimanan yang mantap di dalam surga dan kelak Allah akan memberikan pahala yang besar kepada orang-orang yang beriman dan juga kepada orang-orang munafik yang telah bertobat akan memperoleh ganjaran serupa.

640

Apa yang dilakukan, yaitu apa manfaat yang Allah dapatkan dengan memberikan hukuman dan siksaan terhadap kamu, jika kamu bersyukur dan beriman kepada-Nya? Sama sekali tidak ada. Dan Allah selamanya, dari dahulu hingga kini dan masa akan datang, Maha Mensyukuri orangorang yang beriman dan beramal saleh dan memberi ganjaran kepada mereka, Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan dan yang tersimpan di dalam hati mereka.

641

Pada ayat sebelumnya Allah menerangkan orang-orang munafik dan keburukan sifat mereka. Uraian itu dapat menimbulkan kebencian dan mengundang caci maki dari kalangan kaum muslim. Maka ayat ini memberikan tuntunan kepada kaum muslim terkait dengan kata-kata yang buruk. Allah tidak menyukai perkataan buruk yang diucapkan secara terus terang, kecuali diucapkan secara terpaksa oleh orang yang dizalimi; dalam keadaan itu dibenarkan baginya mengucapkannya dalam batasbatas tertentu. Dan Allah Maha Mendengar, ucapan yang baik maupun yang buruk, yang diucapkan secara rahasia maupun terang-terangan, lagi Maha Mengetahui, segala sesuatu yang diperbuat hamba-Nya.

642

Jika kamu menyatakan suatu kebajikan sehingga diketahui orang lain, atau menyembunyikannya sehingga tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah, atau memaafkan sesuatu kesalahan orang lain padahal engkau mampu membalasnya, maka sungguh Allah akan memaafkan kesalahan kamu, sebab Dia Maha Pemaaf, Mahakuasa.

643

Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasulrasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara keimanan kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, seperti orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani, dengan mengatakan, “Kami beriman kepada sebagian, yakni beriman kepada Nabi Musa atau Nabi Isa, dan kami mengingkari sebagian yang lain, tidak beriman kepada Nabi Muhammad, serta dengan ucapannya itu mereka bermaksud mengambil jalan tengah antara iman atau ingkar, merekalah, yaitu orang-orang yang beriman kepada sebagian rasul-rasul Allah dan ingkar kepada sebagian rasul-rasul yang lain, orang-orang kafir yang sebenarnya. Dan Kami sediakan untuk orang-orang kafir itu azab yang menghinakan sesuai dengan perbuatannya.

644

Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasulrasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara keimanan kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, seperti orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani, dengan mengatakan, “Kami beriman kepada sebagian, yakni beriman kepada Nabi Musa atau Nabi Isa, dan kami mengingkari sebagian yang lain, tidak beriman kepada Nabi Muhammad, serta dengan ucapannya itu mereka bermaksud mengambil jalan tengah antara iman atau ingkar, merekalah, yaitu orang-orang yang beriman kepada sebagian rasul-rasul Allah dan ingkar kepada sebagian rasul-rasul yang lain, orang-orang kafir yang sebenarnya. Dan Kami sediakan untuk orang-orang kafir itu azab yang menghinakan sesuai dengan perbuatannya.

645

Adapun orang-orang yang beriman dengan sesungguhnya kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, para rasul-rasul itu, kelak Allah akan memberikan pahala yang besar kepada mereka sesuai dengan amalnya. Allah Maha Pengampun terhadap dosa-dosa hamba-Nya, lagi Maha Penyayang dengan mencurahkan rahmat-Nya yang tidak terkira kepada orang-orang yang beriman.

646

Orang-orang Ahli Kitab, yakni orang-orang Yahudi, meminta kepadamu, wahai Nabi Muhammad, agar engkau menurunkan sebuah kitab dari langit, yang diturunkan secara khusus kepada mereka. Janganlah karena permintaan itu engkau menjadi sedih dan jengkel kepada mereka, permintaan itu bukanlah puncak dari keburukan mereka, karena sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa, suatu permintaan yang lebih besar keburukannya dari itu. Mereka berkata, “Perlihatkan Allah kepada kami secara nyata sehingga kami dapat melihat-Nya dengan mata kepala.” Maka mereka disambar petir, sebagai bentuk peringatan Allah, karena kezaliman mereka. Walaupun demikian, mereka tidak berhenti berbuat aniaya dan melampaui batas. Kemudian mereka menyembah anak sapi, sesudah mereka melihat bukti-bukti yang nyata berupa keterangan-keterangan dan mukjizat yang dibawa oleh para rasul. Namun demikian, terhadap kesalahan yang mereka lakukan, Kami maafkan mereka, dan telah kami berikan kepada Musa kekuasaan yang nyata, untuk menghadapi sikap dan perbuatan orang-orang Yahudi itu.

647

Dan Kami angkat gunung, yaitu gunung Sinai, sehingga tampak seperti awan di atas kepala mereka untuk menguatkan agar mereka menepati perjanjian mereka. Dan Kami perintahkan kepada mereka, “Masukilah pintu gerbang Baitulmakdis itu sambil bersujud,” dan Kami perintahkan pula kepada mereka, “Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabat,” yaitu menjadikan hari Sabat untuk beribadah kepada Allah dan tidak memancing pada hari itu. Akan tetapi, mereka mengabaikan perintah itu. Dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kukuh, yaitu perjanjian bahwa mereka akan menaati hukum Allah yang termaktub di dalam kitab Taurat.

648

Maka Kami hukum mereka karena mereka melanggar perjanjian itu, yaitu mereka mengabaikan perintah Allah yang termaktub di dalam kitab Taurat, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah yang disampaikan oleh para utusan Allah, serta karena mereka telah membunuh nabi-nabi tanpa hak, tanpa alasan yang benar. Mereka membunuh Nabi Zakaria, Nabi Yahya dan lain-lainnya. Dan karena mereka mengatakan, “Hati kami tertutup.” Maksudnya hati mereka ditutup oleh Allah, sehingga mereka merasa tidak berdosa disebabkan perbuatan itu. Ucapan yang demikian itu hanya dijadikan alasan oleh mereka. Sebenarnya, Allah telah mengunci hati mereka karena kekafirannya, karena itu hanya sebagian kecil dari mereka yang beriman kepada Allah dan kepada para rasul-Nya tanpa membedakan rasul yang satu dengan lainnya.

649

Dan Kami hukum juga mereka karena kekafiran mereka terhadap Isa, mereka tidak percaya bahwa Isa adalah utusan Allah, dan tuduhan mereka yang sangat keji yang mengandung kedustaan yang besar terhadap Maryam, yaitu menuduhnya berzina padahal telah dibuktikan kesuciannya.

650

Kami hukum juga mereka karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam,” yang mereka ejek dengan menamainya Rasul Allah padahal mereka tidak beriman kepadanya. Mereka mengatakan telah membunuhnya, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi diserupakan bagi mereka orang yang dibunuh itu dengan Nabi Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentangnya, yakni tentang Nabi Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang hal, yakni pembunuhan itu. Mereka tidak mempunyai sedikit pun pengetahuan menyangkut hal itu, yakni tentang pembunuhan Nabi Isa, dan apa yang mereka katakan kecuali mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak membunuhnya dengan yakin. Tetapi Allah telah mengangkatnya, Isa, kepada-Nya, yakni mengangkatnya ke tempat yang aman sehingga tidak dapat disentuh oleh musuh-musuhnya. Dan Allah Maha Perkasa, mengalahkan musuh-musuhnya, Maha Bijaksana dalam segala perbuatan-Nya.

651

Kami hukum juga mereka karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam,” yang mereka ejek dengan menamainya Rasul Allah padahal mereka tidak beriman kepadanya. Mereka mengatakan telah membunuhnya, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi diserupakan bagi mereka orang yang dibunuh itu dengan Nabi Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentangnya, yakni tentang Nabi Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang hal, yakni pembunuhan itu. Mereka tidak mempunyai sedikit pun pengetahuan menyangkut hal itu, yakni tentang pembunuhan Nabi Isa, dan apa yang mereka katakan kecuali mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak membunuhnya dengan yakin. Tetapi Allah telah mengangkatnya, Isa, kepada-Nya, yakni mengangkatnya ke tempat yang aman sehingga tidak dapat disentuh oleh musuh-musuhnya. Dan Allah Maha Perkasa, mengalahkan musuh-musuhnya, Maha Bijaksana dalam segala perbuatan-Nya.

652

Tidak ada seorang pun di antara Ahli Kitab, baik Yahudi maupun Nasrani, yang tidak beriman kepadanya, yakni kepada Nabi Isa bahwa beliau adalah utusan Allah, sebelum kematiannya, yakni sebelum kematian dari Ahli Kitab itu. Dan pada hari Kiamat, dia, Nabi Isa, akan menjadi saksi terhadap mereka bahwa beliau adalah utusan Allah, dan tidak pernah menyampaikan kepada umatnya selain apa yang diperintahkan Allah agar disampaikan kepadanya.

653

Maka disebabkan karena kezaliman orang-orang Yahudi, sebagaimana diterangkan dalam ayat sebelum ini, Kami haramkan kepada mereka makanan yang baik-baik yang dahulu, sebelum mereka berbuat kedurhakaan itu, pernah dihalalkan, antara lain semua binatang yang berkuku sebagaimana disebutkan dalam Surah al-An'am/6: 146; dan karena mereka sering menghalangi orang lain dari jalan Allah dengan melarang berbuat baik dan menyuruh kepada yang mungkar.

654

Dan, selain itu, juga karena mereka menjalankan riba yang merupakan perbuatan yang tidak manusiawi, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang darinya, sebagaimana diterangkan di dalam kitab Taurat, dan karena mereka memakan harta orang dengan cara tidak sah, cara yang batil, seperti penipuan, sogok menyogok, dan lain-lainnya. Dan Kami sediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka azab yang pedih kelak di akhirat.

655

Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya tentang ajaran Allah di antara mereka, yakni Ahli Kitab; dan orang-orang yang beriman di antara mereka walaupun tidak mendalam ilmunya, mereka beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, yaitu Al-Qur’an, dan kepada kitab-kitab yang diturunkan sebelummu, yaitu antara lain Taurat, Zabur, dan Injil. Dan secara khusus Allah memuji mereka yaitu orang-orang yang melaksanakan salat dengan khusyuk dan menyempurnakan syarat dan rukunnya, dan selanjutnya orang-orang yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Kepada mereka, orang-orang yang disebutkan di atas itu, akan Kami berikan pahala yang besar kelak di akhirat.

656

Sesungguhnya Kami, melalui malaikat-malaikat Kami, telah mewahyukan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh, yaitu rasul yang pertama, dan nabi-nabi yang diutus setelahnya, dan Kami telah mewahyukan pula kepada Ibrahim yang digelari bapak dari para nabi, Ismail, putra Ibrahim yang merupakan kakek buyut Nabi Muhammad, dan Ishak, putra Ibrahim yang merupakan kakek Bani Israil, selanjutnya kepada putra Ishak yaitu Yakub dan nabi-nabi yang merupakan anak cucunya, dan Kami mewahyukan kepada Isa, nabi yang terakhir dari anak cucu Yakub, dan Kami telah mewahyukan kepada Ayyub, Yunus, Harun, dan Sulaiman, dan Kami telah menganugerahkan Kitab Zabur kepada Dawud.

657

Dan di antara para rasul itu ada beberapa rasul yang sungguh telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya, yakni sebelum turun ayat ini, dan ada beberapa rasul yang lain yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung atau secara bertahap sesuai kemaslahatan dan kebutuhan umatnya.

658

Rasul-rasul itu adalah sebagai pembawa berita gembira kepada orang yang beriman bahwa mereka akan memperoleh pahala, dan pemberi peringatan kepada orang-orang kafir bahwa mereka akan disiksa, agar dengan diutusnya para rasul itu tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah dan ingkar kepada-Nya setelah rasul-rasul itu diutus. Allah Mahaperkasa, tidak dapat dikalahkan oleh siapa pun, Mahabijaksana dalam segala perbuatannya.

659

Tetapi, ketahuilah bahwa Allah menjadi saksi atas kebenaran AlQur’an, kitab suci yang diturunkan-Nya kepadamu, wahai Muhammad. Dia menurunkannya dengan ilmu-Nya yang amat sempurna, dan demikian pula para malaikat pun menyaksikan kebenaran Al-Qur’an itu. Dan cukuplah Allah yang menjadi saksi, sebab Dia yang mengutusmu dan mewahyukan Al-Qur’an kepadamu.

660

Sesungguhnya orang-orang yang kafir, tidak percaya kepada Allah dan kepada kebenaran Al-Qur'an, dan menghalang-halangi orang lain dari jalan Allah, benar-benar telah sesat sejauh-jauhnya, dari jalan yang benar disebabkan oleh kekafirannya itu.

661

Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan kezaliman dengan mempersekutukan Allah, maka Allah tidak akan mengampuni mereka, dan tidak pula akan menunjukkan kepada mereka jalan, kecuali jalan ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan hal itu, yakni memasukkan mereka ke neraka Jahanam, adalah sangat mudah bagi Allah, sebab Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

662

Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan kezaliman dengan mempersekutukan Allah, maka Allah tidak akan mengampuni mereka, dan tidak pula akan menunjukkan kepada mereka jalan, kecuali jalan ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan hal itu, yakni memasukkan mereka ke neraka Jahanam, adalah sangat mudah bagi Allah, sebab Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

663

Wahai manusia! Sungguh telah datang Rasul, yaitu Nabi Muhammad, kepadamu dengan membawa tuntunan kitab suci Al-Qur’an yang mengandung kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kepadanya dengan iman yang benar, sesungguhnya keimanan itu lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir kepada Allah dan Rasul-Nya, kekafiranmu itu tidak merugikan Allah sedikit pun, karena sesungguhnya milik Allah-lah apa yang di langit dan di bumi. Allah Maha Mengetahui siapa yang taat dan siapa yang durhaka dari hamba-Nya, Mahabijaksana dengan memperlakukan hamba-Nya sesuai dengan amal perbuatannya.

664

Setelah mengajak seluruh manusia untuk beriman, ayat ini menyeru kepada Ahli Kitab yang pada ayat-ayat lalu dilukiskan telah melampaui batas dalam kepercayaan mereka. Orang-orang Nasrani melampaui batas dalam kepercayaan mereka karena menuhankan Nabi Isa dan orang-orang Yahudi melampaui batas karena menuduh Nabi Isa sebagai pendusta. Kepada Ahli Kitab yang melampaui batas itu, ayat ini diarahkan. Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas kewajaran yang ditetapkan oleh akal dan agama dalam melaksanakan agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Jangan mengatakan bahwa Isa adalah Tuhan atau anak Tuhan sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang Nasrani, dan jangan pula mengatakan bahwa Isa adalah pendusta sebagaimana dikatakan oleh orang-orang Yahudi. Sungguh, Al-Masih Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan yang diciptakan dengan kalimat-Nya, yaitu dengan kalimat kun (jadilah) yang menunjukkan kepada kehendak-Nya dan kekuasaan-Nya dalam menciptakan Nabi Isa, yang disampaikan-Nya kalimat itu kepada Maryam, dan dengan roh dari-Nya, yang ditiupkan dengan perintah-Nya. Maka berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, termasuk beriman kepada Nabi Muhammad, dan janganlah kamu mengatakan, yakni percaya bahwa “Tuhan itu tiga.” Berhentilah dari mengatakan ucapan itu. Yang demikian itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya, Mahasuci Dia dari anggapan mempunyai anak, sebab jika demikian berarti ia butuh kepada sesuatu, padahal milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung yang melindungi dan memelihara kamu semua.

665

Ayat selanjutnya menyatakan bahwa Nabi Isa bukan Tuhan dan bukan pula pelindung atau juru selamat bagi umat manusia, melainkan seorang hamba Allah. Ayat ini menyatakan bahwa Al-Masih yang dipertuhankan oleh orang-orang Nasrani sama sekali tidak enggan, tidak malu, menjadi hamba Allah yang tunduk dan taat kepada-Nya, dan begitu pula para malaikat yang terdekat kepada Allah, yakni malaikatmalaikat yang didekatkan kedudukannya di sisi Allah seperti Malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil. Dan barang siapa enggan menyembah-Nya dan menyombongkan diri, serta tidak taat kepada perintah-Nya, maka Allah akan mengumpulkan mereka semua, baik yang enggan maupun yang menyombongkan diri, kepada-Nya, kelak di hari kemudian.

666

Setelah dijelaskan bahwa semua orang yang beriman akan dikumpulkan Allah kelak di hari Kiamat, pada ayat ini dikemukakan balasan yang dijanjikan kepada orang-orang yang beriman dan siksaan yang pedih bagi orang yang enggan, sombong, dan tidak mau beribadah kepada-Nya. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, sebagai bukti bahwa mereka tidak enggan menjadi hamba Allah, maka Allah akan menyempurnakan pahala bagi mereka di akhirat kelak dan menambah sebagian dari karunia-Nya yang tidak terhitung banyaknya. Sedangkan orang-orang yang enggan menyembah Allah, tidak taat kepada perintah-Nya, dan menyombongkan diri dengan mengingkari perintahNya itu, maka Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih disebabkan kedurhakaan mereka. Dan mereka tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong yang dapat meringankan siksa atas mereka selain Allah yang mereka enggan menyembah dan taat kepada-Nya.

667

Ayat selanjutnya menegaskan sekali lagi seruan Allah kepada seluruh umat manusia, baik Ahli Kitab maupun orang-orang yang beriman dari umat Nabi Muhammad. Wahai manusia! Sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran yang amat jelas dari Tuhanmu, yaitu Nabi Muhammad yang diutus Allah disertai bukti kenabian yang amat nyata, dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang, yaitu kitab suci Al-Qur’an yang cahaya petunjuknya menerangi umat manusia.

668

Setelah menjelaskan bukti kebenaran dan cahaya petunjuk yang diperuntukkan bagi umat manusia, ayat ini menjelaskan sikap manusia dalam menghadapi bukti kebenaran itu. Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada tali Allah, yakni tuntunan agama-Nya yang terhimpun di dalam Al-Qur’an, maka Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat dan karunia yang besar dari-Nya, yaitu surga, dan memberikan kepadanya bermacam-macam karunia, dan menunjukkan mereka jalan yang lurus dalam kehidupan di dunia dan kelak di akhirat untuk sampai kepada-Nya.

669

Pada ayat yang lalu Allah berjanji menuntun umat manusia dan menunjukkan kepada mereka jalan yang membawa kepada kebahagiaan, di dunia dan akhirat. Pada ayat ini dipenuhi sebagian dari janji Allah itu, yaitu berupa jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan. Mereka meminta fatwa kepadamu, Nabi Muhammad, tentang kalalah, yaitu seorang yang mati tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak. Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah, yaitu jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak, tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya, yakni bagian dari saudara perempuan itu, adalah seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi seluruh harta saudara perempuan, jika saudara perempuan itu mati dan saudara laki-laki itu masih hidup, ketentuan ini berlaku jika dia, saudara perempuan yang mati itu, tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan yang mewarisi itu berjumlah dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka, ahli waris itu, terdiri atas saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Demikian Allah menerangkan hukum tentang pembagian waris kepadamu, agar kamu tidak sesat, dalam menetapkan pembagian itu. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang membawa kebaikan bagimu dan yang menjerumuskan kamu ke dalam kesesatan, maka taatilah segala perintah-Nya dan jauhilah segala larangan-Nya.

670

Surah ini diawali dengan perintah kepada setiap orang yang beriman agar memenuhi janji-janji yang telah diikrarkan, baik janji kepada Allah maupun janji kepada sesama manusia. Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji, yaitu janji-janji antara manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manusia dengan dirinya sendiri, selama janji-janji itu tidak mengharamkan yang halal dan tidak menghalalkan yang haram. Di antara janji Allah itu ialah hukum-hukum-Nya yang ditetapkan kepadamu, yaitu bahwasanya hewan ternak, yaitu unta, sapi, kambing, dihalalkan bagimu sesudah disembelih secara sah, kecuali yang akan disebutkan kepadamu haramnya, yaitu yang disebut pada ayat ketiga dari surat ini, dan juga dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram haji atau umrah. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum halal dan haram sesuai dengan yang Dia kehendaki, menurut ilmu-Nya dan hikmah-Nya.

671

Ayat berikut berisi hukum-hukum Allah yang berkaitan dengan tata cara pelaksanaan ibadah haji. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, yakni segala amalan yang dilakukan dalam melaksanakan ibadah haji seperti tata cara melakukan tawaf dan sa'i, serta tempat-tempat mengerjakannya, seperti Kakbah, Safa, dan Marwah, jangan engkau melanggarnya dengan berburu ketika dalam keadaan ihram dan jangan pula melanggar kehormatan bulan-bulan haram, yaitu bulan Zulkaidah, Zulhijah, Muharram, dan Rajab, janganlah pula engkau melanggar kehormatannya dengan berperang pada bulan itu kecuali untuk membela diri ketika diserang. Jangan pula mengganggu hadyu, yaitu hewan-hewan kurban yang dihadiahkan kepada Kakbah untuk mendekatkan diri kepada Allah, hewan-hewan itu disembelih di tanah haram dan dihadiahkan dagingnya kepada fakir miskin, dan qalaid, hewan-hewan kurban yang diberi tanda, dikalungi dengan tali sebagai tanda yang menunjukkan bahwa hewan itu telah dipersiapkan untuk dikurbankan dan dihadiahkan, dan jangan pula mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam, untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah, mereka mencari karunia berupa keuntungan duniawi, dan keridaan yang berupa ganjaran dari Tuhannya. Akan tetapi, apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu apabila kamu mau. Jangan sampai kebencian sebagian kamu kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari mengunjungi Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas kepada mereka dengan cara membunuh mereka atau melakukan kejahatan kepada mereka. Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan, melakukan yang diperintahkan Allah, dan takwa, takut kepada larangannya, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa, melakukan maksiat dan permusuhan, sebab yang demikian itu melanggar hukum-hukum Allah. Bertakwalah kepada Allah, takut kepada Allah dengan melakukan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, karena sungguh Allah sangat berat siksaan-Nya kepada orang-orang yang tidak taat kepada-Nya.

672

Pada ayat yang lalu telah dijelaskan beberapa perbuatan yang diharamkan. Ayat ini menguraikan lebih terperinci makanan-makanan yang diharamkan. Ada sepuluh jenis makanan yang diharamkan, semuanya berasal dari hewan. Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah yang keluar dari tubuh, sebagaimana tersebut dalam Surah alAn'am/6: 145, daging babi, dan daging hewan yang disembelih bukan atas nama Allah, demikian pula diharamkan daging hewan yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Hewan yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas adalah halal hukumnya kalau sempat disembelih sebelum mati. Dan diharamkan pula hewan yang disembelih untuk berhala. Dan diharamkan pula mengundi nasib dengan anak panah. Orang Arab Jahiliah menggunakan anak panah untuk menentukan apakah mereka akan melakukan suatu perbuatan atau tidak. Mereka mengambil tiga buah anak panah yang belum memakai bulu, masing-masing anak panah itu ditulis dengan kata-kata “lakukan”, “ jangan lakukan”, dan anak panah yang ketiga tidak ditulis apa-apa. Semua anak panah itu diletakkan dalam sebuah tempat dan disimpan dalam Kakbah. Bila mereka hendak melakukan suatu perbuatan, maka mereka meminta agar juru kunci Kakbah mengambil salah satu dari tiga anak panah itu. Mereka melakukan perbuatan atau tidak melakukan perbuatan sesuai dengan bunyi kalimat yang tertulis dalam anak panah yang diambilnya. Kalau yang terambil anak panah yang tidak ada tulisannya, maka undian diulangi sekali lagi. Janganlah melakukan yang demikian itu karena itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini, yaitu pada waktu Haji Wada’, haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi Muhammad, orang-orang kafir telah putus asa untuk mengalahkan agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa, dibolehkan memakan makanan yang diharamkan oleh ayat ini karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

673

Setelah ayat yang lalu menjelaskan makanan-makanan yang diharamkan, ayat ini menerangkan makanan-makanan yang dihalalkan. Mereka bertanya kepadamu, wahai Nabi Muhammad, apakah yang dihalalkan bagi mereka. Katakanlah, “Yang dihalalkan bagimu adalah makanan yang baik-baik, yang sesuai dengan selera kamu selama tidak ada tuntunan agama yang melarangnya, dan buruan yang ditangkap oleh binatang pemburu, seperti anjing, singa, harimau, burung yang telah kamu latih untuk berburu, binatang yang kamu latih menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu. Maka makanlah apa yang ditangkapnya untukmu, bukan untuk dimakan binatang pemburu itu, dan sebutlah nama Allah, sewaktu kamu melepas binatang pemburu itu. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.”

674

Ayat ini masih berkaitan dengan ayat yang lalu memberikan jawaban atas pertanyaan orang yang beriman tentang apa saja yang dihalalkan bagi mereka. Pada hari ini dihalalkan bagimu segala yang baik-baik. Makanan, yakni binatang halal yang disembelih Ahli Kitab itu halal bagimu selagi tidak bercampur dengan barang-barang yang haram, dan makananmu halal pula bagi mereka, maka kamu tidak berdosa memberikannya kepada mereka. Dan dihalalkan bagimu menikahi perempuan-perempuan yang menjaga kehormatan di antara perempuan-perempuan yang beriman dan halal pula menikahi perempuan-perempuan yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu, yaitu orang-orang Yahudi dan Nasrani, apabila kamu membayar maskawin mereka untuk menikahinya, yakni melangsungkan akad nikah secara sah, tidak dengan maksud berzina dan bukan untuk menjadikan perempuan piaraan. Demikian Allah menetapkan hukum-hukum-Nya untuk dijadikan tuntunan bagi orang-orang yang beriman. Barang siapa kafir setelah beriman, maka sungguh, sia-sia amal mereka, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.

675

Setelah Allah menjelaskan hukum tentang makanan dan hewanhewan sembelihan yang dihalalkan dan menjelaskan ketentuan menyangkut wanita-wanita yang boleh dinikahi, pada ayat ini Allah menjelaskan hukum-hukum yang berkaitan dengan tata cara beribadah kepada Allah dimulai dengan salat sebagai ibadah yang paling mulia. Ayat ini memberikan petunjuk tentang persiapan yang harus dilakukan ketika hendak melakukan salat, yaitu cara menyucikan diri dengan berwudu, tayamum, dan mandi. Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu telah membulatkan hati hendak melaksanakan salat, sedangkan kamu saat itu dalam keadaan tidak suci atau berhadas kecil, maka berwudulah, yaitu dengan cara basuhlah wajahmu dengan air dari ujung tempat tumbuhnya rambut kepala sampai ke ujung dagu dan bagian antara kedua telinga, dan basuhlah tanganmu sampai ke siku, dan sapulah sedikit atau sebagian atau seluruh kepalamu dan basuhlah kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Dan jika kamu dalam keadaan junub, yakni keluar mani karena bersetubuh atau karena sebab lain, maka mandilah, yakni basuhlah dengan air seluruh badanmu. Dan jika kamu sakit yang menghalangi kamu menggunakan air karena khawatir penyakitmu bertambah parah atau memperlambat kesembuhan kamu, atau kamu berada dalam perjalanan yang dibenarkan agama dan dalam jarak tertentu, atau kembali dari tempat buang air, yakni kakus, setelah selesai membuang hajat, atau menyentuh perempuan, yakni persentuhan dalam arti pertemuan dua alat kelamin yang berbeda atau dalam arti persentuhan kulit seorang laki-laki dan perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, tidak dapat menggunakannya, baik karena tidak ada, tidak cukup, atau karena sakit, maka bertayamumlah dengan debu yang baik, yakni debu yang bersih dan suci; yaitu dengan cara sapulah wajahmu dan tanganmu dengan debu itu. Allah Yang Mahakuasa tidak ingin menyulitkan kamu dan tidak menghendaki sedikit pun kesulitan bagimu dengan mengharuskan kamu berwudu ketika tidak ada air atau ketika dalam keadaan sakit yang dikhawatirkan kamu bertambah sakit apabila anggota badanmu terkena air, tetapi Dia hendak membersihkan kamu, menyucikan kamu dari dosa maupun dari hadas, dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, dengan meringankan apa yang menyulitkan kamu agar kamu bersyukur atas nikmat yang dianugerahkan-Nya kepadamu.

676

Tuntunan tersebut di atas merupakan bagian dari nikmat Allah yang harus disyukuri sekaligus merupakan perjanjian yang harus ditaati sebagaimana tersebut pada permulaan surat ini. Dan ingatlah akan karunia Allah kepadamu, berupa tuntunan agama dan nikmat-Nya yang bermacam-macam yang dianugerahkan kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikatkan dengan kamu, yakni perjanjian yang diambil melalui Rasulullah berupa ketaatan kepada Allah, baik dalam hal yang mudah maupun yang sulit, dan perjanjian-perjanjian lain yang diikatkan dengan kamu ketika kamu mengatakan, “Kami dengar, yakni kami mengetahui dan memahami perjanjian itu, dan kami taati semua yang dinyatakan dalam perjanjian itu, baik berupa perintah maupun larangan.” Dan bertakwalah kepada Allah, janganlah kamu melanggar perjanjian itu, sungguh, Allah Maha Mengetahui segala isi hati setiap makhluk-Nya.

677

Ayat selanjutnya memberikan tuntunan agar umat Islam berlaku adil, tidak hanya kepada sesama umat Islam, tetapi juga kepada siapa saja walaupun kepada orang-orang yang tidak disukai. Wahai orangorang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan, yakni orang yang selalu dan bersungguh-sungguh menegakkan kebenaran, karena Allah, ketika kalian menjadi saksi maka bersaksilah dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, yakni kepada orang-orang kafir dan kepada siapa pun, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil terhadap mereka. Berlaku adillah kepada siapa pun, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah dengan mengerjakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, sungguh, Allah Mahateliti, Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan, baik yang kamu lahirkan maupun yang kamu sembunyikan.

678

Pada ayat ini Allah menjanjikan pahala bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dengan ucapan yang sesuai dengan isi hati mereka dan membuktikannya dengan beramal saleh bahwa mereka akan mendapat ampunan atas dosa-dosa mereka dan pahala yang besar berupa surga.

679

Setelah itu, Allah menyatakan pembalasan yang akan ditimpakan kepada orang-orang kafir. Adapun orang-orang yang kafir yang menolak ajakan Rasul dan mendustakan ayat-ayat Kami yang disampaikan melalui rasul-rasul Kami, mereka itulah yang akan menjadi penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.

680

Ayat ini sekali lagi mengingatkan orang-orang beriman agar mensyukuri anugerah keselamatan dari gangguan musuh. Wahai orangorang yang beriman! Ingatlah nikmat Allah yang dianugerahkan kepadamu, ketika suatu kaum, yakni orang-orang kafir Mekah dan orangorang Yahudi Bani Nadir, bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya untuk membunuhmu dan para sahabat yang bersamamu dengan cara yang licik, lalu Allah menahan tangan mereka dari kamu sehingga mereka tidak dapat melaksanakan niatnya berbuat jahat kepadamu. Dan bertakwalah kepada Allah pada setiap waktu dan dalam segala keadaan, dan hanya kepada Allah-lah, tidak kepada selain-Nya, hendaknya orang-orang beriman itu bertawakal, menyerahkan segala keputusan kepada Allah yang memutuskan segala sesuatu sesuai ilmu-Nya yang mahaluas dan kekuasaan-Nya yang mahabesar.

681

Setelah mengingatkan orang-orang yang beriman agar senantiasa melaksanakan kewajiban dan mensyukuri nikmat yang dianugerahkan Allah kepada mereka, pada ayat ini diingatkan sikap dan perilaku Ahli Kitab terhadap perjanjian-perjanjian mereka dengan Allah, agar orang-orang yang beriman tidak mengalami apa yang menimpa Ahli Kitab itu. Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil, sebagaimana Kami telah mengambil perjanjian pula dari kamu, wahai kaum muslim, dan Kami telah mengangkat dengan mengutus Nabi Musa untuk memilih dua belas orang pemimpin di antara mereka yang bertugas membimbing mereka. Jumlah itu ditentukan sesuai dengan jumlah suku-suku Bani Israil pada masa itu. Dan Allah berfirman kepada Bani Israil, “Aku bersamamu, senantiasa melindungi dan menolong kamu, jika kamu memenuhi perjanjianmu dengan-Ku.” Bagian selanjutnya dari ayat ini menyebutkan sebagian dari tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka. Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dengan baik dan benar sesuai dengan syarat-syarat dan rukunnya, dan menunaikan dengan sempurna kewajiban zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku seluruhnya, dan kamu bantu mereka, kamu dukung dengan dukungan yang kuat dari gangguan orang-orang yang memusuhinya, dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik dengan bersedekah dan berinfak di jalan Allah, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barang siapa kafir di antaramu dengan melanggar perjanjian dengan-Ku setelah itu, yakni setelah diikatnya perjanjian itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.

682

Tetapi, karena mereka melanggar janjinya dengan mengingkarinya bahkan membunuh rasul-rasul Allah, maka Kami melaknat mereka, mereka Kami jauhkan dari rahmat Kami, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu, tidak dapat menerima ajakan beriman dan berbuat kebajikan, sebagaimana sesuatu yang keras membatu tidak dapat dibentuk lagi. Mereka suka mengubah firman Allah dari tempatnya, di antaranya keterangan-keterangan dalam Kitab Taurat tentang kedatangan Nabi Muhammad dan sifat-sifatnya, dan mereka dengan sengaja melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka, di antaranya agar mereka beriman kepada Nabi Muhammad. Engkau, wahai Nabi Muhammad, senantiasa akan melihat dan mendengar, baik secara langsung maupun tidak langsung, pengkhianatan dari mereka terhadap dirimu, yakni pengkhianatan orang-orang yang menyatakan janji beriman kepada Nabi Muhammad, kecuali sekelompok kecil di antara mereka yang tidak berkhianat, maka maafkanlah mereka atas kesalahan yang mereka perbuat, dan biarkan mereka, yakni jangan hiraukan mereka. Dengan demikian, engkau telah berbuat baik dengan membalas keburukan dengan kebaikan. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

683

Sebagaimana orang-orang Bani Israil mengingkari janjinya, demikian pula yang diperbuat oleh orang-orang Nasrani. Dan di antara orang-orang yang mengatakan, “Kami ini orang Nasrani, pengikut Nabi Isa, dan pembela ajarannya,” Kami telah mengambil perjanjian mereka, sebagaimana Kami telah mengambil perjanjian dengan orang-orang Yahudi, tetapi mereka dengan sengaja melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka di dalam Kitab Injil, maka Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka, kelompok yang satu di antara orang-orang Nasrani itu mengkafirkan kelompok lainnya dan mereka terus bertikai hingga hari Kiamat. Dan kelak, yakni pada hari Kiamat, Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan yakni keburukan yang mereka lakukan dan memberikan balasan terhadap perbuatan mereka.

684

Setelah ayat-ayat yang lalu menjelaskan perilaku buruk kedua kelompok Ahli Kitab, Yahudi dan Nasrani, ayat ini mengajak mereka agar beriman kepada Nabi Muhammad. Wahai Ahli Kitab, kaum Yahudi dan Nasrani, pemilik kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Musa dan Nabi Isa! Sungguh, Rasul Kami yang diberitakan kedatangannya oleh Nabi Musa dan Nabi Isa, yaitu Nabi Muhammad, telah datang kepadamu, menjelaskan kepadamu banyak hal dari isi yang terkandung dalam kitab yang kamu sembunyikan, seperti kedatangan Nabi Muhammad dan banyak pula yang dibiarkannya, tidak dijelaskan karena tidak membawa maslahat bagi kamu. Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah, yakni Nabi Muhammad, dan Kitab, yakni Al-Qur’an, yang menjelaskan segala sesuatu yang diperlukan manusia dalam kehidupan beragam.

685

Allah menyatakan sekali lagi pada ayat ini jalan keselamatan bagi orang-orang yang beriman yaitu dengan mengikuti petunjuk dan tuntunan kitab suci Al-Qur’an. Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang dengan sungguh-sungguh mengikuti keridaan-Nya, mengantarkan ke jalan keselamatan, yaitu dengan beriman kepada-Nya, dan dengan kitab itu pula Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita, yaitu kegelapan kufur kepada Allah dan mengantarkan kepada cahaya, yaitu iman kepada Allah, dengan izin-Nya, dan menunjukkan ke jalan yang lurus, jalan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.

686

Setelah menjelaskan fungsi diutusnya para rasul dan kedatangan kitab suci sebagai petunjuk ke jalan keselamatan, ayat ini menjelaskan bahwa salah satu kegelapan yang menyelubungi jiwa dan pikiran Ahli Kitab adalah kepercayaan mereka tentang Tuhan. Sungguh, telah kafir orang-orang, yakni segolongan orang-orang Nasrani, yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam,” yakni bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan atau anak Tuhan. Keyakinan mereka itu sungguh sesat. Untuk membuktikan kesesatan itu, katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al-Masih putra Maryam itu beserta ibunya dan seluruh manusia yang berada di bumi?” Tentu tidak ada. Dan milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Semuanya tunduk dan patuh kepada kehendak Allah. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki sesuai dengan cara yang dipilih-Nya, di antaranya menciptakan seorang manusia tanpa ayah yaitu Nabi Isa. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

687

Kesesatan lainnya yang terjadi pada orang-orang Yahudi dan Nasrani adalah bahwa mereka menganggap dirinya sebagai anak dan sebagai kekasih Allah. Ayat ini meluruskan pandangan mereka. Orang Yahudi dan Nasrani, masing-masing dari mereka itu mempunyai keyakinan dan berkata, “Kami adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya, selain kami bukanlah anak-anak-Nya atau kekasih-Nya.” Perkataan mereka itu tidak benar. Oleh karena itu, katakanlah, “Mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu? Jika benar kamu anak-anak Allah dan kekasihNya, niscaya Dia tidak akan menyiksamu. Tidak, kamu bukanlah anak Allah dan bukan pula kekasih-Nya! Kamu adalah manusia biasa di antara orang-orang yang Dia ciptakan. Mereka akan disiksa apabila berdosa, dan diberi pahala apabila berbuat kebajikan. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki di antara para hamba-Nya itu, termasuk orang-orang Yahudi dan Nasrani, dan menyiksa siapa yang Dia kehendaki dengan seadil-adilnya. Dan milik Allah seluruh kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya, semua berada di bawah kendali kekuasaan-Nya. Dan kepada-Nya, yakni kepada Allah semata-mata, semua akan kembali.

688

Setelah meluruskan pandangan Ahli Kitab tentang Tuhan, ayat ini menyatakan sekali lagi tentang kedatangan Nabi Muhammad. Wahai Ahli Kitab, yakni orang-orang Yahudi dan Nasrani! Sungguh, Rasul Kami, yaitu Nabi Muhammad, telah datang kepadamu menjelaskan syariat Kami kepadamu dan meluruskan apa yang keliru dari keyakinan dan perilaku kamu ketika terputus pengiriman rasul-rasul dalam masa yang sangat lama, lebih dari enam ratus tahun antara masa Nabi Isa dengan diutusnya Nabi Muhammad, agar kamu tidak mengatakan, kelak ketika kamu mempertanggungjawabkan dosa dan kesalahan kamu, “Tidak ada yang datang kepada kami, baik seorang pembawa berita gembira yang memberitakan kepada kami ganjaran bagi orang yang berbuat kebajikan maupun seorang pemberi peringatan yang mengingatkan kami akan siksa bagi orang yang berbuat dosa.” Sungguh, telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

689

Ayat-ayat yang lalu berbicara tentang pengingkaran janji orangorang Yahudi dan Nasrani yang diikuti dengan peringatan Allah bahwa banyak sekali kenikmatan yang dianugerahkan Allah kepada mereka, tetapi mereka tidak bersyukur dan tidak mematuhi perintah-Nya. Ayat ini menyatakan sekali lagi kenikmatan Allah yang dianugerahkan kepada mereka. Dan ingatlah, wahai Nabi Muhammad, dan ingatkan pula orang-orang yang beriman, ketika Musa berkata kepada kaumnya untuk menasihati mereka, “Wahai kaumku, yakni orang-orang Yahudi! Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu yang banyak jumlahnya, yakni para nabi leluhur mereka yaitu Nabi Yakub dan anak cucunya, dan menjadikan kamu sebagai orang-orang merdeka, memiliki istri dan pelayan-pelayan layaknya raja setelah kamu tertindas bertahun-tahun lamanya oleh Fir’aun. Dan ingatlah pula bahwa Allah telah memberikan nikmat kepada kamu, yaitu apa yang belum pernah diberikan kepada seorang pun di antara umat yang lain.” Di antara nikmat yang diturunkan Allah kepada Bani Israil adalah manna dan salwa, melindungi mereka dengan awan, dan mengutus nabi-nabi yang banyak jumlahnya.

690

Nabi Musa selanjutnya berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Masuklah ke tanah suci, yaitu tanah Palestina yang disucikan dari kemusyrikan karena banyaknya nabi-nabi yang diutus di tanah itu, itulah tanah yang telah ditentukan Allah bagimu dalam ilmu-Nya yang azali untuk memasukinya dan merasakan kedamaian di dalamnya apabila engkau beriman dan taat kepada perintah-Nya, dan janganlah kamu berbalik ke belakang karena takut kepada musuh, nanti kamu menjadi orang yang rugi di dunia dan akhirat karena kamu tidak mempercayai jaminan Allah bahwa tanah itu ditetapkan Allah bagimu untuk memasukinya.”

691

Mereka tidak serta merta menuruti perintah Nabi Musa yang menyuruh agar mereka memasuki tanah Palestina. Sebaliknya, mereka bahkan menyatakan keengganan untuk memasukinya karena takut kepada para penjahat perkasa yang tengah menduduki tanah itu. Mereka, kaum Bani Israil itu, berkata, “Wahai Musa! Sesungguhnya di dalam negeri itu yang kami diperintahkan untuk memasukinya ada orang-orang yang sangat kuat dan kejam, yakni orang-orang Kana’an, yang akan menindas dan berbuat jahat kepada kami. Kami tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar darinya tanpa kami berperang melawan mereka. Kami tidak sanggup mengusirnya karena mereka sangat perkasa. Jika mereka keluar dari sana, niscaya kami akan masuk ke negeri itu.

692

Di antara orang-orang Bani Israil itu ada dua orang yang setia dan taat kepada perintah Nabi Musa, yaitu Yosua bin Nun dan Kalaeb bin Yefune, keduanya adalah pemimpin-pemimpin Bani Israil yang semuanya ada dua belas orang sebagaimana disebut dalam ayat 12 surah ini. Berkatalah dua orang laki-laki di antara mereka yang bertakwa, orang yang takut kepada Allah, atau di antara mereka yang takut kepada para penjahat yang perkasa itu, yang telah diberi nikmat oleh Allah, dengan penuh semangat, “Serbulah mereka melalui pintu gerbang negeri itu. Jika kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan Allah telah menjanjikan kemenangan itu, maka bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang yang beriman dengan sebenar-benar iman kepada Allah.”

693

Setelah orang-orang Yahudi menolak perintah dua utusan Nabi Musa, yaitu Yosua bin Nun dan Kalaeb bin Yefune, mereka berkata, “Wahai Musa! Meski engkau menyuruh kami untuk masuk ke Kana’an yang merupakan daerah orang Palestina, sampai kapan pun kami tidak akan memasukinya selama mereka, yaitu penduduknya yang merupakan orang-orang kuat lagi besar, masih ada di dalamnya. Karena itu, lebih baik pergilah engkau bersama Tuhanmu, dan kemudian berperanglah kamu berdua untuk mengalahkan mereka. Sementara kalian berperang, biarlah kami tetap berada dan menanti di sini saja sambil menunggu hasil dari perjuanganmu.”

694

Mendengar penolakan dari kaumnya, dia, Musa, mengadu kepada Allah dan berkata, “Ya Tuhanku, aku hanya dapat menguasai diriku sendiri dan saudaraku, Harun, dan aku tidak mampu mengajak kaumku untuk menaati perintah-Mu. Oleh karena itu, hendaknya Engkau pisahkan antara kami yang selalu taat pada-Mu dengan orang-orang yang fasik yang tidak mau mendengarkan ketetapan-Mu itu.”

695

Setelah menerima pengaduan Nabi Musa, Allah berfirman, “Jika memang demikian sikap mereka, maka negeri atau daerah Kana’an, yang sekarang dikenal dengan daerah Gurun Sinai sampai tepi Sungai Yordan, itu terlarang buat mereka, dan mereka tidak akan memasukinya selama empat puluh tahun. Selanjutnya, selama kurun waktu yang panjang itu, sebagai hukumannya mereka akan mengembara kebingungan, karena tidak memiliki tempat yang tetap di bumi sekitar Kana’an. Maka janganlah engkau, hai Musa, bersedih hati karena memikirkan nasib orang-orang yang fasik itu.”

696

Setelah Allah mengisahkan kedurhakaan Bani Israil, pada ayat ini diceritakan pula tentang kedengkian salah seorang putra Nabi Adam. Kisah ini diawali dengan perintah kepada Nabi Muhammad untuk mengisahkannya. Dan ceritakanlah, wahai Muhammad, yang sebenarnya kepada mereka, yaitu kaum Yahudi, tentang kisah kedua putra Adam, yaitu Qabil dan Habil, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka kurban yang dipersembahkan dengan penuh keikhlasan oleh salah seorang dari mereka berdua, yaitu Habil, diterima, dan dari yang lain, yaitu Qabil, tidak diterima. Dia, Qabil, menjadi tidak senang dengan kenyataan ini dan kemudian berkata, “Sungguh, aku pasti akan membunuhmu!” Mendengar ancaman ini, dia, Habil, berkata, “Sesungguhnya Allah hanya menerima amal perbuatan dari orang yang bertakwa.”

697

Selanjutnya Habil mengatakan, “Sungguh, jika engkau memang benar-benar berniat untuk menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, maka ketahuilah bahwa aku tidak akan membalas dengan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku sangat takut kepada murka dan ancaman Allah bila melakukan perbuatan itu. Dialah Allah, Tuhan seluruh alam.”

698

Sesudah mengungkapkan sikapnya, kemudian Habil mengatakan, “Sesungguhnya, dengan perbuatanmu yang zalim ini, aku ingin agar engkau kelak di akhirat akan kembali dengan membawa dosa karena telah membunuh-ku dan dosamu sendiri sebagai akibat dari ketidakikhlasanmu, maka engkau kelak akan menjadi penghuni neraka yang abadi, dan itulah balasan yang ditetapkan Allah bagi orang yang zalim.”

699

Pernyataan Habil tersebut memberi pengaruh pada Qabil, maka ia agak ragu untuk melakukan pembunuhan, tetapi nafsu Qabil dengan kuat mendorongnya untuk membunuh saudaranya, sehingga muncullah keberaniannya dan kemudian dia pun benar-benar membunuh saudaranya itu, maka jadilah dia termasuk orang yang merugi dunia dan akhirat.

700

Sesudah melakukan pembunuhan, Qabil tidak tahu apa yang harus diperbuat dengan mayat saudaranya, karena peristiwa ini merupakan yang pertama terjadi. Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak yang menggali tanah dengan menggunakan cakarnya untuk diperlihatkan kepadanya, Qabil, bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya yang baru saja dibunuhnya. Melihat peristiwa itu, Qabil berkata, “Oh, celaka aku! Mengapa aku tidak berpikir dan mampu berbuat seperti yang dilakukan burung gagak ini, sehingga dengan cara itu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Maka ia menggali tanah untuk menguburkan mayat Habil, dan jadilah dia termasuk orang yang sangat menyesal atas perbuatan yang telah dilakukannya.

701

Pembunuhan yang dilakukan Qabil ini ternyata berdampak panjang bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, kemudian Kami tetapkan suatu hukum bagi Bani Israil, dan juga bagi seluruh masyarakat manusia, bahwa barang siapa membunuh seseorang tanpa alasan yang dapat dibenarkan, dan bukan pula karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka dengan perbuatannya itu seakan-akan dia telah membunuh semua manusia, karena telah mendorong manusia lain untuk saling membunuh. Sebaliknya, barang siapa yang siap untuk memelihara dan menyelamatkan kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan, dengan perilakunya itu, dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya, untuk menjelaskan ketetapan ini, Rasul Kami telah datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang jelas untuk mereka dan juga semua manusia sesudahnya. Tetapi kemudian banyak di antara manusia yang tidak memperhatikan dan melaksanakannya, sehingga mereka setelah itu bersikap melampaui batas dan melakukan kerusakan di bumi dengan pembunuhan-pembunuhan yang dilakukannya.

702

Pada ayat ini Allah menjelaskan hukuman bagi perampok dan pengganggu keamanan umum, yang acap kali juga disertai pembunuhan. Dalam kaitan ini ditetapkan bahwa hukuman bagi orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya, yaitu orang-orang yang tidak berdosa dan tidak bersalah, dan membuat kerusakan di bumi, balasannya tidak ada lain hanyalah dibunuh bila membunuh atau disalib bila membunuh dan mengambil harta, atau dipotong tangan dan kaki mereka secara silang bila mengambil harta, tetapi tidak membunuh, atau diasingkan dari tempat kediamannya bila hanya menakut-nakuti. Ketetapan hukuman yang demikian itu merupakan kehinaan bagi mereka di dunia yang disebabkan perilaku mereka, dan di akhirat mereka pasti akan mendapat azab yang besar.

703

Ketetapan hukuman ini berlaku bagi seluruh manusia, kecuali bagi orang-orang yang bertobat, menyesali perbuatannya, dan tidak lagi mengulanginya sebelum kamu dapat menguasai mereka; maka ketahuilah bahwa orang yang seperti ini layak diberi ampunan, karena sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun, Maha Penyayang.

704

Sesudah dijelaskan tentang hukuman para pengacau keamanan dan pelanggar larangan Allah dan Rasul-Nya karena dengki dan ketidaktaatan mereka, maka ayat ini memerintahkan orang mukmin untuk bertakwa dan melakukan perbuatan baik. Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dengan ibadah dan melaksanakan semua perintah-Nya, dan carilah wasilah, jalan yang paling tepat, untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah, yakni berjuanglah, di jalan-Nya dengan melakukan kebaikan dan membantu mereka yang memerlukan. Semua perintah ini dimaksudkan agar kamu menjadi lebih beruntung, baik ketika di dunia maupun kelak di akhirat.

705

Sesungguhnya orang-orang yang kafir, yaitu mereka yang tidak mau bertakwa kepada Allah dan tidak mau membersihkan diri dari dosa, serta mengingkari keesaan-Nya pasti akan mendapat balasan. Seandainya mereka memiliki segala apa yang ada di bumi dan ditambah dengan sebanyak itu lagi yang kemudian dipergunakan untuk menebus diri mereka agar terlepas dari azab pada hari Kiamat akibat keingkarannya, niscaya semua itu tidak akan diterima Allah sebagai tebusan dari mereka. Oleh karena itu, di akhirat mereka tetap akan mendapat azab yang pedih.

706

Ketika merasakan betapa pedihnya azab di akhirat nanti, mereka ingin sekali untuk keluar dari neraka yang merupakan tempat hukumannya, tetapi ternyata mereka tidak akan dapat keluar dari sana. Akibat dari sikap dan perilakunya, di akhirat kelak mereka akan mendapat azab yang kekal.

707

Bila pada ayat yang lalu dijelaskan tentang hukuman bagi orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kekacauan, maka pada ayat ini diterangkan tentang hukuman bagi pencuri. Setiap kejahatan pasti ada hukumannya. Adapun setiap orang laki-laki maupun perempuan yang mencuri, maka potonglah tangan keduanya sebagai balasan atas perbuatan buruk dan bertentangan dengan syariat yang mereka lakukan, dan hal itu juga sebagai siksaan dari Allah sesuai dengan peringatan-Nya. Sungguh dengan ketetapan dan peringatan ini, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

708

Yang dijelaskan itu merupakan ketetapan Allah, tetapi barang siapa bertobat setelah melakukan kejahatan itu, menyesalinya, dan memperbaiki diri, serta berjanji untuk tidak mengulanginya, maka sesungguhnya Allah menerima tobatnya yang dilakukan dengan sepenuh hati. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

709

Sesudah mengingatkan tentang ketetapan dan syariat-Nya, Allah kemudian menekankan bahwa hanya Dia penguasa alam semesta ini. Peringatan ini diungkapkan dengan pertanyaan retorika sebagai berikut, “Tidakkah kamu tahu bahwa Allah yang telah mencipta semua yang ada adalah juga yang memiliki seluruh kerajaan langit dan bumi. Selain itu, Dia akan menyiksa siapa saja yang Dia kehendaki karena telah melakukan kejahatan dan mengampuni siapa yang Dia kehendaki karena telah bertobat. Sungguh Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

710

Pada ayat yang lalu diterangkan tentang hukuman bagi pencuri, sementara ayat ini menjelaskan sikap orang Yahudi terhadap hukum dalam Kitab Taurat. Keterangan ini diawali dengan peringatan kepada Rasulullah. Wahai Rasul! Janganlah engkau disedihkan karena mereka berlomba-lomba dalam kekafirannya dan menampakkan permusuhan, karena Allah pasti akan melindungimu. Ketahuilah bahwa mereka adalah orang-orang munafik yang mengatakan dengan mulut mereka, “Kami telah beriman,” padahal hati mereka meyakini yang lain, dan mereka sesungguhnya belum beriman; dan waspadalah juga terhadap orang-orang Yahudi yang sangat suka mendengar berita-berita bohong yang diungkapkan oleh pendeta-pendetanya, dan mereka juga sangat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu yang menjelek-jelekkanmu. Mereka tidak segan-segan untuk mengubah kata-kata dalam Kitab Taurat dari makna yang sebenarnya, seperti mengubah hukum rajam bagi pezina menjadi menghitamkan wajah dan cambukan, atau diselewengkan pengertiannya. Mereka mengatakan kepada utusan yang diperintahkan untuk bertanya kepada Rasulullah tentang hukum bagi pezina, “Jika ini, seperti yang mereka lakukan, yang diberikan kepadamu, yaitu hukum yang sudah diubah, terimalah, dan jika kamu diberi hukum yang bukan ini, maka hati-hatilah dan jangan diterima.” Barang siapa dikehendaki Allah untuk dibiarkan sesat karena keangkuhan dan keras kepalanya, sedikit pun engkau tidak akan mampu menolak suatu akibat atau hukuman apa pun dari Allah untuk menolongnya. Karena pilihan pada kesesatan, maka mereka itu adalah termasuk orang-orang yang sudah tidak dikehendaki Allah untuk diberi petunjuk agar dapat menyucikan hati mereka. Di dunia mereka pasti akan mendapat kehinaan akibat sikapnya itu, dan di akhirat mereka pasti akan mendapat azab yang besar karena kesesatannya

711

Ayat ini sekali lagi menjelaskan sifat buruk orang Yahudi, yaitu bahwa mereka sangat suka mendengar berita bohong, terutama yang berkaitan dengan pribadi Nabi Muhammad, banyak memakan makanan yang haram, seperti menerima suap, makan riba, dan lainnya. Jika mereka, orang Yahudi, datang kepadamu, wahai Nabi Muhammad, untuk meminta putusan, maka berilah putusan di antara mereka sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kitab Taurat atau berpalinglah dari mereka, karena sebenarnya tidak ada manfaat sedikit pun, dan jika engkau berpaling dari mereka dengan tidak melayani permintaan yang tidak akan mereka lakukan, maka mereka tidak akan membahayakanmu sedikit pun. Tetapi jika engkau memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah dengan adil sesuai dengan hukum yang terdapat dalam Taurat. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah sangat menyukai orang-orang yang adil dalam memutuskan perkara.

712

Dan bagaimana mungkin mereka akan mengangkatmu, wahai Nabi Muhammad, menjadi hakim untuk menyelesaikan perselisihan di antara mereka, padahal mereka mempunyai Taurat yang di dalamnya terdapat hukum Allah? Mereka mengubah isi dan tidak menaati hukum dalam Taurat. Jika mereka berbuat demikian terhadap kitab mereka sendiri, nanti mereka pasti akan berpaling dari putusanmu setelah itu? Sungguh, mereka itu benar-benar bukan termasuk orang-orang yang beriman.

713

Pada ayat yang lalu dijelaskan sikap orang Yahudi terhadap Taurat dan hukum yang terdapat di dalamnya. Pada ayat ini diterangkan bahwa Taurat diwahyukan sebagai petunjuk bagi Bani Israil, tetapi sebagian hukumnya mereka tinggalkan. Penjelasan ini diawali dengan suatu ungkapan untuk meyakinkan. "Sungguh, Kami yang menurunkan Kitab Taurat kepada Nabi Musa; di dalamnya ada petunjuk untuk membimbing mereka ke jalan yang lurus dan cahaya yang akan menerangi jalan hidup mereka. Yang dengan Kitab itu para nabi yang berserah diri kepada Allah dari Bani Israil telah memberi putusan atas perkara yang terjadi di antara orang Yahudi, demikian juga yang diperbuat oleh para ulama dan pendeta-pendeta mereka, yang sedemikian ini sebab mereka memang diperintahkan untuk memelihara kitab-kitab Allah dengan melaksanakan hukum-hukumnya, dan mereka siap untuk menjadi saksi terhadapnya. Karena itu, wahai Muhammad, janganlah kamu takut kepada manusia, tetapi takutlah hanya kepada-Ku. Dan janganlah pula kamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga murah dengan mengharap imbalan duniawi yang sedikit. Barang siapa tidak memutuskan hukum suatu perkara dengan apa yang diturunkan Allah, maka ketahuilah bahwa mereka itulah termasuk orang-orang kafir.

714

Di antara hukum yang terdapat dalam Taurat adalah bahwa Kami telah menetapkan bagi mereka di dalamnya, Taurat, hukuman yang sepadan, yaitu bahwa menghilangkan nyawa dibalas dengan nyawa, melukai mata dibalas dengan melukai mata, mencederai hidung dibalas dengan hidung, memotong telinga dibalas dengan telinga, merontokkan gigi dibalas dengan gigi, dan luka-luka pun ada qisas-nya, yakni ada balasannya yang sama. Namun demikian, barang siapa melepaskan hak untuk melakukan qisasnya, maka sikap itu akan menjadi penebus dosa baginya. Sebaliknya barang siapa tidak memutuskan perkara yang terjadi dengan saudaranya menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah akan termasuk orang-orang yang zalim.

715

Dan setelah masa para nabi penganut dan pelaksana isi Taurat berakhir, Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus Isa putra Maryam yang mendapat amanah untuk membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat dan mengajarkan serta melaksanakan ajaran-ajarannya. Dan, selain itu, Kami menurunkan pula Injil kepadanya sebagai penyempurna Taurat, yang di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan juga berfungsi untuk membenarkan Kitab yang sebelumnya yaitu Taurat, dan Injil ini juga berisi ajaran sebagai petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa, yaitu yang selalu menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

716

Dan hendaknya pengikut Injil, yaitu mereka yang meyakini dan mengikuti Nabi Isa, memutuskan semua perkara dalam kehidupan mereka menurut apa yang telah diturunkan Allah di dalamnya. Barang siapa dengan sengaja tidak memutuskan perkara yang mereka hadapi menurut apa yang diturunkan Allah, maka sesungguhnya mereka itulah yang disebut sebagai orang-orang fasik, yaitu yang beriman pada Allah dan tuntunan-Nya, tetapi tidak melaksanakan ajaran tersebut.

717

Pada ayat-ayat yang lalu Allah menerangkan tentang diturunkannya Taurat dan Injil yang mengandung petunjuk dan cahaya, serta adanya kewajiban bagi umat masa itu untuk melaksanakan ajaran-ajarannya. Dan Kami selanjutnya telah pula menurunkan Kitab Al-Qur’an kepadamu, Muhammad, sebagai nabi terakhir, dengan membawa kebenaran yang hakiki, yang membenarkan sebagian isi dari kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya, yaitu Taurat, Zabur, dan Injil, dan menjaganya dari penyimpangan atau pengubahan yang dilakukan oleh orang-orang yang mencari keuntungan diri, maka putuskanlah perkara yang mereka perselisihkan menurut ketetapan dalam kitab-kitab yang diturunkan Allah itu dan janganlah sekali-kali engkau mengikuti kemauan dan keinginan nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Ketahuilah bahwasanya untuk setiap umat di antara kamu, di mana saja mereka berada, Kami berikan aturan bagi mereka masing-masing dan jalan yang terang sesuai dengan keadaannya. Kalau Allah menghendaki sesuai dengan kehendak-Nya, niscaya kamu semua akan dijadikan-Nya sebagai satu umat saja, tetapi Allah berkehendak lain, yaitu ingin menguji kamu terhadap karunia dan semua nikmat yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka sebagai jawaban dari semua rahmat yang telah dilimpahkan itu, berlomba-lombalah untuk berbuat kebajikan. Ketahuilah bahwa hanya kepada Allah saja kamu semua akan kembali, lalu pada saat itu akan diberitahukan-Nya kepadamu apa saja yang dahulu pernah kamu perselisihkan pada saat menjalani kehidupan di dunia.

718

Selanjutnya ingatlah, wahai Nabi Muhammad, ketika orang-orang Yahudi mengajukan persoalan di antara mereka dan mengharapkan keputusanmu, maka tetapkanlah sesuai aturan dan hendaklah engkau memutuskan perkara yang terjadi di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, sebagaimana yang terdapat dalam Taurat, dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka yang menyebabkan terjadinya kezaliman terhadap sebagian yang lain. Karena itu, hati-hati dan waspadalah terhadap sikap dan perkataan mereka, jangan sampai mereka berhasil memperdayakan engkau terhadap sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu, yaitu Al-Qur’an yang berisi petunjuk yang lebih lurus. Jika mereka berpaling dari hukum yang telah diturunkan Allah dan tidak mau mengikutinya, maka ketahuilah bahwa dengan keadaan itu sesungguhnya Allah berkehendak untuk menimpakan musibah sebagai peringatan kepada mereka yang disebabkan oleh sebagian dosa-dosa yang telah mereka lakukan. Itulah pelajaran dan ujian bagi mereka, namun sungguh banyak manusia tidak menyadarinya, sehingga mereka ini adalah termasuk sebagai orang-orang yang fasik, yaitu mereka yang tidak melaksanakan ajaran yang diimaninya.

719

Apakah keinginan yang tidak sesuai dengan ajaran Allah itu karena mereka ingin kembali pada hukum Jahiliah yang mereka kehendaki? Sesungguhnya hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum yang telah ditetapkan Allah, yaitu yang telah disyariatkan bagi orang-orang yang benar-benar beriman dan yang meyakini agama-nya?

720

Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kamu semua, janganlah sekali-kali kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia-mu karena akibat negatifnya lebih banyak ketimbang positifnya. Selain itu, mereka satu sama lain saling melindungi karena adanya persamaan kepentingan di antara mereka. Oleh karena itu, barang siapa di antara kamu yang tetap saja memilih dan menjadikan mereka sebagai teman setia dengan mengabaikan umat Islam, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka yang sering kali mengabaikan ajaran-ajaran Allah. Sungguh, karena keingkaran mereka, Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang ingkar dan zalim karena selalu mengabaikan tuntunan-Nya.

721

Orang-orang munafik, yaitu yang antara perkataan dan hatinya berbeda, sesungguhnya mereka akan selalu merasa tidak senang pada umat Islam. Bila diperhatikan, maka kamu akan melihat orang-orang yang hatinya berpenyakit itu akan segera mendekati mereka, yaitu kaum Yahudi dan Nasrani, karena mereka menganggapnya sebagai kelompok yang kuat, sehingga bila hubungannya tidak baik, ada kekhawatiran mereka akan terancam seraya berkata, “Kami takut akan mendapat bencana.” Sesungguhnya sikap mereka menunjukkan ketidakpercayaan pada umat Islam. Karena itu, mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan kepada Rasul-Nya dan kaum muslim, atau Dia berkenan untuk menetapkan suatu keputusan dari sisi-Nya yang membuktikan kekuasaan dan rahmat-Nya kepada kaum muslim, sehingga mereka betul-betul menjadi menyesal terhadap apa yang selama ini mereka rahasiakan dalam diri mereka.

722

Melihat keadaan orang-orang munafik itu, umat Islam heran dengan kondisi mereka, dan selanjutnya orang-orang yang beriman itu akan berkata, “Inikah orang yang telah bersumpah setia secara sungguhsungguh dengan nama Allah, bahwa mereka benar-benar beserta kamu dan siap untuk menjalin kerja sama dalam menegakkan kedamaian?” Ketahuilah bahwa sesungguhnya segala amal dan kegiatan yang mereka kerjakan akan menjadi sia-sia, sehingga sebagai akibatnya mereka betul-betul akan menjadi orang yang rugi.

723

Bila sebelumnya dijelaskan tentang larangan untuk tidak menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia serta tentang buruknya sikap kaum munafik, maka ayat-ayat berikut berbicara tentang orang mukmin. “Wahai orang-orang yang beriman! Barang siapa di antara kamu yang murtad atau keluar dari agamanya, maka ketahuilah bahwa kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang benar-benar beriman untuk menggantikanmu. Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya dengan segenap keikhlasannya, dan mereka juga selalu bersikap lemah lembut terhadap sesama orang-orang yang beriman, tetapi sebaliknya, mereka akan bersikap keras terhadap orang-orang kafir. Selain itu, mereka juga merupakan umat yang selalu siap untuk berjihad di jalan Allah, dan mereka juga termasuk orang-orang yang tidak takut kepada celaan orang yang dengki dan tidak senang yang suka mencela. Itulah salah satu bentuk karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki dari makhluk-Nya. Karena itu ketahui dan pahami bahwa Allah itu Mahaluas pemberian-Nya, lagi Maha Mengetahui.

724

Allah sangat mencela orang yang menjadikan kaum Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia atau penolongnya, karena sesungguhnya penolongmu yang dapat diandalkan itu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang melaksanakan salat secara rutin, dan menunaikan zakat dengan ikhlas, seraya tunduk dan patuh kepada Allah.

725

Tuntunan Al-Qur'an tentang penolong dan pemimpin mesti dipahami dan diikuti, karena itu barang siapa yang menjadikan Allah, RasulNya, dan orang-orang yang beriman sebagai penolongnya dalam menyelesaikan segala urusannya, maka sungguh mereka akan mendapatkan bukti bahwa pengikut agama Allah itulah yang akan menang.

726

Pada ayat-ayat yang lalu Allah melarang orang beriman untuk menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman akrab, penolong, atau pelindung, sedang pada ayat-ayat berikut dijelaskan tentang sebab-sebabnya. "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah sekali-kali kamu menjadikan pemimpinmu dari orang-orang yang membuat syariat atau ajaran agamamu jadi bahan ejekan dan permainan, sebab hal ini hanya akan menyebabkan terjadinya pelecehan terhadap tuntunan Ilahi. Mereka yang termasuk kelompok demikian adalah sebagian di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, yaitu orang Yahudi dan Nasrani, dan orang-orang kafir yang di antaranya adalah orang musyrik. Karena itu, tetaplah teguh dalam Islam dan bertakwalah hanya kepada Allah jika kamu semua memang benar-benar merupakan orang-orang beriman.

727

Selain menjadikan ajaran agama sebagai ejekan, sikap buruk lain dari mereka dan yang sering dapat disaksikan adalah apabila kamu menyeru mereka dengan azan untuk melaksanakan salat, maka mereka akan menjadikannya sebagai bahan ejekan dan permainan. Perilaku mereka yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka merupakan orang-orang yang tidak mengerti.

728

Karena perilaku yang buruk itu, kemudian Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk memperingatkan mereka. Katakanlah, "Wahai Ahli Kitab! Apakah kamu memandang kami salah dengan semua ajaran Islam yang kami laksanakan, apakah kami juga keliru hanya karena kami beriman kepada Allah Yang Maha Esa, percaya kepada apa yang diturunkan kepada kami, yaitu Al-Qur'an, dan juga beriman kepada apa yang diturunkan sebelumnya, yaitu Taurat, Zabur, dan Injil? Bila tidak ada alasan yang kuat dari sikap-sikap tersebut, sungguh, kebanyakan dari kamu ternyata adalah orang-orang yang fasik."

729

Sebagai kelanjutan dari teguran itu, Allah memerintahkan RasulNya. Katakanlah, wahai Muhammad," Apakah sebaiknya akan aku beritakan kepadamu semua tentang orang yang lebih buruk pembalasannya akibat dari perilakunya yang menyimpang dan perbuatannya yang bertentangan dengan jalan lurus dari balasan orang fasik di sisi Allah? Yang dimaksud yaitu orang yang dilaknat dan dimurkai Allah karena melanggar larangan, di antara mereka ada yang dijadikan kera dan ada pula yang dijadikan babi, dan juga orang yang menyembah Tagut." Sesungguhnya keadaan mereka itu lebih buruk tempatnya ketimbang orang mukmin dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.

730

Karena peringatan dan ancaman itu telah menyebabkan ketakutan, sehingga apabila mereka, yaitu orang Yahudi atau munafik, datang kepadamu, mereka akan mengatakan, "Kami telah beriman," padahal sesungguhnya mereka datang kepadamu dengan kekafiran dan mereka pergi pun dalam keadaan demikian pula; dan sesungguhnya Allah lebih mengetahui apa yang mereka kemukakan dan yang mereka sembunyikan.

731

Selanjutnya Allah memberikan informasi kepada nabi dan rasul-Nya," Kamu, wahai Nabi Muhammad, akan melihat banyak di antara mereka, yaitu orang Yahudi yang berlomba dalam berbuat dosa, menimbulkan permusuhan, baik di antara mereka sendiri maupun dengan orang mukmin, dan memakan yang haram tanpa menghiraukan syariat yang telah ditetapkan Tuhan. Sungguh, sangat buruk apa saja yang telah mereka perbuat dan yang mereka kerjakan."

732

Di antara sebab dari perbuatan buruk yang dilakukan orang-orang Yahudi itu adalah karena mereka tidak mendapat peringatan dari pendetanya. Karena itu muncul pertanyaan mengapa para ulama Yahudi dan para pendeta mereka, setelah mengetahui perilaku masyarakat, tidak melarang mereka yang sering mengucapkan perkataan bohong dan terbiasa memakan yang haram? Bila terus dibiarkan, sungguh, hal itu merupakan kebiasaan yang sangat buruk dan apa yang mereka perbuat merupakan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Allah.

733

Ayat-ayat yang lalu menjelaskan perilaku dan sikap buruk dari orang-orang Yahudi, selanjutnya ayat-ayat berikut menerangkan tentang perbuatan mereka yang lebih buruk lagi. Sikap yang sangat tidak baik ini diawali ketika mereka berkata, "Tangan Allah terbelenggu," yang maksudnya adalah kikir atau tidak mau melimpahkan rahmat-Nya. Padahal sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu sehingga mereka dikenal sebagai orang yang bakhil dan karenanya merekalah yang akan dilaknat yang disebabkan oleh apa yang telah mereka katakan itu. Padahal dengan memperhatikan apa saja yang terjadi di sekitarnya, mereka sesungguhnya mengetahui bahwa kedua tangan Allah selalu terbuka untuk semua makhluk-Nya; Dia memberi rezeki kepada siapa saja sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al-Qur'an yang diturunkan kepadamu, hai Muhammad, dari Tuhanmu itu pasti juga akan menambah kedurhakaan yang telah mendarah daging dan kekafiran yang sudah menjadi kebiasaan bagi kebanyakan mereka. Sebagai akibat dari kedua sikap buruk itu, Kami timbulkan permusuhan yang terus menerus dan kebencian yang mendalam di antara mereka sampai hari Kiamat. Setiap saat mereka menyalakan api peperangan pada siapa saja, Allah pasti akan memadamkannya. Selain melakukan penyimpangan dan keingkaran, mereka juga selalu berusaha untuk menimbulkan kerusakan di muka bumi. Dan sesungguhnya Allah sangat tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

734

Ayat ini menerangkan balasan bagi umat yang sering mengingkari ajaran Allah. Dan sekiranya Ahli Kitab itu, yaitu orang Yahudi dan Nasrani, beriman kepada Allah dan meyakini bahwa Nabi Muhammad itu nabi terakhir, dan bertakwa dengan selalu mematuhi perintah Allah serta menjauhi semua larangan-Nya, niscaya Kami hapus atau ampuni kesalahan-kesalahan yang telah mereka lakukan selama ini, dan sebagai balasan atas ketaatan itu, mereka semua tentu akan Kami masukkan ke dalam surga-surga yang penuh kenikmatan, sehingga mereka akan dapat merasakan balasan dari kepatuhan dan ketakwaan mereka.

735

Selanjutnya Allah juga menjelaskan tentang keadaan mereka yang berkaitan dengan ketaatan itu, dan sekiranya mereka, yaitu umat Yahudi dan Nasrani, sungguh-sungguh menjalankan hukum dan tuntunan yang terdapat dalam Taurat dan Injil dan percaya pula pada Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang ada di tengah mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat rahmat berupa rezeki atau makanan yang berasal dari atas mereka, yaitu berupa manna dan salwa atau hujan yang dapat menumbuhkan tanaman, dan dari bawah kaki mereka berupa hasil bumi yang melimpah. Sesungguhnya di antara mereka itu masih ada sekelompok yang jujur dan taat, yaitu yang selalu menelaah kitab suci dan tidak fanatik pada ajaran pendeta yang dinilai tidak sesuai serta selalu bersikap lurus, dan banyak di antara mereka sangat buruk apa yang mereka kerjakan dan telah menyimpang dari tuntunan kitab sucinya.

736

Sesudah menjelaskan tentang keingkaran Ahli Kitab, maka pada ayat ini Allah menerangkan tugas Rasulullah, yang di antaranya adalah untuk menyampaikan ajaran Islam kepada mereka. Demikian informasi dari sabab nuzul yang diriwayatkan Ibnu Mardawaih. "Wahai Rasul! Sampaikanlah kepada orang-orang Ahli Kitab apa yang diturunkan kepadamu, yaitu ajaran-ajaran Islam melalui wahyu dari Tuhanmu. Itulah tugas atau kewajibanmu. Jika tidak engkau lakukan apa yang diperintahkan itu, berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan ketahuilah bahwa Allah akan selalu memelihara engkau dari gangguan atau maksud buruk manusia. Tugasmu hanya menyampaikan ajaran Islam dan bukan menjadikan mereka beriman, karena sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir, sehingga kekafiran mereka bukan menjadi tanggung jawabmu.

737

Selanjutnya untuk meyakinkan mereka, katakanlah dengan tegas wahai Muhammad, "Hai Ahli Kitab, kamu semua tidak dipandang telah beragama dengan benar dan baik sedikit pun hingga kamu telah sanggup menegakkan ajaran-ajaran yang terdapat dalam Taurat, Injil, dan AlQur'an yang diturunkan Tuhanmu kepadamu." Ketahuilah bahwa sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu, Muhammad, dari Tuhanmu hanya akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka yang disebabkan kedengkian mereka kepadamu. Bila itu yang kamu rasakan dari mereka, maka janganlah engkau berputus asa terhadap orang-orang kafir itu, karena tugasmu hanya untuk menyampaikan ajaran Islam saja.

738

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa sesungguhnya orang-orang yang beriman, yaitu umat Islam, orang-orang Yahudi, sabi'in, dan orang-orang Nasrani, barang siapa di antara mereka yang beriman kepada Allah dengan selalu mengesakan dan beribadah hanya kepada-Nya, percaya kepada hari kemudian sebagai wahana untuk pemberian ganjaran atau hukuman dari perbuatan mereka, dan selalu berbuat kebajikan sesuai dengan tuntunan Allah yang terdapat dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an, maka tidak ada rasa khawatir sedikit pun pada mereka dan mereka tidak perlu untuk bersedih hati karena Allah selalu akan memberikan jalan keluar terbaik bagi semua persoalan yang dihadapi.

739

Allah menegaskan bahwa sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil, yaitu berupa ikrar mereka untuk beriman kepada Allah dan melaksanakan ajaran Taurat yang merupakan syariat bagi mereka, dan untuk mengingatkannya, telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul yang diberi tugas untuk menjelaskan ajaran kitab suci itu. Akan tetapi, kenyataannya ternyata tidak seperti yang diinginkan. Setiap datang seorang rasul kepada mereka untuk mengingatkan ikrar tersebut dengan membawa atau menyampaikan ajaran agama, tetapi jika apa yang dibawa atau disampaikan itu adalah yang tidak sesuai dengan keinginan mereka, maka sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan ajaran-ajarannya dan bahkan sebagian yang lain, seperti Nabi Zakaria dan Nabi Yahya, mereka bunuh dengan keji.

740

Allah akan selalu memperingatkan manusia yang melakukan kesalahan, tetapi kaum Yahudi mengabaikan hal ini, dan mereka mengira bahwa dengan status yang dianugerahi kelebihan, maka tidak akan terjadi bencana apa pun terhadap mereka dengan membunuh nabi-nabi itu. Oleh karena itu, anggapan tersebut telah menyebabkan mereka menjadi buta terhadap kebaikan-kebaikan yang dicontohkan para rasul dan tuli terhadap nasihat-nasihat agama yang disampaikan. Kemudian Allah Yang Maha Pengampun menerima tobat mereka ketika mereka bertobat dan memohon ampunan-Nya. Akan tetapi, ternyata kemudian kebanyakan dari mereka tetap dalam keadaan buta terhadap amal saleh yang diajarkan dan tuli karena tidak mau mendengarkan ajaran agama yang disampaikan, dan sesungguhnya Allah Maha Melihat terhadap apa saja yang mereka kerjakan.

741

Bila pada ayat-ayat yang lalu diterangkan tentang penyimpanganpenyimpangan yang dilakukan orang Yahudi, maka pada ayat-ayat berikut dijelaskan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh umat Nasrani. Paparan tentang penyimpangan ini diawali dengan pernyataan bahwa sesungguhnya telah kafir dan menyimpang dari akidah yang benar orang-orang yang berkata," Sesungguhnya Allah itu ialah Al-Masih putra Maryam." Padahal Isa Al-Masih sendiri berkata kepada mereka, "Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah yang merupakan Tuhanku dan juga sebagai Tuhanmu." Mereka mestilah mengetahui pula bahwa sesungguhnya barang siapa mempersekutukan Allah dengan sesuatu, maka pasti Allah akan mengharamkan surga baginya yang merupakan balasan bagi yang taat dan tidak menyimpang dari tuntunan-Nya, dan tempat yang disediakan bagi-nya ialah neraka, dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu yang akan membantunya, baik ketika di dunia, maupun kelak di akhirat.

742

Selain menganggap Isa al-Masih sebagai Tuhan, mereka juga menuhankan yang lainnya. Karena itu sungguh, telah kafir orang-orang yang dengan sadar mengatakan bahwa Allah itu adalah salah satu dari tuhan yang tiga. Padahal sesungguhnya sekali-kali tidak ada tuhan yang berhak disembah selain dari Tuhan yang Esa. Jika mereka tetap pada keyakinan salah itu dan tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir yang tetap mempersekutukan Tuhan di antara mereka akan ditimpa azab yang pedih, sebagai akibat dari penyimpangan itu.

743

Setelah mendapatkan penjelasan tentang keesaan Tuhan, maka mengapa mereka, orang-orang yang menganggap Isa putra Maryam sebagai Tuhan itu, tidak bertobat kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan memohon ampun kepada-Nya? Ketahuilah bahwa Allah itu Maha Pengampun atas semua dosa dari mereka yang mau bertobat dan Maha Penyayang terhadap semua makhluk-Nya.

744

Ketahuilah, wahai umat Nasrani, sesungguhnya Al-Masih putra Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang diutus Allah. Selain itu, perlu diketahui bahwa sesungguhnya telah berlalu pula sebelumnya beberapa rasul yang juga merupakan utusan-Nya, dan ibunya yang merupakan wanita pilihan adalah seorang yang berpegang teguh pada kebenaran. Kedua-duanya sebagaimana layaknya manusia biasa juga memakan makanan, meminum minuman, merasakan sakit, gembira, sedih, dan lainnya. Oleh karena itu, perhatikan bagaimana Kami telah menurunkan wahyu dan mengutus rasul untuk menjelaskan kepada mereka, yaitu para Ahli Kitab, tentang tanda-tanda kekuasaan Kami, kemudian sesudah itu perhatikan pula bagaimana mereka berpaling dari memperhatikan ayatayat Kami yang merupakan tanda-tanda Keesaan Tuhan.

745

Sebagai peringatan kepada umat Nasrani tersebut, Allah memerintahkan kepada Rasulullah sebagai berikut. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Mengapa kamu mengimani dan menyembah kepada tuhan yang selain Allah, padahal yang kamu yakini itu hanya sesuatu yang tidak akan dapat menimbulkan bencana apa pun kepadamu dan ia tidak pula dapat memberi manfaat apa-apa?” Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Mendengar semua yang kamu ucapkan lagi Maha Mengetahui semua yang kamu lakukan.

746

Selain mempersekutukan Tuhan, ternyata sebagian dari Ahli Kitab juga sering bersikap melampaui batas. Oleh karena itu, Allah memerintah kepada Rasulullah untuk mengingatkan mereka. Katakanlah, Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan atau melampaui batas dengan cara yang tidak benar dalam berkeyakinan dan melaksanakan ajaran agamamu. Selain itu, hendaknya kamu semua tidak bersikap taklid dan jangan pula kamu mengikuti keinginan atau hawa nafsu orang-orang yang telah tersesat sejak masa dahulu, yaitu sejak sebelum kedatanganku. Sebab pada hakikatnya, mereka itu merupakan orang yang sesat, dan mereka dengan perilaku dan keinginan itu juga telah menyesatkan banyak manusia. Dan ketahuilah bahwa mereka sendiri itu sungguh telah tersesat dari jalan yang lurus yang telah ditetapkan Allah.”

747

Bila pada ayat-ayat yang lalu diterangkan tentang penyimpangan umat Nasrani, pada ayat-ayat berikut dijelaskan tentang kutukan Allah pada orang Yahudi yang kafir. Allah menerangkan bahwa orang-orang kafir dari Bani Israil, yaitu mereka yang selalu ingkar dan mengabaikan perjanjiannya dengan Allah, telah dilaknat melalui atau dengan perantaraan lisan Nabi Dawud dan Isa putra Maryam. Kutukan Allah yang demikian itu, disebabkan karena mereka durhaka dengan tidak menepati janji yang telah diikrarkan dan selalu melampaui batas dalam melaksanakan ajaran dan tuntunan agama, sehingga cenderung mengarah pada kesesatan.

748

Kebanyakan dari umat Yahudi itu bersikap melampaui batas, sehingga mereka tidak berbeda satu sama lain, dan mereka juga tidak saling mencegah dari perbuatan mungkar atau penyimpangan yang selalu mereka perbuat. Sesungguhnya keadaan seperti ini mengisyaratkan betapa sangat buruk apa yang selalu mereka perbuat selama itu.

749

Kamu telah melihat dari peristiwa-peristiwa yang lalu bahwa banyak di antara mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir musyrik untuk memerangimu, seperti yang terjadi dalam Perang Ahzab. Karena itu, sesungguhnya dengan perilaku semacam itu betul-betul sangat buruk apa yang mereka lakukan untuk diri mereka, sebab tindakan demikian hanya akan menuai balasan yang berat, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka, dan di akhirat nanti, mereka akan kekal dalam siksaan atau azab api neraka.

750

Dan sekiranya mereka, yaitu orang-orang Yahudi yang bekerja sama dengan orang kafir, itu beriman kepada Allah, kepada Nabi Muhammad, dan kepada apa yang diturunkan kepadanya, yaitu Al-Qur’an, niscaya mereka tidak akan menjadikan orang-orang musyrik itu sebagai penolong-penolong atau teman setia yang membantu mereka untuk memerangi Nabi dan umat Islam. Akan tetapi, kenyataannya banyak di antara mereka adalah orang-orang yang fasik, yang sering melakukan penyimpangan dari ajaran agamanya.

751

Pada ayat-ayat yang lalu diterangkan tentang kutukan Allah terhadap orang Yahudi, selanjutnya pada ayat ini dijelaskan bagaimana sikap para Ahli Kitab terhadap orang mukmin. Allah memberikan informasi kepada Nabi Muhammad, “Pasti akan kamu dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman (umat Islam), ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik, yang memang merasa tidak senang dan selalu memusuhi Rasulullah dan umat Islam. Dan di samping itu, pasti akan kamu dapati juga orang yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya kami adalah orang Nasrani,” yaitu yang tekun melaksanakan ajaran agamanya. Yang sedemikian itu karena di antara mereka, orang-orang Nasrani, terdapat para pendeta dan rahib yang saleh dan selalu melaksanakan tuntunan agamanya dengan benar, selain itu juga karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri dengan segala kesalehan dan ketekunan dalam beribadah.

752

Setelah pada ayat-ayat sebelumnya Allah menjelaskan tentang Ahli Kitab yang paling memusuhi kaum muslim, yaitu kaum Yahudi, dan Ahli Kitab yang merasa paling dekat dengan kaum muslim, yaitu kaum Nasrani; pada ayat ini Allah menjelaskan mengenai sebagian kaum Nasrani yang beriman kepada Al-Qur'an. Dan apabila mereka, sebagian Ahli Kitab seperti utusan kaum Nasrani dari Ethiopia, mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul, yaitu Al-Qur'an, kamu, wahai Nabi Muhammad, akan melihat mata mereka mencucurkan air mata, karena ayat-ayat Al-Qur'an itu meresap ke dalam kalbu mereka secara mendalam, disebabkan mereka telah mengetahui kebenaran Al-Qur'an dari kitab kitab mereka sendiri, seraya berkata dengan tulus, “Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada Al-Qur'an, maka catatlah kami menjadi bagian yang tidak terpisahkan bersama orang-orang yang menjadi saksi atas kebenaran Al-Qur'an dan kerasulan Nabi Muhammad.

753

Ayat ini menjelaskan harapan sebagian kaum Nasrani yang beriman kepada Al-Qur'an agar Allah memasukkan mereka ke dalam golongan orang-orang yang saleh. Dan tidak ada alasan bagi kami tidak akan beriman kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, tidak beranak dan tidak pula diperanakkan; dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia; dan tidak ada alasan pula bagi kami tidak beriman kepada kebenaran Al-Qur'an yang datang kepada kami, melalui wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. Dan kami sangat ingin, dengan senantiasa berdoa dan berusaha, agar Tuhan kami memasukkan kami, sejak di dunia hingga di akhirat, ke dalam golongan orang-orang saleh, yakni orang-orang yang baik, taat, dan bermanfaat bagi orang banyak?”

754

Maka Allah memberi pahala kepada mereka, Ahli Kitab yang jujur dan konsisten terhadap kebenaran agamanya, atas perkataan yang telah mereka ucapkan, yaitu pernyataan, “Dan tidak ada alasan bagi kami tidak akan beriman kepada Allah.” Mereka mendapat balasan berupa surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, merasakan kenikmatan yang tidak putus. Dan itulah balasan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan, terhadap diri mereka sendiri dengan tidak menyembunyikan kebenaran Taurat atau Injil, yang merupakan wahyu Allah.

755

Dan orang-orang kafir, termasuk dari kalangan ahli kitab seperti Yahudi dan Nasrani, serta orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, yaitu Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, di akhirat nanti, mereka itu akan menjadi penghuni neraka jahim yang kekal di dalamnya.

756

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya! Janganlah kamu mengharamkan apa yang baik bagi kesehatan kamu, yang telah dihalalkan Allah di dalam Al-Qur'an kepadamu, dan janganlah kamu melampaui batas dalam segala hal yang telah ditetapkan Allah di dalam Al-Qur'an. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas, baik dalam agama maupun kehidupan sosial.

757

Dan makanlah oleh kamu wahai orang-orang yang beriman, dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu, berupa bahan makanan yang berasal dari darat maupun dari laut, baik protein nabati maupun protein hewani sebagai rezeki yang halal dan baik untuk menopang aktivitas kamu dalam hidup dan kehidupan ini; dan bertakwalah kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, yang kepada-Nya kamu beriman dengan ikhlas dan istikamah.

758

Ayat ini menjelaskan macam-macam kafarat atau denda bagi siapa saja yang melanggar sumpah yang diucapkan secara sadar dan sengaja. Namun demikian, kafarat ini tidak berlaku bagi sumpah yang tidak disengaja. Allah tidak akan menghukum kamu, wahai orang beriman, disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak disengaja untuk diucapkan, seperti perkataan, “Tidak, demi Allah,” atau “Benar, demi Allah,” tetapi Dia akan menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja. Jika kamu dalam mengucapkan sumpah itu benar benar bermaksud untuk bersumpah, maka kafaratnya, denda pelanggaran sumpah supaya dosa sumpahmu diampuni oleh Allah, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, baik yang kamu kenal maupun tidak, yaitu dari jenis makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, baik dari segi jumlah maupun jenis makanannya, atau memberi mereka pakaian baru maupun layak pakai, atau memerdekakan seorang hamba sahaya, baik laki-laki maupun perempuan. Barang siapa tidak mampu melakukannya, salah satu dari tiga pilihan kafarat tersebut, maka kafaratnya berpuasalah tiga hari dengan ikhlas sambil berharap agar Allah mengampuni dosa sumpah yang pernah diucapkannya. Itulah ketentuan Allah tentang kafarat sumpah-sumpahmu, apabila kamu benar-benar bersumpah dengan sengaja. Dan jagalah sumpahmu supaya kamu tidak mudah bersumpah, apalagi bersumpah palsu. Demikianlah Allah menerangkan hukum-hukumNya tentang sumpah kepadamu agar kamu bersyukur kepada-Nya atas segala nikmat yang telah diberikan Allah kepada kamu.

759

Melalui ayat ini, Allah memerintahkan kaum mukmin untuk menjauhi perbuatan setan. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah, kitab-Nya, dan Rasul-Nya! Sesungguhnya minuman keras, apa pun jenisnya, sedikit atau banyak, memabukkan atau tidak memabukkan; berjudi, bagaimana pun bentuknya; berkurban untuk berhala, termasuk sesajen, sedekah laut, dan berbagai persembahan lainnya kepada makhluk halus; dan mengundi nasib dengan anak panah atau dengan cara apa saja sesuai dengan budaya setempat, adalah perbuatan keji karena bertentangan dengan akal sehat dan nurani serta berdampak buruk bagi kehidupan pribadi dan sosial; dan termasuk perbuatan setan yang diharamkan Allah. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu dalam kehidupan pribadi dan kehidupan sosial dengan peraturan yang tegas dan hukuman yang berat agar kamu beruntung dan sejahtera lahir batin dalam kehidupan dunia dan terhindar dari azab Allah di akhirat.

760

Allah menegaskan bahwa setan itu bertujuan menciptakan permusuhan dan kebencian di antara manusia. Dengan membujuk kamu meneguk minuman keras dan mendorong kamu mencoba-coba berjudi, setan hanyalah bermaksud dengan sangat cerdik menimbulkan permusuhan akibat kamu dipengaruhi minuman keras dan kecanduan judi. Minuman keras dan judi juga menimbulkan kebencian antara kamu dengan anak, istri, saudara, tetangga, dan teman temanmu. Di samping itu, minuman keras dan judi itu menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan salat, karena pikiranmu menjadi kusut, hatimu menjadi kusam, dan jiwamu menjadi kotor; maka tidakkah kamu mau berpikir jernih dan sadar, serta bertekad untuk berhenti dari kebiasaan meneguk minuman keras dan berjudi itu?

761

Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk menaati Allah dan Rasul-Nya dengan tulus, serta berhati-hati menghadapi godaan setan. Dan taatlah kamu kepada Allah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dengan ikhlas dan penuh kesadaran; dan taatlah kamu kepada Rasul dengan memelihara sunnahnya secara istikamah; serta berhati-hatilah dalam segala hal dari bujukan hawa nafsu dan bisikan setan. Jika kamu berpaling dari agama Allah dan ajaran Rasul-Nya, maka ketahuilah dengan penuh kesadaran bahwa kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan ajaran Allah dengan jelas kepada kamu, bukan menjadikan kamu beriman dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

762

Allah tidak mempermasalahkan apa yang pernah dimakan dan diminum oleh kaum mukmin sebelum mereka beriman. Tidak berdosa bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal-amal saleh, baik kesalehan secara individu maupun sosial, tentang apa yang mereka makan atau minum dahulu pada masa jahiliah seperti minuman keras, apabila mereka bertakwa, takut kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya, dan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, serta mengerjakan amal saleh, kemudian mereka tetap bertakwa kepada Allah dalam segala keadaan dan beriman kepada Allah dengan memelihara keimanannya. Selanjutnya mereka tetap juga bertakwa dengan mantap dan berbuat kebajikan yang bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan, baik dengan harta maupun tenaga dengan ikhlas semata mengharap keridaan Allah. Ayat ini kemudian di-mansukh atau dihapuskan masa berlakunya oleh Surah al-Maidah ayat 90 yang secara tegas mengharamkan minuman keras.

763

Ayat ini menjelaskan tentang ujian yang akan diberikan Allah kepada orang-orang yang sedang berihram untuk haji atau umrah. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya! Allah pasti akan menguji kamu pada waktu kamu sedang berihram untuk haji atau umrah dengan diharamkan membunuh hewan buruan yang hidup di tanah haram yang dengan mudah kamu peroleh dengan tangan dan tombakmu, karena banyak dan jinak. Hal ini bertujuan agar Allah mengetahui di antara kamu yang sedang berhaji dan umrah siapa yang benar-benar takut kepada-Nya dengan konsisten menjauhi larangan berihram, meskipun dia tidak melihat-Nya. Barang siapa melampaui batas kewajaran dalam berburu hewan setelah selesai melaksanakan haji dan umrah dalam berburu hewan di tanah haram, maka dia akan mendapat azab yang pedih di akhirat dengan dimasukkan ke dalam neraka.

764

Hewan buruan di tanah haram, haram dibunuh. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya! Selama kamu berihram untuk haji atau umrah janganlah kamu membunuh hewan buruan, baik yang boleh dimakan maupun tidak, kecuali burung gagak, burung elang, kalajengking, tikus, anjing buas, dan juga ular; ketika kamu sedang berihram untuk haji atau umrah. Barang siapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, ketika kamu sedang berihram untuk haji atau umrah, maka dendanya ialah mengganti hewan yang dibunuh secara sengaja itu dengan hewan ternak yang sepadan jenis, usia, maupun beratnya dengan buruan yang dibunuhnya, di tanah haram tersebut yang ditentukan menurut putusan dua orang hakim atau dua orang tokoh yang adil di antara kamu sebagai hadyu, denda karena melanggar larangan ihram, yang dibawa ke Ka'bah, yakni dibawa sampai ke tanah haram untuk disembelih di sana dan dagingnya dibagikan kepada fakir miskin; atau membayar kafarat (tebusan) dengan memberi makan kepada orang-orang miskin, sepadan dengan harga hewan pengganti hewan yang dibunuh pada waktu berihram tersebut; atau berpuasa beberapa hari sepadan dengan makanan yang dikeluarkan itu; yaitu setiap satu mud lebih kurang 6,5 ons beras yang diberikan kepada fakir miskin diganti dengan satu hari berpuasa. Ini bertujuan agar dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya, yaitu melanggar larangan ihram dengan membunuh hewan ternak yang hidup di tanah haram. Allah telah memaafkan apa yang kamu lakukan di masa lalu, membunuh hewan ternak pada waktu berihram di tanah haram sebelum turun ayat yang mengharamkan ini. Dan barang siapa kembali mengerjakannya dengan sengaja setelah ada larangan ini, niscaya Allah akan menyiksanya dengan azab yang pedih. Dan Allah Mahaperkasa menghadapi hamba yang membangkang, memiliki kekuasaan untuk menyiksa siapa saja yang melanggar hukum-Nya.

765

Allah membolehkan kaum mukmin untuk memakan hewan buruan yang hidup di laut. Dihalalkan bagimu orang-orang beriman memakan hewan buruan laut yang diperoleh dengan berbagai cara seperti memancing, menjala, atau memukat. Termasuk dalam pengertian laut di sini ialah sungai, danau, kolam, dan sebagainya. Dan dihalalkan pula makanan yang berasal dari laut, ikan atau hewan laut yang diperoleh dengan mudah, karena telah mati terapung atau terdampar di pantai sebagai makanan yang lezat bagimu dan makanan yang lezat bagi orang-orang yang dalam perjalanan di laut. Dan tetap diharamkan atasmu menangkap hewan darat yang hidup di tanah haram selama kamu sedang berihram untuk haji atau umrah. Dan bertakwalah kepada Allah dengan mengerjakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi laranganNya, yang hanya kepada-Nya kamu sekalian akan dikumpulkan kembali pada hari kiamat di padang mahsyar.

766

Ayat ini menjelaskan bahwa pada bulan haram, orang-orang beriman dilarang berperang di sekitar Ka'bah. Allah telah menjadikan Kakbah rumah suci tempat manusia berkumpul. Ka'bah dan sekitarnya menjadi tempat yang aman bagi manusia untuk mengerjakan urusan dunia seperti berbisnis dan berdagang; dan urusan akhirat seperti berhaji dan berumrah. Demikian pula Allah telah menjadikan bulan haram, yaitu bulan Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab, sebagai waktu yang diharamkan untuk berperang di sekitar Kakbah dan tanah haram. Allah juga telah menetapkan hadyu, hewan yang menjadi denda atas pelanggaran larangan ihram yang akan disembelih di tanah haram; dan qala'id, hewan yang diberi kalung sebagai tanda akan disembelih di tanah haram. Semuanya merupakan tanda keagungan Allah, Tuhan yang memelihara Kakbah. Yang demikian itu agar kamu mengetahui bahwa Allah Tuhan yang menciptakan alam semesta ini mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi dalam penglihatan manusia.

767

Wahai orang-orang beriman, ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya bagi siapa saja yang melanggar hukum-Nya; dan ketahuilah juga bahwa Allah Maha Pengampun bagi siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang bertobat dari dosa-dosanya dengan tobat nasuha, Maha Penyayang kepada siapa saja yang menyayangi makhluk-Nya.

768

Allah menyatakan bahwa tidak ada kewajiban seorang Rasul menjadikan seseorang untuk beriman, selain menyampaikan kepadanya ajaran Allah dengan benar sehingga ia tidak dapat beralasan bahwa ajaran Allah tidak sampai kepadanya. Dan ketahui jugalah dengan penuh keinsafan bahwa Allah mengetahui apa yang kamu tampakkan dengan ucapan dan perbuatan dan apa yang kamu sembunyikan di dalam hati.

769

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Tidaklah sama yang buruk, kekufuran, kemusyrikan, kemunafikan, dan harta yang haram dengan yang baik, iman, tauhid, kejujuran, dan harta yang halal; meskipun banyaknya keburukan itu, kekayaan hasil korupsi dan harta yang diperoleh dengan cara yang haram secara lahiriah, menarik hatimu, karena tertarik kepada kenikmatan, kepuasan dan kemudahan, serta kebanggaan sebagai seorang yang kaya; maka bertakwalah kepada Allah dengan menjauhkan diri kamu dari kekufuran, kemusyrikan, dan kemunafikan, serta dari harta yang haram; wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat sehingga kamu berpikir jernih dan mendalam agar kamu beruntung dunia dan akhirat.’’

770

Wahai orang-orang yang beriman, yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya! Janganlah kamu menanyakan kepada Nabimu hal-hal yang jika diterangkan kepadamu justru menyusahkan dan berdampak buruk bagi kamu. Sebab dalam Islam yang terpenting bukan bertanya, tetapi semangat untuk melaksanakan. Sebaliknya jika kamu bertanya kepada Nabi tentang masalah-masalah itu ketika Al-Qur'an sedang diturunkan, niscaya jawabannya akan diterangkan kepadamu dengan sejelas-jelasnya. Allah telah memaafkan kamu tentang hal itu, menanyakan masalah-masalah yang sudah jelas bagi orang-orang beriman. Dan Allah Maha Pengampun kepada orang-orang yang menyadari kesalahannya dengan bertobat, dan Maha Penyantun kepada seluruh hamba-hamba-Nya.

771

Wahai orang-orang beriman, sesungguhnya suatu kaum sebelum kamu, yaitu kaum Yahudi umat Nabi Musa, sungguh telah memohon kepada Nabi Musa agar bisa melihat Allah dengan nyata, tetapi setelah permohonan itu dipenuhi, mereka tidak sanggup melihat-Nya dan pingsan. Kemudian mereka menjadi kafir setelah Allah memberikan bukti bahwa mereka tidak akan pernah sanggup melihat Allah.

772

Ayat ini menjelaskan tentang kaum kafir Mekah yang membuatbuat kedustaan kepada Allah. Allah tidak pernah mensyariatkan adanya bahirah, yaitu unta betina yang telah beranak lima kali dan anak yang kelima itu jantan, lalu unta betina itu dibelah telinganya, dilepaskan, tidak boleh ditunggangi lagi, dan tidak boleh diambil air susunya. Allah juga tidak mensyariatkan saibah, yaitu unta betina yang dibiarkan bebas karena suatu nazar. Masyarakat Arab Jahiliah ketika hendak melakukan sesuatu atau perjalanan jauh biasa bernazar menjadikan unta mereka sa’ibah bila maksud atau perjalanannya berhasil dan selamat. Tidak ada juga syariat tentang wasilah, yaitu jika seekor domba betina melahirkan anak kembar dampit, maka anak yang jantan disebut wasilah; ia tidak boleh disembelih, melainkan harus dipersembahkan kepada berhala. Allah juga tidak mensyariatkan ham, yaitu unta jantan yang tidak boleh diganggu lagi karena telah membuahi unta betina sepuluh kali. Perlakuan terhadap bahirah, sa’ibah, washilah, dan ham adalah kepercayaan Arab Jahiliah; tetapi orang-orang kafir membuat-buat kedustaan terhadap Allah dengan meyakini bahwa semuanya merupakan ketetapan Allah; dan kebanyakan mereka tidak mengerti sedikit pun makna dan maksud dari mitologi tersebut.

773

Dan apabila dikatakan kepada mereka, yakni masyarakat Arab Jahiliah itu, “Marilah kita mengikuti apa yang diturunkan Allah berupa AlQur’an yang melarang menyembah berhala, dan yang diturunkan kepada Rasul berupa ajaran Islam dengan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, serta menerima kebenaran Al-Qur’an,” mereka menjawab dengan perasaan bangga, “Cukuplah bagi kami apa yang kami dapati dari nenek moyang kami,” tradisi yang sudah mengakar pada masyarakat Arab. Mereka menutup diri dari kebenaran dan bangga dengan leluhur mereka. Apakah mereka akan mengikuti nenek moyang mereka dengan meneruskan tradisi menyembah berhala dan berbuat kebohongan kepada Allah, walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa tentang kebenaran dan tidak pula mendapat petunjuk dari Allah?

774

Dalam ayat ini ditegaskan agar orang-orang beriman memiliki keteguhan sikap dalam beragama. Wahai orang-orang yang beriman! Jagalah dirimu dari kebodohan dan pembangkangan dengan memperkuat ilmu dan amal, serta memperhatikan kualitas iman dan ketaatan kepada Allah; karena orang yang sesat itu, karena kebodohannya, tidak akan sanggup membahayakanmu dengan menjadikan kamu tergelincir, apabila kamu telah mendapat petunjuk dari Allah dan kamu mengikuti petunjuk ini dengan teguh. Hanya kepada Allah kamu semua akan kembali pada hari Kiamat, kemudian Dia akan menerangkan kepadamu semua yang kamu lakukan dengan menampilkan catatan amal secara lengkap dan menyeluruh sehingga terinci apa yang telah kamu kerjakan selama hidup di dunia.

775

Allah menekankan kejujuran dalam menerima dan melaksanakan wasiat. Wahai orang-orang yang beriman! Perhatikanlah pesan ini. Apabila tanda-tanda kematian sudah dekat kepada salah seorang di antara kamu dengan melihat dan merasakan tanda-tanda tersebut, sedang dia akan berwasiat kepada ahli waris tentang harta, maka hendaklah wasiat itu disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu, kaum kerabat yang sama-sama muslim; atau dua orang yang berlainan agama dengan kamu, jika tidak ada kaum kerabat yang sama-sama muslim. Hal ini terutama, jika kamu dalam perjalanan di bumi, baik perjalanan bisnis maupun perjalanan sosial, lalu kamu ditimpa kematian dalam perjalanan tersebut; maka hendaklah kamu, wahai orang-orang beriman! menahan kedua saksi itu yang menghadap kamu menjelang waktu salat menunggu hingga usai salat di masjid agar keduanya bersumpah dengan nama Allah di hadapan orang banyak, jika kamu ragu-ragu atas kejujuran kedua saksi itu, “Demi Allah kami tidak akan mengambil keuntungan dengan sumpah ini, sekecil apa pun, walaupun dia karib kerabat, dan kami tidak menyembunyikan sesuatu pun dalam kesaksian atas nama Allah ini; sesungguhnya jika demikian, yakni menyembunyikan sesuatu dalam kesaksian ini, tentu kami termasuk orang-orang yang berdosa kepada Allah dan berbuat jahat kepada ahli waris.”

776

Jika terbukti kedua saksi itu berbuat dosa, ini berkaitan dengan dua orang Nasrani, Tamim ad-Dariy dan ‘Adiy bin Badda, yang menerima wasiat dari Budail yang wafat waktu berdagang di Syam dan berbohong dalam persaksiannya dengan bersumpah palsu di hadapan Nabi Muhammad; maka dua orang yang lain, yaitu dua orang saksi dari keluarga yang meninggal, menggantikan kedudukannya menjadi dua saksi, yaitu dua saksi yang termasuk di antara ahli waris yang berhak menjadi saksi dan lebih dekat hubungan nasabnya kepada yang meninggal, lalu keduanya bersumpah dengan nama Allah, dengan disaksikan oleh orang banyak, “Sungguh, kesaksian kami lebih layak diterima daripada kesaksian kedua saksi itu, Tamim ad-Dariy dan ‘Adiy bin Badda yang berbeda agama dan menyembunyikan barang milik Budail, dan kami, dua saksi dari keluarga yang meninggal, tidak melanggar batas dalam kesaksian ini. Sesungguhnya jika kami berbuat demikian, curang dan tidak adil, tentu kami termasuk orang-orang zalim terhadap diri sendiri.”

777

Dengan cara itu, dua saksi yang termasuk di antara ahli waris yang berhak menjadi saksi dan lebih dekat hubungan nasabnya dengan almarhum, lebih patut memberikan kesaksiannya menurut yang sebenarnya, bahwa kendi emas itu milik Budail sebagaimana tercantum dalam surat wasiat yang disisipkan pada barang-barang yang dititipkan kepada dua teman bisnisnya yang beragama Nasrani; dan mereka, Tamim ad-Dariy dan ‘Adiy bin Badda, merasa takut sumpahnya yang palsu akan dikembalikan kepada ahli waris, yakni dikonfrontir dengan sumpah mereka, setelah mereka bersumpah dengan benar di hadapan Rasulullah. Sumpah saksi-saksi yang berlainan agama itu ditolak dengan bersumpahnya saksi-saksi yang terdiri dari kerabat. Orang-orang yang bersumpah itu akan mendapat balasan di dunia dan akhirat. Bertakwalah kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, dan dengarkanlah dengan saksama perintah-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik, yakni para pelaku dosa besar untuk kembali kepada yang lurus, karena sikap mereka yang terus-menerus berbuat dosa besar sehingga kalbu mereka tertutup.

778

Ingatlah suatu peristiwa penting pada hari kiamat, ketika Allah mengumpulkan para rasul, sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad, lalu Dia bertanya kepada mereka, “Apa jawaban atau tanggapan umat terhadap misi dakwah kamu sekalian? Apakah mereka menanggapinya dengan iman atau dengan kufur? Apakah dengan iman yang taat atau iman yang fasik?” Mereka, para rasul, menjawab, saat itu umat hadir guna menyaksikan tanya jawab ini, “Kami tidak tahu tentang itu setelah kami wafat. Sesungguhnya Engkaulah sendiri Yang Maha Mengetahui segala yang gaib, karena pengetahuan-Mu meliputi segala sesuatu.”

779

Pada ayat yang lalu telah dijelaskan bahwa Allah mengajukan pertanyaan kepada para rasul pada umumnya, bagaimana tanggapan umat terhadap misi kerasulan mereka. Pada ayat ini Allah berbicara di Padang Mahsyar dengan Nabi Isa. Ingatlah ketika Allah mengumpulkan para rasul pada hari kiamat, ketika itu Allah berfirman kepada Nabi Isa, “Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku, yang telah dianugerahkan kepadamu dan kepada ibumu di dunia, sewaktu Aku menguatkanmu, ketika ibumu mengandungmu, dengan kehadiran Ruhulkudus, Malaikat Jibril yang meniupkan roh ke dalam rahim ibumu; juga ketika menguatkan engkau sehingga engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian, di luar adat kebiasaan; dan setelah dewasa sewaktu menyampaikan misi kerasulan, setelah Jibril menyampaikan wahyu kepada kamu. Dan ingatlah ketika Aku, melalui Jibril, mengajarkan menulis kepadamu, juga mengajarkan Hikmah, kearifan, Taurat, yang diturunkan kepada Nabi Musa, dan Injil yang berisi ajaran tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada ibadah kecuali kepada-Nya. Dan ingatlah mukjizat yang diberikan kepadamu, ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, karena engkau tidak memiliki daya dan kekuatan kecuali daya dan kekuatan-Ku; kemudian engkau meniupnya, sehingga burung itu benar-benar hidup, lalu menjadi seekor burung yang sebenarnya, juga dengan seizin-Ku. Dan ingatlah, mukjizat yang lain, ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir yang secara lahiriah tidak mungkin sembuh; dan engkau juga dapat menyembuhkan orang yang berpenyakit kusta, yang pada umumnya sulit disembuhkan, dengan seizin-Ku. Dan ingatlah, kenikmatan-Ku kepadamu, ketika engkau mengeluarkan orang mati dari sebuah kuburan tua yang sudah bertahuntahun mati menjadi hidup kembali, juga dengan seizin-Ku. Dan ingatlah, kenikmatan yang sangat berharga, ketika Aku menghalangi Bani Israil dari rencana mereka untuk membunuhmu, sewaktu engkau menyampaikan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, berdasarkan wahyu tentang bukti-bukti kerasulan dengan beberapa mukjizat, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, dengan sombong, “Ini tidak lain, semua keanehan yang diperlihatkan Isa kepada kita, hanyalah sihir yang nyata, bukan mukjizat atau bukti kebenaran.”

780

Allah lalu mengingatkan Nabi Isa tentang kenikmatan lain yang sangat berharga, yaitu mendapat pengikut setia. Dan ingatlah, wahai Rasulullah dan sampaikan kepada umatmu, ketika Aku mengilhamkan kepada al-hawariyyun, para pengikut setia Nabi Isa, “Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada Rasul-Ku, yakni Nabi Isa.” Mereka, al-hawariyyun, menjawab dengan meyakinkan, “Kami telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan saksikanlah, wahai Rasul, Nabi Isa, bahwa kami adalah orang-orang yang setia mematuhi perintah-perintahmu, yang berserah diri kepada Allah secara total.”

781

Ingatlah, wahai Rasulullah, ketika al-hawariyyun, para pengikut setia Nabi Isa, berkata kepadanya, “Wahai Isa putra Maryam! Apakah Tuhanmu berkenan, jika kami mengajukan permohonan untuk menurunkan hidangan dari langit kepada kami supaya kami bisa menikmati hidangan bersama kamu?” Nabi Isa menjawab, “Bertakwalah kepada Allah, wahai al-hawariyyun, jika kamu benar-benar orang-orang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah akan mengabulkan permohonanmu itu.”

782

Mereka, al-hawariyyun, berkata kepada Nabi Isa, “Kami, wahai Nabi Isa, memohon hidangan langsung dari Allah, karena kami ingin memakan hidangan itu bersamamu, agar hati kami menjadi tenteram menyaksikan mukjizatmu dan agar kami menjadi yakin atas kerasulanmu dan menjadi yakin bahwa engkau telah berkata benar kepada kami dalam membacakan dan mengajarkan agama Allah kepada kami, dan kami, dengan hidayah Allah, menjadi orang-orang yang menyaksikan mukjizat yang meyakinkan ini.”

783

Nabi Isa putra Maryam menjawab permohonan al-hawariyyun dengan berdoa kepada Allah, “Ya Tuhan kami, yang menguasai semua urusan, turunkanlah kepada kami hidangan yang lezat, nikmat, dan penuh berkah dari langit secara langsung, yang peristiwa turunnya hidangan ini akan menjadi hari raya, yakni menjadi peristiwa penting bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami, al-hawariyyun, maupun yang datang setelah kami, yaitu orang-orang yang beriman kepada Allah dan Nabi Muhammad; dan turunnya hidangan ini akan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau sekaligus menjadi mukjizat bagiku. Kami pun memohon kepada-Mu, Ya Allah, berikanlah kepada kami rezeki yang halal dan berkah, karena Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki kepada seluruh makhluk dengan adil dan merata.”

784

Allah mengabulkan doa Nabi Isa. Allah berfirman, “Sungguh, Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, wahai al-hawariyyun sebagaimana kalian minta, tetapi barang siapa di antara kamu setelah hidangan itu turun, menjadi kafir dengan mempertuhankan Nabi Isa dan ibunya, Maryam, maka sungguh, Aku akan mengazabnya di akhirat dengan azab khusus yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorang pun, baik sebelum maupun sesudah kamu di antara umat manusia seluruh alam. Kekufuran mereka itu ialah telah mempertuhankan manusia, yaitu Nabi Isa dan ibunya, setelah Allah mengutus para nabi dan rasul yang menegaskan bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada ibadah kecuali kepada-Nya. Isa putra Maryam itu seorang Rasul Allah dan Maryam itu seorang perempuan salehah. Keduanya adalah manusia, tidak akan pernah menjadi Tuhan.

785

Beberapa ayat sebelumnya menjelaskan nikmat Allah yang dianugerahkan kepada Nabi Isa, termasuk nikmat mendapat pengikut setia dan turunnya hidangan dari langit. Pada ayat ini, Allah meminta pertanggungjawaban Nabi Isa tentang sikap Bani Israil yang mempertuhankan dirinya dan ibunya. Dan ingatlah, wahai Nabi Muhammad apa yang akan terjadi pada hari kiamat, ketika Allah berfirman kepada Nabi Isa, “Wahai Isa putra Maryam! Apa engkau pernah mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah yang menyebabkan mereka meyakini trinitas, tiga tuhan, hingga menyimpang dari ajaran tauhid?” Nabi Isa menjawab di hadapan Allah di akhirat, “Mahasuci Engkau dari apa yang mereka nisbahkan kepadaMu; tidak patut bagiku sebagai hamba-Mu dan Rasul-Mu, mengatakan kepada manusia yang bukan kebenaran, yakni mempertuhankan manusia dan menyembahnya sehingga menyimpang dari ajaran tauhid. Jika aku, selama hidupku yang singkat di dunia, pernah mengatakannya, menjadikan aku dan ibuku dua tuhan selain Engkau, ya Allah, tentulah Engkau telah mengetahuinya. Sebab, Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku, yang tampak dan yang tersembunyi, dan aku sebagai manusia sangat terbatas, tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh merupakan keharusan yang mutlak, Engkaulah, Tuhan, Yang Maha Mengetahui segala yang gaib, tersembunyi dari pandangan dan pengetahuan manusia.”

786

Nabi Isa melanjutkan pertanggungjawabannya di hadapan Allah di akhirat, “Aku tidak pernah, selama hidupku, mengatakan kepada mereka, Bani Israil, kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku dalam kedudukanku sebagai rasul Allah, yaitu, sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada ibadah kecuali kepada-Nya. Dan aku, sebagai utusan Allah kepada Bani Israil, menjadi saksi terhadap sikap mereka; di antara mereka ada yang beriman dan lurus keyakinannya, dan ada pula kufur yang menyeleweng keyakinannya dengan menjadikan aku dan ibuku dua tuhan selain Allah, selama aku berada, hidup dan bergaul, di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, selesailah tugasku sebagai nabi dan rasul dalam mengawasi keyakinan mereka. Sejak itu, Engkaulah yang mengawasi mereka; apakah mereka lurus atau menyeleweng dengan menjadikan aku dan ibuku dua tuhan selain Allah. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu, yang terlihat maupun tersembunyi dari pandangan manusia.” Jadi, Nabi Isa selama hidupnya tidak pernah menyatakan kepada Bani Israil bahwa dirinya dan ibunya, Maryam, adalah tuhan dan tidak pernah pula memerintahkan untuk menyembah mereka berdua.

787

Nabi Isa lalu mengembalikan nasib umatnya yang menyimpang dari ajarannya di akhirat kepada keputusan Allah. “Wahai Tuhan Yang Maha Bijaksana, jika Engkau menyiksa mereka, karena mereka menjadikan aku dan ibuku dua tuhan selain Allah, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, tidak ada seorang atau suatu apa pun yang menghalangi kehendak-Mu; dan jika Engkau mengampuni mereka, dengan kebesaran dan keagungan-Mu, meskipun mereka menyeleweng; sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana dalam segala yang hal yang Engkau putuskan.”

788

Allah menjawab apa yang disampaikan Nabi Isa dengan berfirman kepadanya, “Inilah saat orang-orang yang benar tauhidnya kepada Allah, tidak mempertuhankan manusia, dan tidak beribadah kecuali kepada Allah; ibadahnya mengikuti ketentuan Allah, niatnya ikhlas dan hatinya bersih selama hidup di dunia, memperoleh manfaat dari kebenarannya di akhirat dengan memperoleh jaminan keselamatan dan terbebas dari azab jahanam. Mereka memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, kenikmatan yang tiada bandingannya di dunia; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya, dalam keabadian tanpa batas waktu. Allah rida kepada mereka atas keyakinan mereka yang lurus, ibadah mereka yang istikamah, dan akhlak mereka yang mulia; dan mereka pun rida kepada-Nya atas segala perlakuan Allah kepada mereka. Itulah, sejatinya, kemenangan yang agung, menurut Allah.”

789

Allah kembali menegaskan tentang kekuasaan dan kepemilikan-Nya yang serba mencakup dan menyeluruh. Milik Allah, Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, kerajaan langit dan bumi, dengan kehendak dan kekuasaan mutlak tiada batas; dan milik Allah juga apa yang ada di dalamnya, manusia, jin, setan, dan malaikat; dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, dengan kekuasaan yang adil dan bijaksana.

790

Pada akhir Surah al-Ma'idah Allah menjelaskan bahwa Nabi Isa dan ibunya bukanlah tuhan sebagaimana anggapan orang Nasrani. Nabi Isa adalah rasul atau utusan Allah yang bertugas mengajak Bani Israil untuk mengesakan Allah. Pada awal surah ini dijelaskan bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi serta menunjukkan manusia kepada jalan yang terang agar manusia meninggalkan jalan yang gelap, namun kebanyakan manusia menyimpang dari ajaran Allah yang lurus. Segala puji bagi Allah, yang berhak atas segala kesempurnaan, dan jauh dari segala kekurangan; yang telah menciptakan langit dan bumi, atas dasar cinta dan kasih sayang kepada makhluk-Nya; dan Allah telah menjadikan gelap dan terang, malam dan siang, salah dan benar, kufur dan iman; namun demikian orang-orang kafir, yaitu orang-orang yang menutup pikiran dan hati nurani mereka dari cahaya Allah menghindar dari ajaran Tuhan mereka dengan menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lebih rendah dari dirinya sebagai manusia.

791

Dialah Allah, yang menciptakan kamu dan nenek moyangmu, Nabi Adam, langsung dari tanah, dan menciptakan kamu, anak keturunan Adam dari saripati tanah; kemudian Dia menetapkan ajal, saat kematianmu; sedangkan batas akhir hidupmu di dunia bersifat rahasia, hanya diketahui oleh-Nya semata-mata; namun demikian, kamu, manusia yang kafir masih saja meragukannya, yakni meragukan keberadaan Allah beserta kekuasaan, kebesaran, dan kasih sayang-Nya.

792

Dan Dialah Allah, Tuhan yang menciptakan makhluk, baik yang berada di langit maupun di bumi; di antara sifat-sifat-Nya adalah bahwa Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan, tidak ada satu titik pun yang tidak diketahui-Nya; dan Dia pun mengetahui apa yang kamu nyatakan, dan Dia pun mengetahui pula apa saja yang kamu kerjakan, baik maupun buruk, terbuka maupun tertutup.

793

Allah menjelaskan bahwa manusia yang kafir selalu menolak tandatanda kekuasaan-Nya. Mereka tidak menyadari bahwa Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan. Dan setiap ayat dari ayat-ayat Tuhan yang menjelaskan bahwa Allah Tuhan Yang Maha Esa, bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, bahwa Al-Qur'an yang diterimanya adalah wahyu Allah, yang sampai kepada mereka, orang-orang kafir, semuanya selalu diingkarinya dengan kesombongan, tanpa argumentasi yang masuk akal.

794

Selain menolak tanda-tanda kekuasaan Allah, orang-orang kafir selalu juga menutup diri, menolak, dan mendustakan kebenaran AlQur'an. Sungguh, mereka, orang-orang kafir dan munafik, telah mendustakan kebenaran Al-Qur'an yang menjelaskan tentang kerasulan Nabi Muhammad, kehidupan setelah mati, surga, dan neraka, ketika ayat-ayat Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad itu sampai kepada mereka. Maka kelak di akhirat, akan sampai kepada mereka, orang-orang kafir yang mendustakan kehidupan di akhirat itu, berita-berita yang benar-benar nyata yang selama ini selalu mereka perolok-olokkan di dunia.

795

Sebagai perbandingan, Allah mengajak orang-orang kafir itu untuk memperhatikan nasib orang-orang sebelum mereka yang selalu mengingkari ayat-ayat Allah. Tidakkah mereka memperhatikan dengan cermat dan merenungkan secara mendalam berapa banyak generasi sebelum mereka yang menolak keyakinan tidak ada tuhan selain Allah karena kesombongannya, telah Kami binasakan dengan berbagai bencana alam yang menimpa mereka; padahal Kami telah meneguhkan kedudukannya di bumi dengan memberikan kekuasaan, kekayaan, dan keturunan yang banyak dan berkualitas yang belum pernah Kami berikan kepadamu, Muhammad dan umatmu. Selain itu, Kami pun mencurahkan hujan yang lebat untuk mereka sehingga lahan pertanian mereka menjadi subur; dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah tempat tinggal mereka, sehingga negeri mereka indah dan subur, kehidupan mereka sejahtera; kemudian Kami binasakan mereka, karena kekufuran dan kesombongannya dengan berbagai bencana alam. Bencana itu Kami timpakan karena dosa-dosa mereka sendiri dan kesukaan mereka hidup berfoya-foya, boros, dan hedonis, serta melakukan penyimpangan seksual, kejahatan, dan pembunuhan yang melampaui batas kemanusiaan. Dan Kami pun segera menciptakan generasi yang lain, yang baru sama sekali, setelah generasi mereka dibinasakan.

796

Orang-orang kafir tetap akan menolak kebenaran Al-Qur'an, walaupun diturunkan Allah dalam bentuk lembaran-lembaran kertas atau sebagainya. Dan sekiranya Kami menurunkan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, Al-Qur'an dalam bentuk tulisan di atas kertas, langsung dari langit, sehingga mereka dengan mudah dapat memegangnya dengan tangan mereka sendiri, niscaya orang-orang kafir yang sombong dan selalu mendustakan ayat Al-Qur'an, akan berkata dengan menghina, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata, bukan wahyu Allah atau kitab suci yang pantas dijadikan pedoman hidup.”

797

Dan mereka, orang-orang kafir itu, juga berkata, “Mengapa tidak diturunkan malaikat kepadanya, Nabi Muhammad, yang menolongnya dari kesulitan, kalau benar dia utusan Allah?” Allah menjawab ucapan mereka dengan berfirman, “Jika Kami menurunkan malaikat kepadanya, yang membantu beliau menghadapi musuh-musuh Allah, tentu selesailah urusan orang-orang kafir itu dan mereka langsung dibinasakan. Kemudian mereka, setelah dibinasakan, tidak diberi penangguhan sedikit pun dari azab Allah sejak di alam kubur hingga di neraka.”

798

Allah masih melanjutkan jawaban terhadap pertanyaan orang-orang kafir tersebut. Dan sekiranya rasul itu Kami jadikan dari malaikat, maksudnya bahwa kalau Allah mengutus malaikat sebagai rasul, tentu Allah mengutusnya dalam bentuk manusia, pastilah Kami jadikan dia berwujud laki-laki, sebagaimana yang mereka minta, karena manusia tidak dapat melihat malaikat, dan, dengan demikian, tentu mereka akan berkata juga, “Ini bukanlah malaikat, hanya manusia sebagaimana kami juga.” Jika begitu sikap mereka, pasti Kami akan menjadikan mereka tetap ragu, karena pada intinya mereka menolak kehadiran seorang utusan sebagaimana kini mereka ragu terhadap kerasulan Nabi Muhammad.

799

Allah menjelaskan bahwa ajaran para rasul cenderung ditolak dan rasulnya dicemoohkan oleh manusia yang sombong. Dan sungguh, beberapa rasul sebelum engkau, Muhammad, telah diperolok-olokkan, oleh kaumnya yang sombong dan keras kepala, sehingga turunlah azab berupa bencana alam dan kejadian luar biasa kepada orang-orang yang mencemoohkan itu, supaya mereka menyadari kesalahannya dan mengubah sikapnya. Azab itu ditimpakan sebagai balasan atas olok-olokan mereka terhadap para rasul yang mengajak mereka kepada jalan Allah.

800

Orang-orang kafir lalu diminta untuk mengamati nasib umat manusia sebelumnya yang mendustakan ajaran Allah. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada orang-orang kafir yang menolak ajakan beriman kepada Allah, “Jelajahilah bumi, dengan mengunjungi jejak para nabi dan menelaah kisah umat-umat terdahulu, kemudian perhatikanlah dengan cermat melalui pikiran yang jernih dan hati yang bersih, bagaimana kesudahan, perjalanan hidup dan nasib orang-orang yang mendustakan ajaran Rasulullah itu di dunia?”

801

Katakan juga, wahai Nabi Muhammad, kepada orang-orang kafir yang sombong dan keras kepala itu, “Milik siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?” Katakanlah, “Semua makhluk yang ada di langit dan bumi ini adalah milik Allah.” Dia telah menetapkan dan memilih sifat kasih sayang dengan berjanji pada diri-Nya untuk mendahulukan kasih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada murka. Dia sungguh akan mengumpulkan kamu, seluruh manusia sejak Nabi Adam hingga manusia akhir zaman, pada hari kiamat, dalam kehidupan sesudah mati. Pengumpulan seluruh umat manusia ini tidak mungkin diragukan lagi kejadiannya. Dalam pertemuan itu, ada yang beruntung dan ada yang rugi. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu orang-orang yang tidak beriman, sedangkan yang beruntung adalah mereka yang beriman dan beramal saleh dengan ikhlas.

802

Allah sebagai pemilik langit dan bumi menegaskan bahwa seluruh makhluk berada dalam pengaturan-Nya. Dan milik-Nyalah, segala apa yang ada pada malam dan siang hari, yang bergerak maupun yang diam, yang terlihat maupun yang tersembunyi karena Dia yang menciptakan dan mengatur semuanya. Dan Dialah Yang Maha Mendengar ucapan hamba-hamba-Nya, dan Maha Mengetahui apa yang ada pada seluruh hambanya, baik yang dinyatakan secara terbuka maupun yang tersembunyi di dalam lubuk hati.

803

Katakanlah, wahai Rasulullah, kepada orang-orang yang menyekutukan Allah, “Apakah aku akan menjadikan sesuatu selain Allah sebagai pelindung dan penolong, padahal Allah yang menjadikan langit dan bumi untuk kepentingan manusia; Dia yang memberi makan seluruh makhluk hidup dengan menjamin rezeki dan mengaturnya dengan merata, dan tidak diberi makan dengan segala bentuk sesajian karena Allah tidak membutuhkannya?” Katakanlah kepada mereka, wahai Rasulullah, “Sesungguhnya aku diperintahkan oleh Allah agar aku menjadi orang yang pertama berserah diri kepada-Nya dengan rukuk dan sujud, serta dengan menyerahkan seluruh jiwa raga, hidup, dan mati kepada-Nya.” Dan jangan sekali-kali kamu, wahai Rasulullah bersama orang-orang beriman yang mengikutimu, termasuk golongan orang-orang musyrik, yang menyekutukan Allah, baik dengan perbuatan maupun ucapan, baik terbuka maupun tersembunyi.

804

Katakanlah, wahai Rasulullah, kepada orang-orang musyrik, “Aku benar-benar takut akan azab hari yang besar, hari kiamat, jika aku mendurhakai Tuhanku dengan menyalahi perintah-Nya, lebih-lebih menyekutukan-Nya. Karena itu, aku tidak akan pernah berkompromi dengan segala bentuk kemusyrikan.”

805

Allah menjelaskan bahwa orang-orang yang dijauhkan dari azab Allah pada hari kiamat adalah orang-orang yang beruntung. Barang siapa di antara orang-orang beriman yang pada hari itu, hari kiamat, dirinya dijauhkan dari azab Allah dengan mendapat keridaan Allah dan keselamatan di akhirat, maka sungguh, Allah telah memberikan rahmat kepadanya, karena rahmat Allah merupakan pangkal keselamatan dunia akhirat. Dan itulah kemenangan sejatinya dalam hidup ini yang nyata pentingnya dan perlunya bagi manusia.

806

Dan jika Allah menimpakan kepadamu, wahai manusia, suatu bencana yang terasa pahit dalam kehidupan kamu seperti gempa bumi, gunung meletus, penyakit, dan berbagai krisis, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia, karena Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, seperti sehat, kaya, dan sukses dalam hidup, maka Dia Mahakuasa atas segala sesuatu untuk mewujudkan, mengurangi, bahkan menghilangkan kebaikan tersebut.

807

Allah menjelaskan dan menegaskan bahwa Dialah yang berkuasa atas hamba-hamba-Nya, baik yang beriman maupun yang kufur, semuanya tunduk kepada Allah di akhirat. Dan Dia Mahabijaksana dalam penciptaan dan perbuatan-Nya, serta Maha Mengetahui segala sesuatu yang tampak maupun yang tersembunyi dari pandangan manusia.

808

Katakanlah, wahai Rasulullah, kepada orang-orang musyrik ini, “Siapakah yang lebih kuat kesaksiannya dalam mengukuhkan kebenaranku sebagai utusan Allah?” Katakanlah, “Allah. Dia menjadi saksi antara aku tentang apa yang aku sampaikan kepada kamu bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada ibadah kecuali kepada-Nya, dan apa yang kamu ucapkan kepadaku berupa penolakan, kesombongan, dan olok-olokan. Al-Qur'an ini diwahyukan kepadaku sebagai bukti bahwa aku adalah utusan Allah agar dengan Al-Qur'an ini aku memberi peringatan kepadamu tentang hidup sesudah mati, pertanggungjawaban manusia di hadapan Allah, dan aku memperingatkan pula dengan Al-Qur'an ini kepada orang yang sampai Al-Qur'an kepadanya, meskipun tidak berjumpa dan tidak sezaman denganku. Dapatkah kamu benar-benar bersaksi dengan menunjukkan bukti-bukti yang meyakinkan bahwa ada tuhan-tuhan lain bersama Allah?” Katakanlah, wahai Rasulullah kepada orang-orang musyrik itu, “Aku tidak dapat bersaksi untuk membuktikan ada tuhan-tuhan lain selain Allah.” Katakanlah, kepada orang-orang yang menolak itu, “Sesungguhnya hanya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada tuhan yang memberi manfaat dan mudarat kepada manusia selain Allah, dan aku berlepas diri secara total dari apa yang kamu persekutukan, dewa-dewa dan berhala yang kalian anggap sejajar dengan Allah.”

809

Orang-orang yang telah Kami berikan Kitab kepadanya, yaitu orangorang Yahudi yang diberi kitab Taurat sehingga mereka disebut Ahlulkitab, bersama kaum Nasrani yang juga Ahlulkitab karena menerima kitab Injil, mengenal Nabi Muhammad, sifat, karakter, tugas pokok, dan fungsinya sebagai nabi dan rasul terakhir, karena sudah tertulis dalam kitab Taurat dan Injil. Pengenalan mereka tentang Nabi Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri, namun sebagian besar dari orang-orang Yahudi dan Nasrani tersebut termasuk orang-orang yang merugikan dirinya karena mereka itu tidak beriman kepada Rasulullah, akibat kedengkian mereka kepadanya.

810

Dan siapakah yang lebih zalim, sesat, dan menyimpang dari kebenaran, daripada orang yang mengada-adakan suatu kebohongan terhadap Allah, meyakini tuhan memiliki anak dan teman perempuan; atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya seperti yang dilakukan kaum kafir Mekah dan Madinah? Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mempertuhankan seseorang atau sesuatu selain Allah, mereka tidak akan pernah beruntung dalam kehidupan di akhirat, karena mereka kekal di dalam neraka.

811

Dan ingatlah, pada hari ketika Kami mengumpulkan mereka semua, seluruh manusia sejak zaman Adam hingga akhir zaman di Padang Mahsyar, kemudian Kami berfirman kepada orang-orang yang menyekutukan Allah, sebagai pertanggungjawaban, “Di manakah sembahan-sembahanmu yang dahulu kamu sangka sebagai sekutu-sekutu Kami yang kamu perlakukan sebagai tuhan?”

812

Sikap orang-orang kafir dan musyrik di akhirat itu berbeda dengan sikap mereka di dunia. Ketika di akhirat kemudian tidaklah ada jawaban bohong mereka, karena mengikuti suara hati dan akal sehat, kecuali mengatakan, “Demi Allah, mereka bersumpah dengan nama Allah, ya Tuhan kami, kini di akhirat, tidaklah kami mempersekutukan Engkau dengan suatu apa pun.”

813

Lihatlah dan renungkan secara mendalam, wahai Rasulullah, bagaimana mereka, orang-orang musyrik dan orang-orang yang mempertuhankan manusia, berbohong terhadap diri mereka sendiri dengan mengingkari nurani dan akal budi yang menjadi sumber fitrah beragama. Dan sesembahan yang mereka ada-adakan dahulu, baik manusia, setan, dan jin, maupun benda-benda yang disakralkan, akan hilang dari mereka, tidak membela, menolong, dan menyelamatkan mereka dari azab Allah.

814

Ayat ini menjelaskan sikap orang-orang kafir terhadap Al-Qur'an. Dan di antara mereka, orang kafir dan orang yang menyekutukan Allah, ada yang mendengarkan bacaan Al-Qur'an-mu, wahai Nabi Muhammad, tetapi bacaan itu seperti air di atas daun talas. Mereka sombong, menolak, dan menutup diri rapat-rapat. Oleh sebab itu, Kami telah menjadikan hati mereka tertutup karena sikap mereka sendiri sehingga mereka tidak memahaminya, dan seakan-akan telinganya tersumbat benda padat. Dan kalaupun mereka, orang-orang kafir dan musyrik, sewaktu-waktu melihat segala tanda kebenaran yang membuktikan Rasulullah itu benar, mereka tetap tidak mau beriman kepadanya karena kesombongan mereka. Sehingga apabila mereka, karena kebencian mereka kepada Rasulullah demikian dahsyat, datang kepadamu untuk membantahmu tentang AlQur'an dan ajaran Islam, orang-orang kafir itu berkata, “Al-Qur'an ini bukan wahyu seperti pengakuan Muhammad, tidak lain Al-Qur'an ini hanyalah dongengan orang-orang terdahulu yang diwariskan dari mulut ke mulut secara berangkai.”

815

Dan mereka, orang-orang kafir dan orang-orang yang menyekutukan Allah itu, melarang, menghalangi, dan mengancam orang lain mendengarkan Al-Qur'an, dan mereka sendiri, dengan kesadaran dan tekad yang bulat, menjauhkan diri dari Al-Qur'an, Rasulullah, dan ajaran Islam. Dan sejatinya mereka, dengan menjauhkan diri dari ajaran Islam, hanyalah membinasakan diri mereka sendiri dengan membiarkan dirinya dalam kesesatan, sedangkan mereka tidak menyadari sikap mereka yang membinasakan diri sendiri itu.

816

Ayat ini menjelaskan keinginan orang-orang kafir untuk menjadi orang beriman ketika dihadapkan ke neraka. Dan seandainya engkau, wahai Rasulullah, melihat orang-orang kafir, orang-orang musyrik, dan orang-orang munafik pada hari kiamat, ketika mereka dihadapkan ke neraka, melihat dahsyatnya rantai dan belenggu api neraka, engkau akan menyaksikan peristiwa penting ketika mereka berkata, “Aduh, kami sangat ingin seandainya kami dikembalikan ke dunia, tentu kami tidak akan mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, seperti sikap kami selama hidup di dunia, serta bertekad menjadi orang-orang yang beriman kepada Allah, Rasul, dan Al-Qur'an.”

817

Nurani mereka ingin kembali ke dunia untuk menjadi orang beriman, tetapi sebenarnya bagi mereka telah nyata kejahatan, yaitu penolakan dan kekufuran mereka terhadap ajakan Rasulullah yang mereka sembunyikan dahulu dalam lubuk hati mereka. Seandainya mereka dikembalikan ke dunia, suatu angan-angan yang tidak mungkin terjadi, tentu mereka akan mengulang kembali kekufuran, kemusyrikan, dan kemunafikan yang telah dilarang oleh Allah mengerjakannya. Mereka itu kenyataannya sungguh pendusta terhadap diri mereka sendiri.

818

Orang-orang kafir tidak mempercayai adanya kehidupan akhirat dan kebangkitan setelah mati. Dan mereka akan mengatakan pula suatu pandangan yang bersumber dari ideologi materialisme, “Hidup hanyalah di dunia ini, kini, di sini, dan di tempat ini saja, dan kita tidak akan pernah dibangkitkan untuk hidup di akhirat setelah kematian menimpa diri kita.”

819

Namun demikian, ketika di akhirat nanti, orang-orang kafir itu akan mengakui keberadaan kehidupan sesudah mati. Dan seandainya engkau, wahai Rasulullah, melihat orang-orang kafir, orang-orang musyrik, dan orang-orang munafik pada hari kiamat ketika mereka dihadapkan kepada Tuhannya, tentulah engkau melihat peristiwa yang mengharukan. Dia, Allah, berfirman kepada mereka yang menolak kebangkitan, hidup sesudah mati, “Bukankah kebangkitan ini benar-benar terjadi?” Mereka menjawab dengan jujur, “Sungguh benar, demi Tuhan kami, wahai Tuhan Yang Mahabenar.” Dia berfirman kepada orang-orang kafir yang keras kepala dan membanggakan diri itu, “Rasakanlah azab yang sangat dahsyatnya ini, karena dahulu, di dunia, kamu mengingkarinya.”

820

Allah kemudian menjelaskan bahwa sungguh rugi orang-orang yang mendustakan kebangkitan sesudah mati dan pertemuan dengan Allah di akhirat, sehingga apabila kiamat datang kepada mereka secara tiba-tiba, yang mereka anggap tidak masuk akal, mereka berkata, “Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu karena kami telah mendustakannya ketika Rasulullah dan para pelanjut misi dakwahnya memberitahukan akan terjadinya kiamat.” Mereka mengatakan itu sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Sungguh, alangkah buruknya apa yang mereka pikul itu, karena merupakan bukti tidak menggunakan nalar dan nurani yang jernih ketika menyikapi ajakan nabi dan rasul itu.

821

Dan sebenarnya kalau mereka menggunakan nalar dan nurani yang jernih dalam menyikapi ajaran Al-Qur'an, mereka akan memahami bahwa kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau yang hanya akan bermanfaat jika digunakan untuk kehidupan di akhirat. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu mereka yang beriman dan melindungi dirinya dari malapetaka dunia dan akhirat. Apakah kamu tidak memikirkan-nya secara mendalam?

822

Manusia yang tertipu kehidupan dunia itu mengingkari ayat-ayat Allah dan mengucapkan kata-kata yang menyakiti perasaan Rasulullah. Sungguh, Kami mengetahui bahwa apa yang mereka katakan bahwa hidup ini hanyalah di dunia ini dan kita tidak akan pernah dibangkitkan untuk hidup di akhirat setelah kita mati, itu benar-benar menyedihkan hatimu, wahai Nabi Muhammad. Bersabarlah menghadapi mereka, janganlah bersedih, karena sebenarnya mereka bukan mendustakan engkau. Nurani mereka mengakui kebenaran engkau sebagai rasul Allah, tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah karena kesombongan dan ketertutupan hati mereka.

823

Apa yang dialami Nabi Muhammad juga dialami para rasul sebelumnya. Dan sesungguhnya rasul-rasul sebelum engkau pun, wahai Nabi Muhammad, telah didustakan dan disakiti oleh umatnya yang sombong dan keras kepala, tetapi mereka, para utusan Allah itu memperkuat diri mereka dengan bersabar terhadap pendustaan dan penganiayaan yang dilakukan terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka di dunia maupun di akhirat. Dan tidak ada seorang pun di antara jin dan manusia yang dapat mengubah kalimat-kalimat ketetapan Allah bahwa seorang utusan Allah itu akan ditolak, dikucilkan, diusir, bahkan dibunuh. Dan sungguh, telah datang kepadamu, wahai Rasulullah, sebagian dari berita rasul-rasul itu yang menunjukkan daya tahan, keuletan dan ketangguhan mental mereka menghadapi kaumnya yang mendustakan.

824

Dan jika keberpalingan mereka terasa berat bagimu, wahai Nabi Muhammad, sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang kamu rasakan itu sebagaimana yang dirasakan para nabi sebelummu. Engkau bisa menghadapi mereka dengan menunjukkan mukjizat yang menguatkan kerasulanmu. Maka sekiranya engkau dapat membuat lubang di bumi atau tangga ke langit lalu engkau dapat mendatangkan mukjizat kepada mereka, maka buatlah dengan izin Allah. Dan ada suatu kearifan yang harus senantiasa direnungkan, yaitu bahwa sekiranya Allah menghendaki, tentu Dia jadikan mereka semua mengikuti petunjuk, sehingga mereka semuanya beriman kepada Allah. Oleh sebab itu, dengan merenungkan kearifan itu, janganlah sekali-kali engkau termasuk orang-orang yang bodoh dalam memahami hakikat kenabian dan kerasulan sehingga bersikap tidak sabar.

825

Ayat sebelumnya berbicara tentang kaum yang durhaka dan karena mereka berpaling maka mereka tidak akan beriman, maka pada ayat ini menegaskan bahwa hanya orang-orang yang berusaha sungguh-sungguh untuk mendengar sajalah yang akan mematuhi seruan Allah, karena mereka bukan orang-orang yang mati sehingga mereka dapat memetik pelajaran dari apa yang mereka dengarkan, dan orang-orang yang mati, baik mati hati nuraninya maupun mati dalam arti yang sebenarnya, kelak akan dibangkitkan oleh Allah, kemudian kepada-Nya mereka dikembalikan untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan mereka.

826

Setelah menjelaskan situasi yang akan dialami para pendurhaka, Allah mengingatkan Nabi Muhammad dan juga umat Islam tentang beberapa ucapan dan usul para pendurhaka itu. Dan mereka, orang-orang musyrik, berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya, yakni Nabi Muhammad, suatu bukti berupa mukjizat dari Tuhannya?” Katakanlah, wahai Nabi, sebagai jawaban atas usul mereka yang telah menolak bukti-bukti yang telah ada, “Sesungguhnya Allah berkuasa menurunkan suatu bukti berupa mukjizat seperti yang mereka usulkan atau selainnya, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui,” yakni enggan menggunakan akal pikirannya secara benar. Kalau mereka tidak dapat meraih petunjuk atas aneka macam bukti dari Allah, itu karena sikap mereka yang memang berpaling dari kebenaran. (Lihat: Surah ashshaff/61: 5).

827

Allah Mahakuasa untuk sekadar mengabulkan permintaan orang-orang musyrik seperti dalam ayat sebelumnya. Dan di antara contoh kekuasaan Allah adalah tidak ada seekor binatang yang merayap atau bergerak dengan kakinya dari satu tempat ke tempat lainnya yang ada di bumi, baik di darat maupun di laut, dan juga burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat juga seperti kamu, hai manusia. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan atau abaikan di dalam Kitab, yaitu Al-Qur'an atau Lauh Mahfuz, kemudian kepada Tuhan mereka yakni seluruh manusia akan dikumpulkan untuk dimintai pertanggungjawaban.

828

Setelah bukti kekuasaan Allah sedemikian jelas seperti dijelaskan pada ayat sebelumnya, orang-orang yang beriman pasti dapat mengambil pelajaran, namun tidak demikian dengan orang-orang yang tidak beriman. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami yang sudah sedemikian jelas lagi mulia adalah orang yang tuli, tidak bisa mendengar, dan juga bisu, tidak dapat berbicara, dan berada dalam gelap gulita tanpa cahaya penuntun hidup. Barang siapa dikehendaki Allah dalam kesesatan, niscaya disesatkan-Nya dengan membiarkannya tetap berada di jalan yang sesat. Dan barang siapa dikehendaki Allah untuk diberi petunjuk karena berusaha maksimal untuk meraihnya, niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan yang lurus. Begitulah janji Allah.

829

Pada ayat 37 diinformasikan bahwa para pendurhaka mempertanyakan kemampuan Allah menurunkan bukti kebenaran risalah Nabi Muhammad, maka ayat ini memerintahkan Nabi Muhammad untuk menantang mereka. Katakanlah, wahai Nabi, kepada mereka yang masih saja enggan untuk beriman, “Terangkanlah kepadaku jika siksaan Allah sampai kepadamu pada saat hidup di dunia ini, atau hari kiamat sampai kepadamu dengan segala situasi dan keadaannya yang amat berat, apakah kamu akan menyeru tuhan selain Allah, jika kamu orang yang benar dengan ucapanmu bahwa Allah memiliki sekutu, maka serulah tuhan-tuhan kamu itu!”

830

Tidak mungkin kamu menyeru tuhan-tuhan itu, tetapi hanya kepada-Nya kamu menyeru untuk meminta pertolongan. Maka jika Dia menghendaki, Dia akan dengan mudah menghilangkan apa, yakni bahaya, yang kamu mohonkan kepada-Nya, dan pada hari kiamat pasti akan kamu tinggalkan apa yang kamu persekutukan dengan Allah saat di dunia, karena saat itu tidak ada satu pun makhluk yang dapat mengingkari kuasa Allah. (Lihat: Surah al-Fatihah/1: 4).

831

Ayat ini mengabarkan bahwa ketentuan tersebut berlaku juga atas umat sebelumnya. Dan sungguh, Kami telah mengutus para rasul kepada umat-umat sebelum engkau, wahai Nabi Muhammad, tetapi mereka durhaka, maka kemudian Kami siksa mereka dengan menimpakan kemelaratan dan kesengsaraan, agar mereka memohon kepada Allah sambil mengakui kesalahan dan dengan sikap kerendahan hati, semoga kiranya Allah menerima tobat mereka sehingga dapat terhindar dari siksa Allah.

832

Setelah ditawarkan kesempatan untuk terhindar dari siksa dengan syarat mereka harus bertobat, para pendurhaka itu enggan melakukannya, maka muncul keheranan yaitu mengapa mereka tidak memohon kepada Allah dengan kerendahan hati ketika siksaan Kami (Allah) datang menimpa mereka? Jawabannya adalah memang mereka tidak bermohon, karena kedurhakaan mereka sudah sedemikian parah. Bahkan hati mereka telah menjadi keras sehingga sulit untuk menerima petunjuk dan setan pun merayu dan mengelabui mereka dengan menjadikan terasa indah bagi mereka apa, yakni dosa-dosa dan kedurhakaan, yang selalu mereka kerjakan.

833

Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, atas respons mereka tersebut Kami pun membukakan semua pintu kesenangan duniawi untuk mereka dan mereka pun lalu bersikap sombong, merasa tidak butuh pihak lain, termasuk kepada Tuhan. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba sehingga tidak ada lagi kesempatan bagi mereka untuk bertobat, maka ketika itu mereka terdiam tidak berkutik karena diliputi penyesalan dan putus asa.

834

Peringatan sudah disampaikan, teguran secara halus maupun keras juga sudah diberikan, bahkan aneka nikmat sudah mereka terima, mereka masih saja durhaka. Maka berlakulah ketentuan Allah, yaitu orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya sehingga tidak tersisa. Dan itu semua bukan karena Allah berbuat aniaya kepada mereka, karena semua yang ditentukan Allah adalah baik, maka segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.

835

Kalau masih ada juga yang enggan untuk mengikuti petunjuk Allah, sedangkan berbagai macam bentuk peringatan sudah disampaikan, maka katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Terangkanlah atau beritahukanlah kepadaku jika Allah Yang Mahakuasa itu mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, sehingga semuanya tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu?” Tidak akan ada yang sanggup sama sekali. Maka perhatikanlah, bagaimana Kami, melalui berbagai sarana dan cara, telah menjelaskan berulang-ulang kepada mereka ayat-ayat, yakni tanda-tanda kekuasaan Kami, yang amat jelas dan sempurna, tetapi mereka tetap dan selalu berpaling.

836

Pada ayat sebelumnya dijelaskan ancaman siksaan Allah dengan menekankan aspek keterkejutan yaitu datang dengan tiba-tiba, maka ayat ini mengulang kembali ancaman Allah terhadap para pendurhaka disertai dengan aspek jelasnya kedatangan siksaan tersebut yaitu secara terang-terangan. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad kepada orang-orang kafir, “Terangkanlah kepadaku apa yang dapat kamu lakukan dan kepada siapa kamu akan meminta pertolongan jika siksaan Allah sampai kepadamu secara tiba-tiba atau terang-terangan, pasti tidak ada satu pun yang dapat menolong, maka adakah yang dibinasakan oleh Allah selain orang-orang yang zalim?” Tidak ada yang lain, karena kalau mereka tidak terus-menerus berbuat zalim pastilah Allah tidak akan menyiksa mereka.

837

Kalau pada akhirnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksa dari Allah, seperti dijelaskan pada ayat sebelumnya, hal ini bukan karena Allah berbuat sewenang-wenang, karena telah sampai kepada mereka para rasul yang Kami utus itu yang tugas utamanya adalah untuk memberi kabar gembira bagi yang taat dan memberi peringatan bagi yang durhaka. Kalau pada akhirnya mereka memilih bersikap durhaka, maka konsekuensinya mereka mendapat siksa. Maka, barang siapa beriman dengan keimanan yang benar dan mengadakan perbaikan dengan bertobat secara sungguh-sungguh, maka tidak ada rasa takut pada mereka, yaitu tidak ada kekeruhan jiwa menyangkut sesuatu yang belum terjadi baik di dunia maupun di akhirat, dan mereka tidak bersedih hati atas sesuatu yang telah terjadi.

838

Para rasul telah diutus dengan membawa bukti kebenaran dan juga peringatan. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, yaitu mengingkari risalah yang disampaikan para rasul tersebut, maka akan ditimpa azab yang sangat pedih baik di dunia ataupun akhirat, karena mereka selalu berbuat fasik, yaitu selalu melakukan aktivitas yang menjadikan mereka keluar dari keimanan dan ketaatan kepada Allah atau keluar dari sistem yang ditetapkan-Nya.

839

Ayat ini menguatkan bahwa rasul hanyalah menyampaikan apa yang berasal dari Allah. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Aku tidak mengatakan kepadamu, hai orang-orang kafir, bahwa perbendaharaan Allah, yaitu aneka kekayaan dan kemewahan yang sering kalian jadikan ukuran kemuliaan hidup, ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib tanpa bantuan dari Allah , dan aku tidak pula mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat yang tidak makan, tidak minum, dan tidak memiliki kebutuhan biologis. Aku hanyalah manusia seperti kamu. Yang membedakan kita adalah bahwa aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku, di antaranya berupa Al-Qur'an.” Para pendurhaka menolak ajaran Allah, maka Nabi Muhammad diperintahkan untuk mengajukan pertanyaan yang mengandung kecaman. Katakanlah, wahai Muhammad, “Apakah sama orang yang buta, terutama buta mata hatinya, dengan orang yang melihat?” Orang yang normal pasti akan menjawab “berbeda”. “Maka, apakah kamu tidak pernah memikirkan-nya?”

840

Setelah pada ayat sebelumnya Allah mengecam orang-orang yang enggan menggunakan akal pikirannya secara benar, kini pembicaraan beralih kepada kelompok orang yang berpikir positif agar disampaikan pesan Allah. Peringatkanlah, wahai Nabi Muhammad, dengannya, yakni dengan Al-Qur'an itu, kepada orang yang takut akan dikumpulkan menghadap Tuhannya untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatannya pada hari kiamat, dan mereka menyadari bahwa pada hari itu tidak ada bagi mereka pelindung dari segala yang mereka takuti dan tidak juga ada pemberi syafaat atau pertolongan selain dari Allah. Yang demikian itu agar mereka selalu bertakwa.

841

Ayat ini turun berkaitan dengan peristiwa ketika Nabi Muhammad sedang bersama para sahabat dari golongan kurang mampu seperti Bilal bin Rabah dan kawan-kawan, maka datang para tokoh musyrik yang katanya mau mendengar dakwah Nabi dengan syarat beliau mengusir orang-orang miskin tersebut. Allah mengingatkan Nabi untuk tidak melakukan itu. Janganlah engkau, wahai Nabi, mengusir orang-orang miskin yang menyeru Tuhannya, yaitu beribadah dengan sungguh-sungguh, pada pagi dan petang hari. Mereka hanya mengharapkan keridaan-Nya. Sedangkan atas para tokoh musyrik tersebut engkau tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatan mereka dan mereka tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatanmu. Karena itu, wahai Nabi, engkau tidak perlu khawatir yang menyebabkan engkau mengusir mereka. Jika itu engkau lakukan, maka engkau termasuk orang-orang yang zalim. Pelajaran utama ayat ini adalah dalam menyampaikan dakwah tidak boleh membeda-bedakan dan bersikap diskriminatif terhadap objek dakwah berdasarkan status sosialnya.

842

Orang-orang musyrik menganggap bahwa kemuliaan hidup dinilai dari sisi materi, seperti dalam kasus yang menjadi sebab turunnya ayat 52 surah ini, maka ayat 53 ini menegaskan bahwa demikianlah Kami telah menguji sebagian mereka, yaitu orang yang kaya dengan berbagai macam kesuksesannya, dengan sebagian yang lain, yaitu orang yang miskin dengan segala kekurangannya, sehingga mereka, orang yang kaya dan berkuasa itu, berkata dengan penuh kesombongan, “Orang-orang semacam inikah yang status sosialnya rendah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah, yaitu beriman dan mengikutimu?” Allah berfirman untuk meluruskan kekeliruan mereka, “Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang mereka yang bersyukur kepada-Nya?” Benar adanya, bahwa Allah menganugerahkan berbagai nikmat kepada siapa yang dikehendakiNya. Dengan demikian, kekayaan materi yang dianugerahkan kepada seseorang bukanlah pertanda Allah meridai-Nya.

843

Setelah Allah melarang Nabi Muhammad mengusir orang-orang lemah dan miskin yang taat kepada-Nya, maka Allah lalu memberi bimbingan kepada Nabi tentang bagaimana sewajarnya menghadapi mereka. Dan apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami datang kepadamu, khususnya mereka yang lemah dan miskin, maka katakanlah dengan lemah lembut, “Salamun ‘alaikum (selamat sejahtera untuk kamu).” Tuhanmu yang selalu membimbingmu telah menetapkan sifat kasih sayang yang sempurna pada diri-Nya, yaitu barang siapa berbuat kejahatan, apa pun jenisnya, di antara kamu karena kebodohan, yaitu mengikuti hawa nafsu kemudian dia bertobat dengan sungguh-sungguh setelah itu dan memperbaiki diri dengan beramal saleh secara istikamah, maka Dia Maha Pengampun, yaitu akan mengampuni semua kesalahan yang pernah dilakukan, lagi Maha Penyayang.

844

Uraian yang sedemikian jelas pada ayat-ayat sebelumnya digarisbawahi pada ayat ini. Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al-Qur'an agar terlihat jelas jalan orang-orang yang saleh dan agar terlihat jelas pula jalan orang-orang yang berdosa. Setiap orang pada akhirnya akan mempertanggungjawabkan pilihan jalan yang ditempuh, karena keterangan-keterangan dari Allah Yang Mahakuasa sudah sangat jelas.

845

Keterangan tentang jalan orang-orang yang sesat telah disebutkan pada ayat-ayat sebelumnya maka pada ayat ini menjelaskan respons yang seharusnya diberikan oleh Nabi Muhammad dan orang-orang beriman atas sikap orang-orang musyrik. Katakanlah, hai Muhammad, “Aku dilarang menyembah tuhan-tuhan yang kamu sembah selain Allah.” Dan katakanlah juga, “Aku tidak akan mengikuti keinginan hawa nafsu-mu di antaranya adalah mengusir orang-orang beriman yang meskipun keadaannya lemah dan miskin sekalipun. Jika berbuat demikian, sungguh tersesatlah aku, dan aku tidak termasuk orang yang mendapat petunjuk.”

846

Sikap Nabi Muhammad telah jelas. Allah lalu memerintah beliau untuk menyampaikan alasannya. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Sungguh aku berada di atas keterangan yang nyata dari Tuhanku, yaitu Al-Qur'an, sedang kamu, hai orang-orang musyrik, mendustakannya. Bukanlah kewenanganku untuk menurunkan azab yang kamu tuntut untuk disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu, di antaranya menyangkut siapa yang akan menerima azab dan kapan diturunkan, hanyalah hak Allah. Dia menerangkan kebenaran menyangkut apa saja dan Dia pemberi keputusan yang terbaik.” Sebuah keputusan yang adil, karena Dia Maha Mengetahui dan Mahabijaksana dalam memutuskan.

847

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Seandainya ada padaku wewenang dan kekuasaan menyangkut apa, yakni azab, yang kamu minta agar disegerakan kedatangannya, tentu selesailah segala perkara antara aku dan kamu. Pasti aku akan mengabulkan permintaan kamu dengan segera menurunkan siksa karena itu memang juga menjadi keinginan setiap orang yang berkomitmen terhadap agamanya. Dan apalagi aku tidak mengetahui secara pasti siapa yang benar-benar zalim, hanya Allah-lah yang lebih mengetahui tentang orang-orang yang zalim.”

848

Pengetahuan Allah bukan hanya menyangkut siapa yang zalim seperti pada ayat sebelumnya, namun juga lebih dari itu. Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui secara detail dan jelas selain Dia. Dia juga mengetahui segala apa yang ada di darat dan apa yang ada di laut. Bahkan, tidak ada sehelai daun pun yang gugur atau yang lebih dari itu yang tidak diketahui-Nya. Mungkin ada yang menduga pengetahuan Allah hanya menyangkut apa yang di permukaan bumi saja, itu salah, karena tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, baik yang telah, sedang, atau akan terwujud, melainkan diketahui-Nya dan tertulis dalam Kitab yang nyata.

849

Di antara yang gaib adalah kematian dan kebangkitan. Melalui ayat ini Allah menegaskan tentang hal itu. Dan Dialah yang mewafatkanmu, yaitu menidurkan kamu, pada malam hari dengan menahan rohmu dan kamu tidak mampu melakukan apa pun, dan Dia juga mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari meskipun mungkin ada yang kamu rahasiakan dari manusia, kemudian Dia membangkitkanmu, yaitu membangunkan kamu, pada siang hari untuk disempurnakan batas waktu yaitu umurmu yang telah ditetapkan. Kemudian kepada-Nya, bukan kepada selain-Nya, tempat kamu kembali yaitu melalui pintu kematian, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan ketika kamu hidup di dunia. Kemudian Dia akan memberikan balasan setimpal atas setiap perbuatanmu.

850

Jangan menduga kekuasaan Allah hanya seperti yang disebutkan pada ayat di atas. Dan Dialah Penguasa mutlak atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu, wahai manusia, malaikat-malaikat yang berfungsi sebagai penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, dan itu berarti usai sudah tugas malaikat penjaga tersebut, maka utusan-utusan Kami, yaitu malaikat-malaikat, mencabut nyawanya, dan mereka, yakni para malaikat tersebut, tidak akan pernah melalaikan tugasnya (Lihat: Surah at-Tahrim/6: 66).

851

Setelah semua menjumpai kematian dan mengalami kehidupan di alam barzakh, kemudian mereka, hamba-hamba Allah tersebut, dikembalikan kepada Allah, yakni kepada hukum dan ketetapan-Nya bahwa semua akan menerima balasan sesuai dengan amal perbuatannya ketika di dunia, karena Dia adalah penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum dan segala aturan, khususnya pada hari itu, ada pada-Nya. Dan Dialah pembuat perhitungan yang paling cepat. Dan tidak ada yang menandingi-Nya.

852

Keluasan ilmu Allah telah dijelaskan, kekuasaan Allah yang mutlak telah dipaparkan, kini dijelaskan tentang salah satu sifat negatif manusia yaitu merasa membutuhkan Allah pada saat terdesak. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari kegelapan-kegelapan, yaitu aneka bencana, di darat dan di laut, yang mana saat kejadian itu kamu berdoa secara tulus kepada-Nya dengan rendah hati yaitu menunjukkan dirimu sebagai orang yang amat membutuhkan pertolongan dan dengan suara yang lembut sehingga menimbulkan rasa iba bagi yang mendengarnya, dengan mengatakan secara sungguh-sungguh yang dikuatkan dengan janji, ‘Sekiranya Dia menyelamatkan kami dari bencana ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang benar-benar mantap bersyukur’?” Itulah tabiat manusia khususnya yang durhaka. Pada saat tertimpa kesulitan yang mengancam keselamatan jiwanya, janji taat kepada Allah pun diucapkan. Namun pada saat situasi kembali normal, maka kedurhakaan pun berulang.

853

Allah Maha Mengetahui realitas hidup manusia, termasuk yang diselamatkan dari keadaan yang mengancam jiwanya, di mana pada akhirnya janji-janji itu dilupakan. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Allah yang menyelamatkan kamu dari bencana itu dan dari segala macam kesusahan, namun kemudian kamu kembali mempersekutukan-Nya.” Sungguh buruk perilaku manusia itu. Mereka sendiri yang berjanji untuk taat kepada Allah, dan mereka sendiri pula yang mengingkarinya.

854

Sebagaimana Allah Mahakuasa menyelamatkan manusia dari bencana, Allah pun Mahakuasa menimpakan bencana kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Wahai para pendurhaka, jangan kalian merasa aman dari siksa Allah, karena Dialah yang berkuasa mengirimkan azab yang amat pedih kepadamu. Azab itu bisa datang dari atas seperti badai topan, kilat yang menyambar, atau dari bawah kakimu seperti gempa dan banjir bandang, atau dapat juga berupa Dia mencampurkan kamu yakni memecah belah masyarakat kamu ke dalam golongan-golongan yang saling bertentangan dan saling bermusuhan sehingga merasakan kepada sebagian kamu keganasan sebagian yang lain.” Maka Perhatikanlah, bagaimana Kami menjelaskan dengan berbagai cara dan juga secara berulang-ulang tanda-tanda kekuasaan Kami agar mereka memahami-nya.

855

Dan ternyata kaummu, wahai Nabi Muhammad, baik yang hidup pada masamu maupun sesudahnya, mendustakannya, yakni mendustakan azab, padahal azab itu benar adanya. Katakanlah, hai Nabi Muhammad, “Kalau kalian memang tetap durhaka kepada Allah, ketahuilah bahwa aku ini bukanlah penanggung jawab kamu yang dapat membela kamu ketika azab itu datang.”

856

Walau penjelasan sudah sedemikian gamblang, boleh jadi masih ada yang tetap mengejek dan mencela apa yang disampaikan Nabi Muhammad tersebut, maka ayat ini secara singkat dan lugas menyatakan bahwa setiap berita yang benar dan dibawa oleh rasul ada tempat dan waktu terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui, kapan dan di mana terjadinya apa yang telah diberitakan itu.

857

Apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad tidak selalu mendapat respons yang baik dari kaumnya seperti yang disebut pada ayat-ayat sebelumnya. Oleh karena itu, ayat ini memerintahkan kepada Nabi agar meninggalkan mereka yang memperolok-olokkan agama. Apabila engkau, Nabi Muhammad, melihat orang-orang membicarakan ayat-ayat Kami dengan maksud untuk memperolok-olok, maka tinggalkanlah mereka dengan cara apa pun agar engkau tidak terlibat, hingga mereka beralih ke topik pembicaraan lain. Dan jika setan benar-benar menjadikan engkau lupa akan larangan ini, setelah ingat kembali maka janganlah engkau duduk dalam satu majelis bersama orang-orang yang memperolokkan ayat-ayat Kami, karena mereka adalah orang-orang yang zalim.

858

Orang-orang yang bertakwa, yaitu yang berusaha melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, tidak ada tanggung jawab sedikit pun atas dosa-dosa mereka, yakni para pendurhaka, baik akibat melecehkan agama maupun dosa lainnya, tetapi kaum muslim berkewajiban mengingatkan mereka tersebut agar bertakwa.

859

Untuk menguatkan tuntunan Allah dalam menghadapi para pendurhaka, khususnya yang suka melecehkan ajaran agama-Nya, ayat ini menegaskan kembali keharusan menjauhi mereka. Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan, ejekan, dan bahan senda-gurau, dan mereka yang telah tertipu oleh kemewahan dan gemerlapnya kehidupan dunia. Namun demikian, jangan tinggalkan mereka sama sekali. Peringatkanlah mereka dengan Al-Qur'an agar setiap orang dapat memperoleh rahmat Allah dan tidak terjerumus ke dalam neraka karena perbuatannya sendiri. Di akhirat, tidak ada baginya pelindung dan pemberi syafaat atau pertolongan selain Allah. Dan jika dia hendak menebus dengan segala macam tebusan apa pun dan sebanyak apa pun, niscaya tidak akan diterima tebusan tersebut. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka karena perbuatan mereka sendiri. Mereka mendapat minuman dari air yang mendidih dan azab yang pedih karena kekafiran yang terus-menerus mereka lakukan dahulu selama di dunia.

860

Tuntunan Allah kepada kaum muslim dalam menghadapi kaum musyrik dilanjutkan dalam ayat ini, khususnya ketika menghadapi ajakan mereka untuk kembali kepada ajaran nenek moyang mereka. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad dan setiap muslim, “Apakah kita, kaum muslim, akan memohon dan menyembah kepada sesuatu selain Allah, yang tidak dapat memberi manfaat dan tidak pula mendatangkan mudarat kepada kita, dan apakah kita akan dikembalikan ke belakang yaitu masa lalu kita sebelum beriman dengan murtad meninggalkan agama Islam, setelah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh setan di bumi, dalam keadaan kebingungan?” Kemudian kawan-kawannya dari yang telah beriman mengajaknya ke jalan yang lurus dengan mengatakan, “Tinggalkan penyembahan selain Allah dan ikutilah kami.” Namun dia tetap menolak, maka katakanlah, wahai Nabi dan kaum muslim, “Jika itu yang menjadi pilihanmu, maka ketahuilah sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk yang sebenarnya; dan karena itulah kita diperintahkan agar berserah diri kepada Tuhan seluruh alam.

861

Dan kita diperintahkan juga agar melaksanakan salat dengan khusyuk, sempurna syarat dan rukunnya, dan istikamah dalam mengerjakannya, serta bertakwa kepada-Nya.” Dan Dialah Tuhan yang kepada-Nya kamu semua akan dihimpun untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan kamu. Kaum musyrik atau non-muslim yang mengajak kepada kemurtadan pada ayat di atas dipersamakan dengan setan-setan yang mengganggu, dan orang yang akhirnya murtad dipersamakan dengan orang yang hilang akal atau gila. Ajakan kepada kebenaran di jalan Allah adalah petunjuk yang sebenarnya.

862

Sering kali kaum musyrik menyatakan bahwa yang menciptakan langit dan bumi adalah Allah, namun faktanya mereka menyembah selain Allah. Ayat ini meluruskan kekeliruan mereka dengan menegaskan bahwa Dialah Allah, bukan selain-Nya, yang menciptakan langit dan bumi dengan hak, yakni untuk tujuan yang benar. Sungguh benar pula ketika Dia berfirman, “Jadilah!” maka jadilah segala sesuatu yang dikehendaki-Nya itu. Sungguh firman-Nya adalah benar, dan milik-Nyalah segala kekuasaan pada waktu sangkakala ditiup yaitu pada hari kiamat. Dia mengetahui yang gaib yang tidak terjangkau oleh makhluk dan yang nyata. Dialah Yang Mahabijaksana, Mahateliti.

863

Kini diberikan contoh pengalaman Nabi Ibrahim dalam mengajarkan tauhid kepada kaumnya yang musyrik. Dan ingatlah serta jelaskanlah ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya yang bernama atau bergelar Azar, “Pantaskah engkau menjadikan berhala-berhala yang engkau buat sendiri itu sebagai tuhan? Sesungguhnya aku melihat dan menilai engkau, wahai orang tuaku, dan melihat juga kaummu yang sama-sama menyembah berhala itu sungguh dalam kesesatan yang nyata.”

864

Apa yang disampaikan Nabi Ibrahim sedemikian kukuh sebagai buah dari keyakinannya yang lurus dan bimbingan Allah. Dan demikianlah Kami memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan Kami yang terdapat di langit dan di bumi agar semakin mantap keyakinannya dan semakin kuat argumennya, dan agar dia termasuk orang-orang yang semakin kukuh ke-yakin-annya, bahwa tiada Pencipta dan Pengatur di alam raya ini selain Allah.

865

Ayat ini dan juga selanjutnya adalah gambaran bagaimana Nabi Ibrahim dalam mengajarkan tauhid. Ketika malam telah menjadi gelap, dia, Ibrahim, melihat sebuah bintang yang memancarkan cahaya dengan terang lalu dia berkata, “Inilah dia Tuhanku yang selalu aku cari.” Maka ketika bintang itu terbenam dan tidak tampak lagi, dia berkata, “Aku tidak suka menyembah dan bertuhan kepada yang terbenam yang pada akhirnya akan lenyap.”

866

Setelah terbukti bahwa bintang yang cahayanya sangat kecil dalam pandangan mata telanjang manusia di bumi ini tidak wajar dipertuhankan, lalu ketika dia, Ibrahim, mengalihkan pandangannya dengan melihat bulan terbit yang cahayanya lebih terang, dia berkata, “Inilah Tuhanku yang kucari.” Tetapi ketika bulan itu terbenam, dia pun berkata, “Sungguh, jika Tuhanku yang telah membimbingku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat karena menyembah yang bukan Tuhan serta mengabdi kepada selain-Nya.”

867

Matahari yang sinarnya lebih terang menjadi tujuan proses pencarian selanjutnya. Kemudian ketika dia, Ibrahim, melihat matahari terbit pada pagi hari, dia berkata, “Inilah Tuhanku yang kucari, ini lebih besar dan lebih terang sinarnya.” Tetapi ketika matahari terbenam pada sore hari dan dia menyimpulkan sebagaimana kesimpulannya ketika melihat bintang dan bulan, dia pun berkata, “Wahai kaumku! Sungguh, aku berlepas diri dari penyembahan bintang, bulan, matahari, dan apa saja yang kamu persekutukan dengan Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan yang sebenarnya.

868

Sesungguhnya aku hadapkan wajahku, yakni seluruh jiwa raga dan totalitas hidupku, kepada Tuhan, Zat yang menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya termasuk bintang, bulan, dan matahari, dengan penuh kepasrahan mengikuti agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik.

869

Sikap Nabi Ibrahim seperti disebut pada ayat sebelum ini mendapat reaksi keras dari kaumnya. Itulah yang dinyatakan pada ayat ini. Dan kaumnya membantahnya. Atas respons negatif dari kaumnya tersebut, dia, Ibrahim, berkata, “Apakah kamu hendak membantahku tentang Allah, padahal Dia benar-benar telah memberi petunjuk kepadaku, yakni membimbing serta mengilhami aku dengan aneka argumentasi tentang kekuasaan dan keesaan-Nya? Aku tidak takut sama sekali kepada aneka keburukan bahkan malapetaka dari apa, yakni segala, yang kamu persekutukan dengan Allah karena sesembahan kalian sama sekali tidak dapat menimbulkan manfaat dan mudarat kecuali Tuhanku menghendaki sesuatu manfaat atau mudarat menimpaku melalui sesembahan kalian itu. Ilmu Tuhanku meliputi segala sesuatu, baik masa lalu, masa kini, maupun yang akan datang. Tidakkah kamu dapat mengambil pelajaran?

870

Terhadap ketegaran sikap Nabi Ibrahim tersebut kaumnya terus menantang dan mengancamnya. Maka Nabi Ibrahim pun menjawab, “Bagaimana aku takut kepada apa yang kamu persekutukan dengan Allah, baik benda-benda angkasa maupun berhala-berhala yang sama sekali tidak memiliki kekuasaan apa pun selain apa yang diizinkan oleh Allah, padahal kamu tidak takut dengan apa yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan kepadamu untuk mempersekutukan-Nya. Kalau demikian, manakah dari kedua golongan itu, yakni kami yang mengesakan Allah atau kalian yang mempersekutukan-Nya, yang lebih berhak mendapat keamanan dari siksa dan malapetaka, jika kamu mengetahui coba jelaskan kepada kami?”

871

Karena sama sekali tidak ada jawaban dari kaum Nabi Ibrahim yang durhaka tersebut, akhirnya Nabi Ibrahim sendiri menegaskan sebuah prinsip penting bahwa orang-orang yang beriman kepada Allah Yang Maha Esa dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman, yakni syirik (Lihat: Surah Luqman/31: 13), mereka itulah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka adalah orang-orang yang mendapat rasa aman dari Allah yang mereka sembah, dan mereka mendapat petunjuk secara sempurna.

872

Atas semua argumen yang telah dijelaskan pada ayat sebelumnya, Allah pun menegaskan sebagai berikut. Dan itulah keterangan Kami yang Kami berikan dan ajarkan melalui malaikat dan atau Kami ilhamkan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya agar dia dapat mengatasi dan mengalahkan mereka. Kami tinggikan derajat siapa yang Kami kehendaki dari hamba-hamba Kami yang taat, sebagaimana Nabi Ibrahim yang telah Kami tinggikan derajatnya agar menjadi teladan bagi manusia. Sesungguhnya Tuhanmu Mahabijaksana, Maha Mengetahui atas segala sesuatu.

873

Di samping anugerah berupa hujah seperti dijelaskan kelompok ayat di atas, anugerah lain yang diberikan kepada Nabi Ibrahim adalah diberikannya putra dan keturunan yang menjadi utusan Allah. Dan Kami telah menganugerahkan Ishak putra Ibrahim bersama Sarah, dan Yakub putra Ishak kepadanya. Kepada masing-masing telah Kami beri petunjuk, yakni tugas kerasulan untuk membimbing manusia ke jalan tauhid. Dan sebelum itu Kami telah memberi petunjuk kepada Nuh yang merupakan salah seorang leluhur Nabi Ibrahim, dan kepada sebagian dari keturunannya, yakni keturunan Ibrahim, yaitu Dawud dan Sulaiman yang memegang kekuasaan pada masanya, Ayyub yang tabah, Yusuf yang menerima amanah kekuasaan serta menggunakan kekuasaannya untuk menyejahterakan masyarakat, dan Musa, dan Harun yang berhasil mengalahkan penguasa yang zalim. Dan demikianlah Kami memberi balasan yang sempurna kepada orang-orang yang berbuat baik dengan sungguh-sungguh.

874

Dan juga Zakaria, Yahya, yang menjadi korban kekejaman penguasa yang zalim ketika berdakwah, demikian juga Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang saleh dan berusaha untuk mengajak kaumnya masing-masing untuk menjadi saleh.

875

Dan demikian juga Ismail putra Ibrahim bersama Hajar yang dikenal sangat tabah, juga Alyasa’ yang sangat santun dalam membimbing kaumnya, Yunus yang mendapat cobaan tinggal di perut ikan, dan Lut yang merupakan anak saudara Nabi Ibrahim. Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat lain pada masanya. Ayat ini menyebut 18 dari 25 nabi yang wajib diimani kenabian mereka. Tujuh sisanya disebut pada ayat lain, yaitu Nabi Adam, Nabi Idris, Nabi Hud, Nabi Syuaib, Nabi Saleh, Nabi Zulkifli, dan Nabi Muhammad.

876

Untuk menghilangkan kesan bahwa anugerah Allah hanya diberikan kepada para nabi yang telah disebutkan di atas, maka Allah menegaskan bahwa Dia melebihkan pula derajat sebagian dari nenek moyang mereka, keturunan mereka, baik lelaki maupun perempuan, dan saudara-saudara mereka. Kami telah memilih mereka menjadi nabi dan rasul, dan mereka Kami beri petunjuk ke jalan yang luas lagi lurus.

877

Itulah petunjuk Allah yang amat tinggi nilainya, yang dengan itu Dia memberi petunjuk, yaitu kemampuan dan kemudahan untuk melaksanakannya, kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki karena telah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meraihnya. Sekiranya mereka yaitu yang telah disebutkan nama-namanya di atas mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah, yakni sia-sia dan tidak berguna, aneka amalan yang telah mereka kerjakan.

878

Peringatan bahkan ancaman tersebut wajar diberikan karena mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan kitab baik secara langsung kepada mereka maupun tidak langsung yaitu mereka terima melalui rasul yang lain, dan hikmah, yaitu kemampuan mengamalkan petunjuk Allah tersebut dengan bijak, dan juga kenabian. Jika orang-orang, yakni penduduk Mekah, yang engkau seru, wahai Nabi Muhammad, itu mengingkarinya, maka Kami akan menyerahkannya kepada kaum yang tidak mengingkarinya di antara mereka adalah para shiddiqun, syuhada, dan para ulama yang menjadi penerus tugas para nabi.

879

Ayat ini ditujukan kepada Rasulullah yang nama beliau tidak disebut dalam rangkaian ayat di atas. Mereka itulah para nabi yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka khususnya yang berkaitan dengan sikap mereka dalam berdakwah, yakni tidak meminta imbalan atas dakwah yang disampaikan. Untuk itu, katakanlah, hai Muhammad, kepada semua yang engkau ajak, “Aku tidak meminta imbalan kepadamu dalam menyampaikan dakwah khususnya ajaran AlQur'an, karena dakwah yang kusampaikan dan Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah peringatan untuk semua umat di seluruh alam.

880

Orang-orang yang menolak dakwah Nabi Muhammad mendapat kecaman seperti dijelaskan dalam ayat ini. Mereka, yakni kaum yang diajak itu, tidak mengagungkan Allah Yang Maha Esa lagi Mahakuasa sebagaimana mestinya. Di antara buktinya adalah ketika mereka berkata, “Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia.” Katakanlah, wahai Muhammad, “Siapakah yang menurunkan Kitab, yakni Taurat, yang dibawa Musa sebagai cahaya yang sangat jelas dan petunjuk bagi manusia yaitu kaum Bani Israil? Kamu, wahai Bani Israil, menjadikannya, yakni Kitab itu, lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai agar kamu memperlihatkan sebagiannya sesuai dengan keinginanmu dan banyak yang lain yang kamu sembunyikan, padahal telah diajarkan kepadamu melalui Kitab itu apa yang tidak diketahui, baik olehmu maupun oleh nenek moyangmu.” Mereka tidak mungkin menjawab dengan jawaban yang benar. Maka katakanlah, wahai Muhammad, “Allah-lah yang menurunkannya,” kemudian setelah engkau menyampaikan kebenaran Al-Qur'an dan mereka tetap menolak maka jangan hiraukan mereka, biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.

881

Usai menjelaskan tujuan Allah menurunkan Kitab kepada Nabi Musa, pada ayat ini Allah menegaskan tujuan diturunkannya Al-Qur'an. Dan ini, yakni Al-Qur'an, Kitab yang telah Kami turunkan dengan penuh berkah yang berisi tuntunan yang dapat mengantar kepada kebajikan yang melimpah; membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya seperti Taurat dan Injil, dan agar engkau, hai Nabi Muhammad, memberi peringatan kepada penduduk Ummul Qura, yakni Mekah, dan orang-orang yang ada di sekitarnya yang tidak memercayainya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya, yaitu Al-Qur'an, dan mereka selalu memelihara salatnya dengan tekun dan sungguh-sungguh.

882

Ayat sebelumnya menguraikan bahwa Al-Qur'an bersumber dari Allah. Ayat ini mengecam orang-orang yang mengaku-ngaku mendapat wahyu dari Allah. Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah seperti halnya orang-orang Yahudi, atau siapa yang lebih zalim daripada orang yang berkata, “Telah diwahyukan kepadaku oleh Allah,” padahal tidak diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan siapa pula yang lebih zalim dari orang yang berkata, “Aku akan menurunkan, yaitu menyampaikan, seperti apa yang diturunkan Allah yaitu Al-Qur'an yang dipercayai oleh kaum muslim?” Tidak ada yang lebih zalim kecuali tiga macam manusia tersebut, maka wajar kalau mereka mendapat siksa. Alangkah ngerinya sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zalim yang sudah mencapai puncak kezalimannya berada dalam kesakitan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya sambil berkata, “Keluarkanlah nyawamu!” Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan, karena kamu mengatakan terhadap Allah perkataan yang tidak benar dan karena kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya yakni enggan menerimanya bahkan melecehkannya.

883

Setelah menjelaskan keadaan para pendurhaka ketika menghadapi tekanan sakratulmaut, ayat ini menjelaskan tentang keadaan mereka setelah roh terpisah dari jasad mereka. Dan kamu, setelah dicabut rohmu dan sekian lama menunggu di alam barzakh, akan benar-benar datang sendiri-sendiri kepada Kami sebagaimana Kami ciptakan kamu pada mulanya, yakni ketika lahir ke dunia, dan apa yang telah Kami karuniakan kepadamu seperti harta benda, anak, kerabat, dan lainnya, kamu tinggalkan di belakangmu di dunia. Kami tidak melihat pemberi syafaat, yakni pertolongan, besertamu yang dulu kamu sembah dan yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu bagi Allah. Sungguh, telah terputuslah semua pertalian antara kamu dan telah lenyap dari kamu apa yang dahulu kamu sangka sebagai sekutu Allah.

884

Setelah menguraikan aneka argumentasi keesaan Allah dalam ayat sebelumnya, ayat berikut ini menjelaskan kembali bukti keesaan Allah melalui argumen yang berbeda. Sungguh, Allah yang menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan, padi-padian, dan biji kurma serta buah-buahan lainnya. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. Itulah bukti kekuasaan Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?

885

Setelah menjelaskan kekuasaan-Nya terhadap sesuatu yang bersifat material dan berada di bumi, kini dijelaskan tentang benda-benda langit. Dia menyingsingkan pagi agar aneka makhluk dapat melakukan berbagai aktivitas, dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan menjadikan matahari dan bulan beredar dengan ketelitian yang amat mengagumkan yang berguna sebagai dasar untuk perhitungan bulan dan tahun. Itulah ketetapan Allah Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.

886

Fungsi matahari dan bulan telah diuraikan pada ayat di atas, selanjutnya fungsi bintang diuraikan pada ayat ini. Dan Dialah Allah yang menjadikan bintang-bintang yang memancarkan cahaya bagimu, dengan tujuan antara lain agar kamu menjadikannya petunjuk arah dalam kegelapan di darat dan di laut. Kami telah menjelaskan secara rinci tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Kami kepada orang-orang yang mengetahui.

887

Aneka makhluk telah diuraikan, baik yang berada di langit maupun di bumi, berikutnya dijelaskan kembali tentang makhluk yang paling dimuliakan Allah, yaitu manusia. Dan Dialah yang menciptakan kamu, wahai umat manusia, dari diri yang satu, yakni Adam, yang melalui istrinya kamu berkembang biak, maka bagimu ada tempat menetap dan juga tempat simpanan. Sesungguhnya telah Kami jelaskan dengan aneka macam cara dan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui.

888

Keesaan dan kekuasaan Allah telah terbukti dengan jelas bagi yang masih enggan untuk beriman, maka ayat ini menegaskan kembali seakan merangkum dan memerinci apa yang telah disebutkan. Dan Dialah yang menurunkan air, yaitu hujan, dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak padahal sebelumnya hanya satu biji atau benih. Dan, sebagai contoh dari proses di atas, dari mayang, yakni tongkol bunga, kurma, mengurai tangkai-tangkai yang menjulai yang mudah dipetik, dan kebun-kebun anggur, dan Kami keluarkan pula zaitun dan delima yang serupa bentuk buahnya dan yang tidak serupa aroma dan kegunaannya. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah, dan perhatikan pula proses bagaimana buah tersebut menjadi masak. Sungguh, pada yang demikian itu ada tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang beriman.

889

Aneka macam bukti yang dipaparkan seperti yang disebut pada beberapa ayat di atas, agaknya belum menjadikan kaum musyrik sadar akan keyakinannya yang keliru. Salah satu bentuk keyakinan yang sesat itu diurai pada ayat ini. Dan mereka, orang-orang musyrik, menjadikan jin sekutu-sekutu Allah, padahal Dia yang menciptakannya, yakni jin-jin itu, dan mereka berbohong dengan mengatakan, “Allah mempunyai anak laki-laki dan anak perempuan, yaitu para malaikat.” Itu mereka yakini dan ucapkan tanpa dasar ilmu pengetahuan sedikit pun. Mahasuci Allah dari segala apa yang mereka ucapkan dan yakini, dan Mahatinggi Dia dari sifat-sifat yang mereka gambarkan.

890

Untuk membantah pandangan sesat di atas, ayat ini menegaskan bahwa Dia, yakni Allah, pencipta langit dan bumi tanpa contoh acuan yang ditiru-Nya. Bagaimana mungkin dan atas dasar apa yang dapat dijadikan alasan Dia mempunyai anak, padahal Dia tidak mempunyai istri. Dalam logika kalian, hai manusia, seorang anak pastilah lahir dari seorang ibu? Cobalah kalian camkan dan yakini bahwa Dia menciptakan segala sesuatu dan Dia juga mengetahui segala sesuatu.

891

Setelah terbukti bahwa keyakinan mereka itu salah dan sesat, ayat ini sampai kepada kesimpulan bahwa yang memiliki sifat-sifat yang demikian mulia itulah Allah Yang Maha Esa, Tuhan pemelihara kamu; tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia; pencipta segala sesuatu, karena itu maka sembahlah Dia; Dialah pemelihara segala sesuatu.

892

Untuk lebih menguatkan uraian sifat-sifat Allah seperti yang disebut sebelumnya, Allah lalu menyatakan bahwa Dia tidak dapat dicapai dalam bentuk apa pun oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat menjangkau dan melihat dengan sejelas-jelasnya segala penglihatan itu, dan Dialah Yang Mahahalus sehingga tidak dapat dilihat oleh makhluk, lagi Mahateliti sehingga dapat melihat segala sesuatu.

893

Kemampuan penglihatan manusia amat terbatas seperti diisyaratkan oleh ayat sebelum ini. Namun demikian, manusia dianugerahi oleh Allah dengan mata batin. Ayat ini menegaskan bahwa sungguh, bukti-bukti yang nyata dan sangat jelas telah datang dari Tuhanmu yang disampaikan melalui wahyu. Barang siapa melihat kebenaran itu dengan mata hatinya, maka manfaatnya bagi dirinya sendiri, bukan untuk orang lain, dan barang siapa buta mata batinnya dan tidak melihat kebenaran itu, maka dia sendiri-lah yang akan rugi, bukan orang lain. Dan aku, yakni Nabi Muhammad, bukanlah penjaga-mu, tetapi aku hanya sekadar menyampaikan nasihat.

894

Setelah mengingatkan tugas Nabi Muhammad, kelompok ayat ini ditutup dengan pernyataan Allah sebagai berikut. Dan demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang ayat-ayat sebagai bukti-bukti kekuasaan Kami, baik berupa fenomena yang tergelar di alam semesta maupun yang tertulis di dalam Al-Qur'an, agar orang beriman dapat meraih petunjuk. Hal tersebut mengakibatkan orang-orang musyrik mengatakan, “Engkau telah mempelajari ayat-ayat itu dari Ahli Kitab atau siapa pun.” Dan hal itu juga bertujuan agar Kami menjelaskan Al-Qur'an itu kepada orang-orang yang mengetahui.

895

Sungguh luar biasa wahyu dari Allah, sehingga kaum musyrik pun menuduh Nabi mengambilnya dari sumber lain. Maka wajar kalau Allah memerintahkan kepada Nabi dan kaum mukmin untuk mengikuti wahyu-Nya. Ikutilah apa yang telah diwahyukan Tuhanmu kepadamu, wahai Nabi Muhammad, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia; dan berpalinglah dari orang-orang musyrik, yakni dengan cara tidak mempedulikan gangguan dari mereka.

896

Sikap kaum musyrik yang menolak dakwah Nabi Muhammad menjadikan beliau bersedih. Ayat ini dimaksudkan untuk menghibur Nabi Muhammad. Dan sekiranya Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mempersekutukan-Nya, dan itu mudah bagi-Nya. Namun Allah tidak menghendaki manusia beriman karena dipaksa, melainkan memberikan pilihan agar manusia beriman karena kesadarannya. Dan Allah kemudian menegaskan kembali dengan berfirman, “Kami tidak menjadikan engkau penjaga mereka karena Kamilah yang mengawasi mereka; dan engkau bukan pula pemelihara mereka.

897

Ayat ini secara khusus ditujukan kepada kaum muslim tentang bagaimana seharusnya bersikap menghadapi sesembahan kaum musyrik. Dan janganlah kamu, wahai kaum muslim, memaki sesembahan seperti berhala-berhala dan lainnya yang mereka sembah selain Allah, karena jika kamu memakinya, maka akibatnya mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas atau tanpa berpikir dan tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, sudah menjadi sebuah ketentuan yang berlaku sepanjang masa bahwa Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Kemudian pada saat yang telah ditentukan, kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan untuk mendapatkan balasan yang setimpal.

898

Belum jera juga kaum musyrik untuk menampilkan argumen penolakan, bahkan mereka mengukuhkan penolakan dengan sumpah. Dan mereka, yakni kaum musyrik, bersumpah mengukuhkan ucapan mereka dengan menggunakan nama Allah dengan segala kesungguhan, bahwa demi Allah, sungguh jika datang suatu mukjizat, yakni mukjizat apa saja yang mereka usulkan selama ini, kepada mereka, pastilah mereka akan beriman kepadanya. Katakanlah kepada mereka, wahai Nabi Muhammad, “Sungguh mukjizat-mukjizat itu hanya ada pada sisi Allah atau berdasar kuasa-Nya. Jika Dia berkehendak, Dia akan menurunkannya kepada kalian, dan jika Dia tidak berkehendak, maka mukjizat itu tidak akan turun.” Dan tahukah kamu, yakni siapa yang memberitahukan kepada kalian, wahai kaum mukmin, bahwa apabila mukjizat datang mereka akan beriman? Kenyataannya mereka tidak juga akan beriman.

899

Setelah pada ayat 108 dinyatakan bahwa Allah menjadikan setiap umat menganggap baik perbuatan mereka, maka pada ayat ini Allah menyatakan, “Dan begitu pula Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka kepada kebatilan jika mukjizat itu datang kepada mereka seperti keadaan mereka ketika pertama kali mendengar dan mengetahui mukjizat tersebut, mereka tidak beriman kepadanya, yakni Al-Qur'an, dan Kami biarkan mereka bingung dalam kesesatan karena keengganan mereka mengikuti petunjuk.”

900

Kaum musyrik berjanji akan beriman kepada Allah jika diturunkan kepada mereka tanda-tanda fisik yang mereka minta. Pada ayat ini dijelaskan bahwa janji tersebut hanya bohong belaka. Dan sekalipun Kami benar-benar menurunkan malaikat kepada mereka, sehingga mereka bisa melihat malaikat dalam wujudnya yang asli dan orang yang telah mati berbicara dengan mereka menceritakan apa yang mereka rasakan di alam kubur dan Kami kumpulkan pula di hadapan mereka segala sesuatu yang mereka inginkan, dan menjelaskan tentang sesuatu yang hak mereka tidak juga akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki. Tapi kebanyakan mereka tidak mengetahui arti kebenaran. Hati mereka tertutup oleh kekufuran, kesombongan, dan keangkuhan.

901

Untuk menenangkan hati Nabi Muhammad, Allah menjelaskan bahwa adanya penentangan dari berbagai pihak adalah sesuatu yang biasa dihadapi dahulu oleh para nabi dan pembawa kebenaran. Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, manusia jika sudah dikuasai oleh setan, maka itulah setan yang berwujud manusia, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan agar manusia tertarik oleh rayuannya, padahal hal itu akan menjerumuskan orang yang mengikuti ajakannya. Setiap nabi pasti mempunyai musuh. Itu adalah kehendak Allah, sesuai dengan hikmah-Nya. Untuk itu, kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan melakukannya, yaitu tidak akan memusuhi para nabi, dan tidak akan melakukan kebohongan itu, karena semua itu berada dalam kekuasaan Allah. Maka biarkanlah mereka bersama apa, yakni kebohongan, yang mereka ada-adakan. Dengan demikian, Allah bisa melihat siapa di antara mereka yang taat dan siapa yang durhaka. Mereka yang ikut bisikan setan pasti akan tahu akibat dari perbuatan mereka. Kemudian Allah menjelaskan lagi tentang hikmah di balik semua itu melalui tiga hal, yaitu tertarik kepada kebatilan yang diembuskan kepada mereka, menyenanginya, dan melakukannya, seperti dijelaskan pada ayat berikut.

902

Dan agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, tertarik kepada bisikan itu, karena kerapuhan iman mereka, dan bukan cuma tertarik, tetapi juga menyenanginya, mereka rela dan senang terhadap apa yang mereka dengar, dan agar mereka melakukan apa yang biasa mereka lakukan. Keimanan kepada hari akhir adalah benteng yang bisa menjaga manusia dari godaan setan. Jika tidak, manusia bisa melakukan apa saja, mengikuti hawa nafsunya sendiri. Dia tidak merasa harus bertanggung jawab terhadap perbuatannya itu di akhirat kelak.

903

Kemudian Nabi Muhammad diperintahkan untuk berkata kepada kaum musyrik tentang siapa yang pantas untuk menjadi hakim yang menentukan benar atau salahnya suatu persoalan. Pantaskah aku mencari hakim selain Allah untuk memutuskan siapa di antara kita yang benar, padahal Dialah yang menurunkan Kitab Al-Qur'an kepadamu secara rinci tentang sesuatu yang hak dan yang batil, yang bagus dan yang buruk, yang halal dan yang haram? Orang-orang yang telah Kami beri kitab seperti orang Yahudi dan Nasrani mengetahui benar melalui kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka dan apa yang diceritakan oleh nabi-nabi mereka, bahwa Al-Qur'an itu diturunkan dari Tuhanmu dengan benar. Maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu terhadap apa yang diwahyukan Allah kepadamu, wahai Rasul. Ungkapan ini ditujukan kepada pengikutnya, karena sesungguhnya Rasulullah sama sekali tidak ragu terhadap wahyu Allah dan kebenaran agama Islam.

904

Pada ayat ini Allah menandaskan kesempurnaan Al-Qur'an dari segi isinya. Dan telah sempurna firman Tuhanmu, yakni Al-Qur'an, dengan benar dari segi pemberitaannya dan adil dari segi hukumnya. Dengan kata lain, ketetapan Allah dalam menolong rasul dan kaum mukmin dan menghinakan orang kafir telah bulat. Tidak ada yang dapat mengubah firman-Nya karena semua yang ada di dalam Al-Qur'an sudah benar-benar kukuh, tidak perlu ada perubahan. Inilah janji Allah untuk menjaga kemurnian Al-Qur'an. Dan Dia Maha Mendengar terhadap segala ucapan-ucapan yang menipu, Maha Mengetahui apa yang ada di dalam hati seperti niat dan keinginan-keinginan.

905

Setelah menjelaskan tentang kebenaran Nabi Muhammad, Allah melarangnya untuk menghiraukan musuh-musuhnya yang tidak mau tergerak untuk mengikuti petunjuk Allah. Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini yang memilih kesesatan daripada hidayah, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka yang tidak memiliki landasan yang kuat, hanya karena mengikuti hawa nafsu belaka yang terus membuai mereka, dan mereka hanyalah membuat kebohongan yang tidak sesuai dengan kenyataan.

906

Pernyataan di atas menjadi bukti kemukjizatan Al-Qur'an, karena ternyata banyak sekali manusia yang jauh dari petunjuk Allah, baik dari kalangan Ahli Kitab maupun lainnya. Hanya Allah yang mengetahui keadaan makhluk-Nya. Siapa di antara mereka yang sesat dan siapa di antara mereka yang mendapat petunjuk. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. Semuanya akan mendapatkan balasan dari Allah di hari akhir kelak. Siapa yang mendapat petunjuk akan masuk surga, dan yang menolak kebenaran akan masuk neraka.

907

Pada ayat ini dijelaskan tentang persoalan makanan yang banyak diperdebatkan oleh orang-orang musyrik. Abu Dawud meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah, “Mengapa kami boleh memakan daging hewan yang kami sembelih sendiri dan tidak boleh memakan hewan yang dimatikan oleh Allah (yakni: bangkai)?” Turunlah ayat ini, Maka makanlah dari apa, yaitu daging hewan, yang ketika disembelih disebut nama Allah, jika kamu beriman kepada ayat-ayat-Nya. Itu karena keimanan akan mendorong seseorang memakan apa yang dihalalkan dan menjauhi apa yang diharamkan.

908

Terhadap mereka yang masih ragu-ragu, Allah menjelaskan sebagai berikut. Dan mengapa kamu tidak mau memakan dari apa, yakni daging hewan, yang ketika disembelih disebut nama Allah-seperti dengan membaca “Bismillah” atau “Bismillah, Allahu Akbar”- padahal Allah telah menjelaskan kepadamu apa yang diharamkan-Nya kepadamu seperti mengonsumsi bangkai, darah yang mengalir, daging babi, dan apa yang disembelih bukan atas nama Allah (lihat: Surah al-An'am/6: 145) kecuali jika kamu dalam keadaan terpaksa seperti dalam keadaan sangat lapar yang jika dibiarkan akan berakibat kematian? Dalam keadaan terpaksa, seseorang boleh memakan apa yang sebelumnya diharamkan, tetapi sekadar untuk mempertahankan hidup, tidak melewati batas, tidak bersenang-senang, dan sebenarnya dia tidak menginginkan hal tersebut. Dan sungguh, banyak yang menyesatkan orang dengan keinginannya tanpa dasar pengetahuan, yaitu tanpa dasar dari wahyu Allah yang merupakan sumber kebenaran. Mereka sendiri sesat dengan menghalalkan dan mengharamkan makanan dengan semau mereka sendiri, dan menyesatkan orang lain. Tuhanmu lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas, dengan pengetahuan itu Allah akan memeberikan balasan kepada mereka secara adil.

909

Selanjutnya Allah melarang kaum muslim melakukan segala bentuk kemaksiatan, karena hal itu sesat dan mengikuti hawa nafsu. Dan tinggalkanlah dosa yang terlihat seperti kemaksiatan yang dilakukan secara terang-terangan ataupun kemaksiatan yang dilakukan secara tersembunyi, begitu juga yang dilakukan oleh hati seperti sombong, dengki, ria, dan lain sebagainya. Sungguh, orang-orang yang mengerjakan perbuatan dosa dengan sengaja dan dia tahu bahwa hal itu dosa, kelak akan diberi balasan sesuai apa yang meraka kerjakan. Allah Maha Mengetahui kadar dosa mereka. Mereka tidak akan lepas dari siksaan Allah kecuali jika mereka bertobat dengan tobat yang benar.

910

Setelah Allah menjelaskan tentang daging hewan yang boleh dimakan, pada ayat ini Allah menjelaskan tentang daging yang tidak boleh dimakan. Dan janganlah kamu memakan dari apa-daging hewan-yang ketika disembelih tidak disebut nama Allah, perbuatan itu benar-benar suatu kefasikan, keluar dari ketentuan ajaran Islam dan ketaatan kepada Allah. Lalu Allah menjelaskan tentang sumber timbulnya kefasikan. Sesungguhnya setan-setan akan membisikkan, dengan bisikan yang menyesatkan, kepada kawan-kawannya dan memberikan masukan kepada mereka agar mereka membantah kamu, seperti menghalalkan sesuatu yang haram dan sebaliknya, dengan alasan yang dibuat-buat. Dan jika kamu menuruti mereka, tentu kamu telah menjadi orang musyrik karena sengaja beralih dari aturan Allah kepada aturan lainnya.

911

Kemudian Allah menjelaskan tentang perbedaan yang mencolok antara orang muslim dan orang musyrik atau kafir dalam bentuk pertanyaan agar pembaca merenung dan menemukan sendiri jawabannya. Dan apakah orang yang sudah mati yaitu orang kafir lalu Kami hidupkan dan Kami beri dia cahaya yang berupa hidayah, berupa Al-Qur'an atau Islam, yang membuatnya dapat berjalan menuju ke arah yang benar di tengah-tengah orang banyak, sama dengan orang yang berada dalam kegelapan, yaitu kekufuran, kebutaan mata hati, dan kebodohan sehingga dia tidak dapat keluar dari sana? Dia selalu bimbang dan ragu dalam kehidupannya. Lalu Allah menjelaskan tentang penyebab kekafiran seseorang, yaitu adanya pencitraan terhadap hal-hal yang buruk menjadi terasa indah di matanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang kafir terhadap apa yang mereka kerjakan. Bagi orang yang kuat imannya, dia tidak akan terbuai dengan pencitraan itu.

912

Allah lalu menenangkan hati Nabi Muhammad dengan menjelaskan bahwa para pembesar yang jahat tidak hanya terdapat di Mekah saja, tetapi juga di setiap negeri. Dan demikianlah pada setiap negeri Kami jadikan pembesar-pembesar yang jahat agar melakukan tipu daya di negeri itu karena mereka lebih mampu menipu daya bawahannya, dan dalam kebiasaan, masyarakat akan mengikuti atasannya apakah dalam hal kebaikan atau keburukan. Tapi mereka hanya menipu diri sendiri tanpa menyadarinya, akibat dari perbuatan mereka akan mengenai mereka sendiri.

913

Kemudian Allah menjelaskan tentang salah satu bentuk tipuan pemuka Quraisy agar penduduk Mekah tidak mengikuti Rasulullah. Dan apabila datang suatu ayat kepada mereka yang menjelaskan tentang kebenaran Nabi Muhammad, mereka berkata, “Kami tidak akan percaya, yakni beriman, sebelum diberikan kepada kami seperti apa yang diberikan kepada rasul-rasul Allah,” yaitu wahyu yang dengan itu mereka menjadi nabi, sehingga menjadi orang yang diikuti, bukan yang mengikuti. Mereka dengki kepada kenabian Nabi Muhammad. Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan-Nya. Penunjukan seseorang menjadi nabi adalah hak Allah semata sebagai anugerah dari-Nya terhadap orang tersebut, bukan sesuatu yang diminta, bukan karena keturunan, kecerdasan, dan banyaknya harta. Kemudian Allah menjelaskan tentang nasib mereka yang berdosa, seperti pemuka Quraisy. Orang-orang yang berdosa nanti akan ditimpa kehinaan di sisi Allah dan azab yang keras karena tipu daya yang mereka lakukan. Mereka menghalangi masyarakat untuk beriman kepada Nabi Muhammad.

914

Tugas para nabi adalah menyampaikan pesan-pesan Allah kepada masyarakat. Di antara masyarakat itu ada yang mendapatkan hidayah dan ada pula yang memilih kekufuran. Hidayah dan kekufuran adalah hak Allah sebagaimana juga risalah. Bedanya kalau hidayah itu harus diminta, sementara risalah adalah anugerah dan pemberian Allah semata kepada seseorang yang dipilih-Nya. Barang siapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah atau petunjuk, Dia akan membukakan dadanya untuk menerima Islam, yaitu pintu hatinya terbuka untuk menerima Islam atau cahaya yang datang dari Allah yang dengannya seseorang bisa melihat kebenaran, kemudian mengikuti kebenaran itu dengan memeluk Islam. Dan barang siapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, dengan kesadarannya sendiri dia memilih kekafiran dan meninggalkan kebenaran, maka Dia jadikan dadanya sempit dan sesak sehingga tidak ada celah sedikit pun untuk masuknya kebenaran di hatinya, seakan-akan dia sedang mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. Namun demikian, Allah tidak akan menyiksa satu kaum kecuali setelah diperlihatkan kepada mereka tandatanda kebenaran, tetapi mereka secara sadar enggan menerimanya.

915

Kemudian Allah menjelaskan tentang jalan kehidupan yang benar. Dan inilah jalan Tuhanmu yang lurus, yaitu agama Islam yang diridai Allah. Sungguh Kami telah menjelaskan ayat-ayat Kami yang ada di dalam Al-Qur'an, berupa janji dan ancaman, halal dan haram, pahala dan siksa, dan lain-lainnya kepada orang-orang yang menerima peringatan.

916

Bagi mereka ada beberapa penghargaan yang agung dari Allah. Pertama, disediakan tempat yang damai, yaitu surga yang tidak ada kesulitan apa pun di dalamnya. Kedua, mereka berada di suatu tempat yang sangat terhormat yaitu di sisi Tuhannya yang telah membimbing mereka. Dan, ketiga, Dialah pelindung mereka yang selalu mengasihi dan menyertai mereka dalam segala suasana. Hal itu semua disebabkan karena amal kebajikan yang mereka kerjakan.

917

Allah menjelaskan sebagian dari ihwal orang-orang yang zalim pada hari Kiamat di hadapan Allah. Dan ingatlah pada hari ketika Dia mengumpulkan mereka semua, yaitu orang-orang yang sesat dan menyesatkan dari kelompok jin atau setan dan manusia, dan Allah berfirman kepada segolongan jin (setan), karena merekalah yang menjadi asal mula adanya kesesatan pada manusia, “Wahai golongan jin! Kamu telah banyak menyesatkan manusia dengan membujuk mereka untuk melakukan kemusyrikan, kekafiran, dan kemaksiatan.” Dan kawan-kawan mereka dari golongan manusia berkata, mengadu dengan memberikan pengakuan kepada Allah terhadap apa yang terjadi, “Ya Tuhan, kami telah saling mendapatkan kesenangan.” Manusia memanfaatkan jin melalui perbuatan sihir, tenung, dan juga tergoda untuk melakukan kemaksiatan dan lainnya, dan jin merasa bangga bahwa mereka dijadikan panutan, penguasa, dan pengayom oleh manusia. “Dan sekarang waktu yang telah Engkau tentukan buat kami telah datang.” Setelah mendengarkan pengakuan dari kedua belah pihak, Allah berfirman untuk memberikan putusan akhir, “Nerakalah tempat kamu selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki lain.” Allah mempunyai kekuasaan yang tidak terbatas dalam segala hal. Sungguh, Tuhanmu Mahabijaksana yang meletakkan sesuatu pada tempatnya, menyiksa orang yang berdosa dengan keadilan-Nya, dan memasukkan orang yang bertakwa ke dalam surga dengan anugerah-Nya. Dia Maha Mengetahui siapa yang berbuat baik dan siapa yang berbuat buruk.

918

Jika pada ayat sebelumnya diinformasikan bahwa antara jin dan manusia terdapat hubungan saling memanfaatkan, maka pada ayat ini dijelaskan hubungan antara orang-orang yang berbuat zalim. Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang zalim berteman dengan sesamanya, karena seseorang akan mencari teman sesama yang sejiwa dan seirama dalam hidup, atau orang yang zalim akan dikuasai oleh pelaku kezaliman lainnya, sesuai dengan apa yang mereka kerjakan yaitu kekafiran dan kemaksiatan.

919

Pada ayat ini kembali dibicarakan hubungan antara jin dan manusia. Pada hari Kiamat nanti, sekelompok jin dan manusia yang kafir akan ditanya tentang masa lalu mereka di dunia dengan hardikan yang keras. Wahai golongan jin dan manusia! Bukankah sudah datang kepadamu rasul-rasul dari kalanganmu sendiri, yaitu teman-temanmu yang mendapatkan pesan dari rasul manusia, mereka menyampaikan ayatayat-Ku kepadamu dan memperingatkanmu tentang pertemuan pada hari ini? Mereka menjawab dengan terus terang dan pengakuan yang tulus, “Ya, kami menjadi saksi atas diri kami sendiri bahwa rasul-rasul itu telah datang kepada kami dan menyampaikan peringatan-peringatan kepada kami.” Akan tetapi, mereka tertipu oleh kehidupan dunia berupa harta benda, jabatan, dan hawa nafsu. Dan mereka telah menjadi saksi atas diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang-orang kafir.

920

Setelah menghardik jin dan manusia tentang sikap mereka terhadap rasul yang diutus kepada mereka, ayat ini menjelaskan hikmah diutusnya rasul. Demikianlah, para rasul diutus karena Tuhanmu tidak akan membinasakan penduduk suatu negeri secara zalim, sedang penduduknya dalam keadaan lengah atau belum tahu. Allah terlebih dahulu mengutus rasul yang mengingatkan kepada mereka, tetapi mereka tetap membangkang. Inilah hakikat keadilan.

921

Dan masing-masing orang ada yang beramal untuk ketaatan dan ada pula yang senantiasa bermaksiat kepada Allah, mereka akan memperoleh balasan sesuai dengan tingkatannya, yaitu sesuai dengan apa yang mereka kerjakan. Dan Tuhanmu, wahai Nabi Muhammad tidak lengah terhadap apa yang mereka, yakni hamba-hamba-Nya, kerjakan.

922

Dan Tuhanmu, wahai Nabi Muhammad, Mahakaya, sedikit pun Ia tidak butuh kepada semua makhluk-Nya, bahkan makhluk-Nyalah yang fakir kepada-Nya. Allah juga sangat penuh rahmat kepada hambahamba-Nya. Karena itu, Ia perintahkan hamba-Nya untuk senantiasa melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan, agar hamba-Nya memperoleh keselamatan. Jika Dia menghendaki, Dia akan memusnahkan kamu, yaitu ketika kamu menyalahi perintah-Nya dan setelah kamu musnah akan Dia ganti dengan kaum lain yang Dia kehendaki, kaum itu senantiasa taat kepada Allah. Jika Allah mampu memusnahkan kaum-kaum terdahulu yang menentang-Nya kemudian digantikan dengan kaum lainnya, maka wahai Nabi Muhammad, Allah pun amat mampu melenyapkan kaummu sebagaimana Dia menjadikan kamu dari keturunan golongan lain.

923

Wahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada kaummu, Sesungguhnya apa pun yang dijanjikan Allah kepadamu, yaitu hari Kiamat dan pembalasan atas amal perbuatan manusia pasti datang dan kamu tidak mampu menolaknya. Karena Allah Maha Mampu untuk membangkitkan kembali manusia setelah sebelumnya mereka berada di dalam kubur-kubur mereka.

924

Katakanlah kepada kaummu, wahai Nabi Muhammad sebagai ancaman kepada mereka, “Wahai kaumku! Jika kalian menganggap bahwa kalian berada di atas petunjuk maka berbuatlah menurut kedudukanmu, dan tetaplah berada di atas jalan kalian yang penuh kekufuran dan kesyirikan itu. Aku pun berbuat demikian, yaitu berada di atas jalanku yang penuh dengan bimbingan Allah. Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan memperoleh tempat terbaik di akhirat nanti, apakah kalian yang senantiasa berbuat kekufuran ataukah aku dan kaumku yang beriman dan tunduk kepada ajaran Allah. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, yang senantiasa berbuat kesyirikan kepada Allah, tidak akan beruntung. Jika pada ayat-ayat yang lalu diterangkan berbagai kesesatan kaum musyrik dan para pengikut mereka yang memberikan alasan-alasan tentang kepercayaan yang mereka anut, padahal tidak berdasarkan kebenaran dan tidak dapat diterima oleh akal sehat. Maka pada ayat berikut ini diterangkan sebagian dari cara-cara mereka dalam mendekatkan diri kepada Allah melalui berhala-berhala yang mereka anggap sebagai sekutu-Nya.

925

Dan mereka menyediakan dan membagi apa yang mereka dapat dari hasil tanaman dan hewan ternak kepada dua bagian. Sebagian hasil tanaman dan hewan mereka persembahkan untuk Allah, yakni digunakan untuk memberi makan tamu-tamu, anak-anak, dan orang-orang miskin. Sementara bagian yang kedua diperuntukkan untuk berhala-berhala mereka sehingga dikuasai sepenuhnya untuk para penjaga dan pemelihara berhala tersebut. Mereka melakukan ini sambil berkata menurut persangkaan mereka, “Ini untuk Allah. Silakan dipergunakan untuk para fakir miskin, namun jika kami butuh, kami berhak menggunakannya untuk berhala kami juga. Dan bagian yang ini khusus untuk berhala-berhala kami. Tidak boleh seorang pun menyentuhnya kecuali para penjaga dan pemelihara, karena ini sebagai bentuk peribadatan kami kepada mereka.” Bagian yang untuk berhala-berhala mereka tidak akan sampai kepada Allah, dan bagian yang untuk Allah akan sampai kepada berhala-berhala mereka. Sangat buruk ketetapan mereka itu.

926

Dan demikianlah berhala-berhala itu membuat sesat kaum musyrik. Selain kesyirikan, berhala-berhala mereka, yaitu setan, baik dari kalangan jin maupun golongan manusia, juga menjadikan terasa indah, maksudnya adalah menganggap baik, bagi banyak orang-orang musyrik membunuh anak-anak mereka dengan dalih berkurban sebagaimana yang telah dilakukan oleh Ibrahim kepada Ismail. Padahal, sesungguhnya alasan mereka yang sebenarnya hanyalah karena takut miskin. Hal ini mereka lakukan untuk membinasakan anak-anak mereka dan mengacaukan agama mereka sendiri. Dan kalau Allah menghendaki agar mereka tidak mengerjakan perbuatan itu, niscaya mereka tidak akan mengerjakannya. Namun kehendak, ketetapan, dan hikmah-Nya telah menjadikan mereka seba-gai contoh bagi setiap kaum yang memiliki pola pikir buruk seperti mereka. Biarkanlah mereka, wahai Nabi Muhammad, bersama apa, yaitu kebohongan, yang mereka ada-adakan.

927

Orang-orang musyrik itu juga membagi hasil pertanian dan peternakan mereka menjadi tiga macam. Mereka berkata sesuai anggapan mereka, “Pertama, inilah hewan ternak dan hasil bumi yang dilarang untuk disentuh oleh siapa pun, tidak boleh dimakan oleh siapa pun, kecuali oleh orang yang kami kehendaki, karena hewan dan hasil bumi ini kami persembahkan untuk berhala-berhala kami.” Kedua, dan ada pula hewan yang diharamkan atau tidak boleh ditunggangi seperti bahirah, saibah, washilah, dan ham (Lihat: Surah al-Maidah/5: 103), dan yang ketiga, ada hewan ternak yang ketika disembelih boleh tidak menyebut nama Allah, tetapi menyebut nama tuhan-tuhan mereka. Perbuatan mereka membagi hasil bumi dan ternak dengan ragam di atas itu sebagai kebohongan terhadap Allah karena mereka telah menisbatkan hal ini kepada-Nya. Padahal, Allah berlepas diri dari perbuatan mereka tersebut. Kelak Allah akan membalas semua yang mereka ada-adakan.

928

Dan mereka berkata pula, “Apa yang ada di dalam perut hewan ternak ini, yaitu susunya, khusus untuk kaum laki-laki kami, haram bagi istri-istri, yakni kaum wanita, kami.” Dan jika binatang itu melahirkan anak jantan, maka anaknya itu hanya boleh dimakan oleh laki-laki saja, namun jika yang dalam perut itu dilahirkan mati, maka semuanya baik laki-laki maupun perempuan boleh memakannya. Kelak Allah akan membalas atas ketetapan mereka yang sewenang-wenang itu. Sesungguhnya Allah Mahabijaksana, Maha Mengetahui segala perbuatan hamba-Nya.

929

Sungguh rugi dan celaka mereka yang membunuh anak-anaknya karena kebodohan tanpa pengetahuan, serta menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan mengharamkan rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka dengan semata-mata membuat-buat kebohongan terhadap Allah. Sungguh, mereka telah sesat dan tidak mendapat petunjuk. Halal dan haram hanyalah hak Allah semata, tidak seorang pun berhak menentukan kehalalan dan keharaman sesuatu kecuali dengan petunjuk Allah.

930

Pada ayat-ayat yang lalu diterangkan bagaimana kaum musyrik Mekah telah membuat ketetapan dan peraturan yang hanya berdasarkan pada keinginan hawa nafsu sendiri, bahkan mereka mengklaim bahwa peraturan itu berasal dari Allah. Pada ayat-ayat ini Allah menjelaskan lagi nikmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada hambaNya. Dan Dialah, Allah, yang menjadikan dua jenis tanaman, yaitu tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat. Allah pun menciptakan untuk manusia berbagai macam pepohonan seperti pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasanya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Wahai manusia! Makanlah buahnya apabila ia berbuah dan jangan lupa berikanlah haknya, berupa zakat, pada waktu memetik hasilnya, tapi janganlah berlebih-lebihan, dalam arti tidak terlalu pelit dan tidak terlalu boros, tetapi berada di antara keduanya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan, yaitu dengan mengeluarkan harta bukan pada tempatnya.

931

Allah pun menciptakan hewan ternak untuk kepentingan manusia. Dan di antara hewan-hewan ternak yang diciptakan Allah itu ada yang dijadikan pengangkut beban seperti unta, keledai, dan kuda dan ada pula yang untuk disembelih seperti kambing dan sapi. Wahai manusia, makanlah rezeki yang diberikan Allah kepadamu, yaitu yang Allah halalkan untukmu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan sebagaimana kaum musyrik yang menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan mengharamkan apa yang dihalalkan Allah. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.

932

Allah lalu menjelaskan bahwa ada delapan ekor hewan ternak yang berpasangan, atau empat pasang hewan ternak; sepasang domba dan sepasang kambing. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad kepada kaum musyrik, sebagai kritikan kepada mereka, “Manakah yang diharamkan Allah di antara binatang itu? Apakah yang diharamkan Allah dua yang jantan atau dua yang betina atau yang ada dalam kandungan kedua betinanya? Terangkanlah kepadaku berdasar pengetahuan, yaitu suatu bukti dan keterangan dari kitab Allah atau keterangan dari para nabi-Nya bahwa Allah mengharamkan yang demikian jika kamu orang yang benar dan bukan membuat-buat ketetapan itu.”

933

Dan dua pasang hewan lainnya adalah dari sepasang unta jantan dan betina dan sepasang sapi jantan dan betina. Katakanlah kepada kaum musyrik itu, “Manakah yang diharamkan Allah? Apakah yang diharamkan dua unta atau sapi yang jantan atau dua unta atau sapi yang betina, atau yang ada dalam kandungan kedua betinanya? Apakah kamu menjadi saksi ketika Allah menetapkan keharaman hewan-hewan ini bagimu? Siapakah yang lebih zalim, yakni tidak ada yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah untuk menyesatkan orang-orang tanpa pengetahuan?” Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

934

Pada ayat-ayat yang lalu kaum musyrik dikritik dengan celaan yang tajam karena mereka mengharamkan sebagian dari hewan ternak tan-pa ada larangan dari Allah atau petunjuk dari nabi-nabi mereka, pada ayat ini dijelaskan berbagai makanan yang diharamkan untuk kaum muslim dan kaum Yahudi. Katakanlah kepada kaum musyrik yang membuat-buat aturan sendiri dan telah berdusta terhadap Allah, “Tidak kudapati di dalam apa yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan memakannya bagi yang ingin memakannya, kecuali empat jenis saja, yaitu (1) daging hewan yang mati dengan sendirinya atau sebab alamiah, biasa disebut dengan bangkai, (2) darah yang mengalir, (3) daging babi-karena semua itu kotor-atau (4) hewan yang disembelih bukan atas nama Allah. Akan tetapi, barang siapa yang terpaksa memakannya bukan karena menginginkan dan tidak mele-bihi batas darurat, melainkan hanya sekadar untuk bisa bertahan dari kelaparan yang mengancam keselamatan jiwa, maka sungguh, Tuhanmu Maha Pengampun, Maha Penyayang.

935

Dan khusus kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan semua hewan yang berkuku, yaitu ialah hewan-hewan yang jari-jarinya tidak terpisah antara yang satu dengan yang lain, seperti: unta, itik, angsa, dan lain-lain. Dan Kami haramkan juga kepada mereka lemak sapi dan domba, kecuali yang melekat di punggungnya, atau yang dalam isi perutnya, yakni usus, dan lemak yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami menghukum mereka karena kedurhakaannya, bukan karena makanan itu haram zatnya seperti haramnya babi dan bangkai. Dan sungguh, Kami Mahabenar.

936

Maka jika mereka mendustakan kebenaran mengenai makanan yang halal dan haram yang telah kamu jelaskan, wahai Nabi Muhammad, katakanlah, “Demikianlah ketetapan Tuhanmu yang mempunyai rahmat yang luas. Dan siksa yang dijatuhkan atau diberikan-Nya kepada orang-orang yang berdosa tidak dapat dielakkan.”

937

Orang-orang musyrik akan berkata kepada Nabi Muhammad, “Jika Allah menghendaki, tentu kami tidak akan mempersekutukan-Nya dengan yang lain, begitu pula nenek moyang kami, dan kami tidak akan mengharamkan apa pun yang dihalalkan Allah untuk kami.” Demikian pula orang-orang sebelum mereka yang telah mendustakan para rasul dan mengharamkan apa yang dihalalkan Allah sampai mereka merasakan azab Kami. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Apakah kamu mempunyai pengetahuan yang dapat kamu kemukakan kepada kami? Yang kamu ikuti hanya persangkaan belaka, dan kamu hanya mengira.”

938

Katakanlah kepada mereka wahai Nabi Muhammad, “Alasan yang kuat hanya pada Allah, yaitu alasan yang dapat mematahkan sangkaan-sangkaan buruk kalian. Dia-lah yang berhak memberi petunjuk bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Maka kalau Dia menghendaki, niscaya kamu semua mendapat petunjuk.”

939

Katakanlah kepada orang-orang musyrik itu, wahai Rasulullah, “Bawalah saksi-saksimu yang dapat membuktikan dan berani mengakui bahwa Allah mengharamkan beberapa binatang ternak ini seperti saibah dan bahirah.” Jika mereka memberikan kesaksian, yaitu kesaksian dusta, engkau jangan ikut pula memberikan kesaksian bersama mereka dan jangan membenarkan persaksian mereka. Jangan engkau ikuti keinginan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, dan mereka mempersekutukan Tuhan.

940

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad kepada mereka yang menetapkan hukum sekehendak nafsunya, “Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu, yaitu pertama, jangan mempersekutukan-Nya dengan apa pun dalam segala aspek kehidupanmu, baik dalam keyakinan di hati, perkataan, ataupun perbuatan. Kedua, berbuat baik-lah kepada ibu bapak-mu, dan ketiga, janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka. Keempat, janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat oleh orang lain atau yang dilakukan oleh anggota tubuhmu, ataupun yang tersembunyi di dalam hatimu atau tidak terlihat orang lain. Selanjutnya kelima, janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, yaitu yang dibenarkan oleh syariat seperti qisas, membunuh orang murtad, rajam, dan sebagainya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti.

941

Keenam, dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim-seperti melakukan hal-hal yang mengarah kepada pengambilan hartanya dengan alasan yang dibuat-buat-kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat dan lebih menguntungkan-seperti menginvestasikannya agar berkembang, atau menjaga agar keutuhannya terjamin, termasuk juga membayar zakatnya jika telah mencapai satu nisab-sampai dia mencapai usia dewasa. Usia dewasa ditandai ketika anak yatim telah mampu mengelola hartanya sendiri dengan baik, dengan cara mengujinya terlebih dahulu. Pada saat inilah seorang pengelola harta anak yatim diperintahkan untuk menyerahkan hartanya itu. Pada saat penyerahan, perlu disaksikan oleh saksi yang adil sebagai pertanggungjawaban administrasi. Segala benih kecenderungan untuk mengambil harta anak yatim harus dicegah sejak awal kemunculannya. Wasiat berikutnya, ketujuh, dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Tidak boleh merekayasa untuk mengurangi takaran atau timbangan dalam bentuk apa pun. Namun demikian, karena untuk tepat 100 % dalam menimbang adalah sesuatu yang sukar, maka Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, agar jangan sampai hal itu menyusahkan kedua belah pihak: pembeli dan penjual. Penjual tidak diharuskan untuk menambahkan barang yang dijual, melebihi dari kewajibannya, pembeli juga perlu berlega hati jika ada sedikit kekurangan dalam timbangan karena tidak sengaja. Ayat ini menunjukkan bahwa agama Islam tidak ingin memberatkan pemeluknya. Wasiat kedelepan, apabila kamu berbicara, seperti pada saat bersaksi atau memutuskan hukum terhadap seseorang, bicaralah sejujurnya. Sebab, kejujuran dan keadilan adalah inti persoalan hukum. Kejujuran dan keadilan harus tetap dapat kamu tegakkan sekalipun dia, yang akan menerima akibat dari hukuman tersebut, adalah kerabat-mu sendiri. keadilan hukum dan kebenaran adalah di atas segalanya. Jangan sampai keadilan hukum terpengaruh oleh rasa kasih sayang terhadap keluarga. Semua itu bertujuan agar masyarakat bisa hidup damai, tenang, dan tenteram. Wasiat kesembilan, dan penuhilah janji Allah, yaitu janji untuk mamatuhi ketentuan yang digariskan oleh-Nya, baik dalam bidang ibadah, muamalah, maupun lainnya. Memenuhi janji ini akan mendatangkan kebaikan bagi manusia. Demikianlah Dia meme-rintahkan kepadamu agar kamu ingat dengan melakukan apa yang diperintahkan dan menghindari segala larangan, atau agar kamu sekalian saling mengingatkan.

942

Allah menjelaskan bahwa semua perintah dan larangan yang telah disebut dua ayat sebelum ini adalah jalan kebenaran yang harus diikuti. Jika tidak, maka akan menimbulkan petaka dalam kehidupan. Inilah wasiat yang kesepuluh: dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus, yaitu agama Islam yang diridai Allah dengan semua kelengkapan ajarannya, mulai dari akidah, kekeluargaan, dan kemasyarakatan. Maka ikutilah jalan ini, karena inilah jalan yang benar yang bisa memberikan jaminan kebahagiaan dan ketenteraman hidup di dunia dan di akhirat. Jangan kamu ikuti jalan-jalan yang lain seperti agama-agama selain Islam, kelompok-kelompok yang mengajarkan ajaran yang menyimpang dan sesat yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Setan terus berusaha untuk membelokkan manusia dari jalan lurus ini dengan segala cara. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa dengan selalu menjaga diri agar jangan sampai celaka, yaitu dengan melaksanakan ajaran Islam dengan baik dan benar, baik itu kewajiban atau larangan. Inilah bentuk kasih sayang Allah kepada manusia agar mereka bahagia.

943

Selanjutnya Allah menjelaskan bahwa Islam sebagai jalan kebenaran yang harus diikuti bukanlah sesuatu yang baru, tetapi telah dibawa oleh para nabi terdahulu, antara lain adalah Nabi Musa. Kemudian Kami telah memberikan kepada Nabi Musa Kitab Taurat sebagai anugerah dari Allah. Manusia tanpa wahyu pasti akan sesat karena mereka akan memilih jalan sendiri-sendiri atas dasar kepentingan masing-masing. Pemberian kitab suci itu adalah untuk menyempurnakan nikmat Kami kepada orang yang berbuat kebaikan karena ketaatannya kepada Allah dalam menyampaikan pesan-pesan-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang berbuat baik karena Allah akan diberi tambahan nikmat-Nya untuk menjelaskan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh kaumnya, baik urusan agama maupun urusan dunia. Dan juga sebagai petunjuk ke jalan yang benar dan sebagai rahmat bagi mereka yang mengamalkannya agar mereka beriman akan adanya pertemuan dengan Tuhannya untuk mendapatkan balasan dari semua amal yang dilakukan di dunia. Keimanan terhadap hari akhir menjadikan manusia lebih berhati-hati dalam bertindak dan banyak melakukan amal saleh.

944

Ayat ini menjelaskan peranan Al-Qur'an bagi manusia. Dan ini adalah Kitab Al-Qur'an yang Kami turunkan melalui Malaikat Jibril dengan penuh berkah, yakni segala macam kebaikan, baik lahir maupun batin, yang sangat berguna bagi kehidupan manusia di dunia maupun di akhirat. Ikutilah apa yang ada di dalamnya, amalkanlah isinya, dan bertakwalah, jagalah dirimu dari api neraka, waspadalah, dan taatilah ketentuan yang ada di dalam kitab itu. Itu semua agar kamu mendapat rahmat kasih sayang dari Allah. Orang yang diberi kasih sayang dari Allah akan men-dapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

945

Kemudian, pada ayat ini Allah menjelaskan tentang turunnya Al-Qur'an kepada orang musyrik Mekah agar mereka pada hari Kiamat kelak tidak membuat-buat alasan mengenai sikap kemusyrikan dan kemaksiatan mereka. Kami turunkan Al-Qur'an yang berisi hal-hal yang menyangkut semua aspek kehidupan itu agar kamu tidak mengatakan dan membuat-buat alasan pada hari Kiamat nanti bahwa kamu tidak mendapatkan kitab petunjuk dari langit, “Kitab itu, yaitu Taurat dan Injil, hanya diturunkan kepada dua golongan sebelum kami, Yahudi dan Nasrani, dan sungguh, kami tidak memperhatikan apa yang mereka baca. Kami tidak mengerti apa yang ada di dalam kedua kitab tersebut karena menggunakan bahasa yang bukan bahasa kami.”

946

Atau agar kamu tidak mengatakan, “Jikalau Kitab yang berisi tentang berbagai petunjuk dalam kehidupan itu diturunkan kepada kami, tentulah kami lebih mendapat petunjuk daripada mereka, karena kami lebih bersemangat dalam melaksanakan ajaran agama dan lebih cerdas daripada mereka. Kami banyak tahu tentang syair, kisah-kisah masa lalu, padahal kami adalah bangsa yang buta huruf.” Sungguh, telah datang kepadamu penjelasan yang nyata, yaitu kitab Al-Qur'an ini dan rasul yang membawanya, petunjuk bagi yang menghayati kandungannya, dan rahmat bagi semesta alam dari Tuhanmu. Siapakah yang lebih zalim, maksudnya tidak ada yang lebih zalim, daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah seperti perkataan mereka bahwa Al-Qur'an adalah cerita bohong dari masa lalu, dan bahwa Nabi Muhammad adalah pesihir, orang gila, dan lain sebagainya, dan orang yang berpaling daripadanya, bahkan melarang orang lain untuk mendengarkan dan mempelajarinya? Kelak, Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan azab yang keras, karena mereka selalu berpaling. Mereka tahu dan memahami dengan jelas tentang kebenaran dari ayat-ayat Allah, tetapi mereka dengan sengaja memilih kekafiran dan menghalang-halangi orang lain untuk masuk Islam.

947

Setelah itu Allah mengingatkan mereka lebih keras lagi tentang apa yang terjadi pada diri mereka ketika hari Kiamat datang. Yang mereka nanti-nantikan hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka untuk mencabut nyawa atau mengazab mereka, atau kedatangan Tuhanmu dengan cara yang tidak diketahui secara pasti untuk memutuskan urusan makhluk-Nya, atau kedatangan janji Allah berupa pahala bagi orang mukmin dan siksaan bagi yang kafir, atau sebagian tanda-tanda dari Tuhanmu yaitu tanda kedatangan hari Kiamat seperti kemunculan Dajjal, matahari terbit dari sebelah barat, Nabi Isa turun kembali ke dunia, keluarnya Yakjuj dan Makjuj, dan lainnya. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, karena pintu untuk beriman sudah tertutup, atau belum berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu karena pada saat itu sedang terjadi proses menuju hari penghitungan amal, bukan lagi waktu untuk mencatat amal saleh, bahkan bagi orang yang sudah beriman sekali pun. Pintu tobat juga sudah tertutup. Kemudian Allah, dengan nada yang keras, memperingatkan mereka, “Katakanlah wa-hai Nabi Muhammad, ‘Tunggulah kedatangan tiga hal tersebut, yaitu malaikat, Allah, dan sebagian tanda-tanda hari Kiamat. Kami pun menunggu datangnya siksaan Allah terhadap kalian’.”

948

Penjelasan tentang nasib orang kafir pada hari Kiamat yang terdapat pada ayat di atas dilanjutkan dengan penjelasan tentang ada kelompok-kelompok sesat pada ayat ini. Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya- padahal agama pada awalnya hanya satu, yaitu agama tauhid, sebagaimana sabda Nabi , “Kami, para nabi, bagaikan anak-anak satu ayah dari ibu yang berbeda, agama kami satu.”-dan mereka menjadi terpecah dalam golongan-golongan dengan mengikuti hawa nafsunya sendiri-sendiri, sesuai dengan kepentingan masing-masing di mana setiap golongan berbangga dengan golongannya sendiri, sedikit pun bukan tanggung jawabmu, wahai Nabi Muhammad, atas mereka. Kamu telah melaksanakan tugas kerasulanmu, sementara mereka memilih jalan kekafiran. Hati mereka telah terkunci untuk menerima kebenaran. Sesungguhnya urusan mereka terserah kepada Allah. Allah yang akan memutuskan nasib mereka, maka janganlah kamu bersedih atas kekafiran mereka. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat. Tentang dosa-dosa mereka dan balasan terhadap mereka pada hari Kiamat nanti.

949

Berkaitan dengan hari pembalasan, Allah menjelaskan tentang anugerah-Nya yang agung terhadap orang mukmin yang berbuat baik. Barang siapa berbuat kebaikan, walaupun sedikit, akan men-dapat balasan sepuluh kali lipat, bahkan bisa lebih dari itu sampai tujuh ratus kali lipat dari amalnya, karena Allah Mahakaya. Hal itu jika amal baik tersebut disertai dengan keikhlasan dan sesuai dengan aturan agama Islam. Dan barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya sebagai bentuk keadilan Allah. Mereka sedikit pun tidak dirugikan atau dizalimi. Allah tidak akan berbuat zalim sedikit pun terhadap hambahamba-Nya, seperti mengurangi pahala atau menambahkan dosa yang tidak diperbuat. Dialah Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang.

950

Pada akhir surah ini Allah memberi arahan kepada Nabi mengenai berbagai soal yang penting. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Sesungguhnya Tuhanku yang memilikiku, memeliharaku, dan mendidikku, telah memberiku petunjuk ke jalan yang lurus, agama yang benar, agama Nabi Ibrahim yang lurus yang condong kepada kebenaran. Dia, Nabi Ibrahim, tidak termasuk orang-orang musyrik, bahkan menjadi bapak orang-orang yang bertauhid, menjadi teladan dan contoh yang baik bagi kaum muslim. Ayat ini menandaskan kebenaran agama Islam sebagai agama yang lurus, pelanjut dari agama yang dibawa oleh para nabi terdahulu.

951

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Sesungguhnya salatku yang aku kerjakan selama hidupku, ibadahku atau kurbanku, hidupku dengan berbagai amalan yang aku kerjakan selama itu, dan matiku dengan membawa iman dan amal saleh, hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam, bukan untuk lain-Nya. Ayat ini menegaskan tentang keharusan manusia untuk mengabdi hanya kepada Allah, baik dalam bentuk ibadah ritual atau lainnya, semenjak hidup sampai mati.

952

Tidak ada sekutu bagi-Nya dalam bentuk apa pun, karena hal itu mustahil bagi Allah. Dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku, karena inti dari ajaran Islam, yaitu ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi terdahulu, adalah ketauhidan. Dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri atau muslim.” Sebagai nabi, beliaulah yang harus mengawal ketauhidan ini sebelum umatnya.

953

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, dengan penuh keheranan, “Apakah patut aku mencari tuhan selain Allah, padahal Dialah Tuhan bagi segala sesuatu, pencipta jagat raya dan seisinya, pengatur, dan pemelihara bagi semua makhluk-Nya. Karena segala sesuatu selain Allah tidak mempunyai kekuasaan apa-apa, maka tidak patut untuk disembah. Setiap perbuatan dosa seseorang, pelanggaran ketentuan agama, baik besar maupun kecil, dirinya sendiri yang bertanggung jawab di hadapan Allah pada hari Kiamat nanti. Dan seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain, kecuali jika orang itu mengajak orang lain berbuat dosa. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, karena semua makhluk adalah milik Allah, Allah-lah pewaris makhluk-Nya pada hari Kiamat. Dan, akan diberitahukan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan, dengan menjelaskan mana yang benar dan mana yang salah. Setiap orang akan dibalas sesuai dengan perbuatannya.”

954

Pada akhir surah ini dijelaskan bahwa hidup adalah cobaan dari Allah. Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi, setiap generasi digantikan oleh generasi berikutnya sampai hari kiamat, untuk meramaikan bumi di atas dasar nilai-nilai Ilahi. Dan Dia mengangkat derajat sebagian kamu di atas yang lain-ada yang kaya, miskin, lemah, kuat, sehat, sakit, dan sebagainya-untuk menguji kesyukuranmu atas karunia yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberi hukuman bagi mereka yang durhaka dan sungguh, Dia Maha Pengampun bagi yang taat dan bertobat dari dosadosanya, Maha Penyayang kepada makhluk-Nya.

955

Alif, Laam, Mim, sad. Huruf-huruf abjad pada permulaan surah ini mengisyaratkan kemukjizatan Al-Qur'an. Beberapa surah dalam Al-Qur'an, memang, dibuka dengan huruf abjad seperti , Alif Lam mim, Alif Lam Ra, Alif, Lam, Mim, Sad, dan sebagainya. Makna huruf-huruf itu hanya Allah yang tahu. Ada yang berpendapat bahwa huruf-huruf itu adalah nama surah dan ada pula yang berpendapat bahwa gunanya untuk menarik perhatian, atau untuk menunjukkan mukjizat Al-Qur'an, karena Al-Qur'an disusun dari rangkaian huruf-huruf abjad yang digunakan dalam bahasa bangsa Arab sendiri. Meskipun demikian, mereka tidak pernah mampu untuk membuat rangkaian huruf-huruf itu menjadi seperti Al-Qur'an.

956

Pada akhir surah yang lalu dijelaskan tentang turunnya Al-Qur'an, untuk apa ia diturunkan, perintah untuk mengikutinya, dan ancaman bagi orang yang mengabaikan tuntunannya. Surah ini diawali dengan menyebut kembali Al-Qur'an yang dibicarakan pada Surah al-An'am itu dan keharusan mengikuti tuntunannya. Inilah Kitab yang diturunkan melalui malaikat Jibril kepadamu, wahai Rasulullah, sebagai penghormatan untukmu, maka janganlah engkau sesak dada karenanya akibat takut terhadap orang kafir yang akan mendustakanmu. Tugasmu adalah menyampaikan Al-Qur'an agar engkau memberi peringatan dengan Kitab itu kepada kaummu dan sekalian manusia akan akibat dari dosa yang mereka lakukan, dan menjadi pelajaran bagi orang yang beriman, karena merekalah yang paling siap memanfaatkan isi kandungannya. Al-Qur'an mempunyai fungsi yang demikian agung, maka Allah memerin tahkan manusia untuk mengikuti ajarannya. Ayat ini juga ditujukan kepada para juru dakwah dan mubalig.

957

Ikutilah, wahai kaum muslim, apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dalam hal apa saja. Yakinilah bahwa semuanya akan membawa kebaikan, karena Tuhanmu adalah Zat Yang Maha Penyayang kepada makhluk-Nya. Janganlah kamu ikuti siapa pun selain Dia sebagai pemimpin lalu kamu pasrahkan semua urusanmu kepada mereka dan kamu taati saja seruan mereka, padahal mereka akan mengajakmu kepada jalan kesesatan. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran sehingga kamu tidak kembali ke jalan yang benar. Ayat ini melarang seorang mengikuti ajakan orang lain dalam urusan agama yang tidak datang dari Allah.

958

Betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan, seperti negeri kaum nabi-nabi terdahulu, siksaan Kami datang menimpa penduduk-nya pada malam hari ketika mereka tengah terlelap dalam tidur seperti yang terjadi pada kaum Nabi Lut yang melakukan homoseks. Negeri mereka dijungkirbalikkan dan dihujani dengan batu. Atau siksaan itu datang pada saat mereka beristirahat pada siang hari seperti yang terjadi pada kaum Nabi Syuaib yang sering melakukan kecurangan dalam takaran dan timbangan. Mereka disiksa dengan suara yang menggelegar. Azab Allah bisa datang kapan saja, secara tak terduga, bahkan ketika waktu istirahat sekalipun.

959

Maka ketika siksaan Kami datang menimpa mereka, keluhan mereka tidak lain, hanya mengucap, “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.” Mereka mengakui dosa-dosanya, tetapi semua penyesalan itu tidak ada gunanya lagi. Mereka tetap dibinasakan. Inilah siksaan mereka di dunia. Di akhirat nanti, azab Allah akan lebih pedih lagi. Mereka akan dimintakan pertanggungjawaban.

960

Maka pasti akan Kami tanyakan kepada umat yang telah mendapat seruan dari para rasul Kami, pertanyaan yang berupa celaan keras: apakah para rasul telah memperingatkan mereka? Dan Kami akan tanyai pula para rasul untuk menjadi saksi: apakah mereka telah melaksanakan tugas dengan baik, bagaimana sikap kaum mereka, apakah menurut atau menentang, dan sebagainya?

961

Dan pasti akan Kami beritakan kepada mereka dengan ilmu Kami, dan Kami tidak jauh dari mereka dengan penjelasan yang disertai bukti-bukti yang meyakinkan, karena Allah selalu mengawasi gerak-gerik mereka. Mereka tidak akan bisa berbohong. Pada saat itulah amalan mereka ditimbang dengan timbangan yang tidak pernah meleset, karena Allah Mahaadil.

962

Timbangan yang tidak kita ketahui secara hakiki bagaimana bentuk dan sifatnya, pada hari itu menjadi ukuran kebenaran. Ihwal timbangan ini merupakan perkara gaib; kita wajib mengimaninya dan hanya Allah yang tahu hakikatnya. Maka barang siapa berat timbangan kebaikan-nya karena banyak melakukan kebaikan, mereka itulah orang yang beruntung. Mereka akan masuk surga dengan segala kenikmatan yang ada di dalamnya.

963

Dan barang siapa ringan timbangan kebaikan-nya karena banyak melakukan dosa, maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami. Padahal, ayat-ayat tersebut telah jelas mengemukakan kebenaran yang sulit terbantahkan. Namun kesombongan dan sikap iri pada hati mereka menyebabkan mereka enggan menerima ayat-ayat tersebut, bahkan mendustakannya.

964

Setelah itu, pada ayat ini Allah menjelaskan tentang anugerah-Nya kepada manusia. Dan sungguh, Kami telah menempatkan kamu di bumi menjadi pemilik dan pengelolanya, dan di sana Kami sediakan sumber penghidupan untukmu seperti tempat untuk kamu menetap, sumber-sumber makanan dan minuman, dan sarana kehidupan lainnya. Akan tetapi, sedikit sekali kamu bersyukur atas semua kenikmatan itu dengan mengerahkan semua energi yang didapat dari semua nikmat itu untuk beribadah kepada Allah. Bahkan, kamu banyak mengingkarinya dengan menyembah selain Allah, serta berbuat kemaksiatan dan kerusakan di bumi.

965

Dan sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari ketiadaan, yaitu Nabi Adam dari tanah liat yang menjadi asal kejadian manusia di dunia, dengan mengukur dan memperkirakan semua bagian dengan tepat. Kemudian Kami membentuk tubuh-mu dengan sebaik-baik bentuk sesuai dengan kehendak Kami, seperti tinggi-pendek dan bentuk masing-masing anggota tubuh. Kemudian Kami berfirman kepada para malaikat, “Bersujudlah kamu kepada Adam sebagai bentuk penghormatan kepadanya karena kemampuannya menyebutkan nama-nama benda yang tidak mampu sebutkan, sehingga ia berhak menjadi khalifah di dunia. Maka mereka, para malaikat, pun sujud sebagai penghormatan, bukan sujud ibadah, kecuali Iblis, satuan dari jin yang terbuat dari api. Ia, Iblis, tidak termasuk mereka yang bersujud.

966

Allah mempertanyakan alasan penolakan Iblis untuk sujud kepada Adam. Dia berfirman, “Apakah yang menghalangimu untuk menghormati Adam sehingga kamu tidak bersujud kepadanya ketika Aku menyuruhmu?” Dengan penuh angkuh dan sombong, Iblis menjawab, “Aku tidak pantas bersujud kepadanya karena aku lebih baik daripada dia sehingga aku tidak wajar bersujud kepadanya. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah, dan api lebih baik daripada tanah.”

967

Ucapan Iblis ini merupakan cerminan keangkuhan dan kesombongannya. Menanggapi kedurhakaan dan sikap Iblis, Allah langsung menyuruhnya keluar dari surga. Allah berfirman, “Maka karena kesombongan dan pembangkanganmu, turunlah kamu darinya, yakni dari dalam surga, karena apa pun alasanmu kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah kamu dari surga ini, karena sesung-guhnya kamu termasuk makhluk yang hina.”

968

Ketika Iblis memproklamasikan diri sebagai musuh Allah dan Nabi Adam serta keturunannya, ia meminta agar Allah menangguhkan usianya sampai hari kiamat. Iblis menjawab perintah Allah untuk keluar dari dalam surga, “Berilah aku penangguhan waktu, panjangkanlah usia-ku, dan janganlah Engkau wafatkan aku sampai hari kiamat, yaitu hari ketika mereka, semua manusia, dibangkitkan agar aku dapat menyesatkan Adam dan keturunannya.”

969

Dengan hikmah yang dimiliki-Nya, Allah menjadikan Iblis sebagai ujian buat umat manusia dan mengabulkan permintaan Iblis tersebut. Allah berfirman, “Benar, kamu termasuk yang diberi penangguhan waktu sampai hari yang ditentukan, yaitu ketika semua makhluk yang hidup dimatikan.” (Lihat: Surah al-Hijr/15: 38).

970

Mendengar pernyataan Allah tersebut, Iblis menjawab, “Karena Engkau telah menyesatkan aku dengan menetapkan kesesatan padaku sampai hari kiamat, aku bersumpah pasti aku akan selalu menghalangi mereka, Adam dan anak cucunya, dari jalan-Mu yang lurus, yaitu jalan kebaikan yang dapat mengantarkan manusia menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.”

971

“Kemudian,” kata Iblis melanjutkan, “Untuk mewujudkan tujuanku ini, aku akan menempuh berbagai cara. Pasti aku akan mendatangi mereka dari segala penjuru: dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan karena manusia amatlah lemah, Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur atas nikmat-nikmat-Mu.”

972

Karena keangkuhan dan kedurhakaannya, Allah kemudian memberi sanksi tegas kepada Iblis dan mengingatkan manusia untuk tidak mengikuti ajakannya. Allah berfirman, “Disebabkan kemaksiatan dan kesombonganmu, keluarlah kamu dari sana, yaitu dari dalam surga, dalam keadaan terhina akibat kedurhakaanmu dan juga dalam keadaan terusir, yakni dijauhkan dari rahmat dan nikmat Allah. Aku bersumpah demi keagungan-Ku, sesungguhnya barang siapa di antara mereka, yakni manusia, ada yang mengikutimu dengan senantiasa melakukan kekafiran dan kemaksiatan, pasti akan Aku isi neraka Jahanam dengan kamu semua, setan dan manusia.” Ayat ini menunjukkan bahwa neraka merupakan tempat Iblis dan orang-orang yang mengikuti bujuk rayunya dengan bermaksiat kepada Allah.

973

Setelah Allah menjelaskan besarnya permusuhan Iblis kepada manusia dan ambisinya untuk menyesatkan manusia dengan berbagai cara, pada ayat-ayat berikut Allah menceritakan kisah Iblis dalam me-nyesatkan Adam dan istrinya. Hal ini amatlah penting agar manusia senantiasa waspada terhadap makar dan godaan Iblis. Dan ingatlah ketika Allah berfirman, “Wahai Adam! Tinggallah engkau bersama istrimu dalam surga yang penuh dengan kenikmatan dan makanlah dari berbagai jenis makanan apa saja yang kamu berdua sukai. Akan tetapi, ada satu hal yang terlarang, yaitu janganlah kamu berdua dekati pohon yang satu ini. Apabila kamu mendekatinya, kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.” Hikmah dari larangan ini adalah untuk menguji manusia, sejauh mana ia bisa menunaikan perintah dan menghindari larangan. Ketika manusia melanggarnya, ia pun telah menzalimi dirinya.

974

Iblis ingin menghilangkan kenikmatan surga yang dinikmati Adam dan pasangannya. Ia pun berusaha mengeluarkan Adam dan pasangannya dari surga. Kemudian, dengan penuh kedengkian, setan membisikkan pikiran jahat kepada mereka, yaitu Adam dan pasangannya, agar menampakkan aurat mereka yang selama ini tertutup. Dan setan berkata, “Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi malaikat sehingga kalian memiliki kekuatan dan umur yang panjang atau tidak menjadi orang yang kekal dalam surga.”

975

Dan Iblis tidak sekadar membisikkan atau merayu, tetapi juga berusaha meyakinkan Adam. Dia, yakni setan, juga bersumpah kepada keduanya seraya berkata, “Sesungguhnya aku ini benar-benar termasuk para penasihatmu yang benar-benar tulus.”

976

Dia, setan, pun tak henti-hentinya membujuk mereka dengan berbagai macam tipu daya. Hal tersebut membuat Adam dan istrinya lupa akan larangan Allah, sehingga mereka memakan buah pohon itu. Ketika mereka mencicipi dan belum memakan buah pohon itu secara sempurna, tampaklah oleh mereka auratnya masing-masing dan tampak pula bagi masing-masing aurat pasangannya. Hal ini membuat keduanya merasa malu, aurat yang senantiasa tertutup kini tersingkap. Maka mulailah mereka menutupinya, yakni menutupi auratnya, dengan daun-daun surga. Dan ketika itu juga Tuhan menyeru mereka sambil mengecam perbuatan mereka, “Hai kedua hamba-Ku! Bukankah Aku telah melarang kamu dari mendekati pohon itu dan Aku telah mengatakan bahwa sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?” Ayat ini menunjukkan bahwa tersingkapnya aurat seseorang merupakan perkara yang melawan tabiat manusia, karena sejak manusia diciptakan aurat adalah hal yang harus ditutupi.

977

Menjawab pertanyaan yang merupakan kecaman Allah ini, dengan penuh penyesalan keduanya, yakni Adam dan pasangannya, berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri akibat mengikuti perkataan Iblis dan melanggar larangan-Mu, padahal Engkau telah memperingatkan pada kami. Kami sangat menyesal dan memohon ampun kepada-Mu. Jika Engkau tidak mengampuni kami, menghapus dosa yang telah kami lakukan, dan memberi rahmat kepada kami dengan memberikan keridaan, taufik, dan hidayah, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”

978

Mendengar permohonan Adam dan pasangannya itu, Allah berfirman, “Turunlah kamu semua dari surga ke bumi! Kamu, wahai Adam dan keturunanmu, akan saling bermusuhan satu sama lain, yakni setan dan pengikutnya atau juga sebagian manusia menjadi musuh bagi manusia lain. Bumi adalah tempat kediaman sementara dan kesenanganmu sampai waktu yang telah ditentukan, yakni kematian kamu atau hari Kiamat nanti.”

979

Allah berfirman, “Di sana, yakni di bumi, kamu, wahai Adam dan ke-turunanmu, hidup, dan di sana pula kamu mati lalu dikuburkan, dan dari sana pula kamu akan dibangkitkan dari dalam kubur.”

980

Pada ayat-ayat yang lalu ditegaskan bahwa Allah menyuruh Adam dan istrinya keluar dari surga dan bertempat tinggal di bumi, dan dijelaskan pula bahwa setan adalah musuhnya yang sangat berbahaya. Pada ayat-ayat berikut Allah memberikan peringatan dan tuntunan kepada anak keturunan Adam akan hal-hal yang dapat memberi mereka manfaat di dunia, dan peringatan terhadap setan yang senantiasa berusaha menyesatkannya. Wahai anak cucu Adam! Ingatlah dan bersyukurlah pada Kami dengan menaati perintah Kami, karena sesungguhnya Kami telah memberikan karunia kepadamu dengan menyediakan kemudahan untuk mendapatkan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, yakni dengan menghambakan diri kepada Allah dengan penuh ketulusan dan kecintaan, itulah yang lebih baik, karena hal tersebut akan mendatangkan kebahagiaan, meraih kecintaan Allah, dan menyelamatkan kamu dari azab Allah. Demikianlah Allah menceritakan tentang Adam dan istrinya. Hal tersebut merupakan sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan dengan kisah tersebut mereka, yakni manusia, menjadi ingat dan dapat mengambil pelajaran, bahwa siapa pun yang menyalahi perintah Allah dan melanggar larangan-Nya akan mendapatkan murka Allah.

981

Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan dengan mengikuti bujuk rayunya, karena hal itu akan berakibat buruk sebagaimana halnya dia telah mengeluarkan ibu bapakmu, yakni Adam dan istrinya, dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka sehingga dia dan pengikutnya dapat mendatangimu dan menggodamu dari arah yang tidak kamu ketahui. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

982

Pada ayat-ayat yang lalu diterangkan bahwa Allah telah menjadikan setan sebagai teman bagi orang-orang yang ingkar. Pada ayat-ayat berikut diterangkan tentang orang yang senantiasa mengikuti tradisi nenek moyang mereka meskipun tradisi itu salah. Dan apabila mereka, yakni orang-orang yang senantiasa mendustakan Allah dan Rasul-Nya, melakukan perbuatan keji, seperti menyekutukan Allah, atau tawaf dalam keadaan telanjang bulat, dan sebagainya, kemudian ketika mereka ditegur bahwa perbuatan tersebut adalah perbuatan yang tercela, mereka berkata, “Perbuatan tersebut kami lakukan karena kami mendapati nenek moyang kami melakukan yang demikian.” Hal tersebut memang benar, bahwa nenek moyang kaum musyrik yang memelopori berbagai perbuatan keji tersebut, namun dengan penuh kedustaan mereka kembali berkata, “Dan bahwa selain itu, Allah menyuruh kami mengerjakannya.” Jelas hal ini merupakan kedustaan yang nyata. Oleh karena itu, Allah memerintahkan kepada Nabi-Nya untuk mengingkari hal tersebut. Allah berfirman, “Wahai Nabi Muhammad! Katakanlah kepada mereka dengan penuh pengingkaran, “Sesungguhnya Allah tidak pernah dan tidak pantas menyuruh berbuat keji, karena hal itu sangat bertentangan dengan kesempurnaan dan hikmah-Nya. Mengapa kamu melakukan kedustaan yang amat besar yaitu membicarakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui?”

983

Wahai Nabi Muhammad, berilah penjelasan kepada orang-orang yang berlaku dusta tersebut. Katakanlah pada mereka, “Tuhanku menyuruhku agar kalian dan semua manusia berlaku adil, tidak berlebihan dalam beribadah dan dalam bermuamalah. Maka lakukanlah hal tersebut dalam semua peribadatan kalian. Hadapkanlah wajahmu, yakni arahkanlah seluruh perhatianmu, kepada Allah pada setiap salat. Tunaikanlah salat dengan sebaik-baiknya, sucikanlah lahir dan batinmu, dan bersihkanlah dari segala bentuk kekejian. Dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya, mengharap rahmat-Nya, dan takut dari azab-Nya. Ingatlah, setelah kematian, kamu semua akan dibanigkitkan dan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula, sehingga Allah akan membalas segala apa yang kamu perbuat dengan balasan yang setimpal.”

984

Ketika dibangkitkan, manusia akan menemui Allah dalam dua kelompok besar. Sebagian kelompok manusia meru-pakan golongan yang telah diberi-Nya petunjuk di dunia, yaitu dengan beribadah kepada Allah dengan penuh ikhlas, inilah yang mengantarkan mereka menuju kebahagiaan, dan sebagian kelompok lagi, merupakan kelompok yang telah pasti dan sepantasnya menjadi sesat karena memilih sendiri jalan kesesatan itu dan enggan memanfaatkan petunjuk. Sebab kesesatan kelompok yang kedua ini adalah karena mereka menjadikan setan-setan sebagai pelindung dan pembimbing mereka selain Allah, se-hingga mereka menuruti segala seruan setan. Dan dengan kebodohan mereka, mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk.

985

Pada ayat yang lalu Allah memerintahkan agar manusia berlaku adil dalam semua urusan, maka pada ayat ini Allah memerintahkan agar memakai pakaian yang baik dalam beribadah, baik ketika salat, tawaf, dan ibadah lainnya. Allah juga memerintahkan manusia untuk makan dan minum secukupnya tanpa berlebih-lebihan. Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus yaitu pakaian yang dapat menutupi aurat kalian atau bahkan yang lebih dari itu ketika kalian beribadah, sehingga kalian bisa melakukan salat dan tawaf dengan nyaman, dan lakukanlah itu pada setiap memasuki dan berada di dalam masjid atau tempat lainnya di muka bumi ini. Dalam rangka beribadah, Kami telah menyediakan makanan dan minuman, maka makan dan minumlah apa saja yang kamu sukai dari makanan dan minuman yang halal, baik dan bergizi, tetapi jangan berlebihan dalam segala hal, baik dalam beribadah dengan menambah cara atau kadarnya, ataupun dalam makan dan minum. Karena sungguh, Allah tidak menyukai, yakni tidak melimpahkan rahmat dan ganjaran-Nya kepada orang yang berlebih-lebihan dalam hal apa pun.

986

Allah mengecam kaum musyrik yang mengharamkan sesuatu yang baik, seperti berpakaian dan memakan makanan yang baik, kemudian mereka mengatakan bahwa ketentuan itu berasal dari Allah. Oleh karena itu, Allah memerintahkan Nabi-Nya untuk mengingkari perkataan orang-orang musyrik itu. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada mereka yang mengharamkan apa yang dihalalkan Allah, “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah disediakan, yakni diizinkan untuk dikenakan dan dinikmati, untuk hamba-hamba-Nya, dan rezeki yang baik-baik yang Allah sediakan di muka bumi ini?” Katakanlah, “Pakaian, makanan, atau rezeki lainnya, semua itu untuk orang-orang yang beriman juga orang yang tidak beriman dalam kehidupan dunia, tetapi ia akan menjadi khusus untuk mereka saja yang beriman pada hari Kiamat.” Demikianlah, Kami menjelaskan ayat-ayat, yakni ketetapan-ketetapan hukum atau bukti-bukti kebesaran Kami, itu untuk orang-orang yang ingin mengetahui.

987

Kemudian Allah menjelaskan apa yang sebenarnya diharamkan. Wahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada mereka yang mempersempit dirinya sehingga mengharamkan sesuatu yang halal, “Tuhanku hanya mengharamkan segala perbuatan keji, yakni perbuatan yang sangat buruk, baik berupa perkataan maupun perilaku, baik yang terlihat oleh orang lain dan yang tersembunyi, dan juga Dia mengharamkan perbuatan dosa, perbuatan zalim tanpa alasan yang benar, dan mengharamkan kamu mempersekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, sedangkan Dia tidak menurunkan alasan untuk membenarkan perbuatan itu, dan Dia juga melarang kamu membicarakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui, apalagi yang kamu ketahui.”

988

Orang-orang zalim yang melakukan perbuatan keji sebagaimana dijelaskan pada ayat-ayat terdahulu tidak langsung mendapatkan azab dan balasan perbuatan mereka, karena Allah telah menentukan waktu dan ajal tiap-tiap umat. Dan setiap umat atau bangsa yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya mempunyai ketentuan ajal-nya, yaitu batas waktu untuk maju atau mundur, jaya atau hancur. Apabila ajalnya, yakni masa ketentuan azab Allah kepada umat atau bangsa, tiba, azab Allah pasti akan turun dan mereka tidak dapat meminta penundaan kedatangannya atau percepatan de-ngan memajukannya walau hanya sesaat atau sekejap pun.

989

Pada ayat yang lalu Allah menerangkan bahwa tiap-tiap umat atau bangsa ada ajalnya, maka pada ayat-ayat berikut ini diterangkan bahwa Allah mengutus para rasul pada umat manusia. Mereka menyampaikan pokok-pokok syariat sebagai petunjuk kepada manusia ke jalan yang benar. Wahai anak cucu Adam! Jika datang kepadamu dari Allah rasul-rasul dari kalanganmu sendiri agar kamu lebih mudah berkomunikasi dan akrab dengan mereka, yang membacakan dan menceritakan ayatayat-Ku kepadamu, dan menerangkan pada kalian bukti-bukti kebenaran risalahnya, maka taatlah kepadanya dan ikutilah ajarannya. Maka barang siapa bertakwa kepada Allah, dengan menaati perintah-Nya dan mengadakan perbaikan, baik dalam arti memperbaiki amalnya, maupun dalam arti memperbaiki diri dan lingkungan, maka tidak ada rasa takut pada diri mereka atas dunia yang harus mereka korbankan, karena tenggelam dalam lezatnya iman yang bersemayam dalam hati mereka. Dan di akhirat, mereka tidak bersedih hati.

990

Tetapi orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, yakni tidak mengindahkan perintah dan larangan Kami, dan menyombongkan diri terhadapnya, yaitu dengan menentang aturan-aturan-Nya, mereka itulah penghuni neraka dan mereka kekal di dalamnya. Hal ini disebabkan kekafiran dan pendustaan mereka terhadap para rasul dan ayat-ayat Allah.

991

Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah dengan melakukan kemaksiatan kemudian dengan dusta mereka menyatakan perbuatan itu sebagai perintah Allah, atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya, yaitu Al-Qur'an? Mereka, yakni orang-orang yang mendustakan dan menentang ayat-ayat Allah, itu akan memperoleh bagian yang telah ditentukan oleh Allah di dunia, dan hal ini telah dituliskan dalam Kitab Lauh Mahfuz. Namun demikian, hal ini berlangsung sampai ketika datang para utusan Kami, yaitu malaikat maut, kepada mereka untuk mencabut nyawanya dengan keras sehingga mereka merasakan sakit yang luar biasa. Mereka, yakni para malaikat yang diperintahkan untuk mencabut nyawa tersebut berkata, “Wahai kalian yang senantiasa mendustakan Allah, manakah sembahan yang dulu biasa kamu sembah selain Allah? Apakah mereka mampu menolong kalian dan menyelamatkan diri dari kami?” Dengan penuh kesadaran, mereka, yakni orang musyrik, menjawab, “Semuanya telah lenyap dari kami.” Dan mereka memberikan kesaksian terhadap diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang-orang kafir.

992

Kepada orang-orang yang mengingkari-Nya, Allah berfirman, “Masuklah kamu ke dalam api neraka bersama golongan jin dan manusia yang telah sesat dan berlaku kafir lebih dahulu dari kamu. Setiap kali suatu umat masuk neraka, dia melaknat saudaranya yang dahulu sama-sama melakukan kekafiran, sehingga apabila mereka telah masuk neraka semuanya, yakni para pemimpin dan para pengikut, berkatalah orang yang masuk belakangan, yakni para pengikut, kepada para pemimpin mereka yang telah masuk terlebih dahulu, “Ya Tuhan kami, mereka-lah yang telah menyesatkan kami dari kebenaran. Maka datangkanlah siksaan api neraka yang berlipat ganda kepada mereka.” Allah berfirman, “Masing-masing, yakni kamu dan mereka, akan mendapatkan siksaan yang berlipat ganda, tapi kamu tidak mengetahui.”

993

Dan orang yang masuk terlebih dahulu berkata kepada yang masuk be-lakangan, “Wahai para pengikutku, kita sama-sama telah sesat dan ketika di dunia kita sama-sama telah melakukan perbuatan yang mengundang murka Allah, karenanya kalian tidak mempunyai kelebihan sedikit pun atas kami.” Maka Allah berfirman kepada mereka semuanya, “Rasakanlah azab itu karena perbuatan kufur dan maksiat yang telah kalian lakukan ketika hidup di dunia.”

994

Sesungguhnya orang-orang kafir yang mendustakan ayat-ayat yang menunjukkan keesaan Kami dan menyombongkan diri terhadapnya dengan tidak mengindahkan syariat Kami, sekali-kali tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka: doanya, perbuatannya, bahkan arwahnya. Dan pada hari kemudian mereka tidak akan mungkin masuk surga, sebelum, yakni kecuali jika terjadi sesuatu yang mustahil menurut akal manusia, yaitu unta masuk ke dalam lubang jarum yang demikian kecil. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat, para pendurhaka yang kedurhakaannya telah mendarah daging pada dirinya.

995

Kemudian digambarkan keadaan mereka di neraka. Bagi mereka, yaitu orang-orang yang senantiasa kufur dan bermaksiat kepada Allah, ada balasan lainnya yaitu tikar tidur dari api neraka di bawah mereka, dan di atas mereka ada selimut dari api neraka. Dengan balasan yang demikianlah Kami memberi balasan yang pantas kepada orang-orang yang senantiasa berbuat zalim, yakni mempersekutukan Allah dan mengada-ada sesuatu atas nama-Nya.

996

Pada ayat ini, Allah menerangkan tentang amal saleh serta ganjaran bagi orang yang melakukannya. Dan adapun orang-orang yang beriman, membenarkan Allah dan Rasul-Nya, meyakini kebenaran wahyu yang dibawa oleh Nabi Muhammad, serta mengerjakan kebajikan dengan begitu ringannya dan tidak merasa terbebani, karena Kami sedikit pun tidak akan membebani seseorang untuk melakukan perintah dan menjauhi larangan melainkan menurut kadar kesanggupannya. Mereka, yaitu orang-orang yang beriman dan membuktikan keimanannya dengan melakukan amal kebajikan tanpa merasa terbebani, itulah penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.

997

Berbeda dengan penghuni neraka yang saling mengutuk, penghuni surga hidup dengan hati yang bersih seperti digambarkan pada ayat ini. Dan Kami mencabut rasa dendam dari dalam dada mereka. Kemudian termasuk kesempurnaan nikmat yang mereka peroleh di surga adalah tempat tinggal yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Dan ketika hendak memasuki surga, mereka, penduduk surga, berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami untuk beramal saleh di dunia dan teguh untuk memegang ajaran-Nya sehingga kami mendapatkan nikmat masuk ke dalam surga ini. Kami tidak akan mendapat petunjuk untuk menempuh jalan yang lurus ini sekiranya Allah tidak menunjukkan kami. Sesungguhnya rasul-rasul Tuhan kami telah datang membawa kebenaran, yakni dengan membawa berita gembira bagi yang senantiasa mengikuti perintahnya, dan peringatan bagi orang yang menentangnya. Kini di surga kami menemukan dalam bentuk nyata apa yang mereka sampaikan itu.” Dengan penuh penghormatan diserukan kepada mereka, “Wahai orang yang bertakwa, itulah surga yang telah diwariskan kepadamu, karena apa, yakni amal saleh, yang telah kamu kerjakan.”

998

Dan setelah berada di surga dan bersyukur kepada Allah atas nikmat dan karunia yang diperoleh, para penghuni surga menyeru penghuni-penghuni neraka, “Wahai penghuni neraka, sungguh, kami kini telah memperoleh secara nyata setelah sebelumnya kami yakini dalam hati apa yang dijanjikan Tuhan kepada kami yaitu surga dan berbagai kenikmatan yang ada di dalamnya itu benar. Maka Apakah kamu juga telah memperoleh, yakni merasakan, apa yang dijanjikan Tuhan kepadamu berupa siksaan dan azab yang pedih bagi para penentang dan pendurhaka itu benar?” Mereka menjawab, “Benar, kami telah mendapatkannya dan kini kami benar-benar dalam keadaan tersika.” Kemudian penyeru, malaikat, mengumumkan di antara mereka, “Laknat Allah bagi orang-orang zalim.

999

Yaitu orang-orang yang selama hidup di dunia senantiasa menghalang-halangi orang lain dari jalan Allah dengan menempuh berbagai cara, dan, lebih dari itu, mereka pun membelokkannya, yakni menggiring manusia dari kebenaran menuju kesesatan. Mereka itulah yang mengingkari dan tidak mempercayai kehidupan akhirat.”

1000

Dan di antara keduanya, yakni di antara penghuni surga dan neraka, ada tabir, dinding kokoh yang memisahkan mereka (Lihat: Surah al-Hadid/57: 13), dan di atas dinding tersebut terdapat A'raf yaitu tempat yang tertinggi, yang di atasnya ada orang-orang yang kebaikannya sama dengan keburukannya sehingga mereka masih menunggu keputusan Allah atas mereka, yang setiap penduduk surga dan neraka saling mengenal orang-orang tersebut, masing-masing dengan tanda-tandanya. Calon penduduk surga diketahui dengan wajahnya yang putih lagi bercahaya, sementara calon penghuni neraka dikenal dengan wajahnya yang hitam. Ketika mereka melihat surga dan penghuninya, mereka menyeru penghuni surga, “Salamun ‘alaikum” (salam sejahtera bagimu). Mereka belum dapat masuk surga karena masih menunggu keputusan Allah atas mereka, tetapi mereka ingin segera masuk.

1001

Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka takut dan berkata dengan penuh kekhawatiran, “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang zalim itu.”

1002

Dan orang-orang di atas A'raf, yaitu tempat yang tertinggi, menyeru penghuni neraka yang dahulu mendustakan ayat Allah dan Rasul-Nya dan senantiasa membanggakan harta bendanya, penghuni neraka tersebut adalah orang-orang yang mereka kenal dengan tanda-tandanya, mereka berkata, “Wahai penghuni neraka, rasakanlah pedihnya azab Allah. Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang kamu sombongkan ketika di dunia, ternyata tidak ada manfaatnya sedikit pun buat kamu.”

1003

Ketika pembicaraan tentang golongan mukmin yang dulu mereka anggap lemah, miskin, dan hina, penghuni A'raf mengajukan pertanyaan dengan nada mencela dan menghina, “Wahai penghuni neraka! Itukah orang-orang yang kamu telah berani bersumpah, berlagak sombong, dan menghina mereka bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?” Kenyataannya sekarang, merekalah yang beruntung dan mendapatkan rahmat Allah. Kemudian sesudah percakapan itu Allah mempersilakan penghuni A'raf masuk ke dalam surga, sesudah tertahan sementara di tempat itu. Allah berfirman, “Masuklah kamu ke dalam surga! Tidak ada rasa takut padamu dan kamu tidak pula akan bersedih hati.”

1004

Usai mengisahkan dialog penghuni surga dengan penghuni neraka dan dialog penghuni A'raf dengan penghuni neraka, pada ayat ini Allah menceritakan dialog antara penghuni neraka dengan penghuni surga dan permintaan mereka agar diberi nikmat yang ada dalam surga itu. Panasnya api neraka membuat penghuni neraka sangat haus dan lapar, maka para penghuni neraka tidak malu-malu meminta tolong dan menyeru para penghuni surga, “Tuangkanlah sedikit air kepada kami atau rezeki apa saja yang telah dikaruniakan Allah kepadamu.” Mereka, yakni penghuni surga, menjawab, “Sungguh, Allah telah mengharamkan keduanya, yaitu air dan makanan, bagi orang-orang kafir, sebagaimana Allah mengharamkan mereka masuk surga dan menambah pedih siksaan neraka bagi mereka.”

1005

Yaitu orang-orang yang semasa hidupnya di dunia mengaku beragama tetapi mereka menjadikan agamanya sebagai permainan dan sendagurau, dan mereka telah tertipu dan tenggelam oleh buaian kenikmatan kehidupan dunia sehingga mereka hanya mengikuti hawa nafsu, bersenang-senang dan bergembira tanpa mempedulikan halal dan haram, yang hak dan yang batil. Maka pada hari ini, hari Kiamat, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka dahulu melupakan, yakni mengingkari, pertemuan hari ini, dan karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami.

1006

Pada ayat yang lalu diterangkan tentang keadaan penghuni surga, neraka, dan A'raf, dan juga dialog antara mereka yang dapat dijadikan pelajaran dan peringatan agar manusia terhindar dari penyesalan dan mendapat petunjuk kepada jalan yang benar. Pada ayat-ayat ini diterangkan tentang kitab Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia, dan diterangkan pula bagaimana akibat orang-orang yang menentang dan mendustakannya pada hari Kiamat. Sungguh, Kami telah mendatangkan Kitab yang agung, yaitu Al-Qur'an, kepada mereka yang Kami jelaskan beragam bukti yang mudah dipahami, dan penjelasan itu atas dasar pengetahuan Kami yang sangat luas, mantap, dan menyeluruh sehingga tidak ada kekurangan dan kelemahannya. Kitab itu benar-benar sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

1007

Orang-orang kafir tidaklah beriman kepada berita-berita dalam AlQur'an, walaupun sudah sedemikian jelas bukti-bukti kebenarannya. Tidakkah mereka hanya menanti-nanti melainkan setelah nyata bagi mereka bukti kebenaran Al-Qur'an itu. Pada hari Kiamat ketika bukti kebenaran pemberitaan Al-Qur'an itu tiba, seperti berita tentang hari kebangkitan, surga, dan neraka, orang-orang yang sebelum itu mengabaikannya, yakni meninggalkan tuntunannya, berkata, “Sungguh ketika di dunia, rasul-rasul Tuhan kami telah datang membawa kebenaran, antara lain tentang hari kebangkitan, namun kami kafir dan ingkar padanya. Maka adakah pemberi syafaat bagi kami yang akan memberikan pertolongan kepada kami, agar kami terhindar dari siksa yang pedih ini atau agar kami dikembalikan ke dunia sehingga kami akan beramal tidak seperti perbuatan yang pernah kami lakukan dahulu?” Mereka sebenarnya telah merugikan dirinya sendiri, karena mereka enggan beriman ketika di dunia dan apa yang mereka ada-adakan dahulu, yakni tuhan-tuhan yang mereka sembah telah hilang dan lenyap dari mereka.

1008

Sungguh, Tuhanmu, Pemelihara dan Pembimbingmu, adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa atau periode, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy sesuai dengan kebesaran dan keagunganNya. Dia menutupkan malam dengan kegelapannya kepada siang yang mengikutinya dengan cepat sehingga begitu siang datang, ketika itu juga malam pergi. Semua makhluk-Nya termasuk matahari, bulan, dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan, yakni menetapkan ukuran tertentu bagi ciptaan dan segala urusan, menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam.

1009

Berdoalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan dan memeliharamu, dengan rendah hati dan suara yang lembut, yakni tidak terlalu keras, namun tidak pula terlalu pelan, tetapi di antara keduanya. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas dalam berdoa dan segala hal.

1010

Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diciptakan dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut sehingga kamu lebih khusyuk dan terdorong untuk menaati-Nya, dan penuh harap terhadap anugerah-Nya dan pengabulan doamu. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.

1011

Dialah Allah yang meniupkan dan menggerakkan angin sebagai kabar gembira, yakni tanda yang mendahului kedatangan rahmat-Nya, yaitu turunnya hujan, sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus yang telah rusak tanamannya karena ketiadaan air, lalu Kami turunkan hujan lebat di daerah yang tandus itu hingga daerah tersebut menjadi subur. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan dan tanaman yang beragam warna dan rasanya. Seperti menumbuhkan tanah yang sudah mati menjadi subur itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu, wahai manusia, mengambil pelajaran bahwa hari kebangkitan adalah benar adanya.

1012

Kemudian Allah memberikan perumpamaan dengan tanah baik dan subur serta tanah yang buruk dan tidak subur untuk menjelaskan sifat dan tabiat manusia. Orang yang baik sifatnya akan dapat menerima kebenaran, sementara orang yang buruk sifat dan tabiatnya tidak dapat menerima kebenaran. Dan jika hujan turun pada tanah yang baik, tanaman-tanamannya akan tumbuh subur dengan izin Tuhan; dan adapun jika hujan turun pada tanah yang buruk, ia tidak akan dapat menumbuhkan tanaman yang baik melainkan hanya akan menumbuhkan tanaman-tanamannya yang tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda kebesaran Kami bagi orang-orang yang bersyukur.

1013

Setelah pada ayat yang lalu diterangkan tentang nikmat Allah berupa hujan yang bisa menumbuhkan tanah tandus dan tanamtanaman sebagai bukti keesaan Allah untuk menghidupkan orang-orang yang telah mati pada hari Kiamat, pada ayat ini dan ayat-ayat selanjutnya Allah menyebutkan kisah beberapa nabi terdahulu dan umatnya sebagai pelajaran bagi umat Nabi Muhammad. Penyebutan kisah-kisah nabi ini dimulai dari Kisah Nabi Nuh, rasul pertama yang mengajarkan ajaran tauhid. Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus Nabi Nuh kepada kaumnya untuk mengajak mereka mengesakan Allah dan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya, lalu dia berkata dengan lemah lembut dan sopan, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah Yang Maha Esa! Tidak ada tuhan atau sembahan yang layak disembah bagimu selain Dia. Sesungguhnya jika kamu durhaka dan tetap menyembah berhala-berhalamu, aku takut kamu akan ditimpa azab yang pedih akibat kekufuranmu pada hari yang dahsyat, yakni hari kiamat.”

1014

Kaum Nabi Nuh tidak menghiraukan perkataan Nabi Nuh, bahkan pemuka-pemuka atau pembesar kaumnya berkata dengan nada menghina, “Sesungguhnya kami tidak mempercayai apa yang kamu sampaikan, malah kami memandang kamu benar-benar berada dalam kesesatan yang nyata karena kamu memusuhi tuhan-tuhan kami dan menyalahkan cara ibadah kami.”

1015

Dia, Nabi Nuh, menjawab tuduhan dan penolakan kaumnya, “Wahai kaumku! Aku menyuruhmu mengesakan Allah dan tidak menyembah tuhan selain Dia. Aku tidak sesat seperti dugaanmu, tetapi aku ini seorang rasul yang diutus dari Tuhan Pencipta dan Penguasa seluruh alam.”

1016

Nabi Nuh kemudian menegaskan tugasnya sebagai utusan Allah dengan berkata, “Aku tak kenal lelah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, yakni perintah dan larangan-Nya, memberi nasihat dan tuntunan kepadamu untuk kebahagiaanmu di dunia dan di akhirat, dan aku mengetahui persoalan agama dan hal-hal yang gaib melalui wahyu dari Allah apa yang tidak bisa kamu ketahui.”

1017

Selanjutnya Nabi Nuh berkata, “Dan herankah, tidak percayakah, kamu bahwa ada peringatan yang datang dari Tuhanmu melalui perantaraan seorang laki-laki dari kalanganmu sendiri, yakni dari anggota masyarakatmu yang kamu tahu keturunan dan kejujurannya, untuk memberi peringatan kepadamu dengan azab apabila kamu ingkar dan agar kamu bertakwa mengikuti perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya, sehingga kamu mendapat rahmat dari Allah dan terhindar dari siksa-Nya. Tidaklah pantas kamu heran, bahkan meragukan kebenaran ajaran yang aku bawa setelah datang bukti dan keterangan yang jelas kepadamu.”

1018

Kaum Nabi Nuh tetap tidak menghiraukan seruan dan nasihat Nabi Nuh. Bahkan, kebanyakan dari mereka mendustakannya dan terusmenerus menentang ajarannya. Mereka tetap berada dalam keka-firan sehingga Allah menurunkan azabnya. Lalu Kami selamatkan dia, yakni Nabi Nuh, dan orang-orang yang bersamanya dari siksa dan azab Kami di dalam kapal yang telah dia buat berdasarkan petunjuk Kami. Adapun balasan bagi kaum yang ingkar, Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami di dalam air banjir. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta mata hatinya sehingga tidak memiliki pandangan yang benar, tidak bisa melihat tanda-tanda kebesaran Kami, dan tidak dapat mengambil pelajaran dari peringatan yang disampaikan kepada mereka.

1019

Setelah Nabi Nuh wafat, Allah mengutus Nabi Hud kepada kaum 'Ad untuk meneruskan ajaran tauhid yang telah disampaikan oleh Nabi Nuh. Dan kepada kaum ‘Ad, Kami utus Nabi Hud, yang merupakan saudara seketurunan mereka agar mereka memahami ajaran yang ia sampaikan. Dia berkata sebagaimana ucapan Nabi Nuh kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan sembahan bagimu yang layak disembah selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa dengan menjalankan perintah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain sehingga kamu terhindar dari siksa-Nya?”

1020

Mendengar seruan Nabi Hud, kebanyakan kaumnya tetap kafir, tidak mau mengikuti ajakan dan dakwahnya. Bahkan, pemuka-pemuka orang-orang yang kafir dari kaumnya yang berkuasa berkata, “Sesungguhnya kami memandang kamu, yakni melihat dan menilaimu secara keseluruhan, benar-benar kurang waras, tidak memahami apa yang kamu katakan, dan kami kira dan yakin kamu termasuk orang-orang yang berdusta dalam perkataanmu.”

1021

Dia, Hud, menjawab sekaligus memberikan penjelasan tentang kesalahan anggapan dan dugaan kaumnya, “Wahai kaumku! Aku tidak seperti sangkaanmu. Bukan aku kurang waras karena aku sadar dengan ucapan dan tindakanku. Aku juga bukan pendusta, tetapi yang aku lakukan adalah berdasarkan tuntunan dari Tuhanku karena aku ini adalah seorang rasul yang diutus dari Tuhan seluruh alam kepada kamu semua.

1022

Aku menyampaikan kepadamu amanat, pesan, dan tuntunan dari Tuhanku dan pemberi nasihat yang menghendaki kebaikan dan kebahagiaanmu dunia dan akhirat, dan aku adalah orang yang tepercaya, jujur, bukan pembohong, yang diutus kepada kamu.”

1023

Melihat kaumnya masih tidak percaya, Nabi Hud mempertanyakan sikap mereka. Dan herankah, tidak percayakah, kamu bahwa ada peringatan yang datang, yakni diturunkan dari Tuhanmu melalui seorang laki-laki dari kalangan masyarakat-mu sendiri, untuk memberi peringatan kepadamu menyangkut azab yang akan menimpamu karena kedurhakaanmu? Ini bukanlah hal yang pantas untuk diragukan dan diherankan. Kemudian Nabi Hud mengingatkan mereka dengan nikmat yang telah Allah berikan. Ingatlah ketika Dia menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah yang berkuasa setelah kaum Nuh yang telah dibinasakan akibat mendustakan rasulnya, dan Dia lebihkan kamu dalam kekuatan tubuh dan perawakan sehingga kamu lebih kuat, besar, dan tegar secara fisik, cerdas, dan memiliki kekuasaan yang lebih besar dibanding umat-umat sebelum kamu. Maka ingatlah dengan penuh rasa syukur dan kerendahan hati akan nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu agar kamu termasuk orang-orang beruntung, memperoleh apa yang kamu inginkan, sebagai balasan atas segala usaha keras kamu dengan menaati perintah dan menjauhi larangan Allah.”

1024

Sekalipun telah diingatkan dengan nikmat yang mereka peroleh, mayoritas kaum Nabi Hud tetap ingkar dan enggan mengikuti dakwahnya. Mereka berkata dengan angkuh serta tanpa dasar ilmu kecuali mengikuti tradisi nenek moyang mereka, “Apakah tujuan kedatanganmu kepada kami hanya untuk menyeru agar kami hanya menyembah Allah saja, tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain, tidak mengangkat perantara antara kami dan Dia, dan meninggalkan apa yang biasa dan terus-menerus disembah oleh nenek moyang kami? Padahal, kami telah mengikuti tradisi dan kebiasaan mereka sebelum kedatanganmu. Seruanmu ini jelas tidak bisa kami terima dan kami tidak akan menaatinya. Jika engkau mau mengancam kami karena tidak mengikuti ajakanmu, maka buktikanlah ancamanmu yang kamu katakan kepada kami, jika kamu benar dalam ucapanmu!”

1025

Dia, Nabi Hud, menjawab tantangan kaumnya, “Sungguh, kebencian dan kemurkaan dari Tuhan sudah pasti akan menimpa kamu akibat kedurhakaan dan kekafiranmu. Apakah kamu hendak berbantah denganku tentang nama-nama berhala yang kamu dan nenek moyangmu buat dan namakan sendiri, padahal pemberian nama dengan nama-nama tuhan kepada berhala dan patung-patung itu tidak masuk akal. Begitu juga menjadikan mereka sebagai perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan Allah tidak menurunkan keterangan, dalil, dan alasan untuk membenarkan perbuatan itu?” Setelah Nabi Hud menjelaskan siksa yang akan menimpa orang yang ingkar, beliau melanjutkan, “Jika demikian, apabila kamu masih tetap mengikuti ajaran nenek moyangmu, tunggulah azab dan kemarahan Allah sebagaimana yang kamu minta! Sesungguhnya aku pun bersamamu termasuk yang menunggu keputusan Allah. Sesungguhnya kami yakin akan ketentuan Allah, sedang kalian meragukannya, bahkan, tidak meyakininya.”

1026

Maka tatkala telah datang ketentuan Allah, Kami selamatkan dia, yakni Nabi Hud, dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat dan pertolongan Kami dan Kami musnahkan sampai ke akar-akarnya tanpa ada sisa orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dengan angin kencang dan sangat dingin yang menghempaskan mereka sehingga mati tersungkur. Mereka tidak terlihat sama sekali, hanya kelihatan bekas-bekas tempat tinggal mereka (Lihat: Surah al-Ahqaf/46: 25). Mereka dibinasakan karena bukanlah termasuk orang-orang beriman.

1027

Setelah dijelaskan kisah kaum 'Ad yang menentang dakwah Nabi Hud dan azab yang mereka terima, selanjutnya diuraikan kisah Nabi Saleh dan kaumnya. Dan kepada kaum Samud Kami utus saudara seketurunan mereka, yaitu Nabi Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah Tuhan Yang Maha Esa! Tidak ada tuhan sembahan yang patut disembah bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dan sangat jelas untuk membuktikan kebenaranku sebagai utusan dari Tuhanmu. Ini adalah seekor unta betina dari Allah sebagai tanda kenabianku khusus untukmu. Karena unta ini milik Allah, biarkanlah ia makan rerumputan di bumi Allah mana pun ia temukan, janganlah ia disakiti, diganggu apalagi disembelih, karena nanti akibatnya, kamu akan mendapatkan siksaan yang pedih dari Allah.”

1028

Kaum Samud juga diingatkan dengan nikmat-nikmat Allah agar mereka patuh dan taat kepada-Nya. Dan ingatlah nikmat-nikmat dan kebaikan Allah kepadamu ketika Dia menjadikan kamu khalifah-khalifah yang berkuasa setelah kebinasaan kaum 'Ad dan menempatkan kamu di tempat yang memudahkan kamu melakukan aktivitas di bumi, yakni di Negeri Hijr, daerah yang strategis untuk tempat tinggal. Di tempat yang datar yakni di daratan rendahnya, kamu dirikan istana-istana, bangunan yang besar, luas, dan indah sebagai tempat tinggal ketika musim panas. Dan di dataran tinggi, bukit-bukit, dan bebatuannya kamu pahat dan lubangi sehingga menjadi rumah-rumah untuk kamu diami pada musim dingin. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah, yang telah diberikan kepadamu supaya kamu bersyukur, dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi dengan mempersekutukan Allah, berbuat maksiat, dan mengabaikan dakwah rasul-Nya.

1029

Mendengar peringatan Allah yang disampaikan oleh Nabi Saleh, pemuka-pemuka dan pembesar masyarakat dari kaumnya yang menyombongkan diri dan angkuh berkata dengan nada ejekan untuk menanamkan keraguan kepada orang-orang yang dianggap lemah, yaitu orang-orang yang telah beriman di antara kaumnya, “Tahukah atau percayakah kamu bahwa Saleh adalah seorang rasul dari Tuhannya yang diutus untuk menyampaikan risalah?” Mereka, orang-orang yang beriman, menjawab dengan tegas, “Sesungguhnya kami benar-benar percaya kepada apa, yakni risalah, yang disampaikannya, yakni Nabi Saleh, kepada kami, karena petunjuk-petunjuk itu benar dan datangnya dari Allah.”

1030

Menanggapi perkataan orang-orang yang beriman, orang-orang yang menyombongkan diri dari kaum Nabi Saleh berkata masih de-ngan nada ejekan dan penolakan, “Sesungguhnya kami mengingkari dan tidak mempercayai sama sekali apa yang kamu, wahai orang-orang yang lemah, percayai.” Mereka menyatakan pengingkaran terhadap apa yang diimani kaum yang lemah itu dan menghindari untuk menyatakan ingkar kepada apa yang dibawa Nabi Saleh, karena khawatir adanya kesan seolah-seolah mereka mengakui kerasulan Nabi Saleh.

1031

Setelah pemuka masyarakat itu menyatakan pengingkaran dengan ucapan dan sikap, mereka juga membuktikan keingkaran itu dengan perbuatan. Kemudian mereka sembelih dan potong kaki unta betina yang menjadi bukti kebenaran Nabi Saleh itu, dan mereka juga berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya dengan mengabaikan tuntunan Allah yang melarang mereka untuk menyakiti unta-Nya. Dan mereka berkata, “Wahai Saleh! Buktikanlah ancaman yang kamu janjikan kepada kami, bahwa kalau kami menyakiti unta dan menyembelihnya maka kami akan disiksa. Datangkanlah siksaan itu sekarang juga jika benar engkau salah seorang rasul yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan ancaman-Nya.

1032

Karena kesombongan dan perbuatan mereka yang melampaui batas itu, lalu datanglah gempa dan petir yang dahsyat menimpa mereka dan menghancurkan bangunan-bangunan yang ada di sekitarnya, dan mereka pun mati binasa, mayat-mayat mereka bergelimpangan di dalam reruntuhan puing-puing rumah mereka.

1033

Setelah melihat kebinasaan yang menimpa kaumnya akibat disambar petir dan gempa, kemudian dia, Nabi Saleh, pergi dengan berat hati, sedih dan rasa haru meninggalkan mereka yang sudah mati sambil berkata dengan penuh penyesalan dan rasa iba, “Wahai kaumku! Sungguh, aku telah menyampaikan amanat Tuhanku berupa pesan dan peringatan-Nya, kepadamu dan aku telah cukup menasihati kamu dengan melarangmu melakukan perbuatan yang akan membawa bencana bagimu. Tetapi kamu tidak menghiraukan seruanku, bahkan tidak menyukai orang yang memberi nasihat, siapa pun dia.” Seruan Nabi Saleh ini menunjukkan cintanya yang sa-ngat besar kepada kaumnya.

1034

Setelah menuturkan kisah kaum Samud yang binasa disambar petir akibat kedurhakaan mereka, selanjutnya Allah menyebutkan kisah yang lain, yakni Nabi Lut beserta kaumnya. Dan Kami juga telah mengutus Nabi Lut. Ingatlah ketika dia berkata dengan nada keras kepada kaumnya yang ketika itu melakukan kedurhakaan besar, “Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yakni perbuatan teramat buruk, yaitu homoseksual, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun di zaman apa pun sebelum kamu di dunia ini?” Nabi Lut berharap dengan ucapannya, mereka sadar dan meninggalkan perbuatan itu.

1035

“Sungguh, kamu benar-benar telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki dengan mendatangi mereka dari duburnya, bukan kepada perempuan yang seharusnya kepada merekalah kamu menyalurkan naluri seksualmu. Kamu telah melakukan perbuatan yang sangat keji dan rendah serta durhaka. Bahkan kamu benar-benar kaum yang melampaui batas karena melakukan pelampiasan syahwat bukan pada tempatnya, menyimpang dari fitrah manusia.”

1036

Teguran keras Nabi Lut ini tidak digubris sama sekali oleh kaumnya. Bahkan, mereka menyuruh Nabi Lut dan pengikutnya keluar dari negeri mereka. Dan jawaban kaumnya, yakni tanggapan mereka terhadap nasihat Nabi Lut, tidak lain hanya berkata kepada sesama orang yang durhaka, “Usirlah mereka, Lut dan pengikutnya, dari negerimu ini, sesungguhnya mereka adalah orang lemah yang terus menerus menganggap dirinya suci sehingga tidak patut berkumpul dengan orang-orang yang dianggap kotor dan rusak akhlaknya.”

1037

Karena kedurhakaan kaum Nabi Lut yang terus meningkat, Allah menjatuhkan siksa-Nya. Namun sebelum siksaan tersebut diturunkan, terlebih dahulu Allah menyelamatkan Nabi Lut dan pengikutnya. Kemudian Kami selamatkan dia, yakni Nabi Lut, keluarga, dan pengikutnya yang beriman, kecuali istrinya karena tidak beriman dan tidak mau keluar dari negeri tersebut bersama Nabi Lut dan pengikutnya. Dia, istri Nabi Lut itu, termasuk orang-orang yang tertinggal dan dibinasakan bersama kaum Nabi Lut yang ingkar. Sebelum azab diturunkan, Allah memerintahkan Nabi Lut dan pengikutnya yang beriman agar meninggalkan negerinya. Kisah ini dapat pula dilihat pada Surah Hud/11: 81.

1038

Setelah menyelamatkan Nabi Lut dan pengikutnya, Allah menurunkan siksaan dan azab-Nya kepada kaum yang ingkar. Dan Kami hujani, yakni Kami turunkan dari langit sehingga mengenai bagian atas mereka, dengan hujan batu yang membinasakan mereka dan meluluhlantakkan negeri mereka. Maka perhatikanlah wahai orang yang mengambil pelajaran dari kisah ini bagaimana kesudahan dan akibat yang diterima orang yang berbuat dosa itu. Mereka hanya memperoleh kebinasaan dan azab lantaran perbuatan mereka.

1039

Setelah dijelaskan kisah kedurhakaan kaum Nabi Lut, kerusakan akhlak mereka karena melakukan perbuatan homoseksual, dan azab yang mereka terima, selanjutnya pembicaraan beralih kepada kisah Nabi Syuaib dan kaumnya. Dan kepada penduduk negeri dan suku Madyan, Kami utus Nabi Syuaib, saudara mereka sendiri yang terkenal sebagai orator para nabi. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada tuhan sembahan yang patut disembah bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata, yang membuktikan kebenaranku sebagai utusan-Nya. Bukti itu dari Tuhan yang senantiasa memilihara-mu. Maka, karena itu patuhilah tuntunan yang aku sampaikan kepadamu. Sempurnakanlah takaran dan yang ditakar dan timbangan serta yang ditimbang, dan jangan kamu merugikan orang sedikit pun dengan mengurangi takaran dan timbangan. Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi dalam bentuk apa pun setelah diciptakan dengan baik. Itulah yang lebih baik bagimu dan anak keturunan serta generasi sesudahmu jika kamu benar-benar orang beriman kepada Allah dan hari akhir.”

1040

“Dan di samping jangan merusak di muka bumi, janganlah juga kamu duduk sengaja memotong di setiap jalan menuju Nabi Syuaib, dengan maksud menakut-nakuti orang-orang yang melewatinya dengan ancaman pembunuhan dan terus-menerus menghalang-halangi orangorang yang beriman dari jalan Allah dan ingin membelokkannya dari jalan yang lurus dengan mencari-cari dalih atau kelemahannya untuk menanamkan keraguan terhadap Allah. Ingatlah masa lalumu ketika kamu dahulunya berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu dengan mengembangbiakkan keturunanmu dan memberi rezeki yang banyak. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan dari umat dan suku sebelummu, seperti kaum 'Ad dan Samud, sebagai pelajaran agar kamu tidak mengalami nasib serupa.”

1041

Sambil mengajak kaumnya beriman, Nabi Syuaib mengakhiri seruannya dengan kalimat diplomatis, “Jika ada segolongan di antara kamu yang beriman kepada ajaran yang aku diutus menyampaikannya agar menyembah Allah dan meninggalkan perbuatan zalim seperti mengurangi hak manusia dalam menimbang dan menakar, dan ada pula segolongan yang tidak beriman dengan apa yang aku sampaikan itu dengan masih tetap kufur dan berbuat zalim, maka bersabarlah, wahai dua golongan yang berbeda, sampai Allah menetapkan keputusan atas perkara itu dengan seadil-adilnya di antara kita. Dialah hakim yang terbaik pemberi keputusan.

1042

Pemuka-pemuka dan pembesar kaum Nabi Syuaib yang menyombongkan diri dan menolak beriman berkata, “Wahai Syuaib! Pasti kami usir engkau bersama orang-orang yang beriman kepadamu dari negeri kami, kecuali jika engkau kembali kepada agama kami atau diam dan membiarkan kami melakukan apa yang kami inginkan.” Nabi Syuaib berkata, “Apakah kamu akan mengusir kami, atau kami mengikuti agama kalian yang sesat, atau membiarkan kalian, kendatipun kami tidak suka itu karena kami tahu kesesatannya? Tidak mungkin itu akan terjadi.

1043

Nabi Syuaib menolak keras keinginan mereka agar kembali kepada agama mereka, “Sungguh, kami telah mengada-adakan kebohongan yang besar terhadap Allah, jika kami kembali kepada agamamu atau merestui perbuatanmu, apalagi setelah Allah melepaskan dan menyelamatkan kami darinya dengan menunjuki kami jalan yang benar. Dan tidaklah pantas kami memilih kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Tuhan kami menghendaki itu. Tetapi hal itu tidak mungkin terjadi sebab pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu, sehingga Dia tahu yang terbaik bagi hamba-Nya. Hanya kepada Allah kami bertawakal, menyerahkan segala urusan dengan melaksanakan semua kewajiban, seraya memohon petunjuk dan pertolongan. Selanjutnya Nabi Syuaib dan pengikutnya bermohon, Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak yakni adil. Engkaulah pemberi keputusan terbaik.”

1044

Para pemuka kaum Nabi Syuaib merasa putus asa menundukkan Syuaib dan pengikutnya yang tetap teguh pada agama mereka. Mereka merasa cemas pengikut Nabi Syuaib akan semakin banyak melihat kekuatan dan ketegarannya dalam berdakwah. Karena itu, pemuka-pemuka dari kaumnya yang kafir beralih kepada pengikut mereka, mengancam mereka dengan berkata, “Sesungguhnya jika kamu mengikuti Syuaib, beriman kepadanya dan meninggalkan ajaran dan tradisi leluhur kamu, tentu kamu menjadi orang-orang yang rugi, karena mengikuti agama yang salah, yang belum pernah diikuti oleh leluhur kalian.”

1045

Tak berselang lama, lalu datanglah gempa yang dahsyat menimpa mereka, sebagai bentuk siksa Allah yang pantas mereka terima, dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka.

1046

Demikianlah keadaan mereka, sehingga orang-orang yang mendustakan Nabi Syuaib dan menolak ajaran kebenaran yang disampaikannya, dengan siksa yang menimpa mereka itu seakan-akan mereka belum pernah tinggal di negeri itu dan bersenang-senang di situ, sebab semuanya hancur binasa, tak ada yang tersisa sedikit pun. Tidak ada lagi bekas-bekas peninggalan yang dapat menjadi bukti keberadaan mereka. Jika demikian itu kesudahan yang menimpa mereka, maka mereka yang mendustakan Nabi Syuaib, dan mengira bahwa orang yang mengikutinya akan merugi, mereka itulah sebenarnya orang-orang yang rugi karena kehilangan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

1047

Melihat kehancuran yang menimpa kaumnya yang ingkar, maka Nabi Syuaib dengan berat hati berpaling meninggalkan mereka seraya berkata dengan penuh sesal dan iba, “Wahai kaumku! Sungguh, aku telah menyampaikan amanat Tuhanku berupa pesan-pesan-Nya yang dibuktikan dengan aneka mukjizat kepadamu yang dapat membawa kepada kebaikan jika kamu lakukan, dan aku telah menasihati kamu berupa sesuatu yang dapat menyelamatkan kamu dari hukuman Allah. Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap penderitaan orang-orang kafir yang telah mendarah daging dalam diri mereka kekufuran?” Itu tidak akan terjadi, sebab aku sudah berusaha keras memberikan petunjuk dan berupaya menyelamatkan mereka, tetapi mereka malah memilih kehancuran.

1048

Dan Kami tidak mengutus seorang nabi pun kepada sesuatu negeri, untuk mengajak penduduknya kepada agama Allah yang benar, lalu penduduknya mendustakan nabi itu, melainkan pasti Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan atau kesulitan berupa penindasan pihak lain atas mereka, serta petaka yang disebabkan oleh peperangan dan bencana alam, dan penderitaan, berupa kemiskinan, penyakit serta krisis yang beragam. Hal itu Kami lakukan agar mereka menyadari kesalahan dan tunduk dengan merendahkan diri dan memohon kepada Allah dengan tulus hati agar dibebaskan dari siksa itu.

1049

Ketika mereka tidak menyadari kesalahan mereka dan terus ingkar, kemudian Kami ganti penderitaan itu dengan kesenangan; yang miskin menjadi kaya, yang sakit menjadi sehat, dan yang lemah menjadi kuat, sehingga keturunan dan harta mereka bertambah banyak. Lalu dengan bodoh mereka berkata, “Sungguh, nenek moyang kami telah merasakan penderitaan dan kesenangan. Kesenangan dan kesulitan yang dialami oleh leluhur kami hanyalah masalah waktu. Keduanya berputar di antara manusia.” Mereka tidak berpikir bahwa itu adalah balasan atas kekafiran mereka. Mereka terus larut dalam kedurhakaan, maka karenanya Kami timpakan siksaan atas mereka dengan tiba-tiba, sehingga tidak ada lagi kesempatan buat mereka bertobat dan memohon. Sedemikian mendadak kedatangan siksa itu sampai-sampai ia datang dalam keadaan tanpa mereka sadari kedatangannya.

1050

Demikianlah siksa yang dijatuhkan Allah atas mereka yang durhaka, dan sekiranya penduduk negeri yang Kami kisahkan keadaan mereka atau selain mereka beriman kepada apa yang dibawa oleh Rasul dan bertakwa, yakni melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah, yaitu pintu-pintu kebaikan dari segala penjuru; langit dan bumi, berupa hujan, tanaman, buahbuahan, binatang ternak, rezeki, rasa aman, dan keselamatan dari segala macam bencana, serta kesejahteraan lahir dan batin lainnya, tetapi ternyata mereka mendustakan ayat-ayat dan rasul-rasul Kami, maka Kami siksa mereka disebabkan kekufuran dan kemaksiatan yang terus menerus mereka kerjakan. Ketaatan akan membawa nikmat dan keberkahan, sebaliknya, kekufuran mendatangkan laknat dan kesengsaraan.

1051

Karena kedurhakaan dan kebejatan mereka yang sedemikian parah, sampai-sampai mereka merasa tidak mungkin terkena sanksi Allah, maka kepada mereka diajukan pertanyaan yang mengandung kecaman, “Apakah penduduk negeri-negeri itu mengira bahwa mereka merasa aman sehingga tidak khawatir dari kedatangan siksaan Kami yang datang malam hari ketika mereka sedang tidur lelap?”

1052

Karena boleh jadi ada yang menduga bahwa jika tidak dalam keadaan tidur boleh jadi mereka dapat menghindar, maka selanjutnya dikemukakan, “Atau apakah penduduk negeri itu mengira bahwa mereka merasa aman sehingga tidak khawatir dari kedatangan siksaan Kami yang datang pada pagi hari di waktu matahari naik sepenggalah ketika mereka sedang bermain dan melakukan hal-hal yang jauh dari keimanan?”

1053

Kecaman lebih keras lagi dinyatakan dengan, “Atau apakah mereka mengira bahwa mereka merasa aman sehingga tidak khawatir dari siksaan Allah yang tidak terduga dan dikemas dalam bentuk yang indah, atau berupa istidraj; perlakuan-Nya yang diduga baik karena merupakan nikmat dan kebaikan padahal sebaliknya? Sungguh sangat celaka dan merugi mereka dan siapa pun jika demikian, karena tidak ada yang merasa aman dari siksaan atau makar Allah selain orang-orang yang rugi.”

1054

Atau apakah mereka sedemikian lengah dan bodoh sehingga belum jelas peristiwa-peristiwa yang dialami generasi terdahulu bagi orang-orang yang mewarisi dan tinggal di suatu negeri setelah lenyap penduduknya karena dosa-dosa yang mereka lakukan? Belum jelaskah bahwa kalau Kami menghendaki, kapan pun, pasti Kami siksa mereka karena dosa-dosanya seperti halnya kami membinasakan orang-orang terdahulu yang mereka warisi negerinya itu; dan Kami mengunci hati mereka yang kufur sehingga mereka tidak dapat mendengar dan mengambil pelajaran.

1055

Itulah negeri-negeri yang telah Kami binasakan itu, yaitu negeri kaum Nabi Nuh, Nabi Hud, Nabi Saleh, Nabi Lut, dan Nabi Syuaib, Kami ceritakan sebagian kisahnya kepadamu wahai Nabi Muhammad, guna menjadi pelajaran bagi seluruh umat manusia. Jangan menduga kami telah berlaku zalim dengan membinasakan mereka. Telah banyak nasihat dan peringatan yang Kami sampaikan, dan rasul-rasul mereka benar-benar telah datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti nyata yang menunjukkan kebenaraan misi mereka. Tetapi mereka tidak beriman juga kepada apa yang telah mereka dustakan sebelumnya. Demikianlah sebagaimana Allah mengunci hati orang-orang kafir yang disebut terdahulu, Allah me-ngunci hati orang-orang kafir dan ingkar kepada Nabi Muhammad. Demikianlah Allah membuat penghalang atas hati dan akal orang-orang kafir, akibat perbuatan mereka, sehingga jalan kebenaran menjadi tak tampak dan mereka jauh dari kebenaran.

1056

Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji sedikit pun, berupa komitmen terhadap keimanan yang Kami pesankan kepada mereka melalui para rasul dan nalar yang sehat (Lihat: Surah alA'raf/7: 172). Begitu juga dengan janji-janji yang lain. Sebaliknya yang Kami dapati kebanyakan mereka adalah orang-orang yang benar-benar fasik, menyimpang dan keluar dari ketaatan kepada Allah.

1057

Setelah mereka, yaitu para rasul tersebut, kemudian Kami utus Musa dengan membawa bukti-bukti yang menunjukkan kebenarannya dalam menyampaikan wahyu Kami, kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu dengan sikap zhalim dan takabbur mereka mengingkari bukti-bukti itu dan melecehkannya serta menghalangi orang lain untuk mempercayainya. Karena itulah mereka, akhirnya, berhak mendapat azab Allah. Maka perhatikanlah wahai Nabi Muhammad dan siapa pun yang mau menggunakan akalnya, bagaimana kesudahan dan akhir perjalanan orang-orang yang berbuat kerusakan, antara lain Firaun yang Allah tenggelamkan di Laut Merah, dengan mendustakan kebenaran dari Allah dan menghalangi-halangi orang dari jalan-Nya.

1058

Dan Nabi Musa berkata, “Wahai Fir'aun! Sungguh, aku adalah seorang utusan yang datang untuk menyampaikan seruan dan syariat dari Tuhan Yang Mencipta dan Mengatur keadaan seluruh alam, termasuk Mesir.

1059

Sebagai seorang nabi dan rasul yang bertugas menyampaikan pesan Allah, aku wajib mengatakan yang sebenarnya tentang Allah. Sungguh, untuk memperkuat kebenaran yang kubawa ini, aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata, berupa aneka mukjizat yang bersumber dari Tuhanmu. Karena itu, maka lepaskanlah Bani Israil. Biarkan mereka pergi bersamaku ke Baitulmakdis, negeri nenek moyang kami. Bebaskanlah mereka dari perbudakanmu dan biarkanlah mereka keluar ke wilayah yang bukan wilayahmu, agar mereka dapat menyembah Tuhan mereka dan Tuhanmu.”

1060

Mendengar ucapan Nabi Musa itu dan pernyataannya bahwa beliau membawa serta bukti kebenaran, maka dia, yakni Fir'aun menjawab, “Jika benar engkau datang dengan membawa sesuatu bukti pendukung dari Tuhanmu, sebagaimana pengakuanmu, maka tunjukkanlah bukti itu kepadaku, kalau kamu termasuk orang-orang yang benar dalam pengakuan dan tindakanmu lagi dapat dipercaya.”

1061

Mendengar tantangan itu, lalu serta merta dan tanpa selang waktu yang lama, Nabi Musa melemparkan tongkatnya yang ada di tangan kanan ke hadapan Fir'aun dan kaumnya, tiba-tiba tongkat itu berkat kekuasaan Allah berubah menjadi ular besar yang sebenarnya, yakni benarbenar ular dan bergerak dengan sangat cepat yang terlihat dengan mata kepala secara jelas.

1062

Melihat itu, Fir'aun meminta bukti yang lain, dan dia Nabi Musa mengeluarkan tangannya dari dalam lubang leher bajunya, tiba-tiba tangan itu, yang sebelumnya berwarna hitam sesuai warna kulitnya yang kehitam-hitaman, menjadi bercahaya putih gemerlapan, yang tampak jelas bagi orang-orang yang melihatnya ketika itu, bukan karena belang atau penyakit, tetapi putih karena sangat bercahaya.

1063

Ketika Nabi Musa telah memperlihatkan bukti-bukti dari Allah itu, tercenganglah para pemuka dan pembesar Fir'aun. Pemuka-pemuka kaum Fir'aun, dengan menjilat dan bersikap munafik, berkata kepada Fir'aun, “Orang ini benar-benar pesihir yang pandai, ini sebenarnya hanya kemahiran sihir saja, bukan bukti dari Allah, karena itu jangan memercayainya.

1064

Untuk memojokkan Nabi Musa, mereka berkata, “Dengan sihirnya itu, ia sebenarnya hendak merampas kekuasaanmu dan mengusir kamu dari nege-rimu, yaitu Mesir, sehingga hanya dia dan kaumnya saja yang akan tinggal di situ. Dengan sihir itu pula ia dapat meluluhkan hati warga negeri ini agar mengikutinya.” Fir'aun berkata, “Cobalah pikirkan apa saran kamu untuk keluar dari kesulitan ini!”

1065

Sebagai tanggapan atas tantangan di atas, pemuka-pemuka itu pun menjawab, “Tahanlah atau berilah tempo untuk sementara waktu kepada dia, yakni Nabi Musa dan saudaranya, yaitu Nabi Harun yang menjadi tangan kanannya, dan jangan kamu bunuh mereka. Kerahkanlah dan utuslah ke kota-kota yang berada di bawah kekuasaanmu beberapa orang bala tentara untuk mengumpulkan para pesihir dari berbagai penjuru negeri.

1066

Agar mereka membawa secara paksa atau suka rela semua pesihir yang pandai kepadamu.” Dengan berkumpulnya para ahli sihir itu di hadapanmu, mereka akan membeberkan hakikat yang sebenarnya dibawa Musa. Dengan demikian, tak seorang pun yang dapat diperdaya.

1067

Fir'aun pun mengikuti saran tersebut dan menangguhkan persoalan Nabi Musa dan Nabi Harun, sambil mengumpulkan para pesihir yang pandai di negeri itu. Dan tak berapa lama kemudian para pesihir yang dikumpulkan oleh bala tentara itu pun datang kepada Fir'aun. Mereka tahu peristiwa yang terjadi dan menyadari akan pentingnya keberadaan mereka, sehingga mereka berani berkata kepada Fir'aun, “Apakah kami benar-benar akan mendapat imbalan yang besar, sesuai tugas berat yang kami emban, jika kami menang dan berhasil mengalahkan sihir Musa?” Begitulah keadaan para penyihir yang selalu merasa butuh dan mengejar materi, sehingga seringkali mati dalam keadaan miskin dan dalam bentuk yang mengerikan.

1068

Karena Fir'aun ingin menang dan mengalahkan sihir Nabi Musa, dia (Fir'aun) menjawab, “Ya, tentu bagi kalian imbalan yang besar, bahkan lebih dari itu sesungguhnya kamu pasti benar-benar akan termasuk orang-orang yang didekatkan kedudukannya padaku dan akan mendapatkan segala bentuk kesenangan.”

1069

Para ahli sihir itu pun-setelah mendapatkan janji Fir'aun dan membayangkan kedudukan yang akan diperoleh-dengan penuh percaya diri mendatangi Nabi Musa. Dengan nada menantang, mereka para pesihir berkata, “Wahai Musa! Engkaukah yang akan melemparkan lebih dahulu tongkat yang engkau miliki itu, atau kami yang melemparkan lebih dulu apa yang kami miliki?”

1070

Dengan penuh keyakinan dan tanpa rasa takut sedikit pun, dia (Nabi Musa) menjawab, “Lemparkanlah lebih dahulu apa yang hendak kamu lempar!” Maka setelah mereka melemparkan apa yang dibawa berupa tali-temali dan tongkat, mereka menyihir mata orang banyak yang hadir di tempat itu. Tali-temali dan tongkat itu terlihat bagaikan ularular yang bergerak dan bertumpuk satu sama lain, seolah-olah apa yang mereka lakukan itu benar-benar terjadi, dan pemandangan itu menjadikan orang banyak itu tercengang dan takut, karena mereka memperlihatkan sihir yang hebat dan menakjubkan disertai dengan teriakan, “hati-hati jangan sampai digigit ular”.

1071

Dan untuk menunjukkan kebesaran Kami di hadapan orang banyak, Kami wahyukan kepada Nabi Musa, “Lemparkanlah tongkatmu!” Nabi Musa pun segera melemparkan tongkatnya, maka tiba-tiba tongkat itu berubah menjadi seekor ular yang bergerak dengan cepat menelan habis segala kepalsuan mereka, yakni sihir dan tipu daya yang mereka lakukan.

1072

Dengan mukjizat tongkat tersebut maka terbuktilah kebenaran yang berada di pihak Nabi Musa, dengan disaksikan orang banyak. Dan segala yang mereka kerjakan berupa sihir dan kepalsuan jadi sia-sia dan batal semua. Kebatilan, walau dibalut keindahan, hanya akan mengelabui sesaat, tetapi akan sirna bila berhadapan dengan kebenaran.

1073

Dengan kejadian tersebut maka mereka, yakni para penyihir dikalahkan di tempat itu di hadapan orang banyak. Dan karena telah dipermalukan dengan kekalahan itu maka berbaliklah mereka menjadi orang-orang yang hina, setelah sebelumnya tampil dengan penuh kesombongan dan yakin akan meraih kemenangan dan kemuliaan. Mereka merasa sangat terhina dengan kekalahan ini.

1074

Demikian pula halnya Fir'aun dan pembesar-pembesarnya. Adapun para pesihir itu yang menyadari kelemahan mereka, serta merta menjatuhkan diri dengan bersujud. Mereka tercengang kagum mendapati kebenaran yang terjadi, sehingga terdorong untuk sujud kepada Allah dan tunduk pada kebenaran. Mereka langsung bersujud kepada Allah karena meyakini kebenaran seruan Nabi Musa dan bukan sihir sebagaimana yang mereka duga semula.

1075

Dalam keadaan sujud, mereka (para pesihir) berkata, “Kami hanya beriman kepada Tuhan Pencipta dan Pemelihara seluruh alam. Agar Fir'aun atau lainnya tidak salah paham siapa yang dimaksud dengan Tuhan seluruh alam, mereka menjelaskan;

1076

yaitu Tuhan Pencipta dan Pemelihara yang diyakini dan diimani oleh Nabi Musa dan Nabi Harun.”

1077

Melihat itu, Fir'aun pun terkejut dan naik pitam. Fir'aun berkata, “Mengapa kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?” Tanpa menanyakan terlebih dahulu sebab mereka beriman, Fir'aun melontarkan tuduhan, “Sesungguhnya ini benar-benar tipu muslihat yang telah kamu rencanakan bersama Musa dan Harun di kota ini, yakni Mesir, untuk mengusir penduduknya. Ia pun mengancam mereka, “Kelak kamu akan mengetahui apa yang akan aku lakukan untuk kamu, sebagai akibat perbuatanmu dengan beriman kepada Musa dan Harun, serta sebagai siksaan dari persekongkolan dan tipu muslihat yang kalian lakukan.” Begitulah, penguasa tiran akan mengancam bila tersudut dan terpojokkan.

1078

Melihat mereka tidak kembali dan tetap teguh dengan keimanan mereka, Fir'aun lanjut mengancam, “Aku bersumpah demi kekuasaanku, pasti akan aku potong tangan dan kakimu dengan bersilang; tangan kanan dan kaki kiri atau sebaliknya, kemudian dengan keadaan yang menyeramkan ini, aku benar-benar akan menyalib kamu semua, tanpa terkecuali, dengan mengikat kaki dan tangan kamu di batang pohon kurma.” Itu semua dilakukan agar menjadi peringatan bagi siapa yang hendak menipu dan melawan kekuasaan Fir'aun.

1079

Ancaman itu tidak membuat mereka gentar sedikit pun. Keimanan sudah sangat merasuk ke dalam kalbu mereka. Mereka para pesihir menjawab, “Sesungguhnya kami hanya akan kembali kepada Tuhan Pemelihara kami, menemui-Nya dengan kematian, dalam naungan rahmat dan kenikmatan ganjaran-Nya. Demikianlah, orang beriman tidak akan merasa gentar menghadapi ancaman dan penderitaan apa pun.

1080

Dan kami tahu betul bahwa engkau tidak menolak perbuatan kami dan melakukan balas dendam kepada kami, melainkan karena kami beriman kepada ayat-ayat Tuhan Pemelihara kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami. Oleh karena itu, apa pun yang akan kamu lakukan, kami tidak akan pernah meninggalkan keimanan kepada Allah.” Kemudian, menyudahi debat dan pembicaraan dengan Fir'aun, serta menyadari betapa berat dan kejamnya ancaman Fir'aun, mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran yang tinggi kepada kami agar kami dapat menanggung semua cobaan ini dan matikanlah kami ketika tiba saat yang Engkau tentukan, dalam keadaan muslim, tunduk patuh dan berserah diri kepada-Mu, tanpa tergoda oleh ancaman Fir'aun.”

1081

Setelah Fir'aun dan kaumnya menyaksikan kemenangan Nabi Musa dan keimanan para pesihir kepadanya, para pemuka dari kaum Fir'aun berkata, “Apakah engkau wahai Fir'aun akan membiarkan Musa dan kaumnya untuk berbuat kerusakan di negeri Mesir ini dan meninggalkanmu dengan tidak menghormati dan tunduk kepadamu dan tuhan-tuhanmu tidak disembah?” Pertanyaan itu sangat menyentak Fir'aun, lalu ia menjawab, “Akan kita bunuh dengan pembunuhan yang pasti lagi banyak anak-anak laki-laki mereka dan kita biarkan hidup anak-anak perempuan mereka untuk melayani kita, atau untuk disiksa dan dilecehkan, seperti yang dulu pernah kita lakukan. Dengan begitu, mereka tidak dapat menggalang kekuatan. Jangan khawatir, situasi akan terkendali dan sesungguhnya kita berkuasa penuh atas mereka sehingga dapat menguasai dan menekan mereka.”

1082

Ancaman Fir'aun itu sampai ke telinga Nabi Musa dan kaumnya. Nabi Musa pun melihat rasa takut pada kaumnya dan segera memompa semangat dan rasa optimisme mereka. Nabi Musa berkata kepada kaumnya, “Mohonlah dengan sungguh-sungguh pertolongan kepada Allah dan bersabarlah dalam menghadapi tantangan dakwah dan ancaman Fir'aun. Sesungguhnya bumi ini seluruhnya, baik negeri Mesir ini atau lainnya, milik Allah, bukan milik Fir'aun; diwariskan-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Memang boleh jadi itu belum terjadi dalam waktu singkat, tapi itu pasti terlaksana, dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan berpegang teguh pada ajaran-ajaran-Nya.” Usaha yang disertai dengan doa dan kesabaran akan berbuah kemenangan.

1083

Meski Nabi Musa telah membesarkan hati mereka dan menyampaikan janji pertolongan Allah, kaumnya masih saja menyampaikan keluhan. Dengan nada mengeluh dan sedih, mereka kaum Nabi Musa berkata, “Dulu kami telah ditindas oleh Fir'aun dan rezimnya dengan membunuh, menindas dan melecehkan kami sebelum engkau datang sebagai utusan Tuhan kepada kami, dan kini setelah engkau datang sebagai utusan-Nya kami pun dianiaya juga, lalu kapan kita akan menang, sebab keadaan semakin memburuk.” Untuk memberi harapan dan menanamkan optimisme kepada kaumnya, Nabi Musa menjawab, “Mudah-mudahan dengan karunia-Nya, berkat keteguhan dan kesabaran kamu, Tuhanmu membinasakan musuhmu yang telah menghina dan menyiksa kamu dengan zalim dan Tuhanmu akan menjadikan kamu khalifah penguasa di bumi; lalu sebagai bentuk ujian, Dia akan melihat bagaimana perbuatanmu setelah penobatan kamu sebagai khalifah-Nya: adakah kamu mensyukuri nikmat-nikmat-Nya, atau malah mengingkari-Nya? Adakah kamu akan memakmurkan bumi atau merusaknya? Dengan ukuran itulah Allah akan membalas segala perbuatan kalian, di dunia dan di akhirat.”

1084

Harapan Nabi Musa itu dikabulkan dengan didahului pernyataan Allah, “Dan sungguh, Kami telah menghukum Fir'aun dan kaumnya yaitu orang-orang Mesir dengan mendatangkan musim kemarau panjang, akibat jarang atau tidak turun hujan, masa paceklik bertahun-tahun dan kekurangan buah-buahan, karena hasil tanaman yang rusak, agar mereka mengambil pelajaran dan tidak kembali menganiaya Bani Israil serta mengikuti ajakan Nabi Musa, sebab kesulitan dan bencana itu biasanya dapat mencegah orang berlaku sombong, membersihkan diri untuk menerima kebenaran, dan mendorong untuk mengharap perkenan Tuhan semesta alam dan tunduk kepada-Nya.”

1085

Fir'aun dan kaumnya, yang tidak terbiasa memegang kebenaran, kembali ingkar dan berbuat maksiat. Mereka adalah orang-orang yang tidak konsisten. Kemudian apabila kebaikan berupa tanah yang subur dan rezeki yang luas datang kepada mereka, kaum Fir'aun, mereka berkata, “Bagi kami hal ini adalah wajar karena usaha kami dan keistimewaan kami yang tidak dimiliki orang lain.” Dan jika mereka ditimpa kesusahan, berupa kemarau panjang, terserang wabah dan krisis ekonomi, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan pengikutnya. Mereka lupa bahwa kezaliman dan kejahatan yang mereka lakukan itulah yang sebenarnya membuat mereka ditimpa malapetaka seperti itu. Ketahuilah, sesungguhnya nasib baik dan buruk yang menimpa mereka di tangan Allah berdasarkan ketetapan qada dan qadar-Nya, dan juga disebabkan dosa dan kekufuran mereka, namun kebanyakan mereka tidak mengetahui karena mereka larut dalam kebodohan dan kesesatan.

1086

Karena asumsi yang salah seperti inilah mereka tetap mempertahankan kemungkaran. Dan tidak saja menuduh Nabi Musa sebagai penyebab kesulitan yang mereka hadapi, mereka kaum Fir'aun juga berkata kepada Nabi Musa, “Bukti apa pun yang engkau bawa kepada kami berupa mukjizat atau bukti kebenaranmu untuk menyihir atau mengelabui kami dengannya, agar kami meninggalkan seruan Fir'aun. Kami tidak akan meninggalkan keyakinan kami dan kami tidak akan beriman kepadamu.”

1087

Disebabkan kedurhakaan Fir'aun dan kaumnya yang telah melampaui batas maka sebagai bentuk azab untuk mereka Kami kirimkan kepada mereka siksa berupa topan yang menyebabkan banjir besar yang menenggelamkan tanaman mereka, belalang yang memakan tanaman, hasil pertanian, rumah, atap, dan pakaian mereka, kutu berupa serangan hama dan kuman yang merusak buah-buahan, tanaman, dan hewan ternak, katak yang memenuhi bejana minuman, makanan, dan tempat tidur mereka, dan darah dengan menjadikan air sungai dan sumur mereka tidak layak digunakan, sebagai bukti-bukti yang jelas agar mereka beriman. Tetapi watak mereka memang keras dan hati mereka pun membatu, sehingga mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum pendurhaka yang selalu berdosa.

1088

Dan ketika mereka ditimpa azab yang telah diterangkan itu mereka pun bergegas mendatangi Nabi Musa dan berkata, “Wahai Musa! Mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu sesuai dengan janji-Nya kepadamu atau dengan apa yang telah dianugerahkan kepadamu berupa perkenanNya mengabulkan doamu, kenabianmu atau rahasia Ilahi lainnya, agar menghilangkan azab-azab yang menimpa kami ini. Sesungguhnya jika engkau dengan doamu dapat menghilangkan azab itu dari kami, niscaya kami akan beriman kepadamu, mengikuti ajaranmu dan pasti akan kami biarkan Bani Israil pergi bersamamu sesuai permintaanmu, kami tidak akan halang-halangi mereka untuk pergi ke mana saja bersamamu.”

1089

Memenuhi permintaan itu, Nabi Musa pun berdoa kepada Allah agar azab itu dihilangkan, dan Allah pun mengabulkannya. Tetapi setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka, berkat doa Nabi Musa, satu demi satu, dari saat ke saat, sesuai permintaan mereka, dan ini berlanjut hingga batas waktu yang harus mereka penuhi, ternyata tiba-tiba mereka ingkar janji yang telah disampaikannya itu dan terus berada dalam kekufuran dan kesesatan. Mereka kembali seperti sedia kala. Cobaan-cobaan yang pedih itu tidak ada gunanya bagi mereka.

1090

Karena mereka mengingkari janji untuk percaya kepada ajaran tauhid yang dibawa Nabi Musa, atau mengingkari janjinya membiarkan Bani Israil berhijrah bersama Nabi Musa, dan terus berada dalam kekufuran, maka Kami membalas mereka dengan siksa yang lebih berat daripada siksa yang pernah mereka rasakan. Lalu ketika siksa itu datang, Kami tenggelamkan mereka di laut, yaitu Laut Merah, disebabkan karena sesungguhnya mereka telah mendustakan ayat-ayat Kami yang demikian agung dan jelas, dan mereka sejak dulu hingga kini adalah orang-orang yang lalai padanya.

1091

Setelah menyampaikan kesudahan kaum durhaka, ayat ini melanjutkan pemberitaannya tentang umat Nabi Musa, dengan menyatakan bahwa Kami tenggelamkan pengikut-pengikut Fir'aun bersamanya dan Kami wariskan kepada kaum yang tertindas itu, yaitu Bani Israil, bu-mi bagian timur dan bagian baratnya, yaitu Negeri Syam, Mesir dan negeri-negeri sekitar keduanya yang pernah dikuasai Fir'aun dahulu, yang telah Kami berkahi dengan berbagai nikmat yang berupa tanaman, buah-buahan dan sungai-sungai serta aneka nikmat lainnya. Dan dengan demikian telah sempurnalah firman Tuhanmu yang baik itu sebagai janji untuk Bani Israil (Lihat: Surah al-Qashash/28: 5-6), disebabkan kesabaran mereka dalam menghadapi siksaan dan ancaman Fir'aun dan kaumnya. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya dan apa yang telah mereka bangun, berupa gedung-gedung pencakar langit dan istana-istana megah serta atap-atap untuk tanaman dan pepohonan yang menjalar layaknya rambatan pohon anggur. Itulah bukti kemahakuasaan Allah, dan terbukti benarlah segala yang dijanjikan-Nya kepada Bani Israil.

1092

Dan setelah Kami menyelamatkan mereka dan menenggelamkan Fir'aun, Kami selamatkan Bani Israil menyeberangi laut itu, yaitu bagian utara dari Laut Merah. Ketika mereka sampai kepada suatu kaum yang tekun menyembah berhala, muncul keinginan untuk melakukan kebiasaan lama mereka, kebiasaan menyembah berhala yang dilakukan di Mesir. Mereka lalu meminta Nabi Musa untuk membuatkan patung berhala untuk disembah, seperti yang dilakukan oleh kaum yang mereka lihat itu. Mereka Bani Israil berkata, “Wahai Musa! Buatlah untuk kami sebuah tuhan berhala untuk kami sembah sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan berhala.” Nabi Musa berusaha mencegah keinginan mereka dan dengan nada mencela, dia menjawab, “Sungguh, kamu orang-orang yang bodoh, tidak memahami keagungan Allah dan tidak mengetahui bahwa yang patut disembah hanyalah Tuhan Yang Maha Esa.”

1093

Yang mereka lakukan itu tentu tidak benar, dan sebagai akibatnya, sesungguhnya mereka para penyembah berhala yang kamu lihat tekun itu akan dihancurkan apa yang sedang mereka anut, yaitu akan punah kepercayaan dan ajaran syirik mereka, dan akan sia-sia, tidak bermanfaat sedikit pun, apa yang selalu mereka kerjakan, sebab sembahan itu tidak dapat menyelamatkan mereka dari siksa Allah ketika datang.

1094

Selanjutnya dia, yakni Nabi Musa berkata, “Pantaskah aku mencari tuhan untukmu selain Allah, padahal seandainya tidak ada anugerah-Nya kepada kamu selain bahwa Dia yang telah menciptakan dan melebihkan kamu atas segala umat pada masa itu, dengan diturunkan banyak nabi dari kalangan kamu dan keutamaan lainnya, maka cukup sudah itu menjadi kewajaran bahkan kewajiban bagi kamu untuk beribadah dan mengabdi kepada-Nya saja.”

1095

Dan ingatlah, wahai Bani Israil, ketika Kami menyelamatkan kamu dari siksaan para pengikut Fir'aun, yang menyiksa kamu dengan siksaan yang sangat berat atas perintah Fir'aun. Kamu dipaksa melayani mereka untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kasar dan sulit. Bahkan, di mata mereka, kamu seperti binatang, tidak mempunyai kehormatan sedikit pun. Di antara bentuk siksaan itu, mereka membunuh anak-anak laki-lakimu dan membiarkan hidup anak-anak perempuanmu. Dan pada yang demikian itu merupakan cobaan yang sangat besar dari Tuhan Pemelihara kamu, yang tidak ada ujian dan cobaan seberat itu.”

1096

Dan Kami telah menjanjikan kepada Nabi Musa untuk bermunajat kepada Kami dan Kami memberikan kitab Taurat setelah berlalu waktu tiga puluh malam. Dan untuk melengkapi ibadahnya, Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh malam lagi, maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhan Pemeliharanya, yaitu empat puluh malam. Dan ingat juga ketika Nabi Musa berkata kepada saudaranya, yaitu Nabi Harun, sebelum keberangkatannya untuk memenuhi janji itu, “Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku sampai aku kembali, dan perbaikilah dirimu dan kaummu, dan janganlah engkau mengikuti jalan orangorang yang berbuat kerusakan.”

1097

Dan ingatlah ketika Musa datang untuk bermunajat pada waktu yang telah Kami tentukan, yaitu empat puluh malam, dan Tuhan telah berfirman langsung kepadanya, menyampaikan wahyu melalui suatu dialog yang tidak sama dengan pembicaraan yang dilakukan manusia, Nabi Musa ingin mendapat lebih dari itu dan berkata, “Tuhan Pemeliharaku, tampakkanlah diri-Mu Yang Maha Suci kepadaku agar aku dapat-dengan potensi yang Engkau anugerahkan padaku-melihat Engkau.” Dia, yakni Allah, berfirman, “Engkau, wahai Nabi Musa, sekali-kali tidak akan sanggup melihat-Ku di dunia ini dengan mata telanjang.” Kemudian Allah ingin Nabi Musa dapat menerima ketidaksanggupannya itu, dan berkata, “Namun lihatlah ke gunung itu yang lebih kokoh bila dibandingkan dengan kondisimu, jika saat kemunculan-Ku ia tetap tegar di tempatnya sebagai sediakala ketika Aku ber-tajalli, menampakkan apa yang hendak Aku tampakkan, niscaya engkau dapat melihat-Ku saat Aku muncul di hadapanmu.” Maka ketikaTuhannya ber-tajalli, menampakkan keagungan-Nya atau apa yang hendak ditampakkan-Nya kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh, hingga sama rata dengan tanah, dan Nabi Musa pun jatuh pingsan tak sadarkan diri menyaksikan peristiwa dahsyat itu. Setelah Nabi Musa sadar kembali, dan yakin bahwa dia tidak dapat melihat-Nya di dunia ini dengan cara apa pun, dia berkata, “Mahasuci Engkau, lagi Maha Agung, aku bertobat kepada Engkau karena telah lancang meminta sesuatu yang tak Engkau izinkan, dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman, yang percaya bahwa Engkau tidak dapat dilihat seperti yang kumohonkan.” Para mufasir ada yang berpendapat, pengertian tampak ialah kebesaran dan kekuasaan Allah, dan ada pula yang menafsirkan bahwa yang tampak itu adalah cahaya Allah. Bagaimana pun juga tampaknya Allah itu bukanlah seperti tampaknya makhluk, hanya tampak yang sesuai sifat-sifat Allah yang tidak dapat diukur dengan ukuran manusia.

1098

Tatkala Allah menolak permintaan Nabi Musa untuk melihatNya, Dia telah menyiapkan untuknya nikmat-nikmat yang lain sebagai kompensasi penolakan itu. Dia, yakni Allah berfirman, “Wahai Musa! Sesungguhnya Aku memilih dengan melebihkan dan mengutamakan engkau dari manusia yang lain pada masamu untuk membawa risalah-Ku yaitu pesan-pesan kenabian dan firman-Ku yang Aku sampaikan langsung dengan bercakap-cakap kepadamu, tanpa perantara, sebab itu berpegang-teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu berupa perintah dan larangan, dan hendaklah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur atas nikmat kerasulan dan kekhususan Tuhan berbicara langsung kepadamu.”

1099

Setelah menjelaskan adanya risalah Allah, dan adanya kalam Allah kepada Nabi Musa, maka ayat ini menjelaskan lebih lanjut tentang kedua hal tersebut, yakni dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada lauh-lauh Taurat, yang berupa kepingan dari batu atau kayu yang dahulu biasa digunakan untuk menulis, sebagaimana kertas pada dewasa ini, segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan untuk segala hal yang dibutuhkan oleh Bani Israil pada masa itu; maka Kami berfirman kepada Nabi Musa, “Berpegang teguhlah kepadanya dan suruhlah kaummu berpegang kepadanya dengan melaksanakan kandungannya sebaik-baiknya, seperti mendahulukan sikap memaafkan ketimbang kisas, membebaskan utang ketimbang menangguhkannya, dan mengutamakan yang mudah dari yang sulit. Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang fasik, yang keluar dari ketaatan kepada Allah, dan kehancuran yang akan diderita, agar menjadi pelajaran bagi kamu. Maka janganlah kamu langgar aturan-aturan Allah, hingga kamu terhindar dari bencana yang menimpa mereka.” Allah akan memperlihatkan negeri orang-orang fasik seperti Fir’aun, ‘Ad, Samud, dan sebagainya yang hancur bersama mereka akibat akhir kejahatan dan kefasikan mereka.

1100

Janji-janji Allah yang disebut pada ayat-ayat yang lalu akan diperoleh oleh mereka yang melaksanakan tuntunan kitab suci. Yang membangkang (orang-orang fasik) tidak akan meraihnya, karena akan Aku palingkan dari tanda-tanda kekuasaan, kebesaran dan keagungan-Ku orang-orang yang terus menerus menyombongkan diri di bumi dan enggan menerima kebenaran tanpa alasan yang benar. Mereka tak akan dapat mencermati bukti-bukti kekuasaan-Ku yang terdapat dalam diri manusia maupun di alam raya. Kalaupun mereka melihat setiap tanda kekuasaan-Ku, mereka tetap tidak akan beriman kepadanya karena keangkuhan mereka. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk menuju kebenaran dan kebajikan, mereka tidak menjadikannya jalan yang seharusnya mereka tempuh, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka menempuhnya. Yang demikian, yakni perlakuan Kami memalingkan mereka itu, adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami sehingga tidak ada gunanya Kami mendekatkannya kepada mereka, dan juga karena mereka selalu lengah terhadapnya, tidak memperhatikan, bahkan mengabaikannya.

1101

Demikian keadaan dan balasan yang diterima oleh mereka yang angkuh dan durhaka terhadap ayat-ayat Allah, dan orang-orang yang mendustakan tanda-tanda kekuasaan Kami dan adanya pertemuan yang dijanjikan Allah di akhirat, sia-sialah amal mereka sebab telah kehilangan syarat diterimanya sebuah amal, yaitu iman kepada Allah dan hari akhir. Apakah mereka tidak diberi balasan melainkan dengan balasan yang setimpal dan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. Jika niat dan amal mereka baik maka Kami akan membalasnya dengan kebaikan, sebaliknya jika buruk maka keburukanlah balasannya.

1102

Dan kaum Nabi Musa, setelah kepergian beliau ke gunung Sinai untuk bermunajat kepada Allah, mereka membuat patung anak sapi yang bertubuh dan dapat melenguh atau bersuara dari perhiasan emas. Mereka membuat patung anak sapi dari emas untuk disembah. Patung itu tetaplah patung tidak bernyawa. Suara yang seperti sapi itu hanyalah disebabkan oleh angin yang masuk ke dalam rongga patung itu dengan teknik yang dikenal oleh Samiri waktu itu. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa patung anak sapi itu tidak dapat berbicara dengan mereka sedikit pun, dengan pembicaraan apa pun, apalagi serupa dengan anugerah Allah kepada Nabi Musa, dan tidak dapat pula menunjukkan jalan apa pun kepada mereka, apalagi jalan keselamatan seperti dari gangguan dan siksaan Fir'aun? Mereka menjadikannya sebagai sembahan. Mereka, sejak dahulu hingga kini, adalah orang-orang yang zalim, yang telah merasuk kezalimannya dalam diri mereka.

1103

Setelah Nabi Musa datang, marah, membakar patung itu, dan menunjukkan kesesatan mereka, mereka pun sadar dan menyesal. Dan setelah mereka menyesali perbuatannya dan mengetahui bahwa mereka sungguh telah tersesat dari jalan kebenaran, mereka pun memohon rahmat dan ampunan dengan berkata, “Sungguh, jika Tuhan Pemelihara kami tidak memberi rahmat kepada kami, tidak menerima tobat kami, dan tidak mengampuni dosa kami, pastilah kami menjadi orang-orang yang rugi.”

1104

Ayat yang lalu menjelaskan penyesalan mereka, sedang ayat ini menjelaskan keadaan Nabi Musa ketika menemukan kaumnya menyembah anak sapi. Dan ketika Nabi Musa telah kembali kepada kaumnya, setelah bermunajat kepada Allah, dalam keadaan marah dan sedih hati karena mengetahui kaumnya menyembah patung anak sapi, dia berkata, khususnya kepada Nabi Harun dan para pemuka kaumnya, “Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan dalam melaksanakan tugas sebagai pengganti selama kepergianku! Kalian lebih mementingkan menyembah patung anak lembu ketimbang mematuhi perintah Tuhan untuk menunggu kedatanganku dan menepati janjiku untuk membawa Taurat kepada kalian!” Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu untuk mempercepat jatuhnya siksa? Apakah kamu tidak sabar menanti kedatanganku kembali setelah munajat kepada Tuhan, sehingga kamu membuat patung anak sapi untuk disembah sebagaimana menyembah Allah? Nabi Musa pun melemparkan lauh-lauh Taurat yang diterima dari Allah melalui Malaikat ketika bermunajat itu dan memegang rambut kepala saudaranya Nabi Harun sambil menarik ke arahnya. Nabi Harun berkata, “Wahai anak ibuku! Kaum yang menyembah sapi ini telah menganggapku lemah serta mengancamku dan hampir saja mereka membunuhku karena aku telah berusaha keras untuk mencegah mereka, sebab itu janganlah engkau menjadikan musuh-musuh menyoraki melihat kemalanganku dengan kecamanmu yang keras ini, karena itu berarti engkau dan mereka sama mengecamku, dan janganlah engkau jadikan aku dengan kemarahanmu itu sebagai bersama orang-orang yang zalim yang melanggar perintahmu dan menyembah patung anak sapi.”

1105

Setelah mengetahui alasan saudaranya, Nabi Harun, dan memahami bahwa dia tidak melalaikan tugasnya, dia, Nabi Musa berdoa, “Ya Tuhanku, Yang selalu memelihara, membimbing dan berbuat baik padaku, ampunilah aku atas kemarahanku ini yang membuatku bertindak tidak wajar, dan ampuni juga saudaraku atas apa yang terjadi antara dia dan kaumku, atau kelalaiannya -jika ada- dalam menjalankan tugas, dan masukkanlah kami berdua ke dalam rahmat Engkau yang amat luas, dan Engkau adalah Maha Penyayang dari semua penyayang. Engkau memberi tanpa batas, bahkan kepada mereka yang mendurhakai-Mu.”

1106

Setelah menjelaskan sikap Nabi Musa terhadap Nabi Harun dan doanya kepada Allah. Allah menjelaskan sanksi yang pantas diterima oleh mereka yang durhaka, yaitu sesungguhnya orang-orang yang penuh antusias dan sungguh-sungguh menjadikan patung anak sapi sebagai sembahannya dan enggan bertobat, kelak akan menerima kemurkaan yang besar dari Tuhan mereka dengan dijauhkan dari rahmat-Nya, dan kehinaan dalam kehidupan di dunia oleh sebab kekufuran mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebohongan terhadap Allah, seperti menjadikan anak sapi sebagai sembahan.

1107

Sedangkan mereka yang menyadari kesalahannya dan mau bertobat, Allah menyatakan, “Dan orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan dengan sengaja, dalam bentuk kekufuran dan kemaksiatan, kemudian walau setelah berlalu waktu lama bertobat sesudah kedurhakaan yang dilakukannya itu dan beriman serta beramal shaleh, sesungguhnya Tuhan Pemeliharamu, pasti setelah itu, yaitu tobat yang disertai iman, Maha Pengampun sehingga akan menghapus dosa-dosa mereka, lagi Maha Penyayang dengan melimpahkan anugerah kepada mereka.”

1108

Setelah menjelaskan sikap masing-masing dan perlakuan Allah terhadap mereka, kisah penyembahan anak sapi diakhiri dengan firman-Nya, “Dan setelah amarah Nabi Musa mereda, dia mengambil kembali lauh-lauh Taurat yang tadi dilemparkannya ke tanah itu; dan di dalam tulisannya terdapat petunjuk menuju jalan kebahagiaan dan rahmat bagi orang-orang yang selalu takut kepada Tuhannya.”

1109

Dan Nabi Musa memilih tujuh puluh orang dari pemuka kaumnya yang terbaik untuk memohon tobat kepada Kami di bukit Sinai pada waktu yang telah Kami tentukan. Sesampainya di tempat itu, mereka menyatakan tidak akan beriman kepada Musa sampai dia memperlihatkan kepada mereka Tuhan yang pernah berbicara kepadanya. Ketika itu mereka ditimpa gempa bumi yang dahsyat, sampai mati semuanya, dan Nabi Musa memohon kepada Allah sambil menengadahkan diri dan berkata, “Ya Tuhan Pemelihara-ku, apa yang akan aku katakan kepada Bani Israil ketika aku kembali kepada mereka? Engkau telah membinasakan orang-orang yang terbaik dari mereka. Jika seandainya Engkau kehendaki, tentulah Engkau binasakan mereka, saat terjadi penyembahan anak sapi, karena kelalaian mereka tidak mencegah penyembahan anak sapi, dan juga Engkau binasakan aku karena kelalaianku atau sebab lainnya sebelum ini, yaitu sebelum menghadap ke hadirat-Mu, seperti saat aku membunuh seorang Koptik. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang berakal di antara kami yang menyembah anak sapi itu? Apa yang dilakukan oleh para penyembah patung anak sapi itu hanyalah cobaan dari-Mu, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki kesesatannya setelah nyata kehendak mereka untuk sesat dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki berdasarkan kesiapan jiwa untuk menerima petunjuk. Engkaulah satu-satunya pemimpin dan pelindung kami, maka ampunilah segala dosa kami dan berilah kami rahmat. Engkaulah pemberi ampun yang terbaik karena Engkau mengampuni bukan untuk mendapat pujian, atau menghindari kecaman.” Perbuatan mereka membuat patung anak sapi dan menyembahnya itu adalah suatu cobaan dari Allah untuk menguji mereka, siapa yang sebenarnya kuat imannya dan siapa yang masih ragu-ragu. Orang yang lemah imannya itulah yang mengikuti Samiri dan menyembah patung anak sapi itu. Tetapi orang yang kuat imannya, tetap dalam keimanannya.

1110

Nabi Musa melanjutkan berdoa, dan tetapkanlah untuk kami kebaikan selama hidup di dunia ini dan kelak di akhirat. Sungguh, kami kembali, yakni bertobat kepada Engkau dari segala dosa dan kekurangan, dengan sebenar-benarnya. Mendengar permohonan itu, Allah berfirman, “SiksaKu, baik di dunia maupun di akhirat, akan Aku timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dari makhluk-Ku, seperti yang Aku lakukan terhadap kaummu, dan rahmat-Ku, yakni anugerah-Ku, meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku yang khusus dan berkesinambungan bagi orang-orang yang bertakwa, terutama yang menunaikan zakat dan orang-orang yang selalu terus menerus beriman kepada ayat-ayat Kami, yakni dengan membenarkannya melalui hati dan perbuatan.”

1111

Yaitu orang-orang yang terus menerus dengan penuh ketekunan mengikuti Rasul Nabi Muhammad, Nabi yang ummi, tidak pandai baca tulis, yang nama dan sifatnya mereka, para ulama Yahudi dan Nasrani, dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka hingga kini, walapun sebagian besar telah mereka hapus dan yang ada sekarang hanya secara tersirat. Di antara sifat Nabi Muhammad yang terdapat dalam Taurat dan Injil adalah dia yang menyuruh mereka berbuat yang makruf, sesuatu yang dikenal menurut agama, logika dan adat istiadat sebagai kebaikan, dan mencegah dari yang mungkar, sesuatu yang tertolak menurut agama dan logika serta adat istiadat. Dan selain itu, di antara tujuan kedatangan Nabi Muhammad adalah menghalalkan atas perintah Allah segala yang baik bagi mereka termasuk yang tadinya halal kemudian diharamkan sebagai sanksi atas mereka, seperti lemak (Lihat: Surah al-An'am/6: 146). Dan mengharamkan, juga berdasar firman Allah segala yang buruk bagi mereka, seperti bangkai, darah, dan daging babi. Dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang tadinya ada pada mereka. Dalam syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad itu tidak ada lagi beban yang berat yang dipikulkan kepada Bani Israil, seperti mensyariatkan membunuh diri untuk sahnya tobat, wajib kisas pada pembunuhan baik yang disengaja atau tidak, tanpa boleh membayar diyat (ganti rugi), memotong anggota badan yang melakukan kesalahan, membuang atau menggunting kain yang kena najis, dan sebagainya. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya dengan mengakui kenabiannya, memuliakannya, dengan mencegah siapa pun yang bermaksud buruk terhadapnya, menolongnya, mendukungnya dalam penyebaran ajaran Islam, dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya, berupa tuntunan Al-Qur'an, mereka itulah orang-orang beruntung.

1112

Allah memperkenalkan Nabi terakhir yang tercantum dalam kitab mereka dan kemuliaan para pengikutnya. Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Wahai seluruh manusia tanpa kecuali! Sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua, dan juga kepada makhluk jin, baik yang semasa denganku maupun tidak, tanpa terkecuali. Allah Yang mengutus aku itu adalah Yang memiliki kerajaan langit dan bumi; tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia. Semuanya tunduk hanya kepada-Nya. Dia Yang Mahakuasa untuk menghidupkan dan mematikan, oleh karena itu maka berimanlah kamu kepada Allah Yang Maha Esa dan Mahakuasa itu, dan Rasul-Nya yang terakhir, yaitu Nabi yang ummi, yang tidak pandai membaca dan menulis, namun mendapat informasi yang pasti berupa wahyu dari Allah, yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya yaitu kitab-kitab-Nya. Ikutilah dia dalam sistem dan cara hidupnya, dan laksanakan apa yang yang diajarkannya, agar kamu mendapat petunjuk kepada jalan yang lurus.”

1113

Tidak semua Bani Israil durhaka, dan demi menjaga obyektifitas dalam penilaian terhadap mereka ayat ini menjelaskan, dan di antara kaum Nabi Musa itu, yaitu Bani Israil, terdapat suatu umat yang memberi petunjuk kepada manusia, khususnya Bani Israil dengan dasar kebenaran dalam akidah dan syariat, dan dengan itu pula mereka selalu berlaku adil dalam menjalankan keadilan. Mereka memberi petunjuk dan menuntun dengan berpedoman kepada petunjuk dan tuntunan yang datang dari Allah. Dan juga dalam hal mengadili perkara, mereka selalu mencari keadilan dengan berpedoman kepada petunjuk dan tuntunan Allah.

1114

Dan Kami membagi dengan mencerai beraikan dan pencarkan mereka Kaum Nabi Musa menjadi dua belas suku, sejumlah anak-anak Nabi Yakub, yang masing-masing berjumlah besar, dan telah Kami wahyukan kepada Nabi Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya, “Pukullah batu itu dengan tongkatmu!” Sebagai bentuk mukjizat, maka tanpa memakan waktu yang lama memancarlah dari batu itu dua belas mata air. Sungguh, setiap suku telah mengetahui tempat minumnya masing-masing, sehingga mereka tidak kesulitan memperoleh air dan tidak juga berdesakan. Dan Kami naungi mereka dengan awan ketika mereka tersesat di padang pasir dataran Sinai yang terik selama empat puluh tahun (Lihat : Surah al-Maidah/5 :26). Dan Kami turunkan kepada mereka mann, yaitu makanan yang turun dari langit, rasanya manis seperti madu, dan salwa, yaitu sejenis burung puyuh, sehingga mereka tidak perlu berpayah-payah mencari makanan. Kami berfirman, “Makanlah yang baik-baik dari sebagian rezeki yang telah Kami berikan kepadamu.” Sebagian besar mereka tidak bersyukur dan terus berbuat dosa, meski demikian mereka tidak menzalimi Kami, tetapi merekalah yang sejak dulu hingga kini selalu menzalimi dirinya sendiri.

1115

Masih dalam konteks mengingatkan tentang nikmat-nikmat Allah kepada Bani Israil, yang dibarengi kecaman, ayat ini menyatakan, Dan selain nikmat-nikmat yang terdahulu, ingatlah pula, ketika dikatakan oleh Allah melalui rasul kepada mereka, yakni Bani Israil setelah mereka selamat dari tersesat di padang pasir, “Diamlah di negeri ini, yaitu Baitulmakdis, kota suci yang dijanjikan oleh Allah, dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak, di mana dan kapan saja kamu kehendaki.” Dan katakanlah, “Hittah, yaitu bebaskanlah kami dari dosa-dosa kami yang banyak dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, atau bersujud dengan penuh kerendahan hati. Kalau itu kamu lakukan, niscaya kelak Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.” Kelak akan Kami tambah pahala dan anugerah Kami, baik di dunia maupun di akhirat, kepada orang-orang yang selalu berbuat yang lebih baik dan mantap dalam kebaikannya.

1116

Lalu apa yang mereka katakan dan lakukan? Bukannya bersyukur dengan taat kepada Allah, orang-orang yang zalim di antara mereka mengganti perkataan “hittah” yang diperintahkan itu dengan perkataan yang tidak dikatakan, yakni diperintahkan kepada mereka. Mereka diperintah untuk mengucap, “Hittah” (kami mohon dilepaskan dari dosa) namun mereka mengubah sambil mencemooh dan mengucapkan, “hintah” yang maknanya kami memohon gandum. Maka Kami timpakan kepada mereka azab dari langit berupa penyakit kolera atau lainnya yang mematikan, disebabkan kezaliman mereka.

1117

Nikmat berikutnya adalah nikmat melimpahnya ikan buat mereka di hari ibadah. Dan tanyakanlah wahai Nabi Muhammad, yakni kepada mereka orang-orang Yahudi yang hidup pada masamu tentang kisah penduduk negeri yang terletak di dekat laut, yaitu Kota Ailah yang terletak di pantai Laut Merah, atau tepatnya di Teluk Aqabah, ketika mereka melanggar aturan Allah pada hari Sabat, yang menurut aturan mereka merupakan hari yang dikhususkan untuk ibadah dan terlarang untuk bekerja dan mencari ikan, yaitu ketika datang kepada mereka ikan-ikan yang berada di sekitar mereka yang bagaikan terapung-apung di permukaan air, padahal pada hari-hari yang bukan Sabat ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami menguji mereka disebabkan mereka sering kali berlaku fasik, keluar dari ketaatan kepada Allah.

1118

Setelah menjelaskan keadaan para pendurhaka itu, ayat ini menguraikan sikap orang-orang yang sebelum ini pada ayat 159 telah disinggung, yaitu umat Nabi Musa yang memberi petunjuk kepada kebenaran. Ayat ini menyatakan, “Dan ingatlah ketika suatu umat di antara mereka, yaitu tatkala sekelompok orang-orang saleh dari leluhur Bani Israil-yang tidak berbuat jahat seperti yang lainnya-bertanya kepada mereka yang menasihati orang-orang yang berbuat jahat dengan berkata, “Mengapa kamu bersusah payah menasihati kaum yang akan dibinasakan sehingga punah sama sekali karena dosa yang mereka lakukan, atau diazab oleh Allah di akhirat nanti dengan azab yang sangat keras?” Mereka menjawab, “Kami melakukan itu agar kami mempunyai alasan dan pelepas tanggung jawab kepada Tuhanmu, dan sebenarnya kami berharap agar mereka bertakwa.” Alasan mereka itu ialah mereka telah melaksanakan perintah Allah untuk memberi peringatan.

1119

Nasihat yang berkelanjutan pada ayat-ayat terdahulu bertujuan mengantar para pendurhaka itu sadar dan bertakwa, tetapi ternyata mereka tetap lengah dan lupa. Maka setelah mereka golongan yang diberi nasihat melupakan, yakni mengabaikan, apa yang diperingatkan kepada mereka dan tidak juga mendengarkan nasihat itu, Kami selamatkan orang-orang yang terus menerus melarang orang berbuat jahat dan tidak melakukan kejahatan dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim, antara lain kepada mereka yang mengail ikan pada hari Sabat, siksaan yang keras, dalam bentuk kesengsaraan dan kemelaratan. Hal itu disebabkan mereka selalu berbuat fasik, tidak mau taat kepada Allah, Tuhan mereka.

1120

Setelah menjelaskan ancaman siksa dan kebinasaan untuk para pendurhaka, pada ayat ini Allah menguraikan tentang kebinasaan mereka, maka setelah mereka bersikap amat sombong dan melampaui batas terhadap segala apa yang dilarang, dan hati mereka semakin keras membatu, mereka terus melakukan berbagai pelanggaran, sementara azab yang pedih tidak membuat mereka jera. Lalu Kami katakan kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina, lagi terkutuk.” Allah jadikan mereka seperti layaknya kera. Hati mereka berubah seperti kera yang tak dapat memahami kebenaran, dan-seperti halnya kera-mereka pun dijauhkan dari berbagai bentuk kebaikan. Atau boleh jadi, mereka betul-betul menjadi kera yang hina.

1121

Begitulah siksa dan kebinasaan yang dialami oleh sebagian kelompok Bani Israil. Siksa itu akan terus berlanjut selama mereka dalam kedurhakaan. Memerintahkan hal-hal yang perlu diingat, Allah menyatakan, “Dan ingatlah, ketika Tuhanmu wahai Nabi Muhammad memberitahukan melalui para nabi-Nya, kepada nenek moyang mereka bahwa sungguh, Dia Yang Mahakuasa itu akan mengirim dari suatu tempat orang-orang yang akan menimpakan azab yang seburuk-buruknya kepada mereka, yaitu orang Yahudi yang durhaka, sampai hari Kiamat karena mereka telah berbuat zalim dan fasik. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat siksa-Nya, terhadap orang-orang kafir dan siksa itu pasti terlaksana dalam waktu dekat, sebab setiap sesuatu yang bakal terjadi itu sebenarnya telah dekat. Dan meski demikian, sesungguhnya Dia juga Maha Pengampun bagi siapa pun yang memohon ampunan-Nya dan Maha Penyayang bagi mereka yang bertobat dan kembali menaati-Nya.

1122

Ayat sebelum ini menginformasikan bahwa Allah telah menetapkan mereka akan disiksa sampai hari Kiamat, pada ayat ini dijelaskan bagaimana orang-orang Yahudi itu dipencar-pencar di berbagai belahan bumi. Dan Kami pecahkan, cerai-beraikan dan kelompokkan mereka orang-orang Yahudi di dunia ini, sehingga mereka menjadi beberapa golongan; namun demikian mereka tidak juga berbuat baik. Di antaranya ada orang-orang yang saleh, yaitu mereka yang beriman dan konsisten dengan keimanannya itu, atau mengikuti tuntunan Nabi Musa dan kemudian masuk Islam setelah kedatangan Nabi Muhammad; dan ada juga di antara mereka yang tidak demikian, yakni yang kafir dan durhaka. Dan Kami telah dan pasti akan uji mereka dengan jalan memberi nikmat dan berbagai hal yang baik-baik dan bencana atau berbagai hal yang buruk-buruk, agar mereka kembali kepada kebenaran, bertobat dan menyesali pelanggaran-pelanggaran yang mereka lakukan.

1123

Apakah setelah dicerai-beraikan dan diuji dengan kebaikan dan keburukan mereka kembali kepada kebenaran? Ayat ini menjelaskan keadaan mereka setelah itu, dengan menyatakan, maka setelah mereka, yaitu dua golongan yang telah Kami kelompokkan tadi, datanglah generasi lain yang lebih buruk yang mewarisi Taurat dari leluhur mereka, tetapi mereka tidak mengamalkannya, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini. Kesenangan dunia lebih mereka utamakan daripada kebenaran. Lalu mereka berkata, “Kami pasti akan diberi ampun, karena Allah Maha pengampun.” Dan kelak jika harta benda dunia datang kepada mereka sebanyak itu pula, niscaya mereka akan terus-menerus mengambilnya juga. Seakan-akan mereka mengharapkan ampunan, padahal jika mereka diberikan lagi kesenangan dunia seperti sebelumnya, mereka tidak ragu untuk mengambilnya. Begitulah, mereka adalah sekelompok orang yang di samping memohon ampunan, tetapi dalam waktu yang sama selalu saja melakukan dosa. Bukankah mereka sudah terikat perjanjian dalam Kitab Taurat bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah, kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya? Mereka telah mempelajari isinya, dan seharusnya mereka mengatakan kebenaran. Tetapi mereka justru mengatakan kebatilan! Sesungguhnya kenikmatan di negeri akhirat yang diperuntukkan bagi mereka yang bertakwa, itu lebih baik daripada segala kesenangan dunia. Maka tidakkah kamu mengerti sehingga tetap memungkiri hal ini? Jika demikian halnya, berarti kalian tidak bisa membedakan bahwa kenikmatan akhirat itu sungguh lebih baik daripada kesenangan dunia yang kalian lebih utamakan!”

1124

Setelah menjelaskan keadaan mereka yang durhaka dan menyia-nyiakan kitab Taurat, ayat ini berbicara tentang orang-orang yang berpegang teguh dan mengikuti kebenaran. Dan orang-orang yang selalu berpegang teguh pada Kitab, yakni Taurat, dengan selalu mengamalkan tuntunannya dan mengikuti Nabi Muhammad setelah mendapat penjelasan tentang sifat-sifat dan kabar gembira tentang kedatangannya di dalam Taurat, serta melaksanakan kewajiban salat secara sempurna dan berkesinambungan, akan diberi pahala. Sungguh, Kami tidak akan menghilangkan pahala orang-orang saleh dan Kami tidak membiarkan mereka tanpa ganjaran atas kesalehan dan kebajikan yang mereka lakukan.

1125

Allah membantah orang-orang Yahudi yang mengatakan bahwa Bani Israil itu tidak pernah melanggar kebenaran. Maka Allah berfirman, “Dan ingatlah ketika Kami mengangkat gunung Sinai ke atas kepala pendahulu, Bani Israil. Mereka ketakutan karena mengira seakan-akan gunung itu naungan awan dan mereka yakin bahwa gunung itu akan jatuh menimpa mereka. Ketika itu Kami firmankan kepada mereka, “Peganglah dengan teguh dan tunjukkan keinginan kuat untuk menaati apa yang telah Kami berikan kepadamu berupa petunjuk-petunjuk Taurat, serta ingatlah selalu apa yang tersebut di dalamnya, yakni tuntunan, dengan selalu mengamalkannya agar kamu menjadi orang-orang bertakwa, yakni terhindar dari sanksi dan siksa Allah.” Sampai di sini selesai sudah kisah Nabi Musa bersama kaumnya.

1126

Ayat-ayat yang lalu berbicara tentang kisah Nabi Musa dan Bani Israil dengan mengingatkan mereka tentang perjanjian yang bersifat khusus, di sini Allah menjelaskan perjanjian yang bersifat umum, untuk Bani Israil dan manusia secara keseluruhan, yaitu dalam bentuk penghambaan. Allah berfirman, “Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi, yakni tulang belakang anak cucu Adam, keturunan mereka yang melahirkan generasi-generasi selanjutnya. Dan kemudian Dia memberi mereka bukti-bukti ketuhanan melalui alam raya ciptaanNya, sehingga-dengan adanya bukti-bukti itu-secara fitrah akal dan hati nurani mereka mengetahui dan mengakui kemahaesaan Tuhan. Karena begitu banyak dan jelasnya bukti-bukti keesaan Tuhan di alam raya ini, seakan-akan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka seraya berfirman, “Bukankah Aku ini Tuhan Pemelihara-mu dan sudah berbuat baik kepadamu?” Mereka menjawab, “Betul Engkau Tuhan kami, kami bersaksi bahwa Engkau Maha Esa.” Dengan demikian, pengetahuan mereka akan bukti-bukti tersebut menjadi suatu bentuk penegasan dan, dalam waktu yang sama, pengakuan akan kemahaesaan Tuhan. Kami lakukan yang demikian itu agar di hari Kiamat kamu tidak lagi beralasan dengan mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini, tidak tahu apa-apa mengenai keesaan Tuhan.”

1127

Atau agar kamu tidak beralasan dengan mengatakan seandainya tidak ada rasul yang Kami utus atau tidak ada bukti-bukti itu, “Sesungguhnya nenek moyang kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami tidak mempunyai pembimbing selain mereka, sehingga kami mengikuti mereka saja, karena kami adalah keturunan yang datang setelah mereka dan hanya mengikuti jejak mereka. Maka apakah wajar wahai Tuhan, Engkau akan menyiksa dan membinasakan kami karena perbuatan syirik yang diwariskan kepada kami oleh orang-orang dahulu yang sesat?” Agar orang-orang musyrik itu jangan mengatakan bahwa nenek moyang mereka dahulu telah mempersekutukan Tuhan, sedang mereka tidak tahu menahu bahwa mempersekutukan Tuhan itu salah, tidak ada jalan lagi bagi mereka, hanya meniru nenek moyang mereka yang mempersekutukan Tuhan. Karena itu mereka menganggap mereka tidak patut disiksa karena kesalahan nenek moyang mereka.

1128

Dan demikianlah, dengan penjelasan yang rinci dan penuh hikmah, Kami menjelaskan ayat-ayat itu, berupa bukti-bukti keesaan kami dan semua tuntunan Kami agar mereka kembali kepada kebenaran, menyadari kesalahan mereka dan tidak menuruti begitu saja orang-orang yang berbuat kebatilan.

1129

Ayat yang lalu mengisyaratkan bahwa keesaan Allah melekat pada diri manusia, sehingga seharusnya secara fitrah mereka beriman. Tetapi ternyata ada yang durhaka. Di sini Allah mengumpamakan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat yang diturunkan kepada rasul-Nya, dan berkata, “Bacakanlah wahai Nabi Muhammad, kepada mereka, berita atau kisah tentang orang yang telah Kami berikan ayatayat Kami kepadanya, kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, tidak mempedulikannya dan tidak mengamalkan pesan ayat-ayat itu, melepaskan apa yang melekat pada dirinya bagaikan ular melepaskan kulitnya, maka dia diikuti oleh setan sampai dia tergoda, sehingga jadilah dia termasuk kelompok orang yang sesat.

1130

Ayat ini menguraikan keadaan siapa pun yang melepaskan diri dari pengetahuan tentang ke-Esa-an Allah yang telah dimilikinya. Allah menyatakan, “Dan sekiranya Kami menghendaki untuk mengangkat derajatnya ke golongan orang baik niscaya Kami tinggikan derajat-nya dengan memberinya petunjuk untuk mengamalkan ayat-ayat yang Kami turunkan itu. Akan tetapi dia selalu cenderung kepada dunia dan mengikuti hawa nafsu keinginannya yang rendah dengan penuh antusias. Maka perumpamaan keadaan-nya yang selalu berada dalam gundah gulana dan sibuk mengejar hawa nafsu duniawi, persis seperti anjing yang selalu menjulurkan lidahnya. Jika engkau menghalaunya dijulurkan lidahnya dan begitu pula jika kamu membiarkannya dia menjulurkan lidahnya juga. Begitu jugalah seorang budak dunia, selalu tergila-gila dengan kesenangan dan hawa nafsu duniawi. Sesungguhnya demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat yang Kami turunkan. Maka, ceritakanlah wahai Nabi, kisah-kisah itu kepada kaummu agar mereka berpikir sehingga tidak melakukan apa yang dilakukan oleh yang dikecam ini.”

1131

Sangat buruk perumpamaan keadaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami karena mereka mengabaikan tuntunan pengetahuannya, bahkan berbuat zalim. Dengan mengingkari kebenaran, mereka sebenarnya tidak lain telah menzalimi diri mereka sendiri. Begitulah, seburuk-buruk manusia adalah orang yang mempunyai pengetahuan keesaan Allah dan agama-Nya, tetapi karena didorong oleh hawa nafsu duniawi, dia meninggalkan ilmunya dan berubah menjadi kafir kepada Allah.

1132

Allah tidak meninggikan derajat siapa yang yang dibicarakan keadaannya oleh ayat-ayat yang lalu, karena yang bersangkutan enggan memanfaatkan petunjuk Allah yang telah diraihnya, sehingga Allah pun tidak memberinya kemampuan untuk mengamalkan petunjuk itu. Ketetapan Allah yang berlaku adalah barang siapa diberi petunjuk oleh Allah berupa kemampuan untuk mengikuti kebenaran, maka dialah yang benar-benar mendapat petunjuk dan memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Dan barangsiapa disesatkan Allah, dengan dijauhkan dari petunjuk karena selalu mengikuti hawa nafsunya, maka mereka itulah orang-orang yang benar-benar rugi.

1133

Jika pada ayat yang lalu berbicara tentang siapa yang mendapat petunjuk dan disesatkan, pada ayat ini dijelaskan mengapa seseorang tidak mendapat petunjuk dan mengapa pula yang lain disesatkan. Dan demi keagungan dan kekuasaan Kami, sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia karena kesesatan mereka. Hal itu karena mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah dan mereka memiliki mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengarkan ayat-ayat Allah. Mereka layaknya seperti hewan ternak yang tidak menggunakan akal yang diberikan Allah untuk berpikir, bahkan mereka sebenarnya lebih sesat lagi dari binatang, sebab, binatang itu-dengan instinknya-akan selalu mencari kebaikan dan menghindari bahaya, sementara mereka itu malah menolak kebaikan dan kebenaran yang ada. Mereka itulah orang-orang yang lengah.

1134

Demikianlah, seseorang terjerumus ke dalam neraka karena mengabaikan tanda-tanda keesaan Allah dan tidak mengingat-Nya. Maka pada ayat ini, Allah mengingatkan agar kita tidak melalaikannya dan selalu memanggil-Nya dengan nama-nama-Nya yang terbaik. Dan hanya Allah Yang memiliki al-Asma al-Husna, yakni nama-nama terbaik yang menunjukkan keagungan dan kemahasempurnaan-Nya, maka berdoalah dan bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya, yaitu al-Asma al-Husna itu. Dan tinggalkanlah serta waspadalah terhadap orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dengan menyalahartikan nama-nama-Nya. Jangan dihiraukan orang-orang yang menyembah Allah dengan menyebut nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat keagungan Allah, atau dengan memakai al-Asma al-Husna, tetapi dengan maksud menodai nama Allah atau mempergunakan al-Asma al-Husna untuk nama-nama selain Allah. Mereka kelak, di dunia atau di akhirat, akan mendapat balasan yang sesuai dengan kadar kedurhakaan mereka disebabkan apa yang telah mereka kerjakan.

1135

Kalau pada ayat 179 disebutkan tentang siapa yang akan menjadi penghuni neraka dari kalangan manusia dan jin, maka pada ayat ini ditegaskan, dan di antara orang-orang yang telah Kami ciptakan ada umat yang menjadi teladan dan selalu memberi petunjuk dengan dasar kebenaran, dan dengan dasar kebenaran itu pula mereka setiap saat selalu berlaku adil, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan, tetapi menelusuri jalan tengah yang merupakan jalan kebaikan, dan mereka juga selalu berlaku adil dalam memutus segala perkara. Mereka itulah yang akan menjadi penghuni surga.

1136

Dan sebaliknya, orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, baik berupa ayat-ayat Al-Qur'an, maupun mukjizat para nabi atau buktibukti keesaan dan kekuasaan Allah yang terhampar, akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur, setahap demi setahap, menuju ke arah kebinasaan, hingga mencapai tahap maksimal. Di saat tingkat kekayaan dan kesenangan dunia telah membuat mereka lupa daratan, maka mereka akan sangat terkejut ketika kebinasaan itu datang dengan cara yang tidak mereka ketahui.

1137

Dan Aku akan memberikan tenggang waktu berupa kesempatan hidup yang cukup, atau menangguhkan siksa dengan menganugerahkan kenikmatan kepada mereka yang menjadikan mereka lupa daratan, tanpa melupakan kejahatan-kejahatan yang mereka lakukan. Sungguh, rencana-Ku yang pada lahirnya adalah kenikmatan untuk mereka, tetapi tujuannya adalah kebinasaan, sangat teguh, tidak satu pun yang dapat membatalkannya dan akan sangat menyakitkan mereka, sesuai dengan kadar kejahatan yang mereka lakukan.

1138

Mereka terlalu cepat mendustakan, dan karena pengingkaran mereka terhadap ayat-ayat Allah lahir dari pengingkaran terhadap rasul yang menyampaikannya, maka ayat ini menyatakan, “Dan apakah mereka yang mendustakan ayat-ayat Allah dan ditangguhkan siksa atas mereka itu lengah dan tidak merenungkan bahwa teman yang selalu bersama mereka, yaitu Nabi Muhammad, tidak gila. Rasulullah sama sekali tidak gila! Dia, Nabi Muhammad, tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan, lagi pemberi penjelasan tentang akibat perbuatan syirik mereka.

1139

Mereka sungguh telah mendustakan Nabi Muhammad yang mengajak mereka untuk mengesakan Allah. Kini Allah mengajak mereka untuk memperhatikan alam raya, dengan firman-Nya, “Dan apakah mereka juga buta sehingga tidak memperhatikan dan mengambil pelajaran dari apa yang terbentang pada kerajaan langit dan bumi dan segala apa yang diciptakan Allah, yang semuanya menunjuki keesaan, keagungan dan kekuasaan-Nya, dan apakah mereka juga tidak melihat dan memikirkan dengan rasa takut tentang kemungkinan telah dekatnya waktu kebinasaan mereka? Mereka tidak berpikir bahwa ajal mereka sebenarnya sudah dekat, atau paling tidak, sudah semakin dekat, sehingga mereka cepat-cepat merenungi dan mencari kebenaran sebelum ajal mereka tiba. Jika Al-Qur'an tidak juga membuat mereka percaya, lalu berita mana lagi setelah ini yang akan mereka percayai?”

1140

Mereka enggan mengikuti Al-Qur'an dan keterangan yang disampaikan Rasul, sehingga berlakulah keketapan Allah, yaitu barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, karena pilihan dan usahanya sendiri, atau karena kebejatan hati dan keengganannya memanfaatkan petunjuk, maka baginya tidak ada seorang pun yang mampu memberi petunjuk guna mengantarkannya kepada kebahagiaan dan memberinya kemampuan untuk melaksanakan petunjuk. Allah akan terus membiarkannya selalu terombang-ambing dalam kesesatan, sehingga tidak menemukan jalan kebenaran.

1141

Wahai Nabi Muhammad, mereka, yaitu kaum Yahudi atau musyrik, atau siapa pun mereka, menanyakan kepadamu dengan maksud mengejek atau mengujimu tentang Kiamat, yang pada hakikatnya mereka tidak akui adanya, atau mereka pun sebenarnya tahu bahwa hanya Allah yang tahu tentang itu, “Kapan terjadinya dan bagaimana mengetahuinya?” Katakanlah kepada mereka, “Sesungguhnya pengetahuan tentang waktu dan bagaimana Kiamat itu terjadi ada pada Tuhanku; tidak ada seorang pun yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia Yang Maha Mengetahui. Kiamat itu sangat berat dan mencekam bagi makhluk yang di langit dan di bumi karena tidak ada yang mengetahuinya dan sangat besar huru-haranya. Ia tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka mengulang bertanya tentang itu kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat ada pada Allah, sehingga tidak ada yang dapat mengetahui kecuali atas informasi-Nya, padahal Dia telah menetapkan tidak memberitahu siapa pun tentang waktu kedatangannya. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui sehingga mereka terus bertanya atau menduga-duga, termasuk tentang hal-hal yang gaib lainnya.”

1142

Bukan hanya soal kapan terjadi hari Kiamat, tetapi seluruh persoalan berada dalam genggaman kekuasaan Allah. Nabi Muhammad tidak memiliki wewenang dan pengetahuan, kecuali yang dianugerahkan Allah, maka katakanlah, wahai Nabi Muhammad kepada mereka, “Aku tidak kuasa mendatangkan manfaat seberapa besar pun, maupun menolak mudarat sekecil apa pun, karena aku adalah makhluk lemah dan pengetahuanku pun terbatas, bagi diriku, apalagi buat orang lain, kecuali apa yang dikehendaki Allah untuk dianugerahkan-Nya kepadaku. Sekiranya aku mengetahui segala sesuatu yang gaib, seperti yang kalian sangka, niscaya aku dengan pengetahuanku itu akan membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan tidak akan ditimpa bahaya. Tetapi tidak demikian keadaanku; sekali waktu mendapat kebaikan, di kali lain mengalami yang buruk; sekali waktu kalah dalam perang dan di kali lain menang; kadang rencanaku berhasil, terkadang juga gagal. Begitulah, karena memang aku tidak lain hanyalah seorang hamba Allah yang bertugas sebagai pemberi peringatan kepada seluruh manusia mengenai azab, dan pembawa berita gembira berupa balasan atau pahala bagi orang-orang yang beriman. Tugasku tidak terkait dengan pengetahuan yang rinci tentang yang gaib, kecuali yang telah diinformasikan-Nya kepadaku.”

1143

Begitulah Allah mengalihkan pandangan mereka agar memerhatikan keadaan Rasul dan juga mencermati alam raya agar mereka dapat merasakan keesaan Tuhan. Kali ini Allah mengajak mereka membaca fakta dalam diri mereka, yaitu bahwa Dialah, Allah, yang menciptakan kamu keturunan Nabi Adam dari jiwa yang satu, yaitu Nabi Adam, dan dari padanya Dia menciptakan pasangannya, yaitu Hawa, agar dia merasa tenang dan cenderung hatinya kepada pasangannya. Maka setelah dicampurinya, istrinya mengandung kandungan yang ringan, seperti biasanya kehamilan di masa awal, dan teruslah dia merasa ringan beberapa waktu. Kemudian ketika dia merasa berat, di saat kandungan semakin besar dan semakin dekat waktu bersalin, keduanya, yakni pasangan suami istri, bermohon kepada Allah, Tuhan mereka seraya berkata, “Demi kekuasaan dan kebesaran-Mu, jika Engkau memberi kami anak yang saleh, sempurna, sehat, dan tidak cacat, tentulah kami benar-benar termasuk orang-orang yang bersyukur.”

1144

Maka setelah Dia, yakni Allah memberi keduanya seorang anak yang sempurna, mereka menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya itu, yakni mereka tidak bersyukur. Orang-orang musyrik menjadikan sekutu bagi Tuhan dalam menciptakan anak itu, yaitu bahwa kelahiran anak mereka itu bukan semata-mata karunia Allah, tetapi juga atas berkat berhala-berhala yang mereka sembah. Karena itulah mereka menamakan anak-anak mereka dengan 'Abdul 'Uzza, 'Abdul Manat, Abdusy Syam dan sebagainya. Maka Mahatinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan.

1145

Begitu banyak bukti-bukti keagungan, ketinggian, dan kesucian Allah dari segala kekurangan dan sekutu, lalu mengapa mereka terus berada dalam kesesatan dan selalu mempersekutukan Allah dengan sesuatu berhala yang tidak dapat menciptakan dan melakukan sesuatu apa pun? Padahal berhala itu sendiri diciptakan oleh manusia.

1146

Sungguh bodoh mereka yang menjadikan makhluk sebagai sekutu bagi Allah, dan bukan hanya tidak dapat mencipta, berhala-berhala itu juga tidak dapat memberikan pertolongan kepada penyembahnya, dan bahkan kepada dirinya sendiri pun mereka, yakni berhala-berhala itu, tidak dapat memberi pertolongan jika ada yang merusak dan mengganggu mereka.

1147

Dan jangan duga, wahai para penyembah berhala, sembahan-sembahan kamu hanya tidak dapat membela diri atau membantu kamu. Yang lebih ringan dari itu pun mereka tidak mampu, yaitu jika kamu, wahai orang-orang musyrik, selalu menyerunya dengan meminta berhala-berhala itu untuk memberi petunjuk kepadamu, tidaklah berhala-berhala itu dapat memperkenankan seruanmu karena mereka tidak mendengar dan juga tidak mengerti. Sama saja hasilnya buat kamu apakah kamu telah menyeru mereka, walaupun itu berkali-kali, atau sikap kamu mantap berdiam diri, tidak mengucapkan satu kata pun. Sama saja, tidak ada gunanya sama sekali. Mereka tetap tidak akan tersentuh atau bergerak.

1148

Masih dalam konteks menjelaskan kecaman terhadap berhala-berhala sembahan kaum musyrik, ayat ini menyatakan, “Sesungguhnya mereka, yakni berhala-berhala yang kamu seru selain Allah yang kamu harapkan dapat memberikan manfaat adalah makhluk yang lemah yang serupa juga dengan kamu, yaitu tunduk kepada Allah sesuai tabiat ciptaan mereka, seperti halnya kalian. Kalau benar mereka itu berkuasa, seperti yang kalian sangka, maka serulah mereka, lalu biarkanlah mereka memperkenankan permintaanmu untuk mendatangkan manfaat dan menolak mudarat, jika kamu orang yang benar dalam keyakinanmu bahwa berhala-berhala itu adalah Tuhan sekutu bagi Allah.

1149

Bahkan berhala-berhala itu lebih rendah derajatnya dari kalian dalam segi ciptaan dan aspek bentuknya. Perhatikanlah, apakah mereka, yakni berhala-berhala itu mempunyai kaki untuk berjalan, seperti kalian yang dapat berjalan, atau mempunyai tangan untuk memegang dengan keras dan menampik mudarat dari diri kalian dan dari diri mereka sendiri? Atau mempunyai mata untuk melihat dan mengamati, atau mempunyai telinga untuk mendengar permintaan kalian lalu mewujudkannya? Tidak! Mereka tidak memiliki semua itu, lalu mengapa kalian mempersekutukan mereka dengan Allah? Katakanlah, “Andaikata dalam dugaan kalian tuhan-tuhan itu bisa mendatangkan mudarat atas diriku atau orang lain, maka panggillah berhala-berhalamu yang kamu anggap sekutu Allah, kemudian lakukanlah bersama mereka tipu daya untuk mencelakakan-ku. Segera sekarang juga, dan jangan kamu tunda lagi. Sungguh mereka itu tidak dapat berbuat sesuatu.

1150

Dan katakan juga wahai Nabi Muhammad, “Aku dan orang-orang yang taat kepada Allah tidak khawatir sedikit pun kepada berhala-berhala itu dan juga kepada kamu semua, karena sesungguhnya pelindungku yang memelihara dan menolongku adalah Allah. Dialah yang telah menurunkan kepadaku Kitab Al-Qur’an dengan benar yang berisi kan kebenaran, dan Dia Yang Mahakuasa itu selalu melindungi orang-orang saleh dan menolong mereka atas tipu daya musuh.

1151

Itulah sifat-sifat Allah yang disembah oleh Nabi Muhammad dan para pengikutnya, sedangkan berhala yang disembah oleh orang-orang musyrik yang sesat, sifatnya seperti diurai pada ayat ini. Dan berhala-berhala yang selalu kamu, yakni orang-orang musyrik penyembah berhala seru selain Allah untuk meminta pertolongan dan beribadah kepada mereka, tidaklah sanggup menolongmu dengan cara apa pun, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri, mereka itu lemah seperti halnya kamu, bahkan lebih lemah dari kamu.”

1152

Dan wahai para penyembah berhala, sesembahan kamu itu bukan hanya tidak mampu menolong kamu atau membela dirinya. Yang lebih lemah dari itu pun mereka tak mampu. Jika kamu para penyembah berhala menyeru mereka, berhala-berhala itu, untuk memberi petunjuk kepada kebaikan dan kebenaran, mereka tidak dapat mendengarnya apalagi mengabulkan permintaan itu. Dan engkau wahai Nabi Muhammad lihat mereka, yakni berhala-berhala yang disembah oleh orang-orang musyrik itu ada di hadapanmu seolah-olah memandangmu, sebab berhala-berhala itu dibuat seakan-akan memandang orang yang di hadapannya dengan mata yang bersinar, padahal mereka tidak melihat, karena se-sungguhnya tidak memiliki mata dan tidak pula hati.

1153

Setelah ayat-ayat yang lalu mengecam dengan keras kaum musyrik dan sembahan mereka, pada ayat ini Allah menjelaskan kepada Nabi Muhammad tentang cara menghadapi kesesatan mereka. Jadilah engkau wahai Nabi Muhammad dan juga umatmu orang yang pemaaf, dan tidak meminta sesuatu yang akan menyulitkan orang lain dan suruhlah orang mengerjakan dan mengucapkan yang makruf, berupa kebajikan yang dipandang baik oleh akal, agama dan tradisi masyarakat, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh, teruslah melangkah dalam berdakwah.

1154

Rasul sebagai manusia, tentu saja dapat marah jika kemungkaran orang-orang musyrik telah mencapai puncaknya, dan setan akan memanfaatkan itu. Oleh karenanya, Nabi dan umatnya diingatkan, “Dan jika setan datang menggodamu dengan merayu secara halus, melalui suatu bisikan, seperti saat dirimu murka karena hujatan-hujatan jahat mereka, maka berlindunglah kepada Allah, dengan memohon pertolongan kepada-Nya, niscaya Dia akan mengusir bisikan-bisikan itu. Sungguh, Dia Maha Mendengar setiap ucapan, termasuk permohonanmu itu, dan Dia Maha Mengetahui setiap perbuatan, termasuk yang direncanakan oleh setan.”

1155

Setelah memberi petunjuk kepada Nabi Muhammad, kini petunjuk tertuju kepada kaum bertakwa secara umum. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, yang memberi batas pemisah antara diri mereka dengan perbuatan-perbuatan maksiat, sehingga menghalangi masuknya rayuan dan godaan setan yang dapat memalingkan mereka dari perintah Allah, apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat untuk berbuat dosa dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah yang telah memerintahkan untuk taat dan bertobat kepada-Nya, maka ketika itu juga, dengan cepat bagaikan tiba-tiba, mereka melihat dan menyadari kesalahan-kesalahannya.

1156

Dan mereka yang bertakwa itu akan selamat, meski teman-teman mereka, yakni orang kafir dan fasik, terus-menerus membantu setan-setan dari kalangan jin dan manusia dalam menyesatkan manusia di bumi, dan sikap mereka lebih buruk lagi, karena mereka tidak hanya membantu sekali atau dua kali, tetapi mereka giat melakukan bantuan tersebut secara terus-menerus dan tidak henti-hentinya menyesatkan dan melakukan perbuatan keji yang dilarang oleh Allah.

1157

Teman-teman mereka membantu mereka dalam kesesatan, dan juga kesesatan yang lain, yakni apabila engkau Nabi Muhammad tidak membacakan suatu ayat berupa kebenaranmu kepada mereka seperti apa yang mereka inginkan, atau karena dalam beberapa waktu tidak ada ayat yang turun kepadamu, mereka berkata, “Mengapa tidak engkau buat sendiri ayat itu dari apa yang kami usulkan, atau membuat Al-Qur'an yang lain dari pada menunggu kedatangannya?” Katakanlah wahai Nabi Muhammad kepada mereka, “Ini bukanlah kewenanganku dan aku tidak dapat melakukannya, sesungguhnya aku hanya mengikuti secara sungguh-sungguh apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku melalui Malaikat Jibril. Al-Qur'an ini adalah bukti-bukti yang nyata melebihi apa yang kamu minta, serta bersumber dari Tuhanmu. Di samping sebagai bukti yang jelas ia juga merupakan petunjuk kepada jalan kebenaran dan rahmat berupa kasih sayang Allah bagi orang-orang yang beriman.”

1158

Dan sampaikan juga bahwa apabila dibacakan ayat-ayat Al-Qur'an oleh siapa pun, maka dengarkanlah dengan penuh perhatian, dan diamlah sambil memperhatikan tuntunan-tuntunannya dengan tenang agar kamu mendapat rahmat dari Allah. Jika dibacakan Al-Qur'an, kita diperintahkan mendengar dan memperhatikan sambil berdiam diri, baik di dalam salat maupun di luar salat.

1159

Dan ingatlah Tuhanmu dengan sungguh-sungguh hingga keagungan dan kebesaran-Nya hadir dalam hatimu ketika membaca dan mendengar Al-Qur'an atau berzikir, dengan rendah hati dan rasa takut. Kamu akan merasakan kehadiran, kedekatan dan rasa takut pada-Nya. Lakukan itu dengan tidak mengeraskan suara. Tidak perlu kamu bersuara keras atau terlalu lemah. Lakukanlah zikir itu pada waktu pagi dan petang, agar kamu memulai dan mengakhiri harimu dengan mengingat Allah. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah, tidak mengingat Allah di setiap saat.

1160

Jangan enggan berzikir mengingat Allah dan jangan pula enggan membaca serta mempelajari petunjuk-petunjuk Al-Qur'an, karena sesungguhnya mereka yang ada di sisi Tuhanmu, yakni para malaikat dan juga hamba-hamba Allah, tidak sesaat pun merasa enggan untuk menyembah Allah dan mereka terus-menerus bertasbih menyucikan-Nya dari sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya, dan hanya kepada-Nya semata mereka bersujud, maka tirulah mereka. Ayat ini adalah salah satu “ayat sajdah” yang disunahkan kita bersujud setelah membacanya atau mendengarnya baik di dalam salat maupun di luar salat. Sujud ini dinamakan “sujud tilawah”.

1161

Ketika terjadi Perang Badar Besar, antara kaum mukmin dan pasukan musyrik, kemenangan yang gemilang ada di pihak orang-orang mukmin. Harta rampasan pun cukup banyak melimpah, sehingga sempat mengundang perselisihan menyangkut persoalan pembagiannya. Mereka para sahabat menanyakan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, tentang bagaimana cara pembagian harta rampasan perang Badar. Sebagai jawaban, katakanlah kepada mereka, “Harta rampasan perang itu adalah milik Allah dan Rasul, sehingga Rasul yang akan membagikannya menurut ketentuan Allah. Janganlah kalian berbeda pendapat menyangkut persoalan harta itu, cukuplah kalian menjadikan rasa takut dan taat pada Allah sebagai simbol kebanggaan kalian, maka bertakwalah kepada Allah. Hindari perselisihan yang akan terjadi akibat pembagian harta rampasan dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu, serta jadikanlah rasa cinta kasih dan keadilan sebagai asas tali persaudaraan. Dan taatlah kepada Allah dalam segala perintah dan larangan-Nya dan demikian juga kepada Rasul-Nya jika memang kamu adalah orang-orang yang beriman yang telah mantap keimanan dalam hati."

1162

Sebagian sifat mereka yang menyandang predikat mukmin sejati disebutkan di sini, yaitu; Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dengan sebenar-benarnya, yang mantap keimanannya, adalah mereka yang apabila disebut nama Allah dengan sifat-sifat keagungan dan kemuliaan-Nya gemetar hatinya karena mereka sadar akan kekuasaan dan keagungan-Nya, dan apabila dibacakan oleh siapa pun ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah kuat imannya. Semakin mereka mendengar ayat-ayat Al-Qur'an dibacakan, semakin kokoh keimanan mereka dan semakin mendalam rasa tunduk serta semakin bertambah pengetahuan mereka pada Allah. Dan oleh karena itu, hanya kepada Tuhan mereka senantiasa bertawakal dan berserah diri setelah berusaha keras, sehingga tidak berharap dan gentar kepada selain-Nya.

1163

Selain memiliki keimanan yang mantap dan kuat, serta amal kalbu lainnya, secara lahiriah orang mukmin sejati adalah orang-orang yang melaksanakan salat secara berkesinambungan sesuai waktu dan tatacara yang telah ditetapkan, dengan penuh rasa khusyuk dan ikhlas, dan mereka yang menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka sesuai ketentuan.

1164

Setelah menjelaskan beberapa bentuk amal yang berkaitan dengan hati, anggota tubuh dan harta, Allah menjelaskan bahwa mereka yang memiliki sifat-sifat seperti tersebut di atas itulah orang-orang yang benar-benar beriman, lahir dan batin, yang sempurna lagi mantap imannya. Mereka akan memperoleh derajat-derajat yang tinggi di sisi Tuhannya, sesuai dengan amal mereka. Dan ampunan atas segala dosa mereka serta rezeki yang mulia berupa kehidupan yang baik di dunia dan kehidupan yang membahagiakan di akhirat.

1165

Sesungguhnya kemenangan itu bersumber dari Allah, tempat bergantungnya segala urusan. Persengketaan orang-orang beriman menyangkut soal pembagian harta rampasan perang itu mirip keadaan mereka ketika Allah memberi perintah kepada mereka untuk memerangi orang-orang musyrik di Badar. Sebagaimana keadaan kaum muslim ketika berselisih soal pembagian harta rampasan, lalu Allah dan RasulNya mengambil alih pembagian itu, demikian pula ketika Tuhanmu menyuruhmu pergi dari rumahmu di Madinah untuk menghadang kafilah Quraisy dan berperang di Badar dengan cara dan tujuan yang benar melalui wahyu, meskipun sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu benar-benar tidak menyukainya ikut keluar menghadang musuh. Ketidaksenangan mereka sekarang soal pembagian harta rampasan sama dengan ketidaksenangan mereka dahulu ketika diperintah ke Badar, tetapi kemudian terbukti pilihan Allah-lah yang menghasilkan kemenangan dan kebahagiaan.

1166

Sebagai bukti ketidaksenangan mereka untuk keluar ke Badar, mereka, yakni golongan yang enggan berperang itu membantahmu wahai Nabi Muhammad tentang kebenaran, yakni keharusan keluar kota menghadang kafilah setelah nyata bahwa mereka pasti akan menang sesuai janji Allah. Karena ketidaksenangan mereka yang didasari rasa enggan dan takut pada akibat-akibat perang itu, seakan-akan ketika berangkat menuju medan laga, mereka bagaikan orang yang dihalau menuju kepada kematian, sedang mereka terus-menerus melihat sebab-sebab kematian itu.

1167

Kemudian Allah mengingatkan orang-orang mukmin tentang janji Allah kepada Rasul-Nya. Dan ingatlah wahai orang-orang yang beriman ketika Allah Yang Mahakuasa menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan yang kamu hadapi adalah untukmu, yaitu kamu akan menang menghadapi pasukan bersenjata dan berkekuatan yang datang dari Mekah di bawah pimpinan 'Utbah bin Rabi'ah bersama Abu Jahal, sedang kamu sangat menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah untukmu, yaitu kafilah Abu Sufyan yang membawa dagangan dari Syam (Suriah). Kalian lebih berkeinginan untuk memerangi mereka yang membawa komoditi dagang dan tidak memiliki kekuatan. Tetapi Allah hendak membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya yang diturunkan berkenaan dengan perintah memerangi pasukan yang bersenjata dan berkekuatan serta janji-janji kemenangan dari Allah, dan Allah berkehendak memusnahkan orang-orang kafir sampai ke akar-akarnya, dengan memenangkan orang-orang mukmin. Mereka yang hendak terjun ke medan perang, biasanya berangan-angan untuk berhadapan dengan musuh yang sedikit jumlahnya, tidak mau bertemu musuh yang lebih kuat dan ingin mendapatkan harta rampasan yang banyak. Tapi ditegaskan di sini bahwa Allah berkehendak lain. Dia ingin mengangkat syiar agama, memproklamirkan kebenaran dan membasmi kekufuran.

1168

Juga, agar Allah memperkuat yang hak, kebenaran yang sempurna, yakni agama Islam dan menghilangkan yang batil, yaitu syirik dan segala hal yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, walaupun orang-orang yang berdosa, kaum musyrik dan musuh-musuh Islam itu tidak menyukainya.

1169

Begitulah kemenangan diraih oleh umat Islam berkat pertolongan Allah. Kemenangan dalam peperangan itu melibatkan para malaikat. Para sahabat yang terlibat dalam perang tersebut diperintah; Ingatlah ketika kamu Nabi Muhammad memohon pertolongan kepada Tuhanmu dengan diamini pasukan kaum muslim, supaya menganugerahkan kemenangan dalam Perang Badar, lalu diperkenankan-Nya bagimu seraya menyampaikan kepada seluruh anggota pasukan kaum muslim melalui dirimu bahwa, “Sungguh, Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut untuk mendukung dan terlibat perang bersama kamu.”

1170

Meski berita keterlibatan malaikat sangat menggembirakan, tetapi jangan menduga bantuan pasukan malaikat itu adalah sebab kemenangan. Dan tidaklah Allah menjadikannya, yakni pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira berupa kemenangan bagi kamu kaum Muslim agar hatimu menjadi tenteram karenanya dan terus maju. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah, bukan dari kekuatan pasukanmu dan atau bantuan malaikat. Kemenangan hanya diraih dengan restu dan kehendak Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, tidak dapat dikalahkan oleh siapa pun, Mahabijaksana, dalam menetapkan segala urusan sebagaimana mestinya sesuai dengan ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu.

1171

Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah nikmat Allah yang lain, yaitu ketika kamu kekurangan perbekalan air dan di saat kalian dicekam rasa takut pada musuh, lalu Allah membuat kamu mengantuk sehingga beberapa saat kamu terlena dan tidak menghiraukan sesuatu, dan dengan demikian kamu dapat beristirahat menghilangkan kepenatan. Itu dilakukan oleh Allah untuk memberi ketenteraman dari-Nya, dengan hilangnya rasa takut, dan di antara nikmat lainnya Allah juga menurunkan air hujan dari langit kepa-damu. Air hujan itu berguna untuk menyucikan kamu dengan hujan itu, yakni dengan menggunakannya untuk berwudu, mandi wajib dan sunah, dan hujan itu juga menghilangkan gangguangangguan setan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu dalam menghadapi musuh serta memperteguh telapak kakimu, sebab tanah berupa pasir yang disiram air akan menjadi padat, sehingga mudah diinjak dan tidak membuat kaki tergelincir atau terbenam di pasir. Dengan cara itu pula Allah memperteguh pendirian kaum muslim.

1172

Semua itu adalah peringatan bagi mereka yang berjuang di jalan Allah dan bertawakal kepada-Nya, bahwa kemenangan pasti akan datang. Nikmat dan berita gembira lainnya yang juga harus disyukuri dan selalu diingat adalah ketika Tuhanmu wahai Nabi Muhammad mewahyukan kepada para malaikat yang dikirim untuk memperkuat pasukan kaum muslim pada Perang Badar tentang tugas-tugas mereka, “Sesungguhnya Aku bersama kamu, membantu dan melindungimu. Yakinlah akan kemenangan, sebab siapa yang ditemani Allah pasti menang, maka karena itu teguhkanlah hati dan pendirian orang-orang yang telah beriman dengan berbagai cara.” Karena Aku bersama kamu semua, maka kelak akan Aku berikan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, sehingga pasukan mereka akan kocar-kacir, maka pukullah dan tebaslah bagian yang di atas leher mereka, karena dalam peperangan, sasaran yang mematikan adalah leher, dan apabila lawan memakai baju besi, sehingga sulit dikalahkan, maka tangannya yang dilumpuhkan, pukullah tiap-tiap ujung jari mereka, agar tidak dapat memegang senjata, seperti: pedang, tombak, dan lain-lainnya sehingga mudah ditawan.

1173

Ketentuan yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya Nabi Muhammad; dan barang siapa terus menerus menentang Allah dan Rasul-Nya, sungguh, Allah sangat keras siksa-Nya.

1174

Demikianlah hukuman dunia yang ditimpakan atasmu, wahai para pembangkang, maka rasakanlah hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang kafir ada lagi selain siksa duniawi tersebut berupa azab neraka.

1175

Setelah ayat-ayat yang lalu menjelaskan dukungan Allah terhadap kaum muslim dan kemenangan yang dianugerahkan kepada mereka, pada ayat ini Allah menjelaskan hakikat kemenangan dan tugas mereka ketika menghadapi musuh. Wahai orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir yang menentang Allah dan Rasul-Nya dalam barisan yang akan menyerangmu dan mengancam keberada-anmu, maka janganlah kamu berbalik mundur membelakangi mereka, sehingga kalah. Tetaplah tegar menghadapi mereka, sebab Allah bersama kamu untuk memenangkanmu.

1176

Dan barang siapa yang tidak mempunyai keberanian menghadapi musuh lalu mundur pada waktu itu karena takut, melarikan diri, dan meninggalkan medan laga, kecuali berbelok untuk menerapkan siasat perang dengan berpura-pura seakan dia mundur, atau tujuannya membelakangi karena hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain sebagai tambahan kekuatan, maka sungguh, orang itu kembali dengan membawa kemurkaan besar dari Allah, dan tempatnya kelak setelah kematiannya jika tidak bertobat ialah neraka Jahanam, itulah seburuk-buruk tempat kembali.

1177

Apabila kamu telah memenangkan peperangan itu dan berhasil membunuh musuh, maka ketahuilah sesungguhnya itu bukan sematamata karena kekuatan kalian. Allahlah yang memenangkan kalian dan Dialah yang membunuh mereka dengan jalan memberikan kekuatan pada kalian dan meniupkan ke dalam jiwa orang-orang kafir itu rasa takut dan gentar. Maka sebenarnya bukan kamu kaum muslim yang membunuh mereka pada saat Perang Badar, melainkan Allah yang membunuh mereka dengan jalan memberikan kekuatan pada kalian dan meniupkan ke dalam jiwa orang-orang kafir itu rasa takut dan gentar. Dan demikian pula bukan engkau Nabi Muhammad yang melempar batu-batu kecil ketika engkau melempar, tetapi Allah yang melempar dengan menyampaikan lemparanmu itu ke muka orang-orang musyrik, karena akibat dari lemparan itu tidak mungkin terjadi jika yang melakukannya makhluk biasa. Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin yang mantap imannya, dengan kemenangan yang baik. Sungguh, Allah Maha Mendengar doa dan ucapanmu, baik yang disembunyikan maupun yang dinyatakan, Maha Mengetahui apa yang lebih maslahat untuk hamba-Nya.

1178

Demikianlah karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu, dan sungguh, Allah selalu melemahkan tipu daya orang-orang kafir sehingga tidak berhasil, agar mereka tunduk kepada kebenaran atau binasa. Karena itu jangan ragu menghadapi musuh-musuh agama Allah kapan dan di mana pun.

1179

Demikianlah Allah akan melemahkan tipu daya orang-orang kafir, oleh karenanya jika kamu kaum kafir meminta keputusan perihal siapa yang benar, dengan cara bergelantungan pada kain penutup Kakbah, agar Dia memutuskan perkara antara kamu dengan orang-orang beriman, maka sesungguhnya keputusan telah datang kepadamu yaitu kemenangan kaum muslim pada Perang Badar; dan jika kamu berhenti memusuhi Rasul dan tidak melakukan hal-hal lain yang tidak direstui Allah, maka itulah yang lebih baik bagimu; dan jika kamu kembali melakukan kedurhakaan serupa, dan memerangi Nabi Muhammad dan para pengikutnya, niscaya Kami kembali mengalahkan kamu dan memberi pertolongan kepada kaum muslim seperti saat Perang Badar; dan pasukanmu yang bergelimang dosa tidak akan dapat menolak sesuatu bahaya sedikit pun darimu, biarpun jumlah pasukan dan perlengkapannya banyak. Sungguh, Allah beserta orang-orang beriman yang percaya dan tunduk pada kebenaran.

1180

Kemenangan gemilang yang diraih kaum muslim pada perang Badar adalah karena ketaatan mereka mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Di sisi lain, malapetaka yang dialami oleh kaum musyrik adalah karena pembangkangan dan keberpalingan mereka dari tuntunan-Nya, karena itu ayat ini mengingatkan, “Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, yakni buktikan keimananmu dalam sikap dan tingkah laku, dan janganlah kamu berpaling sedikit dan sesaat pun dari-Nya, padahal kamu mendengar perintah-perintah-Nya yang disampaikan kepadamu,

1181

dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang munafik atau musyrik yang berkata, “Kami mendengarkan”, yakni mengetahui apa yang disampaikan kepada kami, padahal mereka terus-menerus tidak mendengarkan dan tidak mengamalkan karena hati mereka mengingkarinya.”

1182

Ayat ini secara tidak langsung menyindir orang-orang yang mendengar tuntunan agama tetapi enggan mengamalkannya, yaitu dengan mengingatkan bahwa sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk, termasuk manusia, dalam pandangan Allah ialah mereka yang tuli, sehingga tidak dapat mendengar tuntunan dan memahami kebenaran, dan bisu sehingga tidak dapat berbicara, yaitu orang-orang yang tidak mengerti. Mereka memang tidak mau mendengar, mengatakan, dan memikirkan yang benar.

1183

Masih berkaitan dengan mereka yang tidak mendengar dan tidak menggunakan akalnya, ayat ini menegaskan sekiranya Allah berkehendak mengetahui dengan ilmu-Nya yang azali, bahwa ada keinginan untuk menerima dan mengamalkan kebaikan pada mereka, tentu Dia jadikan mereka dapat mendengar sehingga memperoleh hidayah. Pengandaian dalam ayat ini bukan berarti Allah tidak tahu, tetapi Allah Mahatahu bahwa pada mereka tidak ada kebaikan. Dan jika Allah menjadikan mereka dapat mendengar dan memahamai kebenaran, niscaya mereka akan tetap meninggalkan juga apa yang mereka dengar itu, dan mereka dalam keadaan memalingkan diri dari kebenaran, sebab mereka telah dikuasai hawa nafsu.

1184

Pada ayat ke-20 Allah menuntut orang-orang beriman untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan selanjutnya mengecam mereka yang enggan mendengar dan menggunakan akalnya, maka sebagai kesimpulannya Allah meminta orang beriman untuk memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya. Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah sebagai bukti keimananmu seruan Allah dan Rasul Nabi Muhammad, dengan sepenuh hati apabila dia, yakni Rasul menyerumu kepada sesuatu ajakan apa pun, karena seruan itu merupakan sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dengan mengerjakan perintah dan menegakkan hukum Allah yang menjamin kehidupan jiwa, raga, pikiran, dan kalbu kalian. Memenuhi seruan itu akan mendatangkan kebaikan dalam hidup di dunia dan akhirat. Dan ketahuilah, dengan penuh keyakinan, bahwa sesungguhnya Allah akan membuat dinding pemisah yang akan membatasi antara manusia dan keinginan hatinya jika mendapat bisikan hawa nafsu, karena Dialah Yang menguasai seluruh jiwa dan raga manusia. Dan ketahuilah sesungguhnya kepada-Nyalah, tidak kepada lainNya, kamu akan dikumpulkan untuk diminta pertanggungjawaban dan masing-masing akan mendapat balasan yang setimpal.

1185

Dan di samping kamu berkewajiban memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya, peliharalah dirimu dari siksaan yang ketika datang sekali-kali tidak hanya menimpa secara khusus orang-orang yang zalim saja, yakni yang melanggar dan enggan memperkenankan seruan Rasul, di antara kamu, tetapi juga kepada mereka yang membiarkan kemungkaran merajalela. Lindungilah diri kalian dari dosa-dosa besar yang merusak tatanan masyarakat. Jauhilah sikap enggan berjihad di jalan Allah, perpecahan dan rasa malas melaksanakan kewajiban amar makruf nahi mungkar. Karena, akibat buruk dosa itu akan menimpa semua orang, tidak khusus hanya orang yang berbuat kejahatan saja. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.

1186

Salah satu bentuk bencana yang menimpa semua pihak-yang terlibat langsung dalam dosa atau tidak-adalah kekacauan dalam masyarakat, kegelisahan dan hilangnya rasa aman, serta penindasan. Ketika hukum itu diabaikan, semua orang merasa cemas sebagaimana pernah dialami masyarakat di Mekah. Oleh karenanya, mereka diingatkan kembali tentang itu agar dapat mensyukuri nikmat Allah. Dan ingatlah wahai kaum muslim-meski saat ini kamu telah menjadi bangsa yang kuat-masa-masa ketika kamu para muhajirin masih berjumlah sedikit, lagi tertindas karena satu dan lain sebab di bumi Mekah, atau di mana saja di persada bumi ini. Dan kamu dicekam rasa takut orang-orang Mekah atau di mana saja yang merupakan musuh-musuhmu akan menculik kamu satu per satu. Kemudian kamu berhijrah atas perintah Allah ke kota Yasrib (Madinah) atau ke mana saja yang ditetapkan Allah, maka Dia memberi kamu tempat menetap di Madinah atau lainnya dan menjadikan kamu kuat dengan pertolongan-Nya, terutama saat terjadi Perang Badar, dan menganugerahkan kepada kamu rezeki berupa harta rampasan perang dan lainnya yang baik-baik agar kamu bersyukur atas pemberian itu dan terus berjuang demi menjunjung tinggi kalimat yang benar.

1187

Bersyukur adalah sebuah keharusan, sebab aneka nikmat tersebut bersumber dari Allah. Tidak bersyukur berarti mengkhianati nikmat tersebut dari Pemberinya, karena itu Allah menyatakan, “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati, yakni mengurangi sedikit pun hak Allah sehingga mengkufurinya atau tidak mensyukurinya, dan juga jangan mengkhianati Rasul, yakni Nabi Muhammad, tetapi penuhilah seruannya, dan juga janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu oleh siapa pun, baik amanat itu adalah amanat orang lain maupun keluarga; seperti istri dan anak, muslim atau non-muslim, sedang kamu mengetahui bahwa itu adalah amanat yang harus dijaga dan dipelihara.” Segala sesuatu yang berada dalam genggaman manusia adalah amanat Allah yang harus dijaga dan dipelihara.

1188

Salah satu bentuk motivasi mengkhianati amanat Allah dan RasulNya adalah cinta kepada harta dan anak yang berlebihan. Maka pada ayat ini Allah menyatakan, “Dan ketahuilah bahwa hartamu yang merupakan titipan Allah kepadamu dan anak-anakmu yang merupakan anugerah Allah itu hanyalah sebagai cobaan. Maka, janganlah berlebihan dalam mencintai harta dan anak melebihi cinta pada Allah. Cinta harta dan anak yang berlebihan membuat seseorang enggan memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya karena takut atau kikir, sebab panggilan tersebut menuntut tanggung jawab dan pengorbanan. Dan ketahuilah, sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar, jauh lebih besar daripada harta dunia dan anak keturunan.”

1189

Dalam menghadapi ujian hidup, apalagi menyangkut anak dan harta, manusia seringkali bingung dan sulit menentukan sikap. Maka melalui ayat ini Allah menjelaskan cara untuk menyingkirkan kebingungan itu. Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, patuh pada perintah Allah dalam kesendirian atau di tengah keramaian, niscaya Dia akan memberikan karunia berupa furqan, yakni kemampuan membedakan antara yang hak dan batil kepadamu, dan menghapus segala kesalahanmu dengan menutupinya di dunia dan akhirat serta tidak menuntut pertanggungjawabanmu, dan mengampuni dosadosa-mu. Allah memiliki karunia yang besar.

1190

Nabi Muhammad pun diingatkan oleh Allah tentang nikmat yang harus disyukuri, terutama ketika Allah menyelamatkannya dari upaya jahat orang-orang kafir Mekah. Dan ingatlah wahai Nabi Muhammad, ketika tokoh dan pemuka orang-orang kafir Mekah, terutama dari kalangan kaum Quraisy memikirkan dan merencanakan tipu daya terhadapmu Nabi Muhammad untuk mence-lakakanmu dengan menangkap dan memenjarakanmu, atau membunuhmu, atau mengusirmu dari Mekah. Mereka selalu memikirkan dan membuat tipu daya dan Allah membuat apa yang serupa dengan tipu daya yang lebih hebat, sehingga menggagalkan tipu daya mereka itu. Mereka mengatur rencana jahat, tapi Allah juga punya rencana menyelamatkan dirimu dari kejahatan mereka. Dan rencana Allah itu lebih baik, lebih kuat dan lebih unggul, karena Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya.

1191

Begitulah rencana makar mereka terhadap Rasulullah, dan masih ada lagi sikap buruk mereka terhadap apa yang diturunkan kepada beliau. Dan perhatikanlah sikap permusuhan yang diperlihatkan oleh orang-orang kafir apabila ayat-ayat Kami, yakni ayat-ayat Al-Qur'an, dibacakan atau disampaikan oleh siapa pun kepada mereka. Kebodohan dan keangkuhan mereka yang sangat, mendorong mereka untuk berkata, “Sesungguhnya kami telah mendengar ayat-ayat seperti ini. Ia biasa biasa saja, tidak memiliki keistimewaan, jika kami menghendaki niscaya kami dapat membacakan atau membuat yang seperti ini. Yang dibacakan dari ayat-ayat Al-Qur’an ini tidak lain hanyalah dongeng orang-orang terdahulu.”

1192

Mereka bukan hanya melecehkan Rasulullah dan Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya, tetapi juga menantang Allah. Dan ingatlah wahai Nabi Muhammad, ketika mereka, yakni orang-orang musyrik berkata guna mengelabui orang lain seakan-akan apa yang mereka ucapkan tentang Al-Qur'an memang benar dan sesuai keyakinan mereka, “Ya Allah, jika Al-Qur'an yang dibawa oleh Muhammad ini benar wahyu dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu-batu yang benar-benar turun, atau batu-batu sebanyak hujan dari langit, atau kalau siksa itu bukan berupa batu, maka datangkanlah kepada kami azab yang pedih.”

1193

Tetapi permohonan mereka yang bersifat menantang itu, tidak segera dikabulkan oleh Allah, sebab dengan hikmah-Nya Allah sekali-kali tidak akan menghukum mereka sekarang dengan siksa duniawi yang berat dan memusnahkan, selama engkau Nabi Muhammad berada di antara mereka dengan harapan mereka menyambut seruanmu itu. Dan sekali-kali tidaklah pula Allah akan menghukum mereka secara mantap dan langgeng di masa yang akan datang, sedang mereka masih memohon ampunan, menyadari dan meninggalkan kekeliruan mereka.

1194

Allah bukannya tidak akan menyiksa mereka, tetapi hanya menangguhkan, karena Nabi Muhammad masih berada di tengah mereka dan juga karena masih ada yang beristigfar. Pada waktunya mereka tetap akan disiksa. Dan mengapa Allah tidak menghukum mereka padahal mereka wajar untuk disiksa, antara lain karena mereka menghalang-halangi orang secara terus-menerus untuk mendatangi Masjidilharam guna beribadah dan menghormatinya. Mereka berdalih bahwa mereka adalah auliya’-nya; pembina, pemelihara dan penguasanya, padahal mereka bukanlah auliya', yakni orang-orang yang berhak menguasai, membina, dan memelihara-nya? Sesungguhnya para auliya', yakni orang-orang yang berhak menguasai, membina, dan memelihara-nya tidak lain hanyalah orang-orang yang bertakwa, yakni yang benar-benar telah mantap ketakwaan dalam jiwanya, bukan sekadar orang yang beriman, apalagi orang yang bergelimang dalam dosa. Demikian seharusnya, tetapi kebanyakan mereka, yakni kaum musyrik, tidak mengetahui siapa yang seharusnya membina dan memelihara masjid, sehingga menguasai sesuatu yang semestinya menjadi hak orang lain. Mereka pun tidak mau memahami agama dan mengerti kedudukan masjid itu di sisi Allah.

1195

Salah satu bukti ketidaklayakan mereka mengelola Masjidilharam adalah seperti diuraikan pada ayat ini. Dan apa yang mereka anggap sebagai salat mereka yang seharusnya dilakukan dengan dengan penuh khusyuk, ketulusan, dan penghormatan kepada Allah, apalagi itu dilakukan di sekitar Baitullah itu, tidak lain hanyalah siulan dan tepuk tangan. Maka kelak ketika azab telah jatuh, dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah azab disebabkan sejak dahulu hingga kini kamu terus-menerus melakukan kekufuran. Terimalah kematian kamu di medan perang, agar kesyirikan itu menjauh dari Masjidilharam, dan kematian itu tidak lain akibat kekufuran kamu.”

1196

Demikianlah, perbuatan buruk mereka akan sia-sia dan berbuah azab. Demikian pula harta mereka akan sia-sia seperti dijelaskan pada ayat ini. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, yang mengingkari ayat-ayat dan menyekutukan Allah, bertekad untuk terus-menerus menginfakkan harta mereka dengan tujuan untuk menghalang-halangi orang lain dari jalan Allah. Mereka akan terus menginfakkan harta itu, kemudian setelah beberapa lama apa yang mereka lakukan itu menjadi sebab penyesalan bagi mereka, penyesalan yang sangat besar karena mereka hilang dan tujuan mereka tidak tercapai, dan akhirnya mereka akan dikalahkan. Harta itu akan musnah dan sia-sia, sebab mereka tidak akan mampu menghalangi orang dari jalan Allah, dan semua itu hanya akan melahirkan penyesalan dan rasa sakit. Mereka akan dikalahkan dalam perang dan kelak ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang kafir itu, yang tetap atau bertambah kekufurannya, akan dikumpulkan, selama mereka masih mempertahankan kekufuran.

1197

Allah mengalahkan mereka yang membelanjakan harta untuk menghalang-halangi orang dari jalan Allah dan mengumpulkan mereka di neraka jahannam agar dengan itu Allah memisahkan golongan manusia yang buruk, yang jiwa, tingkah laku, dan ucapannya kotor, dari yang baik, yang hati dan budinya luhur dan ucapan serta tingkah lakunya terpuji. Dan juga agar Allah menjadikan golongan yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu demikian sempit tempat mereka dikumpulkan itu dan demikian menyatu, sehingga kesemuanya ditumpukkan-Nya satu di atas yang lain bagaikan barang-barang yang tidak berharga, dan dimasukkan-Nya semua tumpukan itu ke dalam neraka Jahanam. Mereka itulah orang-orang yang rugi di dunia dan akhirat.

1198

Meskipun ucapan Tuhan itu bernada keras dan berisi ancaman, akan tetapi pintu tobat masih tetap terbuka lebar. Maka katakanlah wahai Nabi Muhammad kepada orang-orang yang kafir itu, yakni Abu Sufyan dan kawan-kawannya, serta siapa pun yang tidak percaya keesaan Allah dan berusaha memadamkan cahaya ajaran-Nya, “Jika mereka berhenti dari kekafirannya dan memeluk Islam serta tidak memerangi Nabi Muhammad dan para pengikutnya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu; dan jika mereka kembali lagi melakukan dosa serupa dan memerangi Nabi, maka Allah akan menjatuhkan sanksi atas mereka, karena sungguh, berlaku kepada mereka sunnah, yakni ketetapan Allah, terhadap orang-orang dahulu yang disegerakan jatuhnya sanksi sehingga binasa. Allah akan memenangkan kebenaran atas kebatilan, selama orang-orang yang berpihak pada kebenaran itu tetap tunduk kepada-Nya dan mengikuti ketentuan-ketentuan untuk menang.

1199

Ayat yang lalu mengancam jatuhnya siksa bagi yang melanjutkan pembangkangan. Salah satu cara Allah menyiksa adalah melalui kaum muslim, karena itu ayat ini memerintahkan kaum muslim bahwa jika mereka terus membangkang dan berusaha menghalangi kebebasan, maka bertindaklah dan perangilah terus mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, yakni kekacauan, penganiayaan terhadap kaum mukmin dan atau syirik, dan supaya agama atau ketaatan seluruhnya hanya bagi Allah semata. Jika mereka berhenti dari penganiayaan dan atau kemusyrikan serta berpihak pada kebenaran, maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan sekecil dan tersembunyi apa pun, lahir dan batin, sehingga memperlakukan mereka seimbang dengan sikap dan kelakuan mereka.

1200

Dan jika mereka berpaling dari ajakanmu untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan tidak menghentikan penganiayaan, maka ketahuilah dengan penuh keyakinan bahwa sesungguhnya Allah pelindungmu, karena itu jangan khawatirkan ancaman mereka, serahkan sepenuhnya kepada Allah setelah kamu berusaha sesuai kemampuan kamu. Dia adalah sebaik-baik pelindung, karena tidak ada yang dapat membatalkan perlindungan-Nya, dan tidak ada selain-Nya yang dapat memberi perlindungan, dan Dia juga adalah sebaik-baik penolong, karena selain Allah boleh jadi suatu ketika melemah dan tidak mampu menolong.

1201

Setelah memerintahkan umat Islam memerangi orang-orang kafir jika mereka memerangi umat Islam, maka pada ayat ini Allah menjelaskan ketentuan pembagian ganimah, yang ketentuannya hanya dilakukan oleh Allah semata. Karena itu, ketahuilah, wahai orang-orang beriman, sesungguhnya segala yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, yaitu harta yang diperoleh dari orang-orang kafir melalui pertempuran, maka seperlima untuk Allah, Rasul yang digunakan untuk kemaslahatan umat yang ditetapkan sendiri oleh beliau, kerabat Rasul, Bani Hasyim dan Bani Muatt­alib, anak yatim, karena mereka kehilangan orang tua yang bertanggung jawab untuk membiayai hidupnya, orang miskin yang membutuhkan bantuan, dan ibnu sabil, yaitu orang yang kehabisan bekal ketika sedang dalam perjalanan. Demikian ini, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan berupa ayat-ayat yang berfungsi untuk penguatan mental dan pertolongan, kepada hamba Kami, Nabi Muhammad, di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan pada Perang Badar, 17 Ramadan tahun kedua Hijriah, yang dalam hitungan kalian kalah, sementara mereka menduga keras akan memperoleh kemenangan, ternyata kaum musliminlah yang memperoleh kemenangan berkat pertolongan Allah, sebab Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, termasuk memenangkan kelompok kecil atas kelompok yang besar.

1202

Ayat berikutnya menginformasikan tentang faktor penting yang membuat Perang Badar yang sesungguhnya tidak seimbang itu benarbenar terjadi, yaitu ketika kalian, wahai orang-orang mukmin, berada di pinggir lembah yang dekat ke arah kota Madinah, dan mereka, orangorang kafir, berada di pinggir lembah yang jauh dari kota Madinah sedang kafilah itu yang dipimpin oleh Abu Sufyan berada lebih rendah, yakni lebih dekat dari kalian, kira-kira 5 mil saja. Sekiranya kalian mengadakan persetujuan untuk menentukan hari pertempuran, niscaya kalian berbeda pendapat dalam menentukan-nya karena jumlah kalian jauh lebih sedikit dibanding jumlah pasukan kafir, tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan atau mesti terjadi dalam kehidupan, yaitu meninggikan kalimat-Nya dengan memberi kemenangan dan kemuliaan kepada kaum muslim serta kehancuran dan kehinaan bagi orang-orang kafir. Demikian ini, agar orang yang binasa atau terbunuh dalam peperangan itu binasa dengan bukti yang nyata, yakni melihat dan mengalami sendiri akibat kedurhakaannya dan agar orang yang hidup atau selamat dari pertempuran itu hidup dengan bukti yang nyata juga, yaitu dengan melihat bukti kekuasaan Allah. Sungguh, Allah Maha Mendengar permohonan orang-orang beriman agar diberi kemenangan pada perang yang sangat menentukan tersebut, Maha Mengetahui keadaan mereka bahwa mereka memang berhak atas pertolongan itu.

1203

Lebih lanjut dijelaskan dengan rinci terjadinya Perang Badar yang tidak seimbang tersebut. Ingatlah wahai Nabi Muhammad, ketika Allah memperlihatkan jumlah mereka, pasukan kafir, di dalam mimpimu berjumlah sedikit, lalu engkau menyampaikan kepada sahabat-sahabatmu sehingga mereka kuat mentalnya dan lebih berani. Sebab, sekiranya Allah memperlihatkan mereka berjumlah banyak, tentu kalian, wahai orang-orang mukmin, menjadi gentar dan tentu kalian akan berbantah-bantahan dalam urusan itu menyangkut keterlibatan mereka pada Perang Badar tersebut, tetapi Allah telah menyelamatkan kamu dengan cara menunjukkan jumlah mereka terlihat sedikit dan lemah melalui mimpi Nabi. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang ada dalam hatimu, termasuk rasa berani dan gentar dalam menghadapi peperangan.

1204

Setelah menjelaskan apa yang dilihat oleh Nabi dalam mimpi, maka pada ayat ini dijelaskan apa yang dilihat kaum muslim dengan mata kepala sendiri di medan perang. Ingatlah ketika Allah memperlihatkan mereka, orang-orang kafir, kepada kalian ketika kalian berjumpa dengan mereka seakan-akan berjumlah sedikit menurut penglihatan mata kalian di medan perang; dan kalian, wahai orang-orang mukmin, diperlihatkan-Nya seakan-akan berjumlah sedikit menurut penglihatan mereka sebelum bertemu di medan pertempuran. Demikian itu karena Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan. Hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan, sehingga tidak ada satu pun yang terlepas dari kehendak-Nya. Peristiwa Perang Badar seharusnya menguatkan mental dan keyakinan setiap orang mukmin bahwa Allah pasti menolong hamba-Nya yang memiliki keimanan yang benar, meski pertolongan itu datang dengan cara yang unik dan tidak masuk akal.

1205

Usai memaparkan kenikmatan yang Allah karuniakan kepada umat Islam pada Perang Badar, seperti kemenangan dan ganimah, pada ayat ini Allah mengajarkan apa yang seharusnya dilakukan seorang mukmin saat menghadapi musuh. Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan musuh, maka berteguh hatilah dengan tetap menunjukkan keberanian setelah melakukan persiapan yang matang dan janganlah gentar apalagi melemah dalam membela kebenaran, dan sebutlah nama Allah banyak-banyak, yakni berzikir dan berdoalah semoga Allah memberikan kemenangan agar kamu beruntung.

1206

Bukan hanya itu, orang-orang mukmin juga diperintahkan agar senantiasa menghiasi diri dengan menaati Allah dan Rasul-Nya. Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih atau saling berdebat yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan bahkan kekuatan kalian hilang sehingga tidak berdaya sama sekali; dan bersabarlah ketika menghadapi musuh dalam situasi dan kondisi apa pun. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar. Allah akan selalu menolong hamba-hamba-Nya yang membela dan mempertahankan kebenaran dengan penuh kesabaran, kesungguhan, dan semata-mata didasari atas ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.

1207

Di samping itu, janganlah kalian, wahai kaum mukminin, seperti orang-orang musyrik yang keluar dari kampung halamannya, Mekkah, dengan rasa angkuh dan ingin dipuji orang dengan mengatakan bahwa mereka berperang agar semua orang tahu kalau mereka itu adalah orang-orang yang kuat ddan tangguh, serta menghalang-halangi dirinya sendiri dan orang lain dari jalan Allah. Allah meliputi segala yang mereka kerjakan, yakni sikap mereka yang menentang kebenaran, angkuh dan ria; yang pada saatnya mereka akan mendapat balasan yang setimpal.

1208

Setelah beberapa ayat sebelumnya memaparkan berbagai hal yang terkait dengan Perang Badar, maka ayat ini menjelaskan kebohongan janji setan terhadap kaum musyrik pada Perang Badar tersebut. Ingatlah ketika setan menjadikan terasa atau terlihat indah bagi mereka, orang-orang musyrik, perbuatan dosa mereka, yakni berperang melawan kebenaran dan seraya mengatakan, “Tidak ada seorang pun yang dapat mengalahkan kalian, wahai orang-orang musyrik, pada hari ini, yakni Perang Badar. Dan kalau ada yang berani melawan kalian, sungguh, aku adalah penolongmu.” Maka ketika kedua pasukan itu telah saling melihat, berhadapan, setan berbalik ke belakang meninggalkan kaum musyrik seraya berkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kalian; aku dapat melihat apa yang kalian tidak dapat melihatnya; yakni para malaikat yang turun membantu kaum mukmin, sesungguhnya aku takut kepada Allah.” Demikian ini, disebabkan Allah sangat keras siksa-Nya.

1209

Kaum munafik senantiasa menghina kaum mukmin yang tetap berangkat perang meski jumlah lawan jauh lebih banyak. Ingatlah, ketika orang-orang munafik di Madinah dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, yakni orang-orang Islam yang belum mantap keimanannya sehingga tidak ikut hijrah ke Madinah, berkata, ketika menyaksikan jumlah pasukan mukmin sangat sedikit dibanding jumlah pasukan kaum musyrik, “Mereka itu, orang-orang mukmin, ditipu oleh agamanya dengan tetap berperang. Mereka mengira hanya dengan bekal iman dan takwa akan memperoleh kemenangan.” Katakanlah, wahai Rasul, “Barang siapa bertawakal kepada Allah dengan disertai usaha yang sungguh-sungguh, maka ketahuilah bahwa Allah akan membela bahkan memberinya kemenangan, sebab Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”

1210

Ayat sebelumnya menjelaskan sikap angkuh kaum musyrik dalam Perang Badar, pada satu sisi, dan sikap orang-orang munafik yang berusaha melemahkan mental kaum mukmin sebelum berperang, pada sisi yang lain. Ayat ini menginformasikan kondisi mereka pada saat menghadapi maut. Sekiranya kamu melihat kaum musyrik dan munafik pada Perang Badar pasti akan memunculkan kengerian, yaitu ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang kafir sambil memukul wajah dan punggung mereka, yakni mereka dibantai oleh kaum mukmin di medan perang; dan dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah oleh kalian siksa neraka yang membakar di akhirat kelak.”

1211

Azab Allah yang demikian dahsyat itu disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri. Dan sesungguhnya Allah sama sekali tidak menzalimi masing-masing dari hamba-hamba-Nya. Sebab, turunnya azab Allah sebagai akibat perilaku manusia merupakan perwujudan dari keadilan-Nya.

1212

Penentangan mereka terhadap Rasulullah itu serupa dengan sikap pengikut Fir'aun dalam memperlakukan Nabi Musa dan orang-orang yang sebelum mereka seperti kaum Nabi Nuh, kaum 'Ad, Samud, Lut, dan lain-lain, terhadap para rasul mereka. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, baik yang tersebar di alam raya (tidak tertulis) maupun kebenaran yang dibawa oleh para rasul, maka Allah menyiksa mereka dengan bentuk azab yang berbeda-beda, seperti banjir bandang, gempa bumi, angin kencang, halilintar dan lain-lain. Itu semua disebabkan dosa-dosanya yang telah menjadi budaya masyarakat sehingga mengancam kehidupan manusia yang lain. Sungguh, Allah Mahakuat lagi sangat keras siksa-Nya sehingga tidak ada seorang pun yang bisa lari darinya.

1213

Turunnya azab atas orang-orang kafir merupakan bukti keadilan Allah, sebab yang demikian itu, yakni turunnya azab, karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat yang tampak pada penglihatan dan bisa dirasakan langsung, seperti rasa aman, kemakmuran, kesuburan, dan lain-lain, yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri menyangkut perubahan sikap mental dan perilaku, seperti dari peduli menjadi tidak peduli, adil menjadi tidak adil, berani berkorban menjadi serakah, dan lain-lain. Sungguh, Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

1214

Keadaan mereka serupa dengan keadaan pengikut Fir'aun terhadap Nabi Musa dan orang-orang yang sebelum mereka, seperti kaum Nabi Nuh, kaum 'Ad, kaum Samud, kaum Sodom, dan lain-lain. Mereka men-dustakan ayat-ayat Tuhannya melalui sikap dan perilakunya, maka Kami menurunkan azab yang membinasakan mereka dengan bentuk yang bermacam-macam (Lihat : Surah al-'Ankabut/29: 40), disebabkan oleh dosa-dosanya. Dosa-dosa yang mereka lakukan bukan semata-mata terkait dengan akidah atau keyakinan, akan tetapi kejahatan sosial yang dapat mengancam kehidupan kemanusiaan secara umum, seperti membudayanya kejahatan ekonomi (Madyan, kaum Nabi Syuaib), penyimpangan seksual (Sodom, kaum Nabi Lut), dan lain-lain, dan karena itulah Kami juga menenggelamkan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya; sebab mereka adalah orang-orang yang zalim yaitu dengan menjadikan kekuasaannya sebagai alat untuk menindas orang-orang lemah dan bahkan memperbudak mereka. Perilaku Fir'aun ini esensinya sama dengan perilaku umat-umat terdahulu. Inilah hukum Allah (sunatullah) yang bersifat pasti dan universal dalam perjalanan kehidupan manusia sepanjang masa, bahwa siapa pun yang memiliki sifat dan perilaku yang sama dengan mereka pasti akan mendapat hukuman atau azab dari Allah dengan bentuknya yang berbeda-beda, tanpa memandang kebenaran akidahnya.

1215

Setelah ayat sebelumnya menjelaskan sikap orang-orang kafir Mekah pada Perang Badar dan menyifatinya sebagai orang-orang yang zalim, maka ayat ini menjelaskan kelompok lain yang juga memusuhi Nabi Muhammad, yakni Yahudi Bani Quraidhah, yang disifati sebagai makhluk terburuk. Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah orang-orang kafir, karena mereka tidak beriman, yakni mereka terus-menerus melakukan pengingkaran terhadap ayat-ayat Allah dan merusak perjanjian yang sudah dikuatkan dengan sumpah, sebagaimana yang dilakukan oleh Yahudi Bani Quraizah.

1216

Di sini lebih ditegaskan lagi bahwa mereka, Yahudi Bani Quraidhah, itu adalah orang-orang yang terikat perjanjian dengan kamu, wahai Nabi Muhammad, kemudian setiap kali berjanji mereka mengkhianati janjinya, sedang sikap semacam itu berarti mereka tidak mengagungkan Allah dan tidak takut terhadap azab-Nya.

1217

Karena itu, maka jika engkau, wahai Nabi Muhammad, berkesempatan mendapati bahkan mengungguli mereka, yakni Yahudi Bani Quraizah yang telah berjanji untuk tidak membantu kaum musyrik pada Perang Badar ternyata mereka merusak perjanjian itu, dalam peperangan yang lain, maka cerai-beraikanlah mereka dan orang-orang yang di belakang mereka dengan menumpasnya, agar mereka mengambil pelajaran melalui hukuman itu sehingga tidak merusak perjanjian lagi. Rangkaian ayat di atas, meski terkait dengan Yahudi Bani Quraizah, juga pelajaran sekaligus peringatan bagi siapa saja yang merusak perjanjian. Artinya, siapa pun yang merusak perjanjian sesungguhnya ia patut memperoleh laknat Allah.

1218

Dan jika engkau, wahai Nabi Muhammad, khawatir akan terjadinya pengkhianatan dari suatu golongan, baik dari Yahudi Bani Quraidhah maupun lainnya, dengan melihat tanda-tandanya yang cukup jelas, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dan kamu jangan melakukan hal yang sama, serta tetap konsistenlah dalam memegang janji dengan cara yang jujur dan tidak berkhianat seperti me-reka. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berkhianat.

1219

Melihat perilaku buruk mereka itulah, Allah mengancam dengan firman-Nya pada ayat ini. Dan janganlah orang-orang kafir itu, baik Yahudi Bani Quraizah, sesuai konteks ayat ini, maupun siapa saja yang merusak perjanjian dan pengkhianatan, mengira bahwa mereka akan dapat lolos menyelamatkan diri dari kekuasaan atau azab Allah sebagai akibat dari sikap pengkhianatan tersebut. Sungguh, mereka tidak dapat melemahkan Allah atau menghindar dari pengawasan-Nya; dan Allah pasti membalasnya dengan balasan yang setimpal. Rangkaian ayat ini memberi pelajaran kepada kita, bahwa siapa saja yang berlaku khianat dan merusak perjanjian akan menerima laknat Allah, bahkan seandainya ia beragama Islam sekalipun. Karena itu, pengkhianatan dalam konteks apa pun dan dengan alasan apa pun tidak dibenarkan dalam agama.

1220

Usai memerintahkan agar Nabi Muhammad memberi tindakan keras bahkan sampai mengusir Yahudi Bani Quraidhah yang telah merusak perjanjian, maka ayat ini memerintahkan agar mempersiapkan kekuatan semaksimal mungkin untuk menghadapi kemungkinan buruk atau balas dendam dari mereka. Dan karena itu, persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka yang terbukti secara nyata memusuhi Islam, dengan mengerahkan kekuatan apa saja yang kalian miliki dan dari pasukan berkuda yang memang dipersiapkan untuk berperang. Persiapan kekuatan secara maksimal tersebut bertujuan agar dapat menggentarkan musuh Allah, musuh kalian dan juga untuk menggentarkan orang-orang selain mereka yang kalian tidak mengetahuinya baik disebabkan oleh kemunafikannya maupun musuh-musuh Islam yang belum tampak permusuhannya; tetapi Allah senantiasa mengetahuinya, kapan dan di mana saja. Disebabkan sebuah perjuangan di jalan Allah itu membutuhkan biaya besar, maka redaksi berikutnya berisi anjuran untuk mengeluarkan infak: apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup bahkan berlipat ganda asalkan ikhlas kepada kalian dan kalian tidak akan dizalimi, yakni dirugikan atau dikurangi sedikit pun balasan kebaikannya.

1221

Perang diizinkan dalam Islam adalah demi melindungi dakwah, mempertahankan diri dan atau melawan kezaliman, meski berperang bukanlah satu-satunya cara yang dikehendaki, bahkan terciptanya perdamaian adalah lebih didambakan oleh Islam. Dan karena itu, wahai kaum muslim, jika mereka atau sebagian dari orang-orang kafir itu condong kepada perdamaian, maka terimalah, sebab bukan perang itu sendiri yang dikehendaki Islam, dan untuk menguatkan mental kalian dari kemungkinan munculnya pengkhianatan di balik perdamaian tersebut, maka bertawakallah kepada Allah, serahkan seluruh urusan kepada-Nya setelah berusaha sekuat tenaga. Sungguh, Dia Maha Mendengar segala bentuk percakapan mereka, Maha Mengetahui apa saja yang mereka rencanakan atas kalian, dan Allah pasti akan membela kalian.

1222

Dan jika mereka, orang-orang kafir, hendak menipumu dengan bersikap baik dan seolah-olah cenderung kepada perdamaian, maka sesungguhnya cukuplah Allah menjadi pelindung bagimu. Dialah satu-satu-Nya yang memberikan kekuatan kepadamu dengan pertolongan-Nya, baik melalui cara yang wajar maupun yang tidak disadari dan dengan dukungan orang-orang mukmin, yaitu dari kaum Muhajirin dan Ansar.

1223

Dan sebagai bukti dukungan Allah kepada Nabi Muhammad adalah bahwa Dia yang mempersatukan hati mereka orang yang beriman, seperti suku Aus dan Khazraj. Bahkan hal itu rasanya mustahil bisa terwujud, walaupun kamu menginfakkan semua kekayaan yang berada di bumi, dan meski kamu mengerahkan segala upaya dan kemampuanmu niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka. Demikian ini, karena mereka telah bermusuhan dalam rentang waktu yang cukup lama dalam sebuah peperangan yang dikenal dengan “Perang Bu’as”, bahkan itu telah berjalan sampai ratusan tahun. Akan tetapi, Allah melalui agama Islam telah mempersatukan hati mereka. Mereka rela meninggalkan rasa kesukuan yang sudah sedemikian melekat untuk melebur ke dalam ukhuwwah islamiyyah. Sungguh, Dia Mahaperkasa, sehingga tidak ada seorang pun yang mampu menandingi-Nya, Mahabijaksana atas segala kebijakan-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa persatuan dan kesatuan atas dasar cinta dan kasih sayang yang hakiki tidak mungkin terwujud hanya dengan harta kekayaan, akan tetapi harus didasarkan atas keluhuran budi dan ketulusan jiwa.

1224

Setelah ayat sebelumnya menegaskan kalau masuknya seseorang ke dalam Islam bukan semata-mata usaha manusia tetapi juga anugerah Allah, maka melalui ayat ini Allah hendak menguatkan jiwa Rasulullah dan kaum mukmin agar tetap konsisten dalam berdakwah dan tidak pernah merasa gentar dengan orang-orang kafir atau siapa pun yang menghalang-halangi dan bahkan memeranginya, sebab di belakangnya ada Yang Mahakuat, Allah. Karena itu, beliau diseru, wahai Nabi Muhammad! Tidak ada satu pun yang bisa diandalkan untuk melindungimu, cukuplah Allah menjadi pelindung bagimu dan dikuatkan dengan dukungan dari orang-orang mukmin yang mengikutimu.

1225

Agar tidak menimbulkan kesan yang salah bahwa seakan-akan mereka hanya mengandalkan pertolongan Allah tanpa usaha, maka ayat ini melanjutkan perintah-Nya kepada Nabi Muhammad. Wahai Nabi Muhammad! Jangan pernah patah semangat dalam situasi dan kondisi apa pun, bahkan kobarkanlah terus semangat para mukmin untuk berperang melawan musuh yang memerangi kalian dalam peperangan. Sebab, jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kalian dengan kesabaran yang mantap dan mendarah daging sehingga melahirkan keberanian dan ketahanan jiwa untuk menghadapi kesulitan, niscaya mereka, yakni dua puluh orang itu, akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan apalagi jika ada seratus orang yang sabar dengan kesabaran yang mantap di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir. Keberhasilan kaum mukmin yang sabar dalam mengalahkan orang-orang kafir meski dengan jumlah yang tidak seimbang tersebut disebabkan orang-orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti hikmah di balik syariat perang. Mereka berperang hanya semata-mata mempertahankan tradisi jahiliah dan maksud-maksud duniawi lainnya.

1226

Meski ayat ini turun jauh setelah ayat sebelumnya, keduanya memiliki hubungan yang cukup jelas. Yakni setelah ayat sebelumnya memerintahkan agar tetap tegar dalam menghadapi musuh meski dengan jumlah tidak seimbang, maka sekarang, di saat ayat ini turun, Allah telah meringankan kalian, yaitu tidak lagi satu orang sebanding dengan sepuluh orang, karena Dia mengetahui bahwa ada kelemahan pada kalian, baik dari segi mentalitas maupun kelengkapan persenjataan, tidak seperti orang-orang mukmin sebelumnya. Maka jika di antara kalian, wahai kaum mukmin, ada seratus orang yang sabar dengan kesabaran yang mantap, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh dalam peperangan; dan jika di antara kalian ada seribu orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang kafir dengan seizin Allah. Allah beserta orang-orang yang sabar dengan selalu memberi pertolongan dan atau menguatkan mental mereka.

1227

Beberapa ayat sebelumnya menjelaskan tentang ketentuan-ketentuan dalam peperangan, di antaranya adalah ketentuan pembagian rampasan perang, maka ayat ini menjelaskan hukum-hukum lainnya, yaitu me-nyangkut tawanan perang. Tidaklah pantas, bagi seorang nabi mempunyai tawanan sebelum dia kukuh di muka bumi sehingga dapat melumpuhkan musuhnya di bumi. Teguran ini ditujukan kepada beliau, namun yang dimaksudkan adalah kaum muslim saat itu, dengan pengalihan arah pembicaraan dari orang ketiga kepada orang kedua jamak (“kalian”). Demikian ini, karena melalui tawanan biasanya kalian menghendaki harta benda duniawi dengan cara tawanan tersebut dibebaskan dan diganti dengan tebusan. Padahal, balasan duniawi itu akan sirna, sedangkan Allah menghendaki pahala akhirat yang bersifat kekal untuk kalian; dan justru pahala akhirat inilah yang sesungguhnya menjadi tujuan kalian dalam berjihad demi menegakkan agama Allah. Allah Mahaperkasa sehingga tidak mampu dikalahkan oleh siapa pun, bahkan Dia mampu memberi kemenangan kepada umat Islam dalam peperangan, seperti pada Perang Badar, Mahabijaksana dalam segala perintah dan perbuatan-Nya.

1228

Namun begitu, Allah tetap menunjukkan belas kasih-Nya terhadap orang-orang yang beriman, dan ayat ini menjadi bukti kasih sayang-Nya. Sekiranya tidak ada ketetapan terdahulu dari Allah, yaitu bahwa Dia akan memaafkan hamba-Nya yang melakukan ijtihad dan ternyata salah, niscaya kalian ditimpa siksaan yang besar karena kalian telah mengambil keputusan yang salah melalui tebusan yang kalian ambil.

1229

Setelah Allah menegur Nabi Muhammad disebabkan mengambil keputusan yang salah karena mengikuti pendapat beberapa sahabat beliau, yaitu mengambil tebusan dari tawanan, maka melalui ayat ini Allah membolehkan untuk mengambil dan memanfaatkan rampasan perang tersebut sesuai dengan ketentuan Allah sebelumnya. Karena itu, makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kalian peroleh itu yang boleh jadi, sebelumnya kalian mengira hal itu tidak diperbolehkan sebagai akibat dari teguran keras tersebut. Karena itu, janganlah kalian ragu untuk memakannya sebagai makanan yang halal lagi baik bagi diri kalian dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang bagi siapa saja yang bertobat dan kembali kepada-Nya.

1230

Wahai Nabi Muhammad! Katakanlah kepada para tawanan perang yang ada di tanganmu, yakni kekuasaanmu dan sahabat-sahabatmu, “Jika Allah mengetahui, baik pada saat ini maupun akan datang, ada kebaikan di dalam hatimu, berupa keimanan yang benar, tobat yang tulus, niat yang baik serta tekad yang kuat untuk taat kepada Allah dan RasulNya serta menolong agama-Nya, niscaya Dia akan memberikan, kamu wahai kaum musyrik, anugerah yang lebih baik, berupa ampunan dan surga, dari apa yang telah diambil dari kamu berupa tebusan, dan Dia akan mengampuni dosa-dosa kamu.” Allah Maha Pengampun bagi siapa saja yang bertobat dengan sebenar-benarnya, Maha Penyayang terhadap kaum mukmin dengan senantiasa memberi pertolongan, taufik dan kebahagiaan hakiki di akhirat kelak.

1231

Boleh jadi muncul rasa kekhawatiran dalam benak Rasullah jika di kemudian hari mereka berkhianat, maka ayat ini menguatkan jiwa beliau. Jika mereka, tawanan-tawanan itu, hendak mengkhianatimu, wahai Nabi Muhammad, dengan menunjukkan sikap seakan condong kepada Islam padahal mereka berbohong, maka jangan khawatir, sesungguhnya sebelum itu pun mereka telah berkhianat kepada Allah berupa kemusyrikan dan perbuatan-perbuatan dosa lainnya, maka Dia memberikan kekuasaan kepadamu atas mereka, yaitu kemenangan di Perang Badar meski dengan jumlah pasukan yang tidak seimbang. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, Mahabijaksana dalam segala ketetapan-Nya.

1232

Setelah ayat sebelumnya menjelaskan tentang ketentuan-ketentuan perang dan perdamaian dengan orang-orang kafir, bagaimana memperlakukan tawanan, serta bagaimana pengakuan keislaman yang tidak terbukti itu tidak ada manfaatnya, surah ini diakhiri dengan menjelaskan kegiatan yang bisa menjadi bukti keislaman seseorang, yakni hijrah. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah dari Mekah ke Madinah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah, yakni kaum muhajirin, dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman, yakni penduduk asli Madinah, dan memberi pertolongan kepada Muhajirin, mereka itu satu sama lain menjadi pelindung dan bahu-membahu dalam menegakkan kebenaran. Sementara terhadap orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagi kalian, wahai kaum muslim yang berhijrah, untuk melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. Meskipun begitu, jika mereka yang tidak ikut berhijrah meminta pertolongan kepada kalian dalam urusan pembelaan agama Islam disebabkan adanya paksaan dari orang-orang kafir untuk murtad, maka kalian wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kalian dengan mereka, orang-orang kafir, karena menjaga perjanjian dengan siapa pun harus selalu dipegang teguh oleh setiap muslim. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

1233

Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung sebagian yang lain, yakni satu sama lain tolong-menolong dalam kebatilan dan bersekongkol untuk memusuhi kalian. Jika kamu tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah untuk saling melindungi dan bahu-membahu dalam membela serta meninggikan agama Allah, pada satu sisi, dan tidak melakukan hubungan yang intensif dengan orang-orang kafir yang memusuhi kalian, pada sisi lain, niscaya akan terjadi kekacauan yang dahsyat di bumi dan kerusakan yang besar antara lain bocornya rahasia dan tercerai-berainya barisan kaum muslimin.

1234

Ayat sebelumnya menyinggung tentang kaum Muhajirin dan Ansar, sedang ayat ini menjelaskan kedudukan mereka, yaitu bahwa orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, yakni kaum Muhajirin, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan kepada orang Muhajirin demi tegaknya kebenaran dan agama Allah, yakni kaum Ansar, maka mereka itulah orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia berupa anugerah yang bermacam-macam baik di dunia maupun di akhirat.

1235

Dan orang-orang yang beriman setelah kaum muslim awal yang berhijrah itu, yang kemudian akhirnya mereka berhijrah sesudah melewati waktu yang cukup lama dan berjihad bersamamu, maka mereka termasuk golonganmu, yaitu memiliki kedudukan yang sama menyangkut hak dan kewajiban. Apalagi di antara kaum muslim itu ada orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat, maka adanya hubungan kekerabatan itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang bukan kerabat, menurut Kitab Allah, dalam hal perlindungan, kasih sayang, pertolongan, dan warisan. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

1236

Rasulullah telah melakukan beberapa perjanjian dengan kaum musyrik Mekah, antara lain perjanjian agar kaum muslim tidak dihalangi untuk melaksanakan umrah, perjanjian untuk tidak melakukan perang di bulan-bulan haram (bulan-bulan mulia), dan perjanjian-perjanjian damai dengan kabilah-kabilah Arab sampai waktu tertentu. Namun, pada akhirnya mereka merusak perjanjian tersebut. Maka, dengan turunnya Surah at-Taubah atau Bara'ah ini, kaum muslim diperintahkan untuk tidak melakukan hubungan lagi dengan mereka. Karena itu, inilah pernyataan pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrik yang kamu telah mengadakan perjanjian dengan mereka, namun mereka merusak perjanjian tersebut.

1237

Namun begitu, mereka tetap diberi waktu untuk memikirkan kembali apakah memilih untuk masuk Islam dengan memegang perjanjian bersama, atau berperang. Di samping itu, penundaan tersebut agar mereka bisa mempersiapkan diri, seandainya harus memilih untuk berperang, sehingga perang berjalan secara adil. Maka di saat gencatan senjata tersebut, berjalanlah kalian, wahai kaum musyrik, di bumi Mekah, selama empat bulan yaitu mulai 10 Zulhijah sampai dengan 10 Rabi'ul Akhir, dengan leluasa dan tanpa takut diserang oleh kaum muslimin, sebagaimana keadaan kalian sebelum pemutusan hubungan ini. Dan setelah lewat empat bulan, maka ketahuilah bahwa kalian tidak dapat melemahkan Allah, meski didukung oleh personil tentara dan persenjataan yang lengkap; dan dengan kekalahan tersebut serta menjadi tawanan sesungguhnya Allah hendak menghinakan orang-orang kafir di dunia. Bahkan, di akhirat kelak, jika tidak bertobat, kalian merasakan siksa yang pedih (Lihat: Surah az-Zumar/39: 25-26). Inilah sikap toleransi Islam, pada satu sisi, dan menunjukkan keperkasaan Islam, pada sisi yang lain. Demikian ini, agar tidak muncul tuduhan bahwa kaum mus-lim sengaja menyerang mereka secara tiba-tiba tanpa memberi kesempatan berpikir atau mempersiapkan diri.

1238

Setelah ayat sebelumnya menyatakan pemutusan hubungan dengan kaum musyrik Mekah, maka ayat ini menegaskan kembali maklumat ini serta menyebarluaskannya kepada semua orang dalam tenggang waktu empat bulan. Dan bahwa inilah satu maklumat atau pemberitahuan dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar yang terjadi pada tahun ke-9 Hijriah, bahwa sesungguhnya Allah dan RasulNya berlepas diri dari orang-orang musyrik Mekah berupa pemutusan hubungan perjanjian dengan mereka; dan begitu pula Rasul-Nya melakukan hal yang sama. Kemudian Allah menegaskan kembali jika kalian, wahai kaum musyrik, bertobat, maka itu lebih baik bagi kalian di dunia dan akhirat; dan jika kalian berpaling dari keimanan yang benar atau tidak mau bertobat, maka ketahuilah bahwa kalian tidak dapat melemahkan atau lari dari azab Allah. Dan dengan demikian berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir tersebut bahwa mereka akan mendapat azab yang pedih, baik di dunia ini sebagai tawanan atau terbunuh dan di akhirat kelak, yaitu dimasukkan ke dalam neraka.

1239

Kecuali orang-orang musyrik yang telah mengadakan perjanjian damai dengan kalian dan mereka sedikit pun tidak mengurangi atau merusak isi perjanjian dan tidak pula mereka membantu seorang pun yang memusuhi kalian, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya, kecuali mereka merusak perjanjian tersebut. Sebab, yang demikian itu merupakan ciri ketakwaan; dan sungguh, Allah menyukai orang-orang yang bertakwa yang memenuhi janji. Ayat ini menunjukkan dua hal penting, yaitu penghormatan Islam kepada kafir mu'ahad (nonmuslim yang melakukan perjanjian damai dengan umat Islam); dan bahwa memenuhi janji dan kesepakatan merupakan pilar penting ketakwaan.

1240

Ayat ini memerintahkan apa yang seharusnya dilakukan oleh kaum muslim setelah habisnya masa tenggang tersebut. Apabila telah habis bulan-bulan haram, yakni masa tenggang waktu empat bulan yang diberi kepada kaum musyrik itu, maka perangilah orang-orang musyrik di mana saja kalian temui saat itu, baik di luar tanah Haram maupun di wilayah tanah Haram, tangkaplah dan kepunglah mereka, dan awasilah di tempat pengintaian sehingga mereka tidak mampu bergerak dan meloloskan diri. Jika mereka bertobat dari kemusyrikan dan kekufuran yang membuat mereka memerangi umat Islam, dan memenuhi ketentuan-ketentuan agama secara konsekuen, seperti mendirikan salat serta menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka, dan jangan ditangkap atau diawasi gerak-geriknya lagi. Sebab jika mereka benar-benar bertobat, Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

1241

Meski Allah mewajibkan kaum muslim untuk menyerang kaum musyrik setelah habis masa tenggang waktu atau disebabkan mereka merusak perjanjian, hal itu bukan berarti mereka tidak punya kesempatan untuk memperoleh perlindungan keamanan sedikit pun. Dan jika di antara kaum musyrik ada yang meminta perlindungan kepadamu, setelah habisnya masa tenggang waktu empat bulan, maka lindungilah agar dia dapat mendengar firman Allah sehingga dengan begitu diharapkan mereka tertarik dan bisa insaf. Namun begitu, kamu tidak boleh memaksanya jika ternyata dia tidak mau masuk Islam. Bahkan, setelah dia tinggal bersama kaum muslim beberapa lama kemudian dia minta pulang ke tempat asalnya, maka antarkanlah dia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu karena sesungguhnya mereka kaum yang tidak mengetahui tentang kebenaran Islam.

1242

Setelah ayat sebelumnya menjelaskan tentang pemutusan perjanjian dengan kaum musyrik Mekah juga Yahudi Bani Quraizah dan seruan untuk memerangi mereka setelah lewat masa tenggang empat bulan, maka ayat ini menunjukkan alasan mengapa pemutusan perjanjian itu harus dilakukan. Bagaimana mungkin ada perjanjian yang dimuliakan di sisi Allah dan Rasul-Nya bagi orang-orang musyrik yang telah sedemikian meresapnya kemusyrikan tersebut sehingga mereka tidak merasa bersalah setiap kali merusak perjanjian? Jika demikian, perjanjian damai tidak boleh dilanjutkan lagi, kecuali dengan orang-orang musyrik yang kamu telah mengadakan perjanjian dengan mereka di dekat Masjidilharam, yakni dalam perjanjian Hudaibiyah, maka selama mereka berlaku jujur dengan tetap memegang perjanjian atau tidak khianat terhadapmu, hendaklah kamu berlaku jujur pula terhadap mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang bertakwa, yang memiliki sifat-sifat terpuji, antara lain dengan senantiasa jujur dan memegang perjanjian dengan siapa pun, bahkan dengan mereka yang berkhianat sekalipun.

1243

Ayat berikut ini memberikan alasan lain mengapa harus dilakukan pemutusan perjanjian dengan kaum musyrik. Bagaimana mungkin kamu tetap melakukan perjanjian damai dengan kaum musyrik Mekah yang jelas-jelas memusuhimu dan merusak perjanjian, padahal, di samping memusuhimu, mereka juga selalu menyembunyikan sikap khianat kepada kalian. Hal ini bisa dilihat dari sikap mereka. Jika mereka memperoleh kemenangan atas kamu, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan denganmu dan tidak pula mengindahkan perjanjian. Di samping itu, ketika mereka masih lemah, mereka juga senantiasa menunjukkan sikap menipu dengan cara menyenangkan hatimu baik dengan mulut maupun sikapnya, sedang hatinya menolak. Demikian ini, karena kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik, yaitu mereka yang keluar dari ketaatan kepada Allah.

1244

Sikap kefasikan itu juga menjadikan mereka berani memperjualbelikan ayat-ayat Allah dengan harga murah, yakni ditukar dengan hal-hal yang bersifat duniawi, padahal ayat-ayat tersebut secara jelas telah menjadi bukti atas keesaan Allah dan kerasulan Nabi Muhammad. Maka, dengan sikapnya itu sesungguhnya mereka telah menghalang-halangi mereka sendiri dan orang lain dari jalan Allah. Sungguh, sikap yang demikian itu menunjukkan betapa buruknya apa yang mereka kerjakan, yakni perilaku sesat dan menyesatkan.

1245

Mereka bukan saja memperjualbelikan ayat-ayat Allah, menghalanghalangi orang lain dari jalan Allah, bahkan mereka juga tidak memelihara hubungan kekerabatan dengan orang mukmin dan tidak pula mengindahkan perjanjian. Sikap mereka itulah bisa dianggap sebagai sikap orang-orang yang melampaui batas.

1246

Namun, jika mereka bertobat dari perbuatan-perbuatan dosanya dan meninggalkan kekufuran dan kemusyrikan lalu masuk ke dalam Islam, serta secara konsisten melaksanakan ajaran-ajaran Islam dengan melaksanakan salat dan menunaikan zakat, maka berarti mereka itu adalah saudara-saudaramu seagama yang memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk saling melindungi dan menyayangi. Kami menjelaskan ayat-ayat itu yang menjadi bukti wujud dan keesaan Allah bagi orang-orang yang mengetahui, yakni mereka yang mau mengambil manfaat atas bukti-bukti tersebut. Melihat konteksnya, rangkaian ayat di atas berkenaan dengan perilaku buruk Yahudi Bani Quraizah. Meski begitu, ayat-ayat tersebut telah memberi ciri-ciri kefasikan yang sangat dibenci Allah, yaitu merusak atau mengkhianati perjanjian, tidak jujur, dan memutuskan hubungan kekerabatan.

1247

Jika pilihan bertobat ternyata tidak mereka hiraukan dan mereka tetap menunjukkan sikap permusuhan kepada umat Islam, maka ayat ini memberikan pilihan lain, yaitu berperang. Dan jika mereka melanggar sumpah setelah ada perjanjian dengan kamu, dan mencerca agamamu, baik melalui sikap maupun ucapan, maka perangilah pemimpin-pemimpin kafir itu. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, sehingga menjadi sangat wajar jika perjanjian dengan mereka tidak dilanjutkan. Kalaulah mereka terus mengganggu, maka perangilah mudah-mudahan mereka berhenti mengganggu dan menganiaya siapa pun.

1248

Ayat sebelumnya memerintahkan kaum muslim untuk memerangi kaum musyrik yang merusak perjanjian, maka ayat-ayat berikut ini menjelaskan alasan memerangi mereka. Mengapa kamu tidak memerangi orang-orang yang melanggar sumpah janjinya, untuk tidak saling mengganggu selama sepuluh tahun, juga perjanjian-perjanjian lainnya yang sering mereka langgar, dan telah merencanakan untuk mengusir Rasul, dari kediaman beliau bahkan mereka sangat bernafsu untuk membunuh beliau dan mereka yang pertama kali memerangi kamu seperti dalam Perang Badar? Apakah kamu takut kepada mereka, hanya karena mereka didukung oleh kekuatan senjata dan pasukan yang banyak, padahal Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti, karena Dialah Yang Mahaperkasa yang tidak mungkin dikalahkan oleh siapa pun jika memang kamu benar-benar orang-orang beriman dengan mantap.

1249

Atas tiga alasan di atas, yakni merusak perjanjian damai untuk tidak saling mengganggu, berencana untuk mengusir Rasulullah dari tempat kediamannya, dan memulai untuk menyerang kaum muslimin, maka perangilah mereka, demi melaksanakan perintah Allah dan menggapai rida-Nya, bukan semata-mata untuk mengejar hal-hal yang bersifat duniawi seperti rampasan perang. Dengan begitu, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan perantaraan tanganmu, dan melalui peperangan itu pula Dia akan menghina mereka dengan kekalahan dalam perang sehingga menjadi tawanan dan menolongmu dengan kemenangan atas mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman, setelah mereka mengalami penyiksaan dari kaum musyrik Mekah dalam waktu yang cukup lama yang akhirnya mereka bisa dikalahkan dan agama Islam memperoleh kemuliaan.

1250

Dan, selain itu, Dia menghilangkan kemarahan hati mereka, orang-orang mukmin, yang disebabkan penyiksaan yang begitu kejam terhadap mereka sejak di Mekah. Namun begitu, jika mereka bertobat, maka akan diterima tobatnya dan mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan kalian. Demikian ini, karena Allah menerima tobat orang yang Dia kehendaki jika memang secara tulus bertobat kepada-Nya. Allah Maha Mengetahui segala urusan hamba-hamba-Nya, Mahabijaksana atas segala ketentuan syariat dan kebijakan-Nya.

1251

Ayat-ayat yang lalu menerangkan kewajiban kaum muslim untuk memerangi kaum musyrik yang merusak perjanjian damai dengan mereka, sedang ayat ini menegaskan alasannya bahwa perintah berperang itu demi membedakan mana yang berperang dengan ikhlas karena Allah dan yang mengharap duniawi semata. Apakah kamu, wahai kaum mukminin, mengira bahwa kamu akan dibiarkan begitu saja hanya gara-gara kamu mengaku sebagai orang mukmin (Lihat: Surah al'Ankabut/29: 1-3), padahal Allah belum mengetahui kesungguhan keimanan kamu sebagai orang-orang yang berjihad di antara kamu dengan jihad yang sesungguhnya sehingga kaum musyrik tidak lagi berani merusak perjanjian dan mencerca agamamu, dan apakah juga telah terbukti bahwa kamu tidak mengambil kaum musyrik yang menjadi musuhmu itu sebagai teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman, sebab mereka akan selalu menciptakan kerusakan dan fitnah di antara kamu? Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan dan akan membalasnya dengan balasan yang setimpal.

1252

Rangkaian ayat-ayat di atas menunjukkan pembatalan perjanjian dengan kaum musyrik, sedang ayat ini menegaskan pembatalan amalamal mereka yang selalu mereka banggakan, seperti memakmurkan masjid. Tidaklah pantas bagi orang-orang musyrik, setelah penaklukan kota Mekah, memakmurkan masjid Allah, yakni Masjidilharam dan juga masjid-masjid yang lain, padahal mereka mengakui sendiri kalau mereka itu kafir. Sebab, tanpa didasari iman yang benar, maka amal mereka itu akan sia-sia belaka, dan justru kekufurannya itu menjadikan mereka kekal di dalam neraka sedangkan amal-amal baiknya tidak ada manfaatnya bagi mereka. (Lihat: Surah Ibrahim/14: 18 dan an-Nur/24: 38).

1253

Inilah kriteria mereka yang berhak memakmurkan masjid. Sesungguhnya yang paling berhak memakmurkan masjid Allah hanyalah orangorang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap atau senantiasa melaksanakan salat, menunaikan zakat jika mampu dan tidak takut kepada siapa pun kecuali kepada Allah, maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang bisa diharapkan untuk selalu mendapat petunjuk ke jalan yang benar.

1254

Ayat ini menerangkan keunggulan mereka yang beriman kepada Allah dan hari akhir dan berjihad di jalan Allah. Apakah kebiasaan kamu sekalian, wahai kaum musyrik, yang memberi minuman kepada orangorang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidil-haram, kamu samakan dengan orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka jelas-jelas tidak sama di sisi Allah, sebab itu semua dilakukan bukan atas dasar iman yang benar, justru perbuatan baik itu mereka iringi dengan kemusyrikan. Padahal, syirik adalah bentuk kezaliman yang terbesar, dan Allah tidak akan memberikan petunjuk, yakni bimbingan ke jalan yang benar, kepada orang-orang zalim.

1255

Orang-orang yang beriman terutama kepada Allah dan hari akhir, dan berhijrah dengan meninggalkan hal-hal yang dilarang serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah dibanding orang-orang kafir itu meski mereka berbuat baik seperti memberi minum orang-orang yang haji dan memakmurkan Masjidilharam. Mereka, yakni orang-orang yang beriman, berhijrah, dan berjihad, itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan yang hakiki.

1256

Inilah kemenangan dan keberuntungan hakiki yang mereka peroleh, yakni Tuhan akan senantiasa menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat yang sangat luas, dan mengistimewakan mereka dengan keridaan-Nya. Inilah balasan yang sesungguhnya. Dan, bukan hanya itu, di akhirat kelak mereka akan dimasukkan ke dalam surga. Mereka memperoleh kesenangan yang kekal di dalamnya.

1257

Lebih ditegaskan lagi bahwa mereka kekal di dalamnya selama-lamanya dan tidak akan dikeluarkan dari padanya. Sungguh, di sisi Allah terdapat pahala yang besar.

1258

Setelah ayat sebelumnya menerangkan keutamaan berjihad dan berhijrah serta tidak bergunanya amal kebaikan orang-orang musyrik, maka ayat ini lebih menegaskan lagi bahwa itu semua tidak akan sempurna kecuali kaum muslim berlepas diri dari kekuasaan kaum musyrik dan lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada bapak, ibu, dan saudara-saudaranya. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu jadikan bapak-bapakmu dan saudara-saudaramu sebagai auliya'-bentuk jamak dari kata “waliy”, yakni pemimpin, teman dekat, pelindung, atau sebagai apa saja yang kamu sering kali menyampaikan rahasia kepadanya dan kamu sekalian lebih mencintai mereka mengalahkan cintamu kepada Allah dan Rasul-Nya, baik dengan cara memaksakan diri apalagi secara sukarela-jika mereka lebih menyukai kekafiran daripada keimanan. Barangsiapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, pelindung, teman dekat, pemimpin dan lain-lain, meski masih ada hubungan kekerabatan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim karena meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya, yakni dengan menjadikan wali kepada orang yang tidak tepat.

1259

Ayat ini turun berkenaan dengan keengganan sebagian kaum muslim untuk berhijrah ke Madinah karena diberatkan oleh hal-hal yang bersifat duniawi. Padahal, hijrah merupakan wujud nyata kecintaan kaum mukmin kepada Allah dan Rasul-Nya. Katakanlah, wahai Rasul, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu yang selalu mendampingimu, keluargamu yang selalu melindungimu, harta kekayaan yang kamu usahakan dengan susah payah, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang ka-mu sukai yang dibangun dengan biaya yang cukup besar, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggu-lah sampai Allah memberikan keputusan-Nya, dengan menurunkan hukuman-Nya yang tidak mungkin kamu elakkan. Padahal, hal itu merupakan sikap orang-orang fasik, karena keluar dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.

1260

Ayat yang lalu menegaskan tentang larangan menjadikan orangorang kafir sebagai waliy yang biasanya disebabkan oleh kecintaan berlebihan kepada hal-hal duniawi sehingga iman menjadi tidak kukuh, maka ayat ini menunjukkan bukti nyata betapa kekuatan duniawi tidak lantas menjadikan umat mukmin memperoleh kemenangan. Sungguh, Allah telah menolong kamu, wahai kaum mukminin, di banyak medan perang ketika kamu lemah dan musuhmu kuat, dan ingatlah Perang Hunain, ketika itu jumlahmu yang besar telah membanggakan kamu, sebab kamu merasa tidak akan bisa dikalahan, sehingga kamu terlena, namun ternyata jumlah yang banyak itu sama sekali tidak berguna bagimu, sebab kenyataannya kamu dapat dikalahkan; dan akibat serangan musuh yang mendadak dan bertubi-tubi itu menjadikan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu, kemudian serangan itu juga menjadikan kamu berbalik ke belakang dan lari tunggang-langgang meninggalkan Rasulullah dan sahabat-sahabat yang masih setia mendampingi beliau.

1261

Pada Perang Hunain, mulanya kaum muslim mengalami kekalahan, namun kemudian atas rahmat Allah, Dia menurunkan ketenangan berupa keimanan yang tulus dan kukuh, kepada Rasul-Nya dan kepada orangorang yang beriman, sehingga mereka mampu mengatasi masalah yang sangat berat saat itu, dan Dia menguatkan pasukan kaum mukmin yang tersisa itu dengan menurunkan bala tentara dari para malaikat yang tidak terlihat olehmu; dan sebagai hukuman, Dia menimpakan azab kepada orang-orang kafir melalui penawanan, pembunuhan, perampasan perang, dan lain-lain. Itulah balasan bagi orang-orang kafir yang menutup-nutupi kebenaran Ilahi dan bahkan menentangnya.

1262

Meskipun dahulu mereka menentang agama Islam, namun jika setelah itu mereka bertobat secara tulus, Allah akan menerima tobat orang yang Dia kehendaki. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada siapa saja yang bertobat kepada-Nya.

1263

Setelah ayat-ayat sebelumnya menunjukkan beberapa perintah, larangan, dan ketentuan-ketentuan yang berisi anjuran dan ancaman, maka ayat ini menunjukkan alasan mengapa kaum mukmin harus memutuskan hubungan dengan kaum musyrik. Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya orang-orang musyrik yang sedemikian mantap kemusyrikannya, baik dari ucapan maupun perilakunya, itu najis, jiwa dan akidahnya kotor, karena itu janganlah mereka mendekati Masjidilharam dan tanah haram di sekitarnya setelah tahun ini, yaitu akhir tahun 9 Hijriah. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin karena orang kafir tidak datang di musim haji dengan membawa barang dagangan, maka Allah nanti akan memberikan kekayaan berupa kecukupan rezeki kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki, sesuai dengan ketetapan-Nya, yakni rezeki itu harus dicari dengan usaha yang optimal sesuai dengan sunatullah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala makhluk-Nya, Mahabijaksana dalam segala ketentuan dan pengaturan-Nya.

1264

Ayat yang lalu menjelaskan tuntunan-Nya terhadap kaum musyrik, maka ayat ini beralih kepada Ahli Kitab yang hendak memerangi orang-orang mukminin. Konteks ayat ini turun berkenaan dengan Perang Tabuk. Saat itu telah terdengar berita bahwa pasukan Romawi akan menyerang dan berusaha menguasai daerah perbatasan tersebut, maka turunlah ayat ini sebagai perintah untuk memerangi mereka. Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian yang terlebih dulu memerangimu, mereka yang tidak mengharamkan bahkan terus-menerus melakukan apa yang telah diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan mereka yang tidak beragama dengan agama yang benar, yakni agama Islam, sementara di sisi lain mereka telah mempersiapkan diri untuk menyerang kaum mukminin. Padahal, mereka itu adalah orang-orang yang telah diberikan Kitab yaitu kitab Taurat dan Injil yang menerangkan tentang Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir. Perangi mereka hingga sampai batas di mana mereka memilih untuk bersyahadat atau membayar jizyah, yakni kewajiban individu yang dipandang mampu agar memperoleh perlindungan, dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk terhadap segala ketentuan yang berlaku di wilayah di mana mereka tinggal.

1265

Ayat ini menerangkan sesatnya akidah Ahli Kitab. Dan orang-orang Yahudi berkata, “Uzair putra Allah”, dan orang-orang Nasrani berkata, “Al-Masih putra Allah”. Itulah ucapan yang keluar dari mulut mereka tanpa didasarkan pada dalil yang benar. Mereka meniru ucapan orang-orang kafir yang terdahulu, seperti perkataan musyrik Mekkah bahwa malaikat adalah anak perempuan Tuhan. Akibat ucapan dan keyakinan mereka yang sesat itulah Allah melaknat mereka. Memang, sungguh mengherankan bagaimana mung-kin mereka sampai berpaling dari agama yang benar, yaitu agama tauhid, padahal para rasul telah datang kepada mereka silih berganti un-tuk menjelaskan tentang hal itu, juga dikuatkan dengan bukti-bukti rasional tentang keesaan Allah tersebut?

1266

Tidak saja sesat akidah, mereka juga menjadikan orang-orang alim Yahudi, dan rahib-rahibnya Nasrani sebagai tuhan selain Allah, yaitu dengan mematuhi ajaran orang-orang alim dan para rahib itu dengan membabi buta, sekalipun mereka menyuruh berbuat maksiat, mengharamkan yang halal, dan menghalalkan yang haram, dan kaum Nasrani juga menjadikan Al-Masih putra Maryam sebagai tuhan; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada tuhan selain Dia. Mahasuci Dia dari apa yang mereka persekutukan, baik menyangkut penyembahan, penciptaan, dan sifat-sifat-Nya.

1267

Dengan keyakinan dan akidah sesat yang tidak disadari itulah, mereka berusaha keras hendak memadamkan cahaya Allah, yaitu agama Islam. Mereka akan melakukan dengan berbagai cara, baik dengan mulut, yakni ucapan-ucapan, maupun tindakan-tindakan, bahkan cara apa pun yang mereka yakini bisa memadamkan cahaya agama Islam tersebut. Namun, Allah menolaknya, malah Dia berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, yaitu dengan semakin meninggikan agama Islam dan menolong Rasul-Nya walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai Islam menjadi besar.

1268

Bukan saja Dia meninggikan agama Islam, tetapi Dia juga yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk, yakni Al-Qur'an, yang berisi berita-berita yang benar serta bukti-bukti nyata tentang keesaan Allah, dan agama yang benar, yakni sikap keberagamaan yang lurus yang membawa manfaat, baik di dunia maupun di akhirat, untuk diunggulkan atas segala agama baik agama-agama yang lebih dulu ada, maupun agama-agama baru yang diciptakan oleh manusia, walaupun terhadap kenyataan itu orang-orang musyrik tidak menyukai-nya.

1269

Setelah ayat sebelumnya menerangkan tentang ketidaksukaan kaum musyrik dan Ahli Kitab terhadap tersebarnya Islam, maka ayat ini menginformasikan perilaku buruk sebagian pemimpin Ahli Kitab yang menyimpang. Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya banyak dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani mereka benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil, baik dengan jalan suap-menyuap, meminta bayaran dalam proses penebusan dosa, riba, berbuat curang, mencuri, termasuk menganjurkan berinfak namun untuk kesejahteraan dirinya sendiri, dan mereka juga menghalang-halangi manusia dari mengikuti jalan Allah, yakni agama Islam, melalui berbagai macam cara seperti menciptakan kebohongan terhadap Islam, menumbuhkan keraguan terhadap Al-Qur'an, dan mencela pribadi Rasulullah yang agung. Padahal, kerusakan akhlak, pemikiran, dan akidah seorang tokoh atau pemimpin agama adalah sangat membahayakan bagi kehidupan umat manusia yang dipimpinnya. Dan di samping itu, mereka juga termasuk orang-orang yang suka menyimpan emas dan perak, yakni menumpuk-numpuk harta, dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, bah-kan cenderung serakah dan kikir. Terhadap mereka itu, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka, sebagai bentuk ejekan sekaligus celaan, bahwa mereka akan mendapat azab yang pedih di akhirat kelak.

1270

Ayat ini menjelaskan azab yang diancamkan kepada para pemimpin Ahli Kitab dan siapa saja yang kikir sebagaimana mereka. Ingatlah, pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam neraka Jahanam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung dan punggung mereka, yakni orang-orang kaya yang tidak dermawan, seraya dikatakan kepada mereka, “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri. Dengan harta itu, bukan saja kamu tidak menunaikan zakatnya, namun juga tidak kamu manfaatkan untuk membantu mereka yang membutuhkan, maka rasakanlah akibat dari apa yang kamu simpan itu.” Ancaman ini berlaku umum, yaitu ditujukan kepada siapa saja yang dikaruniai harta banyak namun kikir. Islam memang membolehkan umatnya untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, tetapi pada saat yang sama ia juga harus bersifat dermawan.

1271

Setelah ayat yang lalu menjelaskan keburukan akidah para tokoh Ahli Kitab, maka ayat ini kembali menginformasikan keburukan perilaku kaum musyrik, yakni mengubah hukum Allah. Di antara hukum Allah yang diubah adalah menambah hitungan bulan dalam setahun. Ayat menyatakan, bahwa sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah dalam satu tahun ialah dua belas bulan dengan mengikuti perputaran bulan, sebagaimana dalam ketetapan Allah sejak penciptaan alam ini, yakni pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya, yakni dua belas bulan tersebut, ada empat bulan haram atau yang dimuliakan, yaitu Zulqa'dah, Zulhijjah, Muharram, dan Rajab. Itulah ketetapan agama yang lurus, yaitu bahwa empat bulan yang dimuliakan itu sesuai dengan sistem yang telah ditetapkan oleh Allah dan menjadi syariat agama-Nya, maka janganlah kamu menzalimi dirimu, baik melakukan peperangan (Lihat : Surah al-Baqarah/2: 217), maupun perbuatan dosa lainnya, terlebih lagi dalam bulan yang empat itu, karena dosanya akan dilipatgandakan. Namun, larangan peperangan di bulan-bulan haram ini lalu dinasakh atau dihapus hukumnya dengan firman-Nya, dan perangilah kaum musyrik semuanya, sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya di mana saja dan kapan saja meski bertepatan dengan empat bulan yang semestinya dilarang untuk berperang itu. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.

1272

Setelah menjelaskan jumlah bulan dalam setahun dan di antaranya ada empat bulan yang dimuliakan, maka ayat ini mengecam mereka yang menambah bilangan dan memutarbalikkan bulan-bulan haram atau mengundur-undurnya. Sesungguhnya pengunduran bulan haram, sebagaimana kebiasaan orang-orang Arab saat itu yang secara sengaja mengganti posisi Muharram dengan bulan Safar agar bisa berperang, itu hanya menambah kekafiran di samping kekufuran yang selama ini mereka lakukan. Orang-orang kafir disesatkan oleh setan dan para pemuka-pemukanya dengan pengunduran itu, mereka menghalalkannya yakni mengundur-undurkannya suatu tahun dan mengharamkannya pada suatu tahun yang lain. Mereka melakukan pengunduran ini agar dapat menyesuaikan dengan bilangan bulan-bulan yang diharamkan Allah, sekaligus mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah, yakni berperang di bulan-bulan haram juga perbuatan dosa lainnya. Padahal, perbuatan-perbuatan buruk tersebut dijadikan terasa indah oleh setan bagi mereka. Dan Allah tidak memberi petunjuk, yakni bimbingan agar selalu berada di jalan yang benar, kepada orang-orang yang kafir, yaitu mereka yang terus-menerus berada di jalan kekufuran.

1273

Ayat yang lalu memerintahkan untuk memerangi kaum musyrik yang menyerang mereka di mana saja dan kapan saja, maka ayat ini menje-laskan salah satu peperangan itu, yakni perang Tabuk yang terjadi pada tahun ke-9 Hijriah. Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kalian bermalas-malasan apabila dikatakan kepada kamu, “Berangkatlah untuk berperang di jalan Allah.” Dengan adanya perintah perang ini kamu me-rasa berat dan ingin tinggal di tempatmu karena takut menghadapi musuh dengan jumlah yang lebih besar ditambah kondisi yang sangat panas, sementara itu pohon kurma sudah mulai berbuah? Apakah kamu lebih menyenangi kehidupan di dunia yang sementara dan tidak kekal daripada kehidupan di akhirat yang kekal abadi? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini, sebanyak apa pun jika dibandingkan dengan kehidupan di akhirat hanyalah sedikit dan tidak berguna.

1274

Mereka bukan saja dikecam, namun juga diancam jika tidak berangkat perang. Karena itu, Allah menegaskan bahwa jika kenikmatan duniawi telah memberatkanmu sehingga kamu tidak berangkat untuk berperang beserta Rasulullah, padahal kamu tidak ada halangan untuk itu, maka niscaya Allah akan menghukum kamu baik di dunia dengan kehinaan atau dikucilkan mau-pun di akhirat kelak dengan azab yang pedih, dan menggantikan kamu dengan kaum yang lain yang lebih baik, lebih kuat dan lebih taat, dan ketahuilah, bahwa keengganan kamu untuk berperang dan bahkan ketidaktaatanmu terhadap semua perintah Allah itu tidak akan meru-gikan-Nya sedikit pun (Lihat: Surah Ibrahim/14: 8). Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

1275

Jangan pernah menduga kalau Allah dan Rasulullah membutuhkan pertolonganmu untuk mengalahkan musuh-musuh-Nya. Tentu saja tidak. Karena itu, jika kamu tidak menolongnya, yakni Nabi Muhammad dalam perah Tabuk, sesungguhnya Allah telah menolong dan menguatkan-nya, antara lain menolong beliau ketika orang-orang kafir mengusirnya dari Mekah, sedang saat itu dia salah seorang dari dua orang, yakni beliau hanya ditemani Abu Bakar. Situasi saat itu benar-benar menegangkan,yaitu ketika keduanya berada dalam gua dan orang-orang kafir ada di sekitarnya, maka ketika itu Allah menguatkan jiwa beliau sehingga dengan penuh keyakinan dia berkata kepada sahabatnya, Abu Bakar, “Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita dan menolong serta melindungi kita.” Sebagai bentuk pertolongan Allah, maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya, yakni Nabi Muhammad, sehingga mampu menghadapi situasi yang sangat sulit tersebut dan bahkan membantu beliau dengan bala tentara, berupa malaikat-malaikat yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir kepada kedurhakaan dan kemusyrikan itu rendah, sebab usaha mereka untuk mematikan api islam bahkan membunuh Rasulullah ternyata gagal. Dan bahkan sebaliknya, kalimat Allah, yakni agama Islam, itulah yang tinggi. Demikian ini, karena Allah Mahaperkasa, lagi Mahabijaksana.

1276

Setelah Allah mengecam sekaligus mengancam mereka yang enggan berperang, serta menegaskan Allah akan senantiasa menolong orang-orang mukmin, maka ayat ini menguatkan perintah berperang yang semata-mata demi kemaslahatan. Berangkatlah kamu ke medan perang dengan penuh semangat, baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, kondisi kuat atau lemah, kondisi longgar maupun sempit, masing-masing sesuai dengan kadar kemampuannya, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui tujuan berjihad di jalan Allah itu, antara lain, terlindunginya kaum lemah, melawan kezaliman, juga menjaga jalan dakwah dari perilaku zalim musuh-musuh Islam.

1277

Ayat sebelumnya mendorong kaum mukmin untuk berjihad, sekaligus mengecam mereka yang merasa keberatan, maka ayat ini turun berkenaan dengan sikap kaum munafik yang enggan berangkat ke Perang Tabuk. Sekiranya yang kamu serukan kepada kaum munafik, dalam perkiraan mereka, ada keuntungan duniawi yang jelas serta mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh lagi tidak sulit, juga ditambah udara yang tidak terlalu panas, niscaya mereka akan mengikutimu meskipun tidak dengan sepenuh hati. Akan tetapi, mereka akan enggan berangkat perang jika tempat yang dituju itu terasa sangat jauh bagi mereka. Bahkan untuk membangun alasan agar ketidakberangkatan mereka ke medan perang dianggap benar, mereka tanpa merasa bersalah akan bersumpah dengan nama Allah, padahal sebenarnya bohong, “Jikalau kami sanggup niscaya kami berangkat bersamamu.” Padahal sumpah palsu mereka untuk tidak turut berperang itu telah membinasakan diri sendiri, karena kebohongan yang ditutup-tutupi padahal Allah mengetahui bahwa mereka benar-benar orang-orang yang berdusta. Inilah salah satu karakter orang munafik, yaitu tidak siap menanggung derita dalam melaksanakan perintah Allah.

1278

Orang-orang munafik benar-benar lihai dalam membuat berbagai alasan agar diizinkan untuk tidak berperang. Akhirnya, beliau mengizinkan mereka untuk tidak ikut berperang, maka ayat ini memberi teguran halus kepada beliau. Allah memaafkanmu, wahai Nabi, “Mengapa engkau memberi izin kepada mereka untuk tidak pergi berperang, sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar-benar berhalangan sehingga bisa dimaklumi untuk tidak ikut pergi berperang dan sebelum engkau mengetahui orang-orang yang berdusta dengan membuat-buat alasan yang tidak benar dan mengada-ada?”

1279

Sebab orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian akan senantiasa patuh untuk melaksanakan segala perintah Allah dan RasulNya, sehingga mereka tidak akan mungkin meminta izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad. Bahkan sebaliknya, mereka selalu siap untuk berjihad dengan harta dan jiwa mereka. Sebab mereka mengetahui manfaat jihad, yaitu sebagai pintu gerbang mencapai kejayaan duniawi dan kebahagiaan ukhrawi. Inilah salah satu ciri ketakwaan, dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa, yaitu mereka yang menjauhi apa saja yang bisa melahirkan murka Allah dan melaksanakan apa saja yang bisa mendatangkan rida-Nya, yang karenanya Dia akan membalasnya dengan balasan yang berlipat di akhirat kelak.

1280

Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, wahai Nabi Muhammad, hanyalah orang-orang munafik yang sejatinya tidak beriman kepada Allah, mereka tidak mengenal keagungan-Nya dan juga tidak beriman kepada hari kemudian sehingga tidak terdorong untuk meraih kebahagiaan akhirat, dan bahkan hati mereka ragu atas balasan Allah di akhirat kepada para mujahid, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguan, sehingga terkadang ikut berperang namun pada kali lain tidak ikut, tergantung keadaan serta ada atau tidaknya keuntungan duniawi di balik perintah berperang tersebut.

1281

Ayat sebelumnya menjelaskan perbedaan antara kaum mukmin dan munafik dalam menyikapi perintah berperang, maka ayat ini menyebutkan salah satu ciri orang munafik. Dan seandainya mereka, kaum munafik, mau berangkat untuk berperang, niscaya mereka akan menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu sebagaimana orang-orang mukmin yang lain, namun hal itu tidak akan pernah mereka lakukan, karena sejak awal mereka memang tidak ingin berangkat berperang. Akan tetapi seandainya mereka berangkat berperang dengan kondisi jiwa semacam itu justru hanya akan menciptakan kekacauan dalam barisan umat muslim dan melemahkan jiwanya, karena itu Allah tidak menyukai keberangkatan mereka untuk berperang beserta kaum mukminin, maka Dia melemahkan keinginan dan niat mereka untuk berangkat ke medan perang, dan seakan dikatakan dalam hati mereka, “Jangan berangkat ke medan perang dan tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu, yakni bersama anak-anak, para wanita, dan orang-orang tua.”

1282

Bahkan seandainya mereka berangkat berperang bersamamu, niscaya mereka tidak akan menambah kekuatan-mu, malah keberadaan mereka hanya akan membuat kekacauan serta melemahkan mental kaum muslim, dan seandainya mereka memiliki kesempatan, tentu mereka akan bergegas maju ke depan dan menyusup di celah-celah barisanmu untuk mengadakan kekacauan serta menciptakan permusuhan di antara kamu; sedang di antara kamu, wahai kaum muslimin, ada orang-orang yang sangat suka mendengarkan perkataan mereka, baik karena keluguan atau ketidaktahuan mereka, disebabkan sikap baik mereka; padahal mereka suka berlaku zalim. Jika demikian, pasti Allah mengetahui orang-orang yang zalim.

1283

Bukan hanya saat itu, sungguh, sebelum itu mereka, kaum munafik, memang sudah berusaha membuat kekacauan, melemahkan mental kaum muslim dan bahkan mengatur berbagai macam tipu daya bagimu dengan memutarbalikkan persoalan dan memutar otak untuk memadamkan api Islam, hingga datanglah kebenaran, pertolongan Allah, dan menanglah urusan, yakni agama, Allah, padahal dengan kenyataan itu mereka tidak menyukainya.

1284

Ayat ini membeberkan sifat orang munafik yang lain, yakni berpura-pura. Dan di antara mereka ada orang yang berkata, “Berilah aku izin untuk tidak pergi berperang karena ada uzur pada diriku, dan janganlah engkau, wahai Muhammad, menjadikan aku terjerumus ke dalam kesulitan terutama terhadap anak istriku jika tetap pergi ke medan perang.” Lalu Allah menegaskan kalau mereka sebenarnya berpura-pura. Ketahuilah, wahai Nabi Muhammad, bahwa sungguh dengan sikap kepurapuraannya itu, sesungguhnya mereka telah terjerumus ke dalam kemunafikan dan kekufuran. Dan sungguh tempat mereka kelak di Jahanam, dan Jahanam akan selalu meliputi orang-orang yang kafir.

1285

Sifat munafik yang lain adalah bahwa jika engkau, wahai Nabi Muhammad, mendapat kebaikan seperti kemenangan dalam peperangan, juga kebaikan-kebaikan yang lain, mereka, kaum munafikin, tidak senang; tetapi jika engkau ditimpa bencana, yakni kekalahan dalam peperangan, mereka berkata kepada engkau juga kepada kaum muslim yang lain, “Sungguh, sejak semula kami telah mengetahui kalau kamu akan mengalami kekalahan, karena itu kami mengambil sikap berhati-hati dan mempertimbangkan secara masak-masak, makanya kami putuskan untuk tidak ikut pergi berperang.” Dan, dengan ucapannya itu, mereka berpaling dengan lega dan gembira karena merasa telah berhasil mengelabui Rasulullah dan orang-orang mukmin.

1286

Karena itu, beliau diperintah untuk menanggapi ucapan mereka. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada orang-orang munafik itu, “Kami tidak akan mengucapkan sebagaimana apa yang kalian ucapkan, sebab menurut keyakinan kami tidak akan menimpa kami, kebaikan maupun keburukan, kekalahan maupun kemenangan, melainkan apa yang telah ditetapkan Allah di Lauh Mahfuz bagi kami. Demikian ini, agar kami tidak merasa berbangga diri ketika berhasil dan tidak merasa sesak dada kami ketika tidak berhasil. (Lihat pula Surah al-aˆadid/57: 22-23). Sebagai seorang mukmin, kami sadar bahwa Allah tidak mungkin menyengsarakan kami, sebab Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allahlah hendaknya orang-orang yang beriman dengan keimanan yang mantap bertawakkal setelah sebelumnya berusaha secara maksimal.”

1287

Orang-orang munafik selalu menunggu-nunggu kehancuran dan kebinasaan orang-orang muslim. Karena itu, beliau diperintah untuk menantang mereka. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada orangorang munafik itu, “Meski kamu selalu berharap kebinasaan terhadap kami, maka sesungguhnya tidak ada yang kamu tunggu-tunggu itu bagi kami, kecuali kami akan memperoleh salah satu dari dua kebaikan yaitu menang dengan membawa kemulian atau mati syahid. Dan sebaliknya, kami justru menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan menimpakan salah satu dari dua keburukan yaitu azab dari sisi-Nya, seperti yang pernah menimpa umat-umat terdahulu disebabkan keingkaran dan penentangan mereka terhadap kebenaran Ilahi, atau azab melalui tangan kami dengan membunuhmu atau menawanmu. Karena itu, maka tunggulah, sesungguhnya kami menunggu pula bersamamu, apa yang akan terjadi pada diri kalian jika kalian tetap ingkar.”

1288

Setelah ayat sebelumnya menjelaskan balasan orang-orang munafik baik di dunia maupun di akhirat, maka ayat ini menginformasikan betapa kebaikan yang dilakukan orang-orang munafik itu tidak akan memberi manfaat apa pun bagi mereka. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada kaum munafik itu, “Infakkanlah hartamu baik dengan sukarela maupun dengan terpaksa, namun infakmu itu tetap sia-sia saja dan tidak akan diterima. Sesungguhnya infak yang kamu lakukan itu justru untuk melawan agama Allah, sehingga dengan begitu kamu adalah orang-orang yang fasik, yakni orang-orang yang keluar dari ketaatan kepada Allah.”

1289

Selanjutnya disebutkan alasan ditolaknya infak orang-orang munafik. Dan yang menghalang-halangi infak mereka, kaum munafik, untuk diterima adalah karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak melaksanakan salat dengan penuh ketaatan melainkan dengan malas, tidak senang, atau kurang peduli, dan mereka tidak pula menginfakkan harta, melainkan dengan rasa enggan atau terpaksa, karena mereka tidak yakin terhadap limpahan pahala dari Allah di akhirat kelak bagi mereka yang melakukan kebaikan atas dasar keikhlasan.

1290

Setelah ayat sebelumnya menjelaskan tertolaknya amal perbuatan baik orang-orang munafik, seperti salat dan menginfakkan harta, maka ayat ini memperingatkan kaum mukmin agar tidak menganggap baik kekayaan dan kekuasaan duniawi yang dianugerahkan kepada mereka, apalagi sampai mengaguminya. Maka karena itu, Janganlah harta dan anak-anak mereka, yakni kaum munafik, membuatmu kagum sehingga menjadikanmu menaati perintahnya dan mendengar ucapannya padahal penuh kebohongan dan justru akan menjerumuskanmu ke jurang kenistaan, seperti dijelaskan pada Surah al-Munafiqun/63: 4. Memang benar, banyaknya harta dan anak bisa saja menjadi indikasi kebaikan jika menyebabkan pemiliknya menjadi baik dan taat kepada Allah. Namun, sesungguhnya maksud Allah dengan itu, yakni karunia harta dan anak bagi orang-orang munafik, sejatinya adalah untuk menyiksa mereka dalam kehidupan dunia, sebab dengan itu mereka semakin berat hatinya meninggalkan dunia dan senantiasa merasa takut kehilangan apa yang mereka miliki, dan yang lebih menyakitkan adalah kelak mereka akan mati dalam keadaan kafir serta tempat menetap mereka adalah neraka.

1291

Ayat sebelumnya memperingatkan agar umat Islam tidak merasa takjub terhadap kekayaan kaum munafik, maka ayat ini menginformasikan tentang kebusukan hati mereka. Mereka, orang-orang munafik, akan terus-menerus bersumpah dengan nama Allah bahwa sesungguhnya mereka termasuk golonganmu; namun sumpah itu hanyalah untuk mengelabui orang-orang mukmin. Karena itu, janganlah kalian mempercayai sumpah mereka, sebab sejatinya mereka bukanlah dari golonganmu, tetapi mereka adalah orang-orang yang sangat takut diperlakukan seperti orang-orang musyrik, makanya mereka tutupi kemunafikan mereka itu dengan sumpah.

1292

Karena itu, sekiranya mereka memperoleh tempat perlindungan, gua-gua, lubang-lubang dalam tanah atau tempat-tempat persembunyian di mana saja, niscaya mereka akan segera pergi atau lari ke sana dengan secepat-cepatnya meski harus berkorban harta dan melalui jalan yang cukup sulit. Inilah sifat dan sikap orang-orang yang hidupnya penuh dengan kemunafikan.

1293

Ayat ini masih menginformasikan keburukan sifat dan sikap kaum munafik, yaitu bahwa di antara mereka ada yang mencelamu, wahai Rasulullah, tentang pembagian sedekah, zakat, juga ganimah atau rampasan perang. Demikian ini, karena pengakuan iman tersebut hanyalah sebagai taktik untuk memperoleh kenikmatan duniawi. Karena itulah, jika mereka diberi bagian, baik dari zakat, infak, sedekah, maupun ganimah, mereka bersenang hati, puas bahkan memuji-mujimu sebagai orang yang berbuat adil. Dan, sebaliknya, jika mereka tidak diberi bagian atau diberi bagian namun jumlahnya lebih sedikit daripada yang lain, tiba-tiba mereka marah, menunjukkan sikap penuh kebencian dan bahkan berani mencelamu tidak berbuat adil.

1294

Padahal, sekiranya mereka benar-benar rida atau menerimanya dengan puas dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Allah dan Rasul-Nya, dan berkata, “Cukuplah Allah bagi kami sebagai sandaran hidup kami, sebab Allah pasti akan memberikan kepada kami sebagian dari karuniaNya dan juga Rasul-Nya dengan memberi bagian kepada kami, baik dari zakat maupun ganimah, dan sesungguhnya kami orang-orang yang berharap kepada Allah,” maka alangkah baik dan indahnya seandainya mereka bersikap seperti itu. Namun, kenyataannya mereka tidak melakukan demikian.

1295

Setelah ayat sebelumnya menyatakan bagaimana orang-orang munafik telah mencela Rasul dalam persoalan pembagian harta, baik zakat maupun ganimah, maka ayat ini menjelaskan secara terperinci siapa sesungguhnya yang berhak menerima zakat itu. Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, yaitu orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap sehingga kebutuhan primernya tidak terpenuhi, orang miskin, yakni orang yang memiliki penghasilan namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak, baik kedua kelompok itu meminta-minta maupun tidak, amil zakat, orang-orang yang ditugaskan untuk mengelola dana zakat, yang dilunakkan hatinya atau orang yang baru masuk Islam, untuk memerdekakan hamba sahaya, untuk membebaskan orang yang berutang demi memenuhi kebutuhan primernya yang jumlahnya melebihi penghasilannya, untuk orang yang aktivitasnya berada di jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan dengan perjalanan yang mubah dan kehabisan bekal. Zakat itu sebagai kewajiban dari Allah bagi setiap muslim yang mampu. Allah Maha Mengetahui apa saja yang terkait dengan kemaslahatan hambahamba-Nya, Mahabijaksana atas segala aturan dan kebijakan-Nya.

1296

Ayat sebelumnya menjelaskan tuduhan orang-orang munafik kepada Rasulullah yang dianggapnya telah berbuat curang atau tidak adil berkenaan dengan pembagian zakat atau ganimah, berikut ini diuraikan kembali ucapan dan gangguan orang-orang munafik ketika berada di tengah-tengah Rasulullah. Dan di antara mereka, orang-orang munafik, ada orang-orang yang menyakiti hati Nabi Muhammad padahal beliau adalah sosok yang agung. Mereka telah menuduh beliau tidak adil dan juga mengatakan kepada kaum mukmin atau sesama orang munafik, “Nabi itu terlalu cepat untuk memercayai semua apa yang didengarnya hanya karena diperkuat dengan sumpah, padahal belum dicek kebenarannya.” Namun, beliau hanya memercayai apa saja yang membawa kebaikan dan kemaslahatan umatnya. Karena itu, katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada mereka, “Memang benar, kalau dia selalu mendengarkan setiap informasi yang disampaikan kepadanya dengan penuh perhatian, namun, dia tidaklah seperti yang kamu tuduhkan itu, sebab dia hanya mempercayai semua atau apa saja yang baik bagi kamu, dia beriman kepada Allah dan tentunya juga malaikat yang menyampaikan informasi, memercayai orang-orang mukmin yang dengan iman itulah mereka terhalang untuk melakukan kebohongan dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu.” Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah, baik di kala beliau masih hidup maupun sudah wafat, baik dengan ucapan maupun sikap, akan mendapat azab yang pedih di akhirat kelak. Sebab, perasaan cinta itulah yang akan melahirkan penghormatan yang tulus kepada yang dicintai dan tidak akan pernah menyakitinya.

1297

Rangkaian ayat berikut ini memaparkan sifat buruk yang lain dari orang-orang munafik. Mereka bersumpah palsu kepadamu dengan nama Allah, untuk tidak turut serta dalam Perang Tabuk, semata-mata untuk menyenangkan kamu dan orang-orang beriman, padahal Allah dan RasulNya lebih pantas bagi mereka untuk dicari keridaan-Nya dengan menaati segala perintah Allah dan Rasul-Nya meskipun berat, jika mereka benar-benar orang mukmin dengan keimanan yang mantap.

1298

Tidakkah mereka, orang-orang munafik, mengetahui betul bahwa barang siapa menentang, tidak menaati perintah Allah dan perintah Rasul-Nya serta menyakiti hatinya, maka sesungguhnya neraka Jahanamlah baginya, dia kekal di dalamnya. Itulah kehinaan dan kecelakaan yang besar.

1299

Orang-orang munafik itu sadar bahwa sesungguhnya mereka bohong, sehingga mereka takut jika diturunkan suatu surah yang menerangkan, mengungkap, dan membeberkan apa yang tersembunyi di dalam hati mereka yang tidak sesuai dengan ucapan dan perilakunya. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada mereka, “Teruskanlah berolok-olok terhadap Allah dan Rasul-Nya sesuka hatimu. Sesungguhnya Allah akan menurunkan ayat-ayat-Nya kepada Rasul-Nya untuk mengungkapkan apa yang kamu takuti untuk diungkap itu, yakni sikap kemunafikanmu.”

1300

Kalaulah suatu saat sikap buruk mereka terungkap yang berakibat munculnya kecaman dari orang-orang mukmin, maka mereka akan berdalih seperti diungkap pada ayat ini. Dan jika kamu, wahai Nabi Muhammad, dan siapa saja menanyakan kepada mereka tentang sikap dan ucapan mereka itu, niscaya mereka akan menjawab, “Sesungguhnya kami, dengan ucapan-ucapan itu hanya bersenda-gurau dan bermain-main saja. Kami tidak sungguh-sungguh mengolok-olok.” Atas jawaban itu, mereka justru dikecam dan bahkan Allah memerintahkan Rasul-Nya. Katakanlah, kepada mereka, “Mengapa kepada Allah dan ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? Tidak ada yang lainkah yang bisa kamu jadikan bahan gurauan?”

1301

Atas sikap dan perilaku burukmu itu tidak perlu kamu meminta maaf kepada siapa pun, sebab kamu sejatinya sudah tahu kalau alasan yang kamu ajukan itu tidak benar. Meski kamu mengajukan seribu satu alasan, kamu tetap tidak bisa terselamatkan dari dosa besar, karena kamu dengan sikapmu itu telah benar-benar kafir setelah kamu menampakkan dirimu sebagai orang beriman. Jika Kami memaafkan sebagian dari kamu karena telah tobat, niscaya Kami akan tetap mengazab golongan yang lain karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa yang menjadikan mereka terhalang dari bertobat.

1302

Setelah memaparkan beberapa perilaku buruk orang-orang munafik, ayat ini menerangkan kesamaan orang munafik laki-laki dan perempuan dalam hal sifat, sikap, perilaku dan akhlak. Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah memiliki kesamaan, yaitu mereka senantiasa menyuruh berbuat yang mungkar dan mencegah perbuatan yang makruf dan mereka selalu menggenggamkan tangannya karena kekikirannya. Mereka telah melupakan kebesaran Allah, petunjuk-petunjuk agama-Nya. Mereka juga lupa kalau semua perilaku buruknya akan mendapatkan balasan di akhirat kelak, maka Allah juga akan melupakan mereka di akhirat kelak dengan menjauhkan mereka dari rahmat-Nya. Sesungguhnya orang-orang munafik yang sudah jelas kemunafikannya itulah orang-orang yang fasik, yakni orang-orang yang benar-benar keluar dari ketaatan kepada Allah, bahkan sifat buruk mereka melebihi orang-orang kafir.

1303

Atas perilaku mereka itulah Allah menjanjikan hukuman bagi orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan juga orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka. Di sanalah Allah melaknat mereka, dan mereka mendapat azab yang kekal sebagai balasannya yang setimpal.

1304

Keadaan orang-orang munafik yang terpedaya oleh kenikmatan duniawi sehingga berani menentang kebenaran adalah seperti orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka memiliki fisik lebih kuat daripada kamu, dan lebih banyak harta dan anak-anaknya. Maka dengan kenikmatan duniawi itu mereka telah menikmati bagiannya, dan kamu juga telah menikmati bagianmu sebagaimana orang-orang yang sebelummu menikmati bagiannya sehingga melalaikanmu dari ayat-ayat Allah dan petunjuk Rasul-Nya, dan kamu mempercakapkan hal-hal yang batil sebagaimana mereka juga mempercakapkannya. Padahal, dengan itu semua, mereka dan juga kamu itu benar-benar telah sia-sia amalnya di dunia karena tidak dilandasi dengan keikhlasan dan sia-sia di akhirat karena tidak dilandasi iman yang benar. Mereka itulah orang-orang yang rugi.

1305

Kemudian, melalui ayat ini, Allah mengingatkan orang-orang munafik sekaligus sebagai ancaman, jika mereka tetap bersikap seperti itu. Apakah tidak sampai kepada mereka berita tentang orang-orang yang sebelum mereka yang telah dibinasakan oleh Allah akibat mendustakan para rasul? Mereka itu adalah kaum Nuh, 'Ad, Samud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, dan penduduk negeri-negeri yang telah musnah, yang di antaranya masih bisa dibuktikan peninggalannya? Padahal telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa bukti-bukti yang nyata, namun sayang, mereka mendustakannya lalu Allah membinasakannya. Demikian ini, karena Allah tidak pernah sedikit pun menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.

1306

Ayat sebelumnya menjelaskan sikap buruk orang-orang munafik disertai ancaman, sedang ayat ini menjelaskan kebalikannya, yakni hakikat orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang beriman, dengan iman-nya yang sempurna, dari laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain dalam hal-hal kebenaran dan kebaikan. Secara jelas dapat dilihat dalam sikap dan perilakunya, yaitu mereka menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah yang akan senantiasa diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa untuk melindungi mereka dengan rahmat-Nya, Mahabijaksana dalam setiap pemberian-Nya.

1307

Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin yang benar-benar mantap imannya, dari kalangan laki-laki dan perempuan, akan mendapatkan surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan mendapat tempat yang baik di surga 'Adn. Dan sesungguhnya keridaan Allah yang diperoleh di akhirat kelak itu lebih besar daripada kenikmatan surga itu sendiri. Itulah keberuntungan yang agung. Ayat ini mengajarkan bahwa tujuan hidup seorang mukmin adalah menggapai keridaan-Nya, juga keberuntungan yang hakiki adalah jika apa yang dilakukan dan dihasilkan itu bisa mengantarkannya menuju surga.

1308

Setelah Allah menjelaskan secara beriringan sifat orang-orang munafik dan orang-orang mukmin disertai balasan masing-masing, maka ayat ini menyeru kepada Nabi Muhammad agar berjihad menghadapi mereka. Hal ini, disebabkan perilaku buruk mereka terhadap Rasulullah dan kaum mukminin, yang sudah berulang kali menyakitinya secara fisik maupun psikis, bahkan tidak jarang tindakan mereka mengancam keselamatan beliau. Karena itu, wahai Nabi dan kaum mukmin, berjihadlah melawan orang-orang kafir dan orang-orang munafik disebabkan perkataan dan perbuatan mereka yang nyata-nyata menantang kamu, dan bersikaplah keras dan tegas terhadap mereka dalam berjihad agar mereka menghentikan perilaku buruknya sehingga tidak berani mengulanginya. Jika mereka terbunuh dan mati dalam keadaan kafir dan munafik, maka tempat mereka adalah neraka Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. Perintah jihad itu bersifat kondisional dan bukan semata-mata tanpa sebab.

1309

Orang-orang munafik akan melakukan apa saja demi menutupi keburukan perilaku dan ucapannyanya. Bahkan, mereka berani bersumpah dengan nama Allah di hadapan engkau, wahai Nabi, bahwa mereka tidak pernah mengatakan sesuatu yang menyakiti engkau, padahal sumpah itu bohong belaka. Sungguh, mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, yaitu mencela Nabi Muhammad dan agama Islam, dan telah menjadi kafir dengan terkuaknya kebusukan hati mereka setelah sebelumnya mereka menutupinya dengan pura-pura mengikuti ajaran Islam, dan mereka juga sangat menginginkan apa yang mereka tidak dapat mencapainya, yaitu membunuh Rasulullah. Mereka tidak mencela, melainkan didorong oleh rasa iri dan dengki karena Allah dan Rasul-Nya melimpahkan karunia-Nya kepada mereka dengan jumlah lebih kecil, tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Maka, jika mereka bertobat dari sikap kemunafikan dan menyesalinya, sehingga tobatnya akan diterima, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling dari iman serta tetap dalam kemunafikannya, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dengan berbagai bentuk dan di akhirat dengan neraka Jahanam, dan mereka tidak mempunyai pelindung dan tidak pula penolong di bumi jika azab menimpa mereka.

1310

Ayat ini membicarakan sifat buruk lain kaum munafik. Dan di antara mereka, orang-orang munafik, ada orang yang telah berjanji kepada Allah, “Sesungguhnya jika Allah memberikan sebagian dari karunia-Nya kepada kami, niscaya kami akan bersedekah dan niscaya kami termasuk orang-orang yang saleh dengan selalu berinfak, menjaga hubungan kekerabatan, tetap ikut serta dalam berjihad dan perbuatan-perbuatan baik lainnya.”

1311

Namun, ternyata mereka mengingkari janji. Buktinya, ketika Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka menjadi kikir. Jangankan berinfak, zakat pun tidak mereka keluarkan sesuai dengan janjinya sendiri, dan bahkan mereka berpaling dari Allah dan Rasul-Nya dan selalu menentang kebenaran.

1312

Maka sebagai akibat dari kekikirannya itu, Allah menanamkan kemunafikan dalam hati mereka sehingga semakin bertambahlah keburukan yang dilakukan, sampai akhirnya kemunafikannya tidak bisa dikendalikan sampai pada waktu mereka menemui-Nya, yakni ajal menjemputnya. Demikian ini, karena mereka telah mengingkari janji yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya, yakni kesediaan untuk bersedekah jika mereka memperoleh karunia-Nya dan juga karena mereka selalu berdusta dalam setiap ucapan-ucapan dan janji-janjinya.

1313

Mereka berani melakukan kemunafikan. Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka yang mendorong kepada keburukan dan kejahatan, dan bahwa Allah mengetahui segala yang gaib? Sungguh, mereka mengetahui akan hal itu.

1314

Ayat sebelumnya menjelaskan sifat-sifat buruk orang-orang munafik, antara lain kikir, bersumpah palsu, dan tidak bersyukur. Bukan saja itu, di antara mereka bahkan ada yang secara terus-menerus mencela orang-orang beriman yang memberikan sedekah dengan sukarela dengan menyebutnya pamrih jika yang disedekahkan besar; dan juga mencela orang-orang yang tidak mendapatkan harta untuk disedekahkan kecuali sekadar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka, orang-orang mukmin. Akibat perbuatannya itulah Allah akan membalas penghinaan mereka di dunia dengan tersingkapnya kebusukan hatinya, dan mereka akan mendapat azab yang pedih di akhirat kelak.

1315

Kemudian ditegaskan bahwa orang-orang munafik itu hukumnya sama dengan orang-orang kafir, yakni tidak berhak memperoleh ampunan. Karena itu, diingatkan kepada beliau bahwa engkau, wahai Nabi Muhammad, memohonkan ampunan bagi mereka atau tidak memohonkan ampunan bagi mereka adalah sama saja. Ketetapan Allah telah terjadi bagi mereka, walaupun engkau memohonkan ampunan bagi mereka tujuh puluh kali, bahkan tak terhitung jumlahnya, Allah tetap tidak akan memberi ampunan kepada mereka. Yang demikian itu karena mereka ingkar, kafir, kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk dan bimbingan kepada orang-orang yang fasik, yaitu mereka yang keluar dari ketaatan kepada Allah.

1316

Setelah ayat sebelumnya menerangkan kebusukan sifat dan sikap orang-orang munafik, maka ayat ini kembali menunjukkan sifat buruk mereka yang lain yaitu tidak turut berperang. Orang-orang yang ditinggalkan, yakni tidak ikut berperang karena alasan-alasan yang dibuat-buat sehingga beliau mengizinkan untuk tidak ikut perang atau beliau memang tidak ingin mereka ikut dalam Perang Tabuk tersebut, merasa gembira dengan duduk-duduk diam tidak turut berperang sepeninggal atau setelah keberangkatan Rasulullah beserta pasukan muslim menuju medan perang. Mereka memang tidak suka berjihad dengan menyumbangkan harta dan mempertaruhkan jiwa dan raga mereka di jalan Allah dan bahkan mereka berusaha menghalang-halangi teman-temannya dengan berkata, “Janganlah kamu berangkat pergi berperang dalam panas terik ini.” Demi menanggapi perkataan mereka, beliau diperintahkan, katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Api neraka Jahanam lebih panas,” jika mereka mengetahui dan menyadari akan ancaman tersebut tentulah mereka akan turut berperang.

1317

Karena itu, wahai Nabi Muhammad, biarkanlah mereka tertawa sejenak karena merasa senang dengan tidak ikut berperang tetapi tidak dicela, dan kelak di akhirat mereka akan menangis yang sebanyak-banyaknya, sebagai balasan terhadap apa yang selalu mereka perbuat di dunia, seperti mencela, berdusta, menghasut, termasuk membuat-buat alasan agar diizinkan tidak ikut jihad.

1318

Setelah ayat yang lalu mengungkap kebusukan hati kaum munafik, maka sebagai hukumannya Allah melarang mereka ikut dalam barisan kaum muslimin. Maka jika Allah mengembalikanmu, Nabi Muhammad, kepada suatu golongan dari mereka, orang-orang munafik yang tidak ikut berperang, kemudian mereka meminta izin kepadamu untuk ikut keluar pergi berperang, maka katakanlah, “Kamu tidak boleh keluar untuk ikut berperang bersamaku selama-lamanya dan juga tidak boleh ikut memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya kamu telah rela atau lebih senang untuk tidak pergi berperang sejak semula. Karena itu duduklah atau tinggallah bersama orang-orang yang tidak ikut berperang karena adanya uzur yang dibenarkan, yaitu orang-orang tua, orang yang sedang sakit, kaum perempuan, dan anak kecil.”

1319

Dan juga jika kelak mereka meninggal dunia, maka janganlah engkau, wahai Nabi Muhammad, melaksanakan salat jenazah untuk seseorang yang mati di antara mereka, orang-orang munafik, selama-lamanya dan janganlah engkau mengantar jenazahnya serta berdiri untuk mendoakan di atas kuburnya yang berarti memohon rahmat dan ampunan, padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya, baik melalui ucapan maupun tindakan, dan tidak sempat bertobat sehingga mereka mati dalam keadaan fasik, yaitu keluar dari ketaatan kepada Allah, baik lahir maupun batin, makanya mereka tidak layak disalatkan dan didoakan. Ayat ini menjadi landasan hukum haramnya mendoakan seseorang yang mati dalam keadaan kafir. (Lihat: Surah at-Taubah/9: 113).

1320

Setelah Allah melarang untuk menyalatkan kaum munafik, kemudian Dia mengingatkan agar juga tidak terpedaya oleh kekayaan mereka. Dan janganlah engkau, wahai Nabi Muhammad dan juga kaum mukmin, kagum terhadap harta mereka sebanyak apa pun dan juga anak-anak mereka. Sesungguhnya dengan itu, yakni harta dan anak-anak tersebut, Allah hendak menyiksa mereka di dunia sehingga berani menyombongkan diri dengan menolak kebenaran dan agar dalam keadaan bergelimang harta itu juga nyawa mereka melayang, sedang mereka mati dalam keadaan kafir.

1321

Ayat yang lalu menjelaskan sikap buruk kaum munafik, maka ayat ini menjelaskan sikap buruk lainnya, terutama dari mereka yang terpandang di masyarakat. Dan apabila diturunkan suatu surah yang memerintahkan kepada orang-orang munafik, “Berimanlah kepada Allah dan berjihadlah bersama Rasul-Nya,” niscaya orang-orang munafik, terutama yang kaya dan berpengaruh di antara mereka, meminta izin kepadamu untuk tidak berjihad dan mereka berkata, “Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk tinggal di rumah, tidak ikut berjihad.”

1322

Mereka rela senang berada bersama orang-orang yang tidak pergi berperang, yaitu orang tua, orang sakit, kaum perempuan, dan anak-anak, dan hati mereka telah tertutup dari hidayah disebabkan sikap-sikap kemunafikan sehingga mereka tidak memahami balasan bagi orang yang beriman dan berjihad berupa kebahagiaan surgawi.

1323

Demikianlah keadaan kaum munafik itu, akan tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama beliau, mereka berjihad dengan harta dan jiwa demi menegakkan kalimat Allah dan semata-mata mengharap keridaan-Nya. Mereka itu memperoleh kebaikan baik di dunia berupa kemenangan dan kemuliaan, maupun di akhirat kelak berupa kesenangan surgawi. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.

1324

Allah telah menyediakan bagi mereka, orang mukmin, surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. Keberuntungan hakiki adalah ketika amal seseorang menyelamatkannya dari neraka dan mengantarkannya ke surga.

1325

Ayat ini menjelaskan sifat-sifat munafik kaum Arab Badui atau yang disebut A'rabiy. Dan di antara orang-orang Arab Badui datang kepada Nabi Muhammad mengemukakan alasan yang dibuat-buat agar diberi izin untuk tidak pergi berpe-rang, sedang orang-orang yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya dari kaum munafik duduk berdiam diri saja tidak mengajukan alasan mengapa tidak ikut berjihad. Kelak orang-orang yang kafir di antara mereka, yakni penduduk Madinah yang munafik dan penduduk Arab Badui, akan ditimpa azab yang pedih.

1326

Inilah kelompok yang diizinkan untuk tidak ikut perang. Tidak ada dosa karena tidak pergi berperang atas orang yang lemah, baik karena usianya sudah tua maupun lemah fisik seperti kaum perempuan dan anak-anak, orang yang sakit dan orang miskin yang tidak memperoleh apa, yakni biaya atau bekal, yang akan mereka infakkan untuk berjihad juga untuk keluarga yang ditinggalkan, apabila mereka ikhlas dalam niat dan imannya kepada Allah dan senantiasa menunjukkan sikap ketaatan kepada Rasul-Nya, maka tidak ada alasan apa pun untuk menyalahkan dan mencela mereka, sebab sejatinya mereka itu adalah orang-orang yang berbuat baik dan tidak membenci perintah jihad. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Ini merupakan hukum yang berlaku bagi semua taklif agama, sebab pada dasarnya manusia itu tidak memperoleh beban di atas kesanggupannya.

1327

Dan begitu juga tidak ada dosa atas orang-orang miskin yang tidak memiliki kendaraan untuk digunakan berjihad lalu datang kepadamu, Nabi Muhammad, agar engkau memberi kendaraan kepada mereka, lalu engkau berkata, “Aku tidak memperoleh atau tidak memiliki kendaraan untuk membawamu ikut berjihad,” lalu mereka meninggalkan Rasulullah kembali ke rumahnya, sambil mata mereka bercucuran air mata karena sedih, disebabkan mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka infakkan untuk ikut berperang.

1328

Sesungguhnya alasan untuk menyalahkan hanyalah terhadap orangorang yang meminta izin kepadamu untuk tidak ikut berperang padahal mereka orang kaya yang menyediakan kendaraan untuk berperang dan dirinya juga bukan termasuk golongan yang boleh tidak ikut berperang. Mereka justru rela atau lebih senang berada bersama orang-orang yang tidak ikut berperang karena adanya uzur yang dibenarkan. Dan Allah telah mengunci hati mereka, akibat sikap mereka sendiri sehingga mereka tidak mengetahui akibat perbuatan mereka itu.

1329

Usai menjelaskan tentang orang-orang yang pantas dikecam karena tidak ikut Perang Tabuk, Allah memberitakan kepada Nabi bahwa mereka, orang munafik yang tidak ikut berperang, akan terus-menerus mengemukakan alasannya kepadamu ketika kamu telah kembali kepada mereka dari Perang Tabuk. Katakanlah kepada mereka wahai Nabi, “Janganlah kamu mengemukakan alasan; kami tidak percaya lagi kepadamu, karena kalian sudah sering berbohong, sungguh, Allah telah memberitahukan kepada kami tentang beritamu yang sebenarnya. Dan Allah akan melihat pekerjaanmu yang akan datang seperti Dia melihat pekerjaanmu yang sudah lewat, demikian pula Rasul-Nya juga akan melihat pekerjaan kamu. Kemudian kamu dikembalikan kepada Allah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib dan yang nyata, lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan selama hidup di dunia.”

1330

Untuk memperkuat dalih yang mereka kemukakan, mereka akan bersumpah kepadamu dengan nama Allah, ketika kamu kembali kepada mereka dari Perang Tabuk, agar kamu berpaling dari mereka, dengan memaafkan dan tidak mengecam serta tidak memberi hukuman kepada mereka. Dalih dan sumpah mereka itu adalah tipu daya dan kebohongan, maka berpalinglah dari mereka; karena sesungguhnya mereka itu berjiwa kotor lantaran kemunafikan mereka dan tempat mereka di akhirat nanti adalah neraka Jahanam, sebagai balasan atas dosa dari apa yang telah mereka kerjakan, yakni kebohongan dan sumpah palsu dengan menggunakan nama Allah.

1331

Lalu setelah itu mereka akan bersumpah kembali kepadamu agar kamu bersedia menerima mereka bergabung kembali dan mendapat tempat di hatimu. Tetapi sekalipun kamu menerima mereka, sungguh Allah tidak akan rida dan murka kepada mereka, karena mereka adalah orang-orang fasik dan Allah tidak rida kepada orang-orang yang fasik, yakni mereka yang bergelimang dosa.

1332

Pada ayat sebelumnya dijelaskan tentang kebohongan dan sumpah palsunya orang-orang munafik, lalu dijelaskan tentang orang Arab Badui dan keimanan mereka. Orang-orang Arab Badui itu hidup dalam suasana kekerasan alam, tinggal di daerah yang jauh dari perkotaan, jauh dari Nabi Muhammad sumber informasi ajaran agama dan, lebih kuat kekafiran dan kemunafikannya, dan sangat wajar tidak mengetahui hukumhukum yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya, karena kurangnya informasi ajaran-ajaran agama. Allah Maha Mengetahui keadaan mereka dan Mahabijaksana dalam memberikan ketetapan hukum kepada mereka.

1333

Dan di antara orang-orang Arab Badui itu ada yang memandang apa yang diinfakkannya di jalan Allah sebagai suatu kerugian karena mereka tidak percaya adanya pahala atas amal saleh, sehingga mereka beranggapan bahwa harta yang diinfakkan akan lenyap begitu saja. Dia menanti-nanti marabahaya menimpamu, yakni Nabi Muhammad dan umat Islam, karena keengganan mereka membayar zakat dan karena kebencian mereka kepadamu. Padahal merekalah yang akan ditimpa marabahaya, dengan semakin tersebarnya ajaran agama Islam dan mereka akan mendapat siksa di akhirat. Allah Maha Mendengar perkataan mereka, Maha Mengetahui perbuatan mereka.

1334

Dan di antara orang-orang Arab Badui itu ada yang beriman kepada Allah dan hari kemudian dengan selalu berusaha memelihara keimananan itu, dan memandang apa yang diinfakkannya di jalan Allah sebagai jalan mendekatkan diri kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh doa Rasul, karena Rasul selalu mendoakan orang yang menyalurkan zakat dan infak. Ketahuilah, sesungguhnya infak itu suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kelak Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat, yakni surga-Nya, lantaran keikhlasan mereka dalam berinfak; sesungguhnya Allah Maha Pengampun dosa orang-orang yang bertobat dengan sungguh-sungguh, Maha Penyayang, karena selalu memberi rahmat kepada orang yang bertobat.

1335

Ayat sebelumnya menjelaskan bahwa orang Arab Badui ada yang imannya lemah dan ada yang kuat, lalu Allah menjelaskan sekelompok orang yang imannya sangat kuat. Mereka adalah orang-orang yang terdahulu berhasil meraih dan melaksanakan kebajikan sebelum yang lainnya melaksanakan, lagi yang pertama-tama masuk Islam di antara orang-orang Muhajirin dari Mekah ke Habasyah (Ethiopia) dan ke Madinah, dan kaum Ansar, yakni penduduk Madinah yang menerima dan membela umat Islam, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik dengan iman dan amal saleh serta mau berkorban untuk membela Allah dan Rasul-Nya. Allah rida kepada mereka, yakni menerima amal saleh mereka dan mereka pun rida kepada Allah atas anugerah iman yang memenuhi hati mereka. Anugerah yang lebih besar lagi adalah Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungaisungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung. (Lihat: Surah al-Waqi'ah/56: 10-14)

1336

Dan di antara orang-orang Arab Badui yang tinggal di sekitarmu, ada orang-orang munafik. Dan di antara penduduk Madinah (Yahudi) ada juga orang-orang munafik, mereka sudah terbiasa licik dan berdusta, sehingga keterlaluan dan melampaui batas dalam kemunafikannya. Engkau wahai Nabi Muhammad tidak mengetahui siapa mereka, karena begitu lihainya dan terlatihnya mereka dengan kemunafikan, tetapi Kami mengetahuinya. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali, pertama: ketika terbongkarnya kemunafikan mereka, sehingga mereka malu dan terhina, dan kedua: ketika malaikat mencabut nyawa mereka dengan cara yang sangat kasar, (Lihat: Surah al-Anfal/8: 50), kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar kelak di akhirat.

1337

Dan ada pula orang lain yang berada di sekeliling kamu yang mengakui dosa-dosa mereka lalu bertobat atas dosa-dosa itu, tetapi mereka masih mencampuradukkan pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain yang buruk, dengan mereka taat dan beramal saleh dan pada waktu yang berbeda mereka masih berbuat jahat dan maksiat. Mudah-mudahan Allah menerima tobat mereka jika mereka bertobat dengan sungguh-sungguh. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun atas segala dosa, Maha Penyayang kepada orang yang berusaha tidak mengulangi kesalahannya.

1338

Pada ayat sebelumnya dijelaskan adanya sekelompok orang yang mengakui dosa-dosa mereka lalu bertobat kepada Allah. Karena penyebab dosa mereka adalah kecintaan kepada harta, maka dalam ayat ini dijelaskan tentang wujud tobat dan ketaatan diantaranya dengan menunaikan zakat. Diperintahkan kepada Nabi Muhammad, Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan jiwa mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebihan terhadap harta, dan menyucikan hati agar tumbuh subur sifat-sifat kebaikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu menumbuhkan ketenteraman jiwa bagi mereka yang sudah lama gelisah dan cemas akibat dosa-dosa yang mereka kerjakan. Sampaikan kepada mereka bahwa Allah Maha Mendengar permohonan ampun dari hamba-Nya, Maha Mengetahui tulus atau tidaknya tobat mereka.

1339

Allah menegaskan dalam bentuk pertanyaan, Tidakkah mereka mengetahui, bahwa Allah menerima tobat yang tulus dari hamba-hambaNya dan menerima zakat mereka dengan memberinya pahala, dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah Maha Penerima tobat orang-orang yang menyesali dosa yang telah mereka lakukan, lagi Maha Penyayang kepada mereka yang benar dalam tobatnya?

1340

Dan katakanlah, kepada mereka yang bertobat, “Bekerjalah kamu, de-ngan berbagai pekerjaan yang mendatangkan manfaat, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, yakni memberi penghargaan atas pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin juga akan menyaksikan dan menilai pekerjaanmu, dan kamu akan dikembalikan, yakni meninggal dunia dan pada hari kebangkitan semua makhluk akan kembali kepada Allah Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan di dunia, baik yang kamu tampakkan atau yang kamu sembunyikan.”

1341

Selain terdapat kelompok yang mengakui dosa-dosa mereka lalu dianjurkan untuk bertobat dan melakukan pekerjaan yang bermanfaat, ada pula orang-orang lain yang ditangguhkan sampai ada keputusan Allah; mungkin Allah akan mengazab mereka, karena mereka tetap dalam kedurhakaan, dan mungkin Allah akan menerima tobat mereka, jika mereka bertobat dengan sungguh-sungguh. Allah Maha Mengetahui orang yang bertobat secara tulus, Mahabijaksana dalam menetapkan keputusan-Nya.

1342

Sebagian manusia ada yang mengakui dosa-dosa mereka lalu bertobat dan melakukan pekerjaan yang bermanfaat, sehingga tobatnya diterima Allah, ada yang menangguhkan tobatnya sampai ada keputusan Allah, dan ada pula yang jahat dan terus bertambah jahat, misalnya orang-orang munafik. Hal ini terbukti di antara orang munafik itu ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan bencana pada orang-orang yang beriman, untuk kekafiran dan untuk memecah belah di antara orang-orang yang beriman yang sudah mantap imannya, serta dengan tujuan menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah, yakni memerangi umat Islam, dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka dengan pasti akan senantiasa bersumpah palsu dengan berkata, “Kami hanya menghendaki kebaikan dengan membangun masjid ini. Mereka tidak menyadari bahwa Allah Maha Mendengar dan Allah menjadi saksi, yakni mengetahui dengan pasti bahwa mereka itu pendusta dalam sumpahnya. Allah Maha Mengetahui segala yang tampak maupun yang tersembunyi dalam hati setiap orang.

1343

Karena masjid tersebut dibangun dengan niat jahat, maka Allah melarang Nabi Muhammad, janganlah engkau melaksanakan salat dan kegiatan apa pun di dalam masjid yang dibangun oleh orang-orang munafik itu untuk selama-lamanya. Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa, yakni ketulusan semata-mata karena Allah, sejak hari pertama dimulai pembangunannya, adalah lebih pantas, yakni wajar engkau melaksanakan salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin, yakni senang membersihkan diri, jasmani dengan cara berwudu maupun rohani dengan cara bertobat dari dosa dan maksiat. Allah menyukai, melimpahkan karunia-Nya kepada orang-orang yang bersih di manapun mereka berada.

1344

Setelah dijelaskan perbandingan masjid yang di bangun Rasulullah dengan masjid yang dibangun orang-orang munafik, lalu dijelaskan akhir riwayat kedua masjid tersebut dan orang-orang yang membangunnya. Maka apakah orang-orang yang mendirikan bangunannya atas dasar takwa kepada Allah dan keridaan-Nya itu yang lebih baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya atas dasar kedurhakaan kepada Allah, sehingga laksana mendirikan bangunan di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunan itu roboh bersama-sama dengan dia, pembangunnya masuk ke dalam neraka Jahanam? Allah tidak memberi petunjuk, tidak memberi bimbingan kepada orang-orang yang zalim, karena mereka tidak mau menerima petunjuk.

1345

Sepanjang masa bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi penyebab keraguan dalam hati mereka, yakni kemunafikan, karena niat dan motivasi mereka buruk, sampai hati mereka hancur, yaitu sampai mereka mati, sehingga tidak dapat bertobat lagi. Dan Allah Maha Mengetahui, segala sesuatu, Mahabijaksana dalam ketetapan-Nya.

1346

Setelah dijelaskan orang yang mendirikan bangunan atas landasan kedurhakaan kepada Allah, maka pembangunnya akan hancur bersama bangunannya tersebut, lalu Allah memberi perumpamaan jual beli antara Allah dengan pejuang di jalan-Nya sebagaimana tertera pada ayat berikut: Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, yakni menjanjikan secara pasti kepada mereka yang secara tulus berjuang di jalan Allah, baik berupa diri, yakni jiwa maupun harta mereka, maka dengan pasti Allah akan memberikan balasan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah dengan harta bahkan jiwa; sehingga mereka membunuh atau terbunuh. Masuknya mereka ke dalam surga adalah merupakan janji yang benar dari Allah sebagaimana tertulis di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain daripada Allah? Pasti tidak ada. Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, sehingga kamu mendapatkan surga, dan demikian itulah kemenangan yang agung.

1347

Mereka itu adalah orang-orang yang bertobat baik karena melakukan dosa maupun tidak melakukan dosa, beribadah secara berkesinambungan, memuji Allah sebagai rasa syukur, mengembara untuk tujuan kebaikan, rukuk, sujud, yakni salat sebagai wujud tunduk dan patuh kepada Allah, menyuruh berbuat makruf dan mencegah dari yang mungkar dan yang memelihara, yakni melaksanakan hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman yang mempunyai sifat-sifat yang sudah disebutkan.

1348

Usai menjelaskan sifat-sifat orang yang bertobat, Allah lalu menjelaskan manusia yang tidak layak dimohonkan ampunan Allah. Tidak pantas, yakni tidak pernah dan tidak mungkin terjadi bagi nabi dan orang-orang yang beriman untuk memohonkan ampunan kepada Allah bagi orang-orang musyrik, sekalipun orang-orang musyrik itu kaum kerabat-nya, setelah jelas bagi mereka dengan kematian mereka dalam kemusyrikan, bahwa orang-orang musyrik itu penghuni neraka Jahanam.

1349

Adapun permohonan ampunan Ibrahim kepada Allah untuk bapaknya yang berbeda agama dengan dia, tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya bahwa Ibrahim akan memintakan ampunan untuk bapaknya (Lihat: Surah Maryam/19: 47). Maka ketika jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya adalah musuh Allah karena tetap dalam kemusyrikan dan kesesatan, maka Ibrahim berlepas diri darinya walau dengan berat hati. Sungguh, Ibrahim itu seorang yang sangat lembut hatinya, sangat takut kepada Allah lagi penyantun, yakni penyabar, mampu meredam kemarahan dan sikap buruk kepada orang lain.

1350

Dan Allah Yang Mahaadil, Mahabijaksana sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum, setelah mereka diberi-Nya petunjuk dengan memeluk Islam, sehingga dapat dijelaskan kepada mereka apa yang harus mereka jauhi. Apabila sudah dijelaskan apa yang harus dijauhi lalu mereka melanggar, maka Allah akan memberi hukuman akibat kedurhakaan itu. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang terjadi di langit dan di bumi.

1351

Sesungguhnya Allah memiliki kekuasaan di langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Dia yang menciptakan, menghidupkan, memelihara dan mematikan bila ajalnya sudah sampai. Tidak ada pelindung yang menghindarkan mudarat dan penolong yang mendatangkan manfaat bagimu selain Allah.

1352

Pada ayat ini dijelaskan salah satu wujud rahmat Allah. Sungguh, Allah telah menerima tobat Nabi, orang-orang Muhajirin dan orang-orang Ansar, yang mengikuti Nabi pada masa-masa sulit ketika Perang Tabuk yang terjadi antara kaum muslim dengan orang-orang Romawi pada tahun ke-10 H, saat itu lagi musim paceklik dan cuaca sangat panas, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling dari kebenaran akibat masa sulit yang mereka alami, kemudian Allah menerima tobat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih kepada semua hamba-Nya, terlebih kepada orang-orang yang bertobat, Maha Penyayang, yakni mencurahkan rahmat-Nya kepada mereka.

1353

Dan Allah juga memberi pengampunan terhadap tiga orang yang tidak mau ikut perang, yaitu Ka'b bin Malik, Hilal bin Umayyah, Murarah bin Rabi'ah yang ditinggalkan atas perintah Allah, yakni tidak diajak bicara oleh Rasulullah dan kaum muslim. Hingga ketika bumi terasa sempit bagi mereka, padahal mereka tahu bumi itu luas dan jiwa mereka pun telah pula terasa sempit bagi mereka, serta mereka telah mengetahui dan yakin bahwa tidak ada tempat lari dari cobaan Allah, melainkan berlindung dan kembali kepada-Nya saja, ketika itulah kemudian Allah menerima tobat mereka agar mereka tetap dalam tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat orang yang sungguh-sungguh menyesali kesalahannya, Maha Penyayang terhadap semua hamba-Nya.

1354

Penegasan bahwa Allah Maha Penerima tobat diikuti dengan perintah: Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sungguh-sungguh berupaya melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, dan hendaklah kamu bersama dengan orang-orang yang benar, jujur dalam ucapan, perilaku dan perbuatannya.

1355

Ayat ini berisi kecaman terhadap orang-orang yang tidak ikut berperang dan memilih bersenang-senang di rumah mereka. Tidak pantas bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badui yang berdiam di sekitar mereka, yaitu di sekitar kota Madinah, tidak turut menyertai Rasulullah pergi berperang, dan tidak pantas pula bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri Rasul. Yang demikian itu tidak wajar, karena mereka tidak ditimpa kehausan karena panas terik dan sulitnya mendapatkan air, tidak kepayahan dan kelaparan karena terbatasnya makanan ketika berjuang di jalan Allah, dan tidak pula menginjak atau menduduki suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir lantaran keberanian dalam menegakkan kalimat Allah, dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, yakni menyebabkan musuh terluka atau terbunuh, kecuali semua itu akan dituliskan oleh malaikat bagi mereka sebagai suatu amal kebajikan yang layak mendapatkan pahala dari Allah. Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.

1356

Dan tidaklah mereka memberikan infak, baik yang kecil maupun yang besar dan tidak pula melintasi suatu lembah dalam rangka pengabdian kepada Allah, kecuali akan dituliskan bagi mereka sebagai amal kebajikan, untuk diberi balasan oleh Allah dengan yang lebih baik dan berlipatganda daripada apa yang telah mereka kerjakan.

1357

Pada ayat sebelumnya dijelaskan tentang pahala yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang berbuat baik. Pada ayat ini dijelaskan tentang pentingnya pembagian tugas kerja dalam kehidupan bersama dengan penegasan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi ke medan perang sehingga hal yang lainnya terabaikan. Mengapa tidak ada sebagian dari setiap golongan di antara mereka yang pergi untuk bersungguh-sungguh memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan dengan menyebarluaskan pengetahuan tersebut kepada kaumnya apabila mereka telah kembali dari berperang atau tugas apa pun, pengetahuan agama ini penting agar mereka dapat menjaga dirinya dan berhati-hati agar tidak melakukan pelanggaran.

1358

Setelah dijelaskan pentingnya memperdalam pengetahuan agama dan menyebarluaskannya kepada masyarakat luas, lalu dijelaskan sikap ketika menghadapi orang kafir yang memusuhi orang mukmin. Wahai orang-orang yang beriman! Perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu apabila mereka memerangi kamu, dan hendaklah mereka merasakan, mengetahui dan menyaksikan sikap tegas dan semangat juang yang tinggi darimu, dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa. Oleh karena itu jangan pernah putus asa apalagi menyerah.

1359

Setelah dijelaskan kebolehan orang mukmin memerangi orang yang melakukan penyerangan, lalu dijelaskan perbedaan antara orang munafik dengan orang yang beriman apabila mendengar bacaan AlQur'an. Dan apabila diturunkan suatu surah dari Al-Qur'an yang berisi ajakan beriman, maka di antara mereka, yakni orang-orang munafik ada yang berkata sebagai nada ejekan, “Siapakah di antara kamu, sesama munafik, yang bertambah imannya dengan turunnya surah ini?” Adapun orang-orang yang beriman, maka surah yang diturunkan ini menambah imannya yang selama ini sudah tertanam di dada mereka, dan mereka merasa gembira dengan bertambahnya pengetahuan mereka lantaran ayat-ayat tersebut.

1360

Dan adapun orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit batin, seperti kekafiran, kemunafikan, keragu-raguan, dan sebagainya, maka dengan turunnya surah itu akan menambah kekotoran rohani, yakni kekafiran mereka yang telah ada selama ini dalam hati mereka dan mereka akan mati dalam keadaan kafir.

1361

Dan tidakkah mereka orang-orang munafik dan kafir itu memperhatikan dengan saksama bahwa mereka diuji berupa penyakit, paceklik dan bencana alam yang terjadi sekali atau dua kali setiap tahun, namun mereka tidak juga bertobat dari kemunafikan dan kekafiran, dan tidak pula mengambil pelajaran dari berbagai ujian yang sudah mereka rasakan? Mereka tidak pernah introspeksi.

1362

Cemoohan orang munafik dan orang kafir tidak hanya dengan lisan tetapi juga perbuatan, yaitu, apabila diturunkan suatu surah, dari Al-Qur'an yang menggambarkan isi hati mereka dan membeberkan rahasia mereka, maka satu sama lain di antara mereka saling berpandangan dengan lirikan mata tanda mengejek sambil berkata, “Adakah seseorang dari kaum muslim yang melihat kamu ketika malakukan hal-hal yang kita rahasiakan, sehingga Muhammad mengetahui semuanya?” Setelah itu mereka pun pergi meninggalkan majelis Nabi secara sembunyisembunyi. Mereka selalu ingin berpaling dari kebenaran, sehingga Allah memalingkan hati mereka dari mendengar dan mengikuti tuntunan Allah disebabkan mereka adalah kaum yang tidak memahami tuntunan tersebut.

1363

Ayat yang lalu diakhiri dengan penegasan bahwa hati orang munafik dipalingkan dari kebenaran karena sesungguhnya mereka tidak mau memahami kebenaran walaupun yang membawa kebenaran tersebut adalah Nabi Muhammad yang sangat penyantun dan penyayang sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut ini. Demi kebesaran dan keagungan Tuhan, sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul yang mulia dari kaummu sendiri sehingga tidak asing bagi kamu, sangat berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami baik derita lahir maupun batin, dia sangat menginginkan kebaikan, kabahagiaan dan keselamatan bagimu, yakni bagi kamu semua baik yang muslim maupun yang kafir, dia sangat penyantun dan penyayang, yakni memberi kebaikan secara melimpah melebihi kebutuhan maupun sesuai kebutuhan terhadap orang-orang yang beriman.

1364

Maka jika mereka berpaling dari keimanan dan menolak mengikuti ajaranmu wahai Nabi Muhammad, maka katakanlah kepada mereka “Cukuplah Allah bagiku, Dia yang akan membela dan melindungiku; tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, yakni berserah diri setelah berusaha sekuat tenagaku, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki, mencipta, dan mengatur ‘Arsy singgasana yang agung.”

1365

Alif Lam Ra. Hanya Allah yang mengetahui secara pasti makna hurufhuruf yang menjadi pembuka surah-surah dalam Al-Qur'an. Inilah ayat-ayat Al-Qur'an yang keseluruhannya penuh hikmah, yakni petunjuk yang hak dan terbaik bagi semua umat manusia. Apabila petunjuk tersebut diperhatikan dan dijalankan, maka akan mendatangkan kemaslahatan dan menghindarkan keburukan.

1366

Oleh karena itu, pantaskah manusia menjadi heran bahwa Kami memberi wahyu, yakni memberi informasi dan tuntunan agama secara pasti, cepat, dan berbentuk rahasia, kepada seorang laki-laki di antara mereka, yakni Nabi Muhammad yang dikenal sangat jujur sehingga mendapat gelar al-Amin. Melalui wahyu tersebut Kami perintahkan kepadanya: “Berilah peringatan kepada manusia bahwa Hari Pembalasan itu pasti datang dan orang yang jahat akan disiksa karena kejahatannya, dan gembirakanlah orang-orang beriman yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi, yakni kemuliaan di sisi Tuhan kelak di akhirat.” Setelah mendengar dan menyaksikan ayat-ayat Al-Qur'an yang disampaikan oleh Nabi Muhammad ternyata sangat mempesona, maka Orang-orang kafir berkata, “Orang ini, yakni Nabi Muhammad, benar-benar pesihir” yang nyata, dan yang dibawanya adalah sihir, sehingga membuat orang-orang terpesona dan mengikuti seruannya. Demikianlah sifat angkuh orang-orang yang tidak mau mengakui bahwa Al-Qur'an adalah wahyu dari Allah.

1367

Kalau orang kafir merasa heran atas diturunkannya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad, maka apakah mereka tidak merasa heran dengan penciptaan langit dan bumi serta segala isinya? Tuhan Mahakuasa menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad, sebagaimana Dia Mahakuasa menciptakan langit dan bumi. Sesungguhnya Tuhan kamu Dialah Allah yang menciptakan langit dan bumi yang terbentang luas, dalam enam masa untuk memberikan pelajaran kepada manusia bahwa segala sesuatu perlu proses, melalui perencanaan yang matang dan dikerjakan secara maksimal. Jika Allah menghendaki, maka Dia Mahakuasa menciptakan keduanya dalam sekejap. Setelah sempurna masa penciptaan langit dan bumi, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy, singgasana untuk mengatur segala urusan makhluk-Nya. Tidak ada yang dapat memberi syafaat, yakni pertolongan pada Hari Kiamat untuk mendapat keringanan atau terbebas dari azab Allah kecuali setelah ada izin-Nya. Itulah Allah, Zat yang Mahaagung, Tuhanmu yang memelihara dan membimbingmu, maka sembahlah Dia, karena hanya Dia yang berhak disembah, jangan mempersekutukan Dia dengan apa pun. Apakah kamu tidak mengambil pelajaran dari kesempurnaan penciptaan langit dan bumi beserta isinya? Semuanya tunduk, patuh, dan bertasbih kepada Allah, Tuhan Pengatur segala urusan.

1368

Setelah dijelaskan bahwa Allah pencipta langit dan bumi, dan hanya Dia yang berhak disembah, lalu pada ayat ini dijelaskan tentang kepastian datangnya Hari Kiamat. Pada hari tersebut, hanya kepada-Nya, yakni kepada Allah kamu semua akan kembali. Itu merupakan janji Allah yang benar dan pasti tidak sedikit pun diragukan lagi. Sesungguhnya Dialah yang Maha Kuasa memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya, yakni menghidupkannya kembali pada Hari Kebangkitan, agar Dia dapat memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dengan balasan yang adil sesuai yang mereka kerjakan. Jika Allah menghendaki, maka berkat anugerah dan kemurahan-Nya, mereka akan memperoleh pahala melebihi yang mereka kerjakan. Sedangkan untuk orang-orang kafir disediakan balasan berupa minuman air yang mendidih yang dapat merusak seluruh alat pencernaan mereka dan akan memperoleh siksaan yang pedih karena kekafiran mereka. Inilah wujud keadilan Allah atas perbuatan hamba-Nya di dunia.

1369

Selain menciptakan langit dan bumi sebagai bukti kebesaran dan kekuasaan-Nya, Dialah yang menjadikan matahari bersinar sangat terang yang menghasilkan kehangatan untuk alam raya dengan energi dari dirinya sendiri dan bulan bercahaya karena pantulan energi dari matahari, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, yakni tempat peredaran perjalanan bumi mengitari matahari dan bulan mengitari bumi agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan waktu. Allah tidak menciptakan hal yang demikian sempurna itu melainkan dengan benar, yakni dengan hikmah yang besar. Melalui penciptaan tersebut, Dia menjelaskan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya kepada orang-orang yang mengetahui, yakni yang mau mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan Allah di alam raya ini.

1370

Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang dan pada benda apa saja yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, yakni benda cair maupun padat, semilirnya angin maupun dahsyatnya petir dan halilintar, pasti terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya bagi orang-orang yang bertakwa, yakni orang yang berhati-hati agar tidak terjerumus ke dalam kesesatan supaya terhindar dari siksa Allah akibat kesesatan tersebut.

1371

Meskipun bukti kebesaran dan kekuasaan Allah telah terbentang luas di alam raya sebagaimana dijelaskan dalam ayat-ayat sebelumnya, namun masih ada sebagian manusia yang tidak percaya dan mengingkari adanya Allah. Mereka merasa puas dengan kehidupan dunia. Allah menegaskan bahwa sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami di Hari Akhirat nanti dengan adanya pahala bagi yang beramal saleh dan siksa bagi yang durhaka, dan mereka merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu, sehingga tidak pernah berbuat untuk kehidupan akhirat, padahal kehidupan akhirat lebih baik dan lebih kekal, dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, yakni tidak menghiraukan petunjuk yang ada di dalam Al-Qur'an dan tidak sedikit pun mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah di alam semesta.

1372

Maka mereka itu tempatnya di neraka, karena apa yang telah mereka lakukan selama hidup di dunia, berupa kedurhakaan kepada Allah.

1373

Kebalikan dari orang-orang yang durhaka kepada Allah dan hanya mencintai kehidupan dunia adalah orang-orang yang beriman dan beramal saleh untuk bekal kehidupan di akhirat. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan sebagai wujud keimanan tersebut mereka mengerjakan amal kebajikan sebagaimana petunjuk yang disebutkan di dalam AlQur'an, niscaya mereka diberi petunjuk oleh Tuhan karena keimanan mereka. Mereka di dalam surga yang penuh kenikmatan yang tiada tara, tiada pernah terkurangi dan mengalir di bawahnya sungai-sungai.

1374

Sebagai gambaran dari keindahan dan kenyamanan kehidupan di dalam surga adalah setiap kata dan kalimat yang terucap tiada lain hanya pujian atas kebesaran Allah. Doa yang mereka ucapkan di dalamnya ialah, “Subhanakallahumma” Mahasuci Engkau, ya Tuhan kami, dan salam penghormatan kepada mereka dari Allah, malaikat dan sesama penghuni surga ialah, “Salam”, semoga keselamatan yang sempurna selalu menyertai kamu. Dan penutup doa mereka ialah, “Al-hamdu lillahi Rabbil 'alamin” segala puji bagi Allah Tuhan Pemelihara seluruh alam.

1375

Setelah dijelaskan pada ayat sebelumnya bahwa Allah Mahasuci dari segala kekurangan, Mahasempurna dengan segala ciptaan-Nya, Mahaadil dalam memberikan hukuman atau pahala, lalu dijelaskan pada ayat ini bahwa Dia Maha Terpuji karena tidak segera menghukum orang yang durhaka sebagaimana permintaan mereka agar Allah menyegerakan siksa. Mereka diberi kesempatan untuk kembali kepada tuntunan Al-Qur'an. Dan kalau Allah menyegerakan keburukan, sebagai hukuman atas perbuatan jahat bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pasti diakhiri umur mereka, yakni dibinasakan. Namun Kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami, yakni tidak percaya pada hari Kiamat dalam keadaan bingung dan tetap berada di dalam kesesatan mereka sesuai kemauan mereka.

1376

Ayat ini masih menjelaskan tentang sifat-sifat buruk manusia, yaitu tidak bersyukur ketika mendapat anugerah atau nikmat. Dan apabila manusia ditimpa bahaya akibat ulah mereka sendiri, dia berdoa kepada Kami dengan memuji dan mengakui keagungan Allah dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, yakni terus berdoa tiada henti dalam segala situasi, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali ke jalan yang sesat, seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk menghilangkan bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas apa yang mereka kerjakan berupa kedurhakaan.

1377

Setelah dijelaskan bahwa di antara sifat buruk manusia adalah suka tergesa-gesa dan tidak bersyukur, lalu pada ayat ini disebutkan berbagai azab yang ditimpakan kepada orang-orang yang zalim. Dan sungguh, Kami telah membinasakan secara menyeluruh atau mendatangkan azab berupa kerusakan dan kehancuran beberapa generasi umat-umat sebelum kamu, yakni kaum kafir Mekah yang semasa dengan Rasulullah, ketika mereka berbuat zalim, padahal para rasul mereka telah datang membawa keterangan-keterangan baik berupa mukjizat yang bersifat inderawi maupun yang tertera di dalam kitab suci, tetapi mereka sama sekali tidak mau beriman. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat dosa.

1378

Kemudian Kami jadikan kamu, seluruh manusia, sebagai pengganti-pengganti mereka untuk menjadi pemimpin di bumi setelah mereka binasa, untuk Kami lihat bagaimana kamu berbuat, kebaikan atau keburukan. Allah akan memberi pahala orang yang berbuat baik dan menghukum orang yang yang berbuat jahat.

1379

Setelah dijelaskan bahwa Allah telah membinasakan orang-orang yang berbuat zalim dan menggantinya dengan kaum yang lain, lalu dijelaskan tentang sikap orang-orang musyrik terhadap ayat-ayat AlQur'an. Dan apabila dibacakan walaupun dengan berulang-ulang kepada mereka ayat-ayat Kami, Al-Qur'an dengan jelas kebenarannya bahwa ayat-ayat tersebut datang dari Allah, maka orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami, yakni tidak percaya dengan kehidupan akhirat, tidak mengharap pahala dan tidak percaya adanya siksa, mereka berkata, “Datangkanlah kitab selain Al-Qur'an ini atau gantilah isinya, ubahlah yang haram menjadi halal atau sebaliknya, dan hapuslah ayat-ayat yang mempersalahkan kepercayaan kami. Menjawab permintaan tersebut Allah memerintahkan, Katakanlah Muhammad, “Tidaklah pantas bagiku untuk menggantinya atas kemauanku sendiri, karena aku hanya seorang utusan. Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan Allah kepadaku. Sesungguhnya aku benar-benar takut akan azab hari yang besar, yakni hari Kiamat jika aku mendurhakai Tuhanku yang aku yakin Dia Maha mengetahui seluruh ucapan dan perbuatanku.”

1380

Setelah menolak permintaan kaum musyrik untuk mendatangkan kitab selain Al-Qur'an atau mengubah sebagian isinya, lalu Allah berfirman, Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Jika Allah menghendaki aku tidak membacakan dan menyampaikan Al-Qur'an kepada kamu, niscaya aku tidak membacakannya kepadamu dan jika Allah tidak pula berkehendak memberitahukan wahyu yang diturunkan kepadaku, maka Dia tidak memberitahukannya kepadamu.” Aku telah tinggal bersamamu beberapa lama sebelumnya, yakni selama 40 tahun sebelum turunnya AlQur'an dan selama masa itu aku tidak pernah berbohong serta tidak pernah berbicara dan menyampaikan hal seperti ini. Apakah kamu tidak mengerti ayat-ayat itu dan tidak memikirkan kandungannya?

1381

Karena mereka tetap keras menolak kebenaran Al-Qur'an sebagai wahyu dari Allah dan menuduh Nabi Muhammad berbohong, maka ditegaskan dalam bentuk pertanyaan, siapakah yang lebih zalim daripada orang yang dengan sengaja mengada-adakan kebohongan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sungguh tidak ada orang yang lebih zalim daripada mereka dan mereka tidak akan mendapatkan keberuntungan untuk selama-lamanya. Sesungguhnya orang-orang yang berbuat dosa itu tidak akan pernah beruntung.

1382

Setelah dijelaskan kerugian yang akan diperoleh oleh orang yang berbuat zalim karena ingkar terhadap ayat-ayat Al-Qur'an, lalu dijelaskan bentuk lain dari kezaliman mereka yaitu syirik. Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang dijadikan sembahan yang tidak dapat mendatangkan bencana kepada mereka, apabila mereka tidak menyembahnya, dan tidak pula memberi manfaat dan tidak bisa menolak madarat ketika mereka menyembahnya, dan mereka dengan yakin berkata, “Mereka berhala dan sembahan kami lainnya itu adalah pemberi syafaat kami di hadapan Allah.” Padahal sembahan tersebut tidak mampu mendatangkan manfaat atau menolak madarat atas diri mereka sendiri. Agar lebih jelas, maka katakanlah kepada mereka wahai Nabi, “Apakah pantas kamu akan memberitahu kepada Allah sesuatu yang tidak diketahui-Nya apa yang di langit dan tidak pula yang di bumi? Kalimat ini adalah ejekan kepada orang yang menyembah berhala, yang menyangka bahwa berhala-berhala itu dapat memeberi syafaat di sisi Allah. Dia Maha mengetahui segala yang ada di langit dan di bumi, karena Dia pencipta dan pemeliharanya dan tiada sesuatu pun sekutu bagi-Nya. Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan itu, tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah.

1383

Penyembahan terhadap selain Allah sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang musyrik adalah sebuah penyimpangan yang tidak dikenal pada awal kehidupan manusia, karena manusia diciptakan dalam keadaan fitrah. Ayat ini menegaskan bahwa dan manusia itu dahulunya hanyalah satu umat, mereka semuanya tunduk dan patuh kepada Allah, kemudian mereka terkena godaan setan sehingga berselisih, yakni ada yang tetap taat dan ada yang durhaka bahkan mereka terpecah menjadi kelompok-kelompok yang berbeda keyakinan. Kalau tidak karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu, bahwa perselisihan manusia di dunia itu akan diputuskan di akhirat, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka ketika di dunia ini, tentang apa yang mereka perselisihkan itu.

1384

Setelah dijelaskan perselisihan yang terjadi diantara umat manusia, lalu kembali dijelaskan tentang tuntutan orang musyrik agar Allah memberikan mu'jizat yang kasat mata kepada Nabi Muhammad. Dan mereka berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu bukti, yakni mukjizat dari Tuhannya, yakni mukjizat yang dapat diindra?” Padahal mu'jizat seperti yang mereka minta sesungguhnya telah diturunkan kepada para nabi sebelum Nabi Muhammad, tetapi umat para nabi tersebut tetap ingkar. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad “Sungguh, segala yang gaib itu hanya milik Allah; sebab itu tunggu sajalah olehmu, apakah Allah akan mengabulkan permintaanmu atau tidak. Allah Maha mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya. Ketahuilah, sesungguhnya aku juga menunggu bersama kamu, apa keputusan Allah untuk kita semua.”

1385

Setelah pada ayat sebelumnya dijelaskan sifat buruk orang musyrik lalu dalam ayat ini dijelaskan sifat dasar manusia pada umumnya. Dan apabila Kami memberikan suatu rahmat, keselamatan kepada manusia yang durhaka, setelah mereka ditimpa bencana, baik pada diri, harta, keluarga, dan alam lingkungan mereka, maka mereka tidak bersyukur, bahkan mereka segera melakukan segala tipu daya menentang ayat-ayat Kami. Katakanlah, “Allah lebih cepat pembalasannya atas tipu daya itu.” Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami mencatat tipu dayamu. Tidak ada sedikitpun perbuatan manusia yang terlewat dari pengawasan Allah dan kelak di akhirat Dia akan memberikan balasan dengan seadil-adilnya.

1386

Sebagai bukti bahwa hukuman Allah sangat cepat sebagaimana dijelaskan pada ayat sebelumnya, maka berikut ini ditegaskan bahwa, Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan dengan kaki dan beragam kendaraan di daratan, dan berlayar di lautan yang terbentang luas, sehingga ketika kamu sudah berada di dalam kapal, dan meluncurlah kapal itu membawa mereka, yakni seluruh penumpang yang ada di dalamnya dengan kekuatan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya; tiba-tiba datanglah badai yang mangacaukan arah kapal mereka, sehingga menyimpang dari tujuan yang direncanakan dan gelombang menimpanya dari segenap penjuru, sehingga para penumpangnya panik akibat goncangan yang dasyat, dan mereka mengira, bahkan merasa telah terkepung bahaya, maka mereka berdoa dengan tulus ikhlas kepada Allah semata. Seraya berkata, “Sekiranya Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pasti kami termasuk orang-orang yang benar-benar bersyukur.”

1387

Manusia pada umumnya memang suka berbasa basi, bahkan pada situasi kritis sering mengobral janji akan berbuat baik dan berakhlak terpuji, tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka, malah mereka mengulangi berbuat kezaliman, yakni mempersekutukan Allah dan melaksanakan kedurhakaan lainnya di bumi tanpa alasan yang benar. Kezaliman mereka sungguh melampaui batas, karena itu Allah mengingatkan, Wahai manusia! Sesungguhnya kezalimanmu bahayanya akan menimpa dirimu sendiri; kenikmatan yang kamu rasakan itu hanya kenikmatan hidup duniawi yang bersifat sementara, selanjutnya kepada Kamilah kembalimu setelah kematian menjemputmu, kelak di akhirat akan Kami kabarkan kepadamu hukuman atas segala apa yang telah kamu kerjakan selama hidup di dunia.

1388

Setelah dijelaskan bahwa kenikmatan yang diperoleh bagi orangorang musyrik hanyalah kenikmatan duniawi, lalu diingatkan bahwa sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi yang kamu dambakan sampai melupakan kehidupan akhirat itu akan cepat sirna, hanya seperti air hujan yang Kami turunkan dari langit, kemudian meresap ke dalam bumi, lalu tumbuhlah tanaman-tanaman bumi dengan subur karena air itu, di antaranya ada yang dimakan manusia dan hewan ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya karena tanamannya telah tumbuh warna-warni dengan sangat rindang, dan berhias indah dengan gunung-gunung dan lembah-lembahnya telah menghijau dengan beragam tanam-tanamannya, dan pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, yakni memetik hasilnya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami berupa bencana atau hama pada waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan tanamannya seperti tanaman yang sudah disabit, yakni telah dipanen, bahkan kedahsyatan azab tersebut mengesankan seakan-akan belum pernah tumbuh tanaman kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada orang yang berpikir yang mau mengambil pelajaran dari azab yang telah ditimpakan kepada orangorang yang durhaka.

1389

Agar manusia tidak tertipu dengan kehidupan dunia yang fana, lalu Allah memberikan tuntunan menuju jalan yang benar dan penuh kedamaian. Dan Allah menyeru manusia ke Darus-salam, yakni surga, dan memberikan petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus, yakni Islam. Petunjuk Allah diberikan kepada siapa saja yang mau menerimanya.

1390

Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik, yaitu surga, dan tambahannya, yakni kenikmatan melihat Allah (Lihat: Surah al-Qiyamah/75: 22-23). Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam akibat kesedihan dan tidak pula dalam kehinaan, tetapi muka mereka berseri-seri ekspresi kegembiraan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.

1391

Adapun orang-orang yang berbuat kejahatan akan mendapat balasan kejahatan yang setimpal dengan yang telah mereka kerjakan dan mereka diselubungi kehinaan akibat dari kejahatan tersebut. Tidak ada bagi mereka seorang pelindung pun yang menyelamatkan mereka dari azab Allah, seakan-akan wajah mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gulita, yakni suram dan muram ekspresi dari penyesalan dan kesedihan yang mendalam. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

1392

Ayat ini menjelaskan ancaman bagi orang yang menyekutukan Allah. Dan ingatlah pada hari ketika itu Kami mengumpulkan mereka semuanya untuk dihisab, kemudian Kami berkata kepada orang yang mempersekutukan Allah, “Tetaplah di tempatmu dalam keadaan rendah dan hina, kamu dan para sekutumu.” Lalu Kami pisahkan mereka, yakni penyembah dan sembahannya, sehingga mereka saling menyalahkan dan menyangkal satu sama lain, dan berkatalah sekutu-sekutu, yakni sembahan yang mereka persekutukan dengan Allah, “Kamu sekali-kali tidak pernah menyembah kami. Sesungguhnya orang-orang yang menyembah selain Allah pada hakekatnya adalah menyembah hawa nafsu mereka sendiri, karena hawa nafsu merekalah yang menyuruh menyembah selain Allah.

1393

Lebih lanjut sembahan mereka mengatakan, karena hakikatnya kamu menyembah hawa nafsu kamu, maka cukuplah Allah menjadi saksi antara kami dengan kamu, sebab kami tidak tahu-menahu tentang penyembahan kamu kepada kami, karena kami hanyalah makhluk ciptaan Allah, yang tidak bisa mendatangkan manfaat atau menolak madarat.

1394

Selanjutnya Allah menjelaskan dalam ayat ini bahwa di tempat itu, yakni di padang Mahsyar, setiap jiwa merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya ketika di dunia dan setelah kematian menjemputnya, mereka dikembalikan kepada Allah, pelindung mereka yang sebenarnya, tidak ada pelindung selain Dia, dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan sebagai sembahan dan pelindung palsu.

1395

Setelah dijelaskan bahwa tuhan sembahan orang kafir kelak di akhirat akan lenyap dan tidak mampu memberi perlindungan kepada penyembahnya, lalu diperintahkan kepada Nabi, katakanlah wahai Nabi Muhammad kepada orang-orang kafir, “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit seperti hujan dan cahaya matahari, dan rezeki dari bumi seperti tumbuhan yang beraneka ragam, atau siapakah yang kuasa menciptakan pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati, seperti ayam dari telur, dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, seperti telur dari ayam, dan siapakah yang mengatur segala urusan di alam raya ini sehingga berjalan dengan sangat teratur?” Maka mereka akan menjawab, “Allah.” Jika demikian jawaban mereka, maka katakanlah, wahai Nabi Muhammad “Mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?”

1396

Zat yang Maha Pemberi rezeki, Pencipta pendengaran dan penglihatan, yang kuasa menghidupkan dan mematikan, dan Maha Pengatur alam raya, maka itulah Allah, Dialah Tuhan kamu yang sebenarnya; maka tidak ada setelah kebenaran itu melainkan kesesatan, yakni siapa pun yang tidak berkenan mengikuti kebenaran, maka yang ada tinggal kesesatan. Maka mengapa kamu berpaling dari kebenaran?

1397

Meskipun orang-orang kafir mengakui bahwa Allah pencipta dan pengatur alam raya, namun mereka tetap saja ingkar, sehingga Allah menghukum mereka. Demikianlah telah tetap hukuman Tuhanmu terhadap orang-orang yang fasik, yakni keluar dari ketaatan dan tuntunan agama, karena sesungguhnya mereka terus menerus tidak beriman.

1398

Selanjutnya Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad, katakanlah, kepada orang-orang kafir “Adakah di antara sembahan yang kamu jadikan sekutu Allah itu yang dapat memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya, yakni menghidupkannya kembali?” Jawabannya pasti tidak ada. Karena itu katakanlah, wahai Nabi Muhammad “Allah yang memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya, yakni menghidupkannya kembali pada waktu yang sudah ditetapkannya sesuai kehendak-Nya. Maka bagaimana kamu dipalingkan oleh kebohongan dan hawa nafsu, sehingga menyembah selain Allah?”

1399

Walaupun pada ayat sebelumnya sudah dipaparkan bukti kekuasaan Allah, namun orang kafir masih tetap menolak menyembah Allah Yang Maha Pemberi Petunjuk. Sehingga pada ayat ini kembali Nabi Muhammad diperintah, katakanlah kepada orang-orang kafir, “Apakah di antara sembahan yang kamu jadikan sekutu Allah itu ada yang mampu membimbing menuju kepada kebenaran?” Pasti tidak ada, karena sembahan kamu adalah benda mati yang tidak mampu membimbing dirinya sendiri apalagi membimbing kamu. Karena itu katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Allah-lah yang membimbing kepada kebenaran.” Maka manakah yang lebih berhak diikuti, Tuhan yang membimbing kepada kebenaran itu, ataukah orang yang tidak mampu membimbing bahkan perlu dibimbing? Maka mengapa kamu berbuat demikian? Bagaimanakah kamu mengambil keputusan? Sungguh ini adalah keputusan yang batil dan zalim.

1400

Sejumlah pertanyaan yang diungkapkan pada ayat sebelumnya, sebagian ada yang dijawab oleh orang-orang kafir dan sebagiannya ada yang tidak mereka jawab. Dan kebanyakan mereka orang-orang kafir itu hanya mengikuti dugaan bahwa sembahan mereka dapat memberi manfaat, menolak mudarat dan dapat mendekatkan mereka kepada Allah. Sesungguhnya dugaan itu tidak sedikit pun berguna untuk melawan kebenaran yang datang dari Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan dan akan memberi balasan kelak di Hari Kemudian.

1401

Pada ayat sebelumnya dijelaskan tentang kebenaran yang datang dari Allah dan Dia-lah yang mampu membimbing kepada ke-benaran tersebut, lalu dalam ayat ini dijelaskan tentang kebenaran Al-Qur'an sebagai firman Allah. Dan tidak mungkin Al-Qur'an ini dibuat-buat oleh selain Allah; tetapi Al-Qur'an membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya, seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa as dan lainlain, dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, yakni sebagian ayat-ayat Al-Qur'an itu menjelaskan secara terperinci hukumhukum yang telah disebutkan dalam Al-Qur'an itu sendiri, tidak ada keraguan di dalamnya, dan merupakan petunjuk yang diturunkan dari Tuhan seluruh alam.

1402

Keingkaran orang-orang kafir terhadap kebenaran Al-Qur'an mereka tampakkan dengan menuduh bahwa Al-Qur'an adalah buatan Nabi Muhammad. Apakah pantas mereka mengatakan dia, Muhammad yang telah membuat-buatnya? Bukankah Muhammad adalah seorang manusia biasa? Kalau demikian tuduhan mereka, maka katakanlah wahai nabi Muhammad, “Buatlah sebuah surah yang semisal dengan surah Al-Qur'an, dan ajaklah siapa saja di antara kamu orang yang mampu membuatnya selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar dalam tuduhan itu.”

1403

Orang-orang musyrik menolak kebenaran Al-Qur'an bukan karena mereka tidak tahu kebenaran itu, tetapi antara lain karena keangkuhan mereka. Bahkan yang sebenarnya terjadi adalah mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengan sempurna dan belum mereka peroleh penjelasannya. Sebagaimana orang-orang kafir Makkah mendustakan Al-Qur'an, demikianlah halnya umat-umat yang ada sebelum mereka telah mendustakan rasul-rasul dan bukti-bukti kebenaran yang mereka bawa. Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim. Allah menghukum mereka dengan siksaan di dunia sesuai dengan kezaliman mereka dan kelak di akhirat akan disiksa di dalam neraka.

1404

Pada ayat sebelumnya dijelaskan bahwa secara umum orangorang musyrik menolak kebenaran Al-Qur'an bahkan menuduh Nabi Muhammad telah membuat-buat Al-Qur'an, lalu pada ayat ini dijelaskan bahwa ternyata di antara mereka orang-orang musyrik itu ada orang-orang yang beriman kepadanya, yakni mengakui kebenaran Al-Qur'an hanya dalam hatinya, tetapi lahiriyahnya tetap menolak, dan di antaranya ada pula orang-orang yang tidak beriman kepadanya, tidak mengakui kebenaran Al-Qur'an baik secara lahir baupun batin. Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan, yakni mengikuti kebatilan dan menolak kebenaran yang bersumber dari Tuhan Pemelihara alam. Allah akan memberi balasan atas apa yang mereka kerjakan.

1405

Bersabarlah dan berteguhhatilah dalam menyampaikan kebenaran, dan jika mereka orang-orang musyrik itu tetap mendustakanmu wahai Nabi Muhammad, maka katakanlah, “Bagiku pekerjaanku dan aku akan bertanggung jawab atas pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu dan kamu akan bertanggung jawab atas pekerjaan kamu di hadapan Allah. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” Setiap orang akan mempertanggungjawabkan pekerjaannya masing-masing.

1406

Setelah dijelaskan bahwa orang-orang yang mendustakan Nabi Muhammad akan mempertanggungjawabkan perbuatannya, lalu dijelaskan pada ayat ini, dan di antara mereka ada yang mendengarkan engkau wahai Nabi Muhammad, padahal hati mereka tidak menerimanya. Maka apakah engkau dapat menjadikan orang yang tuli pendengaran hatinya itu mendengar sedangkan mereka tidak mengerti? Tentu tidak bisa.

1407

Dan di antara mereka ada yang melihat kepada engkau wahai Nabi Muhammad, yakni menyaksikan tanda-tanda kenabianmu, tetapi mereka tidak mengakuinya. Maka apakah engkau dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta mata hatinya itu, sedangkan mereka tidak memperhatikan? Tentu tidak bisa.

1408

Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun, karena Dia sudah memberikan petunjuk menuju jalan kebenaran dan melarang ke jalan kesesatan serta memberi kebebasan kepada manusia untuk menentukan pilihan, tetapi manusia itulah yang menzalimi dirinya sendiri dengan berbuat kejahatan dan mengabaikan kebenaran.

1409

Setelah dijelaskan pada ayat sebelumnya bahwa Allah tidak sedikit pun menzalimi hamba-Nya, lalu dijelaskan tentang kebenaran ajaran Al-Qur'an, diantaranya adalah datangnya Hari Pembalasan. Dan ingatlah pada hari ketika Allah mengumpulkan mereka di Padang Mahsyar, mereka merasa seakan-akan tidak pernah berdiam di dunia kecuali sesaat saja pada siang hari, pada waktu mereka saling berkenalan. Sungguh rugi orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan siksa dan pahala dari Allah dan mereka itulah orang-orang yang benar-benar tidak mendapat petunjuk.

1410

Dan jika Kami perlihatkan kepadamu wahai Nabi Muhammad, sebagian dari siksaan yang Kami janjikan sebagai ancaman hukuman kepada mereka, tentulah engkau akan melihatnya atau jika Kami wafatkan engkau sebelum datangnya siksa itu, sehingga engkau tidak menyaksikan ketika siksaan itu datang, maka kepada Kami jualah mereka kembali dengan mempertanggungjawabkan seluruh amal perbuatan mereka, dan Allah menjadi saksi atas apa yang mereka kerjakan dan akan memberikan balasan dengan seadil-adilnya. Hukuman Tuhan bagi orang yang berbuat maksiat dapat diberikan di dunia atau di akhirat.

1411

Sebagai wujud keadilan Tuhan, Dia mengutus rasul-rasul sebagai pemberi peringatan. Dan setiap umat mempunyai rasul yang menyampaikan ajaran kebenaran disertai bukti-bukti atas kebenaran ajaran tersebut. Maka apabila rasul mereka telah datang, diberlakukanlah hukum bagi mereka dengan adil dan sedikit pun tidak dizalimi. Orang yang beriman dan berbuat kebaikan akan diberi pahala, sedangkan yang ingkar dan berbuat mungkar, maka akan disiksa.

1412

Dan mendengar adanya ancaman tersebut, mereka orang-orang kafir mengatakan, “Bilakah datangnya ancaman itu, siang atau malam, atau segerakanlah, jika kamu orang-orang yang benar?”

1413

Setelah mendengar permintaan orang-orang kafir sebagaimana terungkap pada ayat di atas, lalu Allah memerintahkan: Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Aku hanyalah seorang utusan yang tidak kuasa menolak mudarat maupun mendatangkan manfaat kepada diriku sendiri maupun kepada kalian, kecuali apa yang Allah kehendaki.” Allah telah menetapkan bagi setiap umat mempunyai ajal, yakni batas waktu hidup dan lainnya. Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.

1414

Katakanlah wahai Nabi Muhammad kepada orang-orang musyrik, “Terangkanlah kepadaku, jika datang kepada kamu siksaan-Nya pada waktu malam ketika kamu tidur nyenyak, atau siang hari ketika kamu sibuk dengan urusan duniamu, manakah yang diminta untuk disegerakan orang-orang yang berdosa itu?” Allah mampu menyegerakan azab yang mereka minta, tetapi Dia menunda, karena memberi kesempatan kepada para pendurhaka untuk bertobat dari perbuatan maksiat.

1415

Kemudian apakah setelah azab itu terjadi, kamu baru mempercayainya bahwa Allah Mahakuasa? Padahal saat itu kepercayaanmu sudah tidak berguna, karena kamu sudah binasa. Apakah baru sekarang kamu percaya kalau azab itu pasti datang, padahal sebelumnya kamu selalu meminta agar azab itu disegerakan? Ayat ini menjadi teguran bagi orang yang sombong bahkan menantang agar segera didatangkan azab yang diancamkan kepada orang-orang yang durhaka.

1416

Sebagai akibat dari kesombongan dan kedurhakaan mereka, kemudian di akhirat dikatakan kepada orang-orang yang zalim itu, “Rasakanlah olehmu siksaan yang kekal di neraka. Kamu tidak diberi balasan, melainkan sesuai dengan apa yang telah kamu lakukan selama kamu hidup di dunia.”

1417

Setelah diuraikan dengan perinci tentang siksaan yang akan diterima oleh orang-orang kafir, lalu mereka menanyakan kepadamu wahai Nabi Muhammad, “Benarkah azab yang dijanjikan itu?” Katakanlah, wahai Nabi Muhammad “Ya, demi Tuhanku, sesungguhnya azab itu pasti benar akan terjadi dan menimpa orang-orang yang durhaka dan kamu sekali-kali tidak dapat mengalahkankan Tuhan untuk menghindar dari siksa-Nya.”

1418

Pada ayat sebelumnya dijelaskan bahwa orang-orang yang durhaka pasti akan diazab, lalu pada ayat ini digambarkan penyesalan mereka ketika di akhirat. Dan kalau seandainya setiap orang yang zalim itu, yakni orang yang mempersekutukan Allah itu mempunyai segala harta benda berharga yang ada di bumi, tentu dia menebus dirinya dengan itu agar terlepas dari siksa, tetapi hal itu tidak mungkin, dan mereka menyembunyikan penyesalannya yang sangat besar dan tersembunyi dalam hati, ketika mereka telah menyaksikan, merasakan azab yang sangat pedih itu. Kemudian diberi keputusan di antara mereka dengan adil sesuai dengan apa yang mereka kerjakan, dan mereka tidak dizalimi sedikit pun.

1419

Allah tidak akan menzalimi hamba-Nya, karena Dia tidak memerlukan apapun dari siapapun. Ayat ini menegaskan, “Ketahuilah sesungguhnya milik Allah-lah apa yang ada di langit dan di bumi, Dia yang menciptakan dan Dia atur sesuai kehendak-Nya. Ketahuilah, bukankah janji Allah itu benar? Hari Pembalasan pasti akan datang. Orang yang taat pasti akan diberi pahala dan yang durhaka akan disiksa. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui dan tidak mempercayainya.

1420

Sebagai salah satu bukti kekuasaan Allah, Dialah yang menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan setelah kematian menghampirimu.

1421

Setelah diingatkan pada ayat sebelumnya bahwa semua yang hidup pasti akan mati dan akan kembali kepada Allah, lalu manusia diingatkan: Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran berupa Kitab Suci Al-Qur'an dari Tuhanmu, obat penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, yakni dalam hati manusia, seperti iri hati, dengki, dan lain-lain, dan petunjuk menuju kebenaran serta rahmat yang besar bagi orang yang benar-benar beriman.

1422

Katakanlah wahai Nabi Muhammad kepada manusia “Dengan karunia Allah berupa agama Islam dan rahmat-Nya, yakni Al-Qur'an, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia dan rahmat Allah itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan berupa harta dan kemewahan duniawi.”

1423

Ayat ini menjelaskan kecaman terhadap orang musyrik yang ingkar kepada karunia Allah. Katakanlah wahai Nabi Muhammad kepada orang-orang musyrik, “Terangkanlah kepadaku tentang rezeki, berupa hewan, tumbuhan, tambang, dan aneka hasil bumi yang diturunkan, yakni diberikan, Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram atas kamu dan ada yang kamu haramkan khusus untuk para perempuan (Lihat: Surah al-An'am/6: 139), dan sebagiannya kamu hukumi halal tanpa penjelasan dari Allah sebagaimana tertera di dalam Al-Qur'an.” Katakanlah, wahai Nabi Muhammad “Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu tentang ini ataukah kamu mengada-ada atas nama Allah?” Allah sudah menegaskan apa-apa yang halal dan yang haram dan manusia tinggal menjalankan ketentuan tersebut.

1424

Ayat ini masih berisi kecaman terhadap orang-orang musyrik. Dan apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, yakni orang-orang kafir, tentang perlakuan Allah kepada mereka pada hari Kiamat? Apakah mereka menduga Allah akan mengampuni dosa dan tidak menyiksa mereka? Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan kepada manusia, antara lain memberi kesempatan bertobat kepada pelaku maksiat, tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur, mengingkari kerasulan Nabi Muhammad, banyak berbuat maksiat, dan enggan bertobat sampai akhir hayat.

1425

Setelah dijelaskan pada ayat sebelumnya bahwa kebanyakan manusia tidak pandai bersyukur, lalu dalam ayat ini ditegaskan bahwa seluruh perbuatan manusia selalu berada dalam pengawasan Allah. Dan tidaklah engkau Muhammad berada dalam suatu urusan apapun, baik duniawi maupun ukhrawi, dan kamu tidak membaca suatu ayat Al-Qur'an, baik yang panjang maupun yang pendek serta tidak pula kamu melakukan suatu pekerjaan apapun, baik ketaatan maupun kemaksiatan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya. Tidak terlewatkan sedikit pun dari pengetahuan dan catatan Tuhanmu melalui para malaikat-Nya, biarpun nilai perbuatan itu hanya sebesar zarrah, baik di bumi ataupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, melainkan semua tercatat dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).

1426

Pada ayat sebelumnya dijelaskan bahwa apapun yang dikerjakan oleh manusia baik ketaatan maupun kemaksiatan, maka tidak sedikit pun terlewatkan dari pengetahuan Tuhan, lalu pada ayat ini dijelaskan tentang kesudahan orang-orang yang selalu dalam ketaatan. Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, yakni kekasih Allah tidak ada rasa takut, yakni kekhawatiran pada mereka terhadap apa yang akan mereka hadapi di akhirat dan mereka tidak bersedih hati atas apa yang terjadi selama kehidupan di dunia.

1427

Wali-wali Allah yang disebut pada ayat sebelumnya, yaitu orang-orang yang beriman tanpa ada sedikit pun keraguan dan senantiasa bertakwa, yakni selalu mengerjakan amal saleh sehingga mereka terhindar dari azab Allah.

1428

Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia berupa ketenangan hidup karena mereka menempuh jalan yang benar dan di akhirat mereka terhindar dari siksa neraka dan masuk surga serta kekal di dalamnya (Lihat: Surah al-Anfal/8: 10). Tidak ada perubahan bagi janji-janji, yakni ketetapan-ketetapan Allah. Demikian itulah, yakni terbebas dari siksa neraka dan kekal di surga adalah kemenangan yang agung.

1429

Setelah dijelaskan bahwa wali-wali Allah akan memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat, lalu Allah berfirman: Dan janganlah engkau wahai Nabi Muhammad merasa sedih oleh perkataan mereka yang kafir kepada Allah, seperti engkau dikatakan pembohong, penyair dan lain-lain. Sungguh, kekuasaan itu seluruhnya milik Allah. Dia Maha Mendengar apapun yang mereka katakan, Maha Mengetahui apa pun yang mereka kerjakan.

1430

Pada ayat sebelumnya dijelaskan bahwa kekuasaan seluruhnya milik Allah swt, lalu dalam ayat ini Allah menegaskan bukti kekuasaannya. Ingatlah, sesungguhnya milik Allah siapa, makhluk berakal yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi, yakni manusia, seluruhnya berada dalam kekuasaan-Nya. Dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah, tidaklah mengikuti suatu keyakinan yang benar. Mereka hanya mengikuti persangkaan yang sesat belaka, karena mengira sembahan mereka akan memberikan manfaat dan pertolongan, padahal itu sama sekali tidak benar, dan mereka hanyalah menduga-duga, yakni mengerjakan sesuatu tanpa dasar yang benar.

1431

Usai menjelaskan kepemilikan Allah atas apa saja yang di langit dan bumi, Dia lalu menjelaskan pengaturan sistem yang berjalan di langit dan bumi. Dialah yang menjadikan malam gelap bagimu agar kamu beristirahat padanya untuk melepaskan lelah, dan menjadikan siang terang benderang agar kamu leluasa untuk mencari karunia Allah. Sungguh, pada pergantian malam dan siang yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mendengar dengan saksama dan mengambil pelajaran dari apa yang didengar.

1432

Pada ayat yang lalu dijelaskan tentang orang-orang musyrik yang menyekutukan Allah dengan menyembah selain Allah, lalu pada ayat ini dijelaskan tentang bentuk lain dari kemusyrikan, yaitu mengatakan bahwa Allah mempunyai anak. Ayat ini membantah siapa pun yang mengatakan bahwa Allah mempunyai anak, sebagaimana mereka orang Yahudi dan Nasrani berkata, “Allah mempunyai anak.” Orang Yahudi mengatakan, “Uzair putra Allah”, dan orang Nasrani mengatakan, “Isa putra Allah” (Lihat: Surah at-Taubah/9: 30). Mahasuci Dia dari prasangka mereka, Dialah Yang Mahakaya, tidak memerlukan apa pun dan siapa pun dalam segala urusan; milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Kamu, yang mengatakan Tuhan punya anak, sama sekali tidak mempunyai alasan kuat bahkan tidak punya bukti sedikit pun tentang kebohongan ini. Pantaskah kamu mengatakan kepalsuan tentang Allah apa yang kamu tidak ketahui kebenarannya? Sama sekali tidak pantas.

1433

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad “Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah dengan me-ngatakan bahwa Allah mempunyai anak atau sekutu, mereka tidak akan beruntung, yakni tidak akan mendapatkan apapun yang mereka harapkan.”

1434

Kesenangan yang mereka rasakan hanyalah sesaat ketika di dunia, selanjutnya kepada Kamilah mereka kembali setelah kematian menghampiri mereka, kemudian di akhirat nanti akan Kami rasakan kepada mereka azab yang berat, karena kekafiran mereka ketika hidup di dunia.

1435

Setelah ayat-ayat sebelumnya menjelaskan bahwa orang-orang yang membuat-buat kebohongan tentang Allah mereka akan mendapatkan azab yang berat, lalu dalam ayat ini dijelaskan tentang kisah Nabi Nuh dengan kaumnya dalam rangka menghibur Nabi Muhammad. Dan bacakanlah wahai Nabi Muhammad kepada mereka berita penting tentang Nuh ketika dia berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Jika terasa berat bagimu aku tinggal bersamamu dan peringatanku kepadamu dengan ayat-ayat Allah, sebagai bukti tentang keesaan dan kekuasaan-Nya, maka kepada Allah aku bertawakal setelah berusaha secara maksimal. Karena itu bulatkanlah keputusanmu, yakni tindakan apa yang akan kamu ambil untukku dan kumpulkanlah sekutu-sekutumu untuk membinasakanku, dan janganlah keputusanmu itu dirahasiakan, karena Allah mengetahui apa pun yang kamu rahasiakan. Kemudian bertindaklah terhadap diriku sesuai kehendak kamu, dan janganlah kamu tunda lagi keputusan untuk membinasakanku. Aku yakin Allah bersamaku dan akan menolongku.

1436

Maka jika kamu berpaling dari peringatanku, aku tidak meminta imbalan sedikit pun darimu sebagai upah dakwahku. Imbalanku tidak lain hanyalah dari Allah, karena aku sampaikan dakwah dan peringatan ini semata-mata karena Allah dan aku diperintah agar aku termasuk golongan orang-orang Muslim, yakni golongan yang berserah diri kepada-Nya.”

1437

Berbagai tantangan yang disampaikan Nabi Nuh sebagaimana tergambar pada ayat di atas, sama sekali tidak berpengaruh terhadap kaumnya. Kemudian mereka tetap mendustakannya, yakni mendustakan Nabi Nuh, lalu Kami selamatkan dia, Nabi Nuh dan orang yang bersamanya di dalam kapal, dan Kami jadikan mereka yang selamat itu sebagai khalifah, yakni generasi pengganti orang yang kafir, dan Kami tenggelamkan orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka perhatikanlah, ambillah sebagai pelajaran bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu, agar peristiwa yang demikian tidak terjadi pada kalian.

1438

Kemudian setelahnya Yakni Nabi Nuh, Kami utus beberapa rasul kepada kaum mereka masing-masing, seperti Nabi Hud, Saleh, Ibrahim, Lut, dan Syu'aib, maka rasul-rasul itu datang kepada mereka dengan membawa keterangan yang jelas, agar mereka beriman kepada Allah, tetapi mereka tidak mau beriman karena mereka dahulu, yakni sebelum datangnya keterangan yang nyata, telah biasa mendustakannya. Demikianlah Kami mengunci hati orang-orang yang melampaui batas, karena mereka telah memilih tidak mau menerima kebenaran.

1439

Setelah pada ayat sebelumnya dijelaskan kisah Nabi Nuh dan para rasul terdahulu, lalu dalam ayat ini dijelaskan kisah Nabi Musa. Kemudian setelah mereka, yakni para rasul terdahulu, Kami utus Musa dan Harun kepada Fir'aun dan para pemuka kaumnya, dengan membawa tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Kami. Ternyata mereka menyombongkan diri, yakni mendustakan dan enggan menerima kebenaran, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.

1440

Maka ketika telah datang kepada mereka kebenaran mukjizat dari sisi Kami sebagai bukti kebenaran risalah Nabi Musa dan Nabi Harun, mereka berkata dengan angkuh dan sombong, “Ini benar-benar sihir yang nyata.”

1441

Mendengar tuduhan Firaun dan pengikutnya, maka Nabi Musa berkata, “Pantaskah kamu mengatakan terhadap kebenaran ketika ia datang kepadamu, ‘sihirkah ini?’ Sungguh sangat tidak pantas. Padahal kamu sudah tahu bahwa para pesihir itu tidaklah mendapat kemenangan, kapan pun dan di manapun.”

1442

Setelah Fir'aun dan kaumnya mendengar jawaban Nabi Musa, lalu mereka berkata, “Apakah engkau, wahai Musa, datang kepada kami untuk memalingkan kami dari apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya, yakni menyembah berhala, dan agar kamu berdua mempunyai kekuasaan di bumi, yakni di negeri Mesir? Kami tidak akan mempercayai kamu berdua.”

1443

Setelah pada ayat sebelumnya dijelaskan penolakan Fir'aun dan kaumnya terhadap dakwah Nabi Musa, lalu pada ayat ini dijelaskan tentang langkah yang diambil oleh Fir'aun untuk menantang Nabi Musa dan Fir'aun berkata kepada pemuka kaumnya, “Datangkanlah kepadaku semua penyihir yang ulung untuk melawan Musa!”

1444

Maka ketika para penyihir itu sudah datang, mereka berkata kepada Nabi Musa, engkau atau kami yang melemparkan terlebih dahulu? Nabi Musa berkata kepada mereka, “Lemparkanlah terlebih dahulu apa yang hendak kamu lemparkan!” (Lihat: Surah Taha/20: 65-66)

1445

Setelah mereka melemparkan tali temali dan tongkat yang tampak seperti ular lalu Musa berkata, “Apa yang kamu lakukan itu, itulah sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan kepalsuan sihir itu, yakni melenyapkannya. Sungguh, Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang yang berbuat kerusakan.”

1446

Dan Allah akan mengukuhkan yang benar dan melenyapkan yang batil dengan ketetapan-Nya, akan mendatangkan kebenaran untuk menghancurkan kebatilan, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukainya.

1447

Meskipun telah terbukti bahwa yang dibawa Nabi Musa adalah mukjizat dan yang didatangkan oleh Fir'aun adalah sihir, tetapi hati Fir'aun dan mayoritas kaumnya telah tertutup dari hidayah iman, maka tidak ada yang beriman kepada Musa, selain sebagian keturunan dari kaumnya, yakni kaum Nabi Musa yang dalam keadaan takut bahwa Fir'aun dan para pemuka kaumnya akan menyiksa mereka. Dan sungguh, Fir'aun itu benar-benar telah berbuat sewenang-wenang di bumi, yakni di Mesir dengan menindas Bani Israil, dan benar-benar termasuk orang yang melampaui batas dalam melakukan kezaliman serta sangat sombong.

1448

Karena pengikutnya Nabi Musa hidup dalam suasana ketakutan, maka untuk menentramkan mereka, Nabi Musa berkata, “Wahai kaumku! Apabila kamu beriman kepada Allah, maka bertawakallah kepada-Nya, yakni berserah diri setelah berusaha secara maksimal, jika kamu benar-benar orang Muslim, yakni berserah diri, maka Allah akan memberikan kedamaian dan ketenangan.”

1449

Setelah mendengar nasehat Nabi Musa lalu mereka berkata, “Kepada Allah-lah kami bertawakal, menyerahkan segala urusan kami. Mereka berdoa: Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah, yakni siksaan dan gangguan bagi kaum yang zalim,

1450

dan selamatkanlah kami dengan rahmat-Mu, yakni perlindunganmu, dari orang-orang kafir.”

1451

Karena pengikutnya Nabi Musa berdoa dengan tulus, maka Allah mengabulkan doa tersebut. Lalu Allah berfirman: dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya, yakni Nabi Harun “Ambillah, yakni bangunlah beberapa rumah di Mesir untuk tempat tinggal kaummu berdua dan jadikanlah rumah-rumahmu itu, wahai orang-orang yang beriman, sebagai tempat ibadah kepada Allah dan laksanakanlah salat secara sempurna serta gembirakanlah orang-orang mukmin, bahwa mereka akan diselamatkan dari gangguan Fir'aun dan di akhirat ada balasan surga.”

1452

Setelah membuat beberapa rumah untuk tinggal dan ibadah para pengikutnya, Nabi Musa berkata, yakni berdoa, “Ya Tuhan kami, Engkau telah memberikan kepada Fir'aun dan para pemuka kaumnya perhiasan yang banyak dan harta kekayaan yang berlimpah dalam kehidupan dunia, tetapi mereka tidak pernah bersyukur kepada-Mu. Ya Tuhan kami, dengan anugerah yang banyak itu, mereka justru menyesatkan manusia dari jalan-Mu. Ya Tuhan, binasakanlah harta mereka, dan kuncilah hati mereka, karena mereka telah mengunci hati mereka dari kebenaran, sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat dan merasakan azab yang pedih di dunia dan akhirat sebagai balasan kezaliman mereka.”

1453

Menjawab doa Nabi Musa sebagaimana tersebut pada ayat di atas, Dia yakni Allah berfirman, “Sungguh, telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus yang ditunjukkan Allah kepada kamu berdua dan jangan sekali-kali kamu mengikuti jalan orang yang tidak mengetahui jalan yang lurus, sehingga mereka tersesat.”

1454

Ayat ini menjelaskan azab yang akan menimpa Fir'aun dan pengikutnya. Dan Kami selamatkan Bani Israil melintasi laut, yakni laut merah, kemudian Fir'aun dan bala tentaranya mengikuti mereka, untuk menzalimi dan menindas mereka. Sehingga ketika Fir'aun hampir mati tenggelam, karena air hampir menenggelamkannya, dia berkata, “Aku percaya bahwa tidak ada tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang Muslim, berserah diri, tunduk dan patuh.”

1455

Mendengar pernyataan Fir'aun bahwa dia beriman dan menyerahkan diri ketika ajal akan menghampirinya, lalu dijawab dalam ayat ini dengan pernyataan keras, Mengapa baru sekarang kamu beriman, padahal sesungguhnya engkau telah durhaka sejak dahulu, ketika Nabi Musa mengajakmu beriman kepada Allah, dan engkau termasuk orang yang berbuat kerusakan di muka bumi dengan kezaliman dan kekufuran, bahkan mengaku sebagai tuhan.

1456

Untuk menunjukkan bahwa Fir'aun yang mengaku sebagai tuhan itu telah benar-benar mati, maka pada hari ini Kami selamatkan jasadmu, yakni Kami wafatkan jiwamu tetapi tubuh kasarmu masih tetap utuh, agar engkau, yakni kisah hidupmu dan azab yang menimpa akibat kezalimanmu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu, sesungguhnya kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda kekuasaan Kami.

1457

Setelah dijelaskan tentang kezaliman Fir'aun dan pengikutnya serta azab yang dialami diakhir hidupnya, lalu dijelaskan tentang anugerah Allah kepada bani Israil. Dan sungguh, Kami telah menempatkan Bani Israil di tempat kediaman yang bagus, yakni tempat yang terpenuhi segala kebutuhan hidup, tanah yang subur, lingkungan yang nyaman, dan udara yang segar, dan Kami beri mereka rezeki yang baik dari hasil bumi. Maka setelah mendapatkan rezeki mereka tidak berselisih dalam urusan dunia maupun agama, kecuali setelah datang kepada mereka pengetahuan yang tersebut dalam Taurat. Sesungguhnya Tuhan kamu, wahai Nabi Muhammad, akan memberi keputusan antara mereka pada hari Kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan itu.

1458

Setelah dijelaskan bahwa perselisihan yang terjadi pada Bani Israil adalah setelah datangnya pengetahuan sebagaimana tersebut dalam kitab Taurat, lalu ditegaskan kepada Nabi Muhammad agar tidak meragukan wahyu yang diturunkan kepadanya. Maka jika engkau wahai Nabi Muhammad, berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, seperti kisah Nabi Nuh, Musa, dan lainnya, maka tanyakanlah kepada orang yang membaca kitab sebelummu, yakni ulama Yahudi dan Nasrani yang mempelajari Taurat dan Injil. Sungguh, telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, wahai Nabi Muhammad, maka janganlah sekali-kali engkau termasuk orang yang ragu.

1459

Setelah dilarang meragukan kebenaran wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, lalu ditegaskan, janganlah sekali-kali engkau termasuk orang yang mendustakan, yakni mengingkari ayat-ayat Allah, nanti engkau termasuk orang yang rugi, yakni celaka bahkan dalam kecelakaan yang besar, karena jauh dari rahmat Allah.

1460

Sungguh, orang-orang yang telah dipastikan mendapat ketetapan Tuhanmu, yakni mereka memilih tidak akan menerima kebenaran, maka pasti mereka tidaklah akan beriman,

1461

meskipun mereka mendapat, yakni menyaksikan dan telah datang kepada mereka segala bukti tanda-tanda kebesaran Allah, hingga mereka menyaksikan, yakni merasakan azab yang pedih. Ketika azab itu datang, iman seseorang sudah tidak berguna lagi.

1462

Pada ayat sebelumnya dijelaskan bahwa orang-orang yang memilih tidak menerima kebenaran, maka mereka tidak akan beriman sebelum mereka merasakan azab yang pedih. Lalu dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah seolah menyayangkan hal tersebut dengan menyatakan, “Maka mengapa tidak ada penduduk suatu negeri pun yang beriman, sebelum datangnya azab kepada mereka, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Nabi Yunus? Ketika mereka yakni kaum Nabi Yunus beriman dan bertobat dari dosa-dosa mereka, maka Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai waktu tertentu, yakni datangnya ajal mereka.

1463

Setelah dijelaskan tentang manfaat iman lalu dijelaskan bahwa beriman atau tidak beriman adalah pilihan bagi setiap orang, karena jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang di bumi seluruhnya. Tetapi apakah kamu wahai Nabi Muhammad hendak memaksa manusia agar mereka menjadi orang-orang yang beriman sedangkan mereka menutup hati untuk menerima kebenaran?

1464

Keimanan tidak bisa dipaksakan, tetapi harus atas dasar kerelaan, dan tidak seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah, dan Allah menimpakan azab, yakni berupa kekufuran yang berakibat pada kekotoran jiwa dan kegoncangan hati kepada orang yang tidak mengerti, yakni tidak mempergunakan akalnya untuk memikirkan petunjuk-Nya, sehingga tidak bisa melihat dan menerima kebenaran.

1465

Setelah dijelaskan pada ayat sebelumnya bahwa Allah akan menimpakan azab kepada orang yang tidak mau mempergunakan akalnya, lalu pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad, katakanlah kepada mereka, “Perhatikanlah ciptaan Allah, yaitu apa saja yang ada di langit dan di bumi!” Jika mereka mau menggunakan akal mereka untuk memikirkan tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah, tentu mereka sudah beriman. Namun mereka enggan melakukannya, sehingga tidaklah bermanfaat tanda-tanda kebesaran Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang yang tidak beriman, karena mereka menutup hati mereka untuk menerima kebenaran.

1466

Kalau keberadaan tanda-tanda kebesaran Allah di langit dan di bumi serta diutusnya para rasul tidak juga menjadikan mereka beriman, maka mereka tidak menunggu-nunggu kecuali kejadian-kejadian yang sama dengan kejadian-kejadian masa lalu, yakni azab yang menimpa orang-orang terdahulu sebelum mereka. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad “Maka tunggulah kedatangan azab itu, sesungguhnya aku pun termasuk orang yang menunggu bersama kamu untuk menyaksikan ketetapan Allah itu menimpa kamu.”

1467

Ketika ketetapan itu datang, Kami siksa orang-orang yang durhaka itu, kemudian Kami selamatkan rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman, demikianlah ketetapan Kami, yakni menjadi kewajiban Kami menyelamatkan dan memberikan kemenangan kepada orang yang beriman dan menghukum orang-orang yang durhaka.

1468

Setelah dijelaskan pada ayat yang lalu bahwa Allah akan menyelamatkan dan memberikan kemenangan kepada orang-orang yang beriman, lalu pada ayat ini diperintahkan, Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Wahai manusia! Jika kamu masih dalam keraguraguan tentang kebenaran agamaku, maka ketahuilah bahwa aku tidak menyembah apa pun yang kamu sembah selain Allah, karena aku tahu hal itu adalah sesat dan sembahan kamu tidak dapat menolak madarat juga tidak bisa mendatangkan manfaat, tetapi aku menyembah Allah yang akan mematikan kamu, dan aku telah diperintah agar termasuk dalam golongan orang yang beriman yang mantap imannya,”

1469

dan aku telah diperintah dengan firman-Nya: “Hadapkanlah wajahmu kepada agama dengan tulus tanpa keraguan sedikit pun, dan ikhlas tanpa ada paksaan dari siapa pun, dan jangan sekali-kali engkau termasuk orang yang musyrik

1470

Dan jangan engkau menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak memberi manfaat kepadamu walau kamu menyembahnya dan tidak pula memberi bencana kepadamu jika kamu tidak menyembahnya, sebab jika engkau lakukan itu, maka sesungguhnya engkau termasuk orang-orang zalim.”

1471

Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, seperti penyakit, kesedihan, dan cobaan lainnya, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya darimu kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, seperti kesehatan, kesenangan, kebahagiaan, dan lain-lain, maka tidak ada yang dapat menolak dan menghalangi karunia-Nya tersebut sampai kepadamu. Dia memberikan kebaikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dia Maha Pengampun atas dosa orang yang bertobat, Maha Penyayang dengan limpahan berbagai rahmat walau hamba-Nya masih banyak berbuat maksiat.

1472

Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Wahai manusia! Sungguh telah datang kepadamu kebenaran, yakni Al-Qur'an, dari Tuhanmu, sebab itu barang siapa mendapat petunjuk, yakni beriman kepada Nabi Muhammad dan mengikuti petunjuk Al-Qur'an, maka sebenarnya petunjuk itu untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barang siapa memilih sesat, yakni ingkar kepada Nabi Muhammad dan Al-Qur'an, maka sesungguhnya kesesatannya itu akan mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah pemelihara, pengurus dan penjamin dirimu secara terus-menerus.” Aku hanyalah seorang utusan yang mengajak kamu beriman kepada Allah. Dia, Allah yang akan memutuskan segala sesuatu.

1473

Dan ikutilah wahai Nabi Muhammad, apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah dalam menyampaikan wahyu walau banyak cobaan dan rintangan, hingga Allah memberi keputusan. Dialah hakim yang terbaik dalam setiap keputusan yang ditetapkan.

1474

Alif Lam Ra. Inilah Kitab, Al-Qur'an yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi, terpelihara dari kekeliruan, kemudian kandungannya dijelaskan secara terperinci, ada yang mengenai tauhid, hukum, kisah, akhlak, ilmu pengetahuan, janji dan peringatan, dan lain-lain, disusun surat demi surat, ayat demi ayat, yang diturunkan dari sisi Allah Yang Mahabijaksana dalam setiap keputusan-Nya, Mahateliti dalam semua ketetapan-Nya.

1475

Allah menurunkan ayat-ayat Al-Qur'an yang sangat indah dan tersusun rapi serta mendetail kandungannya, agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku, Muhammad, adalah pemberi peringatan adanya siksa bagi orang-orang yang ingkar dan pembawa berita gembira dari-Nya, yakni surga untukmu wahai orang-orang yang beriman.

1476

Sesungguhnya hanya Allah yang berhak disembah dan hendaklah kamu memohon ampunan secara tulus kepada Tuhanmu dan kemudian bertobatlah, yakni kembali kepada-Nya dengan menyesali kesalahan-kesalahan serta tidak mengulanginya lagi, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu di dunia sampai waktu yang telah ditentukan, yakni datangnya ajal. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya, yakni pahala, kepada setiap orang yang berbuat baik. Dan jika kamu berpaling dari petunjuk Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar, yakni Hari Pembalasan kelak.

1477

Karena hanya kepada Allah-lah kamu kembali pada Hari Kiamat nanti. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

1478

Setelah menjelaskan bahwa seluruh manusia akan kembali dan menghadap Allah pada Hari Kiamat nanti, lalu ayat ini menjelaskan bahwa pengetahuan Allah meliputi apa saja yang ditampakkan maupun yang disembunyikan. Ingatlah, sesungguhnya mereka, yaitu orang-orang munafik, memalingkan dada dari kebenaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad, untuk menyembunyikan sesuatu dalam diri, yakni permusuhan dan kemunafikan mereka dari dia, yakni Nabi Muhammad. Ingatlah, ketika mereka dengan sungguh-sungguh menyelimuti, menutupi diri-nya dengan kain agar tidak terlihat oleh Allah dan Nabi Muhammad, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka nyatakan, yakni tampakkan, sungguh, Allah Maha Mengetahui segala isi hati dan segala yang tersembunyi.

1479

Dan tidak satu pun makhluk bergerak dan bernyawa, yang melata, merayap atau berjalan di muka bumi ini melainkan semuanya telah dijamin Allah rezekinya. Semua makhluk itu diberi naluri dan kemampuan untuk mencari rezeki sesuai dengan fitrah kejadiannya. Dia mengetahui tempat kediamanya ketika hidup di dunia dan mengetahui pula tempat penyimpanannya setelah mati. Semua itu sudah tertulis dan diatur serapi-rapinya dalam Kitab yang nyata, yaitu Lauh Mahfuz, perihal perencanaan dan pelaksanaan dari seluruh ciptaan Allah secara menyeluruh dan sempurna.

1480

Dan di antara kekuasaan Allah lainnya adalah bahwa Dialah yang menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada pada keduanya dalam enam masa melalui proses penciptaan yang rapi dan teratur. Dan sebelum itu Dia menciptakan 'Arsy sebagai tempat bersemayam-Nya di atas air. Demikian itulah, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amal ibadahnya, bekerja dengan jujur, ikhlas dan beraktivitas untuk kemaslahatan umat. Mereka yang berbuat kebajikan akan mendapat imbalan pahala, sedang mereka yang berbuat kejahatan akan mendapatkan siksa. Jika engkau wahai Nabi Muhammad, berkata kepada penduduk Mekah, “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan pada hari Kiamat nanti setelah mati untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatan kalian ketika di dunia,” niscaya orang kafir itu akan berkata, “Apa yang kamu katakan ini hanyalah sihir yang nyata untuk menipu dan menakut-nakuti agar kami mudah percaya.”

1481

Orang-orang kafir itu bahkan berani menantang agar diturunkan siksa dengan segera, sebagaimana dijelaskan pada ayat ini. Dan sungguh, jika Kami tangguhkan azab terhadap mereka yang mendustakan ayat-ayat Kami sampai waktu yang ditentukan menurut kehendak Kami, niscaya mereka yang menghendaki agar siksaan itu turun dengan segera akan berkata, dengan nada mengejek, “Apakah yang menghalanginya, yakni siksaan itu turun sekarang?” Kemudian Allah berfirman, “Ketahuilah wahai Nabi Muhammad, ketika azab itu betul-betul datang kepada mereka dengan segera, pasti azab itu tidaklah dapat dielakkan oleh mereka. Mereka tidak dapat menahan dan menghindar karena begitu dahsyatnya azab itu. Mereka dikepung dari segala penjuru oleh azab yang dahulu mereka memperolok-olokkannya.” Sikap orang-orang kafir yang tidak memercayai kebenaran Al-Qur'an dan mengingkari adanya hari pembalasan, bahkan menantang diturunkannya azab dengan segera, disebabkan oleh kesombongan dan keangkuhan mereka, sehingga hatinya sulit menerima cahaya keimanan.

1482

Setelah pada ayat sebelumnya dijelaskan tentang penciptaan langit dan bumi serta apa-apa yang ada pada keduanya, untuk menguji manusia, apakah mensyukuri nikmat Allah atau mengingkarinya, maka pada ayat ini Allah menerangkan tentang tabiat manusia pada umumnya. Dan jika Kami berikan rahmat Kami ke-pada manusia berupa kesehatan, harta kekayaan, kedudukan, keturunan, dan rasa aman, kemudian rahmat itu Kami cabut kembali, maka pasti-lah dia menjadi putus asa. Mereka hanya memperlihatkan keingkaran dan tidak berterima kasih serta tidak pula menghargai nikmat-nikmat yang masih ada pada dirinya.

1483

Dan jika Kami berikan kebahagiaan berupa keluasan rezeki, kehidupan yang menyenangkan, dan kesehatan kepadanya setelah ditimpa bencana berupa malapetaka, kemiskinan, kesulitan hidup, atau sakit yang menimpanya, niscaya dia akan berkata dengan nada sombong, “Telah hilang bencana itu dariku.” Sesungguhnya dia merasa sangat gembira dan bangga, karena menganggap bahwa dirinya telah selamat dari bencana itu. Padahal Allahlah yang telah menyelamatkan mereka, dan mereka tidak menyadari hal itu.

1484

Itulah sifat orang-orang sombong, ketika mendapat cobaan mereka putus asa, dan ketika selamat dari bencana mereka lupa kepada Allah, kecuali orang-orang yang sabar dalam menghadapi kesulitan serta rida terhadap ketentuan Allah, dan mereka tetap istikamah dalam mengerjakan kebajikan baik ketika mereka dalam kesulitan maupun kelapangan hidup. Mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar di sisi Allah atas amal saleh yang mereka lakukan.

1485

Setelah pada ayat sebelumnya dijelaskan tentang macam-macam tabiat manusia, maka pada ayat ini Allah menjelaskan tentang salah satu tabiat buruk manusia yaitu sombong. Di antara kesombongan orang-orang kafir adalah mendustakan kerasulan Nabi Muhammad dan kebenaran kitab suci Al-Qur'an. Diriwayatkan oleh Ibnu 'Abbas, bahwa pemuka kafir Mekah berkata kepada Nabi Muhammad, “Jika betul-betul engkau utusan Allah, jadikanlah bukit-bukit Mekah itu emas untuk kami,” sebagian lain ada yang berkata, “Datangkan kepada kami para malaikat yang menyaksikan kenabianmu.” Kemudian Allah meneguhkan hati Nabi Muhammad seraya berfirman, “Maka boleh jadi engkau wahai Nabi Muhammad hendak meninggalkan berdakwah untuk menyampaikan sebagian dari apa yang diwahyukan kepadamu lantaran mereka mencemoohmu dan dadamu sempit, yakni sedih karenanya. Sehingga karena itu kamu takut mereka akan mengatakan, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya harta kekayaan berupa emas permata, kebun, dan ternak yang dapat digunakan untuk menarik perhatian dalam berdakwah, atau datang bersamanya malaikat yang ikut menjelaskan wahyu yang diturunkan dan memperkuat kenabianmu?” Sungguh, janganlah engkau merasa pesimis dan khawatir, karena engkau hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah Pemelihara segala sesuatu tentang urusan hamba-Nya, sehingga sedikit pun engkau wahai Nabi Muhammad, tidak terpengaruh oleh ejekan mereka.

1486

Bahkan mereka mengatakan, “Dia (Muhammad) telah membuat-buat Al-Qur'an itu.” Tuduhan mereka tidak beralasan, karena itu katakanlah wahai Nabi, “Kalau demikian tuduhan kalian terhadap Al-Qur'an, maka datangkanlah sepuluh surah semisal dengannya yang dibuat-buat dengan susunan bahasa yang indah. Dan ajaklah siapa saja di antara kamu selain Allah yang sanggup merangkai kata dan menyusunnya menjadi kalimat seperti Al-Qur'an. Jika kamu mengaku bahwa dirimu adalah orang-orang yang benar dan mampu, buktikanlah kebenaran ucapanmu itu. Sekalipun seluruh pujangga dan sastrawan dikerahkan untuk menyusun semisal Al-Qur'an, niscaya mereka tidak akan mampu melakukannya, karena Al-Qur'an bukanlah buatan manusia. (Lihat: Surah al-Baqarah/2: 23; Yunus/10: 38; al-Isra'/17: 88; at-Tur/52: 34).

1487

Setelah mereka ditantang untuk membuat semisal Al-Qur'an, kemudian Allah berfirman, maka jika mereka tidak memenuhi tantanganmu membuat semisal Al-Qur'an, padahal mereka adalah ahli bahasa dan sastrawan ulung, maka katakanlah kepada mereka, “Ketahuilah, bahwa Al-Qur'an itu diturunkan dengan ilmu Allah yang luas meliputi segala sesuatu, dan percayalah bahwa tidak ada tuhan yang wajib disembah selain Dia, sebab hanya Allah yang mengetahui segala sesuatu dengan ilmunya, tidak mempunyai tandingan, dan sekutu dalam kekuasaanNya. Oleh karena itu, maka maukah kamu berserah diri masuk Islam dengan meyakini dan memercayai kekuasaan Allah, Tuhan semesta alam?” Sekalipun bukti-bukti kebenaran Al-Qur'an sudah jelas, namun orang-orang kafir tetap tidak memercayai dan mengakui kebenaran isi kandungan Al-Qur'an. Penyebab mereka ingkar adalah karena kesombongan mereka. Sifat takabur dan sombong mendorong seseorang mengingkari kebenaran walaupun bukti sudah jelas. (Lihat: Surah an-Naml/27: 14).

1488

Setelah menjelaskan tentang bukti-bukti kebenaran ajaran Islam dan kebenaran Al-Qur'an, maka ayat berikut ini menerangkan bahwa penyebab orang musyrik mendustakan Al-Qur'an adalah karena dorongan hawa nafsu yang cenderung mengutamakan urusan duniawi. Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dengan pangkat, kemewahan, serta kenikmatan hidup, dan menginginkan pula perhiasannya seperti harta kekayaan yang melimpah, fasilitas hidup yang lengkap dan mewah, pasti Kami akan berikan balasan penuh atas pekerjaan dan jerih payah mereka selama di dunia dengan sempurna. Itulah ketetapan Allah yang berlaku bagi siapa saja yang bekerja akan mendapatkan hasil dari jerih payahnya, dan mereka di dunia tidak akan dirugikan oleh hasil usaha mereka sendiri.

1489

Orang-orang yang amal perbuatannya hanya berorientasi duniawi semata, itulah orang-orang yang tidak memperoleh sesuatu di akhirat kecuali neraka. Mereka berusaha di dunia bukan atas dorongan iman, taat, pendekatan diri kepada Allah, dan membersihkan diri dari dosa, maka sia-sialah di akhirat sana apa yang telah mereka usahakan berupa harta kekayaan dan pangkat selama di dunia. Dan oleh karenanya, terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan selama hidup di dunia. Bagi orang yang bekerja hanya untuk mencari kebahagiaan dan kemewahan dunia, Allah pasti akan berikan sesuai dengan apa yang mereka usahakan.

1490

Setelah ayat sebelumnya menjelaskan tentang kelompok orang yang hanya mengejar kemewahan hidup di dunia, tanpa mempersiapkan diri untuk kehidupan di akhirat, ayat berikut ini menjelaskan tentang keberadaan orang-orang yang percaya kepada ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad dan percaya kepada isi kandungan Al-Qur'an dan mereka yang tidak percaya kepada Nabi serta ajaran yang terkandung dalam Al-Qur'an. Maka apakah orang yang sudah beriman kepada Allah serta mengikuti ajaran Nabi Muhammad dan mereka mempunyai bukti yang nyata tentang kebenaran isi kandungan Al-Qur'an yang turun dari Tuhannya sama dengan orang yang hanya mengejar kemewahan hidup di dunia saja? Dan bukti kebenaran Al-Qur'an tersebut diikuti oleh saksi dari-Nya, yaitu Al-Qur'an yang membuktikan tentang kebenarannya sebagai wahyu Allah, dan sebelumnya sudah ada pula Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa yang memberi kabar gembira tentang kedatangan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah. Kitab suci yang diturunkan Allah kepada para rasul tersebut menjadi pedoman hidup bagi seluruh umat manusia dan rahmat bagi mereka yang beriman dan berharap petunjuk kepadanya. Barang siapa mengingkarinya dan meragukan kebenaran isi kandungan Al-Qur'an di antara kelompok-kelompok orang Quraisy yang taklid buta terhadap ajaran nenek moyang mereka yang sesat, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya. Karena itu janganlah engkau ragu terhadap kebenaran Al-Qur'an yang tidak mengandung kebatilan (Lihat: Surah Fussilat/41: 41-42). Sungguh, Al-Qur'an itu kebenarannya benar-benar datang dari Tuhanmu yang Mahabijaksana lagi Maha Terpuji, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman kepada-Nya. Sekalipun bukti-bukti kebenaran Nabi Muhammad sebagai utusan Allah dan Al-Qur'an adalah wahyu Allah sudah jelas, namun orang-orang kafir tetap tidak memercayainya. Orang-orang kafir tidak percaya kepada Nabi Muhammad dan ajaran-ajaran Al-Qur'an, karena hati mereka tertutup oleh sifat dengki, sombong, dan angkuh.

1491

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan suatu kebohongan terhadap Allah? Seperti anggapan bahwa Allah mempunyai putra, malaikat putri Allah, berhala menjadi perantara menuju Allah, atau menyamakan Allah dengan manusia. Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan dihadirkan kepadanya para saksi, yaitu malaikat pencatat amal, para nabi, ulama, dan saksi-saksi lainnya, lalu mereka berkata, “Orang-orang inilah yang telah berbohong terhadap Tuhan mereka ketika di dunia.” Di hadapan Allah dan para saksi, mereka tidak bisa mengelak, kemudian dikatakan kepadanya, “Ingatlah, laknat Allah akan ditimpakan kepada orang yang berbuat zalim, karena menzalimi diri sendiri dengan perbuatan bohong dan syirik.”

1492

Termasuk orang zalim juga adalah mereka yang menghalangi manusia dari hidayah Allah serta merintangi mereka dari jalan menuju Allah. Dan mereka ingin menyelewengkan jalan-Nya serta menghendaki agar jalan menuju kebenaran itu bengkok sehingga orang lain mengingkari agama yang benar. Dan mereka itulah orang yang tidak percaya adanya hari akhirat, hari dibangkitkannya manusia dari kubur untuk mempertangungjawabkan amal perbuatan mereka di dunia. Orang-orang yang berusaha menghalangi dari jalan Allah akan dilipatgandakan siksaannya di akhirat (Lihat: Surah an-Nahl/16: 88).

1493

Setelah dijelaskan ancaman Allah terhadap orang-orang musyrik dengan siksa akhirat, kemudian Allah menjelaskan kekuasaan-Nya menurunkan siksaan di dunia dan akhirat. Mereka orang-orang kafir yang jauh dari rahmat Allah dalam kondisi apa pun tidak mampu menghalangi datangnya siksaan Allah di bumi. Dan ketika azab itu datang, tidak akan ada seorang pun bagi mereka baik di dunia maupun kelak di akhirat sebagai penolong yang mampu melindunginya selain Allah. Bahkan azab itu akan dilipatgandakan kepada mereka di akhirat disebabkan perbuatan durhaka yang mereka kerjakan, kemudian melanjutkan kedurhakaannya dengan menghalangi orang lain berbuat kebajikan, bahkan mendorongnya berbuat kesesatan. Mereka pun tidak mampu mendengar kebenaran seruan Al-Qur'an dan tidak dapat melihatnya disebabkan mereka tidak memanfaatkan anugerah yang diberikan Allah, karenanya hati mereka diliputi kemusyrikan dan kezaliman, bahkan mereka bersikap negatif terhadap seruan Al-Qur'an. (Lihat: Surah Fussilat/41:26)

1494

Mereka (orang kafir) itulah orang yang merugikan dirinya sendiri karena membuat-buat kedustaan, menukar petunjuk dengan kesesatan, dan menjadikan berhala sebagai tuhan. Dan akibat perbuatan yang mereka lakukan, lenyaplah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan, yaitu anggapan bahwa berhala dapat memberikan pertolongan bagi mereka.

1495

Orang-orang tersebut, pasti mereka itu menjadi orang yang paling rugi, sengsara, dan tersiksa di akhirat, karena mereka menduga apa yang telah mereka lakukan dapat mengantar pada kebahagiaan, padahal ternyata sebaliknya. (Lihat: Surah al-Kahf /18: 103-104).

1496

Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan membuktikan kebenaran dan ketulusan iman mereka dengan mengerjakan kebajikan dengan tulus ikhlas, dan merendahkan diri menghadapkan wajahnya kepada Tuhan Pemelihara alam semesta. Mereka itu adalah penghuni surga yang tidak pernah keluar darinya, karena mereka kekal berada di dalamnya.

1497

Allah membuat perumpamaan sifat dan keadaan kedua golongan, yaitu golongan orang-orang kafir dan golongan orang-orang mukmin. Golongan orang kafir ibarat seperti orang buta mata kepala dan mata hatinya, sehingga tidak melihat tanda-tanda yang dapat menghantarkan ke jalan yang benar. Dan tuli telinganya, tidak mendengar sedikit pun tuntunan dan petuah-petuah agama. Adapun orang mukmin diibaratkan dengan orang yang dapat melihat dengan mata kepala dan mata hatinya dan dapat mendengar dalam keadaan sempurna, karena mereka menggunakan penglihatan dan pendengarannya untuk memperhatikan, memahami, serta mengamalkan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur'an. Samakah kedua golongan itu? Tentu keduanya tidak sama. Maka dengan itu tidakkah kamu mengambil pelajaran? Karena di balik perumpamaan terdapat pelajaran yang paling berharga.

1498

Setelah menjelaskan ciri dan sifat-sifat orang mukmin dan orang kafir ketika mendapat seruan Al-Qur'an, serta kesudahan dari kedua golongan itu, selanjutnya Allah menceritakan kisah Nabi Nuh ketika menyeru kaumnya untuk mengikuti risalah Allah. Dan sungguh, Kami telah mengutus Nabi Nuh kepada kaumnya untuk menyampaikan risalah kepada mereka seraya dia berkata, “Sungguh, aku ini adalah pemberi peringatan adanya siksa neraka yang nyata bagi kalian, serta pemberi penjelasan yang nyata menuju jalan keselamatan yang dapat menghindarkan kalian dari azab yang pedih.”

1499

Nabi Nuh memperingatkan akan beratnya siksaan yang akan menimpa orang-orang kafir, seraya menyarankan agar kamu tidak menyembah selain Allah Tuhan yang Maha Esa dan Mahakuasa. Aku benar-benar khawatir jika kalian tetap dalam kekafiran dan kemusyrikan itu kamu akan ditimpa azab pada hari yang sangat pedih, yaitu hari di mana Allah menurunkan azab-Nya di dunia maupun kelak di akhirat. Ketika azab itu datang, kalian tidak mampu menghindar dari azab itu dan tidak ada pula seorang penolong pun.

1500

Mendengar ajakan Nabi Nuh untuk mengesakan Allah dan tidak menyekutukan-Nya, maka berkatalah para pemuka yang kafir dari kaumnya seraya mengemukakan beberapa alasan, “Kami tidak melihat engkau sebagai seorang utusan Allah, melainkan hanyalah seorang manusia biasa yang tidak punya kelebihan dan keistimewaan seperti kami yang memiliki kedudukan tinggi dan status sosial di masyarakat. Dan kami pun tidak melihat orang yang mengikuti engkau, melainkan orang yang kedudukannya hina dina di antara kami yang tidak memiliki harta kekayaan dan kedudukan di masyarakat sehingga mudah dibujuk dan lekas percaya menerima ajakanmu. Kami juga tidak melihat engkau memiliki suatu kelebihan apa pun baik ilmu pengetahuan, kekayaan, atau keistimewaan yang luar biasa yang dapat kamu banggakan atas kami sehingga dapat memikat dan mendorong kami mengikuti seruanmu. Bahkan atas alasan itu semua, kami menganggap engkau adalah orang pendusta.”

1501

Setelah menjelaskan bantahan-bantahan kaum Nabi Nuh yang tidak menerima ajakan menuju jalan yang benar, yaitu menyembah Allah, pada ayat ini dijelaskan tentang jawaban-jawaban Nabi Nuh kepada kaumnya. Dia (Nabi Nuh) berkata, “Wahai kaumku! Apa pendapatmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dan terang dari Tuhanku bahwa aku benar-benar diutus oleh Allah, dan aku diberi rahmat dari sisi-Nya berupa kenabian dan risalah yang mengandung keutamaan di dalamnya, sedangkan rahmat berupa keterangan dan dalil-dalil itu disamarkan, yakni tidak tampak bagimu disebabkan kalian mengikuti hawa nafsu dan berpaling dari petunjuk. Apa kami akan memaksa kamu untuk menerimanya, padahal kamu tidak menyukainya?” Tugas kami hanya menyampaikan ajaran yang benar, dan kami menyerahkan urusan kalian kepada Allah.

1502

Dan selanjutnya Nabi Nuh berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Aku tidak meminta harta kepada kalian sebagai imbalan atas seruanku agar kalian mengikuti jalan yang benar. Imbalanku hanyalah dari Allah yang memberi tugas kepadaku, aku pun bertawakal kepada-Nya. Dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang yang telah beriman kepadaku hanya karena mereka kaum yang lemah dan bukan golongan terpandang lagi kaya raya. Sungguh, mereka akan bertemu dengan Tuhannya setelah dibangkitkan untuk menerima imbalan pahala atas keimanan mereka. Dan sebaliknya aku memandangmu sebagai kaum yang bodoh karena selalu mengukur kebenaran dari sisi materi, sehingga kalian menginginkan kami mengusir orang-orang fakir duduk bersama-sama dengan kami, sementara keimananmu baru sebatas janji belaka.

1503

Nabi Nuh pun berkata kepada mereka, “Wahai kaumku! Siapakah yang akan menolongku dari azab Allah jika aku mengusir mereka dari kampung halaman ini karena alasan mereka bukan orang terpandang lagi berharta, padahal mereka lebih berhak dihormati karena mereka telah beriman kepada Allah. Tidakkah kamu mengambil pelajaran tentang kebenaran ajaran yang aku bawa?”

1504

Dan selanjutnya Nabi Nuh menyampaikan jawaban lagi atas tuduhan mereka seraya berkata, aku tidak mengatakan kepadamu sesuatu yang bohong seperti pernyataan, bahwa aku mempunyai gudang-gudang perbendaharaan rezeki dan kekayaan dari Allah yang dapat kami berikan sesuai keinginanku. Dan aku tidak mengetahui sesuatu yang gaib tanpa bantuan informasi dari Allah. Dan tidak pula kami mengatakan bahwa sesungguhnya aku adalah malaikat yang tidak makan dan minum, dan tidak memiliki kebutuhan manusiawi serta naluri kemanusiaan, melainkan kami adalah manusia biasa seperti kalian, hanya saja kami adalah rasul utusan Allah yang mendapat bimbingan wahyu dari-Nya. Setelah berbicara tentang dirinya, Nabi Nuh menyampaikan perihal pengikutnya. Dan aku tidak juga mengatakan kepada orang yang dipandang hina oleh penglihatanmu karena kalian hanya memandang mulia orang yang memiliki harta dan kedudukan, “Bahwa Allah tidak akan memberikan ganjaran atas amal kebaikan kepada mereka selama di dunia. Hal ini karena aku tidak mengetahui sesuatu yang gaib dan tidak pula mengetahui apa yang tersembunyi dalam hati mereka, Allah lebih mengetahui apa yang ada pada diri mereka tentang keimanannya yang tulus. Sungguh, jika aku mengatakan sesuatu yang tidak benar atas nama Allah, maka dengan demikian aku benar-benar termasuk orang-orang yang zalim terhadap diriku dan orang lain, karena menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya.”

1505

Setelah Nabi Nuh memberikan jawaban-jawaban atas tuduhan dan dakwaan kaumnya, sehingga mereka tidak mampu lagi memberikan sanggahan walau mereka telah berpikir panjang, lalu mereka berkata, “Wahai Nuh! Sungguh, engkau telah banyak berbantah dengan kami, karena semua alasan telah kamu bantah dan engkau telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami dan kami pun merasa jemu dan bosan maka dari itu lebih baik hentikan saja perdebatan ini, tapi datangkanlah kepada kami azab yang engkau ancamkan, jika kamu termasuk orang yang benar dalam ucapan yang engkau sampaikan itu.”

1506

Mendengar jawaban kaumnya, Dia (Nabi Nuh) menjawab, “Hanya Allah yang berwenang dan kuasa akan mendatangkan azab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu tidak akan dapat melepaskan diri dari azab Allah, ketika azab itu datang.

1507

Nabi Nuh lalu menekankan lagi, “Dan jika Allah hendak menyesatkanmu, itu adalah akibat ulahmu sendiri, maka nasihatku tidak akan bermanfaat lagi bagimu sekalipun aku ingin memberi nasihat kepadamu lagi. Semua itu tidak bermanfaat bagimu kalau Allah hendak menyesatkanmu disebabkan karena kamu terus-menerus menolak tuntunan-Nya, padahal Dia adalah Tuhanmu yang memelihara dan membimbingmu. Dan hanya kepada-Nyalah kamu semua akan dikembalikan.”

1508

Allah menceritakan kisah Nabi Nuh untuk meneguhkan hati Rasulullah dan sebagai pelajaran bagi masyarakat. Namun demikian, ternyata kaum kafir Mekah tetap enggan percaya bahkan mereka kelompok orang kafir itu berkata, “Dia Muhammad cuma mengada-ada saja tentang Al-Qur'an.” Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Jika aku mengada-ada, akulah yang akan memikul dosanya, sedang kalian bebas dari tanggung jawab. Akan tetapi, jika tuduhanmu itu tidak benar dan Al-Qur'an benar-benar bersumber dari Allah, maka kalian akan memikul dosanya dan aku bebas dari dosa yang kamu perbuat.”

1509

Setelah sekian lama Nabi Nuh mengajak kaumnya beriman kepada Allah, namun mereka tetap dalam kekafiran sehingga Nabi Nuh pun menyatakan bahwa nasihatnya tidak berguna lagi. Ayat berikut ini menegaskan tentang pernyataan Nabi Nuh tersebut. Diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Nuh, “Ketahuilah bahwa tidak akan beriman di antara kaummu yang selama ini keras kepala dan menolak kerasulanmu, kecuali orang yang sebelum ini benar-benar telah beriman kepada Allah dan mengakui kerasulanmu saja, karena itu janganlah engkau bersedih hati tentang apa yang mereka perbuat selama ini, dengan menolak kerasulanmu, mendurhakai tuntunanmu dan menyakiti hatimu, karena tidak lama lagi Kami akan menjatuhkan hukuman atas mereka. Ketika itu Nabi Nuh mengadu kepada Allah dan memohon kepada-Nya, maka Allah mengabulkan permohonannya.

1510

Dan Allah memberikan perintah kepada Nabi Nuh, “Buatlah sebuah kapal untuk menyelamatkanmu dan pengikut-pengikutmu itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami tentang tata cara pembuatannya, dan janganlah engkau bicarakan dengan Aku sesuatu hal tentang orang-orang yang zalim. Apakah engkau berharap kepada-Ku agar Aku memberi maaf kepada mereka, atau engkau memohon agar Aku tangguhkan atau ringankan siksa bagi mereka, karena keputusan-Ku telah Kutetapkan bahwa sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.

1511

Setelah Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat kapal dan memberi informasi tentang keputusan Allah untuk menenggelamkan kaumnya yang durhaka, mulailah dia, yakni Nabi Nuh membuat sebuah kapal besar di bawah bimbingan dan petunjuk Allah. Setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nabi Nuh yang sedang membuat kapal, mereka mengejeknya karena mereka tidak mengetahui tentang tujuan Nabi Nuh membuat kapal itu. Dia Nabi Nuh tidak menghiraukan ejekan mereka dan hanya berkata, “Jika kamu sekarang mengejek kami, maka kami, yaitu aku dan orang-orang yang membantuku membuat kapal, akan mengejekmu ketika azab itu datang sebagaimana kamu sekarang mengejek kami terus-menerus.

1512

Maka kelak kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang akan ditimpa azab yang menghinakan di dunia ini dan siapa pula yang akan ditimpa azab yang kekal di akhirat nanti.”

1513

Demikianlah kaum Nabi Nuh yang terus-menerus mengejeknya dalam pembuatan kapal. Hingga apabila perintah Kami datang untuk membinasakan para pendurhaka dan tiba perintah Kami kepada Nabi Nuh beserta pengikutnya menaiki kapal dan air dari dalam tanur, yakni periuk telah mendidih dan bergejolak hingga memancarkan air dengan sangat deras, lalu Kami berfirman kepada Nabi Nuh, “Muatkanlah ke dalamnya segala jenis hewan, dari masing-masing sepasang jantan dan betina, dan muatkan juga keluargamu yang beriman kepada Allah kecuali orang yang telah terkena ketetapan terdahulu sebagai orang yang akan diazab karena kedurhakaan mereka, dan muatkan pula orang yang beriman dari mereka.” Ternyata orang-orang beriman yang ikut bersama dengan Nabi Nuh hanya sedikit. Meskipun Nabi Nuh sudah berdakwah kurang lebih 950 tahun lamanya, mengajak umatnya beriman kepada Allah dan meyakinkan bahwa mereka yang tidak mengikuti ajakannya akan ditenggelamkan, tetapi mereka tetap durhaka. (Lihat: Surah al- 'Ankabut/29:14).

1514

Dan dia pun berkata kepada kaumnya yang beriman, “Naiklah kamu semua bersamaku ke dalamnya, yakni kapal itu dengan menyebut nama Allah pada waktu kapal mulai berlayar dan setelah berlabuhnya, seraya berserah diri kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun atas dosa orang yang bertobat, dan Maha Penyayang kepada siapa saja yang menempuh jalan kebenaran. Ayat ini mengandung pesan, tentang keharusan tawakal kepada Allah ketika memulai suatu aktivitas maupun setelah persoalan selesai, dan berbaik sangka kepada-Nya.

1515

Setelah Nabi Nuh bersama pengikutnya masuk ke dalam kapal dan kapal itu pun mulai berlayar membawa mereka ke dalam gelombang yang tingginya laksana gunung-gunung, dan sebelum itu Nabi Nuh pun memanggil anaknya yang tidak ikut bersamanya, ketika dia, yakni Kan'an, anak yang tidak beriman itu, berada di tempat yang jauh terpencil. Lalu Nabi Nuh memanggilnya dengan penuh kasih dan harap, “Wahai anakku, kemari dan naiklah ke kapal bersama kami agar engkau selamat, dan janganlah engkau tetap dalam keingkaran bersama orang-orang kafir, nanti kamu akan tenggelam binasa. Suatu petunjuk tentang kebenaran risalah walaupun sudah disertai keterangan dan bukti yang kuat, tidak akan bermanfaat kecuali bila ada taufik dari Allah.

1516

Mendengar panggilan dan ajakan sang ayah, dia anaknya yang kafir itu pun menjawab, “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang tinggi, sehingga dengan menaiki gunung itu dapat menghindarkan aku dari air bahtera!” kemudian Nabi Nuh berkata, “Tidak ada yang dapat melindungi dari siksaan Allah pada hari ini selain Allah yang Maha Penyayang menghendaki untuk menyelamatkan.” Dan gelombang yang besar pun menjadi penghalang antara keduanya, yakni ayah dan anaknya; maka akhirnya dia, anak yang menolak ajakan ayahnya itu termasuk orang yang ditenggelamkan.

1517

Dan setelah Allah membinasakan orang kafir, kemudian difirmankan oleh Allah, kepada bumi dan langit, “Wahai bumi yang telah memancarkan air dari sumbernya! Telanlah airmu hingga kering dan wahai langit! Berhentilah mencurahkan hujan.” Dan air pun disurutkan oleh Allah yang Mahakuasa, dan penetapan perintah Allah membinasakan orang-orang yang mendustakan dan menyelamatkan orang-orang yang beriman pun diselesaikan. Dan kapal itu pun berlabuh di atas gunung Judi, yakni terletak di pegunungan Ararat (Turki), dan dikatakan, “Binasalah orang-orang zalim yang melampaui batas hukum Allah dan ingkar kepada-Nya, serta mendustakan Rasul-Nya.”

1518

Dan setelah Nabi Nuh beserta orang-orang beriman selamat dan kapal berlabuh, lalu Nabi Nuh memohon kepada Tuhannya sambil berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku adalah termasuk keluargaku, sedang Engkau telah memerintahkan kepadaku mengajak keluargaku masuk ke dalam kapal agar selamat, dan aku yakin bahwa janji-Mu akan menyelamatkan mereka itu pasti benar. Engkau adalah hakim yang paling adil dalam menentukan ketetapan.”

1519

Mengabarkan perihal putra Nabi Nuh yang ikut tenggelam, Dia yang Mahaadil dan Bijaksana berfirman, “Wahai Nuh! Sesungguhnya putramu (Kan'an), dia bukanlah termasuk keluargamu yang dijanjikan akan diselamatkan, karena dalam Pengetahuan-Ku, dia tidak beriman, berlaku jahat, durhaka, bahkan mengingkarimu sendiri. Perbuatan yang ia lakukan sungguh tidak baik. Oleh sebab itu, jangan engkau memohon kepada-Ku sesuatu yang tidak engkau ketahui hakikatnya. Aku menasihatimu agar tidak meminta sesuatu yang belum diketahui dengan yakin bahwa permohonan itu benar atau wajar, agar engkau tidak termasuk golongan orang yang bodoh.

1520

Setelah Allah memperingatkan Nabi Nuh untuk tidak memohonkan keselamatan dan ampunan bagi putranya yang kafir, dan Nabi Nuh pun menyadari kekeliruannya, kemudian Dia (Nabi Nuh) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu untuk memohon kepadaMu sesuatu yang aku tidak mengetahui hakikatnya. Kalau sekiranya Engkau tidak mengampuni kesalahan dan dosaku yang lalu, sekarang, dan mendatang, dan tidak pula menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku termasuk golongan orang yang rugi dan jauh dari rahmat-Mu.” Para nabi memohon ampunan atas kesalahan yang dilakukan, sekalipun apa yang dilakukan itu di luar pengetahuannya, karena khawatir akan pengaruh dosa yang dilakukan jika Allah tidak mengampuninya.

1521

Setelah Nabi Nuh memohon ampunan kepada Allah, dan Allah menerima ampunan Nabi Nuh serta menyelamatkannya dari bencana, lalu difirmankan kepadanya, “Wahai Nabi Nuh! Turunlah bersama keluarga dan pengikutmu dari kapal ini dengan selamat sejahtera dan penuh keberkahan dari Kami, bagimu dan bagi semua umat mukmin yang ikut bersamamu maupun umat-umat yang datang sesudahmu sampai hari Kiamat. Dan ada pula umat-umat yang datang sesudahmu akan Kami beri kesenangan dalam kehidupan dunia, tetapi karena mereka durhaka, maka tidak memperoleh keselamatan dan keberkahan, kemudian mereka akan ditimpa azab Kami di dunia dan akhirat atau di akhirat saja dengan siksa yang pedih.”

1522

Itulah kisah Nabi Nuh dan umatnya. Kisah yang dipaparkan adalah sebagian dari berita-berita gaib yang Kami wahyukan kepadamu, wahai Nabi Muhammad; tidak pernah engkau mengetahui informasi kisah itu sebelumnya dan tidak pula kaummu mengetahui kisah itu sebelum informasi Al-Qur'an ini datang. Karena itu, maka bersabarlah dalam menyampaikan tuntunan Al-Qur'an dan tabahlah dalam menghadapi gangguan kaummu, sebagaimana Nabi Nuh bersabar. Sungguh, kesudahan yang baik adalah bagi orang yang bertakwa. Kebaikan dan kesabaran akan membuahkan kemenangan dan pahala. Kebaikan didapat manakala seseorang mengerjakan ketaatan, sedang kesabaran akan diperoleh dengan meninggalkan hal-hal yang dilarang.

1523

Setelah dipaparkan kisah Nabi Nuh beserta kaumnya dan diakhiri dengan pernyataan bahwa kesudahan baik akan diraih orang yang bertakwa, maka pada ayat ini diuraikan tentang kisah Nabi Hud beserta kaumnya, sebagaimana firman Allah, Dan Kami mewahyukan kepadamu, wahai Nabi Muhammad bahwa kepada kaum 'Ad, Kami utus saudara mereka seketurunan, yaitu Nabi Hud. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah dan jangan menyembah selain Dia. Dialah Pencipta seluruh alam seisi-nya, tidak ada tuhan bagimu yang berhak disembah selain Dia. Dan apa pun yang selama ini kamu sembah, itu hanyalah mengada-ada karena bukti tentang keesaan dan kekuasaan Allah sudah jelas.

1524

Kemudian Nabi Hud menyampaikan bahwa dakwah yang ia lakukan adalah tulus tanpa pamrih dengan pernyataannya, “Wahai kaumku! Aku tidak meminta suatu imbalan sedikit pun kepadamu atas seruanku ini. Imbalanku hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Karena ketika Allah menciptakanku, pasti Dia telah menyiapkan segala sarana dan kebutuhanku. Maka jika demikian, tidakkah kamu memikirkan tentang kebenaran seruanku ini?”

1525

Dan Nabi Hud lalu mengajak mereka, “Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu yang selama ini telah melimpahkan karuniaNya kepadamu, dan mohonlah ampunan atas dosa yang kalian perbuat lalu bertobatlah kepada-Nya dengan meninggalkan kedurhakaan dan bertekad untuk tidak mengulanginya, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang sangat deras yang membawa keberkahan dengan berbagai karunia lahir dan batin, dan Dia akan menambahkan pula kekuatan yang besar berupa kekuatan spiritual buah dari keimanan kepada Allah atau berupa keturunan dan harta benda di atas kekuatan fisikmu yang kalian miliki sekarang. (Lihat: Surah Nuh/71: 10-12). Maka sekali lagi bertobatlah, dan janganlah kamu berpaling dari tuntunan-Nya yang aku sampaikan, dan janganlah kembali lagi menjadi orang yang berdosa.” Ayat ini menunjukkan bahwa beristigfar dan bertobat adalah pangkal segala kebaikan jiwa, raga, harta, dan keturunan.

1526

Setelah Nabi Hud mengajak kaum 'Ad kepada ketauhidan, mereka lalu berkata, “Wahai Hud! Engkau tidak mendatangkan suatu bukti yang nyata kepada kami tentang kebenaran ajaran yang kamu bawa, dan karena itu, kami pun tidak akan meninggalkan sesembahan kami yang selama ini telah kami sembah hanya karena perkataanmu yang tidak berdasar dan kami tidak akan mempercayaimu. Sekalipun bukti kekuasaan Allah yang disampaikan para rasul sudah jelas, karena kesombongan, seseorang menganggap bahwa bukti tersebut tidak jelas.

1527

Kaum Nabi Hud melontarkan tuduhan kepada nabinya seraya berkata, “Kami hanya mengatakan bahwa sebagian sesembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu disebabkan kamu mencela berhala sesembahan kami.” Kemudian dia, yakni Nabi Hud menjawab, “Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah Tuhan yang Mahakuasa dan saksikanlah bahwa aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan terhadap Allah yang Maha Esa, Penguasa alam semesta.

1528

Aku berlepas diri dari sesembahan selain Allah, seperti berhala. Oleh sebab itu, jalankanlah semua tipu dayamu terhadapku bersama penolongpenolongmu untuk mencelakakan aku, dan jangan kamu tunda lagi walau sekejap.

1529

Sesungguhnya aku bertawakal dengan menyerahkan semua urusanku hanya kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu, karena Dialah yang mememeliharaku dan dapat menghindarkan diriku dari tipu dayamu. Tidak satu pun makhluk bergerak yang bernyawa di muka bumi melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya, yakni menguasai, mengatur, dan mengurus semua makhluk-Nya. Sungguh, Tuhanku berada di jalan yang lurus, yakni jalan yang benar dan adil sehingga kamu tidak bisa semenamena berbuat zalim terhadap diriku karena Allah menolongku. Ayat ini menganjurkan untuk berserah diri kepada Allah terhadap segala urusan, setelah berusaha secara maksimal.

1530

Maka jika kamu berpaling dari ajakanku, dan tetap dalam kekafiran, maka sungguh, aku telah menyampaikan kepadamu apa yang menjadi tugasku sebagai rasul, yaitu menyampaikan risalah Allah disertai dengan bukti-bukti kebenaran risalah itu kepadamu. Dan aku telah menyampaikan juga bahwa Tuhanku akan menimpakan azab kepadamu jika kamu tetap dalam kekafiran, kemudian mengganti kamu dengan kaum yang lain yang beriman kepada Allah, sedang kamu tidak dapat mendatangkan mudarat kepada-Nya sedikit pun disebabkan oleh perbuatan durhaka yang kamu lakukan. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pemelihara segala sesuatu, serta mengetahui apa yang kamu lakukan. Karena itu, Dia akan memeliharaku dari gangguan dan tipu daya kamu.” Ayat ini menunjukkan bahwa binasanya suatu kaum disebabkan mereka mengingkari risalah para rasul-Nya.

1531

Usai mengisahkan ajakan Nabi Hud kepada kaumnya untuk beriman dan azab yang akan diturunkan kepada mereka jika mereka tetap dalam kekafiran, maka Allah pada ayat berikut menjelaskan kebenaran informasi yang disampaikan oleh Nabi Hud. Dan ketika azab Kami untuk membinasakan kaum 'Ad datang, yaitu berupa angin yang sangat kencang, maka Kami selamatkan Nabi Hud dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat Kami yang selalu mengiringi mereka. Dan Kami selamatkan pula mereka di akhirat nanti dari azab yang berat lagi pedih sebagaimana yang Allah timpakan kepada orang-orang kafir.

1532

Dan demikian itulah akhir kisah kaum 'Ad yang dibinasakan Allah disebabkan mereka mengingkari tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Tuhan. Mereka juga mendurhakai rasul-rasul-Nya yang diutus membawa bukti-bukti kebenaran risalah yang dibawanya, dan mereka pun menuruti perintah semua penguasa yang bertindak sewenang-wenang terhadap orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, lagi durhaka terhadap kebenaran ajaran yang dibawa oleh utusan Allah.

1533

Dan mereka yang dibinasakan itu pun selalu diikuti dengan laknat, yakni dijauhkannya dari rahmat Allah selama di dunia ini dan begitu pula mereka mendapat laknat di hari Kiamat nanti berupa siksa neraka yang sangat pedih. Ingatlah, bahwa kaum 'Ad itu ingkar kepada Tuhan mereka dan mengingkari nikmat Allah yang telah dikaruniakan kepada mereka. Sungguh, binasalah kaum 'Ad, umat Nabi Hud itu, dan mereka dijauhkan dari rahmat-Nya. Allah tidak membinasakan suatu kaum, kecuali apabila mereka berbuat kerusakan dan mengingkari nikmat Allah yang telah diberikan kepada mereka.

1534

Setelah dijelaskan kisah kaum Nabi Hud dan keingkaran mereka terhadap nabinya serta azab yang ditimpakan kepada mereka, maka ayat berikut ini, menjelaskan tentang kisah kaum Samud. Dan kepada kaum Samud yang mendiami wilayah Hijr antara kota Madinah dengan Tabuk, Kami utus saudara seketurunan mereka, yaitu Nabi Saleh, dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah Tuhan yang Esa, karena tidak ada Tuhan bagimu yang pantas dan layak disembah selain Dia. Dialah Allah yang telah menciptakanmu dari bumi, yakni Nabi Adam yang diciptakan Allah dari tanah, dan menugaskanmu memakmurkannya, karena kamu memang layak untuk mengurus bumi dengan bercocok tanam, membangun rumah, mendirikan bangunan, gedung-gedung tinggi, dan lain sebagainya. Tapi ternyata di antara kamu ada yang melakukan pelanggaran dengan berbuat kerusakan, seperti eksploitasi hutan maupun hasil bumi secara besar-besaran tanpa menjaga kelestarian dan keseimbangan alam serta lingkungannya. Karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya atas dosa-dosa yang kamu lakukan, kemudian bertobatlah kepada-Nya dengan meninggalkan perbuatan syirik dan dosa, lalu sembahlah Allah. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat rahmatNya kepada orang-orang yang taat dan memperkenankan doa hamba-Nya.”

1535

Mereka, yakni kaum Samud berkata, “Wahai Saleh! Sungguh, engkau sebelum mengaku menjadi Nabi ini sebagai panutan yang berada di tengah-tengah kami merupakan orang yang diharapkan menjadi pemimpin yang kami cintai dan kami taati. Namun mengapa engkau sekarang melarang kami menyembah apa yang disembah oleh nenek moyang kami, bahkan engkau menyuruh kami hanya menyembah kepada Allah? Sungguh, kami benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan jika kami meninggalkan berhala yang selama ini telah kami sembah, lalu tiba-tiba kami taat terhadap apa yang engkau serukan kepada kami, yaitu menyembah Allah.”

1536

Mendengar jawaban dan sikap kaumnya, dia -Nabi saleh- berkata, “Wahai kaumku! Terangkanlah kepadaku bagaimana sikap kamu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku berupa mukjizat yang dianugerahkan Allah sebagai bukti kerasulanku dan diberi-Nya aku rahmat dari-Nya, berupa pengetahuan, hidayah atau potensi yang bukan lahir dari kemampuanku? maka siapa yang akan menolongku dari azab Allah jika aku mendurhakai-Nya, dengan mengikuti keinginan kamu, tetap mempertahankan tradisi sesat para leluhur? Jika aku mengikuti keinginanmu, maka kamu hanya akan menambah kerugian kepadaku, karena kamu telah menyesatkanku, agar aku mengabaikan rahmat yang dianugerahkan Allah padaku, sehingga Allah murka terhadap diriku.

1537

Setelah dijelaskan tentang ajakan Nabi Saleh kepada kaumnya agar tidak menyembah selain Allah, serta tanggapan mereka terhadap ajakan tersebut, maka pada ayat ini dijelaskan tentang bukti kekuasaan Allah berupa mukjizat yang diberikan kepada Nabi Saleh yaitu seekor unta. Dan ketika mukjizat itu datang kepadanya, Nabi Saleh berkata, “Wahai kaumku! Inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat untukmu karena kamu menuntut agar dibuatkan seekor unta betina dari batu karang, sebagaimana kemampuan kamu memahat gunung menjadi relief yang indah bagaikan sesuatu yang benar-benar hidup (Lihat: Surah al-A'raf/7: 74 dan asy-Syu'ara/26: 149). Mendengar tantangan tersebut, Allah segera mendatangkan seekor unta betina yang keluar dari sebongkah batu besar. Unta yang diciptakan Allah sebagai mukjizat itu benar-benar hidup, ia memiliki bulu yang tebal, bisa mengandung dan melahirkan, makan dan minum -layaknya makhluk hidup- bahkan unta itu bisa memberikan minum kepada seluruh penduduk dari air susunya. Oleh sebab itu, biarkanlah dia makan di bumi Allah dan minum dari air sumur yang tersedia, sebagai hak yang harus dipenuhi untuk dia (Lihat: Surah asy-Syu'ara/26: 155 dan al-Qamar/54: 27-28). Dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa pun seperti menyakiti atau membunuhnya yang akan menyebabkan kamu segera ditimpa azab dalam waktu dekat.”

1538

Maka mereka, yakni kaum Nabi Saleh yang membangkang menyembelih unta itu dengan pisau atau sejenisnya dengan tanpa menaruh rasa belas kasihan, kemudian dia Nabi Saleh berkata kepada mereka dengan nada mengejek, “Bersukarialah kamu semua di rumahmu selama tiga hari, setelah itu kamu pasti akan binasa akibat perbuatan dosa yang kamu lakukan. Itu adalah janji Allah yang tidak dapat didustakan oleh siapa pun, karena Allah pasti akan menepati janji-Nya.”

1539

Maka ketika keputusan Kami datang, kaum Nabi Hud itu binasa dan kami selamatkan Nabi Saleh dan orang-orang yang beriman bersamanya dari azab itu dengan rahmat Kami selama di dunia dan Kami selamatkan pula dari kehinaan yang menimpa pada hari itu, yaitu hari Kiamat. Sungguh, Tuhanmu, Dia Mahakuat, dan Mahakuasa untuk mengalahkan siapa saja yang menentang, lagi Mahaperkasa terhadap siapa saja yang memusuhi para nabi dan kekasih-Nya.

1540

Setelah tiga hari yang dijanjikan tiba, kemudian suara yang mengguntur demikian keras dari langit pun datang menimpa orang-orang zalim itu yang getarannya merontokkan jantung, sehingga mereka mati bergelimpangan di negerinya karena begitu dahsyatnya azab itu.

1541

Keberadaan kaum Samud yang diazab hingga binasa, seolah-olah menggambarkan bahwa mereka belum pernah tinggal di tempat itu karena demikian dahsyatnya azab itu, hingga menghancurleburkan apa saja yang ada di negeri itu. Ingatlah, kaum Samud mengingkari dan mendurhakai Tuhan mereka yang selama ini memelihara, membimbing, dan berbuat baik kepada mereka. Ingatlah, binasalah kaum Samud karena jauh dari rahmat Allah. Hancurnya suatu negeri disebabkan ulah dan kedurhakaan yang dilakukan umat manusia.

1542

Setelah dijelaskan kisah kaum Samud dan kedurhakaan mereka serta kesudahannya, kemudian dipaparkan kisah Nabi Ibrahim dan keluarganya ketika kedatangan tamu-tamu mulia yang tidak lain adalah para malaikat. Dan para utusan Kami, yakni para malaikat telah datang kepada Nabi Ibrahim dengan membawa kabar gembira tentang kelahiran putranya kelak yang akan lahir dari rahim Sarah istrinya, kemudian cucu yang akan lahir dari keturunannya, mereka mengucapkan, “Selamat, semoga keselamatan dan kebahagiaan selalu tercurah padamu wahai Nabi Ibrahim.” Kemudian dia -Nabi Ibrahim- pun menjawab, “Selamat semoga kebahagiaan yang sempurna itu menyertaimu selamanya.” Maka tidak lama kemudian sebagaimana layaknya tuan rumah yang baik, Nabi Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang untuk menjamu tamunya (Lihat: Surah az-Zariyat/51: 24-26). Ayat ini menganjurkan, memberi salam ketika berkunjung ke rumah orang, dan wajib hukumnya menjawab salam (Lihat: Surah an-Nisa/4: 86). Ayat ini juga memberi pelajaran untuk menghormati dan memuliakan tamu antara lain menjamu tamu.

1543

Ketika hidangan itu tersaji, Nabi Ibrahim menyodorkannya ke hadapan mereka seraya meminta agar hidangan itu dimakan. Maka ketika dilihatnya tangan mereka tidak menjamah hidangan yang disodorkan-nya itu, dia -Nabi Ibrahim- mencurigai perihal kedatangan mereka, dan merasa takut kepada mereka karena khawatir kedatangan mereka akan membawa berita buruk. Menyaksikan sikap Nabi Ibrahim yang demikian itu mereka para malaikat itu pun berkata, “Jangan takut, sesungguhnya kami diutus oleh Allah kepada kaum Lut untuk membinasakan mereka.” Ayat ini memberi pelajaran tentang etika bertamu, hendaknya memberi rasa tenteram dan tenang ketika bertamu, terutama ketika seseorang menaruh curiga dan takut terhadap orang yang belum dikenal, hendaknya tamu segera menjelaskan identitas dirinya.

1544

Dan istrinya, Sarah, yang sedang berdiri dan mendengar perbincangan mereka, lalu dia pun tersenyum gembira mendengar hal tersebut dan hilanglah rasa takut dan curiga, maka Kami sampaikan kepadanya kabar gembira tentang kelahiran seorang putra yang memiliki pengetahuan luas yang kelak akan diberi nama Ishak dan setelah Ishak kemudian akan lahir dari keturunannya seorang putra bernama Yakub (Lihat: Surah az-Zariyat/51: 28).

1545

Mendengar kabar gembira tentang lahirnya seorang putra bernama Ishak dalam kondisi mereka sudah lanjut usia, dia istri Nabi Ibrahim -Sarah- berkata dengan nada keheranan sambil memukul wajah dengan jarinya seraya berkata, “Sungguh ajaib, mungkinkah aku akan melahirkan seorang anak padahal aku sudah tua, karena mustahil wanita seusiaku ini bisa hamil dan melahirkan seorang anak, dan lagi pula suamiku ini sudah sangat tua, untuk bisa memberikan keturunan? Ini benar-benar sesuatu yang ajaib karena di luar kebiasaan yang ada (Lihat: Surah az-Zariyat/51: 29)."

1546

Mendengar pernyataan Sarah, mereka para malaikat berkata, “Mengapa engkau merasa heran tentang ketetapan Allah? Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, tak ada yang mengherankan dalam semua keputusanNya. Itu adalah rahmat dan berkah Allah yang luas dan banyak, dicurahkan kepada kamu, wahai ahlulbait keluarga Ibrahim! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji dalam nama, sifat, dan perbuatan-Nya, karena Dia melimpahkan karunia banyak kepada hamba-Nya, lagi Maha Pengasih memiliki kedudukan tinggi, karena Dialah Zat yang memiliki keagungan dan kebesaran.”

1547

Setelah mendengar berita gembira dan penjelasan tentang maksud kedatangan para malaikat, maka ketika itu rasa takut pun hilang dari diri Nabi Ibrahim karena penjelasan para malaikat tentang maksud kedatangan mereka, dan kabar gembira akan kelahiran Ishak dan Yakub telah datang kepadanya, lalu dia pun berdiskusi dengan para malaikat Kami tentang kaum Nabi Lut yang akan diazab oleh Allah.

1548

Diskusi Nabi Ibrahim dengan Malaikat itu didorong oleh rasa santun dan ibanya kepada manusia. Dan sesungguhnya Nabi Ibrahim adalah sosok orang yang benar-benar penyantun, yakni penyabar dan tidak tergesa-gesa dalam bertindak. Karenanya ia berharap agar azab itu tidak segera diturunkan kepada kaum Nabi Lut, agar ada kesempatan untuk mereka bertobat. Nabi Ibrahim pun pengiba lantaran rasa takutnya ketika menghadap Allah dan munculnya rasa khawatir akan murka Allah dengan menurunkan azab terhadap orang yang berbuat salah, dan dia suka kembali kepada Allah dengan menyerahkan segala urusan hanya kepada-Nya.

1549

Kemudian para malaikat berkata, “Wahai Ibrahim! Tinggalkanlah perbincangan ini, yaitu agar azab kaum Nabi Lut ditunda, karena sungguh, ketetapan Tuhanmu untuk membinasakan kaum Nabi Lut telah datang. Dia lebih tahu perihal keadaan mereka, dan mereka itu akan ditimpa azab yang tidak dapat ditolak oleh siapa pun. Apabila Allah membuat suatu ketetapan untuk mengazab suatu kaum yang membangkang terhadap utusan-Nya, maka tidak ada satu pun yang dapat menolak ketetapan itu.

1550

Setelah para malaikat utusan Allah menyampaikan berita kepada Nabi Ibrahim, kemudian para malaikat yang menyamar sebagai orang laki-laki tampan itupun bertamu ke rumah Nabi Lut, sebagaimana dijelaskan berikut ini. Dan ketika para utusan Kami, yakni para malaikat itu datang kepada Nabi Lut, dia merasa curiga atas kedatangannya dan dadanya merasa sempit karena kehadiran-nya akan menarik perhatian kaumnya sehingga khawatir akan diganggu oleh mereka. Kemudian dia Nabi Lut berkata, “Sungguh, ini adalah hari yang sangat sulit,” karena Nabi Lut tidak bisa menolak kehadiran tamunya yang rupawan, dan Nabi Lut merasa tidak sanggup melindungi mereka jika mendapat gangguan dari kaumnya.

1551

Dan tak lama setelah tamu itu tiba, maka kaumnya pun segera datang kepadanya dan bermaksud melakukan perbuatan keji terhadap tamu Nabi Lut itu. Dan memang sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan keji itu, yaitu menyukai sesama laki-laki. Menyaksikan tingkah laku mereka, Nabi Lut berkata, “Wahai kaumku! Inilah putri-putriku yang ada di negeri ini yang sudah kamu kenal, mereka lebih suci bagimu untuk kamu jadikan sebagai istrimu, maka bertakwalah kepada Allah agar terhindar dari murka-Nya, dan janganlah kamu mencemarkan nama baikku dengan melakukan perbuatan keji dan jahat terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu orang yang pandai dan menggunakan akalnya untuk berpikir mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang buruk, serta berusaha menghindari segala bentuk perbuatan munkar?”

1552

Mendengar seruan Nabi Lut agar menjadikan perempuan sebagai istri, mereka menjawab, “Sesungguhnya engkau pasti tahu bahwa sejak dahulu hingga sekarang, kami tidak mempunyai keinginan atau ketertarikan terhadap putri-putrimu yang ada di negeri ini yang sudah kami kenal; dan engkau tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki untuk menyalurkan nafsu?” Kami hanya menginginkan lelaki, bukan perempuan. Karena itu, janganlah kauminta kami menikahi perempuan!

1553

Kemudian dia (Nabi Lut) berkata, “Sekiranya aku mempunyai kekuatan atau kedudukan untuk menolak perbuatan jahatmu, atau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat, tentu akan aku lakukan, agar aku dapat melindungi tamu-tamuku ini.”

1554

Setelah dijelaskan tentang tingkah laku kaum Nabi Lut yang melampaui batas, kemudian ayat berikut ini memberitakan bahwa Allah akan menurunkan azab kepada mereka. Mereka para malaikat berkata, “Wahai Nabi Lut, jangan takut! sesungguhnya kami adalah para utusan Tuhanmu untuk menyampaikan berita bahwa mereka akan diazab Allah, sehingga mereka tidak akan dapat mengganggu kamu karena mereka akan binasa, sebab itu pergilah beserta keluargamu pada akhir malam dan jangan ada seorang pun di antara kamu yang menoleh ke belakang, yakni teruslah berjalan jangan kembali lagi kecuali istrimu yang tidak ikut bersamamu meninggalkan kota tempt tinggalmu, karena dia berkhianat. Sesungguhnya dia istrimu juga akan ditimpa azab sebagaimana yang menimpa mereka. Sesungguhnya saat terjadinya siksaan bagi mereka itu adalah pada waktu subuh, saat orang-orang masih tidur terlelap. Bukankah waktu subuh itu sudah dekat, karena itu segeralah bergegas meninggalkan kota ini.”

1555

Maka ketika keputusan Kami datang untuk menurunkan azab kepada kaum Nabi Lut yang durhaka, Kami menjungkirbalikkannya negeri kaum Lut sehingga bagian atas bangunan berada di bawah dan bagian bawah bumi ada di atas, sebagai akibat perbuatan mereka memutarbalikkan fitrah, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi tiada henti dari tempat tinggi dengan batu dari tanah yang terbakar (Lihat: Surah al-'Ankabut/29: 34 dan az-Zariyat/51: 32-33).

1556

Azab yang ditimpakan kepada kaum Nabi Lut yang diberi tanda oleh Tuhanmu mengandung pesan, bahwa apa yang menimpa kaum Nabi Lut bisa jadi menimpa siapa saja. Dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang yang zalim kapan dan di mana saja berada pada setiap kurun waktu sepanjang zaman. Apabila perbuatan keji merajalela di tengah-tengah masyarakat, dan perbuatan itu mereka lakukan secara terang-terangan.

1557

Setelah diuraikan kisah Kaum Nabi Lut yang diazab oleh Allah akibat kedurhakaan dan perbuatan keji yang mereka lakukan, kemudian diuraikan kembali kisah umat terdahulu, yaitu kaum Nabi Syuaib sebagai pelajaran bagi umat Nabi Muhammad. Dan kepada penduduk Madyan, Kami utus saudara satu keturunan dengan mereka, yaitu Nabi Syuaib. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu yang berhak disembah selain Dia. Kemudian Nabi Syuaib menasihati mereka seraya berkata, “Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan dalam berniaga, karena perbuatan itu sama saja menipu manusia. Sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik ekonominya ditopang dengan keadaan wilayah yang subur, sehingga hidup makmur, bahagia dan sejahtera sehingga tidak perlu melakukan kecurangan. Dan sesungguhnya aku khawatir jika kamu menipu dan berbuat curang, kamu akan ditimpa azab pada suatu hari yang merata, yakni azab itu menimpa seluruh manusia yang ada di dalamnya karena dahsyatnya azab tersebut, sehingga tidak ada satu pun yang selamat.”

1558

Dan setelah Nabi Syuaib melarang mengurangi takaran dan timbangan seraya berkata, “Wahai kaumku! Penuhilah takaran dan timbangan dengan adil ketika berniaga, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dengan mengurangi timbangan dan takaran. Jika kalian melebihkan takaran dan timbangan untuk orang lain, itu merupakan tindakan yang lebih bagus. Dan jangan sekali-kali kamu membuat kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan di mana-mana hingga membuat rusaknya sebuah tatanan, dan hancurnya sebuah negeri.

1559

Sisa keuntungan yang halal dari Allah meskipun sedikit nilainya, adalah lebih baik bagimu dari pada keuntungan banyak yang diperoleh dengan cara menipu dan berbuat curang, jika kamu betul-betul orang yang beriman kepada Allah dengan menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dan aku bukanlah seorang penjaga atau saksi atas dirimu, aku hanyalah seorang rasul.”

1560

Setelah Nabi Syuaib memberi peringatan kepada kaumnya, lalu mereka berkata, dengan nada mengejek, sombong, dan angkuh, “Wahai Syuaib! Apakah agamamu yang menyuruhmu agar kami meninggalkan apa yang disembah nenek moyang kami yaitu berhala, atau engkau melarang kami mengelola harta kami menurut cara yang kami kehendaki seperti cara membelanjakan dan cara memperolehnya yang engkau nilai sebagai kecurangan? Mereka memperolok dan menyindir Nabi Syuaib dengan perkataan, “Sesungguhnya engkau benar-benar orang yang sangat penyantun dan pandai menasihati seperti itu kepada kami.” Perkataan ini mereka ucapkan untuk mengejek Nabi Syuaib.

1561

Mendengar sindiran mereka itu, dia -Nabi Syuaib- berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata tentang apa yang aku sampaikan kepadamu dari Tuhanku, dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik lagi banyak dan melimpah, pantaskah aku mengabaikan perintah dan larangan-Nya? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya, yakni aku tidak bermaksud melarang kamu melakukan sesuatu, sementara aku sendiri mengerjakan apa yang aku larang itu. Aku hanya bermaksud mendatangkan perbaikan dan keadilan selama aku masih sanggup melakukannya, bukan untuk memonopoli. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah Dan tidak ada taufik bagiku untuk menegakkan kebenaran melainkan dengan pertolongan Allah. Kepada-Nya aku bertawakal setelah berusaha maksimal, dan hanya kepada-Nya pula aku kembali, yakni mengembalikan segala urusan.

1562

Setelah Nabi Syuaib menjelaskan maksud dan tujuannya, sehingga tidak ada alasan untuk mengecam apa yang disampaikan beliau, kemudian Nabi Syuaib memperingatkan mereka dengan pernyataan, “Dan wahai kaumku! Janganlah pertentangan antara aku dengan kamu menyebabkan kamu berbuat dosa terhadap perintah Allah, sehingga kamu akan ditimpa siksaan seperti yang menimpa kaum Nabi Nuh yang ditenggelamkan, kaum Nabi Hud yang dimusnahkan dengan angin kencang yang dingin, atau kaum Nabi Saleh yang disiksa dengan suara yang mengguntur, sedang kaum Nabi Lut tidak jauh masa maupun jarak wilayahnya dari kamu, juga telah diazab dengan dihujani batu. Jika kamu mengingkari risalahku, tidak mustahil azab tersebut akan menimpa kamu juga.

1563

Dan oleh karena itu, mohonlah ampunan atas dosa-dosa yang telah kamu lakukan kepada Tuhanmu Allah yang Maha Pengampun, kemudian bertobatlah dengan sungguh-sungguh kepada-Nya dan bertekad tidak mengulangi kesalahan lagi, serta memperbanyak amal saleh. Sungguh, Tuhanku Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya yang mau bertobat, mereka akan dihindarkan dari azab-Nya; lagi Maha Pengasih yang menganugerahkan kenikmatan kepada hamba-Nya yang berbuat kebajikan.”

1564

Setelah diuraikan nasihat Nabi Syuaib kepada kaumnya supaya mengikuti jalan yang benar, kemudian dipaparkan tentang jawaban mereka setelah mendengar nasihat Nabi Syuaib, seraya berkata, “Wahai Syuaib! Kami tidak banyak mengerti tentang apa yang engkau katakan itu, sedang kenyataannya kami memandang atau menilai engkau sekarang ini sebagai seorang yang lemah di antara kami, karena tidak memiliki kekuatan, baik berupa harta kekayaan atau kekuasaan untuk melawan kami. Kalau tidak karena kami memandang keluargamu, tentu kami telah merajam engkau dengan melempari batu hingga mati, sedang engkau pun bukan seorang yang berpengaruh, memiliki kewibawaan atau kedudukan di lingkungan kami.”

1565

Mendengar hinaan mereka, dia -Nabi Syuaib- menjawab, “Wahai kaumku! Apakah keluargaku lebih terhormat menurut pandanganmu daripada Allah, padahal Dia lebih berhak untuk ditakuti dan diagungkan, bahkan Dia kamu tempatkan di belakangmu, yakni perintah-perintah Allah kamu abaikan dengan sikap menghina dan sombong? Ketahuilah sesungguhnya pengetahuan Tuhanku meliputi apa yang kamu kerjakan, tidak ada satu pun perbuatan yang kamu lakukan, baik yang tersembunyi atau terang-terangan, melainkan semuanya diketahui oleh-Nya. Semua amal perbuatan yang kamu lakukan pasti akan dihisab.

1566

Dan Nabi Syuaib pun melanjutkan pembicaraan, wahai kaumku! Berbuatlah semau dan sesuka kamu menurut kemampuanmu, jika kamu mengancamku dan melanjutkan kedurhakaan sesungguhnya aku pun tetap berbuat pula sesuai dengan apa yang diperintahkan Tuhanku yaitu berdakwah dan memperingatkan kamu menurut kemampuanku. Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa azab yang menghinakan akibat menyekutukan Allah dan berbuat jahat kepada manusia, dan siapa yang berdusta. Dan tunggulah siksaan yang dijanjikan Allah kepada kamu! Sesungguhnya aku bersamamu adalah orang yang menunggu apa yang dijanjikan Tuhanku.

1567

Maka ketika keputusan atau ketetapan Kami untuk membinasakan mereka telah datang, maka terlebih dahulu Kami selamatkan Nabi Syuaib dan orang-orang yang beriman bersamanya dari azab itu. Orang-orang yang beriman kepada Allah diselamatkan dengan rahmat yang besar dari Kami, sedang orang yang zalim terhadap dirinya dengan perbuatan syirik, dibinasakan oleh suara yang mengguntur yang dapat membinasakan orang dalam sekejap, sehingga mereka mati bergelimpangan di rumahnya atau di negerinya karena dahsyatnya azab itu.

1568

Keberadaan kaum Nabi Syuaib yang dibinasakan Allah seolah-olah mereka belum pernah tinggal di tempat itu, karena semua makhluk hidup telah binasa dan bangunan tempat tinggal mereka pun telah hancur. Ingatlah, binasalah penduduk Madyan sebagaimana kaum Samud juga telah binasa dengan suara yang mengguntur; kaum Samud dibinasakan oleh suara yang mengguntur dari bawah, sedang penduduk Madyan dibinasakan oleh suara yang mengguntur dari atas akibat kedurhakaan dan kesombongan mereka.

1569

Pada ayat berikut Allah menjelaskan kisah Nabi Musa ketika menghadapi Fir'aun. Dan sungguh, Kami telah mengutus Nabi Musa untuk menyampaikan risalah Allah disertai dengan tanda-tanda yang membuktikan kekuasaan dan Keesaan Kami berupa kitab Taurat atau sembilan tanda-tanda kekuasaan Allah (Lihat: Surah al-A'raf/7: 133 dan al-Isra/17: 101). Dan Kami anugerahkan kepadanya bukti yang nyata berupa mukjizat yang membuktikan tentang kerasulannya.

1570

Kami utus Nabi Musa kepada Fir'aun penguasa Mesir dan para pemuka kaumnya, tetapi mereka tidak mengindahkan ajakan rasul-Nya untuk menyembah Allah, bahkan tetap mengikuti perintah Fir'aun dalam kekufuran dan kedurhakaan, padahal perintah Fir'aun bukanlah petunjuk yang benar, melainkan kesesatan, karena Fir'aun memimpin kerusakan dan kedurhakaan.

1571

Dia–Fir'aun–kelak berjalan di depan kaumnya di hari Kiamat, sebagaimana yang ia lakukan ketika di dunia, memimpin mereka dalam kekufuran dan kedurhakaan, lalu ia pun membawa mereka masuk ke dalam neraka untuk merasakan pedihnya siksaan itu. Neraka yang penuh siksaan dan penderitaan itu adalah seburuk-buruk tempat yang dimasuki Fir'aun beserta para pengikutnya.

1572

Dan mereka selalu diikuti dengan laknat atau kutukan di sini, yakni di dunia dengan laknat yang terus menerus hingga masuk ke liang kubur setelah ditenggelamkan di laut Merah, dan begitu pula pada hari Kiamat mereka akan mendapat laknat lain dengan dimasukkannya mereka ke dalam neraka. Laknat itu seburuk-buruk pemberian yang diberikan Allah kepada mereka yang mengingkari risalah yang dibawa Nabi Musa.

1573

Setelah diuraikan beberapa kisah para nabi beserta kaumnya yang ingkar terhadap risalah yang dibawa para nabi dan akibat pengingkaran mereka, ayat berikut ini menegaskan tujuan dipaparkannya kisah-kisah tersebut. Itulah beberapa berita tentang negeri-negeri yang telah Kami binasakan penduduknya akibat kekufuran mereka yang Kami ceritakan kepadamu wahai Nabi Muhammad, agar engkau sampaikan kepada umatmu sebagai pelajaran bagi mereka. Di antara negeri-negeri itu sebagian masih ada bekas-bekas peninggalannya yang tersisa dan ada pula yang telah musnah hingga tidak ada bekasnya sama sekali.

1574

Dan terhadap kisah-kisah tersebut hendaknya semua orang tahu bahwa Kami tidak menzalimi mereka sedikit pun dengan menimpakan azab kepada orang yang tidak berbuat zalim, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri dengan kekufuran dan kedurhakaan, karena itu tidak bermanfaat sedikit pun bagi mereka sembahan, yaitu berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah, lantaran berhala itu tidak bisa menolong atau menghalangi sedikit pun ketika siksaan Tuhanmu datang. Sembahan itu hanya menambah kebinasaan dan kehinaan serta kerugian bagi mereka karena tidak mampu mendatangkan manfaat dan menolak mudarat.

1575

Kemudian Allah mengingatkan, dan begitulah siksa Tuhanmu apabila Dia menyiksa penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim dengan menyekutukan Allah dan berbuat durhaka. Sungguh, siksa-Nya sangat pedih, lagi sangat berat sehingga sulit menghindarkan diri darinya. Kisah-kisah umat terdahulu yang dipaparkan tersebut adalah sebagai pelajaran bagi generasi sesudahnya.

1576

Setelah diuraikan tentang azab yang menimpa umat-umat terdahulu disebabkan oleh perbuatan zalim yang mereka lakukan, ayat berikutnya menegaskan perihal pelajaran yang dapat dipetik dari uraian tersebut. Sesungguhnya pada yang demikian itu, yaitu peristiwa kehancuran negeri-negeri yang penduduknya zalim itu pasti terdapat pelajaran yang sangat berharga bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat. Hari akhir itulah hari ketika semua manusia dikumpulkan untuk dihisab kemudian menerima sanksi atau pahala atas amal perbuatan mereka di dunia, dan itulah hari yang disaksikan oleh semua makhluk dari generasi pertama hingga generasi terakhir.

1577

Dan Kami tidak akan menunda datangnya hari Kiamat, karena waktunya telah ditetapkan, kecuali sampai waktu yang sudah ditentukan menurut perhitungan dan ketentuan Allah.

1578

Ketika hari Kiamat itu datang, tidak ada seorang pun yang mampu berbicara untuk berdalih di hadapan Allah karena dahsyatnya hari itu, kecuali dengan izin-Nya, yakni diberi kemampuan berbicara. Maka di antara mereka ada yang sengsara akibat perbuatan buruk yang mereka lakukan, mereka adalah kelompok penghuni neraka, dan ada yang berbahagia karena amal baik yang mereka lakukan selama di dunia, mereka adalah penghuni surga.

1579

Maka adapun orang-orang yang sengsara di akhirat akibat perbuatan buruk yang mereka lakukan ketika di dunia, maka tempat tinggalnya adalah di dalam neraka, di sana mereka mendesah keras ketika mengeluarkan nafas dan demikian pula ketika menarik nafas diiringi dengan suara merintih, karena pedihnya siksaan neraka.

1580

Keberadaan mereka kekal di dalamnya dalam waktu yang lama selama ada langit dan bumi ketika di dunia, dan mereka pun tidak bisa keluar darinya kecuali jika Tuhanmu menghendaki untuk mengeluarkan salah seorang dari mereka yang berbuat maksiat namun mereka beriman kepada Allah. Mereka ini disiksa di neraka karena dosa-dosanya. Sungguh, Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki baik di dunia maupun di akhirat, sehingga tidak ada satu pun yang dapat mengelak atau menghindar dari ketetapan-Nya.

1581

Dan adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempat kembali mereka adalah di dalam surga yang penuh kenikmatan di sisi Allah yang Maha Mulia. Mereka kekal di dalamnya dalam waktu lama selama ada langit dan bumi ketika di dunia, kecuali jika Tuhanmu menghendaki mereka diampuni dosanya lalu diberi balasan masuk surga atas amal saleh yang mereka lakukan. Anugerah Allah bagi ahli surga adalah sebagai karunia yang tidak ada putus-putusnya, melainkan kekal sepanjang masa.

1582

Karena begitu dahsyatnya keadaan hari Kiamat itu, maka janganlah engkau wahai orang-orang yang mendengar seruan ini ragu-ragu tentang apa yang mereka sembah, yaitu berhala, karena sesembahan mereka tidak dapat mendatangkan manfaat dan menolak mudarat. Tindakan mereka menyembah berhala atau sejenisnya sebagaimana nenek moyang mereka dahulu menyembah, benar-benar dapat menghantarkan mereka masuk ke dalam neraka. Kami pasti akan menyempurnakan pembalasan terhadap perbuatan yang telah mereka lakukan di dunia dengan sempurna tanpa dikurangi sedikit pun.

1583

Setelah dijelaskan tentang keingkaran penduduk Mekah terhadap risalah Nabi Muhammad serta penolakan mereka terhadap Al-Qur'an, berikut ini dijelaskan tentang keberadaan umat Nabi Musa terhadap kitab suci yang diturunkan kepadanya. Dan sungguh, Kami telah menurunkankan Kitab Taurat kepada Musa, lalu diperselisihkannya tentang isi kitab itu oleh Bani Israil, sehingga ada yang mempercayainya ada juga yang mengingkarinya, mereka yang mengingkari karena mengikuti hawa nafsunya. Dan kalau tidak ada ketetapan yang terdahulu dari Tuhanmu untuk menunda siksaan hingga hari kiamat, niscaya telah dilaksanakan hukuman di antara mereka berupa azab pada waktu itu juga. Sungguh, mereka orang kafir Mekah dan orang-orang yang mengingkari kitab Taurat benar-benar dalam kebimbangan dan keraguan terhadapnya yakni kebenaran isi kandungan kitab suci yang diturunkan Allah.

1584

Tapi jangan duga bahwa Allah akan membiarkan mereka yang berselisih. Allah memperhatikan mereka dan besumpah, sesungguhnya kepada masing-masing yang berselisih itu pasti Tuhanmu akan memberi balasan secara penuh atas perbuatan mereka pada hari pembalasan, sebagai imbalan atas perbuatan mereka. Sungguh, Dia Mahateliti terhadap perbuatan apa saja yang mereka kerjakan baik yang ditampakkan atau disembunyikan. Allah Maha mengetahui dan Mahateliti, tidak ada satu pun perbuatan manusia yang terlewat dari pengamatan Allah.

1585

Setelah diuraikan tentang keberadaan umat terdahulu yang ragu dan berselisih terhadap ajaran nabinya, maka pada ayat ini Allah memperingatkan kepada nabi dan umatnya agar konsisten terhadap ajaran yang benar. Maka tetaplah engkau wahai Nabi Muhammad, tetap teguh dan konsisten dalam melaksanakan perintah Allah dan menyeru ke jalan yang benar, sebagaimana telah diperintahkan kepadamu dan juga orang yang bertobat bersamamu dari perbuatan syirik dan dosa, dan janganlah kamu melampaui batas terhadap perintah dan larangan-Nya. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan kemudian akan memberikan balasan atas perbuatan yang kamu kerjakan.

1586

Dan selain itu, janganlah kamu menjadi lemah semangat, sehingga cenderung tunduk atau loyal kepada orang yang zalim yang tingkah laku mereka melampaui batas, merampas hak orang lain, atau menghalalkan segala macam cara yang dilarang oleh agama. Jika kamu loyal atau mengikuti tingkah laku orang-orang zalim tersebut, maka perbuatan itu akan menyebabkan kamu ditimpa api neraka bersama dengan mereka, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, sehingga kamu tidak akan diberi pertolongan untuk menghindar dari azab itu. Tidak ada yang kuasa mendatangkan manfaat selain Allah, dan tidak ada yang bisa menolak kemudaratan selain Allah.

1587

Setelah diperintahkan untuk istikamah dalam melaksanakan ajaran agama dan memiliki pendirian teguh, maka ayat berikut ini diperintahkan melaksanakan salat serta beramal saleh, karena amaliah tersebut dapat menghapus dosa-dosa kecil, sebagaimana firman-Nya: Dan laksanakanlah salat dengan teratur dan benar sesuai dengan ketentuan agama, baik syarat, rukun, dan sunah-sunahnya pada kedua ujung siang, yakni pagi dan petang atau salat Subuh, Zuhur dan Asar dan pada bagian permulaan malam yaitu salat Magrib, Isya, dan salat sunah seperti tahajud dan witir. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik itu seperti salat sebagaimana disebutkan di atas, zakat, sedekah, zikir, istigfar, dan amal ibadah lainnya dapat menghapus kesalahan-kesalahan dan dosadosa kecil yang telah dilakukan, lantaran perbuatan itu tidak mudah dihindari. Adapun dosa besar, harus disertai dengan tobat yang tulus. Itulah peringatan yang sangat bermanfaat bagi orang-orang yang siap menerimanya dan selalu mengingat Allah.

1588

Dan selain mengerjakan salat, juga bersabarlah dalam menghadapi cobaan dan kesulitan ketika melaksanakan perintah Allah, karena tanpa kesabaran, amal ibadah terasa berat, terutama dalam hal beristikamah. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan sedikit pun pahala yang diberikan kepada orang yang berbuat kebaikan. Perintah bersabar pada ayat ini mencakup bersabar dalam melaksanakan perintah Allah, dan bersabar dalam menghindari perbuatan maksiat maupun bersabar dalam menghadapi ujian atau cobaan.

1589

Setelah diuraikan tentang perintah menghindari perbuatan dosa, kemudian bimbingan cara menghapus kesalahan serta perintah bersabar, kemudian dijelaskan tentang gambaran kehancuran umat terdahulu. Maka sungguh disayangkan mengapa dari dahulu tidak ada di antara umat-umat sebelum kamu yang telah Kami binasakan, terdapat sekelompok orang yang mempunyai keutamaan karena memiliki akal sehat dan cerdas yang melarang berbuat kerusakan di bumi, serta mencegah kemungkaran, kecuali sebagian kecil di antara orang yang telah Kami selamatkan, yaitu orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti ajaran yang dibawa rasul-Nya. Dan adapun orang-orang yang zalim terhadap karunia Allah, hanya mementingkan kenikmatan dan kemewahan hidup duniawi, melupakan kehidupan akhirat, dan mereka mengikuti hawa nafsunya, mereka adalah orang-orang yang berdosa lagi durhaka, dan dosa yang mereka perbuat sudah terlalu berat sehingga Allah mengazab mereka (Lihat: Surah al-Isra/17:16).

1590

Dan sekali-kali Tuhanmu yang membimbing dan memberi petunjuk kepada hamba-Nya tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, yakni membinasakan secara total dan menyeluruh, selama penduduknya negeri itu adalah orang-orang yang selalu berbuat kebaikan, baik dalam beragama maupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

1591

Dan jika Tuhanmu wahai Nabi Muhammad yang membimbing dan memberiimu menghendaki, tentu Dia jadikan seluruh manusia menjadi umat yang satu, yakni menganut satu agama, satu keyakinan, atau satu pendapat, tetapi Allah tidak menghendaki demikian, melainkan memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih -sebagai wujud keadilan Allah dalam memberikan pahala dan siksa. Meskipun Allah memberi mereka kebebasan memilih, mereka senantiasa tetap berselisih pendapat tentang kebenaran, lantaran mereka mengikuti hawa nafsunya.

1592

Perselisihan itu terjadi kecuali di antara orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu, mereka tidak berselisih, tetap mengikuti petunjuk Allah dan memilih agama yang benar. Dan untuk itulah Allah menciptakan sebagian mereka sengsara dan sebagian lain bahagia. Kalimat Tuhanmu, yakni keputusan-Ku telah tetap, bahwa Aku pasti akan memenuhi neraka Jahanam dengan jin dan manusia semuanya yang durhaka.

1593

Setelah dijelaskan tentang tujuan diutusnya para rasul, pada ayat ini dijelaskan kembali manfaat dari kisah-kisah yang dipaparkan bagi umat sesudahnya. Dan semua kisah rasul-rasul yang Kami ceritakan kepadamu wahai Nabi Muhammad agar dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu dalam menghadapi rintangan, dan tegar dalam melaksanakan tugas-tugas berat yang dibebankan kepadamu; dan di dalamnya telah diberikan kepadamu segala sesuatu tentang kebenaran, nasihat yang membimbingmu menuju kebaikan, dan peringatan bagi orang yang beriman agar bisa memetik manfaatnya dan berpengaruh dalam dirinya.

1594

Dan katakanlah wahai Nabi Muhammad kepada orang yang tidak beriman, “Berbuatlah menurut kemampuan dan cara yang kamu tempuh sesuai dengan kedudukanmu; Sesungguhnya kami pun benar-benar akan berbuat pula menurut cara dan kemampuan kami, sesuai yang diajarkan Allah.

1595

Dan tunggulah sanksi yang akan dijatuhkan Allah kepadamu, akibat perbuatan yang kamu lakukan, sesungguhnya kami, yakni nabi dan orang-orang beriman pun termasuk yang menunggu imbalan dari Allah berupa kebahagiaan atau kesuksesan yang akan diberikan kepada kami.”

1596

Dan hanya milik Allah-lah segala rahasia langit dan bumi dan kepadaNya segala urusan dikembalikan pada hari Kiamat, masing-masing orang akan mendapat imbalan atas perbuatannya. Maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya, karena Dialah yang memenuhi kebutuhan kamu. Dan Tuhanmu tidak akan lengah terhadap perbuatan apa saja yang kamu kerjakan, baik perbuatan jahat atau amal saleh, semua diketahui Allah dan semua amal akan dihitung.

1597

Alif Laam Raa. Huruf-huruf Hijaiyyah yang menjadi pembuka surah pada ayat ini dan surah lainya diungkap Allah untuk menggugah dan menarik perhatian kepada lawan bicara, agar mereka memperhatikan pesan-pesan yang akan disampaikan Allah. Huruf ini adalah huruf-huruf yang merangkai ayat-ayat Al-Qur'an hingga menjadi susunan ayat yang indah dan istimewa. Ayat-ayat berikut yang terdapat dalam surah ini adalah sebagian dari ayat-ayat yang terdapat dalam Kitab suci Al-Qur'an yang jelas dan nyata bahwa ayat-ayat tersebut adalah wahyu dari Allah.

1598

Selanjutnya Allah menegaskan keberadaan Al-Qur'an. Sesungguhnya Kami menurunkannya, yakni kalam Allah yang qadim sebagai Qur'an, yaitu bacaan yang berbahasa Arab, bahasa induk masyarakat pertama yang dihadapi Nabi agar kamu mengerti maknanya dan paham akan isi dari pesan-pesan yang terkandung di dalamnya, sehingga kamu mampu memahaminya dengan akalmu.

1599

Allah menurunkan ayat ini dan sesudahnya ketika sekelompok orang Yahudi meminta Nabi Muhammad menceritakan kisah Nabi Yusuf dan Nabi Yakub, lalu turunlah ayat berikut ini. Kami akan menceritakan kepadamu wahai Nabi Muhammad suatu kisah umat-umat terdahulu untuk menguatkan hatimu dan menjadi pelajaran bagi umatmu. Kisah ini adalah kisah yang paling baik karena sarat dengan pesan, nasihat, dan pelajaran yang diuraikan dengan susunan bahasa yang indah dan menarik. Kisah itu Kami turunkan dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum Kami mewahyukannya itu termasuk orang yang tidak mengetahui tentang kisah-kisah umat terdahulu. Kisah-kisah para nabi dan orang-orang saleh yang dipaparkan dalam Al-Qur'an adalah menjadi pelajaran bagi umat Nabi Muhammad, karena sarat dengan pesan-pesan moral serta nasihat.

1600

Setelah dijelaskan bahwa di antara wahyu Al-Qur'an yang diturunkan Allah berupa kisah-kisah umat terdahulu yang belum diketahui secara jelas oleh Nabi Muhammad dan umatnya, ayat ini menjelaskan tentang salah satu kisah tersebut, yaitu kisah Nabi Yusuf. Allah memulai kisah Nabi Yusuf dengan menceritakan perihal mimpinya. Ketika Yusuf putra Nabi Yakub berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku! Sungguh, aku bermimpi melihat sebelas bintang, yakni saudaranya yang berjumlah sebelas, matahari, yakni ayahnya dan bulan, yakni ibunya; kulihat semuanya sujud atau mengarahkan pandangannya dan hormat kepadaku.”

1601

Kemudian dia–Nabi Yakub–berkata kepada putranya, “Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu. Aku khawatir apabila mereka tahu, mereka akan membuat tipu daya untuk membinasakan-mu karena kedengkian mereka. Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia karena terus berupaya memunculkan rasa permusuhan di antara sesama.”

1602

Setelah Nabi Yusuf menceritakan mimpi itu kepada ayahnya, lalu ayahnya mempunyai firasat bahwa mimpi tersebut mempunyai arti penting, kemudian ia pun berkata, “Dan demikianlah, Tuhan telah memilih engkau wahai putraku Yusuf, dari sekian hamba-hamba lainnya. Dan selain itu Allah akan mengajarkan kepadamu sebagian dari takwil mimpi beserta berita tentang arti-arti mimpi, dan kelak akan menyempurnakan nikmat-Nya berupa kenabian dan kerajaan kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya berupa kenabian kepada kedua orang kakekmu sebelum itu, yaitu Nabi Ibrahim dan Nabi Ishak. Sungguh, Tuhanmu Maha Mengetahui siapa yang berhak dipilih, dan Mahabijaksana dalam memberi karunia kepada orang yang dikehendaki-Nya.”

1603

Setelah dijelaskan tentang mimpi Nabi Yusuf dan isyarat akan dipilihnya dia sebagai Nabi dan beberapa karunia lain yang akan diberikan Allah kepadanya, ayat berikut ini menjelaskan tentang sikap putraputra Nabi Yakub terhadap Nabi Yusuf, sebagaimana dijelaskan, sungguh, dalam kisah Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah dan pelajaran berharga bagi orang yang bertanya tentang kisah itu. Kisah tersebut juga menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad sebagai utusan Allah, karena mampu menjelaskan kisah Nabi Yusuf secara gamblang.

1604

Pelajaran dari kisah itu dimulai ketika mereka saudara-saudara Nabi Yusuf satu ayah lain ibu berkata satu sama lain, “Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandung-nya, yakni Bunyamin lebih dicintai ayah daripada kita, padahal kita adalah satu golongan yang kuat dan mampu membantu segala urusannya. Sungguh, ayah kita dalam kekeliruan yang nyata karena lebih mencintai Yusuf dan Bunyamin dari pada kita.

1605

Kemudian di antara mereka berkata kepada sesamanya, “Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu tempat yang jauh dari kampung halaman kita agar perhatian ayah tertumpah kepadamu tanpa ada yang menghalanginya, dan setelah itu kamu bertobat kepada Allah, karena pintu tobat selalu terbuka, kemudian meminta maaf kepada ayah, sehingga kamu kembali lagi menjadi orang yang baik.”

1606

Seorang di antara mereka memberi saran dan berkata, “Janganlah kamu membunuh Yusuf, tetapi masukkan saja dia ke dasar sumur agar dia dipungut oleh sebagian musafir yang melewati sumur itu, jika kamu hendak berbuat sesuatu untuk menjauhkan Yusuf dengan ayah.”

1607

Setelah dipaparkan tentang rencana jahat putra-putra Nabi Yakub terhadap Nabi Yusuf, lalu pada ayat ini diuraikan tentang aksi mereka melakukan tipu muslihat yang diawali dengan membujuk sang ayah untuk membawa serta Nabi Yusuf pergi bersama mereka. Mereka berkata, “Wahai ayah kami! Mengapa engkau tidak memercayai kami sebagai penanggung jawab terhadap saudara kami sendiri Yusuf, padahal sesungguhnya kami semua menginginkan kebaikan baginya, dengan membawa serta Yusuf bersama kami, dan kami semua akan menjaga dengan baik serta memberinya kasih sayang.

1608

Kemudian mereka meminta kembali kepada ayahnya: Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi saat kami pergi menggembala kambing, agar dia bisa bersenang-senang dengan memakan buah-buahan segar dan bermain-main bersama kami dalam perlombaan dan permainan yang diperbolehkan, dan kami pasti menjaganya dengan baik serta melindunginya dari marabahaya.”

1609

Mendengar bujukan putra-putranya dia Nabi Yakub berkata, “Sesungguhnya kepergian kamu bersama dia putraku Yusuf, dan berpisahnya dia denganku sangat menyedihkanku dan aku khawatir dia akan dimakan serigala ketika jauh darimu, sedang kamu lengah darinya karena sibuk bermain atau sibuk dengan urusan lain.”

1610

Mereka berkata kepada sang ayah, “Demi Allah jika dia dimakan serigala, itu sungguh mustahil, padahal kami golongan yang kuat dan memiliki keberanian, kalau demikian yang terjadi tentu kami termasuk golongan orang-orang yang rugi, lagi pengecut dan hidup tidak berguna.”

1611

Setelah diuraikan tentang bujukan mereka kepada sang ayah, lalu sang ayah dengan berat hati mengizinkan mereka membawa serta Nabi Yusuf, ayat berikut ini menjelaskan tentang aksi mereka memisahkan Nabi Yusuf dari ayahnya. Maka ketika mereka membawanya pergi ke tengah padang pasir, dan setan pun memengaruhi mereka, sehingga mereka sepakat memasukkan Nabi Yusuf ke dasar sumur. Kemudian Kami wahyukan kepadanya ketika berada di sumur, “Engkau wahai Nabi Yusuf kelak setelah dewasa pasti akan menceritakan perbuatan jahat ini kepada mereka, sedang mereka tidak menyadari bahwa orang yang pernah mereka aniaya itu adalah engkau.”

1612

Setelah mereka menceburkan Nabi Yusuf ke dalam sumur dan meninggalkannya sendirian, kemudian mereka datang kepada ayah mereka pada petang hari sambil menangis sebagai ekspresi bahwa mereka sedih. Dengan cara ini mereka menduga bahwa ayahnya percaya dengan berita yang akan mereka sampaikan, sehingga perbuatan jahat mereka tertutupi.

1613

Kemudian mereka berkata, “Wahai ayah kami! Sesungguhnya kami pergi bermain sambil berlomba memanah dan berpacu, dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami sendirian di tempat yang aman. Saat kami meninggalkan Yusuf sebentar, tiba-tiba datang serigala lalu dia dimakan serigala. Sungguh sangat mengejutkan, dan engkau tentu tidak akan percaya kepada kami dengan berita ini, sekalipun kami berkata benar. Hal itu karena cintamu yang berlebih-lebihan kepada Yusuf, sehingga engkau berprasangka buruk kepada kami.”

1614

Dan ketika mereka datang menghadap ayahnya, mereka membawa serta baju gamisnya Nabi Yusuf yang dilumuri darah palsu agar ayahnya percaya bahwa perkataan mereka benar, tapi baju itu justru menjadi bukti kebohongan mereka, karena tidak ada sedikit pun tanda bekas gigitan serigala di bajunya. Lalu dia–Nabi Yakub–berkata kepada putra-putranya,” Sebenarnya hanya dirimu sendirilah yang memandang baik urusan yang buruk itu lantaran setan telah menghiasi dirimu dengan nafsu yang mendorong berbuat jahat, untuk mencelakai Yusuf. Maka aku akan tetap bersabar tanpa mengeluh dan mengadu kepada siapa pun, karena hanya dengan bersabar itulah yang terbaik bagiku. Dan hanya kepada Allah saja aku memohon pertolongan-Nya agar aku mampu menerima ujian terhadap apa yang kamu ceritakan tentang Yusuf, dan aku juga berserah diri kepada-Nya.”

1615

Setelah mereka berhasil mencelakai Nabi Yusuf dengan memasukkannya ke dalam sumur, ayat ini menceritakan lanjutan kisah Nabi Yusuf, yaitu ditemukannya dia oleh rombongan kafilah yang hendak pergi ke Mesir. Dan setelah Nabi Yusuf diceburkan ke dalam sumur oleh saudaranya, maka datanglah sekelompok musafir dari Madyan yang hendak menuju Mesir, kemudian di antara mereka menyuruh salah seorang pengambil air untuk minum para kafilah. Lalu dia menurunkan timbanya, ketika timba diturunkan di sumur, bergantunglah Nabi Yusuf pada tali timba itu. Dengan nada terkejut, dia pun berteriak sambil berkata, “Oh, senangnya, ini ada seorang anak muda yang sehat lagi elok parasnya!” Setelah Nabi Yusuf diangkat, kemudian mereka menyembunyikannya dengan maksud akan menjadikannya sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan, karena tidak ada satu pun yang bisa disembunyikan dari-Nya.

1616

Dan setelah musafir itu tiba di Mesir, mereka pun menjualnya yakni Nabi Yusuf dengan harga rendah atau murah, yaitu beberapa dirham saja, sebab mereka tidak tertarik kepadanya untuk memiliki dan mengambilnya sebagai anak atau sebagai budak yang dipekerjakan.

1617

Setelah diuraikan bahwa Nabi Yusuf dijual oleh para kafilah dengan harga murah, lalu ayat ini menjelaskan tentang keberadaan Nabi Yusuf di tengah keluarga al-Aziz yang membelinya. Dan orang dari Mesir yang membelinya, yaitu al-Aziz berkata kepada istrinya,”Berikanlah kepadanya tempat dan layanan yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita setelah ia dewasa dan dapat membantu tugas-tugas kita, atau kita pungut dia sebagai anak karena tampak dari raut mukanya, dia anak yang cerdas, lagi rupawan, dan memiliki perawakan yang gagah.” Dan demikianlah setelah Kami selamatkan dia dari marabahaya, Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Nabi Yusuf di negeri Mesir berupa tempat tinggal dan jabatan bendaharawan di kemudian hari, dan agar Kami anugerahkan kenabian kepadanya, dan Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi serta rahasia-rahasia segala sesuatu. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia yang menyekutukan Allah tidak mengerti bahwa Allah berkuasa mengangkat derajat hamba-Nya.

1618

Dan ketika dia telah cukup dewasa, yakni memiliki kematangan dalam berpikir dan jasmani yang kuat, Kami berikan kepadanya karunia kenabian, kekuasaan dan ilmu pengetahuan agama, takwil mimpi, dan rahasia-rahasia segala sesuatu. Demikianlah Kami memberi karunia kepada hamba-Nya sebagai balasan kepada orang-orang yang berbuat baik karena ketaatannya kepada Allah.

1619

Setelah diuraikan tentang karunia Allah kepada Nabi Yusuf berupa ilmu pengetahuan dan kenabian ketika dewasa, ayat berikut ini menjelaskan sisi lain yang dialami Nabi Yusuf, yaitu godaan istri al-Aziz. Dan perempuan (istri al-Aziz) yang dia (Nabi Yusuf ) tinggal di rumahnya menggoda dirinya. Dan serta merta dia pun masuk ke kamar Nabi Yusuf kemudian menutup pintu-pintu kamar, lalu berkata kepada Nabi Yusuf," Marilah mendekat kepadaku.” Kemudian Nabi Yusuf berkata seraya memohon, “Aku berlindung kepada Allah dari tindakan keji, bagaimana mungkin aku menuruti ajakanmu, sungguh, tuanku Al-Aziz telah memperlakukan aku dengan baik, memberiku tempat, kedudukan, serta memberiku kepercayaan, maka sedikit pun aku tidak akan mengkhianati kepercayaannya.” Sesungguhnya orang yang membalas kebaikan dengan kejahatan adalah termasuk golongan orang zalim, dan orang yang zalim itu tidak akan beruntung.

1620

Dan sungguh, perempuan itu telah berkehendak kepadanya, yakni Nabi Yusuf untuk melayani nafsu birahinya. Dan Nabi Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda dari Tuhannya, niscaya dia akan terjatuh dalam perbuatan maksiat. Demikianlah, Kami kuatkan keimanannya sehingga Kami palingkan darinya perilaku keburukan dan kekejian. Sungguh, dia–Nabi Yusuf–termasuk hamba Kami yang terpilih untuk mengemban risalah Allah dan selalu taat kepada perintah-Nya.

1621

Dan ketika itu keduanya pun berkejaran lari menuju pintu, dan perempuan itu mencoba menghalangi Nabi Yusuf keluar pintu dengan menarik baju gamisnya dari belakang hingga koyak, dan pada saat Nabi Yusuf berhasil membuka pintu, keduanya mendapati suami perempuan itu di depan pintu. Ketika al-Aziz menyaksikan istrinya bersama Nabi Yusuf keluar pintu, dia pun berkata kepada suaminya seraya meminta, “Apakah balasan terhadap orang yang bermaksud buruk terhadap istrimu wahai paduka, selain dipenjarakan atau dihukum dengan siksa yang pedih?” Istri al- Aziz berkata demikian, untuk menutupi kesalahannya dan menjaga nama baik dirinya.

1622

Setelah dijelaskan bahwa kasus istri al-Aziz dengan Nabi Yusuf diketahui oleh al-Aziz, dan uraian tentang pernyataan istri al-Aziz bahwa dirinya tidak bersalah, kemudian ayat ini menjelaskan tentang pembelaan diri Nabi Yusuf atas tuduhan tersebut. dia–Nabi Yusuf–pun menyangkal tuduhan itu dan berkata, “Dia-lah yang menggodaku dan merayu diriku.” Dan ketika itu ada seorang saksi, yakni seorang bayi dalam buaian dari keluarga perempuan itu memberikan kesaksian seraya berkata,” Jika baju gamisnya Nabi Yusuf koyak di bagian depan, maka apa yang dikatakan perempuan itu benar bahwa Nabi Yusuf telah menggoda istri al-Aziz, dan dia Nabi Yusuf termasuk orang yang dusta.

1623

Dan jika baju gamisnya Nabi Yusuf koyak di bagian belakang, maka perempuan itulah yang dusta karena telah berkata bohong, dan dia–Nabi Yusuf–termasuk orang yang benar perkataannya.

1624

Maka ketika dia–al-Aziz–melihat baju gamisnya Nabi Yusuf koyak di bagian belakang, dia pun berkata,” Sesungguhnya ini adalah tipu dayamu wahai istriku. Sungguh, tipu dayamu untuk mengelabui kami benar-benar hebat.”

1625

Setelah al-Aziz mengetahui bahwa istrinya yang bersalah, lalu ia berkata kepada Nabi Yusuf wahai Yusuf ! “Lupakanlah peristiwa ini, jangan kamu ceritakan kepada orang lain, dan engkau wahai istriku mohonlah ampunan kepada Allah atas dosamu, karena engkau termasuk orang yang bersalah sebab telah menggoda Yusuf dan berkata bohong.”

1626

Setelah peristiwa tersebut, mereka berusaha menutupi kasus itu, namun meskipun ditutup-tutupi, ternyata berita buruk itu tetap tersebar di kalangan istri pejabat istana dan menjadi bahan pembicaraan, sebagaimana diuraikan pada ayat berikut ini. Dan perempuan-perempuan di kota setelah mendengar peristiwa itu, mereka berkata satu sama lain, “Istri al-Aziz telah menggoda dan merayu pelayannya untuk menundukkan dirinya, karena pelayannya benar-benar telah membuat dirinya mabuk cinta hingga lupa diri. Sungguh kami memandang dia, yakni istri al-Aziz dalam kesesatan yang nyata, karena mencintai pelayannya.”

1627

Maka ketika perempuan itu, yaitu istri al-Aziz mendengar cercaan mereka sehingga menjadi bahan pembicaraan umum, maka ia pun ingin membuat siasat terhadap perempuan-perempuan yang mencercanya, lalu diundangnyalah perempuan-perempuan itu dalam sebuah jamuan dan disediakannya tempat duduk dan sandaran yang nyaman bagi mereka, dan kepada masing-masing mereka diberikan sebuah pisau untuk memotong hidangan yang disediakan berupa buah-buahan dan lainnya, kemudian dia berkata kepada Nabi Yusuf, “Keluarlah dan tampakkanlah dirimu kepada mereka.” Ketika perempuan-perempuan itu melihatnya, mereka terpesona kepada ketampanan rupanya, dan mereka yang hadir itu pun tanpa sadar telah melukai tangannya sendiri dengan pisau yang dipegangnya seraya berkata, “Mahasempurna Allah yang menciptakan makhluk dengan wajah yang sempurna dan rupawan, pemuda ini bukanlah manusia biasa pada umumnya. Tetapi ini benar-benar malaikat yang mulia dan suci, karena baru kali ini kita melihat manusia yang sangat sempurna.”

1628

Setelah istri al-Aziz memperlihatkan Nabi Yusuf kepada mereka, lalu dia berkata, “Itulah orangnya yang menyebabkan kamu mencela aku karena aku tertarik kepadanya, dan sungguh benar, aku memang telah menggoda untuk menundukkan dirinya tetapi dia menolak ajakanku dan berlindung kepada Tuhan-Nya. Jika dia tidak melakukan apa yang aku perintahkan kepadanya, yaitu melayani keinginanku, niscaya dia akan dipenjarakan, dan dia akan menjadi orang yang hina, karena tidak mendapatkan tempat terhormat dan fasilitas pelayanan yang baik.”

1629

Mendengar perkataan istri al-Aziz, Nabi Yusuf berkata seraya memohon kepada Allah,” Wahai Tuhanku! Penjara yang gelap lagi sempit lebih aku sukai daripada tinggal di dalam istana hanya untuk memenuhi ajakan mereka memenuhi nafsu birahinya. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya dan rayuan mereka, niscaya aku akan cenderung untuk memenuhi keinginan mereka. Dan jika aku tunduk terhadap kemauan mereka tentu aku termasuk orang yang bodoh karena telah menjerumuskan diri dalam perbuatan yang hina.”

1630

Maka Tuhan memperkenankan doa Nabi Yusuf, dan Dia menghindarkan Nabi Yusuf dari tipu daya mereka, yakni istri al-Aziz dan teman-temannya. Dialah Yang Maha Mendengar permohonan orang-orang yang berdoa, lagi Maha Mengetahui seluruh perbuatan dan niat hamba-Nya.

1631

Kemudian timbul pikiran pada mereka, yakni al-Aziz dan para penasehatnya setelah melihat tanda-tanda kebenaran Nabi Yusuf bahwa mereka harus memenjarakannya demi menjaga kehormatan keluarganya, serta menghindari cemoohan masyarakat sampai waktu tertentu.

1632

Setelah dijelaskan bahwa Allah memperkenankan permohonan Nabi Yusuf untuk tinggal di penjara sebagai jalan terbaik, lalu ayat berikut ini menceritakan tentang dua pelayan istana yang masuk penjara. Dan bersama dia masuk pula dua orang pemuda, yaitu pelayan raja ke dalam penjara. Salah satunya berkata kepada Nabi Yusuf perihal mimpinya, “Sesungguhnya aku bermimpi memeras anggur untuk dibuat minuman raja,” dan pelayan yang lainnya berkata, “Aku bermimpi, membawa roti di atas kepalaku, lalu sebagiannya dimakan burung.” Berikanlah kepada kami takwilnya mimpi kami berdua. Sesungguhnya kami memandangmu termasuk orang yang berbuat baik, taat beribadah, berakhlak mulia, dan selalu menjaga kehormatan.

1633

Dia–Nabi Yusuf–berkata kepada dua pemuda itu,” Dengan izin Allah, jenis makanan apa pun yang akan diberikan kepadamu berdua dari-Nya kecuali aku telah dapat menerangkan takwilnya, sebelum makanan itu sampai kepadamu. Itu sebagian dari ilmu pengetahuan yang diajarkan Tuhan kepadaku melalui wahyu, termasuk ilmu takwil mimpi, bukan melalui peramal atau ahli nujum. Karunia ini aku dapatkan karena sesungguhnya aku beriman kepada Allah, ikhlas beribadah kepada-Nya, dan telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah sebagaimana agama yang dianut oleh raja Mesir dan rakyatnya, bahkan mereka tidak percaya kepada hari akhirat dan hari pembalasan.

1634

Dan aku mengikuti agama nenek moyangku, yaitu Nabi Ibrahim, Nabi Ishak, dan Nabi Yakub. Aku hanya menyembah Tuhan Yang Maha Esa dan memurnikan agama untuk-Nya. Tidak pantas bagi kami para nabi mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Allah. Memurnikan agama Tauhid lagi lurus itu adalah bagian dari karunia yang diberikan Allah kepada kami dan kepada seluruh umat manusia; tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur terhadap karunia dan nikmat dari-Nya.

1635

Setelah Nabi Yusuf menjelaskan tentang agama tauhid yang dianutnya, pada ayat berikut ini Nabi Yusuf mengajak kepada dua orang pemuda yang ada dalam penjara bersamanya untuk mengikuti agama tauhid seraya bertanya, “Wahai kedua penghuni penjara! Manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu yang berhak disembah ataukah Tuhan Allah Yang Maha Esa, lagi Mahaperkasa?” Dialah Allah Tuhan yang Maha Menciptakan, dan Maha Memberi rezeki. Karena itu, hanya Dia-lah yang berhak disembah.

1636

Apa yang kamu sembah selain Dia dan kamu percayai sebagai tuhan, hanyalah nama-nama yang kamu buat-buat lalu dianggap baik oleh kamu sendiri maupun oleh nenek moyangmu, padahal ia hanyalah benda mati yang tidak bisa memberi manfaat maupun mendatangkan mudarat. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun baik berupa dalil yang pasti maupun bukti yang kuat tentang suatu hal mengenai nama atau status benda yang kamu jadikan sesembahan itu. Keputusan yang adil tentang akidah, ibadah, dan ketentuan dalam muamalah yang benar itu hanyalah milik Allah, karena Dialah Pencipta segalanya sehingga mengetahui segala sesuatu tentang ciptaan-Nya. Dia telah memerintahkan agar kamu dengan tulus ikhlas tidak menyembah selain Dia, karena Allah adalah Pencipta, Pemberi rezeki, Yang Menghidupkan dan Mematikan. Itulah agama yang lurus lagi benar yang dijelaskan dalam kitab suci dan disampaikan para rasul-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui hakikat kebenaran itu disebabkan oleh sifat sombong mereka yang selalu mengikuti hawa nafsunya.

1637

Setelah Nabi Yusuf terlebih dahulu menyampaikan risalah Allah tentang ketuhanan, ayat berikutnya menjelaskan tentang takwil mimpi kedua pemuda itu sebagaimana dijelaskan pada ayat 36. Hal ini dilakukan agar ajaran tauhid mudah diterima oleh mereka. Wahai kedua penghuni penjara, dengarkanlah takwil mimpi kamu,”Adapun salah seorang di antara kamu yang bermimpi memeras anggur, maka dalam waktu dekat akan dibebaskan dari penjara dan akan bertugas kembali menyediakan minuman khamar bagi tuannya. Adapun yang seorang lagi yang bermimpi membawa roti di atas kepalanya, dia akan dijatuhi hukuman mati dengan cara disalib, lalu burung hinggap dan memakan sebagian daging kepalanya. Dengan demikian telah terjawab perkara yang kamu tanyakan kepadaku perihal takwil mimpi kamu.”

1638

Dan dia Nabi Yusuf pun berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat dari hukuman mati di antara mereka berdua, “Jika kamu nanti keluar dari penjara ini, terangkanlah tentang keadaanku yang ditahan secara zalim tanpa kesalahan kepada tuanmu, agar aku dapat segera dibebaskan.” Maka setan menjadikan dia yakni orang yang selamat dari hukuman, lupa untuk menerangkan tentang keadaan Nabi Yusuf kepada tuannya. Karena itu dia Nabi Yusuf tetap dalam penjara beberapa tahun lamanya, dalam tempo kurang lebih tiga sampai sembilan tahun.

1639

Setelah dipaparkan tentang keberadaan Nabi Yusuf di dalam penjara yang cukup lama tanpa ada perhatian dari siapa pun, berikutnya dipaparkan tentang mimpi raja. Akibat mimpi raja ini membuka kembali ingatan pelayan raja akan pesan Nabi Yusuf kepadanya. Adapun mimpi raja sebagaimana dijelaskan berikut ini. Dan raja berkata kepada para pemuka kaumnya, “Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus; kemudian aku melihat pula tujuh tangkai biji gandum yang hijau yang penuh isinya dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang kering dan tidak berisi. Wahai orang yang terkemuka dari kalangan orang-orang pandai dan bijak! Terangkanlah kepadaku tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan apa arti mimpi itu.” Apabila Allah menghendaki sesuatu, Dia menyiapkan sebab-sebabnya. Mimpi raja itu kelak menjadi salah satu penyebab bebasnya Nabi Yusuf dari penjara.

1640

Kemudian mereka para pemuka kaumnya pun menjawab, “Itu hanyalah bunga tidur dan termasuk dari mimpi-mimpi yang kosong tidak ada artinya dan oleh karena itu kami tidak mampu menakwilkan mimpi itu.”

1641

Dan ketika mendengar mimpi raja itu, berkatalah orang yang selamat dari hukuman mati di antara mereka berdua yang dahulu pernah dipenjara bersama Nabi Yusuf. Dan ia pun baru teringat akan pesan Nabi Yusuf kepadanya setelah beberapa waktu lamanya yang ia lupakan, “Aku akan memberitahukan kepadamu wahai paduka tentang orang yang pandai menakwilkan mimpi itu, maka karena itu utuslah aku menemuinya untuk menyampaikan perihal mimpimu itu.”

1642

Kemudian pelayan raja pun bergegas menjumpai Nabi Yusuf lalu berkata, “Yusuf, wahai orang yang sangat dipercaya tutur katanya! Terangkanlah kepada kami takwil mimpi raja tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus, kemudian ada tujuh tangkai biji gandum yang hijau dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu untuk menyampaikan berita ini, agar mereka segera mengetahui apa arti mimpi raja tersebut.”

1643

Setelah mendengar penuturan pelayan istana perihal mimpi raja, dia–Nabi Yusuf–pun berkata, “Menanggapi mimpi itu saya menyarankan agar kamu segera mempersiapkan diri bercocok tanam selama tujuh tahun berturut-turut sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan tetap di tangkainya, supaya bisa bertahan lama ketika disimpan di tempat yang aman, kecuali sedikit dari hasil panen itu yang kamu ambil untuk kamu makan pada masa kini.

1644

Kemudian setelah tujuh tahun masa subur itu berlalu, akan datang tujuh tahun musim kemarau yang sangat sulit. Masa sulit yang akan berlalu nanti kamu akan menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya berupa bahan makanan pokok, kecuali sedikit dari apa yang kamu simpan pada masa subur itu.

1645

Setelah musim kemarau itu berlalu, akan datang tahun di mana manusia diberi hujan dengan cukup sehingga tanaman dapat tumbuh subur kembali dan pada masa subur itu mereka bisa memeras kembali anggur sebagai minuman yang lezat lagi segar.”

1646

Setelah Nabi Yusuf menceritakan takwil mimpi raja dengan rinci dan jelas kepada pelayan raja dan iapun menyampaikannya kepada sang raja, pada ayat ini dijelaskan tentang permintaan raja untuk memanggil Nabi Yusuf setelah mendengarkan perihal tafsir mimpinya itu Dan raja berkata kepada para pembantunya, “Bawalah dia–Yusuf– kepadaku.” Ketika utusan itu datang kepadanya dan memintanya menghadap raja, dia–Nabi Yusuf–pun berkata, “Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakan kepadanya bagaimana halnya perempuan-perempuan yang telah melukai tangannya sendiri tatkala aku keluar dihadapan mereka.” Hal ini disampaikan Nabi Yusuf agar pembebasannya jelas dan kebenaran terungkap. Sungguh, Tuhanku Maha Mengetahui tipu daya dan muslihat mereka terhadapku sehingga tidak ada yang bisa disembunyikan dari-Nya. Vonis hukuman yang dijatuhkan, maupun pembebasan seseorang dari hukuman, seharusnya disertai bukti yang kuat, bukan sekadar alasan dan dugaan.

1647

Kemudian dia–raja–pun berkata kepada perempuan-perempuan yang telah melukai tangan mereka sendiri dengan pisau, “Ceritakan padaku, bagaimana keadaanmu, yakni menurut pendapatmu ketika kamu menggoda Nabi Yusuf untuk menundukkan dirinya apakah dia terpengaruh oleh bujuk dan rayuanmu?” Kemudian mereka berkata, "Mahasempurna Allah, kami tidak mengetahui dan melihat sedikit pun kekurangan atau suatu keburukan pun padanya. “ Saat itu istri al-Aziz mengaku dan berkata terus terang, “Sekarang jelaslah kebenaran itu terungkap setelah sekian lama tertutup, sesungguhnya akulah yang menggoda dan merayunya, namun ia menolak dan berlindung kepada Allah. Dan aku mengakui sesungguhnya dia termasuk orang yang benar dan jujur perkataannya, dia benar-benar telah dizalimi. “

1648

Kemudian istri al-Aziz mengatakan, “Yang demikian itu, yakni pengakuan bahwa akulah yang menggoda Yusuf dan dia menolaknya, adalah agar dia, suamiku, mengetahui bahwa aku benar-benar tidak mengkhianatinya dan berselingkuh dengan orang lain ketika dia tidak ada bersamaku, dan agar Yusuf bebas dari segala tuduhan. Dan aku menyadari bahwa sesungguhnya Allah tidak meridai tipu daya orang-orang yang berkhianat. Allah pasti akan mengungkap kejadian yang sebenarnya, meski hal itu sudah ditutup-tutupi bertahun-tahun.”

1649

Setelah peristiwa yang dialami Nabi Yusuf berlalu dan ia terbukti tidak bersalah, ia pun berkata, “Dan aku tidak menyatakan diriku bebas dari kesalahan apa pun, karena sesungguhnya salah satu jenis nafsu manusia itu adalah nafsu amarah, yang selalu mendorong manusia kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku sehingga tidak membawaku kepada kejahatan. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun atas segala dosa, Maha Penyayang bagi siapa saja yang Dia kehendaki.

1650

Raja yakin bahwa Nabi Yusuf telah dizalimi dipenjara tanpa berbuat salah. Raja juga mengaguminya karena kemampuannya memberikan takwil mimpi sang raja. Raja pun berkata, “Bawalah dia (Yusuf ) kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang dekat kepadaku dan aku angkat menjadi penasihat dalam pemerintahan.” Ketika dia (raja) telah bercakap-cakap dengan dia, dia (raja) berkata, “Sesungguhnya kamu mulai hari ini kuangkat menjadi seorang yang berkedudukan tinggi di lingkungan kerajaan kami dan menjadi orang yang dipercaya mengurus urusan kerajaan.”

1651

Dia (Yusuf ) menerima tawaran raja, lalu dia berkata, “Jadikanlah aku sebagai bendaharawan negeri Mesir ini; karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga amanat dan berpengetahuan luas tentang kebendaharaan.”

1652

Permohonan Nabi Yusuf diterima oleh raja. Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir ini; untuk itu dia bebas tinggal di mana saja yang dia kehendaki. Kami melimpahkan rahmat kepada siapa yang Kami kehendaki, dan Kami tidak menyia-nyiakan sedikit pun pahala bagi orang yang berbuat baik.

1653

Dan ketahuilah, sungguh pahala akhirat itu pasti lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa.

1654

Ketika menjabat sebagai bendahara kerajaan, Nabi Yusuf menunjukkan kemampuannya mengatasi paceklik yang melanda Mesir dengan kebijakan membagi-bagikan makanan kepada penduduk yang membutuhkan. Kabar tentang keberhasilan ini tersebar ke seluruh penjuru negeri, bahkan ke Palestina, kampung halaman Nabi Yakub dan anak-anaknya. Bersamaan dengan Mesir, Palestina juga mengalami masa paceklik. Nabi Yakub menyuruh anak-anaknya, kecuali Bunyamin, untuk berangkat ke Mesir. Dan saudara-saudara Yusuf datang ke Mesir untuk memperoleh makanan. Sesampai di Mesir, lalu mereka masuk ke tempat-nya, yakni Nabi Yusuf, yang sedang mengawasi pembagian makanan. Maka Nabi Yusuf pun mengenali mereka, sedang mereka tidak mengenalinya.

1655

Dan ketika dia (Nabi Yusuf ) menyiapkan bahan makanan bagi saudara-saudaranya untuk mereka bawa pulang, dia berkata kepada mereka, “Bila kalian datang kembali ke Mesir, bawalah kepadaku saudaramu yang seayah dengan kamu (Bunyamin) agar aku bisa memberimu jatah bahan makanan lebih banyak lagi. Tidakkah kamu melihat bahwa aku menyempurnakan takaran, bahkan melebihkannya untuk kalian, dan di samping itu, aku adalah seorang penerima tamu yang terbaik dengan menjamu kalian secara sempurna?”

1656

Sebelum saudara-saudaranya kembali ke Palestina, Nabi Yusuf mengingatkan mereka, “Maka jika kamu tidak membawanya kepadaku pada saat kedatangan kalian nanti, maka kalian tidak akan mendapat jatah gandum lagi dariku, dan jangan pula kamu mendekatiku lagi sesudah itu!”

1657

Mendengar peringatan Nabi Yusuf tersebut, mereka berkata, “Kami berjanji akan membujuk ayahnya, Nabi Yakub, untuk membawanya bersama kami nanti, dan kami benar-benar berjanji akan melaksanakannya seperti yang engkau pesankan.”

1658

Usai menyampaikan pesan tersebut kepada saudara-saudaranya, dia (Nabi Yusuf ) berkata kepada pelayan-pelayannya dengan maksud menanam budi, “Masukkanlah kembali barang-barang penukar yang tadi telah mereka tukarkan dengan makanan, ke dalam karung-karungnya, agar nanti mereka mengetahuinya apabila mereka telah kembali kepada keluarganya. Mudah-mudahan dengan melihat barang-barang itu di karung-karung tersebut, mereka merasa berkewajiban untuk kembali lagi.”

1659

Setelah bahan makanan yang menjadi hak saudara-saudara Nabi Yusuf masuk seluruhnya ke dalam karung-karung, mereka lantas bertolak menuju Palestina untuk menemui Nabi Yakub, ayah mereka. Maka ketika mereka telah kembali kepada ayah mereka, mereka lalu berkata, “Wahai ayah kami! Kami tidak akan mendapat jatah gandum lagi dari penguasa Mesir jika kami tidak membawa serta saudara kami, Bunyamin. Sebab itu, wahai Ayah, biarkanlah saudara kami itu pergi bersama kami ke Mesir agar kami mendapat jatah makanan dari penguasa Mesir, dan kami berjanji benar-benar akan menjaganya dan tidak akan mengulangi kesalahan yang pernah kami lakukan kepada Yusuf.”

1660

Mendengar permintaan anak-anaknya, dia (Yakub) berkata, “Bagaimana aku tidak khawatir akan mempercayakannya (Bunyamin) kepadamu seperti kekhawatiran yang aku rasakan ketika telah mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu? Akan tetapi, karena kamu memaksa untuk membawa Bunyamin, maka aku serahkan semuanya kepada Allah.”Maka Allah adalah penjaga yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya, dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang.

1661

Anak-anak Nabi Yakub belum juga berhasil meyakinkan ayah mereka untuk membawa Bunyamin ke Mesir. Dan ketika mereka membuka barang-barangnya di hadapan Nabi Yakub, mereka menemukan bahwa barang-barang yang mereka jadikan penukar dengan bahan makanan yang mereka perlukan dikembalikan oleh Nabi Yusuf kepada mereka. Mereka berkata, “Wahai ayah kami! Apalagi yang kita inginkan dari perjalanan ke Mesir? Semua bahan makanan sudah kita peroleh. Lihatlah ini, barang-barang kita dikembalikan lagi kepada kita oleh penguasa Mesir itu. Apabila kami berangkat lagi ke Mesir dengan membawa serta Bunyamin, tentu kita akan mendapat bahan makanan yang lebih banyak, dan dengan itu kita akan dapat memberi makan keluarga kita. Kami berjanji akan memelihara dan menjaga saudara kami, Bunyamin. Dengan membawa serta Bunyamin, dapat kami bayangkan kegembiraan penguasa Mesir itu, dan kita pasti akan mendapat tambahan jatah gandum yang lebih banyak, yakni seberat beban seekor unta. Memberikan bahan makanan sebanyak itu adalah suatu hal yang mudah bagi seorang penguasa Mesir.”

1662

Mendengar berbagai alasan dari anak-anaknya untuk mengajak serta Bunyamin, Dia (Nabi Yakub) kemudian berkata, “Aku tidak akan melepaskannya pergi bersama kamu ke Mesir sebelum kamu semua bersumpah kepadaku atas nama Allah bahwa kamu pasti akan membawanya kepadaku kembali dari sana, kecuali jika kamu mendapat hambatan atau musibah di tengah jalan, seperti dikepung musuh sehingga kamu tidak mampu mengembalikannya kepadaku.” Setelah mereka mengucapkan sumpah akan memenuhi permintaannya, dia (Nabi Yakub) berkata, “Allah adalah menjadi saksi terhadap apa yang kita ucapkan.”

1663

Ketika tiba saat bagi anak-anak Nabi Yakub bersama Bunyamin berangkat ke Mesir, timbul firasat di hati Nabi Yakub tentang kesulitan yang akan mereka hadapi. Dan dia (Nabi Yakub) berkata kepada mereka, “Wahai anak-anakku! Begitu sampai di Mesir, janganlah kamu masuk bersama-sama dari satu pintu gerbang saja, dan masuklah secara berpencar dari pintu-pintu gerbang yang berbeda. Namun, meski aku menyuruh kalian berbuat demikian untuk menghindari kemungkinan buruk yang akan terjadi, aku tidak dapat mempertahankan kamu sedikit pun dari ketentuan dan takdir Allah. Keputusan itu hanyalah hak dan wewenang Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dengan berserah diri secara penuh, dan hanya kepada-Nya pula bertawakallah orang-orang yang bertawakal.”

1664

Petunjuk yang diberikan Nabi Yakub dilaksanakan dengan baik oleh anak-anaknya. Dan ketika mereka masuk ke negeri Mesir sesuai dengan perintah ayah mereka, maka sesungguhnya masuk Mesir dengan cara berpencar tidak dapat menolak sedikit pun keputusan dan takdir Allah. Itu semua hanya suatu keinginan pada diri Yakub yang telah ditetapkannya sendiri. Hal itu menunjukkan betapa dia mengharapkan keselamatan bagi anak-anaknya dalam menempuh perjalanan jauh itu. Dan sesungguhnya dia (Nabi Yakub) mempunyai pengetahuan tentang itu karena Kami telah mengajarkan banyak hal kepadanya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui bahwa apa yang dilakukan Nabi Yakub adalah hal yang benar.

1665

Usai masuk dengan berpencar melalui pintu-pintu gerbang yang berbeda, sampailah saudara-saudara Nabi Yusuf ke tempatnya. Dan ketika mereka masuk ke tempat Yusuf, dia pun menempatkan tiap dua orang dari mereka dalam satu kamar, sementara dia menempatkan saudaranya (Bunyamin) di tempatnya sendiri. Ketika Nabi Yusuf berada di kamar bersama Bunyamin, dia (Yusuf ) berkata, “Sesungguhnya aku adalah saudara kandung-mu. Jangan engkau bersedih hati terhadap apa yang telah mereka kerjakan terhadap kita berdua.”

1666

Menjelang kepulangan saudara-saudara Nabi Yusuf ke Kanaan, ia meminta para pembantunya untuk mempersiapkan kepulangan mereka. Maka ketika telah disiapkan bahan makanan untuk mereka bawa pulang dan bekal dalam perjalanan mereka, dia menugaskan pembantunya untuk memasukkan piala, yakni gelas minuman yang pada saat itu digunakan untuk menakar, ke dalam karung saudara kandung-nya, Bunyamin. Kemudian setelah saudara-saudaranya berangkat, Nabi Yusuf memberitahu para pembantunya bahwa piala yang digunakan untuk menakar telah hilang, barangkali diambil atau terbawa oleh kafilah yang baru saja pergi. Para pembantu Nabi Yusuf lantas mengejar kafilah tersebut. Ketika mereka berhasil mendekati kafilah anak-anak Nabi Yakub, berteriaklah seseorang yang mengejar, seraya menyerukan, “Wahai kafilah! Sesungguhnya kamu pasti para pencuri.”

1667

Mereka, anak-anak Nabi Yakub, sangat terkejut mendengar seruan itu. Segera mereka bertanya sambil menghadap kepada mereka, para pembantu Nabi Yusuf, “Kamu kehilangan apa?”

1668

Mereka, para pembantu Nabi Yusuf, menjawab, “Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang mengakui piala itu ada padanya dan dapat mengembalikannya tanpa harus kami geledah, maka dia akan memperoleh bahan makanan seberat beban unta, dan aku jamin hadiah itu pasti akan dia terima.”

1669

Saudara-saudara Nabi Yusuf merasa tersinggung dengan tuduhan para pembantu Nabi Yusuf. Mereka pun membela diri dan menjawab, “Sebelum ini kami sudah pernah datang ke Mesir. Identitas kami sudah pernah diperiksa oleh petugas kerajaan. Beberapa hari yang lalu kami bahkan dijamu oleh raja. Demi Allah, sungguh, kamu mengetahui bahwa kami datang bukan untuk berbuat keonaran dan kerusakan di negeri ini, dan kamu juga tahu bahwa kami bukanlah para pencuri seperti yang kamu tuduhkan.”

1670

Mendengar jawaban tersebut, mereka, para pembantu Nabi Yusuf, berkata, “Tetapi, apa hukumannya jika piala itu ditemukan di karung-karung makanan yang kalian bawa, yang dengan demikian terbukti bahwa kamu adalah para pendusta?”

1671

Mereka, anak-anak Nabi Yakub, menjawab, “Hukumannya ialah pada siapa ditemukan dalam karungnya piala yang hilang itu, maka dia sendirilah yang akan menerima hukumannya, bukan yang lain. Demikianlah ajaran agama kami; memberi hukuman kepada orang-orang zalim.”

1672

Para pembantu Nabi Yusuf menyepakati tawaran anak-anak Nabi Yakub. Maka mulailah dia, salah satu pembantu Nabi Yusuf, memeriksa karung-karung mereka, yakni saudara-saudara tiri Nabi Yusuf, sebelum memeriksa karung Bunyamin, saudara kandung-nya sendiri. Setelah cukup lama menggeledah dengan teliti, kemudian dia (pembantu Nabi Yusuf ) mengeluarkan piala itu dari karung Bunyamin, saudara kandung-nya. Demikianlah cara Kami, yakni Allah, mengatur rencana untuk Yusuf agar ia dapat tetap bersama saudara kandungya, Bunyamin. Dia (Nabi Yusuf ) tidak dapat menghukum saudara kandung-nya menurut undang-undang raja Mesir, kecuali Allah menghendakinya, yakni hukuman yang diusulkan oleh saudara-saudara tirinya sendiri. Kami angkat derajat orang yang Kami kehendaki; dan ketahuilah bahwa di atas setiap orang yang berpengetahuan pasti ada orang-orang yang lebih mengetahui, dan di atas semua itu ada Allah Yang Maha Mengetahui.

1673

Betapa terperanjat saudara-saudara Nabi Yusuf menerima kenyataan bahwa piala ditemukan dalam karung Bunyamin. Untuk menutupi malu, mereka berkata, “Jika dia, Bunyamin, benar-benar mencuri, maka sungguh sifat buruk itu sama dengan sifat buruk saudara kandungnya, Nabi Yusuf. Sebelum itu saudara kandung-nya pun pernah pula mencuri.”Maka saat mendengar ucapan itu, Nabi Yusuf merasa jengkel, tetapi ia dapat menyembunyikan kejengkelan itu dalam hatinya dan tidak ditampakkannya kepada mereka. Dia hanya berkata dalam hati, “Kedudukanmu justru lebih buruk karena kamu telah berbohong kepada ayah kamu, mencuri, dan menganiaya Yusuf dengan memasukkannya ke dalam sumur. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu terangkan dan apa yang kamu sembunyikan.”

1674

Jawaban saudara-saudara Nabi Yusuf itu sedikit pun tidak membantu untuk membebaskan Bunyamin, padahal mereka sudah bersumpah akan menjaga Bunyamin dalam perjalanan ini. Untuk itulah mereka berkata dan memohon kepada Nabi Yusuf, “Wahai Al-Aziz!-panggilan kehormatan-Dia, Bunyamin, mempunyai ayah yang juga ayah kami. Ayah kami itu sudah lanjut usia, dan kami sudah bersumpah kepadanya untuk membawa pulang Bunyamin. Karena itu, ambillah salah seorang di antara kami sebagai gantinya. Sesungguhnya kami melihat engkau termasuk orang-orang yang berbuat baik.”

1675

Mendengar permohonan mereka, dia (Nabi Yusuf ) berkata, “Kami selalu memohon perlindungan kepada Allah dari menahan seseorang yang tidak bersalah. Kami tidak menahan kecuali orang yang kami temukan harta kami padanya. Jika kami berbuat demikian, yakni menahan seseorang di antara kamu sebagai ganti Bunyamin, berarti kami orang yang zalim karena menahan orang yang tidak bersalah.”

1676

Pupuslah harapan mereka begitu mendengar jawaban Nabi Yusuf. Maka ketika mereka telah berputus asa darinya, yakni putusan Nabi Yusuf untuk membebaskan Bunyamin dan menahan salah seorang di antara mereka sebagai gantinya, maka mereka pun menyendiri sambil berunding dengan berbisik-bisik. Yang tertua usianya di antara mereka berkata, “Tidakkah kamu ketahui bahwa ayahmu telah mengambil janji dari kamu dengan nama Allah untuk menjaga dan membawa pulang Bunyamin ke hadapannya, dan sebelum itu ingatkah kamu bahwa kita dulu telah menyia-nyiakan Yusuf dengan melemparkannya ke dalam sumur? Sebab itu, aku tidak akan meninggalkan negeri Mesir ini. Aku akan tetap tinggal di sini sampai ayahku mengizinkan aku untuk menghadapnya, atau Allah memberi keputusan terhadapku;aku akan menerima apa pun keputusan Allah. Dan Dia adalah hakim yang senantiasa memberi keputusan terbaik bagi hamba-hamba-Nya.”

1677

Karena tidak lagi ada peluang bagi anak-anak Nabi Yakub untuk mengubah keputusan Al-Aziz, mereka menyerah. Mereka dengan berat hati meninggalkan Bunyamin. Saudara tertua mereka, karena merasa gagal menjaga Bunyamin, pun tetap tinggal di Mesir. Ia berpesan kepada mereka, “Kembalilah kepada ayahmu dan katakanlah kepadanya dengan lembut, ‘Wahai ayah kami! Sesungguhnya anakmu, Bunyamin, telah dituduh mencuri piala raja, dan kami hanya menyaksikan apa yang kami ketahui secara lahir, dan kami tidak mengetahui apa yang di balik itu.

1678

Dan bila engkau memerlukan saksi, tanyalah penduduk negeri tempat kami berada ketika peristiwa itu terjadi, dan tanyalah pula kafilah yang datang bersama kami; mereka pun melihat peristiwa itu. Dan apa pun tanggapan Ayah terkait peristiwa ini, dapat kami pastikan bahwa kami adalah orang yang benar.’”

1679

Anak-anak Nabi Yakub, selain Bunyamin dan saudara tertua mereka, bertolak menuju Kanaan. Setiba di Kanaan mereka menceritakan kepada Nabi Yakub peristiwa yang mereka alami dan tuduhan yang ditujukan kepada Bunyamin. Dia (Nabi Yakub) berkata, “Sebenarnya dalam hati kecilku hanya dirimu sendiri yang memandang baik atau memandang ringan urusan yang buruk itu; bahwa kalian tidak menepati janji untuk menjaga Bunyamin. Maka kesabaranku adalah kesabaran yang baik. Aku bermohon kepada Allah mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya, baik Bunyamin, saudara tertuamu, maupun Yusuf kepadaku. Sungguh, Dialah Tuhan Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana.”

1680

Dan setelah berkata demikian, dia (Nabi Yakub) berpaling dari mereka untuk menyendiri seraya berkata, “Aduhai duka citaku terhadap Yusuf,” dan karena terlalu banyak meneteskan air mata, kedua matanya menjadi putih karena sedih sehingga tidak bisa lagi melihat. Dia lebih banyak diam karena menahan amarah kepada anak-anaknya.

1681

Melihat Nabi Yakub terus-menerus mengingat Nabi Yusuf. Mereka berkata, “Demi Allah, engkau tidak pernah henti-hentinya mengingat Nabi Yusuf yang sudah tidak diketahui lagi keberadaannya, sehingga engkau mengidap penyakit berat yang membuat badanmu kurus dan pikiranmu kacau atau membuat engkau termasuk orang-orang yang akan binasa dan meninggal dunia.”

1682

Ucapan sinis anak-anaknya diterima oleh Nabi Yakub dengan penuh kesabaran. Dia menjawab, “Hanya kepada Allah aku tanpa jemu dan bosan mengadukan seluruh kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui berkat rahmat dan karunia dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.”

1683

Sebagai nabi dan rasul, Nabi Yakub sebenarnya tahu Nabi Yusuf masih hidup, hanya saja Allah belum memberitahukan tempat keberadaannya. Untuk itulah Nabi Yakub meminta anak-anaknya mencari Yusuf dan menjemput Bunyamin, “Wahai anak-anakku! Pergilah kamu kembali ke Mesir, dan carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya, Bunyamin, dan jangan kamu berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah. Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah, melainkan hanyalah orang-orang yang kafir.”

1684

Anak-anak Nabi Yakub lalu mempersiapkan diri untuk kembali berangkat ke Mesir. Keberangkatan mereka kali ini bukan semata untuk menyelidiki keberadaan Nabi Yusuf, melainkan juga untuk memperoleh bahan makanan karena saat itu cadangan makanan mereka sudah menipis. Maka setelah menempuh perjalanan yang melelahkan, sampailah di Mesir, dan ketika mereka masuk ke tempat Nabi Yusuf, mereka berkata, “Wahai Al-Aziz yang mulia! Kami dan keluarga kami di Kanaan telah ditimpa kesengsaraan karena paceklik berkepanjangan dan kami datang membawa barang-barang yang tidak berharga untuk ditukar dengan bahan makanan. Hanya itu yang kami miliki, maka kami bermohon, wahai Al-Aziz yang mulia, penuhilah jatah gandum untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami. Sesungguhnya Allah memberi balasan yang berlipat ganda kepada orang yang bersedekah.”

1685

Nabi Yusuf terenyuh mendengar cerita dan melihat kondisi saudara-saudaranya. Dia lalu berkata, “Tahukah kamu perbuatan buruk apa yang telah kamu perbuat terhadap Yusuf dahulu dan saudaranya, Bunyamin, karena kamu tidak menyadari akibat perbuatan jahat-mu itu?”

1686

Mereka tersentak mendengar ucapan Nabi Yusuf. Mereka mulai berpikir apakah pria di hadapan mereka adalah Nabi Yusuf. Mereka lalu berkata dengan perasaan bersalah bercampur gembira, “Apakah engkau benar-benar Yusuf?” Dia menjawab dengan ramah, “Aku Yusuf dan ini saudara kandung-ku. Sungguh, Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat bertemu kembali. Sesungguhnya barang siapa bertakwa dan bersabar, maka Sungguh, Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala bagi orang yang berbuat baik.”

1687

Mendapati kenyataan yang tidak terduga itu, mereka lalu berkata, “Demi Allah, sungguh Allah Yang Mahakuasa telah melebihkan engkau di atas kami dalam ketakwaan, kekayaan, kekuasaan, kedudukan sosial, dan ketampanan; dan sesungguhnya kami adalah orang yang telah bersalah dan berbuat dosa.”

1688

Dia (Nabi Yusuf ) berusaha membesarkan hati saudara-saudaranya. Ia berkata, “Pada hari ini tidak ada cercaan, kecaman, dan pembalasan dendam dariku terhadap kamu, dan aku berdoa mudah-mudahan Allah mengampuni dosa-dosa kamu. Dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang, lebih-lebih terhadap orang-orang yang menyesal dan mau bertobat.”

1689

Berhasil menenangkan hati saudara-saudaranya, Nabi Yusuf lalu meminta mereka segera menemui ayah mereka di Kanaan, “Pergilah kamu dengan membawa bajuku ini, dan jangan ada yang tinggal seorang pun agar ayah kita tidak curiga lagi, dan begitu kamu sampai di Kanaan, usapkan bajuku ini ke wajah ayahku, nanti dia akan sembuh dan dapat melihat kembali seperti sedia kala; dan kembalilah lagi ke Mesir bersama ayah kita dan bawalah seluruh keluargamu kepadaku; jangan ada seorang pun yang tertinggal.”

1690

Saudara-saudara Nabi Yusuf mengikuti perintahnya. Mereka mempersiapkan diri untuk kembali ke Kana’an. Dan demikianlah, ketika kafilah itu telah keluar dari Mesir, ayah mereka yang berada jauh di Kanaan berkata kepada para menantu dan cucunya yang tinggal bersamanya di Kanaan, “Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf. Sekiranya kamu semua tidak menuduhku sudah pikun atau lemah akal, tentu kamu akan membenarkanku.”

1691

Menanggapi ucapan Nabi Yakub yang selalu menyebut-nyebut Nabi Yusuf, mereka dengan kesal berkata, “Demi Allah, sesungguhnya engkau masih dalam kekeliruanmu yang dahulu karena engkau tetap saja mengira Yusuf masih hidup.”

1692

Sekian waktu berlalu, dan kafilah anak-anak Nabi Yakub pun sampai di Kanaan. Maka ketika benar-benar telah tiba pembawa kabar gembira itu, yakni salah seorang dari anak-anak Nabi Yakub yang membawa baju Nabi Yusuf, maka diusapkannya baju itu ke wajahnya (Nabi Yakub), lalu seketika itu dia dapat melihat kembali seperti sedia kala. Dia berkata kepada keluarganya yang tetap tidak memercayai perkataannya, “Bukankah telah aku katakan kepadamu tadi, bahwa aku mencium bau Yusuf. Aku yakin Yusuf masih hidup karena aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.”

1693

Kejadian yang baru saja mereka saksikan membuat keluarga besar Nabi Yakub sadar bahwa selama ini dia mengetahui mereka telah membohonginya. Karena itu, mereka meminta maaf kepada Nabi Yakub dan minta dimohonkan ampunan kepada Allah atas dosa mereka. Mereka berkata, “Wahai ayah kami! Mohonkanlah kepada Allah agar Dia memberi ampunan untuk kami atas dosa-dosa kami. Sesungguh-nya kami sejak dulu adalah orang yang bersalah dan berdosa.”

1694

Memenuhi permohonan keluarganya itu, dia (Nabi Yakub) berkata, “Aku akan memohonkan ampunan bagimu semua kepada Tuhanku. Sungguh, Dia adalah Tuhan Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

1695

Sekian lama berlalu setelah kejadian itu, berangkatlah Nabi Yakub bersama keluarga besarnya ke Mesir menuruti pesan Nabi Yusuf. Maka ketika mereka sudah sampai di Mesir dan masuk ke tempat yang telah disediakan oleh Nabi Yusuf, dia merangkul kedua orang tuanya seraya berkata kepada semua anggota rombongan, “Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah kalian masuk dalam keadaan aman.”

1696

Dan ketika keluarga besar Nabi Yusuf sudah menempati ruangan yang disediakan, dia menuntun dan menaikkan kedua orang tuanya ke atas singgasana yang sudah disiapkannya. Dan mereka semua tunduk bersujud memberi penghormatan kepadanya. Dan dia berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku! Inilah takwil dari mimpiku yang dahulu itu aku ceritakan kepada engkau. Dan sesungguhnya Tuhanku yang selalu memelihara dan melindungiku telah menjadikannya kenyataan. Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku dengan menyempurnakan nikmat-Nya, antara lain ketika Dia membebaskan aku dari penjara setelah difitnah, ketika membawa kamu dari dusun menuju Mesir, dan setelah setan memerdaya saudara-saudaraku sehingga merusak hubungan antara aku dengan saudara-saudaraku itu. Sungguh, Tuhanku Mahalembut terhadap apa yang Dia kehendaki dengan mengaturnya secara rapi. Sungguh, Dia Yang Maha Mengetahui segala sesuatu, lagi Mahabijaksana dalam ketetapan-Nya.”

1697

Nabi Yusuf kemudian berdoa, “Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya, dan Engkau juga telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. Wahai Tuhan Pencipta langit dan bumi, Engkaulah Pelindungku yang selalu dekat denganku di dunia dan di akhirat, aku mohon kepada-Mu agar bila ajalku telah tiba, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim, dan gabungkanlah aku di akhirat kelak dengan orang-orang yang saleh.”

1698

Demikianlah kisah tentang Nabi Yusuf. Allah menceritakan kisah ini kepada Nabi Muhammad agar menjadi pengajaran yang sangat berharga. Itulah sebagian berita gaib yang Kami wahyukan kepadamu, wahai Nabi Muhammad. Dengan wahyu itu engkau dapat mengetahui kisah tersebut, padahal engkau tidak berada di samping mereka, yakni saudara-saudara Yusuf, ketika mereka bersepakat mengatur tipu muslihat untuk melemparkan Nabi Yusuf ke dalam sumur.

1699

Meski kisah tersebut telah jelas membuktikan kerasulan Nabi Muhammad, namun tetap saja ada orang yang tidak percaya. Dan kebanyakan manusia tidak akan mau beriman kepada Allah dan rasul-Nya, walaupun engkau sangat menginginkannya. Baik kisah Nabi Yusuf maupun kisah-kisah lainnya dalam Al-Qur'an merupakan bukti bahwa Al-Qur'an adalah benar wahyu Allah. Adalah mustahil bila Nabi Muhammad yang hidup jauh setelah peristiwa itu terjadi dapat menceritakannya secara rinci tanpa mendapat wahyu dari Allah Yang Maha Mengetahui.

1700

Pada ayat yang lalu Allah mengingatkan Nabi Muhammad bahwa walaupun beliau sangat menginginkan agar manusia beriman kepada Allah dan rasul-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mau beriman. Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa Nabi Muhammad tidak akan meminta imbalan sedikit pun atas dakwahnya. Allah berfirman, “Dan engkau, wahai Nabi Muhammad,tidak meminta imbalan apa pun kepada mereka atas dakwah yang engkau sampaikan, sebab seruan dakwah itu tidak lain adalah pengajaran bagi seluruh alam.”

1701

Bila manusia mau berpikir jernih, sebenarnya pengajaran tentang tanda-tanda kekuasaan Allah itu ada di sekitar mereka. Allah menegaskan, “Dan berapa banyak tanda-tanda kebesaran Allah yang ada di langit dan di bumi sebagai pengajaran yang setiap saat mereka lalui dan saksikan, namun mereka berpaling darinya tanpa mengambil pelajaran.

1702

Dan keberpalingan itu membuat kebanyakan dari mereka tidak beriman kepada Allah, bahkan mereka mempersekutukan-Nya dengan yang lain.

1703

Keberpalingan manusia dari pengajaran para rasul maupun tanda-tanda kekuasaan Allah yang terbentang di alam semesta seperti yang ditegaskan pada ayat yang lalu, membuat manusia lalai dari agama. Akibatnya, manusia tidak lagi mengindahkan hukum-hukum agama dan nilai-nilai akhlak. Karena itu, Allah kembali mengingatkan kepada manusia akibat dari kelalaian tersebut. Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi mereka, sehingga mereka tidak bisa melarikan diri darinya; atau-kah mereka merasa aman dari kedatangan Kiamat kepada mereka secara mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya, sehingga mereka tidak punya kesempatan untuk bertobat?

1704

Allah menjelaskan bahwa kebanyakan manusia berpaling dan tetap enggan menerima kebenaran tentang keesaan-Nya. Allah lalu berpesan kepada Rasulullah, “Katakanlah, wahai Muhammad, ‘Inilah jalan yang Allah tunjukkan ke-pada-ku. Aku dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh yang mengikutiku mengajak kamu kepada Allah dengan yakin serta mengandung bukti-bukti yang mengetuk akal dan perasaan manusia. Mahasuci Allah dengan segala kesempurnaan-Nya, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik yang mempersekutukan Allah dengan yang lain.’”

1705

Setelah pada ayat yang lalu Allah memperingatkan siksa yang tidak dapat dihindari serta datangnya hari Kiamat yang tidak terduga sebagai balasan atas keberpalingan manusia dari tuntunan para rasul, lalu pada ayat berikut Allah menjelaskan makna pengutusan para rasul. Kami tidak mengutus nabi dan rasul sebelummu, wahai Nabi Muhammad, melainkan orang laki-laki, yakni manusia pilihan, yang Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri tempat para nabi dan rasul itu tinggal. Tidakkah mereka, yakni manusia dan secara khusus kaum musyrik Mekah, bepergian di bumi sehingga mereka dapat melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka yang mendustakan para nabi dan rasul? Dan sungguh, negeri akhirat itu lebih baik bagi orang yang bertakwa dibandingkan dengan kemegahan dan kemewahan dunia. Tidakkah kamu mengerti dan bisa berpikir jernih untuk menerima kebenaran yang dibawa para nabi dan rasul tersebut?

1706

Dalam menunaikan tugasnya menyampaikan dakwah para nabi dan rasul tidaklah menempuh jalan yang mulus, melainkan penuh rintangan. Kebanyakan manusia bahkan tetap menentang ajakan tersebut, sehingga apabila para rasul menemukan berbagai halangan dan rintangan dalam tugas itu, seakan tidak mempunyai harapan lagi tentang keimanan kaumnya, dan telah meyakini bahwa mereka, para nabi dan rasul, telah didustakan oleh kaumnya, maka pada saat itu datanglah kepada mereka itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan-lah mereka dan orang yang Kami kehendaki untuk selamat. Dan siksa Kami tidak dapat ditolak ataupun dihindarkan dari orang-orang yang berdosa.

1707

Sebagai penutup Surah Yusuf, Allah kembali mengingatkan bahwa pada kisah para nabi dan rasul, termasuk kisah Nabi Yusuf, terkandung pesan-pesan untuk dipelajari dan dihayati manusia. Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. Kisah-kisah dalam Al-Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat atau sekadar dongeng pelipur lara, tetapi kisah-kisah itu membenarkan kandungan kitab-kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat, Zabur, dan Injil, yang menjelaskan segala sesuatu tentang prinsip-prinsip nilai yang dibutuhkan manusia guna mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, dan sebagai petunjuk menuju jalan lurus dan rahmat yang penuh berkah bagi orang-orang yang beriman.

1708

Alif Laam Miim Raa. Hanya Allah yang mengetahui maksud ungkapan ini. Itu adalah ayat-ayat Kitab Al-Qur'an yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad. Ia berisi petunjuk dan ajaran bagi umat manusia. Dan ketahuilah bahwa Kitab yang diturunkan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, dari Tuhanmu itu adalah benar dari-Nya, Tuhan Yang Maha Mengetahui; tetapi kebanyakan manusia tidak beriman kepada-Nya.

1709

Setelah pada ayat sebelumnya Allah menjelaskan bahwa Al-Qur'an adalah benar dari-Nya, lalu pada ayat ini Allah membuktikan kebenarannya melalui keunikan penciptaan alam semesta. Hanya Allah yang meninggikan langit tanpa tiang penyangga sebagaimana yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menundukkan matahari dan bulan di bawah aturan hukum alam-Nya; masing-masing dari keduanya beredar menurut waktu yang telah ditentukan. Dia mengatur urusan makhluk-Nya, baik yang di bumi maupun di langit, dan Dia menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya agar kamu yakin akan pertemuan dengan Tuhanmu kelak di akhirat.

1710

Usai berbicara tentang matahari dan bulan, Allah melalui ayat ini menjelaskan perihal bumi dan isinya. Dan Dia Yang Maha Pencipta adalah Tuhan yang juga menghamparkan bumi untuk tempat kamu berdiam, dan menjadikan gunung-gunung yang beragam tingginya, dan sungai-sungai yang mengalir di atas permukaan-nya. Dan padanya Dia menjadikan semua buah-buahan dari bermacam jenisnya secara berpasang-pasangan sehingga dapat berkembang biak. Dia pula yang menutupkan malam kepada siang. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang mau berpikir.

1711

Dan di bumi yang terhampar dengan gunung-gunung yang tegak berdiri dan sungai-sungai yang berkelok-kelok dan bermuara ke laut, terdapat bagian-bagian tanah yang berdampingan dengan jarak yang berbeda serta kualitas kesuburan yang berbeda pula. Ada bagian tanah yang baik menjadi kebun-kebun anggur, ada yang cocok ditanami tanaman-tanaman tertentu, dan ada pula yang cocok ditanami pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang. Bagian-bagian tanah yang ditanami itu disirami dengan air yang sama. Tanaman-tanaman itu tumbuh, berkembang, lalu mengeluarkan bunga dan buah yang jenisnya beragam. Meski demikian, Kami lebihkan tanaman yang satu dari yang lainnya, baik dalam hal rasa, warna, ukuran, maupun bobot-nya. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang mau mengerti.

1712

Semua itu dengan sangat jelas membuktikan keesaan Allah. Dan sebab itu, jika ada sesuatu yang engkau patut merasa heran, maka yang mengherankan adalah ucapan mereka, “Apa-kah benar, bila kami telah meninggal, dikubur, dan kemudian menjadi tanah, apakah kami kelak akan dikembalikan atau dibangkitkan menjadi makhluk yang baru lagi?” Mereka yang berkata seperti itulah orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya. Mereka mengingkari keesaan Allah dan kepastian datangnya hari Kiamat, dan mereka itulah orang-orang yang akan dilekatkan belenggu di lehernya. Mereka adalah para penghuni neraka, dan mereka kekal di dalamnya untuk waktu yang sangat lama.

1713

Selain pertanyaan mereka tentang kebangkitan, permintaan mereka yang aneh juga mengherankan. Dan mereka, yakni kaum kafir Mekah, meminta kepadamu agar dipercepat datangnya siksaan yang akan dijatuhkan bagi mereka, sebelum mereka meminta kebaikan, padahal telah terjadi bermacam-macam contoh siksaan yang telah dijatuhkan kepada kaum sebelum mereka. Sungguh, Tuhanmu, wahai Nabi Muhammad, benar-benar memiliki ampunan bagi manusia atas kezaliman yang mereka lakukan, dan sungguh, Tuhanmu benar-benar sangat keras siksaan-Nya bagi orang-orang yang terus-menerus durhaka dan enggan bertobat.

1714

Tidak cukup sampai di situ, kaum kafir Mekah juga meminta Nabi Muhammad mendatangkan mukjizat yang kasat mata seperti mukjizat Nabi Musa. Dan orang-orang kafir berkata dengan maksud mengejek Nabi Muhammad dan kaum muslim, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya suatu tanda mukjizat inderawi dari Tuhannya?” Sesungguhnya engkau, wahai Muhammad, hanyalah seorang pemberi peringatan, petunjuk, dan bimbingan menuju jalan kebenaran; dan bagi setiap kaum di mana pun berada, selalu ada orang yang memberi petunjuk, baik itu nabi maupun pewarisnya.

1715

Usai membeberkan bukti-bukti kemahakuasaan-Nya, pada ayat berikut Allah menjelaskan betapa luas ilmu yang dimiliki-Nya. Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan berupa janin, baik terkait jenis kelaminnya, berat badan, maupun tinggi badannya kelak semenjak dalam kandungan. Allah juga mengetahui batas usia dan rezeki janin tersebut ketika kelak ia lahir dan tumbuh. Allah pun mengetahui apa yang kurang sempurna dari janin itu dan apa yang bertambah sehingga janin itu tumbuh dan berkembang dalam rahim. Dan segala sesuatu, baik yang ada dalam kandungan maupun tidak, pasti ada ukuran di sisi-Nya.

1716

Allah adalah Tuhan Yang Maha Mengetahui semua yang gaib dan yang nyata; Dia adalah Tuhan Yang Mahabesar, Mahatinggi.

1717

Karena Dia mengetahui yang gaib dan yang nyata, maka sama saja bagi Allah, siapa di antaramu yang mencoba merahasiakan ucapannya sehingga tidak diketahui orang lain, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan-nya; dan sama mudahnya bagi-Nya untuk tahu siapa di antara kamu yang bersembunyi pada malam hari sehingga tidak diketahui orang lain, dan yang berjalan pada siang hari sehingga disaksikan orang lain.

1718

Tidak saja mengetahui sesuatu yang tersembunyi di malam hari dan yang tampak di siang hari, Allah, melalui malaikat-Nya, juga mengawasinya dengan cermat dan teliti. Baginya, yakni bagi manusia, ada malaikat-malaikat yang selalu menjaga dan mengawasi-nya secara bergiliran, dari depan dan dari belakangnya. Mereka menjaga dan mengawasi-nya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah Yang Mahakuasa tidak akan mengubah keadaan suatu kaum dari suatu kondisi ke kondisi yang lain, sebelum mereka mengubah keadaan diri menyangkut sikap mental dan pemikiran mereka sendiri. Dan apabila,yakni andaikata, Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum-dan ini adalah hal yang mustahil bagi Allah-maka tak ada kekuatan apa pun yang dapat menolaknya dan tidak ada yang dapat menjadi pelindung bagi mereka selain Dia.

1719

Melanjutkan penyebutan tanda-tanda kekuasaan-Nya pada ayat-ayat yang lalu, beberapa ayat berikut Allah berbicara tentang kilat, halilintar, mendung, dan air hujan. Allah berfirman, “Dialah Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, yang memperlihatkan kilat kepadamu, yakni seberkas cahaya yang memancar dan menghilang secara cepat, yang kadangkala menimbulkan ketakutan pada diri kamu, dan kadangkala menimbulkan harapan yang menggembirakan-yakni pertanda segera turun hujan. Dan Dia pula yang menjadikan mendung yang akan menurunkan hujan.

1720

Lazimnya, sambaran kilat akan diiringi oleh guruh. Dan guruh senantiasa bertasbih kepada Allah dengan memuji-Nya, demikian pula para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar yang kadangkala membakar apa yang ditemuinya, lalu Allah menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki melalui hukum sebab akibat yang telah diletakkan Allah di alam semesta. Sementara itu, walaupun bukti-bukti kekuasaan Allah tampak begitu nyata, namun mereka (orang-orang kafir) masih berbantah-bantahan dengan engkau, wahai Nabi Muhammad, tentang Allah. Dan Dia-lah Tuhan Yang Mahakeras siksaan-Nya.

1721

Allah Mahakuasa dalam menciptakan dan mengatur alam semesta. Keluasan ilmu Allah juga tak terbatas. Karena itu, hanya kepada-Nyalah seharusnya manusia memanjatkan doa. Hanya kepada Allah doa yang benar untuk dimohonkan. Berhala-berhala yang mereka (kaum kafir) sembah dan agungkan selain Allah tidak akan dapat mengabulkan permintaan apa pun bagi mereka. Keadaan mereka yang memohon kepada berhala tidak ubahnya seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air di dalam sumur agar air itu dapat diciduknya untuk dia arahkan sampai ke mulutnya. Padahal telapak tangannya yang terbuka itu tidak sampai ke kedalaman air sumur itu, sehingga air tersebut tidak akan sampai ke mulutnya. Dan doa orang-orang kafir itu hanyalah doa yang sia-sia belaka.

1722

Hanya kepada Allah-lah manusia pantas memanjatkan doa. Karena itu, hanya kepada Dia pula seharusnya makhluk bersujud dan merendahkan diri. Dan semua makhluk sujud kepada Allah, baik makhluk yang ada di langit maupun makhluk yang ada di bumi, baik dengan sadar dan kemauan sendiri, maupun dengan cara terpaksa; dan bersujud pula bayang-bayang mereka, pada waktu pagi dan petang hari.

1723

Ayat-ayat yang lalu telah membuktikan betapa Allah Mahakuasa, Maha Mengetahui, dan Mahaperkasa. Melalui ayat berikut Allah lalu meminta Nabi Muhammad mengajukan pertanyaan kepada orang-orang kafir. Katakanlah, “Siapakah Tuhan pemilik langit dan bumi?” Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Allah”. Katakanlah lagi kepada mereka, “Pantaskah kamu, wahai penduduk Mekah, mengambil berhala sebagai pelindung-pelindung selain Allah, padahal mereka tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi dirinya sendiri?” Katakanlah, wahai Nabi, “Samakah orang yang buta dengan yang dapat melihat? Atau samakah keadaan yang gelap gulita dengan keadaan yang terang benderang? Apakah mereka, yakni orang yang menyekutukan Allah, menjadikan pula sekutu-sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya, sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah, “Allah adalah Pencipta segala sesuatu, tidak akan pernah ada yang wujud kecuali Dia ciptakan, dan Dia Tuhan Yang Maha Esa, Mahaperkasa.”

1724

Ayat berikut merinci kekuasaan Allah yang tidak dimiliki oleh berhala sesembahan orang-orang musyrik Mekah. Allah telah menurunkan dalam bentuk curahan air hujan dari langit, maka mengalirlah ia, yakni air hujan yang dicurahkan itu, di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat yang beraneka ragam, ada pula buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan tentang mana yang benar dan mana yang batil. Adapun buih, lambang dari kebatilan, akan hilang sebagai sesuatu yang tidak ada gunanya; tetapi kebenaran adalah sesuatu yang bermanfaat bagi manusia, dan manfaat itu akan tetap ada di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang mau berpikir.

1725

Allah menyebut perumpamaan-perumpaan itu agar menjadi pelajaran bagi orang-orang yang mau berpikir. Melalui berpikir dan merenung, manusia akan menemukan kebenaran. Bagi orang-orang yang mau berpikir jernih dan memenuhi seruan Tuhan, maka bagi mereka disediakan balasan yang terbaik. Dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan-Nya dan enggan menerima kebenaran dari Allah maka mereka akan menemui kesulitan dan kesengsaraan. Oleh sebab itu, sekiranya mereka memiliki semua yang ada di bumi dan ditambah pula kekayaan sebanyak itu lagi, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan kekayaan itu. Orang-orang itu jauh dari rahmat Allah dan akan mendapat hisab yang buruk di hari Kiamat sebagai akibat dari keburukan yang mereka lakukan. Dan tempat kediaman mereka adalah neraka Jahanam, dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.

1726

Usai menjelaskan balasan bagi manusia yang memenuhi dan yang abai atas seruan-seruan-Nya, Allah lalu membandingkan antara orang yang mengetahui kebenaran dengan yang tidak. Bila dibandingkan, maka apakah orang yang mengetahui bahwa apa (Al-Qur'an) yang diturunkan Tuhan kepadamu itu adalah kebenaran, lalu dia beriman kepadanya, sama dengan orang yang buta mata hatinya dan enggan beriman kepadanya? Tentu tidak sama. Hanya orang berakal saja-yang biasa Al-Qur'an sebut dengan Ulul Albab-yang dapat memahami perbandingan tersebut dan mengambil pelajaran darinya.

1727

Ulul Albab yaitu orang yang senantiasa memenuhi janji dengan sesama manusia yang dikukuhkan dengan nama Allah dan tidak melanggar perjanjian tersebut,

1728

dan orang-orang yang senantiasa menghubungkan apa yang diperintahkan oleh Allah agar dihubungkan, seperti kekerabatan, dan mereka takut kepada Tuhannya dengan menaati segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, dan takut kepada hisab yang buruk dan berat pada hari Kemudian,

1729

dan orang yang sabar dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya karena mengharap keridaan Tuhannya, melaksanakan salat dengan konsisten, menginfakkan seacara wajib atau sunah sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, baik secara sembunyi atau terang-terangan, serta menolak kejahatan secara sungguh-sungguh tetapi penuh hikmah dengan cara membalas kejahatan dengan kebaikan; orang yang dalam diri mereka terdapat sifat-sifat itulah orang yang mendapat tempat kesudahan yang baik di akhirat.

1730

Tempat kesudahan yang baik itu adalah surga-surga ‘Adn; mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh yang beriman dan taat kepada Allah dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya, dan anak cucunya. Lebih dari itu, mereka pun mendapat layanan yang sangat membahagiakan, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu.

1731

Para malaikat masuk untuk memberi mereka selamat, “Selamat sejahtera atasmu. Kamu telah selamat dari segala siksa karena di dunia kamu telah menunjukkan kesabaranmu yang tinggi dalam menaati Allah.” Maka alangkah nikmatnya surga tempat kesudahan yang telah Allah sediakan itu.

1732

Dan sebagai kebalikan dari mereka yang menerima kebenaran adalah orang-orang yang menolak kebenaran dengan melanggar dan membatalkan janji dengan sesama manusia yang dikukuhkan dengan nama Allah setelah diikrarkannya, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah agar disambungkan, seperti hubungan kekerabatan, dan berbuat kerusakan di bumi dengan bermaksiat; mereka itu memperoleh kutukan sehingga jauh dari rahmat Allah, dan tempat kediaman yang buruk-neraka Jahanam.

1733

Allah yang Maha Pemurah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi rezeki siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya. Mereka yang ingkar bergembira ria dengan kebahagian hidup yang mereka peroleh di kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang berlangsung begitu singkat dibanding kehidupan akhirat yang kekal dan abadi.

1734

Demikianlah Allah menjelaskan balasan bagi orang yang enggan menerima kebenaran dan orang kafir yang hanya mengejar kesenangan duniawi. Dan tidak hanya menolak kebenaran, orang-orang kafir juga berkata dengan nada mengejek, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Nabi Muhammad) tanda berupa mukjizat yang dapat dilihat secara kasat mata dari Tuhannya, seperti halnya mukjizat Nabi Musa dan Isa?” Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Sesungguhnya Allah menyesatkan-membiarkan sesat-siapa yang Dia kehendaki karena keingkarannya sendiri, betapapun banyak mukjizat yang dilihatnya, dan Allah memberi petunjuk bagi orang yang bertobat dan kembali kepada-Nya,”

1735

Mereka yang mendapat petunjuk adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, dan hati mereka menjadi tenang dan tenteram dengan banyak mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan banyak mengingat Allah hati menjadi tenteram.

1736

Mereka itulah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya dan mengerjakan kebajikan serta amal saleh. Mereka pasti mendapat kebahagiaan dan tempat kembali yang baik di akhirat kelak, berupa surga dan keridaan Allah.

1737

Orang kafir dengan nada mengejek meminta Rasul untuk mendatangkan mukjizat yang kasat mata. Mereka lupa bahwa Al-Qur'an adalah mukjizat yang begitu nyata. Wahai Nabi Muhammad, demikianlah, Kami telah mengutus engkau kepada suatu umat-yakni seluruh manusia sampai akhir zaman-yang sungguh sebelumnya telah berlalu beberapa umat yang kepada mereka juga dikirim para rasul. Kami mengutusmu agar engkau bacakan kepada mereka Al-Qur'an yang Kami wahyukan kepadamu, padahal mereka tetap saja ingkar kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah, “Dia Yang Maha Pengasih dan Penyayang itu adalah Tuhanku, dan tidak ada tuhan yang layak disembah selain Dia; hanya kepada-Nya aku bertawakal dan berserah diri, dan hanya kepada-Nya aku bertobat dan memohon ampunan.”

1738

Dan peringatkanlah orang kafir bahwa sekiranya ada suatu bacaan dalam bentuk kitab suci yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan dari tempatnya semula, atau bumi jadi terbelah dan mengalirkan sungai-sungai, atau orang yang sudah mati kembali hidup dan dapat berbicara-sekiranya Allah menghendaki-maka bacaan itu adalah Al-Qur'an, bukti kerasulan Nabi Muhammad. Sebenarnya segala urusan itu adalah milik Allah dan atas kehendak serta kewenangan-Nya. Maka tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki, tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya sehingga semua beriman tanpa kecuali. Dan orang-orang kafir yang mengingkari Al-Qur'an senantiasa ditimpa bencana, seperti kekalahan melawan kaum mukmin, disebabkan perbuatan buruk mereka sendiri, atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sampai akhirnya datang janji Allah berupa kemenangan kaum mukmin dalam penaklukan kota Mekah. Sungguh, Allah tidak akan pernah menyalahi janji.

1739

Dan ingatlah, wahai Nabi Muhammad, bahwa apabila kaummu yang kafir menghina dan memperolok dakwahmu, sesungguhnya beberapa rasul sebelum engkau telah pula diperolok-olokkan oleh kaum mereka yang ingkar. Karena perbuatan buruk itu, maka Aku beri tenggang waktu be-berapa lama kepada orang-orang kafir itu untuk bersenang-senang dalam kedurhakaan mereka, kemudian setelah waktu yang telah Aku tetapkan tiba, Aku binasakan mereka dengan siksa yang sangat pedih. Maka alangkah hebatnya siksaan-Ku yang Aku timpakan itu!

1740

Azab yang Allah timpakan kepada orang kafir tidak bersifat semena-mena, melainkan berdasarkan hasil pengawasan yang akurat. Maka apakah Tuhan yang menjaga, mengawasi, dan mencatat melalui para malaikat, setiap jiwa terhadap apa yang diperbuatnya sama dengan berhala-berhala yang orang kafir itu sembah? Mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah dengan membuat dan menyembah berhala. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Hai orang kafir, sebutkanlah sifat-sifat mereka-yakni berhala-berhala yang kamu sembah itu! Atau apakah kamu mengira dengan nada mengejek hendak memberitahukan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya di bumi-yaitu terkait berhala-berhala tersebut-atau kamu mengatakan tentang hal itu hanya sekadar perkataan pada lahirnya saja tanpa ada substansinya sama sekali?” Sebenarnya bagi orang kafir ejekan dan tipu daya mereka itu dijadikan terasa indah oleh setan, dan mereka dihalangi olehnya dari jalan yang benar. Dan barang siapa disesatkan oleh Allah akibat kekufurannya sendiri, maka tidak ada seorang pun yang dapat memberi petunjuk baginya menuju kebenaran.

1741

Mereka (orang kafir yang menyimpang dari jalan Allah) mendapat siksaan dalam kehidupan dunia, seperti kekalahan dalam perang dan kehinaan hidup, dan mereka juga akan mendapat azab di akhirat. Sungguh, azab di akhirat itu pasti lebih keras. Tidak ada seorang pun yang dapat melindungi dan menyelamatkan mereka dari azab Allah di dunia maupun akhirat.

1742

Usai menggambarkan sanksi bagi orang kafir pada ayat-ayat sebelumnya, pada ayat berikut Allah menjelaskan anugerah-Nya kepada orang yang bertakwa. Perumpamaan dan gambaran surga yang dijanjikan oleh Allah kepada orang yang bertakwa ialah bahwa surga itu seperti taman yang mengalir di bawahnya-yakni di bawah pepohonan dan istana-istananya-sungai-sungai; pepohonan di sana senantiasa berbuah dengan aneka rasa yang lezat dan juga menciptakan suasana yang teduh. Anugerah Allah yang sedemikian indah itulah tempat kesudahan yang hanya diberikan-Nya bagi orang yang bertakwa; sedang tempat kesudahan bagi orang yang ingkar kepada Tuhan ialah neraka beserta siksaannya yang sangat pedih.

1743

Dan ketahuilah, wahai Nabi Muhammad, bahwa ada sebagian dari orang yang telah Kami berikan kitab kepada mereka (Yahudi dan Nasrani) yang bergembira dengan apa (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu, seperti ‘Abdullah bin Salam, karena kesesuaian antara Al-Qur'an dengan kitab mereka; dan ada pula di antara golongan yang bersekutu, yakni kaum musyrik Mekah, Yahudi, dan Nasrani yang mengingkari sebagiannya. Katakanlah kepada mereka, “Aku hanya diperintah secara tegas untuk menyembah Allah semata dan tidak mempersekutukan-Nya dengan apa pun. Hanya kepada-Nya aku seru manusia menuju kebenaran, dan hanya kepada-Nya aku kembali untuk bertobat.”

1744

Dan sebagaimana telah Kami turunkan kitab suci kepada kaum Yahudi dan Nasrani dengan bahasa masing-masing, demikianlah pula Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) kepadamu, wahai Nabi Muhammad, sebagai peraturan hukum yang Kami turunkan dalam bahasa Arab. Sekiranya engkau mengikuti keinginan mereka untuk mempersekutukan Allah setelah datang pengetahuan yang benar dan lurus, yakni Al-Qur'an kepadamu, maka tidak akan ada yang dapat melindungi dan menolong engkau dari siksa Allah.

1745

Dan jika kaum kafir bertanya mengapa kamu mempunyai istri, maka ketahuilah wahai Nabi Muhammad, bahwa sungguh Kami telah mengutus beberapa rasul kepada umat-umat sebelum engkau dari golongan manusia, dan Kami berikan kepada sebagian dari mereka istri-istri dan keturunan sebagaimana dimiliki oleh manusia lainnya. Jika kaum kafir itu menuntutmu untuk mendatangkan mukjizat yang kasat mata, maka sesungguhnya tidak ada hak bagi seorang rasul pun untuk mendatangkan sesuatu bukti (mukjizat) guna memenuhi tuntutan kaumnya atas kekuatannya sendiri, melainkan dengan izin Allah. Untuk setiap masa ada Kitab, yakni mukjizat para nabi dan rasul yang sesuai kondisi dengan masanya.

1746

Allah Yang Mahabijaksana menghapus hukum yang layak untuk dihapus, dan menetapkan apa (hukum) yang Dia kehendaki untuk ditetapkan. Allah melakukan hal itu sesuai dengan hikmah dan kebijaksanaan yang dimiliki-Nya. Dan di sisi-Nya terdapat Ummul-Kitab, yakni Lauh Mahfuz.

1747

Kami-Allah-Mahakuasa menetapkan atau menghapus hukum yang Kami kehendaki sesuai kebijaksanaan Kami. Dan sungguh, jika Kami perlihatkan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, di dunia ini sebagian dari siksaan dan balasan yang Kami ancamkan kepada mereka (orang kafir) sebagaimana permintaan mereka, atau Kami wafatkan engkau sebelum menyaksikan siksaan itu datang kepada mereka-namun mereka pasti akan merasakannya-maka sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja dakwah dan risalah yang kami titipkan kepadamu, dan Kamilah yang akan memperhitungkan amal mereka serta balasan yang akan mereka terima atasnya.

1748

Di antara bukti-bukti Allah melaksanakan ancaman-Nya adalah peristiwa yang dialami oleh orang-orang kafir tersebut. Dan apakah mereka orang-orang kafir itu tidak melihat bahwa Kami melalui hamba-hamba Kami yang berjihad, mendatangi dan menaklukkan daerah-daerah yang dikuasai orang yang ingkar kepada Allah, lalu Kami kurangi daerah-daerah yang dikuasai itu sedikit demi sedikit dari tepi-tepinya? Dan Allah menetapkan hukum menurut kehendak-Nya. Tidak ada kekuatan apa pun yang dapat menolak ketetapan-Nya bila Allah sudah menetapkannya; Dia Mahacepat lagi Mahabijaksana perhitungan-Nya.

1749

Kaum kafir Mekah secara rahasia merencanakan penentangan kepada Nabi Muhammad, sebagaimana kaum kafir terdahulu juga melakukan hal yang sama kepada rasul yang Allah utus kepada mereka. Dan sungguh, orang sebelum mereka, yakni kaum kafir yang hidup sebelum kaum kafir Mekah, telah mengadakan tipu daya menentang para rasul, tetapi semua tipu daya yang mereka lakukan itu berada dalam genggaman kekuasaan Allah sehingga sangat mudah bagi-Nya untuk menggagalkannya. Dia mengetahui apa yang diusahakan oleh setiap orang, tidak terkecuali upaya mereka menyusun rencana rahasia, dan pada saat dihadapkan kepada Tuhan, orang yang ingkar kepada Tuhan akan mengetahui untuk siapa tempat kesudahan yang baik di dunia dan di akhirat kelak-tentu bagi para pengikut rasul-rasul itu.

1750

Kaum kafir menolak kerasulan Nabi Muhammad. Dan orang-orang kafir berkata, “Engkau, wahai Muhammad, bukanlah seorang rasul, melainkan pesihir.” Jika mereka berkata demikian, katakanlah kepada mereka, “Cukuplah Allah Yang Maha Mengetahui dan orang yang menguasai ilmu Al-Kitab-Yahudi dan Nasrani yang mengimani risalahku dan Al-Qur'an yang aku sampaikan-yang bertindak menjadi saksi antara aku sebagai penyampai kebenaran yang termaktub dalam Al-Qur'an dan kamu yang menolak kebenaran Al-Qur'an itu.”

1751

Surah ar-Ra'd diakhiri dengan penegasan bahwa Allah dan orang-orang yang diberi Al-Kitab akan menjadi saksi atas kebenaran risalah Nabi Muhammad. Sebagai sambungannya, Surah Ibrahim ini lalu diawali dengan penjelasan bahwa Allah menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad untuk mengajak manusia keluar dari kegelapan menuju cahaya dengan izin Allah. Alif Laam Raa. Ini adalah Kitab Al-Qur'an yang Kami turunkan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kemusyrikan kepada cahaya tauhid yang terang-benderang, dengan izin Tuhan, yaitu menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Maha Terpuji.

1752

Allah Yang Mahaperkasa itulah yang memiliki apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi. Bukti-bukti tentang wujud, keesaan, dan kekuasaan Allah berulang kali dijelaskan, tetapi masih banyak orang yang mengingkari. Oleh sebab itu, celakalah bagi orang yang ingkar kepada Tuhan karena mereka pasti akan mendapat siksaan yang sangat berat.

1753

Mereka yang ingkar dan enggan beriman kepada Allah adalah orang yang lebih menyukai kehidupan dunia yang fana daripada kehidupan akhirat yang kekal dan abadi, dan menghalang-halangi manusia dari menyusuri jalan (agama) Allah, dan menginginkan jalan yang bengkok agar sesuai dengan hawa nafsu mereka. Mereka itu benar-benar berada dalam jalan kesesatan yang sangat jauh dari hidayah.

1754

Dan ketahuilah bahwa Kami tidak pernah mengutus seorang rasul pun kepada umat manusia, melainkan dengan bahasa yang dipergunakan oleh kaumnya. Yang demikian itu bertujuan agar dia dapat memberi penjelasan tentang syariat Allah dengan baik kepada mereka. Maka setelah rasul itu memberi penjelasan, Allah menyesatkan -membiarkan sesat- siapa yang Dia kehendaki dari hamba-Nya yang memang memilih jalan kesesatan, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-Nya yang memilih jalan yang lurus. Dia adalah Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

1755

Di antara para rasul yang Kami utus itu adalah Nabi Musa. Dan sungguh, Kami telah mengutus Nabi Musa kepada Bani Israil dengan membawa tanda-tanda Kami, yakni berbagai mukjizat yang membuktikan kebenarannya, dan Kami perintahkan kepadanya, “Wahai Nabi Musa, keluarkanlah kaummu dari kegelapan (penindasan Fir’aun) kepada cahaya terang-benderang (pengesaan kepada Allah) dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari ketika Allah menurunkan nikmat dan azab-Nya kepada mereka. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang penyabar atas ketentuan Allah dan banyak bersyukur atas nikmat-Nya.

1756

Dan, wahai Nabi Muhammad, tuturkanlah kepada kaummu suatu kisah ketika Musa berkata kepada kaumnya (Bani Israil) sembari mengingatkan mereka tentang hari-hari Allah, “Ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia Yang Maha Pengasih dan Penyayang menyelamatkan kamu dari kekejaman pengikut-pengikut Fir'aun. Mereka atas perintah Fir'aun menyiksa kamu dengan siksa yang pedih, dan menyembelih anak-anakmu yang laki-laki yang baru lahir untuk memastikan tidak akan ada anak laki-laki dari Bani Israil yang kelak menggulingkan takhtanya, dan membiarkan hidup dengan hina anak-anak perempuanmu. Ingatlah bahwa pada yang demikian itu terdapat suatu cobaan dan ujian yang besar dari Tuhanmu. Dia hendak menguji apakah mereka bersyukur atas penyelamatan itu dan mengikuti ajaran Nabi Musa ataukah sebaliknya.”

1757

Dan ingatlah pula ketika Tuhanmu memaklumkan suatu maklumat yang dikukuhkan, “Sesungguhnya Aku bersumpah, jika kamu bersyukur atas nikmat-nikmat-Ku kepadamu, niscaya Aku akan menambah kepadamu nikmat lebih banyak lagi, tetapi sebaliknya, jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka pasti azab-Ku sangat berat.”

1758

Dan Musa berkata untuk mengingatkan kaumnya bahwa mensyukuri nikmat Allah bukanlah untuk kepentingan Allah, “Jika kamu dan orang yang ada di bumi ini semuanya mengingkari nikmat Allah, maka sesungguhnya Allah Mahakaya sehingga keingkaran mereka tidak akan sedikit pun mengurangi kekayaan-Nya, Maha Terpuji atas segala hal yang terjadi di alam semesta.”

1759

Janganlah kalian, wahai Bani Israil dan umat Nabi Muhammad, mengingkari nikmat Allah. Apakah belum sampai kepadamu berita tentang kebinasaan orang-orang sebelum kamu, yaitu kaum Nabi Nuh, kaum ‘Ad, kaum Samud, dan orang-orang setelah mereka, seperti penduduk Madyan, kaum Tubba’, dan lain-lain. Tidak ada yang mengetahui secara detail azab seperti apa yang mereka alami, selain Allah. Rasul-rasul telah datang kepada mereka membawa bukti-bukti yang nyata tentang kerasulan para utusan itu, berupa mukjizat dan penjelasan yang mudah dipahami oleh umat masing-masing, namun mereka menutupkan tangannya ke mulutnya dengan penuh kebencian dan penolakan, dan berkata, “Sesungguhnya kami tidak percaya sama sekali akan bukti bahwa kamu diutus kepada kami, dan kami benar-benar berada dalam keraguan yang sangat mendalam dan menggelisahkan hati kami terhadap apa yang kamu serukan kepada kami, berupa ajakan beriman dan bertauhid kepada Allah.”

1760

Menanggapi jawaban kaumnya, rasul-rasul mereka berkata, “Apakah ada keraguan dari siapa pun yang berakal terhadap wujud dan keesaan Allah, Pencipta langit dan bumi dalam keseimbangan yang begitu sempurna? Dia menyeru kamu agar bertauhid dan beribadah hanya kepadaNya untuk kepentinganmu sendiri, yakni agar Dia mengampuni sebagian dosa-dosamu yang sengaja maupun tidak, dan menangguhkan siksaan-mu sampai waktu yang ditentukan oleh-Nya.” Mendengar nasihat para rasul itu, mereka berkata, “Kamu hanyalah manusia biasa seperti kami juga. Tidak ada keistimewaan apa pun dalam diri kamu yang memantaskan kamu untuk menjadi pembimbing kami. Kamu mengaku sebagai rasul hanya karena ingin menghalangi kami menyembah apa yang dari dahulu telah diyakini dan disembah oleh nenek moyang kami, lalu kamu mengajak kami menyembah tuhanmu. Karena itu, datangkanlah kepada kami bukti yang nyata bahwa kamu benar utusan Allah sehingga kami tidak lagi dapat membantahnya.”

1761

Pandangan orang kafir itu sangat keliru. Mereka seolah ingin memaksakan kehendak bahwa para rasul haruslah bukan manusia biasa. Untuk mematahkan logika ini, rasul-rasul mereka berkata kepada mereka, “Wahai kaum kami, kami memang hanyalah manusia biasa seperti kamu, tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Kami adalah beberapa orang di antara mereka yang Allah beri karunia itu. Ketahuilah, tidak pantas bagi kami untuk mendatangkan suatu bukti kepada kamu atas kuasa kami sendiri, melainkan semuanya haruslah dengan izin Allah. Dan oleh sebab itu, hanya kepada Allah saja hendaknya orang yang beriman bertawakal dan berserah diri.

1762

Dan kami, para rasul, selalu bertawakal kepada Allah. Mengapa kami tidak akan bertawakal kepada Allah Yang Maha Pencipta dan Mahaperkasa, sedangkan Dia telah menunjukkan jalan yang lurus kepada kami sehingga kami akan selamat dari azab-Nya, dan jika kalian menyakiti kami karenanya, baik dengan perkataan maupun perbuatan, kami sungguh akan tetap bersabar terhadap gangguan yang kamu lakukan kepada kami itu. Dan ketahuilah, hanya kepada Allah saja orang yang bertawakal berserah diri. Mereka bertawakal kepada-Nya karena yakin bahwa Dia akan mengulurkan pertolongan.”

1763

Dialog antara para rasul dengan kaum mereka yang ingkar terus berlanjut. Dan orang-orang kafir dengan angkuh dan sombong berkata dengan nada mengancam kepada rasul-rasul mereka, “Kami pasti akan mengusir kamu dengan paksa dari negeri kami, atau kamu benar-benar kembali kepada agama kami yang telah kamu tinggalkan.” Para rasul mengacuhkan ancaman mereka dan tetap istikamah mendakwahkan kebenaran. Untuk meneguhkan hati para rasul, maka Tuhan mewahyukan kepada mereka, “Wahai para rasul, jangan risau dan khawatir, Kami Yang Mahaperkasa pasti akan menolongmu dan membinasakan orang yang zalim itu.

1764

Dan Kami pasti akan menempatkan kamu kembali dan menjadikanmu penguasa di negeri-negeri itu setelah mereka Kami binasakan. Yang demikian itu, yakni membinasakan orang kafir dan menempatkan kembali para rasul ke negeri mereka sendiri, adalah anugerah bagi orang-orang yang takut akan kedudukannya ketika menghadap ke hadirat-Ku di hari Kiamat, dan juga takut akan azab dan ancaman-Ku.”

1765

Allah berjanji akan membinasakan orang kafir, karena itu para rasul menyambutnya dengan memohon agar dakwah mereka menemui keberhasilan. Dan mereka memohon kepada Allah agar diberi kemenangan atas para penentang mereka. Allah mengabulkan doa itu, dan binasalah semua orang yang berlaku dan berbuat sewenang-wenang lagi keras kepala dan enggan mengakui keesaan Allah dan beribadah hanya kepada-Nya.

1766

Kebinasaan orang yang berbuat sewenang-wenang dan keras kepala antara lain karena di hadapannya ada neraka Jahanam sebagai tempat tinggal mereka, dan di sana dia akan diberi minuman dengan air nanah yang keluar dari tubuh-tubuh para penghuni neraka.

1767

Diteguk-teguknya air nanah itu dari waktu ke waktu, dan dia hampir tidak bisa menelannya karena sangat panas dan berbau busuk, dan datanglah bahaya maut kepadanya dari segenap penjuru. Berbagai macam azab mengenai hampir sekujur tubuhnya, tetapi dia tidak juga diberi kesempatan untuk mati sehingga rasa sakit akan selalu mereka rasakan. Dan selain itu, di hadapannya masih ada azab yang lebih berat lagi.

1768

Seperti itulah Allah menyiksa orang kafir, meski mereka selalu berbuat baik dan berjasa bagi kemanusiaan sepanjang hidupnya. Yang demikian itu karena perumpamaan orang yang ingkar kepada Tuhannya, perbuatan yang telah mereka lakukan di dunia yang dipandang baik dan berjasa bagi kemanusiaan seperti abu yang ditiup oleh angin keras pada suatu hari yang berangin kencang. Angin itu menghamburkan abu tersebut hingga tidak tersisa. Demikianlah, mereka tidak kuasa mengambil pahala sama sekali di sisi Allah dari apa yang telah mereka usahakan di dunia karena kekufuran mereka telah menghapus semua amal baik itu. Yang demikian itu, yakni berbuat baik tanpa dilandasi keimanan, adalah bentuk kesesatan yang sangat jauh dari kebenaran.

1769

Melaksanakan ancaman-Nya kepada orang kafir adalah suatu hal yang mudah bagi Allah, seperti mudahnya Dia menciptakan langit dan bumi. Wahai manusia, tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak? Allah menciptakan kedunya beserta pernik-perniknya dengan benar, harmonis, dan penuh keteraturan agar menjadi bukti keesaan dan kekuasaan-Nya bagi kamu. Janganlah kalian mengingkari dan menyekutukan-Nya, karena jika Dia menghendaki, niscaya Dia dapat membinasakan kamu dan mendatangkan sebagai penggantimu makhluk yang baru dan lebih baik, lebih sempurna, serta lebih taat daripada kamu.

1770

Dan ketahuilah, yang demikian itu, yakni menggantimu dengan makhluk yang lebih baik dan lebih sempurna adalah hal yang tidak sukar bagi Allah.

1771

Semua makhluk pasti akan merasakan kematian. Dan setelah mati, mereka semua di Padang Mahsyar akan berkumpul untuk menghadap ke hadirat Allah guna mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Setelah mereka berkumpul lalu orang yang lemah-para pengikut orang kafir-berkata kepada orang yang sombong-pemimpin mereka di dunia, “Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu dalam mendustakan para nabi dan rasul, maka dapatkah kamu pada hari ini menghindarkan kami dari azab Allah yang sangat pedih ini, walaupun sedikit saja, seperti janji kamu dahulu?” Mereka menjawab, “Sekiranya Allah memberi petunjuk kepada kami untuk beriman, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu dan membimbing kamu menuju keselamatan. Akan tetapi kita lebih memilih jalan kesesatan sehingga hari ini sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh atau bersabar. Kita semua tidak mempunyai tempat sedikit pun untuk melarikan diri dari siksa Allah.”

1772

Dan setan berkata ketika perkara hisab telah diselesaikan dan Allah telah memasukkan penghuni surga dan penghuni neraka ke tempat masing-masing, “Sesungguhnya Allah Yang Maha Menepati janji telah menjanjikan kepadamu sebuah janji yang benar. Dia telah menjanjikan kepadamu kebangkitan dan hari Pembalasan, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu sebuah janji bahwa kebangkitan dan hari Pembalasan adalah dusta belaka, tetapi aku menyalahi dan tidak menepati-nya. Sekarang aku tegaskan kepadamu bahwa tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu untuk memaksamu mengikutiku, melainkan aku hanya menyeru kamu menuju kekafiran lalu kamu mematuhi seruanku dengan suka rela. Oleh sebab itu, janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri karena kemauanmu mengikutiku. Aku tidak dapat menolong dan menyelamatkanmu dari siksa Allah, dan kamu pun tidak dapat menolong dan menyelamatkan-ku darinya. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku dengan Allah sejak dahulu di dunia.” Sungguh, orang yang zalim, berpaling dari kebenaran, dan memilih kesesatan pasti akan mendapat siksaan yang sangat pedih.

1773

Demikianlah nasib buruk orang kafir di hari Pembalasan. Penyesalan mereka tidak lagi berguna. Dan orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan membuktikan keimanan mereka dengan mengerjakan kebajikan dimasukkan ke dalam surga-surga yang mengalir di bawah pepohonan dan istana-nya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya dengan izin Tuhan mereka Yang Maha Pemurah. Ucapan penghormatan yang mereka terima dari Allah, malaikat, dan sesama kaum mukmin dalam surga itu ialah “salam.”

1774

Usai mengumpamakan amal orang kafir dengan abu yang ditiup angin kencang, pada ayat ini Allah beralih memberikan perumpamaan bagi amal baik orang mukmin. Tidakkah kamu memperhatikan dan merenungkan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (kalimat tauhid) seperti pohon yang baik, yaitu kurma. Akarnya menghunjam tanah dengan kuat dan cabangnya menjulang tinggi ke arah langit.

1775

Pohon itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Seperti itulah pohon keimanan; akarnya terpatri dengan kuat di dada kaum mukmin, dan cabangnya yang berupa amal saleh dipersembahkan kepada Allah setiap waktu. Dan demikianlah, Allah membuat perumpamaan itu sebagai gambaran untuk manusia renungkan agar mereka selalu ingat akan kebesaran dan kekuasaan Allah.

1776

Dan perumpamaan kalimat yang buruk (kalimat kufur) seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut akar-akarnya dengan sangat mudah dari permukaan bumi. Akar pohon itu tercerabut sehingga tidak lagi dapat menopangnya supaya dapat tetap tegak berdiri sedikit pun seperti sedia kala. Demikianlah, orang kafir tidak mempunyai keyakinan yang kuat dalam hati dan tidak ada amal darinya yang akan diterima oleh Allah.

1777

Allah meneguhkan hati orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh, yaitu kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, dalam kehidupan mereka di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dari jalan kebenaran, dan Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki, seperti memberi hidayah kepada orang mukmin dan membiarkan sesat orang yang ingkar.

1778

Allah membiarkan sesat orang yang ingkar, namun bukan berarti Allah berbuat sewenang-wenang. Apa yang mereka alami merupakan akibat dari perbuatan buruk mereka sendiri. Wahai manusia, tidakkah kamu memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang kafir yang telah menukar nikmat yang telah Allah turunkan kepada mereka, seperti nikmat kesejahteraan dan pengutusan para rasul kepada mereka, dengan ingkar kepada Allah dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan dengan mengajak mereka memusuhi Allah dan utusan-Nya?

1779

Lembah kebinasaan tersebut yaitu neraka Jahanam; mereka yang mengingkari Allah dan nikmat-nikmat-Nya akan masuk ke dalamnya dan merasakan betapa pedih siksa di dalamnya; dan Jahanam itulah seburuk-buruk tempat kediaman.

1780

Dan tidak hanya mengingkari Allah dan nikmat-nikmat-Nya, mereka (orang kafir) itu telah menjadikan dan menyembah berhala-berhala sebagai tandingan bagi Allah yang seharusnya mereka imani dan esakan. Mereka melakukan hal tersebut untuk menyesatkan manusia dari jalan dan agama-Nya. Wahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada mereka, “Bersenang-senanglah di dunia ini dengan keingkaran kamu, karena sesungguhnya dunia ini akan segera sirna dan tempat kembalimu adalah ke neraka. Di sanalah kamu akan menerima balasan setimpal atas keingkaranmu.”

1781

Wahai Nabi Muhammad, katakan dan pesankan-lah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman, “Untuk menyempurnakan iman, hendaklah mereka melaksanakan salat dengan segala aturan-aturannya, menginfakkan sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan secara sembunyi atau terang-terangan di jalan Allah, baik yang bersifat wajib maupun sunah. Hendaklah mereka berinfak sebelum datang hari Kiamat ketika tidak ada lagi jual beli, yakni penebusan atas siksa Allah, dan tidak ada lagi persahabatan yang diharapkan dapat menyelamatkan manusia dari azab-Nya.”

1782

Wahai manusia, perhatikan dan renungkanlah bahwa Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dari ketiadaan dan tanpa model yang mendahuluinya. Dan Dia pula yang telah menurunkan air hujan dari awan di langit, kemudian dengan air hujan itu Dia menghijaukan bumi yang semula mati dengan tumbuh-tumbuhan yang mengeluarkan berbagai buah-buahan sebagai rezeki dan penopang hidup untukmu. Dan Dia pula yang telah menundukkan kapal bagimu agar engkau dapat dengan mudah berlayar di lautan dengan kehendak-Nya demi memenuhi kebutuhan hidupmu. Dan Dia juga yang telah menundukkan sungai-sungai bagimu agar kamu dan hewan-hewan ternakmu dapat minum darinya serta bisa kamu manfaatkan untuk keperluan lainnya.

1783

Dan Dia juga telah menundukkan matahari dan bulan bagimu yang terus-menerus beredar dalam orbitnya. Peredaran matahari sangat dibutuhkan oleh makhluk di bumi untuk berbagai keperluan, demikian juga bulan. Dan Allah pun telah menundukkan malam dan siang bagimu. Dengan begitu, kamu dapat beristirahat dengan tenang di malam hari dan menjalani aktivitas keseharian di siang hari.

1784

Dan Dia telah memberikan kepadamu berbagai nikmat untuk keperluan hidup kamu sebagai anugerah atas segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu berupaya menghitung nikmat Allah tersebut, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh banyak nikmat yang telah Allah karuniakan, tetapi banyak sekali manusia yang mengingkari nikmat-nikmat itu. Mereka sangat zalim dan sangat mengingkari nikmat Allah.”

1785

Masih berkaitan dengan nikmat Allah, dijelaskan pula bahwa Nabi Ibrahim memohon kepada Allah agar anak cucunya diberi nikmat dan dihindarkan dari menyembah berhala. Dan ingatlah, ketika Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah, “Ya Tuhan, jadikanlah negeri Mekah ini negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku hingga akhir zaman agar tidak menyembah berhala.

1786

Ya Tuhan, aku tahu berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak manusia akibat kebodohan mereka. Karena itu, barang siapa mengikutiku dan tidak menyembah berhala-berhala tersebut, maka orang itu termasuk golonganku, dan barang siapa mendurhakaiku dan menyembah berhala-berhala itu, maka hukumlah mereka. Akan tetapi, bila Engkau ampuni mereka, maka Engkau adalah Tuhan Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang mau bertobat.

1787

Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di Mekah, lembah yang tak berpenghuni dan tidak mempunyai tanam-tanaman, di lokasi yang dekat dengan rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan, aku tempatkan mereka di sana agar mereka melaksanakan salat. Maka, aku mohon ya Allah, jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka, dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan dengan anugerah-Mu itu mereka selalu bersyukur kepada-Mu.

1788

Ya Tuhan kami, Penolong kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dalam hati kami dan apa yang kami tampakkan dalam bentuk perbuatan; dan kami yakin tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Mu, ya Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit.”

1789

Menyelingi doanya, Nabi Ibrahim memuji Allah seraya berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku nikmat yang sangat banyak dan besar di hari tua-ku berupa dua putra, Ismail dan Ishak. Sungguh, Tuhanku benar-benar Maha Mendengar dan mengabulkan doa yang dipanjatkan kepada-Nya dengan tulus.”

1790

Nabi Ibrahim melanjutkan doanya, “Ya Tuhanku Yang Maha Pemurah, jadikanlah aku dan anak cucuku sebagai orang yang secara tetap dan konsisten melaksanakan dan mendirikan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku kepada-Mu.

1791

Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan ampunilah pula semua orang yang beriman, karena kami semua kelak akan mempertanggungjawabkan segala perbuatan pada hari diadakan perhitungan di hari Mahsyar.”

1792

Usai mengisahkan doa-doa Nabi Ibrahim dalam beberapa ayat sebelumnya, pada ayat-ayat berikut Allah menegaskan betapa Dia tidak pernah lengah mengawasi perbuatan orang yang zalim dan durhaka. Dia berfirman, “Dan janganlah sekali-kali engkau atau siapa pun juga mengira bahwa Allah lengah sehingga lalai atau lupa dari menjatuhkan sanksi atas apa yang diperbuat oleh orang yang zalim. Sesungguhnya Allah hanya sedang menangguhkan hukuman yang akan dijatuhkan-Nya kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata mereka terbelalak akibat dahsyatnya hari Pembalasan itu.

1793

Pada hari itu mereka datang dengan tergesa-gesa memenuhi panggilan Allah dengan mengangkat kepalanya dan memandang dengan penuh cemas, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip karena takut dan hati mereka kosong karena tidak mampu lagi berpikir.”

1794

Dan berikanlah peringatan, wahai Nabi Muhammad, kepada semua manusia bahwa pada hari ketika azab datang kepada mereka yang durhaka, maka orang yang zalim dan durhaka itu berkata, “Ya Tuhan kami, berilah kami kesempatan untuk kembali ke dunia, walaupun hanya sebentar, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau yang dulu kami ingkari, dan kami akan mengikuti petunjuk rasul-rasul-Mu.” Kepada mereka lalu dikatakan, “Bukankah dahulu di dunia kamu dengan penuh kesombongan telah bersumpah bahwa sekali-kalikamu tidak akan merasakan ke-binasa-an?

1795

Dan padahal kamu telah tinggal dan menetap di tempat orang yang menzalimi diri sendiri ketika itu, dan kamu pun menyaksikan bekas-bekas kehancuran sebagai akibat dari kedurhakaan mereka, dan dengan demikian telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat terhadap mereka dengan menjatuhkan siksa, dan telah Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan sebagai peringatan.”

1796

Dan ingatlah, sungguh mereka telah membuat tipu daya atas Allah padahal Allah mengetahui dan akan membalas tipu daya mereka. Dan sesungguhnya tipu daya mereka sangat ringan sehingga tidak mampu untuk sekadar melenyapkan gunung-gunung yang menjadi salah satu bukti kekuasaan Allah.

1797

Maka karena itu, jangan sekali-kali kamu atau siapa pun mengira bahwa Allah mengingkari janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya dalam keberhasilan tugas yang mereka laksanakan. Sungguh, Allah Mahaperkasa dan mempunyai pembalasan. Dia akan menjatuhkan siksa bagi para pendurhaka.

1798

Siksa itu akan Allah jatuhkan pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain dan langit diganti dengan langit yang lain, dan mereka, yakni manusia, berkumpul di Padang Mahsyar untuk menghadap Allah Yang Maha Esa lagi Mahaperkasa guna mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di dunia.

1799

Pada hari itu engkau atau siapa pun akan melihat orang yang berdosa bersama-sama dengan rekan-rekan mereka, diikat dengan belenggu yang panas membara.

1800

Pakaian mereka terbuat dari cairan aspal yang mempercepat pembakaran, dan wajah mereka ditutup oleh kobaran api neraka yang menyala-nyala.

1801

Itu semua dilakukan agar Allah terbukti memberi balasan kepada setiap orang durhaka terhadap apa yang telah dia usahakan di dunia. Sungguh, Allah Mahacepat perhitungan-Nya, Mahatepat, dan Mahaadil.

1802

Al-Qur'an ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia untuk kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat; agar mereka diberi peringatan dengannya, agar mereka mengetahui bahwa Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa, dan agar orang yang berakal mengambil pelajaran dari Al-Qur'an tersebut.

1803

Alif Laam Raa. Ayat-ayat pada surah ini adalah sebagian dari ayat-ayat Kitab yang sempurna, yaitu ayat-ayat Al-Qur'an yang memberi penjelasan.

1804

Orang kafir itu suatu saat nanti setelah berada di akhirat kelak kadang-kadang menginginkan sekiranya mereka dahulu ketika di dunia menjadi orang muslim.

1805

Wahai Nabi Muhammad dan kaum muslim, apabila mereka tetap keras pada pendiriannya, biarkanlah mereka di dunia ini makan dan bersenang-senang dan terus dilalaikan oleh angan-angan kosong mereka dari beriman, mengikuti dakwahmu, dan hal-hal penting lainnya. Kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatan buruk yang pernah mereka lakukan.

1806

Dan Allah menegaskan bahwa Kami tidak membinasakan suatu negeri pun bersama dengan penduduknya, melainkan sudah ada ketentuan dan waktu yang ditetapkan bagi kebinasaan-nya.

1807

Ajal adalah ketetapan yang sudah Allah tentukan waktunya, karena itu tidak ada suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak pula dapat meminta penundaan darinya.

1808

Dan tidak hanya melakukan perbuatan buruk, orang kafir juga mengucapkan perkataan yang menyakiti Nabi Muhammad. Mereka berkata, “Wahai orang yang kepadanya diturunkan al-Qur'an, sesungguhnya engkau, wahai Muhammad, benar-benar orang gila karena mengakui apa yang kausampaikan bersumber dari Allah.

1809

Tidak hanya mengolok Nabi Muhammad, mereka juga meminta beliau mendatangkan malaikat. Mereka berkata, “Mengapa engkau tidak mendatangkan malaikat dalam bentuk aslinya kepada kami, supaya menjadi bukti kebenaran pengakuanmu sebagai rasul, agar mereka menyampaikan pesan-pesan Allah kepada kami secara langsung, atau agar mereka menyiksa kami dengan azab dari Tuhanmu, jika engkau termasuk orang yang benar?”

1810

Menjawab permintaan kaum kafir tersebut, Allah berfirman, “Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan kebenaran, yaitu sesuatu yang pasti dari Allah, seperti wahyu, azab bagi pendurhaka, dan keselamatan bagi penaat, dan mereka ketika para malaikat itu diturunkan untuk membawa azab, tidak diberikan penangguhan sedikit pun.

1811

Untuk membuktikan kebenaran pengakuan Nabi Muhammad bahwa ayat-ayat yang disampaikannya benar-benar berasal dari Allah, Dia berfirman, “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an melalui perantara Malaikat Jibril yang diragukan oleh kaum kafir itu, dan pasti Kami pula bersama Malaikat Jibril dan kaum mukmin yang selalu memelihara keaslian, kesucian, dan kekekalan-nya hingga akhir zaman.”

1812

Pendustaan yang dialami oleh Nabi Muhammad juga terjadi pada para rasul sebelumnya. Allah menyatakan, “Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum Kami mengutus engkau, wahai Nabi Muhammad. Kami telah mengutus mereka kepada umat-umat terdahulu.

1813

Dan ingatlah wahai Nabi Muhammad, setiap kali seorang rasul datang kepada mereka dengan membawa risalah dari Allah dan mengajak mereka beriman, mereka selalu memperolok-olokkannya. Karena itu, janganlah engkau berkecil hati dan bersedih menerima perlakuan buruk kaummu kepadamu, karena para rasul sebelummu juga mengalami hal demikian.

1814

Perlakuan buruk sebagian dari kaummu dan penolakan mereka kepada dakwahmu tidaklah berbeda dengan apa yang dilakukan oleh orang kafir terdahulu. Ketahuilah, wahai Nabi Muhammad bahwa demikianlah, Kami memasukkannya, yaitu olok-olok terhadap para rasul dan risalahnya, ke dalam hati orang yang berdosa, yaitu kaum kafir yang kebejatan dan dosa mereka sudah mendarah daging. Semua ayat dan risalah para rasul tidak mampu menuntun mereka menuju iman.

1815

Karena itu, mereka tidak beriman kepadanya, yaitu Al-Qur'an atau Nabi Muhammad, padahal telah berlalu sunatullah berupa kebinasaan dan kehancuran terhadap orang-orang terdahulu akibat dari perbuatan dosa dan kedurhakaan mereka.

1816

Memenuhi permintaan kaum kafir untuk mendatangkan malaikat agar dapat mereka lihat wujud aslinya dan mereka dengar pesannya tidak akan pernah membuat mereka beriman. Dan bahkan kalau Kami bukakan kepada mereka salah satu pintu langit, lalu mereka terus-menerus naik ke atasnya sehingga mereka dapat menyaksikan berbagai kebesaran dan kekuasaan Allah,

1817

Mereka tentulah tidak akan beriman, bahkan mereka akan berkata, “Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan dan ditutupi, bahkan kami adalah orang yang terkena sihir Muhammad dan apa yang kami lihat bukanlah sesuatu yang nyata.” Perkataan mereka menunjukkan betapa kuat pengingkaran mereka terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah.

1818

Begitu banyak bukti kekuasaan Allah yang dapat mereka saksikan, tetapi kaum kafir tetap tidak mau mengambil pelajaran darinya. Allah berfirman, “Dan sungguh, Kami telah menciptakan gugusan bintang di langit yang membuktikan kekuasaan Kami, dan Kami telah menjadikannya indah bagi orang yang memandang-nya.

1819

Dan selain itu, Kami menjaganya, yakni langit, dari setiap gangguan setan yang terkutuk,

1820

kecuali setan yang terus-menerus berupaya keras mencuri-curi berita yang dapat didengar dari malaikat lalu dikejar oleh semburan api yang terang.”

1821

Usai menyebut tanda kekuasaan-Nya di langit, Allah lalu beralih menyebut tanda kekuasaan-Nya di bumi. Allah menyatakan, “Dan Kami telah menghamparkan bumi sebagai pijakan bagi manusia, dan Kami pancangkan padanya gunung-gunung yang kukuh sebagai pasak bagi bumi agar tidak roboh dan berguncang sehingga manusia menjadi aman, serta Kami ciptakan dan tumbuhkan di sana segala sesuatu, seperti tumbuhan yang beragam, menurut ukuran yang seimbang dan tepat; semuanya demi kemaslahatan makhluk-Nya.

1822

Dan selain itu, Kami pun telah menjadikan padanya sumber-sumber dan sarana-sarana kehidupan untuk keperluanmu, wahai manusia, baik berupa sandang, pangan, maupun papan. Dan Kami ciptakan pula beragam makhluk-makhluk yang bukan kamu pemberi rezekinya, melainkan Kami-lah yang menanggungnya.

1823

Dan tidak ada sesuatu pun dari makhluk ciptaan Allah di langit dan bumi melainkan pada sisi Kamilah khazanahnya. Kami yang menguasai, mengatur, dan membagi rezekinya sesuai kehendak dan ketentuan Kami. Kami tidak menurunkannya kepada mereka melainkan dengan ukuran tertentu, yakni sesuai kondisi, kebutuhan, dan keadaan mereka masing-masing.

1824

Dan hal lain yang membuktikan kekuasaan Kami adalah bahwa Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan butir-butir awan dan dari hasil perkawinan itu, Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu sekalian, tumbuh-tumbuhan, dan hewan dengan air itu, dan bukanlah kamu, melainkan Kami-lah, yang menyimpan dan menguasainya.

1825

Usai menjelaskan tanda-tanda kekuasaan-Nya di langit dan bumi, Allah lalu menyatakan, “Dan ketahuilah bahwa sungguh, Kamilah yang menghidupkan apa yang ada di alam, termasuk manusia, dan kami pula yang mematikan mereka, dan Kami pula yang mewarisi apa saja yang ditinggalkan oleh makhluk-makhluk itu.

1826

Dan sungguh, Kami mengetahui orang yang terdahulu sebelum kamu, baik tentang kehidupan maupun kematian mereka, dan Kami mengetahui pula orang yang terkemudian, yaitu umat pada masa sekarang dan masa mendatang.”

1827

Dan ketahuilah wahai Nabi Muhammad, sesungguhnya Tuhanmu yang telah memberi manusia kehidupan dan berbagai kenikmatan, Dialah yang akan mematikan dan mengumpulkan mereka semua di Padang Mahsyar. Sungguh, Dia adalah Tuhan Yang Mahabijaksana dengan menempatkan sesuatu dengan tepat, Maha Mengetahui segala sesuatu, besar maupun kecil, baik yang terjadi di masa lalu, masa sekarang, maupun masa mendatang.

1828

Setelah menggambarkan nikmat-nikmat Allah di alam sekitar manusia, melalui ayat-ayat berikut Allah menjelaskan penciptaan manusia. Allah menyatakan, “Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia, yakni Adam, dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk.

1829

Dan Kami telah menciptakan jin sebelum penciptaan Adam dari api yang sangat panas.”

1830

Dan ingatlah wahai Nabi Muhammad, ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sungguh, Aku akan menciptakan seorang manusia, yakni Adam, dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk.

1831

Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadian-nya dan Aku telah meniupkan roh ciptaan-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu, wahai para malaikat, dengan sukarela sebagai tanda penghormatan kamu kepadanya dengan bersujud.”

1832

Maka dengan segera dan serta merta bersujudlah para malaikat itu semuanya secara bersama-sama dengan penuh kepatuhan dan ketaatan,

1833

kecuali Iblis; ia enggan ikut bersujud bersama-sama para malaikat yang sujud itu.

1834

Melihat keengganan dan pembangkangan Iblis untuk bersujud kepada Nabi Adam meski mendapat perintah langsung dari Allah, Dia berfirman, “Wahai Iblis, apa sebabnya kamu tidak mau ikut sujud bersama mereka, yakni para malaikat yang sujud dengan penuh kepatuhan dan ketaatan itu?”

1835

Mendapat pertanyaan demikian dari Allah, ia (Iblis) berkata dengan pongah, “Aku sekali-kali tidak akan pernah sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” Aku lebih mulia daripadanya karena Engkau telah menciptakan aku dari api. (Lihat: Surah al-A'raf/7: 12)

1836

Mendengar jawaban Iblis yang bernada angkuh, Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu keluarlah dari surga, wahai Iblis, karena sesungguhnya kamu terkutuk. Engkau tidak pantas menerima rahmat-Ku, apalagi tinggal di surga-Ku. Dan sesungguhnya kutukan itu, yakni keterjauhan engkau dari rahmat-Ku, tetap menimpamu di dunia sampai hari Kiamat.”

1837

Mendengar jawaban Iblis yang bernada angkuh, Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu keluarlah dari surga, wahai Iblis, karena sesungguhnya kamu terkutuk. Engkau tidak pantas menerima rahmat-Ku, apalagi tinggal di surga-Ku. Dan sesungguhnya kutukan itu, yakni keterjauhan engkau dari rahmat-Ku, tetap menimpamu di dunia sampai hari Kiamat.”

1838

Kutukan Allah kepada Iblis tidak membuatnya menyadari kesalahan dan kedurhakaannya, tidak pula membuatnya memohon ampun kepada Allah. Kedurhakaannya bahkan semakin menjadi. Keengganan Iblis untuk bersujud lahir dari kedengkiannya terhadap Nabi Adam. Kedengkian itu bahkan ingin dia teruskan hingga anak cucunya. Hal ini terbukti dari permintaan Iblis kepada Allah agar umurnya dipanjangkan. Ia (Iblis) berkata, “Ya Tuhanku, kalau begitu maka berilah penangguhan kepadaku, yakni berilah tenggat bagiku untuk hidup dalam waktu yang lama agar aku dapat menjerumuskan anak-cucu Adam sampai hari ketika manusia dibangkitkan dari kubur pada hari Kiamat.”

1839

Permintaan Iblis untuk dipanjangkan umurnya dikabulkan oleh Allah. Allah berfirman, “Baiklah, maka sesungguhnya kamu, wahai Iblis, termasuk yang diberi penangguhan, yakni dipanjangkan umurnya, sampai hari yang telah ditentukan, yakni tiupan pertama sangkakala sebagai tanda permulaan kiamat, dan pada saat itulah engkau harus mati dan mempertanggungjawabkan perbuatanmu.”

1840

Permintaan Iblis untuk dipanjangkan umurnya dikabulkan oleh Allah. Allah berfirman, “Baiklah, maka sesungguhnya kamu, wahai Iblis, termasuk yang diberi penangguhan, yakni dipanjangkan umurnya, sampai hari yang telah ditentukan, yakni tiupan pertama sangkakala sebagai tanda permulaan kiamat, dan pada saat itulah engkau harus mati dan mempertanggungjawabkan perbuatanmu.”

1841

Mengetahui permohonannya dikabulkan oleh Allah, ia (Iblis) berkata, “Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, yaitu mendapat kutukan dan dijauhkan dari rahmat-Mu, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka, sehingga mereka menganggap baik perbuatan-perbuatan maksiat di bumi yang memalingkan dan menjauhkan mereka dari ibadah kepada-Mu, dan aku dengan segala daya dan cara akan menyesatkan mereka semuanya dari jalan lurus yang Engkau ridai.”

1842

Iblis meneruskan perkataanya, “Aku akan berusaha menyesatkan manusia kecuali kelompok tertentu dari hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka, yakni orang-orang yang Engkau pilih dan beri taufik untuk senantiasa menaati-Mu, dan orang-orang yang disucikan dari segala kedurhakaan.

1843

Pernyataan Iblis itu dijawab oleh Allah dengan berfirman, “Ini, yakni apa yang engkau katakan, baik yang engkau kecualikan maupun yang tidak, adalah jalan yang lurus, yang merupakan jalan kebenaran dan mengarah ke-pada-Ku, yakni sesuatu ketentuan yang telah ditentukan dengan ketetapan dan kebijaksanaan-Ku.”

1844

Allah melanjutkan firman-Nya, “Sesungguhnya kamu, wahai Iblis, tidak punya kuasa atas hamba-hamba-Ku. Engkau tidak akan mampu menjerumuskan dan memalingkan mereka dari ketaatan kepada-Ku, kecuali mereka yang mengikuti godaan-mu dan enggan bertobat, yaitu orang yang sesat.”

1845

Allah telah menyiapkan neraka Jahanam bagi orang-orang yang sesat dan enggan bertobat. Allah berfirman, “Dan sungguh, Jahanam itu benar-benar tempat berkumpul dan tempat kembali yang telah dijanjikan untuk mereka semuanya, yakni para pengikut Iblis.”

1846

Allah lalu menggambarkan bahwa Jahanam yang menjadi tempat mereka dikumpulkan dan disiksa itu mempunyai tujuh pintu. Setiap pintu telah ditetapkan untuk menjadi tempat masuk dan tempat penyiksaan bagi golongan tertentu dari mereka.

1847

Usai menggambarkan siksaan dalam neraka Jahanam yang menanti orang-orang yang sesat dan enggan bertobat, dalam ayat-ayat berikut Allah menjelaskan balasan bagi hamba-hamba-Nya yang taat dan patuh. Allah menyatakan bahwa sesungguhnya orang yang bertakwa itu, yakni mereka yang mematuhi petunjuk Allah dan berserah diri kepada-Nya, berada dalam surga-surga. Mereka tinggal dan mendapat ganjaran di taman-taman yang keindahannya tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Dan di dekat kediaman mereka dijumpai mata air yang mengalir.

1848

Ketika orang-orang yang bertakwa itu hendak memasuki pintu surga, malaikat menyambut mereka, “Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera dan aman dari kekurangan, ketakutan, kesedihan, kegundahan, bahkan bencana dan malapetaka.”

1849

Allah menjelaskan dalam ayat-ayat berikut kondisi kejiwaan dan hubungan timbal-balik di antara orang-orang yang bertakwa di surga. Allah menyatakan, “Dan di surga kelak akan Kami lenyapkan segala rasa dendam, benci, dengki, dan iri yang ada dan terpendam dalam hati mereka selama di dunia. Dengan demikian, mereka merasa bersaudara dan bersahabat satu dengan lainnya dalam suasana bahagia dan gembira. Mereka duduk saling berhadapan di atas dipan-dipan yang telah disiapkan bagi mereka. (Lihat: Surah al-Waqi'ah/56: 15-23)

1850

Selain itu, mereka juga tidak merasa lelah, letih, maupun jenuh di dalamnya. Mereka tidak lagi perlu bersusah payah melakukan berbagai usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, seperti yang dulu mereka lakukan di dunia. Apa saja yang mereka butuhkan sudah tersedia di dalam surga, dan lebih dari itu, mereka pun tidak akan dikeluarkan darinya; mereka kekal dalam kenikmatan surga itu.

1851

Usai menjelaskan kedudukan dan siksa yang Allah siapkan bagi orang-orang kafir di neraka, dan ganjaran yang Dia janjikan bagi orang-orang yang bertakwa di surga, Allah lalu meminta Nabi Muhammad untuk menyampaikan kabar gembira kepada mereka semua, baik yang taat maupun yang durhaka. Allah berfirman, “Kabarkanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada hamba-hamba-Ku yang taat maupun yang bergelimang dosa dan hendak bertobat bahwa Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan katakan pula kepada orang-orang yang kafir dan para pendosa yang enggan bertobat bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.

1852

Usai menjelaskan kedudukan dan siksa yang Allah siapkan bagi orang-orang kafir di neraka, dan ganjaran yang Dia janjikan bagi orangorang yang bertakwa di surga, Allah lalu meminta Nabi Muhammad untuk menyampaikan kabar gembira kepada mereka semua, baik yang taat maupun yang durhaka. Allah berfirman, “Kabarkanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada hamba-hamba-Ku yang taat maupun yang bergelimang dosa dan hendak bertobat bahwa Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan katakan pula kepada orang-orang yang kafir dan para pendosa yang enggan bertobat bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.

1853

Pada ayat-ayat sebelumnya Allah meminta Nabi Muhammad menyampaikan berita penting terkait beberapa sifat Allah kepada yang bertakwa dan keadilan Allah kepada yang durhaka. Pada ayat-ayat berikut Allah juga meminta beliau menyampaikan kabar penting menyangkut sikap orang-orang musyrik yang menuntut turunnya malaikat kepada Nabi Ibrahim. Perintah Allah itu berbunyi, “Dan kabarkanlah pula berita penting yang lain kepada mereka tentang para malaikat yang Allah turunkan sebagai tamu Ibrahim.

1854

Kabarkanlah bagaimana ketika mereka masuk ke tempatnya, yaitu rumah Nabi Ibrahim, lalu mereka mengucapkan, ‘Salam’ kepadanya. Nabi Ibrahim pun menjawab, “Salam”. Tidak lama kemudian Nabi Ibrahim menyuguhkan daging sapi muda yang dipanggang. Tidak satu pun dari para tamu itu menjamah suguhan Nabi Ibrahim. Ini merupakan hal yang tidak wajar. Melihat keanehan itu, Dia (Ibrahim) berkata, “Kami, yakni aku dan istriku, benar-benar merasa takut kepadamu.” (Lihat: Surah Hud/11: 70)

1855

Mendengar ucapan Nabi Ibrahim, mereka, yakni para tamu itu, berkata, “Janganlah engkau merasa takut atas kedatangan kami, karena sesungguhnya kami datang untuk memberi kabar gembira kepadamu dengan kelahiran seorang anak laki-laki yang sehat, yang akan tumbuh dewasa dan menjadi orang yang pandai dan luas serta dalam pengetahuannya. Kelak engkau akan memberinya nama Ishak.” (Lihat: Surah ash-shaffat/ 37: 112)

1856

Heran dengan berita itu, dia (Ibrahim) berkata, “Wahai tamuku, benarkah kamu memberi kabar gembira kepadaku dengan kelahiran seorang anak yang telah lama aku impikan, padahal usiaku telah lanjut dan kekuatanku pun sudah melemah? Rasanya tidak mungkin lagi bagiku untuk mendapatkan anak seperti yang kamu katakan. Lalu, bagaimana kamu memberi kabar gembira tersebut; yakni bagaimana hal itu dapat terwujud?” (Lihat: Surah Hud/11: 72)

1857

Mereka menjawab untuk meyakinkan Ibrahim, “Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar. Apa yang kami sampaikan kepadamu adalah hal yang benar adanya, dan itu akan menjadi suatu kenyataan bagimu. Maka, janganlah engkau termasuk orang yang berputus asa dari nikmat dan karunia Allah.”

1858

Dia (Ibrahim) berkata menanggapi pernyataan tamunya, “Ketahuilah, tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat dan karunia Tuhannya kecuali orang yang sesat. Mereka adalah orang-orang yang menyimpang dari jalan Tuhan atau tidak menemukan jalan yang benar, dan tidak mengetahui kekuasaan Allah. Aku bukanlah orang yang demikian, karena itu aku tidak pernah berputus asa dari rahmat-Nya.”

1859

Setelah Ibrahim yakin tamu-tamunya adalah malaikat, dia berkata, “Apakah urusanmu yang penting selain membawa kabar gembira itu kepada kami, wahai para utusan Allah?”

1860

Mereka menjawab, “Selain membawa berita gembira tentang kelahiran anakmu, sesungguhnya kami juga diutus oleh Allah kepada kaum Nabi Lut yang berdosa dan durhaka. Kami diutus untuk membinasakan mereka.

1861

Allah menyatakan bahwa kami akan membinasakan kaum Nabi Lut yang berdosa, kecuali para pengikut Lut. Sesungguhnya Kami pasti menyelamatkan mereka semuanya dari kebinasaan itu, kecuali istrinya. Dia dibinaskan bersama kaum Nabi Lut lainnya. Kami telah menentukan keputusan sesuai perintah Allah kepada kami bahwa sesungguhnya dia termasuk orang yang tertinggal bersama orang kafir lainnya.”

1862

Allah menyatakan bahwa kami akan membinasakan kaum Nabi Lut yang berdosa, kecuali para pengikut Lut. Sesungguhnya Kami pasti menyelamatkan mereka semuanya dari kebinasaan itu, kecuali istrinya. Dia dibinaskan bersama kaum Nabi Lut lainnya. Kami telah menentukan keputusan sesuai perintah Allah kepada kami bahwa sesungguhnya dia termasuk orang yang tertinggal bersama orang kafir lainnya.”

1863

Usai mengisahkan dialog antara Nabi Ibrahim dengan para malaikat yang bertamu ke kediamannya, pada ayat-ayat berikut Allah mengisahkan pembinasaan kaum Nabi Lut. Allah menyatakan, “Maka ketika utusan yang sebelumnya bertamu ke rumah Nabi Ibrahim itu datang kepada para pengikut Lut, dia berkata, “Sesungguh-nya kamu, wahai para tamu, adalah orang yang tidak kami kenal.” (Lihat: Surah al-'Ankabut/29: 23)

1864

Usai mengisahkan dialog antara Nabi Ibrahim dengan para malaikat yang bertamu ke kediamannya, pada ayat-ayat berikut Allah mengisahkan pembinasaan kaum Nabi Lut. Allah menyatakan, “Maka ketika utusan yang sebelumnya bertamu ke rumah Nabi Ibrahim itu datang kepada para pengikut Lut, dia berkata, “Sesungguh-nya kamu, wahai para tamu, adalah orang yang tidak kami kenal.” (Lihat: Surah al-'Ankabut/29: 23)

1865

Menerangkan maksud kedatangan mereka, para utusan itu menjawab, “Sebenarnya Kami ini datang kepadamu tidak untuk berbuat jahat kepadamu, wahai Nabi Lut. Kami datang kemari tidak lain untuk membawa kabar buruk berupa azab pedih yang akan Allah timpakan kepada kaummu yang durhaka. Itulah azab yang selama ini selalu mereka dustakan ketika engkau menyampaikan dakwahmu kepada mereka.

1866

Dan jangalah engkau ragukan maksud kedatangan kami. Kami datang kepadamu dengan membawa kebenaran yang membuktikan kebenaran yang engkau sampaikan kepada mereka dan kesalahan mereka menolak ajakanmu untuk beriman kepada Allah. Dan sungguh, Kami adalah orang yang benar dalam ucapan dan perbuatan kami.”

1867

Pernyataan para malaikat itu mampu menenangkan hati Nabi Lut sehingga tidak lagi meragukan maksud kedatangan mereka. Dalam keadaan demikian, mereka berpesan, “Maka tinggalkanlah kaummu yang kafir, wahai Nabi Lut, dan pergilah kamu pada akhir malam, yakni menjelang Subuh, beserta keluargamu, dan ikuti serta awasi-lah mereka dengan sungguh-sungguh dari belakang, dan jangan ada di antara kamu yang menoleh ke belakang agar perjalanan kamu lancar. Dan teruskanlah perjalanan hingga kamu semua sampai ke tempat yang diperintahkan kepadamu.” (Lihat: Surah Hud/11: 81)

1868

Allah menjelaskan pembinasaan atas kaum Nabi Lut sebagai berikut. Dan telah Kami tetapkan kepadanya, yakni Nabi Lut, keputusan pembinasaan itu yang sungguh mengerikan. Kami telah memutuskan bahwa akhirnya mereka yang durhaka akan ditumpas habis pada waktu Subuh. Tidak akan ada seorang pun dari mereka yang tersisa.

1869

Usai menggambarkan peristiwa yang akan terjadi pada kaum Nabi Lut, melalui ayat-ayat berikut Allah menceritakan suasana sebelum dialog antara Nabi Lut dengan para tamunya. Kaum Nabi Lut melihat ada pria-pria tampan yang bertamu ke rumah Nabi Lut. Dan datanglah sejumlah pendurhaka dari penduduk kota itu, yakni Sodom yang menjadi tempat tinggal Nabi Lut, ke rumah Lut dengan gembira dan berduyun-duyun karena kedatangan para tamu tampan itu. Mereka datang untuk mengajak para tamu itu melakukan hubungan homoseksual.

1870

Melihat sikap dan gelagat para pendurhaka yang mendatangi rumahnya, Nabi Lut berkata, “Sesungguhnya mereka yang ada di rumahku adalah tamuku yang harus kita hormati bersama. Maka, jangan kamu mempermalukan aku dengan mengajak mereka melakukan perbuatan yang tidak senonoh.”

1871

Melanjutkan nasihatnya, Nabi Lut berpesan, “Dan bertakwalah kamu kepada Allah. Lindungi dan jagalah diri kamu dari siksa-Nya dengan menghindari perbuatan yang tidak senonoh itu. Dan janganlah sekali-kali kamu membuat aku terhina akibat sikap dan perlakukan kalian kepada mereka.”

1872

Nasihat Nabi Lut tidak membuat para pendurhaka itu mengurungkan niat. Dengan angkuh dan sombong mereka berkata, “Dan bukankah kami sejak awal telah melarangmu, wahai Lut, dari melindungi manusia; yakni para tamumu yang ingin kami ajak melakukan hubungan seksual?”

1873

Mendengar ucapan dan sikap kaumnya yang keras kepala, Nabi Lut berkata dalam rangka memberi alternatif, “Mereka itulah putri-putriku dan putri-putri kaumku yang dapat kamu nikahi, jika kamu hendak berbuat, yakni melakukan hubungan seksual. Itulah cara yang halal dan terhormat bagi kalian sesuai fitrah yang Allah tetapkan.”

1874

Sebelum melanjutkan kisah kaum Nabi Lut, Allah berfirman, “Demi umurmu, wahai Nabi Muhammad atau Nabi Nuh, sungguh mereka, yakni kaum Nabi Lut terus saja terombang-ambing dalam kemabukan sehingga tidak akan menyadari kesesatan mereka.”

1875

Dalam keadaan yang demikian itu maka mereka dibinasakan oleh Allah dengan suara keras yang mengguntur yang terjadi ketika matahari akan terbit.

1876

Seiring datangnya suara keras yang mengguntur itu maka Kami jungkir balikkan kota Sodom dan Gomorah yang menjadi tempat tinggal kaum Nabi Lut, dan selain itu, Kami juga hujani mereka secara bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang keras sehingga mereka hancur dan binasa.

1877

Sungguh, pada yang demikian itu, yaitu berita-berita dan kisah-kisah yang Allah sampaikan, benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran, keagungan, dan kekuasaan Allah bagi orang yang memperhatikan tanda-tanda yang diperlihatkan dan dihamparkan di alam semesta ini.

1878

Dan Allah pun menegaskan bahwa se-sungguh-nya kota itu, yakni Sodom dan Gomorah yang terletak di sebelah timur Laut Mati dan menjadi tempat tinggal kaum Nabi Lut, benar-benar terletak di jalan yang masih tetap dapat dilalui manusia, pun dapat disaksikan bekas-bekas kehancurannya.

1879

Sungguh, pada yang demikian itu, yaitu peristiwa-peristiwa yang digambarkan dalam kisah-kisah tentang Nabi Ibrahim dan Nabi Lut bersama kaum mereka, benar-benar terdapat tanda kekuasaan Allah bagi orang yang beriman.

1880

Setelah mengisahkan pembinasaan kaum Nabi Lut karena kedurhakaan mereka pada ayat-ayat sebelumnya, pada ayat berikut Allah menuturkan kisah kaum Nabi Syu’aib dan kebinasaan mereka. Allah berfirman, “Dan sesungguhnya penduduk Aikah itu, yakni sebuah lokasi di wilayah Madyan yang ditinggali oleh kaum Nabi Syu’aib, benar-benar kaum yang zalim. Mereka suka menyamun dan merampok orang-orang yang melewati negeri mereka serta curang dalam menakar dan menimbang.

1881

Akibat dari sikap, perbuatan, dan kezaliman mereka itu maka Kami membinasakan mereka, yakni kaum Nabi Syu’aib. Dan sesungguhnya kedua negeri itu, yakni kota Sodom yang didiami kaum Nabi Lut dan kota Aikah yang didiami kaum Nabi Syu’aib, terletak di satu jalur jalan raya yang masih biasa dilalui manusia hingga saat ini.

1882

Usai menuturkan kisah kaum Nabi Lut dan Nabi Syu’aib, Allah lalu menceritakan kisah Kaum Samud, kaum Nabi Saleh. Allah berfirman, “Dan sesungguhnya penduduk negeri Hijr, yakni kaum Samud yang mendiami suatu wilayah di Wadi al-Qura antara Madinah dengan Suriah, benar-benar telah mendustakan Nabi Saleh sebagai salah seorang dari para rasul yang Allah utus kepada mereka.

1883

Dan Kami telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami, yakni mukjizat kepada Nabi Saleh berupa unta betina yang membuktikan kerasulannya. Nabi Saleh mengingatkan kaumnya untuk tidak mengganggu apalagi menyakiti unta tersebut. Namun, mereka melanggar pesan Nabi Saleh dan menyembelih unta itu. Mukjizat itu telah mereka saksikan, tetapi mereka selalu berpaling darinya dengan selalu abai.

1884

Dan mereka, yakni kaum Samud, memahat gunung-gunung batu untuk dijadikan rumah-rumah yang kokoh sebagai tempat tinggal. Rumah-rumah itu mereka diami dengan rasa aman dari segala gangguan.

1885

Keberpalingan mereka dari Allah dan kedurhakaan kepada-Nya kemudian membuat Allah murka. Mereka lalu dibinasakan oleh Allah pada hari keempat dari tenggat yang telah Nabi Saleh berikan kepada mereka untuk berpikir, dengan suatu azab berupa suara keras yang mengguntur pada pagi hari. Suara itu memicu gempa dahsyat yang membuat mereka terkubur dalam rumah-rumah mereka yang dipahat pada gunung-gunung batu itu.

1886

Azab itu datang dengan begitu dahsyat, sehingga tidak berguna lagi bagi mereka apa yang telah mereka usahakan. Mereka mengira bahwa rumah-rumah yang mereka pahat pada sisi tebing gunung yang kukuh itu akan menyelamatkan mereka, namun ternyata semua itu tidak mampu melindungi mereka dari azab Allah.”

1887

Usai menceritakan kisah beberapa kaum yang durhaka kepada para rasul, melalui ayat ini Allah kembali menegaskan tentang penciptaan langit dan bumi. Allah menyatakan, “Dan Kami tidak menciptakan langit dengan aneka bintang dan planet yang menghiasinya dan tidak pula kami ciptakan bumi dengan aneka makhluk di permukaannya maupun di perutnya, serta apa yang ada di antara keduanya, yakni antara langit dan bumi, baik yang tampak maupun yang tidak tampak, yang diketahui maupun tidak diketahui oleh manusia, melainkan dengan kebenaran. Kami ciptakan itu semua sebagai bukti-bukti kekuasaan Kami agar manusia mau beriman. Dan sungguh, Kiamat yang menjadi saat ketika semua manusia dimintai pertanggungjawaban atas amalnya, pasti akan datang. Tidak ada keraguan sedikit pun tentangnya. Maka maafkanlah kaummu yang enggan beriman, wahai Nabi Muhammad, atas kecaman, gangguan, dan pendustaan mereka kepadamu. Maafkanlah mereka dengan cara yang baik.”

1888

Sungguh, Tuhan yang selalu memeliharamu dan membimbing-mu, wahai Nabi Muhammad, Dia-lah Tuhan Yang Maha Pencipta. Dia-lah pencipta segala sesuatu di alam raya ini. Dia juga Maha mengetahui segala sifat, ciri, dan keadaan makhluk-makhluk ciptaan-Nya.

1889

Setelah pada ayat-ayat sebelumnya Allah mengisahkan hinaan kaum pendurhaka kepada para rasul Allah dan siksaan yang ditimpakanNya kepada mereka, dalam ayat ini Allah menjelaskan anugerah yang diberikan-Nya kepada Nabi Muhammad. Allah berfirman, “Dan sungguh, Kami telah memberikan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dalam salat, yaitu Surah al-Fatihah dan ayat-ayat lain dari Al-Qur'an yang agung.”

1890

Anugerah Allah kepada Nabi Muhammad dan kaum mukmin berupa Surah al-Fatihah jauh lebih berharga daripada kenikmatan duniawi yang Allah berikan kepada kaum kafir. Allah mengingatkan Nabi Muhammad akan hal tersebut dengan firman-Nya, “Wahai Nabi Muhammad, jangan sekali-kali engkau tujukan pandanganmu sehingga tergiur kepada kenikmatan hidup dan kemewahan duniawi yang fana dan sesaat yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka, yakni kaum kafir, dan jangan pula engkau bersedih hati terhadap mereka karena keengganan mereka menerima dakwahmu menuju iman. Dan berendah hatilah engkau terhadap orang-orang yang beriman serta jagalah hubungan baikmu dengan mereka.

1891

Dan katakanlah kepada orang kafir, wahai Nabi Muhammad, ‘Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang jelas kepada kalian tentang hukuman atas keingkaran kalian.’”

1892

Memperingatkan kaum kafir Mekah tentang datangnya azab akibat penolakan mereka terhadap dakwah Nabi Muhammad, Allah berfirman, “Sebagaimana Kami telah memberi kamu peringatan, sesungguhnya Kami telah menurunkan azab kepada orang yang memilah-milah Kitab Allah dan menyifatinya dengan berbagai macam sifat yang batil, yaitu orang-orang yang telah menjadikan Al-Qur’an itu terbagi-bagi ke dalam berbagai macam penamaan, seperti sihir, syair, tenung, atau lainnya, dan dengan berbagai sikap; sebagiannya mereka benarkan dan sebagian yang lain mereka ingkari.

1893

Memperingatkan kaum kafir Mekah tentang datangnya azab akibat penolakan mereka terhadap dakwah Nabi Muhammad, Allah berfirman, “Sebagaimana Kami telah memberi kamu peringatan, sesungguhnya Kami telah menurunkan azab kepada orang yang memilah-milah Kitab Allah dan menyifatinya dengan berbagai macam sifat yang batil, yaitu orang-orang yang telah menjadikan Al-Qur’an itu terbagi-bagi ke dalam berbagai macam penamaan, seperti sihir, syair, tenung, atau lainnya, dan dengan berbagai sikap; sebagiannya mereka benarkan dan sebagian yang lain mereka ingkari.

1894

Atas perbuatan kaum kafir yang demikian, Allah pun bersumpah, Maka demi Tuhanmu, wahai Nabi Muhammad, Kami pasti akan menanyai dan meminta pertanggungjawaban kepada mereka semua di akhirat kelak tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu di dunia.

1895

Atas perbuatan kaum kafir yang demikian, Allah pun bersumpah, Maka demi Tuhanmu, wahai Nabi Muhammad, Kami pasti akan menanyai dan meminta pertanggungjawaban kepada mereka semua di akhirat kelak tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu di dunia.

1896

Wahai Nabi Muhammad, jangan kaupedulikan sikap dan tindakan kaum kafir itu terhadap Al-Qur’an. Maka sampaikanlah saja kepada mereka secara terang-terangan dan sungguh-sungguh segala apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu dan berpalinglah dari orang yang musyrik. Jangan kauhiraukan gangguan mereka dan teruslah berdakwah menyampaikan pesan-pesan Allah karena Dia akan selalu melindungimu.

1897

Meskipun kaum kafir berusaha sekuat tenaga mengganggu dan menghalangimu dari menyampaikan dakwah, sesungguhnya Kami, yakni Allah, malaikat, dan orang yang dikehendaki-Nya akan selalu memelihara engkau, wahai Nabi Muhammad, dari gangguan dan kejahatan orang yang memperolok-olokkan engkau dan risalah yang kausampaikan.

1898

Mereka yang memperolok-olokkanmu tidak lain hanyalah orang yang menganggap adanya tuhan selain Allah. Anggapan mereka ini merupakan kesalahan besar. Karena itu, mereka kelak akan mengetahui akibat yang sangat pedih dari kedurhakaan dan kesyirikan mereka.”

1899

Kembali mengingatkan Nabi Muhammad, Allah berfirman, “Dan sungguh, Kami mengetahui bahwa engkau memiliki budi pekerti luhur dan toleransi yang tinggi dalam menghadapi gangguan mereka, tetapi engkau merasa sedih sehingga dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan kepadamu berupa pendustaan, hinaan, dan olok-olok mereka.

1900

Karena itu, maka janganlah kaupedulikan ucapan mereka betapapun menyakitkan hatimu, tetapi bertasbihlah kepada Allah dengan menyucikan-Nya dari segala kesyirikan dan kekurangan disertai dengan memuji Tuhanmu yang selalu mengawasi dan melindungimu dari gangguan kaum kafir serta membimbingmu ke jalan kebenaran, dan jadilah engkau di antara orang yang bersujud, yakni taat, tekun, dan patuh kepada Allah, seperti yang telah kaulakukan selama ini.

1901

Dan bersama dengan itu sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan dan menghidupkanmu, dan serahkanlah dirimu sepenuhnya kepadaNya sampai yakin, yaitu ajal, datang kepadamu. Dengan melakukan hal itu maka beban perasaan yang kaupikul akibat ucapan, sikap, dan tingkah laku kaum kafir akan terasa ringan dan jiwamu pun akan merasa tenteram.”

1902

Allah menegaskan bahwa ketetapan Allah, yaitu hari kiamat dan masa ketika para pendurhaka akan menerima azab, pasti datang, maka janganlah kamu, wahai para pendurhaka, meminta agar dipercepat kedatangan-nya. Mahasuci Allah dari segala aib, kesyirikan, dan kekurangan, dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka sembah, berupa berhala atau apa pun juga yang mereka persekutukan dengan Dia.

1903

Menjelaskan kesempurnaan ketetapan dan penciptaan-Nya, Allah berfirman, “Dia menurunkan para malaikat, yakni Malaikat Jibril, membawa wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki untuk diberi wahyu di antara hamba-hamba-Nya yang taat dan suci jiwanya. Inti wahyu itu ialah pesan yang berisi, “Peringatkanlah oleh kalian, wahai hamba-hamba yang Aku beri wahyu, bahwa tidak ada tuhan, penguasa alam raya, pencipta langit dan bumi yang berhak disembah selain Aku Yang Mahaesa dan Mahakuasa, tidak ada sekutu bagi-Ku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku. Berimanlah kepada-Ku, laksanakanlah semua perintah-Ku, dan tinggalkanlah segala laranganKu.” (Lihat: Surah Gafir/40: 15 dan asy-Syura/42: 52)

1904

Allah mengingatkan manusia bahwa Dia adalah Tuhan yang telah menciptakan langit tempat kalian berteduh bersama benda-benda yang menghiasinya, dan menciptakan bumi tempat kalian berpijak bersama apa saja yang terhampar di atasnya dan terkandung di dalamnya. Semua itu Allah ciptakan dengan kebenaran, yaitu sesuai dengan hikmah dan kebijaksanaan-Nya. Mahatinggi Allah dalam segala hal, sifat, dan perbuatan-Nya, dari apa yang mereka persekutukan dengan-Nya berupa berhala-berhala itu.

1905

Dia Yang Mahaesa dan Mahakuasa itu juga telah menciptakan manusia dari setetes mani yang secara lahiriah tampak remeh, tidak berarti, dan tidak berdaya, ternyata dia berubah menjadi manusia yang kuat dan tangguh, bahkan dia berubah menjadi pembantah yang nyata tentang Tuhan dan hakikat dirinya.

1906

Dan tidak saja menciptakan langit, bumi, dan manusia, hewan ternak juga telah diciptakan-Nya, untuk kamu padanya ada bulu dan kulit yang dapat kamu jadikan pakaian yang menghangatkan badan kamu dan berbagai manfaat lain yang dapat kamu ambil dalam kehidupan kamu, dan sebagian dari-nya juga dapat kamu makan.

1907

Dan selain manfaat-manfaat tersebut kamu juga dapat memperoleh keindahan padanya, yakni pada hewan ternak itu, ketika kamu membawanya kembali ke kandang pada sore hari dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan pada pagi hari.

1908

Dan kamu pun bisa memperoleh manfaat lain dari hewan ternak itu karena ia sanggup mengangkut beban-bebanmu yang berat dan tidak mampu kamu pikul sendiri ke suatu negeri nun jauh yang kamu tidak sanggup mencapainya, kecuali dengan susah payah. Sungguh, Tuhanmu yang telah menciptakan hewan ternak itu dan menyediakan berbagai manfaat darinya adalah Tuhan Yang Maha Pengasih kepada hamba yang taat dan mendekatkan diri kepada-Nya, Maha Penyayang kepada semua makhluk-Nya.

1909

Dan Dia telah pula menciptakan untuk kalian kuda, bagal (yaitu binatang hasil perkawinan antara kuda dengan keledai), dan keledai. Itu semua diciptakan Allah untuk kamu tunggangi dan menjadi perhiasan. Allah menciptakan untuk kalian apa yang kamu ketahui dan apa yang tidak kamu ketahui pada saat ini namun kelak akan kamu ketahui manfaat dan kegunaannya.

1910

Usai menjelaskan tanda-tanda yang menunjukkan betapa Dia Maha Pencipta dan Mahakuasa, Allah lalu beralih menjelaskan bahwa Dia juga Maha Memberi Petunjuk ke jalan yang benar. Karena itu, Dialah yang patut disembah, dan menjadi hak bagi Allah Yang Maha Mengetahui dan Memberi Petunjuk untuk menerangkan jalan yang lurus, yakni keimanan yang harus diikuti oleh manusia untuk membawa mereka menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dan menjadi hak Allah pula untuk menerangkan bahwa di antaranya ada jalan yang menyimpang, berkelok, dan berliku, yakni kekufuran, yang harus dijauhi karena menjerumuskan manusia ke jurang kesengsaraan di dunia dan akhirat. Dan jika Dia menghendaki untuk menjadikan semua manusia menempuh jalan yang lurus, maka tidak ada halangan bagi-Nya untuk melakukan hal itu karena Allah Mahakuasa, dan dalam keadaan demikian tentu Dia memberi petunjuk kamu semua ke jalan yang lurus tersebut.

1911

Ayat-ayat berikut menjelaskan berbagai nikmat yang Allah anugerahkan kepada manusia. Dialah yang telah menurunkan air hujan dari arah langit untuk kamu manfaatkan guna memenuhi kebutuhan kamu. Sebagiannya menjadi minuman bagi kamu dan binatang-binatang peliharaanmu, dan sebagiannya yang lain dapat kamu gunakan untuk menyirami tumbuhan, yang padanya, yaitu pada tumbuhan hijau itu, kamu menggembalakan ternakmu sehingga mereka dapat makan dan menghasilkan produk yang kamu butuhkan, seperti susu, daging, dan bulu.

1912

Dengan air hujan itu pula Dia menumbuhkan untuk kamu beragam tanam-tanaman yang dapat kamu manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kamu. Dengan air hujan itu pula Dia menumbuhkan pohon-pohon penghasil buah, seperti zaitun, kurma, anggur, dan segala macam buah-buahan dari pohon-pohon yang tidak disebutkan. Sungguh, pada yang demikian itu, yakni turunnya hujan dan kenikmatan yang ditimbulkannya, benar-benar terdapat tanda yang nyata mengenai kebesaran, keagungan, dan kekuasaan Allah bagi orang yang berpikir. (Lihat: Surah ar-Ra'd/13: 4).

1913

Dia pula yang telah menundukkan malam sehingga menjadi gelap agar kamu dapat beristirahat, dan menundukkan siang sehingga menjadi terang agar kamu dapat berkarya. Allah pula yang telah menundukkan matahari yang menghangatkan dan menyinari bumi, dan menundukkan bulan untukmu agar dapat kamu jadikan pedoman penanggalan dan perhitungan. Dan bintang-bintang di langit dikendalikan dengan perintahNya untuk kemaslahatan kamu. Sungguh, pada yang demikian itu, yaitu penundukan dan pengendalian tersebut, benar-benar terdapat tanda-tanda yang nyata tentang keesaan dan kekuasaan Allah bagi orang yang mengerti.

1914

Dan Allah pula yang menundukkan apa yang Dia ciptakan untukmu di bumi ini, seperti binatang dan tumbuhan, dengan berbagai jenis dan macam warna serta bentuk-nya. Sungguh, pada yang demikian itu, yaitu pengembangbiakan binatang dan tumbuhan ke dalam berbagai warna, bentuk, dan macamnya itu, benar-benar terdapat tanda keesaan dan kekuasaan Allah bagi kaum yang mau mengambil pelajaran.

1915

Dan Dia-lah yang menundukkan untukmu lautan yang terhampar luas dan menjadikannya tempat tinggal bagi binatang-binatang laut dan tumbuh kembang aneka perhiasan. Hal ini dimaksudkan agar kamu dapat menangkap ikan-ikannya dan memakan daging yang segar darinya, dan dari lautan itu pula kamu dapat mengeluarkan benda-benda yang bernilai tinggi, seperti mutiara, permata, dan semacamnya untuk menjadi perhiasan yang kamu pakai. Di samping itu, kamu juga melihat perahu pembawa barang-barang berat dan bahan-bahan makanan dapat berlayar padanya dengan mudah atas izin Allah. Dan Dia menundukkan laut agar kamu dapat memanfaatkannya dan mencari rezeki dari sebagian karunia-Nya yang terdapat di sana, dan agar kamu selalu bersyukur atas nikmat-nikmat yang dianugerahkan-Nya kepada kamu serta memanfaatkannya sesuai tujuan penciptaannya.

1916

Dan Dia Yang Mahakuasa itu pula yang telah menancapkan gunung dengan kukuh dan kuat di bumi tempat kamu tinggal agar bumi itu tidak goncang bersama kamu. Dan Dia pula yang menciptakan sungai-sungai yang mengalirkan air untuk dimanfaatkan oleh makhluk hidup, dan di atas bumi itu pula Allah menciptakan jalan-jalan yang terbentang agar kamu mendapat petunjuk, baik menuju arah yang benar maupun menuju pengakuan atas keesaan Allah.

1917

Dan Allah juga menciptakan tanda-tanda, yaitu penunjuk-penunjuk jalan, agar manusia dapat mencapai tujuannya dengan benar. Dan dengan bintang-bintang yang bertaburan dan gemerlapan di langit mereka, yakni para penghuni bumi tidak terkecuali kaum musyrik, mendapat petunjuk menuju arah yang benar.

1918

Usai menyebut berbagai nikmat dan bukti kekuasaan-Nya di alam semesta, Allah lalu menanyai manusia, “Maka, wahai kaum kafir, apakah Allah yang menciptakan semua itu dengan kekuasaan-Nya sama keadaan dan kedudukannya dengan sesembahanmu yang tidak dapat menciptakan apa pun? Tentu tidak sama! Mengapa kamu tidak mau mengambil pelajaran dari apa yang kamu saksikan di alam raya ini?

1919

Begitu banyak nikmat dan karunia yang Allah anugerahkan kepada kalian, baik di langit, darat, air, maupun dalam diri manusia; semua demi kemaslahatan dan kebaikan manusia. Dan jika kamu, wahai manusia, berkumpul dan bersama-sama memakai alat-alat tercanggih sekalipun untuk menghitung nikmat Allah kepada kalian, niscaya kamu sam-pai kapan pun tidak akan mampu menghitung jumlah-nya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun atas kesalahan-kesalahanmu, Maha Penyayang kepadamu sehingga Dia tidak memutus nikmat-Nya kepadamu meski kamu mendurhakai dan mengingkari-Nya.

1920

Dan tidak saja Mahakuasa dan Maha Pencipta, ketahuilah wahai manusia bahwa Allah mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan sembunyikan dalam hatimu, dan Dia mengetahui pula apa yang kamu lahirkan dan nyatakan dalam bentuk ucapan dan tindakan. Tidak satu hal pun yang dapat kamu sembunyikan dari Allah.

1921

Dan berhala-berhala yang mereka seru, sembah, dan mintai pertolongan selain Allah itu tidak akan dapat membuat dan menciptakan sesuatu apa pun untuk mereka, sedang berhala-berhala itu dibuat oleh orang, bahkan tidak jarang oleh penyembahnya sendiri.

1922

Berhala-berhala itu hanyalah benda mati, tidak hidup. Mereka tidak dapat mengetahui, merasa, tumbuh, bahkan untuk sekadar bergeser sendiri. Dan berhala-berhala itu juga tidak dapat mengetahui sedikit pun kapankah penyembahnya akan dibangkitkan.

1923

Setelah menjabarkan bukti-bukti keesaan dan kekuasaan-Nya di langit dan bumi, Allah lalu menegaskan pada ayat ini bahwa Tuhan yang seharusnya kamu sembah adalah Tuhan Yang Maha Esa dalam zat, sifat, dan perbuatan-Nya. Jika demikian maka tidak ada alasan bagi orang yang menyaksikan bukti-bukti tersebut untuk tidak beriman kepada Allah dan hari akhirat. Hati mereka yang tidak beriman mengingkari hakikat-hakikat kebenaran tentang keesaan Allah, dan mereka adalah orang yang sangat sombong karena mendustakan risalah Nabi Muhammad.

1924

Tidak diragukan lagi bahwa Allah Yang Maha Esa mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan sembunyikan dalam hati berupa kebohongan, dan apa yang mereka lahirkan dalam bentuk sikap dan perbuatan. Sesungguhnya Dia Yang Maha Pengasih dan Penyayang tidak menyukai orang yang sombong dan tidak menganugerahkan ganjaran kepada orang yang congkak dalam ucapan dan tingkah laku mereka.

1925

Kesombongan mereka terbukti dengan penolakan mereka terhadap Al-Qur’an. Dan hal ini terbukti apabila dikatakan kepada mereka oleh Nabi Muhammad atau siapa pun, “Apakah yang telah diturunkan Tuhanmu yang telah menganugerahkan nikmat dan kebaikan-Nya untuk kemaslahatan kamu?” Dengan penuh kesombongan dan keangkuhan mereka menjawab, “Allah tidak menurunkan apa pun. Apa yang disampaikan oleh Muhammad hanyalah dongeng-dongeng orang dahulu.”

1926

Pengingkaran mereka terhadap Al-Qur’an menyebabkan mereka sesat dan kafir, sehingga pada hari Kiamat mereka akan memikul dosa-dosanya sendiri secara sempurna tanpa dikurangi, diampuni, maupun diringankan sedikit pun, dan mereka bahkan memikul sebagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun bahwa mereka telah disesatkan. Ingatlah, alangkah buruknya dosa yang mereka pikul itu karena tidak akan ada pengurangan dan pengampunan atasnya.

1927

Setelah membincang kesesatan kaum musyrik dan upaya mereka menyesatkan orang lain, Allah lalu mengancam mereka dengan hukuman dan azab yang pedih. Allah menegaskan bahwa sungguh, orang-orang yang kafir dan ingkar sebelum mereka telah mengadakan tipu daya untuk mengingkari dan menentang ajaran Allah, maka sebab perbuatan mereka itu Allah menghancurkan rumah-rumah mereka mulai dari pondasinya, lalu atap rumah-rumah itu jatuh menimpa mereka dari atas dan membuat mereka tertimbun, dan siksa itu datang kepada mereka secara tiba-tiba dari arah yang tidak mereka sadari, padahal mereka yakin rumah-rumah mereka begitu kuat dan dapat melindungi mereka dari ancaman apa pun.

1928

Tidak saja di dunia, azab dan hukuman bagi orang kafir dan durhaka juga diikuti oleh azab yang lebih pedih lagi di akhirat. Allah menjelaskan, “Kemudian Allah menghinakan mereka pada hari Kiamat dengan siksaan yang pedih di neraka Jahanam, dan ketika itu Allah berfirman, ‘Di manakah sesembahan yang kamu jadikan sekutu-sekutu-Ku itu yang karena membelanya kamu selalu memusuhi mereka, yakni para nabi yang Aku utus kepada kamu dan kaum mukmin?’ Orang-orang yang diberi ilmu, yakni para malaikat, nabi, dan kaum mukmin dengan tegas berkata, “Sesungguhnya kehinaan dan azab pada hari kiamat ini ditimpakan kepada orang yang kafir dan menentang ajaran Allah.”

1929

Orang kafir yang mendapat kehinaan dan azab itu adalah orang yang pada saat dicabut nyawanya oleh para malaikat tetap dalam keadaan zalim kepada diri sendiri, lalu mereka menyerahkan diri kepada malaikat maut dalam keadaan tidak berdaya seraya membela diri, “Kami tidak pernah mengerjakan sesuatu kejahatan pun.” Malaikat menjawab, “Pernah! Apa yang kamu katakan adalah dusta belaka. Kamu tidak dapat berbohong dan membela diri karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa, yaitu kejahatan dan dosa, yang telah kamu kerjakan.”

1930

Maka malaikat berkata kepada mereka, “Wahai orang kafir, masukilah pintu-pintu neraka Jahanam yang telah dijanjikan dan disiapkan sebagai tempat kembalimu beserta siksa yang amat pedih di dalamnya. Kamu tinggal dengan kekal di dalamnya. Pasti, neraka Jahanam itu adalah seburuk-buruk tempat orang yang menyombongkan diri.

1931

Usai menyebut hukuman dan azab di dunia dan akhirat bagi orang kafir, Allah melalui ayat-ayat berikut menjelaskan pahala bagi orang yang bertakwa, baik di dunia maupun akhirat. Allah berfirman, ‘Dan kemudian dikatakan oleh para malaikat kepada orang yang bertakwa yang selalu taat dan patuh kepada Allah, “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu kepada kamu?” Mereka menjawab, “Tuhan kami telah menurunkan kebaikan.” Bagi orang yang berbuat baik dengan didasari iman dan takwa pada masa hidup mereka di dunia ini pasti mendapat balasan yang baik. Dan sesungguhnya balasan yang baik di dunia itu belumlah seberapa karena balasan di negeri akhirat pasti lebih baik. Dan itulah sebaik-baik tempat tinggal bagi orang yang bertakwa. Mereka kekal di dalamnya.”

1932

Ganjaran di negeri akhirat itu di antaranya berupa surga-surga ‘Adn yang mereka masuki, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Di dalam surga-surga itu mereka mendapat segala apa yang diinginkan. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang yang bertakwa dengan sepenuh hati.

1933

Mereka yang mendapat anugerah dari Allah berupa surga-surga adalah orang yang diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat baik. Di akhirat mereka, yakni para malaikat, mengatakan kepada mereka, “Salamun ‘alaikum; keselamatan, kesejahteraan, dan kedamaian bagi kalian! Masuklah ke dalam surga yang telah Allah siapkan untuk kamu karena apa yang telah kamu kerjakan berupa amal-amal baik di dunia.”

1934

Setelah membandingkan azab bagi orang kafir dengan balasan pahala bagi orang yang bertakwa, Allah lalu menyusulinya dengan kembali membicarakan keadaan orang-orang kafir. Allah berfirman, “Tidak ada yang ditunggu oleh mereka, yakni orang kafir, selain datangnya para malaikat yang membawa azab kepada mereka atau mencabut nyawa mereka, atau datangnya perintah, ketentuan, dan ketetapan Tuhanmu kepada mereka, wahai Nabi Muhammad. Sama halnya dengan perlakuan buruk kaum musyrik kepadamu, demikianlah pula yang telah diperbuat oleh orang-orang kafir sebelum mereka kepada rasul mereka. Allah tidak menzalimi mereka karena Allah telah menjelaskan kepada mereka petunjuk menuju jalan kebaikan, justru merekalah yang selalu menzalimi diri mereka sendiri karena enggan menerima petunjuk itu.

1935

Karena keengganan mereka itulah maka wajar bila mereka ditimpa azab sebagai balasan atas perbuatan mereka dan diliputi oleh azab yang tidak mungkin mereka hindari sebagai akibat dari apa yang dulu selalu mereka perolok-olokkan.

1936

Dan betapa buruk ucapan orang musyrik itu. Mereka berkata, “Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak akan menyembah sesuatu apa pun selain Dia. Baik kami maupun bapak-bapak kami tidak akan melakukan hal itu jika memang Allah menghendakinya. Dan jika Allah menghendaki, tidak pula kami akan mengharamkan sesuatu pun yang telah dihalalkan oleh-Nya tanpa izin dan kehendak-Nya.” Ucapan, sikap, dan perbuatan kaum musyrik itu bukanlah hal baru, karena demikian pula-lah yang telah diperbuat oleh orang kafir sebelum mereka. Mereka selalu mencari-cari alasan untuk menolak tuntunan Allah yang disampaikan oleh para rasul. Bukankah kewajiban para rasul itu hanya menyampaikan amanat dan tuntunan Allah dengan jelas kepada kaumnya?

1937

Allah menegaskan bahwa Dia selalu mengirim utusan kepada setiap kaum untuk menjelaskan kebenaran. Allah berfirman, “Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat sebelum kamu, wahai Nabi Muhammad, untuk menuntun dan menyeru kaum masing-masing, ‘Sembahlah Allah dengan penuh taat dan patuh dan jangan kamu menyekutukan-Nya dengan apa pun. Jauhilah tagut, yakni perbuatan maksiat yang melampaui batas, sesuatu atau benda yang dijadikan sembahan, dan apa saja yang memalingkan kamu dari kebenaran.’ Kemudian di antara mereka yang menerima pesan itu ada yang diberi petunjuk oleh Allah sehingga mereka beriman dan taat, dan ada pula yang keras kepala dan tetap dalam kesesatan karena keingkaran dan kesombongan mereka. Maka untuk membuktikan apa yang telah Allah timpakan kepada mereka, berjalanlah kamu di bumi, wahai umat Nabi Muhammad, dan perhatikanlah sekelilingmu serta renungkanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan para rasul itu.”

1938

Nabi Muhammad sangat berharap kaum kafir mendapat petunjuk. Allah lalu menegaskan, “Jika engkau berusaha sekuat tenaga dan sangat mengharapkan agar mereka mendapat petunjuk, maka itu tidak akan berhasil karena sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya, yakni dibiarkan sesat karena lebih memilih jalan kesesatan itu, dan mereka tidak mempunyai penolong yang dapat menyelamatkan mereka.” (Lihat: Surah al-Qashash/28: 56)

1939

Bukti-bukti keesaan Allah yang telah disaksikan oleh orang kafir tidak membuat mereka beriman kepada Allah dan hari kebangkitan. Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpah yang sungguh-sungguh, “Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati.” Tidak demikian halnya! Allah pasti akan membangkitkannya sebagai suatu janji yang benar dari-Nya. Dia pasti akan menepatinya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

1940

Kedatangan hari kebangkitan dimaksudkan agar Dia menjelaskan kepada mereka, yakni manusia, apa yang mereka perselisihkan itu, tentang berbagai hal, seperti keesaan Allah dan datangnya hari akhir, dan agar orang kafir itu mengetahui bahwa mereka adalah orang yang berdusta akibat mengingkari tuntunan Allah yang disampaikan oleh para rasul.

1941

Tidak sulit bagi Allah untuk melakukan apa saja yang dikehendakiNya, tidak terkecuali membangkitkan manusia pada hari Kiamat. Allah menyatakan, “Sesungguhnya firman Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya terjadi, Kami hanya mengatakan kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu sesuai kehendak dan sunah Kami. Semudah itulah Kami mewujudkan apa yang Kami kehendaki.

1942

Usai berbicara tentang pengingkaran kaum musyrik Mekah dan kezaliman mereka kepada Nabi Muhammad dan kaum muslim, Allah lalu beralih menjelaskan ketentuan hijrah dan pahala bagi orang yang berhijrah, “Dan orang yang berhijrah meninggalkan kerabat dan kampung halamannya karena mengikuti perintah Allah setelah mereka dizalimi, pasti Kami akan memberikan tempat, suasana, dan ganjaran yang baik kepada mereka di dunia. Dan pahala yang Kami berikan kepada mereka di akhirat kelak pasti lebih besar dan baik. Sekiranya mereka, orang kafir, mengetahui betapa besar pahala yang Kami berikan kepada orang yang beriman dan berhijrah, niscaya mereka beriman dan berhijrah.

1943

Pahala yang besar dan baik itu hanya diperoleh oleh orang yang sabar dalam melaksanakan tuntunan Allah dan menghadapi berbagai cobaan, dan orang yang hanya kepada Tuhan Yang Mahakuasa dan Maha Mengatur mereka bertawakal serta menyerahkan urusan mereka setelah berupaya mewujudkannya sekuat kemampuan.

1944

Pengutusan para nabi dan rasul adalah sesuatu yang hak dan benar adanya. Dan Kami tidak mengutus kepada umat manusia sebelum engkau, wahai Muhammad, melainkan orang laki-laki terpilih yang memiliki keistimewaan dan ketokohan dari kalangan manusia, bukan malaikat, yang Kami beri wahyu kepada mereka melalui utusan Kami, Jibril agar disampaikannya kepada umat mereka; maka bertanyalah, wahai orang yang meragukan keesaan Allah dan tidak mengetahui tuntunan-Nya, kepada orang yang mempunyai pengetahuan tentang nabi dan kitab-kitab Allah, jika kamu tidak mengetahui. (Lihat: Surah al-Anbiya/21: 7-8 dan al-Jinn/72: 6)

1945

Para rasul itu kami utus dengan membawa keterangan-keterangan berupa mukjizat yang membuktikan kenabian dan kerasulan mereka. Dan sebagian dari mereka membawa kitab-kitab yang berisi hukum, nasihat, dan aturan yang menjadi pedoman bagi kehidupan kaumnya. Dan Kami turunkan az-zikr, yakni Al-Qur’an, kepadamu, wahai Nabi Muhammad, agar engkau menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka berupa tuntunan dan petunjuk dalam kitab tersebut agar mereka tahu dan mengikuti jalan yang benar dan agar mereka memikirkan hal-hal yang menjadi pelajaran untuk kemaslahatan mereka di dunia dan akhirat.

1946

Kaum musyrik Mekah menganggap Al-Qur'an tidak lebih dari sekadar sebagai syair yang digubah oleh Nabi Muhammad, maka apakah orang yang membuat tipu daya yang jahat seperti itu dan tidak beriman kepada Nabi Muhammad dan Al-Qur’an merasa aman dari bencana akibat perbuatan mereka berupa dibenamkannya bumi oleh Allah bersama mereka, sehingga mereka tertimbun hidup-hidup di perut bumi? Atau-kah mereka merasa aman dari datangnya siksa secara tiba-tiba kepada mereka dari arah yang tidak mereka sadari pada saat mereka tinggal di rumah?

1947

Atau-kah mereka merasa aman apabila Allah mengazab mereka dengan siksa yang tidak mereka sangka pada waktu mereka dalam perjalanan meninggalkan rumah? Jika Allah menghendaki niscaya azab itu akan menimpa mereka sehingga mereka tidak akan berdaya menolak-nya dengan cara apa pun.

1948

Atau-kah mereka merasa aman jika Allah mengazab mereka dengan azab yang diturunkan secara berangsur-angsur sampai mereka binasa? Maka Allah tidak segera menurunkan azab-azab itu guna memberi mereka kesempatan untuk sadar dan bertobat, karena sungguh, Tuhanmu Yang Mahakuasa atas segala sesuatu adalah Maha Pengasih, Maha Penyayang.

1949

Dan kaum musyrik tetap mengingkari kerasulan Nabi Muhammad dan menolak ayat-ayat yang beliau sampaikan, meski mereka telah menyaksikan bukti-bukti kekuasaan Allah. Apakah mereka tidak memperhatikan suatu benda yang diciptakan Allah, baik yang besar maupun kecil, yang bergerak maupun diam, yang hidup maupun mati; bayang-bayangnya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri, semua dalam keadaan sujud dan tunduk kepada Allah. Mereka patuh terhadap hukum-hukum alam yang telah ditetapkan-Nya, dan mereka bersikap rendah hati menerima ketetapan itu. Tidakkah mereka memperhatikan sehingga mereka sadar dan mau beriman kepada Nabi Muhammad?

1950

Dan tidakkah mereka memperhatikan pula bahwa segala apa yang ada di langit dan di bumi hanya bersujud kepada Allah? Yaitu semua makhluk yang hidup dan bergerak di bumi ini, dan demikian juga para malaikat, dan mereka (malaikat) tidak pernah menyombongkan diri dan membangkang perintah Allah.

1951

Mereka, para malaikat, selalu takut kepada Tuhan yang kekuasaanNya berada di atas kekuasaan mereka, dan mereka senantiasa melaksanakan apa saja yang diperintahkan. Tidak pernah sekali pun mereka menyepelekan apalagi melanggarnya.

1952

Bukti-bukti ini menunjukkan betapa Allah Mahakuasa dan Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan Allah memperingatkan manusia untuk mengesakan-Nya dengan berfirman, “Janganlah sekali-kali kamu menyembah dua tuhan dengan menyekutukan Allah dengan yang lain. Ketahuilah bahwa hanyalah Dia Tuhan Yang hak dan Maha Esa dalam zat, sifat, dan perbuatan-Nya. Maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut karena hanya Aku yang dapat memberi kamu kebaikan dan pertolongan. Janganlah kamu takut kepada yang lain, seperti berhala-berhala yang kamu sembah, karena mereka tidak berdaya menyelamatkan kamu dari azab-Ku.”

1953

Dan ketahuilah, begitu besar kekuasaan Allah atas alam semesta. Milik-Nya meliputi segala apa yang ada di langit dan di bumi, yang kamu ketahui maupun tidak, yang hidup maupun mati, yang besar maupun kecil. Dan hanya kepada-Nyalah kamu beribadah dan menyatakan ketaatan selama-lamanya. Mengapa kamu mesti takut kepada selain Allah, padahal kamu sudah menyaksikan tanda-tanda kekuasaan-Nya?

1954

Dan bagaimana bisa kamu tidak beribadah dan taat kepada-Nya, padahal segala nikmat, baik yang ada pada diri-mu maupun yang kamu nikmati dalam kehidupanmu, bersumber dari Allah Yang Maha Pemurah? Jika Dia mencabut nikmat-nikmat itu, tentu kamu tidak akan bisa hidup. Kemudian apabila kamu ditimpa sedikit kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu segera meminta pertolongan agar kesengsaraan itu dihilangkan dari kamu.

1955

Kemudian apabila Dia Yang Mahakuasa dan Maha Esa telah menghilangkan bencana dan kesengsaraan itu dari kamu, ketaatanmu kepadaNya bukannya bertambah, malah sebagian kamu berpaling lalu mempersekutukan Tuhan Penolongmu dengan yang lain.

1956

Begitu banyak nikmat yang Kami anugerahkan, tetapi biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka. Akan Kami katakan kepada mereka, “Bersenang-senanglah kamu dengan nikmat-nikmat itu dan berhala-berhala yang kamu sembah. Ketahuilah, kelak kamu pasti akan mengetahui akibat dari perbuatanmu.”

1957

Dan tidak saja mengingkari nikmat dan keesaan Allah, mereka (kaum musyrik) menyediakan sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada mereka sebagai persembahan untuk berhala-berhala yang mereka tidak mengetahui kekuasaannya. Demi Allah Yang Mahakuasa, kamu, wahai orang musyrik, pasti akan ditanyai dan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah tentang apa yang telah kamu ada-adakan.

1958

Kaum musyrik meyakini para malaikat berjenis perempuan dan mereka menetapkan para malaikat itu sebagai anak perempuan bagi Allah. Mahasuci Dia dari apa yang mereka tetapkan; sedang untuk mereka sendiri mereka menetapkan apa yang mereka sukai, berupa anak laki-laki.

1959

Mereka menisbatkan para malaikat sebagai putri-putri Allah, padahal apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan kelahiran anak perempuan, ia malu dan kecewa sehingga wajahnya menjadi hitam, merah padam, dan kusut; dan dia sangat marah atas kabar tersebut.

1960

Dia lalu menyembunyikan diri dari orang banyak disebabkan kabar buruk yang disampaikan kepadanya berupa kelahiran anak perempuan. Dalam keadaan demikian, dia bingung apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung malu dan kehinaan dalam diri, martabat, dan kehormatannya, atau akan membenamkannya hidup-hidup ke dalam tanah? Ingatlah, alangkah buruknya putusan yang mereka tetapkan itu.

1961

Allah menegaskan bahwa bagi orang-orang yang tidak beriman pada kehidupan akhirat, ada sifat, sikap, dan perbuatan yang buruk; dan Allah Yang Maha Esa dan Mahakuasa mempunyai sifat Yang Mahatinggi. Ketinggian, kesucian, dan kekuasaan-Nya tidak dapat dijangkau oleh siapa pun dari makhluk-Nya. Dan Dia Mahaperkasa atas segala sesuatu, Mahabijaksana dalam kekuasaan-Nya dengan menempatkan sesuatu sesuai hikmah yang ditetapkan-Nya.

1962

Salah satu bentuk kebijaksanaan Allah adalah tidak serta merta mengazab orang yang bersalah. Dan kalau Allah menghukum manusia secara langsung karena kezaliman dan dosa-nya, seperti syirik dan kufur, niscaya tidak akan ada yang ditinggalkan-Nya di bumi ini dari makhluk yang melata sekalipun, tetapi Allah tidak melakukan hal demikian. Dia mampu melakukannya, tetapi karena kebijaksanaan-Nya, Dia memilih untuk menangguhkan hukuman dan azab bagi mereka sampai waktu yang sudah ditentukan oleh-Nya. Maka apabila ajalnya tiba sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun atas azab itu.

1963

Dan mereka menetapkan bagi Allah apa yang mereka sendiri membencinya, yaitu anak perempuan. Dan lidah mereka mengucapkan kebohongan-walaupun boleh jadi hati mereka sendiri tidak membenarkannya-bahwa sesungguhnya segala yang baik-baik dalam kehidupan dunia dan akhirat hanyalah untuk mereka. Allah menegaskan, tidaklah dapat diragukan bahwa nerakalah yang pantas menjadi tempat kembali dan tempat tinggal bagi mereka, dan sesungguhnya mereka segera akan dimasukkan ke dalamnya.

1964

Kaum kafir Mekah bukanlah umat pertama yang berbuat demikian. Demi Allah, sungguh Kami telah mengutus para rasul, seperti Hud, Salih, Musa, dan Isa kepada umat-umat mereka sebelum Kami mengutus engkau, wahai Nabi Muhammad, kepada umatmu. Meski kaum-kaum itu mendapat dakwah dari para rasul, tetapi setan menjadikan terasa indah dan baik bagi mereka perbuatan buruk mereka seperti yang umatmu lakukan kepadamu. Setan berhasil menipu mereka sehingga dia menjadi pemimpin dan panutan mereka pada hari ini sebagaimana dia juga menjadi pemimpin dan panutan kaummu yang durhaka. Dan mereka semua yang telah, sedang, dan akan melakukan keburukan pasti akan mendapat azab yang sangat pedih di akhirat kelak.

1965

Kami mengutus para rasul untuk menjelaskan hukum-hukum Allah kepada kaum masing-masing, memberi mereka ketenangan batin, dan menyelesaikan perselisihan di antara mereka. Dan Kami tidak menurunkan Kitab Al-Qur’an ini kepadamu, wahai Nabi Muhammad, melainkan agar engkau dapat menjelaskan kepada mereka (umatmu) apa yang mereka perselisihkan dalam hal agama, sehingga mereka dapat membedakan perkara yang benar dan yang salah. Kami menurunkan Al-Qur’an dengan tujuan tersebut serta menjadi petunjuk dan penuntun bagi manusia menuju jalan yang benar, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang sudah dan hendak

1966

Dan Allah menurunkan air hujan dari arah langit sesuai kadar yang ditentukan-Nya. Dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi dengan tumbuhnya berbagai jenis tanaman dan tumbuhan di permukaannya yang tadinya sudah mati, kering, dan tampak tanpa tanda kehidupan. Sungguh, pada yang demikian itu, yaitu turunnya air dari langit beserta proses yang terjadi padanya dan akibat yang ditimbulkannya terhadap permukaan bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran, kekuasaan, dan keesaan Allah bagi orang-orang yang mau mendengarkan dan mengambil pelajaran.

1967

Dan bukan saja pada air hujan, sungguh, pada hewan ternak yang kamu pelihara itu, seperti unta, sapi, kambing, dan domba, juga benar-benar terdapat pelajaran yang sangat berharga bagi kamu untuk mengakui kekuasan dan kebesaran-Nya jika kamu mau memperhatikan. Kami memberimu minum yang segar dan penuh gizi dari apa yang ada dalam perutnya, yakni hewan ternak betina, berupa susu murni yang tersarikan antara kotoran dan darah; susu yang bersih dari campuran keduanya, dan mudah ditelan bagi orang yang meminumnya.

1968

Dan tidakkah pula kamu mengambil pelajaran dari buah kurma dan anggur yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kamu? Dari perasannya kamu dapat membuat minuman yang memabukkan, dan dari buah itu pula kamu bisa memperoleh rezeki yang baik, yakni tidak memabukkan. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran dan kekuasaan Allah bagi orang yang mengerti.

1969

Dan di antara begitu banyak tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah di bumi ini adalah bahwa Tuhanmu yang selalu membimbing dan berbuat baik kepadamu mengilhamkan kepada lebah, “Buatlah sarang dengan sungguh-sungguh di gua pada gunung-gunung, di lubang pada batang pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia berupa sarang buatan.”

1970

Melanjutkan ilhamnya kepada lebah, Allah berfirman, ‘Kemudian makanlah, yakni isaplah, dari segala macam bunga dari buah-buahan pada pepohonan yang besar maupun kecil, lalu tempuhlah jalan yang telah ditentukan oleh Tuhan Pencipta dan Pemelihara-mu, yang telah dimudahkan bagimu.” Dengan izin dan kekuasaan Allah, dari perut lebah itu keluar sejenis minuman yang amat lezat berupa madu yang bermacam-macam warna dan rasa-nya. Di dalamnya terdapat kandungan yang bermanfaat bagi daya tahan tubuh dan obat yang dapat menyembuhkan bagi beberapa penyakit manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda kekuasaan dan kebesaran Allah bagi orang yang berpikir.

1971

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Allah adalah bahwa Dia telah menciptakan kamu, wahai manusia, dari sumber yang satu yaitu tanah sehingga kamu ada dan dapat hidup di dunia ini. Kemudian dengan kekuasaan-Nya pula Dia mewafatkanmu dengan berbagai cara dan dalam usia yang berbeda sesuai waktu yang telah ditentukan-Nya. Di antara kamu ada yang dimatikan pada usia muda dan ada pula yang dikembalikan kepada usia yang tua renta, pikun, dan lemah kembali bagaikan bayi, sehingga pada usia itu dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang dulu pernah diketahuinya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu dan rahasia dari ciptaan-Nya, Mahakuasa melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya.

1972

Demikianlah, Allah berkuasa menciptakan perbedaan dalam umur manusia. Dan Allah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana, dan Mahakuasa pun berkuasa melebihkan sebagian kamu atas sebagian yang lain dalam hal rezeki, kedudukan, jabatan, kekayaan, dan semisalnya. Allah telah membagi rezeki dengan cara demikian kepada manusia, tetapi di antara orang yang dilebihkan rezekinya ada yang tidak mau memberikan sebagian dari rezekinya kepada para hamba sahaya yang mereka miliki, padahal mereka sama-sama manusia, sehingga kalau saja mereka mau saling berbagai niscaya mereka sama-sama merasakan kenikmatan rezeki itu. Mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?

1973

Dan di antara tanda kekuasaan Allah adalah bahwa dia menjadikan bagimu pasangan suami atau istri dari jenis kamu sendiri agar kamu dapat menggapai ketenangan hidup. Dan Dia menjadikan anak dan kemudian cucu laki-laki dan perempuan dari pasanganmu, serta memberimu rezeki dari berbagai anugerah yang baik dan sesuai dengan kebutuhan hidup kamu. Jika manusia mengetahui kekuasaan Allah yang demikian besar, lalu mengapa mereka yang kafir tetap saja menyekutukan Allah dan beriman kepada yang batil, yakni berhala-berhala, dan mengingkari nikmat Allah yang telah mereka terima dan rasakan?

1974

Dan orang kafir serta musyrik tetap enggan menyembah Allah yang telah memberi mereka berbagai rezeki dan anugerah. Mereka justru menyembah selain Allah, sesuatu yang sama sekali tidak dapat memberikan rezeki dalam bentuk apa pun kepada mereka, yang bersumber dari langit seperti air dan yang bersumber dari bumi, seperti tanah tempat mereka bercocok tanam dan menggembalakan ternak. Dan sesembahan mereka itu tidak akan sanggup mendatangkan mudarat bagi mereka dan tidak pula sanggup menolong dan melindungi mereka dari azab Allah.

1975

Maka janganlah kamu, wahai manusia, mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah dengan menyembah dan mempertuhankan apa pun selain Dia serta menisbatkan sifat-sifat buruk kepada-Nya. Sungguh, Allah mengetahui segala sesuatu, sedang kamu tidak mengetahui kecuali yang telah Allah ajarkan kepada kamu. Karena itu, berbuatlah sesuai arahan Allah sebab hal itu tentu baik bagi kehidupanmu.

1976

Usai melarang manusia menyekutukan-Nya dan menetapkan sifat-sifat buruk bagi-Nya, Allah lalu membuat perumpamaan buruknya sikap dan sesatnya tindakan orang kafir bagaikan seorang hamba sahaya yang berada di bawah kekuasaan orang lain; seorang hamba sahaya yang tidak berdaya bertindak dan berbuat sesuatu, dan seorang yang merdeka yang Kami beri rezeki yang baik, halal, dan melebihi kebutuhannya lalu dia menginfakkan di jalan Kami sebagian dari rezeki itu secara sembunyi-sembunyi dan secara terang-terangan. Samakah mereka yang keadaannya bertolak belakang itu? Tentu tidak. Segala puji hanya bagi Allah Yang Maha Esa, Maha Mengetahui. Kamu, wahai kaum muslim, mengetahui bahwa segala puji hanya bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka yang kafir tidak mengetahui hal itu.

1977

Dan selain perumpamaan itu, Allah juga membuat perumpamaan yang lain, yaitu mengenai dua orang laki-laki yang seorang dari keduanya bisu dan tidak dapat berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, serta tidak pula dapat memberi maupun menerima informasi. Dan di samping itu, dia menjadi beban bagi penanggungnya. Ke mana saja dia disuruh oleh penanggungnya dan apa pun yang diminta olehnya, dia sama sekali tidak dapat melaksanakannya dan tidak pula dapat mendatangkan suatu kebaikan pun. Samakah orang yang bisu itu dengan orang yang memiliki pikiran sehat, bijaksana dalam ucapan, dapat bertindak baik sesuai keinginannya, tidak menjadi beban bagi orang lain, dapat menyuruh orang lain berbuat keadilan, dan dia berada di jalan yang lurus dengan mematuhi aturan Allah? Tentu tidak sama. Lalu bagaimana mungkin kamu, wahai kaum musyrik, menyamakan berhala yang bisu, tuli, dan tidak berkuasa apa pun dengan Allah yang Maha Melihat, Maha Mendengar, dan Mahakuasa?

1978

Dan hanya milik Allah-lah apa saja yang tersembunyi di langit dan di bumi, termasuk di dalamnya perihal kiamat. Kiamat adalah hal gaib, tetapi niscaya terjadi. Hanya Allah yang tahu kapan dan bagaimana kiamat terjadi. Urusan kejadian Kiamat itu bukanlah hal yang sulit bagiNya. Kejadiannya begitu cepat, hanya seperti sekejap mata atau lebih cepat lagi, dalam perkiraan dan pemikiran kamu. Bagi Allah, tidak ada perhitungan waktu dalam kejadian hari kiamat karena sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

1979

Allah Mahakuasa dan Maha Mengetahui; tidak ada yang luput dari pengetahuan-Nya. Dan di antara bukti kekuasaan dan pengetahuan Allah adalah bahwa Dia telah mengeluarkan kamu, wahai manusia, dari perut ibumu. Kamu sebelumnya tidak ada, kemudian terjadilah suatu proses yang mewujudkanmu dalam bentuk janin yang hidup dalam kandungan ibu dalam waktu yang ditentukan-Nya. Ketika masanya telah tiba, Allah lalu mengeluarkanmu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, baik tentang dirimu sendiri maupun tentang dunia di sekelilingmu. Dan Dia memberimu pendengaran agar dapat mendengar bunyi, penglihatan agar dapat melihat objek, dan hati nurani agar dapat merasa dan memahami. Demikianlah, Allah menganugerahkan itu semua kepadamu agar kamu bersyukur.

1980

Bukti wujud dan kuasa Allah begitu banyak, tetapi mengapa tidak sedikit manusia yang tetap enggan beriman kepada-Nya? Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dapat terbang di angkasa dengan mudah atas izin dan kuasa-Nya. Tidak ada yang dapat menahannya tetap melayang di angkasa tanpa terjatuh selain Allah. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah bagi orang-orang yang beriman.

1981

Setelah pada beberapa ayat sebelumnya Allah berbicara tentang burung-burung di angkasa sebagai tanda kekuasaan-Nya, pada ayatayat berikut Allah menunjukkan beberapa nikmat- Nya yang langsung manusia rasakan setiap saat. Dia menyatakan, “Dan Allah menjadikan rumah-rumah bagimu yang kamu buat dari berbagai bahan yang telah Allah siapkan untuk itu, seperti kayu, besi, batu, dan tanah; Allah menjadikannya sebagai tempat tinggal yang memberi kamu ketenangan dari berbagai gangguan lahir dan batin. Dan selain itu, Dia menjadikan bagimu rumah-rumah dalam bentuk kemah-kemah yang secara khusus terbuat dari kulit hewan ternak, seperti kulit unta, sapi, kambing, dan hewan-hewan halal lainnya, yang kamu merasa ringan dan mudah membawanya pada waktu kamu bepergian dan pada waktu kamu bermukim di tempat tertentu. Dan ingat pula bahwa Allah juga menjadikan bagi kamu dari bulu domba, bulu unta, dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga, seperti alas lantai, tikar, wadah air dan menjadi perhiasan-perhiasan, seperti tas, sepatu, dan dompet, yang dapat memberi kesenangan bagi kalian sampai waktu tertentu.

1982

Dan di samping itu, Allah juga menjadikan tempat-tempat bernaung dan berlindung bagimu dari berbagai bahaya dan situasi yang tidak menyenangkan, yang terbuat dari apa yang telah Dia ciptakan untuk kalian, seperti pepohonan yang rindang dan bangunan yang tinggi. Selain itu, Dia menjadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, seperti gua, lorong, dan terowongan yang dapat kamu jadikan tempat tinggal untuk waktu yang lama atau tempat berteduh untuk sementara waktu. Dan Dia menjadikan pakaian bagimu yang terbuat dari bahan lunak yang telah diciptakan-Nya, seperti kapas dan katun dari tumbuh-tumbuhan dan wol dari bulu binatang, yang semuanya dapat memeliharamu dari panas dan dingin; dan Allah juga menjadikan bagimu pakaian yang terbuat dari bahan keras, seperti baju zirah yang dapat memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah, Allah menyempurnakan berbagai nikmat-Nya kepadamu agar kamu berserah diri kepada-Nya dengan tunduk dan mematuhi aturan-Nya.

1983

Untuk menghibur Nabi Muhammad, Allah melalui ayat ini mengingatkan beliau bahwa tugasnya hanya sekadar menyampaikan dakwah. Allah berfirman, “Maka jika mereka berpaling dari tuntunan-tuntunan yang engkau sampaikan, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan amanat Allah dengan terang, dengan segala kemampuanmu, baik melalui lisan maupun keteladanan. Dengan begitu, pembangkangan mereka adalah tanggung jawab mereka sendiri. Engkau tidak akan sedikit pun dituntut bertanggung jawab atas penolakan mereka tersebut.

1984

Ketahuilah, wahai Nabi Muhammad, bahwa tuntunan yang kausampaikan kepada mereka sudah amat jelas. Mereka sendiri yang eng-gan mengikuti tuntunanmu itu. Mereka mengetahui bahwa semua nikmat yang mereka dapatkan bersumber dari Allah dan mereka mengakui itu hanya dengan lisan mereka, kemudian mereka mengingkarinya dengan sikap, tingkah laku, dan keyakinan mereka yang sesat. Dan kebanyakan mereka adalah orang yang ingkar kepada Allah atas segala nikmat-Nya dan abai terhadap tuntunan-Nya.”

1985

Setelah menjelaskan keengganan kaum kafir mengikuti tuntunan Nabi Muhammad, pada ayat ini Allah memperingatkan semua orang akan apa yang dialami oleh orang-orang kafir pada suatu hari ketika mereka tidak dapat membela diri. Allah menyatakan, “Dan ingatkanlah semua orang, wahai Nabi Muhammad, pada suatu hari ketika Kami bangkitkan seorang saksi, yakni rasul, yang dipilih dari setiap umat untuk memberi kesaksian terhadap apa yang telah orang-orang kafir lakukan. Kemudian pada hari itu tidak diizinkan kepada orang yang kafir untuk membela diri dan tidak pula mereka dibolehkan memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah mereka lakukan. Itu karena kesempatan untuk memohon ampun semasa hidup sudah mereka lewatkan.

1986

Dan apabila orang zalim dengan berbuat syirik dan kufur semasa di dunia ini telah menyaksikan tempat azab dan siksaan yang telah Allah siapkan bagi mereka di akhirat, maka mereka merasa ketakutan dan menyesali keingkaran yang telah mereka lakukan. Dalam keadaan demikian, mereka tidak mendapat keringanan sedikit pun dari azab tersebut, dan tidak pula diberi penangguhan.”

1987

Selain siksaan, kepada orang yang berbuat syirik juga diperlihatkan sekutu-sekutu yang mereka sembah. Dalam kaitan itu Allah menyatakan, “Dan apabila orang yang mempersekutukan Allah melihat sekutu-sekutu, yakni berhala atau sesembahan yang mereka persekutukan kepada Allah, mereka berkata, “Ya Tuhan kami, mereka inilah sekutu-sekutu-Mu dalam pandangan dan sangkaan kami yang di dunia dahulu kami sembah selain Engkau. Kami mengira dengan begitu mereka dapat mendekatkan kami kepada-Mu. Harapan itu ternyata tidak benar. Karena itu, ringankanlah siksa kami dan timpakanlah sebagian siksa itu kepada mereka.” Mendengar ucapan tersebut, lalu sekutu mereka menyatakan dengan tegas kepada mereka, “Kamu benar-benar pendusta. Kamu menjadikan kami sebagai sekutu Allah, padahal kami bukanlah sekutu-Nya. Kalianlah menyembah kami atas kehendak nafsu kalian sendiri.”

1988

Permohonan keringanan siksa yang mereka ajukan kepada Allah menjadi sia-sia belaka. Dan pada hari itu pula mereka menyatakan tundukdan berserah diri kepada Allah semata, dan lenyaplah segala yang mereka ada-adakan; batallah keyakinan mereka selama di dunia bahwa sesembahan itu dapat menolong dan menyelamatkan mereka dari azab Allah.

1989

Orang yang kafir dan menzalimi diri sendiri dengan mempersekutukan Allah dan mengingkari dakwah para rasul, dan menzalimi orang lain dengan menghalangi mereka dari mengikuti jalan Allah, yakni jalan kebaikan dan kebenaran yang membawa mereka menuju keselamatan, Kami tambahkan kepada mereka siksaan demi siksaan yang diberikan kepada orang kafir. Siksaan yang lebih itu ditimpakan kepada mereka disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan di bumi.

1990

Dan ingatlah pada hari ketika Kami bangkitkan pada setiap umat seorang saksi atas mereka, yaitu seorang nabi atau tokoh yang diakui kesalehan dan ketakwaannya, dari golongan mereka sendiri, yang memberi kesaksian dengan jujur; dan Kami datangkan pula engkau, wahai Nabi Muhammad, menjadi saksi atas mereka semua. Dan Kami turunkan Kitab Al-Qur’an kepadamu secara berangsur untuk menjelaskan kepada manusia prinsip-prinsip umum segala sesuatu, sebagai petunjuk menuju jalan kebenaran dan kedamaian, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri sepenuh hati kepada Allah.

1991

Ayat sebelumnya menjelaskan bahwa Al-Qur'an adalah penjelasan, petunjuk, rahmat, dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri kepada Allah. Ayat ini kemudian mengiringinya dengan petunjuk-petunjuk dalam Al-Qur'an bagi mereka. Petunjuk pertama adalah perintah untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan. Allah menyatakan, “Sesungguhnya Allah selalu menyuruh semua hamba-Nya untuk berlaku adil dalam ucapan, sikap, tindakan, dan perbuatan mereka, baik kepada diri sendiri maupun orang lain, dan Dia juga memerintahkan mereka berbuat kebajikan, yakni perbuatan yang melebihi perbuatan adil; memberi bantuan apa pun yang mampu diberikan, baik materi maupun nonmateri secara tulus dan ikhlas, kepada kerabat, yakni keluarga dekat, keluarga jauh, bahkan siapa pun. Dan selain itu, Dia melarang semua hamba-Nya melakukan perbuatan keji yang tercela dalam pandangan agama, seperti berzina dan membunuh; melakukan kemungkaran yaitu hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai dalam adat kebiasaan dan agama; dan melakukan permusuhan dengan sesama yang diakibatkan penzaliman dan penganiayaan. Melalui perintah dan larangan ini Dia memberi pengajaran dan tuntunan kepadamu tentang hal-hal yang terkait dengan kebajikan dan kemungkaran agar kamu dapat mengambil pelajaran yang berharga.”

1992

Petunjuk berikutnya adalah perintah untuk menepati janji. Allah berpesan, “Dan tepatilah janji yang telah kalian ikrarkan dengan Allah secara sungguh-sungguh apabila kamu berjanji, dan janganlah kamu melanggar sumpah, yaitu perjanjian yang kamu teguhkan setelah janji itu diikrarkan dengan menyebut nama-Nya. Bagaimana kamu tidak menepati janji dan sumpah yang telah diikrarkan dan diteguhkan, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu atas janji dan sumpah tersebut. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang kamu perbuat. Baik niat yang terpintas dalam hati maupun tindakan dan perbuatan yang kamu lakukan, baik yang rahasia maupun yang nyata, termasuk janji dan sumpah yang kamu ikrarkan, tidak ada yang samar bagi Allah.”

1993

Dan janganlah kamu, dalam hal mengingkari janji yang telah diikrarkan dan sumpah yang telah diucapkan, seperti halnya seorang perempuan yang menguraikan kembali benangnya yang sudah dipintal dengan kuat sehingga menjadi cerai berai kembali. Sesungguhnya kamu tahu bahwa itu adalah tindakan bodoh dan buruk. Tindakan seperti itu sama halnya dengan kamu menjadikan sumpah dan perjanjian-mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya, lebih banyak hartanya, lebih kuat kedudukannya, atau lebih tinggi posisinya dari golongan yang lain. Allah hanya menguji kamu dengan hal itu, yakni dengan adanya kelompok manusia yang lebih kaya dan berkedudukan lebih tinggi, dapatkah kamu tetap menepati janji dan memenuhi sumpahmu. Dan pasti pada hari Kiamat kelak akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu. Allah akan memberi balasan sesuai perbuatan yang telah kamu lakukan.

1994

Usai mengisyaratkan adanya perselisihan di antara umat manusia dalam beberapa persoalan kehidupan, pada ayat ini Allah menyatakan kekuasaannya untuk menghilangkan perselisihan itu seandainya Dia berkehendak. Dan jika Allah menghendaki kamu menjadi satu umat, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat yang memiliki satu pendapat saja, tanpa ada perselisihan sedikit pun di antara kamu, tetapi Allah tidak berbuat demikian karena Dia memberi manusia kebebasan untuk memilih jalan sesuai kemauannya: yang sesat atau yang lurus. Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki atas pilihannya memilih jalan kesesatan, dan memberi kemampuan untuk melaksanakan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki, juga atas pilihannya memilih jalan petunjuk. Tetapi, kamu pasti akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan. Kamu akan diminta pertanggungjawaban dan mendapat balasan atas amal perbuatan kamu.

1995

Dan janganlah kamu berkhianat dengan men-jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menyebabkan kaki-mu tergelincir dan terjatuh setelah tegak dan mantap-nya di jalan yang benar. Dan kamu akan terus merasakan keburukan di dunia karena dengan berkhianat maka kepercayaan kepadamu akan hilang. Bila hal itu terjadi maka kamu telah menghalangi siapa pun, baik dirimu sendiri maupun orang lain, dari jalan Allah, dan akibat dari perbuatan itu kamu akan mandapat azab yang besar di akhirat jika kamu tidak bertobat kepada Allah.

1996

Dan, wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jual dan tukarkan perjanjian yang telah kamu ikrarkan dan kukuhkan dengan nama Allah dengan kenikmatan duniawi yang fana, sebanyak apa pun yang kamu dapatkan. Setinggi apa pun nilai yang kamu dapat dan sebanyak apa pun jumlah yang kamu peroleh dari penukaran itu, nilai dari semua itu adalah harga yang murah, sedikit, dan segera musnah, karena sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah, yaitu pahala dan imbalan yang Dia siapkan untukmu sebagai balasan atas keteguhanmu menjaga perjanjian dengan-Nya, adalah lebih baik bagimu jika kamu adalah orang yang benar-benar mengetahui.

1997

Ketahuilah, wahai manusia, bahwa apa yang ada di sisimu, berupa kenikmatan duniawi, suatu saat nanti pasti akan lenyap, hancur, hilang, dan berakhir, dan apa yang ada di sisi Allah, berupa kenikmatan ukhrawi dan balasan amal baik yang akan kamu peroleh adalah kekal dan kamu akan senantiasa mendapatkannya secara abadi. Dan ketahuilah, wahai orang yang beriman, bahwa Kami pasti akan memberi balasan yang setimpal kepada orang yang sabar dalam melaksanakan tuntunan Allah dan meninggalkan larangan-Nya, dengan pahala yang berlipat ganda dan lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

1998

Barang siapa mengerjakan kebajikan sekecil apa pun, baik dia laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman dan dilandasi keikhlasan, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik di dunia dan akan Kami beri dia balasan di akhirat atas kebajikannya dengan pahala yang lebih baik dan berlipat ganda dari apa yang telah mereka kerjakan.

1999

Usai menjelaskan pahala yang disiapkan-Nya sebagai balasan amal saleh orang beriman, pada ayat ini Allah lalu menjelaskan bahwa membaca Al-Qur’an adalah salah satu dari amal saleh itu. Allah menyatakan, “Apabila engkau hendak membaca Al-Qur'an, mohonlah perlindungan dengan tulus kepada Allah dengan mengucapkan kalimat a'uzu billahi minasy syaithanir rajim, baik secara keras maupun lirih, agar engkau dihindarkan oleh Allah dari bisikan, rayuan, dan godaan setan yang terkutuk karena dijauhkan dari rahmat Allah.”

2000

Dengan memohon perlindungan secara tulus, Allah pasti akan melindungimu. Sungguh, setan itu dengan segala bisikan, rayuan, dan godaannya tidak akan berpengaruh negatif terhadap orang yang beriman dengan mantap dan bertawakal kepada Tuhan, sebagai Pemelihara, Penjaga, dan Pelindung mereka.

2001

Betapapun setan berupaya menggoda dan menjerumuskan orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah, ia tidak akan berhasil. Kekuasaan dan pengaruhnya, yakni bisikan, rayuan, dan godaan setan hanyalah berdampak negative terhadap orang yang menjadikannya pemimpin serta mendengar dan mengikuti bisik rayunya, dan berpengaruh negatif pula terhadap orang yang mempersekutukannya dengan Allah, yakni menjadikan setan sebagai sekutu-sekutu bagi Allah.

2002

Usai meminta pembaca Al-Qur’an untuk memohon perlindungan Allah dari setan, melalui ayat ini Allah lalu meyakinkan kepada Nabi Muhammad dan umatnya dengan menjelaskan bahwa penggantian suatu ayat dengan ayat yang lain adalah inisiatif dari Allah, bukan dari Nabi Muhammad. Allah menyatakan, “Dan apabila Kami, Allah, mengganti suatu ayat Al-Qur’an dengan ayat yang lain, dan Allah Yang Maha Mengetahui lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, antara lain terkait kapan dan di mana ayat itu diturunkan, ayat yang diganti dan yang menggantikannya, serta maslahat apa yang terkandung dalam penggantian ayat tersebut. Allah menyatakan hal ini karena mereka, yakni orang-orang kafir, berkata, ‘Sesungguhnya engkau, wahai Muhammad, pembohong dan hanya mengada-ada saja. Engkau mengaku penggantian ayat bersumber dari Allah, padahal itu dari kemauanmu sendiri.’ Ketahuilah, wahai Nabi Muhammad, bahwa sebenarnya kebanyakan mereka yang kafir dan musyrik tidak mengetahui apa yang mereka ucapkan.”

2003

Katakanlah kepada mereka, wahai Nabi Muhammad, “Aku tidak mengada-ada, bukan pula pembohong seperti tuduhan kamu. Penggantian itu merupakan kehendak Allah.” Katakanlah pula, “Rohulkudus, yakni Jibril, menurunkan Al-Qur’an itu secara berangsur kepadaku, dari Tuhanmu, bukan dari Jibril sendiri dan bukan pula dari manusia. Dia menurunkan Al-Qur’an dengan benar, membawa dan berisi kebenaran, serta dengan tujuan yang benar, untuk meneguhkan hati orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk yang jelas menuju jalan kebenaran serta memberi kabar gembira tentang kebahagiaan di akhirat bagi orang yang berserah diri dengan ikhlas kepada Allah.”

2004

Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka yang tidak mempercayai datangnya Al-Qur’an dari Allah berkata, “Sesungguhnya Al-Qur’an itu bukanlah kitab dari Allah yang dibawa turun oleh Jibril sebagaimana pengakuan Muhammad, melainkan hanya diajarkan oleh seorang manusia, yakni pria dari Romawi atau Persia, kepadanya, yakni Muhammad.” Tuduhan mereka batil karena bahasa yang digunakan oleh orang yang mereka tuduhkan kepadanya adalah bahasa ‘Ajam, bukan bahasa Arab, padahal Al-Qur’an ini adalah dalam bahasa Arab yang jelas dan memiliki keindahan susunan dan makna yang tidak mampu ditandingi bahkan oleh sastrawan hebat sekalipun.

2005

Usai menceritakan keingkaran kaum kafir atas ayat-ayat yang Rasulullah sampaikan, Allah lalu menyebut azab bagi mereka, “Sesungguhnya orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, yaitu Al-Qur’an dan tanda-tanda kebesaran-Nya di alam semesta, Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka menuju keimanan dan mengamalkan tuntunan-Nya, padahal Dia telah menganugerahi mereka potensi iman dan menjelaskan kepada mereka ayat-ayat itu melalui rasul-Nya. Dan akibat keingkaran mereka itumereka akan mendapat azab yang pedih jika tidak bertobat.

2006

Selain menuduh Nabi Muhammad sebagai pembohong, orang kafir juga meyakini ayat-ayat yang beliau sampaikan adalah hasil karyanya sendiri, bukan dari Allah. Menepis tuduhan itu Allah menegaskan sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan hanyalah orang-orang yang tidak mau beriman kepada ayat-ayat Allah, baik yang termaktub dalam Al-Qur’an maupun terbentang di alam semesta, dan mereka itulah pembohong sejati, bukan Nabi Muhammad.

2007

Barang siapa kembali kafir kepada Allah setelah dia beriman kepada ajaran-Nya dengan bukti-bukti kebenaran-Nya-kecuali orang yang dipaksa kafir lalu menyatakan kekafirannya di bawah paksaan itu, padahal hatinya tetap tenang dalam beriman, maka dia tidaklah berdosa-tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran dan menyatakannya dengan suka rela, maka kemurkaan Allah yang amat besar akan menimpanya di dunia, dan mereka pun akan mendapat azab yang besar berupa siksa neraka di akhirat.

2008

Yang demikian itu, yaitu kemurtadan dan kekafiran mereka, disebabkan karena mereka lebih mencintai dan mengutamakan kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, padahal kehidupan akhirat dengan segala kenikmatannya jauh lebih baik daripada kehidupan dunia, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.

2009

Mereka yang berpaling dari kebenaran dan mengesampingkan iman dan petunjuk itulah orang yang hati, pendengaran, dan penglihatannya telah dikunci oleh Allah. Allah membiarkan mereka larut dalam kesesatan dan kekufuran sesuai kemauan mereka sehingga hati mereka terkunci mati, pendengaran mereka tidak lagi mampu mendengar bimbingan, dan penglihatan mereka tidak dapat melihat tanda-tanda kebesaran Allah. Mereka itulah orang yang benar-benar lalai dari memperhatikan kehidupan mereka.

2010

Pastilah, tidak diragukan lagi, mereka yang kembali kepada kekafiran setelah menyatakan beriman itu termasuk orang yang rugi di akhirat nanti. Mereka akan menyesali apa yang telah diperbuatnya, padahal penyesalan di hari itu tidak lagi berguna.

2011

Setelah mengancam orang yang kembali kepada kekafiran, Allah lalu beralih menghibur Nabi Muhammad dengan balasan bagi orang yang berhijrah, “Kemudian Tuhanmu, wahai Nabi Muhammad, adalah Pembimbing dan Pelindung bagimu dan bagi orang yang berhijrah demi menyelamatkan jiwa dan agama mereka setelah menderita cobaan dan penganiayaan dari orang kafir, kemudian mereka berjihad mempertahankan agama dan keyakinanan mereka dan bersabar menghadapi tantangan dan rintangan serta melaksanakan tugas keagamaan mereka. Sungguh, Tuhanmu setelah itu, yaitu setelah mereka diuji dengan cobaan yang berat, benar-benar Maha Pengampun atas dosa dan kesalahan mereka, Maha Penyayang atas pelanggaran mereka.”

2012

Ingatkanlah umatmu, wahai Nabi Muhammad, pada hari ketika setiap orang datang kepada Allah untuk membela dirinya sendiri dengan berbagai alasan dari kesalahan dan dosanya. Dan bagi setiap orang, baik mukmin maupun kafir, yang taat maupun yang durhaka, diberi balasan penuh sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya, dan mereka tidak dizalimi atau dirugikan sedikit pun. Allah akan membalas sekecil apa pun amal baik dan buruk yang telah manusia lakukan.

2013

Jika ayat sebelumnya menjelaskan hukuman bagi orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan tanda-tanda kekuasaan-Nya di alam, maka pada ayat berikut Allah menyebut balasan bagi orang yang mengingkari nikmat-Nya. Allah berfirman, “Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan berupa sebuah negeri yang dahulu penduduk-nya merasa aman dari segala ancaman lagi tenteram dengan segala kesenangan hidup di dalamnya; rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat dengan berbagai cara, tetapi penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah, yakni tidak menggunakannya sesuai tuntunan Allah. Karena kedurhakaan itu, Allah mengubah kondisi mereka dengan menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat.”

2014

Dan Allah tidak menimpakan azab itu secara tiba-tiba tanpa memberi peringatan sebelumnya. Allah menegaskan, “Sungguh, telah datang kepada mereka seorang rasul yang berasal dari kalangan mereka sendiri untuk mengingatkan mereka. Mereka mengenalnya dengan baik; bagaimana asal-usulnya dan kepribadiannya yang mulia, tetapi mereka mendustakan, mengingkari, dan menolak peringatan yang disampaikan-nya sebagaimana kalian, wahai kaum musyrik Mekah, melakukan hal yang sama. Karena kedurhakaan itu mereka ditimpa azab, dan mereka adalah orang yang zalim kepada diri mereka sendiri.

2015

Agar azab Allah tidak menimpa kamu lantaran tidak mensyukuri nikmat-Nya, maka janganlah kamu, wahai orang mukmin, berbuat seperti halnya orang musyrik, dan makanlah yang halal lagi baik, lezat, bergizi, sesuai, dan bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan syukurilah nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kamu dengan memanfaatkannya sesuai tuntunan Allah, jika kamu benar-benar hanya menyembah kepada-Nya sebagai perwujudan imanmu.

2016

Ketahuilah, wahai Nabi Muhammad dan orang mukmin, bahwa sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu memakan bangkai, yaitu binatang yang mati tanpa disembelih, kecuali binatang air dan belalang. Dia juga mengharamkan kamu meminum darah yang mengalir, bukan yang membeku seperti limpa dan hati; memakan daging babi dan seluruh bagian tubuhnya, dan memakan hewan yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah. Meski ketentuan Allah ini ketat, tetapi Allah juga memberi kelonggaran, yaitu barang siapa terpaksa memakannya akibat mengalami kondisi darurat, bukan karena menginginkannya dan tidak pula makan secara berlebihan dan melampaui batas yang diperbolehkan dalam kondisi demikian, maka dia tidaklah berdosa, karena sungguh, Allah Maha Pengampun atas kesalahan yang dilakukannya tanpa karena keinginannya sendiri, Maha Penyayang atas kesalahan yang sengaja dilakukannya, bila ia bertobat.

2017

Usai merinci makanan yang diharamkan, Allah lalu melarang manusia mengatakan hal yang tidak berdasar atas nama Allah. Allah berfirman, “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta, baik tentang binatang maupun hal-hal lain, tanpa dasar dan tanpa merujuk pada ketentuan Allah dan rasulNya bahwa ‘Ini halal dan ini haram.’ Janganlah kamu mengatakan yang demikian itu untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak akan beruntung dan tidak akan membawa kebaikan bagi dirinya di dunia dan akhirat.”

2018

Jika mereka mengada-adakan kebohongan terhadap Allah lalu memperoleh kebaikan, ingatlah bahwa sesungguhnya itu hanyalah kesenangan yang sedikit dan segera musnah; dan ingatlah pula bahwa setelah itu mereka akan mendapat azab yang pedih sebagai balasan atasnya.

2019

Dan ingatlah, wahai Nabi Muhammad, bahwa terhadap orang Yahudi Kami haramkan banyak hal, di antaranya apa yang telah Kami ceritakan dahulu kepadamu di ayat yang lain (al-An'am/6: 146). Kami tidak menzalimi mereka dengan mengharamkan semua itu, justru merekalah yang menzalimi diri sendiri dengan berbuat berbagai kemaksiatan.

2020

Kemudian ketahuilah, wahai Nabi, sesungguhnya Tuhan-mu selalu membuka pintu ampunan bagi orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohan dan kecerobohan mereka, kemudian mereka bertobat setelah itu dan memperbaiki dirinya dengan meninggalkan perbuatan dosa sembari mengerjakan amal saleh, sungguh, Tuhanmu setelah itu, yakni setelah mereka tobat, benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.

2021

Ayat ini dan ayat-ayat berikutnya menjelaskan keteladanan Nabi Ibrahim yang selalu patuh kepada Allah dan mengikuti tuntunan-Nya. Sungguh, Ibrahim adalah seorang imam, pemimpin, dan sosok panutan bagi umat-umat sesudahnya. Ia patuh kepada Allah dan mempunyai sifat hanif, yakni memegang teguh dan melaksanakan kebenaran, dan dia sejak dahulu dan secara terus-menerus bukanlah termasuk orang musyrik. Ia tidak pernah sekalipun menyekutukan Allah.

2022

Nabi Ibrahim bukan sekadar sosok panutan, dia juga senantiasa mensyukuri nikmat-nikmat-Nya baik secara lisan maupun perbuatan. Allah telah memilihnya sebagai teladan dan panutan yang sempurna, baik sebagai imam maupun sebagai nabi dan rasul, dan menunjukinya dengan bimbingan dan petunjuk-Nya ke jalan yang lurus.

2023

Dan selain memberinya anugerah yang banyak, Kami juga telah berikan kepadanya kebaikan, yakni keagungan dan kelebihan di dunia, dan sesungguhnya di akhirat kelak dia termasuk orang yang saleh yang akan mendapat kebahagiaan ukhrawi.

2024

Kemudian Kami wahyukan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, “Ikutilah agama, yaitu sikap hidup dan akhlak Nabi Ibrahim yang lurus dan selalu dalam kebenaran, dan dia bukanlah termasuk orang musyrik.”

2025

Sesungguhnya pengagungan dan larangan berburu pada hari Sabtu bukanlah ajaran Nabi Ibrahim, melainkan hanya diwajibkan atas orang Yahudi yang memperselisihkannya, yakni menyangkut hari yang harus diagungkan. Dan sesungguhnya Tuhanmu Yang Maha Memberi petunjuk dan keputusan pasti akan memberi keputusan di antara mereka pada hari Kiamat terhadap apa yang telah mereka perselisihkan itu.

2026

Usai menyebut keteladanan Nabi Ibrahim sebagai imam, nabi, dan rasul, dan meminta Nabi Muhammad untuk mengikutinya, pada ayat ini Allah meminta beliau menyeru manusia ke jalan Allah dengan cara yang baik, “Wahai Nabi Muhammad, seru dan ajak-lah manusia kepada jalan yang sesuai tuntunan Tuhanmu, yaitu Islam, dengan hikmah, yaitu tegas, benar, serta bijak, dan dengan pengajaran yang baik. Dan berdebatlah dengan mereka, yaitu siapa pun yang menolak, menentang, atau meragukan seruanmu, dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Yang Maha Memberi petunjuk dan bimbingan, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dan menyimpang dari jalan-Nya, dan Dialah pula yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk dan berada di jalan yang benar.”

2027

Ayat ini memberi tuntunan kepada Nabi Muhammad tentang tata cara berdakwah dan membalas perbuatan orang yang menyakitinya, “Dan jika kamu membalas terhadap siapa pun yang telah menyakiti atau menyiksamu dalam berdakwah, maka balas dan hukum-lah mereka dengan balasan yang sama, yakni setimpal, dengan siksaan atau kesalahan yang ditimpakan kepadamu; jangan kaubalas mereka lebih dari itu. Tetapi jika kamu bersabar dan tidak membalas apa yang mereka lakukan kepadamu, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar.”

2028

Sabar adalah sikap yang mulia, karena itu Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk bersabar. Allah berfirman, “Dan bersabarlah, wahai Nabi Muhammad, dalam menghadapi tantangan dan cobaan hidup serta penolakan orang kafir terhadap seruanmu, dan ketahuilah bahwa kesabaranmu itu semata-mata dengan pertolongan Allah. Dan janganlah engkau bersedih hati terhadap penolakan dan kekafiran mereka, dan jangan pula engkau bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan untuk menghalagi seruanmu.”

2029

Ketahuilah bahwasungguh, Allah beserta orang-orang yang bertakwa, yang menjaga diri dari murka-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, dan bersama orang-orang yang berbuat kebaikan kepada orang lain yang pernah berbuat buruk kepada mereka.

2030

Pada akhir Surah an-Nahl mengandung pesan kepada Nabi Muhammad agar bersabar dan tidak bersedih hati disebabkan tipu daya dan penolakan orang-orang yang menentang dakwahnya. Di saat beliau mengalami kesulitan menghadapi orang-orang kafir yang menolak dakwahnya, ayat pertama dari surah ini menyatakan bahwa beliau mempunyai kedudukan yang mulia di sisi Allah, di mana Allah memperjalankannya dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsha dan memperlihatkan kepadanya tanda-tanda kekuasaan dan kebesaranNya. Ayat pertama ini menyatakan, Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya, yakni Nabi Muhammad, pada malam hari dari Masjidilharam, yang berada di Mekah ke Masjidil Aqsa, yang berada di Palestina, yang telah Kami berkahi sekelilingnya, dengan tanahnya yang subur yang menghasilkan aneka tanaman dan buah-buahan serta menjadi tempat turunnya para nabi, agar kami perlihatkan kepadanya dengan mata kepala atau mata hati sebagian dari tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Kami. Sesungguhnya Dia, yaitu Allah adalah Maha Mendengar perkataan hamba-Nya, Maha Mengetahui tingkah laku dan perbuatannya.

2031

Bila Allah memuliakan Nabi Muhammad dengan memperjalalankannya dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa, maka Dia memuliakan Nabi Musa dengan menganugerahkan kepadanya kitab Taurat agar menjadi petunjuk bagi Bani Israil. Dan Kami berikan kepada Nabi Musa Kitab, yaitu Taurat, dan Kami menjadikannya sebagai petunjuk yang khusus bagi Bani Israil, yaitu anak keturunan Nabi Yakub, agar mereka tidak menyembah kepada selain-Ku. Kepada mereka Aku berfirman, “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku, yakni janganlah menyembah dan menggantungkan segala urusan kepada selain-Ku.

2032

Wahai keturunan dari orang yang Kami bawa bersama Nuh, yaitu orang-orang yang diselamatkan Allah dari bencana banjir, jadikanlah nenek moyangmu, yaitu Nabi Nuh sebagai teladan bagimu, sesungguhnya dia adalah hamba Allah yang banyak bersyukur atas nikmat yang dianugerahkan Allah kepadanya. Maka bersyukurlah kamu sekalian atas nikmat diutusnya rasul kepadamu, sebagaimana mereka mensyukuri nikmat yang dianugerahkan Allah kepadanya.”

2033

Allah menganugerahkan kepada Bani Israil kitab Taurat agar menjadi petunjuk, tetapi mereka enggan berpedoman padanya. Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil, yakni anak-cucu Nabi Yakub, melalui wahyu yang Kami turunkan kepada Nabi Musa yang termaktub dalam kitab itu, yakni Taurat, bahwa kamu pasti akan membuat kerusakan di muka bumi ini, yakni Baitul Maqdis, sebanyak dua kali, tetapi Allah tidak segera menjatuhkan siksa kepadamu, dan dengan demikian pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.

2034

Maka apabila datang saat hukuman bagi kejahatan pertama yang kamu perbuat dari kedua kejahatan itu, yang telah ditetapkan kepadamu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar untuk menguasai negerimu dan menaklukanmu, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, memasuki rumahmu untuk mengejar, menyiksa, dan membunuhmu, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Inilah ketetapan Allah atas kaum Bani Israil disebabkan mereka meninggalkan hukum Taurat dan membunuh para nabi. Maka datanglah hukuman Allah.

2035

Ketetapan Allah menakdirkan bahwa mereka dapat mengalahkan musuh-musuhnya dan membangun kembali kerajaannya yang besar. Allah menyatakan, “Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali, setelah negerimu dikuasai dan ditaklukkan oleh mereka, dan Kami membantumu untuk membangun kembali negerimu dan mengokohkan kekuasaanmu dengan harta kekayaan serta anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar dari kelompok kamu sebelumnya.”

2036

Jika kamu berbuat baik dengan menaati perintah Allah dan Rasul-Nya serta melakukan kebijakan kepada sesamanya, berarti kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri, karena balasan yang kamu peroleh dari kebaikan itu. Dan jika kamu berbuat jahat, maka kerugian kejahatan itu juga untuk dirimu sendiri, karena akibat dari kejahatan akan menimpamu.” Selanjutnya dinyatakan kejahatan yang kedua yang diperbuat oleh kaum Bani Israil dan azab Allah yang ditimpakan atas mereka dinyatakan dalam firmanNya, “Dan apabila datang saat hukuman kejahatan yang kedua, yang telah Kami tetapkan di dalam Kitab itu, Kami datangkan orang-orang lain untuk menyiksamu sehingga menyuramkan wajah-wajahmu, akibat kesedihan dan penderitaan yang kamu alami, dan mereka, yakni musuh-musuhmu masuk ke dalam masjid, yakni Masjidil Aqsa, guna menyiksa dan membunuhmu sebagaimana mereka memasukinya pada kali pertama guna menyiksa dan membunuhmu akibat kejahatan kamu yang pertama, dan mereka memasukinya dengan tujuan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.

2037

Allah Yang Maha Pengasih tidak menutup rahmat-Nya kepada siapa yang mau bertobat dari kejahatan dan kembali kepada jalan yang benar. Allah menyatakan, “Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat kepadamu, setelah kali yang kedua kejahatan yang kamu lakukan, dan kamu sungguh-sungguh bertobat kepada Allah, tetapi jika kamu kembali kepada kedurhakaan dengan melakukan kejahatan lagi, niscaya Kami kembali mengazabmu di dunia dan kelak di akhirat Kami jadikan neraka Jahanam penjara atau hamparan tempat duduk bagi orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

2038

Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad agar menjadi petunjuk bagi umat manusia guna meraih keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sungguh, Al-Qur’an ini memberikan petunjuk bagi umat manusia ke jalan yang paling lurus yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan mereka dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan sebagai bukti dari keimanannya itu bahwa bagi mereka ada pahala yang besar sebagai imbalan dari iman dan apa yang diamalkannya itu.

2039

Dan memberi kabar buruk serta ancaman bahwa sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka kelak di hari kiamat azab yang pedih yaitu neraka.

2040

Dan manusia terkadang berdoa untuk kejahatan, seperti mengharapkan kematiannya, kematian anak dan keluarganya, atau untuk kehancuran harta bendanya dalam keadaan marah atau putus asa sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Allah menyatakan, Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. Sifat itulah yang menyebabkan manusia berdoa untuk kejahatan, tanpa disadari bahwa doanya itu jika dikabulkan akan membawa kerugian bagi dirinya. Oleh karena itu, janganlah tergesagesa di dalam mengambil keputusan.

2041

Dan kami jadikan malam dan siang dan silih bergantinya keduanya itu sebagai dua tanda untuk menunjukkan kekuasaan Kami, lalu Kami hapuskan tanda malam, Kami hapus cahayanya sehingga terjadilah kegelapan dan engkau tidak dapat melihat segala sesuatu di sekitarmu, dan Kami jadikan tanda siang itu terang, yakni Kami jadikan siang dapat menerangi, sehingga kamu dapat melihat segala sesuatu di sekitarmu. Demikian itu agar kamu dapat mencari kurnia dari Tuhanmu dengan melakukan pekerjaan yang bermanfaat bagi kehidupanmu. Dan agar dengan kehadiran malam dan siang itu kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan waktu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.” Sebagai penutup, ayat ini menyatakan, “Dan segala sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupanmu telah Kami terangkan dengan jelas, tidak ada sesuatu yang terlewati agar menjadi pelajaran bagimu.”

2042

Ayat yang lalu ditutup dengan pernyataan bahwa segala sesuatu telah kami rinci dan jelaskan. Salah satu yang dirinci dan dijelaskannya berupa amal-amal perbuatannya. Ayat ini menyatakan, “Dan setiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya sebagaimana tetapnya kalung pada lehernya, tidak dapat terpisah satu dengan lainnya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang mencatat semua amalnya di dunia yang dijumpainya kitab itu terbuka, tidak ada sesuatu yang ditutupi atau tersembunyi.”

2043

Pada saat itu akan dinyatakan kepadanya, “Bacalah kitabmu yang terbuka di hadapanmu dan cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirimu yang menghitung dan menilai perbuatanmu di dunia. Kamu tidak dapat mengingkari perbuatanmu karena semuanya telah ditampakkan dengan nyata di dalam kitabmu.”

2044

Barang siapa mendapat hidayah sehingga ia berbuat sesuai dengan petunjuk Allah, maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk keselamatan dan kebahagiaan dirinya sendiri; dan barang siapa yang sesat tidak mendapat petunjuk Allah maka sesungguhnya ia tersesat dari jalan yang benar dan yang demikian itu mendatangkan kerugian bagi dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, yakni setiap orang memikul dosanya sendiri yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Perbuatan yang baik mendapat ganjaran dan perbuatan yang buruk mendapat siksaan yang pedih. Dan Kami tidak akan berbuat aniaya dengan menyiksa manusia sebelum Kami mengutus seorang rasul yang menunjukkan kepada mereka jalan yang benar dan mencegah dari kesesatan.

2045

Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, yang durhaka sesuai ketetapan kami, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu agar menaati Allah, tetapi mereka tidak mau menaati-Nya, bahkan mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu dengan melakukan penganiayaan dan pengrusakan, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan, yakni ketentuan Kami, kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya, sehingga mereka tidak dapat bangkit lagi.

2046

Dan sesuai dengan ketetapan itu dinyatakan, “Berapa banyaknya kaum setelah kebinasaan kaum Nuh, telah Kami binasakan disebabkan oleh kedurhakaan mereka. Dan cukuplah Tuhanmu Yang Maha Mengetahui, Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya. Tidak ada yang tersembunyi dan terluput dari pembalasan-Nya.

2047

Allah memberikan pembalasan berupa ganjaran atau siksaan kepada manusia sesuai amal perbuatannya. Ayat ini menyatakan, “Barang siapa yang hanya menghendaki kehidupan sekarang, yaitu kehidupan duniawi dan ia tidak beriman kepada kehidupan akhirat, maka Kami segerakan baginya di dunia ini apa yang Kami kehendaki dari apa yang diharapkannya, seperti kedudukan sosial yang tinggi atau harta yang banyak, bagi orang yang Kami kehendaki, yaitu mereka yang berusaha meraihnya dengan memenuhi syarat dan ketentuan, bukan untuk semua orang yang menghendakinya. Kemudian Kami sediakan baginya di akhirat neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir dari rahmat Allah.

2048

Dan barang siapa yang menghendaki dengan amal perbuatannya pembalasan kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu, yakni untuk memperoleh kehidupan akhirat dengan sungguh-sungguh dengan melakukan amal salih, sedangkan dia beriman kepada Allah dengan sungguh-sungguh, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik di sisi Allah dan mendapat ganjaran sesuai dengan amalnya.

2049

Kepada masing-masing golongan, baik golongan ini yang mengharapkan pembalasan dunia maupun golongan itu yang mengharapkan pembalasan akhirat, Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu, yakni Kami berikan bagi keduanya itu pembalasan sesuai dengan amal perbuatannya. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi oleh siapa pun. Pembalasan di dunia Kami berikan kepada siapa saja yang berusaha meraihnya, baik kafir maupun mukmin, sedangkan pembalasan berupa pahala di akhirat, khusus Kami anugerahkan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh dengan sungguh-sungguh sesuai dengan ketentuan Tuhanmu.

2050

Kemudian Allah menyatakan kepada kedua golongan itu, “Perhatikanlah dan ambillah pelajaran bagimu bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian yang lain, dari kesenangan duniawi maupun kesenangan ukhrawi yang diperoleh sebagai ganjaran dari amal perbuatannya. Dan pasti pembalasan berupa kesenangan dalam kehidupan akhirat lebih tinggi derajatnya dan lebih besar keutamaanya dibandingkan dengan pembalasan di dunia.”

2051

Oleh karena itu, janganlah engkau adakan tuhan yang lain di samping Allah, yakni jangan mempersekutukan-Nya, nanti engkau menjadi tercela dan terhina karena perbuatanmu itu, sehingga engkau menyesal karena tidak ada siapa pun yang dapat menolongmu.

2052

Setelah menjelaskan penggolongan manusia menjadi dua golongan; ada yang menghendaki kehidupan dunia saja dan ada yang menghendaki kehidupan akhirat di samping kehidupan dunia, kelompok ayat ini selanjutnya menjelaskan tatakrama pergaulan antar manusia dalam kehidupannya. Ayat ini menyatakan, “Dan Tuhanmu telah menetapkan dan memerintahkan agar kamu wahai sekalian manusia jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dan mereka berada dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu menyakiti keduanya, misalnya dengan mengatakan kepada keduanya perkataan “ah”, yakni perkataan yang mengandung makna kemarahan atau kejemuan, dan janganlah engkau membentak keduanya jika mereka merepotkan kamu atau berbuat sesuatu yang kamu tidak menyukainya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang mulia, yakni perkataan yang baik, yang mengandung penghormatan dan kasih sayang.”

2053

Selanjutnya Allah menyatakan, “Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih saying karena rasa hormat yang tulus kepada keduanya, dan ucapkanlah, yakni berdoalah, “Wahai Tuhanku, yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, sayangilah keduanya, karena mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil dengan penuh kasih sayang.

2054

Dalam keadaan kedua orang tua sudah berumur lanjut dan berada dalam pemeliharaanmu, boleh jadi suatu waktu engkau berbuat kesalahan, secara tidak sengaja atau karena terpaksa. Dalam keadaan demikian itu, ketahuilah bahwa Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik dan tulus mengasihi kedua orang tuamu dan berbakti kepada keduanya dengan sepenuh hatimu. Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, maka sungguh, Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertobat dan menyertainya dengan berbuat kebaikan.

2055

Dan berikanlah haknya kepada keluarga-keluarga yang dekat, dari pihak ibu maupun bapak, berupa bantuan, kebajikan, dan silaturahim. Demikian juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, berikanlah zakat yang diwajibkan atas kamu, sedekah yang dianjurkan atau bantuan lainnya yang diperlukan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros dengan membelanjakannya pada hal-hal yang tidak ada kemaslahatan.

2056

Allah mencela perbuatan membelanjakan harta secara boros, dengan menyatakan, “Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan, mereka berbuat boros dalam membelanjakan harta karena dorongan setan, oleh karena itu, perilaku boros termasuk sifat setan, dan setan itu adalah sangat ingkar kepada nikmat dan anugerah Tuhannya.

2057

Kemudian kepada orang yang karena suatu keadaan tidak dapat memberi bantuan kepada orang yang memerlukan, ayat ini memberi tuntunan; dan jika engkau benar-benar berpaling dari mereka, tidak dapat memberikan bantuan kepada keluarga dekat, orang miskin atau orang yang sedang dalam perjalanan, bukan karena engkau enggan membantu tetapi karena keadaanmu pada waktu itu tidak memungkinkan memberi bantuan kepada mereka, dalam arti materi atau sebab-sebab lainnya, maka engkau berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang engkau harapkan, sehingga suatu waktu engkau dapat membantu mereka jika keadaanmu memungkinkan. Dalam keadaan ini, baik, dan memberi harapan, bukan penolakan dengan kata-kata yang kasar.

2058

Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenngu pada lehermu, yakni janganlah enggan mengulurkan tanganmu memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan, dan jangan pula engkau terlalu mengulurkannya, yakni janganlah kamu boros dalam membelanjakan harta, karena itu kamu menjadi tercela karena kekikiranmu, dan menyesal karena keborosanmu dalam membelanjakan harta.

2059

Sebab utama sifat kikir manusia adalah karena takut terjerumus ke dalam kemiskinan. Ayat ini mengingatkan bahwa sungguh, Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki untuk dilapangkan rezekinya dan menyempitkannya kepada siapa yang Dia kehendaki untuk disempitkan rezekinya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu, Maha melihat akan hamba-hambanya. Dia memberikan kepada hamba-Nya segala sesuatu yang menjadi kebutuhan dan kemaslahatannya apabila ia menjalani sebab-sebab untuk mendapatkannya.

2060

Kemudian Allah melarang kaum muslim membunuh anak-anak mereka seperti yang dilakukan beberapa suku dari kaum Arab Jahiliyah. Allah berfirman, “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan akan menimpa mereka. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka, bukan kamu yang memberi rezeki kepada mereka, dan Kami juga yang memberi rezeki kepadamu. Janganlah kamu mencemaskan mereka karena kemiskinan, maka oleh sebab itu kamu membunuhnya. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar.

2061

Dan janganlah kamu mendekati zina dengan melakukan perbuatan yang dapat merangsang atau menjerumuskan kepada perbuatan zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, yang mendatangkan penyakit dan merusak keturunan, dan suatu jalan yang buruk yang menyebabkan pelakunya disiksa dalam neraka.

2062

Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya, kecuali dengan suatu alasan yang benar, misalnya atas dasar menjatuhkan hukum qisas. Dan barang siapa dibunuh secara zalim, bukan karena sebab yang bersifat syariat, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, untuk menuntut kisas atau meminta ganti rugi kepada pembunuhnya, atau memaafkannya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh, yakni dalam menuntut membunuh apalagi melakukan pembunuhan dengan main hakim sendiri. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan dari sisi Allah dengan ketetapan hukum-Nya yang adil.

2063

Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, yakni mengelolanya atau membelanjakannya kecuali dengan cara yang lebih baik, yang bermanfaat bagi anak yatim itu sampai dia dewasa dan mampu mengelola sendiri hartanya dengan baik, dan penuhilah janji, baik kepada Allah maupun sesama manusia; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya, oleh karena itu janji harus dipenuhi dan ditunaikan dengan sempurna.

2064

Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, jangan mengurangi takaran untuk orang atau melebihkannya untuk dirimu, dan timbanglah dengan timbangan yang benar sesuai dengan ukuran yang ditetapkan. Itulah yang lebih utama bagimu, karena dengan demikian orang akan percaya kepadamu dan tenteram dalam bermuamalah denganmu dan lebih baik akibatnya bagi kehidupan manusia pada umumnya di dunia dan bagi kehidupanmu di akhirat kelak.

2065

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Jangan mengatakan sesuatu yang engkau tidak ketahui, jangan mengaku melihat apa yang tidak engkau lihat, jangan pula mengaku mendengar apa yang tidak engkau dengar, atau mengalami apa yang tidak engkau alami. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, adalah amanah dari Tuhanmu, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya, apakah pemiliknya menggunakan untuk kebaikan atau keburukan?

2066

Dan janganlah engkau berjalan di muka bumi ini dengan sombong, untuk menampakkan kekuasaan dan kekuatanmu, karena sesungguhnya sekuat apa pun hentakan kakimu, kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan setinggi apa pun kepalamu, sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. Sesungguhnya kamu adalah makhluk yang lemah dan rendah di hadapan Allah, kamu tidak memiliki kekuatan dan kemuliaan, melainkan apa yang dianugerahkan oleh-Nya.

2067

Semua itu, yakni keburukan-keburukan yang disebutkan dalam ayata-yat sebelum ini, kejahatannya amat dibenci di sisi Tuhanmu.

2068

Itulah sebagian hikmah, hukum-hukum yang mengandung kebenaran yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu, yakni Nabi Muhammad, melalui malaikat Jibril. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan engkau dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela oleh dirimu sendiri dan orang lain dan dijauhkan dari rahmat Allah.

2069

Setelah mengingatkan umat Islam agar tidak mengikuti perkataan dan perbuatan yang tidak diketahui kebenarannya, pada ayat ini Allah menjelaskan kesalahan kaum musyrik yang menyembah patung-patung sebagai perantara mendekatkan diri mereka kepada Tuhan. Allah menyatakan, “Maka apakah pantas, apa yang engkau katakan bahwa Tuhanmu memilihkan anak-anak laki-laki untukmu dan Dia mengambil anak-anak perempuan di antara para malaikat, yang menurut pandanganmu lebih rendah derajatnya daripada anak laki-laki? Sungguh, kamu benar-benar mengucapkan kata yang besar dosanya, yaitu bahwa Tuhan mempunyai anak dan para malaikat berjenis kelamin perempuan, sungguh perkataan itu adalah kebohongan yang nyata.

2070

Dan sungguh, dalam Al-Qur’an ini telah Kami jelaskan berulang-ulang peringatan dengan beraneka macam perupamaan, janji, dan ancaman agar mereka selalu ingat dan mengambil pelajaran.Tetapi peringatan yang berulang-ulang itu tidak lain hanyalah menambah mereka lari semakin jauh dari kebenaran.

2071

Katakanlah wahai Nabi Muhammad kepada kaum musyrik, “Jika ada tuhan-tuhan di samping-Nya, dan mustahil adanya yang demikian itu sebagaimana yang mereka katakan, dan mereka percaya, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan Yang mempunyai ‘Arsy”, untuk menyaingi, mengalahkan, atau berbagi kekuasaan dengan-Nya.

2072

Mahasuci dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka katakan, bahwa ada tuhan-tuhan selain Dia, Pemilik ‘Arasy Yang Agung. Apa yang mereka katakan adalah dusta. Sungguh, Dia Mahatinggi, dengan ketinggian yang sebesar-besarnya, jauh sekali dari apa yang mereka katakan.

2073

Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya yakni para malaikat, manusia, jin, dan makhluk lainnya baik yang berakal maupun yang tidak berakal senantiasa dan terus-menerus bertasbih kepada Allah dengan ucapan maupun keadaan yang menunjukkan kepatuhan dan ketundukan kepada hukum Allah. Dan tidak ada sesuatu pun dari mereka yang ada di langit dan di bumi melainkan bertasbih dengan memujiNya, dengan caranya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun kepada hamba-Nya yang berbuat dosa dan mau bertobat kepada-Nya.

2074

Pada ayat yang lalu Allah menyatakan bahwa kaum musyrik tidak memperoleh manfaat dari kehadiran Al-Qur’an walaupun telah berulang kali peringatan dijelaskan di dalamnya. Terkait dengan ini, Allah berfirman kepada Nabi, “Dan apabila engkau wahai Nabi Muhammad membaca Al-Qur’an yang merupakan petunjuk bagi sekalian manusia, niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat suatu dinding yang tertutup, yang menjadi penghalang bagi mereka di dalam memahami tuntunan Al-Qur’an.

2075

Dan Kami adakan penutup-penutup di atas hati mereka dan penyumbat di telinga mereka, sesuai dengan kehendak mereka yang tidak percaya kepada kebenaran Al-Qur’an, sehingga mereka tidak dapat memahaminya, yakni memahami tuntunan Al-Qur’an. Dan apabila engkau menyebut Tuhanmu saja dalam al-Qur’an, tanpa menyebut tuhan-tuhan mereka, niscaya mereka berpaling dan lari menjauh ke belakang karena benci dan enggan mendengar tuntunan Al-Qur’an.

2076

Apa yang dilakukan kaum musyrik itu tidak luput dari pengetahuan Allah. Kami lebih mengetahui dalam keadaan bagaimana mereka mendengarkan sewaktu mereka mendengarkan engkau, bahwa mereka melecehkan kamu dan mencari-cari celah untuk menolak kebenaran Al-Qur’an, dan sewaktu mereka berbisik-bisik di antara mereka sendiri untuk mendustakan Al-Qur’an, yaitu ketika orang-orang zalim itu berkata, “Kamu tidak lain hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir.”

2077

Allah memerintahkan kepada Rasul, “Lihatlah bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan terhadapmu, dengan menggunakan kata-kata seperti dukun, penyair, penyihir, gila, dan sebagainya, karena itu mereka menjadi sesat, jauh dari petunjuk Tuhan, dan tidak dapat lagi menemukan jalan yang benar menuju kepadanya.”

2078

Pada ayat yang lalu, Allah membicarakan perkara kenabian dan bantahan kepada kaum musyrik yang memperolok-olokkan Nabi dan mendustakan Al-Qur’an. Kemudian pada ayat ini Allah membantah keragu-raguan mereka terhadap akhirat, kebangkitan dan pembalasan. Allah menyatakan, “Dan mereka, orang-orang yang tidak percaya kepada hari kebangkitan, berkata, “Apakah bila kami telah menjadi tulang-belulang yang berserakan dan benda-benda yang hancur, terpisah satu dengan yang lain apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?”

2079

Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Jadilah kamu sekalian, apa saja, batu atau besi, niscaya Tuhan akan mengembalikan kamu kepada keadaan semula ketika diciptakan.

2080

Atau jadilah kamu suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin mengalami hidup kembali menurut pikiranmu, karena lebih keras dari batu ataupun besi, niscaya Tuhan akan menghidupkanmu dan membangkitkanmu. Maka setelah mendengar penjelasan itu, mereka akan bertanya, “Siapa yang akan menghidupkan kami kembali sesudah kami mati.” Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama.” Lalu setelah mendengar jawaban Nabi, mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu karena tidak percaya dan berkata seakan-akan menantang, “Kapan kebangkitan itu akan terjadi?” Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat,” dan pasti datang saat yang dijanjikan itu.

2081

Yaitu pada hari ketika Dia memanggil kamu melalui malaikat, lalu kamu mematuhi-Nya dengan bersungguh-sungguh sambil memuji-Nya atas kuasa-Nya membangkitkan kamu, dan kamu mengira bahwa kamu tidak berdiam di dalam kubur atau di dunia kecuali sebentar saja, walaupun kamu berada di sana bertahun-tahun lamanya.

2082

Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang beriman apabila mereka berkata kepada kaum musyrikin, “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik dan benar walaupun mereka bersikap keras dan berkata kasar kepadamu. Sungguh, setan itu senantiasa mencari peluang dan berusaha menimbulkan perselisihan di antara mereka, yakni orang-orang yang beriman. Sungguh, setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.

2083

Tuhanmu lebih mengetahui tentang kamu wahai kaum musyrik. Jika Dia menghendaki, niscaya Dia akan memberi rahmat kepadamu, dengan memberi petunjuk kepadamu sehingga kamu beriman, dan jika Dia menghendaki, Dia akan mengazabmu, disebabkan karena keburukan perbuatanmu dan kekufuranmu, sehingga kamu mati dalam kekufuran. Dan Kami tidaklah mengutusmu wahai Nabi Muhammad untuk menjadi penjaga bagi mereka yang mencegah mereka dari kekufuran atau memaksa mereka kepada iman.

2084

Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang ada di langit dan di bumi dari sekalian makhluk-Nya, dan dia memilih di antara makhluk-Nya itu nabi-nabi yang diutus untuk memberikan peringatan dan petunjuk kepada kaumnya. Dan sungguh, telah Kami lebihkan keutamaan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian yang lain, dan di antara kelebihan itu ialah Kami berikan kitab Zabur kepada Nabi Dawud.

2085

Katakanlah wahai Nabi Muhammad kepada kaum musyrik, “Panggillah mereka yang kamu anggap sebagai tuhan selain Allah, seperti Nabi Isa, Nabi Uzair, para malaikat, atau siapa pun yang dianggap oleh sebagian orang sebagai tuhan mereka selain Allah, dan mintalah kepadanya agar mendatangkan manfaat kepadamu atau menghilangkan bahaya yang menimpamu, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan sedikit pun untuk menghilangkan bahaya daripadamu dan tidak pula mampu memindahkannya sehingga tidak menimpa kamu.”

2086

Orang-orang yang mereka seru itu, yaitu orang-orang yang mereka anggap sebagai tuhan selain Allah, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka, dan berusaha siapa di antara mereka yang lebih dekat kepada Allah. Dan mereka senantiasa mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya. Sungguh, azab Tuhanmu adalah sesuatu yang harus ditakuti oleh siapa pun makhluk-Nya.

2087

Dan tidak ada suatu negeri pun yang durhaka penduduknya karena kekufuran atau kejahatan perbuatannya, melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat dengan kematian atau Kami siksa penduduknya dengan siksa yang sangat keras. Yang demikian itu, yakni kebinasaan dan siksa yang menimpa mereka, telah tertulis di dalam kitab Lauh Mahfuz.

2088

Orang-orang kafir Mekah berkata bahwa nabi-nabi dahulu dapat melakukan perbuatan yang luar biasa, seperti mengarahkan angin menurut kehendaknya atau menghidupkan orang mati, lalu mereka meminta kepada Nabi Muhammad agar menunjukkan bukti kenabiannya dengan mengubah bukit Safa menjadi emas, maka turunlah wahyu Allah, Dan tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan kepadamu tanda-tanda kekuasaan Kami yang dapat dilihat, melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang terdahulu. Dan di antara tanda-tanda yang telah Kami berikan kepada umat terdahulu yaitu tanda-tanda yang Kami berikan kepada kaum samud, kaumnya Nabi Saleh, berupa unta betina sebagai mukjizat yang dapat dilihat, sebagaimana yang diusulkan oleh mereka, tetapi mereka menganiaya unta betina itu dengan membunuhnya. Dan Kami tidak mengirimkan tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti agar mereka beriman. Akan tetapi mereka tidak mau beriman, walaupun telah Kami tunjukkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami yang bersifat indrawi yang mereka minta. Jika Kami menunjukkan tanda-tanda itu kepadamu niscaya kamu akan mendustakan pula, dan dengan demikian akan berlaku pula ketentuan kami menghancurkan penduduk negeri yang durhaka sebagaimana berlaku kepada kaum sebelum kamu.

2089

Selanjutnya Allah mengingatkan kepada Nabi Muhammad agar tidak ragu-ragu menyampaikan risalah-Nya, dan tidak bersedih hati karena penolakan orang-orang kafir terhadap ayat-ayat Allah. Dan ingatlah ketika Kami wahyukan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, “Sungguh, ilmu dan kekuasaan Tuhanmu meliputi seluruh manusia.” Sampaikanlah ini kepada semua manusia dan janganlah bersedih hati karena penolakan mereka terhadap ayat-ayat Kami. Dan ketahuilah Kami tidak menjadikan mimpi, atau penglihatan dalam keadaan sadar, yang telah Kami perlihatkan kepadamu, pada malam Isra Mikraj melainkan sebagai ujian bagi manusia agar menjadi jelas siapa di antara mereka yang percaya dan siapa yang tidak percaya dan begitu pula apa yang Kami wahyukan kepadamu tentang pohon yang terkutuk dalam Al-Qur’an agar menjadi ujian bagi manusia siapa di antara mereka yang percaya dan siapa yang tidak percaya. Dan dengan kedua macam tanda itu Kami menakut-nakuti mereka, supaya mereka beriman tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka.

2090

Penolakan orang-orang kafir kepada para rasul itu bukanlah sesuatu yang baru. Para rasul sebelum Nabi Muhammad juga mendapatkan perlakuan yang sama dari kaumnya. Permusuhan kepada para nabi bahkan telah dimulai semenjak permusuhan Iblis kepada Nabi Adam. Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu semua kepada Adam,” yakni sujud dengan tujuan penghormatan bukan menyembah, lalu mereka semuanya sujud, kecuali Iblis yang enggan bersujud karena keangkuhan dan kedurhakaannya. Ia (Iblis) berkata, “Apakah aku harus bersujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah yang rendah derajatanya daripadaku yang Engkau ciptakan dari api?

2091

Ia, yaitu Iblis, berkata, “Terangkanlah kepadaku, inikah yang yang lebih Engkau muliakan daripada aku? Terangkanlah mengapa Adam yang diciptakan dari tanah lebih Engkau muliakan daripadaku yang Engkau ciptakan dari api? Sekiranya Engkau memberi waktu kepadaku untuk menggoda dan menyesatkan mereka sampai hari kiamat, pasti akan aku sesatkan keturunannya, sehingga mereka sesat dan durhaka kepada-Mu, kecuali sebagian kecil saja dari mereka, yaitu orang-orang yang mendapat perlindungan dari-Mu, maka aku tidak dapat menyesatkan mereka.

2092

Dia, yaitu Allah, berfirman, “Pergilah, yakni lakukan apa yang engkau mampu untuk menyesatkan mereka, tetapi barang siapa di antara mereka, yaitu anak cucu Adam yang mengikuti kamu menempuh jalan yang sesat, maka sungguh, neraka Jahanamlah balasanmu semua, iblis dan anak cucu Adam yang mengikuti ajakannya sebagai pembalasan yang cukup dan setimpal dengan perbuatannya.

2093

Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka anak cucu Adam yang engkau, yakni Iblis sanggup melakukannya dengan suaramu yang memukau dan ajakanmu yang menggoda, dan lakukanlah dengan segala kemampuanmu, kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta dengan menggoda agar mereka mencari dan menginfakkan hartanya dengan jalan yang haram, dan berserikatlah dengan mereka pada anak-anak dengan berbuat zina sehingga melahirkan anak-anak sebagai hasil dari perbuatannya atau menguburkannya anak perempuan mereka hidup-hidup, lalu beri janjilah kepada mereka bahwa mereka tidak akan mendapat siksaan dengan perbuatannya itu.” Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.

2094

“Sesungguhnya terhadap hamba-hamba-Ku yang taat dan berbuat kebajikan menuruti perintah-Ku, engkau wahai Iblis, tidaklah dapat berkuasa atas mereka, engkau tidak dapat menyesatkan mereka walaupun engkau kerahkan segenap kemampuanmu untuk menggoda mereka. Dan cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga bagi mereka sehingga engkau tidak dapat menyesatkannya.”

2095

Setelah dijelaskan pada ayat yang lalu bahwa Allah menjadi penjaga atas hamba-Nya dari godaan iblis, pada ayat ini Allah menyebutkan sebagian dari nikmat-Nya yang dianugerahkan kepada hamba-Nya agar nikmat tersebut disyukuri. Tuhanmulah yang senantiasa memelihara dan berbuat baik kepadamu adalah Dia yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, dengan menciptakan hukum-hukumnya sehingga dengan mudah kapal-kapal itu berlayar di samudra yang luas agar kamu mencari karunia-Nya, mencari kekayaan-kekayaan lautan, seperti ikan dan mutiara atau berdagang dari satu tempat ke tempat lain. Sungguh, Dia Allah Maha Penyayang terhadapmu wahai orang-orang yang beriman.

2096

Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, diterpa angin kencang atau ombak yang besar, niscaya hilang dari ingatanmu semua berhala dan tuhan-tuhan yang biasa kamu seru, kecuali Dia, kamu hanya mengingat Dia dan bermohon kepada-Nya agar menyelamatkan kamu dari bahaya yang menimpa. Tetapi ketika Dia, Allah, telah menyelamatkan kamu sehingga kamu dapat kembali dengan selamat ke daratan, kamu berpaling dari-Nya, tidak lagi mengesakan-Nya dan tidak lagi bergantung kepada-Nya, karena kamu merasa telah bebas dari bahaya. Dan manusia memang selalu ingkar, tidak mensyukuri nikmat yang dianugerahkan Allah kepada-Nya, kecuali orang-orang yang taat dan mendapat petunjuk-Nya.

2097

Maka apakah kamu benar-benar telah merasa aman bahwa Dia tidak akan membenamkan sebagian daratan bersama kamu, sebelum kamu tiba dengan selamat ke pantai, atau Dia meniupkan angin keras yang membawa batu-batu kecil? Dan kamu tidak akan mendapat seorang pelindung pun, yang dapat melindungi kamu dari bahaya yang menimpamu.

2098

Ataukah kamu merasa aman bahwa Dia suatu waktu dengan kehendak dan kekuasaan-Nya akan mengembalikan kamu ke laut sekali lagi, lalu setelah kamu berada di tengah lautan, Dia tiupkan angin topan kepada kamu dan ditenggelamkan-Nya kamu di tengah lautan atau di tempat kamu diselamatkan dahulu disebabkan kekafiranmu? Kemudian walaupun kamu berusaha dengan mengerahkan segenap kemampuanmu, kamu tidak akan mendapatkan seorang penuntut pun yang dapat menuntut balas atau menolong kamu dalam menghadapi siksaan Kami.

2099

Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, yaitu golongan manusia pada umumnya dengan tubuh yang bagus, kemampuan berpikir, kebebasan berkehendak, dan ilmu pengetahuan, dan Kami angkut mereka di darat dengan kendaraan seperti onta atau lainnya, dan di laut, dengan kapal, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik, berupa minuman dan makanan yang lezat rasanya, dan Kami lebihkan keutamaan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.

2100

Ingatlah, pada hari ketika Kami panggil setiap umat dengan pemimpinnya; kepada setiap anggota dari umat itu diberikan catatan amalnya, dan barang siapa diberikan catatan amalnya di tangan kanannya mereka itulah orang-orang yang berbahagia, mereka akan berulang-ulang membaca catatannya dengan baik disebabkan karena kegembiraannya, dan mereka tidak akan dirugikan sedikit pun dengan dikurangi pahala dari amal yang dilakukannya.

2101

Dan barang siapa buta hatinya di dunia ini, menempuh jalan yang sesat dan durhaka kepada Tuhan, maka di akhirat dia akan buta pula hatinya dan tersesat jauh dari jalan yang benar. Tidak ada waktu lagi untuk bertobat dan mencari keselamatan dari azab Tuhan. Kepada mereka diberikan catatan amalnya di tangan kirinya. Mereka itulah orang-orang yang celaka disebabkan karena kesesatan dan kedurhakaannya kepada Tuhan.

2102

Orang-orang kafir berupaya agar Nabi Muhammad mau menuruti keinginan mereka, menyampaikan sesuatu yang lain dari apa yang diwahyukan oleh Allah. Nabi terdorong oleh harapannya yang sangat kuat agar mereka masuk Islam, hampir saja tergoda oleh bujuk rayu orang-orang kafir itu, akan tetapi Allah meneguhkan hatinya sehingga keinginan orang kafir itu tidak terlaksana. Dan mereka, orang-orang kafir, hampir memalingkan engkau wahai Nabi Muhammad dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, yaitu menyangkut perintah dan larangan, janji dan ancaman yang terkandung dalam Al-Qur’an, dan menyuruhmu agar engkau mengada-ada menyampaikan sesuatu yang lain dari apa yang termaktub dalam Al-Qur’an itu terhadap Kami; dan jika engkau berbuat demikian tentu mereka menjadikan engkau sahabat yang setia, sebab engkau menuruti kehendaknya dan melaksanakan perintahnya.

2103

Dan sekiranya Kami tidak memperteguh hatimu, untuk menolak kehendak dan keinginan mereka niscaya engkau hampir saja condong sedikit kepada mereka, disebabkan karena mereka berupaya sangat keras membujukmu agar engkau menyampaikan sesuatu yang lain dari apa yang Kami wahyukan kepadamu.

2104

Jika demikian, yakni jika engkau menuruti kehendak dan keinginannya, tentu akan Kami rasakan kepadamu siksaan dua kali lipat di dunia ini dan dua kali lipat setelah mati, dibandingkan dengan siksaan yang kami timpakan kepada selain engkau, dan engkau wahai Nabi Muhammad tidak akan mendapat seorang penolong pun terhadap Kami. Tetapi Kami telah kuatkan hatimu sehingga engkau tidak tergoda oleh tipu daya orang-orang kafir itu dan tidak condong sedikit pun untuk menuruti keinginannya.

2105

Dan sungguh, mereka orang-orang kafir itu hampir membuatmu wahai Nabi Muhammad gelisah di negeri Mekah karena mereka menyuruh engkau harus keluar dari negeri itu, akan tetapi Allah mencegahnya sehingga tidak terlaksana keinginan orang-orang kafir itu, dan kalau terjadi demikian, yakni jika mereka benar-benar mengusirmu dari Mekah niscaya sepeninggalmu mereka tidak akan tinggal di sana melainkan sebentar saja, kemudian mereka akan hancur binasa.

2106

Yang demikian itu, yakni kehancuran bagi umat yang mengusir para rasul Kami dari negerinya, merupakan ketetapan bagi para rasul Kami yang Kami utus sebelum engkau, dan tidak akan engkau dapati perubahan atas ketetapan Kami. Setiap umat yang mengusir para rasul dari negerinya pasti akan dibinasakan oleh Allah. Demikianlah ketetapan Allah yang ditetapkan, dan tidak ada perubahan bagi ketetapan itu selamalamanya.

2107

Laksanakanlah salat sejak matahari tergelincir, condong dari pertengahan langit ke arah barat, sampai gelapnya malam dan laksanakan pula salat Subuh. Sesungguhnya salat Subuh itu disaksikan oleh malaikat, baik malaikat siang maupun malaikat malam. Perintah salat pada ayat ini mencakup salat lima waktu. Sesudah tergelincir matahari adalah waktu untuk salat Zuhur dan Asar, sesudah gelapnya malam untuk waktu salat Magrib, Isya dan Subuh.

2108

Dan pada sebagian malam, yaitu pada sepertiga malam yang terakhir, bangunlah dan lakukanlah salat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu wahai Nabi Muhammad, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji di mana engkau memberikan syafaat agung kelak di hari kiamat.

2109

Dan katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan dengan cara yang benar, baik dalam urusan dunia maupun akhirat, dan keluarkan pula aku ke tempat keluar yang benar dan dengan cara yang benar pula, baik dalam urusan dunia maupun akhirat, dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolongku menghadapi orang yang memusuhiku.” Ayat ini berkaitan dengan hijrah Nabi dari Mekah ke Madinah. Di dalamnya terkandung perintah agar Nabi memohon kepada Allah agar memasuki Madinah dengan cara yang benar, dan keluar dari Mekah dengan cara yang benar pula. Ada juga yang menafsirkan agar kita memasuki kubur dengan baik dan keluar darinya pada hari berbangkit dengan baik pula.

2110

Dan katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Kebenaran, yaitu agama yang mengajarkan tauhid kepada Allah telah datang, dan yang batil, yaitu kemusyrikan dan kekufuran kepada Allah telah lenyap." Sungguh, yang batil itu pasti lenyap, tidak dapat bertahan lama di muka bumi.

2111

Dan Kami turunkan Al-Qur’an kepadamu wahai Nabi Muhammad, sebagai obat penawar berbagai macam penyakit hati dan rahmat bagi orang-orang yang beriman yang mengamalkan tuntunannya, sedangkan bagi orang-orang yang zalim, Al-Qur’an itu hanya akan menambah kerugian disebabkan oleh kekufuran mereka. Setiap kali mendengar bacaan AlQur’an semakin bertambah kekufurannya.

2112

Dan apabila Kami berikan kenikmatan kepada manusia, seperti kesehatan atau kekayaan niscaya dia berpaling tidak bersyukur kepada Allah dan menjauhkan diri dari mengingat Allah dengan sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan, seperti sakit atau kemiskinan niscaya dia berputus asa kehilangan harapan dari rahmat Allah.

2113

Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Setiap orang berbuat sesuai dengan keadaannya masing-masing, yakni sesuai pembawaannya, caranya dan kecenderungannya dalam mencari petunjuk dan menempuh jalan menuju kebenaran.” Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya dan siapa yang lebih sesat jalannya. Kepada setiap orang dari kedua golongan itu Tuhan memberikan balasan sesuai dengan perbuatannya.

2114

Dan mereka, yakni orang-orang kafir Mekah bertanya kepadamu wahai Nabi Muhammad tentang roh, apakah hakikat roh itu. Katakanlah, “Roh itu termasuk urusan Tuhanku, hanya Dia yang mengetahui hakikat roh itu dan tidaklah kamu wahai manusia diberi pengetahuan kecuali sedikit dibandingkan dengan keluasan objek yang diketahui atau dibandingkan dengan ilmu Allah.

2115

Dan sesungguhnya jika Kami menghendaki, niscaya Kami lenyapkan, kami hapus dari hatimu apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, dan engkau tidak akan mendapatkan seorang pembela pun terhadap keputusan Kami, melenyapkan apa yang Kami wahyukan kepadamu. Tetapi pelenyapan itu tidak akan terjadi, dan yang demikian itu tidak lain,

2116

Kecuali karena rahmat dari Tuhanmu yang dicurahkan kepadamu dan semua makhluk-Nya. Sungguh, karunia-Nya atasmu, wahai Nabi Muhammad, yang Aku cintai dan Aku pilih sebagai utusan-Ku, sangat besar.

2117

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul bersama-sama dan mengerahkan semua upaya untuk membuat yang serupa dengan Al-Qur’an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, dalam kesempurnaan isinya dan keindahan bahasanya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain.”

2118

Dan sungguh, Allah bersumpah, Kami telah menjelaskan kepada manusia dalam Al-Qur’an ini dengan bermacam-macam perumpamaan, yakni dengan bermacam-macam cara dan gaya bahasa, seperti penyampaian kebenaran dengan disertai bukti-bukti, dengan janji dan ancaman, kisah dan perumpamaan yang disampaikan berulang-ulang agar manusia beriman, tetapi kebanyakan manusia tidak menyukainya bahkan mengingkarinya. Mereka tidak tersentuh hatinya sedikit pun untuk dapat menerima tuntunan Al-Qur’an walaupun disampaikan dengan bermacam-macam cara dan gaya bahasa karena kesombongan dan kedengkian mereka.

2119

Dan mereka orang-orang musyrik Mekah berkata, “Kami tidak akan percaya kepadamu wahai Muhammad sebelum engkau memancarkan dengan deras mata air dari bumi dan mengalirkannya secara terus-menerus untuk kami,

2120

atau engkau mempunyai di negeri Mekah ini sebuah kebun kurma dan anggur yang luas tanahnya dan indah pemandangannya, lalu engkau alirkan di celah-celahnya, yakni dicelah-celah kebun itu sungai-sungai yang deras alirannya,

2121

atau engkau jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana engkau katakana dalam ancamanmu kepada kami, atau engkau datangkan Allah dan para malaikat datang ke muka bumi berhadapan muka dengan kami, dan kami pun melihatnya dengan mata kepala,

2122

atau engkau mempunyai sebuah rumah yang terbuat dari emas, atau kami lihat engkau naik ke langit tingkat demi tingkat. Dan kami tidak akan mempercayai kenaikanmu ke langit itu sebelum engkau turunkan kepada kami sebuah kitab untuk kami baca.” Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Mahasuci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul?” Aku hanya diutus untuk menyampaikan wahyu Allah kepadamu, dan tidak ada kemampuan bagi seorang rasul berbuat sesuatu kecuali atas izin Allah.

2123

Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman ketika petunjuk, yakni wahyu Allah yang dibawa oleh para rasul datang kepadanya, baik pada zaman dahulu maupun sekarang, selain perkataan mereka, “Mengapa Allah mengutus seorang manusia menjadi rasul?” Mereka menolak siapa pun manusia sebagai utusan Allah, karena menurut pendapatnya yang pantas menjadi rasul Allah adalah para malaikat.

2124

Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Sekiranya di bumi ada para malaikat, yang berjalan-jalan dengan tenang, dan melakukan aneka kegiatan di muka bumi ini, niscaya Kami turunkan kepada mereka malaikat dari langit untuk menjadi rasul bagi mereka. Itulah ketetapan Allah yang berlaku baik dahulu mapun sekarang, yaitu mengutus para rasul dari jenis makhluk yang sama dengan jenis makhluk kepada siapa ia diutus menyampaikan wahyu kepadanya.

2125

Katakanlah wahai Nabi Muhammad kepada orang-orang yang tidak mau beriman, “Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu sekalian bahwa aku adalah seorang manusia yang diutus oleh Allah menyampaikan wahyu kepadamu. Sungguh, Dia Maha Mengetahui keadaan setiap makhluk-Nya, Maha Melihat akan tingkah laku dan perbuatan hamba-hamba-Nya baik yang tampak maupun yang tersembunyi."

2126

Dan barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, disebabkan kecenderungan hatinya untuk mendapat petunjuk, dialah yang mendapat petunjuk, tidak ada siapa pun yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa Dia sesatkan, disebabkan oleh penolakannya terhadap ayat-ayat Allah, maka engkau tidak akan mendapatkan penolong-penolong bagi mereka yang dapat menunjukkan kepada jalan yang benar selain Dia, Allah Yang Mahakuasa. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat dengan wajah tersungkur, ditarik malaikat ke dalam neraka dalam keadaan buta, tidak dapat melihat sesuatu yang terjadi, bisu, tidak dapat mengutarakan kepedihan, dan tuli, tidak dapat mendengar sesuatu yang menyenangkan hati. Keadaan mereka di akhirat adalah sebagaimana sikap mereka terhadap ayat-ayat Allah ketika mereka di dunia. Tempat kediaman mereka adalah neraka Jahanam. Setiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, disebabkan punah bahan bakarnya yang berupa manusia, Kami tambah lagi nyalanya dengan mengembalikan kulitnya dan menumbuhkan kembali tulangnya bagi mereka. Setiap kali kulit mereka hangus terbakar oleh api neraka, Allah mengganti kulit yang lain sehingga tidak putus-putusnya kepedihan menimpa mereka.

2127

Itulah neraka Jahanam balasan bagi mereka, disebabkan karena sesungguhnya mereka kafir kepada ayat-ayat Kami, baik ayat-ayat yang diturunkan melalui wahyu, yakni Kitab Suci, maupun ayat-ayat yang terhampar di alam raya dan karena mereka menolak hari kebangkitan dengan berkata, “Apabila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, bagaikan debu yang beterbangan apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru?”

2128

Allah menjawab pertanyaan mereka dengan menyatakan, “Dan apakah mereka tidak memperhatikan, melihat dengan mata hatinya, bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi dengan segala keharmonisan dan ketelitian sistemnya adalah Mahakuasa pula menciptakan yang serupa dengan mereka, tidak sulit bagi Allah menjadikan kulit dan tulang belulang yang hancur menjadi makhluk yang baru, dan Dia telah menetapkan waktu tertentu, yakni waktu kematian dan kebangkitan bagi mereka, yang tidak diragukan lagi, walau sedikit pun kedatangannya? Maka orang zalim itu, yaitu orang-orang yang tidak percaya kepada ayat-ayat Kami dan menolak hari kebangkitan, mereka tidak menolaknya kecuali dengan kekafiran, meskipun telah jelas bukti-bukti dipaparkan kepada mereka.

2129

Ayat ini merupakan lanjutan dari jawaban terhadap tuntutan kaum musyrik. Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Sekiranya kamu menguasai perbendaharaan rahmat Tuhanku, berupa harta benda atau apa saja yang dianugerahkan Allah kepada makhluk-Nya, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, tidak kamu berikan kepada siapa yang membutuhkan karena takut membelanjakannya, yakni takut kemiskinan karena membelanjakan apa yang dianugerahkan oleh Tuhanmu.” Dan manusia itu memang sangat kikir. Demikianlah Allah tidak akan mengabulkan tuntutan mereka karena seperti itulah ketetapan Allah menyangkut hikmah dan maslahat dalam penciptaan makhluk-Nya.

2130

Ayat yang lalu menjelaskan bahwa kaum musyrik enggan menerima kebenaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad meskipun telah ditunjukkan bukti-bukti yang sangat banyak. Hal ini sangat menyedihkan hati Nabi yang sangat ingin agar umatnya beriman. Ayat ini memberikan hiburan kepada Nabi dengan menguraikan kisah Bani Israil dengan kaumnya, sekaligus mengisyaratkan bahwa seandainya kaum musyrikin di Mekah diberikan ayat-ayat yang mereka minta, niscaya mereka tetap tidak akan percaya sebagaimana keadaan kaum Nabi Musa. Dan sungguh, Kami telah memberikan kepada Musa, yang Kami utus kepada Bani Israil dan kepada Fir’aun dengan membawa sembilan mukjizat yang nyata,11 sebagai bukti atas kerasulannya, akan tetapi Fir’aun tetap ingkar dan tidak mau beriman kepadanya, maka tanyakanlah kepada Bani Israil, yang hidup pada masamu apa yang terjadi ketika Musa datang kepada mereka, yakni kepada nenek moyang mereka. Ketahuilah bahwa ketika itu Nabi Musa menemui Fir’aun menyampaikan risalah dan bukti-bukti kebenarannya, lalu Fir’aun berkata kepadanya, “Wahai Musa! Sesungguhnya aku benar-benar menduga engkau terkena sihir.” Demikian dituduhkan Fir’aun kepada Nabi Musa.

2131

Mendengar tuduhan Fir’aun itu, lalu Dia, yakni Nabi Musa menjawab, “Sungguh, engkau wahai Fir’aun telah mengetahui bahwa yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu ialah Allah, karena tidak ada yang kuasa menurunkan itu kecuali Allah Tuhan Pemelihara langit dan bumi. Dia menurunkannya sebagai bukti-bukti yang nyata yang dapat mengantar orang percaya kepada Allah. Akan tetapi engkau, wahai Fir’aun, menolak bukti-bukti itu dan sungguh aku benar-benar menduga engkau akan binasa, wahai Fir’aun, jika engkau tidak percaya kepada Allah dan tidak mau menerima tuntunan yang kusampaikan.

2132

Mendengar jawaban Nabi Musa, sikap Fir’aun tetap tidak percaya bahkan semakin durhaka. Kemudian dia, yakni Fir’aun hendak mengusir mereka, yaitu Nabi Musa dan pengikutnya dari bumi Mesir, maka ketika ia benar-benar mengusir Nabi Musa dan pengikutnya, Kami tenggelamkan dia, yakni Fir’aun, beserta orang yang bersama dia seluruhnya ketika menyeberangi Laut Merah dalam perjalanan dari Mesir menuju Sinai.

2133

Dan setelah itu, yakni setelah penenggelaman itu, Kami berfirman kepada Bani Israil, “Tinggallah di negeri ini, Palestina dan sekitarnya, tetapi apabila masa berbangkit datang kelak di hari kiamat, niscaya Kami kumpulkan kamu dalam keadaan bercampur baur dengan orang-orang kafir dan semua musuh-musuhmu. Dan kami akan memperhitungkan amal perbuatanmu dan memberikan pembalasan yang setimpal sesuai apa yang mereka lakukan.

2134

Setelah menguraikan kisah Nabi Musa dan kaumnya serta kaum musyrik yang enggan menerima kebenaran yang disampaikan Nabi Muhammad, ayat selanjutnya menjelaskan tujuan diturunkan kitab suci Al-Qur’an untuk menyatakan bukti-bukti kebenaran itu. Dan Kami turunkan Al-Qur’an itu dengan benar, yakni benar Al-Qur’an itu datang dari Allah, dan Al-Qur’an itu turun dengan membawa kebenaran, dalam kandungannya. Dan Kami tidaklah mengutus engkau wahai Nabi Muhammad, melainkan sebagai pembawa berita gembira bagi orang-orang yang taat akan masuk surga dan pemberi peringatan bagi orang-orang yang durhaka akan masuk neraka.

2135

Selanjutnya dijelaskan tentang cara turunnya Al-Qur’an. Dan Al-Qur’an Kami turunkan berangsur-angsur, ayat demi ayat dalam masa lebih kurang 23 tahun, tidak Kami turunkan secara sekaligus agar engkau wahai Nabi Muhammad membacakannya kepada manusia perlahan-lahan, dengan demikian dapat dipahami tuntunannya dengan sebaik-baiknya dan mudah dihafalkan, dan Kami menurunkannya secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan kemaslahatan manusia.

2136

Jika demikian sifat dan ciri-ciri Al-Qur’an sebagaimana dijelaskan oleh ayat-ayat yang lalu, maka wahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada orang-orang kafir Mekah dan kepada manusia seluruhnya, “Berimanlah kamu kepadanya, yakni Al-Qur’an, atau tidak usah beriman, itu sama saja bagi Allah. Jika engkau beriman, engkau mendapat manfaat dari keimananmu. Dan jika engkau ingkar, engkau juga yang mendapat kerugian. Tidak ada manfaat sedikit pun bagi Allah dari keimanan kamu, dan tidak ada pula mudarat bagi Allah dari keingkaran kamu. Sesungguhnya orang yang telah diberi pengetahuan sebelumnya, yakni ulama Ahli Kitab yang beriman kepada Nabi Muhammad, mereka diberi pengetahuan tentang wahyu Allah sebelum turunnya Al-Qur’an, apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkurkan wajah, yakni menjatuhkan wajahnya untuk bersujud mengakui kebesaran Allah dan kebenaran firman-Nya.

2137

Dan dalam kondisi bersujud mereka berkata, “Mahasuci Tuhan kami dari segala kekurangan dan ketidaksempurnaan; sungguh, janji Tuhan kami bahwa Dia akan menurunkan wahyu dan mengutus Rasul-Nya pasti dipenuhi, dan telah dipenuhi janji itu dengan diutusnya Nabi Muhammad dan diturunkannya Al-Qur’an.

2138

Dan mereka menyungkurkan wajah sekali lagi dan demikian seterusnya sambil menangis karena takut kepada Allah dan mereka bertambah khusyuk memohon kepada Allah setiap kali dibacakan kepada mereka ayat-ayat Al-Qur’an.

2139

Katakanlah wahai Nabi Muhammad kepada orang-orang musyrik Mekah, “Serulah Allah atau serulah ar-Rahman, Dia Yang Maha Pengasih. Jangan ragu engkau menyeru dengan kedua nama itu, sebab keduanya adalah nama Tuhan. Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik, yakni Asma’ul-Husna, sebutlah salah satu dari nama itu atau semuanya tidaklah berarti engkau mengakui berbilangnya Zat Tuhan, sebab berbilangnya nama tidak berarti berbilangnya Zat Tuhan, dan selanjutnya katakanlah kepada mereka janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam salat, agar orang-orang musyrik Mekah tidak menyakitimu dan menghina agamamu, dan janganlah pula merendahkannya sehingga tidak terdengar suaramu sama sekali, dan usahakan jalan tengah di antara kedua itu, yakni tidak mengeraskan suara dalam salat dan tidak pula merendahkan suaranya.

2140

Dan katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak, sebagaimana dikatakan orang-orang Yahudi bahwa malaikat adalah anak-anak Allah, dan demikian pula dipercaya oleh orang-orang Nasrani bahwa Nabi Isa adalah anak Allah, dan tidak pula mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya, sebagaimana dipercaya oleh kaum musyrik yang percaya kepada tuhan-tuhan selain Allah, dan dengan demikian, Dia tidak memerlukan penolong dari kehinaan yang dilontarkan oleh siapa pun yang menghina-Nya. Hanya Dia saja yang Mahaagung dan oleh karena itu agungkanlah Dia seagung-agungnya.

2141

Pada akhir Surah al-Isra’, Rasulullah diperintah agar memuji Allah dan menyucikannya dari segala kekurangan. Surah ini dimulai dengan menyampaikan kewajaran Allah menyandang pujian itu dengan mengingatkan tentang keharusan memuji dan menaati perintahnya sesuai dengan yang digariskan agama dalam kitab suci Al-Qur’an. Segala puji hanya tertuju bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya, yaitu Nabi Muhammad Al-Kitab, yakni Al-Qur’an, dan Dia tidak membuat padanya kebengkokan, baik redaksi maupun maknanya. Ayat demi ayatnya saling menjelaskan tidak ada pertentangan satu dengan lainnya.

2142

Al-Qur’an diturunkan sebagai bimbingan yang lurus dan sempurna, tidak berlebihan dan tidak kurang di dalam tuntutan dan hukum-hukumnya, dengan tujuan untuk memperingatkan umat manusia akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya yang menimpa mereka yang tidak percaya, dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang kokoh imannya yang senantiasa mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik, yaitu surga beserta kenikmatannya.

2143

Mereka kekal di dalamnya, yakni di dalam surga, untuk selama-lamanya.

2144

Dan Kitab suci Al-Qur’an juga diturunkan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, “Allah telah mengambil seorang anak sebagaimana kepercayaan orang Yahudi dan Nasrani.”

2145

Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, yak-ni apa yang mereka ucapkan bahwa Allah mempunyai anak, begitu pula nenek moyang mereka, yang menjadi panutan mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang apa yang mereka ucapkan. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka, itulah kata-kata yang menyatakan kekufuran dan mereka dengan ucapannya itu tidak lain hanya mengatakan kebohongan belaka. Tidak ada dasar sedikit pun dan tidak ada alasan yang membenarkan apa yang diucapkannya.

2146

Maka akibat ucapan dan perbuatan kaum musyrikin itu, barangkali engkau wahai Nabi Muhammad akan membunuh dirimu sendiri karena bersedih hati dan sangat kecewa setelah mereka berpaling dari dirimu dan menolak tuntunan yang engkau sampaikan, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini, yakni Al-Qur’an. Wahai Nabi Muhammad, janganlah bersedih hati karena perkataan dan perbuatan mereka. Engkau hanya diutus menyampaikan wahyu kepada mereka, dan tidak dibebankan kepadamu menjadikan mereka beriman.

2147

Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi, yakni beraneka macam hewan, tumbuh-tumbuhan dan kekayaan alam yang tersimpan di dalamnya sebagai perhiasan baginya, yakni bagi bumi dan indah dipandang oleh manusia, untuk Kami menguji mereka, di dalam menyikapi keindahan bumi dengan segala isinya. Dengan demikian, Kami mengetahui secara nyata siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya, dan siapa yang jahat dan durhaka kepada Tuhannya.

2148

Dan kelak di hari kiamat, Kami benar-benar akan menjadikan apa yang di atasnya, yakni apa yang ada di atas bumi menjadi tanah yang tandus lagi kering, tidak ada lagi keindahannya. Demikianlah Allah menjadikan bumi dengan segala isinya yang dipandang indah oleh manusia sebagai sarana untuk menguji siapa di antara manusia itu yang baik perbuatannya dan siapa yang berbuat jahat. Kelak di hari kiamat kebaikan dan kejahatan itu akan mendapat pembalasan yang seadil-adilnya.

2149

Apakah engkau mengira bahwa Ashabul-Kahfi, yaitu orang-orang yang mendiami gua, dan yang mempunyai ar-raqim itu, yaitu nama anjing mereka atau tulisan-tulisan yang memuat nama-nama mereka termasuk tanda-tanda kebesaran Kami yang menakjubkan? Ya, memang Ashabul-Kahf dan ar-raqim adalah menakjubkan, tetapi janganlah engkau mengira bahwa itu satu-satunya tanda kebesaran Kami yang menakjubkan. Sesungguhnya banyak sekali tanda-tanda kebesaran kami yang sangat menakjubkan. Penciptaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang berada di antara keduanya adalah tanda kekuasaan Kami yang sangat menakjubkan apabila engkau memperhatikannya.

2150

Ingatlah ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua, meninggalkan negerinya karena menjaga iman dan tauhidnya dari penindasan penguasa negerinya, lalu mereka berdoa, “Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu, lindungilah kami dari orang-orang yang memfitnah kami, dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus yang dapat mengantarkan kepada keselamatan dan kebahagiaan bagi kami dalam urusan kami, baik urusan duniawi maupun ukhrawi.

2151

Maka Kami kami mengabulkan doa mereka, Kami tutup telinga mereka di dalam gua itu, agar mereka tidak dapat mendengar suara, maka mereka tertidur lelap di dalam gua itu selama beberapa tahun, yaitu sekitar tiga ratus tahun seperti yang akan disebutkan pada ayat 25.

2152

Kemudian apabila telah tiba waktunya, Kami bangunkan mereka dari tidur yang lelap agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu yang berselisih pendapat tentang berapa lamanya mereka tertidur di dalam gua, yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal dalam gua itu. Tidak ada siapa pun di antara mereka yang dapat menghitungnya dengan tepat, maka mereka pun menyerahkan urusan ini kepada Allah. Hanya Allah yang mengetahui berapa lamanya mereka tinggal di dalam gua itu.

2153

Kami akan ceritakan kepadamu dengan rinci wahai Nabi Muhammad kisah mereka yang penting dan menakjubkan itu dengan sebenarnya, tidak ada keraguan maupun kesamaran agar engkau jelaskan kepada orang-orang yang bertanya dan menjadi pelajaran bagimu dan bagi umatmu. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dengan keimanan yang benar, tetapi mereka ditindas oleh penguasa pada masanya maka Kami kukuhkan iman mereka dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka kepada jalan yang benar.

2154

Dan Kami teguhkan hati mereka ketika mereka berdiri tampil di hadapan kaumnya atau di hadapan penguasa yang menindas dan memaksa agar mereka menyekutukan Allah, akan tetapi mereka menolaknya lalu mereka berkata, menyatakan keteguhan hatinya, “Tuhan kami adalah Tuhan Pencipta dan Pemelihara langit dan bumi; kami tidak menyeru tuhan selain Dia dan tidak menyembah-Nya. Sungguh, kalau kami berbuat demikian, yakni kalau kami menyeru dan menyembah tuhan selain Allah, tentu kami telah mengucapkan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran.”

2155

Lalu mereka menunjukkan kepada kaumnya bahwa mereka itu kaum kami yang telah menjadikan tuhan-tuhan (untuk disembah) selain Dia. Mereka menyekutukan Allah tanpa suatu bukti dan alasan yang jelas. Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang jelas tentang kepercayaan mereka, sebagaimana kami tunjukkan bukti-bukti yang nyata tentang kekuasaan Allah, Tuhan kami? Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah? Sungguh, mereka itulah orang-orang yang zalim karena mengada-adakan kebohongan terhadap Allah.

2156

Menghadapi kaumnya yang menyekutukan Allah dan penindasan penguasa negeri yang memaksa agar mereka meninggalkan kepercayaannya, maka salah satu dari pemuda itu atau beberapa dari mereka mengusulkan agar mereka meninggalkan negerinya ke tempat yang jauh. Sebagian dari mereka itu berkata, “Dan apabila kamu bermaksud hendak meninggalkan mereka, yakni kaumnya yang durhaka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, yakni sebuah gua yang telah mereka kenal dan ketahui sebelumnya, guna memelihara keyakinanmu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu guna memelihara dan melindungi kamu dari penganiayaan mereka dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusanmu yang berkaitan dengan kebutuhan hidupmu maupun yang berkaitan dengan keyakinanmu.

2157

Dan engkau, yakni siapa pun yang melihat posisi gua itu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, sehingga melalui pintu gua itu cahayanya dapat masuk dan apabila matahari itu terbenam, cahayanya menjauhi mereka ke sebelah kiri sehingga mereka tidak tersengat oleh sinarnya yang panas. Posisi gua itu tidak menghadap secara langsung ke arah matahari terbit maupun terbenam, sehingga sinarnya yang panas tidak menyengat mereka, sedang mereka berada dalam tempat yang luas di dalam gua itu. Itulah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah untuk menjaga dan melindungi hambaNya yang taat dan mendapat petunjuk. Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, karena kecenderungan hatinya untuk mendapat petunjuk maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa disesatkan-Nya, karena kecenderungan hatinya mengingkari ayat-ayat Allah maka engkau tidak akan mendapatkan seorang penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya dan membimbingnya kepada jalan yang benar.

2158

Dan engkau, yakni siapa pun yang melihat keadaan mereka di dalam gua, mengira mereka itu tidak tidur, sebab dilihat dari pandangan matanya keadaan mereka seperti terjaga, padahal mereka tidur lelap; dan Kami bolak-balikkan tubuh mereka ke kanan dan ke kiri, sehingga tidak rusak oleh tanah sedang anjing mereka seakan-akan menjaga mereka membentangkan kedua lengannya di depan pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan keadaan mereka ketika itu, tentu kamu akan berpaling melarikan diri dari mereka dan penuh tanda tanya apa yang sesungguhnya terjadi pada mereka, dan pasti kamu akan dipenuhi rasa takut terhadap mereka sebab kamu melihat sesuatu yang sangat menakjubkan yang tidak pernah kamu lihat sebelumnya.

2159

Dan demikianlah setelah kami tidurkan mereka dalam waktu yang lama dan Kami jaga mereka di dalam tidurnya itu, Kami bangunkan mereka agar di antara mereka saling bertanya tentang keadaan mereka. Salah seorang di antara mereka berkata, “Sudah berapa lama kamu berada di sini?” Mereka menjawab, “Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari.” Mereka mengira baru satu atau setengah hari di dalam gua, sebab mereka masuk ke dalam gua pada pagi hari dan bangun dari tidur pada sore hari. Melihat keadaan di dalam gua itu dan di sekitarnya berbeda dengan apa yang disaksikan dahulu, mereka ragu berapa lama tinggal di dalam gua. Maka timbullah perbedaan pendapat di antara mereka. Kemudian berkata seorang di antara mereka, “Tak usah kita perdebatkan berapa lama kita di sini, Tuhanmu lebih mengetahui berapa lama kamu berada di sini. Meraka merasa lapar maka salah seorang di antara mereka berkata, suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota untuk membeli makanan dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia mencari tempat menjual makanan dan lihat manakah makanan yang lebih baik, maka belilah makanan itu dan bawalah sebagian makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut kepada siapa saja di kota itu dan jangan sekali-kali menceritakan halmu kepada siapa pun agar mereka tidak mengetahui keadaanmu dan tempatmu bersembunyi.

2160

Sesungguhnya jika mereka, yakni penduduk kota tempat kamu membeli makanan itu dapat mengetahui tempatmu, lalu mereka menguasai kamu, niscaya mereka akan melempari kamu dengan batu, jika kamu tetap mempertahankan keimanan kamu, atau mereka akan memaksamu kembali kepada agama mereka, yakni menyekutukan Allah dengan tuhantuhan yang lain, dan jika demikian, yakni jika kamu memeluk agama mereka, niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya baik di dunia maupun di akhirat.”

2161

Dan demikian pula sebagai tanda kekuasaan Kami, Kami perlihatkan, yakni kami pertemukan penduduk negeri dengan mereka, agar mereka mengetahui, bahwa janji Allah tentang kebangkitan sesudah kematian kiamat itu benar, dan bahwa kedatangan hari Kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika mereka penduduk negeri itu berselisih tentang urusan mereka, yakni tentang siapa sebenarnya pemuda-pemuda itu dan berapa lama mereka tertidur di dalam gua, maka mereka bersepakat untuk mengabadikan peristiwa ini, mereka berkata, “Dirikanlah sebuah bangunan di atas gua yang menjadi tempat persembunyian mereka, tidak usah kita persoalkan siapa mereka dan berapa lama mereka tertidur di dalam gua, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka, siapa mereka dan bagaimana keadaannya baik lahir maupun batin. Orang yang berkuasa atas urusan mereka, yakni penguasa dari penduduk negeri itu berkata, “Kami pasti akan mendirikan sebuah bangunan untuk mengabadikan peristiwa ini berupa rumah ibadah, yang kami bangun di atasnya, yakni di atas gua itu.

2162

Setelah menjelaskan perbedaan pendapat penduduk negeri tentang penghuni gua itu, ayat selanjutnya menguraikan perbedaan pendapat orang-orang yang datang kemudian, termasuk kaum musyrik Mekah, kaum Yahudi dan Nasrani pada masa Nabi Muhammad. Nanti ada orang yang memperbincangkan berapa jumlah penghuni gua itu. Mereka mengatakan, “Jumlah mereka itu tiga orang, yang keempat adalah anjingnya,” dan yang lain mengatakan, “Jumlah mereka lima orang, yang ke enam adalah anjingnya,” Perkataan itu mereka ucapkan sebagai terkaan terhadap sesuatu yang gaib tanpa dasar atau alasan apa pun; dan yang lain lagi mengatakan, “Jumlah mereka tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya.” Katakanlah wahai Nabi Muhammad, terhadap mereka yang mengatakan itu, “Tuhanku yang memelihara dan membimbingku lebih mengetahui dari siapa pun jumlah mereka secara pasti; tidak ada yang mengetahui bilangan mereka kecuali yang diberitahu oleh Allah, dan mereka yang diberi tahu oleh Allah itu sedikit.” Karena itu janganlah engkau wahai Nabi Muhammad dan wahai kaum muslim berbantah tentang hal mereka, yakni Ashabul-Kahf kecuali perbantahan lahir saja yang disertai bukti-bukti yang jelas dan jangan engkau menanyakan tentang mereka pemuda-pemuda Ashabul-Kahf itu kepada siapa pun, setelah datang berita yang pasti dari Tuhanmu.

2163

Beberapa orang Quraisy bertanya kepada Nabi tentang roh, kisah penghuni gua dan kisah Zulkarnain. Nabi Muhammad menyuruh mereka datang besok pagi dan beliau menjanjikan akan menceritakan kepada meraka peristiwa ini. Allah memberi pelajaran dalam ayat ini, dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, yakni menjanjikan akan memberikan jawaban terhadap pertanyaan atau melakukan sesuatu dengan berkata “Aku pasti melakukan itu besok pagi,

2164

kecuali engkau janjikan hal itu dengan mengatakan Insya Allah, yakni jika dikehendaki Allah. Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa mengaitkan janjimu dengan kehendak Allah, begitu engkau ingat, kaitkanlah janjimu itu dengan mengatakan Insya Allah dan katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku untuk menjelaskan sesuatu kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini, yakni dari kisah penghuni gua dalam memberi petunjuk kepada kenabianku.”

2165

Setelah memberikan tuntunan kepada Nabi Muhammad, ayat ini meneruskan kembali kisah penghuni gua. Dan mereka tinggal dalam gua dalam keadaan tertidur di dalamnya selama tiga ratus tahun menurut perhitungan tahun Syamsiah yang digunakan kaum Yahudi dan Nasrani dan ditambah sembilan tahun jika dihitung menurut perhitungan tahun Qamariah yang digunakan oleh penduduk negeri Mekah saat itu.

2166

Katakanlah kepada siapa yang tidak percaya atau membantah keterangan ini, “Allah yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal di dalam gua; betapa tidak, sebab milik-Nya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi, tidak ada sesuatu pun yang terluput dari pengetahuan-Nya. Alangkah terang penglihatan-Nya terhadap segala sesuatu dan alangkah tajam pendengaran-Nya terhadap suara; tidak ada seorang pelindung pun bagi mereka penduduk langit maupun bumi selain Dia Yang Mahakuasa atas segala sesuatu; dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan, sebab Dia tidak membutuhkan siapa pun menjadi sekutu bagi-Nya.

2167

Sesudah selesai menceritakan kisah penguni gua, ayat ini kembali menyampaikan pesan-pesan yang disampaikan pada permulaan surah ini. Dan bacakanlah wahai Nabi Muhammad apa yang diwahyukan Allah kepadamu, yaitu Al-Qur’an, Kitab Tuhanmu. Tidak ada siapa pun yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya, yakni wahyu-Nya atau ketetapan-ketetapan-Nya. Dan ketahuilah engkau tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain kepada-Nya. Oleh karena itu, janganlah engkau lalai melaksanakan tuntunan Tuhanmu.

2168

Dan bersabarlah engkau wahai Nabi Muhammad bersama orang-orang yang beriman yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan berzikir dan berdoa dengan mengharap keridaan-Nya, bukan karena mengharap kesenangan duniawi; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka walaupun mereka miskin, lalu mengarah perhatianmu kepada orang-orang kafir karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, sebab keengganannya mengikuti tuntunan yang Kami wahyukan serta menuruti keinginannya yang teperdaya oleh kesenangan duniawi dan keadaannya yang demikian itu sudah melewati batas.

2169

Dan katakanlah wahai Nabi Muhammad, kepada siapa saja bahwa “Kebenaran, yakni Al-Qur’an yang kusampaikan kepadamu itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa di antara kamu yanginginberiman kepada wahyu yang kusampaikan hendaklah dia beriman, keuntungan dan manfaatnya akan kembali kepada diri mereka sendiri, dan barang siapa di antara kamu yang ingin kafir, menolak kebenaran itu, biarlah dia kafir, kerugian dan mudaratnya akan kembali kepada diri mereka sendiri. Allah menerangkan kerugian yang akan menimpa mereka dengan menyatakan, “Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yakni mereka yang angkuh dan menolak kebenaran yang kusampaikan, yang gejolaknya mengepung mereka dari segala penjuru. Jika mereka meminta pertolongan dari panasnya api neraka itu, mereka akan diberi minum dengan air seperti cairan besi atau minyak yang keruh yang mendidih yang panasnya menghanguskan wajah bila didekatkan kepadanya. Itulah minuman yang paling buruk dan neraka tempat dihidangkan minuman itu adalah tempat istirahat yang paling jelek.

2170

Sesungguhnya mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan membuktikan keimanannya dengan mengerjakan kebajikan sesuai tuntunan Kami. Kepada mereka Kami memberikan pahala yang besar. Kami benar-benar tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu.

2171

Mereka itulah orang-orang yang tinggi kedudukannya yang memperoleh Surga ‘Adn, yang mengalir diantara pepohonan yang tumbuh di bawahnya sungai-sungai; di dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang yang terbuat dari emas dan mereka memakai pakaian berwarna hijau yang terbuat dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka di dalam menikmati keindahan itu duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang diberi bantal dan tirai yang indah. Itulah sebaik-baik pahala dan tempat istirahat yang indah yang memberikan manfaat dan kebahagiaan yang sebesar-besarnya.

2172

Dan berikanlah wahai Nabi Muhammad kepada mereka, yakni orangorang musyrik yang teperdaya oleh kesenangan dunia sebuah perumpamaan yang menggambarkan dua orang laki-laki; seorang dari keduanya beriman kepada Tuhan dan seorang lagi tidak; Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya, yakni kepada orang yang tidak beriman dua buah kebun anggur dan Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang yang subur.

2173

Kedua kebun itu menghasilkan buahnya yang banyak, dan ia tidak menzalimi pemiliknya sedikit pun, tidak pernah berkurang buahnya sepanjang masa dan Kami mengalirkan sungai di celah-celah keduanya untuk menambah keindahannya.

2174

Dan selain kebun-kebun itu yang dimilikinya, dia juga memiliki kekayaan besar, seperti emas, perak dan kekayaan lainnya yang berlimpah-limpah sehingga membuat dirinya angkuh, maka dia berkata kepada temannya yang beriman ketika bercakap-cakap dengan dia, “Hartaku lebih banyak daripada hartamu yang terdiri dari kebun-kebun dan kekayaan lainnya sebagaimana engkau lihat, dan pengikutku, yakni anak-anakku, keluargaku dan pembantuku lebih kuat daripada pengikutmu, mereka pasti akan membantu dan menolongku kapan saja.

2175

Dan dia memasuki salah satu dari dua kebunnya mengajak temannya yang mukmin untuk melihat sambil membanggakan kekayaannya sedang ia zalim terhadap dirinya sendiri karena keangkuhan dan kekufurannya atas nikmat yang dianugerahkan Allah kepadanya; ia berkata kepada temannya dengan penuh keangkuhan, “Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, ia terus membuahkan hasilnya sepanjang masa tidak putus-putusnya,

2176

dan aku tidak mengira bahwa hari Kiamat itu akan datang dan tidak percaya kepada kebangkitan, dan sekiranya hari kiamat dan kebangkitan itu benar-benar datang seperti yang engkau katakan, lalu aku dikembalikan kepada Tuhanku pada hari kebangkitan, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada ini, yakni lebih baik daripada keadaanku di dunia pada saat ini.

2177

Temannya yang beriman berkata kepadanya sambil bercakap-cakap dengannya untuk menanggapi perkataanya yang sombong dan tidak percaya kepada Tuhan, ia berkata, “Apakah engkau kafir kepada Tuhan yang menciptakan engkau dari tanah, yakni engkau berasal dari Adam yang diciptakan dari tanah, kemudian dari setetes air mani, yakni engkau sendiri sebagaimana keturunan Adam berasal dari setetes air mani yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan dan makanan yang tumbuh di tanah, lalu Dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna? Adalah aneh jika engkau tetap ingkar kepada Tuhan dan hari kebangkitan, serta tidak mensyukuri nikmat yang dianugerahkan Tuhanmu.

2178

Tetapi aku berbeda dengan engkau, aku percaya kepada Tuhan, Dialah Allah, Tuhanku, yang menciptakan, memelihara dan menganugerahkan kepadaku berbagai macam kebaikan. Hanya Dia yang aku sembah, dan aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun.

2179

Dan mengapa engkau tidak mengucapkan, ketika engkau memasuki kebunmu yang subur dan penuh dengan berbagai macam buah dan tanaman “Masya Allah, la quwwata illa billah”, Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud, tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Semestinya engkau ucapkan kalimat itu sebagai tanda syukur kepada Allah yang menciptakan dan menganugerahkan kebaikan kepadamu. Sekiranya engkau melihat harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu, tidaklah mengapa, itulah anugerah Tuhan yang diberikan untukku.

2180

Maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberikan kepadaku kebun yang lebih baik dari kebunmu sekarang ini; dan janganlah engkau membanggakan kekayaanmu, boleh jadi, Dia suatu waktu mengirimkan petir dari langit ke kebunmu, dan memporak porandakan kebunmu sehingga kebun itu menjadi tanah yang licin, dan hilang kesuburan tanahnya,

2181

atau airnya menjadi surut meresap ke dalam tanah, maka engkau tidak akan dapat menemukannya lagi, yakni tidak dapat menemukan lagi sumber air yang dapat mengairi kebunmu.

2182

Dan harta kekayaannya dibinasakan, kebunnya hancur dan semua kekayaannya punah, lalu dia membolak-balikkan kedua telapak tangannya karena sedih dan menyesal terhadap apa yang telah dia belanjakan untuk itu yang tak terhitung banyaknya, sedang pohon anggur roboh bersama penyangganya, lalu dia berkata, “Betapa sekiranya dahulu aku menuruti saran temanku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun.” Ia menyesal, tetapi penyesalannya itu terlambat datangnya.

2183

Dan tidak adalagibaginya segolongan pun yang dapat menolongnya selain Allah, padahal sebelumnya dia membanggakan anak-nya, keluarganya dan pengikutnya yang diharapkan menjadi pembela dan penolongnya ketika ditimpa bencana; dan dia pun ketika itu dalam keadaan sangat lemah tidak akan dapat membela dirinya.

2184

Di sana, ia menyadari bahwa pertolongan itu hanya dari Allah Yang Mahabenar. Dialah sebaik-baik pemberi pahala, dan sebaik-baik pemberi balasan kepada siapa yang berbuat kebajikan.

2185

Dan berilah perumpamaan kepada mereka, semua manusia, bahwa kehidupan dunia adalah seperti air hujan yang Kami turunkan dari langit, lalu menyirami tumbuh-tumbuhan maka bercampurlah dengannya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, dengan siraman air, tumbuh-tumbuhan itu menjadi subur, kemudian tidak lama sesudah itu tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Dia Mahakuasa menyuburkan tumbuh-tumbuhan dan Mahakuasa pula menjadikannya layu dan kering kerontang. Demikianlah perumpamaan kehidupan dunia. Kesenangan dan kebahagiaan tidak kekal di dalamnya dan tidak berlangsung selama-lamanya.

2186

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, baik dan indah sifatnya serta bermanfaat bagi manusia, tetapi dapat memperdaya dan tidak kekal; tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh yang dilakukan karena Allah dan sesuai tuntunan agama adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan yang dapat membawa kepada kebahagiaan yang kekal sampai di akhirat nanti.

2187

Dan ingatlah pada hari yang ketika itu Kami perjalankan gunung-gunung, yakni Kami hancurkan sehingga ia menjadi bagai kapas yang beterbangan, dan engkau akan melihat bumi itu rata karena tidak ada lagi gunung, tanaman ataupun bangunan, dan Kami kumpulkan mereka di Padang Mahsyar, tempat berkumpulnya seluruh manusia baik yang hidup dahulu maupun kemudian, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka di dalam kuburnya, yakni di alam barzakh.

2188

Dan mereka pasti akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris satu saf atau banyak saf. Ketika itu Allah berfirman kepada orangorang yang tidak percaya kepada hari kebangkitan, “Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sesudah Kami bangkitkan dari kematianmu sebagaimana Kami menciptakan kamu pada pertama kali. Kamu datang kepada Kami dalam keadaan sendiri-sendiri, tanpa harta, anak, pakaian dan alas kaki, seperti ketika kamu dilahirkan, bahkan ketika kamu di dunia kamu menganggap bahwa Kami tidak akan menetapkan bagi kamu waktu berbangkit untuk memenuhi perjanjian, yakni janji Allah untuk memberi setiap manusia balasan sesuai dengan amal perbuatannya.

2189

Dan diletakkanlah, yakni diberikan kepada semua manusia kitab yang merinci amal perbuatan mereka di dunia baik yang besar maupun yang kecil, lalu engkau akan melihat orang yang berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya. Mereka menyesal atas kejahatan perbuatannya ketika di dunia, dan mereka berkata, “Betapa celaka kami, kitab apakah ini, betapa menakjubkan, karena tidak ada yang tertinggal di dalamnya, yang kecil dan yang besar dari amal perbuatan manusia melainkan tercatat semuanya,” dan mereka mendapati semua apa yang telah mereka kerjakan di dunia tertulis di dalamnya. Dan Tuhanmu tidak menzalimi seorang jua pun. Amal perbuatan mereka semuanya tercatat secara sempurna dan mendapatkan pembalasan yang sesuai.

2190

Dan ingatlah wahai Nabi Muhammad, ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud memberi penghormatan kepada Adam, kecuali Iblis yang enggan bersujud walaupun diperintah oleh Allah. Dia, yakni iblis, adalah dari golongan jin, yang diciptakan Allah dari api oleh karenanya merasa lebih mulia dari Adam yang diciptakan Allah dari tanah. Dengan keengganannya bersujud kepada Adam maka dia mendurhakai perintah Tuhannya. Demikianlah Iblis telah menjadi musuh manusia sejak dahulu, maka pantaskah kamu, wahai manusia, menjadikan dia dan keturunannya sebagai pemimpin selain Aku, padahal engkau mengetahui mereka adalah musuhmu? Sangat buruklah Iblis itu sebagai pengganti Allah, yang dijadikannya panutan dan sesembahan, bagi orang yang zalim.

2191

Bagaimana mungkin Iblis engkau jadikan sebagai pengganti, padahal Aku, yakni Allah, tidak menghadirkan mereka, yakni Iblis dan anak cucunya untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak pula menghadirkan sebagian dari mereka untuk menyaksikan penciptaan diri mereka sendiri; dan Aku tidak menjadikan para penyesat itu sebagai penolong. Karena itu janganlah sekali-kali engkau jadikan iblis sebagai penolong, sebab ia hanya akan membuat dirimu celaka.

2192

Dan ingatlah pula pada hari ketika Dia berfirman kepada orang-orang yang mempersekutukan Allah, “Panggillah olehmu sekutu-sekutuku yang kamu anggap itu, yakni berhala-berhala yang dijadikan sesembahan oleh mereka, agar mereka memberimu syafaat.” Mereka lalu memanggilnya, tetapi mereka, yakni sekutu-sekutu itu tidak membalas panggilan dan seruan mereka dan Kami adakan untuk mereka, yakni yang menyembah dan yang disembah, tempat kebinasaan, yaitu neraka Jahanam, siapa pun yang masuk ke dalamnya akan binasa.

2193

Dan orang yang berdosa, yaitu para pendurhaka yang ketika di dunia berbuat maksiat kepada Allah melihat neraka, lalu mereka menduga, yakni percaya bahwa mereka akan jatuh dan masuk ke dalamnya, dan mereka tidak menemukan tempat berpaling untuk menghindar darinya.

2194

Dan sesungguhnya Kami telah menjelaskan berulang-ulang kepada manusia dalam Al-Qur’an ini dengan bermacam-macam perumpamaan, baik dalam bentuk perbandingan maupun dalam bentuk kisah. Binatang-binatang yang kecil seperti nyamuk, lalat, dan lebah serta benda-benda alam yang besar seperti gunung dan samudra, dijadikan contoh untuk menarik perhatian manusia. Tetapi manusia adalah memang yang paling banyak membantah. Mereka senantiasa mencari dalih untuk membantah kebenaran ayat-ayat Allah.

2195

Dan tidak ada sesuatu pun yang menghalangi manusia, yakni kaum musyrik Mekah untuk beriman ketika petunjuk telah datang kepada mereka dan tidak ada juga yang menghalangi mereka memohon ampunan kepada Tuhannya, kecuali keinginan menanti datangnya hokum Allah berupa sunah atau ketetapan-Nya yang telah berlaku pada umat yang terdahulu, yakni datangnya mukjizat yang mereka saksikan dengan mata kepala sendiri atau datangnya azab atas mereka dengan nyata.” Mereka tidak akan beriman kecuali apabila datang azab kepada mereka sebagaimana yang ditimpakan kepada umat terdahulu. Allah sungguh tidak menghendaki keimanan seseorang dilakukan dengan terpaksa. Allah menghehendaki keimanan yang tulus, yang dilakukan dengan kesadaran, tanpa paksaan.

2196

Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul termasuk engkau wahai Nabi Muhammad, melainkan sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan kepada manusia agar mereka beriman, tetapi orang yang kafir terus-menerus membantah para rasul itu dengan cara yang batil agar dengan demikian mereka dapat melenyapkan yang hak, yakni kebenaran ayat-ayat Allah dan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan apa yang diperingatkan terhadap mereka oleh para rasul sebagai olok-olokan. Mereka berkata bahwa para rasul hanyalah seorang manusia dan apa yang dikatakan oleh mereka hanyalah kebohongan belaka.

2197

Dan siapakah yang lebih zalim, yakni tidak ada yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya dengan bermacam-macam cara, lalu dia berpaling darinya tidak mau memikirkan dan merenungkannya, dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya, yakni kejahatan yang mereka lakukan. Sungguh, Kami telah menjadikan hati mereka tertutup sehingga mereka tidak memahaminya, dan Kami letakkan pula sumbatan di telinga mereka, sehingga mereka terhalang dari mendengar dan memahami ayat-ayat Allah yang terkandung dalam Kitab Suci. Kendatipun engkau wahai Nabi Muhammad menyeru mereka kepada petunjuk agar mereka beriman dan taat kepada Allah, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk untuk selama-lamanya karena kerasnya hati mereka dalam mengingkari ayat-ayat Allah.

2198

Dan Tuhanmu Maha Pengampun, memiliki kasih sayang. Jika Dia hendak menyiksa mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan siksa bagi mereka, sesuai dengan hak dan keadilan-Nya. Allah dengan kasih sayang-Nya tidak menyegerakan siksaan untuk memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat. Tetapi bagi mereka ada waktu tertentu untuk mendapat siksa yang mereka tidak akan menemukan tempat berlindung dari-Nya.

2199

Demikianlah azab dan siksa yang Allah timpakan kepada umat-umat terdahulu. Dan penduduk negeri itu, misalnya kaum ‘Ad dan kaum Samud, telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zalim, dan telah Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka. Apa yang telah terjadi pada kaum ‘Ad dan Samud itu dapat pula terjadi bagi siapa pun yang durhaka apabila Allah menghendaki.”

2200

Dan ingatlah wahai Nabi Muhammad, ketika Nabi Musa berkata kepada pembantunya yang juga muridnya, “Aku tidak akan berhenti berjalan sebelum sampai ke pertemuan dua laut; atau aku akan berjalan terus sampai bertahun-tahun lamanya tanpa henti.” Terdapat perbedaan pendapat tentang siapa yang dimaksud dengan pembantu atau murid Nabi Musa yang disebut dalam ayat ini. Menurut sebagian besar ulama, ia adalah seorang pemuda bernama Yusya’ bin Nun, ia adalah salah seorang dari keturunan Nabi Yusuf. Ada juga yang berpendapat bahwa pemuda itu itu adalah kemenakan Nabi Musa, yakni anak saudara perempuannya. Demikian juga terdapat perbedaaan pendapat tentang apa yang dimaksud “pertemuan dua laut” pada ayat ini. Di antara pendapat itu mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua laut ialah Laut Merah dan Laut Putih, dan tempat pertemuan itu ialah Danau at-Timsah dan Danau Murrah, yang merupakan pertemuan antara Teluk Aqabah dan Suez di Laut Merah.

2201

Maka ketika mereka, yakni Nabi Musa dan pembantunya sampai ke suatu tempat yang merupakan pertemuan dua laut itu, mereka lupa ikannya, yaitu bekal yang mereka bawa dalam perjalanan. Ketika keduanya lupa akan bekal yang mereka bawa, lalu ikan itu tiba-tiba hidup kemudian melompat dan mengambil jalannya ke laut itu menceburkan diri dan hilang tak dapat ditemukan lagi. Sungguh menakjubkan peristiwa itu. Persitiwa tersebut merupakan pertanda yang telah diketahui sebelumnya oleh Nabi Musa bahwa apa yang dituju telah dekat dan yang dicari hampir ditemukan.

2202

Nabi Musa dan pembantunya meneruskan perjalanan, maka ketika mereka telah melewati tempat hilangnya ikan itu dan keduanya hendak beristirahat sambil menyantap bekal yang mereka bawa, Nabi Musa berkata kepada pembantunya, “Bawalah kemari makanan (ikan) kita, sungguh kita telah merasa letih karena perjalanan kita yang jauh pada hari ini.”

2203

Dia, yaitu pembantunya, menjawab, “Tahukah engkau wahai guru ketika kita tengah mencari tempat berlindung di batu tadi, untuk beristirahat, maka aku lupa meninggalkan ikan itu lalu ikan ituhilang mencebur ke laut, dan tidak ada yang membuat aku lupa, yakni lupa kepada ikan dan menyebabkan aku meninggalkannya, atau aku lupa tidak menceritakan peristiwa ini kepadamu, kecuali setan, dan sungguh ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali.” Sungguh aneh, bagaimana ikan itu hidup lagi, lalu hilang mencebur ke laut, sehingga tak dapat ditemukan lagi.

2204

Dia, Nabi Musa, berkata, “Itulah tempat yang kita cari.” Nabi Musa menjelaskan kepada pembantunya bahwa tempat hilangnya ikan adalah tempat beliau akan bertemu dengan seorang hamba yang saleh yang dituju dalam perjalanan ini. Lalu keduanya kembali menuju tempat hilangnya ikan itu, mengikuti jejak mereka semula. Keduanya menelusuri jejak kaki yang telah dilewati sebelumnya agar tidak tersesat jalan menuju ke semula.

2205

Lalu ketika keduanya telah sampai ke tempat hilangnya ikan itu, mereka menuju ke arah batu tempat mereka beristirahat beberapa waktu atau beberapa hari yang lalu. Di tempat itulah mereka berduabertemu dengan seorang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan rahmat kepadanya dari sisi Kami, berupa kenabian atau aneka macam nikmat lainnya, dan yang telah Kami ajarkan ilmu kepadanya secara langsung dari sisi Kami, yaitu ilmu tentang perkara-perkara gaib yang tidak dimengerti oleh manusia pada umumnya. Menurut sebagian besar mufasir yang dimaksud dengan hamba yang saleh itu adalah Nabi Khidr. Keunggulan ilmu yang dimiliki oleh Nabi Khidr, mendorong Nabi Musa ingin tertemu dan belajar kepadanya.

2206

Nabi Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu, yakni menjadi pengikut dan muridmu yang senantiasa bersamamu ke mana pun engkau pergi, agar engkau mengajarkan kepadaku sebagian dari ilmu yang telah diajarkan Allah kepadamu untuk menjadi petunjuk bagiku?”

2207

Mendengar keinginan Nabi Musa itu, dia, yakni Nabi Khidr, menjawab, “Sungguh, engkau tidak akan sanggup sabar, menahan diri bersamaku ketika engkau menyaksikan sesuatu yang aku perbuat di hadapanmu.

2208

Nabi Khidr bertanya kepada Nabi Musa, dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu yang aku lakukan ketika engkau menyaksikannya, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu, yakni engkau tidak mengetahui hakikat tentang perbuatan yang saya lakukan itu.”

2209

Kehendak Nabi Musa untuk bersama Nabi Khidr dan menjadi muridnya sangat kuat, maka dia berkata, “Insya Allah akan engkau dapati aku orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun, yang aku saksikan ketika aku bersamamu.”

2210

Nabi Khidr memperkenankan permintaan Nabi Musa, tetapi dengan sebuah syarat. Dia berkata, “Jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun yang aku lakukan walaupun engkau tidak mengerti atau tidak menyetujuinya, sampai aku menerangkannya kepadamu bagaimana sebenarnya peristiwa itu terjadi menurut pengetahuan yang diberitahukan Allah kepadaku.”

2211

Maka berjalanlah keduanya menelusuri pantai, hingga ketika keduanya menjumpai sebuah perahu yang sedang berlayar, keduanya menaiki perahu, lalu sampai di tengah laut, dia, yakni Nabi Khidr, melubanginya. Dia, yakni Nabi Musa, tidak sabar ketika melihat Nabi Khidr melubangi perahu itu dan tidak dapat menyetujuinya, maka ia berkata, “Mengapa engkau melubangi perahu itu, sungguh perbuatan itu sangat berbahaya. Apakah engkau bermaksud untuk menenggelamkan penumpangnya?” Sungguh, aku bersumpah, engkau telah berbuat suatu kesalahan yang besar, yang tidak dapat dibenarkan menurut syariat.

2212

Mendengar pertanyaan Nabi Musa, lalu Nabi Khidr mengingatkan Nabi Musa akan syarat yang telah mereka sepakati. Dia, yakni Nabi Khidr, berkata, “Bukankah sudah aku katakan sebelum ini bahwa sesungguhnya engkau tidak akan mampu sabar bersamaku?”

2213

Nabi Musa menyadari kesalahannya maka dia berkata, “Maafkanlah kesalahanku, janganlah engkau menghukum aku karena kelupaanku menanyakan sesuatu kepadamu sebelum engkau menerangkan kepadaku peristiwa sebenarnya, dan janganlah engkau membebani aku dengan suatu kesulitan yang tidak dapat kupikul dalam urusanku, yakni keinginanku mengikuti engkau agar aku mempelajari ilmu yang diajarkan Allah kepadamu.”

2214

Nabi Khidr memaafkan Nabi Musa, lalu keduanya meninggalkan perahu dengan selamat dan turun ke pantai. Maka berjalanlah keduanya; hingga ketika keduanya berjumpa dengan seorang anak muda, maka dia dengan serta merta membunuhnya. Melihat Nabi Khidr membunuh anak muda itu, Nabi Musa tidak dapat menahan keinginannya untuk bertanya. Dia berkata, “Mengapa engkau bunuh jiwa yang bersih, yang suci dari kedurhakaan, bukan karena dia melakukan kedurhakaan dengan membunuh orang lain? Sungguh, engkau telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar.”

2215

Setelah memperingatkan Nabi Musa untuk tidak mempertanyakan hal yang dia lakukan, hamba yang saleh (Nabi Khidir) kembali memperingatkan Nabi Musa yang mempertanyakan perbuatan Nabi Khidir membunuh seorang anak tanpa sebab yang dibenarkan. Dia berkata, “Bukankah sudah pernah kukatakan kepadamu bahwa engkau tidak akan mampu bersikap sabar bersamaku saat melihat apa yang kulakukan?”

2216

Mendengar peringatan kedua itu, Nabi Musa merasa tidak enak dan malu. Namun, karena keinginan untuk memperoleh ilmu darinya sangat kuat, dia memohon agar diberi kesempatan lagi. Dia berkata kepadanya, “Jika aku bertanya lagi kepadamu tentang sesuatu yang kaulakukan setelah ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu dalam perjalanan ini. Sesungguhnya engkau sudah cukup bersabar terhadapku yang terlalu banyak bertanya dan engkau juga mau menerima alasan dariku dan memaafkan aku.”

2217

Permohonan Nabi Musa dikabulkan oleh hamba yang saleh itu, maka keduanya berjalan meneruskan pengembaraan hingga suatu ketika keduanya sampai di suatu negeri. Mereka datang kepada penduduk setempat dan bertanya tentang negeri itu. Rasa lapar yang mendera memaksa mereka berdua meminta dijamu oleh penduduknya, tetapi mereka tidak mau menjamu mereka. Karena tidak dijamu, kemudian keduanya melanjutkan perjalanan. Tidak lama sesudah itu mereka mendapatkan dinding sebuah rumah yang hampir roboh di negeri itu. Tanpa disuruh, lalu dia, hamba yang saleh itu, menegakkannya. Dengan terheran, dia, yaitu Musa, berkata kepadanya, “Jika engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk pekerjaan yang telah kaulakukan itu”

2218

Mendengar komentar Nabi Musa, dia, hamba yang saleh itu, berkata, “Inilah saat perpisahan antara aku dengan engkau sebagaimana janjimu sebelumnya. Sebelum kita berpisah, aku akan memberikan penjelasan secara rinci kepadamu atas semua perbuatan yang telah aku lakukan dan membuat engkau tidak mampu bersikap sabar terhadapnya. Kesabaran dalam menuntut ilmu harus dimiliki oleh semua penuntut ilmu. Tanpa kesabaran niscaya muncul ketergesa-gesaan yang pada akhirnya akan menyebabkan kegagalan.

2219

Sesudah memutuskan berpisah dengan Nabi Musa, hamba yang saleh itu menjelaskan perbuatannya satu per satu. Dia mengatakan, “Adapun perahu yang aku lubangi itu adalah milik orang miskin yang dipergunakan untuk bekerja di laut guna mencari nafkah. Aku bermaksud merusaknya agar perahu itu tampak cacat. Aku berbuat demikian karena di hadapan mereka ada seorang raja zalim yang akan merampas setiap perahu yang masih bagus”

2220

Dan adapun anak yang aku bunuh itu adalah putra dari kedua orang tua mukmin yang kuat dan teguh imannya, dan kami khawatir kalau dia akan memaksa kedua orang tuanya kepada kesesatan dan kekafiran, lalu keduanya tidak kuasa menolak paksaan anaknya itu karena besarnya kasih sayang mereka kepadanya.

2221

Dengan membunuhnya, maka kami, yaitu Allah dan aku dengan berbekal petunjuk dari-Nya, menghendaki kiranya Tuhan mereka, dengan kehendak dan takdir-Nya, menggantinya dengan anak lain yang lebih baik sifat, perilaku, dan kesuciannya daripada anak yang telah aku bunuh itu dan lebih sayang kepada ibu bapaknya”

2222

Dan adapun dinding rumah yang aku tegakkan tanpa meminta upah itu sebetulnya adalah milik dua anak yatim di kota itu. Di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, peninggalan kedua orang tua mereka. Bila tidak aku tegakkan, lalu dinding itu roboh, aku khawatir harta itu diketahui keberadaannya dan diambil oleh orang yang tidak berhak. Dan ketahuilah bahwa ayahnya adalah seorang yang saleh yang menyimpan hartanya untuk kedua anaknya. Maka Tuhanmu menghendaki harta itu tetap terjaga di tempat penyimpanannya agar keduanya sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu untuk bekal kehidupan mereka. Itu semua adalah sebagai rahmat dari Tuhanmu bagi kedua anak yatim itu. Apa saja yang kuperbuat, seperti halnya yang kaulihat, bukan-lah menurut keinginan dan kemauanku sendiri, melainkan atas perintah Allah. Itulah makna dan keterangan dari perbuatan-perbuatan yang engkau tidak dapat sabar terhadapnya” Kesalehan orang tua, seperti yang dicontohkan dalam ayat ini, pasti akan dibalas oleh Allah. Salah satu bentuk balasan Allah adalah memberi anugerah kepada anak keturunannya.

2223

Usai menjelaskan kisah perjalanan Nabi Musa dalam rangka mencari ilmu kepada seorang hamba yang saleh, pada ayat-ayat berikut Allah menceritakan kisah perjalanan jihad Zulkarnain.1 Cerita itu dikisahkan untuk menjawab pertanyaan kaum kafir Mekah kepada Nabi Muhammad. Wahai Nabi Muhammad, mereka bertanya kepadamu tentang jati diri Zulkarnain. Katakanlah kepada mereka, “Dengan izin Allah, akan kubacakan kepadamu kisahnya agar kamu dapat memperoleh pelajaran darinya”

2224

Sungguh, Kami telah memberi kedudukan yang tinggi dan kekuasaan yang besar kepadanya di bumi, dan Kami telah memberikan pula jalan kepadanya untuk meraih segala sesuatu yang dia perlukan guna mewujudkan harapannya.

2225

Zulkarnain ingin memperluas wilayah kekuasaannya, maka untuk mewujudkannya dia pun menempuh suatu jalan dengan menggunakan cara yang telah Kami ajarkan kepadanya.

2226

Zulkarnain melanjutkan perjalanannya hingga ketika dia telah sampai di suatu tempat yang sangat jauh di wilayah barat, yaitu lokasi matahari terbenam, dia melihatnya terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan di wilayah sana ditemukannya suatu kaum yang kafir dan durhaka. Kami berfirman kepadanya, “Wahai Zulkarnain! Engkau boleh menghukum mereka karena kedurhakaan mereka, atau kamu boleh berbuat kebaikan kepada mereka dengan mengajak mereka beriman dan berbuat kebajikan sehingga mereka menyadari kesesatan mereka dari jalan Allah”

2227

Dia, yakni Zulkarnain, berkata, “Siapa saja yang berbuat zalim dan tetap kafir, kami akan menghukumnya dengan hukuman duniawi, kemudian saat kematian menjemputnya, dia akan dikembalikan kepada Tuhannya, kemudian di kala itu Tuhan akan mengazabnya dengan azab yang sangat keras sebagai balasan atas kedurhakaan dan keingkarannya.

2228

Adapun orang yang beriman dan membuktikan keimanannya dengan mengerjakan kebajikan, maka dia akan mendapat pahala yang terbaik sebagai balasan atas apa yang telah diperbuatnya, dan selanjutnya akan kami sampaikan kepadanya, yaitu orang-orang beriman, perintah kami yang mudah-mudah dan tidak memberatkannya”

2229

Zulkarnain berhasil menaklukkan barat. Kemudian, untuk memperluas kekuasaannya, dia dengan cara yang sama menempuh suatu jalan yang mengarahkannya ke belahan dunia yang lain, ke arah timur.

2230

Zulkarnain melanjutkan perjalanan hingga suatu ketika dia sampai di kawasan timur, yaitu tempat terbit matahari. Di daerah itu didapatinya matahari bersinar di atas suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari terik dan panasnya cahaya matahari itu.

2231

Demikianlah kisah perjalanan Zulkarnain dan semua perilakunya, baik ketika dia menuju ke barat maupun timur. Dan sesungguhnya Kami mengetahui segala sesuatu yang ada padanya dan diperbuatnya.

2232

Setelah berhasil menguasai kawasan timur, Zulkarnain melanjutkan perjalanannya. Kemudian dia menempuh suatu jalan menuju daerah yang lain lagi.

2233

Zulkarnain melanjutkan perjalanan hingga ketika dia sampai di suatu daerah di antara dua gunung2 tinggi dan terjal hingga sulit dilalui, didapatinya di belakang kedua gunung itu suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan Zulkarnain karena perbedaan bahasa mereka.

2234

Di hadapan Zulkarnain, mereka berkata melalui penerjemah, “Wahai Zulkarnain! Sungguh saat ini kami terancam oleh suatu kaum yang bernama Yakjuj dan Makjuj.3 Keduanya itu selalu melakukan penindasan dan berbuat kerusakan di bumi. Untuk menghindarkan kami dari kekejaman mereka, maka bolehkah kami membayarmu dengan sejumlah harta sebagai imbalan agar engkau membuatkan dinding4 yang kuat sebagai penghalang antara kami dan mereka? Kami ingin lepas dari penindasan dan kekejaman mereka”

2235

Mendengar tawaran umat yang terancam itu, dia, yaitu Zulkarnain yang bijaksana itu, kemudian berkata, “Apa yang telah dianugerahkan Tuhan kepadaku yang meliputi kekuasaan, keluasan wilayah, dan kekayaan harta benda lebih baik daripada imbalanmu yang kau tawarkan kepadaku, maka sebagai gantinya bantulah aku dengan seluruh kekuatan yang ada, agar aku dapat membuatkan dinding yang kuat sebagai penghalang antara kamu dan mereka, sehingga kamu semua akan merasa aman karena terhindar dari serangan mereka.

2236

Zulkarnain berkata, “Berilah aku potongan-potongan besi untuk aku jadikan bahan membuat dinding penghalang yang kuat!” Hingga ketika potongan-potongan besi itu telah terpasang dengan kukuh dan ketinggiannya sama rata dengan kedua puncak gunung itu, dia meminta mereka menyalakan api dan berkata, “Tiuplah api itu dengan kuat supaya besi itu panas!” Ketika besi itu sudah menjadi panas dan berwarna merah seperti api karena api pembakaran yang begitu besar, dia pun berkata, “Berilah aku tembaga yang sudah dipanaskan hingga meleleh agar dapat kutuangkan ke atasnya, yaitu besi-besi panas itu sehingga menjadi bangunan dinding yang kukuh”

2237

Seiring selesainya pembangunan dinding yang kuat dan tinggi itu, maka mereka, yaitu Yakjuj dan Makjuj dan bangsa lain, tidak akan dapat mendakinya karena bentuk dinding itu yang tinggi dan tegak, dan mereka tidak akan dapat pula melubanginya karena dinding itu begitu tebal dan kuat.

2238

Setelah pembangunan dinding itu selesai, dia bersyukur kepada Allah dan berkata, “Sesungguhnya dinding ini dan kemampuan untuk membuatnya adalah rahmat dari Tuhanku bagi hamba-Nya yang saleh. Dinding ini akan menjadi penghalang dari orang atau bangsa lain yang akan menyerang. Bangunan ini akan terus berdiri tegak sampai waktu yang Allah janjikan. Maka apabila janji Tuhanku tentang keruntuhannya sudah datang, Dia akan menghancurluluhkannya sampai berkeping-keping; dan ketahuilah bahwa janji Tuhanku itu pasti benar dan akan terjadi, karena tidak ada satu pun benda yang tidak hancur pada akhirnya”

2239

Bila saat itu tiba, semua yang ada di bumi akan hancur, dan pada hari itu Kami biarkan mereka, yaitu Yakjuj dan Makjuj, berbaur antara satu dengan yang lain tanpa penghalang apa pun karena dinding kukuh itu telah hancur. Ketika mereka sudah bercampur baur dan sangkakala ditiup untuk yang kedua kali, akan Kami kumpulkan mereka semuanya di Padang Mahsyar, tempat pertemuan semua makhluk ketika itu.

2240

Peniupan sangkakala kedua menandakan dimulainya hari kebangkitan. Pada saat itu, Yakjuj-Makjuj dan semua manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Banyak peristiwa yang terjadi setelah itu. Dan Kami perlihatkan neraka Jahanam sebagai tempat pembalasan kepada semua orang kafir tanpa terkecuali, dengan gambaran yang jelas pada hari itu agar mereka mengetahui balasan atas perbuatan mereka dahulu.

2241

Mereka yang kafir itu adalah orang-orang yang mata kepala dan hatinya tidak digunakan untuk memperhatikan tanda-tanda kekuasaan Allah, baik yang terdapat di alam semesta maupun yang tertulis dalam Kitab Suci. Mata mereka selalu dalam keadaan tertutup sehingga mereka terdorong untuk berpaling dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku yang tersebar di jagad raya, dan mereka juga tidak sanggup dan enggan mendengar apalagi mematuhi seruan yang mengajak menuju kebenaran.

2242

Karena sikap yang buruk itu, maka Allah mengkritik keras mereka, yang diungkapkan dalam bentuk pertanyaan. Apakah orang-orang kafir itu menyangka bahwa mereka dapat mengambil dan menjadikan hamba-hamba-Ku yang saleh, seperti Nabi Isa dan Uzair sebagai tuhan yang disembah dan menjadi penolong mereka di akhirat selain Aku? Sungguh, sikap mereka itu merupakan perilaku yang sesat. Sebagai balasannya, Kami telah menyediakan neraka Jahanam sebagai tempat tinggal bagi orang-orang kafir yang terus mengingkari keesaan dan kekuasaan-Ku”

2243

Wahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada orang-orang kafir itu, “Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya karena jerih payah mereka hanya akan mendatangkan kesia-siaan dan tanpa ganjaran?”

2244

Orang-orang yang paling merugi itu adalah orang-orang yang sia-sia perbuatan yang telah dilakukan-nya dalam kehidupan mereka di dunia, sedangkan ketika itu mereka mengira telah berbuat dan beramal dengan sebaik-baiknya.

2245

Mereka yang akan sia-sia usahanya dan tidak mendapat ganjaran di akhirat itu adalah orang-orang yang mengingkari ayat-ayat yang menunjukkan kebesaran, kekuasaan, dan keesaan Tuhan mereka, dan mereka juga ingkar terhadap pertemuan dengan-Nya kelak di akhirat untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Karena kekafiran dan keingkaran itu, maka sia-sia-lah semua amal mereka di dunia, dan karenanya Kami tidak memberikan penimbangan terhadap amal mereka kelak pada hari Kiamat. Tidak ada amal perbuatan mereka yang layak dipertimbangkan akibat kekufuran dan keingkaran mereka.

2246

Demikianlah penjelasan dan ancaman yang Kami siapkan bagi mereka. Balasan yang paling tepat bagi mereka itu adalah neraka Jahanam. Hal itu karena kekafiran yang telah mereka lakukan dan karena mereka telah menjadikan ayat-ayat-Ku yang menunjukkan kekuasaan, kebesaran, dan keesaan-Ku yang amat jelas dan rasul-rasul-Ku yang mengajak mereka ke jalan yang benar sebagai bahan olok-olok.

2247

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan membuktikan iman mereka dengan mengerjakan kebajikan yang disertai niat untuk mendapat rida Allah, maka untuk mereka telah disediakan surga Firdaus yang penuh kenikmatan sebagai ganjaran dan tempat tinggal bagi mereka.

2248

Dengan rahmat Allah yang demikian besar kepada hamba-Nya yang mematuhi ajaran-Nya, mereka akan kekal di dalamnya. Karena nikmat yang demikian banyak dan kepuasan di dalam surga itu mereka tidak ingin pindah dari sana untuk mendapatkan kenikmatan yang lain.

2249

Pada bagian sebelumnya banyak informasi yang Allah sampaikan, seperti kisah Ashabul Kahfi, Khidir, dan Zulkarnain. Kemudian, pada bagian akhir surah ini Allah menjelaskan betapa ilmu-Nya sangat luas. Wahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada orang-orang kafir itu, “Seandainya semua lautan di dunia ini menjadi tinta untuk menulis kalimat- kalimat Tuhanku yang mencakup semua pengetahuan, maka pasti akan habislah seluruh air lautan itu sebelum selesai penulisan kalimat-kalimat Tuhanku. Demikian juga keadaannya meskipun Kami datangkan tambahan lautan sebanyak itu pula untuk menuliskannya, kalimat-kalimat itu tidak akan habis.

2250

Allah memerintah Nabi untuk menjelaskan jati dirinya. Katakanlah, “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah diwahyukan kepadaku sesuai kehendak Allah bahwa sesungguhnya Tuhan kamu yang menjadi tujuan ibadah adalah Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam zat, sifat, maupun perbuatan-Nya. Maka, barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya dan menghendaki ganjaran atas amal perbuatannya di akhirat kelak, maka hendaklah dia selalu mengerjakan kebajikan dan menjauhi semua hal keji dan mungkar serta janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya. Hendaklah dia beribadah kepada-Nya dengan tulus, bukan karena ria, dan dilandasi niat untuk menggapai rida-Nya.”

2251

Bila Surah al-Kahf ditutup dengan penegasan tentang luasnya ilmu Allah dan perintah untuk berbuat kebajikan dan bertauhid dalam ibadah kepada-Nya, maka Surah Maryam mengingatkan kembali manusia tentang ilmu Allah lainnya yang terkandung dalam berbagai ayat Al-Qur’an, seperti Kaf Ha Ya ‘Ain Sad. Makna sesungguhnya dari ayat ini hanya diketahui oleh Allah. Tujuannya adalah menggugah perhatian manusia tentang Al-Qur’an yang penuh hikmah dan tuntunan.

2252

Wahai Nabi Muhammad, apa yang dibacakan kepadamu ini adalah penjelasan tentang rahmat Tuhanmu Yang Maha Pengasih kepada hamba-Nya, Zakaria, insan pilihan yang saleh dan taat beribadah.

2253

Yaitu rahmat Tuhanmu kepadanya ketika dia berdoa dengan khusyuk kepada Tuhannya dan mengajukan permohonan yang disampaikannya dengan suara yang lembut dan penuh pengharapan.

2254

Dengan santun dan suara yang lembut dia berkata, “Ya Tuhanku Yang Maha Pengasih dan Maha Pemelihara, sungguh kini tulang belulangku telah menjadi lemah sehingga aku sering merasa letih, dan rambut kepalaku telah memutih seperti perak karena dipenuhi uban, pertanda bahwa aku telah berusia senja. Namun, aku tidak pernah putus asa dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku. Engkau adalah Zat yang tidak pernah mengecewakan siapa pun.

2255

Dan sungguh, di masa tuaku ini aku selalu merasa khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku kelak bila Engkau memanggilku, padahal istriku seorang yang mandul sejak masa mudanya, maka anugerahilah aku dengan rahmat dan kasih sayang-Mu seorang anak dari sisi-Mu yang akan melanjutkan keturunanku dan menggantikanku menyebarkan hukum dan ajaran-Mu.

2256

Ya Tuhanku, aku berharap anak itu kelak menjadi penerusku yang akan mewarisi aku dalam tugas-tugasku sebagai penyeru umat dan mewarisi dari keluarga Yakub yang melanjutkan tradisi dan agama Nabi Ibrahim. Kabulkanlah doaku dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang selalu diridai dan dirahmati.”

2257

Allah mengabulkan doa Nabi Zakaria. Allah berfirman, “Wahai Zakaria, Kami memperkenankan doamu. Melalui perantaraan Jibril, Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan menganugerahimu seorang anak laki-laki yang namanya Yahya. Nama ini merupakan sebutan yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya kepada siapa pun.”

2258

Mendengar berita gembira itu Nabi Zakaria heran dan bertanya pada diri sendiri tentang kemungkinannya. Dia berkata, “Ya Tuhanku Yang Maha Pemurah, bagaimana mungkin aku akan bias mempunyai anak seperti yang Engkau beritakan, padahal istriku sejak masa mudanya dahulu adalah seorang yang mandul dan aku sendiri sesungguhnya sudah mencapai usia yang sangat tua yang pada lazimnya tidak mungkin memperoleh anak lagi?”

2259

Menjawab keheranan Zakaria, Allah berfirman, “Demikianlah. Benar bahwa engkau telah lanjut usia dan istrimu mandul.” Memastikan kehendak-Nya, Tuhanmu berfirman, “Wahai Zakaria, sungguh hal itu, yaitu memberimu anak dalam kondisimu yang seperti itu, adalah hal mudah bagi-Ku sebagaimana Aku menciptakan manusia dalam keadaan normalnya. Sungguh, engkau tidak perlu heran karena engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal pada waktu itu engkau sama sekali belum berwujud sebagai apa pun.”

2260

Berita itu menggembirakan sekaligus mengejutkan Nabi Zakaria. Untuk memastikannya, dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda yang menambah keyakinanku pada berita itu. Bukan aku tidak percaya akan kekuasaan-Mu, namun ini adalah hal yang luar biasa bagiku.” Menjawab permohonan Nabi Zakaria, Allah berfirman, “Tanda yang Aku berikan kepada-mu agar kaupercaya sepenuhnya ialah bahwa engkau tidak akan dapat bercakap-cakap dengan manusia di sekelilingmu selama tiga hari tiga malam, kecuali dengan memberi isyarat, padahal sesungguhnya engkau sehat dan tidak menderita penyakit apa pun.”

2261

Mendengar janji dan anugerah Allah, maka dia keluar dari mihrab tempatnya berdoa menuju kaumnya yang sudah lama menunggu, lalu dia memberi isyarat kepada mereka tanpa berbicara sepatah kata pun karena Allah telah menahan kemampuannya untuk berbicara. Dengan isyarat itu dia memberi pesan kepada kaumnya, “Bertasbihlah kamu kepada Allah dengan ketundukan hati dan ketulusan niat pada waktu pagi dan petang”

2262

Usai menjelaskan tanda-tanda yang meyakinkan Nabi Zakaria tentang anugerah berupa anak yang diberi nama Yahya, pada ayat ini Allah beralih menguraikan kejadian setelah anak ini dewasa. Allah berfirman, “Wahai Yahya! Ambillah dan pelajarilah Kitab Taurat itu. Pahami kandungannya dan laksanakan tuntunannya dengan sungguh-sungguh.” Kami telah mengajarinya isi Taurat dan Kami berikan hikmah kepadanya selagi dia masih kanak-kanak, sehingga saat dewasa ia telah paham betul Kitab itu dan tidak pernah lalai dalam melaksanakannya.

2263

Selain pemahaman tentang kandungan Taurat, Kami jadikan pula dia pemuda yang santun dan memiliki rasa kasih sayang kepada sesama. Inilah anugerah dari Kami dan Kami jadikan dia orang yang bersih dari dosa. Dan dia pun seorang yang bertakwa dan taat pada aturan-aturan Allah.

2264

Dan dia juga sangat berbakti kepada kedua orang tuanya sehingga mereka sangat menyayanginya, dan dia juga bukan orang yang sombong dan membanggakan nasabnya, dan bukan pula orang yang durhaka.

2265

Karena sifat terpujinya itu, Yahya didoakan agar keselamatan dan kesejahteraan selalu diperuntukkan bagi dirinya serta terhindar dari keburukan dan kekurangan pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali di Padang Mahsyar setelah hari kebangkitan kelak.

2266

Beralih dari kisah Nabi Yahya, Allah lalu berbicara tentang kisah Maryam. Wahai Nabi Muhammad, “Ingatkan dan ceritakanlah kisah Maryam binti Imran yang terdapat di dalam Kitab Al-Qur’an. Kisahkan kepada mereka ketika dia bersungguh-sungguh ingin mengasingkan diri dari keluarganya, bahkan dari semua manusia, untuk memperoleh ketenangan dalam beribadah, menuju ke suatu tempat yang terletak di sebelah timur Baitulmakdis.”

2267

Sampai di tempat yang diinginkan, lalu dia memasang tabir yang memisahkan dan melindunginya dari mereka. Lalu Kami mengutus roh Kami, yaitu Jibril, kepadanya untuk menyampaikan pesan Kami. Begitu Jibril sampai, maka dia menjelma atau menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna, anggun, berwibawa, dan simpatik.

2268

Maryam terkejut dan takut melihat Jibril datang ke tempatnya menyendiri. Dia berkata, “Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Pemelihara terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa, menjauhlah dan jangan menggangguku.”

2269

Jibril menyadari ketakutan Maryam. Dia lalu memperkenalkan diri dan berkata, “Sesungguhnya aku ini hanyalah utusan Tuhanmu yang menjaga dan melindungimu. Aku mendapat tugas untuk menyampaikan berita tentang anugerah yang akan dikaruniakan Allah kepadamu, yaitu seorang anak laki-laki yang suci dari segala dosa dan noda.”

2270

Mendengar perkataan Jibril tentang anak tersebut, dia berkata keheranan, “Bagaimana mungkin aku melahirkan dan mempunyai anak laki-laki, padahal selama ini tidak pernah ada satu orang pun pria yang menyentuhku, yaitu berhubungan suami istri secara halal denganku, dan aku juga bukan seorang pezina.”

2271

Menjawab keheranan Maryam, dia, yaitu Jibril, berkata, “Demikianlah. Benarlah semua yang kaukatakan. Namun, Tuhanmu berfirman, ‘Hal itu, yakni kelahiran anak tanpa hubungan suami istri, adalah hal mudah bagi-Ku. Ini adalah anugerah bagimu dan sekaligus agar Kami dapat menjadikannya sebagai suatu tanda yang nyata tentang kebesaran dan kekuasaan-Ku bagi manusia, dan sebagai rahmat dari Kami untuk orang yang mau menjadikan peristiwa ini sebagai petunjuk. Apa saja yang terjadi, dan demikian juga hal ini, yaitu kelahiran anak tanpa melalui hubungan seksual, adalah suatu urusan yang sudah diputuskan. Karena itu, terimalah ketentuan ini dengan ikhlas.”

2272

Ayat berikut menguraikan kondisi psikologis Maryam ketika hamil. Proses kehamilannya dimulai ketika Jibril meniupkan roh ke tubuh Maryam, maka sesudah itu dia mengandung. Mengetahui dirinya hamil, lalu dia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh dari tempatnya menetap selama ini.

2273

Setelah beberapa lama tinggal di tempatnya yang baru, kemudian Maryam mulai merasakan rasa sakit akibat kontraksi yang menjadi pertanda dia akan melahirkan. Keadaan ini memaksanya bersandar pada pangkal pohon kurma. Ketika itu, dia membayangkan cemoohan orang-orang di sekelilingnya saat mereka tahu dia melahirkan anak tanpa suami. Dia berkata, “Wahai, betapa baiknya bila aku mati sebelum kehamilanku ini dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan selamanya.”

2274

Keluhan Maryam terdengar oleh Jibril. Selang beberapa lama kemudian Maryam pun melahirkan. Maka dia, yaitu Jibril, berseru kepadanya dari tempat yang rendah, “Wahai Maryam, janganlah engkau bersedih hati karena kondisimu ini. Sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu agar kamu dapat membersihkan diri setelah melahirkan.

2275

Pegang dan goyanglah sekuat tenagamu pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buahnya yang masak kepadamu agar kamu dapat memakannya.

2276

Maka makan-lah buah kurma yang berjatuhan itu dan minum-lah air dari anak sungai tersebut. Nikmatilah dan bersenanghatilah engkau dengan kelahiran putramu. Jika engkau melihat seseorang dengan kondisimu sekarang, maka katakanlah kepadanya dengan isyarat, “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa, yakni menahan diri untuk tidak berbicara, untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.”

2277

Mendengar kata-kata Jibril yang meneduhkan, hati Maryam menjadi tenang dan kesedihannya hilang. Kemudian dia membawanya, yaitu bayi Isa, kepada kaumnya dengan menggendongnya secara terang-terangan tanpa malu sedikit pun. Ketika kaumnya melihat hal itu, mereka berkata, “Wahai Maryam, sungguh engkau telah membawa sesuatu yang sangat mungkar bagi diri dan keluargamu karena engkau telah melahirkan bayi tanpa suami.”

2278

Tidak puas mencemoohan Maryam, mereka pun merendahkannya dengan menyebut keluarganya. Mereka berkata, “Wahai saudara perempuan Harun! Ayahmu dalam kehidupannya bukan seorang yang buruk perangai dan ibumu bukan pula seorang perempuan pezina. Bagaimana mungkin engkau melakukan hal yang memalukan ini?”

2279

Maryam tidak gentar menghadapi cemoohan kaumnya, maka untuk menjawabnya dia menunjuk kepada anak yang sedang digendongnya. Melihat isyaratnya untuk bertanya kepada anak tersebut, mereka berkata, “Bagaimana mungkin kami akan berbicara dengan bayi yang masih dalam ayunan itu?”

2280

Isa yang berada dalam gendongan ibunya mendengar pembicaraan kaumnya. Dia berkata, “Sesungguhnya aku adalah hamba Allah Yang Mahakasih. Dia akan memberiku sebuah Kitab Injil sesuai ketetapan-Nya, dan Dia juga akan menjadikan aku seorang nabi untuk menyampaikan ajaran-ajaran-Nya kepada Bani Israil.

2281

Dan ketahuilah bahwa Dia juga menjadikan aku seorang yang diberkahi dengan berbagai rahmat di mana dan kapan saja aku berada, dan Dia juga memerintahkan kepadaku untuk menunaikan salat dan membayar zakat dari rezeki yang kudapatkan, selama aku hidup.

2282

Allah juga memerintahkan aku untuk santun, taat, dan berbakti kepada ibuku, dan Dia juga tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka, karena hal itu merupakan sifat dan sikap yang tercela.”

2283

Isa mengakhiri perkataanya dengan doa, “Keselamatan dan kesejahteraan semoga selalu dilimpahkan kepadaku. Semoga aku terhindar pula dari aib dan kekurangan, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali di Padang Mahsyar.”

2284

Demikianlah proses kelahiran Isa dan tanggapannya atas keraguan Bani Israil. Pada ayat ini, Allah lalu menerangkan kedudukannya sebagai hamba Allah. Itulah sifat dan ucapan Isa putra Maryam yang mengungkap semuanya dengan perkataan yang benar. Namun demikian, kaum Yahudi itu tetap tidak memercayainya karena menganggapnya sebagai hal yang tidak wajar dan merupakan bukti yang mereka ragukan kebenarannya, kendati semuanya merupakan fakta yang sangat nyata.

2285

Sungguh mustahil dan tidak patut bagi Allah mempunyai anak. Mahasuci Dia dari kemungkinan mempunyai anak, dari segala kekurangan, dan dari butuh pada sesuatu. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu. Karenanya, Dia tidak memerlukan apa pun, termasuk kebutuhan terhadap anak.

2286

Nabi Isa menegaskan bahwa Allah tidak memerlukan anak, “Dan sesungguhnya Allah Yang Maha Esa itu tidak mempunyai anak. Dia adalah Tuhanku Yang memelihara dan merahmatiku, dan Dia adalah juga Tuhanmu dan Tuhan semua makhluk. Maka, sembahlah Dia. Ketahuilah bahwa ini adalah jalan yang lurus dan telah Allah wahyukan kepada para nabi-Nya.”

2287

Keterangan yang dikemukakan oleh Nabi Isa sangat jelas, namun Bani Israil tetap ingkar. Maka, berawal dari sikap ini berselisihlah golongan-golongan yang ada di antara mereka, yaitu antara Yahudi dan Nasrani, tentang Isa dan Maryam. Akibat keingkaran itu maka celakalah orang-orang kafir, termasuk mereka yang mempertuhankan Isa, pada waktu menyaksikan hari yang agung, yaitu hari pembalasan.

2288

Alangkah tajam pendengaran mereka dan alangkah terang penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami, yaitu pada hari pembalasan. Tetapi, orang-orang yang zalim dan berbuat mungkar karena enggan menggunakan pendengaran untuk menyimak nasihat menuju jalan yang lurus dan penglihatan untuk memperhatikan tanda-tanda kekuasaan Allah, pada hari ini mereka akan berada dalam kesesatan yang nyata. Walaupun penglihatan dan pendengaran mereka tajam, semuanya tidak akan bermanfaat.

2289

Balasan bagi orang-orang yang ingkar pada hari kebangkitan sangat mengerikan. Karena itu Allah memerintahkan nabi-Nya untuk memperingatkan mereka, “Wahai Nabi Muhammad, dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan atas kelalaian mereka. Penyesalan tersebut tidak berarti ketika itu karena segala perkara telah diputus dan ditetapkan balasannya. Peringatan itu perlu disampaikan, sedang mereka di dunia dalam kelalaian tentang adanya hari pembalasan, dan karenanya mereka tetap tidak beriman pada ajakan bertauhid dan mematuhi perintah Allah.

2290

Allah adalah Pencipta segala yang ada, maka semuanya adalah milik-Nya. Sesungguhnya Kamilah yang mewarisi bumi dan semua yang ada di atasnya. Tidak satu pun makhluk yang berhak memilikinya. Semua ciptaan itu pun akan mati dan kemudian hanya kepada Kami mereka dikembalikan untuk menghadapi hisab.

2291

Selesai dari penuturan kisah Nabi Isa, Allah beralih menceritakan kisah Nabi Ibrahim yang mengajak kaumnya bertauhid. Wahai Nabi Muhammad, dan ceritakanlah kepada umatmu kisah Ibrahim di dalam Kitab Al-Qur’an yang Kami wahyukan kepadamu bahwa sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan, di mana sikap, ucapan, dan perbuatannya selalu dalam kebenaran. Dia pun seorang nabi yang diutus untuk menuntun kaumnya ke jalan Allah.

2292

Dakwah tauhid Nabi Ibrahim diawali dengan mempertanyakan akidah ayahnya. Ingatlah ketika dia dengan lembut dan santun berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku, mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, seperti berhala dan patung itu, yang juga tidak dapat melihat apa pun di sekitarnya, dan tidak pula dapat menolongmu dari segala mudarat atau mendatangkan manfaat sedikit pun kepadamu?”

2293

Untuk lebih meyakinkan ayahnya bahwa berhala tidak layak disembah, Ibrahim berkata dengan santun, “Wahai ayahku, sungguh telah sampai kepadaku sebagian ilmu yang tidak diberikan kepadamu, yaitu tentang tauhid atau keyakinan kepada Tuhan yang layak disembah, maka ikutilah aku dengan penuh keikhlasan dan berimanlah kepada Allah Yang Esa, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus, yaitu jalan yang akan membawamu menuju kebenaran dan kebahagiaan.”

2294

Nabi Ibrahim menerangkan betapa tidak bermanfaatnya ibadah ayahnya selama ini. Dia berkata, “Wahai ayahku, janganlah engkau menyembah setan, yaitu patung dan berhala itu atau lainnya, dan jangan engkau ikuti bisikan makhluk pengingkar itu. Setan selalu ingin manusia tersesat dan mengingkari Allah. Sesungguhnya setan itu sejak dulu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.

2295

Memperingatkan orang tuanya, Nabi Ibrahim berkata, “Wahai ayahku, aku sungguh khawatir bila engkau terus menyembah berhala dan tidak bertobat serta beribadah kepada Allah, engkau akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pengasih yang telah menganugerahkan rahmat dan kasih-Nya kepada kita, sehingga karena siksa-Nya yang pedih itu engkau menjadi teman bagi setan di neraka dan kekal di dalamnya.”

2296

Peringatan Ibrahim yang disampaikan dengan lembut, santun, dan berkali-kali tetap tidak mampu menyadarkan ayahnya. Karena keyakinan salah itu sudah mendarah daging pada diri ayahnya, dia berkata dengan kesal, “Bencikah engkau kepada tuhan-tuhanku, wahai Ibrahim, sehingga engkau terus mengajakku meninggalkan sesembahan itu dan memintaku beribadah hanya kepada Tuhan Yang Esa? Jika engkau tidak berhenti dari permintaanmu dan tetap mencela tuhanku, pasti engkau akan kurajam, kulempari dirimu dengan batu sampai mati. Bila engkau tidak ingin hal ini terjadi, maka tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama agar amarahku reda dan engkau tidak lagi mencela sesembahanku.”

2297

Mendapat ancaman itu Ibrahim sadar ayahnya sudah tidak dapat diperingatkan. Dengan tetap santun, dia berkata, “Selamat berpisah, ayah tercinta. Semoga keselamatan selalu dilimpahkan kepadamu. Ketahuilah bahwa aku akan terus memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku Yang Maha Pengampun. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku dan mengabulkan doaku.

2298

Wahai ayah, aku akan pergi dan aku akan menjauhkan diri darimu, dan dari kaum penyembah berhala serta dari apa saja yang engkau sembah selain Allah, dan aku akan terus berdoa kepada Tuhanku agar petunjuk- Nya terlimpah kepadamu. Mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku. Aku yakin Dia Maha Pemurah dan mengabulkan doa hamba-Nya.”

2299

Setelah minta izin kepada orang tuanya, maka Nabi Ibrahim pun pergi. Ketika dia sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami muliakan dia dan limpahkan rahmat kepadanya. Kami anugerahkan kepadanya Ishak sebagai anak yang sekian lama dirindukan kehadirannya, dan Kami anugerahkan pula kepadanya Yakub sebagai cucu yang melanjutkan keturunan dan perjuangannya. Keduanya adalah orang-orang saleh dan masing-masing Kami angkat menjadi nabi yang menyeru umatnya untuk menaati perintah Allah.

2300

Kami limpahkan mereka nikmat dan Kami anugerahkan pula kepada mereka sebagian dari rahmat Kami di dunia dan akhirat, seperti keturunan yang saleh, kenabian bagi anak cucunya, dan lainnya. Kami angkat derajat mereka dan Kami jadikan mereka buah tutur bagi orang-orang sesudahnya sehingga mereka meninggalkan kesan dan nama yang baik dan mulia sepanjang masa.

2301

Selesai bertutur tentang kisah Nabi Ibrahim, Allah beralih menjelaskan kisah Nabi Musa. Wahai Nabi Muhammad, dan ceritakanlah kisah Nabi Musa sesuai wahyu di dalam kitab Al-Qur’an. Jelaskan bahwa dia benar-benar orang yang terpilih karena keteguhan sikap dan ketulusan hatinya. Dia juga terpilih sebagai seorang rasul yang diutus kepada Bani Israil dan nabi yang mulia dan tinggi kedudukannya.

2302

Dan Kami telah memilih Nabi Musa dan memanggilnya dari sebelah kanan gunung Sinai ketika dia sedang bepergian menuju Mesir, dan saat itu Kami tetapkan dia sebagai nabi dan rasul untuk memberi peringatan kepada Fir’aun dan kaumnya. Kami dekatkan dia kepada Kami untuk menerima amanat kerasulan dan Kami ajak dia bercakap-cakap secara langsung dari balik hijab berupa api yang menyala.

2303

Dan Kami telah menganugerahkan kepada Nabi Musa sebagian rahmat Kami kepadanya sesuai permintaan yang dipanjatkan kepada Kami, yaitu ketika dia memohon agar saudaranya, Harun, diizinkan untuk membantunya dalam melaksanakan tugas kerasulan. Kami tetapkan saudaranya itu menjadi seorang nabi.”

2304

Usai berkisah tentang Nabi Musa, Allah beralih menceritakan kisah Nabi Ismail. Wahai Nabi Muhammad, dan ceritakanlah kepada umatmu kisah Nabi Ismail putra Nabi Ibrahim seperti yang diwahyukan kepadamu di dalam kitab Al-Qur’an. Terangkanlah bahwa dia betul-betul seorang yang benar perkataannya dan selalu menepati janjinya. Dia telah Kami tetapkan pula sebagai seorang rasul bagi kaumnya, yaitu suku Jurhum, salah satu kabilah Arab yang berasal dari Yaman, dan dia juga diangkat sebagai nabi yang dianugerahi kedudukan dan derajat tinggi.

2305

Dengan kerasulan itu Nabi Ismail mengajak kaumnya mematuhi Allah dan dia selalu menyuruh keluarganya untuk melaksanakan salat sebagai ibadah dan ungkapan syukur kepada-Nya dan menunaikan zakat kepada mereka yang berhak mendapatkannya. Dengan ketulusan dan keteguhannya memegang janji, dia menjadi salah seorang yang diridai di sisi Tuhannya.

2306

Kisah Nabi Ismail disusul dengan kisah Nabi Idris. Wahai Nabi Muhammad, dan ceritakanlah kepada umatmu kisah Idris seperti yang diwahyukan kepadamu di dalam kitab Al-Qur’an. Jelaskanlah bahwa sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai dan melaksanakan kebenaran dalam kehidupannya. Kami memberinya anugerah dan menetapkannya sebagai seorang nabi yang memiliki kedudukan tinggi,

2307

Karena sifat-sifat dan akhlaknya yang terpuji, Kami muliakan dia dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi sehingga kelak Kami tempatkan dia di surga.

2308

Kisah beberapa rasul pada ayat-ayat sebelumnya disusul dengan uraian tentang sifat-sifat mereka. Mereka yang dianugerahi kedudukan yang tinggi itulah orang-orang yang telah diberi nikmat duniawi dan ukhrawi oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Nabi Adam, dan dari keturunan orang-orang yang Kami bawa dan selamatkan dalam kapal bersama Nabi Nuh ketika terjadi banjir besar, dan dari keturunan Nabi Ibrahim dan Israil, yaitu Nabi Yakub, dan selain mereka ada juga di antaranya yang mendapat anugerah, yaitu dari orang yang telah Kami beri petunjuk sehingga selalu menaati ajaran Kami dan telah Kami pilih untuk berdakwah dan mengajak umat pada kebaikan. Mereka memiliki sifat-sifat terpuji. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih atau diperlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada mereka, maka mereka segera tunduk, ber-sujud, dan menangis dengan tulus dan khusyuk kepada-Nya.

2309

Usai menjelaskan sifat para nabi, rasul, dan orang yang mendapat karunia Allah, pada ayat ini Allah menerangkan balasan bagi orang yang sesat dan ganjaran bagi orang yang bertobat. Kemudian datanglah setelah mereka pengganti mereka, yaitu generasi baru yang berperangai buruk. Mereka termasuk golongan yang mengabaikan salat, baik dengan meninggalkannya atau melaksanakannya secara menyimpang dari ajaran para nabi dan rasul, dan mereka selalu mengikuti keinginan hawa nafsu-nya sehingga terjerumus ke dalam dosa. Karena perbuatan dan perilaku mereka yang buruk, maka mereka kelak di akhirat akan termasuk kelompok orang yang tersesat dan mendapat balasan neraka.

2310

Orang yang sesat dan berbuat maksiat akan mendapat balasan sesuai perbuatannya, kecuali orang yang bertobat dengan sepenuh hati dan tidak mengulangi keburukannya, sedang mereka beriman dan membuktikan keimanannya dengan mengerjakan kebajikan, maka mereka itu akan masuk surge sebagai balasan atas kebaikannya, dan mereka tidak dizalimi dan dirugikan sedikit pun.

2311

Kami beri mereka anugerah, yaitu surga ‘Adn yang telah dijanjikan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih kepada hamba-hamba-Nya yang taat dan melaksanakan ajaran-Nya. Mereka mengimani eksistensinya, sekalipun surga itu tidak tampak dan tidak mereka lihat di dunia. Sungguh, mereka meyakini bahwa janji Allah itu pasti ditepati. Mereka tahu Allah tidak pernah mengingkari janji.

2312

Surga yang Kami janjikan itu penuh kesenangan. Di dalamnya mereka tidak pernah berbicara atau mendengar perkataan yang tidak berguna, kecuali ucapan salam yang menyejukkan dan mendamaikan. Banyak nikmat Allah di dalamnya, dan di dalamnya bagi mereka ada rezeki pagi dan petang, yang telah Allah tetapkan sebagai pahala atas kebaikan mereka.

2313

Itulah surga yang Kami janjikan kepada mereka yang taat. Surga itu akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa dengan sepenuh hati.

2314

Keterangan tentang keadaan surga yang dijanjikan kepada hamba Allah yang bertakwa disusul dengan penjelasan bahwa turunnya Jibril merupakan kehendak dan perintah Allah. Ketika Rasulullah mengharapkan Jibril lebih sering datang, dia menjawab, “Wahai Nabi Muhammad, tidaklah kami, para malaikat, turun kecuali atas perintah Tuhanmu. Ketahuilah bahwa hanya milik-Nya segala yang ada di alam semesta, apa saja yang ada di hadapan kita, yang ada di belakang kita, dan segala yang ada di antara keduanya, dan ketahui pula bahwa Tuhanmu tidak pernah lupa sedikit pun.

2315

Dialah Tuhan yang telah menciptakan segala yang ada, menguasai langit dan bumi, dan mengatur serta memelihara segala yang ada di antara keduanya. Maka, sembahlah Dia karena hanya Dia yang layak disembah, dan berteguhhatilah dalam beribadah kepada-Nya karena hanya Dia yang layak menjadi tujuan ibadah. Apakah engkau mengetahui ada sesuatu di alam semesta ini yang setara atau yang sama dengan-Nya, baik sebagai pencipta maupun sebagai sembahan?

2316

Menerangkan sikap orang-orang yang tidak beriman pada hari kebangkitan, Allah berfirman, “Dan orang kafir itu, meski mengetahui adanya akhirat, tetap saja berkata, ‘Betulkah apabila aku telah mati, dikuburkan, dan tulang belulangku hancur, kelak aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan dari kubur dan hidup kembali? Hal ini mustahil terjadi.”

2317

Demikianlah keingkaran orang-orang kafir. Tidakkah manusia yang ingkar itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu sebelum dilahirkan, padahal sebelumnya dia belum berwujud sama sekali? Bila dia menyadari hal itu, niscaya dia mengetahui bahwa dia telah diciptakan dan Pencipta itu adalah Allah.

2318

Wahai Nabi Muhammad, bila mereka tetap mengingkari kebangkitan di akhirat, maka demi Tuhanmu yang menciptakan dan membangkitkan, sungguh mereka kelak akan Kami bangkitkan dan pasti akan Kami kumpulkan mereka bersama setan yang telah memperdaya mereka di dunia, kemudian pasti akan Kami datangkan mereka dengan paksa ke sekeliling Jahanam yang menjadi tempat siksa mengerikan, dan mereka akan melihatnya dengan berlutut karena ketakutan dan kengerian yang meliputi hati mereka.

2319

Kemudian untuk lebih meyakinkan, pasti akan Kami tarik dengan kasar dan paksa dari setiap golongan yang ingkar itu siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, yang selalu mencurahkan rahmat dan kasih-Nya kepada mereka.

2320

Selanjutnya, dengan semua yang terjadi dan demikian banyaknya manusia yang menyaksikan tempat hukuman itu, Kami sungguh lebih mengetahui siapa saja orang yang paling tepat dan seharusnya dimasukkan ke dalam neraka sebagai balasan atas perbuatan buruk dan keingkarannya.

2321

Sesudah memperingatkan orang-orang kafir, Allah lantas mengarahkan peringatannya kepada semua manusia. Wahai manusia, ketahuilah bahwa tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak menyaksikan neraka itu dan mendatanginya. Hal itu, yakni membuatmu datang dan menyaksikan neraka, bagi Tuhanmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan dan tidak akan diubah.

2322

Setelah peristiwa itu kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membuktikan ketakwaannya dengan menaati syariat, dan Kami akan membiarkan orang-orang yang zalim dan ingkar tetap di dalam neraka dalam keadaan berlutut karena pedihnya hukuman yang mereka rasakan.

2323

Penjelasan mengenai ancaman Allah kepada orang-orang kafir dikuti dengan uraian tentang tanggapan mereka atas ajakan untuk beriman. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang jelas maksud, kebenaran, dan petunjuk-nya, orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman dengan angkuh dan sombong karena merasa memiliki kelebihan atas mereka guna mengalihkan pembicaraan, “Manakah di antara kedua golongan di antara kita yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat pertemuan-nya? Bukankah ini membuktikan bahwa Tuhan lebih sayang kepada kami?”

2324

Anggapan orang kafir bahwa mereka lebih baik dan disayang Tuhan adalah keliru. Kemuliaan dan kemakmuran mereka tidak membuktikan rida Allah. Dan berapa banyak umat yang hidup sejahtera, tetapi karena ingkar maka mereka termasuk kaum yang telah Kami binasakan seperti orang-orang sebelum mereka, padahal mereka lebih bagus dan indah perkakas rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata penampilan dan keadaannya.

2325

Menanggapi cemoohan mereka, katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Barang siapa berada dalam kesesatan dan keingkaran yang membuatnya sombong dan enggan beriman, maka biarlah Tuhan Yang Maha Pengasih memperpanjang baginya umur dan kesempatan untuk menikmati kehidupan duniawi. Mereka dibiarkan sehingga terlena dalam keingkarannya. Kelak apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepada mereka, baik azab yang mereka dapatkan dari musuh yang lebih perkasa maupun kedahsyatan kiamat yang menjadi awal pembalasan atas keingkaran mereka, maka saat itu mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya akibat siksa Allah dan lebih lemah bala tentaranya yang selama ini mereka andalkan untuk membela kepentingannya.”

2326

Dan berbanding terbalik dengan kondisi orang kafir, bagi orang yang beriman dan meyakini keagungan-Nya, Allah akan terus menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk sehingga mereka semakin taat dan tekun berbuat baik. Dan amal kebajikan yang kekal itu tentu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik pula kesudahannya bagi mereka yang mengerjakannya.

2327

Uraian tentang sikap orang yang mengingkari hari kebangkitan dilanjutkan dengan tanggapan atas keingkaran mereka. Wahai Nabi Muhammad, lalu apakah engkau telah melihat sikap dan jawaban orang yang mengingkari ayat-ayat Kami karena lebih memilih persoalan duniawi sehingga mengingkari hari kebangkitan, dan dia dengan angkuh mengatakan, “Pasti aku akan diberi harta yang banyak untuk memenuhi semua keperluan dan anak yang aku banggakan dan akan menolongku dari semua persoalan.”

2328

Keangkuhan mereka direspons dengan pertanyaan berikut. Adakah dia, yaitu orang kafir, melihat yang gaib sehingga dapat berkata demikian atau dia telah membuat perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pengasih sehingga dia dapat memastikan kebenaran perkataannya?

2329

Sama sekali tidak! Dia tidak mengetahui hal gaib, apalagi membuat perjanjian dengan Allah. Jika dia tidak menghentikan kebohongannya, Kami akan menulis dan meminta pertanggungjawaban atas apa yang dia katakan dan Kami akan memperpanjang azab untuknya secara sempurna sampai batas tertentu, dan Kami akan mewarisi serta membinasakan apa yang dia katakan dan banggakan itu, berupa harta dan keturunan, dan dia akan datang kepada Kami seorang diri setelah kematiannya tanpa ditemani harta atau anaknya.

2330

Sama sekali tidak! Dia tidak mengetahui hal gaib, apalagi membuat perjanjian dengan Allah. Jika dia tidak menghentikan kebohongannya, Kami akan menulis dan meminta pertanggungjawaban atas apa yang dia katakan dan Kami akan memperpanjang azab untuknya secara sempurna sampai batas tertentu, dan Kami akan mewarisi serta membinasakan apa yang dia katakan dan banggakan itu, berupa harta dan keturunan, dan dia akan datang kepada Kami seorang diri setelah kematiannya tanpa ditemani harta atau anaknya.

2331

Orang kafir akan dibangkitkan dalam keadaan hina dan sendiri. Mereka kecewa pada sesembahannya. Dan mereka telah memilih tuhantuhan selain Allah sebagai sesembahan. Mereka berharap agar tuhan-tuhan itu menjadi pelindung dan penolong bagi mereka kelak di akhirat dari azab Allah.

2332

Apa yang orang kafir yakini sama sekali tidak benar! Harapan mereka akan sia-sia. Kelak berhala sesembahan mereka itu akan mengingkari penyembahan mereka terhadapnya, dan sesembahan itu akan menjadi musuh bagi mereka dan justru memohon agar orang kafir itu disiksa karena perilakunya.

2333

Wahai Nabi Muhammad, tidaklah engkau melihat bahwa sesungguhnya kami telah mengutus setan-setan itu kepada orang-orang kafir yang selalu ingkar dan enggan berobat untuk mendorong mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh sehingga mereka semakin terperosok dalam kesesatannya?

2334

Wahai Nabi, apa yang terjadi merupakan ketetepan allah, maka janganlah engkau gelisah dengan sikap mereka sehingga engkau tergesa-gesa meminta jatuhnya azab terhadap mereka, karena sesungguhnya kami membiarkan mereka dalam keadaan ini sampai waktu tertentu. Kami melakukan hal itu agar kami terus menghitung dosa-dosa dan penyimpanan mereka dengan hitungan teliti sampai datangnya hari siksaan di akhirat untuk mereka.

2335

Balasan Allah pasti akan terjadi. Wahai manusia, ingatlah pada hari ketika kami bersama para malaikat mengumpulkan orang-orang yang bertkwa kepada Allah Yang Maha Pengasih dan membawa mereka ke tempat yang dijanjikan sebagai balasan atas ketaatan mereka. Kemudian Kami sambut mereka ibagaikan kafilah yang terhormat.

2336

Sebalikanya, orang yang ingkar akan Kami Kumpulkan bersama sejawat mereka, dan kami akan menggiring orang yang durhaka dan enggan bertobat ke neraka jahanam untuk menerima hukuman atas keingkarannya tanpa diberi minum sehingga kondisi yang panas menyebabkan mereka dalam keadaan dahaga.

2337

Di akhirat mereka tidak berhak mendapat syafaat atau pertolongan dari siapa pun untuk selamat dari azab Allah, kecuali orang yang dengan sungguh-sungguh telah mengadakan perjanjian di sisi Allah Yang Maha Pengasih dengan cara bertobat dan menaati ajaran-Nya.

2338

Selain menampik kepercayaan kaum musyrik bahwa berhala dapat memberi syafaat, Allah juga menegasikan keyakinan mereka bahwa Allah memiliki anak. Dan mereka, kaum Yahudi, Nasrani, dan sebagian masyarakat Arab, berkata, “Tuhan Yang Maha Pengasih mempunyai anak,” yaitu ‘Uzair dalam kepercayaan Yahudi, Isa dalam anggapan umat Nasrani, dan malaikat dalam keyakinan sebagain masyarakat Arab.

2339

Wahai orang kafir yang berkeyakinan demikian, sadarlah bahwa sesungguhnya kamu telah membawa sesuatu yang sangat mungkar dan bertetangga dengan akal sehat dan hati nurani.

2340

Akibat ucapan kamu yang mungkar itu hampir saja terjadi bencana hebat di alam ini; langit yang demikian kukuh pecah, dan bumi tempat kamu berpijak terbelah, dan gunung-gunung yang tegak berdiri runtuh dan hancur berkeping-keping.

2341

Bencana mengerikan itu bisa saja terjadi karena mereka menganggap bahwa Allah Yang Maha pengasih mempunyai anak. Anggapan ini jelas tidak benar dan tidak pula layak ditunjukan kepada-Nya.

2342

Dan sungguh, tidak mungkin bagi Allah Yang Maha Pengasih mempunyai atau mengangkat anak. Allah Yang Mahakaya tidak membutuhkan apapun. Jika Dia mempunyai anak, pasti anak itu serupa dengan-Nya, dan hal ini akan menghilangkan esensi keesaan-Nya.

2343

Untuk menguatkan tidak adanya anak bagi-Nya, Allah menyatakan bahwa tidak ada seorang pun di langit dan dibumi, yaitu di alam semesta ini, melainkan kelak di hari kiamat akan datang dan menghadap kepada Allah Yang Maha Pengasih sebagai seorang hamba. Mereka datang dengan tunduk dan patuh.

2344

Semua manusia akan kembali pada Allah dan Dia benar-benar telah mengetahui mereka dengan rinci, bagaimana kepribadian, kejiwaan, perbuatan dan perkataan mereka secara lahir maupun batin. Dia juga akan memeriksa dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti sehingga tidak ada satu pun yang terlewat.

2345

Dan setiap orang dari mereka akan datang dan menghadap kepada Allah untuk menerima perhitungan dan putusan tentang perbuatannya di dunia secara sendiri-sendiri kelak pada hari kiamat. Tidak ada teman yang membantu dan tidak ada pula orang tua atau anak yang menolong.

2346

Usai menegasikan keyakinan orang musyrik bahwa Allah mempunyai anak dan perhitungan yang akan mereka peroleh, Dia lalu beralih menerangkan balasan bagi orang mukmin dan beramal saleh. Sungguh, orang-orang yang beriman dengan teguh dan membuktikan keimanannya dengan mengerjakan kebajikan, kelak Allah Yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa kasih saying dalam dirinya kepada sesama orang beriman.

2347

Wahai Nabi, maka sampaikanlah janji Allah kepada umatmu bahwa sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an itu dengan bahasamu. Yang demikian ini agar dengan itu engkau dapat memberi kabar gembira tentang janji dan rahmat Allah kepada orang-orang yang bertakwa yang selalu melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, dan agar engkau dapat memberi peringatan tentang murka dan hukuman-Nya kepada kaum yang membangkang dan mengingkari ajaran-Nya.

2348

Wahai Nabi, sebagai peringatan dan pelajaran bagi para pembangkang itu, kabarkan kepada mereka berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka akibat keingkaran dan kedurhakaan mereka. Kami hancurkan mereka, lalu adakah engkau melihat salah seorang dari mereka atau engkau mendengar bisikan mereka? Tidak! Maka, sebagaimana Kami binasakan umat terdahulu itu, Kami pasti akan membinasakan kaummu yang ingkar.

2349

Bila surah sebelumnya ditutup dengan berita kebinasaan umat terdahulu karena kedurhakaan mereka, surah ini diawali dengan penjelasan bahwa Al-Qur’an turun untuk kebaikan, bukan kesusahan, bagi umat. Taha.

2350

Wahai Nabi Muhammad, Kami, yakni Allah melalui Jibril, tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu agar engkau menjadi susah akibat ditolak dan dimusuhi kaummu atau dituntut untuk melaksanakan kewajiban di luar batas kemampuanmu.

2351

Kami tidak menurunkan Al-Qur’an kepadamu melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut kepada Allah dan ikhlas menaati ajaran dan perintah-Nya.

2352

Wahai Nabi, Al-Qur’an ini diturunkan kepadamu dari Allah Yang Mahaagung yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi. Kandungannya merupakan petunjuk bagi mereka yang mau meyakini.

2353

Tuhan yang menurunkan Al-Qur’an ini adalah Yang Maha Pengasih terhadap semua makhuk tanpa terkecuali; yang bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur semua urusan makhluk-Nya.

2354

Allah adalah Pencipta semua yang ada, karena itu milik-Nya lah apa saja yang ada di langit seperti matahari, bulan, dan planet, serta apa saja yang ada di bumi seperti tumbuhan, hewan, dan manusia, apa saja yang ada di antara keduanya seperti awan, dan apa saja yang ada di bawah tanah, seperti bahan tambang dan sumber mineral.

2355

Dia mengetahui apa saja yang terjadi di alam semesta. Dan jika engkau mengeraskan ucapanmu saat menyampaikan sesuatu, sungguh Dia mengetahui apa yang engkau ucapkan. Dia juga mengetahui apa saja yang rahasia atau yang sengaja kausembunyikan dalam hatimu, dan apa saja yang lebih tersembunyi, yang tidak kausadari dan tidak kauketahui lagi setelah lama mengendap di dasar hatimu.

2356

Dialah Allah yang tidak ada tuhan penguasa alam semesta yang patut disembah selain Dia. Hanya Dia pula yang mempunyai nama-nama yang terbaik.

2357

Usai menjelaskan keagungan Al-Qur’an dan tugas berat yang diamanahkan kepada Rasulullah, pada ayat-ayat berikut Allah menguraikan kisah Nabi Musa yang juga diberi amanah berat, yaitu berdakwah kepada Fir’aun yang sangat ingkar. Kisah ini dimaksudkan untuk menguatkan Nabi Muhammad dalam berdakwah. Dan apakah telah sampai kepadamu, wahai Nabi Muhammad, kisah Musa saat akan menerima tugas kerasulan?

2358

Ketika dalam perjalanan menuju Mesir, dia melihat api yang menyala terang, lalu dia berkata kepada keluarganya yang menyertainya dalam perjalanan itu, “Tinggallah kamu di sini sampai aku kembali. Sesungguhnya aku melihat api. Mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit nyala api kepadamu agar kita dapat menghangatkan badan pada malam yang dingin ini, atau aku akan mendapat petunjuk dari seseorang yang ada di sekitar tempat api itu.”

2359

Usai berpesan kepada keluarganya, maka Musa berjalan mendekati api itu. Ketika dia mendatanginya, tiba-tiba dia dipanggil oleh suara yang berasal dari arah api itu, “Wahai Musa!”

2360

“Sungguh, Aku yang memanggilmu adalah Tuhanmu yang memelihara dan membimbingmu. Maka, sebagai penghormatan, hendaknya engkau lepaskan kedua terompahmu karena saat ini sesungguhnya engkau berada di lembah yang suci, Tuwa.”

2361

Begitu Musa melepas terompahnya, Allah berfirman, “Dan ketahuilah, wahai Musa, sesungguhnya Aku telah memilih engkau sebagai nabi dan rasul untuk memberi peringatan kepada mereka yang ingkar. Maka, dengarkanlah apa yang akan diwahyukan kepadamu, lalu laksanakanlah untuk memberi pengajaran kepada kaummu.

2362

Wahai Musa, ketahuilah sesungguhnya Aku ini adalah Allah, Tuhanmu, dan sungguh tidak ada tuhan pencipta alam raya yang layak disembah selain Aku, maka berimanlah kepada-Ku, sembahlah Aku, dan laksanakanlah salat untuk mengingat-Ku dan bersyukur kepada-Ku.” Inilah prinsip pertama akidah, yaitu keesaan Tuhan.

2363

Allah lalu menyusuli dengan prinsip berikutnya, yaitu keniscayaan kiamat. “Sungguh, hari kiamat itu akan datang tanpa ada keraguan sedikit pun tentangnya, namun Aku merahasiakan waktu kedatangannya. Karena itu, siapkanlah dirimu untuk menghadapinya. Hari kiamat itu merupakan suatu keniscayaan agar setiap orang yang mukalaf dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan dalam kehidupannya di dunia ini.”

2364

Maka setelah engkau mengetahui keniscayaan kiamat, janganlah sekali-kali engkau dipalingkan dari-nyaoleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti keinginannya, sehingga engkau menjadi lengah dan tidak siap menghadapinya. Ketahuilah, jika engkau dipalingkan, hal itulah yang menyebabkan engkau binasa.”

2365

Allah menunjukkan kuasa-Nya dengan memberi mukjizat kepada Nabi Musa. Dan apakah yang ada di tangan kananmu, wahai Musa?

2366

Dia berkata, “Ini adalah tongkatku. Aku bertumpu padanya saat letih atau ingin bersandar, dan aku merontokkan daun dari ranting-ranting pohon dengannya untuk pakan kambingku atau menghalaunya pergi dan pulang kandang. Dan selain itu, bagiku masih ada lagi manfaat yang lain dari tongkat ini.”

2367

Dia berfirman, “Lemparkanlah ia, yaitu tongkatmu itu, wahai Musa!”

2368

Tanpa menunggu lama, selanjutnya Nabi Musa segera melemparkan tongkat itu ke tanah, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap ke sana ke mari dengan cepat.

2369

Melihat perubahan wujud tongkatnya menjadi ular, Nabi Musa merasa takut. Dia berfirman untuk menenangkan hati Nabi Musa, “Wahai Musa, peganglah ia. Ambillah ular itu dan jangan takut. Kami akan mengembalikan wujud-nya kepada keadaannya semula, dari ular menjadi tongkat kembali.”

2370

Allah juga memberi Nabi Musa mukjizat yang lain. Dia berfirman, “Dan kepitlah tangan kanan-mu melalui leher bajumu ke ketiak kiri-mu, kemudian tariklah keluar, niscaya ia keluar menjadi putih cemerlang dan bercahaya tanpa cacat, bagai sinar matahari yang benderang. Kami berikan itu kepadamu sebagai mukjizat yang lain, selain tongkat yang berubah menjadi ular.

2371

Wahai Nabi Musa, kedua mukjizat Kami anugerahkan untuk Kami perlihatkan kepadamu sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami yang sangat besar. Kami juga menjadikan keduanya sebagai penguat hatimu dalam berdakwah.”

2372

Usai membekali Nabi Musa dengan dua mukjizat, Allah memerintahnya untuk berdakwah. Wahai Nabi Musa, pergilah kepada Fir’aun. Sesungguhnya dia benar-benar telah melampaui batas dalam kedurhakaannya kepada-Ku dan kesewenangan terhadap sesama manusia.”

2373

Nabi Musa menyadari betapa berat tugas yang Allah amanahkan kepadanya. Dia memohon kepada-Nya seraya berkata, “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku sehingga jiwaku mampu menanggung tantangan tugasku, dan mudahkanlah untukku urusanku sehingga dakwahku tidak menemui kesulitan, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku yang menghalangi kelancaranku dalam menyampaikan pesan-Mu agar mereka mengerti perkataanku dengan baik.”

2374

Nabi Musa menyadari betapa berat tugas yang Allah amanahkan kepadanya. Dia memohon kepada-Nya seraya berkata, “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku sehingga jiwaku mampu menanggung tantangan tugasku, dan mudahkanlah untukku urusanku sehingga dakwahku tidak menemui kesulitan, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku yang menghalangi kelancaranku dalam menyampaikan pesan-Mu agar mereka mengerti perkataanku dengan baik.”

2375

Nabi Musa menyadari betapa berat tugas yang Allah amanahkan kepadanya. Dia memohon kepada-Nya seraya berkata, “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku sehingga jiwaku mampu menanggung tantangan tugasku, dan mudahkanlah untukku urusanku sehingga dakwahku tidak menemui kesulitan, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku yang menghalangi kelancaranku dalam menyampaikan pesan-Mu agar mereka mengerti perkataanku dengan baik.”

2376

Nabi Musa menyadari betapa berat tugas yang Allah amanahkan kepadanya. Dia memohon kepada-Nya seraya berkata, “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku sehingga jiwaku mampu menanggung tantangan tugasku, dan mudahkanlah untukku urusanku sehingga dakwahku tidak menemui kesulitan, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku yang menghalangi kelancaranku dalam menyampaikan pesan-Mu agar mereka mengerti perkataanku dengan baik.”

2377

Sesudah memohon penyempurnaan dirinya, Nabi Musa memohon pengukuhan diri melalui keluarganya. Dia berkata, “Wahai Tuhanku, dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku guna meringankan tugasku menyampaikan risalah-Mu. Aku berharap Engkau mengangkat Harun, saudaraku, sebagai penyokongku. Teguhkanlah kekuatanku dalam berdakwah dengan adanya dia di sampingku, dan jadikanlah dia teman dalam urusanku menyampaikan risalah kepada Fir’aun dan kaumnya.

2378

Sesudah memohon penyempurnaan dirinya, Nabi Musa memohon pengukuhan diri melalui keluarganya. Dia berkata, “Wahai Tuhanku, dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku guna meringankan tugasku menyampaikan risalah-Mu. Aku berharap Engkau mengangkat Harun, saudaraku, sebagai penyokongku. Teguhkanlah kekuatanku dalam berdakwah dengan adanya dia di sampingku, dan jadikanlah dia teman dalam urusanku menyampaikan risalah kepada Fir’aun dan kaumnya.

2379

Sesudah memohon penyempurnaan dirinya, Nabi Musa memohon pengukuhan diri melalui keluarganya. Dia berkata, “Wahai Tuhanku, dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku guna meringankan tugasku menyampaikan risalah-Mu. Aku berharap Engkau mengangkat Harun, saudaraku, sebagai penyokongku. Teguhkanlah kekuatanku dalam berdakwah dengan adanya dia di sampingku, dan jadikanlah dia teman dalam urusanku menyampaikan risalah kepada Fir’aun dan kaumnya.

2380

Sesudah memohon penyempurnaan dirinya, Nabi Musa memohon pengukuhan diri melalui keluarganya. Dia berkata, “Wahai Tuhanku, dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku guna meringankan tugasku menyampaikan risalah-Mu. Aku berharap Engkau mengangkat Harun, saudaraku, sebagai penyokongku. Teguhkanlah kekuatanku dalam berdakwah dengan adanya dia di sampingku, dan jadikanlah dia teman dalam urusanku menyampaikan risalah kepada Fir’aun dan kaumnya.

2381

Ya Allah, aku ajukan permohonan itu kepada-Mu agar kami banyak bertasbih kepada-Mu, menyucikan-Mu dari segala hal yang tidak layak bagi-Mu, dan banyak mengingat-Mu atas anugerah dan nikmat yang Engkau limpahkan kepada kami. Sesungguhnya Engkau Maha Melihat dan Mengetahui keadaan kami.”

2382

Ya Allah, aku ajukan permohonan itu kepada-Mu agar kami banyak bertasbih kepada-Mu, menyucikan-Mu dari segala hal yang tidak layak bagi-Mu, dan banyak mengingat-Mu atas anugerah dan nikmat yang Engkau limpahkan kepada kami. Sesungguhnya Engkau Maha Melihat dan Mengetahui keadaan kami.”

2383

Ya Allah, aku ajukan permohonan itu kepada-Mu agar kami banyak bertasbih kepada-Mu, menyucikan-Mu dari segala hal yang tidak layak bagi-Mu, dan banyak mengingat-Mu atas anugerah dan nikmat yang Engkau limpahkan kepada kami. Sesungguhnya Engkau Maha Melihat dan Mengetahui keadaan kami.”

2384

Mengabulkan permohonan Nabi Musa, Dia berfirman, “Sungguh, telah diperkenankan semua permintaanmu itu, wahai Musa. Terimalah anugerah besar Kami itu kepadamu.

2385

Dan wahai Musa, ketahuilah bahwa sesungguhnya tanpa engkau minta pun, Kami telah memberi nikmat kepadamu pada kesempatan yang lain sebelum ini, yaitu ketika Kami mengilhamkan kepada ibumu sesudah kelahiranmu sesuatu yang diilhamkan, yaitu cara menyelamatkanmu dari rencana keji Fir’aun.

2386

Dan wahai Musa, ketahuilah bahwa sesungguhnya tanpa engkau minta pun, Kami telah memberi nikmat kepadamu pada kesempatan yang lain sebelum ini, yaitu ketika Kami mengilhamkan kepada ibumu sesudah kelahiranmu sesuatu yang diilhamkan, yaitu cara menyelamatkanmu dari rencana keji Fir’aun.

2387

Kami ilhamkan kepada ibumu, ‘Letakkanlah dia, yaitu bayi Musa, di dalam peti, kemudian hanyutkanlah dia ke sungai Nil yang mengalir tidak begitu deras. Ketika arus menghanyutkannya, maka biarlah aliran air sungai itu membawanya ke tepi sungai yang melewati istana Fir’aun. Ketika saat itu tiba, dia akan diambil oleh Fir’aun, penguasa Mesir yang merupakan musuh-Ku dan musuhnya. ‘Wahai Nabi Musa, ketahuilah bahwa Aku telah melimpahkan kepadamu begitu banyak kasih sayang yang datang dari-Ku sehingga siapa saja yang memandangmu akan tertarik dan menyayangimu. Kami anugerahkan itu semua kepadamu untuk kebaikanmu dan agar engkau diasuh dengan cara terhormat di bawah pengawasan-Ku.

2388

Wahai Nabi Musa, ingatlah ketika saudara perempuanmu berjalan di sekitar istana tempat engkau berada setelah dipungut dari sungai, untuk mencari berita tentang dirimu. Ketika ia tahu engkau enggan menyusu, lalu dia berkata kepada keluarga Fir’aun, ‘Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan menyusui dan memeliharanya?’ Mereka setuju, lalu saudaramu mengajak ibumu untuk menyusuimu. Maka, Kami mengembalikanmu kepada ibumu agar senang hatinya karena dapat memeliharamu dan tidak bersedih hati karena jauh darimu. Dan ingatlah wahai Nabi Musa pada anugerah Kami yang lain, yaitu ketika engkau setelah menginjak dewasa pernah membunuh seseorang dari penduduk Mesir, lalu Kami selamatkan engkau dari kesulitan yang menimpamu akibat pembunuhan itu. Kami keluarkan engkau dari Mesir dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan yang berat di tempat tinggalmu yang baru. Dengan rahmat Kami engkau berhasil mengatasinya, lalu engkau tinggal beberapa tahun di antara penduduk Madyan dan menjadi menantu Nabi Syuaib. Kemudian saat ini engkau, wahai NabiMusa, datang ke tempat ini menurut waktu yang telah ditetapkan oleh Allah.

2389

Dan ketahuilah, wahai Nabi Musa, sungguh Aku telah memilihmu, memeliharamu, dan mempersiapkanmu untuk diri-Ku. Aku jadikan engkau nabi dan rasul-Ku untuk menyampaikan risalah-Ku kepada umatmu.”

2390

Allah melanjutkan perintah-Nya kepada Nabi Musa, “Wahai Nabi Musa, pergilah engkau beserta saudaramu, Harun, dengan membawa tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran-Ku, yaitu mukjizat yang pernah engkau saksikan, dan janganlah kamu berdua lalai, bosan, dan enggan mengingat- Ku, baik dalam perjalanan atau saat berada di Mesir.

2391

Wahai Nabi Musa dan Harun, pergilah kamu berdua kepada Fir’aun yang sombong itu dengan bekal mukjizat dari-Ku karena dia benar-benar telah melampaui batas dalam kedurhakannya. Begitu berhadapan dengannya, maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut. Ajaklah dia beriman kepada Allah dan serulah pada kebenaran dengan cara yang baik. Mudah-mudahan dengan cara demikian dia menjadi sadar atau takut pada azab Allah bila terus durhaka.”

2392

Wahai Nabi Musa dan Harun, pergilah kamu berdua kepada Fir’aun yang sombong itu dengan bekal mukjizat dari-Ku karena dia benar-benar telah melampaui batas dalam kedurhakannya. Begitu berhadapan dengannya, maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut. Ajaklah dia beriman kepada Allah dan serulah pada kebenaran dengan cara yang baik. Mudah-mudahan dengan cara demikian dia menjadi sadar atau takut pada azab Allah bila terus durhaka.”

2393

Wahai Nabi Musa dan Harun, pergilah kamu berdua kepada Fir’aun yang sombong itu dengan bekal mukjizat dari-Ku karena dia benar-benar telah melampaui batas dalam kedurhakannya. Begitu berhadapan dengannya, maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut. Ajaklah dia beriman kepada Allah dan serulah pada kebenaran dengan cara yang baik. Mudah-mudahan dengan cara demikian dia menjadi sadar atau takut pada azab Allah bila terus durhaka.”

2394

Menenangkan Nabi Musa dan Harun,Dia berfirman, Janganlah kamu berdua khawatirmenghadapi Firaun dan para pengikutnya.Sesungguhnya Akuselalubersama kamu berdua. Aku akan melindungimu dan menolongmu.Aku mendengarucapan dan ajakanmu serta mendengar pula apa pun yang dikatakan Firaun.DanAku jugamelihatapa yang kamu lakukan untuk menjalankan perintah-Ku serta melihat apa yang diperbuat oleh Firaun.

2395

Kamu berdua ada dalam lindungan-Ku, maka janganlah takut. Pergilah kamu berdua kepadanya dan katakanlah, ‘Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu yang telah menganugerahkan beragam nikmat kepadamu, wahai Fir’aun. Dia juga Tuhan kami dan Bani Israil. Kami mengajakmu beriman kepada-Nya, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami agar kita semua menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya, dan janganlah engkau menyiksa mereka seperti yang selama ini kaulakukan. Sesungguhnya kami datang kepadamu dengan membawa bukti nyata tentang risalah kami dari Tuhanmu, yakni berupa tongkat yang dapat berubah wujud menjadi ular dan tangan yang bersinar. Dan ketahuilah, wahai Fir’aun, keselamatan itu akan dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk Allah yang disampaikan oleh rasul-Nya.

2396

Kami tidak berdusta. Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa Allahituakan ditimpakan kepada siapa pun yang tidak beriman pada-Nya, mendustakan ajaran yang kami bawa, dan berpaling darinya serta enggan melaksanakannya.”’

2397

Fir’aun ingin mendapat kejelasan tentang Allah, Tuhan Yang Mahakuasa tersebut. Dia berkata, “Siapakah Tuhanmu berdua yang mengutusmu untuk menyampaikan dakwah itu, wahai Musa?”

2398

Nabi Musa menjawab, “Tuhan kita semua ialah Tuhan yang telah menciptakan semua makhluk dan memberikan bentuk kejadian kepada segala sesuatu di alam semesta ini, kemudian memberinya petunjuk dan potensi untuk dapat melakukan segala sesuatu sesuai fungsinya.”

2399

Mendengar jawaban Nabi Musa tentang kekuasaan Allah, Fir’aun berkata, “Jadi, bagaimana keadaan umat-umat yang dahulu yang telah meninggal dunia, seperti kaum Nabi Nuh, Hud, dan Saleh, yang lebih dulu ingkar?”

2400

Nabi Musa menjawab pertanyaan Fir’aun, “Pengetahuan tentang itu secara rinci hanya ada pada Tuhanku. Hanya Dia yang mengetahuinya. Semua hal yang berkaitan dengan makhluk tercatat di dalam sebuah Kitab, yaitu Lauh Mahfuz. Tuhanku tidak akan pernah salah ataupun lupa pada apa pun yang terjadi di alam semesta ini.

2401

Wahai Fir’aun, Allah adalah Tuhan yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu, juga bagi seluruh manusia, dan menjadikan jalan-jalan yang rata dan lebar di atasnya bagimu agar kamu mudah bepergian, dan Dia pula yang menurunkan air hujan dari langit untuk menyuburkan tanah di sekitarmu.” Allah beralih menggunakan kalimat langsung dari- Nya, “Kemudian, Kami tumbuhkan dengannya, yakni dengan air hujan itu, berjenis-jenis tumbuh-tumbuhan dengan beragam bentuk, rasa, dan kegunaan.

2402

Kami telah menganugerahkan kepadamu berjenis-jenis tetumbuhan, maka makanlah dan gembalakanlah hewan-hewanmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal.

2403

Kami hamparkan tanah untuk kamu. Sesungguhnya darinya Kami menciptakan kamu, wahai Fir’aun dan seluruh manusia, dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu setelah mati, dan dari sanalah pula Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain, yaitu pada hari kebangkitan”

2404

Meski mendapat bukti nyata yang menguatkan dakwah Nabi Musa, Fir’aun tetap enggan beriman. Dan sungguh, Kami telah memperlihatkan kepadanya tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Kami semuanya. Namun, ternyata dia keras kepala dan terus mendustakan dan enggan menerima kebenaran. Ia pun tidak mau patuh pada risalah yang disampaikan kepadanya.

2405

Kesombongan telah mendorong Fir’aun mengabaikan peringatan Nabi Musa. Dia berkata, “Apakah engkau datang kepada kami untuk mengusir kami dari negeri kelahiran kami sendiri, yaitu Mesir, dengan sihirmu itu, wahai Musa?

2406

Bila itu tujuanmu, maka kami pun pasti akan mendatangkan sihir semacam itu kepadamu. Kami akan mengumpulkan para penyihir andal untuk mengalahkanmu. Maka, wahai Musa, buatlah suatu perjanjian untuk pertemuan antara kami dan engkau. Tentukanlah waktu dan tempat pertemuan itu. Mari kita buat kesepakatan yang kami tidak akan menyalahinya dan tidak pula engkau. Adakanlah pertemuan itu di suatu tempat yang terbuka sehingga tidak menyulitkan salah satu pihak dari kita atau orang-orang yang ingin menonton.”

2407

Nabi Musa tidak gentar menghadapi tantangan Fir’aun. Dia berkata, “Kesepakatan yang menyangkut waktu untuk pertemuan kami dengan para penyihirmu itu ialah pada hari raya, di tempat kamu dan rakyatmu biasa berkumpul, dan hendaklah orang-orang dikumpulkan pada pagi hari supaya mereka dapat menyaksikan sejak awal.”

2408

Kesepakatan untuk mengadu mukjizat Musa dengan sihir para penyihir Fir’aun terjalin. Maka Fir’aun meninggalkan tempat pertemuan itu, lalu dengan segera dia mengatur tipu dayanya untuk mengalahkan Nabi Musa. Setelah waktu yang disepakati tiba, kemudian dia datang kembali bersama para penyihir dan orang-orang yang akan menyaksikan peristiwa tersebut.

2409

Setelah berhadapan dengan para penyihir itu, Nabi Musa berkata kepada mereka, “Wahai para penyihir, celakalah kamu! Janganlah kamu mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, seperti menuhankan Fir’aun, meremehkan rasul Allah, dan menganggap mukjizatku sebagai sihir. Ingatlah, nanti Dia akan membinasakan kamu dengan azab yang sangat pedih.” Dan sungguh, akan rugi orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah.

2410

Peringatan Nabi Musa membuat sebagian penyihir ketakutan, sementara sebagian yang lain tetap tidak acuh. Maka mereka pun berbantah- bantahan tentang urusan mereka. Masing-masing mengemukakan pendapatnya terkait peringatan Nabi Musa dan cara menghadapinya, dan mereka merahasiakan percakapan mereka agar Fir’aun dan para pembesarnya tidak mendengarnya.

2411

Sebagian dari mereka berkata, “Wahai penduduk Mesir, sesungguhnya dua orang ini, yaitu Nabi Musa dan Harun, adalah penyihir yang hendak mengusirmu dari Mesir, dari negerimu dan tanah kelahiranmu, dengan menampilkan sihir mereka berdua, dan mereka juga hendak melenyapkan adat kebiasaanmu yang utama dan kamu yakini, yaitu kepercayaan yang kamu anut dan kedudukan yang kamu nikmati.

2412

Karena itu, maka bersatulah menghadapi kedua orang itu. Kumpulkanlah segala tipu daya kamu, baik berupa sihir maupun yang lain, kemudian datanglah kamu semua dengan berbaris rapi dan kompak agar kita dapat mengalahkan mereka berdua, dan sesungguhnya beruntung orang yang menang pada hari ini, yaitu hari ketika kita dan mereka berdua unjuk keahlian masing-masing.”

2413

Begitu para penyihir berhadapan dengan Nabi Musa, mereka berkata, “Wahai Musa! Apakah engkau yang melemparkan lebih dulu untuk menun-jukkan kemampuanmu, atau kami yang lebih dahulu melemparkan?”

2414

Dia berkata, “Silakan kamu melemparkan lebih dulu!” Para penyihir itu lantas melemparkan alat sihir mereka ke tengah arena, maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang olehnya seakan-akan menjadi ular yang merayap dengan cepat, karena sihir mereka.

2415

Melihat peristiwa mengagetkan itu, maka Nabi Musa merasa takut.

2416

Menenangkan hati Nabi Musa, Kami berfirman, “Wahai Nabi Musa, jangan takut pada ular-ular itu! Sungguh, engkaulah yang unggul dan akan menang dalam pertandingan ini.

2417

Dan lemparkan apa yang ada di tangan kananmu, yaitu tongkat yang biasa engkau pakai untuk menggembala kambing, niscaya ia akan menelan apa yang mereka buat, yakni ular-ular yang berasal dari sihir mereka. Ketahuilah, apa yang mereka buat itu hanyalah tipu daya penyihir belaka, dan tidak akan menang penyihir itu, dari mana pun ia dating.”

2418

Setelah melihat ular-ular hasil sihir mereka ditelan oleh ular yang berasal dari tongkat Nabi Musa, lalu para penyihir itu ditiarapkan oleh rasa takut pada Allah dan kagum pada kehebatan mukjizat Nabi Musa. Mereka segera merunduk bersujud kepada Tuhan Yang Maha Esa seraya berkata, “Kami telah percaya dan beriman kepada Tuhan Harun dan Musa.”

2419

Fir’aun murka melihat kekalahan dan keimanan para penyihirnya. Dia berkata, “Wahai para penyihir, apakah kamu telah beriman kepadanya, yaitu kepada Nabi Musa, sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia itu pemimpinmu. Dia tidak lebih dari sekadar penyihir pandai yang mengajarkan sihir kepadamu. Dengan beriman, kamu telah melakukan makar dan melanggar janji setiamu kepadaku, maka sungguh, aku akan memotong tangan kanan dan kaki kiri kamu secara bersilang, dan sungguh akan aku salib kamu pada pangkal pohon kurma. Akan aku gantung tubuh-tubuhmu dan aku ikat kaki dan tanganmu di sana agar orang-orang tahu hukuman bagi orang yang melanggar perintahku. Dan sungguh, kamu pasti akan mengetahui siapa di antara kita, di antara aku dan Tuhan Nabi Musa, yang lebih pedih dan lebih kekal siksaannya.”

2420

Para penyihir tidak takut pada ancaman Fir’aun. Mereka berkata, “Wahai Fir’aun, kami tidak akan memilih untuk lebih tunduk kepadamu daripada sebagian bukti-bukti nyata atau mukjizat yang telah datang kepada kami melalui Nabi Musa. Dan kami juga tidak akan mengutamakanmu sebagai sesembahan atas Allah yang telah menciptakan kami. Maka, putuskanlah yang hendak engkau putuskan dan lakukanlah apa saja yang ingin kaulakukan terhadap kami. Sesungguhnya engkau hanya dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini. Kekuasaanmu tidak akan berlanjut hingga akhirat nanti.

2421

Wahai Fir’aun, kami benar-benar telah beriman dan akan memegang teguh kepercayaan kami kepada Tuhan Pencipta kami yang selama ini kami durhakai dan ingkari. Kami beriman dengan harapan agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami yang telah mempersekutukan-Nya dan mengampuni dosa kami karena telah mempelajari dan mempraktikkan sihir yang telah engkau paksakan kepada kami. Dan Allah lebih baik pahala-Nya kepada orang yang taat daripada balasanmu kepada kami, dan Dia lebih kekal kekuasaan serta azab-Nya bagi pendurhaka dibanding siksamu.

2422

Sesungguhnya barang siapa meninggal dunia dan datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa dan tidak bertobat, maka sungguh, baginya adalah neraka Jahanam. Dia tidak mati di dalamnya sehingga akan terus merasakan azab, dan tidak pula hidup dengan nyaman.” Demikianlah kondisi orang yang durhaka dan kafir.

2423

Tetapi, sebaliknya, barang siapa meninggal dunia dan datang kepada-Nya dalam keadaan beriman dan telah mengerjakan kebajikan sesuai tuntunan Allah dan rasul-Nya, maka mereka itulah orang yang memperoleh derajat yang tinggi dan mulia. Mereka akan mendapatkan surga-surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya, yaitu di antara pepohonannya, sungai-sungai. Mereka kekal selama-lamanya di dalamnya. Itulah balasan bagi orang yang menyucikan dan menjauhkan diri dari kekafiran dan kemungkaran.

2424

Tetapi, sebaliknya, barang siapa meninggal dunia dan datang kepada-Nya dalam keadaan beriman dan telah mengerjakan kebajikan sesuai tuntunan Allah dan rasul-Nya, maka mereka itulah orang yang memperoleh derajat yang tinggi dan mulia. Mereka akan mendapatkan surga-surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya, yaitu di antara pepohonannya, sungai-sungai. Mereka kekal selama-lamanya di dalamnya. Itulah balasan bagi orang yang menyucikan dan menjauhkan diri dari kekafiran dan kemungkaran.

2425

Nabi Musa berhasil mengalahkan para penyihir itu dan mengajak mereka beriman. Dan sungguh, telah Kami wahyukan kepada Musa suatu pesan berisi, “Tinggalkanlah Mesir. Pergilah bersama hamba-hamba-Ku, yaitu Bani Israil, pada malam hari, dan pukullah tongkatmu untuk menyediakan bagi mereka jalan yang kering di laut. Dengan kuasa Allah, terbentanglah jalan yang kering di laut sehingga engkau tidak perlu takut akan tersusul oleh Fir’aun dan tentaranya, dan juga tidak perlu khawatir akan tenggelam di laut itu.”

2426

Mengetahui Nabi Musa dan Bani Israil meninggalkan Mesir, kemudian Fir’aun dengan bala tentaranya mengejar mereka melalui jalan kering di laut itu, tetapi sebelum berhasil menyusul Nabi Musa dan Bani Israil, mereka digulung ombak laut yang datang tiba-tiba dan kemudian menenggelamkan mereka. Itulah balasan bagi orang yang sesat dan durhaka kepada Tuhan.

2427

Dan sejak dulu sampai meninggalnya Fir’aun memang telah menyesatkan kaumnya dan tidak pernah memberi petunjuk ke jalan yang benar.

2428

Mengingatkan betapa besar nikmat-Nya kepada Bani Israil, Allah berfirman, “Wahai Bani Israil! Sungguh, Kami telah menyelamatkan kamu dari musuhmu, yaitu Fir’aun dan tentaranya, dan Kami telah mengadakan perjanjian dengan kamu melalui Nabi Musa untuk bermunajat dan berada di tempat yang telah ditetapkan, yaitu di sebelah kanan gunung Sinai, dan Kami telah menurunkan kepada kamu mann dan salwa sebagai bahan akanan untuk kelangsungan hidupmu.

2429

Dengan semua anugerah itu, makanlah dari rezeki yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu, yaitu mann dan salwa, dan janganlah melampaui batas. Jangan langgar tuntunan-Ku yang pada akhirnya menyebabkan kemurkaan-Ku akan menimpamu. Ketahuilah, barang siapa ditimpa kemurkaan-Ku, maka sungguh binasalah dia akibat siksa itu.

2430

Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi siapa saja yang bertobat dari kekafiran yang dilakukannya, dan beriman kepada-Ku serta selalu berbuat kebajikan sesuai tuntunan-Ku dan rasul-Ku, kemudian tetap konsisten dalam petunjuk dan teguh melaksanakannya.”

2431

Allah menegur Nabi Musa karena tergesa-gesa meninggalkan kaumnya. Mendapat janji Allah yang sangat menggembirakan itu, Nabi Musa bergegas menuju tempat yang ditetapkan sehingga Allah menegurnya, “Dan mengapa engkau datang lebih cepat daripada kaummu, wahai Musa? Bukanlah akan lebih baik bila engkau datang bersama mereka?”

2432

Nabi Musa menduga Bani Israil mengikutinya di belakang. Dia berkata, “Itu mereka sedang menyusul aku. Tidak lama lagi mereka akan tiba. Dan aku bersegera dating kepada-Mu, Ya Tuhanku, agar Engkau rida dan memberiku restu-Mu.”

2433

Dia berfirman, “Begitu engkau pergi mendahului mereka, sungguh, Kami telah menguji kaummu setelah engkau tinggalkan mereka. Mereka gagal melalui ujian-Ku sehingga terjerumus dalam kesesatan dengan menyembah patung anak sapi. Dan mereka menjadi kafir karena telah disesatkan oleh Samiri.”

2434

Kemudian Nabi Musa kembali kepada kaumnya dengan marah karena menyaksikan mereka menyembah patung anak sapi. Dia marah dan bersedih hati karena kekafiran mereka setelah dia berusaha memberi mereka petunjuk. Dia berkata, “Wahai kaumku! Bukankah Tuhanmu telah menjanjikan kepadamu suatu janji yang baik bila kamu beriman, yaitu dengan menjamin keselamatanmu di dunia dan kebahagiaanmu di akhirat? Apakah terlalu lama masa perjanjian itu bagimu sehingga kamu tidak sabar dan akhirnya menyembah patung anak sapi ini, atau kamu memang sengaja menghendaki agar kemurkaan Tuhan menimpamu? Mengapa kamu melanggar perjanjianmu dengan aku yang telah kamu teguhkan sebelumnya?”

2435

Dengan penuh penyesalan mereka berkata, “Wahai Nabi Musa, kami memang bersalah, namun kami tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan kami sendiri, tetapi kami harus membawa beban berat ketika meninggalkan Mesir yang terdiri dari perhiasan kaum itu, yaitu orang-orang Mesir, kemudian kami melemparkannya ke dalam api, dan demikian pula Samiri melemparkannya ke api itu.”

2436

Kemudian dia, yaitu Samiri, mengeluarkan dan menciptakan patung anak sapi yang bertubuh dan bersuara dari perhiasan itu untuk mereka, maka mereka berkata sambil menunjuk ke arah patung anak sapi itu, “Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi dia pergi dan telah lupa bila Tuhannya ada di sini.”

2437

Sikap mereka itu sungguh sangat buruk. Maka tidakkah mereka memperhatikan bahwa patung anak sapi itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka atas pertanyaan yang mereka ajukan dan tidak pula kuasa menolak mudarat yang menimpa mereka maupun mendatangkan manfaat yang diinginkan kepada mereka?

2438

Dan sungguh, sebelumnya, yaitu sebelum kepulangan Nabi Musa, Nabi Harun telah mengingatkan dan berkata kepada mereka yang menyembah patung anak sapi itu, “Wahai kaumku! Sesungguhnya kamu hanya sekadar diberi cobaan dengan patung anak sapi itu. Dan sungguh Tuhanmu yang hakiki ialah Allah Yang Maha Pengasih, maka ikutilah dengan sungguh-sungguh nasihat dan peringatan yang aku berikan kepadamu dan taatilah perintahku untuk beriman dan beribadah hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.”

2439

Mereka tidak menghiraukan nasihat Nabi Harun seraya menjawab, “Sungguh, kami tidak akan meninggalkannya, yaitu patung anak sapi itu. Kami tetap akan menyembahnya sampai Musa kembali kepada kami.”

2440

Melihat kesesatan kaum, Nabi Musa marah dan menegur Nabi Harun karena dianggap tidak mampu memimpin Bani Israil dengan baik. Sambil memegang kepala dan janggut saudaranya itu, dia berkata, “wahai Harun! Allah mengutusmu untuk membuatku. Apa yang menghalangimu untuk menegur ketika engkau melihat mereka telah sesat dengan menyembah patung anak sapi? Apa yang menyebabkan engkau tidak mengikuti aku dalam berdakwah dan mengajak mereka untuk menegaskan Allah? Apakah engkau telah sengaja melanggar perintahku sehingga engkau membiarkan mereka sesat?”

2441

Melihat kesesatan kaum, Nabi Musa marah dan menegur Nabi Harun karena dianggap tidak mampu memimpin Bani Israil dengan baik. Sambil memegang kepala dan janggut saudaranya itu, dia berkata, “wahai Harun! Allah mengutusmu untuk membuatku. Apa yang menghalangimu untuk menegur ketika engkau melihat mereka telah sesat dengan menyembah patung anak sapi? Apa yang menyebabkan engkau tidak mengikuti aku dalam berdakwah dan mengajak mereka untuk menegaskan Allah? Apakah engkau telah sengaja melanggar perintahku sehingga engkau membiarkan mereka sesat?”

2442

Menghadapi kemarahan Nabi Musa, dia dengan lembut menjawab, “Wahai putra ibuku! Jangan marah engkau kepadaku. Janganlah engkau pegang janggutku dan jangan pula engkau tarik kepalaku. Aku sungguh khawatir bila bersikap keras kepada para penyembah patung anak sapi itu, akan terjadi pertumpahan darah di antara mereka. Ketika itu terjadi, pasti engkau akan berkata kepadaku, ‘Wahai Harun, engkau telah memecah belah anatar Bani Israil dan engkau tidak memelihara amanatku untuk menggantikanku memimpin Bani Israil dan menjaga mereka dari kesesatan.’”

2443

Usai menegur Nabi Hraun, Nabi Musa melupakan kemarahannya kepada Samiri yang telah menyesatkan Bani Israil. Dia berkata, “Apakah yang mendorongmu menyesatkan Bani Israil dengan membuat patung anak sapi untuk disembah, wahai Samiri?”

2444

Mendapat pertanyaan dari Nabi Musa, dia menjawab, “Aku melihat dan mengetahui sesuatu yang tidak mereka ketahui. Aku melihat Jibril menunggang kuda ketika Bani Israil keluar dari laut dan Fir’aun tenggelam. Jadi, aku ambil segenggam tanah dari jejak tapal kuda rasul itu, lalu aku melemparkannya ke arah perhiasan-perhiasan yang aku jadikan bahan membuat patung anak sapi itu hingga patung itu mampu mengeluarkan suara. Aku tahu mereka pernah memintamu untuk membuat Tuhan yang berjasad untuk mereka sembah, maka demikianlah nafsuku membujukku untuk menciptakan patung anak sapi ini sebagai tuhan mereka.”

2445

Nabi Musa semakin marah usai mendengar jawaban Samiri. Dia berkata, “Wahai Samiri, pergilah kau! Maka sebagai hukuman atas perbuatanmu, sesungguhnya engkau akan dikucilkan di dalam kehidupan ini sehingga engkau akan selalu mengatakan kepada orang lain, ‘Janganlah menyentuh atau mendekatiku, sebagaimana aku tidak akan menyentuh atau mendekatimu.’ Dan selain itu engkau pasti akan mendapat hukuman di akhirat yang telah dijanjikan, yang tidak akan dapat engkau hindari. Dan lihatlah tuhanmu itu yang beberapa saat lalu engkau tetap bersikeras menyembahnya. Kami pasti akan membakarnya, kemudian sungguh kami akan menghamburkannya, yaitu abu sisa pembakarannya, ke dalam laut hingga bertebaran dan berserakan.”

2446

Setelah memutuskan untuk membakar patung anak sapi itu, Nabi Musa berpidato di depan kaumnya, “Sungguh, Tuhanmu yang layak disembah itu hanyalah Allah Yang Esa. Tidak ada tuhan Pencipta dan Pengatur alam semesta selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu yang ada di alam ini.”

2447

Wahai Nabi Muhammad, demikianlah Kami kisahkan kepadamu sebagian kisah umat yang telah lalu agar menjadi ibrah dan pelajaran bagi umatmu. Dan selain itu, sesungguhnya telah Kami berikan pula kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan, yaitu Al-Qur’an, sebagai tuntunan dan petunjuk menuju kesejahteraan hidup mereka di dunia dan akhirat.

2448

Allah menegaskan bahwa Al-Qur’an merupakan tuntunan dan petunjuk bagi mereka yang menginginkan kebaikan dunia dan akhirat. Tuntunan dan petunjuk itu harus mereka ikuti dan pegang teguh. Barang siapa berpaling dari tuntunan dan petunjuk Al-Qur’an, maka sesungguhnya dia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat yang akan menyebabkannya menerima azab.

2449

Mereka yang berpaling dari tuntunan Al-Qur’an itu akan kekal di dalam keadaan yang penuh penderitaan itu, dan ketahuilah bahwa amat buruklah dosa yang telah mereka lakukan itu. Keingkaran itu akan mereka bawa sebagai beban bagi mereka di hari kiamat.

2450

Hari kiamat itu adalah hari ketika ditiup sangkakala yang kedua kali sebagai pertanda dibangkitkannya seluruh manusia dari kubur, dan selanjutnya Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram, menandakan kecemasan dan ketakutan mereka terhadap balasan atas keingkarannya.

2451

Menunggu giliran untuk penimbangan amal perbuatan masing-masing, mereka saling berbisik-bisik di antara mereka untuk meringankan ketakutan dan kekalutan, “Kamu tidak berdiam di dunia melainkan hanyalah sepuluh hari, dan ini merupakan waktu yang sangat singkat.”

2452

Allah Maha Mendengar perkataan makhluk-Nya. Kami lebih mengetahui dari siapa saja tentang apa yang mereka katakan, walaupun dengan cara berbisik. Demikian pula ketika orang yang paling lurus jalannya diantara mereka, yaitu mereka yang ucapannya paling mendekati kebenaran, berkata, “Kamu tidak hidup dan tinggal di dunia melainkan hanyalah sehari saja.”

2453

Orang-orang yang mengingkari hari kiamat menyatakan keraguan mereka dengan bertanya tentang gunung-gunung yang kukuh. Dan mereka bertanya kepadamu, wahai Nabi Muhammad, tentang gunung- gunung di sekitar mereka. Maka katakanlah, “Tuhanku akan menghancurkannya sehancur-hancurnya di hari kiamat sehingga tidak ada satu pun yang masih utuh.”

2454

Sesudah itu maka Dia akan menjadikan area bekas gunung-gunung itu datar sama sekali sehingga kondisinya berbeda dari sebelumnya. Pada saat itu permukaan bumi menjadi rata; tidak ada sedikit pun kamu lihat padanya tempat yang rendah karena adanya lembah, dan tidak pula tempat yang tinggi-tinggi karena adanya perbukitan.

2455

Sesudah itu maka Dia akan menjadikan area bekas gunung-gunung itu datar sama sekali sehingga kondisinya berbeda dari sebelumnya. Pada saat itu permukaan bumi menjadi rata; tidak ada sedikit pun kamu lihat padanya tempat yang rendah karena adanya lembah, dan tidak pula tempat yang tinggi-tinggi karena adanya perbukitan.

2456

Pada hari kiamat itu seluruh manusia bergerak mengikuti penyeru yang menggiring mereka ke satu arah dengan lurus, tidak berbelok-belok; semua begitu tenang dan khusyuk, dan merendahlah semua suara yang mengagungkan dan memohon kepada Tuhan yang Maha Pemurah, maka pada saat itu kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.

2457

Pada hari itu juga tidak berguna syafaat dan pertolongan orang tua, anak, atau kerabat, kecuali syafaat dari orang yang dicintai dan telah diberi izin oleh Tuhan Yang Maha Pengasih, dan orang itu juga telah Dia ridai perkataannya.

2458

Itulah Tuhan Yang Maha Pengasih. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka, yaitu kehidupan duniawi, dan apa yang ada di belakang mereka, yaitu kondisi mereka di akhirat. Dia juga mengetahui apa saja yang belum terjadi, sedang ilmu mereka sangat terbatas sehingga tidak dapat meliputi ilmu-Nya yang serba terinci.

2459

Orang yang beriman mengakui keagungan Allah tersebut dan tunduklah semua muka dengan rendah diri kepada Tuhan yang hidup kekal lagi berdiri sendiri dalam mengurus makhluk-Nya. Sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman dengan mengingkari petunjuk Allah dan tuntunan rasul-Nya.

2460

Dan siapa saja mengerjakan amal-amal yang saleh dengan niat tulus dan ia dalam keadaan beriman, maka dia tidak akan merasa khawatir akan perlakuan yang tidak adil terhadapnya dan tidak pula dia akan merasa takut terhadap pengurangan haknya sesuai apa yang telah ditetapkan dan dilakukannya.

2461

Al-Qur’an mengandung ancaman bagi orang kafir dan tuntunan bagi semua manusia. Dan demikianlah Kami menurunkan Al-Qur’an dalam bahasa Arab sebagai pengingat, dan Kami telah menerangkan pula dengan berulang kali di dalamnya sebagian dari ancaman yang telah disebutkan. Yang demikian ini dimaksudkan agar mereka bertakwa atau agar Al-Qur’an itu menimbulkan pengajaran bagi mereka yang membaca dan melaksanakan petunjuknya.

2462

Dengan semua sifat itu, maka sesungguhnya Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan karena itu, janganlah kamu, wahai Nabi Muhammad, tergesa-gesa membaca Al-Qur’an sebelum disempurnakan pewahyuannya kepadamu agar kamu tidak salah memahami dan mengajarkannya, dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan yang bermanfaat.”

2463

Ayat-ayat berikut mengisahkan peristiwa yang terjadi pada Adam dan pembangkangan Iblis terhadap perintah Allah. Kisah ini diawali dengan peringatan Allah atas tipu daya iblis. Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu untuk menjauhi iblis yang selalu berusaha menyesatkannya. Tetapi karena iblis pandai merayu maka dia lupa akan perintah itu. Dia lalu mengikuti ajakan iblis dan terjerumus sehingga melanggar larangan Allah. Dan saat itu tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat untuk menolak rayuan iblis.”

2464

Allah menjelaskan awal peristiwa ini. Dan ingatlah ketika Kami berkata kepada malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” lalu mereka pun sujud sebagai bentuk ketaatan kepada-Nya, kecuali iblis. Dengan takabur dia menolak perintah Allah tersebut.

2465

Untuk memperingatkan Adam tentang penolakan iblis, kemudian Kami berfirman, “Wahai Adam! Sungguhiblisini adalah musuh nyata bagimu dan bagi istrimu. Maka, sekali-kali janganlah sampai dia berhasil menggelincirkan dan mengeluarkan kamu berdua dari surga. Ketahuilah, hal itulah yang menyebabkan kamu menjadi celaka.

2466

Wahai Adam, sungguh, ada jaminan untukmu di surga sana bahwa engkau tidak akan kelaparan di dalamnya. Allah telah menyediakan bagimu di sana buah-buahan dan makanan lain. Dan kamu di surga itu juga tidak akan telanjang karena Allah telah menyiapkan pakaian untukmu. Dan sungguh, di surga sana engkau tidak akan merasa dahaga karena ada mata air yang selalu memancarkan air yang jernih di sana. Dan di sana tidak pula kamu akan ditimpa panas matahari di dalamnya karena rimbunnya dedaunan dari beragam pepohonan di sana.”

2467

Wahai Adam, sungguh, ada jaminan untukmu di surga sana bahwa engkau tidak akan kelaparan di dalamnya. Allah telah menyediakan bagimu di sana buah-buahan dan makanan lain. Dan kamu di surga itu juga tidak akan telanjang karena Allah telah menyiapkan pakaian untukmu. Dan sungguh, di surga sana engkau tidak akan merasa dahaga karena ada mata air yang selalu memancarkan air yang jernih di sana. Dan di sana tidak pula kamu akan ditimpa panas matahari di dalamnya karena rimbunnya dedaunan dari beragam pepohonan di sana.”

2468

Kemudian setan yang iri pada anugerah besar yang Allah berikan kepada Nabi Adam itu membisikkan pikiran jahat kepadanya dengan berkata, “Wahai Adam, maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian yang bisa membuatmu hidup abadi di surga, dan kerajaan yang terus berada dalam genggamanmu sehingga tidak akan binasa?”

2469

Bujuk rayu iblis berhasil melenakan Adam dan Hawa. Lalu keduanya memakan buah-nya. Begitu mereka memakannya, lalu tampaklah oleh keduanya aurat mereka dan ketika itu muncullah rasa malu sehingga mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun dari pepohonan surga. Dan akibat dari kelenaan ini telah durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah dia karenanya.

2470

Allah Maha Pengasih kepada makhluk-Nya, tidak terkecuali kepada Adam. Meski dia telah melakukan kesalahan karena terbujuk setan, namun kemudian Tuhannya tetap memilih dia sebagai khalifah. Ketika dia bertobat dan memohon ampun, maka Dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk.

2471

Allah berfirman, “Wahai Adam dan Hawa, turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama. Ketahuilah, sebagian dari kamu akan menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka, jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku untuk menjadi pedoman dalam kehidupanmu, lalu siapa saja yang mengikuti petunjuk-Ku dan melaksanakan ajaran-Ku, dia tidak akan sesat di dunia dan tidak akan pula celaka dalam kehidupan akhirat.”

2472

Pada ayat ini Allah memberi peringatan dan ancaman bagi mereka yang berpaling dari petunjuk-Nya. Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku dan enggan mengikuti petunjuk-Ku, maka sungguh dia akan mendapat balasan dengan menjalani kehidupan yang sempit sehingga selalu merasa kurang meski sudah memperoleh banyak rezeki di dunia, dan Kami akan mengumpulkannya kelak pada hari kiamat dalam keadaan buta sehingga tidak dapat meniti jalan ke surga.

2473

Ketika orang yang ingkar itu merasakan balasan Allah, dia berkata, “Ya Tuhanku, mengapa Engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta sehingga tidak dapat melihat, padahal di dunia dahulu aku dapat melihat?”

2474

Menjawab aduan itu Allah berfirman, “Demikianlah yang terjadi. Dahulu telah datang kepadamu ayat-ayat Kami untuk mengajakmu mengikuti petunjuk Kami, maka kamu melupakannya dan enggan menaati perintah Kami, dan sebagai balasannya, begitu pula pada hari ini kamu pun dilupakan.”

2475

Dan demikianlah, sebagai hukuman atas keengganan itu, Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak menghiraukan petunjuk yang datang kepadanya dan tidak pula mau percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Dan ketahuilah, sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat daripada hukuman di dunia dan selain itu, azab di akhirat juga lebih kekal.

2476

Pada ayat-ayat berikut Allah menerangkan peringatan-Nya kepada orang kafir dan enggan mengikuti petunjuk-Nya. Sungguh, semua ancaman itu pasti terjadi, maka tidakkah apa yang terjadi pada kaum kafir terdahulu menjadi petunjuk bagi mereka yang musyrik itu; berapa banyaknya Kami membinasakan umat-umat sebelum mereka. Sungguh mengherankan bila mereka tidak mengambil pelajaran dari peristiwa itu, padahal mereka telah berjalan di lokasi tersebut dan melihat bekas-bekas tempat tinggal umat-umat yang dibinasakan itu? Sesungguhnya pada yang demikian itu, yaitu bukti-bukti yang dapat disaksikan, terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal dan mau memperhatikan kejadian di masa lalu.

2477

Apa yang terjadi pada manusia merupakan akibat perbuatan mereka. Dan sekiranya tidak ada suatu ketetapan dari Allah yang telah diputuskan pada masa terdahulu, yaitu sebelum zaman Rasulullah, atau tidak ada ajal dan batas akhir yang telah ditentukan oleh Allah, pasti azab yang serupa juga menimpa mereka yang kafir itu.

2478

Wahai Nabi Muhammad, bila orang kafir terus menentang dakwahmu maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan. Untuk meneguhkan pendirianmu, berdoalah kepada Allah dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu. Lakukan itu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dengan salat lail, dan pada waktu-waktu di siang hari. Yang demikian itu supaya kamu merasa senang dan hatimu tenteram.

2479

Banyak orang kafir yang mendapat rezeki dan kenikmatan duniawi berlimpah. Allah mengingatkan kaum mukmin untuk tergiur dengan hal tersebut. Wahai orang beriman, janganlah kamu terpesona oleh apa yang orang kafir itu peroleh dan janganlah pula kamu tujukan kedua matamu dengan antusias dan penuh harap kepada apa yang telah Kami berikan, berupa kenikmatan duniawi, kepada golongan-golongan dari mereka. Sungguh, semua itu tidak lain sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami uji mereka dengannya, dan ketahuilan bahwa karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal dari segala sisinya.

2480

Setelah memahami apa yang akan terjadi pada orang musyrik dan kafir, maka taatlah kepada-Nya dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Wahai nabi Muhammad, Kami tidak meminta rezeki kepadamu, melainkan Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Orang yang taat akan mendapat pahala, dan akibat yang baik itu adalah balasan yang paling layak bagi orang yang bertakwa.

2481

Ayat-ayat berikut berisi uraikan tentang tuntutan orang kafir dan peringatan yang Allah sampaikan kepada mereka melalui Rasulullah. Orang kafir mengeluhkan hukuman yang mereka terima dan mereka berkata, “Mengapa dia, Muhammad, tidak membawa tanda bukti kepada kami dari Tuhannya agar kami percaya dan menaati ajaran-Nya?” Sungguh aneh perkataan mereka karena mereka telah diberi peringatan. Bukankan telah datang kepada mereka bukti nyata tentang azab yang Allah timpakan kepada umat-umat terdahulu yang ingkar, sebagaimana yang tersebut di dalam kitab-kitab yang dahulu, yakni Taurat dan Injil?”

2482

Demikianlah sikap orang kafir. Dan kalau mereka Kami binasakan dengan suatu siksaan sebelumnya, yakni sebelum Kami turunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad, tentulah mereka di akhirat nanti berkata, “Ya Tuhan kami, mengapa di dunia dulu tidak Engkau utus seorang rasul kepada kami untuk mengingatkan kami sehingga kami mengikuti ayat-ayat-Mu sebelum kami menjadi hina akibat siksa ini dan rendah karena kedurhakaan kami?”

2483

Wahai Nabi Muhammad, tanda keengganan orang kafir mengikuti petunjuk Allah telah jelas. Karena itu, katakanlah kepada mereka, “Masing-masing dari kita, yaitu umat beriman di satu pihak dan kaum kafir di pihak lain, menanti apa yang akan dilakukan Allah kelak. Jika demikian, maka nantikanlah ketetapan Allah itu olehmu! Dan kelak ketika keputusan-Nya datang, kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang menempuh jalan yang lurus dan siapa yang telah terhindar dari kesesatan dengan mendapat petunjuk dari Allah Yang Mahabenar.”

2484

Telah semakin dekat kepada manusia, yang kafir dan yang menyekutukan Allah, perhitungan amal mereka, pada hari Kiamat tentang semua yang mereka kerjakan di dunia, sedang mereka dalam keadaan lalai tentang dahsyatnya hari Kiamat, karena kesibukan mereka tentang dunia, mereka berpalingdari iman terhadap akhirat.

2485

Setiap diturunkan kepada mereka, orang-orang kafir dan musyrik, ayat-ayat Al-Qur'an yang baru diturunkan dari Tuhan, yang mengingatkan mereka tentang prinsip hidup yang berguna bagi mereka, mereka mendengarkannya sambil bermain-main, sibuk tentang permainan yang tak berguna bagi mereka; mereka bermain seperti lazimnya anak-anak bermain.

2486

Hati mereka dalam keadaan lalai dari Al-Qur’an, sibuk dengan kehi-dupan dunia yang tak bermakna. Mereka tidak memikirkan pesan Al-Qur’an. Dan orang-orang yang zalim di antara pemuka Quraisy itu merahasiakan pembicaraan mereka, yang menggambarkan penolakan mereka beriman kepada Nabi Muhammad, “Orang ini (Muhammad) tidak lain hanyalah seorang manusia juga seperti kamu. Apakah kamu menerima sihir Muhammad itu, ayat-ayat Al-Qur’an, padahal kamu menyaksikan bahwa yang diucapkannya itu benar-benar sihir?”

2487

Nabi Muhammad, berkata kepada orang-orang kafir, “Tuhanku mengetahui secara detail semua perkataan para malaikat di langit dan mengetahui pula semua pembicaraan manusia di bumi,meskipun mereka merahasiakannya; dan Dia Maha Mendengar semua pembicaraan makhluk-Nya, Maha Mengetahui semua peristiwa yang sudah, sedang, dan akan terjadi di jagat raya!”

2488

Bahkan, mereka orang-orang kafir itu, menolak kebenaran Al-Qur’an, dengan berkata, “Al-Qur’an itu buah mimpi-mimpi Muhammad yang kacau, atau hasil rekayasanya, atau bahkan dia bukan nabi dan rasul, melainkan hanya seorang penyair yang pandai menggubah puisi yang kacau. Jika dia ingin kita membenarkannya, cobalah dia datangkan kepada kita suatu tanda, bukti fisik yang meyakinkan, seperti halnya mukjizat rasul-rasul yang diutus terdahulu seperti unta betina Nabi Saleh atau mukjizat Nabi Musa dan Isa."

2489

Penduduk suatu negeri, seperti kaum ‘Ad dan Samud, sebelum mereka, yakni orang-orang kafir Mekah, yang telah Kami binasakan, meminta mukjizat fisik kepada para nabi. Mereka itu tetap tidak beriman, padahal telah Kami kirimkan bukti itu kepada mereka. Apakah mereka, kafir Mekah, akan beriman jika mukjizat fisik yang diminta itu dipenuhi?

2490

Dan Kami, wahai Muhammad, tidak mengutus para rasul sebelum engkau, melainkan beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang Kami beri wahyu kepada mereka. Kami tidak mengutus para malaikat untuk menjadi rasul bagi manusia. Maka tanyakanlah, wahai kaum kafir Mekah, kepada orang yang berilmu tentang kitab Allah yang diturunkan sebelum Al-Qur’an, jika kamu tidak mengetahui persoalan ini.

2491

Dan Kami tidak menjadikan mereka, para rasul sebelum engkau, wahai Muhammad, manusia yang menyalahi sifat kemanusiaan, yaitu suatu tubuh yang tidak memakan makanan, tidak membutuhkan minuman sebagai asupan untuk menjaga kelangsungan hidup; dan mereka, para rasul itu, tidak hidup kekal di dunia ini. Mereka pun mati sebagimana manusia pada umumnya.

2492

Kemudian Kami tepati janji, yang telah Kami janjikan tentang pertolongan dan keselamatan kepada mereka, para rasul dan pengikut-pengikutnya yang beriman. Maka Kami selamatkan mereka dan orang-orang yang Kami kehendaki di antara umat para rasul itu karena keimanannya; dan Kami binasakan dengan bencana alam orang-orang yang melampaui batas, karena kekafiran mereka kepada Allah.

2493

Sungguh, Kami telah menurunkan kepada kalian, melalui seorang utusan Allah, sebuah Kitab Al-Qur’an, agar menjadi pedoman hidup kalian, yang di dalamnya terdapat peringatan bagi kalian tentang tindakan yang menyelamatkan dan mencelakakan kalian. Maka apakah kalian tidak mengerti tujuan Allah menurunkan Kitab Al-Qur’an ini?

2494

Dan berapa banyak penduduk negeri yang berbuat zalim seperti kaum ‘Ad dan Samud, dengan mengingkari ajaran para rasul yang diutus kepada mereka yang telah Kami binasakan dengan azab yang menimpa mereka. Dan Kami jadikan generasi yang lain setelah mereka musnah sebagai pengganti.

2495

Maka ketika mereka, penduduk negeri yang zalim tersebut, melihat dan merasakan azab Kami yang ditimpakan kepada mereka, tiba-tiba mereka berusaha melarikan diri dari negerinya itu karena ketakutan dan hendak menyelamatkan diri, tetapi mereka tetap binasa.

2496

Dalam keadaan sudah binasa, lalu dikumandangkan kepada mereka, “Janganlah kamu lari tergesa-gesa meninggalkan negeri kamu. Lebih baik kembalilah kamu kepada kesenangan hidupmu di negeri kamu itu, dan nikmatilah hidup mewah di tempat-tempat kediamanmu dengan fasilitas yang lengkap, agar kamu dapat ditanya tentang segala hal mengenai asal-usul kemewahan itu.” Hal ini merupakan bentuk penghinaan dan sindiran tajam terhadap mereka.

2497

Tidak ada jawaban mereka selain pengakuan dengan penuh kesadaran bahwa mereka telah ingkar kepada Allah. Mereka berkata, “Betapa celaka kami, sungguh, kami selama hidup di dunia termasuk orang-orang yang zalim dengan menolak ajaran para rasul.”

2498

Maka demikianlah keluhan mereka. Orang-orang kafir, di akhirat, menyatakan bahwa dirinya celaka dan mengaku dirinya telah berbuat zalim selama hidup di dunia. Pengakuan mereka terus berkepanjangan sehingga mereka, orang-orang yang zalim itu, Kami jadikan hancur lebur seperti tanaman yang telah dituai yang tidak dapat hidup lagi seperti kehidupan di dunia.

2499

Dan Kami, tidak menciptakan langit dan bumi sejak awal penciptaan hingga sekarang, dan segala apa yang ada di antara keduanya, termasuk hukum alam yang terjadi di langit dan di bumi dengan main-main, tanpa perencanaan, tujuan, dan pemeliharaan untuk kepentingan manusia sehingga tidak pantas manusia menghindar dari iman dan ibadah kepada Allah.

2500

Seandainya Kami, hendak membuat suatu permainan dalam kehidupan ini dengan mengambil istri dan anak, sebagaimana tuduhan orang-orang kafir, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami, dari segi cara, pilihan dan jumlah yang Kami kehendaki, jika Kami benar-benar menghendaki berbuat demikian, namun tindakan ini mustahil bagi Allah.

2501

Sebenarnya Kami, dengan mengutus nabi dan rasul, serta menurunkan wahyu, Al-Qur’an, hendak melemparkan dan melenyapkan ajaran yang batil dengan menampilkan ajaran yang hak, kebenaran di tengah-tengah manusia; lalu yang hak itu menghancurkannya, ajaran yang batil. Jika manusia beriman kepada Allah, nabi dan rasul, serta memegang teguh ajaran Allah dan mengamalkannya secara murni dan konsekuen, maka seketika itu ajaran yang batil itu akan lenyap. Dan celaka kamu, wahai orang-orang kafir, karena kamu menyifati Allah dengan sifat-sifat yang tidak pantas bagi-Nya, terutama dengan menuduh Allah memiliki istri dan anak.

2502

Dan milik-Nya, diciptakan dan tunduk kepada-Nya, semua makhluk Allah yang berada di langit seperti para malaikat, dan makhluk Allah yang berada di bumi. Dan para malaikat yang berada di sisi-Nya, tidak menyombongkan diri dengan menolak beribadah kepada-Nya dan para malaikat itu tidak pula merasa letih dalam beribadah kepada Allah.

2503

Mereka, para malaikat itu, senantiasa bertasbih dengan cara mereka, menyucikan Allah dengan tidak ada henti-hentinya malam dan siang, karena mereka tidak beristri dan beranak serta tidak membutuhkan makan dan minum.

2504

Mengapa orang-orang kafir tidak beriman kepada Allah dan beribadah kepada-Nya dengan ikhlas? Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan dari bumi, seperti patung dan berhala yang mereka duga dapat menghidupkan orang-orang yang mati?

2505

Seandainya pada keduanya, langit dan bumi, ada tuhan-tuhan selain Allah, yang mengelola langit dan bumi sebagaimana dugaan orang-orang kafir, tentu keduanya telah binasa karena perselisihan pengelolaan di antara dua tuhan ini. Dengan demikian, jelaslah kepalsuan dugaan orang kafir yang meyakini ada dua tuhan atau lebih. Mahasuci Allah dengan kesucian yang mutlak, Tuhan yang memiliki ‘Arsy, dari apa yang mereka sifatkan kepada-Nya dengan tanpa dasar.

2506

Dia, Allah, tidak ditanya atau dievaluasi dan dimintai pertanggungjawaban tentang apa yang dikerjakan-Nya terhadap makhluk, karena Allah Tuhan Yang Maha Berkuasa, yang kekuasaan-Nya mutlak. Tidak pernah salah atau keliru sedikit pun dalam semua perbuatan-Nya. Tetapi sebaliknya manusia, merekalah yang akan ditanya atau dievaluasi dan dimintai pertanggung jawaban tentang semua yang mereka kerjakan di dunia, baik karena kelemahan atau kebodohan maupun karena dorongan hawa nafsu yang tidak terkendali.

2507

Atau apakah orang-orang yang menyekutukan Allah tidak mengenal hak Allah atas manusia, sehingga mereka mengambil tuhan-tuhan selain Dia untuk dijadikan sembahan tanpa argumentasi yang benar dan masuk akal. Katakanlah, wahai Rasulullah kepada orang-orang yang menyekutukan Allah itu, “Kemukakanlah alasan-alasanmu bahwa Allah memiliki mitra dalam kekuasaan-Nya, sehingga mitra Allah itu setara dengan Allah dan berhak juga untuk diibadati! Al-Qur’an ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku, yakni umatku, tentang hak Allah atas manusia dan kewajiban manusia kepada Allah. Dan Al-Qur’an pun peringatan bagi orang sebelumku, umat para nabi terdahulu, tentang prinsip tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada ibadah kecuali kepada-Nya.Tetapi kebanyakan mereka, karena kebodohan dan ketaklidannya, tidak mengetahui yang hak, yakni kebenaran, yang dibawa Al-Qur’an dan kitab-kitab sebelumnya; karena itu mereka berpaling dari iman kepada Allah.

2508

Tugas para rasul sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad adalah menyampaikan wahyu kepada umat. Dan Kami, tidak mengutus seorang rasul pun, baik yang disebutkan namanya di dalam Al-Qur’an maupun yang tidak disebutkan, sebelum engkau, Muhammad, melainkan Kami wahyukan kepadanya ajaran tauhid yang menjadi ajaran dasar para nabi, bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Aku, maka sembahlah Aku dengan mengikuti petunjuk-Ku.

2509

Menanggapi ajaran tauhid itu, mereka, orang-orang musyrik Mekah berkata tanpa argumentasi yang masuk akal, “Tuhan Yang Maha Pengasih telah menjadikan para malaikat sebagai anak tuhan.” Allah pun membantah pandangan sesat itu dengan menyatakan, bahwa Mahasuci Dia dari segala sifat yang dinisbahkan kepada Allah. Sebenarnya mereka, para malaikat itu, adalah hamba-hamba yang dimuliakan, senantiasa bertasbih, memuji Allah, mematuhi perintah-Nya, tanpa pernah membantah sedikit pun.

2510

Allah juga menerangkan sifat-sifat malaikat. Mereka tidak berbicara mendahului-Nya, hanya mengucapkan kata-kata yang diperintahkan-Nya. Dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya tanpa membantah sedikit pun.

2511

Para malaikat demikian patuh dan taat kepada Allah karena mereka yakin bahwa Dia, senantiasa mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka, yakni apa yang sedang mereka kerjakan dan mengetahui segala sesuatu yang di belakang mereka, yakni apa yang telah mereka kerjakan; sehingga para malaikat yakin tidak ada satu pun yang luput dari pengetahuan dan pengawasan-Nya. Dan mereka para malaikat, tidak memberi syafaat kepada manusia di akhirat dengan mendoakannya, melainkan kepada orang yang diridai Allah, karena beriman dan beramal saleh; dan mereka, para malaikat itu, selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. Oleh karena itu, mereka senantiasa menjauhkan diri dari mendurhakai atau menyalahi perintah dan larangan-Nya.

2512

Allah menjamin tidak ada malaikat yang mengaku tuhan selain Allah. Barang siapa di antara mereka, para malaikat, berkata, “Sungguh, aku adalah tuhan selain Allah,” maka Kami akan memberi balasan kepadanya, baik malaikat maupun manusia yang mengaku tuhan, dengan Jahanam. Demikianlah Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang zalim, karena mengaku dirinya tuhan, padahal sebenarnya hamba Allah. Pengakuan semacam ini merupakan kemusyrikan yang sangat besar. Selain mempersekutukan Allah, juga menyamakan derajat dirinya dengan Allah.

2513

Orang-orang kafir tidak berpikir jernih dalam mengamati fenomena alam, padahal peristiwa yang ada di alam ini merupakan bukti adanya Allah dan kekuasaan-Nya yang mutlak. Allah bertanya, “Dan apakah orang-orang kafir, kapan dan di mana saja mereka hidup, tidak memperhatikan secara mendalam bahwa langit dan bumi sebelum terjadi ledakan besar, keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya dengan mengangkat langit ke atas dan membiarkan bumi seperti apa adanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; kehidupan dimulai dari air (laut), makhluk hidup berasal dari cairan sperma dan air bagian yang penting bagi makhluk hidup- maka mengapa mereka, orang-orang kafir itu tidak tergerak hatinya untuk beriman kepada Allah?"

2514

Pada ayat ini Allah mengarahkan pandangan manusia kepada gunung-gunung dan jalan-jalan, serta daratan yang luas di bumi. Dan Kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh dengan maksud agar ia, bumi dengan putarannya yang cepat sekali itu, tetap mantap, tidak terjadi guncangan bersama mereka, manusia dan makhluk hidup lainnya. Dan Kami jadikan pula di bumi jalan-jalan yang luas supaya semua makhluk dapat dengan tenang menjalani kehidupan, dan pada akhirnya agar mereka mendapat petunjuk Allah, baik yang diberikan melalui wahyu maupun petunjuk Allah berupa fenomena alam yang membentang luas ini.

2515

Allah mengarahkan manusia agar memperhatikan benda-benda langit yang diciptakan-Nya dengan teratur. Dan Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, tanpa tiang, tetapi tidak jatuh bergugur-an atau bertabrakan satu sama lainnya, namun mereka, orang-orang yang pikiran dan sanubarinya tertutup, tetap berpaling dari tanda-tanda kebesaran Allah itu berupa matahari, bulan, angin, awan, dan lain-lain sehingga mereka tetap tidak beriman kepada Allah.

2516

Allah lalu mengarahkan perhatian manusia agar memperhatikan kekuasaan-Nya dalam menciptakan waktu malam dan siang. Dan Dialah, yang telah menciptakan malam untuk istirahat, dan siang untuk mencari penghidupan; dan Allah telah menciptakan matahari yang bersinar di waktu siang dan bulan yang bercahaya di waktu malam. Masing-masing beredar pada garis edarnya dengan setia, patuh dan tunduk kepada hukum alam ciptaan Allah.

2517

Ayat ini menegaskan bahwa Nabi Muhammad sebagai manusia sama dengan manusia lainnya, tidak akan kekal hidup di dunia. Dan Kami tidak menjadikan hidup abadi sebagai suatu sunatullah bagi seorang manusia sebelum engkau Muhammad, siapa, dan bagaimana pun dia. Maka jika engkau wafat, apakah mereka, yang hidup sezaman dengan engkau atau yang hidup di zaman modern, akan kekal?

2518

Karena hidup manusia di dunia tidak kekal, maka ketetapan Allah berlaku bahwa setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Allah kemudian menetapkan garis bahwa hidup adalah ujian. Kami akan menguji kamu dengan dua macam ujian, keburukan dan kebaikan, sebagai cobaan untuk mengukur kualitas iman dan kesabaran manusia. Dan kamu, seluruh manusia, akan dikembalikan hanya kepada Kami untuk mempertanggungjawabkan hidup di dunia dan mendapatkan hasilnya, keridaan Allah atau murka-Nya.

2519

Allah menerangkan sikap dan kelakuan orang-orang kafir terhadap Rasulullah. Dan apabila orang-orang kafir itu melihat engkau, Muhammad, kapan dan di mana saja mereka bertemu, mereka hanya memperlakukan engkau menjadi bahan ejekan. Mereka mengatakan kepada se-samanya, “Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhanmu, yang dihormati dan disembah oleh leluhur kita?” Mereka tidak menyadari bahwa sebenar-nya merekalah yang selayaknya menerima ejekan, karena menyembah berhala yang tidak kuasa berbuat apa pun. Sejatinya mereka orang yang ing-kar mengingat Allah Yang Maha Pengasih. Mereka menolak ajakan Rasulullah untuk beriman kepada Allah yang menciptakan mereka dan memberi hidup dan kehidupan ini.

2520

Allah menerangkan bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk yang bertabiat tergesa-gesa dan terburu-buru. Allah memperingatkan kaum kafir agar mereka jangan meminta disegerakan azab yang diancamkan kepada mereka sebelum Allah memperlihatkan tanda-tanda dari azab-Nya itu. “Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda kekuasaan-Ku. Kami memberikan kesempatan kepada kamu untuk mempertimbangkan dengan matang ajakan Rasulullah untuk beriman kepada Allah dan meyakini akhirat. Maka janganlah kamu meminta Aku menyegerakannya di dunia, sebab ini menunjukkan ketidakpercayaan kamu terhadap adanya azab di akhirat,” demikian Allah mengingatkan.

2521

Karena orang-orang kafir itu tidak meyakini akhirat, maka dalam ayat ini terlihat betapa nekatnya mereka berkata kepada Rasulullah dengan sikap menantang. Dan mereka berkata, “wahai Muhammad, Kapankah janji itu, azab neraka yang kamu sebut-sebut itu akan datang menimpa kami, jika kamu orang yang benar mengaku utusan Allah dan sanggup mendatangkan azab?”

2522

Seandainya orang kafir itu mengetahui dengan pengetahuan yang meyakinkan bahwa azab neraka itu ada, ketika mereka melihatnya da-lam keadaan tidak mampu mengelakkan api neraka dari wajah dan punggung mereka, sedang mereka tidak mendapat pertolongan, tentulah mereka tidak akan menantang Rasulullah dengan meminta azab itu disegera-kan.

2523

Tantangan orang-orang kafir agar azab itu didatangkan segera kepada mereka muncul dari kebodohan dan keingkaran, karena mereka menutup diri dari ajaran Rasulullah. Sebenarnya hari Kiamat itu akan datang kepada mereka secara tiba-tiba, sangat cepat dan tak terduga, lalu mereka menjadi panic menghadapinya; mereka pun tidak sanggup menolaknya, karena dahsyatnya peristiwa Kiamat itu; dan tidak pula mereka diberi penangguhan waktu dan kesempatan untuk menyelamatkan diri.

2524

Sikap orang-orang kafir terhadap para rasul itu sama, baik umat Nabi Muhammad maupun umat terdahulu. Dan sungguh, rasul-rasul sebelum engkau, Muhammad, pun telah diperolok-olokkan oleh mereka, karena kebodohan dan keingkaran mereka. Maka, turunlah hukuman Allah kepada orang-orang yang mencemoohkan para rasul itu dengan jenis azab di dunia yang selalu mereka perolok-olokkan sehingga mereka binasa.

2525

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, sebagai jawaban atas ejekan orang-orang kafir dengan pertanyaan, “Siapakah yang akan menjaga kamu pada waktu malam dan siang dari siksaan Allah Yang Maha Pengasih di dunia?” Pertanyaan ini dimaksudkan untuk menyadarkan mereka bahwa tidak seorang pun berkuasa melindungi mereka dari azab Allah; tetapi mereka enggan mengingat Tuhan mereka dengan beriman dan beribadah kepada-Nya.

2526

Pertanyaan kedua dimaksudkan untuk menyadarkan mereka tentang kemampuan tuhan-tuhan mereka. Ataukah mereka mempunyai tuhan-tuhan yang dapat memelihara mereka dari azab Kami di dunia maupun akhirat? Allah kemudian menegaskan bahwa tuhan-tuhan mereka itu tidak sanggup menolong diri mereka sendiri apa lagi menolong orang-orang kafir yang menyembahnya; dan tidak pula mereka, baik yang disembah maupun yang menyembah tuhan-tuhan selain Allah, dilindungi dari (azab) Kami di akhirat.

2527

Allah memberi mereka kemewahan dan kenikmatan hidup bukan karena Allah tidak kuasa menurunkan azab. Sebenarnya Kami telah memberi mereka dan nenek moyang mereka kenikmatan hidup di dunia hingga panjang usia mereka untuk menguji apa mereka beriman atau tidak. Maka apakah mereka tidak melihat bahwa Kami, melalui Nabi dan kaum muslim yang menyebarkan ajaran Islam, mendatangi negeri yang berada di bawah kekuasaan orang kafir seperti Persia dan Romawi, lalu Kami kurangi luasnya dari ujung-ujung negeri, karena sebagian besar penduduknya masuk Islam? Apakah mereka yang menang dalam menunjukkan kebenaran agama Allah?

2528

Katakanlah, wahai Muhammad, kepada orang-orang kafir dan musyrik tentang tugas pokok dan fungsi seorang utusan Allah, “Sesungguhnya aku hanya memberimu peringatan kepada seluruh umat manusia sesuai dengan wahyu yang disampaikan Allah kepadaku.” Tetapi orang tuli pikiran, perasaan dan ruhaninya, tidak mendengar seruan yang disampaikan seorang utusan Allah, apabila mereka diberi peringatan dengan cara yang masuk akal, lembut, dan santun sekalipun.

2529

Orang-orang kafir ketika hidup di dunia bersikap sombong, keras kepala, dan menantang azab Allah, tetapi di akhirat ketika mereka sadar, mereka menyesali perbuatannya. Dan jika mereka ditimpa sedikit saja azab Tuhanmu, di dalam neraka, pastilah mereka berkata, dengan sangat menyesal, “Celakalah kami, berada dalam azab yang pedih! Sesungguhnya kami termasuk orang yang selalu menzalimi diri sendiri dengan tidak beriman, sombong, keras kepala, dan menantang azab Allah.”

2530

Dalam menilai perbuatan hamba-hamba-Nya di akhirat, Allah menjamin akan menegakkan keadilan yang sebenarnya. Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, dengan data yang objektif dan akurat; maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit, sehingga tidak ada seorang hamba yang amal kebaikannya dikurangi atau kejahatannya dilebih-lebihkan, sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkan pahala untuk perbuatan baik dan hukuman untuk perbuatan jahat. Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan terhadap perbuatan manusia dengan seadil-adilnya, objektif, tepat, dan akurat.

2531

Allah telah menurunkan Kitab Taurat kepada Nabi Musa dan Nabi Harun sebagaimana Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad. Dan sungguh, Kami telah memberikan kepada Musa dan Harun, Furqan, Kitab Taurat yang berisi syariah (hukum-hukum) yang memisahkan salah dan benar; dan penerangan serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa sehingga kita memahami tiga pokok ajaran Taurat, hukum yang memisahkan salah dan benar, penerangan dan pelajaran yang menjadi pedoman hidup bagi orang-orang yang bertakwa.

2532

Baik Taurat maupun Al-Qur’an berfungsi sebagai pembeda (al-Fuqan), penerangan dan pelajaran berharga bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya, sekalipun mereka tidak melihat-Nya, tetapi meyakini dan meresapkan ke dalam kalbunya; dan mereka merasa takut akan tibanya hari Kiamat yang berlangsung cepat dan dahsyat.

2533

Bani Israil, umat Nabi Musa dan Harun, sebagian besar mengingkari Taurat yang berisi pembeda, penerangan dan pelajaran bagi yang bertakwa.DanAl-Qur’an ini bagi kamu sekalian, umat Nabi Muhammad adalah suatu peringatan yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan untuk umat akhir zaman. Maka apakah kamu mengingkarinya sebagaimana Bani Israil mengingkari Taurat?

2534

Pada Surah al-Anbiya’ ayat 48 dijelaskan bahwa Allah telah memberikan al-Furqan, yang membedakan hak dan batil, sebagai penerangan, dan pelajaran kepada Musa dan Harun. Sementara pada ayat ini, Allah menjelaskan ketokohan Ibrahim, pejuang tauhid dan ayahanda para nabi dan rasul. Dan sungguh, sebelum dia, Musa dan Harun yang diutus menghadapi Fir’aun guna membebaskan Bani Israil, telah Kami berikan kepada Ibrahim petunjuk, sejak remaja; dan Kami telah mengetahui sifat, karakter, dan kegigihan dia, Ibrahim, dalam menghapuskan penyem-bahan kepada patung dan berhala guna menegakkan ajaran tauhid.

2535

Perjuangan Nabi Ibrahim dalam menegakkan ajaran tauhid dimulai sejak remaja, ketika dia berkata kepada ayahnya yang bernama Azar, dan kaumnya, di Kota Ur, Kaldea, Mesopotamia Timur. Wahai ayahku dan kaumku, “Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya, padahal patung-patung itu benda mati yang tidak bergerak dan tidak mendengar doa kamu?”

2536

Mereka menjawab pertanyaan pemuda Ibrahim yang logis dan masuk akal itu dengan jawaban pembelaan terhadap tradisi yang sudah mengakar, “Kami mendapati nenek moyang kami, dari generasi ke gene-rasi memproduksi dan menyembahnya.”

2537

Dia, Ibrahim, menyadarkan mereka dengan berkata secara tegas dan lugas, “Sesungguhnya kamu dan nenek moyang kamu yang terus-menerus mengukir dan menyembah patung-patung itu, berada dalam kesesatan yang nyata, karena penyembahan itu tidak masuk akal dan merendahkan martabat manusia.”

2538

Dialog Ibrahim dengan kaumnya bertambah panas. Mereka pun berkata dengan mengajukan pertanyaan mendasar, “Wahai Ibrahim, Apakah engkau benar-benar datang kepada kami membawa kebenaran tentang Tuhan dan ajaran kemanusiaan atau engkau hanya main-main saja?”

2539

Menanggapi pertanyaan tersebut, dia, Ibrahim, menjawab, “Sebenarnya Tuhan kamu yang patut disembah ialah Tuhan pemilik langit dan bumi, yang menjaga keseimbangan dan keteraturan keduanya. Dialah Allah yang telah menciptakannya. Dan ketahuilah bahwa aku termasuk orang yang dapat bersaksi atas itu secara rasional dan empiris bahwa Allah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, yang mengatur langit dan bumi.”

2540

Nabi Ibrahim tidak hanya berkata lugas kepada ayah dan kaumnya yang terus menerus menyembah patung-patung itu dengan menyatakan, “Sesungguhnya kamu dan nenek moyang kamu berada dalam kesesatan yang nyata,” tetapi juga bersumpah dalam hatinya bahwa beliau akan menghancurkan berhala itu, setelah mereka me-ninggalkan tempat itu. “Dan demi Allah, sungguh, aku akan melakukan tipu daya, tindakan yang membongkar kepalsuan, terhadap berhala-berhalamu dengan menghancurkannya guna menyadarkan mereka bahwa penyembahan patung-patung itu perbuatan keliru, setelah kamu pergi meninggalkannya.”

2541

Sumpah Ibrahim tidak hanya dalam hati, tetapi benar-benar dilaksanakannya. Maka dia menghancurkan berhala-berhala itu berkeping-keping hingga patung-patung itu tidak berbentuk lagi, kecuali yang terbesar, induknya, agar mereka kembali mempertanyakan argumentasi mereka mempertahankan penyembahan benda-benda mati itu kepadanya, yakni patung-patung itu.

2542

Melihat patung-patung mereka hancur berkeping-keping, maka mereka pun berkata dengan mengajukan pertanyaan, “Siapakah yang berani melakukan penghancuran terhadap tuhan-tuhan kami ini? Sungguh, dia termasuk orang yang zalim, karena telah menghancurkan simbol kesucian agama.”

2543

Tindakan Ibrahim menghancurkan patung-patung itu dilihat dan didengar oleh mereka. Oleh karena itu, di antara mereka ada yang berkata, “Kami mendengar dari beberapa sumber yang meyakinkan, ada seorang pemuda nekat yang mencela dan menghancurkan berhala-berhala ini, namanya Ibrahim.”

2544

Mendengar laporan masyarakat ini, pemerintah Babilonia bersikap tegas. Mereka berkata dan memerintahkan kepada penegak hukum, “Kalau demikian, bawalah dia, pemuda nekat yang bertindak subversif ini ke pusat kota dengan diperlihatkan kepada orang banyak, agar mereka melihat wajahnya dan menyaksikan hukuman yang akan dijatuhkan kepadanya.”

2545

Dalam pengadilan terbuka, penegak hukum mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada Ibrahim. Mereka bertanya, “Apakah engkau, yang melakukan penghancuran ini terhadap tuhan-tuhan kami, wahai Ibrahim?”

2546

Ibrahim menjawab dengan jawaban yang mengejutkan untuk memberi pelajaran kepada mereka. Beliau berpura-pura tidak mengaku dirinya yang merusak patung-patung itu. Dia menjawab, “Sebenarnya patung besar itu yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada mereka, jika mereka dapat berbicara.” Melalui jawaban ini pemuda Ibrahim menyadarkan mereka bahwa patung itu tidak patut disembah.

2547

Maka, setelah mendengar jawaban tersebut, mereka kembali kepada kesadaran mereka yang jernih sesuai akal sehat dan nurani bahwa patung-patung itu tidak layak disembah. Dan pemimpin mereka pun berkata, “Sesungguhnya kamu sekalianlah yang menzalimi diri sendiri, terus-menerus menyembah patung yang tidak bisa bicara, tidak bisa membela diri, apalagi menyelamatkan manusia.”

2548

Mereka menyesali kesalahan dan kebodohan mereka, menyembah patung-patung yang tidak bisa berbicara. Kemudian mereka pun menundukkan kepala, merenung, dan menyesali perbuatan bodoh mereka. Setelah mendapat bisikan setan, mereka lalu mengangkat kepala dan berkata, “Mengapa engkau, Ibrahim menyuruh kami bertanya kepada patung besar itu, engkau pasti tahu bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara?” Mereka sebetulnya menyadari patung-patung itu tidak dapat berbicara, tetapi tetap menyembahnya karena ini keyakinan mereka.

2549

Menanggapi pernyataan tersebut, Ibrahim, berkata di depan para pembesar Kota Ur, Kaldea, Babilonia, Mesopotamia Selatan, “Mengapa kamu sekalian menyembah tuhan selain Allah, yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun dengan menyembahnya, dan tidak pula mendatangkan mudarat kepada kamu dengan tidak menyembahnya?” Ibrahim kemudian menegaskan tanggapannya, “Celakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah di dunia dan di akhirat! Apakah kamu tidak memikirkan, apakah kamu akan terus menyembah patung-patung itu atau berhenti?”

2550

Menanggapi pernyataan tersebut, Ibrahim, berkata di depan para pembesar Kota Ur, Kaldea, Babilonia, Mesopotamia Selatan, “Mengapa kamu sekalian menyembah tuhan selain Allah, yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun dengan menyembahnya, dan tidak pula mendatangkan mudarat kepada kamu dengan tidak menyembahnya?” Ibrahim kemudian menegaskan tanggapannya, “Celakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah di dunia dan di akhirat! Apakah kamu tidak memikirkan, apakah kamu akan terus menyembah patung-patung itu atau berhenti?”

2551

Tanggapan Ibrahim yang tegas dan lugas tersebut direspon oleh para pembesar Kota Ur, Kaldea dengan sangat marah. Mereka berkata, “Bakarlah dia, Ibrahim, hidup-hidup di tengah alun-alun, dan bantulah tuhan-tuhan kamu dengan menyiapkan kayu bakar yang cukup untuk membakar dia selama satu bulan, jika kamu benar-benar hendak berbuat untuk tuhan kamu.”

2552

Orang-orang kafir di Kota Ur dan Kaldea melemparkan Ibrahim ke dalam api yang menyala, namun Allah berkehendak menyelamatkan Ibrahim dengan mengubah sifat api. Kami, berfirman kepada api, “Wahai api! Jadilah kamu dingin,” api dikecualikan dari sifatnya yang alamiahnya yang panas dan membakar, tetapi bukan dingin yang membahayakan. Allah melanjutkan firman-Nya kepada api, “Dan jadilah kamu penyelamat bagi Ibrahim dengan menjadi sejuk!”

2553

Raja Namrud dan seluruh rakyat Babilonia, Mesopotamia Timur, mengumpulkan kayu bakar dan membakar Ibrahim hidup-hidup karena mereka hendak berbuat jahat terhadap Ibrahim. Ini disebabkankeberanian Ibrahim menghancurkan patung dan menyadarkan mereka bahwa menyembah patung itu sesat. Ketahuilah, maka Kami, menjadikan mereka itu orang-orang yang paling rugi, baik di dunia karena tidak bisa berpikir jernih, mengikuti akal sehat dan nurani, maupun di akhirat karena mendapatkan murka Allah dan kekal di dalam neraka.

2554

Dan Kami telah menyelamatkan dia, Ibrahim, dari kejahatan warga Kota Ur yang membakarnya hidup-hidup. Lalu dia hijrah ke Harran, kemudian ke Palestina. Dan Kami juga telah menyelamatkan Lut dari bencana alam yang menimpa Kota Sodom dan Gomorah. Keduanya, Ibrahim dan Luth, pergi ke Palestina, sebuah negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam. Palestina adalah tanah kelahiran para nabi, kelahiran Nabi Ismail yang merupakan leluhur Nabi Muhammad, dan Nabi Ishak yang merupakan leluhur Bani Israil. Yerusalem, kota penting di Palestina, menjadi kota suci tiga agama, Yahudi, Nasrani dan Islam; dan tempat Rasulullah mikraj.

2555

Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya, Ibrahim, kenikmatan lain yang sangat berharga, yaitu kelahiran Ishak pada saat usia beliau sudah lanjut, dan darinya lahir Yakub, yang melahirkan Bani Israil. Di antaranya banyak terpilih menjadi nabi dan rasul, sebagai suatu anugerah yang sangat berharga. Dan masing-masing dari keturunan Ishak dan Yakub, Kami jadikan orang-orang yang saleh. Namun demikian, ada juga di antara keturunan keduanya yang menjadiorang zalim dan kufur.

2556

Dan Kami jadikan mereka itu, para nabi dan rasul keturunan Ishak dan Yakub, sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk kepada Bani Israil dengan perintah Kami dalam Kitab Taurat, Zabur, dan Injil, dan Kami wahyukan kepada mereka, para nabi dan rasul itu, agar berbuat kebaikan, melaksanakan salat, dan menunaikan zakat, dan Kami tegaskan kepada mereka bahwa hanya kepada Kami mereka menyembah dan hanya kepada Kami pula mereka memohon pertolongan.

2557

Dan kepada Lut, yang berdomisili di Sodom, Palestina, Kami berikan hikmah dan kearifan dalam memutuskan perkara dan menetapkan hukuman, dan ilmu yang bermanfaat dalam melaksanakan kewajiban kepada Allah dan kewajiban kepada sesama manusia. Dan Kami pun telah menyelamatkan dia dari azab yang menimpa penduduk kota Sodom dan Gomorah yang telah melakukan perbuatan keji, homoseksual dan menyamun dengan terang-terangan. Sungguh mereka, umat Nabi Lut yang berbuat homoseksual dan menyamun itu adalah orang-orang yang jahat kepada sesama manusia, lagi fasik, menyalahi perintah Allah.

2558

Walaupun Nabi Lut hidup di tengah masyarakat homoseksual, beliau tidak terpengaruh, karena mendapat rahmat Allah. Dan Kami masukkan dia ke dalam rahmat Kami yang membentenginya dari pengaruh buruk. Sesungguhnya dia terlindungi dari kejahatan, karena dirinya termasuk golongan orang yang saleh, beriman, dan senantiasa menaati perintah Allah.

2559

Dan ingat serta jadikanlah pelajaran kisah Nuh, sebelum Ibrahim dan Lut, ketika dia berdoa, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi,” (Lihat Surah Nuh/71: 26) karena mereka menolak beriman kepada Allah. Kami mengabulkan doa-nya, dengan menurunkan hujan dan banjir besar hingga orang-orang kafir itu tenggelam. Lalu Kami menyelamatkan dia bersama pengikutnya dari bencana, banjir, yang besar, kecuali istri dan seorang anaknya.

2560

Dan Kami telah menolongnya, Nuh dan orang-orang beriman yang setia kepada beliau, dari orang-orang kafir yang telah mendustakan ayat-ayat Kami yang diwahyukan kepada Nuh dan disampaikan kepada mereka. Sesungguhnya mereka dengan menolak beriman kepada Allah, menghina utusan Allah, dan mengancamnya adalah orang-orang yang berbuat jahat kepada sesama manusia, maka Kami menenggelamkan mereka semuanya termasuk istri dan anak Nabi Nuh.

2561

Dan perhatikan kisah Dawud dan Sulaiman, dua orang nabi dan rasul yang juga raja di Palestina, ketika keduanya memberikan keputusan mengenai kasus sebuah ladang milik seorang petani yang diajukan kepada beliau, karena ladang itu dirusak oleh kambing-kambing milik peternak kaumnya. Nabi Dawud berpendapat bahwa kambing-kambing itu diserahkan kepada pemilik kebun, karena harganya dinilai sama dengan tanaman yang dirusaknya sebagai ganti tanaman yang rusak. Nabi Sulaiman memutuskan agar kambing-kambing itu diserahkan sementara kepada pemilik tanaman untuk diambil manfaatnya, minyak dan bulunya, dan pemilik kambing diharuskan mengganti tanaman itu dengan tanaman yang baru. Apabila tanaman yang baru telah dapat diambil hasilnya, pemilik kambing itu boleh mengambil kambingnya kembali sehingga keduanya tidak kehilangan milik mereka masing-masing. Dan Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu tepat, namun keputusan Sulaiman lebih memenuhi rasa keadilan.

2562

Dan Kami telah memberikan pengertian yang mendalam kepada Sulaiman tentang keputusan yang lebih tepat dan lebih memenuhi rasa keadilan dalam sengketa petani dan pemilik kambing. Dan kepada masing-masing, Dawud dan Sulaiman, Kami berikan hikmah, pemaham-an agama yang mendalam, dan ilmu pengetahuan tentang hidup dan kehidupan duniawi. Dan Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung agar mengikuti perintah Dawud; semua gunung dan burung itu, senantiasa bertasbih kepada Allah bersama Dawud. Dan Kamilah yang melakukan semua itu sebagai rahmat kepada-nya.

2563

Dan Kami ajarkan pula kepada Dawud cara membuat baju besi untukmu dan prajurit-prajurit kamu guna melindungi kamu dan mereka dalam peperangan yang kamu pimpin. Apakah kamu dengan menerima karunia Allah yang besar ini termasuk hamba yang bersyukur kepada Allah?

2564

Dan Kami tundukkan untuk Sulaiman sebagai anugerah dan fasilitas berupa angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya dengan hembusan yang keras dan kencang atau pun lunak dan lambat ke negeri yang Kami beri berkah padanya sebagai moda transportasi Sulaiman dari kota yang satu ke kota lainnya. Dan Kami Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun tersembunyi. Dan Kami tundukkan pula kepada Sulaiman segolongan setan-setan yang menyelam ke dasar laut untuk mengambil sesuatu yang diperlukan-nya. Dan mereka, setan-setan yang menjadi pelayan Nabi Sulaiman itu mengerjakan pekerjaan selain itu, seperti mendirikan bangunan dan membuat kolam raksasa; dan Kami yang memelihara mereka agar setan-setan itu tidak merusak dan tidak bermain-main dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

2565

Dan Kami tundukkan untuk Sulaiman sebagai anugerah dan fasilitas berupa angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya dengan hembusan yang keras dan kencang atau pun lunak dan lambat ke negeri yang Kami beri berkah padanya sebagai moda transportasi Sulaiman dari kota yang satu ke kota lainnya. Dan Kami Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun tersembunyi. Dan Kami tundukkan pula kepada Sulaiman segolongan setan-setan yang menyelam ke dasar laut untuk mengambil sesuatu yang diperlukan-nya. Dan mereka, setan-setan yang menjadi pelayan Nabi Sulaiman itu mengerjakan pekerjaan selain itu, seperti mendirikan bangunan dan membuat kolam raksasa; dan Kami yang memelihara mereka agar setan-setan itu tidak merusak dan tidak bermain-main dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

2566

Dan ingatlah kisah Ayub, seorang nabi dan rasul yang mendapat cobaan berat dalam hidupnya, ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan berserah dan bertawakal kepada-Nya. “Ya Tuhanku, sungguh, aku telah ditimpa penyakit yang terasa sangat berat; tetapi aku yakin bahwa Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang, sehingga cobaan ini merupakan bentuk kasih sayang-Mu kepadaku.”

2567

Karena sikap Nabi Ayub yang sabar, berserah dan bertawakal kepada Allah dalam menyikapi penyakit yang menimpa dirinya, maka Kami mengabulkan doa-nya, lalu Kami melenyapkan berbagai penyakit yang ada padanya sehingga penyakitnya sembuh lahir batin; dan Kami pun mengembalikan keluarganya kepadanya untuk lebih menyempurnakan kebahagiaannya. Dan Kami pun melipatgandakan jumlah keturunan Nabi Ayub sebagai suatu rahmat dari Kami kepada hamba-Nya yang sabar, dan sekaligus kisah Nabi Ayub ini untuk menjadi peringatan bagi semua orang beriman yang menyembah Kami agar bersabar, bertawakal dan berserah kepada Allah dalam menghadapi berbagai cobaan yang menimpa dirinya.

2568

Dan ingatlah kisah para nabi yang berikut: Ismail, Idris, dan Zulkifli. Mereka semua, bukan hanya Nabi Ayub, termasuk orang-orang yang sabar dalam melaksanakan perintah Allah dan dalam menghadapi cobaan. Dan karena kesabaran mereka teruji dengan baik, maka Kami memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami di dunia dan akhirat. Sungguh, mereka dengan kesabarannya yang mantap, termasuk orang-orang yang saleh, karena kesalehan hanya akan terwujud dengan kesabaran.

2569

Dan ingatlah kisah para nabi yang berikut: Ismail, Idris, dan Zulkifli. Mereka semua, bukan hanya Nabi Ayub, termasuk orang-orang yang sabar dalam melaksanakan perintah Allah dan dalam menghadapi cobaan. Dan karena kesabaran mereka teruji dengan baik, maka Kami memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami di dunia dan akhirat. Sungguh, mereka dengan kesabarannya yang mantap, termasuk orang-orang yang saleh, karena kesalehan hanya akan terwujud dengan kesabaran.

2570

Dan ingatlah kisah Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah, karena mereka berpaling dari dirinya dan tidak mau menerima ajaran Allah ketika ia berdakwah kepada mereka. Lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya karena sikapnya yang tidak sabar itu. Lalu ia naik perahu, namun beban perahu yang ditumpanginya terlalu berat sehingga harus ada seorang yang dilemparkan ke laut. Setelah diundi tiga kali, Nabi Yunus yang harus dilemparkan ke laut. Allah segera mendatangkan seekor ikan untuk menelannya. Maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap di dalam perut ikan, di dalam laut, dan pada malam hari dengan kesadaran, “Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim, karena aku marah meninggalkan kaum yang seharusnya dibimbing olehku.”

2571

Karena ia berdoa dengan ikhlas serta menyadari kesalahannya, maka Kami kabulkan (doa)-nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan dan kesedihan, karena berada dalam perut ikan besar. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman dari segala kesulitan yang dihadapinya.

2572

Dan ingatlah kisah Zakaria, seorang rasul yang terus berusaha dan berdoa agar diberi keturunan, ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan khusyuk, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri tanpa keturunan yang akan melanjutkan tugasku membimbing umat; dan aku yakin, sekiranya Engkau tidak memberikan keturunan kepadaku, Engkaulah ahli waris yang terbaik yang akan memelihara agama ini setelah aku wafat.

2573

Karena Zakaria terus berusaha dan tekun berdoa memohon keturunan, maka Kami kabulkan doa-nya, meskipun istrinya sudah tua dan mandul. Dan Kami pun menganugerahkan kepadanya Yahya, seorang anak yang cerdas dan saleh; dan Kami jadikan istrinya yang tua dan mandul itu dapat mengandung. Sungguh, mereka, Zakaria dan istrinya, senantiasa bersegera dalam mengerjakan berbagai kebaikan yang menyebabkan doanya dikabulkan; dan mereka senantiasa berdoa kepada Kami untuk mendapatkan keturunan dengan penuh harap akan dikabulkan dan cemas karena menyadari istrinya tua dan mandul. Dan mereka orang-orang yang khusyuk, dalam beribadah dan berdoa kepada Kami.

2574

Dan ingatlah kisah Maryam, seorang perempuan salehah, yang memelihara kehormatannya dari berbuat zina, bahkan dari sentuhan laki-laki. Lalu Kami tiupkan roh dari Kami ke dalam rahim-nya sehingga ia hamil; dan Kami jadikan dia dan anaknya sejak lahir sebagai tanda kebesaran Allah bagi seluruh alam, karena anak itu lahir tanpa ayah, bisa berbicara sejak bayi dan menyatakan dirinya hamba Allah, serta menjadi nabi dan rasul Allah.

2575

Pada ayat sebelumnya dijelaskan kisah para nabi seperti Nabi Ibrahim, Lut, Ishak, Yakub, Nuh, Dawud, Sulaiman, Ayub, Ismail, Idris, Zulkifli, Yunus, Zakaria, dan Yahya. Mereka mengajarkan prinsip tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada ibadah kecuali kepada-Nya. Sungguh, agama tauhid yang diajarkan oleh para nabi inilah agama kamu, agama yang sama dengan yang diajarkan Rasulullah berdasarkan Al-Qur’an, yaitu agama yang satu untuk seluruh umat, agama penyerahan diri kepada Allah. Dan Aku, Allah, adalah Tuhanmu, yang menciptakan langit dan bumi; maka sembahlah Aku sepanjang hayat kamu, Tuhan yang menghidupkan dan mematikan kamu.

2576

Meskipun misi para nabi itu mengajarkan satu agama kepada manusia, yaitu agama tauhid, tetapi mereka, manusia, terpecah belah dalam urusan agama di antara sesama mereka ke dalam berbagai agama. Ada yang lurus memegang prinsip tauhid dan ada pula yang menyimpang. Masing-masing golongan itu semua akan kembali kepada Kami di akhirat untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka selama hidup di dunia.

2577

Manusia dalam mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Allah sangat tergantung kepada pilihan hidupnya di dunia. Barang siapa mengerjakan kebajikan kepada Allah, sesama manusia, dan alam, dan dia melakukan kebajikan itu sebagai orang beriman, atas dasar keimanannya yang mantap, maka usahanya sekecil apa pun juga dalam mewujudkan kebajikan itu tidak akan diingkari, disia-siakan hingga terbuang percuma, tetapi akan tetap tersimpan; dan sungguh, Kamilah yang mencatat perbuatan baik itu untuknya. Demikian juga, perbuatan buruk sekecil apa pun tercatat dengan akurat dan akan diperlihatkan kepada tiap-tiap manusia dengan objektif.

2578

Di antara umat manusia ada yang dibinasakan sebagai hukuman atas kekufurannya, dan ada juga yang dibiarkan. Dan tidak mungkin bagi penduduk suatu negeri yang telah Kami binasakan, baik di masa silam, sekarang, maupun di masa depan, bahwa mereka tidak akan kembali kepada Kami guna mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia.

2579

Kebinasaan suatu negeri bisa jadi karena serangan bangsa biadab seperti Yakjuj dan Makjuj, Tartar dan Mongol, yang membuat kerusakan di bumi. Lalu Zulkarnain, seorang raja yang kuat, membuat benteng kokoh dari besi dan tembaga guna melindungi bangsa yang lemah dari keganasan Yakjuj dan Makjuj. Hingga apabila benteng yang menghalangi Yakjuj dan Makjuj dibukakan seperti yang terjadi pada serangan Jengis Khan dan Hulagu Khan, keturunan bangsa Tartar dan Mongol, maka terjadilah kehancuran sejak Asia Tengah hingga Bagdad tahun 1258. Dan mereka, Yakjuj dan Makjuj, turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi melakukan kerusakan di bumi dengan membunuh, merampas, dan melakukan segala macam keganasan. (Lihat Surah al-Kahf/18: 94-99)

2580

Allah menjanjikan bahwa kehidupan dunia ini akan binasa dengan terjadinya Kiamat. Dan apabila janji yang benar, Kiamat itu telah dekat, maka tiba-tiba mata orang-orang yang kafir terbelalak karena panik, terkejut, dan bingung apa yang harus dilakukan. Mereka berkata dengan jujur, “Alangkah celakanya kami! Kami benar-benar lengah tentang ini, tidak percaya akan terjadi Kiamat dan tidak mempersiapkan diri dengan beriman dan beramal saleh, bahkan kami benar-benar orang yang zalim, karena kami mendustakan Kiamat dan terus berbuat maksiat.”

2581

Ayat sebelumnya menggambarkan keadaan orang kafir yang terbe-lalak, panik, terkejut, dan bingung menyaksikan Kiamat. Ayat ini men-jelaskan keadaan orang yang menyekutukan Allah. Sungguh, kamu-orang yang menyekutukan Allah-dan apa yang kamu sembah selain Allah, baik berupa manusia, patung, setan, jin maupun roh leluhur adalah bahan bakar Jahanam yang menyebabkan api Jahanam terus menyala. Kamu, karena menyekutukan Allah, pasti akan masuk ke dalamnya dan menjadi bahan bakarnya.

2582

Seandainya benar keyakinan mereka bahwa berhala-berhala yang disembah itu tuhan, tentu berhala-berhala itu tidak akan memasuki neraka. Akan tetapi, karena keyakinan sesat, mereka semuanya, baik yang menyembah maupun yang disembah akan kekal di dalamnya, karena Allah mengekalkannya.

2583

Para penghuni neraka tidak kuat berada di dalamnya. Mereka merintih dan menjerit merasakan penderitaan di dalamnya yang tiada ber-akhir. Dan mereka pun di dalamnya tidak dapat mendengar sedikit pun suara indah, lembut, dan damai yang membawa ketenangan dan kenikmatan.

2584

Sungguh, merupakan ketetapan Kami yang mutlak, sejak dahulu bagi orang-orang yang telah ada ketetapan yang baik dari Kami, yang terpadu dengan pilihan, sikap, dan perbuatan mereka yang baik pula, mereka itu dengan seizin-Nya akan dijauhkan dari neraka.

2585

Berbeda dengan penghuni neraka yang tidak mendengar sedikit pun suara lembut yang membawa ketenangan dan kedamaian; para penghuni surga berada dalam kenikmatan. Mereka tidak mendengar bunyi desis api neraka yang menakutkan, dan mereka pun kekal dalam menikmati semua yang mereka ingini.

2586

Kejutan yang dahsyat ketika bumi dan langit hancur dan ketika manusia bangkit dari alam kubur, tidak membuat mereka, para calon penghuni surga, merasa sedih, karena mereka berada dalam kenikmatan; dan para malaikat pun akan menyambut mereka dengan ucapan yang menye-nangkan, “Inilah hari kebahagianmu yang telah dijanjikan kepadamu untuk memasuki surga, negeri penuh kedamaian.”

2587

Oleh karena itu, manusia hendaklah mengingat hari Kiamat, yaitu pada hari langit Kami gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas sehingga kehidupan dunia ini hancur. Keadaannya sebagaimana Kami memulai penciptaan pertama, ketika kehidupan dunia ini tidak ada. Begitulah Kami akan mengulanginya lagi sehingga kehidupan ini pun kembali tidak ada. Hal ini merupakan janji yang pasti Kami tepati dengan tepat dan akurat; sungguh, Kami akan melaksanakannya, tetapi Kami tetap merahasiakan waktunya.

2588

Pada ayat yang lalu Allah menerangkan keadaan orang kafir dan orang beriman di akhirat. Pada ayat ini Allah menerangkan ketetapan-Nya tentang orang-orang yang mewarisi bumi. Dan sungguh, telah Kami tulis sebagai suatu ketetapan di dalam Zabur, yang diturunkan kepada Nabi Dawud dan Sulaiman, setelah tertulis di dalam Az-Zikr, yaitu di Lauh Mahfuz, bahwa bumi ini milik-Ku dan akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh, yaitu sanggup mengelola bumi dan memakmurkannya, mengambil manfaat dari kekayaan alamnya, serta sanggup memimpin masyarakat dan membangunnya dengan mengikuti petunjuk-Ku.

2589

Sungguh, semua kisah para nabi yang disebutkan di dalam surah ini, bahkan di dalam Al-Qur’an ini benar-benar menjadi petunjuk yang lengkap dan pelajaran yang berharga guna mencapai kebahagiaan hidup dunia akhirat bagi orang-orang yang menyembah Allah dengan pikiran, perasaan dan rohani yang bersih.

2590

Tujuan Allah mengutus Nabi Muhammad membawa agama Islam bukan untuk membinasakan orang-orang kafir, melainkan untuk menciptakan perdamaian. Dan Kami tidak mengutus engkau Muhammad melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Perlindungan, kedamaian, dan kasih sayang yang lahir dari ajaran dan pengamalan Islam yang baik dan benar.

2591

Pada ayat sebelumnya diterangkan bahwa Allah mengutus Nabi Muhammad membawa agama Islam agar menjadi rahmat bagi manusia dan lingkungan hidup. Pada ayat ini Allah meminta Nabi Muhammad menjelaskan ajaran dasar agama Islam. Katakanlah wahai Muhammad, “Sungguh, apa yang diwahyukan kepadaku yang menjadi ajaran pokok agama yang dibawa para nabi, ialah bahwa Tuhanmu Allah adalah Tuhan Yang Esa, yang melahirkan prinsip tauhid, tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada ibadah kecuali kepada-Nya; maka apakah kamu telah berserah diri kepada-Nya dengan beriman, beribadah dan mematuhi ajaran-Nya?”

2592

Tugas pokok rasul adalah menyampaikan ajaran Allah kepada manusia dan mengajak manusia mengikuti ajaran Allah. Maka jika mereka berpaling dari ajaran Allah, maka katakanlah, wahai Muhammad, kepada mereka, baik Yahudi maupun Nasrani, “Aku telah menyampaikan kepadamu ajaran agama yang sama di antara kita, yaitu tidak ada tuhan selain Allah, tidak ada ibadah kecuali kepada-Nya, dan tidak mempertuhankan manusia. Jika kamu menolak ajaran ini, kamu akan mendapat murka Allah; dan aku tidak tahu apakah yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau masih jauh, karena murka Allah yang paling dahsyat itu dalam kehidupan sesudah mati.”

2593

Sikap kamu menolak ajaran Allah terbuka maupun tertutup dalam hati kamu bagi Allah sama saja. Sungguh, Dia, mengetahui perkataan yang kamu ucapkan dengan terang-terangan, dan mengetahui pula apa yang kamu rahasiakan dalam hati kamu seperti sikap orang munafik.

2594

Dan aku tidak tahu sedikit pun mengapa azab yang diancamkan kepada kamu, orang-orang kafir itu, ditunda datangnya. Boleh jadi hal itu cobaan bagi kamu sehingga kamu bertambah sombong dalam menolak ajaran Allah dan boleh jadi penundaan itu Allah memberi kesempatan kepada kamu merasakan kesenangan yang singkat di dunia sampai waktu yang ditentukan kemudian kamu dikembalikan kepada azab yang kekal di akhirat.

2595

Selama 13 tahun di Mekah Rasulullah bersikap diam tanpa perla-wanan menghadapi penindasan, pengusiran, pemboikotan dan rencana pembunuhan orang-orang kafir Mekah kepada beliau dan para sahabat hingga akhirnya setelah hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad, berkata dalam doanya kepada Allah, “Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil di antara kami dan orang-orang kafir itu supaya tampak kebenaran dan kebatilan. Dan, kami yakin,Tuhan kami Maha Pengasih, kepada hamba-hamba-Nya; Allah tempat memohon segala pertolongan dalam menghadapi semua yang kamu katakana kepada kami, orang-orang beriman, secara bodoh, keji, dan tidak berdasar tentang Allah, malaikat, Al-Qur’an, Rasulullah, dan hidup sesudah mati.”

2596

Ayat ini mengimbau agar manusia mawas diri serta menjaga diri-nya dari azab Allah pada hari Kiamat dengan beriman dan bertakwa. Wahai manusia! Saatnya kamu menyimak pesan Allah, Bertakwalah kepada Tuhanmu dengan beriman dan melaksanakan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya; sungguh, meskipun kamu belum mengalami, guncangan hari Kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar, menyebabkan manusia takut, panik dan tak tahu harus berbuat apa.

2597

Ingatlah wahai manusia, pada hari ketika kamu melihatnya, goncangan dahsyat pada hari Kiamat itu, semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, karena terkejut dan panik; dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, karena goncangan dahsyat itu; dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, seperti orang yang tidak sadar, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk tetapi azab Allah yang terjadi pada hari Kiamat itu sangat keras dirasakan oleh orang-orang kafir.

2598

Meskipun Allah telah menjelaskan azab yang sangat keras pada hari Kiamat bagi orang kafir dan mengajak manusia untuk bertakwa kepada-Nya, tetapi di antara manusia, yang kafir dan keras kepala, ada yang saling membantah tentang Allah, mengingkari agama Allah, tidak meyakini kehidupan sesudah mati, dan tidak meyakini adanya surga dan neraka, tanpa dilandasi ilmu yang benar; dan mereka mengingkari Allah itu hanya mengikuti bisikan para setan yang sangat jahat membujuk dan menipu manusia.

2599

Allah mengingatkan manusia tentang setan, “Telah ditetapkan di Lauh Mahfuz, bahwa siapa yang berkawan dengannya dengan mengikuti bisikannya, maka dia akan menyesatkannya, dari jalan Allah yang lurus, dan membawanya dengan tidak sadar ke dalam azab neraka yang apinya senantiasa menyala.”

2600

Wahai manusia! Hidup sesudah mati itu suatu keniscayaan. Jika kamu meragukan hari kebangkitan dari alam kubur, maka perhatikanlah perkembangan hidup kamu. Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, yakni saripati makanan yang berasal dari tanah. Kemudian dari setetes mani yang sudah bercampur dengan sel telur. Kemudian dari segumpal darah yang berkembang menjadi segumpal daging dalam beberapa minggu. Kemudian dari segumpal daging itu, ada yang sempurna kejadian dan pertumbuhan-nya, tanpa cacat apa pun, dan ada yang tidak sempurna, karena ada cacat fisik maupun mental sejak dari kandungan, agar Kami jelaskan kepada kamu bahwa kamu berada dalam kekuasaan Kami. Dan Kami tetapkan kamu sewaktu embrio dalam rahim ibumu menurut kehendak Kami hingga tiap orang berbeda rentang waktu berada dalam kandungan ibunya sampai waktu yang sudah ditentukan, biasanya setelah 36 minggu. Kemudian Kami keluarkan kamu dari rahim ibu kamu sebagai bayi, kemudian dengan berangsur-angsur kamu tumbuh-kembang sampai kepada usia dewasa. Dan di antara kamu ada yang diwafatkan dalam usia muda, bahkan masih bayi; dan ada pula yang diberi umur panjang, serta dikembalikan kepada usia pikun karena sangat tua, sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya karena penyakit ketuaannya. Dan ada contoh lain bagimu betapa mudah bagi Allah membangkitkan manusia dari alam kubur, kamu lihat bumi ini kering, karena kekurangan air di musim kemarau, kemudian apabila telah Kami turunkan air hujan di atasnya, maka hiduplah bumi yang kering kerontang itu dan menjadi subur dan bumi yang subur itu menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah. Demikianlah paparan empiris tentang argumentasi betapa mudah bagi Allah membangkitkan manusia dari alam kubur menuju mahsyar.

2601

Adapun yang demikian itu, membangkitkan manusia dari alam kubur, sangat mudah bagi Allah, karena sungguh Allah, Dialah yang hak, satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, dan sungguh, DialahTuhan yang kekuasaan-Nya terasa dalam kehidupan ini, yaitu menghidupkan segala yang telah mati, dan sungguh, Dia, Tuhan,Yang Mahakuasa atas segala sesuatu, sehingga tak ada satu pun makhluk yang sanggup melawan kekuasaan-Nya.

2602

Dan ketahuilah, wahai manusia, sesungguhnya hari Kiamat itu pasti datang, meskipun Allah merahasiakan waktunya. Oleh karena itu, tidak ada keraguan padanya, karena Kiamat itu ketetapan Allah; dan sungguh, pada hari Kiamat itu Allah akan membangkitkan semua yang berada di dalam kubur untuk dikumpulkan di Mahsyar.

2603

Manusia ada yang bertindak melampaui batas. Allah menegaskan, bahwa di antara manusia ada yang berbantah tentang Allah, mengingkari agama-Nya, tidak meyakini kehidupan sesudah mati, dan tidak meyakini adanya akhirat tanpa ilmu yang benar dan meyakinkan, juga tanpa petunjuk dari Allah, dan tanpa sumber dari kitab wahyu yang disampaikan kepada para rasul yang memberi penerangan dari kegelapan.

2604

Manusia yang mengingkari Allah dengan hatinya yang gelap, sambil memalingkan lambungnya dengan congkak berusaha dengan segala cara untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah. Dia sebenarnya mendapat kehinaan di dunia karena hidup tanpa kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual hingga hidupnya dibiarkan tanpa bimbingan Allah; dan pada hari Kiamat sebagai balasan atas kekufurannya, Kami berikan kepadanya rasa azab neraka yang membakar hingga kulitnya hangus, kemudian kulitnya diperbarui supaya terus bisa merasakan azab yang membakar.

2605

Pada hari Kiamat akan dikatakan kepada orang kafir, “Hukuman itu diberikan kepada kamu, karena perbuatan yang dilakukan dahulu oleh kedua tanganmu, menolak agama Allah dan berusaha menyesatkan manusia dari jalan-Nya, dan Allah sekali-kali tidak menzalimi hamba-hamba-Nya dengan menghukum mereka yang tidak bersalah.”

2606

Di antara umat Islam, ada yang beragama secara total, tetapi ada pula yang beragama di pinggirannya saja. Dan di antara manusia ada yang menyembah Allah hanya di tepi, karena rasa beragamanya tidak meresap ke dalam hati dan tidak mengakar ke dalam jiwa. Maka jika dia memperoleh kebajikan duniawi karena keislamannya, dia merasa puas, dan sebaliknya jika dia ditimpa suatu cobaan, baik dirinya maupun keluarganya, dia segera berbalik ke belakang, kembali kepada agama lama. Dia menjadi orang murtad, sehingga mendapat ke-rugi-an di dunia, karena dinilai tidak punya pendirian dan kerugian di akhirat, karena kekal di dalam neraka. Kerugian di akhirat itulah kerugian yang nyata.

2607

Dia, orang-orang yang murtad kembali menyeru kepada selain Allah, baik benda, manusia, roh leluhur, jin maupun setan, yang semuanya merupakan sesuatu yang tidak dapat mendatangkan bencana, baik bagi dirinya maupun lingkungan sosialnya, dan tidak pula semua yang disembah itu memberi manfaat kepadanya. Mengambil kekufuran dan melepaskan iman dengan murtadi tulah kesesatan yang jauh dari kebenaran.

2608

Dia, orang kafir dan orang murtad itu, menyeru dalam ritual dan doanya kepada suatu sembahan yang sebenarnya bencananya dalam persembahan itu, lebih dekat daripada manfaatnya. Sungguh, jika mereka menyadari bahwa sembahan selain Allah itu adalah seburuk-buruk penolong karena menolong kepada kebinasaan, dan sejahat-jahat kawan karena berkawan dengan yang mencelakakan.

2609

Berbeda dengan perlakuan Allah terhadap orang kafir dan murtad di atas, sungguh, Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman yang menjaga imannya hingga akhir hayat dan mengerjakan kebajikan dengan ikhlas ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai sebagai kenikmatan yang tiada terhingga. Sungguh, Allah berbuat apa yang Dia kehendaki kepada hamba-hamba-Nya dengan adil.

2610

Pada ayat di atas, Allah menerangkan sikap orang murtad dan hukuman atas mereka, serta balasan bagi orang beriman. Pada ayat ini, Allah mempersilakan orang kafir yang tidak menyukai perkembangan Islam untuk menghentikan pertolongan-Nya. Barang siapa menyangka atau berpendapat bahwa Allah tidak akan menolongnya, Muhammad, di dunia dengan memperoleh kebebasan dari tekanan mereka di Mekah serta menemukan tempat yang tepat untuk menyebarkan Islam di Madinah, dan mendapat balasan kebaikan di akhirat, maka hendaklah dia merentangkan tali ke langit, lalu menggantung dirinya di langit, kemudian dari ketinggian itu berusahalah menghentikan pertolongan Allah kepada Rasul-Nya. Kemudian, lalu pikirkanlah apakah langkah tersebut dapat melenyapkan apa yang menyakitkan hatinya, pesatnya perkembangan Islam atas pertolongan Allah kepada kaum muslim.

2611

Dan demikianlah Kami telah menurunkannya, Al-Qur’an, kepada Nabi Muhammad, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya, sebab Al-Qur’an itu yang merupakan ayat-ayat yang nyata, mudah dipahami, masuk akal, dan menyentuh hati bagi orang yang akal dan hatinya terbuka. Sesungguhnya Allah memberikan petunjuk dengan memudahkan memahami Al-Qur’an kepada siapa saja di antara umat manusia yang Dia kehendaki.

2612

Dalam kehidupan dunia perbedaan agama dan keyakinan itu kadang-kadang tidak terlihat pengaruhnya terhadap keberhasilan dan kegagalan hidup, tetapi berbeda dengan di akhirat. Sesungguhnya orang-orang beriman, orang Yahudi, orang Sabiin, orang Nasrani, orang Majusi dan orang musyrik, nasib mereka di akhirat berbeda. Allah pasti memberi keputusan di antara mereka pada hari Kiamat, orang beriman mendapat rida Allah dan masuk surga, sedangkan orang-orang yang tidak ber-iman mendapat murka Allah dan masuk neraka. Sungguh, Allah menjadi saksi atas segala sesuatu yang terjadi pada diri mereka selama hidup di dunia.

2613

Apakah kamu tidak memperhatikan semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi bersujud kepada Allah, tunduk dan patuh kepada hukum alam ciptaan-Nya, seperti matahari, bulan, dan bintang yang setia beredar pada porosnya. Dan juga gunung-gunung, pepohonan, dan hewan-hewan melata, semuanya menjalani kehidupan secara alamiah mematuhi hukum alam yang berlaku. Dan demikian juga, banyak di antara manusia yang mematuhi hukum Allah karena kesadarannya, tetapi lebih banyak lagi manusia yang pantas mendapatkan azab Allah di dunia maupun akhirat, karena sikapnya yang menolak agama Allah. Barang siapa dihinakan Allah, karena sikap mereka yang lebih hina dari binatang, maka terhadap manusia yang bersikap demikian, tidak seorang pun yang akan memuliakannya selain Allah. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki, memuliakan yang layak dimuliakan atau menghinakan yang menutup diri dari petunjuk Allah.

2614

Pada ayat 17 Surah al-Hajj disebutkan enam golongan manusia, orang beriman, Yahudi, Nasrani, Sabiin, Majusi, dan orang-orang musyrik. Mereka sebenarnya terbagi dua. Inilah dua golongan, mukmin dan kafir, yang bertengkar tentang keyakinan. Mereka bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka bagi orang kafir yang menolak prinsip tauhid dari lima golongan di atas, akan dibuatkan untuk mereka di akhirat pakaian-pakaian dari api neraka yang membalut tubuh mereka. Selain itu, ke atas kepala mereka di dalam neraka itu akan disiramkan air yang mendidih hingga tubuh mereka terkelupas.

2615

Dengan air mendidih yang disiramkan ke atas kepala orang-orang kafir itu akan dihancurluluhkan apa yang ada dalam perut dan kulit mereka; kemudian setiap kulit mereka hancur, maka Allah memperbaruinya agar mereka terus merasakan azab Allah. Dan juga azab untuk mereka adalah cambuk-cambuk dari besi untuk memukuli mereka hingga hancur luluh.

2616

Dengan air mendidih yang disiramkan ke atas kepala orang-orang kafir itu akan dihancurluluhkan apa yang ada dalam perut dan kulit mereka; kemudian setiap kulit mereka hancur, maka Allah memperbaruinya agar mereka terus merasakan azab Allah. Dan juga azab untuk mereka adalah cambuk-cambuk dari besi untuk memukuli mereka hingga hancur luluh.

2617

Setiap kali mereka, para penghuni neraka, berusaha hendak keluar darinya, yakni neraka, karena tersiksa oleh api yang membalut tubuh, air yang mendidih, dan cambuk yang menghancurkan badan, mereka segera dikembalikan lagi ke dalamnya, karena tidak ada jalan untuk keluar dari neraka, apa lagi kembali ke dunia. Lalu kepada mereka akan dikatakan, “Rasakanlah azab yang membakar ini sebagai balasan atas kekufuran kamu di dunia!”

2618

Berbeda dengan nasib orang-orang kafir di akhirat, sungguh, Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman yang tidak murtad dan mengerjakan kebajikan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang banyak ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang merupakan kenikmatan abadi. Di sana mereka diberi perhiasan gelang-gelang emas dan mutiara, dan pakaian mereka terbuat dari sutera, simbol kebahagiaan dan kenikmatan. Mereka juga mendapat keridaan Allah dan perjum-paan dengan-Nya merupakan kenikmatan tertinggi.

2619

Dan mereka, para penghuni surge diberi petunjuk dan bimbingan kepada ucapan-ucapan yang baik dan santun, serta diberi petunjuk dan bimbingan pula kepada jalan Allah yang Maha Terpuji, berjumpa dan melihat-Nya, karena selama di dunia berakhlak mulia dan berhati bersih.

2620

Sungguh, orang-orang kafir Mekah seperti Abu Sufyan bin Harb dan kawan-kawannya yang menghalangi manusia dari jalan Allah untuk memeluk Islam dan menghalangi Rasulullah dan para sahabat melaksanakan ibadah umrah di Masjidilharam yang telah Kami jadikan terbuka untuk semua manusia yang beriman, baik yang bermukim di sana maupun yang datang dari luar daerah yang jauh; dan siapa saja yang berada di Masjidilharam yang bermaksud melakukan kejahatan seperti membunuh, mengintimidasi, menghalangi manusia masuk Islam, dan berbuat kerusuhan secara zalim di dalamnya, niscaya akan Kami rasakan kepadanya siksa yang pedih di akhirat berupa api yang terus membakar, air mendidih, dan cambuk yang menghancurluluhkan tubuh.

2621

Dan ingatlah, ketika Kami tempatkan Ibrahim yang lahir di Kaldea dan menetap di Palestina di tempat Baitullah, lalu bersama putranya, Ismail, meninggikan fondasi Kakbah. Kami menyatakan kepada Ibrahim, “Janganlah engkau mempersekutukan Aku dengan suatu apa pun, karena menyekutukan-Ku itu kezaliman yang dahsyat. Dan sucikanlah rumah-Ku, Kakbah, dari berhala, kemusyrikan, dan perilaku tidak terpuji, serta peruntukkanlah Kakbah itu bagi orang-orang yang tawaf, orang-orang yang beribadah, dan orang yang rukuk dan sujud kepada Allah guna mendekatkan diri dan menyucikan jiwa.

2622

Dan serulah manusia, wahai Ibrahim, untuk mengerjakan haji mengunjungi Baitullah guna melaksanakan rangkaian manasik haji setelah engkau meninggikan fondasi Kakbah dan membebaskannya dari kemusyrikan, niscaya mereka akan datang kepada seruan-mu sesuai kemampuannya, dengan berjalan kaki bagi yang berjarak dekat, atau mengendarai setiap kuda atau unta yang kurus, karena jauhnya perjalanan menuju Kakbah hingga kehabisan bekal. Mereka datang untuk menunaikan ibadah haji dari segenap penjuru dunia, baik yang dekat maupun yang jauh.

2623

Dengan memenuhi seruan Nabi Ibrahim, mengunjungi Baitullah guna menunaikan ibadah haji, kaum muslim mendapat keuntungan dunia akhirat, yakni agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka, terutama menguatkan perasaan bersaudara di antara umat muslim, dan agar mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan dalam rangkaian manasik haji seperti berkurban dengan mengumandangkan takbir pada hari raya haji atau hari Tasyriq, yaitu tanggal 10, 11, 12, dan 13 Zulhijah atas rezeki yang Dia berikan kepada mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya, sebagai tanda bersyukur dan sebagian lagi berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir sebagai tanda peduli dan berbagi dengan kaum duafa hingga perasaan gembira itu dirasakan bersama.

2624

Setelah wukuf dilakukan, bermalam di Muzdalifah dan melontar jumrah usai dilaksanakan, maka kemudian para tamu Allah hendaklah menghilangkan kotoran yang ada di badan mereka dengan tahalul awal, memotong rambut, kemudian hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka, jika mereka bernazar, dan melakukan tawaf ifadah sekeliling rumah tua, Baitullah, yang dibangun sejak zaman Adam, kemudian melakukan tahalul kedua yang membolehkan melakukan semua larangan berihram.

2625

Demikianlah perintah Allah kepada kaum muslim untuk melak-sanakan ibadah haji. Dan Barang siapa mengagungkan apa yang terhormat di sisi Allah dengan melaksanakan rangkaian manasik haji dan menjauhi semua larangan ketika berihram, baik ihram untuk haji maupun umrah, maka sikap yang demikian itu lebih baik baginya, tamu Allah, di sisi Tuhannya. Dan dihalalkan bagi kamu semua hewan ternak, baik ketika menunaikan ibadah haji maupun tidak sedang berhaji, kecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya di dalam Al-Qur’an dan Sunah. Maka, jauhilah olehmu, wahai orang-orang beriman, penyembahan berhala-berhala yang najis itu karena tidak sesuai dengan kesucian dan kemurnian tauhid yang diajarkan para nabi dan rasul; dan jauhilah perkataan dusta, baik ketika berihram untuk haji atau umrah, lebih-lebih ketika sudah menyandang predikat haji.

2626

Menunaikan ibadah haji ke Baitullah hendaklah dengan landasan tauhid yang lurus, niat beribadah dengan ikhlas kepada Allah, semata-mata mengharapkan keridaan-Nya, tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Barang siapa mempersekutukan Allah, kapan dan di mana pun, selama menunaikan ibadah haji maupun sebelumnya, maka seakan-akan dia jatuh dari langit, karena terputus dari tali Allah hingga ibadahnya tidak diterima, lalu disambar oleh burung hingga dirinya makin jauh dari Allah, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh seperti layang-layang putus.

2627

Demikianlah perintah Allah agar seorang muslim menunaikan ibadah haji dengan landasan tauhid yang lurus. Barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah dengan menyempurnakan manasik haji yang dilakukan pada tempat-tempat mengerjakannya dengan hati yang bersih, semata-mata mengharap keridaan-Nya, maka sesungguhnya hal itu, hanya akan terlaksana bila menunaikan ibadah haji timbul dari ketakwaan hati.

2628

Bagi kamu yang sedang menunaikan ibadah haji, padanya, yakni pada hewan hadyu yang disembelih sebagai pengganti (dam) pekerjaan wajib haji yang ditinggalkan; atau sebagai denda karena melanggar hal-hal yang terlarang mengerjakannya di dalam ibadah haji, ada beberapa manfaat yang bisa diambil seperti untuk dikendarai, diambil susunya, dan sebagainya, hingga waktu yang ditentukan, yakni hingga hari nahar, tanggal 10 Zulhijah, kemudian tempat penyembelihannya adalah di sekitar Baitul Atiq, Baitullah, di kawasan tanah haram.

2629

Dan bagi setiap umat di antara umat para nabi terdahulut elah Kami syariatkan penyembelihan hewan kurban guna mendekatkan diri kepada Allah, agar mereka menyebut nama Allah saat menyembelih hewan kurban, atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak yang dikurbankan. Maka mantapkanlah dalam ucapan, pikiran, dan perasaan bahwa Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya dengan salat yang khusyuk. Dan sampaikanlah olehmu, Muhammad, kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh kepada Allah bahwa mereka akan mendapat surga.

2630

Mereka yang mantap ketauhidan dan ketundukannya kepada Allah adalah orang-orang yang apabila disebut nama Allah hati mereka bergetar karena kerinduan mereka kepada-Nya; orang-orang yang sabar atas apa yang menimpa mereka, meskipun terasa pahit dan memberatkan punggung mereka; dan orang-orang yang melaksanakan salat wajib dan sunah dengan khusyuk; dan orang-orang yang menginfakkan sebagian rezeki yang Kami karuniakan kepada mereka, baik waktu lapang maupun waktu kekurangan.

2631

Dan unta-unta yang digemukkan dan diberi kalung untuk dikurbankan itu Kami jadikan untuk kamu, para tamu Allah, sebagai bagian dari syiar agama Allah, dalam pelaksanaan ibadah haji; kamu banyak memperoleh kebaikan padanya untuk alat transportasi, mengangkut barang, mengambil susu, dan berkurban. Maka sebutlah nama Allah ketika kamu akan menyembelihnya dalam keadaan unta-unta itu berdiri, karena lazimnya unta disembelih dalam posisi berdiri, dan kaki-kaki-nya telah terikat dengan kuat. Kemudian apabila unta-unta itu telah rebah, selesai disembelih, maka makanlah oleh kamu sebagian dagingnya dan beri makanlah dengan daging unta itu orang-orang fakir dan miskin yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya, yang tidak meminta-minta karena menjaga kehormatan dirinya, dan orang-orang fakir dan miskin yang meminta-minta karena kebutuhan mendesak untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Demikianlah Kami tundukkan unta-unta itu untukmu, hingga unta-unta itu tidak berontak ketika kamu akan menyembelihnya agar kamu bersyukur kepada Allah atas karunia-Nya yang diberikan kepada kamu.

2632

Allah menjelaskan bahwa daging hewan kurban dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, karena kurban itu bukan sesajen dan Allah tidak membutuhkan darah dan daging, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu, yaitu sikap kamu melawan rasa cinta terhadap harta dan kikir dengan berkurban, peduli, dan berbagi kepada fakir miskin dan duafa guna mendekatkan diri kepada Allah. Demikianlah salah satu tujuan Dia menundukkannya untuk kamu dengan menjinakkan unta-unta itu untuk disembelih agar kamu mengagungkan Allah dengan mengumandangkan takbir ketika menyembelih hewan kurban itu atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu dengan mensyariatkan tata cara berkurban, tujuan, dan waktunya. Dan sampaikanlah, oleh kamu Muhammad kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik yang beriman, berkurban, serta peduli dan berbagi terhadap fakir miskin dan duafa dengan tujuan mengharap keridaan Allah.

2633

Orang-orang kafir Mekah dengan segala cara berusaha menghalangi tersebarnya ajaran Islam. Pada ayat ini dijelaskan bahwa sesungguhnya Allah membela orang yang beriman dengan menguatkan hati mereka untuk bersabar, memiliki daya tahan, menghadapi segala cobaan dan rintangan yang dilakukan orang-orang kafir Mekah tersebut. Sungguh, Allah tidak menyukai setiap orang beriman yang berkhianat terhadap agama, sesama orang beriman, serta perjuangan Islam; dan Allah pun sangat tidak menyukai orang-orang yang kufur atas nikmat-Nya.

2634

Selama 13 tahun di Mekah Allah membela orang yang beriman dengan menguatkan hati mereka untuk bersabar dalam menghadapi hinaan, boikot, pengusiran dan percobaan pembunuhan yang dilakukan orang-orang kafir. Kini, setelah hijrah ke Madinah, diizinkan kepada orang-orang yang diperangi untuk berperang guna membela diri dan kehormatan agama dalam Perang Badar, karena sesungguhnya mereka dizalimi selama di Mekah. Dan sungguh, Allah Mahakuasa menolong mereka itu pada Perang Badar dengan menurunkan para malaikat untuk mengalahkan orang-orang kafir Mekah.

2635

Orang-orang beriman yang diizinkan untuk berperang itu adalah orang-orang yang diusir dari kampung halamannya di Mekah tanpa alasan yang benar, baik menurut akal sehat maupun nurani. Alasan satu-satunya dari tindakan tersebut adalah hanya karena mereka berkata, “Tuhan kami ialah Allah”, lalu istikamah dalam keyakinannya. Seandainya Allah tidak menolak keganasan sebagian manusia kepada sebagian yang lain yang menumpahkan darah dan saling menghancurkan, dengan diizinkan berperang kepada orang-orang beriman guna membela diri dan menyadarkan penyerang untuk menghentikan serangannya dan bersedia hidup berdampingan dengan toleran, tentu telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak disebut nama Allah akibat keganasan perang. Allah pasti akan menolong orang yang menolong agama-Nya dengan mencegah perang dan memperjuangkan perdamaian. Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa atas segala sesuatu.

2636

Para sahabat Nabi yang diusir dari kampung halamannya hanya karena mereka meyakini tidak ada tuhan selain Allah itu adalah orang-orang yang jika Kami beri kedudukan kepada mereka di bumi dengan menjadi umara, mereka akan menggunakan kekuasaannya untuk mengajak umat melaksanakan salat berjamaah, di masjid, awal waktu; menunaikan zakat, infak, dan sedekah dengan manajemen yang baik untuk kesejahteraan umat, dan menyuruh berbuat yang makruf kepada seluruh lapisan masyarakat dan mencegah dari yang mungkar dari siapa saja yang mengindikasikan melanggar hukum dan menyimpang dari aturan yang berlaku; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan dengan seadil-adilnya mengenai nasib manusia di akhirat.

2637

Dan jika mereka, orang-orang musyrik yang kaya dan berkuasa di Mekah, mendustakan ajaran engkau, Muhammad, yang bersumber dari wahyu Allah,maka sungguh begitulah sikap kaum sebelum mereka, mendustakan ajaran yang dibawa oleh para nabi mereka seperti kaum Nuh, ‘Ad, dan Samud, dan demikian juga sifat dan karakter kaum Ibrahim dan kaum Lut yang secara terbuka menantang dan mendustakan ajaran para nabi yang diutus kepada mereka.

2638

Dan jika mereka, orang-orang musyrik yang kaya dan berkuasa di Mekah, mendustakan ajaran engkau, Muhammad, yang bersumber dari wahyu Allah,maka sungguh begitulah sikap kaum sebelum mereka, mendustakan ajaran yang dibawa oleh para nabi mereka seperti kaum Nuh, ‘Ad, dan Samud, dan demikian juga sifat dan karakter kaum Ibrahim dan kaum Lut yang secara terbuka menantang dan mendustakan ajaran para nabi yang diutus kepada mereka.

2639

Dan demikian pula penduduk Madyan telah menustakan ajaran Nabi Syu’aib. Dan ajaran Nabi Musa juga telah didustakan oleh Fir’aun dan Bani Israil, maka Aku telah memberikan tenggang waktu kepada orang-orang kafir dengan memanjangkan umur mereka di dunia, kemudian Aku menyiksa mereka di akhirat dengan merasakan azab-Ku di dalam neraka, maka betapa hebatnya siksaan-Ku yang dirasakan oleh mereka yang menolak ajaran-Ku yang dibawa oleh para rasul.

2640

Allah menurunkan adzabnya kepada umat-umat terdahulu yang telah mendustakan dan mengingkari ajaran para rasul-Nya yang diutus kepada mereka. "Maka, betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan, karena penduduknya dalam keadaan zalim terhadap diri mereka sendiri dengan tidak beriman dan bertindak sewenang-wenang terhadap para rasul, menghina, mendustakan, dan membunuh mereka, lalu kami mengazab mereka sehingga runtuhlah bangunan-bangunannya; dan betapa banyak pula sumur yang telah ditinggalkan, karena penduduk negeri itu telah binasa; dan istana yang tinggi, mewah dan indah telah menjadi rumah tua yang tidak ada penghuninya," demikian Allah menjelaskan.

2641

Allah lalu bertanya kepada orang-orang yang menolak ajaran Allah yang dibawa Rasulullah, "Maka apakah mereka tidak pernah berjalan di bumi menyaksikan peninggalan umat terdahulu atau mengkajinya secara mendalam sehingga kalbu, kecerdasan emosi, dan spiritual mereka dapat memahami atau merenungkan ajaran Al-Qur’an atau telinga mereka dapat mendengar ajakan Rasul untuk beriman kepada Allah?" Mata, telinga, dan pikiran mereka tertutup. Oleh sebab itu, sejatinya bukan mata lahiriah mereka itu yang buta sehingga tidak dapat melihat bukti-bukti kebenaran ajaran Rasulullah, tetapi yang buta adalah mata hati mereka yang ada di dalam dada mereka.

2642

Karena mata hati mereka buta dan telinga mereka tertutup, dan mereka dengan sombong dan menantang meminta kepadamu, Muhammad,agar azab yang dijanjikan kepada orang-orang kafir itu disegerakan di dunia ini. Mereka tidak mengetahui bahwa Allah tidak akan pernah menyalahi janji-Nya bahwa azab yang pedih bagi orang-orang kafir itu akan diberikan di akhirat. Dan sungguh, jika mereka menyadari bahwa sehari di sisi Tuhanmu di akhirat seperti seribu tahun menurut perhitunganmu di dunia sehingga merasakan azab sehari saja di dalam neraka sebanding dengan seribu tahun di dunia. Betapa dah-syatnya azab Allah, mengapa mereka menantang?

2643

Tantangan orang kafir agar disegerakan pemberian azab bagi me-reka dijawab Allah dengan berfirman, "Dan perhatikanlah, berapa banyak negeri yang Aku tangguhkan penghancurannya, meskipun penduduknya meminta agar azab yang dijanjikan itu disegerakan. Karena penduduknya berbuat zalim, tidak beriman, menghina, dan mengusir utusan Allah, kemudian Aku azab mereka saat mereka merasa aman dari azab-Ku. Dan hanya kepada-Kulah tempat kembali setiap orang dalam kehidupan sesudah mati, baik yang beriman maupun yang kufur.”

2644

Orang-orang musyrik Mekah, sebagaimana disebutkan pada ayat di atas, mengolok-olok Rasulullah dengan meminta disegerakan datangnya azab. Pada ayat ini disebutkan bahwa tugas beliau adalah menyampaikan peringatan.Katakanlah olehmu, Muhammad, “Wahai manusia! Urusan menurunkan azab itu wewenang Allah. Sesungguhnya aku diutus kepadamu dan seluruh manusia hingga hari Kiamat sebagai pemberi peringatan yang nyata bahwa beriman akan mendapatkan rida Allah, sedangkan mendustakan akan mendapatkan murka-Nya”

2645

Maka orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, serta mengharumkan Islam dan mengerjakan kebajikan yang bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan, mereka akan memperoleh ampunan dari Allah atas dosa-dosa yang dilakukannya dan akan memperoleh rezeki yang mulia di akhirat dengan dimasukkan ke dalam surga, tempat penuh kenikmatan.

2646

Tetapi orang-orang yang berusaha menentang ayat-ayat Kami dengan segala cara dengan maksud melemahkan niat dan dorongan penduduk Mekah yang akan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka mereka itu di akhirat adalah calon penghuni neraka Jahim.

2647

Setelah dijelaskan bagaimana orang kafir menantang ayat-ayat Allah, pada ayat ini dijelaskan usaha setan melemahkan ayat-Nya, ketika ayat itu diwahyukan kepada para nabi dan rasul. Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun di antara rasul-rasul Allah, dan tidak pula seorang nabi sebelum engkau Muhammad, melainkan apabila dia mempunyai suatu keinginan untuk memberi peringatan kepada orang-orang kafir, mereka segera mengikuti bacaan Nabi dengan tambahan kata-kata yang membenarkan keyakinan mereka melalui usaha setan memasukkan kata-kata sesat ke dalam bacaan itu. Akan tetapi usaha ini tidak akan pernah berhasil. karena Allah segera menghilangkan apa yang dimasukkan setan itu dengan cepat; dan Allah akan menguatkan ayat-ayat-Nya pada jiwa Rasulullah dengan melindungi beliau dari kemungkinan menyampaikan kata-kata setan. Dan Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu, lagi Mahabijaksana dalam semua perbuatan-Nya.

2648

Allah mengizinkan setan menyisipkan kata-kata sesat ke dalam ayat-ayat-Nya ketika diwahyukan, karena Dia ingin menjadikan kata-kata sesat yang ditimbulkan setan itu sebagai cobaan yang bisa menyesatkan, bagi orang-orang yang lemah iman yaitu bagi orang-orang yang dalam hatinya ada penyakit kemunafikan dan orang yang berhati keras sehingga tertutup dari cahaya Allah. Dan sungguh orang-orang yang zalim itu, karena meyakini kata-kata setan itu bagian dari wahyu Allah, benar-benar dalam permusuhan terhadap Allah dan Rasul-Nya yang jauh dari kebenaran.

2649

Penjelasan Allah di dua ayat di atas bertujuan agar orang-orang yang telah diberi ilmu akal dan ilmu kalbu meyakini bahwa Al-Qur’an itu benar dari Tuhanmu, tidak akan pernah bisa disusupi kata-kata setan; lalu mereka beriman kepada Al-Qur’an dengan mantap; dan hati mereka pun tunduk kepadanya tanpa ada keraguan sedikit pun. Dan sungguh, Allah adalah Maha Pemberi Petunjuk bagi orang-orang beriman kepada jalan yang lurus, agama Islam yang hanif, karena pikiran, perasaan, dan ruhaninya tercerahkan dengan cahaya Allah.

2650

Berbeda dengan orang-orang yang diberi ilmu, lalu beriman kepada Al-Qur’an dengan mantap, bahwa orang-orang kafir itu senantiasa ragu mengenai Al-Qur’an dengan keraguan yang terus-menerus hingga saat kematian datang kepada mereka dengan tiba-tiba, atau bahkan keraguan mereka itu terbawa hingga merasakan azab hari Kiamat yang datang kepada mereka dengan cepat.

2651

Pada ayat ini ditegaskan, baik orang yang beriman kepada Al-Qur’an maupun yang kufur, pada hari Kiamat kehilangan kekuasaannya. Kekuasaan pada hari itu hanya ada pada Allah. Dia memberi keputusan di antara mereka yang beriman dan yang kufur dengan seadil-adilnya. Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan selama hidupnya di dunia berada dalam surga-surga yang penuh kenikmatan yang kekal selama-lamanya.

2652

Sedangkan orang-orang yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dengan mengolok-olokkannya, maka mereka di akhirat akan merasakan azab yang menghinakan dan mereka kekal selama-lamanya.

2653

Pada ayat yang lalu diterangkan bahwa Allah selalu menjaga Rasul, kemurnian Al-Qur’an, dan memberi balasan yang adil di akhirat. Pada ayat ini dijelaskan balasan bagi orang yang meninggal ketika hijrah pada jalan Allah. Dan orang-orang beriman yang berhijrah di jalan Allah, mengubah pola hidup yang buruk dengan pola hidup Islami, kemudian mereka terbunuh ketika memperjuangkan perubahan itu atau mati secara normal; sungguh, Allah akan memberikan kepada mereka, baik yang terbunuh maupun yang meninggal biasa, rezeki yang baik, berupa surga de-ngan segala kenikmatannya, yang kekal. Dan sesungguhnya Allah adalah pemberi rezeki yang terbaik kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang beriman dan berhijrah pada jalan Allah.

2654

Rezeki baik yang disebut ayat di atas adalah surga. Sungguh, Allah pasti akan memasukkan mereka, orang beriman yang berhijrah pada jalan-Nya, ke tempat masuk, yakni surga dengan segala kenikmatannya yang mereka sukai. Dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya yang beriman.

2655

Orang beriman boleh melakukan perlawanan atau pembelaan diri jika dizalimi. Demikianlah, Allah mengizinkan kepada orang-orang beriman untuk membela diri dengan adil, dan barang siapa membalas perlakuan zalim sebanding dengan kezaliman atau penganiayaan yang pernah dia derita di masa lalu, kemudian dia dizalimi lagi, karena mempertahankan hak, pasti Allah akan menolongnya di dunia maupun di akhirat. Sungguh, Allah Maha Pemaaf kepada hamba-hamba-Nya yang memaafkan kesalahan orang lain, Maha Pengampun kepada mereka yang bertobat.

2656

Untuk memberi pertolongan kepada orang-orang beriman yang dizalimi pasti akan ditepati. Demikianlah, janji Allah, karena Allah berkuasa memasukkan malam ke dalam siang sehingga siang di musim panas lebih panjang, dan memasukkan siang ke dalam malam sehingga malam lebih panjang di musim dingin; dan sungguh, Allah Maha Mendengar doa setiap hamba dan Maha Melihat keberadaan seluruh makhluk-Nya.

2657

Demikian Allah memperlihatkan kekuasan-Nya memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam, karena allah, Dialah Tuhan yang Hak sehingga hanya Dia yang berhak disembah. Dan sungguh apa saja yang mereka seru selain Dia yang dianggap tuhan dan disembah, itulah tuhan dan persembahan yang batil, salah, sesat, dan jauh dari kebenaran; dan sungguh allah, Dialah Yang Mahatinggi dari semua tuhan-tuhan yang dianggap tinggi oleh manusia; Mahabesar, kekuasaan-Nya atas segala sesuatu.

2658

Tidakkah engkau memperhatikan fenomena alam semesta, termasuk siklus air yang terjadi dalam kehidupan kita, bahwa Allah menurunkan air hujan dari langit, kemudian sebagian air itu tersimpan pada pepohonan sehingga bumi menjadi hijau? Sungguh, Allah Mahahalus kasih sayang-Nya dengan menyediakan oksigen dan protein nabati yang diperlukan seluruh makhluk hidup, Maha Mengetahui segala sesuatu, termasuk yang paling dibutuhkan mereka.

2659

Oleh karena itu, Allah benar-benar Tuhan Yang Mengelola dan Maha Berkuasa atas jagat raya. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi sehingga tidak satu pun peristiwa yang terjadi di keduanya di luar kekuasaan-Nya. Dan Allah benar-benar Mahakaya, karena Dia pemilik mutlak langit dan bumi dengan segala isinya, Maha Terpuji, karena Dia sangat lembut kepada makhluk-Nya dan sangat teratur ciptaan-Nya.

2660

Disamping mengajak Nabi untuk memperhatikan dan memikirkan proses turunnya hujan dari langit, Allah juga mengajak Nabi untuk memperhatikan kekuasaan-Nya yang lain dengan bertanya, “Tidakkah engkau, Muhammad, memperhatikan dengan nalar dan kalbu bahwa Allah menundukkan bagimu, manusia, apa yang ada di perut bumi, maupun yang di permukaannya, di darat maupun laut, berbagai jenis hewan, tumbuh-tumbuhan, dan berbagai jenis makhluk hidup bagi kepentingan kamu. Dan apakah kamu tidak memperhatikan kapal yang berlayar di lautan, terapung meskipun membawa beban yang berat menempuh jarak ribuan mil dengan mematuhi perintah-Nya, hukum alam ciptaan Allah? Dan, apakah kamu tidak memperhatikan bahwaDia, Allah, menahan benda-benda langit, matahari, bulan, bintang, dan berbagai planet agar tidak jatuh ke bumi, yang akan menghancurkan kehidupan manusia, kecuali dengan izin-Nya? Sungguh, Allah Maha Penyantun kepada seluruh makhluk, Maha Penyayang kepada manusia yang beriman dengan memasukkan mereka ke dalam surga.”

2661

Allah tidak hanya menjadikan alam sebagai fasilitas bagi hidup dan kehidupan manusia dan menahan benda-benda langit agar tidak berjatuhan, tetapi juga menegaskan, “Dan Dia-lah yang menghidupkan kamu dengan meniupkan roh ke dalam dirimu, ketika kamu masih berupa janin, lalu kamu tumbuh dan berkembang; kemudian mematikan kamu dengan mencabut roh dari diri kamu, kemudian menghidupkan kamu kembali dalam kehidupan baru pada hari kebangkitan. Sungguh, manusia itu sangat kufur dan menutup diri dari nikmat Allah.

2662

Bagi setiap umat, seperti Yahudi dan Nasrani, telah Kami tetapkan melalui para utusan Allah cara beribadah yang harus mereka amalkan guna mendekatkan diri kepada-Nya. Maka tidak sepantasnya mereka, kaum Yahudi dan Nasrani, berbantahan dengan engkau, Muhammad, dalam urusan cara beribadah kepada Allah ini; dan serulah kaum Yahudi dan Nasrani itu kepada Tuhanmu untuk beriman kepada Al-Qur’an. Sungguh, engkau Muhammad, berada di jalan yang lurus, baik dalam bidang akidah, ibadah (syariah), maupun akhlak.

2663

Dan jika mereka, kaum Yahudi dan Nasrani, membantah engkau, Muhammad, ketika engkau mengajarkan tauhid yang lurus, ibadah yang sempurna, dan akhlak yang mulia; maka katakanlah kepada ahli kitab, Yahudi dan Nasrani yang membantah kamu itu, “Allah lebih tahu tentang apa yang kamu kerjakan,” karena Allah benar-benar mengetahui yang tampak maupun yang tersembunyi.

2664

Allah tidak hanya mengetahui perbuatan kamu yang tampak maupun yang tersembunyi, tetapi juga mengadili di antara kamu pada hari Kiamat sehingga terungkap siapa yang salah dan siapa yang benar tentang apa yang dahulu, seperti waktu kamu hidup bersama Rasulullah di Madinah, kamu perselisihkan tentang kebenaran Al-Qur’an sebagai wahyu Allah dan kerasulan Nabi Muhammad.

2665

Tidakkah engkau, Muhammad, tahu dengan ilmu yakin bahwa Allah mengetahui apa yang di langit, seperti malaikat dan benda-benda langit, dan seluruh makhluk Allah yang berada di bumi, baik yang kasat mata maupun tersembunyi bagi manusia? Sungguh, yang demikian itu bahwa Allah mengetahui secara detil dan terperinci semua ciptaan-Nya di langit maupun di bumi, sudah terdapat dalam sebuah Kitab induk yang tersimpan di Lauh Mahfuz. Sesungguhnya yang demikian itu, tercatatnya data seluruh ciptaan Allah pada sebuah buku induk, sangat mudah bagi Allah, karena Allah Tuhan Yang Memelihara seluruh alam.

2666

Dan mereka, orang-orang kafir itu, menyembah tuhan selain Allah dengan bangga, tanpa merasa bersalah, tanpa dasar yang jelas tentang itu, baik yang bersumber dari akal sehat, nurani, apa lagi dari wahyu; dan mereka pun tidak mempunyai pengetahuan yang menjadi dasar penyembahan tuhan selain Allah itu. Allah menegaskan bahwa bagi orang-orang yang zalim, yakni orang-orang yang menyembah tuhan selain Allah, akan kekal di dalam neraka. Tidak ada seorang penolong pun yang dapat menyelamatkan mereka dari azab yang pedih itu.

2667

Orang-orang kafir tidak hanya menyembah tuhan selain Allah, tetapi juga apabila dibicarakan di hadapan mereka, oleh Nabi atau para sahabat, ayat-ayat kami yang berisi ajaran tauhid, ibadah, dan akhlak yang terang, karena rasional atau masuk akal, niscaya engkau akan melihat tanda-tanda keingkaran pada wajah orang orang yang kafir itu terhadap ajaran tersebut. Kemarahan mereka kepada orang yang membacakan ayat itu demikian dahsyat. Hampir-hampir mereka menyerang para mubalig itu. Katakanlah, wahai Muhammad kepada orang-orang itu, “apakah kamu bersedia mendengarkan, akan aku kabarkan kepada kamu sesuatu yang lebih buruk dari itu, yaitu neraka?” Allah telah menjadikan neraka ancaman yang membahayakan kepada orang kafir. Dan neraka itu seburuk-buruk tempat kembali di akhirat.

2668

Allah menjelaskan bagaimana kualitas tuhan-tuhan selain Allah yang disembah oleh orang-orang kafir. Wahai manusia! Perhatikanlah dengan cermat, telah dibuat suatu perumpamaan yang harus dijadikan renungan oleh kamu. Maka dengarkanlah dengan saksama! Sesungguhnya semua tuhan selain Allah yang kamu seru dalam ritual kamu tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, yang menunjukkan ketidakpantasan tuhan-tuhan selain Allah itu dijadikan tuhan, walaupun mereka bersatu dalam sebuah tim untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka tuhan-tuhan selain Allah itu tidak akan dapat merebutnya kembali dari lalat itu, karena patung-patung yang disembah itu benda mati. Sama lemahnya yang menyembah dan yang disembah, karena keduanya sama-sama makhluk Allah yang tidak mampu menciptakan apapun baik makhluk hidup maupun benda mati.

2669

Manusia yang menyembah tuhan selain Allah sejatinya mereka tidak mengagungkan Allah dengan sebenar-benarnya, bahkan merendahkan-Nya dengan tidak mengibadati-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat meskipun tidak dijadikan tuhan oleh mereka dan Mahaperkasa untuk mengalahkan tuhan-tuhan selain Dia.

2670

Allah memilih para utusan-Nya dari malaikat untuk menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul, dan juga memilih dari manusia, sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad, karena kasih sayang-Nya kepada manusia untuk menjelaskan kepada mereka bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah dan tidak layak beribadah kecuali kepada-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar semua pembi-caraan makhluk, baik yang terucap maupun yang tersimpan dalam hati; Maha Melihat seluruh ciptaan-Nya, baik yang di langit maupun di perut bumi.

2671

Allah tidak hanya Maha Mendengar dan Maha Melihat, tetapi Dia juga mengetahui apa yang di hadapan mereka, yang belum terjadi, karena pengetahuan Allah tidak terikat oleh ruang dan waktu, dan mengetahui pula apa yang di belakang mereka, yang sudah terjadi di masa silam. Oleh karena itu, manusia harus meyakini dengan penuh keinsafan bahwa hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan, karena sesungguhnya Allah yang mengurus seluruh alam dan seluruh manusia akan kembali menghadap Allah di akhirat.

2672

Orang beriman diperintahkan untuk beribadah kepada Allah Yang Maha Mengetahui keadaan manusia. Wahai orang-orang yang beriman, karena kamu sudah membenarkan dan meyakini bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah, maka rukuk, sujud, dan beribadahlah kepada Tuhanmu dengan melaksanakan salat wajib dan berbagai salat sunah, dan sebagai dampak ketekunan beribadah tersebut, maka berbuatlah kebaikan kepada sesama manusia agar kamu beruntung dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.

2673

Setelah dijelaskan pada ayat di atas bahwa untuk meraih keberuntungan, orang beriman diperintahkan untuk beribadah kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama manusia, pada ayat ini dijelaskan bahwa untuk meraih keberuntungan, orang beriman diperintahkan untuk berjihad pada jalan Allah. Untuk meraih keberuntungan itu, beribadahlah kamu, wahai orang-orang yang beriman, dan berjihadlah kamu di jalan Allah, yakni mencurahkan seluruh potensi dan kemampuan untuk mengharumkan Islam dan kaum muslim dengan jihad yang sebenar-benarnya, perjuangan yang total dalam menggali seluruh potensi dan kemampuan. Dia telah memilih kamu, wahai Muhammad untuk menjadi nabi dan rasul pamungkas; dan Dia, Allah, tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama, yakni dalam melaksanakan ajaran Islam ini, karena Islam menekankan prinsip memudahkan, meminimalkan beban, dan bertahap dalam menetapkan syariah, hukum agama. Memeluk Islam dan menjadi muslim itu merupakan kelanjutan dari agama nenek moyangmu Ibrahim, yakni meyakini tidak ada tuhan selain Allah dan tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Dia (Allah) telah menamakan kamu, orang-orang yang meyakini prinsip tauhid itu, adalah orang-orang muslim, berserah diri kepada Allah, sejak dahulu, dan begitu pula kamu dinamakan muslim dalam Al-Qur’an ini, agar Rasul, Nabi Muhammad itu menjadi saksi atas diri kamu semua dalam mengamalkan ajaran Islam dan agar kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia dalam mewujudkan prinsip tidak ada tuhan selain Allah dan tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Maka, sejalan dengan prinsip tersebut, laksanakanlah salat dengan baik dan benar sesuai syarat dan rukunnya, serta tepat waktu; tunaikanlah zakat dengan sempurna, dan berpegangteguhlah kepada Allah dalam pikiran dan perasaan. Dialah Pelindungmu dari segala bencana dunia-akhirat; Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong bagi manusia dan seluruh makhluk.

2674

Sungguh, pasti beruntung orang-orang mukmin yang telah mantap imannya dan terbukti dengan mengerjakan amal-amal saleh. Orang yang demikian itu ialah orang yang khusyuk dalam salatnya, yakni tumakninah, rendah hati, fokus, serta menyadari dengan sepenuuhnya bahwa dia sedang menghadap Sang Penciptanya (Lihat juga: al-Baqarah/2: 4546).

2675

Sungguh, pasti beruntung orang-orang mukmin yang telah mantap imannya dan terbukti dengan mengerjakan amal-amal saleh. Orang yang demikian itu ialah orang yang khusyuk dalam salatnya, yakni tumakninah, rendah hati, fokus, serta menyadari dengan sepenuuhnya bahwa dia sedang menghadap Sang Penciptanya (Lihat juga: al-Baqarah/2: 4546).

2676

Dan di antara mereka yang akan memperoleh keberuntungan adalah orang yang menjauhkan diri, atau tidak memberi perhatian secara lahir dan batin, dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna, yaitu sesuatu yang sebenarnya di satu sisi tidak dilarang, namun di sisi lain tidak ada mendatangkan manfaat.

2677

Dan orang yang juga akan beruntung dan berbahagia adalah orang yang menunaikan zakat secara sempurna dan tulus ikhlas.

2678

Dan selain orang-orang yang disebut pada ayat-ayat sebelumnya, berbahagialah orang yang memelihara kemaluannya dan tidak menyalurkan kebutuhan biologisnya melalui hal dan cara yang tidak dibenarkan, kecuali terbatas dalam melakukannya terhadap pasangan-pasangan mereka yang sah secara agama atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam menyalurkan kebutuhan biologis terhadap pasangan dan budak mereka itu tidak tercela, selama mereka tidak melanggar ketentuan yang ditetapkan oleh agama. Tetapi, barang siapa mencari pelampiasan hawa nafsu di balik itu, di antaranya dengan berbuat zina, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas ajaran agama dan moral, sehingga pantas menerima celaan atau siksa.

2679

Dan selain orang-orang yang disebut pada ayat-ayat sebelumnya, berbahagialah orang yang memelihara kemaluannya dan tidak menyalurkan kebutuhan biologisnya melalui hal dan cara yang tidak dibenarkan, kecuali terbatas dalam melakukannya terhadap pasangan-pasangan mereka yang sah secara agama atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam menyalurkan kebutuhan biologis terhadap pasangan dan budak mereka itu tidak tercela, selama mereka tidak melanggar ketentuan yang ditetapkan oleh agama. Tetapi, barang siapa mencari pelampiasan hawa nafsu di balik itu, di antaranya dengan berbuat zina, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas ajaran agama dan moral, sehingga pantas menerima celaan atau siksa.

2680

Dan selain orang-orang yang disebut pada ayat-ayat sebelumnya, berbahagialah orang yang memelihara kemaluannya dan tidak menyalurkan kebutuhan biologisnya melalui hal dan cara yang tidak dibenarkan, kecuali terbatas dalam melakukannya terhadap pasangan-pasangan mereka yang sah secara agama atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam menyalurkan kebutuhan biologis terhadap pasangan dan budak mereka itu tidak tercela, selama mereka tidak melanggar ketentuan yang ditetapkan oleh agama. Tetapi, barang siapa mencari pelampiasan hawa nafsu di balik itu, di antaranya dengan berbuat zina, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas ajaran agama dan moral, sehingga pantas menerima celaan atau siksa.

2681

Perkawinan adalah amanat, maka setiap orang harus memeliharanya dengan baik. Meski begitu, tidak hanya amanat perkawinan yang harus dipelihara, melainkan semua amanat. Dan beruntunglah orang yang memelihara amanat-amanat yang dipikulkan atas mereka dan memelihara janjinya yang dijalin dengan pihak lain.

2682

Serta beruntung pulalah orang yang memelihara salatnya, di antaranya dengan memelihara waktu salat yang utama, yaitu awal waktu, serta memelihara pula rukun, wajib, dan sunahnya.

2683

Demikianlah sifat-sifat orang mukmin yang akan meraih keberuntungan. Sebagai ganjarannya, mereka itulah orang yang akan mewarisi, yakni mewarisi dan memperoleh surga Firdaus. Mereka akan kekal di dalam kenikmatan dan kebahagiaan-nya.

2684

Demikianlah sifat-sifat orang mukmin yang akan meraih keberuntungan. Sebagai ganjarannya, mereka itulah orang yang akan mewarisi, yakni mewarisi dan memperoleh surga Firdaus. Mereka akan kekal di dalam kenikmatan dan kebahagiaan-nya.

2685

Usai menguraikan keberuntungan orang mukmin beserta sifat mereka, Allah lalu menyusulinya dengan uraian tentang proses kejadian manusia yang amat mengagumkan; suatu proses yang semestinya mendorong setiap manusia untuk beriman. Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia bermula dari suatu saripati yang berasal dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya, yaitu saripati itu, air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh, yakni rahim.

2686

Usai menguraikan keberuntungan orang mukmin beserta sifat mereka, Allah lalu menyusulinya dengan uraian tentang proses kejadian manusia yang amat mengagumkan; suatu proses yang semestinya mendorong setiap manusia untuk beriman. Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia bermula dari suatu saripati yang berasal dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya, yaitu saripati itu, air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh, yakni rahim.

2687

Setelah berada di rahim, kemudian air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, yang bergantung di dinding rahim, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, setelah Kami tiupkan roh kepadanya, Kami menjadikannya makhluk yang berbentuk lain yang sepenuhnya berbeda dari unsur-unsur kejadiannya di atas, bahkan berbeda dari makhluk-mahluk lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.

2688

Setelah manusia lahir dan mengalami pertumbuhan, kemudian setelah itu, yakni setelah melalui proses kehidupan di dunia, sesungguhnya kamu, wahai manusia, pasti mati. Kemudian, setelah kamu mati dan dikuburkan, sesungguhnya kamu akan dibangkitkan dari kuburmu pada hari Kiamat untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatanmu di dunia.

2689

Setelah manusia lahir dan mengalami pertumbuhan, kemudian setelah itu, yakni setelah melalui proses kehidupan di dunia, sesungguhnya kamu, wahai manusia, pasti mati. Kemudian, setelah kamu mati dan dikuburkan, sesungguhnya kamu akan dibangkitkan dari kuburmu pada hari Kiamat untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatanmu di dunia.

2690

Demikianlah kuasa Allah untuk menciptakan manusia melalui tahapan-tahapan yang sangat mengagumkan. Begitu besar nikmat yang Allah karuniakan kepada manusia. Dan di antara nikmat itu adalah bahwa sungguh, Kami telah menciptakan tujuh lapis langit di atas kamu, dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan Kami. Kami akan selalu menjaganya untuk kebaikan manusia dan makhluk hidup lainnya.

2691

Dan di antara bentuk pemeliharaan Kami adalah bahwa Kami turunkan air tawar dalam berbagai bentuk, dari yang cair hingga butiran es, dari langit dengan suatu ukuran bagi makhluk ciptaan Kami; lalu untuk memudahkan pemanfaatannya, Kami jadikan air itu menetap dan tersimpan di bumi, dan pasti Kami berkuasa pula untuk melenyapkannya, namun Kami tidak melakukannya karena rahmat Kami kepada para makhluk.

2692

Kami jadikan air itu tersimpan di bumi, lalu dengan air itu Kami tumbuhkan untukmu kebun-kebun kurma dan anggur serta kebun-kebun yang lain; di sana, yakni dalam kebun-kebun tersebut, kamu memperoleh buah-buahan yang banyak dan sebagian dari buah-buahan itu kamu makan, dan menjadi salah satu jenis makanan yang baik dan menyehatkan.

2693

Dan atas rahmat Kami pula Kami tumbuhkan pohon zaitun yang tumbuh pertama kali dari gunung Sinai dengan berbagai manfaatnya; buah yang menghasilkan minyak dan menjadi bahan pembangkit selera bagi orang-orang yang makan.

2694

Dan di samping air serta kebun-kebun yang tumbuh dengannya, sesungguhnya pada hewan-hewan ternak terdapat suatu pelajaran bagimu. Kami juga memberi minum kamu dari air susu yang penuh nutrisi yang ada dalam perutnya, dan padanya, yakni pada binatang-binatang ternak itu, juga terdapat banyak manfaat untukmu, seperti daging, kulit, bulu, dan tenaganya. Semua itu dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan. Sebagian darinya dapat kamu makan sebagai makanan yang lezat dan bergizi. Dan sebagian darinya dapat kamu tunggangi dengan cara naik di atas punggug-nya. Dan manfaat yang sama juga dapat kamu peroleh dengan naik di atas kapal-kapal. Dengan moda transportasi itu, kamu diangkut atas izin Allah menuju tempat-tempat yang dituju.

2695

Dan di samping air serta kebun-kebun yang tumbuh dengannya, sesungguhnya pada hewan-hewan ternak terdapat suatu pelajaran bagimu. Kami juga memberi minum kamu dari air susu yang penuh nutrisi yang ada dalam perutnya, dan padanya, yakni pada binatang-binatang ternak itu, juga terdapat banyak manfaat untukmu, seperti daging, kulit, bulu, dan tenaganya. Semua itu dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan. Sebagian darinya dapat kamu makan sebagai makanan yang lezat dan bergizi. Dan sebagian darinya dapat kamu tunggangi dengan cara naik di atas punggug-nya. Dan manfaat yang sama juga dapat kamu peroleh dengan naik di atas kapal-kapal. Dengan moda transportasi itu, kamu diangkut atas izin Allah menuju tempat-tempat yang dituju.

2696

Penyebutan kapal pada akhir ayat sebelumnya disambungkan dengan uraian tentang kisah Nabi Nuh. Dan sungguh ada pelajaran pen-ting yang dapat kamu petik dari kisah para nabi. Kami telah mengutus Nabi Nuh kepada kaumnya, lalu dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, karena tidak ada tuhan yang berhak disembah bagimu selain Dia. Maka, mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya, yakni menghindarkan diri dari siksa-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya yang kusampaikan kepadamu?”

2697

Maka tanpa berpikir panjang, berkatalah para pemuka orang kafir dari kaumnya kepada para pengikut mereka sebagai respons atas ajakan Nabi Nuh, “Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu. Dia tidak punya keistimewaan apa pun untuk menjadi utusan Tuhan. Dia hanyalah orang yang ingin menjadi lebih mulia daripada kamu dengan mencitrakan diri agar dapat menjadi pemimpin kamu dengan mengaku sebagai utusan Tuhan. Dan seandainya Allah menghendaki mengutus seorang rasul, tentu Dia mengutus malaikat, bukan manusia seperti Nuh. Belum pernah kami mendengar seruan seperti ini pada masa nenek moyang kami dahulu.”

2698

Para pemuka orang kafir itu melanjutkan, “Dia, yakni Nuh, hanyalah seorang laki-laki yang gila sehingga dia ingin menonjolkan diri, maka tunggulah terhadapnya, yakni bersabarlah kamu, sampai waktu yang ditentukan di mana dia sembuh atau meninggal dunia.”

2699

Setelah sekian kali mendengar pemuka kaumnya yang kafir berkata demikian, dan terbukti bahwa mereka menolak dakwahnya, Dia, yakni Nabi Nuh, berdoa, “Ya Tuhanku, penolong dan pembimbingku, tolonglah aku karena mereka telah sekian kali mendustakan aku.”

2700

Allah memperkenankan doa Nabi Nuh tersebut. Lalu Kami wahyukan kepadanya, “Buatlah kapal untuk menyelamatkan dirimu dan para pengikutmu, yang prosesnya di bawah pengawasan dan petunjuk Kami. Maka apabila perintah dan siksa yang Kami siapkan untuk kaummu yang kafir datang, engkau pun telah menyelesaikan perahu itu, dan tanur yakni dapur telah memancarkan air, maka masukanlah ke dalam kapal itu sepasang-sepasang, yakni jantan dan betina, dari setiap jenis hewan, dan naikkan juga keluargamu, kecuali orang yang lebih dahulu ditetapkan sebagai penerima siksa Kami di antara mereka. Dan janganlah engkau bicarakan dengan-Ku tentang orang-orang yang zalim. Jangan kaumohon agar mereka diselamatkan, karena sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan, dan tidak ada yang dapat mengubah ketetapan-Ku.

2701

Melanjutkan arahan-Nya kepada Nabi Nuh, Allah berfirman, “Dan apabila engkau dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas kapal, maka ucapkanlah, ‘Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari kejahatan dan gangguan orang-orang kafir yang zalim’. Dan berdoalah pula terutama ketika engkau turun dari bahtera itu, “Ya Tuhanku, tempatkanlah aku di mana pun yang Engkau kehendaki pada tempat yang diberkahi, dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat dan pemberi kemuliaan bagi hamba-Mu.”

2702

Melanjutkan arahan-Nya kepada Nabi Nuh, Allah berfirman, “Dan apabila engkau dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas kapal, maka ucapkanlah, ‘Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari kejahatan dan gangguan orang-orang kafir yang zalim’. Dan berdoalah pula terutama ketika engkau turun dari bahtera itu, “Ya Tuhanku, tempatkanlah aku di mana pun yang Engkau kehendaki pada tempat yang diberkahi, dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat dan pemberi kemuliaan bagi hamba-Mu.”

2703

Sungguh, pada kisah Nabi Nuh itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah dan kesempurnaan kekuasaan-Nya; dan sesungguhnya Kami benar-benar menguji hamba-hamba Kami dengan menimpakan siksaan kepada yang ingkar, di antaranya kaum Nabi Nuh yang mendustakan risalahnya.

2704

Azab atas orang-orang yang membangkang terhadap dakwah Nabi Nuh bukanlah suatu kebetulan, melainkan ketetapan dari Allah. Allah berfirman, “Kemudian setelah mereka binasa, Kami ciptakan umat yang lain, yaitu kaum ‘Ad. Lalu Kami utus kepada mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yaitu Nabi Hud. Dia menyeru kaumnya, ‘Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan yang berhak disembah bagimu selain Dia. Maka, mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya, yakni menjauhkan diri dari siksa-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya?’”

2705

Azab atas orang-orang yang membangkang terhadap dakwah Nabi Nuh bukanlah suatu kebetulan, melainkan ketetapan dari Allah. Allah berfirman, “Kemudian setelah mereka binasa, Kami ciptakan umat yang lain, yaitu kaum ‘Ad. Lalu Kami utus kepada mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yaitu Nabi Hud. Dia menyeru kaumnya, ‘Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan yang berhak disembah bagimu selain Dia. Maka, mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya, yakni menjauhkan diri dari siksa-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya?’”

2706

Kaum ‘Ad menolak dakwah Nabi Hud. Dan berkatalah para pemuka orang kafir dari kaumnya, yaitu tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya, dan yang mendustakan pertemuan hari akhirat di mana mereka akan mendapat balasan atas segala amal perbuatan mereka, serta mereka yang telah Kami beri kemewahan dan kesenangan dalam kehidupan di dunia berupa harta yang melimpah, keturunan yang banyak, “Orang ini, yakni Nabi Hud, tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan apa yang kamu makan, dan dia minum apa yang kamu minum. Tidak ada keistimewaan pada dirinya yang memantaskan dia menjadi utusan Tuhan.”

2707

Melanjutkan ucapan tersebut, para pemuka kaum ‘Ad yang kafir itu berkata, “Dan sungguh demi Tuhan kita, jika kamu menaati manusia seperti kamu dalam apa yang ia perintahkan dan ia larang, dan kamu meninggalkan tuhan-tuhan kalian, niscaya kamu pasti akan rugi. Adakah dia menjanjikan kepada kamu bahwa apabila kamu telah mati dan dikubur, kemudian sebagian menjadi tanah dan/ atau tulang belulang, lalu sesungguhnya kamu akan dikeluarkan dari kubur kamu untuk menerima balasan?”

2708

Melanjutkan ucapan tersebut, para pemuka kaum ‘Ad yang kafir itu berkata, “Dan sungguh demi Tuhan kita, jika kamu menaati manusia seperti kamu dalam apa yang ia perintahkan dan ia larang, dan kamu meninggalkan tuhan-tuhan kalian, niscaya kamu pasti akan rugi. Adakah dia menjanjikan kepada kamu bahwa apabila kamu telah mati dan dikubur, kemudian sebagian menjadi tanah dan/ atau tulang belulang, lalu sesungguhnya kamu akan dikeluarkan dari kubur kamu untuk menerima balasan?”

2709

Para pemuka yang kafir itu berkata dengan sinis sambil menggelengkan kepala, “Jauh! Jauh sekali apa yang diancamkan kepada kamu. Hal itu hanya omong kosong belaka. Ancaman itu tidak akan pernah terlaksanan. Kehidupan yang ada tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini. Di sinilah kita menyaksikan sebagian dari kita mati dan sebagiannya lagi dilahirkan untuk hidup, dan sekali-kali kita tidak akan dibangkitkan lagi setelah mati.” Tidak cukup dengan mendurhakai dan menolak dakwah Nabi Hud, para pemuka kafir itu bahkan berbuat lebih jahat lagi dengan berkata, “Dia, Hud, tidak lain hanyalah seorang laki-laki yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, dan sudah semestinya kita tidak akan pernah memercayainya atas segala yang dikatakannya.

2710

Para pemuka yang kafir itu berkata dengan sinis sambil menggelengkan kepala, “Jauh! Jauh sekali apa yang diancamkan kepada kamu. Hal itu hanya omong kosong belaka. Ancaman itu tidak akan pernah terlaksanan. Kehidupan yang ada tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini. Di sinilah kita menyaksikan sebagian dari kita mati dan sebagiannya lagi dilahirkan untuk hidup, dan sekali-kali kita tidak akan dibangkitkan lagi setelah mati.” Tidak cukup dengan mendurhakai dan menolak dakwah Nabi Hud, para pemuka kafir itu bahkan berbuat lebih jahat lagi dengan berkata, “Dia, Hud, tidak lain hanyalah seorang laki-laki yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, dan sudah semestinya kita tidak akan pernah memercayainya atas segala yang dikatakannya.

2711

Para pemuka yang kafir itu berkata dengan sinis sambil menggelengkan kepala, “Jauh! Jauh sekali apa yang diancamkan kepada kamu. Hal itu hanya omong kosong belaka. Ancaman itu tidak akan pernah terlaksanan. Kehidupan yang ada tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini. Di sinilah kita menyaksikan sebagian dari kita mati dan sebagiannya lagi dilahirkan untuk hidup, dan sekali-kali kita tidak akan dibangkitkan lagi setelah mati.” Tidak cukup dengan mendurhakai dan menolak dakwah Nabi Hud, para pemuka kafir itu bahkan berbuat lebih jahat lagi dengan berkata, “Dia, Hud, tidak lain hanyalah seorang laki-laki yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, dan sudah semestinya kita tidak akan pernah memercayainya atas segala yang dikatakannya.

2712

Mendengar pendustaan dan pengingkaran kaumnya yang sungguh terlalu, Dia, yaitu Nabi Hud, berdoa, “Ya Tuhanku, tolonglah aku untuk mengalahkan mereka, karena mereka telah mendustakan aku.”

2713

Allah mengabulkan doa Nabi Hud. Dia berfirman, “Bersabarlah, wahai Nabi Hud. Tidak lama lagi mereka pasti akan menyesal.” Lalu setelah tiba waktunya, mereka benar-benar dimusnahkan oleh suara yang mengguntur. Mereka pantas mendapat azab itu sehingga kedatangan azab itu hak adanya. Dan Kami jadikan mereka seperti sampah yang dibawa banjir akibat kezaliman mereka sendiri. Maka, binasalah bagi orang-orang yang zalim.

2714

Allah mengabulkan doa Nabi Hud. Dia berfirman, “Bersabarlah, wahai Nabi Hud. Tidak lama lagi mereka pasti akan menyesal.” Lalu setelah tiba waktunya, mereka benar-benar dimusnahkan oleh suara yang mengguntur. Mereka pantas mendapat azab itu sehingga kedatangan azab itu hak adanya. Dan Kami jadikan mereka seperti sampah yang dibawa banjir akibat kezaliman mereka sendiri. Maka, binasalah bagi orang-orang yang zalim.

2715

Habis sudah para pendurhaka dari kaum Nabi Hud. Kemudian Kami ciptakan lagi sesudah mereka yang binasa itu umat-umat yang lain, di antaranya kaum Nabi Salih, Lut, dan Syu’aib.

2716

Allah memberi batas waktu bagi kehidupan, kematian, atau kebinasaan umat para nabi tersebut. Tidak ada satu umat pun yang dapat menyegerakan atau mendahuli ajalnya, yaitu batas waktu kematian atau kebinasaan yang telah Allah tetapkan berdasar sunatullah yang berlaku umum, dan tidak dapat pula mereka menangguhkannya.

2717

Kemudian, Kami utus kepada kaum-kaum itu rasul-rasul Kami secara berturut-turut. Setiap kali seorang rasul datang kepada suatu umat untuk mengajak mereka menghamba dan bertauhid kepada Allah, mereka mendustakannya, maka Kami silih gantikan sebagian mereka dengan sebagian yang lain, yakni Kami musnahkan mereka secara silih berganti. Dan Kami jadikan mereka bahan cerita bagi kaum sesudahnya. Maka, kebinasaanlah bagi kaum yang tidak beriman kepada risalah para rasul.

2718

Generasi demi generasi telah dibinasakan akibat kedurhakaan mereka, kemudian setelah itu Kami utus Nabi Musa dan saudaranya, Harun, dengan membawa tanda-tanda kebesaran Kami dan bukti yang nyata berupa argumentasi kebenaran yang tidak terbantahkan. Mereka membawanya kepada Fir’aun dan para pemuka kaum-nya, tetapi tanpa berpikir panjang mereka bersikap angkuh sehingga enggan menyambut ajakan kedua rasul tersebut, dan mereka sejak dahulu memang kaum yang sombong, melecehkan kebenaran, dan memandang rendah orang lain.

2719

Generasi demi generasi telah dibinasakan akibat kedurhakaan mereka, kemudian setelah itu Kami utus Nabi Musa dan saudaranya, Harun, dengan membawa tanda-tanda kebesaran Kami dan bukti yang nyata berupa argumentasi kebenaran yang tidak terbantahkan. Mereka membawanya kepada Fir’aun dan para pemuka kaum-nya, tetapi tanpa berpikir panjang mereka bersikap angkuh sehingga enggan menyambut ajakan kedua rasul tersebut, dan mereka sejak dahulu memang kaum yang sombong, melecehkan kebenaran, dan memandang rendah orang lain.

2720

Maka dengan angkuh mereka berkata, “Apakah pantas kita percaya kepada Allah Yang Maha Esa dengan membenarkan ucapan dua orang manusia seperti kita, padahal kaum mereka, yaitu Bani Israil, adalah orang-orang yang menghambakan diri secara hina kepada kita, orang Mesir? Sungguh tidak pantas!”

2721

Maka mereka mendustakan keduanya, yaitu Nabi Musa dan Harun, sehingga karenanya mereka termasuk orang yang dibinasakan dengan ditenggelamkan di Laut Merah.

2722

Usai menceritakan dakwah Nabi Musa kepada Firaun, Allah lalu menyusulinya dengan paparan tentang dakwah Nabi Musa kepada Bani Israil. Dan sungguh, Kami telah menganugerahkan kepada Musa Kitab Taurat, agar mereka, yakni Bani Israil, mendapat petunjuk ke jalan yang benar dan sungguh-sungguh menjalankannya.

2723

Dan telah Kami jadikan dengan kuasa Kami Isa putra Maryam bersama ibunya sebagai suatu bukti yang nyata bagi kekuasaan dan kebesaran Kami, dan Kami melindungi mereka dari berbagai keadaan yang meresahkan di sebuah dataran tinggi, tempat yang tenang, rindang, dan banyak buah-buahan untuk dimakan, dan di sana juga tersedia mata air yang mengalir untuk diminum.

2724

Usai menguraikan kisah para rasul, Allah lalu berbicara tentang para rasul secara umum. “Wahai para rasul! Makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah kebajikan sesuai dengan syariat, baik amalan wajib maupun sunah. Sungguh, Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan, karena tidak ada satu pun yang tersembunyi dari-Ku.”

2725

Allah melanjutkan firman-Nya kepada para rasul, “Dan sungguh, agama tauhid yaitu Islam, inilah agama kamu, agama yang satu; dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku dengan melaksanakan perintah-Ku dan menjauhi larangan-Ku.”

2726

Kemudian setelah sekian lama mereka, yakni pengikut para rasul, menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa golongan yang berbeda dan saling bermusuhan. Setiap golongan dari mereka bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka sendiri. Demikianlah manusia, suka menonjolkan egonya.

2727

Maka atas perpecahan mereka dan pembangkangan mereka terhadap dakwah dan peringatan kamu, wahai para rasul, biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai waktu yang ditentukan, yaitu saat kemusnahan mereka atau jatuhnya siksa neraka atas mereka.

2728

Di antara kaum yang durhaka itu ada yang diberi kehidupan mewah. Ini menjadikan mereka menduga bahwa Allah menyayangi mereka sehingga mereka tidak akan diazab. Allah menampik dugaan tersebut dengan pertanyaan bernada kecaman, “Apakah mereka mengira bahwa Kami memberikan harta dan anak-anak kepada mereka itu berarti Kami segera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak! Kami tidak melakukan hal itu dengan maksud demikian, tetapi kami biarkan mereka hanyut dalam kesenangan semu supaya mereka makin banyak berbuat dosa, sedang mereka tidak menyadarinya.”

2729

Di antara kaum yang durhaka itu ada yang diberi kehidupan mewah. Ini menjadikan mereka menduga bahwa Allah menyayangi mereka sehingga mereka tidak akan diazab. Allah menampik dugaan tersebut dengan pertanyaan bernada kecaman, “Apakah mereka mengira bahwa Kami memberikan harta dan anak-anak kepada mereka itu berarti Kami segera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak! Kami tidak melakukan hal itu dengan maksud demikian, tetapi kami biarkan mereka hanyut dalam kesenangan semu supaya mereka makin banyak berbuat dosa, sedang mereka tidak menyadarinya.”

2730

Setelah menjelaskan sifat-sifat orang yang lengah dan larut dalam durhaka, Allah lalu menguraikan sifat orang-orang yang menjaga hati untuk taat kepada Allah. Sungguh, orang-orang yang karena takut akan azab Tuhannya, mereka sangat berhati-hati agar tidak melanggar perintah-Nya, dan mereka yang beriman dengan tanda-tanda kekuasaan Tuhannya, baik yang tersurat dalam Al-Qur’an maupun yang terhampar di alam semesta, dan mereka yang tidak mempersekutukan Tuhannya dengan apa pun dan kapan pun, baik syirik kecil seperti ria maupun syirik besar, dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan seperti sedekah, zakat, dan lainnya, dengan hati penuh rasa takut jika pemberian itu tidak diterima oleh Allah karena mereka tahu bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka; mereka itu, yaitu orang-orang dengan sifat-sifatnya demikian, bersegera dalam kebaikan-kebaikan dan bersemangat dalam menjalankan ibadah, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya, yaitu surga, sebagai ganjaran atas amal kebaikannya.

2731

Setelah menjelaskan sifat-sifat orang yang lengah dan larut dalam durhaka, Allah lalu menguraikan sifat orang-orang yang menjaga hati untuk taat kepada Allah. Sungguh, orang-orang yang karena takut akan azab Tuhannya, mereka sangat berhati-hati agar tidak melanggar perintah-Nya, dan mereka yang beriman dengan tanda-tanda kekuasaan Tuhannya, baik yang tersurat dalam Al-Qur’an maupun yang terhampar di alam semesta, dan mereka yang tidak mempersekutukan Tuhannya dengan apa pun dan kapan pun, baik syirik kecil seperti ria maupun syirik besar, dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan seperti sedekah, zakat, dan lainnya, dengan hati penuh rasa takut jika pemberian itu tidak diterima oleh Allah karena mereka tahu bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka; mereka itu, yaitu orang-orang dengan sifat-sifatnya demikian, bersegera dalam kebaikan-kebaikan dan bersemangat dalam menjalankan ibadah, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya, yaitu surga, sebagai ganjaran atas amal kebaikannya.

2732

Setelah menjelaskan sifat-sifat orang yang lengah dan larut dalam durhaka, Allah lalu menguraikan sifat orang-orang yang menjaga hati untuk taat kepada Allah. Sungguh, orang-orang yang karena takut akan azab Tuhannya, mereka sangat berhati-hati agar tidak melanggar perintah-Nya, dan mereka yang beriman dengan tanda-tanda kekuasaan Tuhannya, baik yang tersurat dalam Al-Qur’an maupun yang terhampar di alam semesta, dan mereka yang tidak mempersekutukan Tuhannya dengan apa pun dan kapan pun, baik syirik kecil seperti ria maupun syirik besar, dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan seperti sedekah, zakat, dan lainnya, dengan hati penuh rasa takut jika pemberian itu tidak diterima oleh Allah karena mereka tahu bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka; mereka itu, yaitu orang-orang dengan sifat-sifatnya demikian, bersegera dalam kebaikan-kebaikan dan bersemangat dalam menjalankan ibadah, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya, yaitu surga, sebagai ganjaran atas amal kebaikannya.

2733

Setelah menjelaskan sifat-sifat orang yang lengah dan larut dalam durhaka, Allah lalu menguraikan sifat orang-orang yang menjaga hati untuk taat kepada Allah. Sungguh, orang-orang yang karena takut akan azab Tuhannya, mereka sangat berhati-hati agar tidak melanggar perintah-Nya, dan mereka yang beriman dengan tanda-tanda kekuasaan Tuhannya, baik yang tersurat dalam Al-Qur’an maupun yang terhampar di alam semesta, dan mereka yang tidak mempersekutukan Tuhannya dengan apa pun dan kapan pun, baik syirik kecil seperti ria maupun syirik besar, dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan seperti sedekah, zakat, dan lainnya, dengan hati penuh rasa takut jika pemberian itu tidak diterima oleh Allah karena mereka tahu bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka; mereka itu, yaitu orang-orang dengan sifat-sifatnya demikian, bersegera dalam kebaikan-kebaikan dan bersemangat dalam menjalankan ibadah, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya, yaitu surga, sebagai ganjaran atas amal kebaikannya.

2734

Setelah menjelaskan sifat-sifat orang yang lengah dan larut dalam durhaka, Allah lalu menguraikan sifat orang-orang yang menjaga hati untuk taat kepada Allah. Sungguh, orang-orang yang karena takut akan azab Tuhannya, mereka sangat berhati-hati agar tidak melanggar perintah-Nya, dan mereka yang beriman dengan tanda-tanda kekuasaan Tuhannya, baik yang tersurat dalam Al-Qur’an maupun yang terhampar di alam semesta, dan mereka yang tidak mempersekutukan Tuhannya dengan apa pun dan kapan pun, baik syirik kecil seperti ria maupun syirik besar, dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan seperti sedekah, zakat, dan lainnya, dengan hati penuh rasa takut jika pemberian itu tidak diterima oleh Allah karena mereka tahu bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka; mereka itu, yaitu orang-orang dengan sifat-sifatnya demikian, bersegera dalam kebaikan-kebaikan dan bersemangat dalam menjalankan ibadah, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya, yaitu surga, sebagai ganjaran atas amal kebaikannya.

2735

Para pendurhaka yang disebut pada ayat sebelumnya boleh jadi menganggap bahwa ajaran agama sangat memberatkan. Untuk Menyanggah anggapan ini Allah berfirman, “Dan Kami tidak membebani seseorang dengan amalan-amalan ibadah melainkan menurut kesanggupannya, maka tidak sewajarnya bila seseorang merasa tidak mampu; dan pada Kami ada suatu catatan yang menuturkan dengan sebenarnya apa saja yang dilakukan oleh manusia, dan mereka tidak dizalimi atau dirugikan dengan bertambahnya dosa atau berkurangnya pahala. Allah tidak akan pernah berbuat zalim kepada manusia, tetapi manusialah yang menzalimi diri sendiri (Lihat juga: Surah Yunus/10: 44).

2736

Tetapi meski ajaran Allah demikian jelas dan mudah, orang-orang kafir itu tetap durhaka sehingga hati mereka itu dalam kesesatan terkait hakikat yang Kami sampaikan ini, dan mereka mempunyai kebiasaan melakukan perbuatan-perbuatan lain yang buruk yang terus mereka kerjakan. Mereka melampaui batas dalam melakukannya sehingga mereka pantas menerima siksa.

2737

Mereka terus-menerus larut dalam kedurhakaan, sehingga apabila Kami timpakan siksaan kepada orang-orang yang hidup bermewah-mewah di antara mereka dan para pengikut mereka, seketika itu mereka berteriak-teriak meminta tolong dengan penuh kehinaan.

2738

Menolak permintaan tolong mereka, Allah berfirman, “Janganlah kamu berteriak-teriak meminta tolong pada hari ini! Sungguh, kamu tidak akan mendapat pertolongan dari Kami dan tidak pula dapat menghindari siksa Kami. Sesungguhnya ayat-ayat-Ku, yaitu Al-Qur’an, selalu dibacakan kepada kamu, wahai para pendurhaka, supaya kamu merenungi dan mengimaninya, tetapi kamu selalu berpaling ke belakang dan enggan mendengarkannya; kamu berpaling dengan menyombongkan diri atas kaum mukmin dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya, yaitu Al-Qur’an, pada waktu kamu bercakap-cakap pada malam hari.

2739

Menolak permintaan tolong mereka, Allah berfirman, “Janganlah kamu berteriak-teriak meminta tolong pada hari ini! Sungguh, kamu tidak akan mendapat pertolongan dari Kami dan tidak pula dapat menghindari siksa Kami. Sesungguhnya ayat-ayat-Ku, yaitu Al-Qur’an, selalu dibacakan kepada kamu, wahai para pendurhaka, supaya kamu merenungi dan mengimaninya, tetapi kamu selalu berpaling ke belakang dan enggan mendengarkannya; kamu berpaling dengan menyombongkan diri atas kaum mukmin dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya, yaitu Al-Qur’an, pada waktu kamu bercakap-cakap pada malam hari.

2740

Menolak permintaan tolong mereka, Allah berfirman, “Janganlah kamu berteriak-teriak meminta tolong pada hari ini! Sungguh, kamu tidak akan mendapat pertolongan dari Kami dan tidak pula dapat menghindari siksa Kami. Sesungguhnya ayat-ayat-Ku, yaitu Al-Qur’an, selalu dibacakan kepada kamu, wahai para pendurhaka, supaya kamu merenungi dan mengimaninya, tetapi kamu selalu berpaling ke belakang dan enggan mendengarkannya; kamu berpaling dengan menyombongkan diri atas kaum mukmin dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya, yaitu Al-Qur’an, pada waktu kamu bercakap-cakap pada malam hari.

2741

Maka keberpalingan dan perlakukan para pendurhaka itu kepada ayat-ayat Kami sungguh keterlaluan. Tidakkah mereka menggunakan akalnya sehingga dapat menghayati firman Kami, ataukah mereka mendustakan rasul dengan alasan telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka terdahulu, yaitu risalah kenabian yang tidak dikenal oleh leluhur mereka? Jelas bukan itu alasannya! Risalah Nabi Muhamamd sama dengan risalah nabi-nabi terdahulu (Lihat juga: Surah al-Anbiya / 21: 25). Ataukah mereka ingkar dengan dalih bahwa mereka tidak mengenal Rasul mereka, yaitu Nabi Muhammad, karena itu mereka mengingkarinya? Ini pun bukanlah alasan yang dapat diterima karena mereka mengenal dengan baik Nabi Muhammad, bahkan mereka mengakui integritasnya dengan menggelarinya “al-Amin”. Atau apakah mereka menolak dakwah Nabi Muhamamd dengan berkata, “Orang itu gila”? Sungguh, tuduhan itu tidak masuk akal karena mereka tahu pasti Nabi Muhammad adalah orang yang paling lurus akalnya. Sebenarnya, pangkal penolakan adalah karena dia telah datang membawa kebenaran, yaitu Al-Qur’an, kepada mereka, tetapi kebanyakan mereka membenci kebenaran karena bertentangan dengan hawa nafsu dan syahwat mereka.

2742

Maka keberpalingan dan perlakukan para pendurhaka itu kepada ayat-ayat Kami sungguh keterlaluan. Tidakkah mereka menggunakan akalnya sehingga dapat menghayati firman Kami, ataukah mereka mendustakan rasul dengan alasan telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka terdahulu, yaitu risalah kenabian yang tidak dikenal oleh leluhur mereka? Jelas bukan itu alasannya! Risalah Nabi Muhamamd sama dengan risalah nabi-nabi terdahulu (Lihat juga: Surah al-Anbiya / 21: 25). Ataukah mereka ingkar dengan dalih bahwa mereka tidak mengenal Rasul mereka, yaitu Nabi Muhammad, karena itu mereka mengingkarinya? Ini pun bukanlah alasan yang dapat diterima karena mereka mengenal dengan baik Nabi Muhammad, bahkan mereka mengakui integritasnya dengan menggelarinya “al-Amin”. Atau apakah mereka menolak dakwah Nabi Muhamamd dengan berkata, “Orang itu gila”? Sungguh, tuduhan itu tidak masuk akal karena mereka tahu pasti Nabi Muhammad adalah orang yang paling lurus akalnya. Sebenarnya, pangkal penolakan adalah karena dia telah datang membawa kebenaran, yaitu Al-Qur’an, kepada mereka, tetapi kebanyakan mereka membenci kebenaran karena bertentangan dengan hawa nafsu dan syahwat mereka.

2743

Maka keberpalingan dan perlakukan para pendurhaka itu kepada ayat-ayat Kami sungguh keterlaluan. Tidakkah mereka menggunakan akalnya sehingga dapat menghayati firman Kami, ataukah mereka mendustakan rasul dengan alasan telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka terdahulu, yaitu risalah kenabian yang tidak dikenal oleh leluhur mereka? Jelas bukan itu alasannya! Risalah Nabi Muhamamd sama dengan risalah nabi-nabi terdahulu (Lihat juga: Surah al-Anbiya / 21: 25). Ataukah mereka ingkar dengan dalih bahwa mereka tidak mengenal Rasul mereka, yaitu Nabi Muhammad, karena itu mereka mengingkarinya? Ini pun bukanlah alasan yang dapat diterima karena mereka mengenal dengan baik Nabi Muhammad, bahkan mereka mengakui integritasnya dengan menggelarinya “al-Amin”. Atau apakah mereka menolak dakwah Nabi Muhamamd dengan berkata, “Orang itu gila”? Sungguh, tuduhan itu tidak masuk akal karena mereka tahu pasti Nabi Muhammad adalah orang yang paling lurus akalnya. Sebenarnya, pangkal penolakan adalah karena dia telah datang membawa kebenaran, yaitu Al-Qur’an, kepada mereka, tetapi kebanyakan mereka membenci kebenaran karena bertentangan dengan hawa nafsu dan syahwat mereka.

2744

Ayat sebelumnya mengisyaratkan bahwa kaum kafir ingin hawa nafsu mereka dituruti. Dengan tegas Allah menolak keinginan itu, “Dan seandainya kebenaran itu menuruti keinginan mereka yang penuh kebatilan dan mengabaikan kebenaran, pasti binasalah langit dan bumi dan semua yang ada di dalamnya. Rusaklah keteraturan sistemnya karena kejahatan akan merajalela, penindasan orang yang kuat kepada yang lemah, dan sebagainya. Bahkan, sebenarnya Kami telah memberikan Al-Qur’an yang berisi peringatan, kebanggaan, dan kemuliaan kepada mereka, tetapi mereka berpaling dari peringatan itu.

2745

Allah telah menyebutkan empat alasan penolakan orang kafir terhadap dakwah Nabi beserta sanggahan atas keempatnya. Pada ayat ini Allah lalu menyebut alasan kelima. Atau-kah mereka menolak dakwahmu, wahai Nabi Muhammad, karena engkau meminta imbalan kepada mereka atas dakwahmu, sedangkan engkau yakin bahwa imbalan dari Tuhanmu lebih baik, karena Dia pemberi rezeki yang terbaik? Tidak! Engkau tidak pernah berbuat demikian.

2746

Dan sesungguhnya engkau pasti telah menyeru mereka kepada jalan yang lurus. Orang-orang kafir itu menolak seruan Nabi karena mereka tidak meyakini adanya hari Pembalasan. Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat benar-benar telah menyimpang jauh dari jalan yang lurus menuju jalan kesesatan. Tidak ada jalan menuju kebahagiaan selain jalan Allah. Allah mengazab dan membinasakan mereka akibat bersikap keras kepala. Namun, seandainya mereka Kami kasihani, dan Kami lenyapkan malapetaka yang menimpa mereka, pasti mereka akan terus-menerus terombang-ambing dalam kesesatan mereka. Mereka akan tetap pada kekufuran dan kedurhakaan mereka seperti sediakala.

2747

Dan sesungguhnya engkau pasti telah menyeru mereka kepada jalan yang lurus. Orang-orang kafir itu menolak seruan Nabi karena mereka tidak meyakini adanya hari Pembalasan. Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat benar-benar telah menyimpang jauh dari jalan yang lurus menuju jalan kesesatan. Tidak ada jalan menuju kebahagiaan selain jalan Allah. Allah mengazab dan membinasakan mereka akibat bersikap keras kepala. Namun, seandainya mereka Kami kasihani, dan Kami lenyapkan malapetaka yang menimpa mereka, pasti mereka akan terus-menerus terombang-ambing dalam kesesatan mereka. Mereka akan tetap pada kekufuran dan kedurhakaan mereka seperti sediakala.

2748

Dan sesungguhnya engkau pasti telah menyeru mereka kepada jalan yang lurus. Orang-orang kafir itu menolak seruan Nabi karena mereka tidak meyakini adanya hari Pembalasan. Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat benar-benar telah menyimpang jauh dari jalan yang lurus menuju jalan kesesatan. Tidak ada jalan menuju kebahagiaan selain jalan Allah. Allah mengazab dan membinasakan mereka akibat bersikap keras kepala. Namun, seandainya mereka Kami kasihani, dan Kami lenyapkan malapetaka yang menimpa mereka, pasti mereka akan terus-menerus terombang-ambing dalam kesesatan mereka. Mereka akan tetap pada kekufuran dan kedurhakaan mereka seperti sediakala.

2749

Dan sungguh Kami telah menimpakan siksaan semenjana kepada mereka, seperti penyakit, kelaparan, dan lainnya, tetapi mereka tetap tidak mau tunduk kepada Tuhannya yang telah berbuat baik kepada mereka; dan tidak juga mereka mau merendahkan diri untuk bertobat dari kedurhakaan mereka. Sehingga apabila Kami bukakan untuk mereka pintu azab yang sangat keras, saat itulah mereka bingung, takut, dan seketika itu juga mereka menjadi putus asa karena tidak menemukan jalan untuk melarikan diri.

2750

Dan sungguh Kami telah menimpakan siksaan semenjana kepada mereka, seperti penyakit, kelaparan, dan lainnya, tetapi mereka tetap tidak mau tunduk kepada Tuhannya yang telah berbuat baik kepada mereka; dan tidak juga mereka mau merendahkan diri untuk bertobat dari kedurhakaan mereka. Sehingga apabila Kami bukakan untuk mereka pintu azab yang sangat keras, saat itulah mereka bingung, takut, dan seketika itu juga mereka menjadi putus asa karena tidak menemukan jalan untuk melarikan diri.

2751

Melanjutkan penyebutan anugerah-anugerah pada ayat-ayat sebelumnya, Allah menyatakan sebagai berikut, Wahai manusia, bagaimana kamu mengingkari dan mendurhakai Allah, sedang Dia-lah yang telah menciptakan bagimu pendengaran agar kamu mendengar kebenaran, penglihatan agar kamu mengamati tanda-tanda kebesaran Allah, dan hati nurani agar kamu dapat berpikir lalu beriman dan bersyukur kepada Allah, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur. Dan Dia-lah juga yang menciptakan dan mengembangbiakkan kamu di bumi ini dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan di akhirat nanti untuk menerima balasan.

2752

Melanjutkan penyebutan anugerah-anugerah pada ayat-ayat sebelumnya, Allah menyatakan sebagai berikut, Wahai manusia, bagaimana kamu mengingkari dan mendurhakai Allah, sedang Dia-lah yang telah menciptakan bagimu pendengaran agar kamu mendengar kebenaran, penglihatan agar kamu mengamati tanda-tanda kebesaran Allah, dan hati nurani agar kamu dapat berpikir lalu beriman dan bersyukur kepada Allah, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur. Dan Dia-lah juga yang menciptakan dan mengembangbiakkan kamu di bumi ini dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan di akhirat nanti untuk menerima balasan.

2753

Tidak hanya kuasa untuk menciptakan dan mengembangbiakkan makhluk hidup, Allah kuasa pula untuk menghidupkan dan mematikan mereka. Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan makhluk hidup, termasuk manusia, dan Dialah juga yang mengatur pergantian malam dan siang serta perbedaan keduanya. Tidakkah kamu mengerti dan memahami ciptaan Allah serta memikirkan kekuasaan-Nya?

2754

Orang-orang kafir enggan memikirkan fenomena alam sebagai bukti kekuasaan Allah, bahkan mereka mengikuti jejak para pendurhaka terdahulu. Mereka mengingkari hari Kebangkitan dan mengucapkan perkataan yang serupa dengan apa yang diucapkan oleh orang-orang terdahulu seperti kaum Nabi Nuh, kaum ‘Ad, dan kaum-kaum sesudahnya. Mereka berkata untuk menolak adanya hari Kebangkitan, “Apakah betul, apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, kami benar-benar akan dibangkitkan kembali? Tidak! Itu tidak mungkin. Sungguh, yang demikian ini, yaitu ancaman dan siksa pada hari Kebangkitan, sudah dijanjikan kepada kami dan kepada nenek moyang kami dahulu oleh orang-orang yang mengaku rasul. Ini hanyalah mitos dan dongeng orang-orang terdahulu belaka!”

2755

Orang-orang kafir enggan memikirkan fenomena alam sebagai bukti kekuasaan Allah, bahkan mereka mengikuti jejak para pendurhaka terdahulu. Mereka mengingkari hari Kebangkitan dan mengucapkan perkataan yang serupa dengan apa yang diucapkan oleh orang-orang terdahulu seperti kaum Nabi Nuh, kaum ‘Ad, dan kaum-kaum sesudahnya. Mereka berkata untuk menolak adanya hari Kebangkitan, “Apakah betul, apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, kami benar-benar akan dibangkitkan kembali? Tidak! Itu tidak mungkin. Sungguh, yang demikian ini, yaitu ancaman dan siksa pada hari Kebangkitan, sudah dijanjikan kepada kami dan kepada nenek moyang kami dahulu oleh orang-orang yang mengaku rasul. Ini hanyalah mitos dan dongeng orang-orang terdahulu belaka!”

2756

Orang-orang kafir enggan memikirkan fenomena alam sebagai bukti kekuasaan Allah, bahkan mereka mengikuti jejak para pendurhaka terdahulu. Mereka mengingkari hari Kebangkitan dan mengucapkan perkataan yang serupa dengan apa yang diucapkan oleh orang-orang terdahulu seperti kaum Nabi Nuh, kaum ‘Ad, dan kaum-kaum sesudahnya. Mereka berkata untuk menolak adanya hari Kebangkitan, “Apakah betul, apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, kami benar-benar akan dibangkitkan kembali? Tidak! Itu tidak mungkin. Sungguh, yang demikian ini, yaitu ancaman dan siksa pada hari Kebangkitan, sudah dijanjikan kepada kami dan kepada nenek moyang kami dahulu oleh orang-orang yang mengaku rasul. Ini hanyalah mitos dan dongeng orang-orang terdahulu belaka!”

2757

Wahai Nabi Muhammad! Katakanlah kepada orang-orang yang keras kepala dan mengingkari hari Kiamat, “Milik siapakah bumi dan semua yang ada di dalamnya, jika kamu mengetahui?” Pasti mereka akan menjawab dengan spontan, “Milik Allah.” Katakanlah, “Jika demikian, maka apakah kamu tidak ingat dan sadar bahwa Tuhan yang memiliki sifat dan kekuasaan demikian pasti mudah bagi-Nya untuk membangkitkan manusia setelah mati?”

2758

Wahai Nabi Muhammad! Katakanlah kepada orang-orang yang keras kepala dan mengingkari hari Kiamat, “Milik siapakah bumi dan semua yang ada di dalamnya, jika kamu mengetahui?” Pasti mereka akan menjawab dengan spontan, “Milik Allah.” Katakanlah, “Jika demikian, maka apakah kamu tidak ingat dan sadar bahwa Tuhan yang memiliki sifat dan kekuasaan demikian pasti mudah bagi-Nya untuk membangkitkan manusia setelah mati?”

2759

Katakanlah, “Siapakah Tuhan yang memiliki langit yang tujuh dan yang memiliki ‘Arsy yang agung?” Mereka pasti juga akan menjawab, “Milik Allah.” Katakanlah, “Jika kamu mengakui hal itu, maka mengapa kamu tidak bertakwa dan berusaha menghindari siksa-Nya dengan menaati ajaran-Nya?”

2760

Katakanlah, “Siapakah Tuhan yang memiliki langit yang tujuh dan yang memiliki ‘Arsy yang agung?” Mereka pasti juga akan menjawab, “Milik Allah.” Katakanlah, “Jika kamu mengakui hal itu, maka mengapa kamu tidak bertakwa dan berusaha menghindari siksa-Nya dengan menaati ajaran-Nya?”

2761

Wahai Nabi Muhammad! Pengingkaran orang-orang kafir itu sama sekali tidak berdasar, maka katakanlah kepada mereka, “Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan segala sesuatu. Dia melindungi, memelihara, dan memenangkan siapa yang dikehendaki-Nya, dan tidak ada yang dapat dilindungi dari azab-Nya apabila Allah sudah menetapkan siksa baginya? Jawablah pertanyaan itu jika kamu mengetahui?” Mereka pasti akan menjawab, “Milik Allah.” Maka, jelas sudah apa yang sebenarnya ada di benak mereka. Katakanlah lagi, “Bila demikian maka bagaimana kamu sampai tertipu oleh hawa nafsu dan bujukan setan untuk mendurhakai-Nya dan meyakini hari Kebangkitan tidak akan terjadi?”

2762

Wahai Nabi Muhammad! Pengingkaran orang-orang kafir itu sama sekali tidak berdasar, maka katakanlah kepada mereka, “Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan segala sesuatu. Dia melindungi, memelihara, dan memenangkan siapa yang dikehendaki-Nya, dan tidak ada yang dapat dilindungi dari azab-Nya apabila Allah sudah menetapkan siksa baginya? Jawablah pertanyaan itu jika kamu mengetahui?” Mereka pasti akan menjawab, “Milik Allah.” Maka, jelas sudah apa yang sebenarnya ada di benak mereka. Katakanlah lagi, “Bila demikian maka bagaimana kamu sampai tertipu oleh hawa nafsu dan bujukan setan untuk mendurhakai-Nya dan meyakini hari Kebangkitan tidak akan terjadi?”

2763

Padahal, Kami melalui para rasul yang Kami utus telah membawa kebenaran yang mutlak, sempurna, dan tidak mengandung keraguan apalagi kebatilan, kepada mereka, yaitu orang-orang kafir itu, tetapi mereka benar-benar pendusta.

2764

Salah satu kedustaan kaum kafir terhadap Allah adalah menuduh Allah memiliki sekutu dan anak; suatu tuduhan yang Allah bantah melalui ayat ini. Allah tidak mempunyai anak, dan tidak ada tuhan pencipta dan penguasa alam raya yang lain bersama-Nya. Sekiranya tuhan lebih dari satu, maka masing-masing tuhan itu pasti akan membawa apa, yakni makhluk, yang diciptakannya untuk diaturnya sendiri, dan sebagian dari tuhan-tuhan yang kuat akan mengalahkan sebagian tuhan yang lain yang lebih lemah. Dia berbuat demikian untuk memperluas kekuasaan-Nya, seperti halnya yang terjadi pada para penguasa di dunia. Mahasuci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu. Sifat-sifat yang kaum kafir lekatkan kepada Allah bertentangan dengan kebenaran.

2765

Dialah Tuhan yang mengetahui semua yang gaib dari pandangan manusia dan semua yang tampak. Mahatinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan seperti kepercayaan kaum musyrik tersebut.

2766

Kezaliman kaum musyrik dengan menolak kebenaran itu meng-undang datangnya siksa Allah. Allah lalu mengajari Nabi doa berikut. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Ya Tuhanku, seandainya Engkau hendak memperlihatkan kepadaku sebelum kematianku azab yang diancamkan kepada mereka, Ya Tuhanku, maka janganlah Engkau jadikan aku termasuk dalam golongan orang-orang zalim, dan jauhkanlah aku dari mereka.”

2767

Kezaliman kaum musyrik dengan menolak kebenaran itu meng-undang datangnya siksa Allah. Allah lalu mengajari Nabi doa berikut. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Ya Tuhanku, seandainya Engkau hendak memperlihatkan kepadaku sebelum kematianku azab yang diancamkan kepada mereka, Ya Tuhanku, maka janganlah Engkau jadikan aku termasuk dalam golongan orang-orang zalim, dan jauhkanlah aku dari mereka.”

2768

Allah mengajari Nabi doa tersebut bukan karena Allah tidak kuasa menjatuhkan siksa saat Nabi masih hidup, namun Dia hanya menundanya sebagaimana ditegaskan dalam ayat ini. Dan sungguh, Kami benar-benar kuasa untuk memperlihatkan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, apa yang Kami ancamkan kepada mereka. Karena itu, janganlah engkau berduka atas pendustaan mereka kepadamu.

2769

Allah dalam ayat ini mengajari Nabi cara menghadapi pendustaan kaum musyrik. Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan cara yang lebih baik, antara lain dengan tetap berbuat baik kepada mereka semampumu, memaafkan kesalahan mereka yang berkaitan dengan hak pribadimu, atau tidak menanggapi ejekan dan cemoohan mereka. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan kepada Allah.

2770

Dan katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan, dan aku berlindung pula kepada Engkau ya Tuhanku, agar mereka tidak mendekati aku dalam segala aktivitasku.”

2771

Dan katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan, dan aku berlindung pula kepada Engkau ya Tuhanku, agar mereka tidak mendekati aku dalam segala aktivitasku.”

2772

Orang-orang kafir itu akan terus membangkang, hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka untuk mengakhiri kehi-dupannya di dunia dan menghentikan kenikmatan yang dirasakannya, hingga pada akhirnya ia melihat siksa yang akan diterimanya, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku ke dunia agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak! Allah tidak akan memenuhi permohonan mereka karena Allah tahu bahwa mereka tidak akan menepati janji. Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan serta di belakang mereka ada barzakh, yaitu dinding pemisah antara kehidupan dunia dan akhirat, yang menghalangi mereka kembali ke dunia sampai pada hari mereka dibangkitkan.

2773

Orang-orang kafir itu akan terus membangkang, hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka untuk mengakhiri kehi-dupannya di dunia dan menghentikan kenikmatan yang dirasakannya, hingga pada akhirnya ia melihat siksa yang akan diterimanya, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku ke dunia agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak! Allah tidak akan memenuhi permohonan mereka karena Allah tahu bahwa mereka tidak akan menepati janji. Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan serta di belakang mereka ada barzakh, yaitu dinding pemisah antara kehidupan dunia dan akhirat, yang menghalangi mereka kembali ke dunia sampai pada hari mereka dibangkitkan

2774

Usai menjelaskan alam barzakh hingga hari Kebangkitan, Allah lalu memberi uraian tentang peristiwa hari Kebangkitan itu. Apabila sangkakala ditiup dengan tiupan pertama maka semua yang bernyawa segera mati, dan dalam tiupan kedua semua dibangkitkan, maka setiap orang akan menghadap Tuhan secara sendiri-sendiri (Lihat juga: Surah Maryam/19: 95); tidak ada lagi pertalian keluarga di antara mereka pada hari itu, dan tidak pula mereka saling bertanya. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing dan diliputi ketakutan yang begitu mencekam.

2775

Di hadapan Allah setiap individu akan diperiksa dan ditimbang amalnya, maka barangsiapa berat timbangan kebaikan-nya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan sebaliknya, barang siapa ringan timbangankebaikan-nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri karena gagal meraih keberuntungan dan membuat mereka kekal di dalam neraka Jahanam. Wajah mereka, demikian juga anggota tubuh yang lain, dibakar api neraka, dan mereka di neraka dalam keadaan muram dengan bibir yang cacat sehingga kondisi mereka amat miris.

2776

Di hadapan Allah setiap individu akan diperiksa dan ditimbang amalnya, maka barangsiapa berat timbangan kebaikan-nya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan sebaliknya, barang siapa ringan timbangankebaikan-nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri karena gagal meraih keberuntungan dan membuat mereka kekal di dalam neraka Jahanam. Wajah mereka, demikian juga anggota tubuh yang lain, dibakar api neraka, dan mereka di neraka dalam keadaan muram dengan bibir yang cacat sehingga kondisi mereka amat miris.

2777

Di hadapan Allah setiap individu akan diperiksa dan ditimbang amalnya, maka barangsiapa berat timbangan kebaikan-nya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan sebaliknya, barang siapa ringan timbangankebaikan-nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri karena gagal meraih keberuntungan dan membuat mereka kekal di dalam neraka Jahanam. Wajah mereka, demikian juga anggota tubuh yang lain, dibakar api neraka, dan mereka di neraka dalam keadaan muram dengan bibir yang cacat sehingga kondisi mereka amat miris.

2778

Seiring dengan siksa lahiriah itu, mereka juga mendapat kecaman dari Allah yang membuat batin mereka merana. Kepada mereka dikatakan, “Bukankah ayat-ayat-Ku telah dibacakan kepadamu, tetapi kamu selalu mendustakannya?”

2779

Menjawab pertanyaan itu, mereka berkata dengan penuh penyesalan, “Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami. Hawa nafsu telah menjerumuskan kami ke dalam kedurhakaan sehingga membuat kami menderita, dan kami di dunia dulu adalah orang-orang yang sesat.” Dengan pengakuan dan penyesalan itu mereka berharap ampunan dan keringanan siksa. Mereka pun memohon, “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami darinya, yaitu dari siksa neraka dan kesengsaraan ini, kembalikanlah kami ke dunia. Jika Engkau memperkenankan permohonan kami ini lalu setelah itu kami masih juga kembali kepada kekafiran dan kedurhakaan, maka sungguh kami adalah orang-orang yang zalim.”

2780

Menjawab pertanyaan itu, mereka berkata dengan penuh penyesalan, “Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami. Hawa nafsu telah menjerumuskan kami ke dalam kedurhakaan sehingga membuat kami menderita, dan kami di dunia dulu adalah orang-orang yang sesat.” Dengan pengakuan dan penyesalan itu mereka berharap ampunan dan keringanan siksa. Mereka pun memohon, “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami darinya, yaitu dari siksa neraka dan kesengsaraan ini, kembalikanlah kami ke dunia. Jika Engkau memperkenankan permohonan kami ini lalu setelah itu kami masih juga kembali kepada kekafiran dan kedurhakaan, maka sungguh kami adalah orang-orang yang zalim.”

2781

Mendengar permohonan para pendurhaka, Dia berfirman, “Tinggallah dengan hina di dalamnya, yakni neraka, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku karena tidak ada lagi kesempatan untuk tawar-menawar. Kalian, wahai para pendurhaka, tidak pula akan memperoleh kehormatan untuk berdialog dengan-Ku.” Mengingatkan kembali salah satu kedurhakaan mereka, Allah berfirman, “Sesungguhnya ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdoa, ‘Ya Tuhan kami, kami telah ber-iman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat, Engkau adalah pemberi rahmat yang terbaik.’

2782

Mendengar permohonan para pendurhaka, Dia berfirman, “Tinggallah dengan hina di dalamnya, yakni neraka, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku karena tidak ada lagi kesempatan untuk tawar-menawar. Kalian, wahai para pendurhaka, tidak pula akan memperoleh kehormatan untuk berdialog dengan-Ku.” Mengingatkan kembali salah satu kedurhakaan mereka, Allah berfirman, “Sesungguhnya ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdoa, ‘Ya Tuhan kami, kami telah ber-iman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat, Engkau adalah pemberi rahmat yang terbaik.’

2783

Kamu, wahai para pendurhaka, mendengar orang-orang mukmin tulus berdoa demikian, lalu kamu jadikan mereka buah ejekan. Begitu sibuk kamu mengejek mereka sehingga kamu lupa mengingat Aku, dan kamu pun selalu menghina dan menertawakan mereka.”

2784

Untuk membangkitkan penyesalan yang lebih dalam di hati para pendurhaka itu, Allah berfirman, “Sesungguhnya pada hari ini Aku memberi balasan yang sempurna dan menyenangkan kepada mereka, yakni kaum mukmin yang kamu ejek itu, karena kesabaran mereka dalam melaksanakan ajaran-Ku dan menghadapi gangguan kamu; sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan sejati, yaitu derajat yang tinggi di surga.”

2785

Melanjutkan pertanyaan bernada kecaman yang Allah tujukan kepada para pendurhaka, Allah berfirman, “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?” Mereka menjawab, “Kami tinggal di bumi hanya sehari atau setengah hari, Kami tidak tahu persis.” Allah melanjutkan, “Maka tanyakanlah kepada mereka, yaitu para malaikat, yang menghitung dan mencatat umur manusia, atau tanyakan kepada manusia yang memahami perhitungan untuk membuktikan kebenaran Kami.” Dia berfirman, “Kamu tidak tinggal di bumi melainkan hanya sebentar saja, jika kamu benar-benar mengetahui.”

2786

Melanjutkan pertanyaan bernada kecaman yang Allah tujukan kepada para pendurhaka, Allah berfirman, “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?” Mereka menjawab, “Kami tinggal di bumi hanya sehari atau setengah hari, Kami tidak tahu persis.” Allah melanjutkan, “Maka tanyakanlah kepada mereka, yaitu para malaikat, yang menghitung dan mencatat umur manusia, atau tanyakan kepada manusia yang memahami perhitungan untuk membuktikan kebenaran Kami.” Dia berfirman, “Kamu tidak tinggal di bumi melainkan hanya sebentar saja, jika kamu benar-benar mengetahui.”

2787

Melanjutkan pertanyaan bernada kecaman yang Allah tujukan kepada para pendurhaka, Allah berfirman, “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?” Mereka menjawab, “Kami tinggal di bumi hanya sehari atau setengah hari, Kami tidak tahu persis.” Allah melanjutkan, “Maka tanyakanlah kepada mereka, yaitu para malaikat, yang menghitung dan mencatat umur manusia, atau tanyakan kepada manusia yang memahami perhitungan untuk membuktikan kebenaran Kami.” Dia berfirman, “Kamu tidak tinggal di bumi melainkan hanya sebentar saja, jika kamu benar-benar mengetahui.”

2788

Mengingatkan para pendurhaka terkait kelengahan mereka, Allah berfirman, “Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main, yakni tanpa tujuan yang jelas; dan apakah kamu juga mengira bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kamu? Adalah keliru bila kamu mengira demikan.” Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia, Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang mulia.

2789

Mengingatkan para pendurhaka terkait kelengahan mereka, Allah berfirman, “Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main, yakni tanpa tujuan yang jelas; dan apakah kamu juga mengira bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kamu? Adalah keliru bila kamu mengira demikan.” Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia, Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang mulia.

2790

Dan barang siapa menyembah tuhan yang lain selain Allah, padahal tidak ada suatu bukti pun baginya tentang kebenaran penyembahan itu, maka perhitungannya, yaitu balasannya, hanya pada Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak akan beruntung. Melalui ayat ini Allah secara tersirat mengingatkan bahwa orang yang menyembah-Nya dengan tulus ikhlas akan memperoleh keberuntungan.

2791

Dan katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Ya Tuhanku, berilah ampunan kepadaku dan umatku, dan berilah rahmat kepada kami semua. Engkau adalah Maha Pengampun dan Engkaulah pemberi rahmat yang terbaik.”

2792

Surah ini dibuka dengan penegasan bahwa ketentuan hukum Allah wajib dilaksanakan. Inilah suatu surah yang Kami turunkan dan Kami wajibkan bagi kamu untuk menjalankan hukum-hukum di dalam-nya, dan Kami turunkan di dalamnya tanda-tanda yang jelas tentang kekuasaan dan keesaan Kami agar kamu selalu ingat dan mengambil pelajaran darinya.

2793

Surah ini mengandung ketentuan hukum yang pasti, salah satunya hukum perzinaan. Kepada pezina perempuan yang belum pernah menikah dan demikian pula pezina laki-laki yang belum pernah menikah, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali jika perziaan keduanya terbukti sesuai dengan syarat-syaratnya, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama dan hokum Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Salah satu konsekuensi iman adalah melaksanakan hukum Allah. Dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman, sedikitnya tiga atau empat orang, agar hukuman itu menjadi pelajaran bagi pihak-pihak yang melihat dan mendengarnya.

2794

Usai menjelaskan hukuman atas pezina, ayat ini mengingatkan keharusan menghindari pezina, khususnya untuk dijadikan pasangan hidup. Pezina laki-laki tidak boleh menikah kecuali dengan pezina perempuan atau dengan perempuan musyrik; dan demikian juga sebaliknya, pezina perempuan tidak boleh menikah kecuali dengan pezina laki-laki atau dengan laki-laki musyrik; dan yang demikian itu, yaitu menikah dengan pezina, diharamkan bagi orang-orang mukmin.

2795

Usai menjelaskan hukuman bagi pezina dan hukum menikahinya, Allah lalu menguraikan sanksi hukum terhadap orang yang menuduh orang lain berbuat zina. Dan orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan yang baik telah berbuat zina, dan mereka tidak dapat mendatangkan empat orang saksi yang menjadi saksi atas kebenaran tuduhannya di hadapan pengadilan, maka deralah mereka, wahai kaum mukmin melalui penguasa kamu, sebanyak delapan puluh kali. Hukuman ini berlaku jika penuduh adalah orang merdeka. Jika ia adalah seorang hamba sahaya maka deralah ia empat puluh kali (Lihat juga: an-Nisa’ / 4: 25). Dan janganlah kamu terima kesaksian mereka untuk selama-lamanya. Mereka itulah orang-orang yang fasik. Ketentuan ini berlaku atas semua orang yang berbuat demikian, kecuali mereka yang bertobat, menyesali perbuatannya, dan bertekad tidak akan mengulanginya setelah itu, yaitu setelah menerima hukuman itu, dan mereka membuktikan tobat mereka dengan memperbaiki diri dan beramal saleh. Jika mereka melakukannya maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

2796

Usai menjelaskan hukuman bagi pezina dan hukum menikahinya, Allah lalu menguraikan sanksi hukum terhadap orang yang menuduh orang lain berbuat zina. Dan orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan yang baik telah berbuat zina, dan mereka tidak dapat mendatangkan empat orang saksi yang menjadi saksi atas kebenaran tuduhannya di hadapan pengadilan, maka deralah mereka, wahai kaum mukmin melalui penguasa kamu, sebanyak delapan puluh kali. Hukuman ini berlaku jika penuduh adalah orang merdeka. Jika ia adalah seorang hamba sahaya maka deralah ia empat puluh kali (Lihat juga: an-Nisa’ / 4: 25). Dan janganlah kamu terima kesaksian mereka untuk selama-lamanya. Mereka itulah orang-orang yang fasik. Ketentuan ini berlaku atas semua orang yang berbuat demikian, kecuali mereka yang bertobat, menyesali perbuatannya, dan bertekad tidak akan mengulanginya setelah itu, yaitu setelah menerima hukuman itu, dan mereka membuktikan tobat mereka dengan memperbaiki diri dan beramal saleh. Jika mereka melakukannya maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

2797

Setelah menjelaskan ketentuan hukum terhadap penuduh zina secara umum, Allah lalu menguraikan hukum apabila seorang suami menuduh istrinya berzina. Dan orang-orang yang menuduh istrinya berzina, padahal mereka tidak mempunyai saksi-saksi yang menguatkan tuduhan itu selain diri mereka sendiri, maka kesaksian masing-masing orang itu, yaitu suami, ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, bahwa sesungguhnya dia termasuk orang yang berkata benar. Dan sumpah yang kelima adalah bahwa laknat Allah akan menimpanya jika dia termasuk orang yang berdusta dalam tuduhan yang dialamatkan kepada istrinya.

2798

Setelah menjelaskan ketentuan hukum terhadap penuduh zina secara umum, Allah lalu menguraikan hukum apabila seorang suami menuduh istrinya berzina. Dan orang-orang yang menuduh istrinya berzina, padahal mereka tidak mempunyai saksi-saksi yang menguatkan tuduhan itu selain diri mereka sendiri, maka kesaksian masing-masing orang itu, yaitu suami, ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, bahwa sesungguhnya dia termasuk orang yang berkata benar. Dan sumpah yang kelima adalah bahwa laknat Allah akan menimpanya jika dia termasuk orang yang berdusta dalam tuduhan yang dialamatkan kepada istrinya.

2799

Usai menjelaskan langkah yang harus ditempuh oleh suami jika menuduh istrinya berzina, Allah lalu memberi kesempatan bagi istri untuk menunjukkan kesuciannya dan kedustaan tuduhan sang suami. Bila istri tidak membantah tuduhan suami maka ia dianggap bersalah dan berhak dijatuhi hukuman zina. Dan istri itu terhindar dari hukuman zina apabila dia bersumpah empat kali atas nama Allah dalam sumpahnya bahwa dia, yaitu suaminya, benar-benar termasuk orang-orang yang berdusta dalam tuduhannya, dan sumpah yang kelima bahwa kemurkaan Allah akan menimpanya, yaitu istri, jika dia, yaitu suami, itu termasuk orang yang berkata benar. Dan seandainya bukan karena karunia Allah yang menurunkan Al-Qur’an dan rahmat-Nya dalam menerima tobat hamba-Nya dan menetapkan hukum yang bijaksana kepadamu, niscaya kamu akan menemui kesulitan. Dan sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat, Mahabijaksana.

2800

Usai menjelaskan langkah yang harus ditempuh oleh suami jika menuduh istrinya berzina, Allah lalu memberi kesempatan bagi istri untuk menunjukkan kesuciannya dan kedustaan tuduhan sang suami. Bila istri tidak membantah tuduhan suami maka ia dianggap bersalah dan berhak dijatuhi hukuman zina. Dan istri itu terhindar dari hukuman zina apabila dia bersumpah empat kali atas nama Allah dalam sumpahnya bahwa dia, yaitu suaminya, benar-benar termasuk orang-orang yang berdusta dalam tuduhannya, dan sumpah yang kelima bahwa kemurkaan Allah akan menimpanya, yaitu istri, jika dia, yaitu suami, itu termasuk orang yang berkata benar. Dan seandainya bukan karena karunia Allah yang menurunkan Al-Qur’an dan rahmat-Nya dalam menerima tobat hamba-Nya dan menetapkan hukum yang bijaksana kepadamu, niscaya kamu akan menemui kesulitan. Dan sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat, Mahabijaksana.

2801

Usai menjelaskan langkah yang harus ditempuh oleh suami jika menuduh istrinya berzina, Allah lalu memberi kesempatan bagi istri untuk menunjukkan kesuciannya dan kedustaan tuduhan sang suami. Bila istri tidak membantah tuduhan suami maka ia dianggap bersalah dan berhak dijatuhi hukuman zina. Dan istri itu terhindar dari hukuman zina apabila dia bersumpah empat kali atas nama Allah dalam sumpahnya bahwa dia, yaitu suaminya, benar-benar termasuk orang-orang yang berdusta dalam tuduhannya, dan sumpah yang kelima bahwa kemurkaan Allah akan menimpanya, yaitu istri, jika dia, yaitu suami, itu termasuk orang yang berkata benar. Dan seandainya bukan karena karunia Allah yang menurunkan Al-Qur’an dan rahmat-Nya dalam menerima tobat hamba-Nya dan menetapkan hukum yang bijaksana kepadamu, niscaya kamu akan menemui kesulitan. Dan sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat, Mahabijaksana.

2802

Beralih dari penjelasan hukum li’an, Allah lalu mengisahkan salah satu kasus yang menimpa keluarga Nabi, yang lazim disebut hadis al-ifk(berita bohong). Ayat ini mengecam mereka yang tanpa bukti menuduh ‘Aisyah berbuat zina dengan Safwan bin Mu’attal. Sesungguhnya orang-orang yang membawa dan dengan sengaja menyebarluaskan berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu mengira berita bohong itu buruk bagi kamu, bahkan itu baik bagi kamu karena kamu dapat membedakan siapa yang munafik dan siapa mukmin sejati. Setiap orang dari mereka yang menyebarkan berita bohong tersebut akan mendapat balasan sesuai kadar dari dosa yang diperbuatnya. Dan barang siapa di antara mereka yang mengambil bagian terbesar dari dosa yang diperbuatnya, yakni orang yang menjadi sumber utama berita bohong itu, dia mendapat azab yang besar di akhirat nanti.

2803

Ketika isu itu merebak, sebagian kaum muslim tidak percaya berita tersebut dan meyakini kesucian ‘Aisyah. Sebagian yang lain terdiam, tidak membenarkan dan tidak pula membantahnya. Di satu sisi ayat ini mengecam mereka yang diam seakan membenarkan isu itu, dan di sisi lain menganjurkan mereka bersikap proaktif dan mengambil langkah positif. Mengapa orang-orang mukmin dan mukminat ketika mendengar berita bohong itu tidak berbaik sangka terhadap saudara-saudara mereka yang dicemarkan namanya, padahal orang itu adalah bagian dari diri mereka sendiri, yakni sesama muslim; dan mengapa juga saat kamu mendengar berita bohong itu kamu tidak berkata, “Ini adalah berita bohong yang nyata.”

2804

Setelah mengecam umat Islam yang pasif atas berita bohong itu, Allah lalu beralih berbicara tentang penyebar berita bohong itu. Diskursus pada ayat ini tidak diarahkan secara langsung kepada mereka untuk mengisyaratkan betapa besarnya kemurkaan Allah. Mengapa mereka yang menuduh itu tidak datang membawa empat saksi yang bersaksi atas kebenaran tuduhan mereka? Oleh karena mereka tidak membawa saksi-saksi maka mereka itu dalam pandangan Allah, yaitu dalam ketetapan hukum-Nya, khususnya dalam kasus ini, adalah orang-orang yang berdusta.

2805

Dan seandainya bukan karena karunia Allah sehingga Dia tidak menyegerakan siksa-Nya, dan seandainya pula tidak ada rahmat-Nya yang berlimpah kepadamu di dunia dengan menerima tobat kamu, dan di akhirat dengan mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya, niscaya kamu ditimpa azab yang besar disebabkan oleh pembicaraan kamu tentang hal bohong itu.

2806

Kelompok ayat ini menggambarkan situasi ketika kabar bohong itu tersebar. Ingatlah ketika kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu sendiri, bukan dengan isyarat, apa yang tidak kamu ketahui sedikit pun duduk persoalannya, dan kamu menganggapnya sesuatu yang remeh dan tidak penting, padahal dalam pandangan Allah berita bohong itu adalah soal besar dan perbuatan yang sangat buruk.

2807

Dan mengapa kamu tidak berkata dengan tegas dan secara langsung ketika mendengarnya, “Tidak pantas bagi kita membicarakan berita bohong ini, lebih-lebih terhadap istri Nabi. Mahasuci Engkau ya Allah, ini adalah kebohongan yang besar.”

2808

Demikianlah Allah memperingatkan kamu agar tunduk dan patuh pada ketentuan-Nya, dan melarang kamu kembali mengulangi perbuatan seperti itu untuk selama-lamanya, jika kamu benar-benar orang beriman. Dan Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya serta bentuk-bentuk akhlak yang mulia kepada kamu agar kamu melaksanakannya. Dan Allah Maha Mengetahui keadaan kamu, Mahabijaksana dalam segala aturan-Nya.

2809

Allah mengarahkan ayat ini kepada pihak-pihak yang merasa senang dengan tersebarnya isu negatif tersebut. Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan yang sangat keji, yaitu berita bohong itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, maka mereka akan mendapat azab yang pedih di dunia dengan hukuman yang tepat, dan demikian pula akan mendapat siksa yang pedih di akhirat apabila mereka tidak bertobat. Dan Allah mengetahui segala sesuatu, termasuk niat buruk para penyebar kebohongan itu, sedang kamu tidak mengetahui secara pasti motif mereka.

2810

Allah mengarahkan ayat ini kepada pihak-pihak yang merasa senang dengan tersebarnya isu negatif tersebut. Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan yang sangat keji, yaitu berita bohong itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, maka mereka akan mendapat azab yang pedih di dunia dengan hukuman yang tepat, dan demikian pula akan mendapat siksa yang pedih di akhirat apabila mereka tidak bertobat. Dan Allah mengetahui segala sesuatu, termasuk niat buruk para penyebar kebohongan itu, sedang kamu tidak mengetahui secara pasti motif mereka.

2811

Dan kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar akibat kedurhakaan kamu, tetapi bencana itu tidak segera Allah jatuhkan karena Dia memberi kamu kesempatan untuk bertobat. Sungguh, Allah Maha Penyantun dengan menangguhkan siksa-Nya, Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman, utamanya di akhirat.

2812

Tuduhan kepada ‘Aisyah, seperti yang telah dibantah pada ayat-ayat sebelumnya, adalah ulah setan. Karena itu, ayat ini melarang kaum mukmin mengikuti langkah-langkah setan. Wahai orang-orang yang beriman, bentengi dirimu dengan keimanan dan janganlah kamu memaksakan diri menentang fitrah kamu dengan mengikuti langkah-langkah setan yang membisikkan kejahatan, di antaranya menyebarkan berita bohong. Barang siapa mengikuti langkah-langkah setan dengan penuh kesadaran, bukan karena lalai atau tidak tahu, maka dia telah berbuat keji dan mungkar karena sesungguhnya setan menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji, yaitu ucapan dan perbuatan yang tidak sejalan dengan tuntunan agama dan akal sehat, seperti zina dan tuduhan berzina, dan perbuatan mungkar, yaitu perbuatan buruk yang dicela oleh adat istiadat dan bertentangan dengan nilai-nilai agama. Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, di antaranya menunjukkan kepadamu jalan tobat, niscaya tidak seorang pun di antara kamu bersih dari perbuatan keji dan mungkar itu selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki dari dosa-dosa itu. Dan Allah Maha Mendengar permohonan siapa pun, Maha Mengetahui isi hati dan ketulusannya.

2813

Salah satu bentuk godaan setan adalah mencarikan dalih agar seseorang enggan membantu orang lain. Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dalam kesalehan beragama serta keutamaan akhlak yang luhur dan kelapangan rezeki di antara kamu, wahai orang-orang yang beriman, bersumpah bahwa mereka tidak akan memberi bantuan kepada kerabat-nya, orang-orang miskin, dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah hanya karena orang-orang itu pernah berbuat kesalahan kepadanya atau membuat pribadinya tersinggung. Sebaiknya mereka berbesar hati dengan tetap mengulurkan bantuan, dan hendaklah mereka memaafkan orang yang pernah melukai hatinya, dan berlapang dada sehingga dapat membuka lembaran baru dalam hubungan mereka. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampuni kesalahan dan kekurangan kamu? Tentu kamu suka. Karena itu, maafkanlah mereka agar Allah memaafkan dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun sehingga akan menghapus dosa kamu, Maha Penyayang dengan mencurahkan nikmat lebih banyak lagi kepada kamu.

2814

Sungguh, orang-orang yang menuduh berzina kepada perempuan-perempuan yang baik, menjaga kehormatannya, dan menjauhi perbuatan maksiat; yang lengah, yaitu tidak pernah berpikir untuk berbuat keji; dan wanita yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka, yakni para penuduh itu, dilaknat di dunia dan di akhirat, dan mereka akan mendapat azab yang besar pada hari Kiamat ketika Allah menjadikan lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan,termasuk tuduhan bohong mereka. Pada hari itu Allah menyempurnakan balasan yang sebenarnya bagi mereka secara setimpal, dan ketika itu mereka tahu dan sadar bahwa Allah Mahabenar atas segala firman-Nya, Maha Menjelaskan segala sesuatu.

2815

Sungguh, orang-orang yang menuduh berzina kepada perempuan-perempuan yang baik, menjaga kehormatannya, dan menjauhi perbuatan maksiat; yang lengah, yaitu tidak pernah berpikir untuk berbuat keji; dan wanita yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka, yakni para penuduh itu, dilaknat di dunia dan di akhirat, dan mereka akan mendapat azab yang besar pada hari Kiamat ketika Allah menjadikan lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan,termasuk tuduhan bohong mereka. Pada hari itu Allah menyempurnakan balasan yang sebenarnya bagi mereka secara setimpal, dan ketika itu mereka tahu dan sadar bahwa Allah Mahabenar atas segala firman-Nya, Maha Menjelaskan segala sesuatu.

2816

Sungguh, orang-orang yang menuduh berzina kepada perempuan-perempuan yang baik, menjaga kehormatannya, dan menjauhi perbuatan maksiat; yang lengah, yaitu tidak pernah berpikir untuk berbuat keji; dan wanita yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka, yakni para penuduh itu, dilaknat di dunia dan di akhirat, dan mereka akan mendapat azab yang besar pada hari Kiamat ketika Allah menjadikan lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan,termasuk tuduhan bohong mereka. Pada hari itu Allah menyempurnakan balasan yang sebenarnya bagi mereka secara setimpal, dan ketika itu mereka tahu dan sadar bahwa Allah Mahabenar atas segala firman-Nya, Maha Menjelaskan segala sesuatu.

2817

Pada ayat ketiga dari surah ini Allah menegaskan bahwa pezina tidak layak mengawini kecuali pezina. Sudah menjadi sunatullah bahwa seseorang selalu cenderung kepada orang yang memiliki kesamaan dengannya. Hal itu kembali ditegaskan pada ayat ini. Perempuan-perempuan yang keji jiwanya dan buruk perangainya adalah untuk laki-laki yang keji layaknya perempuan itu, dan laki-laki yang keji jiwanya dan buruk perangainya untuk perempuan-perempuan yang keji seperti itu pula; dan sebaliknya, perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik pula. Rasulullah adalah manusia terbaik, maka istri-istrinya pastilah wanita yang baik dan terhormat. Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan atas kekhilafan mereka dan mendapat rezeki yang mulia di dunia dan akhirat.

2818

Ayat-ayat berikut ini berbicara tentang etika berkunjung. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah tinggal yang bukan rumah tinggal-mu sebelum meminta izin kepada orang yang berada di dalamnya, dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu daripada masuk tanpa izin, agar kamu selalu ingat bahwa cara itulah yang terbaik bagi kamu.

2819

Jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, yaitu jika di dalam rumah yang kamu kunjungi itu tidak ada orang sama sekali atau tidak ada yang berwenang mengizinkan atau melarang kamu masuk, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan oleh penghuni rumah kepadamu, “Kembalilah!” maka hendaklah kamu kembali dan tidak bersikeras meminta izin. Yang demikian itu lebih suci bagimu karena menjauhkan kamu dari prasangka negatif. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan, dan Dia pun akan membalasnya.

2820

Usai menjelaskan etika memasuki rumah yang berpenghuni pada ayat-ayat sebelumnya, Allah lalu menguraikan etika memasuki rumah yang tak berpenghuni atau bangunan yang disediakan untuk umum. Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak dihuni yang tidak dibuat untuk tempat tinggal pribadi secara tetap, seperti masjid, kedai, dan pasar, yang di dalamnya ada kepentingan kamu, misalnya untuk beristirahat atau keperluan lain. Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan dalam dada, termasuk niat baik atau buruk kamu.

2821

Usai menjelaskan etika berkunjung pada ayat sebelumnya, pada ayat ini Allah menguraikan etika berinteraksi antarsesama, baik saat di dalam rumah maupun di luar rumah. Wahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada laki-laki yang beriman dengan mantap agar mereka menjaga pandangannya dari melihat sesuatu yang tidak halal dilihat, dan perintahlah mereka memelihara kemaluannya dari apa yang tidak halal untuknya. Yang demikian itu lebih suci bagi jiwa mereka agar tidak terjatuh pada perbuatan haram. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.

2822

Dan katakanlah pula, wahai Nabi Muhammad, kepada para perempuan yang beriman dengan mantap, agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya dari yang haram, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa terlihat darinya menurut kebiasaan dan sulit untuk mereka sembunyikan, seperti baju luar, wajah, dan telapak tangan. Dan hendaklah mereka menutupkan jilbab atau kain kerudung ke kepala, leher, dan dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya atau auratnya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, termasuk cucu, cicit, dan seterusnya, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan mereka sesama muslim, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki tua yang tidaklagimempunyai keinginan dan syahwat kepada perempuan, atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman dari segala dosa, khususnya pandangan terlarang, agar kamu beruntung dan mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.

2823

Setelah uraian tersebut, datanglah perintah untuk menikah sebagai salah satu cara memelihara kesucian nasab. Dan nikahkanlah, yaitu bantulah supaya bisa menikah, orang-orang yang masih membujang di antara kamu agar mereka dapat hidup tenang dan terhindar dari zina serta perbuatan haram lainnya, dan bantulah juga orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas pemberian-Nya; tidak akan berkurang khazanah-Nya seberapa banyak pun Dia memberi hamba-Nya keka-yaan, lagi Maha Mengetahui.

2824

Bila arahan pada ayat sebelumnya ditujukan kepada para wali atau pihak yang dapat membantu pernikahan, arahan pada ayat ini ditujukan kepada pria agar tidak mendesak wali untuk buru-buru menikahkannya. Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesuciandiri-nya dengan berpuasa atau aktivitas lain, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya dan memberi mereka kemudahan untuk menikah. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian, yaitu kesepakatan untuk memerdekakan diri dengan membayar tebusan, hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, yaitu jika kamu tahu mereka akan mampu melaksanakan tugas dan kewajiban mereka, mampu menjaga diri, serta mampu menjalankan tuntunan agama mereka; dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu berupa zakat untuk membantu pembebasan mereka dari perbudakan. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, hanya karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi dari pelacuran itu. Barang siapa memaksa mereka untuk melakukan perbuatan tercela itu maka sungguh, Allah Maha Pengampun terhadap perempuan-perempuan yang dipaksa itu, Maha Penyayang kepada mereka setelah mereka dipaksa, dan Dia akan memikulkan dosa kepada orang yang memaksa mereka.

2825

Ayat ini menutup uraian kelompok ayat-ayat tentang kabar bohong yang menimpa keluarga Nabi serta petunjuk-petunjuk yang berkaitan dengan isu tersebut. Dan sungguh, Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penjelasan, tuntunan hidup, dan contoh-contoh yang serupa dengan apa yang kamu alami dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu, seperti Maryam dan Yusuf yang dituduh berzina dan menerima pembebasan dari tuduhan itu; dan sebagai pelajaran bagi mereka yang mau membuka pikiran dan hatinya, yaitu orang-orang yang bertakwa.

2826

Allah adalah pemberi cahaya, karenanya Dia menurunkan Al-Qur’an untuk menjadi cahaya bagi kehidupan manusia. Allah adalah pemberi cahaya pada langit dan bumi, baik cahaya material yang kasat mata maupun cahaya immaterial seperti keimanan, pengetahuan, dan lainnya. Perumpamaan kecerlangan cahaya-Nya yang menerangi hati orang-orang mukmin seperti sebuah lubang yang tidak tembus sehingga tidak diterpa angin yang dapat memadamkan cahaya, dan membantu mengumpulkan cahaya lalu memantulkannya; yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam tabung kaca dan tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, yaitu pohon zaitun, yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, sehingga pohon itu selalu mendapat sinar matahari sepanjang hari. Kejernihan minyaknya saja hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya, berlapis-lapis; pelita adalah cahaya, demikian pula kaca dan minyak yang begitu jernih, sehingga sempurnalah sinarnya. Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia kehendaki, yaitu siapa saja yang mengikuti petunjuk Al-Qur’an, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia agar mereka mudah memahami kandungannya dan mengambil pela-jaran darinya hingga akhirnya mau beriman. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu; tidak ada sedikit pun yang tersembunyi dari-Nya.

2827

Cahaya itu Allah pancarkan di langit dan bumi, seperti disebutkan dalam ayat sebelumnya. Namun, tidak semua orang dapat meraih cahaya itu. Cahaya itu di rumah-rumah ibadah yang di sana telah diperintahkan Allah untuk memuliakan dan menyebut nama-Nya; di sana bertasbih-lah orang-orang yang menyucikan nama-Nya melalui berbagai ibadah, seperti azan, salat, dan tilawah Al-Qur’an, pada waktu pagi dan petang,

2828

Mereka yang bertasbih itu adalah orang-orang yang hatinya tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual beli dari mengingat Allah, betapa pun besar dan penting usaha mereka; dan tidak pula lalai dari melaksanakan salat dengan baik, benar, serta konsisten, dan demikian pula menunaikan zakat secara sempurna. Mereka takut kepada hari ketika pada hari itu hati bergoncang antara harap dan cemas, dan penglihatan menjadi gelap akibat kecemasan dan ketakutan yang amat besar terkait tempat kembali yang belum diketahuinya, antara surga atau neraka. Itulah hari Kiamat.

2829

Orang-orang yang hatinya tidak terlalaikan oleh kesibukan duniawi itu berbuat demikian agar Allah memberi balasan kepada mereka dengan balasan yang terbaik atas apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Dia menambah karunia-Nya kepada mereka selain balasan yang telah dijanjikan itu. Dan Allah dengan segala keagungan dan kesempurnaan-Nya melebihkan anugerah-Nya kepada hamba-hamba dan memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki, tanpa batas.

2830

Usai menjelaskan sifat orang-orang yang mendapat pancaran cahaya Ilahi, pada ayat berikut Allah beralih menguraikan sifat-sifat orang kafir. Dan orang-orang yang kafir yang menutup mata hati mereka sehingga tidak memperoleh cahaya ilahi, sesungguhnya amal perbuatan mereka, yang secara lahir tampak baik dan mereka harapkan untuk dibalas dengan ganjaran, kelak di hari Kiamat seperti fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi apabila itu didatangi, yakni ketika dia sampai di tempat fatamorgana itu tampak, dia tidak mendapati apa pun. Dan didapatinya ketetapan Allah baginya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan sempurna; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya karena Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

2831

Allah menyajikan perumpamaan lain terkait betapa sia-sianya amal orang kafir itu. Atau keadaan orang-orang kafir itu seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang tidak dapat dijangkau kedalamannya, yang diliputi oleh gelombang demi gelombang, di atasnya yaitu di atas gelom-bang yang bertumpuk dan bergulung-gulung itu ada lagi awan gelap yang menutupi sinar matahari. Itulah gelap gulita yang berlapis-lapis; perpaduan antara laut yang begitu dalam, ombak yang bergulung-gulung, dan awan yang kelam. Begitu pekat kegelapan itu hingga apabila dia mengeluarkan tangannya untuk didekatkannya ke mata, hampir saja dia tidak dapat melihatnya. Barang siapa tidak diberi cahaya petunjuk oleh Allah maka dia tidak mempunyai cahaya sedikit pun.

2832

Allah menguraikan bukti kebesaran dan kekuasaan-Nya pada ayat berikut agar manusia beribadah kepada-Nya dan mengakui keesaan-Nya. Tidakkah engkau tahu, wahai Nabi Muhammad, bahwa kepada Allah-lah bertasbih apa yang di langit dan di bumi dengan keadaan atau cara masing-masing, dan bersama mereka bertasbih juga burung yang mengembangkan sayapnya; tidak ada yang mencegahnya jatuh kecuali atas kuasa dan izin Allah. Masing-masing makhluk itu sungguh telah me-ngetahui cara berdoa dan bertasbih-nya sendiri, tetapi kamu tidak me-ngetahuinya (Lihat juga: Surah al-Isra / 17: 44). Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. Allah pada ayat ini secara istimewa menyebut burung karena penciptaan burung dan kemampuannya terbang terasa nyata menunjukkan keajaiban penciptaan dan kesempurnaan Allah.

2833

Itulah contoh kecil dari kekuasaan dan kepemilikan Allah. Dan sesungguhnya hanya milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi; Dia yang menciptakan, memiliki, dan mengaturnya. Dengan demikian, Allah adalah sumber segala sesuatu dan hanya kepada Allah-lah seluruh makhluk akan kembali.

2834

Salah satu bukti bahwa semua makhluk akan kembali kepada Allah adalah kuasa-Nya mengatur hujan yang airnya bermula dari laut dan sungai di darat, kemudian menguap, lalu turun kembali ke darat. Tidakkah engkau melihat bahwa Allah Yang Mahakuasa menjadikan awan bergerak perlahan ke tempat yang Dia kehendaki, kemudian Dia mengumpulkan bagian-bagian-nya yang ringan itu, lalu Dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk sehingga menjadi berat, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya dan turun ke bumi; dan Dia juga menurunkan butiran-butiran es dari langit, yaitu dari gumpalan-gumpalan awan yang serupa gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya butiran-butiran es atau hujan itu kepada siapa yang Dia kehendaki sebagai rahmat atau azab, dan dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya yang timbul akibat gesekan arus listrik di awan itu begitu cemerlang dan menyilaukan sehingga hampir-hampir saja ia menghilangkan penglihatan.

2835

Allah mempergantikan secara terus-menerus malam yang penuh kegelapan dan siang yang terang benderang, sehingga pergantian itu melahirkan panas dan dingin. Sesungguhnya pada yang demikian itu pasti terdapat pelajaran yang berharga tentang kekuasaan dan anugerah Allah, bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan mata hati dan pikiran yang tajam.

2836

Dan selain bukti-bukti kekuasaan Allah yang telah dikemukakan sebelumnya, Allah juga menciptakan semua jenis hewan dari air yang memancar sebagaimana Dia menciptakan tumbuhan dari air yang tercurah, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dengan merayap, seperti ular, ulat, dan hewan melata lainnya,dan sebagian berjalan dengan dua kaki seperti manusia dan unggas, sedang sebagian yang lain berjalan dengan empat kaki seperti sapi, kambing, dan lainnya. Allah Yang Mahakuasa menciptakan apa yang Dia kehendaki dari makhluk yang disebutkan dan yang tidak disebutkan pada ayat ini, se-perti hewan yang berjalan dengan lebih dari empat kaki seperti kalajengking dan laba-laba. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu; tiada sesuatu pun yang sulit bagi-Nya.

2837

Menutup uraian tentang bukti-bukti kekuasaan-Nya pada ayat-ayat yang lalu, Allah menyatakan sebagai berikut, Sungguh, Kami telah menurunkan baik pada surah ini maupun surah yang lain, ayat-ayat yang memberi penjelasan berupa bukti, hukum, nasihat, dan permisalan yang dibutuhkan oleh manusia untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dan Allah memberi petunjuk siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang luas, lurus dan tidak menyimpang.

2838

Dan mereka, yakni orang-orang munafik, berkata, “Kami telah beriman kepada AllahYang Maha Esa dan Rasul Muhammad, dan kami menaati perintah dan tuntunan keduanya.” Kemudian sungguh mengherankan, apabila mereka diperintahkan untuk melaksanakan suatu kewajiban maka sebagian dari mereka berpaling setelah ucapan dan pengakuannya itu. Sekali-kali mereka itu bukanlah orang-orang beriman karena keengganan mereka menerima hukum yang ditetapkan oleh Rasulullah.

2839

Demikianlah perilaku kaum munafik. Dan apabila mereka diajak oleh siapa pun kepada tuntunan dan hukum Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan perkara di antara mereka, yaitu mengadili perselisihan di antara mereka, maka tiba-tiba dan tanpa berpikir panjang sebagian dari mereka menolak menerima hukum yang ditetapkan oleh Rasulullah jika itu merugikan mereka. Akan tetapi, jika kebenaran itu di pihak mereka dan mendatangkan keuntungan, mereka akan datang kepada Rasulullah dengan patuh dan sangat gembira.

2840

Demikianlah perilaku kaum munafik. Dan apabila mereka diajak oleh siapa pun kepada tuntunan dan hukum Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan perkara di antara mereka, yaitu mengadili perselisihan di antara mereka, maka tiba-tiba dan tanpa berpikir panjang sebagian dari mereka menolak menerima hukum yang ditetapkan oleh Rasulullah jika itu merugikan mereka. Akan tetapi, jika kebenaran itu di pihak mereka dan mendatangkan keuntungan, mereka akan datang kepada Rasulullah dengan patuh dan sangat gembira.

2841

Perilaku mereka sungguh mengherankan. Apakah keberpalingan mereka dari hukum yang ditetapkan oleh Rasulullah itu karena dalam hati mereka ada penyakit, atau karena mereka ragu-ragu terkait keadilan dan kebenaran hukum Rasulullah itu, ataukah karena mereka takut kalau-kalau Allah dan Rasul-Nya berlaku zalim kepada mereka? Sebenarnya, keberpalingan mereka itu adalah kezaliman yang nyata karena mereka itu adalah orang-orang yang zalim dengan sesungguhnya.

2842

Lain halnya dengan penolakan kaum munafik saat diajak berhukum kepada Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya ucapan orang-orang mukmin yang beriman dengan mantap apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-Nyaagar Rasul memutuskan perkara di antara mereka, mereka berkata, “Kami mendengar, dan kami taat pada keputusan apa pun yang ditetapkan oleh Rasul.” Mereka itulah orang-orang mukmin sejati, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung dalam kehidupan dunia dan akhirat.

2843

Dan barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya dalam segala hal, tidak hanya dalam menerima keputusan Nabi terkait hal yang mereka perselisihkan, serta takut kepada Allah dengan seluruh jiwanya terkait dosa-dosa yang pernah dilakukan, dan bertakwa kepada-Nya, mereka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan karena memperoleh ampun-an dari Allah dan surga-Nya.

2844

Dan selain sikap orang munafik yang menolak hukum darimu, wahai Nabi Muhammad, mereka juga bersumpah dengan nama Allah dengan sumpah sungguh-sungguh bahwa jika engkau suruh mereka untuk berperang, pastilah mereka akan pergi. Demikian sumpah mereka. Untuk merespons sumpah mereka, katakanlah wahai Nabi, “Janganlah kamu bersumpah palsu karena yang diminta oleh Allah dari kamu adalah ketaatan yang baik dan tulus, Bukan ketaatan di mulut saja. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakajn, baik pekerjaan lahir maupun batin.”

2845

Setelah itu Allah mengingatkan orang-orang mukmin agar tidak terpedayta oleh ulah orang-orang munafik. “katakanlah, wahai Nabi Muahammad, “Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul dalam semua perintah dan larangan mereka dengan ketaan yang tilus. Jika kamu berpaling maka kamu akan tersesat dan merugi, karena sesungguhnya kewajiban Rasul itu hanyalah apa yang dibebankan kepadanya, yaitu menyampaikan risalah Allah, dan kewajiban kamu hanyalah apa yang dibebankan kepadamu, yaitu menerima dengan tulus tuntunannya, niscaya kamu mendapat petunjuk menuju kebahagian hidup didunia dan akhirat. Kewajiban Rasul hanyalah menyampaikan amanat Allah dengan jelas melalui ucapan, pembenaran, dan keteladanannya.”

2846

Allah menjanjikan hidayah bagi mereka yang taat kepada-Nya dan Rasul-Nya. Melalui ayat ini allah menegaskan janji lainnya bagi yang beriman dan beramal salih. Allah telah menjanjikan secara pasti kepada orang-orang di anatar kamu yang beriman dan yang memmbuktikan keimanannya denga mengerjakan kebajikan, yaitu semua aktivitas yang bermanfaat sesuai tuntunan agama, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi seperti kuasa raja kepada kerajaannya, sebagaiman Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dansungguh. Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah keadaan mereka setelah berada dalam ketakutan yang mencekam menjadi aman sentosa. Mereka menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun, baik secara nyata atau tersembunyi. Tetapi, barang siapa tetap kafir setelah janji yang pasti itu maka mereka itulah orang-orang yang fasik dan keluar dari koridor agama. Melalui ayat ini Allah menetapkan dua syarat bagi orang-orang yang ingin memperoleh kekuasaan dan rasa aman, yaitu beriman dengan benar dan berbuat kebajikan. Bila kedua syarat itu terpenuhi dalam suatu masyarakat, pasti janji Allah itu akan menjadi nyata.

2847

Melanjutkan perintah Allah kepada orang-orang mukmin untuk menaati Allah dan Rasul-Nya, Allah berfirman, “Dan laksanakanlah salat dengan khusyuk, berkesinambungan, dan memenuhi semua rukun,syarat, dan sunnahnya; tunaikanlah zakat secara sempurna sesuai tuntunan agama, dan taatlah kepada Rasul agar kamu diberi rahmat.

2848

Janganlah engkau mengira bahwa orang-orang yang kafir itu dapat melemahkan Allah di bumi, sehingga mereka dapat menghindari dari siksa dan ketetapan-Nya. Ketahuilah bahwa hal itu mustahil terjadi, sedang tempat kembali mereka di akhirat nanti adalah neraka. Dan itulah seburuk-buruknya tempat kembali.

2849

Kembali berbbicara tentang etika dalam pregaulan, Allah menegaskan, “Wahai orang-orang yang beriman! Hendaklah hamba sahaya yang kamu miliki, baik laki-laki maupun perempuan yang telah atau hampir balig, dan orang-orang yaitu anak-anak yang sudah paham tentang aurat meskipun belum balig diantara kamu, hendaklah mereka semua meminta izin kepada kamu pada tiga kali atau tiga kesempatan dalam satu hari, yaitu sebelum salat Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian luar-mu di tengah hari untuk sekedar berbaring atau beristirahat, dan setelah salat Isya hingga sepanjang malam karena ketika itu kamu bersiap atau sedang tidur. Itulah tiga waktu itu yang bisa kamu gunakan untuk mengganti pakaian sehinggan kemungkinan aurat terlihat bagi kamu. Tidak ada dosa bagi kamu dan tidak pula bagi mereka bila masuk tanpa meminta izin selain dari tiga waktu itu; mereka sering keluar masuk melayani kamu, sebagian kamu ada keperluan atas sebagian yang lain, dan interaksi semacam ini tidak mudah dihindari. Demikian Allah menjelaskan ayat-ayat itu kepadamu. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang bermanfaat bagi hamba-Nya, Mahabijaksana dalam ketentuan dan bimbingan-Nya.

2850

Dan apabila anak-anak kamu telah sampai umur dewasa, maka hendaklah mereka juga meminta izin untuk masuk ke kamar kamu, seperti hal-nya orang-orang yang lebih dewasa harus meminta izin seperti ketentuan yang telah dijelaskan sebelumnnya. Demikian Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya kepada kamu. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

2851

Bila sebelumnya Allah melarang para perempuan secara umum untuk menampakkan hiasan mereka, maka pada ayat ini Allah memberi pengecualian kepada perempuan tua. Dan para perempuan tua yang telah berhenti dari haid dan hamil, yang tidak ingin menikah lagi, maka tidak ada dosa bagi mereka untuk menanggalkan pakaian luar yang biasa mereka pakai di atas pakaian lain yang menutup aurat mereka, asalkan hal itu dilakukan dengan tidak ditunjukan untuk menampakkan perhiasan yang tersembunyi pada anggota tubuh yang wajib ditutup; tetapi memelihara kehormatan dengan memakai pakaian lengkap adalah lebih baik bagi mereka daripada meninggalkannya. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

2852

Usai memberi kemudahan kepada perempuan tua dalam hal berpakaian, pada ayat ini Allah menjalankan prinsip kemudahan kepada orang yang memiliki halangan tertentu. Tidak ada halangan, yakni tidak ada dosa dan tidak pula menjadi kemaksiatan bagi orang buta, tidak pula bagi orang pincang, tidak pula bagi orang sakit, dan tidak pula bagi dirimu untuk makan bersama mereka di rumah kamu atau di rumah bapak-bapak kamu, di rumah ibu-ibu kamu, di rumah saudara-saudara kamu yang laki-laki, di rumah saudara-saudara kamu yang perempuan, di rumah saudara-saudara bapak kamu yang laki-laki, di rumah saudara-saudara bapak kamu yang perempuan, di rumah saudara-saudara ibu kamu yang laki-laki, di rumah saudara-saudara ibu kamu yang perempuan, demikian juga di rumah yang kamu miliki atau dititipi kuncinya, atau di rumah kawan-kawan kamu, karena seorang kawan tentu tidak berkeberatan menjamu kawannya. Tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau sendiri-sendiri. Apabila kamu memasuki rumah-rumah hendaklah kamu memberi salam kepada penghuninya, yang itu berarti kamu memberi salam kepada dirimu sendiri, dengan salam yang penuh berkah dan baik dari sisi Allah, bukan seperti salam pada masa jahiliah. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya bagimu agar kamu mengerti, menghayati, dan mengamalkannya dengan baik.

2853

Setelah menjelaskan izin dan etika pertemuan, kini Allah meng-uraikan etika perpisahan. Orang mukmin sejati adalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, yaitu Nabi Muhammad, dan apabila mereka berada bersama-sama dengan beliau dalam suatu urusan bersama, mereka tidak meninggalkan beliau sebelum meminta izin kepadanya lalu diizinkan olehnya. Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu, wahai Nabi Muhammad, dalam urusan penting, mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena suatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang engkau kehendaki di antara mereka dan tidak mengapa jika engkau tidak memberi izin sesuai maslahat yang engkau perhitungkan, dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah atas kepergian mereka. Sungguh, Allah Maha Pengampun kepada orang-orang yang engkau mintakan ampunan untuknya, Maha Penyayang kepada mereka yang engkau mintakan rahmat untuknya. Demikian mulia kedudukan Nabi sehingga para sahabat harus meminta izin apabila hendak meninggalkan majelis beliau.

2854

Usai menjelaskan tata cara berpamitan kepada Nabi, Allah lalu menegaskan keharusan memenuhi undangan dari Nabi. Wahai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan panggilan Rasul Muhammad di antara kamu seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian yang lain. Kamu harus memenuhi panggilan beliau, tidak dibenarkan bagi kamu mengabaikannya sebagaimana kamu diperkenankan tidak memenuhi panggilan orang lain. Sungguh, Allah mengetahui orang-orang yang keluar dari majelis Nabi secara sembunyi-sembunyi di antara kamu dengan berlindung kepada kawannya. Maka, hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul-Nya, yakni berpaling dari perintahnya dan meninggalkannya tanpa izin, takut akan mendapat cobaan berat di dunia atau ditimpa azab yang pedih di akhirat.

2855

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya milik Allah-lah apa yang di langit dan di bumi serta segala isinya. Sungguh, Dia mengetahui keadaan kamu sekarang, baik kamu beriman maupun kamu ingkar. Dan Dia mengetahui pula keadaan manusia di hari ketika mereka dikembalikan kepada-Nya, lalu diterangkan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan selama di dunia. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu di alam semesta.

2856

Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan, yaitu Al-Qur’an yang menjelaskan dengan gamblang perbedaan antara hak dan batil. Dia menurunkannya kepada hamba-Nya, Nabi Muhammad, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam, baik jin maupun manusia, dan tidak dikhususkan bagi kelompok tertentu.

2857

Allah yang menurunkan “Furqan” itu adalah Dia yang memiliki ke-rajaan langit dan bumi. Kekuasaan-Nya begitu sempurna dan kemampuan-Nya tidak berbatas dalam mengurus keduanya. Dia tidak mempunyai anak karena Dia tidak membutuhkannya, dan tidak pula ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya karena Dia Mahakuasa sehingga tidak memerlukan bantuan, dan Dia menciptakan segala sesuatu lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat, teliti, dan penuh hikmah.

2858

Tanda-tanda kekuasaan Allah begitu nyata, sehingga keengganan kaum kafir untuk bertauhid amat mengherankan. Dan mereka mengambil tuhan-tuhan selain Allah untuk disembah, padahal tuhan-tuhan itu tidak dapat menciptakan apa pun, bahkan tuhan-tuhan itu sendiri diciptakan dan juga sangat lemah sehingga tidak kuasa untuk menolak bahaya terhadap dirinya sendiri dan tidak pula dapat mendatangkan manfaat, serta tidak kuasa mematikan apa pun, menghidupkan apa pun, dan tidak dapat pula membangkitkan sesuatu yang telah mati.

2859

Tidak hanya menolak keesaan Allah, kaum kafir juga melecehkan Al-Qur’an. Dan orang-orang kafir berkata dengan nada menghina, “Al-Qur’an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan secara sengaja oleh Muhammad, dan dalam menciptakannya dia dibantu oleh orang-orang lain yang memiliki kemampuan untuk itu.” Menanggapi tuduhan ini Allah menegaskan, “Sungguh, mereka telah berbuat zalim dan dusta yang besar, yang menjauhkan mereka dari kebenaran.”

2860

Dan mereka juga berkata, “Al-Qur’an itu hanya dongeng-dongeng orang-orang terdahulu, yang diminta agar dituliskan secara sungguh-sungguh, lalu dibacakanlah dongeng itu kepada Nabi Muhammad setiap pagi dan petang, yakni secara terus-menerus.

2861

Mengajari Nabi Muhammad untuk menjawab tuduhan kaum kafir itu, Allah berfirman, “Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada mereka bahwa Al-Qur’an itu diturunkan oleh Allah yang mengetahui segala rahasia di langit dan di bumi." Sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang, sehingga dia menunda turunnya azab kepada manusia yang durhaka.

2862

Dan orang-orang kafir tidak merasa cukup dengan menuduh Al-Qur’an sebagai hasil karya Nabi Muhammad. Mereka juga berkata, “Mengapa pria yang mengaku Rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar untuk mencari rezeki seperti halnya kita? Kalaulah rasul itu manusia, mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya agar malaikat itu memberikan peringatan bersama dia sehingga kita mengetahui kebenaran perkataannya,

2863

Atau kalau hal itu pun tidak terpenuhi, mengapa tidak diturunkan kepadanya khazanah dari langit berupa harta kekayaan sehingga dia tidak perlu bersusah payah mencari rezeki, atau mengapa tidak ada kebun baginya sehingga dia dapat makan dari hasil-nya dan tidak perlu lagi berpayah-payah bekerja?” Demikian ucapan mereka yang sangat keterlaluan. Dan orang-orang zalim itu dengan lancangnya berkata, “Kamu, wahai para pengikut Muhammad, hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir.”

2864

Setelah memaparkan kesesatan dan kebodohan kaum kafir, Allah berfirman kepada Nabi Muhammad, “Perhatikanlah bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan tentang engkau; mereka menyebutmu penyair, pria yang terkena sihir, pesihir, dan lain-lain, maka sesatlah mereka dari jalan yang benar sehingga mereka tidak mendapatkan satu jalan pun yang masuk akal untuk menentang kerasulanmu.

2865

Mahasuci Allah yang jika Dia menghendaki, niscaya Dia jadikan atau anugerahkan secara khusus bagimu sesuatu yang lebih baik daripada apa yang mereka usulkan itu, yaitu kebun-kebun atau surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sehingga kebun itu tidak akan mengalami kekeringan, dan Dia jadikan pula istana-istana yang besar dan megah untukmu.

2866

Sebetulnya bukan alasan-alasan terdahulu itu yang menjadikan kaum kafir menolak risalah Nabi Muhammad. Yang paling memotivasi mereka untuk menolak risalah beliau adalah karena mereka mendustakan hari Kiamat. Dan Kami telah menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari Kiamat sebagai balasan atas perbuatan mereka.

2867

Neraka yang Allah sediakan bagi para pendusta hari Kiamat amat mengerikan. Apabila neraka melihat para pendurhaka dari tempat yang jauh, meski para pendurhaka itu tidak melihatnya, mereka mendengar suaranya yang gemuruh bagai air mendidih yang siap menyambut mereka karena kemarahannya yang meluap-luap.

2868

Dan apabila mereka, yakni orang-orang kafir itu, dilemparkan dengan kasar dan hina ke tempat yang sempit di neraka dengan dibelenggu tangan dan lehernya, mereka di sana berteriak mengharapkan datangnya kebinasaan yang akan mengakhiri pedihnya siksa yang mereka terima. Ketika itu dikatakan kepada mereka, “Janganlah kamu berteriak mengharapkan pada hari ini satu kebinasaan saja, melainkan harapkanlah kebinasaan yang banyak dan berulang-ulang. Berharaplah demikian karena tiap kali binasa, kamu akan dihidupkan kembali untuk merasakan kebinasaan yang lain lagi.” Pada akhirnya, harapan akan datangnya kebinasaan yang benar-benar mengakhiri azab mereka di neraka tidak akan pernah mereka peroleh.

2869

Dan apabila mereka, yakni orang-orang kafir itu, dilemparkan dengan kasar dan hina ke tempat yang sempit di neraka dengan dibelenggu tangan dan lehernya, mereka di sana berteriak mengharapkan datangnya kebinasaan yang akan mengakhiri pedihnya siksa yang mereka terima. Ketika itu dikatakan kepada mereka, “Janganlah kamu berteriak mengharapkan pada hari ini satu kebinasaan saja, melainkan harapkanlah kebinasaan yang banyak dan berulang-ulang. Berharaplah demikian karena tiap kali binasa, kamu akan dihidupkan kembali untuk merasakan kebinasaan yang lain lagi.” Pada akhirnya, harapan akan datangnya kebinasaan yang benar-benar mengakhiri azab mereka di neraka tidak akan pernah mereka peroleh.

2870

Usai menguraikan kebinasaan yang menanti para pendurhaka, Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk menyampaikan pesan kepada mereka. “Katakanlah kepada para pendurhaka, “Apakah azab seperti itu yang baik, atau surga yang kekal yang dijanjikan oleh Allah Yang Maha Menepati janji kepada orang-orang yang bertakwa dengan sesungguhnya takwa?" Surga itu Allah janjikan sebagai balasan dan tempat kembali yang baik dan nyaman bagi mereka?”

2871

Bagi orang-orang yang bertakwa itu segala yang mereka kehendaki ada di dalam surga tersebut. Di sana tersedia kenikmatan abadi dan berbagai kelezatan. Mereka kekal di dalamnya dan mereka pun enggan beranjak darinya. Itulah janji pasti dari Tuhanmu yang pantas dimohonkan kepada-Nya.

2872

Setelah menjelaskan kesudahan yang sangat kontras bagi kaum kafir dan kaum mukmin, pada ayat ini Allah menjelaskan kesudahan sesembahan kaum kafir. Dan ingatlah pula pada hari ketika Allah mengumpulkan kaum musyrik bersama apa yang mereka sembah selain Allah, baik malaikat, jin, manusia, maupun makhluk tak bernyawa seperti berhala, lalu Dia berfirman kepada sesembahan itu, “Apakah kamu yang menyesatkan hamba-hamba-Ku itu dengan paksaan dan tipu daya kamu, atau mereka sendirikah yang sesat dan menyimpang dari jalan yang benar?”

2873

Mereka, yakni sesembahan itu, menjawab dengan bahasa masing-masing, “Mahasuci Engkau dari segala kekurangan dan sifat buruk. Tidaklah pantas bagi kami mengambil pelindung selain Engkau. Maka, mustahil bagi kami memaksa mereka menyembah kami, tetapi mereka sendirilah yang sesat dan tidak tahu berterima kasih. Engkau telah memberi mereka dan nenek moyang mereka kenikmatan hidup, namun mereka lena karenanya sehingga mereka melupakan peringatan dari-Mu; dan mereka adalah kaum yang benar-benar binasa dan pantas mendapat siksa.”

2874

Allah menegaskan kepada kaum musyrik yang berdalih bahwa kesesatan mereka disebabkan oleh ajakan dan tipu daya sesembahan me-reka, Maka sungguh kamu telah berbohong! Tuhan-tuhan yang kamu sembah itu telah mengingkari apa yang kamu katakan, maka kamu tidak akan dapat menolak azab akibat perbuatan kamu sendiri, dan tidak dapat pula menolong dirimu. Dan barang siapa di antara kamu berbuat zalim, utamanya syirik, niscaya Kami timpakan kepadanya rasa azab yang besar.

2875

Ayat ini kembali menegaskan sisi kemanusiaan seorang rasul un-tuk membantah keberatan kaum musyrik. Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, wahai Nabi Muhammad, melainkan mereka adalah manusia-manusia juga sepertimu, dan karenanya mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar seperti halnya manusia pada umumnya. Demikianlah keadaan semua nabi dan rasul. Dan ingatlah wahai manusia, Kami sengaja menjadikan keadaan rasul-rasul seperti itu karena telah menjadi ketetapan Kami bahwa sebagian kamu akan menjadi cobaan bagi sebagian yang lain. Nabi menjadi cobaan bagi umatnya, demikian juga sebaliknya; orang kaya menjadi cobaan bagi orang miskin, begitupun sebaliknya; kaum musyrik menjadi cobaan bagi kaum mukmin, demikian sebaliknya, dan begitulah seterusnya. Maukah kamu bersabar dalam menghadapi cobaan itu? Dan ingatlah juga wahai manusia, Tuhanmu Maha Melihat lagi Maha Mengetahui segala sesuatu.

2876

Ayat ini menjelaskan tentang alasan lainnya yang dibuat-buat kaum musyrik Mekah karena keengganan mereka beriman kepada Nabi Muhammad. Dan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami di akhirat karena keingkaran mereka terhadap adanya hari akhir, atau karena ketidaktakutan mereka terhadapnya, mereka berkata, “Mengapa bukan para malaikat yang diturunkan kepada kita dalam wujudnya yang nyata, yang memberitahukan tentang kebenaran Nabi Muhammad, atau mengapa kita tidak melihat Tuhan kita dengan mata kepala kita yang juga memberitahukan tentang kebenaran Nabi Muhammad?.” Permintaan-permintaan tersebut jelas mengada-ada, sama dengan apa yang dilakukan Bani Israil dahulu. Hal itu jelas muncul dari hati mereka yang penuh kedengkian. Sungguh, mereka telah me-nyombongkan diri mereka karena terbujuk oleh hawa nafsu. Mereka menganggap bahwa merekalah yang lebih mulia, baik karena kekayaan atau kedudukan mereka di masyarakat. Dan mereka benar-benar telah melampaui batas dalam melakukan kezaliman. Demikianlah jika hati telah tertutup oleh kekafiran, semua kebenaran yang ada di hadapan, walau sudah terang benderang, tidak diacuhkan sama sekali.

2877

Ingatlah pada hari ketika mereka melihat para malaikat, yang dahulu mereka mintakan kepada Nabi Muhammad didatangkan, ternyata yang datang kepada mereka adalah malaikat penyiksa. Pada hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa sementara kaum mukmin mendapatkan kabar gembira itu dari para malaikat bahwa dosa-dosa mereka diampuni oleh Allah, dan mereka akan dimasukkan ke dalam surga. Dan mereka para malaikat itu berkata, kepada orang kafir “Hijran mahjura”. yang berarti: terlarang bagi kalian mendapatkan berita gembira itu.

2878

Kemudian Allah menjelaskan tentang nasib dari amal kebajikan yang telah diperbuat oleh orang kafir di akhirat nanti. Dan Kami akan perlihatkan segala amal kebajikan yang mereka kerjakan, seperti membantu orang miskin dan amal sosial lainnya. lalu Kami akan jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan. Sebab, perbuatan baik tidak akan diterima Allah jika pelakunya kafir. Hasil dari kebajikan itu hanya bermanfaat di dunia saja seperti mendapat pujian dan penghargaan dari masyarakat.

2879

Sementara itu, penghuni-penghuni surga, yaitu orang yang ketika di dunia beriman kepada Allah dan beramal salih, pada hari itu yaitu pada hari Kiamat, merekalah yang paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya, yang sulit digambarkan dengan kata-kata. Mereka berada di surga yang sangat indah, yang di bawahnya mengalir sungai-sungai dan berbagai hidangan yang beraneka macam rasanya. Mereka mendapatkan kebahagiaan abadi. Dan pada puncaknya adalah mereka memandang wajah Allah dengan penuh ketakjuban, Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

2880

Dan ingatlah wahai Nabi Muhammad pada saat datangnya hari Kiamat, yaitu ketika langit pecah dan benda-benda langit pun saling bertabrakan dengan sangat dahsyatnya, sehingga mengeluarkan kabut putih semuanya menjadi debu yang beterbangan dan akhirnya menghilang. Dan ketika itu para malaikat pun diturunkan secara bergelombang dalam jumlah yang sangat banyak. Mereka membawa catatan amal setiap manusia. Merekalah yang menjadi saksi atas semua tindakan manusia di dunia.

2881

Pada saat itu semua kekuasaan yang mutlak hanya berada di tangan Allah. Kerajaan yang hak pada hari itu adalah hanya milik Tuhan Yang Maha Pengasih. Kekuasaan itu kini berada dalam genggaman-Nya. Dialah yang menentukan nasib setiap manusia dengan seadil-adilnya, karena Dialah Yang Maha Rahman. Dan itulah hari yang sulit bagi orang-orang kafir. Tidak lagi bermanfaat atas mereka harta benda, anak-anak dan lainnya. Mereka akan menghadapi satu pengadilan yang sebenar-benarnya. Mereka tidak lagi didampingi oleh penolong, pelindung, sebagaimana ketika di dunia.

2882

Kekecewaan itu tergambarkan dalam sikap fisik dan gumaman mereka. Dan ingatlah pada hari ketika orang-orang zalim kepada diri sendiri, seperti melakukan kemusyrikan dan kekafiran, menggigit dua jarinya, sebagai tanda bahwa mereka menyesali perbuatannya, seraya berkata, “Wahai! Sekiranya (dulu) ketika aku masih di dunia aku mengambil jalan bersama Rasul, dengan mengimaninya, mengikuti semua perintahnya dan menjauhi semua larangannya.” Namun penyesalan itu sudah tak bermanfaat lagi. Nasi sudah menjadi bubur.

2883

“Wahai, celaka aku! Sekiranya dulu ketika di dunia aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab-ku, temanku itulah yang ikut mempengaruhiku, sehingga aku menjadi pendosa dengan kekafiran dan kemusyrikan.”

2884

“Sungguh, dia si fulan tadi, telah menyesatkan aku dari peringatan Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku. Semestinya aku tersadar, beriman, membacanya, menghayatinya dan mengamalkannya, tapi aku lalai dan terkesima dengan kehidupan duniaku. Dan setan memang pengkhianat manusia. Dia berusaha dengan tipu muslihat yang sangat halus untuk menyingkirkan manusia dari jalan yang benar.”

2885

Nabi Muhammad sendiri mengeluhkan lingkungan masyarakat Quraisy yang buruk. Mereka lalai terhadap kitab suci Al-Qur’an yang berisi peringatan-peringatan. Dan Rasul Muhammad berkata, dengan segala keluh kesahnya, “Ya Tuhanku Yang Maha Rahman dan Rahim! Sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini diabaikan. Mereka tidak mau mendengarkan, apalagi mengamalkannya.” Ayat ini mengisyaratkan bahwa lingkungan ikut mempengaruhi jalan hidup seseorang. Allah lalu ingin menenangkan hati Nabi Muhammad, bahwa setiap nabi dari masa lalu adalah sama. Selalu saja berhadapan dengan para pengingkar.

2886

Begitulah, bagi setiap nabi, semenjak masa lalu, telah Kami adakan musuh dari orang-orang yang berdosa, baik dari kalangan Jin atau manusia (Lihat: al-An’am/7: 112). Manusia gampang terpedaya oleh rayuan setan. Dengan itu Allah ingin mengetahui siapa di antara mereka yang taat kepada-Nya dan mana yang tidak. Tetapi cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan penolong bagi siapa yang dikehendaki-Nya yaitu mereka yang ikhlas berada di jalan yang benar.

2887

Pada ayat berikut diceritakan lagi permintaan lainnya yang mengada-ada yang dikemukakan oleh orang kafir kepada Nabi Muhammad. Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus sebagaimana kitab-kitab samawi dulu seperti kitab Taurat, Zabur,dan Injil, bukan berangsur-angsur sebagaimana Al-Qur’an?” Demikianlah, Kami turunkan Al-Qur’an secara berangsur-angsur agar Kami memperteguh hatimu Muhammad dengannya karena setiap kali ayat Al-Qur’an turun, nabi merasa tenang karena Allah selalu menyertainya dalam suka maupun duka dan Kami membacakannya secara tartil berangsur-angsur, perlahan dan benar, selama kurang lebih 23 tahun. Membaca Al-Qur’an dengan tartil, sangat di dianjurkan. Diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur, agar mudah dihafal, dihayati, dan diamalkan sedikit demi sedikit.

2888

Kemudian Allah menghibur Nabi Muhammad agar beliau bertambah semangat dalam berdakwah, dan tidak peduli dengan semua permintaan orang musyrik yang mengada-ada itu. Dan mereka (orang-orang kafir itu) tidak datang kepadamu (membawa) sesuatu yang aneh, seperti permintaan mereka yang mengada-ada, dengan tujuan mencederai kenabianmu. Melainkan Kami datangkan kepadamu suatu jawaban yang benar dan tepat, akan melemahkan sanggahan-sanggahan mereka yang batil dan penjelasan yang paling baik, sehingga akan jelas mana yang benar dan mana yang salah.

2889

Ayat berikut ini berisi peringatan keras kepada orang kafir tentang nasib mereka di akhirat nanti. Orang-orang yang dikumpulkan ke nera-ka Jahanam dengan diseret wajahnya secara hakiki. Wajah adalah anggota badan yang paling mulia. Pada hari Kiamat diputarbalikan oleh Allah sehingga berada di bawah dan dengan kondisi seperti itu mereka berjalan, sebagai balasan atas dosa-dosa mereka. Mereka itulah yang paling buruk tempatnya dibanding dengan tempat mana pun dan paling sesat jalannya. Kemudian Allah kembali menghibur nabi dengan menceritakan nasib kaum yang durhaka di masa lalu.

2890

Dan sungguh, Kami telah memberikan Kitab Taurat kepada Musa bin Imran, salah satu nabi dari Ulul ‘Azmi, sebagai pembimbing bagi kaumnya Bani Israil dan Kami telah menjadikan Harun saudaranya, sebagai anugerah yang Kami berikan kepadanya atas permintaannya. Harun Kami angkat juga sebagai nabi dan menyertai dia sebagai wazir, yaitu pembantu yang ikut memperkuat kedudukannya dan menjadi juru bicaranya di hadapan raja Fir’aun.

2891

Kemudian Kami berfirman kepada keduanya, “Pergilah kamu berdua kepada raja Fir’aun di Mesir yang mengaku dirinya sebagai tuhan dan kepada kaum-nya yang mendustakan ayat-ayat Kami berupa mukjizat yang Kami berikan kepada Musa.” Mereka bahkan menganggap Nabi Musa dan Harun sebagai penyihir yang ulung. Lalu Kami hancurkan me-reka dengan sehancur-hancurnya. Kami tenggelamkan mereka di laut Qalzum (laut merah), sebagai balasan atas dosa-dosa mereka.

2892

Allah juga menceritakan nasib dari kaumnya Nabi Nuh. Dan telah Kami binasakan kaum Nuh ketika mereka mendustakan Nabi Nuh yang telah berdakwah kepada mereka selama 950 tahun, namun yang beriman kepadanya hanya sebagian kecil saja. Mendustakan satu rasul berarti sama saja dengan mendustakan para rasul. Karena para utusan Allah adalah satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Kami tenggelamkam mereka setelah Kami genangi bumi mereka dengan banjir besar melebihi tingginya gunung-gunung mereka, dan Kami jadikan cerita mereka itu pelajaran bagi manusia. Azab Allah akan turun kembali dalam bentuk lain, jika ada kaum yang kembali mendustakan para nabi mereka. Dan Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim azab yang pedih; melebihi dari pada apa yang mereka duga.

2893

Dan telah Kami binasakan kaum ‘Ad yaitu kaumnya nabi Hud di kawasan Yaman, kaum Samud yaitu kaum Nabi Saleh di Mada’in dan penduduk Rass yaitu penduduk sumur tempat seorang nabi di buang di dalamnya, atau pengikut Nabi Isa yang dimasukkan ke dalam parit lalu dibakar oleh raja yang musyrik serta banyak lagi generasi di antara kaum-kaum itu yang telah dibinasakan oleh Allah karena dosa-dosa mereka.

2894

Dan masing-masing telah Kami jadikan perumpamaan bagi yang lain. Kami telah jelaskan kepada mereka akan kebenaran para rasul Kami dengan dalil yang sangat jelas dan masing-masing telah Kami hancurkan sehancur-hancurnya dengan cara Kami sendiri, baik dengan air bah, angin kencang yang panas, hujan batu, suara yang menggelegar, bumi yang ambles, penjungkirbalikan bumi, dan lain sebagainya.

2895

Dan sungguh, mereka, yaitu kaum musyrik Mekah pada saat me-reka berniaga ke tanah Syam telah melalui negeri kaum nabi Lut, yakni Sodom yang dulu karena perbuatan mereka yang diluar batas, yaitu melakukan sodomi, dijatuhi hujan batu yang buruk. Negeri mereka dijungkirbalikkan. Tidakkah mereka menyaksikannya? Mereka pasti melalui negeri itu. Bahkan mereka itu sebenarnya tidak mengharapkan hari kebangkitan. Mereka menganggap bahwa hari kebangkitan adalah omong kosong belaka.

2896

Ayat ini menjelaskan tentang sikap orang musyrik terhadap Nabi Muhammad. Dan karena kedengkian mereka terhadap engkau Muhammad, apabila mereka melihat engkau, mereka hanyalah menjadikan engkau sebagai ejekan dengan berbagai cara. Ada yang menuduhmu sebagai orang gila, tukang tenung, atau penyair. Mereka terus mengejek mu dengan mengatakan, “Inikah orangnya yang diutus Allah sebagai Rasul?”

2897

Padahal mereka tahu bahwa Nabi Muhammad tidak pernah berdusta. Mereka merasa bahwa Nabi Muhammad telah melakukan upaya maksimal dalam berdakwah, sehingga di antara mereka saling berbisik, “Sungguh, hampir saja dia yakni Nabi Muhammad, menyesatkan, membelokkan kita dari sesembahan kita, seandainya kita tidak tetap bertahan menyembah-nya.”Mereka tetap dengan sesembahannya walaupun dengan dalih yang dibuat-buat, mengelabui orang lain, atau dengan jalan menakut nakuti. Dan kelak mereka akan mengetahui pada saat mereka melihat azab, baik di dunia maupun di akhirat siapa yang paling sesat jalannya, apakah Nabi Muhammad yang berada pada jalur kebenaran atau mereka sendiri. Pada waktu perang Badar, hal tersebut terbukti.

2898

Sudahkah engkau, wahai Rasul melihat orang yang menjadikan keinginannya sebagai tuhannya, dengan selalu mengikuti hawa nafsunya. Orang-orang jahiliah, seperti dituturkan oleh Ibnu Abbas, selalu berganti sesembahan. Manakala ada sesembahan yang dipandang lebih baik, mereka akan mengganti sesembahan yang lama dengan yang baru. Apakah engkau akan menjadi pelindungnya? Engkau, wahai Rasul, tidak akan bisa menahan mereka dari kesesatan, karena tugas kamu adalah menyampaikan ajaran.

2899

Atau, apakah engkau, wahai Rasul, mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar apa yang engkau katakan kepada mereka berupa petunjuk ke jalan yang benar? Atau, apakah mereka memahami maksud dari apa yang kau katakan, dengan pemahaman yang benar, dan dari hati sanubari mereka, sehingga mereka bersedia melakukan apa yang kau katakan? Mereka itu hanyalah seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat jalannya. Bahkan hewan ternak lebih baik lagi, karena hewan akan loyal kepada yang berbuat baik kepadanya. Sementara kaum musyrik sama sekali tidak tahu diri terhadap Zat Yang memberikan kehidupan dan rezeki kepada mereka.

2900

Pada ayat-ayat di bawah ini dijelaskan enam fenomena alam seluruh sebagai bukti kekuasaan dan anugerah Allah. Ke enam fenomena tersebut adalah suasana teduh, terjadinya malam dan siang, kisaran angin, turunnya hujan, tidak bercampurnya air tawar dan air asin, dan terciptanya manusia dari air mani. Tidakkah engkau, wahai Rasul, memperhatikan penciptaan Tuhanmu dengan mata kepalamu atau dengan pikiranmu, akan besarnya kekuasaan Tuhanmu dan anugerah-Nya yang demikian besar kepada makhluk-Nya, bagaimana Dia memanjangkan dan memendekkan bayang-bayang atau keteduhan yaitu situasi antara terang benderang dan gelap, hal itu terjadi setelah terbit fajar sampai terbit matahari, dan waktu menjelang matahari terbenam sebelum gelapnya malam. Dan sekiranya Dia Allah menghendaki untuk melakukan sebaliknya, niscaya Dia jadikannya bayang-bayang dan suasana teduh itu tetap, tidak bergeser dari tempatnya. Jika hal itu terjadi, semua makhluk akan menderita. Jika matahari terus-menerus menyoroti bumi, manusia dan makhluk lainnya akan terbakar. Kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk akan adanya bayang-bayang dan situasi teduh tersebut. Jika tidak ada matahari, tidak akan terjadi bayang-bayang di bumi. Inilah fenomena alam yang harus direnungkan oleh manusia, bahwa dibelakang semua gerakan alam seluruh ada Zat yang sangat berkuasa yaitu Allah.

2901

Lalu Allah menjelaskan fenomena alam berikutnya. Kemudian Kami menariknya bayang-bayang itu, kepada Kami sesuai dengan kebijakan Kami, sedikit demi sedikit, tidak sekaligus sesuai dengan kecepatan gerakan matahari yang demikian cermat dan terukur. Suasana teduh di pagi hari digantikan oleh terangnya cahaya matahari. Kemudian pada saat sore hari, diwaktu matahari bergerak ke ufuk barat, sedikit demi sedikit, sorot matahari digantikan oleh suasana redup dan teduh kembali dalam rentang waktu yang sangat pendek, sampai datang waktu malam yang gelap gulita.

2902

Dan Dialah yang menjadikan malam yang gelap gulita untukmu wahai sekalian manusia, sebagai pakaian yang sama-sama menutupi badanmu, dan Dia menjadikan tidur untuk istirahat mu dari semua kegiatan, agar jika kamu bangun di pagi hari, badanmu kembali segar bugar. Dan Dia juga menjadikan siang terang benderang untuk bangkit berusaha mencari rezeki buat kehidupanmu dan keluargamu. Terciptanya siang dan malam karena perputaran bumi di porosnya ketika mengitari matahari, demikian pula matahari yang terus berputar dan berjalan pada garis edarnya. Semua keajaiban alam semesta ini tidak ada yang sanggup melakukannya kecuali Allah.

2903

Dan Dialah Allah yang memerintahkan para malaikat-Nya untuk meniupkan angin menggiring awan dari berbagai penjuru, sebagai pembawa kabar gembira bagi segenap manusia sebelum kedatangan rahmat-Nya berupa hujan sebagai kasih sayang kepada makhluk-Nya, dan Kami turunkan dari langit yang sudah dipenuhi uap air, air yang sangat bersih, yang bisa dipergunakan untuk berbagai macam keperluan hidup.

2904

Manfaat dari adanya hujan adalah agar dengan air hujan itu Kami menghidupkan negeri yang tadinya mati kering kerontang, tandus, menjadi negeri yang hijau menyegarkan, karena ditumbuhi berbagai tanaman, dan dengan hujan itu pula Kami memberi minum kepada sebagian apa yang telah Kami ciptakan, berupa hewan-hewan ternak dan manusia yang banyak. Semua binatang yang melata di bumi ini sangat memerlukan air. Tanpa air, mereka tidak akan mampu bertahan hidup. Inilah anugerah Allah yang perlu direnungkan manusia, tetapi tidak semua manusia menyadarinya.

2905

Dan sungguh, Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara mereka pada waktu-waktu tertentu, dan di beberapa tempat, sesuai dengan kebijakan Kami, agar mereka mengambil pelajaran dari perkisaran tersebut. Tetapi kebanyakan manusia tidak mau bersyukur kepada Kami dengan hati, ucapan dan tindakan, bahkan mereka mengingkari nikmat-nikmat Kami yang tak terhitung banyaknya. Sifat takabur, sombong, angkuh, menyebabkan mereka lupa atas semua anugerah-Nya itu.

2906

Ayat-ayat berikut ini menjelaskan anugerah Allah yang besar kepada Nabi Muhammad yang diutus untuk seluruh manusia. Dan sekiranya Kami menghendaki, untuk mengutus banyak utusan, niscaya Kami utus seorang pemberi peringatan pada setiap negeri. Akan tetapi, kebijakan Kami pada akhir zaman, adalah mengutus seorang rasul untuk seluruh negeri, agar beban Nabi Muhammad bertambah, dan dengan begitu akan bertambah derajatnya di sisi Allah.

2907

Betapa pun beratnya beban itu, Nabi dilarang untuk tunduk kepada kemauan orang kafir. Maka janganlah engkau, wahai Rasul, taati orang-orang kafir akan kemauan mereka karena mereka berada pada jalur kehidupan yang salah, dan berjuanglah terhadap mereka dengannya yaitu Al-Qur’an, dengan membacanya, menghayatinya, mengamalkan, dan menjelaskan isinya kepada mereka, dengan semangat perjuangan yang besar. Hadapilah mereka dengan ketegasan dengan kesungguhan hati. Bantahlah ucapan-ucapan mereka dengan dalil-dalil yang kuat. Engkau berhadapan dengan manusia yang sangat angkuh. Jangan engkau berhenti dari berjuang di jalan Allah walaupun hal itu menjadikan kamu lelah. Ini akan menambah derajatmu di sisi Tuhanmu dan akan bisa memberikan kemanfaatan yang sangat besar bagi kehidupan di alam seluruh.

2908

Kemudian Allah menampilkan kembali kemahakuasa-Nya di alam semesta agar manusia merenungkannya. Dan Dialah yang membiarkan dua laut yaitu air sungai dan laut, mengalir berdampingan; yang ini tawar dan segar enak untuk diminum dan yang lain sangat asin lagi pahit yang sangat berguna bagi hewan-hewan di laut dan kehidupan manusia lainnya. Dan Dia jadikan antara keduanya dinding yang demikian lentur dan canggih dan batas yang tidak tembus. Dengan adanya dinding itu kedua air tersebut tidak akan pernah bercampur. Masing-masing masih membawa sifat-sifat dirinya. Inilah fenomena alam yang luar biasa.

2909

Fenomena kekuasaan Allah lainnya adalah terciptanya manusia dari air mani. Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air mani seorang lelaki yang bercampur dengan indung telur perempuan, lalu setelah melewati masa-masa tertentu Dia jadikan manusia itu mempunyai keturunan beranak-pinak dengan cara yang sama. Ada keturunan yang lelaki yang kelak menjadi garis keturunan bagi anak-anaknya dan ada pula keturunan perempuan yang kelak terjadi persemendaan atau mushaharah. Semua keluarga pihak perempuan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan suaminya. dan Tuhanmu adalah Mahakuasa menentukan jenis anak-anak yang lahir, apakah lelaki atau perempuan dari air mani tersebut. Allah menjadikan air mani kaum lelaki terdiri dari ratusan juta sel yang mempunyai dua unsur kelelakian dan keperempuanan, yang akan menjadi cikal bakal manusia. Semuanya itu menjadi tanda atas kebesaran Allah.

2910

Betapa pun demikian, masih banyak orang-orang yang tak mau menyembah Allah, tapi menyembah sesuatu yang tidak mempunyai kekuasaan apa pun. Dan mereka orang-orang kafir itu menyembah benda-benda selain Allah, baik berupa patung-patung dan lainnya apa yang tidak memberi manfaat kepada mereka baik di dunia, seperti mendatangkan rezeki, menurunkan hujan, dan lain-lainnya, apalagi di akhirat, dan tidak pula mendatangkan bencana kepada mereka jika mereka tidak menyembah patung-patung itu, seperti kematian, kelaparan dan lainnya. Orang-orang kafir adalah penolong bagi setan untuk berbuat durhaka terhadap Tuhannya dengan menyekutukan-Nya dalam beribadah. Padahal Tuhannya yang telah memberikan kepadanya kehidupan, rezeki, dan anugerah lainnya yang demikian besar. Inilah bentuk kezaliman yang sangat besar.

2911

Dan tidaklah Kami mengutus engkau, wahai Rasul-Ku, melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira bagi mereka yang beriman dan beramal saleh bahwa mereka akan mendapatkan pahala dan masuk surga. Di sisi lain, engkau pemberi peringatan kepada mereka yang ingkar terhadap Allah dan rasul-Nya, bahwa mereka akan mendapatkan siksaan dari Allah di dalam neraka. Bukan merupakan tugas rasul memaksa mereka untuk beriman kepada Allah.

2912

Allah kemudian memberikan arahan kepada Nabi-Nya. Katakanlah, wahai Rasul-Ku kepada orang-orang kafir itu, “Aku tidak meminta imbalan apa pun dari kamu baik berupa materi atau manfaat lainnya, dalam menyampaikan risalah itu, melainkan mengharap agar orang-orang mau mengambil jalan kepada Tuhannya dengan berinfak pada jalan Allah dan amalan saleh lainnya. Jika mereka mau melakukan hal itu, lakukanlah.” Keimanan dan amal saleh mereka sudah cukup bagi rasul sebagai imbalan atas tugasnya sebagai seorang rasul.

2913

Wahai Rasul-Ku, teruskan dakwahmu dan bertawakallah dengan menyerahkan segala keputusan akhir kepada Allah Yang Mahahidup, Yang tidak mati, jangan kepada yang selain-Nya! Dan bertasbihlah dengan menjauhkan-Nya dari semua sifat kekurangan dan memuji-Nya karena hanya Dialah yang berhak dipuji, karena kesempurnaan Zat-Nya dan SifatNya. Dan jika ada hamba-Nya yang berbuat dosa, maka cukuplah Dia Yang Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya

2914

Dialah Tuhan yang menciptakan langit yang tujuh beserta benda-benda angkasa lainnya, bumi, dan apa yang ada di antara keduanya yaitu segala benda yang kita tidak mengetahui secara pasti dalam enam masa. Dua masa pertama untuk menciptakan badan bumi, dua masa berikutnya untuk menciptakan langit, dan dua masa terakhir untuk mengisi bumi dengan segala kandungannya. Kemudian Allah bersemayam dengan cara yang sesuai dengan sifat keagungan-Nya di atas singgasana-Nya yaitu ‘Arsy. Dialah Yang Maha Pengasih yang demikian besar dan luas sehingga tercurahkan kepada seluruh makhluknya tanpa kecuali. Maka tanyakanlah olehmu wahai Nabi tentang ciptaan Allah yang disebutkan di atas, kepada yang lebih mengetahui yaitu Allah sendiri. Dialah yang paling tahu tentang ciptaan-Nya.

2915

Kemudian Allah menjelaskan tentang sikap orang kafir yang terus ingkar terhadap Allah. Dan apabila dikatakan kepada mereka, yakni kepada orang-orang kafir itu, “Sujudlah dan tunduklah kamu kepada Tuhan Yang Maha Pengasih,” mereka menjawab, dengan sinis, “Siapakah yang Maha Pengasih itu? Apakah kami harus sujud kepada Allah yang engkau, wahai Muhammad, perintahkan kami bersujud kepada-Nya padahal kami tidak mengetahui dan mengenal-Nya?” Mereka sangat angkuh dan mereka makin jauh lari dari kebenaran. Hati mereka sudah terkunci rapat oleh kedengkian, kesombongan, dan kekafiran.

2916

Padahal jika mereka mengetahui kekuasaan Allah di alam semesta, mereka pasti bersujud kepada-Nya. Mahasuci Allah dan Mahabanyak kebaikan-Nya kepada makhluk-Nya, yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dalam jumlah milyaran. Semuanya berjalan secara teratur, tak pernah ada benturan antara satu dengan lainnya. Dan Dia juga menjadikan padanya matahari dan bulan yang bersinar. Matahari mempunyai energi panas yang luar biasa besarnya yang terus menyala sehingga bisa bersinar dengan kekuatannya sendiri. Sementara bulan bersinar dengan sinar yang lembut dan redup karena mendapatkan pancaran dari cahaya matahari. Matahari dan bulan memberikan manfaat yang luar biasa kepada manusia.

2917

Dan bentuk kekuasaan Allah lainnya adalah bahwa Dia pula yang menjadikan malam dan siang silih berganti sesuai dengan perputaran bumi di porosnya. Siang dan malam saling berkejaran. Kejadian alam seluruh ini haruslah menjadi bahan renungan bagi orang yang ingin mengambil pelajaran bahwa semua ciptaan Allah pasti mempunyai hikmah yang besar bagi makhluk-Nya, atau bagi yang ingin bersyukur dengan hati, lisan dan anggota badannya untuk mencari rida Allah.

2918

Jika pada ayat-ayat yang lalu disebutkan sifat-sifat orang kafir yang tidak mau bersujud kepada Allah, pada ayat berikut ini disebutkan ciri dan sifat ibadurrahman atau para pengabdi Allah. Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati tanpa dibuat-buat, dan berjalan secara wajar, serta tidak menyombongkan diri dalam sikap dan tindakan. Dia tahu bahwa sikap itu tidak terpuji dan akan mengakibatkan hal-hal yang negatif dalam pergaulan. Dan apabila orang-orang bodoh yang tidak tahu nilai-nilai sosial kemasyarakatan menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, atau kasar, mereka tidak membalasnya dengan ucapan yang semisal, namun dengan penuh sopan dan rendah hati mereka mengucapkan “salam,” yang berarti mudah-mudahan kita berada dalam keselamatan, damai, dan sejahtera. Nabi Muhammad telah memberikan contoh sendiri bahwa semakin dikasari, beliau semakin santun, arif dan bijaksana.

2919

Sifat ibadurahman berikutnya adalah senantiasa salat malam. Dan orang-orang yang menghabiskan atau menggunakan sebagian waktu malamnya terutama waktu sepertiga malam terakhir untuk beribadah mendekatkan diri kepada Tuhan yang telah memelihara mereka dengan bersujud dan berdiri. Beribadah pada saat itu betul-betul mencerminkan keikhlasan, hati lebih khusyuk, lebih konsentrasi kepada Sang Khalik.

2920

Sifat berikutnya adalah takut akan siksaan api neraka. Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam yang sangat pedih itu dari kami, kami sangat takut, karena sesungguhnya azabnya itu membuat kebinasaan yang kekal. Inilah kerugian yang sangat besar bagi kami. Apalah arti kehidupan ini jika pada akhirnya kami tersiksa karena dosa-dosa kami. Sungguh, Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.”

2921

Sifat berikutnya adalah takut akan siksaan api neraka. Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam yang sangat pedih itu dari kami, kami sangat takut, karena sesungguhnya azabnya itu membuat kebinasaan yang kekal. Inilah kerugian yang sangat besar bagi kami. Apalah arti kehidupan ini jika pada akhirnya kami tersiksa, karena dosa-dosa kami. Sungguh, Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.”

2922

Sifat berikutnya adalah tidak berlebih-lebihan dalam berinfak. Dan di antara sifat hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih adalah orang-orang yang apabila menginfakkan harta, mereka tidak berlebihan dengan menghambur-hamburkannya karena perilaku seperti inilah yang dikehendaki setan, dan tidak pula kikir yang menyebabkan dibenci oleh masyarakat. Mereka berinfak di antara keduanya secara wajar. Inilah agama yang pertengahan, moderat, dan seimbang antara kepentingan individu dan masyarakat.

2923

Sifat berikutnya adalah menghindarkan diri dari dosa-dosa besar. Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain apa pun itu dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah, karena kehidupan itu sangatlah mahal, hanya Allah saja yang berhak mengakhiri kehidupan seseorang, kecuali dengan alasan yang di-benar-kan oleh syariat, seperti karena membunuh lagi, atau murtad, atau berzina padahal dia sudah menikah. Dan mereka tidak berzina karena akan membawa dampak negatif yang sangat serius dalam kehidupan. Dan barang siapa melakukan tiga hal demikian itu, yaitu syirik, membunuh, dan berzina niscaya dia mendapat hukuman yang berat. Hal itu karena sesuai dengan besarnya dampak yang ditimbulkan dari perilaku buruk tersebut.

2924

Bagi orang yang melakukan tiga perbuatan buruk diatas akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu dalam keadaan terhina. Inilah siksaan yang luar biasa besarnya, meliputi siksa lahir, berupa panasnya api neraka, dan batin berupa kehidupan yang hina.

2925

Betapa pun demikian, Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang terhadap makhluk-Nya senantiasa membukakan pintu tobat-Nya. Kecuali, orang-orang yang ketika masih hidup di dunia bertobat dengan tobat yang benar, beriman, dan mengerjakan kebajikan, sebagai bukti akan kebenaran tobatnya seperti banyak melaksanakan salat, zikir, membaca Al-Qur’an, bersedekah, membantu mereka yang perlu dibantu, dan kebajian lainnya. Maka kejahatan yakni dosa yang telah mereka lakukan akan diganti Allah dengan kebaikan, yaitu dengan gemar melakukan ketaatan dan membeci kemaksiatan. Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang bagi mereka yang ingin kembali lagi ke jalan yang benar.

2926

Dan barang siapa bertobat dengan hati yang ikhlas dan mengerjakan kebajikan, sebagai bukti pertobatannya, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya. Dia menyesal dengan penyesalan yang mendalam atas perbuatannya, mengakhiri perilaku buruknya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan itu. Inilah tobat yang akan diterima oleh Allah.

2927

Dan sifat-sifat utama lainnya dari ‘ibadurrahman adalah orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, yang sengaja dilakukan padahal dia tahu bahwa hal itu bohong belaka. Dan apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, baik perkataan ataupun perbuatan yang sia-sia, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya. Mereka tidak menghiraukannya dan tidak memedulikannya. Sebagai seorang muslim, setiap langkahnya harus membawa kemanfaatan bagi kehidupannya yang akan dibawa setelah dia meninggal.

2928

Sifat ‘ibadurrahman berikutnya adalah orang-orang yang apabila diberi peringatan oleh Allah atau nabi-Nya dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidak bersikap sebagai orang-orang yang tuli dan buta, tapi mereka mendengar peringatan tersebut dengan penuh perhatian dan sikap yang penuh kepedulian.

2929

Dan sifat ‘ibadurrahman berikutnya adalah orang-orang yang berkata atau memanjatkan doa, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami yang menjadi pendamping kami dalam melaksanakan kehidupan ini dan anugerahkanlah juga kepada keturunan kami yang akan melanjutkan kehidupan diri kami sebagai penyenang hati kami, karena perbuatan mulia mereka, dan jadikanlah kami sebagai pemimpin dan panutan bagi orang-orang lain yang bertakwa.”

2930

Mereka itu yakni orang-orang yang memiliki sifat di atas, akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi dalam surga yang penuh dengan segala kenikmatan lahir maupun batin atas kesabaran mereka melaksanakan semua perintah Allah. Dan di sana mereka akan disambut oleh para malaikat penjaga surga dengan penghormatan yang agung layaknya pahlawan yang kembali dari medan perang dengan membawa kemenangan yang gilang-gemilang. Dan sebagai penghormatan kepada mereka, para malaikat mengucapkan, "Salam," keselamatan akan selalu bersama kalian, selama-lamanya.

2931

Di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman. Di dalamnya penuh dengan segala kenikmatan lahir dan batin. Inilah penghargaan dari Allah kepada hamba yang taat kepada-Nya ketika hidup di dunia.

2932

Pada akhir surah ini, Allah menjelaskan tentang kemahabesar dan kemahakayaan-Nya. Katakanlah, wahai Rasul, pada orang-orang musyrik itu, “Tuhanku tidak akan mengindahkan dan mempedulikan kamu, kalau tidak karena ibadahmu dan munajatmu kepada-Nya. padahal sungguh, kamu telah mendustakan-Nya, mendustakan rasul-Nya dan adanya hari akhirat? Karena itu, kelak azab pasti menimpamu.”

2933

Ta Sin Mim. Nama-nama huruf yang dengannya Al-Qur’an tersusun. Susunan Al-Qur’an tidak mampu disaingi oleh manusia. Inilah yang menjadikan Al-Qur’an menjadi mukjizat sepanjang zaman.

2934

Inilah ayat-ayat Kitab (Al-Qur’an) yang men-jelas-kan hal-hal benar yang harus diikuti, dan yang batil yang harus dijauhi, yang baik dan mana yang buruk. Semuanya dijelaskan secara gamblang. Walaupun demikian gamblang, masih banyak manusia yang mengingkarinya.

2935

Boleh jadi engkau, wahai Rasul, akan membinasakan dirimu dengan kesedihan yang mendalam karena mereka penduduk Mekah itu tidak mau beriman denganmu, padahal kamu sangat menginginkan mereka untuk beriman.

2936

Jika Kami menghendaki agar mereka beriman kepadamu, niscaya Kami turunkan kepada mereka suatu kejadiaan yang luar biasa, yaitu berupa mukjizat dari langit yang turun kepada mereka yang akan memaksa mereka dan membuat tengkuk mereka tunduk dengan rendah hati kepadanya. Akan tetapi, Kami tidak menghendaki cara pemaksaan seperti itu. Kami ingin mereka beriman dengan suka rela, tanpa ada satu paksaan apa pun kepada mereka. Iman dengan sukarela akan membuahkan hasil yang baik dan berkelanjutan. Sebaliknya, keimanan dengan secara terpaksa, akan menghasilkan sesuatu yang tidak baik pula.

2937

Dan setiap kali disampaikan kepada mereka suatu peringatan baru yakni ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pengasih, mereka selalu berpaling darinya. Mereka tidak mau mendengarkan, tidak mau memedulikannya, bahkan menertawakannya.

2938

Sungguh, mereka telah mendustakan Al-Qur’an, bahkan memperolok-olokkannya. Maka, kelak di hari Kiamat akan datang kepada mereka kebenaran berita-berita mengenai apa, yakni azab, yang dulu mereka perolok-olokkan. Pada saat itulah mereka baru tersadarkan diri atas kesalahan mereka. Tapi sudah tidak berguna lagi penyesalan itu.

2939

Allah kemudian mengajak mereka untuk belajar dari alam seluruh, agar mereka tahu bahwa hanya Allah saja yang berhak untuk disembah. Dan apakah mereka yaitu orang musyrik itu, tidak memperhatikan apa yang mereka lihat di hamparan bumi, betapa banyak Kami tumbuhkan di bumi itu berbagai macam pasangan tumbuh-tumbuhan yang baik dan membawa banyak sekali kemanfaatan bagi manusia. Bukankah itu pertanda atas kekuasaan Allah, dan anugerah-Nya yang tak terhingga kepada manusia?

2940

Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda kebesaran Allah yang mampu menghidupkan tanah yang gersang, menciptakan berbagai ragam tanaman, dan tetumbuhan. Akan tetapi, Betapa pun banyaknya bukti-bukti kekuasaan Allah yang ada di hadapan mereka, kebanyakan mereka tidak beriman, karena kedengkian, takabur, dan ingin mempertahankan status sosial mereka. Akhirnya Allah mengunci hati, pengelihatan dan pendengaran mereka.

2941

Dan sungguh, Tuhanmu Dialah Yang Mahaperkasa, tidak akan terku-rangi kekuasaan-Nya oleh banyaknya orang-orang yang ingkar kepada-Nya. Namun demikian, Dia juga Maha Penyayang dengan tidak cepat menyiksa makhluk-Nya yang durhaka, tapi memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat.

2942

Sebagai hiburan kepada Nabi Muhammad dan sebagai pelajaran bagi penduduk Mekah, Allah menceritakan kembali sejarah nabi-nabi terdahulu dan keingkaran kaumnya terhadap mereka. Dan ingatlah, wahai Rasul, ketika Tuhanmu di lembah Tuwa menyeru Nabi Musa dengan firman-Nya, “Datangilah dan berserulah, atas nama-Ku kepada kaum yang zalim, yang melampaui batas-batas kemanusiaan itu, seperti menyembah kepada selain Allah dan membunuhi bayi-bayi lelaki.”

2943

“Yaitu kaum Fir’aun di Mesir. Datangilah mereka, hai Musa, dan tanyalah mereka mengapa mereka tidak bertakwa kepada Allah dengan melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya?”

2944

Setelah mendengar perintah dari Allah, Nabi Musa berkata, “Ya Tuhanku yang memelihara diriku, aku tahu kezaliman mereka perilaku dan sifat mereka yang sangat buruk. Oleh karena itu, sungguh, aku takut mereka akan mendustakan aku ketika aku menyampaikan pesan-pesan-Mu.

2945

Sehingga, karenanya dadaku terasa sempit, sedih, dan kesal karena ulah mereka, dan lidahku tidak lancar, tidak fasih untuk memberikan penjelasan kepada mereka seperti apa yang ada di dalam hatiku. Maka, aku memohon kepada-Mu ya Rabbi, utuslah dan angkatlah Harun sebagai rasul agar dia bisa bersamaku untuk menyampaikan pesan-pesan-Mu kepada mereka.”

2946

Dan aku berdosa terhadap mereka karena aku pernah membunuh salah seorang di antara mereka. Maka, aku takut mereka akan membunuhku karena aku yakin mereka masih menaruh dendam kepadaku.

2947

Mendengar keluhan Nabi Musa, Allah berfirman, “Hai Musa! Jangan takut terhadap mereka seperti yang kau katakan! Mereka tidak akan pernah dapat membunuhmu. Aku akan tetap memeliharamu dan menolongmu Maka pergilah kamu berdua menghadap mereka dengan membawa ayat-ayat Kami yaitu mukjizat-mukjizat yang telah Kami berikan kepadamu seperti tongkat dan tanganmu. Sungguh, Kami bersamamu memeliharamu dan menolongmu. Aku akan mendengarkan apa yang mereka katakan.

2948

Maka datanglah kamu berdua kepada Fir’aun tanpa dihinggapi rasa takut dan katakanlah dengan kesungguhan hati dan kepercayaan diri, ‘Sesungguhnya kami berdua adalah para rasul Tuhan seluruh alam.

2949

Lepaskanlah bangsa kami yaitu Bani Israil, biarkan mereka pergi bersama kami ke tempat yang kami kehendaki. Jangan lagi kau perbudak mereka.’”

2950

Mendengar ucapan Nabi Musa, dia Fir’aun, menjawab dengan nada marah dan mengungkit jasanya terhadap Nabi Musa di masa lalu, “Bukankah kami telah mengasuhmu, memeliharamu dengan sebaik-baiknya dalam lingkungan keluarga kami, yaitu waktu engkau masih kanak-kanak dan engkau tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu yaitu semenjak engkau masih bayi sampai engkau menjadi pemuda?”

2951

Fir’aun melanjutkan bicaranya dengan mengungkit kesalahan Nabi Musa, “Dan engkau, Musa, telah melakukan kesalahan pada perbuatan yang telah engkau lakukan dengan membunuh salah seorang bangsaku dan engkau termasuk orang yang tidak tahu berterima kasih.”

2952

Nabi Musa berkata, “Aku telah melakukannya, yakni pembunuhan terhadap seorang Qibti tanpa aku sengaja dan ketika itu, aku termasuk orang yang khilaf bahwa pukulanku terhadapnya akan mengakibatkan kematiannya, padahal aku memukulnya dengan tujuan untuk memberikan pelajaran kepadanya.

2953

Lalu aku lari darimu menuju ke negeri Madyan, karena aku takut pada kepada-mu pada pembalasan-mu. Kemudian Tuhanku yang memeliharaku menganugerahkan ilmu yang bermanfaat kepadaku serta Dia menjadikan aku salah seorang di antara para rasul sebagaimana para rasul yang lain sebelumku.”

2954

Lalu Nabi Musa membandingkan antara kebaikan yang dia terima dengan kekejaman Fir’aun terhadap Bani Israil. Musa berkata lagi, “Dan itulah kebaikan yang telah engkau berikan kepadaku, engkau pelihara diriku ketika aku masih bayi sampai aku dewasa. Sementara itu engkau telah memperbudak Bani Israil, kaumku sendiri. Engkau perlakukan mereka dengan tidak berperikemanusiaan. Sungguh ini dua hal yang tidak sebanding. Jika bukan karena kekejamanmu, ibuku tidak akan melemparkan aku ke sungai, dan tidak akan kau pelihara diriku.”

2955

Fir’aun penasaran terhadap perkataan Nabi Musa bahwa dia dan sudaranya Harun diutus oleh Allah Rabbul ‘alamin. Fir’aun bertanya kepada Musa, “Siapa Tuhan pencipta dan pemelihara seluruh alam itu?”

2956

Musa menjawab dengan tiga jawaban, “Pertama, Tuhan yang mengutusku adalah Tuhan pencipta, pengurus, pemelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya seperti benda-benda langit dan lainnya. Hal berbeda dengan dirimu yang hanya meguasai negeri Mesir dengan kekuatanmu. Aku katakan hal ini kepadamu dengan sebenar-benarnya, jika kamu mempercayai-Nya.”

2957

Mendengar jawaban Nabi Musa ini, Fir’aun terasa mulai tersentak. Fir’aun berkata kepada orang-orang di sekelilingnya, yaitu para pembesar kerajaan, “Apakah kamu tidak mendengar apa yang dikatakannya?”

2958

Nabi Musa melanjutkan Jawabannya dengan berkata kepada Firaun, “Kedua, Dia itu adalah Tuhanmu dan juga Tuhan nenek moyangmu terdahulu. Tuhanku itu satu, tidak ada yang lain. Dialah pencipta alam semesta dan manusia dari dahulu sampai kini dan sampai kapan pun, termasuk engkau Firaun dan kaummu.”

2959

Fir’aun semakin geram dan marah. Fir’aun berkata kepada para pembesar itu dengan penuh kemarahan, “Sungguh, Rasulmu yang diutus kepada kamu benar-benar orang gila. Dia mengatakan sesuatu yang tidak biasa aku dengar.”

2960

Jawaban terakhir merupakan jawaban yang telak dan sulit bagi Fir’aun untuk mengelak darinya. Nabi Musa, berkata kepada Fir’aun dengan perkataan yang pernah diucapkan juga oleh Nabi Ibrahim kepada penguasa yang zalim (Lihat: Al-Baqarah/2: 258), “Ketiga, Dialah Tuhan yang menguasai ufuk timur tempat terbit matahari dan ufuk barat tempat terbenamnya matahari dan apa yang ada di antara ke-duanya, seperti gunung-gunung, lautan dan lain sebagainya, jika kamu mengerti, dan menggunakan akalmu dengan baik dan benar. Janganlah kau terus menerus dengan kebatilan, padahal kau tahu kebenaran. Apakah kamu mampu melakukan apa yang dilakukan Tuhanku?”

2961

Fir’aun semakin berang mendengar perkataan Nabi Musa dan mulai menggunakan kekuatannya, sebagaimana juga penguasa yang zalim, untuk membungkam musuh-musuh mereka. Fir’aun berkata dengan nada mengancam, “Sungguh, jika engkau menyembah Tuhan selain aku, pasti aku masukkan engkau ke dalam penjara, Sebagaimana orang-orang yang telah aku penjarakan. Aku akan siksa dirimu dengan siksaan yang amat pedih.”

2962

Nabi Musa sama sekali tidak gentar dengan ancaman itu karena yakin Allah selalu bersamanya. Dengan hati yang tenang, Nabi Musa menawarkan kepada Fir’aun satu tawaran. Nabi Musa berkata, “Apakah engkau tetap akan memenjarakanku sekalipun aku tunjukkan kepadamu sesuatu bukti yang nyata sebagai tanda bahwa aku adalah benar-benar utusan Tuhanku?”

2963

Fir’aun berkata, “Baiklah kalau begitu. Aku tidak akan memenjarakanmu, tetapi tunjukkan sesuatu bukti yang nyata yang kau janjikan itu jika engkau termasuk orang yang benar terhadap pengakuanmu itu bahwa engkau adalah benar-benar utusan Tuhan!” Tidak berselang lama, Nabi Musa memperlihatkan kepada Fir’aun apa yang ditawarkannya, yaitu tongkat yang bisa berubah menjadi ular dan tangan yang mengeluarkan sinar yang berkilauan.

2964

Maka Musa melemparkan tongkatnya yang dahulu dia gunakan untuk menggembala kambing di negeri Madyan, tiba-tiba tongkat itu atas izin Allah berubah menjadi ular besar yang sebenarnya. Bukan tipuan sebagaimana yang dilakukan oleh para penyihir. Dengan peristiwa ini, Allah mampu mengubah benda mati menjadi benda yang hidup. Maka kebangkitan manusia di hari Kiamat bukanlah sesuatu yang sulit bagi Allah.

2965

Nabi Musa kemudian mengeluarkan mukjizatnya yang kedua. Dan dia mengeluarkan tangannya dari lubang leher bajunya, tiba-tiba tangan itu menjadi putih bercahaya terang benderang bagai sinar matahari bagi orang-orang yang melihatnya. Demikian jelasnya kebenaran Nabi Musa, namun hati yang sudah mati tidak menghiraukan semua itu bahkan semakin menjadi-jadi.

2966

Fir’aun mencoba mempengaruhi para pembesarnya agar jangan terpengaruh oleh ajakan Nabi Musa. Fir’aun berkata kepada para pemuka di sekelilingnya, “Sesungguhnya dia ini pasti seseorang penyihir yang sangat pandai, maka janganlah kamu sekalian tertipu olehnya.

2967

Dia hendak mengusir kamu dari negerimu yang subur makmur ini, di mana kamu hidup enak dan tenang di dalamnya, dengan ilmu sihirnya. Oleh karena itu apakah yang kamu sarankan kepadaku sehingga aku bisa melaksanakannya?” Fir’aun merasa terdesak sehingga meminta pertimbangan dari para pembesarnya. Pengusiran seorang dari negerinya adalah sebuah prahara kehidupan karena mereka harus meninggalkan apa yang mereka cintai. Fir’aun menggunakan taktik ini agar mereka merasa tersentak dan akhirnya melawan Nabi Musa.

2968

Para pembesar itu menawarkan kepada Fir’aun agar diadakan perang tanding antara Nabi Musa dan para pesihir Mesir. Mereka menjawab, “Tahanlah untuk sementara, jangan kau bunuh dia yaitu Musa dan saudaranya yaitu Nabi Harun, dan utuslah ke seluruh negeri Mesir orang-orang yang akan mengumpulkan penyihir, niscaya mereka akan mendatangkan semua pesihir yang pandai kepadamu.”

2969

Para pembesar itu menawarkan kepada Fir’aun agar diadakan perang tanding antara Nabi Musa dan para pesihir Mesir. Mereka menjawab, “Tahanlah untuk sementara, jangan kau bunuh dia yaitu Musa dan saudaranya yaitu nabi Harun, dan utuslah ke seluruh negeri Mesir orang-orang yang akan mengumpulkan penyihir, niscaya mereka akan mendatangkan semua pesihir yang pandai kepadamu.”

2970

Lalu dikumpulkanlah para pesihir pada waktu pagi pada hari yang telah ditentukan, yaitu pada hari raya mereka, di mana mereka berhias diri untuk bersenang-senang (Lihat: Surah Thaha/20: 59).

2971

Dan diumumkan kepada orang banyak untuk segera berkumpul menyaksikan pertandingan yang sangat menentukan nasib para petarung, apakah Nabi Musa atau para penyihir itu. “Berkumpullah kamu semua, jangan ada di antara kamu yang tertinggal.

2972

Tujuannya adalah agar kita mengikuti para pesihir itu, jika mereka yang menang dalam perang tanding ini.” Untuk mengalahkan Nabi Musa, Fir’aun yang mengaku-ngaku sebagai Tuhan, masih menggunakan orang lain, seperti penyihir, bukan kekuatan dirinya.

2973

Maka, ketika para pesihir datang, mereka berkata kepada Fir’aun untuk meminta janji imbalan, “Apakah kami benar-benar akan mendapat imbalan yang besar jika kami yang menang melawan Musa?” Demikianlah para pesihir bersedia membela Fir’aun bukan karena mempertahankan kebenaran tapi menginginkan imbalan yang besar.

2974

Fir’aun menjawab, “Ya, kalian akan mendapatkan imbalan yang besar dan bahkan di samping itu, kamu pasti akan mendapat kedudukan yang dekat kepadaku. Dengan kedudukan itu, kamu pasti akan mendapatkan fasilitas-fasilitas terbaik dariku.”

2975

Para pesihir mempersilakan Nabi Musa memperlihatkan kehebatannya terlebih dahulu (Lihat: Surah Al-Araf/7: 115). Namun sebelumnya Nabi Musa mengingatkan mereka agar tidak meneruskan perang tanding ini karena mereka pasti kalah (Lihat: Surah Taha/ 20:61). Akan tetapi, mereka tetap dengan pendirian mereka. Perang tanding pun dimulai. Nabi Musa berkata kepada mereka para pesihir itu, “Sekarang aku berikan kesempatan kepada kalian. Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan, agar nanti bisa terlihat mana yang benar dan mana yang batil.” Lain halnya jika Nabi Musa terlebih dahulu yang beraksi.

2976

Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka seraya berkata dan bersumpah dengan penuh keyakinan, “Demi kekuasaan Fir’aun, pasti kamilah yang akan menang.” Tongkat dan tali temali yang dilemparkan para penyihir itu terlihat oleh pengunjung seperti ular-ular yang berkeliaran ke sana ke mari yang menakutkan. Inilah puncak prestasi sihir mereka. Melihat gelagat ini, Nabi Musa merasa takut, tapi Allah menentramkannya, “Wahai Musa, jangan takut, kamu pasti menang.” Allah kemudian memerintahkan Nabi Musa untuk melemparkan tongkatnya.

2977

Kemudian Musa melemparkan tongkatnya, maka tiba-tiba saja tongkat itu berubah menjadi ular besar yang sangat menakutkan, kemudian ia, ular besar itu menelan benda-benda yang kelihatan seperti ular itu, padahal itu adalah benda-benda yang palsu yang mereka ada-adakan itu, karena berasal dari sihir, dan sihir itu berasal dari setan.

2978

Sehabis menelan “ular-ular” para pesihir, Nabi Musa mengambil tongkatnya kembali. Melihat kejadian yang sangat dramatis ini, para pesihir tertegun, terpana, dan merasa terkalahkan. Mereka yakin bahwa Nabi Musa bukanlah penyihir. Lalu serta merta mereka bersujud. Maka, tanpa menunggu lebih lama lagi menyungkurlah para pesihir itu, bersujud di tanah tanpa ragu-ragu karena mereka telah menemukan kebenaran.

2979

Para pesihir berkata dengan penuh keyakinan “Kami beriman, yakin, dan percaya kepada Tuhan pencipta seluruh alam sebagaimana yang diyakini oleh Musa, yaitu Tuhan Musa dan Harun, Tuhan seluruh alam.”

2980

Para pesihir berkata dengan penuh keyakinan “Kami beriman, yakin, dan percaya kepada Tuhan pencipta seluruh alam sebagaimana yang diyakini oleh Musa, yaitu Tuhan Musa dan Harun, Tuhan seluruh alam.”

2981

Dengan dikalahkannya para pesihir itu, posisi Fir’aun semakin terdesak. Padahal kejadian ini disaksikan banyak sekali penduduk yang berkerumun. Fir’aun lalu berkata kapada para pesihir dengan suara lantang dan menggertak dengan nada geram, “Mengapa kamu beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Padahal aku adalah pemimpin yang ditaati dan ditakuti. Sesungguhnya dia, Musa, pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu.” Lalu Fir’aun mengancam mereka, “Nanti kamu pasti akan tahu akibat perbuatanmu. Pasti akan kupotong tangan dan kakimu bersilang dan sungguh, akan kusalib kamu semuanya di tiang sampai kamu mati di tiang salib itu.”

2982

Namun ancaman Fir’aun tidak menyurutkan tekad mereka untuk terus beriman kepada Allah. Demikianlah hati jika sudah tenteram dengan keimanan, tidak akan mudah goyah dengan ancaman apa pun. Para penyihir itu bahkan berani berterus terang dengan keimanan mereka. Mereka berkata, “Tidak ada sama sekali yang kami takutkan dengan semua yang engkau ancamkan kepada kami, karena pada akhirnya kami semua akan mati, kami akan kembali kepada Tuhan kami dan kami harus mempertanggungjawabkan perbuatan kami di hadapan Tuhan kami.

2983

Mereka terus berkata, “Sesungguhnya kami sangat menginginkan sekiranya Tuhan kami akan mengampuni segala kesalahan yang kami perbuat karena perbuatan sihir kami, ketaatan kami kepada Fir’aun, dan lain-lainnya, karena kami menjadi orang yang pertama-tama beriman kepada Tuhan Musa dan Harun.”

2984

Walaupun Fir’aun telah kalah dalam pertarungan, tapi tetap saja dia angkuh dan sombong, dan bahkan terus menindas Bani Israil di Mesir. Nabi Musa terus berdakwah beberapa tahun lamanya. Sampai pada puncaknya, Allah memerintahkan Nabi Musa untuk keluar dari tanah Mesir menuju ke negeri yang dijanjikan yaitu di Baitul Maqdis. Dan Kami wahyukan serta Kami perintahkan kepada Musa, “Pergilah pada malam hari dengan membawa serta hamba-hamba-Ku, yaitu Bani Israil, keluar dari tanah Mesir, agar mereka lepas dari kezaliman raja Fir’aun, sebab pasti kamu akan dikejar. Jika kamu keluar pada malam hari, kamu akan sampai di tepi laut pada pagi harinya. Mereka yang mengejar di pagi hari tidak akan mampu mengejarmu, karena saat itu kamu sudah berada di laut.” Mendengar Nabi Musa dan Bani Israil keluar dari Mesir, Fir’aun memerintahkan kaumnya untuk mengejar Nabi Musa dan Bani Israil.

2985

Kemudian Fir’aun mengirimkan orang ke kota-kota untuk memobilisasi umum bala tentaranya dan pengikutnya dalam rangka mengejar Nabi Musa kemudian membunuhnya. Setelah Fir’aun melihat jumlah bala tentaranya demikian besar, dia menganggap remeh Nabi Musa dan Bani Israil. Akan tetapi sebenarnya, Fir’aun sudah merasa panik dan galau.

2986

Fir’aun berkata kepada para pembesarnya, “Sesungguhnya mereka Bani Israil itu hanya sekelompok kecil. Jumlah mereka sangat tidak sebanding dengan tentara kita. Kita akan dengan mudah bisa mengalahkan mereka.”

2987

Dan sesungguhnya mereka, Bani Israil itu, telah berbuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita, seperti ajakan mereka kepada kita untuk menyembah Tuhan mereka, padahal mereka adalah bawahan dan rakyat jelata kita.

2988

Dan sesungguhnya kita semua, tanpa kecuali, harus selalu waspada, mawas diri terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi yang diperbuat oleh Musa dan Bani Israil.” Kemudian Fir’aun bergerak mengejar Nabi Musa dan meninggalkan Mesir.

2989

Kemudian, Kami keluarkan mereka, yaitu Fir’aun dan kaumnya, dari taman-taman dan mata air, yang sangat indah yang mereka punyai demi untuk sesuatu tujuan yang batil. Dan Kami keluarkan mereka juga dari harta kekayaan dan kedudukan yang mulia yang mereka dapatkan.

2990

Kemudian, Kami keluarkan mereka, yaitu Fir’aun dan kaumnya, dari taman-taman dan mata air, yang sangat indah yang mereka punyai demi untuk sesuatu tujuan yang batil. Dan Kami keluarkan mereka juga dari harta kekayaan dan kedudukan yang mulia yang mereka dapatkan.

2991

Demikianlah, dan Kami anugerahkan semuanya itu kepada Bani Israil. Merekalah pada akhirnya yang mewarisi kekayaan Fir’aun dan peng-ikutnya setelah semuanya binasa.

2992

Lalu Fir’aun dan bala tentaranya dapat menyusul mereka, Musa dan Bani Israil, pada waktu matahari terbit di pagi hari. Kedua kekuatan berada pada jarak yang semakin dekat. Situasi sudah sangat menegangkan.

2993

Maka ketika kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa dengan nada gemetar dan takut, “Kita benar-benar akan tersusul, oleh Fir’aun dan bala tentaranya.”

2994

Dia Musa menjawab dengan tenang dan meyakinkan, “Sekali-kali tidak akan tersusul. Sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku. Tuhanku yang menyuruhku keluar dari Mesir, maka pasti Tuhanku jualah yang akan melindungi kita dengan cara-Nya sendiri.”

2995

Pada saat genting seperti inilah, Allah memerintahkan kepada Nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya ke laut. Allah sebenarnya bisa membelahkan laut tanpa harus ada penyebab berupa pukulan tongkat, tapi Allah ingin agar manusia tetap berusaha. Lalu Kami wahyukan kepada Musa, “Pukullah laut itu dengan tongkatmu.” Lalu Nabi Musa memukulkan tongkatnya ke laut. Maka, seketika itu, terbelahlah lautan itu menjadi daratan yang bisa dilalui oleh Nabi Musa. Daratan itu terdiri dari dua belas belahan, sesuai dengan kelompok yang ada pada Bani Israil. Dan setiap belahan seperti gunung yang besar.

2996

Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain, yaitu Fir’aun dan bala tentaranya, sebagai cara Kami untuk menenggelamkan mereka. Lalu Fir’aun dan bala tentaranya mengejar Nabi Musa melalui jalan yang terbelah itu. Kemudian setelah semuanya berada di tengah laut, Kami kembalikan daratan itu menjadi laut kembali, sehingga Fir’aun dan semua bala tentaranya mati tenggelam.

2997

Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang bersamanya sebagai balasan atas kesabaran mereka dalam mengahadapi Fir’aun dan kekejamannya, dan atas kesabaran taat kepada ajakan Nabi Musa untuk berhijrah dari negeri Mesir.

2998

Kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain yaitu Fir’aun dan bala tentaranya, sebagai balasan atas kesombongan dan kekafiran mereka.

2999

Sungguh, pada yang demikian itu, yaitu binasanya orang yang durhaka dan selamatnya orang yang beriman, terdapat suatu tanda kekuasaan Allah yang demikian besar, tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.

3000

Dan sesungguhnya Tuhanmu Dialah Yang Mahaperkasa dan Mahakuat atas segala sesuatu, tidak ada yang bisa mengalahkan-Nya. Disisi lain, Dia Maha Penyayang bagi mereka yang beriman dan mau kembali ke jalan Allah.

3001

Ayat-ayat berikut ini menyebutkan beberapa kisah Nabi Ibrahim ketika menyeru kaumnya untuk mengesakan Allah. Dan bacakanlah kepada mereka, kaum musyrik Mekah, kisah perjuangan Nabi Ibrahim. Kaum musyrik menganggap bahwa mereka adalah penerus agama Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail, padahal hal itu sama sekali bertentangan dengan agama Ibrahim yang sebenarnya, yaitu agama tauhid.

3002

Ketika dia Ibrahim berkata kepada ayahnya dan kaumnya, yang menyembah berhala di Irak selatan, “Apakah yang kamu sembah? bukankah itu benda mati yang dibuat dengan tanganmu sendiri?”

3003

Mereka menjawab, “Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya setiap saat.” Nabi Ibrahim mencoba berdialog dengan mereka dan mengajak mereka berpikir secara rasional, tidak secara emosional.

3004

Ibrahim berkata dalam bentuk kalimat tanya agar mereka mulai berpikir, “Apakah mereka, tuhan yang kamu sembah itu, mendengarmu ketika kamu berdoa kepadanya sehingga kamu pantas untuk menyembahnya?” Alasan seorang menyembah sesuatu adalah dalam rangka mendatangkan kemanfaatan dan menolak bahaya.

3005

“Atau, dapatkah mereka memberi manfaat kepada kamu seperti rezeki, jika kamu menyembahnya atau mencelakakan kamu jika kamu tidak menyembahnya?” lanjut Nabi Ibrahim.

3006

Mereka menjawab, “Tidak, mereka tidak memberikan kemanfaatkan dan mendatangkan bahaya, tetapi kami dapati nenek moyang kami berbuat begitu.” Mereka berbangga dengan perilaku seperti itu. Inilah bentuk taklid buta, yaitu mengikuti cara beribadah orang lain walaupun hal itu salah.

3007

Ibrahim berkata, “Apakah kamu memperhatikan dengan sebenar-benarnya apa yang kamu sembah, apakah hal itu pantas kamu lakukan?

3008

Kamu dan nenek moyang kamu yang terdahulu?” Nabi Ibrahim lantas memperlihatkan sikapnya yang tegas dan bernada permusuhan, karena dalam hal keimanan dan ibadah tidak ada kompromi dengan siapa pun.

3009

“Sesungguhnya mereka, yakni apa yang kamu sembah, itu musuhku, karena mereka adalah setan dalam bentuk berhala lain halnya Tuhan seluruh alam yang banyak sekali memberikan anugerah kepadaku dan kepada kamu sekalian.” demikian Nabi Ibrahim menjelaskan. Ia lalu menyebutkan satu persatu anugerah Tuhannya agar mereka sadar akan kekeliruan mereka dan mengikuti ajakan Nabi Ibrahim.

3010

Nabi Ibrahim melanjutkan keterangannnya, “Dia adalah Zat yang telah menciptakan aku dalam sebaik-baiknya bentuk dan aku diberi kesempatan dalam hidupku untuk menyembah Allah, maka Dia yang memberi petunjuk kepadaku, menuju ke jalan yang benar melalui wahyu yang diberikan kepadaku.

3011

Dan Yang memberi makan dan minum kepadaku, melalui rezeki dari air hujan yang menyuburkan tanah sehingga menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Dari situlah aku makan dan minum.

3012

Dan apabila aku sakit, Dialah pada hakikatnya yang menyembuhkan aku, baik melalui sebab atau tidak.

3013

Dan Yang akan mematikan aku kemudian akan menghidupkan aku kembali, pada hari akhirat nanti. Inilah Tuhan yang patut kamu sembah, karena kekuasaan-Nya yang mutlak.

3014

Dan Yang sangat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari Kiamat, hari di mana aku harus mempertanggungjawabkan atas semua amalku.”

3015

Nabi Ibrahim lantas berdoa untuk kebaikan dirinya, orang tuanya, dan orang lain, baik di dunia maupun akhirat, “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat dan pemahaman terhadap rahasia agama dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh yang selalu berada pada jalan yang benar.

3016

Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian.” Allah mengabulkan doa Nabi Ibrahim. Namanya tetap bersinar, sikapnya tetap diagungkan, keturunannya banyak yang diangkat Allah menjadi nabi, hingga yang terakhir adalah Nabi Muhammad Sallallhu ‘alaihi wa sallam.

3017

“Dan jadikanlah aku termasuk orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan yang tiada habis-habisnya, sebagai anugerah yang tak terhingga dari-Mu, ya Allah.” lanjut doa Nabi Ibrahim.

3018

Nabi Ibrahim adalah seorang yang sangat santun kepada orang tuanya, walaupun kafir. Dia berdoa untuk kebaikan ayahnya, “Dan ampunilah ayahku, sesungguhnya dia termasuk orang yang sesat, penyembah berhala.” Namun karena Allah melarang seseorang mendoakan orang kafir yang telah meninggal, Nabi Ibrahim tidak lagi melanjutkan doa untuk ayahnya.

3019

“Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, di hadapan manusia lain bersamaku, tapi tutupilah kesalahanku, hanya Engkau sajalah yang mengetahui keadaanku yang sebenarnya,

3020

yaitu pada hari ketika harta dan anak-anak tidak lagi berguna, untuk menebus semua dosa-dosa yang ada,” demikian Nabi Ibrahim menutup doanya. Allah tidak membutuhkan semua itu, karena Allah Mahakaya.

3021

Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, yang selamat dari noda dan dosa.

3022

Dan surga didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa yang selalu menjaga diri dari kemaksiatan, agar terhindar dari murka Allah. Surga diperlihatkan kepada mereka, sehingga mereka bisa menikmati pemandangan yang sangat indah di dalamnya. Inilah kenikmatan permulaan sebelum mereka masuk ke dalamnya.

3023

Dan sebaiknya neraka Jahim yang sangat panas dan menakutkan diperlihatkan dengan jelas kepada orang-orang yang memilih jalan sesat, yaitu jalan kehidupan yang tidak diridai oleh Allah seperti kekafiran dan kesyirikan.

3024

Dan pada saat itu dikatakan kepada mereka, “Di mana berhala-berhala yang dahulu kamu sembah selain Allah? Mestinya berhala-berhala itu berada di sini untuk menolongmu dari siksaan api neraka.

3025

Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong diri mereka sendiri?” Mereka sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan berhala-berhala itu dan para penyembahnya akan masuk neraka bersama-sama.

3026

Maka, mereka, sesembahan itu, dijungkirkan ke dalam neraka bersama orang-orang yang sesat, berkali-kali.

3027

Dan juga bala tentara Iblis semuanya. Iblis sebagai penggoda, manusia kafir yang tergoda, dan berhala-berhala yang dijadikan sesembahan, semuanya akan masuk neraka. Semuanya adalah simbol-simbol pengingkaran terhadap Allah. Pada saat mereka di neraka, terjadilah aksi saling menghujat di antara Iblis dan pengikutnya.

3028

Mereka para penghuni neraka itu berkata sambil bertengkar di dalamnya. Penghuni neraka mengakui atas kesesatannya.

3029

Mereka berkata, “Demi Allah, sesungguhnya kita dahulu di dunia dalam kesesatan yang nyata dengan memilih jalan kekafiran.

3030

Karena kita mempersamakan kamu, yaitu berhala-berhala itu, dengan Tuhan seluruh alam.” Penyamaan Allah Pencipta dan Pengurus alam semesta dengan berhala yang tidak mempunyai andil apa-apa dalam kehidupan adalah satu kezaliman yang nyata. Penghuni neraka tahu siapa sebenarnya yang menyesatkan mereka.

3031

“Dan tidak ada yang menyesatkan kita kecuali orang-orang yang berdosa, yang terdiri dari setan yang berujud jin dan manusia yang tidak henti-hentinya menggoda ke jalan yang sesat.

3032

Maka sehingga kita tidak mempunyai pemberi syafaat yaitu penolong, yang dapat menolong kita dari kesusahan saat ini.

3033

Dan tidak pula mempunyai teman yang akrab, yang bisa memberikan sedikit pertolongan.” sesal mereka. Setelah tidak ada lagi yang membantu, mereka lantas menginginkan kembali lagi ke dunia agar bisa melakukan amal saleh.

3034

“Maka seandainya kita dapat kembali ke dunia niscaya kita menjadi orang-orang yang beriman, dan beramal saleh.” demikian mereka mengungkapkan penyesalannya. Tapi hal itu mustahil mereka dapatkan, karena hidup di dunia cuma sekali.

3035

Sungguh, pada yang demikian itu yaitu pada dialog ahli neraka itu jika direnungkan dengan saksama, terdapat tanda kekuasaan Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.

3036

Dan sungguh, Tuhanmu benar-benar Dialah Mahaperkasa, yang mampu mempercepat siksa-Nya, Maha Penyayang dengan mengakhirkan siksa sampai di akhirat nanti.

3037

Kaum Nabi Nuh telah mendustakan para rasul. Para rasul Allah adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain. Mendustakan satu rasul sama saja dengan mendustakan semua rasul.

3038

Ketika saudara mereka yaitu Nabi Nuh, saudara senegeri, berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?” Pertanyaan itu terlontar mengingat bahwa mereka adalah penyembah patung-patung Wadd, Suwa, Yagus, Ya’uq, dan Nasr (Lihat Surah Nuh/ 71: 23).

3039

Nabi Nuh melanjutkan dakwahnya, “Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan yang diutus kepadamu, untuk menyampaikan pesan-pesan Tuhanku kepadamu.

3040

Maka bertakwalah kamu kepada Allah dengan menjaga diri agar tidak mendapat murka Allah dan taatlah kepadaku atas semua yang aku sampaikan kepadamu.

3041

Dan aku tidak meminta imbalan apa pun kepadamu baik berupa materi atau jasa, atas ajakan itu, karena imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam yang jauh lebih baik dari semua imbalan yang ada karena Allah Mahakaya, pemilik alam seluruh.

3042

Maka bertakwalah kamu kepada Allah dengan mengerjakan semua perintahnya dan menjauhi semua larangan-Nya dan taatlah kepadaku, atas semua yang aku sampaikan kepadamu.” Kaum Nabi Nuh langsung memberikan reaksi secara negatif.

3043

Mereka berkata, “Apakah kami harus beriman kepadamu, padahal pengikut-pengikutmu orang-orang yang hina?” Pengikut Nabi Nuh banyak dari golongan rakyat jelata, karena merekalah yang banyak terzalimi dari sistem yang ada, bukan dari kalangan bangsawan yang senang dengan kedudukan mereka. Begitulah mereka melihat persoalan bukan dari ajarannya tapi dari orang yang mengikuti ajaran itu.

3044

Mendengar ejekan kaumnya, Nabi Nuh menjawab, “Tidak ada pengetahuanku tentang apa yang mereka orang-orang yang hina dina itu kerjakan. Aku hanya mengetahui hal-hal yang lahir saja dari mereka saja.

3045

Perhitungan amal perbuatan mereka tidak lain hanyalah kepada Tuhanku, karena Tuhanku yang mengetahui secara hakiki niat dari perbuatan mereka, jika kamu menyadari terhadap apa yang aku katakan. Semestinya kamu memahami persoalan ini dengan akal sehatmu.”

3046

Lalu dengan lantang Nabi Nuh mengatakan kepada kaumnya tentang pengikut-pengikutnya yang setia, “Dan aku tidak akan mengusir orang-orang yang beriman. Tidak terkecuali apakah mereka terdiri dari orang-orang miskin, dari kalangan bawah atau lainnya. Orang-orang itu pastilah memahami apa yang aku dakwahkan kepada mereka.

3047

Aku, Nabi Nuh, ini hanyalah pemberi peringatan yang jelas terhadap mereka yang selalu berdusta kepadaku, bahwa nasib mereka pastilah akan jelek.

3048

Mendengar jawaban Nabi Nuh yang demikian tegas dan masuk akal, kaumnya mengintimidasinya. Mereka berkata, “Wahai Nuh! Sungguh, jika engkau tidak mau berhenti dari ajakanmu, niscaya engkau termasuk orang yang dirajam yaitu dilempari batu sampai mati.” Demikianlah sikap orang-orang zalim pada setiap zaman. Mereka akan menggunakan kekuatan jika kalah dalam adu argumentasi. Mendengar ancaman kaumnya, Nabi Nuh mengadu kepada Tuhannya.

3049

Nabi Nuh berkata, “Ya Tuhanku sungguh kaumku telah mendustakan aku. Mereka telah memilih jalan kesesatan, padahal aku, sesuai dengan perintah-Mu, telah mengajak mereka dengan baik-baik, siang dan malam, selama ratusan tahun, untuk kembali ke jalan-Mu.

3050

Maka berilah keputusan antara aku dengan mereka wahai Tuhanku, di Tangan-Mu-lah nasib mereka dan aku memohon kepada-Mu, selamatkanlah aku dan mereka yang beriman bersamaku dari siksaan-Mu yang akan Engkau timpakan kepada kaumku.”

3051

Allah pun mengabulkan doa Nabi Nuh. Kemudian Kami menyelamatkannya yakni Nuh dan orang-orang yang bersamanya di dalam kapal yang penuh muatan yaitu berupa kebutuhan pokok mereka.

3052

Kemudian setelah penyelamatan itu, Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal yaitu mereka yang durhaka.

3053

Sungguh, pada kejadian yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kekuasaan Allah yang demikian nyata, tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.

3054

Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Mahaperkasa yang tidak berku-rang kekuasaan-Nya walaupun banyaknya orang yang ingkar kepada-Nya, Maha Penyayang dengan tidak cepat membinasakan orang yang durhaka kepada-Nya, tapi masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat.

3055

Kaum ‘Ad yang mendiami tanah Yaman telah mendustakan para rasul. Mendustakan satu rasul, sama saja dengan mendustakan seluruh rasul, karena mereka adalah satu kesatuan, yaitu sebagai utusan Allah.

3056

Ketika saudara mereka sendiri yang satu negeri dan satu kabilah, yaitu Hud, berkata kepada mereka dengan tulus ikhlas mengajak mereka ke jalan yang benar, “Mengapa kamu tidak bertakwa?

3057

Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan Allah yang diutus kepada-mu, agar kamu taat kepada-Nya.

3058

Karena itu bertakwalah kepada Allah dengan menaati semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dan taatlah kepadaku atas apa yang aku katakan kepada kamu.”

3059

Kemudian agar kaumnya tidak mencurigai bahwa ia memiliki misi yang sifatnya komersial, Nabi Hud berkata, “Dan aku tidak meminta imbalan apa pun kepadamu, baik materi maupun jasa atas ajakan itu; karena imbalanku hanyalah dari Tuhan yang mengatur seluruh alam seluruh karena aku adalah utusan-Nya.”

3060

Nabi Hud mengecam perilaku buruk kaumnya dan berkata, “Apakah kamu mendirikan istana-istana pada setiap tanah yang tinggi hanya untuk kemegahan dan kepongahan tanpa ditempati? Sungguh hal ini keterlaluan.

3061

Dan kamu membuat benteng-benteng yang kokoh dan kuat, atau penampungan-penampungan air yang besar dengan maksud supaya kamu kekal di dunia?

3062

Dan apabila kamu menyiksa orang-orang yang terkena sanksi hukum dalam pandangan kamu, maka kamu menyiksa sebagai orang-orang kejam dan bengis di luar batas peri kemanusiaan.

3063

Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Ketahuilah bahwa apa yang kamu lakukan itu adalah perbuatan yang melanggar hukum-hukum Allah.

3064

Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui dan kamu rasakan, yaitu segala kenikmatan duniawi.”

3065

Nabi Hud lalu memerinci beberapa kenikmatan itu, “Dia telah menganugerahkan dan melimpahkan kepada kamu binatang-binatang ternak yang sangat besar manfaatnya dalam kehidupan kamu dan Dia juga memberimu anak-anak yang dengan mereka kamu merasa kuat.

3066

Dan kebun-kebun yang rindang, dengan aneka macam tumbuh-tumbuhan dan pepohonan dan mata air yang jernih dan melimpah.

3067

Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar, yaitu hari Kiamat. Apa yang kamu miliki dan kamu banggakan, pada hari itu, tidak akan bisa menolong kamu dari siksa api neraka.”

3068

Namun demikian, dengan sikap sombong, kaumnya menolak ajakannya. Mereka menjawab, “Adalah sama saja bagi Kami, apakah kamu wahai Hud, memberi nasihat atau tidak memberi nasihat, kami tetap tidak akan menuruti ajakanmu. Kami akan terus berpegang teguh dengan keyakinan kami. Maka kamu tak perlu bersusah payah terus menerus mengajak kami.

3069

“Agama kami ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu. Apa yang dilakukan nenek moyang kami, itulah yang kami ikuti.” Inilah bentuk taklid buta dalam hal keyakinan agama yang sangat dibenci oleh Allah.

3070

Dan dengan pongahnya mereka berkata lagi, “Dan Kami sama sekali tidak akan di azab oleh Allah di akhirat kelak.” Mereka menganggap bahwa kenikmatan yang mereka miliki adalah bentuk kasih sayang Allah kepada mereka, maka di akhirat pun mereka yakin tidak akan disiksa.

3071

Sebagai sanksi atas kepongahan mereka, Allah menurunkan siksaNya kepada mereka. Maka, mereka mendustakan Nabi Hud terhadap semua ajakan dan nasihatnya, lalu Kami binasakan mereka dengan angin yang sangat dingin dan kencang selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus (Lihat juga Surah Al-Haqqah/69: 7). Sungguh pada kejadian yang demikian itu terdapat tanda kekuasaan Allah yang demikian besar dan nyata yang semestinya menjadi pelajaran bagi mereka, tetapi kebanyakan mereka tidak beriman bahkan mendustakan Allah dan rasul-Nya.

3072

Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Mahaperkasa yang tidak berkurang kekuasaan-Nya dengan banyaknya orang yang ingkar kepada-Nya, Maha Penyayang dengan tidak cepat membinasakan orang yang durhaka kepadaNya, tapi masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat.

3073

Kaum Samud telah mendustakan para rasul yang mengajak mereka kembali kepada jalan yang benar, yaitu menauhidkan Allah, tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain dan beribadah kepada-Nya dengan ikhlas.

3074

Ketika saudara mereka yang berasal dari negeri dan kabilah mereka sendiri yaitu Saleh berkata kepada mereka dengan maksud menasihati, “Mengapa kamu tidak bertakwa dengan menjaga diri kamu dari murka Allah, dengan menauhidkan-Nya dan menjalani semua perintahnya?

3075

Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan Allah yang diutus kepadamu, untuk mengingatkanmu akan jalan kebenaran untuk kebaikanmu juga.

3076

Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku terhadap apa yang aku perintahkan dan yang aku larang kepadamu.

3077

Dan aku tidak meminta suatu imbalan kepadamu atas ajakan itu, baik berupa materi atau non materi. Imbalanku tidak lain hanyalah dari Tuhan Pemelihara seluruh alam. Dialah yang mengutusku.

3078

Apakah kamu mengira akan dibiarkan tinggal di sini di negeri kamu ini dengan segala kenikmatannya, dengan aman, tanpa harus bertanggung jawab terhadap Tuhan yang menciptakan kamu?

3079

Di dalam kebun-kebun yang rindang serta mata air yang jernih dan melimpah,

3080

dan tanaman-tanaman dan pohon-pohon kurma yang mayangnya lembut yang akan menghasilkan buah kurma yang enak dan lezat.

3081

dan kamu pahat dengan terampil sebagian gunung-gunung batu yang demikian besar untuk dijadikan rumah-rumah dengan rajin dan kepiawaian; tapi semua itu kamu lakukan dengan penuh kesombongan dan kepongahan, bukan untuk kemanfaatan semata.

3082

Maka bertakwalah kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya dan taatlah kepadaku terhadap apa yang aku sampaikan kepadamu, karena aku adalah utusan Allah;

3083

Dan janganlah kamu menaati perintah orang-orang yang melampaui batas.

3084

Mereka adalah para pemuka masyarakatmu yang kafir, sombong, berbuat kerusakan, keonaran, dan kemaksiatan di muka bumi dan mereka sama sekali tidak mengadakan perbaikan dalam kehidupan mereka.” Mereka yang dimaksud Nabi Saleh berjumlah 9 orang (lihat surah an-Naml/27:48) dan tinggal dikawasan antara Madinah dan Yordania yang disebut dengan negeri Mada'in, tempat tinggal kaum Samud.

3085

Akan tetapi, mereka menolak dakwah Nabi Saleh dengan berkata, “Sungguh, engkau hanyalah termasuk orang yang kena sihir karena apa yang engkau dakwahkan tidak sesuai dengan kebiasaan kami.

3086

Engkau wahai Saleh, tidak lain hanyalah seorang manusia biasa seperti kami; makan, minum, dan lain-lainnya. Mengapa hanya engkau yang diberi wahyu? Maka, datangkanlah sesuatu mukjizat, kejadian yang luar biasa jika engkau memang termasuk orang-orang yang benar, bahwa kamu adalah utusan Allah.”

3087

Kemudian Nabi Saleh meminta kepada Allah agar diturunkan tanda-tanda kebesaran-Nya sebagaimana yang dimintakan oleh kaum-nya. Lalu Allah memenuhi permintaan Nabi Saleh dengan keluarnya seekor unta dari batu-batu besar yang ada di sekeliling mereka. Nabi Shaleh menjelaskan, “Ini seekor unta betina, sebagai pertanda kebenaran kenabianku seperti apa yang kamu inginkan, dengan dua ketentuan. Pertama, dia berhak mendapatkan giliran untuk mendapatkan air minum pada satu hari, dan kamu mempunyai giliran pula untuk mendapatkan air di hari yang tertentu, secara bergiliran.

3088

Dan, ketentuan kedua, janganlah kamu sentuh unta betina itu dengan sesuatu kejahatan, baik dengan memukulnya apalagi membunuhnya, hal yang menyebabkan kamu akan ditimpa azab hari yang besar.”

3089

Ternyata mereka melanggar ketentuan ini. Kemudian salah seorang di antara mereka membunuhnya, sementara yang lain mendiamkannya saja, sebagai tanda persetujuan. Dengan persetujuan ini semuanya dianggap ikut terlibat dalam pembunuhan itu. Lalu mereka merasa menyesal atas apa yang telah mereka lakukan, karena mereka tahu akan akibat dari perbuatan mereka yaitu datangnya siksaan Allah. Tapi tak berguna lagi penyesalan itu. Mereka diberi tenggat waktu sampai tiga hari, (Lihat: Surah Hud/11: 65) lalu datanglah azab yang mereka takutkan.

3090

Maka mereka ditimpa azab. yaitu suara yang menggelegar disertai dengan guncangan bumi yang dahsyat (lihat: Surah Hud/11:67) dan (al-Hqqah/69: 4). Mereka semua mati bergelimpangan, kecuali nabi Saleh dan orang-orang yang beriman kepadanya. Sungguh, pada yang demikian itu, terdapat tanda yang nyata atas ke Mahakuasaan Allah dan bahwa janji dan ancaman Allah itu benar adanya. Tetapi kebanyakan mereka tidak beriman, hati mereka terkunci mati oleh kesombongan mereka.

3091

Dan Sungguh Tuhanmu, Dialah yang Maha Perkasa, yang tidak ada yang mampu mengalahkan-Nya, Banyaknya orang yang ingkar kepada-Nya tidak mengurangi sedikit pun kekuasaan-Nya. Dia juga Maha Penyayang yang masih memberikan kesempatan kepada yang berdurhaka untuk kembali bertobat.

3092

Nabi Luth adalah keponakan Nabi Ibrahim. Kaumnya mendiami negeri Sodom, di dataran rendah Yordania. Mereka melakukan kejahatan seksual yaitu sodomi. Kaum Luth telah mendustakan para rasul. Setiap rasul dan penggiat kebenaran pasti mendapatkan tantangan dari banyak pihak. Nabi Luth menyeru kaumnya untuk kembali ke jalan yang benar.

3093

Ketika saudara mereka yang satu negeri dengan mereka, yaitu Nabi Luth, berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa? dengan bertakwa kamu akan selamat baik di dunia maupun di akhirat.

3094

Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan yang diutus kepadamu untuk membawa misi kebenaran dari Tuhan Yang mengutusku.

3095

Maka bertakwalah kepada Allah dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. dan taatlah kepadaku. Atas apa yang aku katakan padamu.

3096

Dan aku sekali-kali tidak minta imbalan kepadamu atas ajakan itu, imbalanku tidak lain hanyalah dari Tuhan pemelihara seluruh alam yang menjadikan aku sebagai utusan-Nya.”

3097

Setelah berdakwah setelah umum, Nabi Luth kemudian memasuki area dakwah yang lebih khusus lagi, “Mengapa kamu mendatangi atau melakukan hubungan seksual dengan laki-laki di antara manusia. Sungguh ini merupakan perbuatan yang sangat keji yang dimurkai Allah.

3098

Dan kamu tinggalkan perempuan yang diciptakan oleh Tuhan untuk menjadi istri-istrimu? Terhadap merekalah kamu semaikan bibit keturunanmu kelak, untuk menjadi generasi yang saleh yang memakmurkan bumi. Kamu memang orang-orang yang melampaui batas. Karena melakukan sesuatu bukan pada peruntukannya.”

3099

Namun dengan angkuh mereka menjawab, “Wahai Luth, jika engkau tidak berhenti dari apa yang engkau lakukan, engkau termasuk orang-orang yang terusir dari negeri ini, karena kami tidak menghendaki engkau berada bersama kami.”

3100

Nabi Lut berkata, “Aku sungguh benci kepada perbuatanmu karena bertentangan dengan fitrah manusia, hanya mengumbar nafsu seksual belaka yang bukan pada tempatnya.”

3101

Melihat sikap kaumnya yang tidak berubah bahkan menjadi-jadi, Nabi Lut memohon keselamatan dari Allah dengan berdoa, “Ya Tuhanku selamatkanlah aku dan keluargaku dan pengikutku yang beriman dari akibat perbuatan yang mereka kerjakan.”

3102

Lalu Kami selamatkan dia bersama keluarganya semua,

3103

kecuali seorang perempuan tua yaitu istrinya sendiri, yang termasuk dalam golongan yang tinggal. Dia berkhianat terhadap suaminya, dan bergabung dengan kaumnya yang kafir dan lacur.

3104

Kemudian Kami binasakan yang lain dan menghancurkan mereka sehancur-hancurnya.

3105

Dan setelah negeri mereka dijungkirbalikkan, Kami hujani mereka dengan hujan batu yang demikian keras. Maka betapa buruk hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu. Inilah kesudahan dari kaum yang durhaka kepada Allah. Mereka diberi peringatan demi peringatan, namun mereka tetap memilih jalan kehidupan yang keji yang dibenci oleh Allah.

3106

Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti yang nyata akan ke Maha Kuasanya Allah. Dan, adalah kebanyakan mereka tidak beriman. Mereka yang ingkar terkena laknat, dan yang yang beriman akan selamat. Inilah ketetapan Allah yang tidak pernah berubah.

3107

Dan sungguh Tuhanmu, yang memeliharamu, benar-benar Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang dengan tidak cepat-cepat menghukum para pendosa, tapi memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat.

3108

Penduduk Aikah telah mendustakan para rasul; yaitu Nabi Syuaib yang diutus kepada mereka, untuk memperbaiki akidah dan akhlak mereka,

3109

Nabi Syuaib memulai dakwahnya dengan berpesan kepada kaumnya untuk bertakwa. Ketika Nabi Syuaib berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?” Bertakwa adalah pokok pangkal kebaikan segala sesuatu. Inilah anjuran pertama para rasul sebelum masuk pada materi dakwah lainnya kepada kaumnya. Nabi Syuaib memperkenalkan dirinya dan kedudukannya selaku utusan Allah.

3110

Nabi Syuaib melanjutkan dakwahnya, “Sungguh, aku adalah rasul kepercayaan Allah yang diutus menyampaikan ajaran agama kepadamu.”

3111

Maka, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan taatlah kepada perintah dan ajakan-ku untuk beribadah kepada Allah dan melakukan kebaikan.

3112

Dan aku tidak bermaksud sedikitpun untuk meminta imbalan apa pun, baik berupa materi atau jasa, kepadamu atas ajakan itu, imbalanku tidak lain hanyalah dari Tuhan seluruh alam.” Dengan tidak adanya imbalan, Nabi Syuaib tidak mempunyai kepentingan apa-apa kecuali untuk kemaslahatan mereka.

3113

Kemudian Nabi Syuaib mulai memasuki wilayah dakwah yang lebih nyata lagi yaitu kejahatan ekonomi yang dilakukan kaumnya, “Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu merugikan orang lain. Mengurangi takaran dan timbangan sangat merugikan konsumenmu. Memakan hasilnya hukumnya haram dan tidak membawa berkah dalam kehidupan.

3114

Dan timbanglah dengan timbangan yang benar, yaitu timbangan yang adil, sesuai dengan yang menjadi kesepakatan masyarakat luas. Hal ini akan menjadikan keberkahan bagimu, wahai para penjual, karena memakan dari harta yang halal.

3115

Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan jangan-lah kamu membuat kerusakan di bumi.” Pada dasarnya prinsip hubungan antar manusia menurut Islam adalah tidak boleh menzalimi dan tidak boleh dizalimi dengan cara apa pun dan dalam bidang apa pun.

3116

Nabi Syuaib menutup penjelasannya dengan berkata, “Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang dahulu.” Umat terdahulu dari kaum Syuaib seperti kaum ‘Ad, dan Samud jauh lebih kuat. Mereka dibinasakan oleh Allah karena dosa-dosa mereka.

3117

Terhadap ajakan Nabi Syuaib, mereka mulai berang dan jengkel, lalu mereka mengeluarkan tuduhan dan hasutan yang tidak berdasar. Mereka berkata, “Engkau tidak lain hanyalah orang yang kena sihir.” Semua nabi yang berdakwah kepada kaumnya dituduh sebagai pesihir sebagai cara untuk menjauhkan para nabi dengan masyarakat.

3118

“Dan engkau hanyalah manusia seperti kami, yang makan dan minum. Apa keistimewaanmu sehingga engkau menjadi seorang utusan Tuhan? Sesungguhnya kami yakin bahwa engkau benar-benar termasuk orang-orang yang berdusta,” tuduh mereka. Inilah usaha untuk mematikan gerak dakwah Nabi Syuaib.

3119

Mereka dengan pongahnya balik menantang Nabi Syuaib agar bisa mendatangkan siksaan kepada mereka, “Maka cepat jatuhkanlah siksaan Tuhanmu kepada kami berupa gumpalan apa saja dari langit, baik berupa batu atau lainnya, jika engkau termasuk orang-orang yang benar bahwa engkau adalah utusan Allah.”

3120

Nabi Syuaib berkata, “Tuhanku lebih mengetahui apa yang kamu kerjakan. Biarlah Dia saja yang akan membuat perhitungan dengan kamu, karena Dialah yang mengetahui sepak terjangmu.”

3121

Kemudian mereka mendustakan apa yang disampaikan Nabi Syuaib, lalu tidak berapa lama, mereka ditimpa azab pada hari yang gelap karena ditutupi awan. Dengan awan ini, mereka menganggap bahwa mereka telah selamat, tapi secara mengejutkan mereka dihujani dengan api yang besar dari langit. Sungguh, azab itulah azab pada hari yang dahsyat. Peristiwa yang memilukan itu semestinya menjadi pelajaran bagi semua pihak.

3122

Sungguh, pada kejadian yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kekuasaan Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak beriman, karena hati mereka sudah tertutup oleh kekafiran, keangkuhan dan kesombongan.

3123

Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah yang Maha Perkasa. Tidak ada yang bisa mengalahkan-Nya dan tidak terkurangi sedikit pun kekuasaan-Nya dengan banyaknya orang yang kafir kepada-Nya. Dia juga Maha Penyayang dengan masih memberikan kesempatan bagi orang yang berdosa untuk bertobat kepada-Nya.

3124

Dan sungguh Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan pemilik dan pemelihara seluruh alam, Tuhan yang sangat menyayangi makhluk-Nya. Al-Qur’an tidak berasal dari selain Allah, sebagaimana yang dituduhkan kaum musyrik, itu bukan untuk mencelakakan mereka.

3125

Al-Qur’an itu dibawa turun secara berangsur-angsur oleh Ar-Ruh Al-Amin yaitu Jibril, atas izin Allah. Ruh adalah sesuatu yang dengannya raga menjadi hidup, begitu juga Al-Qur’an.

3126

Jibril langsung memasukkan Al-Qur’an ke dalam hatimu, wahai Nabi Muhmmad, yang dengan itu Al-Qur’an terpelihara. Tujuannya agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan kepada manusia agar mawas diri. Jika mereka memilih kekafiran dan kefasikan, setelah datangnya penjelasan, mereka akan diberi sanksi yang berat oleh Allah.

3127

Al-Qur'an yang diturunkan kepadamu, dan penjelasanmu tentangnya itu dengan bahasa Arab yang jelas. Dengan demikian, bisa dengan mudah dipahami oleh masyarakat Arab, di mana Al-Qur’an turun pertama kali kepada mereka.

3128

Dan sungguh, Al-Qur'an itu benar-benar disebut dalam kitab-kitab orang yang dahulu seperti Taurat, Zabur, dan Injil (Lihat: Surah al-Araf/7: 157). Hal ini menunjukkan akan satunya tujuan, satunya sumber, dan keterkaitan antara satu kitab suci dengan kitab suci lainnya sama-sama menyeru kepada Tauhid.

3129

Dukungan terhadap kebenaran Al-Qur’an juga datang dari para ulama Bani Israil. Apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya? Mereka, dahulu, bahkan sangat menantikan kedatangan Nabi Muhammad.

3130

Dan seandainya Al-Qur'an itu Kami turunkan kepada sebagian dari golongan bukan Arab yang tidak bisa berbicara menggunakan bahasa Arab,

3131

lalu ia membacakannya kepada mereka, yakni orang-orang kafir itu, niscaya mereka tidak juga akan beriman kepadanya. Ini menunjukkan keengganan mereka untuk menerima Al-Qur’an. Dari arah mana pun Al-Qur’an itu datang, mereka pasti tak akan beriman dengan berbagai alasan.

3132

Demikianlah, sebagaimana Kami memasukkan rasa dusta terhadap Al-Qur’an pada hati orang kafir, Kami masukkan sifat dusta dan ingkar terhadap Al-Qur'an itu ke dalam hati orang- orang yang berdosa.

3133

Mereka tidak juga akan beriman kepadanya, yakni Al-Qur’an, hingga mereka melihat azab yang pedih.

3134

Maka, pada saat datang azab kepada mereka secara mendadak dan tiba-tiba, ketika mereka tidak menyadarinya, pada saat itulah mereka tersadar akan kesalahan mereka.

3135

Lalu mereka berkata, “Apakah kami diberi penangguhan waktu, yakni perpanjangan umur, sehingga kami bisa bertobat, beriman kepada Al-Qur’an dan melakukan amal saleh?”

3136

Bukankah mereka yang meminta agar azab kami dipercepat? Akan tetapi, ketika Kami menimpakan azab itu kepada mereka, mereka meminta agar diberi kesempatan sekali lagi untuk bertobat. Inilah sikap mereka yang saling bertentangan.

3137

Maka bagaimana pendapatmu, wahai Rasul, jika Kami berikan kepada mereka, orang-orang kafir itu, kenikmatan hidup beberapa tahun.

3138

Kemudian datang kepada mereka azab yang telah diancamkan kepada mereka, sebagaimana permintaan mereka agar azab itu dipercepat datangnya.

3139

Niscaya tidak berguna bagi mereka kenikmatan yang mereka rasakan. Kenikmatan di dunia yang pada akhirnya membawa kesengsaraan di akhirat tidaklah berguna.

3140

Allah memberikan alasan terhadap siksaan-Nya kepada orang-orang kafir. “Dan Kami tidak membinasakan sesuatu penduduk negeri mana pun, kecuali setelah ada orang-orang, yaitu para rasul yang memberi peringatan kepadanya, dengan sejelas-jelasnya dan menunjukkan berbagai bukti kebenaran mereka. Akan tetapi, penduduk negeri tersebut mendustakan mereka. (Lihat: Surah al-Isra/17:15).

3141

Hal itu adalah untuk menjadi peringatan bagi yang lain agar tidak melakukan sebagaimana mereka. Dan Kami tidak berlaku zalim, karena Kami telah mengirimkan utusan untuk memperbaiki keadaan. Mestinya mereka bersyukur. Kami berikan peringatan keras kepada mereka, namun mereka mengejek, mendustakan dan menantangnya.” (Lihat: Al-Qasas/28: 59).

3142

Orang musyrik menuduh bahwa Al-Qur’an itu adalah bisikan setan kepada Nabi Muhammad. Allah membantah dengan tegas tuduhan tersebut. Dan Al-Qur’an itu tidaklah dibawa turun oleh setan-setan. Al-Qur’an berisi hal-hal yang baik dan mulia, serta mengajak manusia ke jalan yang benar, sementara setan mengajak hal-hal keji dan mungkar dan mengajak kepada jalan yang sesat.

3143

Dan tidaklah pantas bagi mereka Al-Qur’an itu karena hal-hal yang disebutkan di atas dan mereka pun tidak akan sanggup melakukan hal itu, karena Al-Qur’an mempunyai banyak keistimewaan, baik dari segi redaksi maupun isinya, yang tidak akan bisa tertandingi oleh siapa pun (Lihat: Surah al-Isra/17: 88).

3144

Di samping alasan di atas, Allah telah menjaga kesucian Al-Qur’an. Sesungguhnya untuk mendengarkannya pun mereka dijauhkan karena jalan-jalan di langit yang biasa mereka lalui untuk menyadap kabar-kabar langit telah disterilkan dari lalu lalang mereka (Lihat: Surah Jin/72:8-9) sehingga Al-Qur’an bisa sampai kepada nabi secara utuh.

3145

Allah mengingatkan Nabi Muhammad, “Maka janganlah sekali-kali kamu menyeru tuhan selain Allah, karena nanti pada hari Kiamat, kamu termasuk orang-orang yang diazab karena dosa syirik itu tidak akan diampuni oleh Allah jika tidak bertobat ketika di dunia.

3146

Dan berilah peringatan, wahai Rasul, kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, agar mereka tidak menyekutukan Allah, dan ajaklah mereka ke jalan yang benar. Keluarga adalah lingkaran pertama yang harus menjadi prioritas dakwah. Mengandalkan unsur kekerabatan tidak bisa menolong dari siksa Allah jika mereka masih tetap berbuat syirik.

3147

Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu. Jangan kamu bertindak kasar terhadap mereka, karena mereka akan lari darimu, padahal mereka adalah pembantumu yang utama dalam berdakwah. Perjalanan dakwah tidak selamanya mulus. Ada banyak rintangan, antara lain pembelotan dari pengikut.

3148

Teruskanlah berdakwah, wahai rasul. Kemudian jika engkau telah berdakwah kepada mereka, tetapi mereka, baik itu keluargamu, orang-orang kafir, atau para pengikutmu, mendurhakaimu dan tidak mengikuti perintahmu, maka katakanlah wahai Rasul, kepada mereka, “Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan. Semua itu menjadi tanggung jawabmu di hadapan Allah.”

3149

Dan setelah engkau lakukan tugasmu berdakwah kepada mereka, bertawakallah, pasrahkanlah semua urusanmu hanya kepada Allah Yang Mahaperkasa, Mahakuat yang mampu menyiksa siapa pun yang berani menantang-Nya, Maha Penyayang kepada siapa pun yang senantiasa taat kepada-Nya.

3150

Dialah Allah yang selalu memerhatikanmu. Dia melihat engkau ketika engkau berdiri dengan penuh ketundukan untuk melakukan salat.

3151

Dan Dia juga melihat perubahan gerakan badanmu di antara orang-orang yang sujud dalam salat, dari berdiri, sampai duduk atau pergerakanmu di antara orang-orang yang beriman, sebagaimana para nabi terdahulu.

3152

Sungguh, Dia Maha Mendengar semua apa yang kau katakan dan engkau keluhkan, serta Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan. Semua yang terjadi tidak berlalu begitu saja, tetapi akan mendapatkan perhitungan dari Allah.

3153

Ayat-ayat berikut menjelaskan tentang orang-orang yang mendapat bisikan dari setan dan bekerja sama dengannya untuk menyesatkan manusia. Maukah Aku beritakan kepadamu, wahai orang kafir Mekah, kepada siapa setan-setan itu turun untuk membisikkan kabar bohongnya?

3154

Mereka, setan-setan itu, tidaklah turun kepada Nabi Muhammad sebagaimana apa yang kamu sangkakan selama ini, tetapi turun kepada setiap pendusta yang membalikkan sesuatu yang buruk menjadi baik dan sebaliknya, yang banyak berdosa dengan melakukan pelanggaran-pelanggaran norma yang tidak dibenarkan oleh agama.

3155

Mereka, para setan itu, menyampaikan hasil pendengaran mereka berupa kabar dari langit yang mereka curi, kemudian mereka mencampurnya dengan sejuta kebohongan, lalu menyampaikannya kepada para dukun, juru ramal dan lainya, sedangkan kebanyakan mereka, para setan atau dukun itu, adalah orang-orang pendusta. Bandingkan hal itu dengan Nabi Muhammad, seorang yang tidak pernah berdusta.

3156

Orang kafir Quraisy menuduh Nabi Muhammad sebagai seorang penyair. Allah membantah anggapan itu dengan tegas, “Dan penyair-penyair itu yang kamu sekalian terpukau dengan syair-syair mereka, diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidak demikian halnya pengikut Nabi Muhammad yang sangat taat kepada aturan-aturan agama.

3157

Tidakkah engkau melihat bahwa mereka mengembara di setiap lembah dengan mengikuti hawa nafsu mereka? Mereka terkadang membenci sesuatu kemudian memujinya dan sebaliknya.

3158

Dan bahwa mereka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak menger-jakan-nya? Inilah bentuk kebohongan mereka. Bandingkan hal ini dengan Nabi Muhammad yang selalu bersikap jujur dalam segala hal.”

3159

Pada ayat ini diterangkan kriteria penyair yang dikecualikan dari penyair yang disebut di atas. Kecuali orang-orang penyair yang beriman dengan iman yang benar dan berbuat kebajikan yang sesuai dengan ketentuan syariah dan banyak mengingat Allah, baik siang maupun malam, dan mendapat kemenangan setelah terzalimi karena menjawab puisi-puisi orang-orang kafir. Pada akhir surah ini, Allah memberikan peringatan keras terhadap orang-orang kafir, “Dan orang-orang yang zalim kelak pada hari kebangkitan, akan tahu ke tempat mana mereka akan kembali. Mereka akan kembali ke neraka.”

3160

Ta Sin. Inilah ayat-ayat Al-Qur’an, dan Kitab yang jelas. Kitab ini adalah Firman Allah dan menjelaskan pesan-pesan Allah kepada manusia.

3161

Al-Qur’an adalah menjadi petunjuk, pembimbing manusia ke jalan yang lurus dan berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Merekalah yang bisa memanfaatkan Al-Qur’an dalam kehidupan mereka. Mereka akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akan masuk surga di akhirat nanti.

3162

Orang yang beriman adalah orang-orang melaksanakan salat sesuai dengan syarat dan rukunnya, dan melakukannya terus menerus sepanjang hayat, dan menunaikan zakat, sebagai bentuk kewajiban dan rasa syukur kepada Allah atas limpahan rezeki-Nya, dan mereka meyakini adanya kebangkitan manusia dan kehidupan abadi pada hari akhirat.

3163

Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat dan menganggapnya sebagai satu kemustahilan belaka, Kami jadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan mereka yang buruk, seperti kemusyrikan, dan segala bentuk kemaksiatan, sehingga mereka bergelimang dalam kesesatan.

3164

Mereka menganggap bahwa apa yang mereka lakukan tidak akan ada pertanggung jawabannya di akhirat kelak. Mereka itulah orang-orang yang akan mendapat siksaan buruk di dunia dan mereka di akhirat adalah orang-orang yang paling rugi dan paling menyesali atas perbuatannya di dunia. Itulah balasan untuk mereka.

3165

Setelah menjelaskan kedudukan dan fungsi Al-Qur’an, ayat ini menjelaskan tentang pembawa Al-Qur’an yaitu Nabi Muhammad. Dan sesungguhnya engkau wahai Rasul benar-benar telah diberi Al-Qur’an dari sisi Allah Yang Mahabijaksana, Maha Mengetahui atas segala sesuatu.

3166

Di antara isi kandungan Al-Qur’an adalah cerita tentang nabi-nabi masa lalu, antara lain adalah Nabi Musa. Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk menceritakan kepada kaumnya tentang Nabi Musa, yaitu ketika Nabi Musa sedang dalam perjalanan menuju ke Mesir beserta istrinya untuk menemui Ibundanya. Keduanya tersesat di jalan, di malam yang gelap dan dingin. Ceritakan kepada mereka, wahai Nabi Muhammad, ketika Musa berkata kepada keluarganya, “Sungguh, aku melihat api. Tunggulah disini, aku akan membawa kabar dari arah api itu kepadamu, atau aku akan membawa suluh api atau obor kepadamu agar kamu dapat berdiang menghangatkan badan dekat api.”

3167

Maka tidak berapa lama ketika Nabi Musa tiba di sana, yaitu tempat api itu, dia diseru oleh satu suara yang tidak ada rupanya, “Telah diberkahi, diberikan kebaikan yang sangat banyak orang yang berada di dekat api, yaitu Nabi Musa sendiri dan orang-orang yang berada di sekitarnya yaitu penduduk negeri Syam, tempat diutusnya para nabi. Mahasuci Allah, Tuhan Pemelihara seluruh alam dari segala sesuatu yang yang tak layak bagi-Nya.”

3168

Kemudian Allah memperkenalkan diri-Nya kepada Nabi Musa. “Wahai Musa! Sesungguhnya suara yang memanggilmu itu adalah suara-Ku, Aku adalah Allah Yang Mahaperkasa dan Mahamulia, yang tidak ada kekuatan apa pun yang sanggup mengalahkan-Ku serta Mahabijaksana terhadap semua perkataan dan tindakan-Ku.”

3169

Allah ingin membuktikan bahwa diri-Nya adalah Allah, Tuhan seluruh alam. Pada saat itu Nabi Musa memegang tongkat. Allah lalu berfirman “Dan lemparkanlah tongkatmu!” Nabi Musa menuruti perintah Allah dan melemparkan tongkatnya. Maka ketika tongkat itu berubah menjadi ular dan Musa melihatnya bergerak-gerak seperti seekor ular yang gesit, Nabi Musa sangat ketakutan dan larilah dia berbalik ke belakang tanpa menoleh dan tidak kembali lagi ke tempat semula. Saat itu Allah berkata: “Wahai Musa! Jangan takut terhadap apa yang kamu lihat! Sesungguhnya di hadapan-Ku, para rasul tidak perlu takut, justru Aku akan membimbing mereka.

3170

Kecuali orang yang berlaku zalim terhadap dirinya dengan melakukan perbuatan dosa yang kemudian mengubah dirinya dengan kebaikan setelah melakukan kejahatan dengan cara bertobat; maka sungguh, Aku Maha Pengampun bagi mereka yang kembali kepada-Ku, dan Maha Penyayang kepada mereka.

3171

Allah ingin memperlihatkan bukti lain akan kemahakuasaan-Nya. Dan masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia, tanganmu itu, akan keluar menjadi putih bersinar berkilauan tanpa cacat. Nabi Musa pun menuruti perintah itu, dan terbukti benar apa yang dikatakan Allah. Kedua mukjizat ini termasuk sembilan macam mukjizat yang diperlihatkan kepada Fir’aun dan kaumnya. Kesembilan mukjizat itu ialah: tongkat dan tangan Nabi Musa, berkurangnya hasil tanaman, banjir, belalang, kutu, katak, dan darah. Tapi semua itu tidak berarti bagi mereka. Mereka benar-benar orang-orang yang fasik yang telah keluar dari aturan-aturan agama.

3172

Banyaknya kemukjizatan Nabi Musa tidak menyebabkan mereka sadar akan kekeliruan mereka, malah mereka bertambah angkuh dan sombong. Maka ketika mukjizat-mukjizat Kami yang terang benderang dan tidak terbantahkan itu sampai kepada mereka, Fir’aun dan pengikutnya berkata dengan nada sinis dan mengejek, “Ini sihir yang nyata.” Mereka berkata demikian karena perilaku sihir sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka saat itu.

3173

Allah mengungkapkan jati diri mereka yang sebenarnya. Dan mereka mengingkarinya, yakni bukti-bukti kebenaran Nabi Musa, karena kezaliman dan kesombongannya dengan tidak mau mengakui bukti-bukti tersebut, padahal hati mereka meyakini kebenaran-nya. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan. Mereka pasti akan terkena sanksi berat dari Allah.

3174

Setelah menjelaskan kisah Nabi Musa dan Fir’aun, Allah menjelaskan kisah Nabi Daud (1085 SM-1000 SM) dan Nabi Sulaiman (1043 SM-975 SM), untuk menghibur Nabi Muhammad saw. Dan sungguh, Kami telah memberikan anugerah yang besar yaitu ilmu baik ilmu keagamaan atau keduniaan, kepada Dawud dan puteranya Sulaiman. Dan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah atas semua nikmat-Nya, keduanya berkata dengan kerendahan hati, “Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari banyak hamba-hamba-Nya yang beriman.” Keduanya, di samping menjadi nabi, suatu kedudukan tertinggi dalam martabat keagamaan, juga menjadi raja, sebuah kedudukan tertinggi dalam jabatan kemanusiaan.

3175

Dan sebagai penghargaan Allah kepada Nabi Daud atas kepatuhan dan syukurnya kepada Allah, Sulaiman telah mewarisi ayahnya yaitu Dawud dalam hal kenabian dan kekuasaan, dan Sulaiman berkata, “Wahai manusia! Kami telah diajari oleh Allah bahasa burung dan kami diberi segala sesuatu yang kami butuhkan dalam mengurus umat dan kerajaan kami. Sungguh, semua ini benar-benar karunia yang nyata.” Perilaku kedua nabi ini menjadi pelajaran yang sangat berarti bagi kaum muslimin.

3176

Dan sebagai bukti atas pernyataan Nabi Sulaiman di atas, Allah mengabarkan bahwa untuk Sulaiman dikumpulkan bala tentaranya yang terdiri dari jin, manusia dan burung, lalu mereka berbaris dengan tertib dalam rangka mengatur kehidupan masyarakat dan menghadapi musuh-musuh Nabi Sulaiman.

3177

Para prajurit tersebut mulai bergerak maju. Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut kepada teman-temannya, “Wahai semut-semut! Nabi Sulaiman dan bala tentaranya sudah mendekati perkampungan kita, selamatkanlah diri kalian. Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari akan keberadaan kita.” Jika semut yang kecil saja mampu didengar dan dipahami bahasanya oleh Nabi Sulaiman, apalagi hewan yang lebih besar lagi. Inilah salah satu anugerah Allah kepadanya.

3178

Maka, Nabi Sulaiman, tersenyum lalu tertawa karena mendengar perkataan semut itu, Dia senang dengan anugerah Allah yang diperlihatkan kepadanya. Dan sebagai ungkapan rasa syukur, Nabi Sulaiman berdoa, “Ya Tuhanku Yang memeliharaku! Anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang demikian banyak yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan berikanlah juga aku ilham agar aku bisa mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku, dengan rahmat-Mu, ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”

3179

Jika pada ayat yang lalu Nabi Sulaiman memahami bahasa semut, pada ayat ini Nabi Sulaiman memahami bahasa burung, antara lain burung hudhud. Nabi Sulaiman menggunakan burung Hudhud untuk berbagai keperluan seperti membawakan surat, mencari air dan memantau keadaan bangsa lain. Dan pada satu kesempatan, Nabi Sulaiman, memeriksa burung yang ada di sekitarnya, lalu berkata kepada prajurit yang ada, “Mengapa aku tidak melihat burung Hudhud? Kemanakah dia? Apakah ia termasuk yang tidak hadir?

3180

Melihat ketidak hadiran burung hudhud di antara prajuritnya, Nabi Sulaiman selaku pemimpin tertinggi atas bala tentaranya, mulai marah dan mengancamnya seraya berkata, “Jika dia datang, pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat sesuai dengan kesalahannya, atau pasti akan kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas yang bisa aku terima.”

3181

Maka, tidak lama kemudian datanglah burung Hudhud yang dicari cari, dan langsung menghadap Nabi Sulaiman. Lalu setelah ia di tanya oleh Nabi Sulaiman tentang keberadannya, dengan spontan ia berkata, dengan nada bangga, “Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui wahai baginda Nabi Sulaiman. Aku datang kepadamu dari negeri yang jauh yaitu negeri Saba’ di Yaman dengan membawa suatu berita yang penting dan meyakinkan serta perlu engkau ketahui.”

3182

Burung Hudhud mulai bercerita, “Sungguh, kudapati ada seorang perempuan berkedudukan sebagai ratu yang memerintah mereka yaitu penduduk negeri Saba’ di Yaman, dan dia dianugerahi segala sesuatu yang dibutuhkannya berupa kekayaan, peralatan, persenjataan, dan lainnya, sesuai dengan kedudukannya sebagai pemimpin satu negeri, serta memiliki singgasana yang besar yang tidak ada tandingannya pada saat itu.”

3183

Burung Hudhud terus bercerita. “Aku dapati dia, ratu itu, dan kaumnya menyembah sesuatu yang mereka anggap luar biasa yaitu matahari, bukan menyembah kepada Allah Yang satu; dan setan yang telah bersumpah di hadapan Allah untuk terus mempedaya anak cucu Adam sampai hari Kiamat, telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan buruk mereka, seperti kemusyrikan, kekafiran dan kemaksiatan lainnya, sehingga setan mampu memperdayai dan menghalangi mereka dari jalan Allah, dengan tipu muslihatnya yang sangat halus. Maka, karena mereka memilih berpihak kepada setan, mereka tidak mendapat petunjuk.

3184

Mereka juga tidak menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit seperti air hujan dan di bumi seperi menumbuhkan tanam-tanaman, dan yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dalam hatimu dan yang kamu nyatakan dengan perkataanmu.

3185

Dialah Allah, tidak ada tuhan yang wajib dan patut disembah melainkan Dia. Dialah Tuhan yang mempunyai ‘Arsy dan bersemayam di atas singgasana-Nya yang agung.”

3186

Mendengar laporan dari burung Hudhud, Nabi Sulaiman berkata dengan nada memperingatkan, “Akan kami lihat, apa kamu benar terhadap apa yang engkau katakan, atau termasuk yang berdusta.”

3187

Untuk melacak kebenaran pengakuan burung Hudhud, Nabi Sulaiman memerintahkannya untuk pergi ke negeri Saba’ dan berkata, “Pergilah engkau ke negeri ratu itu, dengan membawa suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka, Ratu Balqis dan pembesarnya, kemudian berpalinglah dan menghindarlah dari mereka, lalu perhatikanlah reaksi mereka terhadap isi surat itu dan perhatikan apa yang mereka bicarakan.”

3188

Setelah surat Nabi Sulaiman sampai ke tangan Ratu Balqis dan ia memahami isi surat tersebut, Ratu itu berkata kepada para pembesar kerajaan, “Wahai para pembesar! Ada berita amat penting yang perlu kamu ketahui, sesungguhnya telah disampaikan kepadaku sebuah surat yang mulia karena mengandung ungkapan yang beretika, bijak, dan mengandung banyak hikmah.”

3189

Ratu melanjutkan perkataannya, “Sesungguhnya surat itu dari seorang yang bernama Sulaiman yang isinya, ‘Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.’

3190

Nabi Sulaiman meingingatkan Ratu Balqis, ‘Janganlah engkau berlaku sombong terhadapku sebagaimana yang dilakukan oleh para penguasa lain, dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri dengan tidak memperlihatkan perlawanan.’

3191

Wahai para pembesar! Berilah aku pertimbangan dari kalian dalam perkaraku ini mengingat hal ini adalah perkara yang sangat penting dan serius. Apa yang harus aku perbuat? Walaupun aku sebagai pemimpin tunggal bagi kalian, aku tidak pernah memutuskan suatu perkara sebelum kamu hadir dalam majelis-ku untuk bermusyawarah bagaimana sebaiknya menyikapi surat Sulaiman ini.”

3192

Mendengar permintaan Ratu Balqis, mereka, para pemuka itu menjawab sebagai bentuk loyalitas mereka yang tinggi terhadap Sang Ratu, “Baginda Ratu! Kita memiliki kekuatan dan keberanian yang luar biasa untuk berperang. Tetapi meskipun demikian, keputusan terakhir berada di tanganmu, wahai paduka yang mulia! Maka pertimbangkanlah apa yang akan engkau perintahkan. kami akan turuti apa yang engkau perintahkan kepada kami.”

3193

Sebagai pemimpin yang bijak, Ratu Balqis memilih jalan damai daripada berperang sebagaimana yang ditawarkan oleh pembesar kaumnya. Lalu ratu Balqis berkata, “Sepengetahuanku sesungguhnya raja-raja dan penguasa negeri apabila menaklukkan suatu negeri di mana pun juga mereka tentu akan membinasakannya, dengan memporak porakandakannya dan menjadikan penduduknya yang mulia yaitu pemuka-pemuka mereka jadi hina, agar tidak ada lagi kekuatan yang dominan; dan demikian yang akan mereka perbuat.”

3194

Ratu Balqis kemudian mengemukakan gagasannya di hadapan pembesar-pembesar kerajaannya. Ratu berkata “Dan sungguh, aku akan mengirim utusan kepada mereka, Nabi Sulaiman dan pengawal kerajaannya, dengan membawa hadiah yang banyak, sangat berharga dan bernilai, dan aku akan menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh para utusan itu, bagaimana sikap raja Sulaiman terhadap kebijakanku ini?”

3195

Sesuai dengan arahan Ratu Balqis, berangkatlah utusan ratu dari Negeri Saba’ di Yaman menuju Palestina tempat kediaman Nabi Sulaiman dengan membawa hadiah-hadiah itu. Maka ketika para utusan itu sampai kepada Nabi Sulaiman dan mengemukakan maksud kedatangannya dan menyampaikan hadiah dari Ratu Balqis, Nabi Sulaiman, sama sekali tidak tertarik untuk melihat hadiah-hadiah itu, bahkan berkata kepada para utusan itu, “Apakah kamu akan memberi harta kepadaku dan kamu masih tetap dalam kesyirikan dan kekafiranmu? Tak mungkin hal itu terjadi. Ketahuilah oleh kalian bahwa apa yang Allah berikan kepadaku berupa kenabian, kerajaan, harta benda, dan bala tentara itu jauh lebih baik daripada apa yang Allah berikan kepadamu yang berupa perhiasan dunia semata. Akan tetapi, kamu merasa bangga dengan hadiahmu. Aku tidak butuh terhadap hadiah-hadiah itu. kembalikanlah hadiah-hadiah itu kepada orang yang mengutusmu.”

3196

Nabi Sulaiman memerintahkan utusan itu untuk kembali dan berkata, “Kembalilah kamu sekalian kepada mereka, yakni Ratu Balqis dan pengikutnya! Lalu katakanlah kepada mereka bahwa sungguh, kami pasti akan mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka tidak mampu melawan dan tidak mungkin menandingi-nya karena bala tentara kami bukan saja dari kalangan manusia, tapi juga dari kalangan Jin. Dan dengan pasti, akan kami usir mereka dari negeri Saba’ itu secara terhina dan mereka akan menjadi tawanan yang hina dina. Itulah balasan dari orang yang membangkang terhadapku.”

3197

Melihat kesungguhan Nabi Sulaiman yang akan menyerang kerajaannya, akhirnya Ratu Balqis menuruti apa yang diperintahkan oleh Nabi Sulaiman. Berangkatlah sang ratu dan pengikutnya dari Yaman menuju Palestina. Namun sebelum Ratu Balqis sampai di Palestina, Nabi Sulaiman, mengadakan sayembara terlebih dahulu. Dia Sulaiman berkata, “Wahai para pembesar! Siapakah di antara kamu yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku menyerahkan diri?” Nabi Sulaiman mendengar akan kemewahan singgasana Ratu Balqis dan yang bersangkutan sangat bangga dengan singgasananya itu. Dia ingin melakukan kejutan terhadap Ratu Balqis, sebagai bagian dari taktik pamer kekuatan sebagai bukti akan kekuasaannya yang jauh lebih besar dari kekuasaan Ratu Balqis.

3198

Mendengar seruan Nabi Sulaiman, ‘Ifrit dari golongan jin menawarkan diri dan berkata, “Wahai Sulaiman, akulah yang akan membawanya yaitu singgasana Ratu Balqis itu, kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu; yaitu antara pagi hari sampai siang, untuk mengurusi rakyat dan seluk beluk kerajaan. Dan sungguh, aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya, tidak akan melakukan tindakan yang tidak terpuji.”

3199

Nabi Sulaiman rupanya menginginkan lebih cepat dari itu, lalu tampillah seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab, yaitu kitab-kitab sebelum Nabi Sulaiman seperti kitab Taurat dan Zabur, menawarkan dirinya dan berkata, “Wahai Sulaiman! Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip, setelah memandangi sesuatu benda yang jauh dengan mata yang terbelalak.” Maka ketika dia, Sulaiman, melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata dengan hati penuh syukur, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari nikmat-Nya. Barangsiapa bersyukur, dengan hatinya melalui pengakuan yang tulus, atau lisan-nya melalui ungkapan tahmid, tasbih atau lainnya, atau melalui anggota tubuh yang lainnya dengan menggunakan kenikmatan itu untuk mencari rida Allah, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri karena Allah akan menambahkan banyak lagi kenikmatan kepadanya. Dan barang siapa ingkar terhadap nikmat-Nya seperti menganggap nikmat yang diperolehnya karena jerih payahnya saja atau menggunakannya untuk kemaksiatan, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, tidak membutuhkan iapa pun, bahkan sebaliknya semua makhluk membutuhkan-Nya, serta Mahamulia tidak pernah melakukan sesuatu yang tak terpuji.”

3200

Nabi Sulaiman ingin mengetahui sampai sejauh mana Ratu Balqis teliti terhadap singgasananya. Ia ingin memperlihatkan kepadanya akan kemahakuasaan Allah, Zat yang disembah oleh Nabi Sulaiman, di samping untuk memperlihatkan mukjizat yang Allah berikan kepadanya. Nabi Sulaiman berkata, “Ubahlah untuknya singgasananya dengan menjadikan singgasananya tidak persis seperti aslinya. Kita akan melihat apakah dia, Balqis, mengenal singgasananya yang telah berubah itu atau tidak mengenalnya lagi.”

3201

Singgasana Ratu Balqis akhirnya diubah, berbeda dari aslinya. Kemudian singgasana itu diletakkan di tempat yang akan dilewati oleh Ratu Balqis. Maka, ketika Ratu Balqis datang dan melewati tempat yang ada singgasananya, ditanyakanlah kepadanya, “Serupa inikah singgasanamu?” Ratu Balqis, menjawab dengan sedikit ragu, “Seakan-akan itulah dia singgasanaku.” Selanjutnya Ratu Balqis berkata, “Kami telah diberi pengetahuan akan kenabian Nabi Sulaiman, cerita tentang burung Hudhud, dan cerita tentang utusan kami yang membawa hadiah untuk Nabi Sulaiman, sebelumnya, yaitu sebelum kejadian yang mencengangkan ini dan kami adalah orang-orang yang berserah diri kepada Allah. Karena kejadian demi kejadian yang kami lihat dan kami amati, membuktikan bahwa kami berada dalam kesesatan dan ajakan Nabi Sulaiman adalah ajakan yang benar.”

3202

Allah lalu menjelaskan akan terhambatnya Ratu Balqis untuk cepat berbalik menyembah kepada Allah. Dan kebiasaannya menyembah selain Allah seperti penyembahannya kepada matahari, mencegahnya untuk melahirkan keislamannya dengan cepat. Sesungguhnya Ratu Balqis dahulu termasuk orang-orang kafir, menutupi dirinya dari kebenaran, sampai datang kepadanya ajakan Nabi Sulaiman, yang disertai dengan kisah-kisah yang menakjubkannya yang menunjukkan kebenaran ajakan Nabi Sulaiman.

3203

Kejutan berikutnya yang ingin diperlihatkan oleh Nabi Sulaiman kepada Balqis adalah ketika Balqis diajak untuk melihat seisi istana Nabi Sulaiman yang megah dan indah, untuk memperlihatkan istana-nya yang lebih hebat dari istana Balqis di Yaman. Dikatakan kepadanya Balqis, “Masuklah ke dalam istana.” Di dalamnya ada lantai yang berlapis kaca yang sangat bening, sehingga terlihat jelas apa yang ada di bawahnya. Maka ketika Ratu Balqis melihat lantai istana itu, dia terkecoh. Dikiranya dia akan memasuki kolam air yang besar, dan oleh karena itu disingkapkannya penutup kedua betisnya agar tidak basah oleh air kolam itu. Melihat kejadian cukup menggelikan itu, Nabi Sulaiman berkata, “Sesungguhnya ini bukanlah kolam airseperti yang kaukira, tapi hanyalah lantai istana yang dilapisi kaca.” Pada akhirnya Balqis mengakui semua kehebatan Nabi Sulaiman, dan apa yang dia lihat adalah betul-betul mencerminkan kekuasaan Allah Zat yang patut disembah. Balqis lalu berkata, dengan penuh kesadaran dan keyakinan yang mantap, “Ya Tuhanku, Zat yang memiliki dan mengurusiku! Sungguh, aku telah berbuat zalim terhadap diriku karena telah menyembah selain Allah yaitu matahari yang tidak mempunyai kekuatan apa pun dan tidak bisa memberi perlindungan kepada penyembahnya jika mereka berada dalam keadaan bahaya.” Sebagai puncak dari pengakuan keislamannya, Ratu Balqis berkata, “Aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan seluruh alam Dialah pemilik, pemelihara, mengurus, alam seluruh. Dialah Tuhan Yang wajib disembah.”

3204

Kaum Samud mendiami satu kawasan antara Madinah dan Syam. Tepatnya di kota al-Hijr atau Mada’in, sebelah utara Madinah, sekitar 200 km. Dan sungguh, Kami telah mengutus kepada kaum Samud saudara mereka karena berasal dari satu negeri yaitu Saleh yang menyeru kepada mereka, “Sembahlah Allah Yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, bukan kepada yang lain-Nya, yang tidak mempunyai kemampuan apa-apa. Akan tetapi tiba-tiba mereka menjadi dua golongan yang bermusuhan: golongan yang beriman dan golongan yang kafir kepadanya.

3205

Nabi Saleh dalam dakwahnya selalu memberi kabar gembira kepada yang beriman dan memberikan peringatan kepada mereka yang ingkar kepadanya dengan azab yang pedih. Kaumnya meminta kepadanya agar azab itu disegerakan. Pada saat itulah, Nabi Saleh berkata, “Wahai kaumku! Mengapa kamu meminta kepadaku disegerakan keburukan, yaitu azab Allah bagi yang ingkar kepada-Nya sebelum kamu meminta kebaikan berupa kebaikan di dunia maupun akhirat karena beriman dan beramal saleh?” Nabi Saleh kemudian menasihati kaumnya dengan mengatakan, “Mengapa kamu tidak memohon ampunan kepada Allah, atas dosa-dosa yang kamu lakukan, agar kamu mendapat rahmat dari-Nya?”

3206

Mendengar nasihat Nabi Saleh tersebut, mereka menjawab, “Kami mendapat nasib yang malang seperti perpecahan di antara kami, kepahitan hidup, gagal panen, dan lain sebagainya, disebabkan oleh kamu dan orang-orang yang bersamamu. Sebelum kamu datang menyeru kepada kami, kami tidak menemukan nasib seperti ini.” Nabi Saleh, berkata, “Nasibmu, baik itu nasib baik atau buruk ada pada Allah sesuai dengan ketetapan-Nya, bukan kami yang menjadi sebab, tetapi kamu adalah kaum yang sedang diuji, apakah setelah kedatanganku sebagai nabi utusan Allah, kamu beriman kepadanya atau tidak. Jika beriman, kamu akan mendapat pahala dan jika kafir kamu akan mendapatkan siksaan.”

3207

Kaum Samud yang senantiasa bermaksiat itu tinggal di sebuah yang bernama al-Hijr, yang terletak di selatan Madinah. Dan di kota itu ada sembilan orang laki-laki yang dari waktu ke waktu selalu berbuat kerusakan di bumi, yaitu segala macam kemaksiatan. Mereka tidak melakukan perbaikan terhadap diri mereka sendiri dengan beriman dan bertakwa

3208

Mereka, sembilan orang tersebut, berkata kepada teman-temannya tentang niat jahat mereka, “Bersumpahlah kamu dengan nama Allah, bahwa kita pasti akan menyerang dia yaitu Nabi Saleh, bersama keluarganya secara tiba-tiba pada malam hari, dan membunuhi mereka. Kemudian untuk menutupi kasus ini, kita akan mengatakan kepada ahli warisnya bahwa kita tidak menyaksikan kebinasaan keluarganya itu, apalagi menyaksikan terbunuhnya Saleh. Dan sungguh, kita orang yang benar.” Demikianlah perilaku orang jahat. Mereka melakukan tipu daya dalam melaksanakan kejahatan, kemudian mereka lepas tangan terhadap apa yang telah mereka lakukan secara licik, agar terkesan mereka adalah orang baik-baik.

3209

Dan mereka membuat tipu daya terhadap Nabi Saleh dan keluarganya dan Kami pun menyusun tipu daya untuk menghancurkan mereka, sebagai balasan atas tipu daya mereka, sedang mereka tidak menyadari-nya.

3210

Maka perhatikanlah bagaimana akibat dari tipu daya mereka, bahwa Kami, sesuai dengan kehendak Kami dan cara Kami, telah memutuskan untuk membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya, karena dosa-dosa mereka.

3211

Allah membinasakan mereka melalui suara yang mengguntur (Lihat: Surah Hud/11: 67), kemudian gempa yang dahsyat (Lihat: Surah al-A’raf/7: 78) yang menghancurkan. Demikian pula pada ayat ini, Allah menggambarkan kehancuran mereka. Maka itulah rumah-rumah mereka yang runtuh, luluh lantak karena kezaliman mereka, yaitu penentangan mereka terhadap ajakan Nabi Saleh untuk bertobat dan berbuat baik. Apa yang terjadi pada kaum Nabi Saleh adalah pelajaran yang sangat berguna. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mengetahui. Apa yang dikatakan oleh Allah, baik janji maupun ancaman, adalah benar adanya, pasti akan menjadi kenyataan, bukan main-main.

3212

Dan Kami selamatkan Nabi Saleh dan orang-orang yang beriman barsamanya dan mereka selalu bertakwa. Keimanan dan ketakwaan akan membawa keberuntungan bagi pelakunya baik dunia maupun akhirat, karena itulah kehendak Allah pada manusia.

3213

Dan ingatlah, wahai Rasul, dan ceritakan kepada kaummu kisah Nabi Lut, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah, perilaku keji, yaitu melakukan hubungan seksual antara lelaki dengan sesama jenis padahal kamu melihatnya yaitu kekejian perbuatan maksiat itu? Mengapa kamu membiarkan hal itu terus terjadi dan kamu melakukannya?

3214

Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk memenuhi syahwat-mu, bukan mendatangi perempuan yang diciptakan oleh Allah untuk kamu sekalian? Bukankah apa yang kamu lakukan adalah betul-betul bertentangan dengan fitrah manusia, bahkan binatang sekali pun tidak melakukannya. Sungguh, kamu adalah kaum yang tidak mengetahui akan akibat perbuatanmu.”

3215

Teguran Nabi Lut tidak digubris sedikit pun oleh kaumnya, bahkan mereka menganggapnya sebagai teguran yang tidak wajar untuk ditanggapi. Oleh karena itu, jawaban kaumnya tidak lain hanya dengan mengatakan kepada sesama yang durhaka, “Usirlah Lut dan keluarganya serta para engikutnya dari negeri tempat tinggal-mu; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang terus menerus menganggap dirinya suci sehingga tidak sudi ikut bersama kita.”

3216

Maka Kami selamatkan dia dan keluarganya serta para pengikutnya dari siksa yang akan menimpa, kecuali istrinya. Kami telah menentukan dan mentakdirkan akibat kedurhakaannya bahwa dia termasuk orang-orang yang tertinggal yakni berada dalam azab dan binasa bersama orang-orang kafir.

3217

Dan Kami hujani mereka dengan hujan batu yang membinasakan sebagai bentuk azab dari Kami, maka sangat buruklah hujan yang ditimpakan pada orang-orang yang diberi peringatan akan datangnya azab itu tetapi tidak mengindahkan.

3218

Demikianlah uraian kisah-kisah para nabi dan umatnya yang memberi tuntunan dan pelajaran yang harus disyukuri, maka katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Segala puji hanya bagi Allah dalam segala situasi dan kondisi dan salam sejahtera atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya sebagai pengemban misi kerasulan.” Katakan pula kepada orang-orang musyrik, “Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan-Nya yang tidak dapat mendatangkan manfaat atau mudarat?”

3219

Setelah ayat-ayat yang lalu membicarakan tindakan Allah terhadap para pembangkang serta penyelamatan terhadapnya hamba-Nya yang taat, kini Allah mengajak untuk membandingkan antara ciptaan-Nya dan yang dilakukan oleh selain-Nya. Wahai Nabi Muhammad, katakan kepada mereka, “Bukankah Dia yang telah menciptakan langit dan bumi tanpa contoh sebelumnya dan yang menurunkan air hujan dari langit yang sangat bermanfaat untukmu, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah? Kamu sekali-kali tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya yang beraneka ragam dengan jenis, warna dan buah yang berlainan seandainya Allah tidak menurunkan hujan dari langit. Jika demikian, apakah di samping Allah ada tuhan yang lain? Keserasian dalam ciptaan Allah menunjukkan bahwa tidak ada Tuhan lain yang menyertai Allah. Bahkan, sebenarnya mereka yang menyekutukan Allah adalah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, sebab telah mempersamakan Allah dengan lainnya dalam ibadah dan keagungan.”

3220

Tanyakan kepada mereka, “Bukankah Dia yang telah menjadikan bumi datar, mantap dan tidak bergoncang sehingga layak sebagai tempat berdiam, yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, yaitu antara gunung-gunung yang tertancap di bumi, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk mengokohkan-nya, dan yang menjadikan suatu pemisah antara dua laut, yaitu laut yang asin dan sungai air tawar yang bermuara di laut, sehingga masing-masing tidak bercampur aduk? Apakah di samping Allah ada tuhan lain yang melakukan itu sehingga kamu persekutukan Dia dengannya? Sungguh tidak ada, bahkan sebenarnya kebanyakan mereka tidak mau memanfaatkan ilmu kebenaran yang sesungguhnya, seolah-olah mereka tidak mengetahui.”

3221

Tanyakan pula kepada mereka, “Bukankah Dia Allah yang memperkenankan doa orang yang terpaksa, yakni berada dalam kesulitan yang mencekam apabila dia berdoa kepada-Nya? Dan bukankah Dia Yang Kuasa menghilangkan kesusahan yang menimpa siapa pun dan Yang Kuasa menjadikan kamu wahai manusia sebagai khalifah, penerus generasi sebelum kamu di bumi? Apakah ada yang mampu melakukan hal serupa itu? Pasti tidak ada. Jika demikian, apakah di samping Allah ada tuhan yang lain? Sedikit sekali nikmat Allah yang kamu ingat.”

3222

Tanyakan pula kepada mereka, wahai Rasul, “Bukankah Dia Allah yang memberi petunjuk kepada kamu dalam perjalanan di tengah kegelapan di daratan dan lautan melalui bintang-bintang, atau arah angin, atau tanda-tanda lainnya? Dan bukankah Dia yang mendatangkan aneka angin sebagai kabar gembira sebelum kedatangan hujan sebagai rahmat-Nya yang akan menghidupkan tanah dan tumbuhan? Apakah di samping Allah ada tuhan lain yang membuat itu sehingga kamu menyembah dan memohon kepada selain-Nya? Mahatinggi dan Mahasuci Allah terhadap apa yang mereka persekutukan.”

3223

Selain bukti-bukti yang terhampar di alam raya, di langit dan di bumi, tanyakan pula kepada mereka tentang awal dan akhir perjalanan hidup manusia serta aneka anugerah-Nya. Bukankah Dia yang memulai penciptaan semua makhluk, termasuk manusia, kemudian setelah manusia hidup di pentas bumi lalu mati, Dia mengulanginya lagi dengan menghidupkannya kembali setelah hancur dan binasa? Dan bukankah Dia yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dengan menurunkan hujan dan dari bumi dengan menumbuhkan tanaman? Apakah di samping Allah ada tuhan lain yang melakukan itu? Pasti tidak ada. Kalaupun mereka berkata ada, maka Katakanlah, Nabi Muhammad, “Jika ada Tuhan selain Allah maka kemukakanlah alasan-alasan yang menjadi bukti pendukung kebenaranmu, jika kamu menganggap dirimu orang yang berkata benar. Sekali-kali kamu tidak akan dapat mendatangkan itu.”

3224

Banyak orang beranggapan bahwa ada orang yang dapat mengetahui hal ghaib, termasuk waktu kedatangan kiamat. Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Tidak ada sesuatu dan siapa pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah. Dan mereka tidak merasakan apalagi mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan dari alam barzakh.”

3225

Bahkan sebenarnya pengetahuan mereka, yakni kaum musyrik, tentang akhirat tidak sampai ke sana. Bahkan mereka ragu-ragu tentangnya, yaitu akhirat. Bahkan mereka adalah orang-orang yang buta tentang kebenaran itu, karena tidak mau berusaha mencari alasan-alasan yang membenarkan adanya hari akhir. Hal itu disebabkan oleh mata hati mereka yang telah dirusak oleh kesesatan.

3226

Dan keraguan serta kebutaan hati orang-orang yang kafir yang mengingkari hari kebangkitan itu mendorong mereka untuk berkata, “Setelah jasad kita hancur lebur menjadi tanah dan begitu pula jasad nenek moyang kita yang sudah sekian lama meninggalkan dunia ini, apakah benar kita akan dikeluarkan dari kubur untuk hidup kembali sebagaimana sebelumnya?

3227

Sejak dahulu sungguh kami telah dijanjikan oleh Nabi Muhammad, persis seperti apa yang disampaikan nabi-nabi terdahulu, akan diberi ancaman dengan hari kebangkitan ini kami dan nenek moyang kami. Jika benar apa yang dikatakannya tentang kebangkitan, mestinya telah terjadi. Tetapi, sebenarnya janji dan ancaman kebangkitan ini tidak lain hanyalah dongeng orang-orang terdahulu.”

3228

Katakanlah kepada mereka yang mendustakanmu, wahai Nabi Muhammad, sebagai peringatan dan ancaman untuk mereka, “Berjalanlah kamu semua di muka bumi, lalu perhatikanlah sejarah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa dengan mendustakan para Rasul di masa lalu, agar kamu dapat mengambil pelajaran yang membuat kamu takut akan azab Allah. Allah telah membinasakan mereka, dan akan memperlakukan hal yang sama terhadap kamu jika kamu tidak beriman.

3229

Laksanakanlah tugasmu dengan sebaik mungkin, dan janganlah engkau wahai Nabi Muhammad bersedih hati terhadap mereka yang enggan mengikuti ajaran yang engkau sampaikan, sebab tugasmu hanyalah menyampaikan risalah Kami, dan janganlah pula dadamu merasa sempit terhadap upaya tipu daya mereka, sebab Kami akan menolongmu dan melindungimu dari itu semua.”

3230

Pendustaan orang-orang kafir itu telah mencapai puncaknya, dan mereka meminta agar siksa itu segera didatangkan dengan selalu berkata, “Kapankah datangnya janji azab yang kamu ancamkan itu? Buktikan jika kamu, wahai Nabi Muhammad dan pengikutmu, adalah orang yang benar dalam janji dan ancamanmu itu.”

3231

Katakanlah kepada mereka, wahai Nabi Muhammad, “Boleh jadi sebagian dari azab yang kamu minta disegerakan itu telah hampir sampai kepadamu dan akan segera menimpamu.”

3232

Dan sungguh, Tuhanmu benar-benar memiliki karunia yang diberikan-Nya kepada seluruh manusia. Di antara wujud rahmat dan karunia-Nya itu adalah penundaan hukuman yang akan ditimpakan atas orang-orang yang berdusta guna memberi mereka kesempatan berpikir dan bertobat, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri karunia Allah.

3233

Dan sungguh, Tuhan Pemelihara-mu benar-benar senantiasa mengetahui apa yang disembunyikan dalam dada, yakni hati mereka dan apa yang mereka nyatakan, baik berupa perbuatan maupun ucapan, sehingga Dia akan membalas itu semua.

3234

Dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di langit dan di bumi, sekecil dan sehalus apa pun, melainkan tercatat dalam Kitab yang jelas di sisi Allah, yaitu Lauh Mahfuzh. Kitab itu mencakup segala sesuatu yang telah dan yang akan terjadi.

3235

Setelah diuraikan tentang keniscayaan Kiamat, kini diuraikan tentang kenabian yang salah satu buktinya adalah Al-Qur`an. Sungguh, Al-Qur’an yang diwahyukan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad ini menjelaskan kepada Bani Israil sebagian besar dari perkara agama, seperti masalah akidah, hukum dan kisah-kisah yang termaktub dalam Taurat, yang mereka perselisihkan.

3236

Dan sungguh, Al-Qur’an itu benar-benar menjadi petunjuk yang sangat jelas menuju kebahagiaan hidup dan sebagai rahmat yang agung bagi orang-orang yang beriman kepadanya.

3237

Perselisihan itu diakhiri dengan datangnya putusan Tuhan. Sungguh, Tuhan Pemelihara-mu, wahai Nabi Muhammad yang akan menyelesaikan perkara yang diperselisihkan di antara mereka dengan hukum-Nya yang selalu bersifat adil dan bijaksana, dan Dia Mahaperkasa yang tidak seorang pun dapat menolak putusan-Nya, serta Maha Mengetahui yang tidak samar bagi-Nya antara kebenaran dan kebatilan.

3238

Oleh sebab itu, maka bertawakallah, wahai Nabi Muhammad, dan berserah diri kepada Allah dalam segala urusan setelah berusaha secara maksimal. Teruslah berdakwah dengan penuh keyakinan akan datangnya kemenangan, sebab sungguh engkau Nabi Muhammad berada diatas kebenaran yang nyata. Ulah orang-orang yang mengingkarimu itu tidak akan membawa kerugian apa-apa bagi dirimu.

3239

Keengganan mereka beriman pada hakikatnya disebabkan oleh tertutupnya mata dan telinga mereka, dan memang sungguh, engkau wahai Nabi Muhammad, tidak dapat menjadikan orang yang mati hatinya dapat mendengar kebenaran, sebab mereka telah kehilangan kesadarannya, dan engkau tidak pula dapat menjadikan orang yang tuli karena menutup diri, dapat mendengar seruan, lebih-lebih apabila mereka telah berpaling lari berbalik ke belakang, sehingga tidak memiliki kesiapan untuk mendengarkan dakwahmu.

3240

Keadaan mereka juga sama dengan orang yang buta, dan engkau tidak akan dapat memberi petunjuk jalan kebenaran kepada orang yang buta mata hatinya akibat dari kesesatannya itu. Engkau tidak dapat menjadikan seorang pun mendengar, kecuali orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami, lalu mereka tunduk patuh dan berserah diri kepada Allah secara mantap dan kukuh.

3241

Dan apabila perkataan, yaitu ketentuan masa kehancuran alam dan datangnya kiamat, telah berlaku atas mereka, Kami keluarkan di akhir zaman nanti makhluk bergerak yang bernyawa dari bumi, berupa binatang melata atau manusia, yang akan mengatakan kepada mereka antara lain mengatakan bahwa manusia yang durhaka dan mengingkari hari kebangkitan selalu tidak yakin kepada ayat-ayat, yakni tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Kami yang terhampar di alam raya.

3242

Setelah keluar dabbah, terjadilah Kiamat dengan kejadian yang diurai di sini. Dan ingatlah, wahai Nabi Muhammad, pada hari ketika Kami mengumpulkan dari setiap umat, suka atau tidak suka, segolongan orang yang selalu mendustakan ayat-ayat Kami, baik yang terhampar di alam raya maupun yang terbaca dalam kitab suci, lalu mereka dibagi-bagi dalam kelompok-kelompok. Mereka itu adalah para pembesar yang menjadi panutan. Mereka akan digiring di depan pengikut mereka untuk dimintakan pertanggungjawaban dan mendapatkan pembalasan.

3243

Hingga apabila mereka datang di tempat yang ditentukan dan berdiri di hadapan Allah untuk diperhitungkan amal perbuatannya, dengan nada mencemooh para pendusta itu, Allah berfirman,”Mengapa kamu telah mendustakan ayat-ayat-Ku yang telah disampaikan oleh para utusan-Ku dan yang telah Ku-hamparkan di alam raya, padahal kamu tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, karena kamu tidak berpikir dan merenungkannya terlebih dahulu. Atau apakah yang telah kamu kerjakan selama itu, padahal Kami tidak menciptakan kamu untuk sesuatu yang sia-sia?”

3244

Mereka tidak mendapat dalih untuk membela diri. Mereka bersalah, dan dengan demikian berlakulah perkataan berupa janji azab Allah atas mereka karena kezaliman mereka, maka mereka tidak dapat berkata, bukan saja karena tidak ada dalih yang dapat mereka katakan, tetapi lebih-lebih karena sangat pedihnya azab yang mereka rasakan. Mereka tidak mampu mengelak dan berdalih.

3245

Perhatikanlah apa yang dialami manusia setiap hari untuk mendekatkan pemahaman tentang hari kebangkitan. Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Kami telah menjadikan malam agar mereka beristirahat padanya dengan tidur dan menjadikan siang yang menerangi agar mereka dapat bekerja dan mencari nafkah? Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah yang bermanfaat bagi orang-orang yang beriman, antara lain menjadi bukti kuasa-Nya menghidupkan manusia setelah kematiannya.

3246

Dan ingatlah, serta ingatkanlah umatmu, wahai Nabi Muhammad, pada hari ketika sangkakala ditiup oleh malaikat Israfil atas izin Allah, maka terkejutlah siapa dan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi oleh dahsyatnya suara sangkakala tersebut, kecuali siapa dan apa yang dikehendaki Allah untuk dimuliakan. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri dan dalam keadaan hina.

3247

Dan bukan hanya manusia yang datang dalam keadaan tunduk dan hina, engkau juga akan melihat gunung-gunung pada hari kebangkitan, yang engkau kira tetap di tempatnya dan tidak bergerak, padahal sesungguhnya ia berjalan dan bergerak cepat seperti awan yang berjalan dengan bantuan angin. Itulah sebagian dari ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu. Sungguh, Dia Mahateliti dan mengetahui apa yang kamu kerjakan, baik berupa ketaatan maupun kemaksiatan, dan akan memberikan balasan atas itu semua.

3248

Setelah Kiamat terjadi dan manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar, menghadap Tuhannya dengan merendahkan diri, keadaan mereka digambarkan sebagai berikut: barang siapa membawa kebaikan, yakni keimanan yang benar, tulus dan sempurna yang membuahkan amal saleh, maka dia akan memperoleh balasan yang lebih baik daripadanya, yakni balasan yang berlipat ganda dari sepuluh hingga tujuh ratus kali, bahkan tidak terbatas, sedang mereka merasa aman dan tenteram dari kejutan yang dahsyat pada hari penghimpunan di Padang Mahsyar itu.

3249

Dan barangsiapa membawa kejahatan, yakni mempersekutukan Allah, lalu mati dalam keadaan musyrik, maka mereka itu akan mendapat balasan yang setimpal dengan kejahatannya, yaitu disungkurkanlah wajah mereka ke dalam neraka. Kepada mereka dikatakan, “Kamu tidak diberi balasan, melainkan setimpal dengan apa yang telah kamu kerjakan.”

3250

Katakanlah wahai Nabi Muhammad kepada siapa pun juga, “Aku hanya diperintahkan oleh Allah yang perintah-Nya tidak dapat diabaikan agar menyembah semata-mata hanya kepada Tuhan negeri ini, yakni Mekah, yang Dia telah menjadikan suci padanya dengan menjadikannya aman dari pertumpahan darah, tidak boleh ada orang atau sesuatu yang terzalimi di situ, sampai pun hewan dan tumbuhan. Dan bagi Tuhanku itu segala sesuatu adalah milik-Nya, Dan aku juga diperintahkan selain menyembah kepada-Nya agar aku termasuk orang Muslim, yang berserah diri, patuh melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.

3251

Dan di samping yang aku lakukan khusus buat diriku, aku diperintahkan pula agar aku membacakan semua ayat-ayat suci Al-Qur’an kepada manusia. Maka barangsiapa mendapat petunjuk dari hasil penyampaianku, atau bacaan dan pemahaman Al-Qur’an yang kusampaikan, maka sesungguhnya dia mendapat petunjuk untuk kebaikan dirinya, dalam hal ini aku hanya berfungsi sebagai penyampai kabar gembira, dan barang siapa yang enggan memperhatikan tuntunan Al-Qur’an sehingga dia sesat dan tidak menemukan jalan yang benar, maka katakanlah kepadanya dan kepada siapa pun juga, “Sesungguhnya aku ini tidak lain hanyalah solah seorang pemberi peringatan dari sekian banyak nabi dan rasul yang telah diutus sebelum aku. Hidayah ada di tangan Tuhan.”

3252

Dan sebagai bentuk rasa syukur atas anugerah Al-Qur’an yang diturunkan sebagai petunjuk dan berita gembira serta peringatan kepada seluruh manusia maka katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Segala puji bagi Allah atas segala nikmat anugerah dan juga segala petaka yang bertujuan menguji.” Kepada mereka yang enggan percaya, Nabi Muhammad diperintahkan untuk mengatakan, “Dia Yang Maha Esa itu akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda keesaan, kebesaran dan kekuasaan-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan pada saat itu kamu akan yakin bahwa kitab suci Al-Qur’an dan seluruh berita yang ada di dalamnya adalah kebenaran.” Dan selanjutnya Nabi Muhammad diingatkan, yang tujuan sebenarnya adalah mereka yang durhaka, “Tuhanmu tidak lengah terhadap apa yang kamu dan mereka kerjakan dan semua akan diberi balasan sesuai dengan keadilan atau kemurahan Allah.”

3253

Ta Sin Mim.

3254

Ini ayat-ayat Kitab Al-Qur'an yang amat mulia dan sangat tinggi kedudukannya, yang sangat jelas kebenarannya dari Allah, dan yang fungsinya menjelaskan segala macam persoalan manusia untuk mencapai kebahagiaannya.

3255

Salah satu aspek penjelasannya adalah Kami melalui Malaikat Jibril membacakan yakni menyampaikan kepadamu sebagian episode dari kisah penting Nabi Musa dan Firaun, penguasa Mesir pada masanya. Pembacaan dan penyampaian itu dilakukan dengan sebenar-nya dan sesuai dengan kenyataan untuk dimanfaatkan oleh orang-orang yang beriman dengan cara menarik pelajaran dari kisah tersebut.

3256

Kisahnya bermula dari kesewenang-wenangan Fir'aun dan rezimnya. Sungguh, Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi kepada Allah dengan mengaku dirinya sebagai Tuhan dan juga kepada manusia dengan menjadikan penduduk negeri, Mesir yang mereka kuasai-Nya berpecah belah menjadi dua kelompok besar; pertama, masyarakat Mesir; dan kedua, masyarakat Bani Israil. Bentuk kesewenang-wenang-an itu antara lain dia menindas segolongan dari mereka yakni kelompok Bani Israil, dengan cara dia menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup sambil mempermalukan anak perempuan mereka. Sungguh, dia yakni Fir'aun adalah termasuk kelompok orang yang berbuat kerusakan.

3257

Penindasan dan pembunuhan anak-anak lelaki yang dilakukan Fir'aun itu adalah guna mempertahankan kekuasaan-Nya, Dan Kami di masa mendatang hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi Mesir itu, yakni bani Israil, dan hendak menjadikan mereka pemimpin yang diteladani dalam segala hal, dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi kekuasaan dan harta benda di dunia yang serupa atau melebihi apa yang dimiliki oleh Fir'aun.

3258

Dan selain itu Kami juga akan teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dengan mengutus dua orang nabi dari kalangan mereka, yaitu Nabi Musa dan Nabi Harun, untuk membimbing mereka, dan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman bersama bala tentaranya dan para pendukung mereka berdua apa yang selalu mereka takutkan dari mereka. Fir'aun selalu takut bahwa kerajaannya akan dihancurkan oleh Bani Israil, dan akan terusir dari negeri Mesir, karena itu dia membunuh anak-anak laki-laki yang lahir di kalangan Bani lsrail. Apa yang ditakutkannya itu sungguh akan terjadi.

3259

Kehancuran kerajaan Fir'aun terjadi melalui seorang laki-laki yang telah dipersiapkan, yaitu Nabi Musa. Dan langkahnya bermula dari Kami ilhamkan berupa bisikan di dalam hati kepada ibunda Musa yang anaknya akan berperan dalam kehancuran Fir'aun dan kekuasaannya, bahwa, “Susuilah dia, yakni Musa, anakmu itu dengan tenang. Dan apabila engkau khawatir terhadapnya misalnya khawatir ada yang melihatmu menyusui anak lelaki atau khawatir jangan sampai anakmu dibunuh atas perintah Fir'aun sebagaimana anak-anak lelaki lainnya, maka hanyutkanlah dia ke sungai Nil setelah engkau letakkan dia di sebuah tempat yang dapat mengapung. Dan janganlah engkau takut dia akan tenggelam atau mati kelaparan atau akan terganggu oleh apa pun dan jangan pula bersedih hati karena kepergiannya, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu dalam keadaan sengat bugar; dan setelah dewasa Kami akan menjadikannya salah seorang dari kelompok para rasul yang diutus kepada Bani Israil.”

3260

Berdasarkan wahyu yang berupa ilham tersebut, maka ibu Musa menghanyutkannya di sungai dan setelah mengapung beberapa saat dia dipungut oleh keluarga Fir'aun agar pada akhirnya kelak dia yakni Musa yang dipungut itu menjadi musuh karena menantang ajaran Fir’aun, dan menjadi sumber dan penyebab kesedihan bagi mereka yakni Fir’aun dan rezimnya, karena dialah akan menghancurkan mereka. Sungguh, Fir’aun dan Haman bersama bala tentaranya dan pendukung-pendukungnya adalah orang-orang bersalah dan berdosa karena berencana melakukan itu dengan sengaja dan disertai kebulatan tekad.

3261

setelah Musa dipungut dan dilihat oleh keluarga istana, istri Fir’aun berkata, “Dia, yakni anak itu adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu wahai suamiku, Fir’aun. Karena itu janganlah kamu wahai Fir’aun dan jangan juga siapa pun yang engkau perintahkan membunuhnya seperti yang terjadi pada anak-anak lelaki Bani Israil. Mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita jika kita mendidiknya dengan baik atau kita ambil dia menjadi anak angkat jika ternyata ia tidak ditemukan oleh orang tuanya.” Demikian ucapan istri Fir’aun ketika ia bersama suaminya dan siapa yang ada di sekelilingnya, sedang mereka tidak menyadari apa yang akan terjadi setelah Firaun memeliharanya di istana.

3262

Adapun ibu Musa merasakan kerisauan yang sangat mendalam. Walaupun tindakannya menghanyutkan Musa di sungai Nil berdasarkan ilham dari Allah, namun ia sangat mengkhawatirkan keselamatan anaknya. Hati ibu Musa menjadi kosong dan hampa. Sungguh, akibat kekhawatirannya yang sangat mendalam hampir saja dia menyatakan yakni rahasia yang dipendamnya tentang Musa. Seandainya tidak kami teguhkan hatinya pastilah dia akan mengakui bahwa anak yang dipungut Fir’aun itu adalah anak kandungnya dan dia akan berteriak meminta tolong kepada orang untuk mengambil anaknya itu kembali, yang akan mengakibatkan terbukanya rahasia bahwa Musa adalah anaknya sendiri. Peneguhan itu Kami lakukan agar dia termasuk orang-orang yang beriman yang percaya kepada janji Allah.

3263

Dan setelah hatinya mulai tenang dia yakni ibunya Musa berkata kepada saudara perempuan Musa, “Ikutilah dan carilah berita tentang apa yang terjadi pada dia yakni Musa, dengan cara menelusuri jejak perjalanannya sejak mula dihanyutkan.” Maka, dia melaksanakan perintah ibunya, dan akhirnya kelihatan olehnya Musa dari jauh, sedang mereka yakni Fir’aun dan tentaranya tidak menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikan anak yang dipungut itu dari kejauhan.

3264

Allah sudah merancang cara pengembalian Musa kepangkuan ibunya tanpa diketahui semua orang. Dan kami cegah dia yakni Musa, dengan cara membuatnya enggan menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusuinya sebelum Musa dikembalikan kepada ibunya untuk disusui. Kelurga Firaun pun merasa cemas. Maka berkatalah dia yakni saudara perempuan Musa, Maukah aku tujukkan kepadamu, keluarga yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik padanya ? Saudara perempuan Musa menyarankan agar ia disusui oleh perempuan yang tidak lain adalah ibunya sendiri.

3265

Maka setelah keluarga Fir'aun menyetujui usul agar Musa disusui oleh seseorang.yang tidak lain adalah ibunya, Kami kembalikan dia, yakni Musa kepada ibunya agar senang hatinya dengan kebersamaan sang ibu dan anaknya tanpa rasa takut atau sembunyi-sembunyi. Dan hal ini juga bertujuan agar dia tidak bersedih hati akibat berjauhan dan kecemasannya terhadap sang anak dan agar dia mengetahui dengan seyakin-yakinnya bahwa janji Allah untuk mengembalikan Musa ke pangkuannya adalah benar sesuai dengan kenyataan. Demikianlah adanya, tetapi kebanyakan mereka yakni rezim Fir'aun dan bahkan kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.

3266

Janji Allah untuk menjadikan Musa sebagai salah seorang rasul dari kalangan bani lsrail itu benar. Dan kisahnya bermula dari setelah Musa dewasa dan sempurna jasmani dan akalnya, Kami anugerahkan kepadanya hikmah yakni kenabian, kearifan, amal ilmiah dan pengetahuan yakni ilmu amaliah. Dan demikianlah, sebagaimana Kami telah memberi balasan kepada Musa atas ketaatannya, Kami juga akan memberi balasan kepada orang-orang yang selalu berbuat baik.

3267

Dan setelah Musa dewasa dan setelah sekian lama tinggal di istana, pada suatu hari dia masuk ke kota Memphis atau Ain Syams, salah satu wilayah kekuasaan Fir'aun. Ketika itu, penduduknya sedang lengah, karena sedang istirahat sehingga jalan-jalan menjadi sepi. Lalu dia mendapati di dalam kota itu dua orang laki-laki sedang berkelahi; yang seorang dari golongannya yaitu seorang lbrani dari Bani lsrail, dan yang seorang lagi dari pihak musuhnya, yaitu bangsa Mesir kaum Fir'aun. Orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari pihak musuhnya. Memperkenankan permintaan itu Ialu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Setelah menyadari kematian orang yang ditinjunya Dia yakni Musa, dengan sangat menyesal berkata, “Yang kulakukan ini adalah perbuatan setan yang selalu mendorong kepada kejahatan dan kesalahan. Sungguh, dia, yakni setan itu, adalah musuh abadi manusia yang jelas menyesatkan siapa pun yang lengah." Musa menyesal atas kematian orang itu karena pukulannya, sebab dia bukanlah bermaksud untuk membunuhnya, tetapi hanya semata-mata membela kaumnya. lni terjadi sebelum Musa diangkat sebagai Nabi.

3268

Setelah Musa menyadari kesalahannya dan menyesali perbuatannya, kini dia memohon ampunan dengan berdoa, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri karena melakukan sesuatu yang mengakibatkan kematian seseorang, walau sebenarnya aku tidak sengaja melakukannya, dan aku sadar telah dipedaya oleh setan, maka ampunilah aku atas kesalahanku itu.” Maka Allah mengampuni kesalahannya. Sungguh, itu disebabkan karena Allah bukan selain-Nya, Dialah Yang Maha Pengampun bagi siapa pun yang memohon ampunan-Nya, dan Maha Penyayang terhadap semua mahluk-Nya, terutama orang-orang beriman.

3269

Puji syukur atas segala anugerah dan nikmat Allah selama ini juga dia panjatkan dengan berkata, “Ya Tuhanku! Demi dan disebabkan nikmat yang selama ini telah Engkau anugerahkan kepadaku sejak dalam perut ibu hingga tobat dan pengampunan-Mu ini, serta aneka nikmat lainnya, maka demi semua itu aku berjanji tidak akan menjadi penolong bagi orang-orong yang berdosa dalam melakukan perbuatan jahat.”

3270

Karena pembunuhan tak disengaja yang dilakukan oleh Musa itu, dia menjadi ketakutan berada di kota tempat terjadinya perkelahian dan pembunuhan itu sambil menunggu dengan perasaan cemas dan khawatir akibat yang akan diterima dari perbuatannya. Tiba-tiba orang lbrani yang kemarin meminta pertolongan Musa pada hari terjadinya perkelahian dan pembunuhan terhadap orang Mesir, berteriak meminta pertolongan lagi kepadanya. Akan tetapi, kali ini Musa mengecam dan menghardiknya dengan berkata, “Engkau sungguh, orang yang nyata-nyata sesat.”

3271

Kecaman itu tidak menghalangi Nabi Musa untuk menyambut permintaan pertolongan tersebut, sebab dia yakin bahwa memang orang Mesir itu yang berlaku sewenang-wenang. Maka ketika Musa bersiap hendak memukul dengan keras orang yang menjadi musuh mereka berdua, musuhnya yang orang Mesir berkata, “Wahai Musa! Apakah engkau bermaksud membunuhku, sebagaimana kemarin engkau membunuh seseorang? Engkau hanya bermaksud menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang yang memaksakan pendapatmu di negeri ini, dan engkau tidak bermaksud menjadi salah seorang dari kelompok orang-orang yang mengadakan perdamaian dan perbaikan untuk masyarakat.”

3272

Peristiwa itu menyebar ke seluruh negeri Mesir, sampai ke telinga penguasa, sehingga mereka berencana mengambil tindakan terhadap Musa. Dan, yang terjadi setelah itu, seorang laki-laki yang bersimpati kepada Musa, konon ia adalah seorang keluarga Fir'aun yang beriman, datang bergegas bagaikan berlari dari ujung kota seraya berkata ketika bertemu Musa, “Wahai Musa! Sesungguhnya para pembesar dan penguasa negeri ini sedang berunding tentang engkau dan mengatur rencana buruk untuk membunuhmu, maka oleh sebab itu keluarlah dari kota ini, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang tulus dalam memberi nasihat kepadamu.”

3273

Nasihat itu didengar oleh Musa. Maka, menuruti nasihat itu keluarlah dia dari kota itu dengan rasa takut, waspada sambil menoleh ke kanan dan ke kiri kalau-kalau ada yang menyusul atau menangkapnya. Pada saat yang sama dia berdoa, “YaTuhanku Yang selama ini membimbing dan memeliharaku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim semacam Fir'aun dan rezimnya itu.”

3274

Allah menerima doa Musa dan mengarahkannya pergi ke tempat yang aman dari kejaran Fir'aun dan tentaranya. Maka pergilah dia, dan ketika dia menuju ke arah negeri Madyan dia berdoa lagi, "Mudah-mudahan Tuhanku memimpin aku ke jalan yang benar agar aku segera sampai di tempat yang aman dengan baik dan selamat.”

3275

Dan ketika sudah berjalan cukup lama dan jauh, Musa sampai di sumber air negeri Madyan. Dia menjumpai di sana sekumpulan orang banyak yang sedang memberi minum ternak mereka, dan dia menjumpai di belakang orang banyak itu yakni di tempat yang agak jauh dari sekumpulan orang itu, dua orang perempuan sedang menghambat ternaknya, menggiring kambing gembalaannya bergerak menjauhi sumber air, sehingga tidak ikut minum bersama dengan ternak-ternak lain. Melihat keadaan kedua perempuan itu dia yakni Musa dengan rasa iba dan heran berkata, “Apakah maksudmu dengan berbuat begitu menghambat ternakmu minum ?” Kedua perempuan itu menjawab pertanyaan Musa sekaligus mengisyaratkan kebutuhan mereka akan pertolongan, “Kami tidak dapat memberi minum ternak kami, sebelum penggembala-penggembala itu memulangkan ternak mereka. Kami perempuan yang lemah, tidak bisa berdesak-desakan dengan laki-laki dan tidak memiliki saudara pria, sedang ayah kami adalah orang tua yang telah lanjut usianya, tidak mampu melakukan pekerjaan ini.”

3276

Mendengar jawaban kedua perempuan itu, maka Musa bergegas menolong keduanya dengan memberi minum ternak kedua perempuan itu, walaupun saat itu dia sangat lapar sekali. Kedua perempuan itu meninggalkan tempat sambil mengucapkan terima kasih, kemudian Musa kembali ke tempat yang teduh untuk menghindari sengatan matahari dan beristirahat. Di tempat itu Musa mencoba mengingat kembali aneka nikmat yang telah dianugerahkan kepada-nya, lalu berdoa, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan berupa makanan atau rezeki lainnya, walau sedikit, yang Engkau turunkan kepadaku, Dan kini aku masih membutuhkan anugerah kebaikan darimu.”

3277

Kedua perempuan yang dibantu oleh Musa menceritakan kebaikan Musa kepada ayah mereka. Sang Ayah memerintahkan salah seorang dari putrinya untuk mengundang Musa ke rumah. Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua perempuan yang baru saja ia bantu itu. Ia datang dalam keadan berjalan dengan malu-malu karena ditugaskan bertemu muka seorang diri dengan pemuda tampan dan berwibawa yang telah membantunya untuk mengundangnya ke rumah. Menyampaikan pesan sang ayah, dia berkata, “Sesungguhnya ayahku mengundangmu untuk memberi balasan sebagai imbalan atas kebaikan-mu memberi minum ternak kami. Ketika Musa mendatangi dan menemui ayah perempuan itu dirumahnya, dengan segera Musa yang sedang memerlukan bantuan menceritakan kepadanya kisah dirinya, Fir'aun dan masyarakat Mesir. Ayah perempuan itu berkata, “Janganlah engkau takut. Kekuasaan Fir'aun tidak sampai ke wilayah ini, dan Tuhan tidak akan mencelakakan orang-orang yang selalu berbuat baik dan dekat dengan-Nya. Tenanglah, engkau telah selamat dari orang-orang yang zalim itu.”

3278

Anak perempuan orang tua itu kagum kepada Musa, melihat kekuatan fisiknya dan kewibawaannya ketika mengambil air minum ternak, serta kesantunannya ketika berjalan menuju rumah. Selanjutnya salah seorang dari kedua perempuan yang datang mengundang Musa berkata, “Wahai ayahku! Jadikanlah dia sebagai pekerja pada kita antara lain menggembalakan ternak kita, karena sesungguhnya dia adalah orang yang kuat dan terpercaya, dan sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil sebagai pekerja pada kita untuk pekerjaan apa pun ialah orang yang kuat fisik dan mentalnya dan dapat dipercaya.”

3279

Sang ayah memahami kekaguman anak perempuannya terhadap Musa dan memang orang seperti Musalah yang didambakan setiap perempuan untuk menjadi suami. Dengan tanpa segan, dia berkata, “Sesungguhnya aku bermaksud ingin menikahkan engkau dengan salah seorang dari kedua anak perempuanku ini yang telah engkau lihat dan kenal sejak di tempat sumber air. Pernikahan itu dengan ketentuan bahwa engkau bekerja padaku selama delapan tahun dan jika engkau sempurnakan yang delapan tahun itu menjadi sepuluh tahun secara sukarela maka itu adalah suatu kebaikan darimu, bukan sebuah kewajiban yang mengikat. Dan kendati itu adalah usulan dariku, tetapi ketahuilah bahwa aku tidak bermaksud memberatkan engkau. Aku akan selalu berusaha menjadi orang yang menepati janji. lnsya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang baik.”

3280

Setelah mempertimbangkan segala sesuatunya, Musa menerima usulan tersebut, dan dia berkata, “Itu adalah perjanjian yang adil antara aku dan engkau. Adapun alternatif waktu yang engkau berikan, aku belum bisa memastikannya sekarang, tetapi pada prinsipnya yang mana saja dari kedua waktu yang ditentukan itu yang aku sempurnakan, maka setelah itu tidak ada tuntutan tambahan atas diriku lagi. Dan Allah menjadi saksi atas apa yang kita ucapkan.”

3281

Setelah Nabi Musa menyetujui untuk menikahi salah seorang perempuan yang ditemuinya di tempat sumber air dengan syarat-syarat yang diajukan ayah perempuan itu, hiduplah ia bersama keluarganya di Madyan. Maka ketika Musa telah menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang ditentukan itu, yaitu sepuluh tahun lamanya, dan ketika dia berangkat kembali menuju tempat kelahirannya di negeri Mesir bersama dengan keluarganya untuk menemui ibunya dan saudara perempuannya, di tengah perjalanan dia melihat dengan sangat jelas api di lereng gunung dari arah bukit Sinai. Ketika itu dia berkata kepada keluarganya, “Tunggulah di sini, jangan beranjak dari tempat ini, sesungguhnya aku melihat cahaya api di tengah kegelapan. Aku akan mendatangi api itu, mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari tempat api itu mengenai arah jalan yang akan kita tempuh, atau membawa sepercik api, agar kamu dapat menghangatkan badan.”

3282

Setelah berpesan kepada keluarganya, berangkatlah Nabi Musa. Maka ketika dia sampai ke tempat yang dilihatnya sebagai sumber api itu, dia diseru dari arah pinggir sebelah kanan lembah, dari sebatang pohon yang tumbuh di sebidang tanah yang diberkahi. Panggilan itu adalah, “Wahai Musa! Sungguh, Aku yang engkau dengar memanggilmu ini adalah Allah, tidak ada yang patut disembah selain Aku, Tuhan Pencipta, Pemelihara dan Pengawas seluruh alam!

3283

Dan lemparkanlah tongkatmu supaya kamu dapat melihat sekelumit hikmah dan kekuasaan-Ku.” Maka, Musa pun segera melemparkannya dan kemudian Allah mengubah tongkat tersebut menjadi seekor ular. Ketika Musa melihat tongkatnya bergerak-gerak seakan-akan seekor ular kecil yang gesit padahal dia seekor ular besar, dia terkejut, takut dan lari berbalik arah ke belakang tanpa menoleh. Lalu ia mendengar Allah berfirman, “Wahai Musa! Kemarilah dan jangan takut melihat ular itu. Singkirkanlah rasa takut yang sedang menguasai jiwamu dan tenanglah karena sesungguhnya engkau termasuk orang yang aman dari segala sesuatu yang membahayakan. Setiap rasul yang merupakan utusan Allah tidak akan merasa takut selama dia berada di sisi-Nya. Bahkan, siapa pun yang mendekatkan diri kepada Allah ia pasti akan merasa aman dan tenteram.

3284

Masukkanlah tanganmu ke dalam celah terbuka yang terdapat pada leher bajumu, niscaya dia akan keluar putih bercahaya tanpa cacat atau bukan karena penyakit, dan dekapkanlah kedua tanganmu ke dadamu apabila ketakutan agar hilang rasa takut dan kembali tenang. Jangan panik ketika kamu menyaksikan tongkat itu berubah menjadi ular atau saat tanganmu berubah putih berkilau. Tongkat yang dapat berubah menjadi ular dan tangan yang bersinar itulah dua mukjizat dari Tuhanmu yang akan engkau pertunjukkan kepada Fir’aun dan para pembesarnya. Sungguh, mereka adalah orang-orang fasik, yang keluar dari ketaatan kepada Allah.”

3285

Masih dalam keadaan takut dan sambil memohon pertolongan Allah, Musa berkata mengingat kesalahan yang pernah dilakukannya, “Ya Tuhan Pemelihara-ku, sungguh aku ketika berada di Mesir sekian tahun yang lalu telah membunuh tanpa sengaja seorang dari golongan mereka, yakni penduduk negeri Mesir, sehingga aku takut mereka akan membunuhku sebagai tindak balasan. Kalau mereka membunuhku maka aku tidak bisa menyampaikan risalah-Mu.

3286

Karena itu, lindungilah aku dan mantapkanlah hatiku karena tiada perlindungan kecuali dari-Mu, dan sebagaimana Engkau ketahui ada ikatan yang membelenggu lidahku, sedangkan saudaraku, Harun, dia lebih fasih lidahnya dan lebih lancar bicaranya daripada aku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan perkataan-ku dalam menyampaikan pesan-pesan suci dari-Mu; sungguh, aku takut mereka, Fir`aun dan kaumnya, akan mendustakanku.”

3287

Sebagai pernyataan dikabulkannya permohonan Nabi Musa dan untuk menenangkan hatinya, Dia Allah berfirman, “Kami akan menguatkan engkau, yakni membantumu dengan mengutus pula saudaramu, Nabi Harun, yang akan bertugas membantu dan memperjelas argumentasimu sesuai permintaanmu, dan selain itu Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar berupa kekuatan dan dukungan dengan berbagai mukjizat, maka mereka tidak akan dapat mencapaimu dengan menyakitimu dan mengalahkanmu. Karena itu, berangkatlah kamu berdua melaksanakan tugas dengan membawa mukjizat yang bersumber dari Kami. Yakinlah bahwa dengan izin Allah pada akhirnya kamu berdua dan orang yang mengikuti kamu yang akan menang atas orang-orang kafir itu.”

3288

Setelah mendapat wahyu, Nabi Musa bersama keluarga kembali ke Mesir dan bersama Nabi Harun berangkatlah mereka berdua menghadapi Fir`aun dan kaumnya. Maka ketika Musa datang kepada mereka, Fir’aun dan pengikutnya, dengan membawa misi kenabian yang diperkuat dengan mukjizat yang bersumber dari Kami yang sangat nyata kebenarannya, mereka mengingkari apa yang mereka saksikan seraya berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang dibuat-buat, yakni ilusi yang memperdayai dan mengelabui mata kita, dan dia sebenarnya hanya mengada-ngada dengan menyatakan bahwa itu bersumber dari Tuhan semesta alam, dan di samping itu kami tidak pernah mendengar ajaran yang seperti ini pada nenek moyang kami dahulu hingga kini, sehingga kami tidak dapat membenarkan dan mengikuti apa yang disampaikannya itu.”

3289

Dan sebagai jawaban bagi Fir’aun dan kaumnya, dia Musa menjawab, “Tuhan Pemelihara-ku Yang menciptakan aku dan kamu serta memberi aneka bukti kebenaran lebih mengetahui dari aku, kamu dan siapa pun tentang siapa yang pantas membawa petunjuk dari sisi-Nya dan Dia-lah yang akan menetapkan dengan adil siapa yang akan mendapat kesudahan yang baik di akhirat. Jangan berlaku zalim, sebab sesungguhnya telah menjadi ketetapan Allah bahwa orang-orang yang zalim selamanya tidak akan mendapat kemenangan.”

3290

Dan ketika tidak kuasa lagi untuk mendebat Nabi Musa, karena jelas dan kuatnya argumentasi yang disampaikan, dengan nada menyombongkan diri Fir’aun berkata, “Wahai para pembesar kaumku! Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku yang patut disembah. Guna mengetahui kebenaran atau kebohongan Musa yang menyatakan ada Tuhan Pemelihara alam raya, maka bakarlah tanah liat untukku wahai Haman untuk membuat batu bata dan bahan bangunan lainnya, kemudian buatkanlah segera bangunan dan istana yang tinggi untukku agar aku dapat naik melihat Tuhannya Musa, dan aku yakin bahwa dia termasuk pendusta dalam dakwaannya.”

3291

Sungguh apa yang diucapkan dan direncanakan oleh Fir’aun adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Ini disebabkan hatinya bejat dan dia Fir’aun dan bala tentaranya berlaku sombong di bumi Mesir tanpa alasan yang benar, dan mereka dengan sikapnya itu mengira bahwa mereka tidak akan dikembalikan di akhirat nanti kepada Kami untuk mendapatkan penghitungan dan pembalasan.

3292

Maka sebagai akibat keangkuhan dan kedurhakaan mereka dan setelah itu mencapai puncaknya Kami siksa dia, yakni Fir’aun dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam Laut Merah seperti melempar batu-batu kecil yang tidak berarti sehingga mereka semua mati tenggelam. Maka perhatikanlah, wahai Nabi Muhammad dan siapa pun yang mengetahui peristiwa itu, bagaimana kesudahan buruk yang menimpa orang yang zalim.

3293

Dan sesuai dengan kehendak serta jati diri mereka, Kami jadikan mereka para pemimpin kekufuran dan kedurhakaan yang selalu mengajak manusia yang lemah jiwa dan akalnya kepada perbuatan buruk yang menyebabkan mereka masuk ke neraka, dan dengan demikian mereka akan menjadi penghuni neraka, sehingga pada hari Kiamat mereka tidak akan ditolong, karena mereka kafir dan selalu mendustakan Rasul utusan Tuhan.

3294

Dan Kami susulkan laknat kepada mereka di dunia ini berupa kehinaan dan kemurkaan dari Kami; sedangkan pada hari Kiamat mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan dari kebaikan, rahmat dan karunia Allah. Adakah siksa yang lebih pedih dari itu semua? Untuk menghindari azab tersebut, Allah memberi jalan keselamatan kepada manusia di zaman Nabi Musa, yaitu dengan berpegang teguh kepada kita suci Taurat seperti dijelaskan pada ayat berikut.

3295

Kisah Bani Israil ditutup oleh ayat ini dengan menjelaskan dasar kepemimpinan Nabi Musa, setelah ayat yang lalu menjelaskan kepemimpinan Fir`aun dalam kekufuran. Sambil bersumpah Allah berfirman, “Dan demi keagungan dan kekuasaan Kami, sungguh, telah Kami berikan kepada Musa Kitab Taurat yang mengandung hukum dan petunjuk kebahagiaan bagi masyarakat Bani Israil, setelah Kami binasakan umat-umat terdahulu, seperti kaum Nabi Nuh, kaum Nabi Hud (`Ad), kaum Nabi Saleh (Samud), kaum Nabi Lut dan penduduk negeri Madyan. Kitab itu Kami anugerahkan untuk menjadi pelita cahaya bagi hati manusia yang sebelumnya berada dalam kegelapan dan tidak mengetahui kebenaran, dan juga agar menjadi petunjuk bagi yang memerhatikan kandungannya, serta menjadi jalan untuk mendapatkan rahmat bagi yang melaksanakannya. Semua itu Kami anugerahkan agar mereka mendapat pelajaran dari apa yang ada di dalamnya, sehingga bergegas menjalankan perintah dan menjauhi larangan, dan juga agar mereka selalu mengingat kebesaran Allah dan aneka anugerah-Nya.”

3296

Setelah selesai dipaparkan kisah Nabi Musa, Allah menyampaikan kepada Nabi Muhammad tentang penegasan tentang kenabian dan kerasulannya. Dan engkau, wahai Nabi Muhammad tidak bersama Nabi Musa berada di sebelah barat lembah suci Tuwa di gunung Sinai ketika Kami menyampaikan perintah kepada Musa untuk menyampaikan risalah dan menghadapi Fir`aun, dan engkau tidak pula hidup sezaman dengannya sehingga termasuk orang-orang yang menyaksikan kejadian itu. Namun demikian engkau dapat mengetahuinya secara benar, padahal engkau pun tidak pandai membaca atau pernah belajar. Ini bukti bahwa engkau mendapat wahyu dari Allah. Maka, bagaimana kaummu mendustakan risalahmu sedangkan kamu hanya membacakan kabar orang-orang terdahulu pada mereka?

3297

Engkau tidak mengalami peristiwa-peristiwa itu, tetapi Kami telah menciptakan beberapa umat dalam berbagai generasi setelah Nabi Musa, dan telah berlalu atas mereka masa yang panjang, sehingga mereka lupa dengan perjanjian yang telah mereka ambil dan meninggalkan perintah Allah. Kami utus engkau untuk memperbaharui kembali dakwah yang pernah disampaikan oleh nabi-nabi terdahulu. Dan demikian pula engkau, wahai Nabi Muhammad tidak tinggal bersama-sama penduduk Madyan dengan membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka, sehingga dapat memberitahu penduduk Mekah tentang kabar mereka. Engkau tidak tinggal bersama mereka di Madyan, tetapi Kami telah mengutus rasul-rasul dan Kami beritahukan kepadamu tentang kisah-kisah mereka melalui wahyu.

3298

Dan engkau wahai Nabi Muhammad tidak berada di dekat gunung Sinai ketika Kami menyeru Nabi Musa dan memilihnya untuk menyampaikan pesan-pesan suci. Akan tetapi, Kami utus engkau sebagai rahmat dari Tuhanmu, agar engkau memberi peringatan kepada kaum masyarakat Arab yang tidak didatangi oleh pemberi peringatan dalam kurun waktu yang cukup lama sebelum engkau, agar dengan peringatanmu itu mereka mendapat pelajaran.

3299

Dan agar mereka tidak mengatakan ketika azab menimpa mereka yang sebenarnya bukan Kami penyebabnya, tetapi disebabkan apa yang mereka kerjakan, “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau tidak mengutus seorang rasul yang memberi tuntunan dan peringatan kepada kami, agar kami mengikuti ayat-ayat Engkau dan termasuk orang mukmin.” Agar mereka tidak beralasan demikian, Kami utus engkau kepada mereka dan kepada alam semesta sebagai pembawa berita gembira dan peringatan dari Tuhan.

3300

Maka ketika Rasulullah telah datang kepada mereka dengan membawa kebenaran yang sempurna berupa Al-Qur'an yang berasal dari sisi Kami, dengan nada ingkar mereka berkata, “Mengapa tidak diberikan kepadanya, yakni Nabi Muhammad, bukti kebenaran risalah dalam bentuk mukjizat inderawi dan kitab suci yang diturunkan sekaligus seperti apa yang telah diberikan kepada Musa dahulu, misalnya tongkat yang berubah menjadi ular, atau tangan yang tampak bersinar cemerlang dan lain-lain?” Kaum musyrik Mekah, berkata demikian padahal bukankah sebelumnya mereka itu telah ingkar juga kepada apa yang diberikan kepada Musa dahulu? Mereka dahulu berkata, “Nabi Musa dan Nabi Harun adalah dua pesihir yang bantu-membantu dan saling benar-membenarkan.” Dan mereka juga berkata, “Sesungguhnya kami sama sekali tidak mempercayai masing-masing mereka itu.”

3301

Untuk menyanggah argumentasi mereka, Allah perintahkan kepada Rasul-Nya, katakanlah kepada mereka wahai Nabi Muhammad, “Apabila kamu tidak beriman kepada Taurat dan Al-Qur’an, datangkanlah olehmu, secara sendiri-sendiri atau bersama-sama, sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab itu lebih memberi petunjuk daripada keduanya, yakni Taurat dan Al-Qur'an, atau yang semisal dengannya, niscaya aku akan mengikutinya. Lakukanlah jika kamu memang orang yang benar dalam prasangka kamu bahwa apa yang kami datangkan itu adalah sihir.”

3302

Sudah barang tentu mereka tidak akan mampu mendatangkannya. Maka jika mereka tidak mampu menjawab tantanganmu untuk mendatangkan kitab berisi petunjuk yang lebih baik daripada Al-Qur`an, bahkan yang semisal dengannya, atau jika mereka tidak menyambut ajakanmu untuk beriman, maka ketahuilah, wahai Nabi Muhammad atau siapa pun, bahwa mereka tidak lagi memiliki dalih atau alasan penolakan. Dengan begitu, jika mereka tetap menolak, maka sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti keinginan hawa nafsu mereka tanpa alasan yang kuat dan benar, dan dengan demikian mereka pada hakikatnya tidak memperoleh petunjuk, bahkan mereka adalah orang-orang yang sesat. Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti keinginan hawa nafsu-nya tanpa mendapat petunjuk dari Allah sedikit pun dan tanpa memiliki pijakan yang logis? Pastilah tidak ada yang lebih sesat daripada mereka. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim yang melampaui batas-batas yang telah ditentukan oleh Allah.

3303

Dan demi keagungan dan kekuasaan Kami, sungguh, Kami telah menyampaikan perkataan ini, yaitu Al-Qur'an kepada mereka secara berkesinambungan. Sebagian turun menyusul yang lain, sesuai kebutuhan. Al-Qur'an juga diturunkan secara berturut-turut dalam bentuk janji, ancaman, kisah-kisah dan pelajaran-pelajaran, semua itu agar mereka selalu mengingatnya, merenungi dan mempercayai apa yang ada di dalam-nya.

3304

Siapa pun yang membuka mata hati dan pikirannya menyangkut Al-Qur'an tentu dia akan beriman. Buktinya adalah orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka Al-Kitab, yakni Taurat dan Injil, sebelum datang Al-Qur'an, kemudian beriman kepada kitab tersebut dan membenarkan apa yang ada di dalamnya tentang Muhammad dan kitab sucinya, maka sesungguhnya mereka telah beriman pula kepadanya, yakni Muhammad dan Al-Qur'an.

3305

Oleh karena itu mereka menerimanya dengan tulus, dan apabila Al-Qur'an dibacakan kepada mereka, dengan bergegas tanpa banyak berpikir mereka berkata, “Kami telah beriman kepadanya, karena sesungguhnya Al-Qur'an itu adalah suatu kebenaran yang sempurna dari Tuhan Pemelihara kami. Dan kami telah mengetahui Muhammad dan kitab sucinya sebelum kitab itu diturunkan. Sungguh, sebelumnya kami adalah orang muslim yang tunduk patuh dan berserah diri kepada Allah.”

3306

Orang-orang yang beriman kepada Al-Qur'an dan apa yang diturunkan sebelumnya, mereka itu sungguh tinggi kedudukannya di sisi Allah dan diberi pahala dua kali lipat karena beriman kepada Taurat dan Al-Qur'an. Hal ini disebabkan kesabaran mereka atas penderitaan yang mereka terima demi mempertahankan keimanan dan mengutamakan amal saleh. Dan di antara sifat-sifat mereka adalah mereka menolak kejahatan dengan memberi maaf, bahkan membalasnya dengan amal kebaikan, dan mereka juga adalah para dermawan yang menginfakkan sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada mereka di jalan kebaikan.

3307

Dan sifat mereka lainnya adalah apabila mereka mendengar perkataan yang buruk, yang tidak bermanfaat bagi kebaikan hidup dunia dan akhirat, mereka memelihara kehormatan diri mereka dengan berpaling darinya dan berkata, “Bagi kami amal-amal kami yang benar dan tidak akan kami tinggalkan dan bagimu amal-amal kamu yang batil yang dosanya akan kalian tanggung sendiri. Semoga selamatlah kamu. Selamat berpisah, kami akan membiarkan dan tidak mencampuri urusan kamu karena kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang bodoh, yang tidak enggan berpegang teguh pada ajaran Allah.”

3308

Hidayah yang mengantar seseorang menerima dan melaksanakan tuntunan Allah bukanlah wewenang manusia, atau dalam batas kemampuannya, tetapi semata-mata wewenang dan hak prerogatif Allah. Di sini Allah menjelaskan hakikat tersebut dengan penegasan, “Sungguh, engkau wahai Nabi Muhammad, tidak dapat memberi petunjuk dalam bentuk hidayah taufiq yang menjadikan seseorang menerima dengan baik dan melaksanakan ajaran Allah kepada orang yang engkau kasihi, meski engkau sangat berhasrat untuk memberi petunjuk kepada kaummu. Engkau hanya mampu memberi hidayah irsyad, dalam arti memberi petunjuk dan memberitahu tentang jalan kebahagiaan, Akan tetapi, Allah-lah yang memberi petunjuk keimanan hidayah kepada orang yang Dia kehendaki-Nya bila dia bersedia menerima hidayah dan membuka hatinya untuk itu, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.”

3309

Dan untuk menjelaskan alasan mengapa mereka tetap memegang teguh kepercayaan yang mereka anut selama ini, mereka orang-orang musyrik Mekkah berkata kepada Rasul, “Jika kami mengikuti petunjuk itu dengan memeluk Islam dan bergabung bersama engkau, wahai Nabi Muhammad, yang ajaranmu sangat berbeda dengan kepercayaan masyarakat Arab, niscaya kami akan diusir dan diculik dari negeri kami, serta kekuasaan kami akan direbut.” Mereka bohong dengan alasan itu. Allah membantah alasan mereka itu dengan berfirman, “Bagaimana mereka berucap demikian, padahal bukankah Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam Tanah Haram, yakni tanah suci Mekah, dengan menjadikan wilayah tempat tinggal mereka sebagai negeri yang aman dari serangan dan pembunuhan; yang terus-menerus dan senantiasa sepanjang waktu didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam tumbuh-tumbuhan sebagai rezeki bagimu dari sisi Kami kendati mereka kafir? Sungguh, dalih mereka itu tidak logis dan apa yang mereka khawatirkan itu tidak terjadi, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui keagungan karunia tersebut.”

3310

Mereka tidak mengambil pelajaran dari sejarah generasi masa lampau yang mendapatkan sanksi dan kebinasaan. Dan padahal betapa banyak negeri bersama penduduknya yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya yang telah Kami binasakan akibat keangkuhan dan kedurhakaan penduduknya dengan tidak mensyukuri kenyamanan hidup yang telah Kami anugerahkan kepada mereka. Maka lihatlah, itulah tempat kediaman mereka yang tidak didiami lagi oleh manusia setelah mereka, karena penduduknya telah dipunahkan dan kediaman mereka sudah tidak layak huni, kecuali sebagian kecil yang digunakan secara singkat oleh orang-orang yang kebetulan melewatinya. Setelah kebinasaan para pendurhaka itu, tidak ada lagi yang memiliki kota itu, dan Kamilah yang mewarisinya. Setelah mereka hancur, tempat itu sudah kosong dan tidak dimakmurkan lagi, hingga kembalilah ia kepada pemiliknya yang hakiki yaitu Allah.

3311

Jangan menduga bahwa kehancuran negeri-negeri terjadi dengansewenang-wenang. Tidak, Allah Maha adil, dan karena itu Tuhanmu tidak mungkin akan membinasakan negeri-negeri di sekitar Mekah dan atau penduduknya pada masamu, wahai Nabi Muhammad, betapa pun besarnya kedurhakaan mereka, sebelum Dia mengutus seorang rasul di ibukotanya, yaitu Mekah, yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah pula Kami membinasakan penduduk negeri setelah Kami mengutus rasul atau pemberi peringatan, kecuali penduduknya melakukan kezaliman terhadap diri mereka sendiri dengan kufur dan maksiat kepada Allah, sehingga mereka pantas menerima hukuman.

3312

Kaum musyrik enggan beriman karena khawatir diculik, ditawan dan dirampas hartanya. Sebenarnya, bahaya yang harus ditakuti itu adalah yang bersumber dari Allah akibat kedurhakaan. Kerugian jiwa dan harta di dunia tidak seberapa kerugian di akhirat akibat durhaka kepada Allah. Dan ketahuilah bahwa apa saja kekayaan, jabatan, keturunan dan lainnya, yang diberikan oleh Allah melalui siapa pun kepada kamu, maka itu adalah kesenangan hidup duniawi dan perhiasannya yang bersifat terbatas dan sementara, sehingga akan segera lenyap dan binasa; sedang apa yang di sisi Allah di akhirat kelak, yang disediakan untuk untuk orang-orang yang taat kepada-Nya, adalah lebih baik karena tidak mengandung bahaya dan mudarat, dan di samping itu lebih kekal karena tidak akan punah sama sekali. Tidakkah kamu menggunakan akal pikiran sehingga kamu mengerti mana yang baik dan mana yang buruk?

3313

Maka, jika demikian itu halnya, apakah sama orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik, yaitu surga dengan segala kenikmatannya yang abadi, lalu berkat anugerah Kami dia memperolehnya, apakah dia itu sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya kesenangan hidup duniawi, tetapi tidak dipergunakannya untuk mencari kebahagiaan hidup di akhirat, sehingga kemudian pada hari Kiamat dia termasuk orang-orang yang diseret ke dalam neraka untuk dimintai pertanggunggjawabannya? Tentu tidaklah sama. Kelompok yang pertama adalah orang yang beriman dan beramal saleh yang berhak mendapatkan janji baik Allah berupa pahala dan surga, sedangkan kelompok yang kedua adalah orang kafir yang mengerjakan keburukan serta tertipu oleh kesenangan dunia dan perhiasannya, yang akan binasa dalam siksaan.

3314

Dan ingatlah dan ingatkan pula umatmu, wahai Nabi Muhammad, tentang siksa yang akan dialami oleh orang-orang musyrik di akhirat kelak, yaitu pada hari ketika mereka berdiri di hadapan Allah untuk dimintakan pertanggungjawaban, Dia menyeru mereka dengan panggilan yang menghinakan dan berfirman, “Di manakah sembahan-sembahan yang kamu anggap sebagai sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kamu sangka sebagai tuhan-tuhan yang akan membela dan menolong kamu?”

3315

Mendengar pertanyaan itu, orang-orang yang sudah pasti akan mendapatkan hukuman Allah, yaitu para pemimpin kaum kafir, berkata, “Ya Tuhan Pemelihara dan Pelimpah aneka nikmat kepada kami, kami mengaku bahwa mereka inilah orang-orang yang dahulu kami sesatkan itu, melalui ucapan, tindakan dan keteladanan kami. Dengan mengharap akan dibebaskan atau diringankan dari siksa mereka melontarkan pengakuan dengan berkata, “Kami mengaku telah menyesatkan mereka sebagaimana kami sendiri sesat. Akan tetapi, hal itu karena mereka sendiri telah memilih dan menerima kekufuran sebagaimana halnya kami. Pada hari ini, kami menyatakan kepada Engkau berlepas diri dari segala sesuatu tentang mereka, dan juga dari kekufuran yang mereka pilih di dunia. Mereka sekali-kali tidak menyembah atau menaati kami, tetapi mereka menyembah dan menuruti hawa nafsu mereka sendiri.”

3316

Tidak hanya sampai di situ kecaman dan siksaan batin yang mereka peroleh. Dan pada hari kiamat dikatakan kepada mereka yang menyekutukan Allah, “Serulah sekutu-sekutumu yang dahulu kamu sembah selain Allah, agar dapat membantu kamu dalam situasi sulit ini sebagaimana dugaan kamu ketika masih hidup.” Lalu, karena bingung tidak mengetahui apalagi yang harus mereka kerjakan, mereka menyerunya, tetapi yang diseru tidak menyambutnya, dan saat itu mereka semua melihat azab yang tersedia dan yakin bahwa mereka akan disiksa dengannya. Ketika itu mereka menyesal dan berkeinginan sekiranya mereka dahulu menerima petunjuk kebenaran, sehingga mereka tidak mendapat siksa. Akan tetapi, apalah artinya penyesalan di kemudian hari.

3317

Setelah dikecam karena perbuatan syirik, mereka ditanyai tentang sikap mereka terhadap para rasul Allah. Ingatlah, dan ingatkan pula umatmu wahai Nabi Muhammad pada hari ketika Dia menyeru mereka, dan berfirman, “Apakah jawabanmu terhadap para rasul ketika mereka mengajak kamu beriman dan beramal saleh?”

3318

Maka, gelap dan tidak tampak-lah bagi mereka berita-berita penting dan segala macam alasan untuk menjawab pertanyaan pada hari itu, sehingga mereka bungkam tidak dapat menjawab. Karena itu pula, mereka tidak saling bertanya sebab semua telah yakin bahwa tidak ada jawaban yang dapat menyelamatkan mereka.

3319

Demikian itulah keadaan orang yang mati dalam keadaan musyrik. Maka adapun orang yang berbuat syirik dan kufur, lalu bertobat dan beriman secara baik dan benar, serta membuktikan keimanannya itu dengan mengerjakan kebajikan dengan penuh keikhlasan, maka mudah-mudahan dia termasuk orang yang beruntung memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.

3320

Begitulah yang akan dialami orang-orang musyrik di akhirat kelak. Semuanya kembali kepada hikmah dan kebijaksanaan Allah dalam segala hal, termasuk menjadikan hati yang terbuka untuk menerima hidayah dan hati yang tertutup. Dan Tuhan Pemelihara-mu menciptakan apa dan siapa yang Dia kehendaki untuk diciptakan, dan memilih apa dan siapa yang Dia kehendaki untuk menerima anugerah dan mengemban amanat dari-Nya. Sekali-kali bagi mereka yang diciptakan, baik manusia maupun selainnya, tidak ada pilihan lain kecuali menerima ketetapan-Nya, suka atau tidak suka. Mahasuci Allah dari segala sifat dan tindakan yang buruk atau salah dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan dengan mengangkat berhala-berhala sebagai sembahan selain Allah. Apa pun yang dialami oleh manusia, senang atau sedih, bukan mereka yang memilihnya, tetapi Allah yang memilihnya, sehingga harus diterima dengan lapang dada. Manusia hanya diminta untuk berusaha semaksimal mungkin dan menyerahkan hasilnya kepada Allah.

3321

Dan, di samping itu, Tuhan Pemelihara-mu wahai Rasul, mengetahui apa yang disembunyikan dalam dada mereka berupa permusuhan terhadapmu, dan apa yang mereka nyatakan secara lisan, berupa celaan-celaan kepadamu dan protes terhadap pemilihan dirimu sebagai penyampai pesan-pesan suci.

3322

Dan Tuhanmu Yang mengetahui apa yang disembunyikan dalam dada mereka dan apa yang mereka nyatakan itu Dialah Allah Yang Mahabenar. Tidak ada tuhan Yang Mahakuasa dan berhak disembah selain Dia. Segala puji hanya bagi-Nya di dunia atas segala nikmat dan petunjuk-Nya, dan pujian di akhirat hanya bagi-Nya atas keadilan dan pahala dari-Nya, dan hanya bagi-Nya pula segala penentuan keputusan menyangkut segala sesuatu, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan untuk dimintakan pertanggung-jawaban dan mendapat balasan setelah kamu mati.

3323

Sebagai bukti atas kuasa Allah dan ilmunya yang menyeluruh serta kewajaran-Nya untuk dipuja dan dipuji, katakanlah wahai Nabi Muhammad, kepada siapa saja yang meragukan itu semua, “Bagaimana pendapatmu, jika Allah menjadikan untukmu malam dengan kegelapan dan keheningannya itu terus-menerus demikian tanpa adanya siang sampai hari Kiamat? Siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu yang kamu pakai untuk melihat dengan baik, bekerja dan melakukan aktivitas lainnya? Kamu pasti tidak punya Tuhan yang dapat melakukan hal itu selain Allah. Lalu, jika demikian apakah kamu tidak mau mendengar untuk menjadikannya sebagai bahan renungan dan pelajaran?”

3324

Katakanlah juga kepada mereka wahai Nabi Muhammad, “Bagaimana pendapatmu, jika Allah menjadikan untukmu semua siang yang demikian terang itu terus-menerus demikian tanpa adanya malam yang gelap dan hening sampai hari Kiamat? Siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu sebagai waktu istirahatmu dari kelelahan akibat aktivitas di siang hari? Kamu pasti tidak punya Tuhan selain Allah yang dapat melakukan hal itu. Jika demikian, apakah kamu tidak memperhatikan tanda-tanda kebesaran Allah berupa perputaran siang dan malam sehingga kalian beriman dan mendapatkan petunjuk?”

3325

Dan adalah karena rahmat-Nya yang mencakup segala sesuatu, Dia jadikan untukmu malam dan siang secara bergantian. Dengan keduanya Allah menganugerahkan kepada kamu banyak manfaat. Dia menjadikan malam gelap gulita agar kamu beristirahat pada malam hari setelah sepanjang hari kamu bekerja sehingga memerlukan istirahat. Dan Dia jadikan siang terang benderang agar kamu bersungguh-sungguh mencari sebagian karunia-Nya pada siang hari yang terang itu, dan juga agar kamu bersyukur kepada-Nya atas segala nikmat yang dianugerahkan-Nya kepadamu.

3326

Dan sebagai bentuk kecaman dan ancaman terhadap orang-orang musyrik, ingatlah, dan ingatkan pula umatmu, wahai Nabi Muhammad, pada hari ketika mereka berdiri di hadapan Allah untuk dimintakan pertanggungjawaban, Dia menyeru mereka yang musyrik itu dengan panggilan yang menghinakan, dan berfirman, “Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kamu sangka sebagai tuhan-tuhan yang akan membela dan menolong kamu?”

3327

Kaum musyrik tidak dapat menjawab. Oleh karenanya Allah menghadirkan saksi, dan untuk maksud itu, Allah berfirman, “Kami datangkan dari setiap umat seorang saksi, yaitu nabi dan rasul yang dahulu diutus kepada mereka, yang bersaksi atas kedurhakaan yang mereka lakukan di dunia. Lalu pada saat itu, Kami katakan kepada orang-orang yang melanggar di antara mereka, ‘Kemukakanlah bukti kebenaranmu yang kamu gunakan untuk membenarkan kemusyrikan.’ Mereka tidak mampu mendatangkannya, maka dengan segera tahulah dan sadarlah mereka bahwa yang hak, yaitu kebenaran dalam hal ketuhanan dan lain-lain, itu hanya milik Allah dan lenyaplah dari mereka lagi binasa apa, yakni kebohongan-kebohongan, yang dahulu ketika di dunia mereka selalu ada-adakan. Semua itu tidak berguna bagi mereka, dan hanya mendatangkan bahaya dan menjerumuskan mereka ke dalam neraka.

3328

Kekuatan dan kekuasaan akan berakhir dengan kebinasaan karena kedurhakaan dan kezaliman, seperti yang terjadi pada Fir'aun. Begitu juga dengan kekuatan harta dan pengetahuan yang juga berakhir dengan kebinasaan saat disertai dengan kedurhakaan dan keangkuhan, seperti yang menerima Karun. Sesungguhnya Karun termasuk kaum Musa yang hidup semasa dengannya dan konon adalah anak Nabi Musa. Akan tetapi, meski berasal dari keluarga terhormat, dia melampaui batas dengan berlaku zalim terhadap mereka dan sombong. Ia adalah seorang yang Kami beri nikmat dengan memasukkannya ke dalam kelompok kaum Nabi Musa, dan Kami telah menganugerahkan pula kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kunci gudang tempat penyimpanan hartanya itu sungguh sangat banyak sehingga terasa berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. Itu baru kuncinya, ada pun harta kekayaannya, tidak mungkin dapat dipikul oleh orang yang sangat banyak sekali pun. Ingatlah ketika ia terpedaya oleh nikmat Allah yang dikaruniakan kepadanya dengan mengingkari dan tidak mensyukurinya, kaumnya menasihatinya dengan berkata kepadanya, “Janganlah engkau terlalu bangga dengan harta kekayaan yang engkau miliki, kebanggaan yang menjadikanmu melupakan Allah yang menganugerahkan nikmat itu sehingga tidak bersyukur kepada-Nya. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang membanggakan diri.” Orang-orang kafir Mekkah yang menentang Nabi Muhammad telah tertipu oleh harta mereka, sebab kekayaan mereka digunakan untuk menindas kaum Muslim. Padahal, harta benda mereka sangat sedikit jika dibandingkan dengan harta Karun. Orang kaya yang angkuh dan zalim akan berakhir dengan kebinasaan.

3329

Nasihat di atas tidak berarti seseorang hanya boleh beribadah murni (mahdah) dan melarang memperhatikan dunia. Berusahalah sekuat tenaga dan pikiran untuk memperoleh harta, dan carilah pahala negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu di dunia, berupa kekayaan dan karunia lainnya, dengan menginfakkan dan menggunakannya di jalan Allah. Akan tetapi, pada saat yang sama janganlah kamu lupakan bagianmu dari kenikmatan di dunia dengan tanpa berlebihan. Dan berbuatbaiklah kepada semua orang dengan bersedekah sebagaimana atau disebabkan karena Allah telah berbuat baik kepadamu dengan mengaruniakan nikmat-Nya, dan janganlah kamu berbuat kerusakan dalam bentuk apa pun di bagian mana pun di bumi ini, dengan melampaui batas-batas yang telah ditetapkan oleh Allah. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan dan akan memberikan balasan atas kejahatan tersebut.

3330

Karun tidak menanggapi nasihat kaumnya, lupa diri dan tetap melupakan karunia Allah kepadanya. Dengan penuh kesombongan, dia berkata, “Sesungguhnya aku diberi harta yang banyak ini, semata-mata karena ilmu dan kemampuan yang ada padaku. Tidak ada jasa siapa pun atas perolehanku itu. Semua karena kepandaianku dalam mengumpulkan harta.” Demikian jawab Karun. Tidakkah dia tahu dan sadar, bahwa Allah telah membinasakan umat-umat yang tidak jauh dari masa sebelumnya, yakni sebelum Karun, yang lebih kuat fisik dan kemampuan serta pembantu-pembantu mereka daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta daripada Karun? Sungguh kedurhakaan Karun telah demikian jelas, dan oleh karenanya, orang-orang yang berdosa seperti Karun itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa mereka, karena Allah telah mengetahui hal itu. Mereka akan masuk neraka, dan hanya akan ditanya dengan pertanyaan yang menghinakan.

3331

Nasihat yang disampaikan kepada Karun tidak digubris olehnya. Bahkan, keangkuhannya semakin menjadi-jadi. Maka keluarlah dia kepada kaumnya, di depan khalayak ramai, dengan membangga-banggakan kemegahannya dan mempertontonkan kekayaan dan kekuatan yang dimilikinya, sehingga membuat silau orang yang lemah imannya. Melihat itu, orang-orang yang selalu menginginkan kehidupan dunia sebagai tumpuan dan tujuan hidupnya berkata, “Mudah-mudahan kita mempunyai harta kekayaan dan kedudukan seperti apa yang telah diberikan kepada Karun, sesungguhnya dia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar di dunia.” Mereka tertipu olehnya dan ber-angan-angan untuk memiliki seperti yang dikaruniakan kepada Karun, yaitu harta benda dan keberuntungan yang besar dalam kehidupan. Padahal semua itu akan binasa bila tidak beriman.

3332

Akan tetapi, orang-orang yang dianugerahi ilmu yang bermanfaat oleh Allah tidak tertipu oleh itu semua. Mereka memberi nasihat kepada orang-orang yang tertipu itu dengan berkata, “Celakalah kamu jika bersikap dan berkeyakinan seperti itu! Bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepada-Nya. Ketahuilah, pahala dan kenikmatan yang disediakan oleh Allah di sisi-Nya lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dari pada kekayaan yang dimiliki dan dipamerkan oleh Karun, dan pahala yang besar itu hanya diperoleh oleh orang-orang yang sabar dan tabah dalam melaksanakan konsekuensi keimanan dan amal saleh serta menerima ujian dan cobaan dari Allah.”

3333

Sebagai akibat dari sikapnya yang sombong dan keras kepala dalam kedurhakaan, meski telah dinasihati, maka sangat wajar bila Kami benamkan dia dengan cara melongsorkan tanah sehingga ia terbenam bersama rumah, harta benda dan seluruh perhiasan-nya ke dalam perut bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun, baik keluarga maupun lainnya, yang akan menolongnya dari azab tersebut selain Allah, dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri ketika datang azab Allah.

3334

Dan orang-orang yang kemarin mengangan-angankan dengan penuh harapan untuk mendapatkan kedudukan seperti kedudukan yang diraihnya itu mengulang-ulang kata-kata penyesalan setelah mereka merenungi apa yang menimpa Karun. Mereka berkata, “Aduhai, benarlah kiranya Allah yang melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, baik yang mukmin maupun yang kafir, pandai atau tidak, mulia atau hina. Dan sebaliknya, Allah membatasi dan menyempitkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Sekiranya Allah tidak melimpahkan karunia-Nya pada kita, berupa petunjuk kepada keimanan dan menjaga kita dari keterjerumusan dalam kesesatan dan kesombongan, tentu Dia telah membenamkan kita pula sebagaimana dialami oleh Karun. Aduhai, benarlah kiranya tidak akan beruntung orang-orang yang mengingkari nikmat Allah, baik di dunia maupun di akhirat kelak.”

3335

Begitulah akhir kisah Karun yang binasa karena keangkuhannya. Kebahagiaan yang hakiki, yaitu di akhirat kelak, tidak akan diperoleh oleh orang seperti Karun. Kenikmatan negeri akhirat itu Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dengan kekuasaan yang dimilikinya dan tidak berbuat kerusakan di bumi dengan melakukan kemaksiatan dan kejahatan. Dan kesudahan yang baik itu, yaitu surga, hanya bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang kalbunya penuh dengan keimanan karena rasa takut kepada Allah, sehingga mereka melakukan apa yang diridai Allah.

3336

Barang siapa datang pada Hari Kiamat dengan membawa amal kebaikan yang penuh ketulusan dan sesuai tuntunan yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya, maka dia akan mendapat pahala berlipat ganda, mulai dari sepuluh hingga tujuh ratus kali, bahkan tidak terbatas, yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barang siapa datang dengan membawa amal kejahatan dalam bentuk kekufuran dan kemaksiatan, maka orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu hanya diberi balasan seimbang dengan apa yang dahulu selalu mereka kerjakan.

3337

Negeri akhirat merupakan negeri tempat kembali semua makhluk, dan semua akan menuju ke sana dan menerima balasan dan ganjaran, termasuk Nabi Muhammad. Sesungguhnya Allah yang menurunkan Al-Qur'an dan mewajibkan engkau wahai Nabi Muhammad untuk menyampaikan pesan-pesan Al-Qur'an dan berpegang teguh kepadanya, benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali, yaitu kota Mekah, atau akhirat kelak. Inilah suatu janji dari Allah bahwa Nabi Muhammad akan kembali ke Mekah sebagai orang yang menang, dan ini sudah terjadi pada tahun kedelapan Hijriah, pada waktu Nabi menaklukkan Mekah. Ini merupakan suatu mukjizat bagi Nabi Muhammad. Katakanlah wahai Nabi Muhammad, kepada orang-orang musyrik, “Tuhanku mengetahui dengan ilmu yang tiada bandingannya tentang orang yang datang membawa petunjuk dan orang yang berada dalam kesesatan yang nyata yang diketahui oleh setiap orang berakal yang memiliki pengetahuan yang benar.”

3338

Pada masa sebelum turunnya wahyu pertama, engkau wahai Nabi Muhammad tidak pernah menduga dan mengharap agar Kitab Al-Qur'an itu diturunkan kepadamu, tetapi ternyata ia diturunkan oleh Allah kepadamu. Hal ini adalah sebagai rahmat yang sangat besar dari Tuhanmu, bagi dirimu dan seluruh makhluk di alam raya ini. Oleh sebab itu, ingatlah nikmat tersebut, dan tetaplah menyampaikannya. Janganlah sekali-kali engkau menjadi penolong bagi orang-orang kafir,

3339

Dan jangan sampai mereka menghalang-halangi engkau wahai Nabi Muhammad untuk menyampaikan ayat-ayat Allah, setelah ayat-ayat itu diturunkan oleh Allah kepadamu, dan serulah manusia dengan sekuat kemampuanmu melalui dakwah yang santun dan bijak kepada agama Allah agar mereka beriman kepada Tuhanmu, jangan bosan berdakwah kendati mereka enggan mendengar atau menghalang-halangi, dan sekali-kali dalam keadaan apa pun janganlah engkau diam tidak menegur kedurhakaan yang mengandung kemusyrikan, apalagi merestuinya, karena jika demikian engkau termasuk orang-orang musyrik yang mempersekutukan Tuhan.

3340

Dan jangan pula engkau sembah tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada tuhan pengendali dan penguasa seluruh alam yang berhak disembah selain Dia Yang Maha Esa lagi Mahakekal itu. Segala sesuatu pasti binasa dan fana, kecuali Allah. Segala keputusan di dunia dan akhirat menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dan seluruh makhluk dikembalikan.

3341

Alif Lam Mim adalah huruf-huruf fonemis yang digunakan untuk menerangkan bahwa al-Qur'an, sebagai suatu mukjizat, terdiri atas huruf-huruf yang dapat mereka ucapkan dengan baik, di samping untuk menarik perhatian orang-orang yang mendengarnya serta memalingkan perhatian mereka kepada kebenaran.

3342

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan begitu saja pada setiap waktu, tempat dan situasi hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji dengan hal-hal yang dapat membuktikan hakikat keimanan mereka, yaitu dalam bentuk cobaan-cobaan dan tugas-tugas keagamaan? Tidak, bahkan mereka harus diuji dengan hal-hal seperti itu.

3343

Dan apakah mereka menduga demikian, padahal sungguh, Kami bersumpah bahwa Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, yaitu sebelum umat Nabi Muhammad, dengan tugas-tugas keagamaan dan bermacam nikmat dan cobaan, agar tampak perbedaan antara orang-orang yang benar-benar beriman dan berdusta sesuai dengan apa yang diketahuinya berdasarkan ilmu-Nya yang azali. Maka sesungguhnya Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dalam keimanannya dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.

3344

Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu setelah Kami larang mengerjakannya melalui rasul yang Kami utus dan atau melalui akal sehat yang kami anugerahkan kepada manusia, mengira bahwa mereka akan dapat mendahului Kami dalam usaha mereka untuk lari sehingga luput dari azab atau perhitungan Kami? Sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu! Alangkah buruknya perkiraan dan sikap mereka ini!

3345

Setelah memperingatkan semua pihak, baik yang taat maupun yang durhaka, Allah mengisyaratkan anugerah-Nya kepada yang taat dengan berfirman, “Barangsiapa yang beriman kepada kebangkitan dan mengharap pertemuan dengan Allah, maka bergegaslah mengerjakan amal saleh, karena sesungguhnya waktu yang dijanjikan Allah pasti datang. Dan Dia Yang Maha Mendengar perkataan-perkataan hamba-Nya, Maha Mengetahui perbuatan-perbuatan mereka, dan Dia akan membalas mereka masing-masing sesuai dengan apa yang dilakukannya.”

3346

Dan barang siapa berjihad dengan mencurahkan segala kemampuannya untuk meninggikan kalimat Allah dan mengorbankan diri dengan selalu bersabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, maka sesungguhnya pahala, manfaat dan kebaikan jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Tidak ada sedikit pun manfaat amal tersebut yang dibutuhkan oleh Allah. Sungguh, Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu apa pun dari mereka, bahkan dari seluruh alam.

3347

Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan keimanan yang benar dan tidak menjadi kafir atau murtad walaupun diuji dengan berbagai cobaan, serta membuktikan keimanannya dengan mengerjakan kebajikan, menolong orang yang kesusahan, membela yang teraniaya, bekerja mencari nafkah, mempertahankan negara dari serangan musuh, dan berbagai kebaikan lainnya, pasti akan kami ampuni dosa-dosanya dan hapus kesalahan-kesalahannya yang telah lalu. Dan mereka pasti akan Kami beri pahala berlipat ganda, mulai dari sepuluh hingga tujuh ratus kali, bahkan tidak terbatas, dan balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. (Lihat Surah al-An'am/6:160).

3348

Setelah ayat-ayat yang lalu menguraikan keniscayaan ujian dan cobaan bagi orang-orang yang beriman, berikut ini disebutkan salah satu contoh tersebut, yaitu di saat kedua orang tua yang dicintai memaksa untuk berbuat syirik dan maksiat lainnya. Berbakti kepada orang tua adalah sebuah kewajiban, tetapi ada batas yang tidak boleh dilanggar. Dan Kami wajibkan kepada manusia agar berbakti dengan berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya kepada kedua orang tuanya dan menaati keduanya. Dan jika keduanya bersungguh-sungguh memaksamu untuk mempersekutukan Aku dan atau melakukan kemaksiatan dalam bentuk apa pun, dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, atau tidak dapat diterima oleh akal sehat, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Ketaatan kepada manusia tidak boleh dalam bentuk maksiat atau durhaka kepada Tuhan. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu pada hari Kiamat, dan akan Aku beritakan secara rinci kepadamu apa yang telah kamu kerjakan selama di dunia untuk mendapatkan balasan.

3349

Dan orang-orang yang beriman dan membuktikan keimanannya itu dengan mengerjakan kebajikan mereka pasti akan Kami masukkan mereka ke dalam golongan orang yang saleh yang akan mendapatkan kenikmatan di surga.

3350

Ayat-ayat yang lalu menyimpulkan bahwa ada orang yang beriman kepada Allah yang diuji dan disakiti oleh kaum musyrikin, namun mereka tabah dalam keimanan, dan di antara manusia ada pula sebagian yang berkata dengan lidahnya tanpa menyentuh secara mantap hatinya, “Kami beriman kepada Allah,” tetapi apabila dia disakiti dengan ditimpa cobaan karena dia beriman kepada Allah, hatinya goyah dan takut kepada siksa yang akan menimpanya dari kaum musyrikin. Dia menganggap cobaan berupa siksaan dan gangguan dari manusia itu sebagai siksaan Allah, dan tidak sabar menghadapinya. Orang itu takut kepada kezaliman manusia, seperti ketakutannya kepada azab Allah, karena itu dia tinggalkan imannya itu. Dan jika datang pertolongan dari Tuhanmu berupa kemenangan kepada orang-orang mukmin atas musuh-musuh mereka, dan mereka mendapatkan harta rampasan, niscaya datanglah mereka, yaitu orang orang yang berpura-pura beriman itu kepada orang-orang muslim dan akan berkata, “Sesungguhnya kami bersama kamu dalam keimanan, maka berilah kami bagian dari harta rampasan itu.” Tidak sepantasnya mereka menyangka bahwa keadaan mereka ini tidak diketahui Allah. Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada di dalam dada semua manusia, baik yang berupa keimanan maupun kemunafikan?

3351

Mustahil Allah tidak mengetahui keadaan makhluk-Nya. Allah pasti mengetahui dengan ilmu-Nya yang azali, tentang orang-orang yang beriman dengan sungguh-sungguh dan Dia pasti mengetahui orang-orang yang munafik. Dia akan memberikan balasan kepada masing-masing dari mereka sesuai dengan apa yang dikerjakannya.

3352

Di antara cobaan keimanan lainnya adalah ajakan untuk melakukan dosa sambil menyatakan bahwa dosanya akan ditanggung oleh yang mengajak. Orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman dengan ikhlas, “Ikutilah jalan kami dan tetaplah kamu dalam agama kami, yaitu agama leluhur kami, dan apabila kebangkitan dan perhitungan yang kalian takuti itu terjadi, maka kami yang akan memikul dosa-dosamu semua, apa pun dosa itu.” Padahal seseorang tidak akan memikul dosa orang lain dan mereka sedikit pun tidak sanggup memikul dosa-dosa mereka sendiri. Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta yang bukan hanya kali ini saja mereka berdusta, tetapi telah berkali-kali, sehingga kebohongan telah mendarah daging dalam kepribadian mereka.

3353

Dan mereka benar-benar akan memikul dosa-dosa mereka sendiri yang sangat berat, dan di samping itu mereka pun akan memikul dosa-dosa yang lain, yaitu dosa-dosa orang-orang yang telah mereka sesatkan dan palingkan dari kebenaran, bersama dosa mereka. Dan pada hari Kiamat mereka pasti akan ditanya tentang kebohongan yang selalu mereka ada-adakan ketika di dunia dan mereka akan disiksa karena itu semua.

3354

Cobaan, ujian dan siksaan dalam keimanan juga dialami oleh para nabi dan umatnya, di antaranya Nabi Nuh yang sangat lama sekali menghadapi gangguan dari kaumnya. Dan sungguh, Kami telah mengutus Nabi Nuh kepada kaumnya untuk menyeru mereka kepada ajaran tauhid. Maka dia tinggal bersama mereka untuk menyampaikan risalah ketuhanan, terhitung sejak Kami mengutusnya menjadi Nabi selama seribu tahun kurang lima puluh tahun, yaitu sembilan ratus lima puluh tahun. Selama itu, Nabi Nuh berdakwah dengan berbagai cara, dan selama itu pula mereka durhaka dan tidak memenuhi seruannya. Kemudian mereka yang durhaka itu dilanda banjir besar sebagai bentuk azab untuk mereka, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim dengan kekufuran mereka.

3355

Maka untuk mewujudkan janji, Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang berada di kapal itu bersamanya, dan Kami jadikan peristiwa itu sebagai pelajaran bagi semua manusia, terutama yang datang kemudian.

3356

Selain Nabi Nuh, Rasul pertama, Nabi Ibrahim juga mengalami hal yang sama. Dan ingatlah wahai Rasul, kisah Nabi Ibrahim, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Sembahlah dan patuhilah Allah dalam segala hal yang diperintahkan-Nya dengan penuh keikhlasan dan bertakwalah kepada-Nya dengan menghindari segala sesuatu yang dapat mendatangkannya siksa-Nya. Yang demikian itu, yakni kepatuhan dan ketakwaan, lebih baik bagimu daripada kekufuran, jika kamu mengetahui apa yang baik dan buruk bagimu.”

3357

Selanjutnya Nabi Ibrahim mengecam kaumnya dengan menyatakan, “Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala dan patung-patung yang kalian buat dengan tangan kalian sendiri, dan kemudian kamu membuat-buat kebohongan dengan menyebutnya sebagai tuhan. Kamu menyembah berhala-berhala itu dengan harapan dapat memberi manfaat dan perlindungan serta menganugerahkan rezeki kepadamu. Padahal, sesungguhnya apa dan siapa pun yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan perlindungan dan rezeki kepadamu walau sedikit. Karena itu, maka minta dan berusaha-lah dengan sungguh-sungguh guna memperoleh rezeki dari Allah, dan di samping itu sembahlah Dia dengan penuh ketulusan dan bersyukurlah kepada-Nya atas rezeki yang telah dianugerahkan-Nya kepadamu. Hanya kepada-Nya semata kamu akan dikembalikan setelah kematian untuk dimintakan pertanggungjawaban.”

3358

Dan jika kamu orang-orang kafir terus-menerus mendustakan ajaran Allah yang disampaikan oleh Rasul Muhammad, maka ketahuilah, sungguh, umat sebelum kamu juga telah mendustakan para rasul. Akan tetapi, mereka tidak dapat memberi mudarat kepada rasul-rasul itu, bahkan sebenarnya mereka membuat kemudaratan kepada diri mereka sendiri, yaitu ketika mereka dihancurkan oleh Allah karena pendustaan mereka itu. Dan kewajiban Rasul itu hanyalah menyampaikan agama Allah kepada kaumnya dengan uraian serta praktek dan contoh pengamalan tuntunan Allah yang jelas dan dengan cara seterang-terangnya.

3359

Dan apakah mereka lengah sehingga tidak memperhatikan bagaimana Allah senantiasa memulai penciptaan semua makhluk, termasuk manusia, dari tiada. Setelah Allah menciptakan mereka kemudian Dia mengulanginya kembali setelah hancur dan binasa dengan mengembalikan penciptaan itu seperti semula. Sungguh, mengembalikan penciptaan yang demikian itu sangatlah mudah bagi Allah. Jika demikian, bagaimana mereka mengingkari pengembalian manusia hidup kembali kelak di hari kemudian?

3360

Meski sudah sangat banyak bukti kekuasaan Allah dan keniscayaan hari akhir yang dikemukakan, Allah memerintahkan Nabi Muhammad, “Katakanlah wahai Rasul, kepada orang-orang yang mendustakan kebangkitan setelah kematian, ‘Berjalanlah di muka bumi ke mana saja kaki berjalan, maka perhatikanlah dengan segera bagaimana Allah memulai penciptaan makhluk yang beraneka ragam, kemudian Allah menjadikan kejadian yang akhir dengan membangkitkan manusia setelah mati kelak di akhirat. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu yang dikehendaki-Nya.

3361

Dia mengazab dengan sangat adil siapa yang Dia kehendaki atas segala dosa yang dilakukannya semasa hidup, dan memberi rahmat kepada siapa yang Dia kehendaki, yaitu orang-orang yang bertobat dan beramal saleh, dan hanya kepada-Nya setelah kematian kamu akan dikembalikan untuk perhitungan dan pembalasan.

3362

Jangan duga akan dapat menghindar dari siksa-Nya. Ketika itu, tidak ada kekuasaan selain kuasa-Nya dan kamu wahai para pendurhaka sama sekali tidak dapat melepaskan diri dari siksa yang ditetapkan Allah, baik kamu berada di bumi maupun berada di langit, dan tidak ada pelindung yang dapat menghalangi siksa Allah dan penolong bagimu yang dapat meringankan siksa yang ditetapkan itu selain Allah.’”

3363

Harapan mereka untuk meraih surga pupus, dan orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah, baik yang terbentang di alam raya maupun yang tertulis dalam kitab suci, dan mengingkari pertemuan dengan-Nya, yakni pada hari kebangkitan, mereka itu sungguh telah berputus asa dari rahmat-Ku ketika menyaksikan azab yang telah disediakan bagi mereka, dan mereka itu akan mendapat azab yang pedih.

3364

Setelah mendengar nasihat Nabi Ibrahim, maka tidak ada jawaban dari kaumnya yang sebenarnya sangat dikasihi Nabi Ibrahim, selain mengatakan sesama mereka, “Bunuhlah dia dengan pedang dan semacamnya atau bakarlah dia dengan melemparkannya kedalam api sampai mati.” Mereka bersepakat untuk membakarnya. Setelah Nabi Ibrahim berada di tengah kobaran api, lalu dengan cepat Allah Yang Mahakuasa, penolong dan Pelindung satu-satunya menyelamatkannya dari api yang berpotensi membakar itu denganmenjadikan api tersebut menjadi dingin. Sungguh, pada api yang demikian itu pasti terdapat tanda-tanda kebesaran dan kekuasan Allah bagi orang yang beriman.

3365

Dan Dia Nabi Ibrahim berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah, tidak lain manfaatnya kecuali hanya untuk tujuan menciptakan perasaan kasih sayang diantara kamu dalam kehidupan di dunia. Tetapi apa yang kelihatannya sebagai manfaat itu pada hakikatnya berdampak buruk, karena kemudian nanti pada hari kiamat sebagian kamu akan saling mengingkari sebagian lain, tidak saling mengenal dan mengingkari kebaikan temannya, dan bukan hanya itu, sebagian kamu juga saling mengutuk sebagian lain; pemimpin berlepas tangan dan meminta agar yang mengikutinya dijatuhkan siksa, sedang pengikut meminta agar pimpinannya dijatuhi seksa berganda. Dan tempat kembalimu wahai para pendurhaka, demikian juga berhala-berhala yang kamu sembah, ialah nereka yang apinya berkobar melebihi api yang telah kamu siapkan itu, dan sama sekali tidak ada seorang pun yang bersedia atau mampu menjadi penolong bagimu.”

3366

Tidak ada kaumnya yang beriman, kecuali hanya seorang pria yang bernama Lut. Ayat ini menceritakan, ketika Nabi Ibrahim menyampaikan dakwahnya, maka bersegeralah Lut, yaitu putra saudaranya yang kemudian diangkat oleh Allah sebagai nabi, membenarkan kenabian dan tuntunannya. Dan Nabi Ibrahim berkata kepada Lut, “Sesungguhnya aku harus berpindah dari kampung halamanku ke tempat yang diperintahkan atau direstui dan diberkahi Tuhanku, yaitu Syam. Sungguh, Dialah yang Mahaperkasa, sehingga dapat memberikan dukungan, kekuatan dan kemuliaan, lagi Mahabijaksana dalam segala tindakan-Nya.”

3367

Dan Kami anugerahkan kepada Nabi Ibrahim, seorang putra dari istrinya, Sarah, yang ikut berhijrah bersamanya, yang bernama Ishak, setelah menanti cukup lama. Dan dari putranya itu kami anugerahkan kepada keduanya seorang cucu, yaitu Yakub, dan Kami jadikan kenabian dan kitab suci yang menghimpun wahyu-wahyu Allah kepada keturunannya, dan disamping itu Kami berikan juga kepadanya balasannya di dunia, atas segala kesabaran dan amal salehnya dengan memberikan anak cucu yang baik, kenabian yang terus-menerus pada keturunannya, dan pujian-pujian yang baik; dan sesungguhnya dia Nabi Ibrahim di akhirat, benar-benar termasuk orang yang saleh, sehingga pasti ganjaran dan kedudukan yang diperolehnya sangat istimewa.

3368

Setelah diuraikan tentang Nabi Ibrahim, kali ini dibicarakan tentang Nabi Lut, sebagai seorang diantara kaumnya yang beriman. Ayat ini menyatakan, dan ingat serta ingatkanlah pula umatmu, wahai Nabi Muhammad, tentang nabi Lut, ketika Nabi Lut berkata kepada kaumnya yang ketika itu melakukan kedurhakaan besar, “Sesungguhnya kamu benar-benar melakukan perbuatan sangat keji, yaitu berupa monoseksual yang belum pernah dilakukan oleh seorang pundari umat-umat sebelum kamu. Sungguh apa yang kamu lakukan itu sangat buruk.

3369

Apakah pantas kamu mendatangi laki-laki untuk melampiaskan syahwat, bukan dengan perempuan yang sah untuk digauli,dan disamping itu kamu juga menyamun untuk melakukan perbuatan keji terhadap orang-orang yang dalam perjalanan, dan kamu selalu mengerjakan kemungkaran ditempat-tempat pertemuanmu, bukan ditempat-tempat sepi dan tersembungi?” Teguran itu tidak mereka gubris sama sekali. Maka, tanpa berpikir dan menunggu lama, jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan kepada Nabi Lut dengan angkuh sambil mengejek, “Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika engkau termasuk orang-orang yang benar dalam ucapan dan ancaman kamu kepada kami.”

3370

Melihat sikap mereka yang seperti itu, Nabi Lut berdoa, “Ya tuhan ku, tolonglah aku dengan menimpakan azab atas golongan yang berbuat kerusakan itu, yaitu yang telah melampaui batas dan mendarah daging sifat buruknya, sehingga mengancam kelanjutan hidup manusia.”

3371

Doa Nabi Lut dikabulkan oleh Allah dengan menetapkan siksa-Nya kepada mereka yang durhaka, sebagaimana yang disampaikan-Nya kepada Nabi Ibrahim. Dan kisahnya bermula ketika utusan Kami yakni para malaikat datang kepada Nabi Ibrahim dengan membawa kabar gembira tentang kelahiran seorang putra, yaitu Ishak, melalui isterinya, Sarah, dan seorang cucu, yaitu Ya'kub, putra Ishak. Para malaikat utusan Allah mengatakan kepada Nabi Ibrahim, “Sungguh kami akan membinasakan penduduk kota Sodom ini karena penduduknya sungguh orang-orang zalim yang kezalimannya terhadap Allahdan manusia telah mencapai puncaknya.”

3372

Nabi Ibrahim berkata kepada para malaikat, “Sesungguhnya di kota itu ada Nabi Lut, seorang hamba Allah yang taat kepada-Nya. Semoga ia tidak terkena dampak buruk siksa itu, atau semoga dengan keberadaannya di sana siksa Allah dapat ditangguhkan.” Mereka para malaikat utusan Allah berkata, “Kami lebih mengetahui daripada engkau tentang siapa yang ada di kota itu; siapa yang wajar diselamatkan dan siapa yang akan terkena siksa. Tidak perlu khawatir, Kami pasti akan menyelamatkan dia beserta keluarganya dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya yang tidak beriman. Isterinya termasuk orang-orang yang tertinggal dan akan dibinasakan.”

3373

Setelah memberitahukan kabar gembira tentang kelahiran putra dan cucu dan berita kehancuran Nabi Lut kepada Nabi Ibrahim, para malaikat segera menuju perkampungan kaum Nabi Lut. Dan ketika para malaikat utusan Kami datang kepada Nabi Lut, dia merasa bersedih karena kedatangan mereka yang tampil dalam wujud beberapa laki-laki tampan rupawan, dan dia merasa tidak mempunyai kekuatan untuk melindungi mereka dari tindakan amoral kaumnya. Melihat Nabi Lut gelisah, para malaikat utusan Allah itu menenangkan Nabi Lut dan berkata, “Janganlah engkau takut menyangkut keselamatan diri kami, karena mereka tidak akan mampu menyentuh kami, dan jangan pula bersedih hati karena informasi yang kami sampaikan menyangkut kehancuran penduduk negeri. Sesungguhnya kami akan menyelamatkanmu dan pengikut-pengikut mu yang beriman, kecuali isterimu, dia termasuk kelompok orang-orang yang tinggal dan akan dibinasakan.”

3374

Para malaikat menyampaikan cara pembinasaan tersebut dengan menyatakan, “Sesungguhnya kami atas perintas Allah akan menurunkan azab dari langit kepada penduduk kota ini disebabkan karena mereka selalu berbuat fasik yakni keluar dari ketaatan kepada Allah dengan melanggar ketetapan-Nya.”

3375

Demikianlah para utusan Kami melaksanakan tugas dengan sempurna, dan demi keagungan dan kekuasaan Kami, sungguh, tentang negeri Sodom itu telah Kami tinggalkan padanya suatu tanda bukti kuasa Kami yang nyata bagi orang-orang yang mengerti dan menjadikannya sebagai pelajaran.

3376

Setelah diuraikan terrdahulu pengutusan Nabi Ibrahim dan Nabi Lut, kini dijelaskan kisah Nabi Syuaib. Dan kepada penduduk kota Madyan, Kami juga telah mengutus saudara mereka Syuaib. Segera setelah mendapat tugas, dia menemui mereka dan berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, Tuhan Yang Maha Esa dan jangan mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, harapkanlah pahala dan ganjaran-Nya pada hari akhir, dan jangan kamu berkeliaran di muka bumi berbuat kerusakan dan kemaksiatan, tetapi bertobat dan berserah dirilah kepada-Nya.”

3377

Tanpa berpikir panjang mereka mendutakannya, menolak ajakan Nabi Syuaib dan terus berbuat kerusakan, antara lain melakukankejahatan ekonomi dengan mengurangi takaran dan timbangan. Maka sebagai akibat kedurhakaan itu mereka ditempa gempa yang dahsyat dan menghancurkan, lalu jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka.

3378

Demikianlah kisah kehancuran kaum yang durhaka. Juga ingatlah kaum 'Ad yang diutus kepada mereka Nabi Hud dan kaum Samud yang merupakan kaum Nabi Saleh, yang telah Kami binasakan karena kedurhakaan mereka. Sungguh telah nyata bagi kamu kehancuran mereka dari puing-puing tempat tinggal mereka yang masih dapat kamu saksikan, wahai kaum musyrik Mekah, dalam perjalanan dagangmu dari Mekah menuju Syam dan Yaman. Setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan buruk mereka sampai akhirnya lengah, sehingga setan berhasil menghalangi mereka dari jalan Allah yang mengantarkan kepada kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Demikian yang terjadi pada mereka, sedangkan mereka adalah orang-orang yang berpandangan tajam menurut ukuran zamannya, terbukti dengan keberhasilan mereka membangun peradaban, namun kekuatan dan ketajaman pandangan itu tidak mereka manfaatkan.

3379

Dan ingatlah juga kisah tentang kehancuran Karun, seorang kaya raya yang angkuh dari kaum nabi Musa; Fir'aun, raja dan penguasa Mesir yang kejam dan Haman seorang kepercayaan Fir'aun yang patuh dan selalu mengikuti keinginannya. Sungguh, telah datang kepada mereka bertiga utusan Allah yang bernama Nabi Musa dengan membawa keterangan-keterangan yang didukung oleh bukti dan mukjizan yang nyata. Tetapi mereka berlaku sombong di muka bumi, dan mereka termasuk orang-orang yang tidak luput dari kebinasaan dan azab Allah.

3380

Maka, akibat keangkuhan kedurhakaan masing-masing dari mereka bertiga itu dan para pendurhaka selain mereka Kami turunkan azab karena dosanya masing-masing; di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, seperti yang dialami kaum 'Ad dan kaum Nabi Lut; ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, seperti kaum Madyan dan Samud; ada yang kami benamkan ke dalam bumi, seperti Karun beserta harta kakayaannya dan beserta pengikutnya; dan ada pula yang Kami tenggelamkan seperti kaum Nabi Nuh dan Fir'aun beserta para tentaranya. Siksa dan bencana itu dijatuhkan bukan karena kesewenang-wenangan, tetapi itu adalah buah kedurhakaan. Allah sama sekali tidak hendak menzalimi mereka, dengan menjatukan siksa dan bencana itu, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri dengan keangkuhan dan kedurhakaan.

3381

Setelah dibicarakan kaum musyrikin yang menyembah berhala dan berharap perlindungan darinya, sebuah sikap yang tidak dapat diterima akal dan jiwa yang sehat, kini dijelaskan bahwa perumpamaan orang-orang yang bersungguh-sungguh mengambil dan menjadikan berhala atau lainnya sebagai pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah dengan sungguh-sungguh dan bersusah payah untuk menjadi perlindungan baginya. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah dan rapuh ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui bahwa perumpamaannya sedemikian rupa, maka mereka pasti tidak akan menjadikannya sebagai pelindung.

3382

Jangan heran dengan perumpamaan itu,karena memang demikian hakikatnya. Sungguh, Allah senantiasa mengetahui hakikat dan substansi apa saja yang mereka sembah selain Dia, baik itu berhala, benda langit maupun makhluk-makhluk lainnya. Semua itu lemah, sehingga tidak mungkin mampu memberi perlindungan. Dan Dia Yang Mahaperkasa, lagi Mahabijaksana.

3383

Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat dan paparkan untuk manusia agar diambil manfaatnya dan dijadikan pelajaran; dan tidak ada yang akan memahaminya dengan baik dan sempurna kecuali mereka yang berilmu dan mendalam ilmu pengetahuannya tentang Allah, tanda-tanda kekuasaan-Nya dan segala ketetapan-Nya.

3384

Tidak ada yang dapat mengalahkan kehendak Allah, dan tidak ada dapat menjadi pelindung, kecuali Dia Yang memiliki kekuatan dan sifat-sifat terpuji. Allah menciptakan tujuh langit yang berlapis-lapis dan bumi yang terhampar dengan haq; bukan dengan percuma, melainkan dengan penuh hikmah untuk kebaikan dan kemaslahatan makhluk-Nya. Sungguh, pada penciptaan dan pemeliharaan Allah yang demikian itu pasti terdapat tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah bagi orang-orang yang beriman yang salah satu ciri mereka adalah memliliki ilmu pengetahuan.

3385

Untuk mengukuhkan bukti-bukti kebesaran dan kekuasaan-Nya yang terbentang di alam raya, maka bacalah, wahai Nabi Muhammad, Kitab suci Al-Qur’an yang telah diwahyukan kepadamu dan laksanakanlah salat secara berkesinambungan dan khusyuk sesuai syarat dan rukunnya. Sesungguhnya salat yang sesuai dengan tuntunan dan berkualitas itu mencegah seseorang dari terjerumus ke dalam perbuatan keji dan mungkar. Hal ini karena substansi salat adalah mengingat Allah, dan yang mengingat-Nya akan terpelihara dari dosa dan kemaksiatan. Dan ketahuilah, mengingat Allah, yakni salat, itu lebih besar keutamaannya dari ibadah yang lain. Allah senantiasa mengetahui apa yang kamu kerjakan, baik maupun buruk, dan akan memberikan balasan yang setimpal.

3386

Pada ayat sebelumnya Allah memberi umat Islam petunjuk dalam menghadapi kaum musyrik Mekah atau para penyembah berhala. Allah lalu menyusulinya dengan ayat ini, yang mengajarkan cara berdakwah kepada kaum Yahudi dan Nasrani. Dan janganlah kamu, wahai umat Islam, berdebat demi menunjukkan kebenaran ajaran Islam dengan Ahli Kitab, yakni Yahudi dan Nasrani yang mengingkari kerasulan Nabi Muhammad, melainkan dengan cara yang lebih baik dibanding caramu menghadapi orang-orang musyrik yang tidak percaya Tuhan. Kaum Yahudi dan Nasrani sejatinya percaya kepada Tuhan dan ajaran yang dibawa oleh Nabi Musa dan Isa sehingga lebih mudah bagimu untuk mengajak mereka kepada agama Islam. Berdebatlah dengan cara yang lebih baik, kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka, yaitu orang-orang yang tetap membantah, membangkang, bahkan memusuhimu setelah menerima penjelasan-penjelasan yang kamu sampaikan dengan cara terbaik. Kamu bisa menunjukkan cara dan sikap yang lebih tegas kepada mereka itu, dan katakanlah kepada mereka, “Kami telah beriman kepada kitab Al-Qur’an yang diturunkan kepada kami dan kitab-kitab yang diturunkan kepadamu, yakni Taurat dan Injil. Tuhan kami dan Tuhan kamu sesungguhnya satu, yaitu Allah; dan hanya kepada-Nya kami senantiasa berserah diri.”

3387

Dan sebagaimana Kami telah menurunkan kitab-kitab kepada para rasul sebelum engkau, demikianlah Kami juga turunkan Kitab Al-Qur’an kepadamu. Oleh karena itu, orang-orang yang telah Kami berikan Kitab, yakni Taurat dan Injil, dan tidak menutupi kebenaran isinya, terutama informasi tentang Nabi Muhammad, tentu mereka beriman kepadanya, yakni Al-Qur’an. Dan di antara mereka, yakni orang-orang kafir Mekah, ada juga orang yang beriman kepadanya, Al-Qur’an. Dan hanya orang-orang kafir yang mengingkari ayat-ayat Kami dan terus-menerus dalam kekafirannya.

3388

Dan seharusnya mereka meyakini kebenaran Al-Qur’an sebagai kitab suci yang Allah turunkan kepada engkau, wahai Nabi Muhammad, sebab mereka tahu benar bahwa engkau tidak pernah membaca sesuatu kitab pun sebelum Al-Qur’an dan engkau juga tidak pernah menulis suatu kitab pun dengan tangan kananmu karena engkau adalah seorang ummi, tidak pandai membaca maupun menulis. Sekiranya engkau pernah membaca dan menulis, niscaya ragu orang-orang yang mengingkarinya, yakni Al-Qur’an. Mereka akan menemukan alasan bagi keraguan mereka kepada Al-Qur’an andaikata engkau pernah membaca dan/atau menulis.

3389

Sebenarnya Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang jelas, tidak ada sedikit pun keraguan padanya, yang terpelihara di dalam dada orang-orang yang berilmu, baik melalui tradisi hafalan turun-temurun sehingga tidak seorang pun dapat mengubahnya maupun dari segi pemahaman dan pengamalannya. Hanya orang-orang yang zalim yang mengingkari ayat-ayat Kami dengan menutup diri dari kebenaran Al-Qur’an.

3390

Andaikata kaum kafir Mekah dan orang Yahudi mau membuka hati pasti mereka akan mengakui Al-Qur’an bukan hasil karya Nabi Muhammad, melainkan mukjizat yang agung. Namun, mereka justru meminta mukjizat inderawi seperti yang didatangkan Allah kepada para nabi terdahulu. Dan mereka berkata kepada Nabi Muhammad untuk menjatuhkan mentalnya, “Mengapa tidak diturunkan mukjizat-mukjizat dari Tuhannya yang bisa dilihat oleh mata seperti mukjizat-mukjizat para nabi sebelumnya?” Katakanlah, “Mukjizat-mukjizat itu bukan urusanku. Semuanya terserah kepada Allah, apakah Dia membekali para rasul-Nya dengan mukijzat inderawi atau bukan. Aku hanya seorang pemberi peringatan yang jelas, yang diperkuat dengan argumentasi dan bukti-bukti yang kuat.”

3391

Sebagian kaum muslim yang belum kuat imannya terpengaruh oleh ucapan kaum Yahudi bahwa mukjizat para nabi terdahulu lebih agung dan lebih bisa dibuktikan kehebatannya dibanding mukjizat Nabi Muhammad. Karena itu, Allah meminta beliau untuk menanggapi, “Apakah tidak cukup bagi mereka bahwa Kami telah menurunkan kepadamu Kitab Al-Qur’an yang dibacakan kepada mereka sebagai mukjizat yang abadi, berbeda dari mukjizat para nabi terdahulu yang habis masanya bersamaan dengan wafat mereka? Sungguh, dalam Al-Qur’an itu terdapat rahmat yang besar bagi mereka dan generasi setelahnya, dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Dengan Al-Qur’an itu mereka selalu dibimbing agar senantiasa berada di jalan yang benar.”

3392

Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu bahwa aku telah menyampaikan risalah Ilahi ini kepadamu. Dia mengetahui urusan apa pun di antara kita. Apa yang di langit dan di bumi tidak ada yang tersembunyi bagi Allah. Dan Dia juga mengetahui orang-orang yang percaya kepada yang batil, yakni para penyembah berhala dan apa saja yang dipertuhankan selain Allah, dan orang-orang ingkar kepada eksistensi dan keesaan Allah, padahal mereka telah menyaksikan bukti-bukti yang jelas. Sungguh, mereka itulah orang-orang yang benar-benar rugi di dunia dan akhirat.”

3393

Tidak hanya mengingkari Al-Qur’an, mereka juga menantang Nabi Muhammad agar menyegerakan turunnya azab. Ini adalah tindakan bodoh sebab jika Allah benar-benar menurunkan azab-Nya, maka tidak satu pun dari mereka bisa menyelamatkan diri darinya. Mereka meminta kepadamu, wahai Nabi Muhammad, agar segera diturunkan azab, untuk membuktikan kerasulanmu. Kalau bukan karena waktunya yang telah ditetapkan berdasarkan hikmah dan kebijaksanaan-Nya, niscaya azab itu pasti datang kepada mereka. Dan sungguh azab itu pasti akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedang mereka tidak menyadarinya.

3394

Sekali lagi mereka meminta kepadamu wahai Nabi Muhammad, sebagai bentuk ejekan dan ketidakpercayaan mereka terhadap kera-sulanmu, agar segera diturunkan azab. Mereka lupa bahwa azab itu pasti akan datang. Seandainya tidak datang di dunia, azab itu akan menimpa mereka di akhirat dalam bentuk yang lebih besar. Itulah nereka jahanam. Dan sesungguhnya neraka Jahanam itu pasti meliputi orang-orang kafir. Jahanam akan datang dari segala arah sehingga mereka tidak mampu menghindar.

3395

Demikianlah gambaran azab bagi orang-orang kafir, yaitu pada hari ketika azab menutup dan menimpa mereka dari atas dan dari bawah kaki mereka, bahkan dari segala arah. Dan Allah berkata kepada mereka, “Rasakanlah azab ini sebagai balasan atas apa yang telah kamu kerjakan, berupa kekafiran dan kemusyrikan!”

3396

Setelah rangkaian ayat-ayat sebelumnya menggambarkan sikap dan perlakuan buruk orang-orang kafir Mekah kepada kaum muslim, terutama yang duafa, ayat-ayat berikut memerintahkan agar mereka berhijrah meski harus meninggalkan harta benda dan sanak saudara mereka. Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Jika kamu tidak lelusa beribadah kepada Allah karena mendapat ancaman dan teror dari kaum kafir, berhijrahlah ke daerah lain yang lebih aman. Sungguh, bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku semata dan janganlah takut sebab Aku-lah yang memenuhi kebutuhan hamba-Ku. Aku pula yang menentukan hidup dan mati mereka.

3397

Jika kamu khawatir mati kelaparan akibat hijrah ke tempat lain, ketahuilah bahwa kamu pasti akan mati dengan cara lain. Sebab setiap makhluk yang bernyawa tanpa terkecuali akan merasakan mati, dengan atau tanpa sebab. Kemudian, setelah itu hanya kepada Kami kamu dikembalikan untuk mendapat balasan yang setimpal atas amal perbuatanmu, baik maupun buruk. Ayat ini mengandung ancaman bagi orang-orang kafir.

3398

Allah menjanjikan surga bagi hamba-Nya yang beriman. Dan orang-orang yang beriman dan senantiasa mengerjakan kebajikan dengan mematuhi perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya, sungguh mereka akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi di surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya dengan penuh kenikmatan. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang berbuat kebajikan semata karena Allah.

3399

Mereka itulah orang-orang yang bersabar dalam melaksanakan ketaatan kepada-Nya, mampu mengendalikan nafsu, dan senantiasa bertawakal kepada Tuhannya setelah berikhtiar secara maksimal.

3400

Sebagian kaum muslim merasa berat untuk berhijrah karena khawatir akan kelangsungan hidupnya di tempat yang baru. Karena itu, ayat ini menegaskan bahwa rezeki itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab Allah. Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak dapat membawa dan mengurus rezekinya sendiri. Allah-lah yang memudahkannya dengan memberi rezeki kepadanya dan memudahkan rezeki juga kepadamu, wahai manusia. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

3401

Usai menjelaskan janji dan ancaman-Nya, Allah kemudian beralih menegaskan bahwa seandainya orang kafir mau menggunakan akal budinya, pasti mereka akan mengakui eksistensi dan keesaan Allah. Dan sungguh, jika engkau bertanya kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan supaya selalu berada di garis edarnya dan tidak saling mendahului?” Pasti mereka akan menjawab, “Allah” Maka mengapa mereka bisa dipalingkan dari kebenaran, padahal bukti-bukti tentang wujud keesaan Allah sedemikian jelas?

3402

Allah pula yang melapangkan rezeki, baik material maupun nonmaterial, bagi orang yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, dan Dia pula yang membatasi baginya semata demi kemaslahatan hamba-Nya itu. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, antara lain, mana bentuk pekerjaan yang memberi maslahat atau tidak, juga rezeki mana yang maslahat dan yang tidak maslahat.

3403

Allah kembali menunjukkan bukti kebodohan orang kafir karena tidak mau menggunakan akal mereka untuk membuktikan wujud dan keesaan-Nya. Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, “Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu dengan air itu dihidupkan-Nya bumi yang sudah mati?” Pasti mereka akan menjawab, “Allah.” Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Segala puji bagi Allah” bahwa mereka mengakui kebenaran hal tersebut, tetapi kebanyakan mereka tidak mengerti atau tidak mau mempelajari bahwa tidak ada kontradiksi di alam ini; segalanya berjalan dengan teratur.

3404

Salah satu faktor yang menjadikan orang-orang kafir enggan menyembah Allah, meski bukti wujud dan keesaan-Nya begitu jelas, adalah motivasi duniawi. Karena itu, ayat ini menginformasikan hakikat kehidupan dunia dan perbandingannya dengan kehidupan akhirat. Dan kehidupan dunia ini hina, tidak bernilai, dan tidak pula kekal. Dunia ini hanya senda gurau yang akan melenakan orang kafir dari tugas hidup yang sebenarnya, dan dunia ini juga layaknya permainan yang hanya memberi kesenangan sesaat, sebelum kelelahan datang. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya bagi manusia. Itulah kehidupan yang kekal dan abadi. Di sana manusia akan merasakan kebahagiaan dan kesengsaraan yang hakiki, sekiranya mereka mengetahui dan memahami kefanaan dunia dan kekekalan akhirat. Namun, banyak dari mereka tidak berusaha memahami hal itu.

3405

Padahal, saat menghadapi situasi mencekam di dunia ini, bahkan orang kafir pun akan menaruh harapan kepada Tuhan yang selama ini mereka ingkari. Ayat ini memberi gambaran tentang sikap buruk mereka tersebut. Maka apabila mereka naik kapal lalu badai datang menerjang, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian kepada-Nya agar bisa selamat. Akan tetapi, ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, malah mereka kembali mempersekutukan Allah. Inilah karakter orang kafir dan munafik, berbeda sama sekali dari karakter orang mukmin.

3406

Allah membiarkan mereka bergelimang dalam kenikmatan penuh dosa sebagai istidraj. Biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka, seperti selamat dari bencana, sukses setelah kegagalan, sembuh dari sakit, dan silakan mereka hidup bersenang-senang dalam kekafiran dan dosa. Maka, di akhirat kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatan mereka dan merasakan penyesalan yang tidak berguna lagi.

3407

Mengapa kaum kafir Mekah enggan menyembah Allah? Tidakkah mereka memperhatikan beberapa nikmat Allah, antara lain bahwa Kami telah menjadikan negeri mereka, Mekah, sebagai tanah suci yang aman, padahal manusia di sekitarnya, yakni di luar Mekah, saling merampok dan saling membunuh sehingga selalu diliputi kecemasan? Setelah kebenaran datang kepada mereka secara gamblang, mengapa mereka masih percaya kepada yang batil dan ingkar kepada nikmat Allah dengan tetap menyembah berhala?

3408

Jika demikian adanya, siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan kepada Allah dengan perilaku syiriknya atau orang yang mendustakan yang hak, yakni kerasulan Nabi Muhammad dan kebenaran Al-Qur’an sebagai kitab yang datang dari Allah, ketika yang hak itu datang kepadanya dengan bukti-bukti yang sangat jelas? Padahal, perilaku semacam itu termasuk kekafiran yang diancam dengan neraka. Bukankah dalam neraka Jahanam ada tempat bagi orang-orang kafir? Pasti. Neraka jahanam adalah tempat kembali orang-orang kafir untuk selama-lamanya.

3409

Selanjutnya, Allah memberi janji kepada orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang berjihad dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan ketaatan kepada Allah dan membela agama-Nya semata untuk mencari keridaan Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami yang mengantarkan mereka menuju kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik. Dia memberi balasan yang lebih baik kepada siapa saja yang mengembangkan sikap kebajikan dalam hal apa pun dan kepada siapa pun, tentu setelah semua kewajiban terpenuhi dengan sempurna.

3410

Alif Lam Mim

3411

Ayat ini berisi prediksi Al-Qur’an terhadap kejadian yang akan datang. Bangsa Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel pada awalnya telah dikalahkan oleh Bangsa Persia pemeluk Majusi.

3412

Kekalahan bangsa Romawi itu terjadi di negeri yang terdekat ke negeri Arab, yaitu Suriah dan Palestina sewaktu menjadi jajahan bangsa Romawi Timur, dan mereka, yakni bangsa Romawi, setelah kekalahannya itu akan menang kembali atas bangsa Persia yang beragama Majusi (musyrik).2

3413

Kemenangan kembali bangsa Romawi itu terjadi dalam beberapa tahun lagi, antara tiga hingga sembilan tahun.3 Milik Allah-lah urusan sebelum dan setelah kekalahan bangsa Persia dan kemenangan bangsa Romawi. Dan pada hari kemenangan bangsa Romawi itu bergembiralah orang-orang yang beriman. Kegembiraan ini bukan semata karena kemenangan bangsa Romawi yang percaya Tuhan atas bangsa Persia yang musyrik, tetapi lebih karena terbuktinya janji Allah yang diinformasikan pada ayat-ayat ini.

3414

Orang-orang mukmin bergembira sebab kemenangan Bangsa Romawi tersebut terjadi karena pertolongan Allah. Dia akan menolong siapa yang Dia kehendaki setelah syarat-syarat kemenangan terpenuhi dan hikmah serta kebijaksanaan-Nya menghendaki hal tersebut. Dia Mahaperkasa, tidak satu pun makhluk mampu mengalahkan-Nya, Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang taat.

3415

Itulah janji Allah kepada kaum mukmin. Janji Allah pasti benar sebab Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia, khususnya orang kafir, tidak mengetahui dan memahami bahwa ketentuan dan perbuatan Allah kepada hamba-Nya didasarkan pada keadilan dan kebijaksanaan-Nya.

3416

Mereka tidak memiliki pengetahuan tentang hakikat keagamaan. Mereka hanya mengetahui yang lahir atau tampak dari kehidupan dunia, sedangkan terhadap kehidupan akhirat mereka benar-benar lalai.

3417

Ayat ini mengecam kaum musyrik Mekah karena keengganan mereka menggunakan mata dan akal untuk memikirkan ciptaan Allah sebagai bukti atas eksistensi dan keesaan-Nya. Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang kejadian diri mereka agar mereka mengetahui asal mereka- mustahil ada yang wujud tanpa ada yang mewujudkan- dan kemana kesudahan mereka setelah mati? Allah tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan tujuan yang benar, yakni sebagai bukti atas eksistensi dan keesaan-Nya; dan langit, bumi, serta seisinya akan terus berjalan dalam waktu yang ditentukan oleh Allah- hanya Dia yang mengetahui kesudahannya. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia, karena keengganan mereka memanfaatkan mata dan akal sehatnya, benar-benar mengingkari kamat, demikian pula pertemuan dengan Tuhannya.

3418

Allah pun mengecam orang musyrik yang enggan mengambil pelajaran dari umat-umat terdahulu yang menentang para rasul. Dan tidakkah mereka sempat bepergian di beberapa tempat di bumi ini lalu melihat dan memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka yang mendustakan para rasul? Mereka dibinasakan dengan cara mengenaskan dan mengerikan, padahal orang-orang itu lebih kuat secara fisik, jumlah, maupun kekayaan dari mereka sendiri dan mereka juga telah mengolah bumi serta memakmurkannya dengan bercocok tanam, menambang, dan sebagainya melebihi apa yang telah mereka, yakni kaum musyrik Mekah, makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang jelas atas eksistensi dan keesaan Allah, namun mereka mendustakan dan mengingkarinya, maka Allah menurunkan azab akibat dosa-dosa mereka sendiri. Allah sama sekali tidak berlaku zalim kepada mereka dengan menurunkan azab tanpa sebab dan peringatan terlebih dahulu, tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri mereka sendiri dengan mengingkari peringatan Allah, bahkan mereka menentang dan menyakiti para rasul.

3419

Apabila mereka tetap berperilaku buruk maka keburukan pula yang akan mereka terima. Kemudian azab yang lebih buruk di akhirat kelak merupakan kesudahan bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan. mereka kekal di neraka. Yang demikian ini karena mereka telah mendustakan ayat-ayat Allah yang membuktikan keesaan-Nya dan mereka pun selalu memperolok-olokkannya.

3420

Tempat kembali orang berdosa adalah neraka, yaitu setelah mereka dibangkitkan dari kematian mereka di akhirat kelak. Ayat ini menunjukkan keniscayaan hari kebangkitan itu. Allah Sang Mahakuasalah yang memulai penciptaan makhluk, kemudian Dia pula yang mengulanginya kembali, yakni membangkitkannya kembali, dan hal itu semestinya lebih mudah bagi-Nya; kemudian kepada-Nya kamu dikembalikan untuk memperoleh balasan yang setimpal atas amal perbuatanmu.

3421

Dan pada hari ketika terjadi Kiamat, di mana tiap orang akan dipisah sesuai amal masing-masing, orang-orang yang berdosa, yakni kaum musyrik, hanya terdiam membisu dan tidak mampu beralasan lagi. Mereka berputus asa karena tidak bisa menyelamatkan diri dari azab Allah. Mereka bahkan berandai-andai jika dahulunya hanya seonggok tanah.

3422

Dan pada hari itu juga tidak mungkin ada pemberi syafaat dan pertolongan bagi mereka dari berhala-berhala yang di dunia dulu mereka sembah dan harap pertolongannya. Melihat hal ini, mereka mengingkari berhala-berhala mereka itu dan berlepas diri dari mereka karena ternyata berhala-berhala itu tidak mampu membantu mereka justru pada saat dibutuhkan. Mereka bahkan menegaskan seandainya dikembalikan ke dunia, mereka bersumpah tidak akan menyembah berhala-berhala itu lagi. (Lihat pula: al-Baqarah/2: 166-167)

3423

Dan pada hari ketika terjadi Kiamat, pada hari itu manusia terpecah-pecah menjadi beberapa kelompok. Orang yang beriman akan dimasukkan ke surga dan orang kafir serta pendurhaka akan dimasukkan ke neraka.

3424

Masing-masing individu akan memperoleh balasan yang tingkatan dan bentuknya berbeda-beda. Maka adapun orang-orang yang beriman dan dibarengi dengan mengerjakan kebajikan, yaitu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya semata mengharap rida Allah, maka balasan mereka adalah kekal di dalam taman surga dengan bergembira.

3425

Dan adapun kelompok orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami serta mengingkari pertemuan akhirat sebagai hari kebangkitan setelah kematian mereka dan hari perhitungan dari seluruh amal perbuatan mereka, maka mereka tetap berada di dalam azab neraka dan tidak akan pernah tertinggal.

3426

Demikianlah Allah menjelaskan kebesaran dan keagungan-Nya dalam penciptaan langit dan bumi serta pemisahan manusia menjadi beberapa kelompok pada hari kiamat. Maka, bertasbihlah kepada Allah dan sucikanlah Dia dari hal-hal yang tidak patut dengan keagungan dan kemuliaan-Nya. Ingat dan pujilah Dia serta peliharalah waktu-waktu salat dengan sungguh-sungguh, pada petang hari dan pada pagi hari.

3427

Dan hanya bagi-Nya segala bentuk pujian dan syukur, baik di langit yang berasal dari para malaikat maupun di bumi yang berasal dari manusia dan jin, pada malam hari dan pada waktu zuhur atau tengah hari.

3428

Hanya Dia yang berhak atas segala bentuk pujian karena Dia yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati, yakni menghidupkan manusia dari tiada, dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, yakni mematikan manusia setelah ia hidup; dan Dia pula yang menghidupkan bumi dengan berbagai macam tetumbuhan dan pepohonan setelah mati dan mengering. Dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan dan dibangkitkan dari kubur.

3429

Bila ayat-ayat sebelumnya menjelaskan kesucian dan keterpujian Allah serta kesempurnaan kuasa-Nya, rangkaian ayat-ayat ini memaparkan beberapa bukti atas hal tersebut. Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu menjadi manusia yang berkembang biak di muka bumi dengan aktivitas yang amat beragam.

3430

Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah bahwa Dia telah menciptakan pasangan-pasangan untukmu, laki-laki dengan perempuan dan sebaliknya, dari jenismu sendiri agar kamu cenderung dan mempunyai rasa cinta kepadanya dan merasa tenteram bersamanya setelah disatukan dalam ikatan pernikahan; dan sebagai wujud rahmat-Nya. Dia menjadikan di antaramu potensi untuk memiliki rasa kasih dan sayang kepada pasangannya sehingga keduanya harus saling membantu untuk mewujudkannya demi terbentuknya bangunan rumah tangga yang kukuh. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir bahwa tumbuhnya rasa cinta adalah anugerah Allah yang harus dijaga dan ditujukan ke arah yang benar dan melalui cara-cara yang benar pula.

3431

Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah penciptaan langit tanpa penyangga dan bumi yang terhampar, demikian pula perbedaan bahasamu yang diucapkan dengan mulut yang terdiri atas unsur yang sama: bibir, gigi, dan lidah; dan perbedaan warna kulitmu meski kamu berasal dari sumber yang satu. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda eksistensi dan keesaan-Nya bagi orang-orang yang mengetahui atau berilmu.

3432

Allah menciptakan pergantian siang dan malam sebagai bukti kekuasaan dan rahmat-Nya. Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya yang lain ialah tidurmu untuk istirahat pada waktu malam setelah kamu beraktivitas pada siang hari, dan pada siang hari kamu beraktivitas kembali, dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya berupa rezeki yang telah diatur oleh-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran dan keesaan-Nya bagi kaum yang mendengarkan dengan saksama agar dapat menumbuhkan sifat kanaah (menerima dengan ikhlas segala karunia-Nya) dan kemantapan jiwa serta kesadaran penuh atas kemahakuasaan-Nya.

3433

Dan di antara tanda-tanda kebesaran dan rahmat-Nya adalah bahwa Dia memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan khususnya di saat kamu dalam perjalanan dan di sisi lain ia menjadi harapan akan turunnya hujan bagi kamu yang dilanda kekeringan. Dan Dia menurunkan air hujan dari langit, yakni arah atas, lalu dengan air itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati dan kering. Hujan itu juga menjadi bukti karunia-Nya kepada manusia dan binatang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi kaum yang mengerti atau mau berpikir bahwa hari kebangkitan itu niscaya adanya.

3434

Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah berdirinya langit tanpa penyangga dan bumi yang terhampar dengan kehendak-Nya. Kemudian, apabila kamu wafat dan Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi pada hari kiamat, seketika itu kamu keluar dari kubur untuk menghadap Allah guna menjalani proses hisab dengan seadil-adilnya.

3435

Mahasuci dan terpujilah Allah karena hanya milik-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk, patuh dan siap sedia melaksanakan perintah-Nya.

3436

Hari kebangkitan bukanlah sesuatu yang mustahil bagi Allah, sebab Dialah yang memulai penciptaan manusia dari tidak ada kemudian mengulanginya dengan membangkitkan kembali menjadi makhluk yang baru, dan yang demikian itu menurut akalmu, wahai orang-orang kafir, mestinya lebih mudah bagi-Nya. Hanya bagi-Nya sifat yang Mahatinggi di langit dan di bumi sebagai Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada yang serupa dengan-Nya, dan penyandang segala kesempurnaan. Dan Dia Yang Mahaperkasa tanpa tandingan, Mahabijaksana dalam penciptaan dan pengurusan-Nya.

3437

Usai menjelaskan keesaan dan kekuasaan-Nya melalui bukti-bukti nyata yang bisa dilihat oleh mata manusia, kemudian pada ayat ini Allah menguatkan bukti-bukti itu dengan menampilkan contoh konkret yang menyentuh logika manusia. Dia membuat perumpamaan bagimu dari dirimu sendiri agar kamu hanya mengabdi kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya. Apakah kamu rela jika ada di antara hamba sahaya yang kamu miliki menjadi sekutu bagimu dalam memiliki rezeki yang telah Kami berikan kepadamu, sehingga kamu menjadi setara dengan mereka dalam hal kepemilikan ini, padahal sejatinya posisi hamba sahaya itu bagimu sama dengan harta lain yang kamu miliki, lalu kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada sesamamu? Tentu tidak. Adalah tidak tepat menyamakan dua hal yang sejatinya sangat berbeda, yaitu antara budak dengan orang merdeka, apalagi antara Allah dengan hamba-Nya. Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengerti, yaitu mereka yang mau menggunakan akalnya untuk berpikir.

3438

Tanda-tanda eksistensi, keesaan, dan kekuasaan Allah sudah begitu jelas, tetapi karena pada dasarnya ingin menolak hal tersebut maka orang-orang yang zalim itu hanya mengikuti keinginannya tanpa ilmu pengetahuan yang benar dan logis. Ia secara sadar memilih jalan kesesatan, maka siapakah yang dapat memberi petunjuk menuju jalan kebenaran kepada orang yang telah disesatkan oleh Allah akibat pilihan sikapnya yang sesat itu? Tentu tidak ada. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi mereka di akhirat kelak.

3439

Setelah memaparkan bukti-bukti keesaan dan kekuasaan Allah serta meminta Rasul dan umatnya bersabar dalam berdakwah, melalui ayat berikut Allah meminta mereka agar selalu mengikuti agama Islam, agama yang sesuai fitrah. Maka hadapkanlah wajahmu, yakni jiwa dan ragamu, dengan lurus kepada agama Islam. Itulah fitrah Allah yang Dia telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Manusia diciptakan oleh Allah dengan bekal fitrah berupa kecenderungan mengikuti agama yang lurus, agama tauhid. Inilah asal penciptaan manusia dan tidak boleh ada seorang pun yang melakukan perubahan pada ciptaan Allah tersebut. Itulah agama yang lurus, agama tauhid, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui dan menyadari bahwa mengikuti agama Islam merupakan fitrahnya.

3440

Berpegangteguhlah pada agama yang lurus itu dengan mendekat dan kembali bertobat kepada-Nya dengan sepenuh hati, dan bertakwalah kepada-Nya dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, serta laksanakanlah salat secara konsisten dan sempurna, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah dalam beribadah atau mempersekutukan-Nya dengan mengikuti agama yang menyimpang

3441

Janganlah kamu termasuk kaum musyrik, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dengan cara meninggalkan agama tauhid dan menganut berbagai kepercayaan menurut hawa nafsu mereka, dan mereka menjadi beberapa golongan dengan agama dan kepercayaan yang berbeda-beda. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka, meskipun itu menyimpang dari agama yang benar.

3442

Usai menguraikan dalil-dalil tauhid, pada rangkaian ayat berikut ini Allah beralih menerangkan sifat buruk orang-orang musyrik dan kafir. Dan apabila manusia, yakni orang musyrik atau kafir, ditimpa oleh suatu bahaya atau musibah, mereka menyeru Tuhannya dengan berdoa dan kembali bertobat kepada-Nya, kemudian apabila Dia memberikan sedikit rahmat-Nya kepada mereka dengan membebaskan mereka dari bahaya atau musibah, tiba-tiba sebagian mereka mempersekutukan Allah kembali, sedangkan yang lain benar-benar bertobat.

3443

Kemusyrikan dan kekafiran itu hanya akan merugikan diri mereka. Karena itu, biarkan mereka mengingkari rahmat yang telah Kami berikan. Dan bersenang-senanglah kamu, wahai orang-orang musyrik, maka di akhirat kelak kamu akan mengetahui akibat perbuatanmu.

3444

Allah mempertanyakan alasan mengapa orang-orang musyrik itu bersikap demikian. Atau pernahkah Kami menurunkan kepada mereka keterangan atau bukti yang menjelaskan dan membenarkan apa yang selalu mereka persekutukan dengan Tuhan? Tentu tidak. Itu hanyalah ke-bohongan yang mereka buat-buat.

3445

Dan di antara sifat buruk orang-orang musyrik itu adalah bahwa apabila Kami berikan sesuatu rahmat kepada manusia, yakni kaum musyrik, misalnya terbebas dari bencana atau musibah, niscaya mereka gembira dengan rahmat itu, bahkan dengan congkak mereka menganggapnya sebagai hasil usaha mereka sendiri. Akan tetapi, apabila suatu saat mereka ditimpa sesuatu musibah karena kesalahan atau kemaksiatan mereka sendiri, seketika itu mereka berputus asa dari rahmat Allah

3446

Allah memperingatkan mereka atas keputusasaan itu. Dan tidakkah mereka melihat dengan mata kepala beberapa fenomena yang terjadi, tidak terkecuali pada diri mereka sendiri, bahwa Allah yang melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki, bukan semata hasil usaha mereka, dan Dia pula yang membatasi rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki, meski ia telah berusaha keras untuk meraih rezeki sebanyak-banyaknya? Sungguh, pada yang demikian itu, yakni lapang dan sempitnya rezeki, benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang beriman yang meyakini keesaan dan kekuasaan-Nya yang sempurna sehingga mereka menyerahkan segala urusan kepada-Nya.

3447

Usai menjelaskan bahwa lapang-sempitnya rezeki merupakan ketentuan Allah dan sarana untuk menguji keimanan hamba-Nya, kemudian pada ayat ini Allah meminta orang mukmin tidak hanya berinfak dan bersedekah, melainkan juga melakukan kebaikan apa pun bentuknya kepada siapa saja, khususnya kaum kerabat. Maka berikanlah haknya kepada kerabat dekat dengan menjaga hubungan silaturahmi, berbuat kebajikan, dan berkorban untuknya, juga kepada orang miskin dengan meringankan beban hidupnya dan orang-orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridaan Allah melalui usaha-usaha baiknya. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. Melalui pemberian dan pengorbanan, dalam lingkup terbatas, kerabat akan tercukupi kebutuhannya, dan dalam lingkup yang lebih luas, perbuatan itu akan melahirkan sikap tolong-menolong di antara sesama muslim.

3448

Setelah menginformasikan cara membantu orang lain dengan benar melalui zakat, infak, dan sedekah yang dilandasi keikhlasan, melalui ayat ini Allah memperingatkan para pemakan riba dan orang yang menyembunyikan tujuan buruk di balik bantuannya. Dan sesuatu riba yang kamu berikan kepada orang yang terbiasa memakan riba agar harta manusia yang diberi itu semakin bertambah, maka sesungguhnya harta tersebut tidak bertambah dalam pandangan Allah dan tidak pula diberkahi. Dan apa yang kamu berikan kepada orang lain berupa zakat, infak, dan sedekah yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipatgandakan pahalanya dengan cara yang benar dan bermartabat.

3449

Jika pemberian yang baik harus dilandasi keikhlasan, sudah seha-rusnya setiap muslim mengembalikan balasan pemberian itu kepada Allah, karena Dia-lah yang menciptakan kamu dari tiada, kemudian memberimu rezeki sesuai ketentuan dan kebijaksanaan-Nya, bukan semata berkat usahamu, lalu mematikanmu setelah sampai ajalmu, kemudian menghidupkanmu kembali setelah kematianmu. Adakah di antara mereka, yakni berhala-berhala atau apa pun yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu yang demikian itu, yaitu memberi rezeki, menghidupkan, dan mematikan? Mahasuci Dia dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan.

3450

Bila pada ayat-ayat sebelumnya Allah menjelaskan sifat buruk orang musyrik Mekah yang menuhankan hawa nafsu, melalui ayat ini Allah menegaskan bahwa kerusakan di bumi adalah akibat mempertuhankan hawa nafsu. Telah tampak kerusakan di darat dan di laut, baik kota maupun desa, disebabkan karena perbuatan tangan manusia yang dikendalikan oleh hawa nafsu dan jauh dari tuntunan fitrah. Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan buruk mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar dengan menjaga kesesuaian perilakunya dengan fitrahnya.

3451

Perbuatan buruk manusia akan mendatangkan azab sebagaimana azab yang telah menimpa umat-umat terdahulu. Azab itu juga akan datang kepada umat-umat di masa sekarang maupun yang akan datang sebagai sunatullah jika mereka memiliki karakter yang sama. Karena itu, katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada siapa saja yang meragukan hakikat ini, “Bepergianlah di muka bumi, di mana saja yang bisa kamu jangkau, lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu yang dihancurkan akibat perilaku buruk mereka. Itu semua karena kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan Allah dan menuhankan hawa nafsu.”

3452

Setiap perbuatan buruk pasti berdampak negatif. Oleh karena itu, wahai Nabi Muhammad dan siapa saja yang ingin terhindar dari azab Allah, hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus, yakni Islam, sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak, baik itu berupa kematian maupun hari kiamat. Maka pada hari itu mereka terpisah-pisah, sebagian mereka berada di surga dan sebagian lagi di neraka.

3453

Di akhirat nanti setiap manusia akan memperoleh balasan perbuatannya dengan adil. Barang siapa kafir maka dia sendirilah yang menanggung akibat kekafirannya itu, dan barang siapa mengerjakan kebajikan dengan penuh keimanan maka pada dasarnya mereka telah menyiapkan untuk diri mereka sendiri tempat yang menyenangkan di surga sebagai tempat kebahagiaan abadi.

3454

Allah memasukkan mereka ke surga agar Allah memberi balasan pahala kepada orang-orang yang beriman dan diwujudkan dengan mengerjakan kebajikan dari sebab karunia-Nya, bukan semata-mata keimanan dan amal salehnya. Sungguh, kenikmatan surga bagi orang mukmin sebagai wujud rahmat-Nya dan azab neraka bagi orang-orang kafir sebagai benuk keadilan-Nya, karena sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang kafir.

3455

Allah menunjukkan bukti-bukti kekuasaan dan keesaan-Nya, baik melalui ayat-ayat Al-Qur’an maupun ayat-ayat yang tersebar di alam raya dan fenomena-fenomena alam. Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira, sebab angin meniup awan yang tebal lalu hujan pun turun; dan agar kamu merasakan sebagian dari rahmat-Nya dengan tumbuhnya biji-bijian yang telah disemaikan dan menghijaunya tanam-tanaman serta berbuahnya tetumbuhan dan sebagainya; dan agar kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya melalui hukum alam yang telah ditetapkan; dan agar kamu dapat mencari sebagian dari karunia-Nya dengan berdagang, berlayar, mencari ilmu, dan lain-lain; dan agar kamu bersyukur atas karunia tersebut dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

3456

Kaum musyrik Mekah tetap mengingkari ajaran tauhid Nabi Muhammad meski mereka nyata-nyata melihat tanda-tanda keesa-an Allah. Allah menurunkan ayat ini untuk menghibur hati Nabi Muhammad, menegaskan bahwa para rasul sebelumnya juga didustakan oleh kaumnya. Dan sungguh, Kami telah mengutus sebelum engkau beberapa orang rasul kepada kaumnya. Mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan yang cukup seperti halnya dirimu, lalu Kami melakukan pembalasan dan menurunkan azab terhadap orang-orang yang berdosa tersebut karena mereka telah menyakiti para pembawa kebenaran. Dan merupakan hak Kami untuk menolong orang-orang yang beriman yang meyakini dengan sepenuh hati wujud dan keesaan Allah.

3457

Ayat ini menjelaskan cara kerja angin sehingga bisa mendatangkan hujan yang itu merupakan rekayasa Ilahi. Allah-lah yang mengirimkan angin sesuai hukum alam yang telah ditetapkan-Nya lalu angin itu menggerakkan awan yang sebelumnya diam ke arah dan lokasi yang dikehendaki-Nya, dan Allah terkadang membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan di saat lain Dia menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya. Maka, apabila Dia menurunkannya, yakni hujan, kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki tiba-tiba atau bersamaan dengan turunnya hujan itu mereka bergembira.

3458

Padahal, sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa dan tidak tahu harus berbuat apa.

3459

Demikianlah cara Allah menurunkan hujan. Maka, perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, berupa hujan, bagaimana Allah melalui air hujan itu menghidupkan bumi setelah mati atau kering. Sungguh, jika Allah mampu menghidupkan bumi yang sudah kering dengan air hujan, itu berarti Dia pasti berkuasa juga untuk menghidupkan manusia yang telah mati. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

3460

Usai menjelaskan rahmat-Nya yang berupa hujan Allah bersumpah, “Sungguh jika Kami mengirimkan angin panas yang memicu bencana lalu sawah ladang mereka terbakar karenanya sehingga mereka melihat tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan di kebun itu yang semula segar berubah menjadi kuning, kering, dan layu, pasti setelah itu mereka tetap dan terus ingkar kepada Allah. Inilah gambaran orang yang meletakkan ukuran kebahagiaannya pada hal-hal yang bersifat materi sehingga jiwanya terombang-ambing oleh keadaan yang menimpanya.

3461

Wahai Nabi Muhammad, demikianlah perilaku orang kafir, maka janganlah engkau bersedih karena sungguh, engkau tidak akan sanggup menjadikan mereka bisa mendengar ajaran agama, layaknya orang-orang yang mati itu juga tidak dapat mendengar, dan engkau juga tidak mampu menjadikan orang kafir yang serupa orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan kebenaran, apabila mereka berpaling ke belakang meninggalkanmu. Padahal, orang tuli sekalipun bisa memahami penjelasan orang lain melalui gerakan mulut jika ia mau menghadap ke arahnya.

3462

Dan begitupun engkau tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta mata hatinya dari kesesatannya karena hidayah yang disertai taufik itu hanya milik Allah. Karena itu, wahai Nabi Muhammad, engkau tidak dapat memperdengarkan petunjuk Tuhan kepada mereka, kecuali kepada orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, maka mereka itulah orang-orang yang senantiasa berserah diri dengan senantiasa tunduk dan patuh pada perintah dan larangan Kami.

3463

Ayat ini menjelaskan bahwa manusia itu saat masih bayi berada dalam kondisi lemah, bahkan sebelum itu mereka dalam ketiadaan. Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, yakni pada masa bayi. Kemudian Dia menjadikan kamu setelah keadaan lemah itu menjadi kuat dan berdaya, yakni pada masa dewasa, sehingga kamu dapat melakukan banyak hal, kemudian Dia menjadikan kamu setelah kuat dan berdaya itu lemah kembali dan beruban, yakni masa tua. Demikianlah, Dia akan terus menciptakan apa yang Dia kehendaki, antara lain menciptakanmu dari lemah menjadi kuat dan sebaliknya. Dan Dia Maha Mengetahui atas segala pengaturan ciptaan-Nya, Mahakuasa atas segala sesuatu yang Dia kehendaki, termasuk membangkitkanmu kembali dari kematian.

3464

Pada hari kebangkitan orang yang dahulu banyak berbuat dosa bersumpah dengan sungguh-sungguh, meski sejatinya hanya sumpah palsu. Dan pada hari ketika terjadinya Kiamat, orang-orang yang berdosa bersumpah dengan penuh kesungguhan bahwa mereka berdiam dalam kubur hanya sesaat saja. Begitulah dahulu ketika di dunia mereka dipalingkan dari kebenaran karena kebiasaan mereka berbohong.

3465

Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata kepada orang kafir dalam rangka menanggapi sumpah mereka itu, “Sungguh, kamu telah berdiam dalam kubur menurut ketetapan Allah sampai hari kebangkitan. Maka inilah saatnya hari kebangkitan itu, tetapi dahulu kamu tidak pernah mau meyakini-nya.”

3466

Apabila hari kebangkitan itu datang maka pada hari itu tidak bermanfaat lagi permintaan maaf orang-orang yang zalim agar mereka terbebas dari balasan kezaliman mereka, dan mereka tidak pula diberi kesempatan bertobat lagi dari dosa yang mereka lakukan meski mereka merengek kepada Allah agar diberi kesempatan sekali lagi (Lihat Surah: Fatir/35:37).

3467

Beralih dari pemaparan mengenai bukti keesaan-Nya dan kebenaran risalah Nabi Muhammad, pada ayat ini Allah menjelaskan sikap orang kafir. Dan sesungguhnya telah Kami jelaskan kepada manusia segala macam perumpamaan dalam Al-Qur’an ini perihal bukti keesaan-Ku, keniscayaan hari kebangkitan, dan kebenaran risalah Nabi Muhammad. Meski begitu, jika engkau membawa suatu ayat yang lain kepada mereka, pastilah orang-orang kafir itu akan tetap berkata, “Kamu hanyalah orang-orang yang membuat kepalsuan belaka. Apa yang engkau bawa adalah sihir semata.”

3468

Demikianlah Allah mengunci hati orang-orang yang tidak mau memahami ayat Al-Qur’an yang dengan sangat jelas membuktikan keesaan-Nya dan keniscayaan hari kebangkitan.

3469

Maka bersabarlah engkau, wahai Nabi Muhammad atas penentangan orang kafir terhadap dakwahmu. Sungguh, janji Allah tentang kemenangan dirimu dan orang-orang yang konsisten membela dan menegakkan ayat-ayat Allah itu benar adanya, dan sekali-kali jangan sampai orang-orang yang tidak meyakini kebenaran ayat-ayat Allah itu menggelisahkan dan merisaukan engkau.

3470

Alif Lam Mim.

3471

Inilah ayat-ayat Al-Qur’an yang meski tersusun dari huruf-huruf yang dikenal oleh masyarakat Arab namun mereka tidak mampu membuat tandingannya. Inilah ayat-ayat yang mengandung hikmah dan pelajaran yang tidak bertentangan antara satu ayat dengan lainnya.

3472

Kami turunkan Al-Qur’an ini sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan, yaitu mereka yang senantiasa beramal saleh dengan ikhlas.

3473

Mereka yang berbuat kebajikan itu ialah orang-orang yang melaksanakan salat secara konsisten dan sempurna sesuai syarat dan rukunnya, menunaikan zakat sebagai bukti komitmen sosialnya, dan mereka tanpa keraguan sedikit pun meyakini adanya akhirat.

3474

Merekalah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang memperoleh ke-beruntung-an hakiki, yakni selamat dari neraka dan masuk surga.

3475

Beralih dari penjelasan mengenai fungsi Al-Qur’an dan kriteria orang mukmin, pada ayat ini Allah menggambarkan sikap orang yang lebih senang mendengarkan selain Al-Qur’an. Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan percakapan atau cerita-cerita kosong untuk menyesatkan dan memalingkan manusia dari jalan Allah tanpa ilmu, yakni pemahaman yang benar. Mereka juga menghina ayat-ayat Al-Qur’an dan menjadikannya bahan olok-olokan karena ketidaktahuan mereka tentang manfaat Al-Qur’an atau keengganan mereka mengambil manfaat darinya. Di akhirat nanti mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.

3476

Bukan itu saja kelakuan buruk orang yang menggunakan cerita-cerita kosong untuk menyesatkan manusia. Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia serta-merta berpaling dengan menyombongkan diri dan bersikap seolah-olah dia belum mendengarnya. Dia dengan sikap demikian seperti layaknya orang tuli yang seakan-akan ada sumbatan di kedua telinganya. Maka, sebagai bentuk ejekan, gembirakanlah dia dengan azab yang pedih di akhirat kelak.

3477

Balasan yang akan diterima oleh orang yang menjadikan percakapan kosong untuk menyesatkan manusia berbanding terbalik de-ngan ganjaran bagi orang mukmin. Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dengan mengimani Al-Qur’an dan mengamalkan isinya dan dengan tulus mengerjakan kebajikan yang memberi manfaat dan maslahat, mereka akan mendapat surga-surga yang penuh kenikmatan;

3478

Mereka kekal di dalamnya dengan penuh suka cita. Yang demikian itu sebagai janji Allah yang benar kepada siapa saja yang beriman dan beramal saleh. Dan Dia Mahaperkasa; tidak seorang pun bisa mengalahkan-Nya, Mahabijaksana pada setiap kebijakan-Nya.

3479

Di antara tanda-tanda keesaan dan kekuasan Allah adalah bahwa Dia menciptakan langit tanpa tiang penyangga sebagaimana kamu melihatnya, dan Dia juga meletakkan gunung-gunung di permukaan bumi sebagai pasak agar ia tidak menggoyangkan kamu sehingga kamu dapat tinggal di bumi dengan tenang; dan Dia memperkembangbiakkan segala macam jenis makhluk bergerak yang bernyawa di bumi, baik yang hidup di darat, laut, maupun udara. Dan Kami turunkan air hujan dari langit ke bumi, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik, sedap dipandang, dan bermanfaat.

3480

Demikianlah Allah menciptakan langit, meletakkan gunung, dan menurunkan hujan. Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku, wahai orang-orang kafir, apa yang telah diciptakan oleh sesembahanmu selain Allah; mampukah mereka melakukan apa yang telah diperbuat oleh Allah? Tentu tidak. Penghambaanmu kepada mereka adalah kezaliman. Sebenarnya orang-orang yang zalim itu, yakni mereka yang menyembah selain Allah, berada di dalam kesesatan dan kebodohan yang nyata.

3481

Beralih dari penjelasan tentang buruknya akidah orang musyrik dan kezaliman mereka, pada ayat ini Allah memaparkan nasihat Lukman kepada anaknya, yang salah satunya berisi larangan berbuat syirik. Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah, yakni kemampuan mendapatkan ilmu, pemahaman, dan mengamalkannya, kepada Lukman, yaitu, “Bersyukurlah kepada Allah atas nikmat dan karunia-Nya! Dan barang siapa bersyukur kepada Allah maka sesungguhnya dia mendatangkan manfaat bersyukur itu untuk dirinya sendiri; dan sebaliknya, barang siapa tidak bersyukur lalu ingkar atas nikmat Allah, maka sesungguhnya hal itu tidak akan merugikan Allah sedikit pun, sebab Allah Mahakaya dan tidak butuh penyembahan hamba-Nya, Maha Terpuji meski sekiranya tidak ada yang memuji-Nya.”

3482

Dan ingatlah ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia sesaat demi sesaat memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun, dan ketauhilah bahwa sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar karena telah merendahkan martabat Sang Mahaagung ke posisi yang hina.”

3483

Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya, terutama ibu. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah seiring makin besarnya kandungan dan saat melahirkan, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Jika demikian, bersyukurlah kepada-Ku atas nikmat yang telah Aku karuniakan kepadamu dan bersyukurlah juga kepada kedua orang tuamu karena melalui keduanya kamu bisa hadir di muka bumi ini. Hanya kepada Aku tempat kembalimu dan hanya Aku yang akan membalasmu dengan cara terbaik.

3484

Meski taat kepada kedua orang tua berada pada posisi setara dengan menyembah Allah, ia tidak bersifat mutlak. Jika keduanya atau salah satunya memaksamu secara sungguh-sungguh untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, terlebih jika engkau tahu besarnya dosa syirik, maka janganlah engkau menaati keduanya. Namun demikian, jagalah hubungan baikmu dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, bahkan terbaik, selama keduanya tidak mencampuri urusan agamamu. Dan ikutilah jalan orang yang selalu kembali kepada-Ku dalam segala urusannya. Kemudian, hanya kepada-Ku tempat kembalimu di akhirat kelak, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan dan Aku akan memberi balasan sesuai amal perbuatanmu di dunia.

3485

Lukman melanjutkan nasihatnya, “Wahai anakku! Sungguh, jika ada suatu perbuatan yang sangat kecil dan tersembunyi, layaknya benda yang bobotnya hanya seberat biji sawi dan berada dalam batu atau berada di langit atau di perut bumi, niscaya Allah akan memberinya balasan. Sesungguhnya Allah Mahahalus, Mahateliti. Ilmu Allah meliputi segala sesuatu, betapa pun kecil dan halus.

3486

Wahai anakku! Laksanakanlah salat secara sempurna dan konsisten, jangan sekali pun engkau meninggalkannya, dan suruhlah manusia berbuat yang makruf, yakni sesuatu yang dinilai baik oleh masyarakat dan tidak bertentangan dengan syariat, dan cegahlah mereka dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu sebab hal itu tidak lepas dari kehendak-Nya dan bisa jadi menaikkan derajat keimananmu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting dan tidak boleh diabaikan.

3487

Dan janganlah kamu sombong. Janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia secara congkak dan janganlah berjalan di muka bumi dengan angkuh. Bersikaplah tawaduk dan rendah hati kepada siapa pun. Sungguh, Allah tidak menyukai dan tidak pula melimpahkan kasih sayang-Nya kepada orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

3488

Dan jika engkau melangkahkan kakimu, sederhanakanlah dalam berjalan, jangan terlalu cepat atau terlalu lambat. Dan lunakkanlah suaramu ketika sedang berbicara agar tidak terdengar kasar seperti suara keledai, karena sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”

3489

Titik berat nasihat-nasihat yang Lukman berikan kepada anaknya adalah larangan berbuat syirik. Melaui ayat ini, Allah mengecam mereka yang berlaku syirik padahal di depan matanya terhampar bukti-bukti keesaan-Nya. Tidakkah kamu memperhatikan dengan saksama bahwa Allah telah menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untuk kepentingan-mu dan memenuhi kebutuhanmu? Dia juga menyempurnakan nikmat-Nya untukmu yang bersifat lahir seperti harta dan jabatan, dan yang bersifat batin seperti ilmu, kesehatan, dan keimanan. Akan tetapi, di antara manusia ada yang membantah tentang risalah Nabi Muhammad, syariat, dan keesaan Allah dengan bantahan tanpa dasar ilmu atau petunjuk yang benar dan tanpa Kitab yang memberi penerangan dan bimbingan menuju kebenaran.

3490

Dan apabila dikatakan kepada mereka yang membantah keesaan Allah, “Ikutilah apa yang diturunkan Allah berupa syariat yang benar!” Mereka menjawab, “Tidak! Tetapi kami hanya mengikuti kebiasaan yang kami dapati dari nenek moyang kami.” Jawaban ini menggambarkan buruknya akidah mereka. Apakah mereka tetap mengikuti keyakinan nenek moyang mereka walaupun sebenarnya mereka hanya mengikuti langkah setan yang menyeru mereka ke dalam azab api yang menyala-nyala? Mereka pasti tidak akan berbuat demikian andaikata mau menggunakan akal dan nurani yang sehat.

3491

Sungguh mengherankan jika seseorang mengingkari wujud dan keesaan-Nya, apalagi hal itu hanya didasarkan pada taklid buta. Ia tidak memiliki pegangan, berbeda halnya dengan orang yang berserah diri kepada Allah. Siapa saja yang berserah diri kepada Allah dengan penuh keikhlasan, sedang dia orang yang berbuat kebaikan dengan menebarkan kebajikan kepada siapa pun dan di mana pun, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang kukuh. Di akhirat ia akan memperoleh balasannya karena hanya kepada Allah kesudahan segala urusan untuk diputuskan dan dibalas dengan sangat adil.

3492

Wahai Nabi Muhammad, jika segala urusan kembali kepada Allah untuk diputuskan dengan adil maka siapa saja yang memilih jalan kafir maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu. Hanya kepada Kami tempat kembali mereka di akhirat nanti, lalu Kami beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan kemudian Kami balas dengan setimpal. Tidak ada yang bisa disembunyikan di akhirat nanti karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, bahkan yang tersirat dalam isi hati.

3493

Semua akan mendapat balasan setimpal, karena itulah Kami biarkan mereka bersenang-senang di dunia yang hanya sebentar dan serba terbatas. Kemudian apabila masa yang telah Kami tentukan tiba, Kami paksa mereka masuk ke dalam azab yang keras.

3494

Kesadaran manusia, bahkan orang musyrik, tentang eksistensi Tuhan sesungguhnya merupakan fitrah sehingga tidak bisa dihilangkan. Dan sebagai buktinya, sungguh jika engkau wahai Nabi Muhammad tanyakan kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Tentu mereka mengakui dan akan menjawab, “Allah.” Meski demikian, adalah mengherankan bagaimana mereka tetap menyembah selain Allah. Jika demikian, katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Segala puji bagi Allah bahwa mereka mengakui eksistensi Allah yang memang tidak bisa diingkari oleh siapa pun.” Tetapi, kebanyakan mereka tidak mengetahui dan menyadari kesesatannya dalam menyekutukan Allah.

3495

Hanya Allah yang berhak disembah dan ditaati, sebab hanya milik Allah-lah apa yang di langit dan di bumi. Sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahakaya; dia tidak butuh ibadah hamba-Nya. Dia pun Maha Terpuji meski tidak seorang pun memuji-Nya.

3496

Ayat ini menggambarkan betapa sempurna kuasa Allah dan betapa luas ilmu-Nya. Seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan menjadi tinta, dan ditambahkan kepadanya tujuh lautan lagi untuk menjadi tinta setelah habis-nya lautan yang pertama, niscaya tidak akan habis-habisnya kalimat-kalimat Allah dituliskan. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa, tidak ada satu pun yang sanggup mengalahkan-Nya Mahabijaksana dalam setiap pengaturan dan kebijakan-Nya (Lihat Surah al-Kahf/18: 109).

3497

Jika kehendak dan kuasa-Nya bersifat mutlak, maka menciptakan dan membangkitkan kamu setelah kematanmu bagi Allah hanyalah seperti menciptakan dan membangkitkan satu jiwa saja; itu sama sekali bukan hal sulit bagi-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat (Lihat Surah Yasin/36: 82).

3498

Allah menundukkan dan mengendalikan apa saja yang ada di langit dan bumi. Di antara bentuk pengendaliannya ditunjukkan dalam ayat berikut. Wahai manusia, tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah telah memasukkan malam ke dalam siang sehingga pada musim panas waktu siang lebih panjang, dan sebaliknya memasukkan siang ke dalam malam sehingga pada musim dingin waktu malam lebih panjang, dan Dia menundukkan matahari dan bulan agar sinar dan cahayanya memberi manfaat bagi makhluk hidup, di mana masing-masing terus beredar sampai kepada waktu yang ditentukan, yaitu hari kiamat. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan dan akan membalasnya sesuai amal perbuatanmu.

3499

Allah menjelaskan tujuan dari penjelasan bukti-bukti kebesaran dan keesaan-Nya. Demikianlah, perjalanan alam semesta yang menakjubkan itu, karena sesungguhnya penciptanya adalah Allah; Dialah Tuhan Yang Maha Esa yang layak disembah dengan sebenarnya, dan apa saja yang mereka seru dan sembah selain Allah adalah batil. Dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahatinggi zat-Nya, Mahabesar kekuasaan-Nya.

3500

Allah memaparkan fenomena-fenomena di bumi yang menjadi bukti kekuasaan dan keesaan-Nya. Wahai orang yang berakal, tidakkah engkau memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dan tidak tenggelam dengan berkat rahmat Allah melalui pengetahuan yang Dia anugerahkan kepadamu sehingga bisa mengangkut barang-barang yang engkau butuhkan sebagai nikmat Allah, agar dengan itu semua diperlihatkan-Nya kepadamu sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya bagi setiap orang yang sangat sabar dalam menghadapi ujian-Nya dan banyak bersyukur atas nikmat-Nya.

3501

Ayat ini menjelaskan sifat dasar manusia, terutama mereka yang kufur atas nikmat-Nya. Apabila mereka digulung ombak yang besar seperti gunung dan hampir menenggelamkan kapal yang mereka tumpangi, mereka kembali ke fitrahnya, yakni menyeru Allah seraya memohon keselamatan dari-Nya dengan tulus ikhlas serta beragama, yakni pernyataan sikap tunduk dan patuh kepada-Nya, bahkan berjanji tidak menyekutukan-Nya. Tetapi, ketika Allah menyelamatkan mereka dari ombak besar itu sehingga mereka selamat sampai di daratan, maka sebagian mereka ada yang tetap menempuh jalan yang lurus dengan mengakui keesaan-Nya. Adapun yang mengingkari ayat-ayat Kami, padahal dia memohon pertolongan Kami saat tertimpa cobaan, sungguh mereka itu hanyalah pengkhianat yang tidak berterima kasih. Dari ayat ini dapat disimpulkan bahwa pengakuan tentang keesaan Allah merupakan fitrah manusia yang bisa disimpangkan dalam waktu tertentu, namun di saat kritis kesadaran tersebut akan muncul kembali.

3502

Beralih dari pemaparan bukti-bukti keesaan dan kekuasaan-Nya, Allah dalam ayat ini memerintahkan manusia bertakwa kepada-Nya dan takut akan datangnya hari kiamat. Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang menciptakanmu dan memberimu rezeki serta menundukkan dan mengendalikan alam ini demi memenuhi kebutuhanmu, dan takutlah kamu pada hari yang ketika itu seorang bapak tidak dapat menolong anaknya, dan seorang anak tidak pula dapat menolong bapaknya sedikit pun. Bertakwalah dengan menunjukkan penghambaan yang tulus kepada-Nya. Sungguh, hari kebangkitan, pahala, dan siksa yang merupakan janji Allah pasti benar, maka janganlah sekali-kali kamu teperdaya oleh kehidupan dunia yang fana, dan jangan sampai kamu teperdaya oleh penipu yang salah dalam memahami Allah, seakan Dia membiarkan mereka sesat dengan tidak menurunkan azab, padahal turunnya azab itu hanya ditunda sesaat.

3503

Ayat ini memaparkan lima hal gaib yang hanya diketahui Allah hakikatnya. Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang kapan hari Kiamat tiba; dan Dia yang menurunkan hujan pada waktu, tempat, dan kadar yang ditentukan-Nya; dan mengetahui apa yang ada dalam rahim, terutama jenis kelamin, karakter, dan sifat-sifatnya. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan dikerjakannya atau didapatinya besok, namun mereka tetap wajib berusaha. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui dengan ilmu-Nya yang mutlak dan tidak terbatas pada lima hal gaib tersebut, Maha Mengenal karena ilmu-Nya meliputi hal-hal lahir dan batin.

3504

Alif Lam Mim Hanya Allah yang mengetahui hakikat maknanya.

3505

Allah-lah yang menurunkan Al-Qur’an, suatu mukjizat yang tidak dapat ditandingi. Turunnya Al-Qur’an itu tidak ada keraguan padanya, yaitu dari Tuhan yang menguasai, mengatur, dan merawat seluruh alam. Al-Qur’an bukan ciptaan manusia, tidak terkecuali Nabi Muhammad. Al-Qur’an juga bukan syair, apalagi sihir.

3506

Terbukti dengan nyata bahwa Al-Qur’an bukanlah ciptaan manusia, tetapi mengapa mereka, orang kafir, tanpa bukti-bukti yang kuat mengatakan, “Dia, Muhammad, telah mengada-adakannya. Lupakah mereka bahwa secara logis maupun realitas sejarah mustahil Rasulullah mengarang Al-Qur’an? Karena itu Allah menjawab, “Tidak, Al-Qur’an itu kebenaran yang datang dari Tuhanmu, agar engkau, wahai Nabi Muhammad, memberi peringatan kepada kaum yang belum pernah didatangi orang yang memberi peringatan sebelum engkau bahwa azab Allah akan menimpa siapa saja yang kafir dan mendurhakai-Nya; dan agar melalui Al-Qur’an pula mereka mendapat petunjuk.

3507

Nabi Muhammad diutus untuk mendakwahkan ajaran tauhid dan dibekali dengan bukti-bukti nyata tentang hal itu. Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya tanpa contoh dan tidak pernah ada sebelumnya, dalam enam masa, meski sesungguhnya Dia mampu menciptakannya dalam waktu sekejap. Hal ini bermaksud mendidik manusia bersabar dalam menangani semua urusan. Kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy yang tidak diketahui hakikatnya oleh selain Allah, namun wajib kita imani sesuai dengan kebesaran dan kesucian-Nya. Bagimu tidak ada seorang pun penolong maupun pemberi syafaat selain Dia. Tanpa izin Allah, tidak ada yang mampu menolongmu, baik itu para rasul maupun orang-orang tertentu, meringankan azab atau bebanmu di akhirat. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan dan mengambil pelajaran dari hal ini sehingga kamu beriman dan mengeesakan-Nya?

3508

Keteraturan alam membuktikan kekuasaan dan keesaan-Nya. Dia mengatur segala urusan makhluk-Nya dari langit, yakni alam malakut, ke bumi, yakni alam bumi, kemudian urusan itu dibawa naik oleh malaikat kepada-Nya dalam satu hari yang kadar atau lama-nya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.

3509

Yang mengatur urusan demikian itu adalah Tuhan Yang mengetahui segala yang gaib dan yang nyata, Yang Mahaperkasa untuk mengazab siapa saja yang mengingkari dan mendustakan rasul-Nya, Maha Penyayang kepada hamba yang menaati-Nya.

3510

Pengatur urusan makhluk, Yang Maha Mengetahui, Mahaperkasa, dan Maha Penyayang itulah Tuhan Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dengan sangat teliti dan Yang memulai penciptaan nenek moyang manusia, yakni Adam, dari tanah.

3511

Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina, yakni air mani.

3512

Setelah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Dia menyempurnakan ciptaan-Nya secara fisik dan setelah itu meniupkan roh ciptaan-Nya ke dalam tubuh-nya dan jadilah ia ciptaan Allah yang terbaik. Dia juga melengkapi ciptaannya dengan menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati atau akal bagimu supaya kamu dapat mendengar nasihat agama, melihat tanda kebesaran Allah, dan merenungkan ciptaan-Nya, yang dengan itu semua kamu beriman dan mengesakan-Nya. Namun, sedikit sekali di antara kamu yang mau bersyukur.

3513

Allah mampu menciptakan manusia dari tidak ada dan mampu pula membangkitkannya kembali. Namun, orang kafir tetap pada pendiriannya dalam mengingkari hari kebangkitan. Dan dengan nada mengejek mereka berkata, “Apakah apabila kami telah mati, hancur, dan lenyap di dalam tanah, kami akan dibangkitkan kembali dan berada dalam ciptaan yang baru, lalu kami dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan kami? Jika demikian, alangkah rugi kami.” Mereka tidak mampu memahami keniscayaan hari kebangkitan karena menggunakan tolok ukur kekuatan manusia, bukan kemahakuasaan Allah yang telah menciptakan mereka dari tidak ada. Tidak hanya mengingkari kuasa-Nya, bahkan mereka pun mengingkari hari pertemuan mereka dengan Tuhannya untuk menjalani hisab dan menerima balasan.

3514

Baik yang mengimani maupun yang mengingkari hari kebangkitan sama-sama belum bisa membuktikannya secara langsung sebelum mati. Karena itu, wahai Nabi Muhammad dan kaum mukmin, katakanlah kepada orang-orang musyrik bahwa malaikat maut yang diserahi untuk mencabut nyawa-mu pasti akan mematikan kamu saat ajalmu tiba, kemudian kepada Tuhanmu kamu akan dikembalikan. Itulah hari hisab, ketika semua manusia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di dunia.”

3515

Saat hari hisab itu tiba, kamu akan melihat orang kafir tampak seperti pesakitan yang menunggu putusan. Dan alangkah ngerinya jika sekiranya engkau melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan pengadilan Tuhannya di hari kiamat kelak, padahal dulunya mereka begitu angkuh kepada Tuhan. Di sana mereka merengek, “Ya Tuhan kami, kami sekarang benar-benar taat dan patuh kepada-Mu. Kami telah melihat dengan mata kepala kami hari kebangkitan dan mendengar betapa ajaran para rasul-Mu adalah benar, maka dengan kuasa dan rahmat-Mu kembalikanlah kami ke dunia sekali saja, niscaya kami akan mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai, tidak seperti yang kami lakukan dulu. Sungguh, saat ini kami adalah orang-orang yang yakin dengan sepenuhnya.” Allah tidak akan mengabulkan permintaan itu karena Dia tahu benar karakter mereka. Mereka tidak akan menjadi orang baik walaupun sekiranya diberi kesempatan kembali ke dunia (Lihat Surah al-Ana’m/6: 27-28).

3516

Sebetulnya Allah mampu memaksa setiap manusia untuk beriman, namun hal tersebut justru akan merendahkan martabat mereka menjadi setara dengan matahari, bumi, langit, dan sebagainya yang tidak punya pilihan lain kecuali tunduk. Itulah mengapa Allah memberi setiap manusia pilihan, bukan paksaan, untuk beriman atau tidak. Dan jika Kami menghendaki memberi petunjuk niscaya Kami berikan kepada setiap jiwa petunjuk bagi-nya, tetapi telah ditetapkan perkataan dan ketetapan dari-Ku bahwa pasti akan Aku penuhi neraka Jahanam dengan jin dan manusia bersama-sama. Yang demikian itu karena Kami tahu bahwa kebanyakan mereka lebih memilih jalan kesesatan daripada hidayah.

3517

Wahai manusia yang kafir, kamu layak mendapat kehinaan itu, maka rasakanlah olehmu azab ini disebabkan kamu telah mendustakan dan melalaikan pertemuan dengan harimu ini, yakni hari Kiamat. Karena kamu melalaikan pertemuan ini dan tidak mempersipkan diri dengan iman dan amal saleh, sesungguhnya Kami pun melalaikan kamu dan tidak memberi kamu naungan di hari yang tidak akan kamu temukan naungan selain dari-Ku, dan rasakanlah azab yang kekal sebagai balasan atas apa yang telah kamu kerjakan di dunia

3518

Setelah menjelaskan sikap dan balasan bagi orang kafir, Allah beralih menjelaskan sifat dan balasan bagi orang mukmin. Hanyalah yang beriman dengan ayat-ayat Kami, baik yang tersurat dalam Al-Qur’an maupun yang tersebar di alam raya, itulah orang-orang yang apabila menyimak ayat-ayat kami dan diperingatkan dengannya mereka langsung menyungkur sujud, tunduk, dan patuh kepada Allah dengan khusyuk, dan dalam sujud mereka bertasbih menyucikan Allah dari hal-hal yang tidak patut dengan keagungan-Nya serta memuji Tuhannya atas nikmat-Nya, dan mereka tidak menyombongkan diri dari menghamba dan menaati-Nya sebagaimana orang-orang kafir.

3519

Orang yang beriman itu terbiasa bangun pada malam hari untuk salat malam, membuat lambung mereka jauh dari tempat tidurnya. Usai salat malam mereka berdoa kepada Tuhannya dengan penuh rasa takut terhadap azab Allah dan penuh harap atas rahmat-Nya, dan mereka senantiasa menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka, terutama kepada yang membutuhkan.

3520

Maka atas ibadah itu kelak di hari kiamat mereka berhak memperoleh surga yang tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu bermacam nikmat yang menyenangkan hati, sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan di dunia berupa amal saleh.

3521

Jika orang kafir dijerumuskan ke Jahanam dan orang yang beriman berbahagia dalam surga, maka apakah keadaan orang yang beriman itu di akhirat kelak sama halnya seperti orang yang fasik dan kafir? Tentu mereka tidak sama.

3522

Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka sebagai balasannya mereka akan mendapat surga-surga tempat kediaman. Di sana mereka menetap dan bersenang-senang selamanya sebagai pahala atas apa yang telah mereka kerjakan.

3523

Dan adapun orang-orang yang fasik, kafir, dan melenceng dari ketaatan kepada Allah, maka tempat kediaman mereka adalah neraka. Di sana mereka merasakan siksaan setiap saat, sehingga setiap kali mereka hendak keluar darinya, mereka dikembalikan lagi ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka dengan nada hinaan dan ejekan, “Rasakanlah azab neraka yang di dunia dahulu kamu dustakan.” Inilah balasan setimpal bagi orang zalim dan fasik.

3524

Sebelum mendapat azab di akhirat, orang-orang kafir itu sebenarnya sudah tertimpa azab di dunia. Dan pasti Kami timpakan kepada mereka sebagian siksa yang dekat, yakni di dunia, berupa bermacam musibah sebelum azab yang lebih besar di akhirat nanti. Itu semua Allah timpakan agar mereka kembali ke jalan yang benar. Inilah bentuk kasih sayang Allah kepada manusia, bahkan yang durhaka. Allah sudah memberi peringatan tetapi mereka tidak menyadari.

3525

Orang-orang kafir itu tidak mampu mengambil pelajaran dari musibah yang menimpa akibat kezaliman telah menutup hati mereka. Pada ayat ini Allah menjelaskan penyebab mereka layak disiksa. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian dia berpaling darinya dan bahkan mendustakannya? Tidak ada. Sungguh, telah menjadi ketetapan bahwa Kami akan memberikan balasan setimpal kepada orang-orang yang berdosa sesuai kadar dosanya.

3526

Untuk menguatkan jiwa Rasulullah dalam mengajarkan Al-Qur’an dan menghadapi pengingkaran kaumnya, Allah berfirman, “Sungguh, telah Kami sampaikan kepada Bani Israil bahwa Kami telah meng-anugerahkan Kitab Taurat kepada Musa, maka janganlah engkau, wahai Nabi Muhammad, ragu-ragu menerimanya, yakni Al-Qur’an; dan Kami jadikan Kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil sebagaimana Kami jadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umatmu.

3527

Dan tidak hanya menurunkan Taurat kepada Bani Israil, Kami juga jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin dan ulama-ulama yang memberi petunjuk dengan perintah dan pertolongan Kami selama mereka sabar dalam menegakkan kebenaran. Mereka senantiasa meyakini ayat-ayat Kami.” Ayat ini dimaksudkan untuk menghibur hati Rasulullah. Bila umat beliau menentang dakwahnya, sesungguhnya Bani Israil dulu tidak saja menentang Nabi Musa melainkan juga mengajukan permintaan yang mengherankan (Lihat Surat an-Nisa’/4: 153 dan al-Ma’idah/5: 24).

3528

Karena itu, wahai Nabi Muhammad, jangan ragu menyampaikan kebenaran Al-Qur’an, meski mereka menentangmu. Sungguh Tuhanmu, Dia-lah yang akan memberikan keputusan dengan benar dan adil di antara mereka, yakni para hamba-Nya, pada hari Kiamat tentang apa yang dahulu mereka perselisihkan padanya, seperti hari kebangkitan, hari perhitungan, dan balasan di surga dan neraka.

3529

Dan tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka, yaitu para pendusta risalah, betapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan akibat pendustaan dan penentangan mereka terhadap para rasul, sedangkan mereka sendiri seringkali berjalan di tempat-tempat kediaman mereka yang dibinasakan itu sehingga mereka melihat bekas-bekas kehancurannya? Kaum-kaum itu hancur karena kekafiran mereka. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah. Apakah mereka tidak mendengarkan dan memperhatikan?

3530

Allah kuasa membinasakan dan menghidupkan mereka kembali. Dan tidakkah mereka, yakni para pendusta hari kebangkitan, memperhatikan bahwa Kami mampu menghidupkan orang yang sudah mati sebagaimana Kami mampu mengarahkan awan yang mengandung air ke bumi yang tandus, lalu dengan air hujan itu Kami tumbuhkan tanam-tanaman sehingga hewan-hewan ternak mereka dan juga mereka sendiri dapat makan darinya sehingga tubuh mereka sehat dan kuat? Maka, mengapa mereka tidak memperhatikan hal tersebut sebagai bukti kemampuan Kami membangkitkan manusia pada hari kebangkitan?

3531

Enggan memperhatikan bukti kuasa Allah membangkitkan manusia yang telah mati, kaum kafir justru menantang Nabi Muhammad. Dan dengan maksud mengejek mereka bertanya, “Kapankah kemenangan atas kami itu datang kepadamu dan kapan pula azab yang engkau ancam kami dengannya itu akan datang, jika engkau memang orang yang benar dalam pengakuanmu sebagai rasul?”

3532

Allah memberi petunjuk kepada Nabi Muhammad untuk menanggapi pertanyaan kaum kafir itu. Katakanlah, “Ketahuilah, pada hari kemenangan itu, yaitu hari kiamat ketika setiap manusia akan memperoleh putusan dan balasan dengan adil, tidak berguna lagi bagi orang-orang kafir itu keimanan mereka dan mereka tidak diberi penangguhan untuk dikembalikan ke dunia supaya bertobat, beriman, dan beramal saleh.”

3533

Maka, wahai Nabi Muhammad, berpalinglah engkau dari mereka. Abaikanlah pendustaan mereka dan tunggulah masa ketika Allah mendatangkan janji-Nya dengan memenangkan orang beriman atas orang kafir, sesungguhnya mereka juga menunggu kapan kalian mati atau terbunuh dalam perang.

3534

Wahai Nabi! Bertakwalah kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya; dan karenanya janganlah engkau menuruti keinginan orang-orang kafir agar engkau berpaling dari ketaatan kepada Allah, dan janganlah engkau menuruti kehendak orang-orang munafik agar engkau duduk bersama mereka dan menjauhi kaum duafa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akibatnya, Mahabijaksana dalam segala firman dan aturan-Nya.

3535

Dan karena itu, ikutilah dan lakukanlah apa saja yang telah diwahyukan Tuhanmu kepada engkau. Sungguh, Allah Maha mengetahui dengan sangat teliti terhadap apa yang kamu kerjakan, baik secara terang-terangan maupun tersembunyi; dan Dia akan membalasnya sesuai apa yang telah kamu lakukan.

3536

Dan bertawakallah kepada Allah agar Dia meneguhkan langkahmu dalam menyerukan kebenaran. Dan janganlah engkau minta perlindungan kepada siapa pun karena cukuplah Allah sebagai pemelihara dirimu dari ancaman dan atau kemungkinan buruk dari kaum kafir dan munafik

3537

Beralih dari perintah bertakwa dan larangan menaati orang kafir, Allah melalui ayat ini kemudian berbicara tentang orang yang hatinya tidak istikamah, masalah zihar, dan anak angkat. Allah tidak menjadikan bagi seseorang dua hati dalam rongganya. Setiap manusia hanya memiliki satu hati dan darinya muncul kehendak atau keinginan. Karena itu, tidak mungkin di satu sisi ia beriman dan takut kepada Allah namun di sisi lain ia takut kepada selain Allah. Dan begitu juga, Dia tidak menjadikan istrimu yang kamu zihar itu sebagai ibumu. Zihar adalah perkataan suami kepada istri, “Punggungmu haram bagiku seperti punggung ibuku,”4 atau yang sama maksudnya. Dan Dia juga tidak membenarkanmu menjadikan anak angkatmu sebagai anak kandungmu sendiri. Sejak saat itu hukum anak angkat dibatalkan. Dengan begitu nasab anak itu kembali ke nasab ayah kandungnya. Sesungguhnya yang demikian itu hanyalah perkataan di mulutmu saja yang tidak dilandasi ilmu yang benar. Allah mengatakan dan menetapkan hukum yang sebenarnya dan Dia menunjukkan kepadamu jalan yang benar dan lurus.

3538

Allah tidak menjadikan anak angkatmu sebagai anak kandung. Karena itu, panggillah mereka dengan dinisbatkan kepada nama bapak kandung mereka sendiri, bukan bapak angkatnya. Panggilan demikian itulah yang secara syariat dinilai adil di sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui nama bapak kandung mereka, maka panggillah mereka sebagai saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu menisbatkan seorang anak kepada selain bapaknya jika kamu khilaf atau belum tahu hukum tentang hal itu, tetapi yang menimbulkan dosa adalah apa yang disengaja oleh hatimu dengan menetapkan sesuatu yang batil. Allah Maha Pengampun kepada siapa saja yang memohon ampunan-Nya, Maha Penyayang sehingga tidak serta-merta mengazab hamba-Nya yang bersalah.

3539

Usai membatalkan hukum anak angkat yang terkait dengan Nabi pada ayat sebelumnya, pada ayat ini Allah menegaskan bahwa kedudukan Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin daripada sekadar bapak dari seseorang. Bahkan, beliau lebih utama dibandingkan diri mereka sendiri sebab beliau selalu menginginkan kebaikan bagi umatnya dan berkat beliau pula mereka selamat dari kebinasaan. Dan adapun istri-istrinya secara hukum adalah seperti ibu-ibu mereka sendiri yang harus dimuliakan dan haram mereka nikahi jandanya. Begitupun, hanya orang-orang yang mempunyai hubungan darah yang satu sama lain lebih berhak untuk saling mewarisi sebagaimana tercantum di dalam Kitab Allah, daripada orang-orang mukmin dan orang-orang Muhajirin yang hanya diikat oleh hubungan keagamaan, bukan kekerabatan, kecuali kalau kamu hendak berbuat baik dengan berwasiat yang tidak lebih dari sepertiga hartamu kepada saudara-saudaramu seagama. Demikianlah telah tertulis dalam Kitab Allah.

3540

Demikianlah kedudukan Nabi dan istri-istrinya di kalangan kaum mukmin. Nabi juga mempunyai kedudukan luhur sebagai pembawa risalah dan penyeru kepada agama yang benar, sebagaimana para rasul sebelumnya. Dan ingatlah ketika Kami mengambil perjanjian dari para nabi dan dari engkau sendiri, khususnya para rasul Ulul ‘Azmi, seperti dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh untuk menyampaikan risalah Allah kepada kaum masing-masing

3541

agar Dia menanyakan kepada orang-orang yang benar dari para rasul tentang kebenaran mereka di hari kiamatapakah mereka melaksanakan ajaran Allah itu, dan Dia menyediakan azab yang pedih bagi orang-orang kafir.

3542

Ayat ini menginformasikan pertolongan Allah kepada kaum mukmin pada Perang Khandak. Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah akan nikmat Allah yang telah Dia karuniakan kepadamu ketika bala tentara dari kaum musyrik dan Yahudi Bani Quraizah datang kepadamu, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan bala tentara yang tidak dapat terlihat olehmu, yaitu para malaikat yang memorak-porandakan barisan mereka. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan dan akan memberi balasan yang setimpal atasnya.

3543

Wahai kaum mukmin, Allah mengirim para malaikat untuk mendukungmu pada Perang Khandak, yaitu ketika mereka, yakni tentara musyrik, datang kepadamu dari atas, yaitu dari timur, dan tentara Yahudi Bani Quraizah datang dari bawahmu, yaitu dari barat, dan ketika penglihatan-mu terpana oleh besarnya pasukan mereka dan hal itu menimbulkan rasa takut yang hebat sehingga hatimu menyesak sampai ke tenggorokan, dan bahkan sebagian dari kamu terjangkiti sifat munafik sehingga berprasangka yang bukan-bukan terhadap Allah seakan Dia tidak mampu memenangkan pasukan mukmin atas pasukan kafir.

3544

Orang-orang mukmin terpana melihat besarnya jumlah pasukan kafir. Di situlah orang-orang mukmin diuji dan sengaja digoncangkan hatinya dengan goncangan yang dahsyat agar terlihat jelas siapa di antara mereka yang benar-benar beriman dan siapa yang munafik.

3545

Dan ingatlah ketika orang-orang munafik yang sengaja menyembunyikan kekafirannya dan orang-orang yang hatinya berpenyakit serta lemah imannya berkata, “Apa yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kami hanya tipu daya belaka. Dia pasti tidak akan mampu menolong pasukan mukmin.” Mereka berkata demikian karena mereka melihat jumlah pasukan kafir jauh lebih besar daripada pasukan mukmin.

3546

Demikianlah perkataan kaum munafik. Dan ingatlah juga ketika segolongan di antara mereka berkata dengan penuh hasutan, “Wahai penduduk Yasrib! Tidak ada tempat bagimu untuk menyelamatkan diri jika kamu tetap bersama Muhammad dan tentaranya, maka kembalilah kamu ke rumah.” Dan lihatlah bahwa akibat dari upaya hasutan itu sebagian dari mereka, yakni pasukan mukmin, terpengaruh sehingga meminta izin pulang kepada Nabi dengan berkata, “Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka tanpa penjaga,” padahal rumah-rumah itu tidak terbuka; mereka hanyalah membuat-buat alasan karena ketakutam sehingga hendak lari dari peperangan itu.

3547

Demikianlah lemahnya iman dalam hati orang-orang yang terpengaruh hasutan kaum munafik itu. Dan kalau Yasrib diserang musuh dari segala penjuru, dan mereka diminta untuk murtad dan membuat kekacauan dengan memerangi kaum mukmin, niscaya mereka mengerjakannya; dan hanya sebentar saja mereka menunggu untuk melakukan hal itu tanpa berpikir panjang. Mereka amat cinta dunia dan takut mati sehingga tidak heran bila mereka membuat alasan palsu agar diizinkan tidak ikut berperang.

3548

Dan sungguh, sebelum itu, yaitu pada Perang Uhud, mereka telah berjanji kepada Allah di hadapan Rasulullah bahwa mereka tidak akan berbalik ke belakang atau mundur dari medan perang. Dan mereka lupa bahwa perjanjian dengan Allah akan diminta pertanggungjawabannya di hari kiamat kelak.

3549

Tindakan mereka amat tercela. Karena itu, katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Lari dari medan perang tidaklah berguna bagimu jika kamu memang ingin melarikan diri dari kematian atau pembunuhan. Dan jika saja kamu berhasil melakukan hal demikian itu, yakni lari dari kematian, sungguh kamu hanya akan mengecap kesenangan sebentar saja di dunia ini. Cepat atau lambat kematian pasti akan menjemputmu juga.”

3550

Allah Mahakuasa, karena itu katakanlah wahai Nabi Muhammad untuk mengingatkan mereka, “Siapakah yang dapat melindungi kamu dari ketentuan Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?” Tentu tidak satu pun. Mereka itu tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain Allah jika bencana itu benar-benar datang.

3551

Allah mengetahui siapa saja yang berkhianat. Sungguh, dengan ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu Allah mengetahui orang-orang yang menghalang-halangi di antara kamu, dari kaum munafik, dan orang yang dengan maksud menghina berkata kepada saudara-saudaranya yang bergaul dengan mereka di Madinah, “Marilah ikut bersama kami. Tinggalkanlah Muhammad. Jangan ikut perang sebab sebentar lagi Muhammad akan terbunuh di medan perang.” Tetapi mereka memang datang untuk ikut berperang, namun hanya sebentar karena mereka takut mati.

3552

Wahai kaum mukmin, tidak hanya menghasutmu untuk pulang ke Madinah, mereka yang berjiwa munafik itu juga kikir terhadapmu karena mereka sejatinya pengecut dan penakut. Apabila datang ketakutan dan bahaya yang mengancam, kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan penuh ketakutan sehingga matanya terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati; dan apabila rasa ketakutan telah hilang, mereka tampil seperti orang yang kuat dan pemberani, dan dengan sombong kembali mencaci kamu dengan lidah yang tajam atas kebaikan yang kamu lakukan, sedang mereka sendiri kikir atau enggan untuk berbuat kebaikan. Mereka itu pada hakikatnya tidak beriman, maka Allah menghapus pahala dari amalnya dan di akhirat kelak mereka tidak akan mendapati apa yang mereka harapkan. Dan yang demikian itu tentu sangat mudah bagi Allah.

3553

Sifat pengecut, kikir, dan penakut itu mendarah daging dalam jiwa mereka dan bukan sesuatu yang baru. Mereka mengira bahwa golongan-golongan Yahudi Bani Quraizah dan kafir Mekah yang bersekutu itu belum benar-benar pergi dan akan kembali untuk membalas dendam. Dan karenanya, jika golongan-golongan yang bersekutu itu datang kembali untuk menyerang kaum mukmin, niscaya mereka yang munafik itu ingin berada di dusun-dusun dan rumah-rumah mereka bersama-sama orang Arab Badui dan tidak mau ikut perang, sambil terus menanyakan dan mengikuti perkembangan berita tentang kamu di medan perang tersebut. Dan sekiranya mereka berada bersamamu di medang perang, mereka tidak akan berperang melainkan sebentar saja karena mereka pengecut dan takut mati.

3554

Rasulullah adalah teladan bagi manusia dalam segala hal, termasuk di medan perang. Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu dalam semua ucapan dan perilakunya, baik pada masa damai maupun perang. Namun, keteladan itu hanya berlaku bagi orang yang hanya mengharap rahmat Allah, tidak berharap dunia, dan berharap hari Kiamat sebagai hari pembalasan; dan berlaku pula bagi orang yang banyak mengingat Allah karena dengan begitu seseorang bisa kuat meneladani beliau.

3555

Salah satu keteladanan Rasulullah adalah tidak gentar berhadapan dengan musuh. Inilah yang seharusnya diteladani oleh orang-orang mukmin pada perang Khandak. Dan ketika orang-orang mukmin melihat golongan-golongan Yahudi Bani Quraizah dan kafir Mekah yang bersekutu itu, mereka berkata, “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita. Kita akan memperoleh kemenangan setelah kekalahan kita pada perang Uhud.” Dan benarlah janji Allah dan Rasul-Nya. Dan keadaan yang demikian sulit dan berat itu justru menambah keimanan dan keislaman mereka.

3556

Di antara sifat mulia beliau yang harus diteladani oleh setiap mukmin adalah memenuhi janji. Di antara orang-orang mukmin yang beriman dengan sesungguhnya itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah untuk sabar dan tegar menghadapi kesulitan. Dan di antara mereka ada yang gugur, seperti pada perang Uhud, dan di antara mereka ada pula yang menunggu-nunggu apa yang Allah janjikan, seperti pertolongan-Nya pada Perang Khandak, dan mereka sedikit pun tidak mengubah janjinya.

3557

Tujuan dari pemberian keadaan yang sulit dan berat itu kepada orang mukmin adalah agar Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar imannya itu karena kebenarannya dengan bersabar dalam menghadapi kesulitan, dan mengazab orang munafik yang berkhianat dan merusak perjanjian, jika Dia kehendaki, atau menerima tobat mereka jika mau bertobat setelah memperoleh hidayah-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun kepada hamba yang bertobat, Maha Penyayang kepada hamba yang berharap rahmat-Nya.

3558

Dan pada akhir Perang Khandak, Allah menghalau orang-orang kafir itu dengan mengirim angin kencang yang membuat keadaan mereka penuh kejengkelan karena menderita kekalahan tanpa peperangan dan mereka juga tidak memperoleh keuntungan apa pun, baik ganimah maupun tawanan perang. Dengan demikian, cukuplah Allah yang menolong menghindarkan orang-orang mukmin dalam peperangan karena musuh mereka hancur tersapu angin kencang. Dan Allah Mahakuat, Mahaperkasa; tidak ada yang mampu mengalahkan dan melemahkan-Nya.

3559

Setelah kelompok yang bersekutu itu kocar-kacir, Allah memerin-tahkan Rasulullah menghalau Bani Quraizah dari benteng mereka. Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab, yakni Bani Quraizah, yang membantu mereka, yaitu golongan yang bersekutu, dari benteng-benteng mereka, dan Dia memasukkan rasa takut ke dalam hati mereka. Sebagian mereka, yaitu kaum laki-laki yang ikut berperang, kamu bunuh dan sebagian yang lain, yaitu perempuan dan anak-anak, kamu tawan.

3560

Berkat pertolongan Allah pada Perang Khandak itu, Dia mewariskan kepadamu tanah-tanah, rumah-rumah, dan harta benda mereka, dan begitu pula tanah yang belum kamu injak, yaitu tanah-tanah baru yang akan dimasuki oleh tentara mukmin. Dan Allah Mahakuasa terhadap segala sesuatu.

3561

Dengan kemenangan pada Perang Khandak, kaum mukmin mendapat banyak ghanimah, tidak terkecuali Nabi Muhammad. Istri-istri beliau mengetahui hal ini dan mohon untuk diperkenalkan menikmatinya. Menanggapi permintaan ini Allah berfirman kepada Nabi, “Wahai Nab!, Katakanlah kepada istri-istrimu dan berilah mereka dua pilihan. ‘Jika kamu menginginkan kehidupan di dunia dan perhiasannya sebagaimana para istri raja atau Kisra, padahal hal itu berpotensi memalingkanmu dari zikir kepada Allah, maka dengan kesadaran, kemarilah agar kuberikan kepadamu mut'ah, yaitu hadiah yang meringankan beban yang dipikul seorang perempuan akibat perceraian, dan setelah itu aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.

3562

Akan tetapi, jika kamu menginginkan dan lebih memilih Allah dan Rasul-Nya dengan bersabar atas kehidupan yang sederhana ini dan berharap balasan di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan pahala yang besar bagi siapa yang berbuat baik di antara kamu. Allah menjanjikan surga bagi siapa saja dari kamu yang tidak meminta hal-hal duniawi kepada Rasulullah.”

3563

Allah menjanjikan balasan yang agung bagi istri-istri Nabi yang berbuat baik. Di sisi yang lain, mereka juga dihadapkan pada acaman yang mengerikan jika berbuat dosa. Wahai istri-istri Nabi! Barang siapa di antara kamu yang mengerjakan perbuatan keji yang nyata, seperti zina dan durhaka kepada suami, niscaya azabnya akan dilipatgandakan dua kali lipat kepadanya dibanding perempuan-perempuan yang bukan istri Nabi. Dan yang demikian itu mudah bagi Allah.

3564

Wahai para istri Nabi, kamu mempunyai kedudukan yang lebih utama dibandingkan para wanita biasa disebabkan besarnya tanggung jawab yang harus kamu emban. Bila salah satu dari kamu berbuat dosa yang nyata maka ia akan mendapat hukuman dua kali lebih berat. Dan barang siapa di antara kamu, wahai para istri Nabi, tetap taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan selalu mengerjakan kebajikan, niscaya Kami berikan pahala kepadanya dua kali lipat dibandingkan pahala wanita yang bukan istri Nabi, dan Kami sediakan rezeki yang mulia baginya, baik di dunia maupun di akhirat.

3565

Wahai para istri Nabi, kamu adalah pendamping Nabi yang merupakan representasi Al-Qur’an dan Islam, maka sudah menjadi kewajiban kamu untuk menjaga citra tersebut. Wahai istri-istri Nabi, kedudukan dan keutamaan kamu tidak sama seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu bertakwa. Kamu harus menjaga kehormatan kamu lebih dari usaha perempuan lain menjaga kehormatan mereka. Maka, janganlah kamu tunduk, yakni menggenitkan suara dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, yakni orang yang mempunyai niat berbuat serong; dan ucapkanlah perkataan yang baik dengan cara yang wajar.

3566

Dan hendaklah kamu, wahai istri-istri Nabi, tetap di rumahmu dan tidak keluar kecuali untuk keperluan yang dibenarkan oleh agama, dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah dahulu, di antaranya menggunakan gelang kaki dan menghentakkannya saat berjalan serta menampakkan bagian tubuh yang seharusnya ditutupi. Dan laksanakanlah salat secara sempurna, baik salat wajib maupun sunah; tunaikanlah zakat, dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan. Sesungguhnya Allah, dengan menurunkan perintah dan larangan itu, bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlulbait, yaitu keluarga Rasulullah, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

3567

Dan ingatlah, yakni hafalkan, pahami, laksanakan, dan ajarkanlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah, yakni Al-Qur’an, dan hikmah, yakni sunah Nabi. Sungguh, Allah Mahalembut kepada orang-orang yang taat, Maha Mengetahui siapa saja yang layak mendapat kemuliaan dan kedudukan tinggi. Khitab dalam ayat-ayat ini memang ditujukan kepada para istri Nabi, namun wanita muslimah yang baik harus mencontoh apa yang dikerjakan oleh para istri Nabi tersebut.

3568

Allah menjanjikan ampunan dan balasan kebaikan kepada para istri Nabi selama mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Janji demikian juga diberikan kepada siapa pun, laki-laki maupun perempuan, yang beriman dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim yang taat dan patuh kepada Allah, laki-laki dan perempuan mukmin dengan iman yang sungguh-sungguh, laki-laki dan perempuan yang tetap mantap dan ikhlas dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar dalam ucapan dan perbuatannya, laki-laki dan perempuan yang sabar dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah serta sabar dalam menghadapi segala cobaan, laki-laki dan perempuan yang khusyuk dalam salat, laki-laki dan perempuan yang sering bersedekah untuk memperoleh rida Allah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa wajib maupun sunah, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya dari hal-hal yang Allah haramkan (Lihat Surah al-Mu’minun /23: 5-7), laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah; Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan atas dosa mereka, dan pahala yang besar berupa surga. Mereka kekal di dalamnya. Ayat ini menjelaskan kesetaraan laki-laki dan perempuan di hadapan Allah dalam hal mendapat balasan amal perbuatan sesuai apa yang masing-masing individu kerjakan.

3569

Ketaatan orang-orang yang beriman kepada Allah tidak cukup dibuktikan dengan memiliki sepuluh sifat yang disebutkan dalam ayat-ayat sebelumnya. Ia harus pula tunduk kepada hukum-hukum yang Allah tetapkan. Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan hukum, maka tidak akan ada pilihan hukum yang lain bagi mereka tentang urusan mereka. Mereka harus menaati hukum yang Allah dan Rasul-Nya tetapkan. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dengan menolak hukum-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata. Ayat ini turun berkenaan dengan salah satu wanita terpandang dikalngan Quraisy bernama Zainab binti Jahsy. Ia ialah putri bibi Rasulullah, 'Umaimah binti 'Abdul Muthallib. Rasulullah pernah melamar Zainab untuk dinikahkan dengan Zaid bin Haritsah, budak yang dimerdekakan dan dijadikan anak angkat oleh Rasulullah. Zainab dan keluarganya menolak lamaran itu karena menganggap status sosial keduanya tidak setara. Pasca turunnya ayat ini, Zainab menerima lamaran Rasulullah meski dengan hati terpaksa. Ayat ini menegaskan bahwa status sosial tidak menjadi tolok ukur kedudukan seseorang dimata Allah. Kedudukan dan keutamaan seseorang dimata Allah ditentukan olehketakwaan dan ketaatannya kepada Allah. Dan ingatlah, ketika engkau, wahai Nabi Muhammad, beberapa kali berkata kepada Zaid bin Harisah, yang telah diberi nikmat oleh Allah dengan memeluk agama Islam dan engkau juga telah memberi nikmat kepadanya dengan memerdekakannya dan mengangkatnya menjadi anak, “Pertahankanlah terus istrimu, Zainab binti Jahsy! Jangan kau ceraikan ia, dan bertakwalah kepada Allah dengan bersabar menjalani pernikahanmu meski istrimu kurang menghormatimu.” Allah selalu mengatur Nabi Muhammad “Engkau memberi Zaid nasihat demikian, Zaid, sedang engkau menyembunyikan didalam hati mu apa yang akan dinyatakan, yakni diberitahukan, oleh Allah bahwa Zainab akan menjadi salah satu istrimu, dan engkau menyembunyikan hal itu karena engkau takut kepada manusia, padahal Allah lebih berhak engkau takuti.” Ternyata Zaid tidak mampu mempertahankan pernikahannya sesuai saran rasulullah. Maka ketika Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya, yakni menceraikannya dan telah habis masa 'iddahnya, Kami nikahkan engkau, wahai Nabi Muhammad, dengan dia, Zainab, agar tidak ada keberatan dan perasaan berdosa bagi orang mukmin untuk menikahi istri-istri anak-anak angkat mereka,apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya terhadap istrinya, yakni menceraikannya. Dan ketetapan serta kehendak Allah itu pasti terjadi.

3570

Sebelum ayat ini turun, ststus anak angkat disamakan dengan anak kandung. mereka berhak mewarisi keluarga angkat, dan ayah angkat tidak boleh menikahi mantan istri anak angkatnya. Ayat ini turun untuk menghapus anggapan salah tersebut. Anak angkat selamanya tidak akan sama statusnya dengan anak kandung. Selain itu, ayat ini juga mengajarkan bahwa pada tataran ideal, pernikahan dilangsungkan atas keinginan dan persetujuan kedua belah pihak dan mendapat dukungan dari dari kedua keluarga.

3571

Pernikahan dengan Zainab menjadi beban bagi Nabi karena erat kaitannya dengan persoalan yang sangat peka dalam masyarakat. Allah menguatkan hati Nabi untuk menjalani pernikahan tersebut dan menegaskan, “Tidak ada keberatan apa pun pada Nabi Muhammad tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. Allah telah menetapkan yang demikian sebagai sunah, yakni ketetapan-ketetapan Allah pada nabi-nabi yang telah terdahulu. Dan ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku.

3572

Nabi-nabi terdahulu itu adalah orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah dan syariat-syariat Allah kepada manusia; mereka takut hanya kepada-Nya dan tidak merasa takut kepada siapa pun selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan amal perbuatan manusia secara cepat dan cermat.” (Lihat Surah al-Anbiya’/21: 47)

3573

Orang-orang musyrik, Yahudi, dan munafik tidak henti-hentinya mempersoalkan pernikahan Rasulullah dengan Zainab. Mereka mengejek Nabi karena menikahi mantan istri anaknya; mereka menganggap status anak angkat sama dengan anak kandung. Allah lalu menegaskan, “Muhammad itu bukanlah bapak kandung dari seseorang laki-laki dewasa di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dia adalah nabi terakhir yang menjadi bapak rohaniah bagi seluruh umat. Karena itu, janda Zaid bin Harisah dapat dinikahi oleh Rasulullah. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang kalian lakukan.” Ayat ini merupakan dalil bahwa Nabi Muhammad adalah nabi terakhir dan tidak akan ada lagi nabi sesudahnya, Siapapun yang mengakui adanya nabi sesudah Nabi Muahammad, maka dia bukanlah bagian dari umat Islam.

3574

Agar keimanan orang-orang mukmin semakin kuat dan tidak terpengaruh cercaan orang-orang musyrik, Yahudi, dan munafik kepada Rasulullah atas pernikahan beliau dengan Zainab, Allah berpesan, “Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah kapan dan di mana saja, dengan mengingat di dalam hati maupun dengan zikir lisan sebanyak-banyaknya agar kamu selalu merasakan kehadiran Allah;

3575

dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang dengan menyucikan Allah dari sifat-sifat kekurangan.

3576

Demikianlah pesan Allah kepada orang-orang beriman, karena Dialah yang senantiasa memberi rahmat kepadamu, dan para malaikat-Nya memohonkan ampunan untukmu, agar Dia Yang Maha Pengasih mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya yang terang. Dan Dia Maha Penyayang kepada seluruh makhluk-Nya, khususnya kepada orang-orang yang beriman.

3577

Curahan rahmat Allah kepada orang-orang beriman tidak pernah putus, bahkan pada hari Kiamat. Sambutan penghormatan yang ditujukan kepada mereka ketika mereka menemui-Nya ialah, “Salam sejahtera bagi kamu dari segala bencana,” dan Dia menyediakan pahala yang mulia, berlimpah, dan abadi bagi mereka, yakni surga. Mereka kekal di dalamnya. (Lihat Surah Yunus: 10: 10, ar-Ra’d/13: 24, dan Yasin/36: 58).

3578

Usai menjelaskan agungnya rahmat yang Allah berikan kepada orang beriman, Allah lalu menjelaskan fungsi pengutusan Nabi Muhammad. Wahai Nabi Muhammad! Sesungguhnya Kami mengutusmu kepada seluruh umat manusia untuk menjadi saksi kebenaran agama Islam dan agama yang dibawa para rasul sebelum kamu, pembawa kabar gembira bagi mereka yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya serta beramal saleh, dan pemberi peringatan kepada orang-orang yang tidak menerima ajaran Allah,

3579

dan untuk menjadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya, agar manusia meninggalkan kebatilan, dan kami juga mengutusmu sebagai cahaya yang menerangi jalan hidup manusia.

3580

Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mantap keimanannya bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah, yakni surga yang penuh kenikmatan (Lihat juga Surah Yunus/10: 26 dan asy-Syu ‘ara’/42: 22).

3581

Dan janganlah engkau, wahai Nabi Muhammad, menuruti keinginan orang-orang kafir dan orang-orang munafik yang menolak dan mengejek ajaran agama yang kaubawa itu. Janganlah engkau hiraukan gangguan mereka, bersabarlah dalam mengemban tugas, dan bertawakallah kepada Allah dalam semua urusanmu. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung dari semua yang engkau takutkan, termasuk dari gangguan mereka.

3582

Bertawakal kepada Allah setelah berusaha secara maksimal merupakan cara aman bagi orang yang beriman agar tidak putus asa. Bila seseorang telah berusaha mempertahankan perkawinan, namun pada akhirnya mesti berakhir dengan perceraian, maka hendaklah dia kembalikan persoalan tersebut kepada Allah yang Maha Bijaksana dalam ketetapan-Nya. Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu menikahi perempuan-perempuan mukmin yang mantap imannya, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya, yakni melakukan hubungan intim suami istri dengannya, maka tidak ada masa idah atas mereka yang perlu kamu perhitungkan. Namun berilah mereka mut’ah, yaitu imbalan materi sebagai penghibur hati akibat percerain, dan lepaskan serta ceraikan-lah mereka itu dengan cara yang sebaik-baiknya agar mereka dapat menempuh jalan hidup yang terbaik untuk mereka. Ayat ini menuntun suami agar mempermudah proses perceraian apabila salah satu atau kedua pihak sudah tidak ingin lagi mempertahankan sebuah perkawinan.

3583

Usai menjelaskan persoalan perceraian yang berlaku secara umum pada ayat-ayat yang lalu, pada ayat berikut Allah menjelaskan hukum pernikahan yang berlaku secara khusus bagi Nabi Muhammad. Wahai Nabi Muhammad! Sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah engkau berikan maskawinnya, dan Kami halalkan juga bagimu hamba sahaya yang engkau miliki, termasuk apa yang engkau peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, berupa harta maupun wanita yang ditinggalkan oleh musuh. Dan Kami halalkan pula untukmu menikahi anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu, dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersamamu, dan Kami halalkan pula untukmu menikahi perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi untuk dinikahi tanpa mahar, kalau Nabi ingin menikahinya. Kami gariskan hukum demikian sebagai kekhususan bagimu, wahai Nabi Muhammad, bukan untuk semua orang mukmin selain dirimu. Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka, orang-orang mukmin, tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki. Kami tentukan hukum perkawinan yang demikian itu kepadamu tiada lain agar tidak menjadi kesempitan dan beban bagimu, wahai Nabi, dalam menjalankan tugas kenabian. Dan Allah Maha Pengampun kepada hamba-Nya yang bertobat, Maha Penyayang dengan karunia-Nya yang tiada terbatas.

3584

Bila para suami yang berpoligami wajib secara adil mengatur gilir-an untuk mendatangi istri-istri mereka, maka ketentuan demikian tidak Allah berlakukan atas Nabi Muhammad. Engkau, wahai Nabi Muhammad, boleh menangguhkan menggauli siapa yang engkau kehendaki di antara mereka, yakni para istrimu, dan boleh pula menggauli siapa di antara mereka yang engkau kehendaki. Dan siapa yang engkau ingini untuk menggaulinya kembali dari istri-istrimu yang telah engkau sisihkan, yakni engkau tinggalkan untuk tidak menggaulinya kemudian kamu menginginkannya kembali atau mereka yang menginginkannya, maka tidak ada dosa bagimu karena Kami perbolehkan khusus untukmu hal tersebut. Kekhususan yang demikian itu Allah anugerahkan kepadamu agar lebih dekat untuk ketenangan hati mereka, dan mereka tidak merasa sedih ketika engkau tidak mendampingi mereka, dan mereka rela dengan apa yang telah engkau berikan kepada mereka semuanya, karena mereka tahu itulah ketetapan Allah. Dan Allah mengetahui apa yang tersimpan dalam hatimu. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam hati istri-istrimu, Maha Penyantun dengan tidak segera menghukum hamba yang berbuat salah dan dosa. Menurut satu riwayat, suatu ketika sebagian dari istri-istri Nabi cemburu, dan sebagian lain meminta tambahan belanja. Nabi memutuskan hubungan mereka hingga sebulan. Akibat takut diceraikan oleh Nabi, mereka menghadap Nabi dan menyatakan keralaan mereka atas apa saja yang akan dilakukan oleh Nabi terhadap mereka. Ayat ini turun guna mengizinkan Nabi untuk menggauli atu tidak menggauli istri yang dikehendakinya, dan mengizinkan Nabi mengajak rujuk sekiranya ada dari istri-istrinya yang belia ceraikan. Meski Allah memberi Nabi kebebasan untuk menentukan waktu bergilir bagi istri-istrinya, beliau tetap berusaha membagi giliran secara adil. Bila hendak menangguhkan giliran istri yang seharusnya didatangi, beliau tidak lupa meminta izin kepada yang bersangkutan. Istri-istri Nabi yang mendapat giliran secara rutin adalah Aisyah, Hafsah, Zainab, dan Ummu Salamah, adapun istri-istri yang tidak mendapat giliran secara teratur atas persetujuan mereka adalah Ummu Habibah, Maimunah, Saudah, Safiyyah, dan Juwairiyah.

3585

Ketika ayat ini turun, Nabi mempunyai sembilan istri, yaitu Aisyah, Hasfah, Zainab, Ummu Salamah, Ummu Habibah, Maimunah, Saudah, Safiyyah, dan Juwairiyah. Allah memberi Nabi kekhususan hukum dalam hal relasi suami-istri, tetapi Dia juga memberi batasan dalam pernikahan Nabi. Tidak halal bagimu, wahai Nabi Muhammad, menikahi perempuan-perempuan lain setelah itu, yakni selain yang sudah hidup bersamamu saat ayat ini turun, dan tidak boleh pula bagimu menceraikan lalu mengganti mereka dengan istri-istri yang lain, meskipun kecantikannya menarik hatimu, kecuali perempuan-perempuan hamba sahaya yang engkau miliki. Dan Allah Maha Mengawasi segala sesuatu di mana dan kapan pun untuk kebaikan alam semesta.

3586

Saat Nabi merayakan pernikahan dengan Zainab binti Jahsy, beliau mengundang tamu untuk mencicipi hidangan walimah. Di antara tamu-tamu itu, ada tiga orang yang terlalu asyik dan lama berbincang karena merasa betah di kediaman Rasulullah. Melalui ayat berikut, Allah menjelaskan etika berkunjung ke rumah Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi sambil menunggu-nunggu waktu makan Rasulullah, kecuali jika kamu diizinkan untuk makan tanpa menunggu waktu makanannya masak. Tetapi, jika kamu dipanggil maka masuklah, dan apabila kamu selesai makan, keluarlah kamu dari kediaman Nabi tanpa memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu, yakni berlama-lama di rumah beliau, adalah mengganggu Nabi, sehingga dia malu kepadamu untuk memintamu pulang, dan Allah tidak malu menerangkan hal yang benar. Apabila kamu mempunyai keperluan dan hendak meminta sesuatu kepada mereka, yakni istri-istri Nabi, maka mintalah dari belakang tabir yang memisahkan kamu dari mereka. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakitihati Rasulullah dan tidak boleh pula menikahi istri-istrinya selama-lamanya setelah Nabi wafat. Sungguh, yang demikian itu, yakni menyakiti hati Nabi dan menikahi istri beliau sesudah wafatnya, sangat besar dosanya disisi Allah. Secara eksplisit ayat ini menjelaskan etika bertamu ke rumah Nabi, tetapi sebetulnya iamenjelaskan etika bertamu secara umum. Seseorang hendaknya bertamu seperlunya dan sesuai undangan tuan rumah. Ia tidak sepatutnya berlama-lama karena hal itu akan membuat tuan rumah tidak nyaman.

3587

Jika kamu menyatakan sesuatu, baik ucapan maupun perbuatan, atau menyembunyikannya dalam hatimu yang paling dalam, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang tampak maupun yang tersembunyi.

3588

Usai menjelaskan ketentuan berinteraksi dan berkomunikasi dengan istri-istri Nabi pada ayat sebelumnya, pada ayat ini Allah menjelaskan orang-orang tertentu yang dikecualikan dari ketentuan itu. Tidak ada dosa atas istri-istri Nabi untuk berjumpa tanpa tabir dengan bapak-bapak mereka, anak laki-laki mereka, saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara perempuan mereka, perempuan-perempuan mereka yang beriman, baik keluarga maupun bukan, dan hamba sahaya yang mereka miliki. Dan bertakwalah kamu, wahai istri-istri Nabi, kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu yang kamu kerjakan. Laki-laki yang disebutkan pada ayat ini diperbolehkan menjumpai istri-istri Nabi tanpa tabir karena ada hubungan kerabat dan karena hajat, sehingga mereka sering berkunjung.

3589

Allah menurunkan ketentuan tentang etika bagi umat Islam ketika berinteraksi dengan istri-istri untuk menjaga kehormatan dan keagungan pribadi Rasulullah. Di antara bukti keagungan beliau ialah bahwa sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Salawat dari Allah berarti memberi rahmat, dan dari malaikat berarti memohonkan ampunan. Karena itu, wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi, seperti dengan berkata “Allahumma salli ala Muhammad (semoga Allah melimpahkan kebaikan dan ke-berkahan kepada Nabi Muhammad),” dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya, dengan mengucapkan perkataan seperti “Assalamu alaika ayyuhan-nabiy (semoga keselamatan tercurah kepadamu, wahai Nabi).”

3590

Setelah meminta orang yang beriman untuk bersalawat kepada Nabi pada ayat yang lalu, Allah lalu menyusulinya dengan ancaman kepada orang yang menyakiti beliau. Sesungguhnya terhadap orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, baik dengan ucapan maupun perbuatan, Allah akan melaknatnya, menjauhkannya dari rahmat Allah, di dunia dan di akhirat, dan menyediakan azab yang menghinakan bagi mereka.

3591

Termasuk kategori menyakiti Nabi adalah menyakiti orang-orang yang beriman. Dan karena itu, Allah menegaskan bahwa orang-orang yang menyakiti dengan menuduh, menghina, dan mengganggu orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, tanpa ada kesalahan berupa perbuatan buruk yang sengaja mereka perbuat (Lihat Surah al-Baqarah/2: 286), maka sungguh, mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata yang menyebabkan mereka layak menerima azab dari Allah. Dari ayat ini tidak dapat diambil kesimpulan bahwa orang mukmin yang melakukan perbuatan buruk boleh disakiti, dihina, atau diganggu.

3592

Setelah menjelaskan larangan menyakiti, menghina, dan mengganggu Nabi dan orang-orang yang beriman, Allah lalu memerintah perempuan mukmin, khususnya istri-istri Nabi, agar mengenakan jilbab supaya terhindar dari gangguan dan hinaan orang-orang jahat. Jilbab adalah baju longgar yang menutupi baju dan kerudung wanita atau baju luar bagi wanita. Model jilbab beragam sesuai selera pengguna dan adat suatu daerah. Di Indonesia, jilbab dikenal sebagai penutup kepala wanita. Jilbab harus memenuhi beberapa kriteria, yakni tidak transparan dan dapat menutupi kepala, leher, serta dada. Sebelum ayat ini turun, pakaian wanita merdeka dan budak hampir sama. Kesamaan itu membuat mereka sulit dibedakan, sehingga laki-laki iseng terkadang menggoda perempuan merdeka karena disangkanya budak.Demi menghindari gangguan semacam itu dan menjaga kehormatan wanita muslimah, wahai Nabi Muhammad! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, termasuk perempuan-perempuan dari keluarga mukmin, hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, kecuali bagian tubuh yang biasa terlihat, seperti wajah dan telapak tangan (lihat Surah an-Nur/24:31). Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali sebagai perempuan beriman yang terhormat sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun atas segala dosa, diantaranya dosa tidak menutup aurat, Maha Penyayang kepada semua hamba-Nya.

3593

Setelah memerintahkan perempuan yang beriman untuk mengenakan jilbab, Allah lalu menjelaskan ancaman kepada para pengganggu yang pada umumnya kaum munafik. Sungguh, jika orang-orang munafik, yaitu mereka yang pura-pura beriman tetapi hatinya ingkar; orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya, seperti dengki dan dendam sehingga gemar menyakiti dan mengganggu orang-orang beriman; dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah tidak berhenti menyakitimu, niscaya Kami perintahkan engkau, wahai Nabi Muhammad, untuk memerangi mereka, kemudian mereka tidak lagi menjadi tetanggamu di Madinah kecuali sebentar

3594

serta dalam keadaan terlaknat dan terhina. Di mana saja mereka dijumpai, mereka akan ditangkap dan dibunuh tanpa ampun.

3595

Ancaman dan siksa Allah kepada orang-orang munafik, orang-orang yang hatinya berpenyakit, dan orang-orang yang menebar fitnah, sebagaimana dijelaskan dalam ayat sebelumnya, adalah sebagai sunah dan ketetapan Allah yang berlaku juga bagi orang-orang yang telah terdahulu sebelum kamu dan akan berlaku bagi generasi sesudahmu, dan engkau tidak akan mendapati perubahan pada sunah Allah. (Lihat Surah al-Isra’/17: 77 dan al-Fath/48: 23)

3596

Ancaman dan siksa pedih bagi orang-orang munafik tidak hanya berlangsung di dunia, tetapi juga di akhirat. Karena penasaran tentang hari Kiamat, manusia bertanya kepadamu, wahai Nabi Muhammad, tentang hari Kiamat. Katakanlah, “Ilmu tentang hari Kiamat itu hanya di sisi Allah.” Dan tahukah engkau kapan datangnya Kiamat itu? Pasti engkau tidak tahu. Boleh jadi hari Kiamat itu sudah dekat waktunya.

3597

Sungguh, pada hari Kiamat Allah melaknat dan menyiksa orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api neraka yang menyala-nyala.

3598

Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak akan mendapatkan satu pun pelindung dan penolong yang menyelamatkan mereka dari azab Allah.

3599

Sebagai salah satu bentuk siksa yang akan diterima orang-orang kafir adalah bahwa pada hari itu wajah mereka dibolak-balikkan dalam neraka. Mereka berkata dengan penuh penyesalan, “Wahai, kiranya dahulu saat di dunia kami taat kepada Allah dan taat kepada Rasul, niscaya kami tidak akan tersiksa.” (Lihat Surah al-Furqan/25: 27-29)

3600

Dan mereka juga berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati para pemimpin dan para pembesar kami yang sesat, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan yang benar.

3601

Ya Tuhan kami, karena kesesatan mereka sendiri dan penyesatan mereka kepada kami, maka timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat, dan laknat serta siksa-lah mereka dengan laknat dan siksa yang besar.”

3602

Usai menyebutkan penyesalan orang-orang kafir ketika merasakan siksa neraka, Allah pada ayat-ayat berikut beralih menjelaskan larangan menyakiti orang lain dengan tuduhan palsu dan perkataan bohong. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu seperti orang-orang dari Bani Israil yang menyakiti hati Nabi Musa dengan berkata dusta. Nabi Musa sangat jauh dari tuduhan dusta tersebut, maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka lontarkan. Dan dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah.

3603

Allah lantas meminta orang yang beriman agar berkata benar. Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar dan tepat sasaran.

3604

Jika kamu melakukan hal tersebut, niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dengan mempermudah jalanmu untuk berbuat baik dan bertobat, dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh dia menang dengan kemenangan yang agung. Dia akan memperoleh ampunan Allah dan mendapatkan surga.

3605

Setelah meminta orang-orang beriman untuk menjaga ketakwaan, Allah lalu menjelaskan bahwa salah satu wujud takwa adalah menjaga amanah. Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat, yakni tugas-tugas keagamaan, kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, tetapi semuanya enggan untuk memikul tanggung jawab amanat itu dan mereka khawatir tidak akan mampu melaksanakannya, lalu Kami menawarkan amanat itu kepada manusia, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim karena menyatakan sanggup memikul amanat tetapi secara sengaja menyia-nyiakannya, dan sangat bodoh karena menerima amanat tetapi sering lengah dan lupa menjalankan atau memenuhinya. “Amanat” kalau diartikan secara sempit adalah kewajiban-kewajiban agama. Namun, secara luas ia bisa dipahami sebagai segala sesuatu yang diserahkan kepada seseorang untuk dipelihara dan ditunaikan dengan sebaik-baiknya serta berusaha maksimal untuk tidak menyia-nyiakannya. Apa pun bentuk amanat itu, ia harus dipertanggungjawabkan oleh penerima kepada pemberi amanat.

3606

Demikianlah kezaliman dan kebodohan manusia, sehingga Allah akan mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan, karena mereka tidak menjalankan amanat; dan bagi mereka yang bertobat, Allah akan menerima tobat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang kepada semua hamba yang bertobat.

3607

Pada bagian pungkasan Surah al-Ahzab Allah menegaskan pen-tingnya menunaikan amanat. Di sana Allah juga mengancam orang munafik dan kafir dengan azab yang pedih dan mengampuni dosa orang yang bertobat, karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Surah Saba’ lantas diawali dengan pujian kepada Allah, Pemilik apa saja yang ada di langit dan bumi. Segala puji bagi Allah yang memiliki, menguasai, dan mengatur apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan segala puji di akhirat juga bagi Allah karena Dialah Penguasa dan Pengendali kehidupan akhirat. Dan Dialah Yang Mahabijaksana dalam tindakan dan ciptaan-Nya, Mahateliti sehingga mengetahui semua urusan secara rinci.

3608

Dengan kemahatelitian-Nya, Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, seperti binatang-binatang, air, dan lain-lain. Dia juga mengetahui apa yang keluar darinya seperti benih yang tumbuh, air yang memancar, dan lain-lain. Allah pun mengetahui apa yang turun dari langit seperti malaikat, hujan, dan sebagainya, dan apa yang naik kepadanya seperti uap, doa dan lain-lain. Dan Dialah Yang Maha Penyayang kepada semua hamba-Nya, Maha Pengampun kepada siapa pun yang bertobat.

3609

Demikianlah bukti luasnya ilmu Allah. Allah lalu menegaskan kepastian datangnya hari Kiamat, Betapapun orang kafir mengingkarinya. Dan orang-orang kafir berkata, “Hari Kiamat itu tidak akan datang kepada kami dan tidak juga kepada semua manusia.” Katakanlah, wahai Nabi Muhammad! “Hari kiamat itu pasti datang, dan tidak ada seorang pun tahu kapan tepatnya. Demi tuhanku yang mengetahui yang gaib, Kiamat itu pasti akan datangkepadamu. Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya sekalipun seberat zarrah, yakni jenis terkecil dari semut atau sesuatu yang paling kecil, baik yang di langit maupun yang di bumi, yang lebih kecil dari itu atau yang lebih besar, semuanya tertulis dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfudz), yakni dalam pengetahuanAllah yang Mahaluas.”

3610

Kedatangan hari Kiamat itu tiada lain agar Dia memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan semasa di dunia. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia, yakni surga.

3611

Dan orang-orang yang berusaha untuk menentang ayat-ayat Kami, baik yang terbentang di alam raya maupun yang termaktub dalam Al-Qur’an, dengan anggapan mereka dapat melemahkan dan menggagalkan azab Kami sungguh anggapan mereka salah mereka itu pasti akan memperoleh azab sebagai hukuman atas kedurhakaan mereka, yaitu jenis azab yang sangat pedih.

3612

Dan berbeda dari sikap orang kafir yang mengingkari ayat-ayat Allah, orang-orang yang diberi ilmu, baik Ahlulkitab maupun orang mukmin, mereka berpendapat bahwa Al-Qur’an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, wahai Nabi Muhammad, itulah yang benar dan memberi petunjuk bagi manusia kepada jalan Allah Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji zat dan perbuatan-Nya.

3613

Walaupun orang yang diberi ilmu mengakui kebenaran Al-Qur’an, keingkaran orang kafir tidak pernah berubah, bahkan mereka mencemooh Nabi Muhammad. Dan orang-orang kafir berkata kepada teman-temannya, “Maukah kami tunjukkan kepadamu seorang laki-laki yang memberitakan kepadamu bahwa apabila badanmu telah hancur sehancur-hancurnya oleh tanah atau sebab apa pun, lalu kamu pasti akan dibangkitkan kembali dalam ciptaan yang baru?” Seorang laki-laki yang mereka maksud adalah Nabi Muhammad. Mereka berkata demikian untuk menghina beliau.

3614

Lalu teman-teman mereka sesama kafir menimpali dengan balik bertanya guna mempertajam cemoohan mereka, “Apakah dia, yakni Nabi Muhammad, mengada-adakan kebohongan terhadap Allah atau sedang sakit gila?” Tidak! Keduanya itu tidak akan pernah terjadi pada diri Rasulullah, karena Nabi adalah al-Amin (orang tepercaya) dan beliau pun sama sekali tidak gila, tetapi orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat itu kelak di akhirat berada dalam siksaan dan ketika di dunia berada dalam kesesatan yang jauh, sehingga mereka menolak keniscayaan hari Kiamat dan mengingkari kebenaran Al-Qur’an.

3615

Menampik tuduhan keji orang kafir itu Allah berfirman, “Maka apakah mereka tidak memperhatikan langit yang tinggi dan hamparan bumi yang ada di hadapan dan di belakang mereka? Semua berada dalam kekuasaan Kami. Jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi sebagaimana kami telah membenamkan Qarun, atau Kami jatuhkan kepada mereka kepingan-kepingan dari langit, yakni pecahan benda-benda angkasa. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kekuasaan Allah bagi setiap hamba yang kembali, yakni memohon ampun kepada-Nya.”

3616

Usai menjelaskan tanda-tanda kekuasaan-Nya di alam semesta yang diharapkan dapat meningkatkan keimanan manusia, pada ayat ini Allah menyebutkan anugerah-Nya kepada salah seorang hamba yang taat, Nabi Daud. Dan sungguh, telah Kami berikan kepada Daud karunia yang besar dari Kami. Kami berfirman, “Wahai gunung-gunung dan burung-burung! Bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud.” Dan selain anugerah itu, Kami juga telah melunakkan besi untuknya seperti lilin agar bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan.

3617

Lalu Kami perintahkan, “Buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya agar nyaman dipakai dan menjadi perisai bagi pemakainya.” Dan sebagai bentuk syukur atas anugerah itu Kami berfirman kepadanya, “Kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

3618

Tidak hanya kepada Nabi Daud, kami juga melimpahkan anugerah kepada putranya, Nabi Sulaiman. Dan Kami tundukkan angin bagi Nabi Sulaiman, yang kecepatan perjalanannya pada waktu pagi sama dengan kecepatan perjalanan manusia selama sebulan, dan perjalanannya pada waktu sore sama dengan perjalanan manusia selama sebulan pula. Maksudnya, bila Nabi Sulaiman mengadakan perjalanan dari pagi sampai tengah hari maka jarak yang ditempuhnya sama dengan jarak perjalanan unta yang cepat dalam sebulan. Begitu pula, bila dia mengadakan perjalanan dari tengah sampai sore hari. Dan sebagai anugerah lain bagi Nabi Sulaiman, Kami alirkan cairan tembaga baginya seperti air yang bisa dia kendalikan dan bentuk sesuai keinginan. Dan selain itu, sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya, yakni tunduk kepada perintah dan kekuasaannya dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Nabi Sulaiman yang pada hakikatnya adalah perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.

3619

Mereka, para jin, bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya, di antaranya membangun gedung-gedung yang tinggi, patung-patung sebagai hiasan, piring-piring yang besarnya seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap berada di atas tungku. Begitu besar dan berat periuk-periuk itu hingga ia tidak dapat digerakkan. Bekerjalah, wahai keluarga Daud untuk menjadi bukti rasa bersyukur kepada Allah. Dan ketahuilah bahwa sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur secara sempurna, yakni dengan hati, ucapan, dan perbuatan.

3620

Betapa pun besarnya kekuasaan Nabi Sulaiman hingga bisa mem-pekerjakan jin sesuai keinginannya, namun begitu ajalnya tiba maka tidak akan ada yang dapat menundanya. Maka ketika Kami telah menetapkan kematian atasnya, Nabi Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya yang dijadikan sandaran ketika dia wafat. Maka ketika jenazah Nabi Sulaiman, telah jatuh tersungkur, tahulah jin itu bahwa dia telah wafat. Inilah bukti bahwa jin tidak mengetahui hal gaib. Sekiranya mereka mengetahui yang gaib, yakni wafat Nabi Sulaiman, tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan karena mengerjakan pekerjaan berat untuk Nabi Sulaiman yang mereka kira masih hidup dan mengawasi mereka.

3621

Allah telah memberikan anugerah yang besar kepada hamba-Nya yang taat dan bersyukur dengan mengerjakan amal saleh, antara lain Nabi Daud dan Sulaiman. Hal ini berbeda dengan yang terjadi kepada Kaum Saba’. Mereka mengingkari nikmat Allah sehingga Allah menghukum mereka. Sungguh, bagi kaum Saba’ ada tanda kebesaran Allah di tempat kediaman mereka di Yaman Selatan, yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri negeri mereka. Kepada mereka dikatakan, “Makanlah olehmu dari rezeki anugerah Tuhan Pemelihara-mu dan bersyukurlah kepada-Nya. Negerimu adalah negeri yang baik, nyaman, sentosa, dan murah rezeki, sedang Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Pengampun kepada siapa pun yang mau bertobat.”

3622

Namun, kenikmatan itu justru membuat kaum Saba lupa diri dan ingkar kepada Allah. Adalah kecenderungan manusia apabila mempunyai kelebihan atas orang lain, baik berupa harta, kepandaian, jabatan, dan sebagainya, mereka akan angkuh dan sombong. Itulah yang terjadi pada Kaum Saba’. Mereka merasakan agungnya nikmat Allah, tetapi mereka berpaling, tidak mensyukurinya, dan justru mendurhakai-Nya. Maka Kami kirim kepada mereka banjir yang besar dan menjebol Bendungan Ma’rib serta memusnahkan perkebunan mereka. Bendungan Ma’rib adalah bendungan yang sangat kuat dan terbesar di Yaman saat itu. Sekilas bendungan ini tampak terjadi secara alami karena berada di antara dua gunung, lalu di kedua ujungnya dibuat bangunan sehinga mampu menampung air hujan dalam jumlah besar. Air yang tertampung dapat mengairi kawasan di sekitarnya hingga jarak 300 mil. Dan usai banjir itu Kami ganti kedua kebun mereka yang semula menghasilkan buah-buahan yang mencukupi kebutuhan mereka, dengan dua kebun yang ditumbuhi pohon-pohon yang berbuah pahit, yaitu pohon Asl (sejenis cemara, tidak berbuah dan penuh duri), dan sedikit pohon Sidr (sejenis pohon bidara). Kedua pohon tersebut sangat sedikit manfaatnya bagi mereka.

3623

Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka dengan menjatuhkan hukuman tersebut karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab yang demikian itu melainkan hanya kepada orang yang sangat kafir dan mengingkari nikmat-nikmat-Nya.

3624

Nikmat Allah kepada Kaum Saba’ tidak hanya berupa sumber daya alam yang melimpah, tetapi juga letak geografis yang strategis sehingga transportasi antarwilayah, bahkan antarnegara, berjalan lancar. Allah menegaskan, “Dan Kami jadikan antara mereka di Yaman dan negeri-negeri yang Kami berkahi, yakni negeri Syam, beberapa negeri yang berdekatan, dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu jarak-jarak perjalanan yang mudah dijangkau kapan saja. Berjalanlah kamu, yakni siapa pun yang berada di negeri-negeri itu pada malam dan siang hari dengan aman, tanpa perlu berhenti di padang pasir atau pun menghadapi kesulitan. Dari ayat ini diperoleh pesan tentang pentingnya pembangunan infrastruktur dan jaminan rasa aman guna mendukung tercapainya kesejahteraan rakyat.

3625

Maka sebagai bukti keingkaran mereka atas nikmat-nimat Allah itu, mereka berkata, “Ya Tuhan kami, jauhkanlah jarak perjalanan kami, yakni jarak antarwilayah dan antarnegara, agar perjalanan menjadi panjang sehingga tidak banyak orang yang masuk ke negara kami dan orang-orang miskin tidak mampu menempuh jarak tersebut karena keterbatasan kendaraan mereka. Dengan begitu kami dapat memonopoli hasil negeri kami dan perdagangan, sehingga keuntungan kami lebih besar.” Dan tanpa mereka sadari, permintaan tersebut justru menjadikan mereka menzalimi diri mereka sendiri karena mengakibatkan tertutupnya akses perdagangan antarnegara. Maka akibat kedurhakaan itu Kami jadikan mereka bahan pembicaraan bagi generasi sesudah mereka dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya sehingga mereka bertebaran ke berbagai daerah. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar dan bersyukur.

3626

Kedurhakaan Kaum Saba’ membuktikan betapa Iblis mampu merealisasikan sumpahnya di hadapan Allah ketika dia dikutuk akibat membangkang perintah Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam. “Dan sungguh, Iblis telah dapat meyakinkan dengan berbagai tipu daya terhadap mereka, anak-cucu Nabi Adam, tentang kebenaran sangkaannya bahwa dia mampu menjerumuskan manusia ke jalan kesesatan, lalu mereka mengikutinya, kecuali sebagian dari orang-orang mukmin yang kuat keimanannya (Lihat Surah Sad/38: 82-83).

3627

Alasan Allah memberi Iblis kesempatan untuk menjerumuskan manusia ke dalam kesesatan adalah untuk menguji keimanan manusia. Dan tidak ada kekuasaan bagi Iblis terhadap mereka, yakni anak-cucu Nabi Adam, melainkan hanya agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya akhirat dan siapa yang masih ragu-ragu tentang akhirat itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu di alam semesta.

3628

Allah Maha Esa, Pemelihara alam semesta, dan hanya Dia yang berhak disembah. Orang-orang yang menyembah selain Allah adalah mereka yang tertipu rayuan Iblis. Sembahan mereka tidak sedikit pun memberi mereka manfaat. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada mereka yang mempersekutukan Allah, “Seru dan minta-lah mereka yang kamu anggap sebagai tuhan selain Allah untuk menolak mudarat atau mendatangkan manfaat!” Mereka, yakni sembahan itu, tidak memiliki kekuasaan seberat zarrah pun. Mereka tidak punya kuasa sekecil apa pun di langit dan di bumi, dan mereka sama sekali tidak mempunyai peran serta dalam penciptaan, pemeliharaan, dan pengaturan langit dan bumi, dan tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya dalam urusan apa pun.” (Lihat Sura Fatir/35: 13).

3629

Dan syafaat, yakni pertolongan, di sisi-Nya hanya berguna bagi orang yang telah diizinkan-Nya untuk memberi dan memperoleh syafaat itu, seperti para malaikat, nabi, dan orang saleh. Sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, yakni orang-orang yang akan diberi izin untuk memberi syafaat dan orang-orang yang akan mendapat syafaat, mereka yang akan mendapat syafaat berkata, “Apakah yang telah difirmankan dan ditetapkan oleh Tuhanmu untuk kami?” Mereka menjawab, “Allah memberi keputusan yang benar,” dan Dialah Yang Mahatinggi zat dan kedudukan-Nya, Mahabesar keagungan dan kekuasaan-Nya (Lihat Surah al-Baqarah/2: 255, Yunus/10: 3, dan al-Anbiya/21: 28).

3630

Usai menegaskan bahwa sembahan selain Allah tidak mampu mendatangkan manfaat apa pun kepada penyembahnya, lalu Allah berfirman, “Katakanlah, wahai Nabi Muhammad kepada orang-orang musyrik, ‘Siapakah yang memberi rezeki kepadamu yang bersumber dari langit dan dari bumi?’ Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, ‘Allah yang memberi rezeki. Dan sesungguhnya kami, orang beriman, atau kamu, wahai kaum musyrik, pasti salah satu dari kita berada dalam kebenaran dengan kedudukan yang tinggi atau terjerumus dalam kesesatan yang nyata dengan kedudukan yang sangat hina.”

3631

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Pada hari Kiamat nanti kamu tidak akan dimintai tanggung jawab atas apa yang kami kerjakan jika kamu menganggap kami telah berbuat dosa karena beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan kami juga tidak akan dimintai tanggung jawab atas apa yang kamu kerjakan, yakni dosa kalian akibat durhaka kepada Allah.”(Lihat juga: Yunus/10: 41)

3632

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Pada hari Kiamat, Tuhan kita, Allah, akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar dan adil. Dan Dia Yang Maha Pemberi keputusan secara adil, Maha Mengetahui keputusan yang tepat.”

3633

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Perlihatkanlah kepadaku sembahan-sembahan yang kamu hubungkan dengan Dia, yakni kamu anggap sebagai Tuhan dan kamu jadikan sebagai sekutu-sekutu-Nya. Apa yang bisa mereka perbuat? Tidak ada! Tidak mungkin Allah dipersekutukan dengan apa pun! Sebenarnya Dialah Allah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.”

3634

Allah adalah Tuhan yang Maha Esa. Dia tidak layak dipersekutukan dengan sesuatu pun. Dia mengutus Nabi Muhammad sebagai rahmat bagi seluruh alam. Dan Kami tidak mengutus engkau, wahai Nabi Muhammad, melainkan kepada semua umat manusia sampai hari Kiamat sebagai pembawa berita gembira bahwa orang yang taat akan memperoleh kebahagiaan, dan sebagai pemberi peringatan bagi pendurhaka tentang kesengsaraan jika mereka enggan bertobat, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui sehingga tetap enggan mengimani risalah Nabi Muhammad. (Lihat Surah al-A’raf/7: 158 dan Yusuf/12: 103)

3635

Walau Nabi Muhammad terus berusaha meyakinkan tentang risalahnya, kaum kafir tetap mengingkarinya. Mereka juga mengingkari hari Kiamat, dan mereka berkata, “Kapankah janji untuk mendatangkan hari kiamat ini dilaksanakan, jika kamu orang yang benar?”

3636

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Bagimu ada hari yang telah dijanjikan, yakni hari Kiamat. Ketika hari itu tiba, kamu tidak dapat meminta penundaan atau percepatannya walau sesaat pun.”

3637

Tidak hanya mengingkari risalah Nabi Muhammad dan kebenar-an Al-Qur’an, kaum kafir juga mengingkari kitab-kitab yang Allah turunkan sebelum Al-Qur’an. Dan orang-orang kafir berkata, “Kami tidak akan beriman kepada Al-Qur’an ini dan tidak pula kepada Kitab yang sebelumnya, seperti Taurat dan Injil.” Di dunia mereka bisa berkata dan berbuat apa saja, tetapi kelak mereka harus mempertanggungjawabkannya. Dan alangkah mengerikan kalau kamu melihat ketika orang-orang yang zalim itu, yakni mereka yang mempersekutukan Allah, dihadapkan kepada Tuhannya untuk diadili. Sebagian mereka mengembalikan perkataan kepada sebagian yang lain dengan saling berbantah dan melempar tanggung jawab; orang-orang yang dianggap lemah, yakni para pengikut, berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, yakni para pemimpin yang sesat dan menyesatkan, “Kalau tidaklah karena kamu, tentulah kami menjadi orang-orang mukmin.”

3638

Enggan disalahkan, orang-orang yang menyombongkan diri itu mengelak dari tanggung jawab dan berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah, yakni para pengikut mereka, “Kamikah yang telah menghalangimu untuk memperoleh petunjuk Allah setelah petunjuk itu datang kepadamu melalui Nabi-Nya? Tidak! Sebenarnya kamu sendirilah orang-orang yang berbuat dosa karena tetap dalam kekafiran.”

3639

Mendengar ucapan para pemimpin mereka, para pengikut kembali membantah. Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, “Tidak! Sebenarnya tipu daya-mu pada waktu malam dan siang-lah yang menghalangi kami dari petunjuk, ketika kamu terus-menerus menyeru kami agar kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya.” Usai berbantah-bantahan, mereka, yakni kedua para pemimpin dan pengikut, bersama-sama menyatakan penyesalan ketika mereka melihat azab. Penyesalan mereka sama sekali tidak berguna. Dan di neraka Kami pasangkan belenggu di leher orang-orang yang kafir sebagai hukuman atas kedurhakaan mereka. Mereka tidak dibalas melainkan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan di dunia.

3640

Nabi Muhammad sempat khawatir karena dakwahnya ditolak dan dihalang-halangi oleh kaum musyrik Mekah. Allah lantas menghibur beliau dengan firman-Nya, “Dan setiap Kami mengutus seorang pemberi peringatan kepada penduduk suatu negeri tempat rasul diutus, pasti orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata, ‘Kami benar-benar mengingkari, tidak percaya, dan menolak apa yang kamu sampaikan sebagai utusan/risalah yang kamu bawa.”

3641

Penolakan itu dibarengi kesombongan dan keangkuhan akibat kekayaan dan keturunan yang Allah anugerahkan kepada mereka. Dan mereka berkata, “Kami memiliki lebih banyak harta dan anak-anak daripada kamu, dan kami tidak akan diazab sebab Allah mengasihi kami. Dia memberi kami limpahan nikmat yang besar di dunia ini dan membebaskan kami dari azab di akhirat nanti.” Sungguh, hal itu hanyalah dugaan mereka yang tenggelam dalam kenikmatan duniawi.

3642

Membantah dugaan tersebut, Allah berfirman, “Katakanlah kepada mereka, wahai Nabi Muhammad, ‘Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki, tidak peduli dia mukmin ataupun kafir. Tetapi, kebanyakan manusia tidak mengetahui hikmah dari ketetapan Allah itu. Ba-nyak atau sedikitnya rezeki tidak berbanding lurus dengan kecintaan Allah kepada seseorang atau kedudukannya di sisi Allah (Lihat juga: al-Mu’minun/23: 55-56 dan at-Tagabun/64: 15).”

3643

Allah membantah keyakinan orang kafir tersebut. Kedudukan seseorang di sisi Allah tidak ditentukan oleh harta dan keturunannya, melainkan iman dan takwanya. Harta dan anak akan bermanfaat bila ia membantu seseorang untuk meningkatkan keimanan dan amal salehnya. Dan bukanlah harta atau anak-anakmu yang mendekatkan kamu kepada Kami; melainkan keimanan dan ketakwaanmu. Karena itu, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itulah yang dekat dengan Kami dan memperoleh balasan yang berlipat ganda, sepuluh kali, tujuh ratus kali, bahkan tidak terbatas, atas apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka dalam keadaan aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi dalam surga.

3644

Dan sebaliknya, orang-orang yang terus berusaha menentang ayat-ayat Kami untuk melemahkan, yakni menggagalkan azab Kami, mereka itu dimasukkan ke dalam azab yang pedih, yakni neraka. Mereka kekal di dalamnya.

3645

Dalam ayat ini, Allah kembali mempertegas bahwa banyak dan sedikitnya rezeki seseorang tidak menentukan kedudukannya di sisi Allah, kecuali bila dibarengi dengan iman dan amal saleh. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.” Dan rezeki apa saja yang kamu infakkan, maka Allah akan menggantinya di dunia dan akhirat dengan penggantian yang lebih baik, dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik.

3646

Sebagian kaum musyrik menyembah malaikat karena menduga bahwa malaikat adalah sumber rezeki yang mereka peroleh. Kelak di akhirat orang-orang musyrik akan dipertemukan dengan sembahan mereka tersebut. Dan ingatlah pada hari ketika Allah mengumpulkan mereka semuanya untuk dihisab, kemudian Dia berfirman kepada para malaikat, “Apakah kepadamu mereka ini dahulu menyembah?” Setujukah kamu dengan penyembahan itu atau bahkan memintanya?

3647

Para malaikat itu menjawab, “Mahasuci Engkau. Engkaulah pelindung dan sembahan kami, bukan mereka. Kami terbebas dari apa yang mereka kerjakan, bahkan mereka telah menyembah jin yang durhaka, yaitu setan, dan kebanyakan mereka beriman kepada jin itu.” Hal ini terbukti dengan banyaknya orang yang durhaka kepada Allah akibat tergoda rayuan setan.

3648

Maka pada hari Kiamat ini sebagian kamu yang disembah maupun yang menyembah, sama-sama tidak kuasa mendatangkan manfaat bagi yang lain maupun menolak mudarat dari sebagian yang lain. Dan Kami katakan kepada orang-orang yang zalim, yakni yang menyembah selain Allah, “Rasakanlah olehmu azab neraka yang dahulu kamu dustakan.”

3649

Bila pada ayat-ayat sebelumnya Allah menjelaskan kedurhakaan kaum musyrik kepada Allah, maka pada ayat ini Dia menjelaskan kedurhakaan dan pengingkaran mereka kepada Rasulullah dan Al-Qur’an. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang dan jelas, mereka berkata, “Orang ini tidak lain hanya ingin menghalang-halangi kamu dari menyembah apa yang selalu disembah oleh nenek moyangmu,” dan mereka berkata, “Al-Qur’an ini tidak lain hanyalah kebohongan luar biasa yang diada-adakan saja oleh Muhammad.” Dan orang-orang kafir berkata terhadap kebenaran ketika kebenaran itu, yakni Al-Qur’an, datang kepada mereka, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.” (Lihat Surah as-Saffat/37: 14/15 dan al-Qamar/54: 2).

3650

Kaum musyrik Mekah tidak punya dasar apa pun untuk pembenaran agama nenek moyang mereka dengan menolak kerasulan Nabi Muhammad dan menuduh Al-Qur’an sebagai sihir, karena Kami tidak pernah memberikan kepada mereka kitab-kitab yang mereka baca, dan Kami tidak pernah mengutus seorang rasul sebagai pemberi peringatan kepada mereka sebelum engkau diutus kepada mereka.

3651

Pada ayat ini Allah menggambarkan lemahnya kekuatan orang-orang kafir Mekah dibanding umat-umat terdahulu. Umat masa lalu begitu kuat, namun mereka dihancurkan oleh Allah akibat mendustakan para rasul. Dan orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan para rasul, sedang orang-orang kafir Mekah itu belum sampai menerima sepersepuluh dari apa yang telah Kami berikan kepada orang-orang terdahulu itu, berupa kepandaian, umur panjang, kekuatan jasmani, kekayaan, dan sebagainya, namun mereka mendustakan para rasul-Ku. Maka, lihatlah bagaimana dahsyatnya akibat kemurkaan-Ku. Mereka hancur lebur walaupun kekuatan mereka jauh melebihi kaum musyrik Mekah.

3652

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Aku hendak memperingatkan kepadamu satu hal saja, yaitu agar kamu menghadap Allah dengan ikhlas guna menemukan kebenaran. Kamu lakukan renungan itu dengan berdua-dua, yakni secara berkelompok, atau sendiri-sendiri, dalam suasana tenang, kemudian agar kamu pikirkan tentang Nabi Muhammad yang sudah lama kamu kenal sebagai orang yang dapat dipercaya, lalu kamu mengatakan dia gila, lantaran dia mengajakmu untuk beriman kepada Allah. Ketahuilah, kawanmu itu tidak gila sedikit pun. Dia tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan bagi kamu sebelum menghadapi azab yang keras.”

3653

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Imbalan apa pun yang aku minta kepadamu, maka manfaat imbalan itu untuk kamu. Apabila kamu menerima seruanku agar beriman dan mengesakan Allah maka manfaat iman itu adalah untuk dirimu sendiri, bukan untukku. Imbalanku hanyalah dari Allah, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang tersembunyi maupun yang tampak.”

3654

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Sesungguhnya Tuhanku mewahyukan kebenaran untuk menghapuskan kebatilan, sehingga kebatilan pasti akan musnah. Dia Maha Mengetahui segala yang gaib; tidak ada yang tersembunyi bagi Allah.”

3655

Katakanlah, “Kebenaran, yakni Islam, telah datang dan yang batil itu, yakni kekufuran yang selama ini kamu pertahankan, pasti akan sirna. Seiring kedatangan Islam, kemusyrikan tidak akan memulai, dalam arti tidak akan tampil dalam bentuk yang baru, dan tidak pula akan mengulangi kembali dalam bentuk yang lama.” Kebenaran pasti akan menang dan kebatilan pasti akan musnah.

3656

Katakanlah, “Jika seandainya aku sesat maka sesungguhnya aku sesat untuk diriku sendiri. Kemudaratan akibat kesesatan itu pasti akan menimpaku. Dan jika aku mendapat petunjuk maka itu disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. Sungguh, Dia Maha Mendengar setiap perkataan, Mahadekat dengan orang yang memanggil-Nya dan berdoa kepada-Nya.”(Lihat Surah : al-Baqarah/2: 186 dan Qaf/50: 16)

3657

Meski kebenaran ajaran Nabi Muhammad sudah terbukti dan alasan penolakan kaum kafir dipatahkan, tetap saja ada sebagian orang yang memilih kekafiran. Ayat berikut menggambarkan siksa yang akan mereka terima di akhirat. Dan alangkah mengerikan sekiranya engkau melihat mereka, orang-orang kafir, ketika terperanjat ketakutan pada hari Kiamat ketika dihadapkan kepada Tuhan mereka; lalu mereka tidak dapat melepaskan diri dan mereka ditangkap dari tempat yang dekat. Mereka sudah berada di alam kubur sehingga sangat dekat untuk diseret ke neraka.

3658

Dan mereka berkata, “Kami beriman kepada-Nya.” Itulah harapan mereka. Namun bagaimana mereka dapat mencapai keimanan dari tempat yang jauh? Hal itu tidak mungkin. Tempat manusia untuk beriman adalah di dunia, sedangkan mereka sudah berada di tempat yang jauh dari dunia, yaitu alam akhirat. Mereka baru menyatakan beriman setelah menyaksikan dahsyatnya azab pada hari Kiamat.

3659

Dan sungguh, mereka telah mengingkari Allah sebelum itu, yakni ketika mereka hidup di dunia; dan mereka mendustakan tentang yang gaib dari tempat yang jauh dengan tanpa dasar yang benar.

3660

Dan diberi penghalang antara mereka dengan apa yang mereka inginkan, yaitu beriman kepada Allah atau kembali ke dunia untuk bertobat, sebagaimana yang dilakukan terhadap orang-orang yang sepaham dengan mereka yang terdahulu dalam kekufuran. Sesungguhnya mereka dahulu di dunia dalam keraguan yang mendalam akan kepastian datangnya hari Kebangkitan dan azab bagi orang-orang yang durhaka.

3661

Pada akhir Surah Saba’ Allah menegaskan bahwa orang-orang kafir amat meragukan datangnya hari Kiamat sehingga ketika hari itu datang mereka merasa sangat sengsara. Surah Fatir ini lalu dimulai dengan pujian kepada Allah yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan untuk mengurus berbagai hal sesuai kehendak-Nya. Di antara bukti kekuasaan-Nya adalah bahwa dia menciptakan malaikat yang mempunyai sayap, masing-masing ada yang dua, tiga, dan empat, bahkan lebih dari itu, sehingga mereka dengan mudah dan cepat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Hanya Allah yang mengetahui hakikat malaikat dan sayap-sayapnya tersebut. Allah berkuasa menambahkan pada ciptaan-Nya, baik malaikat maupun yang lain, apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu tanpa ada yang mampu menghalangi.

3662

Apa saja di antara rahmat Allah, seperti kesehatan, rezeki, ilmu, dan lainnya, yang dianugerahkan kepada manusia, maka tidak ada yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan-Nya maka tidak ada yang sanggup untuk melepaskannya setelah itu. Dan Dialah Yang Mahaperkasa untuk berbuat sesuai kehendak-Nya, Mahabijaksana dalam setiap ketetapan-Nya.

3663

Limpahan rahmat yang demikian besar harus menjadi pendorong bagi manusia untuk bersyukur. Wahai manusia! Ingatlah akan nikmat Allah yang dilimpahkan kepadamu. Bersyukurlah dengan menaati perintah-Nya dan tidak mendurhakai-Nya. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Tentu tidak ada. Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia; maka mengapa kamu bisa berpaling dari tauhid?

3664

Dan jika mereka mendustakan engkau, wahai Nabi Muhammad, setelah engkau memberi mereka seruan untuk beriman kepada Allah yang telah melimpahkan rahmat, maka sungguh, rasul-rasul sebelum engkau telah didustakan pula. Karena itu, janganlah bersedih dan bersabarlah seperti halnya mereka (Lihat Surah al-An’am/6: 34). Dan hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan. Dia akan memberi balasan sesuai perbuatan setiap orang.

3665

Usai mengisyaratkan bahwa Kiamat pasti akan tiba, Allah lalu secara tegas menyatakan bahwa janji tentang Kiamat, pahala, dan siksa adalah benar adanya. Karenanya, manusia tidak boleh terlena dan teperdaya oleh kehidupan dunia. Wahai manusia! Sungguh, janji Allah tentang pahala dan siksa itu benar, maka janganlah kehidupan dunia seperti kekayaan dan kekuasaan memperdayakan kamu sehingga kamu sedikit bahkan tidak sama sekali menyiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Dan janganlah setan yang pandai menipu dapat memperdayakan kamu tentang Allah dan ajaran agama-Nya.

3666

Sungguh, setan itu musuh yang nyata dan abadi bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh. Jangan kamu ikuti ajakan, rayuan, dan tipu dayanya, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. Salah satu cara setan memperdaya manusia adalah menganggap kecil perbuatan dosa karena Allah Maha Pengampun.

3667

Di antara golongan setan adalah mereka yang ingkar kepada Allah dan rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang kafir; mereka di hari Kiamat akan mendapat azab yang sangat keras dan pedih. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dengan menjadikan setan sebagai musuhnya, mereka memperoleh ampunan dari segala dosa dan pahala yang besar, yakni surga.

3668

Allah membedakan dengan sangat nyata mereka yang menjadikan setan sebagai musuh dan mereka yang menjadikannya kawan. Maka, apakah pantas orang yang dijadikan terasa indah perbuatan buruknya karena berkawan dengan setan, lalu menganggap baik perbuatannya itu? Tentu tidak pantas! Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki karena dia lebih memilih kesesatan daripada petunjuk Allah melalui rasul-Nya, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki karena dia memilih petunjuk atas izin Allah. Maka, jangan engkau, wahai Nabi Muhammad, biarkan dirimu binasa karena kesedihan hatimu dan larut dalam penyesalan terhadap kesesatan dan keingkaran mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat dan akan memberi balasan yang sepadan.

3669

Usai menjelaskan kepastian janji Allah, kedatangan hari Kiamat, dan perbedaan antara orang yang taat dengan yang ingkar serta balasan yang akan mereka peroleh, pada ayat ini Allah menunjukkan tanda-tanda kekuasan-Nya di alam semesta sekaligus menjadi perumpamaaan terjadinya hari Kebangkitan. Dan Allah-lah yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami arahkan awan yang mengandung air itu ke suatu negeri yang mati, yakni tandus, lalu turunlah hujan dan dengan hujan itu lalu Kami hidupkan bumi setelah mati, yakni kering. Seperti itulah kebangkitan itu akan terjadi.

3670

Kekuasaan Allah tidak sebatas keberadaan alam semesta. Dia juga pemilik kemuliaan yang didambakan oleh banyak orang. Melalui ayat ini Allah mengingatkan, “Barang siapa menghendaki kemuliaan, maka ketahuilah bahwa kemuliaan itu semuanya milik Allah. Karena itu, jika kamu menginginkannya, mendekatlah dan taatilah Allah. Kepada-Nyalah akan naik perkataan-perkataan yang baik, yakni kalimat tauhid la ilaha illallah, kalimat zikir, atau semua perkataan yang baik dalam pandangan agama, dan amal kebajikan, Dia akan mengangkatnya. Perkataan baik akan naik dan amal yang baik itu dinaikkan untuk diterima dan diberi-Nya pahala, sehingga pelakunya mendapat kemuliaan dan kedudukan tinggi di sisi-Nya. Adapun orang-orang yang karena mengikuti hawa nafsu merencanakan kejahatan terhadap orang-orang yang beriman, mereka akan mendapat azab yang sangat keras, dan rencana jahat mereka akan hancur serta tidak mencapai sasarannya. Mereka inilah orang-orang yang jauh dari kemuliaan.

3671

Dan di antara tanda kekuasaan-Nya adalah bahwa Allah menciptakan bapak kamu, Nabi Adam, dari tanah kemudian menciptakan kamu dari air mani yang bersumber dari saripati makanan yang juga berasal dari tanah, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan laki-laki dan pe-rempuan sebagai suami istri. (Lihat Surah an-Najm/53: 45) Tidak ada seorang perempuan pun yang mengandung dan melahirkan, melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan tidak dipanjangkan umur seseorang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan sudah ditetapkan dalam Kitab, yaitu Lauh Mahfuz. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah karena Dia Mahakuasa dan Maha Mengetahui.

3672

Untuk memenuhi keperluan hidup manusia, Allah menciptakan lautan dengan beragam sumber dayanya. Dan tidak sama antara dua lautan; yang ini tawar, menyuburkan tanah, menumbuhkan tanam-tanaman, sangat segar, dan sedap diminum, dan lautan yang lain airnya asin lagi pahit karena sangat asin dan tentu tidak sedap untuk diminum. Dan dari masing-masing lautan itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat secara bersungguh-sungguh mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai, yakni mutiara dan marjan (Lihat Surah ar-Rahman/55: 22). Dan di sana kamu melihat kapal-kapal berlayar membelah laut agar kamu dapat mencari karunia-Nya dan agar kamu bersyukur kepada-Nya atas limpahan rahmat tersebut.

3673

Bukti lain atas kekuasaan dan rahmat Allah adalah pergantian siang dan malam. Dia memasukkan sebagian waktu malam ke dalam siang sehingga waktu siang lebih panjang, dan memasukkan sebagian waktu siang ke dalam malam sehingga waktu malam lebih panjang (Lihat Surah Ali ‘Imran/3: 27 dan al-Hajj/22: 61), dan Dia telah menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar menurut waktu yang ditentukan. Dengan demikian, perhitungan hari, bulan, dan tahun dapat diketahui. Yang berbuat demikian itulah Allah Tuhan kamu yang Mahakuasa dan Mahasempurna; hanya milik-Nyalah segala kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru dan sembah selain Allah, wahai kaum musyrik, sama sekali tidak mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.

3674

Jika kamu menyeru, menyembah, dan meminta pertolongan mereka, yakni berhala atau sesembahan lain yang merupakan benda mati, mereka tidak mendengar seruanmu, dan sekiranya mereka yang kamu sembah itu makhluk hidup yang dapat mendengar, mereka juga tidak memperkenankan permintaanmu kecuali atas izin Allah. Dan pada hari Kiamat mereka akan mengingkari dan berlepas diri dari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan tentang segala sesuatu kepadamu seperti yang diberikan oleh Allah Yang Mahateliti dalam segala urusan.

3675

Hanya Allah Tuhan yang patut disembah. Dia Mahakuasa, pemilik langit dan bumi, sehingga itu manusia sudah pasti sangat memerlukan rahmat dan pertolongan-Nya. Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah, Dialah Yang Mahakaya, tidak memerlukan apa pun, lagi Maha Terpuji nama, sifat, dan perbuatan-Nya.

3676

Ketaatan manusia sedikit pun menambah kebesaran Allah dan keingkaran mereka sama sekali tidak mengurangi keagungan-Nya. Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu yang ingkar dan mendatangkan makhluk yang baru yang taat kepada-Nya untuk menggantikan kamu. (Lihat Surah Muhammad/47: 38).

3677

Dan yang demikian itu tidak sulit bagi Allah. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (Lihat Surah al-‘Ankabut/29: 19)

3678

Pada hari Kiamat setiap orang akan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang dibebani berat dosanya memanggil orang lain untuk membantu memikul bebannya itu, tidak akan dipikulkan sedikit pun, meskipun yang ia panggil itu kaum kerabatnya, apalagi bila ia bukan kerabatnya (Lihat Surah ‘Abasa/80: 34-37). Sesungguhnya yang dapat engkau beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya sekalipun mereka tidak melihat-Nya atau ketika mereka sedang menyendiri, dan demikian pula mereka yang melaksanakan salat secara baik dan sempurna syarat dan rukunnya. Dan barang siapa menyucikan dirinya dari syirik dan maksiat dengan menjalankan salat dan takut kepada Allah, sesungguhnya dia menyucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allah-lah tempat kembali segala urusan. Setiap orang akan dibalas sesuai perbuatannya.

3679

Usai menjelaskan bahwa yang mau menerima peringatan dari Nabi adalah mereka yang takut kepada Allah dan menjalankan salat, pada ayat-ayat berikut Allah mendatangkan perumpamaan perbedaan antara orang mukmin dengan orang kafir. Dan tidaklah sama orang yang buta mata dan hatinya sehingga tidak dapat melihat dan menerima kebenaran,

3680

dengan orang yang melihat mata dan hatinya sehingga mau menerima kebenaran, dan tidak pula sama antara gelap gulita, yakni kesesatan atau kekafiran, dengan cahaya, yakni petunjuk atau iman,

3681

dan tidak pula sama antara yang teduh, yakni kenyamanan dan ketenangan di surga, dengan yang panas, yakni pedihnya siksa neraka.

3682

Dan tidak pula sama antara orang yang hidup hatinya, yakni orang mukmin, dengan orang yang mati hatinya, yakni orang kafir. Sungguh, Allah memberikan pendengaran untuk menerima petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki, dan engkau, wahai Nabi Muhammad, tidak akan sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur, yakni orang yang menutup hatinya dari kebenaran sehingga menyerupai orang mati, dapat mendengar. Engkau tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang musyrik yang telah mati hatinya.

3683

Engkau tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan kepada manusia agar beriman kepada Allah dan tidak mendurhakai-Nya supaya terhindar dari siksa neraka.

3684

Sungguh, Kami mengutus engkau, wahai Nabi Muhammad, dengan membawa kebenaran agama tauhid dan hukum-hukumnya, sebagai pembawa berita gembira bahwa orang yang taat akan masuk surga, dan sebagai pemberi peringatan bahwa orang yang durhaka akan masuk neraka. Dan tidak ada satu pun umat dari umat-umat terdahulu melainkan di sana telah datang seorang pemberi peringatan, yakni nabi atau rasul yang Allah utus untuk mengajak mereka beriman kepada Allah.

3685

Dan jika mereka mendustakanmu, wahai Nabi Muhammad, maka bersabarlah layaknya rasul-rasul terdahulu bersabar menghadapi penolakan umatnya. Sungguh, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan rasul-rasul; ketika rasul-rasulnya datang dengan membawa keterangan yang nyata, yakni mukjizat yang menjadi bukti benarnya risalah mereka, zubur, dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna. Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki dengan memberinya kesanggupan untuk mendengarkan dan menerima ke-terangan yang nyata.

3686

Karena mereka memilih tetap dalan kekafiran, kemudian Aku azab orang-orang yang kafir sebagai balasan atas kedurhakaan mereka; maka lihatlah bagaimana akibat kemurkaan-Ku, yakni siksaanku kepada mereka.

3687

Setelah menjelaskan kemurkaan-Nya kepada kaum kafir, Allah lalu menyusulinya dengan menyebutkan bukti-bukti kekuasaan-Nya di alam semesta yang dapat disaksikan oleh manusia. Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menurunkan air hujan dari langit lalu dengan air itu Kami hasilkan buah-buahan yang beraneka macam jenis, warna, dan rasa-nya. Dan engkau juga bisa melihat di antara gunung-gunung itu tampak ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada pula yang berwarna hitam pekat.

3688

Dan demikian pula di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, seperti ular, dan hewan-hewan ternak, seperti ayam, kambing, dan lainnya, ada yang bermacam-macam warna dan jenis-nya sebagaimana buah-buahan dan gunung-gunung itu. Dan di antara hamba-hamba Allah, yang takut kepada-Nya hanyalah para ulama, yakni orang-orang yang mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun. Dia akan menghukum orang kafir dan tidak memerlukan bantuan apa pun dari hamba-Nya, namun Dia juga mengampuni dosa-dosa mereka yang tulus bertobat.

3689

Pada ayat ini Allah menyebutkan sebagian tanda orang yang takut kepada-Nya. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah, yakni Al-Qur’an, lalu mereka mengkaji dan mengamalkan kandungannya, dan melaksanakan salat dengan sempurna syarat dan rukunnya, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada-nya dengan diam-diam dan terang-terangan, baik dalam keadaan lapang maupun sempit, mereka itu mengharapkan perdagangan dengan Allah yang tidak akan pernah rugi,

3690

agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun segala khilaf dan dosa, Maha Mensyukuri, yakni memberi pahala atas perbuatan baik hamba-Nya, memaafkan kesalahannya, menambah nikmat-Nya, dan sebagainya.

3691

Usai memberi janji pahala yang sempurna bagi orang-orang yang selalu membaca dan mengamalkan Al-Qur’an, Allah lalu menyusuli-nya dengan penegasan bahwa Al-Qur’an itu adalah benar-benar wahyu dari Allah. Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, yaitu Kitab Al-Qur’an, itulah yang benar; tidak ada sedikit pun kebatilan dan keraguan di dalamnya; ia juga membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya bahwa kitab-kitab itu berasal dari allah. Sungguh, Allah benar-benar Maha Mengetahui, Maha Melihat keadaan hamba-hamba-Nya.

3692

Kemudian Kitab Al-Qur’an itu Kami wariskan kepada orang-orang yang benar-benar Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu mereka terbagi menjadi tiga kelompok; di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, yakni kurang memperhatikan pesan-pesan kitab tersebut sehingga lebih banyak berbuat salah daripada berbuat baik; ada yang pertengahan, yaitu orang yang kebaikannya setara dengan keburukannya, dan ada pula yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Mereka itulah orang yang segera dan berlomba berbuat kebajikan sehingga kebaikannya sangat banyak dan amat sedikit jarang berbuat salah. Yang demikian itu, yakni pewarisan Al-Qur’an kepada umat Nabi Muhammad dan kesegeraan mereka berbuat kebajikan, adalah karunia yang besar.

3693

Mereka akan mendapat surga Adn; mereka masuk ke dalamnya. Di dalamnya mereka diberi berbagai kenikmatan jasmani dan rohani. Di antara kemikmatan jasmani ialah perhiasan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera.

3694

Adapun kenikmatan rohani yang mereka terima adalah ungkapan syukur kepada Allah dan ketenangan batin. Dan mereka berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami dengan memasukkan kami ke surga. Sungguh, Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun atas segala dosa, Maha Mensyukuri dengan memberi balasan yang baik untuk hamba-Nya yang taat.

3695

Dialah Allah yang dengan karunia-Nya menempatkan kami dalam tempat yang kekal di surga; di dalamnya kami tidak merasa lelah dan tidak pula merasa lesu.” Keadaan ini sangat berbeda dengan kondisi mereka saat di dunia.

3696

Bila orang-orang yang mengikuti tuntunan Al-Qur’an dimasukkan ke surga, maka mereka yang durhaka akan disiksa di dalam neraka. Dan orang-orang yang kafir kepada Allah, rasul, dan kitab-Nya, maka bagi mereka neraka Jahanam. Mereka terus disiksa di dalamnya dan sama sekali tidak dibinasakan hingga mereka mati supaya rasa pedih dari azab yang mereka terima tidak akan pernah berhenti, dan tidak diringankan dari mereka azabnya sedikit pun meski waktu berlalu. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir.

3697

Dan pedihnya siksa membuat mereka berteriak di dalam neraka itu untuk memohon kepada Allah, “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari neraka ini, niscaya kami akan mengerjakan kebajikan, yang berlainan dengan kedurhakaan dan kemaksiatan yang telah kami kerjakan dahulu.” (Lihat Surah al-Mu’minun/23: 107-108). Teriakan itu tidak sama sekali mengurangi siksaan yang mereka terima, bahkan dikatakan kepada mereka, “Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu untuk dapat berpikir bagi orang yang mau berpikir, untuk mengambil pelajaran, padahal telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan, yaitu para rasul dengan penjelasan-penjelasan dari Allah? Maka rasakanlah azab Kami, dan bagi orang-orang zalim tidak ada seorang penolong pun

3698

Allah mengabaikan permohonan orang-orang kafir itu, karena sungguh, Allah mengetahui yang gaib dan tersembunyi di langit dan di bumi; tidak ada yang luput dari pengetahuan-Nya. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati dan akan memberinya balasan yang sepadan.

3699

Di antara bukti kekuasaan-Nya adalah bahwa Dialah yang menjadikan kamu, wahai manusia, sebagai khalifah-khalifah, yakni penguasa-penguasa yang datang silih berganti dari generasi ke generasi untuk menebarkan kemakmuran di bumi. Barang siapa kafir kepada Allah, maka akibat kekafirannya akan menimpa dirinya sendiri dan tidak sedikit pun berpengaruh kepada kekuasaan dan kebesaran Allah. Dan kekafiran orang-orang kafir itu, yakni tetap memilih kufur dan menolak peringatan Allah melalui Rasulullah, hanya akan menambah kemurkaan terhadap mereka di sisi Tuhan mereka. Dan kekafiran orang-orang kafir itu hanya akan menambah kerugian mereka belaka, baik di dunia maupun di akhirat.

3700

Untuk menunjukkan bukti bagi kekuasaan-Nya, Allah meminta Nabi berdialog dengan orang-orang kafir yang meyakini Allah mempunyai sekutu. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada orang-orang kafir itu, “Terangkanlah olehmu tentang sekutu-sekutumu yang kamu seru dan sembah selain Allah!” Apa yang mendorong kamu menyembah dan minta pertolongan kepada mereka? Mampukan mereka menciptakan sesuatu? Perlihatkanlah kepada-Ku bagian manakah dari bumi ini yang telah mereka ciptakan; ataukah mereka mempunyai peran serta dalam penciptaan langit; atau adakah Kami memberikan kitab kepada mereka sehingga mereka mendapat keterangan-keterangan yang jelas darinya bahwa Allah mempunyai sekutu-sekutu yang mereka sembah itu? Pasti tidak ada! Sebenarnya orang-orang zalim itu, sebagian mereka hanya menjanjikan tipuan belaka kepada sebagian yang lain, antara lain dengan mengatakan bahwa sembahan selain Allah itu akan memberi syafaat kepada pe-nyembahnya. Janji-janji itu adalah kebohongan belaka.

3701

Setelah terbukti bahwa tidak ada siapa dan apa pun yang terlibat dalam penciptaan serta pengaturan langit dan bumi selain Allah, lalu ditegaskan bahwa sungguh, Allah-lah yang menahan langit dan bumi agar tidak lenyap dengan memelihara sistem peredarannya; dan jika kedua-nya akan lenyap akibat gangguan pada sistem peredarannya, maka tidak ada seorang pun yang mampu menahannya selain Allah. Sungguh, Dia Maha Penyantun, selalu berbelas kasih, tidak menyegerakan kehancuran alam raya, dan menunda siksa bagi pendurhaka untuk memberinya kesempatan bertobat; sungguh Allah Maha Pengampun kepada siapa pun yang bertobat.

3702

Meski melihat banyak bukti kekuasaan Allah di alam raya, kaum kafir tetap ingkar. Mereka menuntut agar Allah mengutus seorang rasul kepada mereka. Dan sebelum Nabi Muhammad diutus, mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sungguh-sungguh bahwa jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu umat-umat yang lain, misalnya umat Yahudi atau Nasrani. Tetapi, ketika pemberi peringatan datang kepada mereka, mereka justru mengingkari sumpah mereka sendiri. Kedatangan Rasulullah tidak menambah apa-apa kepada mereka, bahkan semakin jauh saja mereka dari kebenaran.

3703

Menjauhnya mereka dari kebenaran adalah karena kesombongan mereka di muka bumi dan karena rencana mereka yang jahat, yaitu menipu lawan bicaranya dengan sumpah palsu. Rencana yang jahat itu hanya akan menimpa orang yang merencanakannya sendiri, kalau tidak menimpa di dunia pasti akan menimpa di akhirat. Mereka hanyalah menunggu berlakunya ketentuan kepada orang-orang yang terdahulu, yakni turunnya azab kepada orang-orang yang mendustakan rasul. Maka kamu tidak akan mendapatkan perubahan bagi ketetapan-ketetapan Allah yang berlaku bagi umat manusia yaitu mengazab orang-orang yang durhaka dan memberi pahala kepada yang taat, dan tidak pula akan menemui penyimpangan bagi ketentuan Allah itu, yakni apa yang ditetapkan Allah bagi seseorang, maka tidak akan beralih kepada yang lain.

3704

Allah telah menegaskan bahwa ketetapan-ketetapan-Nya (sunatullah) pasti berlaku bagi seluruh umat manusia. Pada ayat ini Allah menunjukkan bukti-bukti berlakunya sunatullah bagi umat-umat terdahulu. Dan tidakkah mereka, yakni kaum musyrik Mekah, bepergian di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan yang buruk bagi orang-orang sebelum mereka yang mendustakan rasul, seperti kaum ‘Ad, Samud, dan lainnya, padahal orang-orang itu lebih besar kekuatannya dari mereka, baik fisik maupun harta? Andaikata kaum musyrik Mekah merasa lebih kuat daripada umat-umat terdahulu itu, kekuatan tersebut tidak akan ada artinya di hadapan Allah, karena Allah Mahaperkasa, dan tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sungguh, Dia Maha Mengetahui perbuatan dan perkataan serta rencana jahat mereka, Mahakuasa mewujudkan apa yang Dia kehendaki.

3705

Orang-orang kafir sering menantang agar Allah menyegerakan turunnya azab kepada mereka. Melalui ayat ini Allah menegaskan, “Dan sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan apa yang telah mereka perbuat, niscaya Dia tidak akan menyisakan satu pun makhluk bergerak yang bernyawa di bumi ini, tetapi Dia menangguhkannya bagi orang-orang yang melanggar sampai waktu yang sudah ditentukan. Nanti, apabila ajal, yakni batas waktu yang ditentukan bagi mereka telah tiba, maka Allah Maha Melihat keadaan hamba-hamba-Nya, baik yang taat maupun yang bermaksiat, dan akan memberi mereka balasan sesuai perbuatan masing-masing.

3706

Allah memulai surah ini dengan huruf Ya Sin

3707

Lalu Allah berfirman, “Aku bersumpah demi Al-Qur’an yang penuh hikmah, yakni pasti benarnya dan tidak ada sedikit pun yang tidak benar di dalamnya.

3708

Aku bersumpah bahwa sungguh, engkau adalah salah seorang dari rasul-rasul, wahai Nabi Muhammad. Engkau Kami utus untuk mengingatkan manusia dan memberi mereka petunjuk guna meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

3709

Sungguh, engkau berada di atas jalan yang lurus, yakni jalan yang dapat mengantarkan manusia menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat. Itulah agama Islam.” (Lihat Surah asy-Syura/42: 52).

3710

Al-Qur’an adalah wahyu yang diturunkan oleh Allah Yang Mahaperkasa, yakni mampu mengalahkan siapa pun dan melaksanakan apa pun yang Dia kehendaki; Maha Penyayang kepada semua hamba-Nya, utamanya kepada mereka yang beriman.

3711

Al-Qur’an diturunkan agar engkau, wahai Nabi Muhammad, memberi peringatan untuk pertama kali kepada suatu kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, tepatnya pada masa kekosongan dari risalah kenabian antara Nabi Isa dengan Nabi Muhammad, karena itu mereka lalai dari iman dan ajaran-ajaran agama yang dibawa oleh rasul sebelumnya.

3712

Karena kaum kafir Mekah menolak ajakan Nabi Muhammad, Allah bersumpah bahwa sungguh, pasti berlaku perkataan, yakni hukuman, terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman dan menolak risalah Nabi Muhammad.

3713

Allah menggambarkan kondisi kaum kafir tersebut dengan firman-Nya, “Sungguh, Kami telah memasang belenggu yang diikat di leher mereka, lalu tangan mereka diangkat ke dagu, karena itu kepala mereka tertengadah dan mendongak sehingga tidak dapat menunduk apalagi bergerak dengan bebas.

3714

Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat, yakni dinding penghalang antara mereka dengan kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad, dan di belakang mereka juga Kami ciptakan sekat, dan Kami tutup mata mereka sehingga mereka tidak dapat melihat kebenaran. Itulah perum-pamaan orang-orang yang enggan melakukan kebaikan dan selalu menolak kebenaran.

3715

Itu membuktikan bahwa peringatan apa pun sama sekali tidak ada pengaruhnya bagi kaum kafir. Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau, wahai Nabi Muhammad, memberi peringatan kepada mereka akan adanya azab atau engkau tidak memberi peringatan kepada mereka; pada akhirnya mereka tetap tidak akan beriman juga. Itu semua diakibatkan oleh keengganan mereka menerima petunjuk Allah yang disampaikan oleh para rasul.

3716

Untuk meneguhkan hati Nabi Muhammad atas penolakan kaum kafir Mekah, Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan, yakni peringatanmu hanya berguna bagi mereka yang mau mengikuti, yang percaya akan surga, dan yang takut berbuat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena mereka yakin Tuhan selalu mengawasi, walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka, berilah mereka kabar gembira dengan ampunan yang menghapus dosa-dosa mereka dan pahala yang mulia, yaitu surga.

3717

Sungguh, Kamilah yang menghidupkan kembali orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan selama hidup di dunia, baik atau buruk, kecil atau besar, untuk kami balas secara adil; dan dicatat pula bekas-bekas yang mereka tinggalkan, yakni perbuatan baik maupun buruk yang mereka kerjakan dan diikuti oleh orang lain atau generasi sesudah mereka. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas, yakni Lauh Mahfuz.

3718

Keingkaran kaum kafir Mekah terhadap kerasulan Nabi Muhammad hampir sama dengan keingkaran umat rasul-rasul terdahulu. Karena itu, Allah memerintahkan Nabi Muhammad mengubah strategi dakwahnya. “Dan untuk memotivasi mereka supaya beriman, buat dan sampaikan-lah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu keadaan penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan Kami datang kepada mereka. Menurut suatu riwayat, negeri itu adalah Antiokhia, sebuah kota di Suriah saat ini.

3719

Ceritakanlah ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan untuk menyeru mereka agar bertauhid dan beriman kepada risalah kenabian serta hari Kebangkitan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan mereka berdua dengan utusan yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata, Sungguh, kami adalah orang-orang yang diutus kepada kamu

3720

Penduduk negeri itu mengabaikan dakwah ketiga utusan tersebut. Mereka menjawab, “Kamu bertiga ini hanyalah manusia seperti kami; tidak ada kelebihan apa pun pada diri kamu atas kami, dan Allah Yang Maha Pengasih sama sekali tidak menurunkan sesuatu apa pun berupa perintah maupun larangan; kamu hanyalah pendusta belaka dalam pengakuan kamu sebagai utusan Tuhan.”

3721

Mendapat bantahan dari penduduk negeri tersebut, mereka berkata, “Tuhan kami mengetahui sesungguhnya kami adalah utusan-utusan-Nya kepada kamu.

3722

Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan perintah-Nya dengan jelas tanpa sedikit pun keraguan.”

3723

Ketiga utusan itu tidak berhenti menyampaikan dakwah mereka, hingga mereka, yakni para penduduk negeri itu, menjawab, “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kehadiran dan ajaran kamu. Sungguh, jika kamu tidak berhenti menyeru kami untuk beriman kepada Allah dan hari Kiamat, niscaya kami rajam dan lempari kamu dengan batu sampai mati, dan kamu pasti akan merasakan siksaan yang pedih dari kami.”

3724

Mereka, yakni ketiga utusan itu, berkata, “Kemalangan kamu itu adalah karena perbuatan buruk kamu sendiri. Kamu bernasib buruk akibat keengganan kamu menerima ajakan kami. Apakah karena kamu diberi peringatan, lalu kamu menuduh kami sebagai penyebab kemalangan itu? Tuduhan kamu sama sekali tidak benar! Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas dalam kedurhakaan sehingga mengakibatkan penderitaan yang kamu sebut sebagai nasib sial.”

3725

Berita kedatangan ketiga utusan tersebut menyebar ke pelosok negeri. Dan datanglah dari ujung kota seorang laki-laki yang telah beriman kepada risalah Nabi Isa, konon bernama Habib bin Musa an-Najjar, dengan bergegas. Dia berkata untuk menasihati penduduk negeri itu, “Wahai kaumku! Percaya dan ikutilah utusan-utusan itu karena mereka benar-benar utusan Allah.

3726

Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan apa pun kepadamu atas dakwah mereka itu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk dari Allah. Ayat ini menegaskan pentingnya ketulusan dalam menjalankan setiap aktivitas dan tidak mengharapkan apalagi meminta imbalan materi.

3727

Dan Mengapa kamu enggan menyembah Allah ? tidak ada alasan bagiku dan bagimu untuk tidak menyembah Allah yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan untuk menerima balasan atas segala amal perbuatan yang dilakukan sewaktu di dunia.

3728

Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya? Padahal, mereka sedikitpun tidak memiliki kekuasaan Jika (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki bencana terhadapku, pasti pertolongan mereka yakni tuhan-tuhan yang disembah selain Allah tersebut tidak berguna sama sekali bagi diriku dan mereka juga tidak dapat menyelamatkanku.

3729

Sesungguhnya jika aku (berbuat) begitu yakni menyembah tuhan selain Allah, pasti aku berada dalam kesesatan yang nyata, karena tidak ada yang dapat memberikan manfaat dan menolak mudarat melainkan Allah semata.

3730

Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu yaitu Allah, Tuhan yang kalian ingkari; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)-ku.”

3731

Setelah menyatakan iman di hadapan kaumnya, kaummnya pun membunuhnya. Allah pun memberikan pahala atas imannya yang kokoh itu. Ketika dia meninggal, malaikat turun memberitahukan bahwa Allah telah mengampuni dosanya dan dia akan masuk surga dikatakan kepadanya, “Masuklah ke surga.” Dia laki-laki itu berkata, “Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui,

3732

Duhai seandainya kaumku mengetahui apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang telah dimuliakan niscaya mereka akan beriman sebagaimana aku beriman.”

3733

Beralih dari penjelasan perihal Habib an-Najjar yang mati dibunuh dan harapannya agar kaumnya ikut beriman, Allah dalam ayat berikut menjelaskan azab yang akan ditimpakan kepada orang musyrik. Dan setelah dia, yakni Habib an-Najjar dibunuh karena keimanannya, Kami tidak menurunkan suatu pasukan malaikat pun dari langit kepada kaumnya untuk menghancurkan mereka. Kami sudah menetapkan siksa bagi mereka berupa teriakan yang sangat keras. Dan karena itu, Kami tidak perlu menurunkannya, yakni para malaikat, dalam jumlah banyak.

3734

Dengan demikian, tidak ada siksaan terhadap mereka yang mendustakan utusan Allah melainkan dengan satu teriakan saja, yaitu teriakan Jibril yang sangat keras; maka seketika itu mereka pun mati. Demikianlah balasan di dunia bagi orang yang mendustakan utusan Allah.

3735

Orang-orang yang mendustakan para rasul akan menyesal pada hari Kiamat. Alangkah besar penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rasul yang menyeru kepada mereka agar beriman kepada Allah dan menempuh jalan yang benar, mereka selalu memperolok-olokkan bahkan membunuh-nya.

3736

Dengan berita yang orang-orang musyrik Mekah terima dari Rasulullah, tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan akibat pengingkaran mereka kepada utusan Allah? Padahal Kami telah menetapkan bahwa orang-orang yang telah Kami binasakan itu tidak ada yang kembali lagi kepada mereka. Mereka tidak akan kembali ke dunia.

3737

Dan setiap umat, dari generasi pertama hingga terakhir, semuanya akan dihadapkan oleh malaikat kepada Kami untuk diminta pertanggungjawaban atas perbuatan mereka di dunia.

3738

Usai menjelaskan kuasa-Nya membinasakan para pendurhaka, Allah lantas menjelaskan tanda kekuasaan-Nya di bumi. Dan suatu tanda kebesaran dan kekuasaan Allah bagi mereka adalah bumi yang mati atau tandus sehingga tidak bisa ditumbuhi tanaman, lalu Kami hidupkan bumi itu dengan air hujan dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari biji-bijian itu mereka makan untuk menjamin kelangsungan hidup dan memperoleh kekuatan.

3739

Dan di antara bukti kuasa Kami di bumi adalah bahwa Kami jadikan padanya kebun-kebun yang dapat ditanami berbagai tanaman penghasil bahan makanan, seperti kurma dan anggur, dan Kami pun pancarkan padanya beberapa mata air yang mengalir menjadi sungai-sungai yang sangat diperlukan bagi kehidupan di bumi.

3740

Allah menciptakan dan menganugerahkan semua itu kepada manusia agar mereka dapat makan dari buahnya dan menikmati dari hasil usaha tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur kepada-Nya? Mengingkari nikmat adalah sikap yang tidak pantas bagi orang yang berakal.

3741

Mahasuci Allah dari sifat yang tidak layak bagi-Nya, Dialah yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, yaitu keturunan Nabi Adam dari jenis laki-laki dan perempuan, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui dari semua ciptaan Allah yang terbentang di alam semesta.

3742

Dan suatu tanda kebesaran Allah bagi mereka adalah datangnya waktu malam. Ketika malam tiba, Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka seketika itu mereka berada dalam kegelapan malam.

3743

Dan di antara tanda kuasa-Nya adalah bahwa matahari berjalan di tempat peredarannya yang telah ditentukan dengan tertib menurut kehendak Allah dan sedikit pun tidak menyimpang. Demikianlah ketetapan Allah Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui dengan ilmu-Nya yang meliputi seluruh makhluk.

3744

Dan telah Kami tetapkan pula jarak-jarak tertentu sebagai tempat peredaran bagi bulan, sehingga setiap saat jarak tersebut mengalami perubahan. Sesampainya ke tempat peredaran yang terakhir, kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua. Mula-mula penampakan bulan muncul dalam keadaan kecil dan cahaya yang lemah, beralih menjadi bulan sabit dengan sinar yang terang, berubah menjadi bulan purnama, kemudian perlahan kembali mengecil dan kembali ke bentuk semula.

3745

Demikianlah sunatullah yang telah Dia tetapkan. Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan sehingga keduanya bertabrakan, dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya yang telah digariskan untuknya.

3746

Tidak terbatas pada kejadian-kejadian di alam semesta, kekuasaan Allah juga meliputi fenomena di samudera. Dan suatu tanda kebesaran Allah bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dan segala macam barang keperluan mereka dalam kapal yang penuh muatan, dari satu kota ke kota lain atau dari satu negeri ke negeri lain.

3747

Dan selain itu Kami ciptakan juga untuk mereka angkutan lainnya, seperti apa yang mereka kendarai di darat berupa hewan-hewan tunggangan dan alat-alat angkut pada umumnya (Lihat Surah an-Nahl/16: 8).

3748

Dan ingatlah, jika Kami menghendaki mereka tidak selamat dalam pelayaran laut itu, Kami tenggelamkan mereka ke laut dengan datangnya badai atau rusaknya bahtera. Maka ketika itu tidak ada seorang penolong pun bagi mereka dan tidak pula mereka dapat diselamatkan.

3749

Mereka tidak akan selamat dari bencana itu melainkan jika kami menghendakinya karena rahmat dan kasih sayang yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup dengan sarana transportasi tersebut sampai waktu tertentu, selagi mereka tidak melakukan penyimpangan. Ayat ini mengingatkan manusia agar tidak berlaku sombong dan angkuh dalam segala urusan.

3750

Meski menyaksikan dengan nyata bukti-bukti kekuasaan Allah dan kemampuan yang Allah berikan kepada manusia untuk membuat sarana transportasi, banyak manusia tetap ingkar dan menyekutukan Allah. Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Takutlah kamu akan siksa dunia yang di hadapanmu sebagaimana yang menimpa umat-umat terdahulu, dan azab yang akan datang kelak di akhirat agar kamu mendapat rahmat dari-Nya.”

3751

Dan adapun orang yang ingkar, setiap kali suatu tanda dari tanda-tanda kebesaran dan keesaan Tuhan datang kepada mereka melalui para rasul dan ayat Al-Qur’an, mereka selalu berpaling darinya dengan penuh pengingkaran.

3752

Dan salah satu bukti keingkaran mereka adalah bahwa apabila dikatakan kepada mereka, “Infakkanlah sebagian rezeki yang diberikan Allah kepadamu kepada orang yang membutuhkan,” orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman dengan nada mengejek, “Apakah pantas kami memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki, Dia akan memberinya makan? Sungguh, kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” Demikianlah sifat orang kafir. Mereka tidak mau berinfak, bersedekah, dan berzakat padahal semua itu akan kembali manfaatnya kepada diri mereka.

3753

Tidak hanya mengingkari utusan Allah, orang-orang kafir itu juga mengingkari hari kebangkitan. Dan apabila dikatakan bahwa mereka kelak akan dibangkitkan dari kubur, mereka itu pun berkata dengan nada mengejek, “Kapan janji hari kebangkitan itu terjadi jika kamu orang yang benar dalam perkataanmu tentangnya?”

3754

Allah mengingatkan orang-orang kafir itu bahwa mereka tidak akan menunggu lama kedatangan hari kebangkitan, melainkan hanya menunggu satu teriakan saja, yaitu tiupan sangkakala pertama yang menghancurkan alam semesta. Suara sangkakala itu yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar karena ia datang secara tiba-tiba (Lihat Surah az-Zukhruf/43: 66).

3755

Tiupan sangkakala yang pertama itu terjadi dengan cepat dan tiba-tiba sehingga mereka tidak mampu membuat suatu wasiat atau pesan kepada keluarganya dan mereka juga tidak dapat kembali berkumpul kepada keluarganya lagi.

3756

Semua makhluk hidup binasa dengan tiupan sangkakala yang pertama, lalu ditiuplah sangkakala yang kedua untuk membangkitkan mereka dari kematian, maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya dalam keadaan hidup dan berjalan menuju kepada Tuhannya untuk dihisab dan menerima putusan (Lihat Surah al-Ma’arij/70: 43).

3757

Orang-orang kafir itu kaget dan heran pada saat dibangkitkan. Mereka berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami di alam kubur?” Mereka berkata demikian karena akan menghadapi kesulitan dan malapetaka yang lebih besar. Adapun orang-orang beriman akan berkata, “Inilah hari kebangkitan yang dijanjikan oleh Allah Yang Maha Pengasih, dan benarlah apa yang disampaikan oleh rasul-rasul-Nya.”

3758

Teriakan sebagai pertanda kebangkitan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami untuk dihisab. Ayat ini menerangkan betapa mudah bagi Allah untuk membangkitkan seluruh umat manusia (Lihat Surah an-Nahl/16: 77)

3759

Maka pada hari kebangkitan itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dalam menerima imbalan atau balasan dari Allah atas amal perbuatan mereka, dan kamu tidak akan diberi balasan berupa siksa atau pahala kecuali sesuai dengan apa yang telah kamu kerjakan di dunia.

3760

Beralih dari penjelasan tentang keniscayaan hari Kiamat dan kebangkitan, Allah kemudian menggambarkan kebahagiaan orang mukmin di surga. Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan mereka. Mereka merasakan kesenangan dan kenikmatan yang belum pernah mereka temukan, keindahan yang belum pernah mereka lihat, dan suara menyejukkan kalbu yang belum pernah mereka dengar.

3761

Orang-orang beriman itu bersenang-senang di surga. Mereka dan pasangan-pasangannya di surga berada dalam tempat yang teduh, bersandar di atas dipan-dipan sambil berbincang dan menikmati berbagai rezeki dari Allah.

3762

Di surga itu mereka memperoleh berbagai macam buah-buahan yang segar lagi lezat (Lihat Surah ad-Dukhan/44: 55) dan memperoleh apa saja yang mereka inginkan dari berbagai macam kebutuhan.

3763

Kepada mereka dikatakan, “Salam,” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. Salam inilah yang sangat mereka harapkan karena merupakan suatu bentuk pemuliaan bagi mereka.

3764

Usai memaparkan keadaan orang mukmin beserta kenikmatan yang mereka peroleh di surga, Allah dalam ayat ini beralih menjelaskan kondisi orang kafir di akhirat. Dan dikatakan kepada orang kafir, “Berpisahlah kamu pada hari ini dari orang mukmin, wahai orang-orang yang berdosa! Masuklah kamu ke neraka, berpisah dari orang mukmin yang akan menuju surga (Lihat Surah a-Saffat/37: 22-23)

3765

Dikatakan juga kepada orang kafir itu, “Bukankah Aku dahulu telah memerintahkan kepadamu, wahai anak cucu Adam, agar kamu sekali-kali tidak menyembah setan? Aku bahkan telah mengutus para rasul untuk menyampaikan risalah kepadamu. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu karena sejak dahulu telah menyesatkan manusia.

3766

Dan bukankah telah Aku perintahkan juga kepadamu, wahai anak cucu Adam, hendaklah kamu menyembah-Ku dan menaati perintah-Ku. Inilah agama Islam, jalan yang lurus yang harus kamu tempuh agar kamu selamat.

3767

Janganlah kamu menyembah setan. Dan ketahuilah bahwa sungguh, ia telah menyesatkan sebagian besar di antara kamu dengan mendorong mereka untuk ingkar terhadap perintah Allah, bahkan menyekutukan-Nya. Maka, apakah kamu tidak mengerti akibat dari mengikuti langkah setan dan menempuh jalan kesesatan?

3768

Dikatakan juga kepada orang kafir, “Inilah neraka Jahanam, tempat bagi para pendurhaka, yang dahulu telah diperingatkan kepadamu agar kamu menjauhinya. Para rasul telah mengingatkan kamu tentangnya.”

3769

Allah berkata kepada orang-orang kafir, “Masuklah ke dalamnya dan rasakanlah pada hari ini panasnya api neraka karena dahulu kamu mengingkarinya.”

3770

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka sehingga tidak dapat berkata bohong atau berdalih sedikit pun. Tangan mereka akan berkata kepada Kami perihal perbuatan yang mereka lakukan di dunia, dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. Dengan demikian, mereka tidak mungkin mengelak atas dosa yang telah mereka lakukan (Lihat Surah Fussilat/41: 19-20).

3771

Dan jika Kami menghendaki, pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka sehingga dengan demikian mereka berlomba-lomba mencari jalan yang terang. Namun, Kami tidak melakukan hal itu karena kasih sayang Kami agar mereka mencari jalan yang benar dan mensyukuri karunia Allah. Andaikata Kami hapus penglihatan mereka, maka bagaimana mungkin mereka dapat melihat karunia dan kekuasaan Allah? Karena itu, tidak ada alasan bagi mereka berdalih terhadap ketetapan Allah.

3772

Dan jika Kami menghendaki pula, pastilah Kami ubah bentuk mereka,yakni orang-orang kafir, di tempat mereka berada sehingga mereka tidak sanggup berjalan lagi dan juga tidak sanggup kembali. Namun, hal itu tidak Kami lakukan karena kasih sayang Kami. Karena rahmat pula, Aku masih memberi manusia kesempatan untuk bertobat dan beramal saleh meski mereka telah menyekutukan-Ku.

3773

Dan ingatlah wahai anak cucu Adam, barang siapa Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada awal kejadiannya. Pada saat itu dia kembali lemah dan kurang akal, layaknya anak kecil, sehingga tidak kuat lagi melakukan ibadah yang berat. Maka, mengapa mereka tidak mengerti dan memanfaatkan kesempatan selagi muda?

3774

Kumpulan ayat berikut menyangkal orang kafir yang menuduh Al-Qur’an adalah syair ciptaan Nabi Muhammad. Dan Kami tidak meng-ajarkan syair kepadanya dan bersyair itu tidaklah pantas baginya karena syair adalah buah khayalan. Nabi Muhammad adalah rasul yang Allah tugaskan untuk menyampaikan wahyu, dan Al-Qur’an itu adalah wahyu Allah yang kandungannya tidak lain hanyalah pelajaran untuk memperbaiki umat dan merupakan Kitab yang jelas dalam menerangkan hukum dan syariat Allah.

3775

Kami wahyukan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad agar dia memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup hatinya sehingga bisa mengambil pelajaran darinya dan agar dia memberi peringatan serta bukti yang pasti akan ketetapan dan azab terhadap orang-orang kafir yang mengingkari wahyu itu.

3776

Kami telah memberi peringatan kepada orang-orang kafir itu. Dan tidakkah mereka melihat bahwa Kami telah menciptakan hewan ternak untuk mereka seperti unta, sapi, dan kambing, yaitu sebagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami, lalu mereka menguasainya untuk memperoleh manfaat darinya sedemikian rupa? Seharusnya mereka mensyukuri hal tersebut, bukan mengingkarinya.

3777

Dan tidak hanya menciptakan hewan-hewan itu, Kami pun menundukkannya untuk mereka, lalu sebagiannya mereka manfaatkan untuk menjadi tunggangan dan alat angkut mereka serta barang-barang mereka, dan sebagian dari hewan-hewan itu Kami ciptakan untuk mereka makan dagingnya.

3778

Dan mereka dapat pula memperoleh berbagai manfaat berupa bahan pakaian dan minuman darinya, yakni dari hewan-hewan tersebut (Lihat Surah an-Nahl/16: 80). Maka, mengapa mereka tidak bersyukur kepada Allah yang telah menyediakan itu semua untuk keperluan mereka?

3779

Dan alih-alih bersyukur atas manfaat yang orang-orang kafir itu dapatkan dari hewan-hewan tersebut, mereka justru kufur dan mengambil sesembahan selain Allah. Mereka menjadikan berhala atau benda-benda lain yang dianggap memiliki kekuatan sebagai sesembahan agar keinginan mereka terwujud dan mereka mendapat pertolongan darinya.

3780

Sesembahan orang-orang musyrik itu tidak memiliki kekuatan apa pun untuk memberi manfaat atau menolak mudarat dari mereka. Mereka itu tidak dapat menolong mereka sedikit pun; padahal mereka itu, yaitu orang-orang musyrik, menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga sesembahan itu karena tidak mampu menjaga diri mereka sendiri.

3781

Maka dari itu, wahai Nabi Muhammad, jangan sampai ucapan mereka yang penuh kekafiran kepada Allah dan pendustaan kepadamu itu membuat engkau bersedih hati. Sungguh, Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dalam hati mereka dan apa yang mereka nyatakan dalam bentuk perbuatan. Mereka akan diminta pertanggungjawaban atasnya pada hari Kiamat dan pasti akan menerima balasannya.

3782

Beralih dari uraian tentang pendustaan kaum kafir kepada Nabi Muhammad, Allah melalui ayat ini menjelaskan keniscayaan hari kebangkitan. Ayat ini turun untuk menjawab kelancangan al-‘As bin Wa’il yang menantang Rasulullah untuk membuktikan kemampuan Allah membangkitkan kembali tulang lapuk yang dibawanya. Dan tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani, kemudian setelah melalui berbagai proses ia lahir ke dunia dan tumbuh menjadi manusia sempurna, lalu ternyata dia menjadi musuh yang nyata! Mereka berubah menjadi musuh dengan mengingkari hari kebangkitan. Sungguh, sikap ini tidak sejalan dengan akal sehat.

3783

Demikianlah keingkaran manusia kepada Kami. Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya dari setetes air mani yang hina. Dia berkata, “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh?” Jika menyadari asal kejadiannya, tentu manusia akan percaya bahwa Allah Mahakuasa menghidupkannya kembali sesudah mati.

3784

Untuk menjawab pertanyaan mereka, katakanlah wahai Nabi Muhammad bahwa yang akan menghidupkannya kembali setelah hancur luluh ialah Allah yang telah menciptakannya pertama kali. Baik menciptakan untuk pertama kali maupun menghidupkan kembali manusia yang telah telah mati adalah hal yang sangat mudah bagi Allah. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk ciptaan-Nya.

3785

Tuhan yang akan menghidupkan kembali tulang belulang yang telah lapuk tersebut yaitu Allah yang menjadikan api untukmu dari kayu yang semula berupa pohon yang basah dan hijau. Begitu kayu itu kering, maka seketika itu kamu nyalakan api dari kayu itu dan dapat meng-ambil manfaat dari api itu.”

3786

Demikianlah bukti-bukti kuasa Allah. Dan bukankah Allah yang mampu menciptakan langit dan bumi, mampu pula menciptakan kembali yang serupa itu, yaitu jasad mereka yang sudah hancur? Benar. Allah kuasa menciptakannya dan Dia Maha Pencipta segala sesuatu lagi Maha Mengetahui ciptaan-Nya.

3787

Sesungguhnya urusan-Nya menciptakan segala sesuatu sangatlah mudah bagi-Nya. Apabila Dia menghendaki untuk menciptakan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka dengan serta-merta jadilah sesuatu yang dikehendaki-Nya itu.

3788

Itulah Allah Yang Mahakuasa. Maka Mahasuci Allah yang di tangan-Nya kekuasaan penuh atas segala sesuatu di alam ini. Dialah yang menciptakan, mengatur, serta memeliharanya, dan kepada-Nya juga kamu dikembalikan. Keyakinan akan kekuasaan Allah akan timbul dalam hati apabila manusia mau menggunakan akal sehatnya untuk memperhatikan alam semesta ini.

3789

Bila pada akhir Surah Yasin Allah menjelaskan keesaan dan kekuasaan-Nya pada hari Kiamat, pada permulaan surah ini Allah menegaskan bukti kekuasaan-Nya di alam raya. Demi rombongan malaikat yang berbaris bersaf-saf dengan rapi dalam melaksanakan tugas dan perintah Allah;

3790

Demi rombongan malaikat yang mencegah dengan sungguh-sungguh pelaku tindakan menyimpang, dalam rangka menegakkan aturan dan keseimbangan alam;

3791

Demi rombongan malaikat yang membacakan ayat-ayat yang berisi peringatan dan pelajaran yang agung,

3792

Sungguh, Tuhanmu yang berhak disembah benar-benar Esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya baik dalam pekerjaan maupun sifat-Nya.

3793

Dialah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan yang menciptakan tempat-tempat terbitnya matahari, bulan, bintang, planet, dan benda langit lainnya.

3794

Sesungguhnya Kami telah menghias langit dunia yang terdekat dengan bumi dengan hiasan bintang-bintang dan planet-planet yang begitu indah.

3795

Dan Kami telah menjadikan bintang-bintang itu sebagai pelindung langit yang menjaganya dari setiap setan yang durhaka yang hendak mencuri dengar kabar-kabar masa depan.

3796

Dengan adanya penjagaan ketat terhadap setan-setan durhaka itu, mereka tidak dapat mendengar pembicaraan para malaikat yang akan menyampaikan wahyu kepada rasul-Nya. Dan mereka dilempari dengan benda langit yang menyala dari segala penjuru sehingga mereka tidak bisa menambah atau mengurangi wahyu yang akan diturunkan.

3797

Kami lemparkan benda langit ke arah setan-setan durhaka itu untuk mengusir mereka dan mereka pun kelak akan mendapat azab yang kekal dan pedih di akhirat.

3798

Setan-setan itu tidak dapat mendengar pembicaraan para malaikat, kecuali setan yang berhasil mencuri pembicaraan dengan cepat, maka ia dikejar oleh bintang yang menyala sehingga mereka pun terbakar.

3799

Usai menjelaskan bukti-bukti kekuasaan-Nya di alam raya, Allah beralih membuktikan kuasa-Nya dalam menciptakan manusia. Wahai Nabi Muhammad, maka tanyakanlah kepada mereka yang musyrik, “Apakah penciptaan mereka yang lebih sulit ataukah apa yang telah Kami ciptakan itu yakni malaikat, langit, dan bumi seisinya?” Sesungguhnya Kami telah menciptakan Nabi Adam, yaitu nenek moyang mereka dari tanah liat.

3800

Bahkan, wahai Nabi Muhammad, engkau menjadi heran atas keingkaran mereka terhadap risalahmu, hari kebangkitan, dan kekuasaan Allah, dan mereka menghinakan engkau karena keherananmu itu dan mereka pun menyepelekan hari kebangkitan.

3801

Dan apabila mereka diberi peringatan sebagimana yang dijelaskan dalam Al-Qur'an, mereka tidak mengindahkannya, bahkan berpaling darinya.

3802

Dan apabila mereka melihat suatu tanda kebesaran Allah berupa mukjizat yang diberikan kepada Nabi, seperti terbelahnya rembulan dan semisalnya, mereka memperolok-olokkan-nya.

3803

Dan mereka berkata dengan nada sinis, “Wahai Muhammad, apa yang engkau tunjukkan ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”

3804

Mereka berkata pula, “Apabila kami telah mati dan jasad-jasad kami telah berubah menjadi tanah dan tulang-belulang yang lapuk dan hancur, apakah benar kami akan dibangkitkan kembali seperti semula?

3805

dan apakah nenek moyang kami yang telah terdahulu mati akan dibangkitkan pula?”

3806

Wahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada mereka, “Ya, Allah akan membangkitkan seluruh umat manusia, dan kamu akan dibangkitkan di hadapan-Nya dalam keadaan rendah dan terhina.”

3807

Membangkitkan makhluk yang sudah mati bukanlah hal yang sulit bagi Allah. Maka sesungguhnya kebangkitan itu hanya dengan satu teriakan saja, yaitu tiupan sangkakala Israfil, maka seketika itu pula mereka melihatnya. Mereka akan menyaksikan betapa dahsyat hari Kiamat dan azab Allah.

3808

Bisa saja orang-orang musyrik dan kafir itu mengingkari hari kebangkitan, tetapi mereka pasti akan menyesalinya di akhirat nanti. Dan mereka berkata, “Alangkah celaka kami! Kiranya inilah hari pembalasan itu, di mana amal perbuatan kita akan diperhitungkan.”

3809

Dikatakan kepada mereka, “Inilah hari keputusan yang dahulu kamu dustakan. Pada hari ini Allah akan memberi keputusan dan balasan atas semua keingkaranmu.”

3810

Allah menurunkan perintah kepada malaikat, “Kumpulkanlah orang-orang yang berbuat zalim kepada dirinya dengan berbuat syirik beserta teman sejawat mereka yang menjerumuskan ke dalam kekafiran, dan bawalah serta apa yang dahulu mereka sembah, yaitu patung dan sesembahan lainnya.

3811

Bawalah serta apa yang orang-orang musyrik itu sembah selain Allah, lalu tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka dan giringlah mereka masuk ke dalamnya.”

3812

Allah memerintah malaikat, “Tahanlah mereka di tempat pemberhentian, sesungguhnya mereka akan ditanya tentang kebohongan dan dosa yang telah mereka lakukan di dunia.”

3813

Orang-orang musyrik itu ditanya, “Mengapa kamu pada hari ini tidak saling tolong-menolong sesama kamu sebagaimana kamu saling bahu-membahu dalam berbuat ingkar?”

3814

Pada hari keputusan itu mereka tidak dapat saling membantu. Bahkan, mereka pada hari itu menyerah dan patuh pada keputusan Allah.

3815

Pada hari keputusan itu orang kafir dan musyrik tunduk menerima putusan Allah. Mereka saling bertengkar satu dengan lainnya. Dan sebagian mereka menghadap kepada sebagian yang lain, saling berbantah-bantahan dan menyalahkan.

3816

Sesungguhnya para pengikut di antara mereka berkata kepada para pemimpinnya, “Kamulah yang dahulu datang kepada kami dari kanan, yakni arah yang kami sangka membawa kebaikan. Kamu justru datang membawa tipu muslihat yang melenakan dan mengaku sebagai pihak yang benar.”

3817

Para pemimpin mereka enggan disalahkan. Mereka menjawab, “Tidak, bahkan kamu sendiri-lah yang sejak dahulu tidak ingin menjadi orang mukmin.

3818

sedangkan kami tidak berkuasa apalagi memaksa terhadapmu, bahkan kamu sendiri yang memilih menjadi kaum yang melampaui batas dalam kesesatanmu.

3819

Maka, sebagai balasan atas kekafiran dan kedurhakaan kita bersama, pantas bila putusan dan azab Tuhan menimpa kita; dan pasti kita semua akan merasakan azab itu.

3820

Maka, kami telah menyesatkan kamu dengan mengajakmu menyekutukan Allah. Sesungguhnya kami sendiri adalah orang-orang yang sesat dan kamu pun rela mengikuti ajakan sesat kami.”

3821

Maka sesungguhnya mereka, baik para pemimpin maupun pengikut, pada hari itu bersama-sama merasakan azab sebagaimana mereka bersekutu dalam kesesatan.

3822

Sungguh, demikianlah ketetapan Kami dalam memperlakukan dan memutuskan hukuman terhadap orang-orang yang berbuat dosa.

3823

Sungguh, dahulu apabila dikatakan kepada mereka untuk membenarkan kalimat “la ilaha illallah” dengan mengakui keesaan Allah, mereka justru menentang sambil menyombongkan diri,

3824

dan ketika diajak untuk menyembah dan mengesakan Allah, mereka berkata, “Apakah kami harus meninggalkan sesembahan kami hanya karena seorang penyair gila?”

3825

Mereka menuduh Nabi Muhammad sebagai penyair gila, padahal dia datang kepada mereka dengan membawa kebenaran dan membenarkan rasul-rasul sebelumnya.

3826

Wahai kaum musyrik, sungguh kamu pasti akan merasakan azab yang pedih di neraka akibat kekafiran, kesesatan, dan perlawananmu terhadap Allah dan rasul-Nya.

3827

Itulah azab bagimu, wahai kaum musyrik, dan kamu tidak diberi balasan dan azab di akhirat melainkan sebagai balasan terhadap kejahatan apa saja yang telah kamu kerjakan. Allah tidak menzalimimu sedikit pun.

3828

Demikianlah siksa pedih yang Allah siapkan bagi orang-orang musyrik, tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari dosa,

3829

mereka itu memperoleh rezeki yang sudah ditentukan tanpa henti,

3830

yaitu buah-buahan yang beraneka ragam dan rasa. Dan mereka itulah orang yang dimuliakan di sisi Allah.

3831

Mereka dimuliakan di dalam surga-surga yang penuh kenikmatan dan diiringi kegembiraan.

3832

Mereka duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan sambil bercengkerama.

3833

Dalam keadaan demikian, kepada mereka diedarkan gelas yang berisi air khamar dari mata air surga.

3834

Air khamar itu berwarna putih bersih lagi sedap rasanya bagi orang-orang yang minum.

3835

Tidak ada di dalamnya unsur yang memabukkan sebagaimana khamar dunia dan mereka tidak mabuk karenanya.

3836

Dan di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang bermata indah dan membatasi pandangannya hanya kepada pasangannya.

3837

Bidadari-bidadari itu sangat elok, seakan-akan mereka adalah telur yang tersimpan dan terjaga dengan baik dari tangan-tangan yang hendak menyentuh.

3838

Para penghuni surga itu bertelekan di atas dipan, lalu mereka berhadap-hadapan satu sama lain sambil bercakap-cakap dan menceritakan keadaan mereka di dunia.

3839

Berkatalah salah seorang di antara mereka, “Sesungguhnya aku di dunia dahulu pernah mempunyai seorang teman dekat,

3840

yang berkata kepadaku dengan penuh keingkaran, ‘Apakah sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang membenarkan adanya hari kebangkitan pada hari Kiamat nanti?

3841

Apabila kita telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kita benar-benar akan dibangkitkan dari kubur untuk diberi pembalasan atas perbuatan kita?’”

3842

Demikianlah cerita salah sorang penghuni surga kepada kawan-kawannya. Dia pun berkata, “Maukah kamu pergi bersamaku untuk meninjau temanku yang dulu mengingkari hari kebangkitan itu?”

3843

Maka dia bersama temannya meninjaunya, lalu dia melihat teman-nya itu tersiksa di tengah-tengah neraka yang menyala-nyala.

3844

Dia pun berkata kepada temannya yang diazab itu, “Demi Allah, engkau hampir saja mencelakakanku dengan bujuk rayumu,

3845

dan sekiranya bukan karena rahmat dan nikmat Tuhanku, yakni iman dan hidayah dari-Nya, pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret ke neraka bersamamu.”

3846

Para penghuni surga itu melanjutkan percakapannya, “Maka apakah kita tidak akan mati di surga ini dan tinggal selamanya dengan penuh kenikmatan?

3847

Penghuni surga lainnya menjawab, “Kematian yang kita rasakan hanyalah kematian yang pertama saja di dunia, dan kita tidak akan diazab di akhirat ini setelah masuk surga.”

3848

Sungguh kenikmatan surga ini benar-benar kemenangan yang agung, keberuntungan yang besar, dan kebahagiaan abadi.

3849

Untuk memperoleh kemenangan dan kebahagiaan serupa ini, hendaklah beramal orang-orang yang mampu beramal semasa hidup di dunia.

3850

Apakah makanan surga itu hidangan yang lebih baik bagi ahli surga, ataukah pohon zaqqum yang pahit dan berbau tidak sedap?

3851

Sungguh, Kami menjadikannya, yakni pohon zaqqum itu, makanan penduduk neraka sebagai azab bagi orang-orang zalim.

3852

Sungguh, itu adalah pohon yang keluar dari dasar neraka Jahim. Dahan pohon itu menjulur hingga dasar jurang neraka.

3853

Mayangnya sangat buruk dan menyeramkan seperti kepala-kepala setan.

3854

Pohon zaqqum itulah makanan para penghuni neraka. Maka sungguh, mereka benar-benar memakan sebagian darinya dan mereka memenuhi perutnya dengan buahnya karena tidak ada makanan lain bagi mereka di sana.

3855

Kemudian sungguh, setelah makan buah zaqqum yang pahit itu mereka mendapat minuman yang dicampur dengan air yang sangat panas hingga merusak pencernaan (Lihat Surah Muhammad/47: 15).

3856

Kemudian, sudah pasti tempat kembali mereka adalah ke neraka Jahim untuk selama-lamanya.

3857

Orang-orang kafir itu pantas mendapat sengsara dan siksa yang pedih di neraka karena sesungguhnya mereka di dunia dahulu mendapati nenek moyang mereka dalam keadaan sesat dan menyimpang dari ajaran agama para rasul,

3858

lalu mereka tergesa-gesa mengikuti jejak nenek moyang mereka tanpa berpikir dan merenung untuk mencari tahu kebenarannya.

3859

Orang-orang kafir itu, tidak terkecuali kafir Mekah, mendapati nenek moyang mereka sesat dan mereka dengan serta-merta mengikuti kesesatan tersebut. Dan sungguh, sebelum mereka telah sesat dari hidayah Allah sebagian besar dari orang-orang yang dahulu,

3860

dan sungguh, Kami telah mengutus para rasul pemberi peringatan di kalangan mereka tentang ancaman murka dan siksa Allah, namun mereka mendustakannya.

3861

Maka, perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu ketika mendustakan para rasul.

3862

Mereka dibinasakan oleh Allah, kecuali hamba-hamba Allah yang disucikan dari dosa. Mereka diselamatkan dari siksa dengan rahmat Allah karena mengikuti ajakan para rasul dan meminta ampunan atas kesalahan mereka.

3863

Bukti penghancuran para pendurhaka dan penyelamatan hamba-hamba Allah yang saleh tampak pada kisah Nabi Nuh dan kaumnya. Dan sungguh, Nuh telah berdoa kepada Kami perihal kaumnya yang membangkang, maka sungguh Kamilah sebaik-baik yang memperkenankan doa.

3864

Kami telah menyelamatkan dia dan pengikutnya dari bencana yang besar, yaitu banjir yang sangat dahsyat.

3865

Dan Kami muliakan Nabi Nuh dengan men-jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan setelah peristiwa banjir itu surut.

3866

Dan Kami abadikan untuk Nabi Nuh pujian yang bagus dan buah tutur yang indah di kalangan orang-orang yang datang kemudian.

3867

Kesejahteraan Kami limpahkan atas Nuh di seluruh alam.

3868

Sungguh, demikianlah imbalan itu Kami berikan kepada Nabi Nuh, dan Kami pun akan memberi balasan dan imbalan kepada orang-orang yang berbuat baik.

3869

Nabi Nuh adalah orang yang berbuat baik karena sungguh, dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman, jujur, dan ikhlas.

3870

Kemudian Kami tenggelamkan yang lain akibat kekafiran mereka.

3871

Di antara para rasul yang Kami utus kepada umat terdahulu adalah Nabi Ibrahim. Dan sungguh, Nabi Ibrahim adalah termasuk golongannya, yaitu penerus ajaran dan agama Nabi Nuh.

3872

Nabi Ibrahim adalah kekasih Allah. Ingatlah ketika dia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci bersih dari keyakinan batil dan akhlak tercela sehingga dalam hatinya hanya ada ketaatan dan kecintaan kepada Allah.

3873

Ingatlah ketika dia dengan maksud mengingatkan berkata kepada ayah dan kaumnya, “Apakah yang kamu sembah itu?

3874

Apakah kamu menghendaki kebohongan dengan sesembahan selain Allah itu sehingga kamu menganggap benar apa yang kamu lakukan?

3875

Hanya Allah yang patut disembah. Maka, bagaimana anggapanmu terhadap Tuhan seluruh alam jika kalian mengingkari-Nya, bahkan menyembah selain Dia?”

3876

Demikianlah Nabi Ibrahim mengingatkan ayah dan kaumnya agar meninggalkan kemusyrikan, lalu dia memandang sekilas ke bintang-bintang untuk berpikir,

3877

kemudian dia menemukan alasan untuk tidak pergi bersama kaumnya dalam acara perayaan, lalu dia berkata, “Sesungguhnya aku sakit.”

3878

Mendengar jawaban Nabi Ibrahim, lalu mereka berpaling dari dia dan pergi meninggalkannya menuju tempat perayaan sesat itu berlangsung.

3879

Tidak lama kemudian dia, yakni Nabi Ibrahim, pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka; lalu dia berkata kepadanya dengan nada mengejek “Mengapa kamu tidak makan sajian yang mereka sediakan untukmu?

3880

Mengapa kamu tidak menjawab sepatah kata pun?”

3881

Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukulnya dengan tangan kanannya hingga hancur.

3882

Hancurnya berhala-berhala itu diketahui oleh kaum Nabi Ibrahim, kemudian mereka datang bergegas kepadanya dengan penuh amarah.

3883

Nabi Ibrahim tidak gentar menghadapi amarah kaumnya. Dia dengan percaya diri berkata, “Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu? Bagaimana mungkin kalian menyembah buah karya kalian sendiri?

3884

Mengapa kamu tidak menyembah Allah, padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu?”

3885

Kaum yang kafir itu kalah dalam beradu argumen dengan Nabi Ibrahim, kemudian mereka berkata, “Buatlah bangunan perapian untuk kita membakar-nya; lalu lemparkan dia ke dalam api yang menyala-nyala itu.”

3886

Maka mereka bermaksud memperdayainya dengan cara membakar-nya, namun Allah menyelamatkan dia dari kobaran api, lalu Kami jadikan mereka orang-orang yang hina dan kalah.

3887

Nabi Ibrahim selamat dari upaya pembunuhan oleh kaumnya, dan dia berkata, “Sesungguhnya aku harus pergi berhijrah menuju tempat yang memungkinkan aku mendekatkan diri kepada Tuhanku dan mengajak umatku menuju tauhid. Dia pasti akan memberi petunjuk kepadaku dan orang-orang yang mengikuti jalan kebenaran. Ayat ini menganjurkan berhijrah dari suatu tempat ketika dakwah dan pengamalan agama mendapat tekanan dan penindasan.

3888

Setelah menjelaskan dialog Nabi Ibrahim dengan kaumnya yang ingkar, pada ayat berikut Allah beralih mengisahkan dialog Nabi Ibrahim dengan putranya, Ismail, tentang perintah Allah. Dia berdoa kepada Allah, “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku seorang anak yang termasuk golongan orang yang saleh dan taat menjalankan perintah-Mu dan membela agama-Mu.”

3889

Kami kabulkan doa Nabi Ibrahim tersebut, maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan kelahiran seorang anak yang sangat sabar, cerdas, dan santun. Dialah Ismail.

3890

Maka ketika anak itu sampai pada usia sanggup berusaha bersamanya, Nabi Ibrahim berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku dalam mimpiku itu diperintah oleh Allah untuk menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dengan penuh kepasrahan kepada Allah dan ketaatan pada ayahnya, dia menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar dalam melaksanakan perintah-Nya.”

3891

Maka ketika keduanya telah berserah diri, patuh, dan bertawakal kepada Allah, dia pun membaringkan anaknya atas pelipis-nya ke tanah agar tidak melihat wajah anaknya saat dia menyembelihnya.

3892

Nabi Ibrahim berbuat demikian supaya keteguhan hatinya dalam melaksanakan perintah Allah tidak terganggu. Ketika pisaunya dia ayunkan, lalu Kami panggil dia dari arah bukit, “Wahai Ibrahim!

3893

Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu sebagai perintah Allah yang wajib engkau laksanakan.” Sungguh, demikianlah tugas yang membutuhkan kesabaran dan pengorbanan tinggi. Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dan ikhlas dalam beramal.

3894

Sesungguhnya perintah ini benar-benar suatu ujian yang nyata dari Allah untuk menguji keimanan dan ketaatan hamba terhadap perintah-Nya.

3895

Dan ketika Nabi Ibrahim dan anaknya membuktikan keteguhan dan ketulusan mereka dalam menerima ujian Allah, Kami tebus anak itu dengan seekor domba sembelihan yang besar.

3896

Dan karena kepatuhannya pula Kami abadikan untuk Nabi Ibrahim buah tutur yang indah dan pujian yang baik di kalangan orang-orang yang datang kemudian hingga akhir zaman (Lihat Surah asy-Syu ‘ara’/26: 84).

3897

Kepadanya Kami sampaikan pula ucapan “Selamat sejahtera bagi Nabi Ibrahim” sebagai penghargaan kepadanya.

3898

Demikianlah imbalan itu Kami berikan kepadanya, dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan imbalan pahala di sisi Kami.

3899

Sungguh, dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman, jujur, patuh, dan ikhlas dalam melaksanakan perintah Kami.

3900

Dan di samping buah tutur dan pujian yang indah bagi Nabi Ibrahim sepanjang masa, Kami beri pula dia kabar gembira melalui malaikat dengan kelahiran putra keduanya, yaitu Nabi Ishak. Kelak dia juga menjadi seorang nabi yang termasuk golongan orang-orang yang saleh dan berilmu (Lihat Surah Hud/11: 69-73 dan az-Zariyat/51: 24-30).

3901

Dan demikianlah Kami limpahkan keberkahan kepadanya dan kepada Nabi Ishak dengan nikmat kenabian. Dan di antara keturunan keduanya ada yang berbuat baik, menaati perintah Allah, dan menyeru ke jalan yang benar sehingga diangkat oleh Allah menjadi nabi dan rasul, dan ada pula dari keturunannya yang terang-terangan berbuat zalim terhadap dirinya sendiri dengan mengingkari nikmat Allah dan berbuat kerusakan sehingga Allah menurunkan kepada mereka azab yang sangat pedih.

3902

Dan kenikmatan serta keberkahan sungguh merupakan janji Allah bagi orang-orang yang berbuat kebajikan. Sebagaimana karunia itu Kami berikan kepada Nabi Ibrahim dan putra-putranya, Kami telah melimpahkan pula nikmat yang besar kepada Nabi Musa dan Nabi Harun. Kami jadikan keduanya rasul dan Kami dukung mereka untuk membebaskan Bani Israil dari perbudakan Fir'aun dan mengembalikan me-reka ke negeri asalnya.

3903

Selain itu, Kami beri mereka enam kenikmatan lain. Kami selamatkan keduanya dan kaumnya dari Fir'aun yang menindas, memperbudak, dan membunuh bayi laki-laki mereka agar keturunan mereka punah.

3904

Dan Kami tolong mereka dari kejaran Fir'aun dan tentaranya sehingga jadilah mereka orang-orang yang menang, selamat, dan kembali ke negeri asal mereka dengan merdeka.

3905

Dan kami berikan kepada keduanya Kitab Taurat yang berisi ketentuan dan petunjuk yang sangat jelas, baik untuk kebahagiaan dunia maupun akhirat (Lihat Surah al-Anbiya’/ 21: 48).

3906

Keduanya mewariskan kitab itu kepada Bani Israil untuk menjadi pegangan hidup (Lihat Surah Ghafir/ 40: 53-54). Dan Kami tunjukkan keduanya jalan yang lurus menuju kebahagiaan hakiki.

3907

Dan Kami abadikan untuk keduanya pujian dan kemuliaan yang mengharumkan nama keduanya dikalangan orang-orang yang datang kemudian.

3908

Pujian yang indah itu diiringi ucapan, “Selamat sejahtera bagi Musa dan Harun,” sehingga nama keduanya dikenang sepanjang masa.

3909

Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, rela berkorban, dan sabar dalam memperjuangkan ajaran tauhid.

3910

Karena keteguhan dan kesabaran mereka, sungguh keduanya termasuk hamba-hamba Kami yang beriman dengan tulus.

3911

Dan sebagaimana Musa dan Harun, sungguh Nabi Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul dari kalangan Bani Israil yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan risalah kepada penduduk Baalbek (sekarang wilayah Lebanon).

3912

Ingatlah ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu tidak bertakwa, mengesakan, dan menaati perintah Allah? Dialah Tuhan yang telah menciptakan kamu.

3913

Patutkah kamu menyembah Ba’l, seonggok benda mati yang tidak bisa memberi manfaat dan menolak malapetaka, dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta yang ciptaannya tidak bisa ditandingi oleh siapa pun?

3914

Pencipta itu adalah Allah, Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yang terdahulu, yaitu Nabi Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, Yusuf, Musa, Harun, dan lainnya.”

3915

Nabi Ilyas telah memberi penjelasan kepada kaumnya, tetapi mereka tetap mendustakannya dan memilih kemusyrikan. Maka, sebagai akibatnya, sungguh mereka akan diseret ke neraka,

3916

kecuali hamba-hamba Allah yang disucikan dari dosa karena telah meninggalkan perbuatan syirik, menghiasi diri dengan amal saleh, dan ikhlas melaksanakan perintah-Nya.

3917

Dan karena kesabaran serta ketabahannya dalam menyampaikan agama tauhid, Kami abadikan untuk Nabi Ilyas suatu pujian yang mulia di kalangan orang-orang yang datang kemudian.

3918

dan Kami ucapkan pula kepadanya,”Selamat sejahtera bagi Ilyas,” yakni namanya selalu disebut di kalangan semua makhluk.

3919

Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, taat dan sabar dalam memperjuangkan penegakan agama tauhid.

3920

Sungguh, dia benar-benar termasuk hamba-hamba Kami yang beriman, yang jujur dalam keimanannya, dan ikhlas dalam melaksanakan perintah Allah.

3921

Bila nabi-nabi yang disebutkan sebelumnya berasal dari garis keturunan Nabi Ibrahim, nabi berikut ini merupakan anak paman Nabi Ibrahim yang berjuang bersamanya dalam menyampaikan risalah Allah. Dialah Nabi Lut. Dan sungguh, Nabi Lut benar-benar termasuk salah seorang yang Allah pilih menjadi rasul untuk berdakwah kepada penduduk Sodom.

3922

Ingatlah ketika Kami telah menyelamatkan dia, keluarganya yang beriman, dan pengikutnya semua dari azab Allah,

3923

kecuali seorang perempuan tua, yaitu istrinya. Kami sisakan perempuan tua yang kafir itu bersama-sama orang yang tinggal di kota tersebut.

3924

Kemudian, Kami binasakan orang-orang yang lain yang tetap tinggal di kota itu akibat penolakan mereka terhadap ajakan Nabi Lut untuk menempuh jalan yang benar.

3925

Dan sesungguhnya kamu, wahai penduduk Mekah, benar-benar akan melalui sisa-sisa reruntuhan rumah-rumah mereka dalam perjalanan dagangmu ke Syam pada waktu pagi

3926

dan pada waktu malam. Maka, mengapa kamu tidak mengerti dan memikirkan azab yang telah mereka terima akibat kekafiran mereka? Allah memberimu kesempatan menyaksikan peninggalan kaum yang durhaka itu agar kamu beriman dan takut akan azab-Nya.

3927

Usai menceritakan perjuangan dakwah Nabi Lut yang bukan berasal dari Bani Israil, Allah kembali menuturkan dakwah nabi dari Bani Israil, Nabi Yunus. Dan sungguh, Yunus benar-benar termasuk salah seorang rasul yang Allah utus untuk menyampaikan risalah kepada penduduk Ninawa (sekarang wilayah Irak) agar menyembah Allah dan meninggalkan berhala sesembahan mereka.

3928

Ingatlah ketika dia lari dan pergi meninggalkan kaumnya padahal Allah tidak memperkenankan kepergiannya, lalu dia naik ke kapal yang penuh dengan muatan hingga hampir tenggelam.

3929

Melihat kondisi ini kemudian para penumpang melakukan pengundian, di mana dia ikut diundi untuk menentukan penumpang yang kalah dan harus diceburkan ke laut.

3930

Ternyata dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian itu. Maka dia pun diceburkan hingga dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela karena meninggalkan kaumnya tanpa izin Allah.

3931

Menanggapi tindakan Nabi Yunus itu maka Allah menegaskan bahwa sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berzikir dan bertasbih terus-menurus kepada Allah,

3932

niscaya dia akan tetap tinggal diperut ikan yang menelannya itu sampai hari kebangkitan.

3933

Setelah Nabi Yunus beberapa lama berada di dalam perut ikan dalam kondisi gelap, sempit, dan sesak nafas, kemudian Kami keluarkan dan lemparkan dia ke daratan yang tandus tanpa pepohonan di sana, sedang dia dalam keadaan sakit dan tidak berdaya.

3934

Dengan kemurahan-Ku, untuk dia Kami tumbuhkan sebatang pohon dari jenis labu sebagai makanan yang segar, lezat, dan bergizi sehingga kekuatan dan kesehatannya berangsur pulih.

3935

Dan setelah pulih, Kami utus dia kembali kepada kaumnya yang saat itu berjumlah seratus ribu orang atau lebih. Kedatangannya disambut gembira karena mereka menunggu seorang rasul yang membimbing mereka menuju keimanan.

3936

Mereka sadar bahwa Allah dengan kasih sayang-Nya telah menyelamatkan mereka dari azab yang tampak di depan mata, sehingga mereka benar-benar beriman kepada Allah dengan tulus. Karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu tertentu, yaitu akhir hayat mereka. Anugerah semacam ini hanya Allah karuniakan kepada umat Nabi Yunus (Lihat Surah Yunus/10: 98).

3937

Kisah para nabi ini menjadi pelajaran bagi generasi sesudahnya. Mereka, seperti halnya Nabi Muhammad, diutus untuk menyampaikan risalah tauhid kepada umatnya, mengajak mereka untuk mengesakan Allah dan menyucikan Allah dari hal-hal yang tidak patut. Maka tanyakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada mereka yang ingkar dari umatmu, apakah mereka menisbatkan anak-anak perempuan itu untuk Tuhanmu sedangkan untuk mereka sendiri mereka memilih anak-anak laki-laki?

3938

Atau tanyakanlah kepada mereka apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat sebagai hamba Allah berupa makhluk berjenis kelamin perempuan, sedangkan mereka menyaksikan hal itu? Sungguh, mereka akan diminta pertanggungjawaban di akhirat atas tuduhan mereka itu (Lihat Surah az-Zukhruf/43: 19).

3939

Wahai Nabi Muhammad, ingatlah sesungguhnya di antara kebohongannya yang lain adalah bahwa mereka benar-benar mengatakan,

3940

“Allah mempunyai anak.” Mahasuci Allah. Tiada sekutu bagi-Nya. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan sungguh, mereka benar-benar pendusta karena tuduhan mereka tidak berdasar sama sekali.

3941

Apakah untuk diri-Nya sendiri Dia lebih memilih anak-anak perempuan daripada anak-anak laki-laki? Mereka menuduh para malaikat sebagai anak-anak perempuan Allah.

3942

Wahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada mereka, “Mengapa kamu beranggapan buruk seperti ini kepada Allah? Bagaimana kamu bisa menetapkan bahwa Allah memilih anak perempuan, padahal kamu sendiri tidak menyukainya?

3943

Maka, mengapa kamu tidak memikirkan bagaimana jika Allah memiliki anak? Dia Mahakuasa dan Maha Esa dalam menciptakan dan mengaturnya alam semesta.

3944

Ataukah kamu mempunyai bukti yang jelas atas kebenaran prasangka burukmu itu?

3945

Jika demikian adanya maka bawalah kitabmu ke hadapan kami dan tunjukkanlah bukti yang membenarkan pernyataanmu jika kamu memang orang yang benar.

3946

Dan mereka juga menganggap bahwa Allah mengadakan hubungan nasab antara Dia dan jin. Alangkah buruk anggapan tersebut, dan sungguh jin yang menyesatkan manusia telah mengetahui bahwa mereka pasti akan diseret ke neraka.

3947

Mahasuci dan Mahamulia Allah dari apa yang mereka sifatkan. Dia suci dari segala sifat-sifat yang menyamai makhluk-Nya. Mereka yang menyematkan sifat-sifat tersebut kepada Allah akan diseret ke neraka.

3948

Demikianlah, kecuali hamba-hamba Allah yang dipilih; mereka disucikan dari dosa karena menyembah Allah dengan ikhlas dan tidak mempunyai pandangan salah tentang-Nya.

3949

Maka ketahuilah wahai orang-orang musyrik, sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah itu, yaitu patung dan berhala, serta segala upayamu untuk menyesatkan orang lain,

3950

tidak akan dapat menyesatkan seseorang terhadap Allah,

3951

kecuali menyesatkan orang-orang yang telah ditetapkan akan masuk ke neraka Jahim akibat langgeng dalam kekafirannya. Sementara itu, orang yang menempuh jalan kebenaran akan selamat dari tipu daya setan sehingga selamat dari siksa neraka.

3952

Malaikat bukanlah anak-anak perempuan Allah sebagaimana tuduhan orang musyrik. Mereka hanyalah hamba-hamba Allah yang patuh pada perintah-Nya. Malaikat berkata, “Dan tidak satu pun di antara kami melainkan masing-masing mempunyai kedudukan tertentu dalam melaksanakan tugas dan mengabdi kepada Allah,

3953

dan sesungguhnya kami selalu teratur dalam barisan untuk melaksanakan perintah-Nya.

3954

Dan sungguh, kami benar-benar terus bertasbih, menyucikan dan mengagungkan asma-Nya dari sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya.

3955

Orang-orang kafir selalu mencari pembenaran atas kekafiran mereka, tidak terkecuali mereka yang hidup sebelum Nabi Muhammad. Dan sesungguhnya mereka benar-benar pernah berkata,

3956

“Sekiranya di sisi kami ada sebuah kitab dari Allah yang dibawa oleh seorang rasul sebagaimana Taurat dan Injil yang diturunkan kepada orang-orang dahulu,

3957

tentu kami akan menjadi hamba Allah yang disucikan dari dosa. Kami akan beriman kepada Allah, beribadah dengan ikhlas, dan tidak akan mengingkari syariat yang diturunkan kepada kami.”

3958

Akan Tetapi, setelah Allah menurunkan Al-Qur’an kepada mereka sebagai pedoman untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat, ternyata mereka mengingkarinya (Lihat Surah Fatir/35: 42), maka kelak mereka akan mengetahui akibat keingkaran mereka itu.

3959

Sekalipun para rasul menghadapi rintangan berat dalam dakwahnya, pada akhirnya kebenaran akan menang, sesuai janji Allah. Dan sungguh, janji Kami telah tetap sejak semula bagi hamba-hamba Kami yang menjadi rasul,

3960

yaitu bahwa mereka itu pasti akan mendapat pertolongan dari Allah.

3961

Dan benarlah, sesungguhnya bala tentara Kami, para rasul dan pengikut mereka, itulah yang pasti menang karena telah membela agama Allah (Lihat pula: Surah Gafir/40: 51).

3962

Wahai Nabi Muhammad, demikianlah janji Allah. Maka berpalinglah engkau dari mereka yang musyrik itu sampai waktu tertentu, yaitu waktu datangnya azab bagi mereka di dunia atau datangnya dukungan Allah yang menguatkan dan memenangkanmu atas mereka.

3963

Dan perlihatkanlah kepada mereka gambaran azab yang akan Allah timpakan kepada orang-orang yang ingkar, maka kelak mereka akan melihat dan merasakan azab itu.

3964

Setelah engkau laksanakan perintah Allah tersebut, maka perhatikanlah apakah mereka merasa takut atau bergeming seraya meminta kepadamu, dengan nada mengejek, agar azab Kami disegerakan menimpa mereka.

3965

Maka sungguh, apabila azab itu benar-benar turun di halaman atau pekarangan rumah mereka, maka sangat buruklah pagi hari tersebut bagi orang-orang yang diperingatkan itu. Mereka menyaksikan azab itu tetapi tidak mampu menyelamatkan diri dan harta mereka. Itulah hari kekalahan mereka.

3966

Dan jika mereka tetap angkuh dan sombong setelah engkau peringatkan, berpalinglah engkau dari mereka sampai waktu tertentu ketika mereka menerima azab Allah.

3967

Dan perlihatkanlah kembali gambaran azab itu kepada mereka, maka kelak mereka benar-benar akan melihat azab itu datang akibat kekafiran mereka.

3968

Mahasuci Tuhanmu, Pemilik kemuliaan yang hakiki, Tuhan Yang Mahaperkasa lagi suci dari sifat tidak baik yang mereka katakan dan nisbatkan kepada-Nya.

3969

Dan Allah menyampaikan ucapan selamat sejahtera bagi para rasul pembawa risalah.

3970

Dan ungkapan yang pantas ditujukan kepada Allah adalah pengakuan bahwa segala puji hanya layak bagi Allah Tuhan seluruh alam. Dia Mahakuasa, Maha Esa, dan Mahaperkasa. Dia menolong hamba-Nya yang berhak dan menyiksa siapa saja yang menentang risalah-Nya.

3971

Pada ayat terakhir Surah as-Saffat Allah menjelaskan perjuangan Rasulullah dan sahabat dalam menegakkan ajaran tauhid. Meski mendapat tantangan besar, tetapi dengan kesabaran dan kegigihan mereka akhirnya memperoleh kemenangan. Tema itu dilanjutkan dengan pembicaraan pada awal surah ini yang menegaskan bahwa upaya orang kafir menghalangi tersebarnya ajaran tauhid pasti berakhir dengan kehancuran. Allah memulai surah ini dengan fawatih as-suwar “Sad” untuk menarik perhatian lawan bicara supaya memperhatikan dengan seksama pesan-pesan yang akan disampaikan. Demi Al-Qur'an yang mengandung peringatan, memiliki kedudukan yang mulia, dan mengandung hukum-hukum yang sempurna.

3972

Sekalipun mengetahui kedudukan Al-Qur’an, tetapi orang-orang yang kafir tetap dalam kesombongan mereka dengan mengingkari wahyu dan menampakkan permusuhan terhadap Rasulullah dan ajaran yang disampaikannya. Mereka berbuat demikian salah satunya karena mereka menialai ajaran Nabi mengancam eksistensi agama nenek moyang mereka dan patung sesembahan mereka.

3973

Kami telah mengingatkan melalui Nabi Muhammad betapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan akibat kesombongan dan keingkaran terhadap utusan Allah, lalu mereka meminta tolong pada saat azab itu datang, padahal waktu itu bukanlah saat yang tepat untuk meminta pertolongan dan mereka tidak bisa lari melepaskan diri dari siksa itu (Lihat Surah Gafir/40: 84).

3974

Kami utus Nabi Muhammad kepada penduduk Mekah dan mereka yang ingkar merasa heran karena mereka kedatangan seorang rasul pemberi peringatan yang tidak lain berasal dari kalangan mereka sendiri; dan karena keingkaran yang begitu dalam kepada Rasulullah, orang-orang kafir berkata, “Orang ini adalah penyihir yang banyak berdusta.” Mereka berkata demikian karena apa yang disampaikan oleh Nabi tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

3975

Ketika Nabi mengajak mereka menyembah dan mengesakan Allah, mereka menjawab dengan penuh keingkaran, “Apakah dia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja? Sungguh, ini benar-benar sesuatu yang sangat mengherankan. Kami, kabilah-kabilah Arab, mempunyai tuhan masing-masing.”

3976

Mendengar ajakan Nabi untuk beratuhid, lalu pergilah pemimpin-pemimpin mereka menghampiri kaum masing-masing seraya berkata, “Pergilah kamu dan tetaplah menyembah tuhan-tuhanmu sendiri. Sesungguhnya ajakan bertauhid ini benar-benar hanyalah suatu hal yang dikehendaki oleh Muhammad terhadap kita agar dia bisa menjadi pemimpin.

3977

Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir, yaitu Nasrani, yang meyakini ajaran trinitas. Ajaran tauhid ini tidak lain hanyalah kedustaan yang diada-adakan oleh Muhammad.

3978

Mengapa Al-Qur’an itu diturunkan kepada Muhammad padahal dia berasal dari kalangan jelata, bukan kepada orang terpandang di antara kita?” (Lihat Surah az-Zukhruf/43: 31). Allah menegaskan, “Sebenarnya mereka ragu-ragu terhadap Al-Qur’an yang turun dari sisi-Ku karena kedengkian hati mereka, tetapi mereka belum merasakan azab-Ku atas keingkaran mereka. Kelak mereka pasti akan merasakannya.”

3979

Atau apakah mereka yang kafir itu ingkar karena mempunyai perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Mahaperkasa lagi Maha Pemberi sehingga merasa punya kekuatan untuk ikut menentukan kehendak Allah?" (Lihat Surah al-An’am/6: 124).

3980

Atau apakah mereka mendustakan Nabi Muhammad karena merasa mempunyai kerajaan dan kekuasaan di langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya? Jika tidak, semestinya mereka tidak mencampuri urusan Allah dalam menentukan seseorang menjadi rasul karena Dialah yang memiliki wewenang mutlak untuk itu. Jika tetap ingkar, maka biarlah mereka menaiki tangga-tangga menuju langit guna menghalangi turunnya wahyu Kami kepada Rasulullah.

3981

Mereka yang ingkar itu laksana kelompok besar bala tentara yang berada di suatu tempat di sebelah sana yang akan dikalahkan oleh kelompok kecil yang memiliki keyakinan kuat dan keteguhan iman. Mereka kalah karena perjuangan mereka tidak didasari keyakinan yang kukuh, melain-kan rasa iri dan kesombongan.

3982

Kebenaran pasti akan menang melawan kebatilan, dan hal itu terbukti dengan hancurnya para penentang nabi-nabi terdahulu. Bila kaum musyrik Mekah mendustakan Nabi Muhammad, sebelum mereka itu kaum Nabi Nuh, ‘Ad, dan Fir’aun yang mempunyai bala tentara yang banyak juga telah mendustakan rasul-rasul Allah. Musuh Nabi Nuh dihancurkan dengan banjir besar, kaum ‘Ad dengan angin kencang, dan Firaun ditenggelamkan di laut Merah.

3983

Dan hal yang sama juga dilakukan oleh kaum Samud, kaum Nabi Lut, dan penduduk Aikah, yakni kaum Nabi Syuaib. Mereka pun mendustakan para rasul Allah. Kaum Samud dihancurkan dengan suara menggelegar, kaum Nabi Lut dengan hujan batu, dan penduduk Aikah dengan kilat yang menyambar. Mereka itulah golongan-golongan yang bersekutu dalam menyembah berhala dan berbuat kejahatan.

3984

Semua mereka itu mendustakan seruan rasul-rasul Allah, maka pantas mereka merasakan azab-Ku sehingga mereka pun hancur.

3985

Dan apabila kaum musyrik Mekah dan umat-umat durhaka terdahulu itu tetap dalam keingkaran mereka, maka sebenarnya yang mereka tunggu adalah satu teriakan saja yang tidak ada selanya. Itulah teriakan sebagai tanda datangnya hari Kiamat-teriakan yang sangat keras dan cepat.

3986

Dan mereka dengan nada sinis dan penuh keingkaran berkata, “Ya Tuhan kami, segerakanlah azab yang diperuntukkan bagi kami sebelum hari perhitungan.” Dengan ucapan ini mereka bermaksud memperolok Nabi yang menyampaikan bahwa ancaman yang Allah tujukan kepada mereka adalah azab di hari Kiamat (Lihat Surah al-Anfal/8: 32)

3987

Allah meminta Nabi bersabar dalam menghadapi keingkaran orang-orang musyrik, sebagaimana nabi-nabi terdahulu juga menghadapi rintangan yang sama. Bersabarlah wahai Nabi Muhammad atas apa yang mereka katakan dan tuduhkan kepadamu bahwa kamu adalah pendusta dan penyihir. Dan ingatlah akan kisah seorang hamba sebelum kamu yang Kami utus, yaitu Nabi Dawud, yang mempunyai kekuatan dalam memahami dan menjalankan ajaran agama. Sungguh dia sangat taat dan selalu mengembalikan urusannya kepada Allah. Bila merasa bersalah, ia pun segera minta ampun kepada Allah.

3988

Karena ketaatan Nabi Dawud, sungguh Kami telah menganugerahinya beberapa kenikmatan. Kamilah yang menundukkan gunung-gunung yang kukuh untuk senantiasa bertasbih dan beribadah bersama dia pada waktu petang dan pagi.

3989

Kami tundukkan pula baginya burung-burung untuk bertasbih bersamanya dalam keadaan terkumpul maupun terbang. Burung-burung itu ikut bertasbih begitu mendengar suara Nabi Dawud yang merdu bertasbih dan melantunkan kitab Zabur. Masing-masing dari gunung-gunung dan burung-burung itu sangat taat kepada Allah.

3990

Dan Kami kuatkan kerajaannya dengan kewibawaan, tentara yang banyak, kekayaan yang berlimpah, dan kepiawaiannya mengatur strategi perang. Dan Kami berikan hikmah kepadanya berupa kenabian, kesempurnaan ilmu, dan ketelitian dalam berbuat serta pemahaman yang tepat (Lihat Surah Saba’/34: 10-11), dan kebijaksanaan dalam memutuskan perkara dengan menunjukkan bukti-bukti yang akurat.

3991

Dan apakah telah sampai kepadamu, wahai Nabi Muhammad, suatu berita tentang orang-orang yang berselisih saat Nabi Dawud sedang berada di tempat peribadatan, ketika mereka datang dengan cara memanjat dinding mihrab?

3992

Ketika itu, mereka masuk untuk menemui Nabi Dawud lalu dia terkejut karena kedatangan mereka yang tak terduga itu dan mengira mereka hendak berbuat tidak baik kepadanya. Mereka berkata untuk menenangkan hatinya, “Janganlah takut! Wahai Nabi Dawud, kami berdua sedang berselisih tentang suatu perkara; sebagian dari kami berbuat zalim kepada yang lain, maka berilah keputusan di antara kami secara adil dan janganlah menyimpang dari kebenaran serta tunjukilah kami ke jalan yang lurus dan benar.

3993

Berusaha menjelaskan duduk perkara, salah satu dari kedua orang itu mengatakan, “Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor kambing betina saja, lalu dia berkata kepadaku sambil menuntut, ‘Serahkanlah kambing betinamu itu kepadaku!’ Dan dia mengalahkan aku karena aku tidak mempunyai dalih yang kuat dalam perdebatan itu.”

3994

Nabi Dawud menyimak aduan pria itu, lalu dia memberi keputusan seraya berkata, “Sungguh, dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya sehingga kambingnya bertambah banyak. Memang banyak di antara orang-orang yang bersekutu itu berbuat zalim kepada yang lain karena pihak yang lemah tidak memiliki bukti yang menguatkan perkaranya. Banyak yang berbuat zalim, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan yang menjunjung tinggi keadilan, dan hanya sedikitlah mereka yang begitu.” Dan setelah memberi putusan berdasarkan aduan sepihak itu, Nabi Dawud sadar dan menduga bahwa Kami mengujinya; maka dia segera memohon ampunan kepada Tuhannya atas kekeliruannya, lalu dia menyungkur sujud dan bertobat.

3995

Setelah Nabi Dawud meminta ampun dan bertobat kepada Allah, lalu Kami mengampuni kesalahan yang ia sadari itu. Dan lantaran ke-sadaran dan ketajaman nuraninya sungguh, dia mempunyai kedudukan yang benar-benar dekat di sisi Kami dan berhak mendapatkan tempat kembali yang baik, surga yang penuh kenikmatan.

3996

Karena ketaatan, kebijaksanaan, dan ilmunya yang luas, Allah memilih Nabi Dawud sebagai khalifah, “Wahai Nabi Dawud! Sesungguhnya engkau telah Kami jadikan khalifah dan penguasa di bumi. Karena itu, hiasilah kekuasaanmu dengan kesopanan dan tunduk pada aturan Kami. Maka berilah keputusan tentang suatu perkara yang terjadi di antara manusia dengan adil dan mengacu pada wahyu Kami, dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu dalam menjalankan amanah Kami karena hawa nafsu akan menyesatkan engkau dari jalan Allah dan menggiringmu jauh dari kebenaran Sungguh, orang-orang yang sesat dari jalan Allah akibat mengikuti hawa nafsu akan mendapat azab yang berat dan pedih di akhirat. Yang demikian itu karena mereka melupakan hari perhitungan, hari ketika perbuatan manusia dihisab. Ayat ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus bersikap adil, amanah, dan mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.

3997

Usai menegaskan adanya hari perhitungan, Allah beralih menjelas-kan bukti-bukti kekuasaan-Nya di jagat raya. Dan sungguh, Kami tidak serta-merta menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, seperti bintang, matahari, dan bulan, dengan sia-sia dan tanpa manfaat tertentu (Lihat Surah ad-Dukhan/44: 38-39). Itu semua adalah anggapan orang-orang kafir yang tidak memercayai kekuasaan Allah, maka celakalah orang-orang yang kafir itu karena mereka akan masuk ke neraka yang telah Allah persiapkan untuk mereka.

3998

Allah menegaskan perbedaan perlakuan-Nya kepada orang beriman dan orang kafir. Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta percaya akan keesaan Kami sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi dan tidak mau mengikuti petunjuk Kami? Atau pantaskah Kami menganggap orang-orang yang bertakwa dan patuh pada perintah Kami sama dengan orang-orang yang jahat, ingkar, dan sombong?

3999

Wahai Nabi Muhammad, sesungguhnya kitab Al-Qur’an yang telah Kami turunkan kepadamu adalah kitab yang penuh berkah. Kami menurunkannya agar mereka menghayati dan memahami ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat menggunakan akal budinya untuk mendapat pelajaran darinya dan mengamalkan kandungannya.

4000

Dan tidak hanya anugerah ilmu pengetahuan dan kenabian, kepada Nabi Dawud Kami karuniakan pula seorang putra yang mengikuti jejak dan perjuangannya, yaitu Nabi Sulaiman. Dia adalah sebaik-baik hamba yang selalu beribadah dan bersyukur. Sungguh, dia sangat taat pada perintah Allah.

4001

Ingatlah karunia kami kepada Nabi Sulaiman, yaitu ketika pada suatu sore, antara asar dan magrib, dipertunjukkan kepadanya kekayaan dan kuda-kuda yang jinak dan tangkas serta memiliki kaki yang kuat sehingga sangat cepat larinya,

4002

maka ketika itu dia berkata, “Sesungguhnya aku menyukai segala sesuatu yang baik, yaitu kuda dan harta kekayaan, yang membuat aku selalu ingat akan kebesaran Tuhanku.” Nabi Sulaiman menyaksikan dan mengawasi pertunjukan itu sampai matahari terbenam.

4003

Lalu Nabi Sulaiman berkata kepada pelatih kuda, “Bawalah semua kuda itu kembali kepadaku.” Lalu dia pun mengusap-usap kaki dan leher kuda itu sebagai wujud syukurnya kepada Allah.

4004

Dan Kami tidak hanya mencurahkan karunia kepada Nabi Sulaiman. Sungguh, Kami pun telah menguji Nabi Sulaiman dengan penyakit yang menyebabkan hilangnya kekuatan yang dimilikinya, dan karena itu Kami jadikan dia hanya mampu tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh yang lemah tak berdaya, kemudian dia pun menyadari kelalaiannya dan bertobat kepada Allah.

4005

Dalam tobatnya dia berkata, “Ya Tuhanku, ampunilah aku dari dosa-dosaku yang menyebabkan Engkau menimpakan cobaan ini kepadaku, dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan agung yang tidak akan dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Pemberi lagi Maha Pemurah.”

4006

Allah menerima tobat dan doa Nabi Sulaiman, kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berembus dengan baik maupun dengan kencang menurut perintahnya, berembus ke mana saja yang dikehendakinya sehingga dia dapat menempuh perjalanan jauh hanya dalam sekejap.

4007

Dan Kami tundukkan pula untuknya setan-setan dan jin-jin, semuanya ahli bangunan dan penyelam. Mereka ahli membangun istana, gedung megah, tempat peribadatan, bahkan hiasan dari keramik seperti patung, cawan, teko, dan sebagainya; serta ahli mengambil berbagai perhiasan dari dasar laut, seperti mutiara dan marjan. Mereka tekun bekerja (Lihat Surah al-Anbiya’/21: 81=82; Saba/34: 12-13),

4008

dan adapun setan yang lain yang tidak mematuhi perintahnya, mereka terikat dalam belenggu sehingga tidak mengganggu mereka yang bekerja.

4009

Kami berikan kepada Nabi Sulaiman kerajaan, kekayaan, dan kekuasaan yang tidak Kami berikan kepada siapa pun sesudahnya. Inilah anugerah Kami yang agung kepadamu, wahai Nabi Sulaiman; maka berikanlah sebagian dari karunia itu kepada orang lain atau tahanlah untuk dirimu sendiri, tanpa perhitungan dan tuntutan atasmu sebagai aturan yang Kami khususkan untukmu.

4010

Dan sungguh, Allah telah mengabulkan doanya dan memberi dia kemuliaan di dunia dengan mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik, yaitu surga.

4011

Cerita tentang Nabi Dawud dan Sulaiman yang diberi berbagai kenikmatan oleh Allah diikuti oleh kisah tentang Nabi Ayyub yang hidupnya penuh ujian dan cobaan. Dan ingatlah, wahai Nabi Muhammad, akan kisah salah seorang hamba Kami, yaitu Nabi Ayyub, yang sangat sabar dan taat kepada Allah. Dan ingatlah ketika dia mendapat ujian dan cobaan dari Allah, dia menyeru dan berdoa kepada Tuhannya, “Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan, sakit menahun, dan bencana yang besar dengan hilangnya harta kekayaan dan anak keturunanku. Aku mengadu kepada-Mu karena Engkau Maha Penyayang." (Lihat Surah al-Anbiya/21: 83).

4012

Menjawab doa Nabi Ayyub, Allah berfirman, “Hentakkanlah kakimu!.” Dia pun menuruti perintah Tuhannya, lalu dari bawah telapak kakinya muncul sebuah mata air. Dikatakan kepadanya, “Inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum. Minum dan mandilah dengan airnya, niscaya Allah akan menghilangkan penderitaan dan bencana darimu.”

4013

Kami sembuhkan penyakit Nabi Ayyub dan setelah itu Kami anugerahi dia kebahagiaan berkumpul kembali bersama keluarganya yang lama terpisah dan Kami lipatgandakan jumlah mereka sehingga keluarga serta pengikutnya bertambah banyak. Kami anugerahkan hal itu sebagai rahmat dari Kami bagi orang yang berbuat baik dan sabar dalam menerima cobaan, dan sebagai pelajaran bagi orang-orang yang berpikiran sehat serta meyakini kemurahan dan rahmat Allah.

4014

Nabi Ayyub pernah bersumpah akan memukul istrinya akibat kelalaiannya dalam merawat beliau. Allah mengizinkan beliau untuk melaksanakan sumpah itu tanpa mendatangkan rasa sakit berlebih kepada istrinya. Untuk itu Allah berfirman, “Dan ambillah seikat rumput dengan tanganmu, lalu pukullah istrimu sekali saja dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah yang pernah kauucapkan.” Sesungguhnya Kami dapati dia sebagai seorang yang sabar dan ikhlas dalam menghadapi cobaan. Dialah sebaik-baik hamba yang tidak pernah putus asa. Sungguh, dia sangat taat dalam melaksanakan perintah Kami. Ujian dan cobaan bisa menimpa siapa saja. Jika hal itu dihadapi dengan sabar, tawakal, dan berusaha secara maksimal, niscaya Allah akan mengganti dengan imbalan lebih banyak, bahkan terkadang tidak terduga.

4015

Demikianlah kisah Nabi Ayyub, salah satu nabi dari garis keturunan Nabi Ishak bin Ibrahim. Seperti halnya Nabi Ayyub, ketabahan dan kesabaran juga ditunjukkan oleh leluhurnya. Dan ingatlah hamba-hamba Kami yang taat melaksanakan perintah Allah, tabah menerima cobaan dan ujian, dan sabar menghadapi umatnya, yaitu Nabi Ibrahim, Ishak, dan Yakub. Mereka mempunyai kekuatan-kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu agama. Dengan kekuatan mereka memimpin umat dan melaksanakan perintah-perintah Allah, dan dengan ilmu agama yang luas mereka membimbing orang lain.

4016

Sungguh, Kami anugerahi mereka karunia yang besar itu karena Kami telah menyucikan jiwa mereka dengan sifat-sifat terpuji dan akhlak yang tinggi kepadanya, yaitu selalu mengingatkan umatnya kepada negeri akhirat yang kekal dan penuh kenikmatan bagi hamba-hamba yang saleh.

4017

Dan sungguh, di sisi Kami mereka termasuk orang-orang pilihan yang paling baik dan mulia di antara manusia lain, sehingga Kami pilih mereka sebagai nabi dan rasul.

4018

Dan ingatlah, wahai Nabi Muhammad, kisah moyang bangsa Arab, yaitu Nabi Ismail bin Ibrahim; Nabi Ilyasa’ bin Akhtub dan Nabi Zulkifli putra paman Nabi Ilyasa’--nabi-nabi dari Bani Israil. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik yang dipilih Allah untuk membimbing kaumnya menuju ketaatan kepada Allah dan menjauhi kemusyrikan.

4019

Setelah menjelaskan kisah para nabi penyampai risalah, Allah beralih menguraikan imbalan bagi orang-orang yang mengikuti risalah mereka. Al-Qur’an ini adalah kehormatan bagi mereka yang berharap petunjuk-Nya. Dan sungguh, Allah meyediakan bagi orang-orang yang bertakwa kepada-Nya tempat kembali yang terbaik di akhirat.

4020

Itulah surga ‘Adn, tempat tinggal yang kekal yang pintu-pintunya terbuka lebar bagi mereka, menyambut kedatangan mereka.

4021

Di dalamnya mereka bersandar di atas dipan-dipan sambil meminta suguhan berupa buah-buahan yang banyak dan minuman dengan berbagai jenis dan rasa.

4022

Dan di samping mereka ada bidadari-bidadari cantik dan sopan yang redup pandangannya, setia pada pasangannya, dan mereka semua sebaya umurnya.

4023

Inilah apa yang dijanjikan Allah kepadamu pada hari perhitungan, hari ketika manusia dibangkitkan dari kubur lalu diarak ke padang mahsyar dan diadili di hadapan Allah.

4024

Sungguh, karunia besar dan mulia inilah rezeki dari Kami yang tidak ada habis-habisnya dan tidak pula berkurang. Kami berikan karunia itu kepada hamba-hamba yang taat dan berbakti.

4025

Bila Allah menyediakan surga beserta segala kenikmatan di dalamnya bagi orang yang taat, maka Allah menyediakan jahanam bagi orang yang durhaka terhadap risalah Allah. Beginilah karunia Allah kepada orang-orang yang bertakwa. Dan sungguh, bagi orang-orang yang durhaka terhadap perintah Allah dan rasul-Nya di dunia pasti di akhirat nanti disediakan tempat kembali yang buruk.

4026

Itulah neraka Jahanam, tempat tinggal yang kelak akan mereka masuki; maka Jahanam itulah seburuk-buruk tempat tinggal.

4027

Inilah azab yang Allah janjikan kepada para pendurhaka, maka biarlah mereka merasakannya dan mengetahui betapa pedih azab itu. Inilah air mendidih yang sangat panas dan membakar mulut, kerongkongan, serta usus mereka, dan air yang sangat dingin, yaitu nanah busuk dingin yang mengalir dari tubuh-tubuh penghuni neraka,

4028

dan di samping itu ada berbagai macam azab yang lain yang serupa pedihnya dengan azab itu.

4029

Saat segolongan penghuni neraka memasukinya, dikatakan kepada mereka yang telah masuk neraka lebih dulu, “Ini rombongan besar pengikut-pengikutmu yang dahulu mau mengikuti ajakanmu menuju kedurhakaan. Mereka akan masuk dan berdesak-desak bersama kamu di neraka.” Mereka yang masuk neraka lebih dulu berkata, “Tidak ada ucapan selamat datang apalagi penghormatan bagi mereka di neraka ini, karena sesungguhnya mereka akan masuk neraka dan disiksa bersama kami akibat perbuatan buruk yang mereka lakukan.” (Lihat Surah az-Zumar/38: 71-72).

4030

Kelompok pengikut yang hendak masuk neraka itu menjawab “Sebenarnya kamulah yang lebih pantas untuk tidak menerima ucapan selamat datang dan penghormatan, karena kamulah yang menjerumuskan kami ke dalam azab neraka dengan mengajak kami berbuat dosa dan menghindari petunjuk Allah.” Maka neraka itulah seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kembali mereka.

4031

Demikianlah sergahan kelompok pengikut. Mereka berkata lagi seraya memohon kepada Allah, “Ya Tuhan kami, barang siapa mengajak kami memilih jalan kesesatan dan menjerumuskan kami ke dalam azab yang pedih dan berat ini, maka tambahkanlah azab kepadanya dua kali lipat di dalam neraka dan timpakanlah laknat yang besar atas mereka.” (Lihat Surah al-A’raf/7: 38; al-Ahzab/33: 67-68).

4032

Para pendurhaka itu lalu berbicara dan saling bertanya-tanya seraya berkata, “Mengapa kami tidak melihat orang-orang yang di dunia dahulu kami anggap sebagai orang-orang yang jahat, hina, buruk, dan bodoh, seperti Bilal, Suhaib, dan Ammar?”

4033

Dahulu kami menjadikan mereka olok-olokan; apakah karena mereka tidak pantas menerima hinaan itu sehingga tidak masuk neraka bersama kami, ataukah karena penglihatan kami yang tidak melihat mereka di tempat ini lantaran mereka telah masuk lebih dulu?”

4034

Sungguh, yang demikian itu benar-benar terjadi; itulah pertengkaran, saling mencaci, menyalahkan, dan menuduh di antara para penghuni neraka.

4035

Sebetulnya para penghuni neraka itu di dunia dahulu telah menerima peringatan para rasul untuk mengesakan Allah dan menaati aturan-Nya. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad kepada kaum musyrik, “Sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan. Adalah tugasku untuk menyampaikan kepadamu ancaman-Nya yang pedih bagi orang-orang yang mengingkari-Nya. Karena itu, yakinilah bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah. Dialah Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, Mahaperkasa sehingga dapat mengalahkan siapa pun yang menentang-Nya.

4036

Dialah Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Dia menciptakan, menguasai, mengatur, mengawasi, dan memelihara kelangsungan ciptaan-Nya. Dialah Yang Mahaperkasa dalam mengatur kerajaan-Nya, Maha Pengampun atas dosa-dosa hamba yang memohon ampunan-Nya.”

4037

Wahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada orang-orang kafir, “Ajakanku mengesakan Allah dan peringatanku tentang siksa akhirat itu adalah berita besar

4038

yang selama ini kamu berpaling darinya, wahai orang-orang kafir. Berita dalam Al-Qur’an itu benar adanya, tetapi banyak manusia mengingkari.”

4039

Katakanlah pula kepada mereka, “Aku tidak mempunyai pengetahuan sedikit pun tentang al-mala’ul a’la itu, yaitu malaikat, ketika mereka berbantah-bantahan terhadap keputusan Allah terkait penciptaan Nabi Adam sebagai khalifah di bumi.

4040

Yang diwahyukan kepadaku hanyalah kepastian bahwa aku hanyalah seorang rasul pemberi peringatan dan petunjuk yang nyata tentang adanya siksa di akhirat bagi orang-orang yang mengingkari para utusan Allah.”

4041

Usai menafikan pengetahuan Rasulullah menyangkut al-Mala’ul-A’la kecuali apa yang sudah diwahyukan oleh Allah, pada ayat berikut Allah lalu menguraikan sekelumit tentang al-Mala’ul-A’la dan penciptaan Nabi Adam. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia Adam sebagai khalifah di bumi. Aku menciptakannya dari tanah bercampur air.

4042

Kemudian, apabila telah Aku sempurnakan kejadian fisik-nya dengan anggota tubuh dan bentuk yang sempurna dan Aku tiupkan roh ciptaan-Ku kepadanya, maka tunduklah kamu semua dengan bersujud penuh hormat kepadanya, bukan sujud penghambaan dan pengagungan.

4043

Sempurnalah kejadian Adam, lalu dengan serta-merta para malaikat itu bersujud semuanya sebagai bentuk penghormatan kepadanya dan bukti ketaatan kepada perintah Allah.

4044

Mereka semua bersujud, kecuali Iblis; ia enggan bersujud di hadapan Adam karena menyombongkan diri dan enggan menaati kepada Allah, dan ia termasuk golongan yang kafir.

4045

Mengetahui hal tersebut Allah bertanya, “Wahai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud dengan hormat kepada Adam yang telah Aku ciptakan dengan kekuasaan-Ku dan Aku muliakan? Apakah kamu menyombongkan diri dengan mengabaikan perintah-Ku atau kamu merasa termasuk golongan yang lebih tinggi dan terhormat daripada Adam?”

4046

Iblis berkata, “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” Iblis mengira api lebih baik daripada tanah karena api selalu membumbung sedangkan tanah selalu di bawah (Lihat Surah al-A’raf/7: 12).

4047

Mengetahui kedurhakaan Iblis, Allah mengusirnya seraya berfirman, “Kalau begitu, keluarlah kamu dari surga! Sesungguhnya kamu adalah makhluk yang terkutuk, terusir dari rahmat-Ku, dan terlarang dari surga-Ku.

4048

Dan sungguh, kutukan-Ku tetap berlaku atasmu sampai hari pembalasan, hari ketika seluruh perbuatan diperhitungkan dan dibalas.” Iblis berkata seraya memohon,

4049

“Ya Tuhanku, karena Engkau telah menjadikan aku makhluk-Mu yang terlaknat, maka tangguhkanlah kematianku dan izinkanlah aku hidup sampai pada hari mereka dibangkitkan supaya aku bisa menggoda mereka sepanjang hayat.”

4050

Allah berfirman, “Maka sesungguhnya kamu, wahai Iblis, termasuk golongan yang diberi penangguhan.

4051

Aku akan memanjangkan umurmu dan menunda kematianmu sampai pada hari yang telah ditentukan waktunya, yaitu hari Kiamat.” Dengan penundaan ini Allah bermaksud memberi cobaan kepada hamba-Nya untuk menguji siapa yang menaati perintah Allah dan siapa yang mengikuti langkah Iblis.

4052

Iblis menjawab dan memohon lagi, “Wahai Tuhanku, demi kekuasan dan kemuliaan-Mu, berilah aku kesempatan menggoda manusia, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya dengan tipu dayaku sehingga mereka memandang baik perbuatan buruk.

4053

Akan aku tipu semua manusia, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka, yaitu mereka yang Kauberi taufik untuk menaati petunjuk dan perintah-Mu. Aku hanya akan mampu menggoda dan menyesatkan mereka yang kafir dan lemah imannya.”

4054

Allah mengabulkan permintaan Iblis seraya berfirman, “Maka yang benar adalah sumpah-Ku, dan janji-Ku pasti benar. Hanya kebenaran itulah yang Aku katakan.

4055

Sungguh, Aku akan memenuhi neraka Jahanam dengan kamu dan keturunanmu, wahai Iblis, dan dengan orang-orang yang mengikutimu dalam kesesatan di antara mereka semuanya, yakni anak cucu Adam.”

4056

Wahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada orang-orang kafir, “Aku diutus oleh Allah untuk mendakwahkan risalah dan aku tidak meminta imbalan atau upah sedikit pun kepadamu atasnya. Tugasku hanya-lah menyampaikan risalah dan Allah-lah yang akan memberiku upah atas tugas itu. Dan ketahuilah bahwa aku bukanlah termasuk orang yang mengada-ada dan suka membuat-buat.

4057

Al-Qur’an ini tidak lain hanyalah peringatan dari Allah. Allah memenuhinya dengan petunjuk bagi seluruh alam, baik jin maupun manusia, menuju jalan yang lurus dan menjadikannya pembeda antara yang hak dan yang batil.

4058

Dan sungguh, wahai orang-orang kafir, kamu akan mengetahui kebenaran beritanya setelah beberapa waktu lagi. Tidak lama lagi, entah di dunia atau akhirat, kamu akan mendapati kebenaran isi Al-Qur’an, seperti janji dan ancaman Allah, kejadian di masa depan, dan hari kebangkitan.

4059

Menyambung topik pada bagian akhir Surah Sad tentang posisi Al-Qur’an sebagai peringatan bagi seluruh alam, Allah mengawali Surah az-Zumar dengan penegasan bahwa Al-Qur’an turun dari sisi Allah. Sesungguhnya kitab Al-Qur’an ini diturunkan oleh Allah Yang Mahamulia, Mahaperkasa dalam kerajaan-Nya, dan Mahabijaksana dalam menciptakan sehingga tidak sedikit pun ciptaan-Nya yang sia-sia.

4060

Wahai Nabi Muhammad, sesungguhnya Kami menurunkan Kitab suci Al-Qur’an kepadamu melalui perantara Jibril dengan membawa kebenaran berita maupun petunjuk. Maka, sembahlah Allah yang Maha Esa dan Mahakuasa dengan tulus ikhlas dalam beragama, menjauhi kemusyrikan dan keingkaran, serta taat dan patuh hanya kepada-Nya.

4061

Ingatlah, hanya milik Allah agama yang murni tanpa dicampuri kemusyrikan. Dan orang-orang yang mengambil pelindung serta penolong selain Dia dengan menuhankan berhala, patung, dan benda-benda lainnya berdalih, “Kami mengakui Allah sebagai Pencipta, tetapi Dia terlalu tinggi untuk kami dekati sehingga kami harus menyembah berhala-berhala tersebut. Kami tidak menyembah mereka melainkan agar mereka membantu mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” Sungguh, Allah akan memberi putusan di antara mereka yang mengesakan Allah dan yang mempersekutukan-Nya tentang apa yang mereka perselisihkan. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada pendusta yang menuhankan berhala, orang yang meyakini Allah memiliki anak, dan orang yang sangat ingkar terhadap kekuasaan dan keesaan Allah.

4062

Sekiranya Allah hendak mengambil anak, sebagaimana anggapan orang-orang musyrik, tentu Dia akan memilih apa yang Dia kehendaki dari apa yang telah diciptakan-Nya, bukan menuruti apa yang menjadi anggapan orang musyrik. Mahasuci Dia dari segala yang menyerupai-Nya. Dialah Allah Yang Maha Esa tanpa sekutu, Mahaperkasa dalam menciptakan alam raya.

4063

Di antara bukti kuasa Allah menciptakan, mengurus, dan mengatur alam semesta adalah bahwa Dia menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar. Dia senantiasa memasukkan malam atas siang sehingga gelap berganti terang, dan senantiasa memasukkan siang atas malam sehingga terang berganti gelap, dan menundukkan matahari dan bulan; masing-masing patuh pada hukum Allah, beredar pada porosnya, dan berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah, Allah menyempurnakan dan membaguskan ciptaan-Nya. Dialah Yang Mahamulia, Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang.

4064

Wahai manusia, Dia menciptakan kamu dari diri yang satu, yaitu Nabi Adam, kemudian darinya Dia jadikan Hawa sebagai pasangannya sehingga dari keduanya lahirlah beberapa keturunan laki-laki maupun perempuan. (Lihat Surah an-Nisa/4: 1). Dan Dia menurunkan pula delapan pasang hewan ternak untukmu, yakni sepasang unta, sapi, domba, dan kambing (Lihat Surah al-An’am/6: 143-144). Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian secara bertahap dari setetes mani menjadi segumpal darah, segumpal daging, kemudian tumbuh menjadi janin. Janin itu berada dalam tiga kegelapan, yaitu kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput penutup janin dalam rahim. Yang berbuat demikian itu adalah Allah, Pencipta manusia dan alam semesta. Dialah Tuhan kamu, Tuhan yang memiliki kerajaan dan menguasai langit dan bumi. Tidak ada tuhan yang pantas disembah selain Dia; maka mengapa kamu dapat dipalingkan oleh setan untuk menyembah selain Dia yang telah menciptakanmu?

4065

Allah Mahakuasa; Dialah yang menguasai kerajaan langit dan bumi. Jadi, jika kamu tetap kafir maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Mahakaya dan tidak memerlukanmu sehingga Dia tidak akan rugi sedikit pun meski kamu ingkar. Dan Dia, karena kasih sayangnya, tidak meridai kekafiran hamba-hamba-Nya karena Dia tidak ingin mereka merugikan diri sendiri. Jika kamu bersyukur dengan cara beribadah kepada-Nya dan menaati-Nya, Dia meridai kesyukuranmu itu. Seseorang yang berdosa tidak memikul dosa orang lain karena masing-masing bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Kemudian, kepada Tuhanmulah tempat kembalimu di akhirat nanti untuk dihisab, lalu Dia beritakan kepadamu balasan yang layak untukmu atas apa yang telah kamu kerjakan di dunia. Sungguh, Dia Maha Mengetahui apa saja yang tersimpan dalam dada dan tebersit dalam hati.

4066

Ayat ini berbicara tentang tabiat manusia. Dan apabila manusia ditimpa bencana, kesulitan, atau apa saja yang tidak menyenangkan, dia memohon pertolongan kepada Tuhannya dengan kembali taat dan mendekatkan diri kepada-Nya. Tetapi apabila Dia memberikan nikmat, kekayaan, atau sesuatu yang menyenangkan kepadanya, dia lupa akan bencana yang pernah dia berdoa kepada Allah agar selamat darinya sebelum kenikmatan itu datang, dan diadakannya sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan manusia dari jalan-Nya, yaitu Islam. Wahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada mereka, “Bersenang-senanglah kamu sementara waktu dengan kekafiranmu itu sampai kematian menjemputmu. Sungguh, kamu termasuk penghuni neraka di akhirat kelak.”

4067

Wahai orang kafir, siapakah yang lebih mulia di sisi Allah; kamu yang memohon kepada-Nya hanya saat tertimpa bencana ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan membaca Al-Qur’an, salat, dan berzikir dalam sujud dan berdiri karena cemas dan takut kepada azab Allah di akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Wahai Nabi Muhammad, katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui, berilmu, berzikir, dan melaksanakan salat, dengan orang-orang yang tidak mengetahui, tidak berilmu, dan selalu mengikuti nafsunya?” Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat dan berpikiran jernih yang dapat menerima pelajaran serta mampu membedakan antara kebenaran dan kebatilan.

4068

Sangatlah jauh perbedaan antara orang mukmin dengan orang kafir. Wahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada orang mukmin bahwa Allah berfirman, “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu, taatilah perintah-Nya, dan ikutilah rasul-Nya.” Bagi orang-orang yang berbuat baik dan taat pada perintah Allah, di dunia ini akan memperoleh kebaikan dan kehidupan di suatu tempat yang sejahtera. Dan bila kesejahteraan dan kebebasanmu beribadah terganggu, sungguh bumi Allah itu luas, maka berhijrahlah ke tempat yang lebih baik (Lihat Surah an-Nisa’/4: 97). Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya oleh Allah tanpa batas.”

4069

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Sesungguhnya aku diperintahkan agar menyembah Allah dengan tulus dan penuh ketaatan, berserah diri hanya kepada-Nya, dan konsisten dalam melaksanakan ajaran agama.

4070

Dan aku pun diperintahkan agar menjadi orang yang pertama-tama berserah diri, patuh, dan tunduk kepada-Nya.”

4071

Katakanlah pula wahai Nabi, kepada manusia, “Sesungguhnya aku takut akan murka Allah dan azab yang menimpa pada hari yang sangat besar lagi dahsyat yaitu hari Kiamat jika aku durhaka kepada Tuhanku dengan melanggar perintah-Nya.”

4072

Katakanlah pula kepada mereka, “Hanya Allah yang aku sembah dengan penuh ketaatan kepada-Nya dan istikamah serta tulus dalam menjalankan agamaku.

4073

Wahai manusia, jika kamu enggan mengikuti ajakanku untuk menyembah Allah dan lebih memilih jalan kekafiran dan kemusyrikan, maka sembahlah selain Dia sesukamu!” Katakanlah, wahai Nabi, kepada mereka, “Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya karena melakukan perbuatan yang menjerumuskan mereka ke dalam azab dan siksa pada hari Kiamat.” Ingatlah! Kerugian orang kafir yang demikian itu adalah kerugian yang nyata karena hanya azab kekal di neraka yang akan mereka terima di akhirat nanti.

4074

Di neraka itu orang kafir akan merasakan siksa yang datang dari segala penjuru. Di atas mereka ada lapisan-lapisan penutup dari api dan di bawahnya juga ada lapisan-lapisan tikar dari api yang disediakan bagi mereka di akhirat (Lihat Surah al-Ankabut/29: 55; al-‘raf/7: 41). Demikianlah Allah mengancam hamba-hamba-Nya dengan azab yang pedih, “Wahai hamba-hamba-Ku, takutlah akan azab Allah yang akan menimpamu. Agar kamu selamat maka bertakwalah kepada-Ku secara maksimal.”

4075

Demikianlah azab yang Allah janjikan bagi orang musyrik. Dan adapun orang-orang yang menjauhi tagut-yaitu setan dan apa saja yang dipertuhankan-serta tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah, mereka pantas mendapat berita gembira berupa ampunan dan surga dari Allah. Sebab itu, sampaikanlah kabar gembira itu kepada hamba-hamba-Ku,

4076

yaitu mereka yang mendengarkan perkataan, yakni ajaran Al-Qur’an maupun hadis, lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya karena wahyu Allah adalah perkataan yang terbaik. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai pikiran sehat dan tidak diliputi kekeruhan.

4077

Tugas rasul tidak lebih dari sekadar menyampaikan dakwah kepada umatnya. Hanya Allahlah yang memberi hidayah kepada yang Dia kehendaki. Maka apakah orang-orang yang telah dipastikan mendapat azab karena kekafiran mereka; apakah engkau akan mampu menyelamatkan orang yang dipastikan berada dalam api neraka? Tentu tidak mampu.

4078

Tetapi, orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya, mereka mendapat kamar-kamar di surga yang di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun bertingkat-tingkat, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dengan aneka rasa dan warna (Lihat Surah Muhammad/47: 15). Itulah janji Allah yang sebenar-benarnya. Allah tidak akan pernah memungkiri janji-Nya.

4079

Wahai manusia, apakah engkau tidak memperhatikan bahwa Allah menurunkan air hujan dari langit, lalu diaturnya air hujan itu menjadi sumber-sumber air yang memancar dan sungai-sungai yang mengalir di bumi, kemudian dengan air itu ditumbuhkan-Nya tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, kemudian tumbuhan itu berubah menjadi kering dan layu, lalu engkau melihatnya kekuning-kuningan setelah segar kehijauan, kemudian dijadikan-Nya tumbuhan itu mati dan hancur berderai-derai. Sungguh, pada proses penciptaan yang demikian bertahap-tahap itu terdapat pelajaran berharga dan nasihat bermanfaat bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat dan fitrah yang lurus.

4080

Tidaklah sama antara para pendurhaka yang tidak mengambil pelajaran dari kejadian di sekitarnya dengan orang-orang yang mempunyai akal sehat dan mempergunakannya untuk beriktibar. Maka apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk menerima agama Islam dan mengamalkan ajarannya lalu dia mendapat cahaya dari Tuhannya sehingga mau mengikuti petunjuk Rasulullah sama dengan orang yang hatinya membatu? Tentu tidak sama. Maka, celakalah mere-ka yang hatinya telah membatu karena enggan untuk mengingat Allah dan menyimpang dari jalan-Nya. Mereka itu berada dalam kesesatan yang nyata karena tidak mendapat taufik dan hidayah Allah untuk menerima kebenaran.

4081

Allah telah menurunkan perkataan yang memiliki susunan kata dan kandungan paling baik, yaitu Al-Qur’an yang serupa keindahan susunan antara ayat-ayatnya lagi disebut berulang-ulang baik redaksi, hukum, pelajaran, maupun kisahnya agar membawa pengaruh kuat pada diri pembacanya. Allah menurunkan Al-Qur’an yang gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya ketika mendengar peringatan dan ancaman di dalamnya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah dan mendengar berita serta janji yang menggembirakan. Itulah petunjuk Allah bagi orang-orang yang mau mendengarkan; dengan Kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dibiarkan sesat dari jalan kebenaran oleh Allah lantaran lebih memilih jalan kesesatan dan berpaling dari kebenaran daripada mengikuti tuntunan Rasulullah, maka tidak seorang pun yang dapat memberi-nya petunjuk dan menuntunnya menuju jalan kebenaran.

4082

Maka, apakah orang-orang yang tangannya terbelenggu lalu berusaha melindungi diri dengan wajahnya untuk menghindari azab yang buruk pada hari Kiamat sama dengan orang mukmin yang selamat dari azab dan berhasil masuk surga? Tentu tidak sama. Dan dikatakan kepada orang-orang yang berbuat zalim dan syirik, “Rasakanlah olehmu balasan atas apa yang telah kamu kerjakan berupa kekafiran dan kemusyrikan di dunia.”

4083

Tidakkah orang-orang musyrik Mekah itu mengambil pelajaran dari kehancuran umat-umat durhaka terdahulu? Orang-orang yang hidup sebelum mereka telah mendustakan rasul-rasulnya sebagaimana mereka mendustakan Nabi Muhammad, maka saat mereka lengah datanglah kepada mereka azab Allah secara tiba-tiba dari arah yang tidak mereka sangka.

4084

Maka Allah menimpakan kepada mereka azab dan kehinaan pada kehidupan dunia serta menyiapkan bagi mereka azab yang pedih di akhirat. Dan sungguh, azab akhirat lebih besar daripada azab dunia. Kalau saja mereka mengetahui hal itu niscaya mereka akan beriman dan berbuat baik. Hanya kebodohan dan ketundukan pada hawa nafsu yang membuat mereka tersesat.

4085

Al-Qur’an adalah kitab yang berisi tuntunan hidup bagi umat manusia, salah satunya dengan jalan menyajikan perumpamaan. Dan sungguh, telah Kami buatkan dalam Al-Qur’an ini segala macam perumpamaan tentang umat-umat terdahulu yang Allah binasakan. Perumpamaan itu Kami tujukan bagi umat manusia agar mereka dapat memperoleh pelajaran lalu menyadari kesalahannya.

4086

Kitab tersebut yaitu Al-Qur’an yang redaksinya tersusun dalam bahasa Arab; tidak ada kebengkokan atau ajaran yang salah di dalamnya. Kami turunkan Al-Qur’an itu agar mereka bertakwa kepada Allah dan meninggalkan kekafiran.

4087

Allah membuat perumpamaan dalam Al-Qur’an tentang orang-orang yang menyekutukan Allah dan yang mengesakan-Nya. Perumpamaan itu berupa seorang budak laki-laki dewasa dan kuat yang dimiliki oleh beberapa orang yang berserikat, yang diperebutkan dalam perselisihan, membuat budak itu bingung menentukan siapa yang harus ia ikuti, dan perumpamaan satunya berupa seorang hamba sahaya lain yang menjadi milik penuh dari seorang saja sehingga ia tahu pasti siapa tuannya. Adakah kedua hamba sahaya itu sama keadaannya? Tentu tidak sama. Segala puji bagi Allah yang telah membuat perumpamaan yang jelas itu sebagai pelajaran, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui pelajaran yang dipaparkan sehingga mereka tersesat.

4088

Wahai Nabi Muhammad, sesungguhnya engkau akan mati dan kembali ke hadirat Tuahnmu, dan mereka yang ingkar itu pun akan mati pula.

4089

Kemudian, sesungguhnya kamu semua pada hari Kiamat akan berbantah-bantahan di hadapan Tuhanmu, kemudian Dia akan memberi keputusan secara adil; orang beriman akan mendapatkan surga dan orang kafir akan mendapatkan siksa neraka.

4090

Pada ayat yang lalu digambarkan bahwa nanti di hari kemudian manusia akan saling berbantah-bantahan di hadapan Allah, lalu Allah memberi putusan-Nya. Keputusan itu berupa anugerah bagi yang berbuat baik dan sanksi bagi yang berbuat zalim. Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat kebohongan terhadap Allah dengan mengatakan bahwa Da mempunyai sekutu, dan mendustakan kebenaran, yakni Al-Qur’an, yang datang kepadanya melalui Rasul? Bukankah mereka sudah diberitahu bahwa neraka Jahanam tempat tinggal bagi orang-orang kafir? Inilah sanksi yang ditimpakan Allah bagi orang-orang kafir.

4091

Dan berbeda dengan orang-orang kafir itu, ada orang yang membawa kebenaran, yakni Nabi Muhammad, dan orang yang membenarkannya, yakni orang-orang yang beriman dan menjadi pengikutnya yang setia. Mereka itulah orang yang bertakwa.

4092

Sebagai penghargaan dari Allah, mereka memperoleh apa saja yang mereka kehendaki yang terdapat di sisi Tuhannya. Demikianlah karunia yang besar sebagai balasan dan anugerah bagi orang-orang yang berbuat baik.

4093

Di samping itu, orang-orang yang bertakwa juga beroleh janji, agar Allah senantiasa menghapus, yakni memberikan pengampunan atas perbuatan mereka yang paling buruk yang pernah mereka lakukan, dan juga memberi pahala kepada mereka dengan yang terbaik daripada apa yang mereka kerjakan selama hidup di dunia.

4094

Setelah menjelaskan anugerah bagi orang-orang bertakwa, Allah menyatakan pada ayat ini bahwa Dialah pelindung hamba-hamba-Nya dengan mencukupi segala keperluan mereka. Bukankah Allah yang Mahakuasa dan Maha Pemurah itu telah mencukupi segala sesuatu yang diperlukan oleh hamba-Nya? Mereka, orang-orang musyrikin Mekah itu, menakut-nakutimu wahai Nabi Muhammad, dengan tuhan-tuhan yang selain Dia. Barang siapa yang dibiarkan secara bebas memilih kesesatan oleh Allah dan hatinya cenderung kepada kesesatan itu, maka tidak ada seorang pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

4095

Dan sebaliknya, barang siapa yang hatinya sudah diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak akan ada seorang pun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Mahaperkasa dan mempunyai kekuasaan untuk menghukum orang-orang yang memilih jalan kesesatan?

4096

Ayat yang lalu diakhiri dengan sebuah pertanyaan retorik, bukankah Allah Mahaperkasa lagi Maha Memiliki Pembalasan? Maka berkaitan dengan itu, ayat-ayat berikut menegaskan bahwa Allah adalah pencipta alam semesta. Argumen tentang itu adalah jawaban yang diberikan oleh orang-orang musyrikin Mekah sendiri yang menyembah berhala. Dan sungguh, jika engkau, wahai Nabi Muhammad, tanyakan kepada mereka orang-orang musyrikin Mekah itu, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” niscaya mereka pasti menjawab, “Pencipta langit dan bumi adalah Allah.” Oleh sebab itu, katakanlah kepada mereka, “Kalau begitu, tahukah kamu bagaimana cara menerangkan kepadaku tentang kekuasaan apa yang dimiliki oleh berhala yang kamu sembah selain Allah itu, jika Allah hendak mendatangkan bencana kepadaku, apakah mereka mampu menghilangkan bencana itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka berhala-berhala itu dapat mencegah rahmat-Nya?” Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Cukuplah Allah yang Maha Esa dan Mahaperkasa itu bagiku. Hanya kepada-Nyalah orang-orang yang bertawakal berserah diri setelah berusaha sekuat kemampuannya.”

4097

Penjelasan ayat di atas menggambarkan posisi Nabi Muhammad ketika berhadapan dengan orang-orang musyrikin Mekah yang menyembah berhala. Untuk mempertegas posisi itu, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar menyampaikan kepada kaumnya untuk mengerjakan apa yang ingin mereka kerjakan dan Nabi mengerjakan apa yang Nabi kerjakan. Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Wahai kaumku! Berbuatlah menurut kedudukanmu dan sikap hidup kalian, aku pun berbuat demikian sesuai dengan sikap hidup dan kepercayaan yang telah dihidayahkan Allah kepadaku. Kelak kamu akan mengetahui apa hasil perbuatan tersebut.

4098

Yaitu mengetahui siapa yang mendapat siksa yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan siapa pula yang kepadanya ditimpakan azab yang kekal di kehidupan akhirat.”

4099

Pada ayat yang lalu Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk bekerja bersungguh-sungguh menyampaikan kebenaran yang ditugaskan Allah kepada beliau. Ayat-ayat berikut seakan mempertegas tugas beliau tersebut dengan Al-Qur’an yang sudah berada di tangan beliau. Sungguh, Kami telah menurunkan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, Kitab, yakni Al-Qur’an dengan benar (Lihat: Surah az-Zumar/39 :1-2), serta membawa kebenaran untuk manusia; barang siapa memilih untuk mendapat petunjuk, maka petunjuk itu untuk dirinya sendiri, dan siapa yang memilih jalan sesat, maka sesungguhnya kesesatan itu juga semata-mata untuk dirinya sendiri, dan engkau, wahai Nabi Muhammad, bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap kesesatan yang telah mereka pilih.

4100

Karena Nabi Muhammad dinyatakan tidak bertanggung jawab atas kesesatan manusia, ayat ini menegaskan bahwa hanya Allah saja yang bertanggung jawab dan menggenggam hidup manusia, semenjak kehidupan dunia sampai ke kehidupan akhirat. Hanya Allah-lah yang memegang nyawa seseorang pada saat kematiannya dan nyawa seseorang yang belum mati ketika dia tidur, maka Dia tahan nyawa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya ketika dia mati, dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan ketika dia tidur. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang mau berpikir.

4101

Kendatipun sudah dijelaskan berulang-ulang bahwa Allah itu Mahakuasa lagi Mahaperkasa yang mengatur perjalanan alam semesta dan hidup manusia, namun orang-orang musyrik Mekah itu tetap saja tidak mau mengakuinya. mengapa demikian? Ataukah hal itu disebabkan karena mereka telah mengambil berhala-berhala sebagai penolong selain Allah? Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Apakah kamu masih mengambilnya juga sebagai perantara meskipun mereka berhala-berhala itu tidak memiliki sesuatu apa pun dan juga tidak mengerti karena memang berhala-berhala itu hanyalah benda mati?”

4102

Oleh sebab itu, katakanlah kepada mereka wahai Nabi Muhammad, “Pertolongan itu hanya milik Allah saja semuanya, karena Dia adalah pemilik mutlak. Dia memiliki kerajaan langit dan bumi. Kemudian hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan.”

4103

Ayat-ayat yang lalu menjelaskan penurunan Al-Qur’an secara hak dan pengingkaran kaum musyrik Mekah terhadap kebenaran yang dibawanya. Ayat-ayat berikut lebih memerinci bentuk kesesatan mereka melalui sikap buruk yang mereka punyai. Dan apabila yang disebut hanya nama Allah, tanpa menyebut nama berhala-berhala yang mereka sembah, maka kesal sekali hati orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat itu. Namun apabila nama-nama sembahan selain Allah yang mereka jadikan perantara menyembah Allah disebut, tiba-tiba mereka menjadi bangga dan bergembira.

4104

Guna menghadapi sikap buruk mereka itu, Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk berdoa. Katakanlah atau berdoalah, “Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, Engkaulah Zat yang mengetahui segala yang gaib dan yang nyata, hanya Engkaulah, tidak ada yang lain, yang memutuskan di antara hamba-hamba-Mu. Dengan perkenan-Mu ya Allah, jatuhkanlah putusan tentang apa yang selalu mereka perselisihkan.”

4105

Dan andai kata orang-orang musyrik itu mengetahui dan menyadari putusan apa yang akan dijatuhkan Allah terhadap mereka, maka persoalannya akan menjadi lain. Sebab, sekiranya orang-orang yang zalim, yang menganiaya diri sendiri itu mempunyai segala apa yang ada di bumi berupa kekayaan yang berlimpah, dan ditambah lagi sebanyak itu bersamanya, niscaya mereka pasti akan menebus dirinya dengan itu dari memperoleh azab yang buruk pada hari Kiamat. Dan dengan demikian akan lebih jelaslah bagi mereka bahwa azab dari Allah yang dahulu tidak pernah mereka perkirakan betapa buruk dan pedihnya.

4106

Dan demikian pula akan semakin jelaslah bagi mereka akibat buruk dari kejahatan seperti apa yang telah mereka kerjakan, dan mereka akan diliputi oleh azab disebabkan oleh apa yang dahulu mereka selalu memperolok-olokkannya.

4107

Setelah pada ayat-ayat yang lalu dilukiskan keadaan orang-orang yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Allah, maka pada ayat-ayat berikut diungkap penyebab mengapa orang-orang tersebut melakukan pelanggaran itu. Maka apabila manusia ditimpa bahaya atau bencana dia akan menyeru Kami meminta pertolongan, kemudian sebaliknya, apabila Kami berikan nikmat Kami kepadanya, dia akan berkata, “Sesungguhnya aku diberi nikmat ini hanyalah karena ilmu dan kepintaranku sendiri.” Sebenarnya tidaklah seperti yang dia duga, nikmat itu sendiri adalah ujian dari Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui dan tidak menyadarinya.

4108

Sikap yang tergambar di atas bukan hanya dimiliki oleh orang-orang musyrik Mekah, tetapi juga oleh orang-orang yang jauh sebelum mereka. Sungguh, orang-orang yang sebelum mereka, yaitu Qarun pada masa Nabi Musa, pun telah mengatakan hal itu juga (Lihat: Surah al-Qasas/28: 78), maka oleh sebab itu, tidak berguna lagi bagi mereka sedikit pun apa yang dahulu mereka kerjakan di kehidupan dunia.

4109

Lalu karena itu, mereka ditimpa bencana dari akibat buruk dari apa yang mereka perbuat di dunia. Dan demikian pula orang-orang yang zalim di antara mereka juga akan dikenai bencana dari akibat buruk apa yang telah mereka kerjakan dan mereka tidak dapat melepaskan diri dari azab itu.

4110

Dan tidakkah mereka mengetahui dan menyadari bahwa Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan juga membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki? Sesungguhnya pada yang demikian, yakni melapangkan dan menyempitkan rezeki itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman.

4111

Pada ayat yang lalu digambarkan betapa buruknya sanksi yang diperoleh orang-orang yang durhaka. Segala apa yang sudah mere-ka peroleh di dunia tidak memberi manfaat sedikit pun untuk kese-lamatan mereka. Ayat-ayat berikut menggambarkan betapa Allah itu Maha Pengasih lagi Maha Pengampun bagi hamba-hamba-Nya. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Wahai hamba-hamba-Ku, yang telah berbuat melampaui batas terhadap diri mereka sendiri karena banyak melakukan kedurhakaan! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya selama yang berdosa itu bertobat dan kembali ke jalan yang lurus. Sungguh, Dialah Zat Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

4112

Dan ingatkan juga kepada mereka, wahai Nabi Muhammad, “Kembalilah kamu kepada Tuhanmu Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan berserah dirilah selalu kepada-Nya dengan tulus sepenuh hati, sebelum datang azab kepadamu, yang kemudian membuat kamu tidak dapat ditolong lagi.”

4113

Dan katakanlah kepada mereka, “Ikutilah dengan sebaik-baiknya apa yang telah diturunkan kepadamu, yakni Al-Qur’an, dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu secara mendadak apabila kamu tidak mau mengikuti petunjuk yang terdapat di dalamnya, sedang kamu tidak menyadarinya sehingga kamu tidak bersiap diri menghadapinya.”

4114

Setelah pada ayat yang lalu dijelaskan agar jangan berputus asa dari rahmat Allah dan seruan agar Nabi Muhammad memberi peringatan agar mengikuti ajaran Al-Qur’an, pada ayat-ayat berikut dijelaskan tujuan peringatan itu disampaikan. Tujuannya adalah agar jangan ada orang yang mengatakan ketika siksaan tersebut datang, “Alangkah besar penyesalanku atas kelalaian dan kelengahan-ku dalam menunaikan kewajiban terhadap Allah, dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan agama Allah,”

4115

Atau agar jangan ada lagi yang akan berkata dengan penuh penyesalan, “Sekiranya Allah memberi aku petunjuk dan kepadaku dibentangkan jalan yang lurus, tentulah aku termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang bertakwa,”

4116

Atau agar jangan ada lagi orang yang mengalami penyesalan yang sama sehingga dia berkata ketika melihat azab di hari kemudian, “Sekiranya aku dapat kembali ke dunia, tentu aku akan termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang berbuat baik.”

4117

Untuk menghindari penyesalan itulah, Allah memberi peringatan kepada manusia. Sungguh, sebenarnya kalau kalian mau mendengarkan keterangan-keterangan-Ku yang telah datang kepadamu yang dibawa oleh para nabi dan rasul, kalian tidak akan menyesal di hari kemudian. Akan tetapi, kamu mendustakannya, malah kamu menyombongkan diri dan termasuk orang kafir dan durhaka.

4118

Dan kelak pada hari Kiamat, engkau wahai Nabi Muhammad atau siapa pun, akan melihat bagaimana nasib orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, wajahnya akan terlihat menghitam. Bukankah sudah sejak awal diberitahukan bahwa neraka Jahanam itu adalah tempat tinggal yang sengaja disediakan bagi orang yang menyombongkan diri?

4119

Dan pada hari itu Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa karena kemenangan dan keberhasilan mereka. Hal itu mereka peroleh karena telah mengikuti petunjuk Allah. Mereka tidak disentuh sedikit pun oleh azab dan mereka pun tidak pula bersedih hati.

4120

Pada ayat-ayat yang lalu digambarkan kemahakuasaan Allah menjatuhkan sanksi bagi orang yang durhaka, dan melimpahkan anugerah bagi orang yang taat. Pada ayat-ayat berikut, Al-Qur’an merinci lebih detail tentang Kemahakuasaan Allah itu. Allah Yang Maha Esa adalah pencipta segala sesuatu dan hanya Dia sajalah, tidak ada yang lain, Maha Pemelihara atas segala sesuatu itu.

4121

Dan milik-Nyalah kunci-kunci perbendaharaan langit dan bumi. Dan orang-orang yang kafir yakni ingkar terhadap ayat-ayat Allah dan memperolok-olokkannya, mereka itulah orang yang mengalami kerugian.

4122

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Apakah kamu masih menyuruh aku menyembah selain Allah, wahai orang-orang yang bodoh? Padahal sudah sangat jelas bukti-bukti keesaan dan kemahakuasaan-Nya dari yang lain.”

4123

Dan ingatlah, sungguh telah diwahyukan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, dan juga telah diwahyukan kepada nabi-nabi yang sebelummu, “Sungguh Aku tegaskan, jika engkau mempersekutukan-Ku dengan yang lain, sebagaimana ajakan mereka kepadamu, niscaya akan hapuslah seluruh amalmu dan tentulah engkau akan termasuk ke dalam kelompok orang yang rugi.

4124

Oleh karena itu, janganlah penuhi ajakan mereka, hendaklah Allah Yang Maha Esa saja yang engkau sembah dan hendaklah engkau termasuk orang yang bersyukur.”

4125

Dalam ayat-ayat yang lalu, Allah digambarkan sebagai Pencipta dan Pemilik segala, dan Nabi Muhammad diperintah untuk menolak ajakan orang-orang musyrik Mekah untuk menyembah selain Allah. Ayat-ayat berikut membawa kecaman terhadap orang-orang musyrik tersebut. Dan ketahuilah bahwa dengan ajakan menyekutukan Allah itu, mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya, padahal bumi dengan seluruh isi-nya berada dalam genggaman tangan-Nya pada hari Kiamat, dan demikian pula langit dengan seluruh lapisannya digulung oleh Allah dengan tangan kanan-Nya. Mahasuci Dia dari segala apa yang tidak wajar bagi-Nya dan Mahatinggi Dia dari segala apa yang mereka persekutukan dengan-Nya.

4126

Dan ketahuilah bahwa ketika sangkakala pun ditiup oleh malaikat Israfil, maka matilah semua makhluk yang ada di langit dan juga makhluk yang ada di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah untuk mati pada saat yang lain sesudah itu. Kemudian sesudah waktu berlalu sekian lama, sangkakala itu ditiup sekali lagi, maka seketika itu dengan serta merta mereka bangun dari kuburnya menunggu keputusan Allah bagi diri masing-masing.

4127

Dan bersamaan dengan itu, bumi, yakni Padang Mahsyar, tempat semua makhluk berkumpul untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan, menjadi terang benderang dengan cahaya keadilan Tuhannya; dan buku-buku rekam jejak perbuatan diberikan dan kemudian dibaca oleh mereka masing-masing satu persatu Nabi-nabi menjadi saksi bagi umatnya, dan saksi-saksi atas amal mereka-pun dihadirkan, lalu diberikan keputusan oleh Allah di antara mereka satu persatu secara adil, sedang mereka tidak dirugikan sedikit pun.

4128

Dan sebagai bukti atas keadilan putusan itu, kepada setiap jiwa diberi balasan yang setimpal dengan sempurna sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya, dan Dia Allah Hakim Yang Maha Adil lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan.

4129

Pada ayat yang lalu dinyatakan bahwa di Padang Mahsyar digelar peradilan yang mengadili setiap perbuatan manusia, dan Allah akan menjatuhkan putusan-Nya dalam peradilan itu dengan seadil-adilnya tanpa ada yang dirugikan. Pada ayat-ayat berikut digambarkan bagai-mana putusan itu dilaksanakan. Pada waktu itu, orang-orang yang kafir digiring ke pintu neraka Jahanam secara berombongan. Sehingga apabila mereka telah sampai kepadanya yakni ke neraka, kemudian pintu-pintunya dibukakan, dan penjaga-penjaga neraka itu berkata kepada mereka, “Apakah sebelum ini belum pernah datang kepadamu rasul-rasul yang dipilih dari kalangan masyarakat kamu sendiri, yang membacakan ayat-ayat Tuhanmu, dan juga memperingatkan kepadamu akan keniscayaan pertemuan dengan harimu ini?” Mereka menjawab, “Benar, para rasul memang ada dan telah memperingatkan kami tentang hari ini, tetapi kami mendustakannya.” Namun demikian, ketetapan azab pasti tetap berlaku terhadap orang-orang kafir.

4130

Setelah mendengar pengakuan itu, seketika dikatakan kepada orang-orang kafir itu, “Masukilah pintu-pintu neraka Jahanam itu sesuai dengan tingkat kedurhakaan yang kalian lakukan, dan kamu akan kekal di dalamnya selama-lamanya.” Maka sungguh neraka Jahanam itulah seburuk-buruk tempat tinggal bagi orang-orang yang angkuh dan menyombongkan diri.

4131

Dan pada waktu yang bersamaan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya dan beramal saleh, diantar ke dalam surga secara berombongan. Sehingga apabila mereka telah sampai kepadanya yakni ke pintu surga dan kemudian pintu-pintunya telah dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka, “Kesejahteraan senantiasa dilimpahkan atasmu, berbahagialah kamu! Maka masuklah dengan suka cita, dan kamu kekal menetap di dalamnya untuk selama-lamanya.”

4132

Mereka dipersilakan masuk dengan penuh suka cita, dan mereka pun lalu berkata, “Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah memenuhi janji-Nya melalui para rasul kepada kami, dan telah memberikan tempat, yakni surga, ini kepada kami, sedang kami diperkenankan menempati surga di mana saja yang kami kehendaki.” Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal kebajikan di dunia.

4133

Dan engkau, wahai Nabi Muhammad, akan melihat malaikat-mala-ikat melingkar di sekeliling ‘Arsy, bertasbih secara terus-menerus sambil memuji Tuhannya; lalu setelah itu diberikan keputusan yang pasti di antara mereka hamba-hamba Allah itu secara adil, dan dikatakan kepada mereka ucapan sanjungan, “Alhamdulillahi rabbil alamin”, Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.”

4134

Ha Mim, hanya Allah yang mengetahui maksudnya.

4135

Di ayat-ayat terakhir Surah az-Zumar, Al-Qur’an menggambarkan bagaimana perlakuan yang ditetapkan oleh Allah terhadap orang-orang kafir dan orang-orang mukmin. Salah satu penyebab dari terjadinya dua bentuk perlakukan tersebut adalah sikap mereka terhadap Al-Qur’an. Oleh sebab itu, ayat-ayat berikut di awal surah ini menegaskan kembali kebenaran Al-Qur’an itu. Kitab ini yakni Al-Qur’an yang diturunkan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, benar-benar dari Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui.

4136

Dia Allah Yang Maha Pengampun, mengampuni dosa dan menerima tobat bagi orang yang mau memohon ampunan dan bertobat, dan pada waktu yang bersamaan juga sangat keras hukuman-Nya; serta Dia juga yang memiliki karunia. Tidak ada tuhan yang berhak untuk disembah selain Dia. Hanya kepada-Nya saja-lah semua makhluk kembali.

4137

Adalah suatu keniscayaan bahwa tidak ada orang yang memperdebatkan tentang kebenaran dari ayat-ayat Allah dengan tujuan memperolok-olokkan atau menimbulkan keraguan terhadapnya, kecuali apa yang dilakukan oleh orang-orang yang kafir. Karena itu, janganlah engkau wahai Nabi Muhammad tertipu oleh keberhasilan usaha mereka yang menghasilkan berbagai kesenangan yang mereka peroleh di seluruh negeri.

4138

Sebelum mereka, orang-orang musyrik Mekah, mendustakan wahyu Allah, kaum Nuh dan golongan-golongan yang bersekutu setelah mereka telah terlebih dahulu melakukan hal yang sama, yakni mendustakan rasul-rasul Allah, dan setiap umat ketika itu juga telah merencanakan tipu daya terhadap rasul mereka untuk menawannya bahkan sampai mencelakakannya, dan mereka membantah dengan alasan yang batil untuk melenyapkan kebenaran yang dibawa oleh para rasul itu. Karena itu, Aku, Allah Yang Mahaperkasa, tawan dan siksa mereka dengan azab. Maka camkanlah dengan sungguh-sungguh bahwa betapa pedihnya azab-Ku?

4139

Dan sebagaimana telah dijatuhkan sanksi kepada umat terdahulu yang durhaka, demikianlah juga telah pasti berlaku ketetapan Tuhanmu dalam bentuk azab yang pedih terhadap orang-orang kafir dari umatmu, wahai Nabi Muhammad, yaitu sesungguhnya mereka, orang-orang musyrik Mekah, itu adalah penghuni neraka.

4140

Pada ayat-ayat yang lalu telah digambarkan bagaimana bentuk permusuhan yang dilakukan oleh orang-orang kafir terhadap para rasul dan orang-orang beriman. Maka, untuk mengimbangi hal itu, ayat-ayat berikut menggambarkan bagaimana bentuk kasih sayang para malaikat terhadap para rasul dan orang-orang beriman. Ketahuilah bahwa malaikat-malaikat yang memikul ‘Arsy dan juga malaikat yang berada di sekelilingnya, bertasbih dengan memuji Tuhannya, dan mereka semua senantiasa beriman kepada-Nya, serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman seraya bermohon, “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu sangatlah luas, dan meliputi segala sesuatu. Maka, atas perkenan-Mu, ya Allah, berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat kembali ke jalan-Mu dan orang yang sejak awal telah mengikuti jalan agama-Mu, dan peliharalah mereka dari azab dan siksa neraka yang apinya menyala-nyala.

4141

Para malaikat meneruskan permohonan mereka kepada Allah, “Ya Tuhan kami Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, masukkanlah mereka, orang-orang mukmin itu, ke dalam surga ‘Adn, yang sebelumnya telah Engkau janjikan kepada mereka, dan yang juga telah Engkau janjikan kepada orang yang saleh di antara nenek moyang, istri-istri, dan keturunan mereka. Sungguh, Engkaulah Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

4142

Permohonan para malaikat selanjutnya, “Dan ya Allah Tuhan kami Yang Maha Pemurah, peliharalah mereka dari bencana kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara mereka dari bencana kejahatan pada hari itu, maka sungguh, Engkau telah menganugerahkan rahmat yang sangat luas kepadanya dan demikian itulah curahan rahmat kemenangan yang teramat agung.”

4143

Sesungguhnya bagi orang-orang yang kafir, kepada mereka pada hari Kiamat itu diserukan oleh para malaikat, “Sungguh, kebencian Allah, kepadamu, wahai orang-orang yang durhaka, jauh lebih besar daripada kebencianmu kepada dirimu sendiri, karena ketika kamu diseru oleh rasul dan orang-orang beriman untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, lalu kamu mengingkarinya dengan menolak seruan itu.”

4144

Mereka, orang-orang kafir itu pun menjawab, “Ya Tuhan kami, kami sadar bahwa Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali pula, lalu sekarang kami sadari pula Engkau kuasa menghidupkan orang yang sudah mati. Oleh sebab itulah, kami mengakui dosa-dosa yang telah kami perbuat ketika hidup di dunia. Maka adakah bagi kami ya Allah Yang Maha Pengampun jalan untuk keluar dari neraka ini dan kembali ke kehidupan dunia untuk memperbaiki diri?”

4145

Yang demikian itu tidak bisa terjadi lagi, karena sesungguhnya kamu ketika di kehidupan dunia telah mengingkari seruan apabila kalian diseru untuk menyembah Allah saja tanpa mempersekutukan-Nya. Dan jika Allah dipersekutukan, kamu sangat percaya bahwa Allah itu mempunyai sekutu. Maka keputusan sekarang ini wewenangnya adalah hanya pada Allah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar.

4146

Pada ayat-ayat yang lalu digambarkan bagaimana orang-orang kafir menyesal dan memohon untuk dikembalikan ke kehidupan dunia agar dapat memperbaiki diri. Untuk itu, guna menghindari timbulnya penyesalan yang sama, ayat-ayat berikut memperingatkan umat manusia agar peduli terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah. Dialah Allah Tuhan Yang Maha Esa, yang memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya kepadamu, dan menurunkan rezeki yang berlimpah dari langit untukmu. Dan sungguh tidak lain, yang mendapat pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan Allah itu hanyalah orang-orang yang kembali kepada-Nya.

4147

Maka oleh sebab itu, sembahlah Allah, dan dengan tulus ikhlas-lah beragama kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai sikap keberagamaan kalian itu.

4148

Yakinlah dengan seyakin-yakinnya bahwa Dialah Yang Mahatinggi derajat-Nya, dan Dia pula yang memiliki ‘Arsy, dan yang menurunkan wahyu yakni Al-Qur’an dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya untuk menjadi rasul-Nya, agar rasul itu memperingatkan manusia tentang hari pertemuan, yaitu hari Kiamat.

4149

Yaitu pada hari ketika mereka, manusia keluar dari kubur tanpa kemampuan menyembunyikan rahasia diri; dan tidak sesuatu pun keadaan perbuatan mereka yang tersembunyi di sisi Allah. Lalu Allah berfirman, “Milik siapakah kerajaan pada hari ini?” Kemudian terdengar jawaban, “Milik Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.”

4150

Ayat-ayat yang lalu menegaskan bahwa Allah telah memperingatkan manusia tentang hari pertemuan, yang pada hari itu semua tampak dengan jelas, tanpa kemampuan menutup apa yang dirahasiakan. Ayat ini memperjelas penegasan tersebut, dengan firman Allah, “Pada hari itu, yakni pada hari pertemuan, setiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya di kehidupan dunia. Tidak ada yang dirugikan atau dianiaya pada hari itu. Sungguh, Allah Yang Maha Bijaksana sangat cepat perhitungan-Nya.

4151

Dan wahai Nabi Muhammad, berilah mereka para pendurhaka itu peringatan akan hari yang semakin lama semakin dekat yakni hari Kiamat, di hari ketika hati kaum musyrik itu menyesak sampai di kerongkongan karena menahan kesedihan. Tidak ada seorang pun teman setia atau karib kerabat maupun teman sejawat bagi orang yang zalim itu, dan tidak ada juga baginya seorang penolong yang diterima pertolongannya.”

4152

Dia, yakni Allah, mengetahui pandangan mata yang khianat, seperti kerlingan sekejap yang mengarah kepada perbuatan maksiat walau orang lain tidak melihat, dan apa yang tersembunyi dalam dada yang tidak diutarakan dengan kata-kata.

4153

Dan karena Allah itu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, Dia Mahasanggup memutuskan perkara dengan kebenaran. Sedang mereka dan apa yang disembah oleh mereka selain-Nya, tidak akan mampu memutuskan dengan sesuatu apa pun. Sesungguhnya Allah, hanya Dialah Tuhan Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

4154

Untuk memperoleh bukti-bukti yang lebih akurat betapa Allah Maha Mengetahui, maka ayat-ayat berikut menganjurkan untuk mengembara di muka bumi menemukan bukti-bukti tersebut. Dan apakah mereka orang-orang musyrik Mekah itu, tidak mengadakan pengembaraan atau perjalanan di bumi, lalu memperhatikan dengan saksama bagaimana kesudahan buruk yang dialami oleh orang-orang yang durhaka sebelum mereka? Orang-orang sebelum mereka itu malah lebih hebat kekuatannya daripada mereka, dan lebih banyak peninggalan-peninggalan peradaban-nya di muka bumi, tetapi Allah tetap mengazab mereka karena dosa-dosa-nya. Dan kalau Allah sudah menjatuhkan azab, tidak akan ada sesuatu pun yang melindungi mereka dari azab Allah itu.

4155

Yang demikian itu, yakni azab yang mereka terima adalah karena sesungguhnya rasul-rasul telah datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, berupa mukjizat dan hukum-hukum dari Allah, lalu mereka ingkar kepada para rasul itu; maka Allah mengazab mereka. Sungguh, Dia Mahakuat, lagi Mahakeras hukuman-Nya.

4156

Salah satu bukti dari kebesaran Allah adalah diutusnya Nabi Musa. Dan sungguh, Kami telah mengutus Nabi Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, berupa mukjizat, dan keterangan, serta bukti yang nyata.

4157

Ayat-ayat dan bukti-bukti nyata itu ditujukan kepada Fir’aun, Haman, Qarun, dan bala tentara Fir’aun. Setelah Nabi Musa menyampaikan ayat dan bukti-bukti tersebut, lalu mereka semua berkata dengan nada melecehkan, “Musa itu adalah seorang pesihir lagi seorang pendusta yang nyata.”

4158

Maka ketika dia, Nabi Musa, datang kepada mereka, yakni kepada Fir’aun, Haman, dan Qarun, membawa kebenaran dari Kami, mereka berkata, “Bunuhlah anak-anak laki-laki dari orang-orang yang beriman bersama dia dan juga Musa, dan biarkan hidup perempuan-perempuan mereka untuk dijadikan budak.” Begitulah para pendurhaka mengatur tipu daya, namun tipu daya orang-orang kafir itu pasti akan sia-sia belaka.

4159

Dan Fir’aun berkata kepada pembesar-pembesarnya, “Biar aku sendiri yang membunuh Musa, dan sebelum itu suruh dia memohon kepada Tuhannya untuk mendapatkan perlindungan. Apabila Musa tidak dibunuh, sesungguhnya aku sangat khawatir dia akan menukar agamamu, wahai penduduk Mesir, dengan agama yang dia bawa, atau dia pasti akan menimbulkan kerusakan di bumi sehingga bisa mengganggu kehidupan kita.”

4160

Rencana jahat Fir’aun itu diketahui oleh Nabi Musa, dan Nabi Musa pun berkata, “Sesungguhnya aku berlindung kepada Allah, Tuhanku dan Tuhanmu juga, dari kejahatan setiap orang yang menyombongkan diri. Aku juga berlindung dari kejahatan orang yang tidak beriman kepada hari perhitungan.” Orang yang beriman itu melanjutkan ucapannya, “Dan jika dia seorang pendusta, maka dia akan mendatangkan kerugian karena dialah yang akan menanggung dosa dustanya itu; dan jia dia seorang yang benar, niscaya sebagian, tidak seluruh bencana yang diancamkan kepadamu akan menimpamu. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk dan juga tidak menjadikan sebagai pembawa kebenaran kepada orang yang melampaui batas dan pendusta.

4161

Dan seseorang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya di antara keluarga Fir’aun, yang senantiasa menyembunyikan imannya di hadapan Fir’aun, berkata, “Apakah kamu, wahai Fir’aun, akan membunuh seseorang hanya karena dia berkata, ‘Tuhanku yang aku sembah adalah Allah,’ padahal sungguh, dia telah datang menyampaikan kebenaran kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan sulit terbantahkan, dan itu dari Tuhanmu juga.”

4162

Wahai kaumku! Pada hari ini kerajaan ada pada genggaman-mu yang dengan kerajaan itu kamu berkuasa di bumi, tetapi bagaimana kalau yang disampaikan oleh Musa itu benar, maka siapa yang akan menolong kita dari azab Allah jika azab itu menimpa kita?” Mendengar ucapan seorang mukmin itu, Firaun berusaha meyakinkan kaumnya dengan berkata, “Aku hanya mengemukakan kepadamu, apa yang menurutku aku pandang baik; dan aku berdasarkan pandanganku itu hanya semata-mata ingin menunjukkan kepadamu jalan yang benar dan lurus.”

4163

Dan orang yang beriman dari pengikut Fir’aun itu berkata, “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku khawatir jika kamu membinasakan Musa, kamu akan ditimpa bencana seperti hari kehancuran golongan yang bersekutu yang memusuhi para nabi dan rasul.

4164

Yakni seperti kebiasaan kaum Nuh yang ditenggelamkan banjir besar, kaum Ad yang dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin, kaum Samud yang dimusnahkan dengan gempa bumi yang dahsyat, dan orang-orang atau umat yang datang setelah mereka. Padahal Allah tidak menghendaki terjadi kezaliman sedikit pun terhadap hamba-hamba-Nya.”

4165

Orang yang beriman itu melanjutkan penjelasannya, “Dan sadarilah, wahai kaumku! Sesungguhnya aku benar-benar khawatir terhadapmu akan siksaan yang akan diturunkan pada hari saling memanggil, yakni ketika setiap orang berteriak meminta tolong.

4166

Yaitu pada hari ketika kalian berpaling lalu lari ke belakang guna menghindari siksa, dan ingatlah tidak ada seorang pun yang mampu menyelamatkan kalian dari azab Allah. Dan barang siapa yang memilih kesesatan, maka dia dibiarkan sesat oleh Allah, dan apabila seseorang telah dibiarkan sesat oleh Allah niscaya tidak ada sesuatu pun yang mampu memberi petunjuk keluar dari kesesatan itu.”

4167

Dan sungguh ingatlah, bahwa sebelum masa kalian ini, Nabi Yusuf telah datang kepada leluhur kalian dengan membawa bukti-bukti yang nyata, tetapi kalian senantiasa meragukan apa yang dibawanya itu, bahkan ketika dia, Nabi Yusuf itu, wafat, kalian kemudian berkata, “Allah tidak akan mengirim seorang rasul pun setelahnya, yakni setelah Nabi Yusuf tiada.” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang yang telah memilih kesesatan dengan berperilaku melampaui batas dan ragu-ragu terhadap kebenaran.

4168

Yaitu orang-orang yang selalu memperdebatkan kebenaran ayat-ayat Allah yang sudah sangat jelas kebenarannya itu tanpa alasan dan bukti-bukti yang kuat dan nyata yang sampai kepada mereka. Sangat besar kemurkaan bagi mereka di sisi Allah dan juga di sisi orang-orang yang ber-iman. Demikianlah Allah mengunci mati hati setiap orang yang sombong dan juga mengunci mati hati setiap orang yang berlaku sewenang-wenang.

4169

Dan Fir’aun berkata kepada salah seorang menterinya bernama Haman, “Wahai Haman! Buatkanlah untukku sebuah bangunan yang tinggi yang dapat terlihat oleh semua orang dan agar aku dapat naik sampai ke pintu-pintu langit.

4170

Yaitu pintu-pintu langit yang tinggi, agar aku dapat melihat Tuhan yang dipercayai dan diajarkan oleh Musa, tetapi aku tetap memandang-nya sebagai seorang pendusta tentang apa yang diajarkannya.” Dan demikianlah kondisi Fir’aun, dimana kesombongan dan kedurhakaannya dijadikan terasa indah bagi Fir’aun akan perbuatan buruknya itu, dan dia tertutup dari jalan yang benar; dan tipu daya Fir’aun untuk memadamkan cahaya kebenaran itu tidak lain hanyalah membawa kerugian dan kebinasaan bagi dirinya.

4171

Dan orang yang beriman yang menyembunyikan keimanan di hadapan Fir’aun itu berkata, “Wahai kaumku! Ikutilah aku dengan sungguh-sungguh, niscaya aku nanti akan menunjukkan kepada kalian jalan yang benar yang diridai Allah.

4172

Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia yang fana ini hanyalah kesenangan sementara yang mudah didapat dan mudah pula lenyap, dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang tidak akan pernah lenyap dan kekal selama-lamanya.”

4173

Dialog yang terjadi antara Fir’aun dengan salah seorang kaumnya yang beriman secara sembunyi-sembunyi itu, memberi pesan kuat tentang perbuatan baik dan perbuatan jahat. Oleh sebab itu, renungkanlah bahwa barang siapa mengerjakan perbuatan jahat dan berbuat kebinasaan di muka bumi, maka dia akan dibalas sebanding dengan kejahatan itu. Dan barang siapa mengerjakan kebajikan dan beramal saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedangkan dia dalam keadaan beriman dengan sungguh-sungguh, maka mereka akan masuk ke dalam surga atas anugerah Allah, dan mereka diberi rezeki di dalamnya dengan nikmat tidak terhingga.

4174

Pada ayat yang lalu Allah menegaskan bahwa balasan yang sebanding akan diberikan kepada siapa saja yang mengerjakan perbuatan jahat dan berbuat kebinasaan di muka bumi. Sebaliknya, siapa saja yang mengerjakan kebajikan, beramal saleh, dan beriman dengan sungguh-sungguh, maka mereka akan masuk ke dalam surga dan diberi rezeki dan nikmat yang tidak terhingga. Pada ayat ini serta beberapa ayat berikutnya, Allah menjelaskan bagaimana cara mendapatkan nikmat yang tiada terhingga itu melalui perkataan salah seorang pengikut Fir’aun yang menyembunyikan keimanannya, “Dan ketahuilah wahai kaumku, sungguh mengherankan sikap kalian! Bagaimanakah duduk perkara ini, aku menyerumu dengan sungguh-sungguh kepada keselamatan, tetapi kamu mendorong dan menyeruku untuk masuk ke dalam api neraka?

4175

Mengapa pula kamu menyeruku agar memilih jalan untuk kafir kepada Allah dan melakukan perbuatan-perbuatan yang mempersekutukan-Nya dengan sesuatu hal yang aku sendiri tidak mempunyai ilmu tentang hal itu, padahal aku menyerumu agar beriman kepada Allah, Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Maha Pengampun?

4176

Sudah pasti dan tidak dapat disangkal lagi bahwa apa yang kamu serukan sedemikian rupa kepadaku agar aku beriman kepadanya, bukanlah suatu seruan yang baik yang akan berguna bagi kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat. Dan sadarilah bahwa sesungguhnya tempat kembali kita pada akhirnya pasti kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, dan ketahuilah sesungguhnya orang-orang yang melampaui batas dengan berbuat durhaka kepada Allah, mereka itu-lah orang-orang yang akan menjadi penghuni neraka.

4177

Maka dengan demikian kelak kamu akan ingat dan mengakui kebenaran yang aku sampaikan kepada kamu dan bahkan apa yang kukatakan kepadamu selama ini sesuatu yang layak untuk diyakini. Dan oleh sebab itu, aku menyerahkan seluruh urusanku hanya kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat akan apa yang diperbuat oleh hamba-hamba-Nya dan akan memberi balasan yang setimpal dengan apa yang diperbuat.”

4178

Demikianlah dikisahkan bahwa seruan yang disampaikan oleh seorang mukmin yang menyembunyikan keimanannya itu tidak diterima oleh Fir’aun dan pengikutnya. Fir’aun bahkan merencanakan suatu perbuatan yang buruk kepadanya, maka Allah memeliharanya dari berbagai maksud buruk dan kejahatan tipu daya yang mereka lakukan itu, sedangkan Fir’aun sendiri beserta kaumnya dikepung oleh azab yang sangat buruk.

4179

Kepada mereka akan diperlihatkan di alam barzakh azab yang amat buruk, yakni neraka yang diperlihatkan pada setiap pagi dan petang, dan juga pada hari terjadinya Kiamat, lalu kepada malaikat diperintahkan, “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam neraka yang di dalamnya terdapat azab yang sangat keras!.”

4180

Ayat yang lalu memberitakan azab yang diterima oleh Fir’aun dan pengikut-pengikutnya di dalam neraka. Melalui ayat ini dan ayat-ayat berikut, Allah menjelaskan kondisi saling menghujat di kalangan penghuni neraka. Dan ingatlah bagaimana kelak pada waktu mereka berada dalam neraka, ketika itu mereka berbantah-bantahan di dalam neraka, maka orang yang lemah sebagai pengikut berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri yang memimpin mereka, “Sesungguhnya kami dahulu ketika kita sama-sama hidup di dunia adalah pengikut-pengikutmu yang setia. Maka oleh sebab itu, dapatkah kamu melepaskan kami dari azab ini ataupun memikul sebagian dari azab api neraka yang sedang menimpa kami?

4181

Mendengar ucapan orang-orang lemah yang menjadi pengikutnya itu, orang-orang yang menyombongkan diri menjawab, “Sesungguhnya kita semua saat ini sama-sama berada dalam siksa api neraka. Kita semua sama-sama sedang merasakan siksa sesuai dengan dosa yang kita perbuat, karena Allah telah menetapkan siksa apa yang kita terima sebagai keputusan yang adil antara hamba-hamba-Nya.”

4182

Setelah para penghuni neraka itu menyadari bahwa ketetapan Allah tidak bisa diubah dan siksa yang diterima oleh seseorang tidak dapat diringankan oleh orang lain, maka mereka kemudian menoleh kepada para penjaga neraka. Dan orang-orang yang berada dalam neraka, apakah itu yang menjadi pemimpin ataupun pengikut, berkata kepada para malaikat penjaga-penjaga neraka Jahanam, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu dengan sungguh agar Dia, Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Pemberi Maaf itu, meringankan azab-Nya atas kami walaupun hanya sehari saja.”

4183

Ketika mendengar permohonan itu, malaikat para penjaga neraka itu menghardik mereka, “Maka penjaga-penjaga neraka Jahanam berkata, “Apakah rasul-rasul belum pernah datang kepadamu ketika kalian masih di dunia dengan membawa bukti-bukti yang nyata serta keterangan-keterangan yang jelas?” Mereka menjawab, “Benar, rasul-rasul sudah pernah datang kepada kami di kehidupan dunia, tetapi kami abaikan dan dustakan.” Penjaga-penjaga neraka Jahanam berkata, “Berdoa-lah kamu sendiri sekarang ini, hanya itu yang bisa kalian lakukan!” Namun demikian, ketahuilah bahwa doa orang-orang kafir itu sia-sia belaka karena tidak akan dikabulkan oleh Allah.

4184

Sebagai pamungkas dari dialog yang terjadi di neraka tersebut, Allah kemudian mengingatkan semua, apakah itu orang-orang kafir ataupun orang-orang mukmin, dengan berfirman, “Sesungguhnya Kami akan senantiasa menolong rasul-rasul yang telah Kami utus dan juga orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan juga menolong mereka pada hari tampilnya para saksi yakni hari Kiamat.”

4185

Yaitu hari yang ketika itu permintaan maaf yang diajukan kepada Allah tidak berguna lagi bagi orang-orang yang zalim lagi berdosa, dan mereka secara khusus mendapat laknat berupa kutukan jauh dari nikmat dan rahmat Allah, dan juga memperoleh tempat tinggal yang sangat buruk di neraka Jahanam.

4186

Ayat-ayat yang lalu menggambarkan apa yang dialami oleh orang-orang yang durhaka di dalam neraka Jahanam. Maka untuk menghindari agar tidak mengalami hal seperti itu, Allah menurunkan petunjuk kepada manusia, seperti apa yang diturunkan kepada Nabi Musa. “Dan sungguh Kami bersumpah bahwa Kami telah memberikan petunjuk kepada Musa sehingga ia tidak mengalami kesesatan dalam hidupnya; dan Kami juga telah mewariskan Kitab Taurat kepada Bani Israil.

4187

Kitab Taurat itu diberikan untuk menjadi petunjuk dalam menempuh jalan supaya tidak tersesat dan juga sebagai peringatan bagi orang-orang yang berpikiran sehat dan mau menerima kebenaran.

4188

Demikian pula yang terjadi terhadap Nabi Muhammad. Beliau telah dianugerahi kitab serta dijanjikan akan beroleh kemenangan menghadapi orang-orang musyrik Mekah. “Maka tetaplah tabah dan bersabarlah kamu, wahai Nabi Muhammad, sesungguhnya janji Allah tentang akan beroleh kemenangan itu adalah janji yang benar, dan oleh sebab itu, mohonlah ampun untuk dosamu dan ajaklah para pengikutmu melakukannya serta bertasbihlah menyucikan Allah dari segala bentuk ketidakwajaran seraya memuji keagungan dan kebesaran Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.

4189

Orang-orang durhaka itu mendustakan wahyu Allah dengan cara mendebat untuk menolak apa yang dikandung oleh Allah tersebut. Sesungguhnya orang-orang yang senantiasa mendebat untuk menolak kebenaran ayat-ayat Allah yang begitu jelas dan terang benderang tanpa alasan dan bukti-bukti yang sampai kepada mereka, maka yang ada dalam dada mereka hanyalah keinginan dan kebesaran dan keangkuhan agar dapat menyanyangimu, wahai Nabi Muhammad, yang hal itu pasti tidak akan pernah mereka capai. Maka oleh sebab itu, mintalah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dia, Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

4190

Titik fokus yang mereka debat dari pemberitaan ayat-ayat Allah itu adalah pada kebangkitan manusia dari alam kubur. Maka, Allah membantahnya dengan menyebut bahwa penciptaan langit dan bumi lebih besar peristiwanya daripada hanya sekadar menciptakan kembali manusia yang sudah mati. Sungguh, bahwa penciptaan langit dan bumi itu, jauh lebih besar serta lebih hebat memperlihatkan kemahakuasaan Allah, daripada hanya sekadar penciptaan manusia kembali untuk bangkit dari kubur. Akan tetapi, kebanyakan manusia, yakni orang-orang yang durhaka, tidak mengetahui hakikat perbandingan antara penciptaan langit dan bumi serta membangkitkan manusia dari kubur.

4191

Sangatlah benar bahwa orang-orang yang mampu menangkap hakikat tersebut tidak sama dengan orang yang tidak mampu melakukan dan memahaminya, sehingga Allah menegaskan bahwa tidak sama orang yang buta mata hatinya dengan orang yang mampu melihat dengan mata hatinya, dan dengan demikian, tidak sama pula orang-orang yang beriman kepada kebenaran wahyu Allah dan mengerjakan kebajikan dengan orang-orang durhaka yang berbuat kejahatan. Hanya sedikit sekali dari perbandingan itu yang kamu ambil dan jadikan pelajaran, wahai manusia.

4192

Setelah menegaskan bahwa menciptakan langit dan bumi merupakan pekerjaan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan membangkitkan manusia dari kubur, maka sekarang Allah mempertegas keniscayaan akan datangnya Kiamat. Sesungguhnya hari Kiamat yang dijanjikan itu pasti akan datang, tidak ada keraguan tentang kedatangan-nya sedikit pun. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak beriman walaupun sudah terlalu banyak bukti yang diperlihatkan untuk itu.

4193

Dengan semakin dekat hari Kiamat, Allah kemudian mengajak manusia dengan kasih sayang-Nya agar datang dan mendekatkan diri kepada-Nya. Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku dengan mendekatkan diri, niscaya akan Aku perkenankan bagimu apa yang kamu harapkan berupa hidayah dan anugerah nikmat. Sesungguhnya orang-orang yang angkuh dan sombong sehingga membuat mereka tidak mau menyembah-Ku, mereka akan masuk ke dalam neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”

4194

Ajakan untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah adalah merupakan keniscayaan semata yang harus dilakukan oleh manusia. Sebenarnya disembah ataupun tidak, Allah tetaplah sebagai Pencipta alam semesta. Ayat ini dan ayat-ayat berikut mengukuhkan kenisca-yaan tersebut. Allah-lah yang menjadikan malam itu gelap untukmu agar kamu dapat beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang agar kamu dapat bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan hidup. Sungguh, Allah benar-benar memiliki karunia yang tiada terhingga yang dilimpahkan-Nya kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur atas karunia itu.

4195

Demikianlah Allah, Tuhanmu Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pencipta segala sesuatu, tidak ada Tuhan yang layak disembah selain Dia. Oleh sebab itu, maka bagaimanakah kamu dapat dipalingkan dari mengakui kebenaran ayat-ayat Allah?

4196

Demikianlah caranya bagaimana orang-orang durhaka yang selalu mengingkari ayat-ayat Allah dipalingkan disebabkan oleh keangkuhan dan kesombongan mereka.

4197

Masih dalam kaitan keniscayaan bahwa Allah memang layak untuk disembah, Allah kemudian menegaskannya kembali dalam ayat ini. Allah-lah Tuhan Yang Maha Esa dan Mahakuasa yang menjadikan bumi pada dasarnya untukmu, wahai manusia, sebagai tempat menetap yang layak untuk kehidupan, dan menjadikan langit sebagai atap tanpa tiang, dan membentukmu dengan bentuk yang sebaik-baiknya lalu memperindah rupamu serta memberimu rezeki dari yang baik-baik serta bermanfaat. Demikianlah Allah menciptakan semua itu bagi manusia, Dialah yang menjadi Tuhanmu, Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam.

4198

Keniscayaan bahwa Allah-lah yang layak dijadikan Tuhan dan sebagai tempat memohonkan doa lebih dikukuhkan lagi dengan ayat ini. Dialah yang hidup kekal yang memberikan kehidupan bagi semua yang hidup, tidak ada tuhan yang layak disembah selain Dia; maka oleh sebab itu, berdoa dan sembahlah Dia dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya dengan tidak mempersekutukan-Nya dengan yang lain. Segala puji bagi Allah, Dia Maha Esa, Tuhan seluruh alam.

4199

Setelah jelas dan tuntas tentang keniscayaan bahwa hanya Allah yang layak untuk disembah dan sebagai tempat meminta, bukan kepada yang lain, maka pada ayat di atas dan ayat-ayat berikut disampaikan larangan untuk menyembah selain Allah. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Sungguh, aku sangat dilarang untuk menyembah sembahan yang kamu sembah selain Allah Yang Maha Esa, setelah datang kepadaku keterangan-keterangan dan bukti-bukti dari Tuhanku; dan lebih dari itu aku diperintahkan agar dengan bersungguh-sungguh berserah diri kepada Tuhan Pemelihara seluruh alam.”

4200

Setelah menjelaskan bahwa hanya Dia yang layak disembah, Allah lalu menguraikan beberapa bukti kekuasaan-Nya yang ada dalam diri manusia. Dialah Tuhan Yang Maha Esa, yang telah menciptakanmu, wahai manusia, dari tanah, kemudian sesudah itu dari setetes mani yang bertemu dengan indung telur dalam rahim, lalu sesudah itu dari segumpal darah, kemudian setelah menempuh waktu sembilan bulan atau lebih, kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan-Nya kamu tumbuh sampai menjadi manusia dewasa, lalu kemudian menjadi tua dan lanjut usia. Akan tetapi, di antara kamu ada yang dimatikan sebelum itu atau sebelum mencapai usia dewasa atau tua. Kami perbuat demikian agar kamu menyadari bahwa ada batas sampai kepada kurun waktu yang ditentukan bagi setiap orang, agar kamu mengerti dan memahami ketentuan ini.

4201

Allah selanjutnya menguraikan bahwa menghidupkan dan mematikan manusia dan makhluk lainnya adalah hal yang mudah bagi Allah. Dialah Allah Tuhan Yang Mahakuasa yang menghidupkan makhluk dan Dia pula yang mematikan-nya. Maka apabila Dia hendak menetapkan sesuatu urusan itu adalah sangat mudah, Dia hanya cukup berkata kepada-nya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.

4202

Setelah disimpulkan pada ayat-ayat yang lalu bahwa Allah-lah pe-nguasa alam semesta ini, dan yang berkuasa menghidupkan dan mematikan, maka ayat-ayat berikut kembali menghadapkan perhatian terhadap orang-orang yang mendebat kebenaran wahyu terutama tentang akibat yang akan mereka terima karena perbuatan tersebut. “Apakah kamu, wahai Nabi Muhammad, tidak memperhatikan tentang orang-orang yang selalu membantah dengan batil terhadap semua bukti kebenaran ayat-ayat Allah? Bagaimana jalan pikiran mereka sehingga mereka dapat dipalingkan dari bukti-bukti kebenaran yang sangat jelas dari wahyu itu?”

4203

Orang-orang yang mendebat dengan batil wahyu Allah itu adalah orang-orang yang mendustakan Kitab, yakni Al-Qur’an, dan wahyu yang dibawa oleh rasul-rasul Kami yang telah Kami utus, yakni Zabur, Taurat, dan Injil. Kelak mereka akan mengetahui akibat dari sanggahan mereka itu.

4204

Akibat dari sanggahan mereka terhadap kebenaran wahyu-wahyu Allah akan mereka rasakan ketika belenggu mengikat tangan mereka, dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret dengan tarikan yang sangat kuat.

4205

Mereka diseret dengan sangat kuat ke dalam air yang sangat panas dan mendidih, kemudian mereka dibakar di dalam api neraka.

4206

Kemudian dalam keadaan direbus dan dibakar di dalam api neraka, dikatakan kepada mereka, “Manakah berhala-berhala yang banyak itu yang selalu kamu persekutukan dengan Allah.

4207

Itukah berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah?” Mereka para pendebat itu, menjawab, “Mereka telah hilang lenyap dari pandangan kami, bahkan sebenarnya kami dahulu sebelum keberadaan kami di akhirat ini tidak pernah menyembah sesuatu yang layak untuk disembah Demikianlah cara Allah membiarkan sesat orang-orang kafir dari kebenaran sebagai hasil pilihan bebas mereka.

4208

Masih dalam kaitan kesesatan para pendebat ayat-ayat Allah itu, Al-Qur’an menjelaskan bahwa hal itu disebabkan karena mereka terlena dalam kesukariaan di bumi. “Kesesatan yang demikian itu disebabkan karena kamu dalam kehidupan dunia bersukaria di bumi dengan cara berlebih-lebihan tanpa mengindahkan kebenaran yang sesungguhnya, dan juga karena kamu selalu bersukaria dalam kemaksiatan.”

4209

Oleh sebab itu, dikatakan kepada mereka, “Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahanam sebagai tempat tinggalmu, dan kamu kekal di dalamnya selama-lamanya. Maka itulah seburuk-buruk dan sejahat-jahat tempat bagi orang-orang yang sombong yang mendustakan ayat-ayat Allah.”

4210

Demikianlah, setelah dibentangkan apa yang dialami oleh para pendurhaka yang mendebat dengan batil ayat-ayat Allah serta digambarkan pula apa yang akan diperoleh orang-orang yang beriman, maka Nabi Muhammad dan kaum beriman diminta untuk konsisten dalam keimanan dan perjuangan menyampaikan kebenaran. Maka bersabarlah engkau, wahai Nabi Muhammad dan kaum beriman, sesungguhnya janji Allah itu adalah benar dan Dia tidak akan memungkiri janji-Nya. Oleh sebab itu, meskipun Kami perlihatkan kepadamu di masa hidupmu sebagian siksa yang Kami ancamkan kepada mereka para durhaka itu, ataupun Kami wafatkan engkau sebelum ajal menimpa mereka, namun mereka orang-orang durhaka itu tidak dibiarkan begitu saja, karena kepada Kamilah mereka dikembalikan.”

4211

Bila pada ayat yang lalu ditegaskan tentang kepastian terlaksananya janji Allah berupa ancaman, maka pada ayat ini Allah mengingatkan melalui lisan Nabi akan datangnya janji Allah berkaitan dengan ancam-an itu bahwa Allah akan memberi putusan dengan adil. Firman Allah, “Sesungguhnya Kami, Tuhan Yang Maha Kuasa telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau, wahai Nabi Muhammad. Di antara me-reka, para rasul yang Kami utus itu, ada yang Kami ceritakan kepadamu, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Sulaiman, Nabi Nuh, Nabi Musa, dan Nabi Isa, dan di antaranya ada pula yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Para rasul yang Kami utus itu dilengkapi dengan mukjizat, dan ketahuilah bahwa tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka oleh sebab itu, apabila telah datang perintah, yaitu ketentuan Allah berkaitan dengan siksa dan juga untuk semua perkara, ketentuan itu diputuskan dengan adil. Dan dengan demikian, ketika itu akan merasa rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.”

4212

Penjatuhan sebuah sanksi dengan pertimbangan yang adil dan tidak menzalimi merupakan bentuk dari kasih sayang Allah sebagai pemilik alam semesta. Allah berkuasa mutlak atas apa yang Dia miliki itu. Ayat-ayat berikut menguraikan kemahakuasaan Allah yang berkaitan dengan berbagai fenomena makhluk ciptaan-Nya. “Allah-lah yang menjadikan dan menundukkan hewan ternak untukmu, seperti unta, kuda, kambing, sapi, dan lain sebagainya. Sebagian dari hewan ternak itu untuk kamu kendarai dan sebagian lagi untuk kamu makan.

4213

Dan di samping itu, bagi kamu ada lagi manfaat-manfaat yang lain padanya, seperti mengambil manfaat dari bulu, kulit, susu hewan ternak itu, dan juga agar kamu mencapai suatu keperluan atau tujuan yang tersimpan dalam hatimu dengan mengendarainya. Dan dengan mengendarai binatang-binatang itu bila dalam perjalanan di darat, dan bila dalam perjalanan di laut atau di sungai mereka dapat diangkut di atas kapal.

4214

Dan Dia telah memperlihatkan tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan-Nya kepadamu. Lalu tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah yang mana lagi yang kamu ingkari?” Melalui ayat ini diharapkan manusia menyadari keberadaan Allah sebagai Tuhan satu-satunya yang layak dipertuhankan, disembah, dan dimintai pertolongan-Nya.

4215

Adalah benar bahwa tanda-tanda kebesaran Allah itu terdapat dalam fenomena alam yang terkembang. Namun demikian, tanda-tanda kebesaran Allah itu juga ada dalam sejarah peradaban umat manusia. Ayat-ayat berikut mengajak manusia untuk mengembara di permukaan bumi menyaksikan jejak sejarah dari umat terdahulu yang berpaling dari jalan kebenaran. Allah berfirman, “Maka apakah mereka orang-orang musyrik Mekah dan generasi mana saja yang membaca firman Allah ini, tidak mengadakan perjalanan dan mengembara di bumi, lalu mereka memperhatikan dengan mata kepala dan mata hati, bagaimana kesudahan orang-orang terdahulu yang hidup sebelum mereka. Mereka umat terdahulu itu lebih banyak hasil pembangunannya dan juga lebih hebat kekuatannya serta lebih banyak peninggalan-peninggalan peradabannya di bumi. Maka, ketahuilah bahwa seluruh apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka sedikit pun dari kehancuran yang menimpa mereka.

4216

Mengapa peradaban umat-umat terdahulu itu hancur dan hanya tinggal sejarahnya saja berupa fosil atau tinggalan lainnya? Itu semua tidak lain karena disebabkan oleh kedustaan dan olok-olokan mereka terhadap para rasul yang diutus dari kalangan mereka sendiri. “Maka ketika para rasul yang berasal dari kalangan mereka sendiri, datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata berupa petunjuk dari Allah, mereka membelakangi petunjuk Allah yang dibawa oleh para rasul itu, karena congkak dan sombong, merasa lebih senang dan lebih hebat dengan ilmu yang ada pada mereka, dan karena itu, mereka dikepung oleh azab yang dahulu mereka memperolok-olokkannya.

4217

Maka ketika mereka umat terdahulu itu melihat betapa berat dan mengerikan azab Kami itu, mereka pun berkata dengan nada bermohon, ‘Kami hanya beriman kepada Allah Yang Maha Esa saja, dan kami ingkar kepada sembahan-sembahan yang dahulu kami sembah dan yang telah kami persekutukan dengan Allah.’

4218

Maka tak pelak lagi, iman mereka ketika mereka telah melihat dan merasakan azab Kami, tidak berguna lagi sama sekali bagi mereka. Itulah ketentuan Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya yang durhaka. Dan ketika itu rugilah orang-orang kafir yang berbuat durhaka dengan penuh kesombongan.

4219

Ha Mim.Hanya Allah saja Yang Maha Tahu tentang apa maksudnya.

4220

Al-Qur’an ini diturunkan secara bertahap dari Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih kepada semua makhluk ciptaan-Nya, lagi Maha Penyayang hanya kepada orang-orang yang beriman.

4221

Kitab itu adalah Al-Qur’an yang dalam ayat-ayatnya dijelaskan semua yang diperlukan oleh manusia untuk meraih kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi, bacaan yang mulia dalam bahasa Arab, sebagai petunjuk untuk kaum yang mau dan berpotensi mengetahui.

4222

Al-Qur’an itu adalah kitab yang membawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan peringatan bagi orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, tetapi sangat disayangkan karena kebanyakan dari mereka orang-orang yang membuat kerusakan itu berpaling dari petunjuk-Nya serta hal itulah yang membuat mereka tidak mendengarkan yakni tidak menyambut berita gembira dan per-ingatan itu.

4223

Penolakan dan keberpalingan orang-orang musyrik Mekah terhadap Al-Qur’an itu mereka nyatakan dalam bentuk pengakuan langsung. Dan mereka orang-orang musyrik Mekah itu, berkata, “Hati dan akal pikiran kami sudah tertutup dan terkunci rapat dari apa yang engkau seru kami kepadanya, dan telinga kami sudah tersumbat sehingga kami tidak dapat mendengar apa pun yang engkau sampaikan, dan di antara kami dan engkau ada dinding pembatas yang sangat tebal. Oleh karena itu, lakukanlah apa yang sesuai menurut kehendakmu, dan demikian pula sesungguhnya kami akan melakukan apa yang sesuai menurut kehendak kami.”

4224

Setelah mendengar pernyataan langsung dari kaum musyrik Me-kah tentang penolakan mereka tersebut, Allah memerintah Nabi Muhammad untuk menjawabnya. Katakanlah kepada mereka, wahai Nabi Muhammad, “Aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu juga. Aku adalah nabi dan rasul Allah dengan membawa Al-Qur’an yang diwahyukan kepadaku. Di dalam Al-Qur’an itu terdapat ajaran dasar bahwa Tuhan kamu adalah Allah dan Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa; karena itu tetaplah kamu beribadah kepada-Nya, dan mohonlah ampunan kepada-Nya agar kamu tidak terjerumus kepada kesesatan. Dan sadarilah bahwa dengan bercermin kepada umat terdahulu yang telah diazab Allah, maka akan celakalah orang-orang yang mempersekutukan-Nya dengan yang lain.

4225

Siapakah orang-orang yang mempersekutukan Allah itu? Mereka adalah orang-orang yang tidak menunaikan zakat, dan mereka juga ingkar terhadap kehidupan akhirat dan tidak mempercayai adanya kebangkitan manusia kembali setelah mereka dimatikan.

4226

Setelah menggambarkan ancaman bagi orang-orang musyrik Mekah, Al-Qur’an mengalihkan perhatian kepada orang-orang beriman. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan tulus ikhlas dan yang membuktikan iman mereka dengan mengerjakan kebajikan dan beramal saleh, mereka mendapat anugerah pahala yang sangat besar serta dilimpahi rezeki yang tidak ada putus-putusnya.”

4227

Penggambaran sikap orang-orang musyrik Mekah yang memper-sekutukan Allah dan menolak keniscayaan hari Kiamat merupakan sikap yang tidak pantas untuk dilakukan terhadap Sang Pencipta alam semesta. Oleh sebab itu, Nabi Muhammad diperintahkan untuk memberikan peringatan keras terhadap orang-orang musyrik Mekah itu dan orang-orang yang bersikap sama dengan mereka. Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Pantaskah kamu ingkar kepada Allah, Tuhan yang menciptakan planet bumi dalam dua masa, dan pada waktu yang sama kamu adakan pula sekutu-sekutu bagi-Nya? Allah Yang Maha Esa itulah Tuhan Pencipta dan Pemelihara seluruh alam.”

4228

Dan setelah menciptakan bumi, Dia ciptakan pula padanya gunung-gunung yang kokoh di atasnya yang menjadi pasak bagi bumi. Dan kemudian Dia berkahi bumi itu sehingga layak menjadi tempat kehidupan bagi makhluk tumbuhan, hewan, dan manusia, dan Dia pula yang tentukan makanan-makanan bagi para penghuni-nya. Semua itu tercipta dalam empat masa. Penjelasan ini sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang bertanya tentang penciptaan alam raya, serta mereka yang memerlukannya.

4229

Dari menguraikan ihwal penciptaan bumi dan sarana kehidupan bagi makhluk yang mendiaminya, Al-Qur’an kemudian beralih kepada ihwal penciptaan langit. Kemudian Dia, yakni perintah atau kekuasaan-Nya menuju ke langit dan langit ketika itu masih berupa asap, lalu Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, “Datanglah kamu berdua menuruti perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa.” Mendengar perintah itu, keduanya, langit dan bumi, lalu menjawab, Kami datang kepada-MU ya Allah dengan tunduk dan patuh guna mengikuti aturan-Mu.”

4230

Ayat ini masih menjelaskan tentang penciptaan langit. Lalu diciptakan-Nya tujuh langit dalam waktu dua masa, dan pada setiap langit Dia mewahyukan dan menetapkan urusan masing-masing. Kemudian langit yang dekat dengan bumi, Kami hiasi dengan bintang-bintang yang bersinar cemerlang, dan Kami ciptakan bintang-bintang itu untuk memelihara langit dengan pemeliharaan yang sempurna. Demikianlah ketentuan Allah berlaku, dan Dia adalah Zat Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui.

4231

Ihwal penciptaan langit dan bumi sebagai bukti kemahakuasaan Allah, yang dijelaskan oleh ayat-ayat terdahulu, ternyata tidaklah membuat orang-orang musyrik Mekah berubah sikap dan keyakinan. Oleh sebab itu, ayat-ayat berikut memerintahkan Nabi Muhammad menyampaikan peringatan berupa pengalaman kaum ‘Ad dan Samud yang telah menolak kebenaran. Jika mereka, orang-orang musyrik Mekah, masih saja berpaling dari kebenaran yang disampaikan itu, maka katakanlah kepada mereka, “Aku telah memperingatkan kamu akan bencana petir seperti petir yang menimpa kaum ‘Ad dan kaum Samud.”

4232

Demikianlah, sebagaimana juga dikisahkan oleh Al-Qur’an, ketika para rasul datang kepada masing-masing mereka, kaum ‘Ad dan Samud , baik dari arah depan dan juga dari arah belakang mereka. Hal ini bermakna bahwa para rasul itu menyampaikan seruan kebenaran dengan berbagai cara, baik terang-terangan maupun dengan sembunyi-sembunyi. Para rasul itu menyerukan, “Janganlah kamu menyembah selain Allah.” Mendengar seruan itu mereka, kaum ‘Ad dan Samud menjawab, “Kalau Tuhan kami menghendaki untuk mengutus rasul, tentu Dia mengutus dan menurunkan malaikat-malaikat-Nya kepada kami, bukan manusia biasa seperti kamu. Maka sesungguhnya dengan kenyataan seperti itu, kami mengingkari wahyu yang engkau sengaja diutus untuk menyampaikannya kepada kami.”

4233

Ayat berikut memerinci apa yang dialami oleh kaum ‘Ad dan apa pula yang dialami oleh kaum Samud. Maka adapun kaum ‘Ad, mereka sangat menyombongkan diri di bumi tanpa mengindahkan kebenaran yang diserukan oleh Nabi Hud, rasul yang dibangkitkan di kalangan mereka, dan bahkan dengan congkak mereka berkata, “Siapakah, yakni tidak ada siapa pun, yang lebih hebat kekuatannya dari kami?” Sungguh sangat congkak dan sombong sikap kaum ‘Ad itu. Tidakkah mereka memperhatikan dan menyadari bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan mereka adalah Zat Yang Mahakuasa lagi Mahaperkasa? Dia adalah Zat yang lebih hebat kekuatan-Nya dari kekuatan yang mereka punya. Dan dalam sikap kesombongan dan kecongkakan seperti itu, mereka juga telah mengingkari tanda-tanda kebesaran Kami.

4234

Sebagai ganjaran bagi kecongkakan dan kesombongan mereka itu, maka Kami tiupkan kepada mereka angin yang sangat bergemuruh dan di-ngin hingga terasa menusuk tulang yang berlangsung dalam beberapa hari, yakni selama tujuh malam dan delapan hari yang mereka anggap sebagai hari yang nahas. Itu semua Kami timpakan kepada para pendurhaka itu karena Kami ingin agar mereka itu merasakan siksaan yang menghinakan dalam kehidupan di dunia. Sedangkan azab akhirat pasti lebih menghinakan dibandingkan siksaan di dunia, dan mereka tidak diberi pertolongan sedikit pun.

4235

Dan adapun terhadap kaum Samud , mereka telah Kami beri petunjuk untuk mencapai jalan kebaikan dengan mengutus Nabi Saleh. Sebagai bukti kebenaran risalahnya, Kami berikan kepada Nabi Saleh itu mukjizat berupa unta yang tidak boleh disembelih, tetapi mereka lebih menyukai kebutaan atau kesesatan yang disebabkan kebutaan mata hati, daripada petunjuk yang Kami sampaikan itu. Maka, mereka disambar petir dan halilintar sebagai azab yang menghinakan dan membinasakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan.

4236

Setelah menjelaskan azab yang ditimpakan kepada kaum ‘Ad dan Samud yang mendurhakai nabinya masing-masing, Allah lalu menjelaskan keadaan Nabi Hud dan Nabi Saleh beserta para pengikutnya. Allah berfirman, “Dan Kami selamatkan kedua nabi itu, Nabi Hud dan Nabi Saleh, beserta orang-orang beriman yang menjadi pengikut keduanya karena mereka adalah orang-orang yang senantiasa bertakwa dengan melaksanakan segala yang Kami perintahkan dan meninggalkan apa yang Kami larang.

4237

Ayat-ayat sebelum ini berbicara tentang azab dan siksaan yang ditimpakan kepada kaum pendurhaka ketika mereka masih di dunia, dan mengisyaratkan bahwa siksaan di akhirat jauh lebih dahsyat dan menghinakan. Ayat-ayat berikut menjelaskan bagaimana penggambaran azab akhirat tersebut. Dan ingatkanlah kaum kafir Mekah itu, wahai Nabi Muhammad, bahwa pada hari Kiamat ketika mereka musuh-musuh Allah itu, seperti kaum ‘Ad dan Samud, digiring dengan kasar dan tanpa belas kasihan oleh para malaikat ke dalam neraka lalu mereka dipisah-pisahkan.

4238

Sehingga apabila mereka, para musuh Allah itu, sampai ke depan pintu neraka, lalu diajukanlah kepada mereka pertanyaan tentang dosa-dosa yang telah mereka lakukan selama hidup di dunia. Akan tetapi, mereka mengingkarinya dan tidak mengakui perbuatan dosa itu. Maka, Allah mengambil anggota badan mereka, seperti pendengaran, penglihatan, dan kulit mereka menjadi saksi terhadap apa yang telah mereka lakukan selama hidup di dunia itu.

4239

Ketika anggota tubuh mereka, seperti pendengaran, penglihatan, dan kulit mereka menjadi saksi terhadap perbuatan dosa yang mereka lakukan selama hidup di dunia, mereka pun mempertanyakan hal itu. Dan ingatlah ketika mereka para musuh Allah itu, berkata kepada kulit mereka sendiri, “Mengapa kamu menjadi saksi yang memberatkan terhadap kami?” Kulit mereka menjawab, “Yang menjadikan kami dapat berbicara adalah Allah, yang juga menjadikan segala sesuatu dapat berbicara, dan Dialah juga yang menciptakan kamu yang pertama kali serta menganugerahkan kemampuan berbicara, dan hanya kepada-Nya saja kamu dikembalikan.”

4240

Dan kamu benar-benar tidak dapat dan tidak mampu bersembunyi dari kesaksian yang diberikan oleh pendengaran, penglihatan, dan kulitmu terhadap diri-mu sendiri. Bahkan kamu mengira bahwa Allah Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat itu tidak mengetahui banyak tentang apa yaitu perbuatan jahat yang telah kamu lakukan itu.

4241

Dan sungguh itulah dugaan buruk-mu yang telah kamu sangkakan terhadap Tuhan yang telah berbuat baik kepada-mu, dan sekarang ternyata dugaan itulah yang telah membinasakan kamu, sehingga jadilah kamu termasuk dalam kelompok orang yang rugi,

4242

Agar terasa betapa besar murka Allah terhadap musuh-musuh-Nya itu, maka pembicaraan tidak ditujukan kepada mereka, karena mereka tidak layak lagi untuk diajak bicara, tetapi dikatakan bahwa meskipun mereka bersabar atau menahan rasa pedih atas azab neraka, maka memang yang pantas nerakalah yang menjadi tempat tinggal mereka, dan jika mereka minta belas kasihan agar diampuni dan diringankan siksanya, maka mereka itu tidak termasuk orang yang pantas dikasihani untuk diberi ampunan dan keringanan siksa.

4243

Setelah pada ayat-ayat yang lalu Al-Qur’an memberi kecaman terhadap para pendurhaka musyrikin Mekah dan siapa pun yang sama dengan mereka, pada ayat-ayat berikut Al-Qur’an menjelaskan lebih jauh sebab kedurhakaan itu. Dan Kami tetapkan bagi mereka para pendurhaka itu, teman-teman, yang sifat dan perangainya sama dengan mereka, yakni memuji-muji apa saja yang ada di hadapan mereka, yakni kelezatan duniawi, dan yang ada di belakang mereka, yakni kehidupan akhirat yang mereka ingkari. Dan oleh sebab itu, tetaplah atas mereka putusan, yakni azab, bersama umat-umat yang terdahulu sebelum mereka, dari golongan jin dan manusia. Sungguh, mereka semua para pendurhaka itu, adalah orang-orang yang benar-benar menderita kerugian.

4244

Contoh dari teman-teman para pendurhaka itu dapat dilihat pada perbuatan orang-orang yang melarang mendengarkan bacaan Al-Qur’an. Dan orang-orang yang kafir berkata satu sama lain di antara sesama mereka, “Janganlah kamu mendengarkan dengan cara apa pun bacaan Al-Qur’an ini, dan buatlah kegaduhan terhadapnya dengan cara berteriak-teriak atau bertepuk tangan sehingga bacaan itu tidak bisa didengar, agar dengan berbuat kegaduhan itu kamu dapat mengalahkan bacaan Al-Qur’an itu.

4245

Menanggapi saran para pendurhaka itu kepada teman-temannya agar membuat kegaduhan ketika Al-Qur’an sedang dibacakan, maka Allah akan menimpakan azab kepada mereka. Firman Allah, “Maka sungguh, akan segera Kami timpakan azab yang keras serta siksa yang pedih kepada orang-orang yang kafir itu, dan di samping itu sungguh akan Kami beri balasan kepada mereka dengan seburuk-buruk balasan di akhirat nanti terhadap apa yang telah mereka kerjakan di dunia.

4246

Demikianlah, siksa yang seburuk-buruknya itu merupakan balasan terhadap musuh-musuh Allah yaitu neraka; mereka mendapat tempat tinggal yang kekal di dalamnya sebagai balasan atas keingkaran mereka yang terus menerus terhadap ayat-ayat Kami.

4247

Berkaitan erat dengan siksa yang menanti orang-orang kafir itu di neraka, ayat ini menggambarkan permintaan mereka agar diperlihatkan siapa yang telah menyesatkan mereka. Dan ketika sudah berada di neraka, orang-orong yang kafir berkata, “Ya Tuhan kami, perlihatkanlah kepada kami dua golongan makhluk yang telah menyesatkan dan mengakibatkan kami terjerumus masuk neraka ini, yaitu golongan jin dan manusia, agar kami letakkan mereka keduanya di bawah telapak kaki kami, agar kedua golongan itu menjadi orang yang paling bawah atau hina.”

4248

Pada ayat-ayat yang lalu telah dijelaskan adanya teman-teman bagi para pendurhaka yang menjerumuskan mereka ke dalam neraka, maka pada ayat-ayat berikut disajikan kebalikan dari itu, yakni orang-orang beriman yang bersaksi bahwa Allah adalah Tuhan mereka. Sesungguhnya orang-orang beriman yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian mereka bermohon kepada Allah agar meneguhkan pendirian mereka beristikamah dalam hidup, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka yang akan menjadi teman mereka dengan berkata, “Janganlah kamu merasa takut menghadapi masa datang, dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu melalui Rasul-Nya.”

4249

Demikianlah para malaikat menenangkan orang-orang beriman dan membuat mereka lebih merasa nyaman. Para malaikat itu berkata, “Kami, atas perintah Allah, menjadi pelindung-pelindungmu dan akan selalu siap membantu kamu dalam kehidupan dunia dan demikian pula dalam kehidupan akhirat. Maka di dalamnya, yakni di dalam surga ini, kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dalam bentuk berbagai kenikmatan, dan memperoleh apa saja yang pernah kamu minta dulu di dunia.

4250

Yang demikian itu adalah sebagai penghormatan bagimu dari Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

4251

Setelah ayat-ayat yang lalu menjelaskan penghargaan kepada orang-orang yang istikamah dengan kedatangan malaikat yang membantu mereka, maka ayat-ayat berikut memberikan pujian terhadap orang yang menyeru ke jalan Allah. Dan siapakah yang lebih baik perkataannya di antara manusia, daripada orang yang menyeru kepada Allah agar manusia tidak melakukan kemusyrikan, dan selalu gemar mengerjakan kebajikan dan berkata dengan penuh keyakinan, “Sungguh, aku termasuk ke dalam kelompok orang-orang muslim yang berserah diri?”

4252

Orang seperti itulah orang yang terbaik. Dan dengan demikian tidaklah sama antara kebaikan dan pelaku kebaikan itu dengan kejahatan dan pelaku kejahatan itu. Oleh sebab itu, tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, dalam arti sebaik-baiknya. Jika itu yang dilakukan sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan berubah sikapnya kepadamu menjadi seperti teman yang setia.

4253

Dan ketahuilah bahwa sifat-sifat yang baik itu, yakni membalas keburukan dengan kebaikan, tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sudah terbiasa bersikap sabar dan juga tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar serta mempunyai hati yang bersih.

4254

Sikap terpuji yang membalas keburukan dengan kebaikan itu sangat dibenci oleh setan. ltulah sebabnya setan selalu menghalang-halangi manusia agar tidak bersikap seperti demikian. Untuk itu, Allah mengajarkan bagaimana menghadapi setan berkaitan dengan hal itu. Dan jika setan mengganggumu wahai Nabi Muhammad, dengan suatu godaan, membalas keburukan dengan keburukan atau berbuat perbuatan lain yang tidak terpuji, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui sebagai tempat berlindung.

4255

Al-Qur’an memang kitab hidayah yang menuntun manusia agar menempuh jalan yang lurus. Setelah berbicara tentang sikap terpuji, yakni membalas keburukan dengan kebaikan, Al-Qur’an kemudian mengingatkan manusia betapa Allah itu sangat berkuasa sehingga malam, siang, matahari dan bulan dengan caranya sendiri-sendiri bersujud kepada Allah. Dengan metode observasi terhadap fenomena alam ini merupakan bentuk pengajaran yang menyentuh, bagi orang-orang yang mau mempergunakan nalarnya dengan baik. Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan-Nya ialah adanya malam, siang, matahari, dan bulan yang merupakan ciptaan Allah. Oleh sebab itu, janganlah pernah bersujud kepada matahari dan jangan pula pernah bersujud kepada bulan, karena kedua-duanya adalah ciptaan Allah, tetapi bersujudlah hanya kepada Allah saja yang menciptakannya, jika memang kamu sudah menyatakan hanya akan menyembah kepada-Nya saja.

4256

Jika mereka orang-orang kafir itu masih menyombongkan diri tidak mau mengikuti tuntunan ini janganlah kecewa. Sebab, Allah tidak memerlukan penyembahan dari siapa pun dan sudah ada malaikat yang tunduk dan patuh kepada Allah. Dengan ketundukan dan kepatuhan itu, maka mereka para malaikat yang di sisi Tuhanmu itu senantiasa bertasbih kepada-Nya pada malam dan siang hari, sedang mereka dalam bertasbih itu tidak pernah merasa jemu dan bosan.

4257

Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan-Nya adalah engkau melihat dengan kasat mata atau dengan pemikiran bumi itu kering dan tandus juga gersang dan mati, tetapi apabila Kami turunkan hujan dari langit di atas tanah yang kering dan tandus itu, niscaya dengan air hujan ia bergerak dan subur memberikan kehidupan, sehingga dapat ditumbuhi oleh tanam-tanaman yang sangat diperlukan oleh manusia dalam kehidupan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah-lah yang menghidupkannya, dan dengan demikian pasti Allah dapat menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

4258

Sangatlah logis bila dikatakan bahwa orang-orang yang mengingkari tanda-tanda kebesaran dan kemahakuasaan Allah tidak akan mampu bersembunyi dari penglihatan-Nya, karena Allah itu Zat Yang Maha Melihat lagi Maha Mengetahui. Ayat berikut memperingatkan dengan mengancam mereka. Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari tanda-tanda kebesaran Kami dengan menempuh jalan yang sesat, mereka itu sedetik pun tidak tersembunyi dari tilikan Kami. Maka jika demikian manakah yang terbaik, apakah arang-orang yang dilemparkan ke dalam neraka yang lebih baik, ataukah mereka yang datang dengan aman sentosa pada hari Kiamat? Oleh sebab itu, katakanlah kepada orang-orang yang durhaka itu, “Lakukanlah apa saja yang kamu kehendaki sesuka hatimu! Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan dan membalas kamu sesuai dengan apa yang kamu perbuat itu.

4259

Ayat-ayat Allah ada yang terbentang di alam raya dan ada yang termaktub dalam Al-Qur’an. Bahkan Al-Qur’an adalah himpunan dari ayat-ayat Allah. Sebagaimana orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah yang terbentang di alam raya ini, orang-orang yang mengingkari Al-Qur’an juga akan menjadi celaka. Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu disampaikan kepada mereka, mereka itu pasti akan celaka jika tidak segera bertobat, dan sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah Kitab yang mulia dari Zat Yang Mahamulia lagi Mahaperkasa.

4260

Al-Qur'an itu adalah kitab yang tidak akan didatangi oleh kebatilan baik dari depan maupun dari belakang, baik pada masa lalu dan yang akan datang, kitab yang diturunkan dari Tuhan Yang Mahabijaksana lagi Maha Terpuji.

4261

Jelaslah sekarang, dari ungkapan ayat-ayat yang lalu, tindakan durhaka yang dilakukan oleh para pendurhaka yang memaki dan mengejek nabi dan rasul sama saja dengan apa yang dilakukan oleh musyrik Mekah terhadap Nabi Muhammad. “Apa yang dikatakan oleh orang-orang kafir musyrik Mekah kepadamu wahai Nabi Muhammad, apakah itu menyangkut dirimu, ataupun menyangkut Al-Qur’an, tidak lain adalah sama dengan apa yang telah dikatakan kepada rasul-rasul sebelummu. Oleh sebab itu, bersabarlah atas makian dan ejekan mereka. Sungguh, Tuhanmu akan melindungi dan membimbingmu, dan Dia mempunyai ampunan bagi orang-orang beriman dan mempunyai azab yang pedih untuk orang-orang yang durhaka.”

4262

Salah satu pernyataan orang-orang durhaka itu tentang Al-Qur’an adalah bahwa mereka telah menutup hati dari Al-Qur’an (ayat 5). Pernyataan itu sebenarnya ungkapan lain dari pengingkaran bahwa mereka sebenarnya tidak mau mengerti dengan Al-Qur’an. Dan sekiranya Al-Qur’an yang Kami turunkan itu, Kami jadikan sebagai bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab atau dalam bahasa Arab tetapi tidak jelas maknanya bagi orang-orang kafir itu, niscaya mereka mengatakan dengan nada mengecam, “Mengapa tidak dijelaskan dan diperinci apa maksud ayat-ayatnya?” Kecaman orang-orang kafir itu dijawab Allah dalam Al-Qur’an sendiri, “Apakah patut Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa selain bahasa Arab, sedangkan rasul yang membawanya dan masyarakat yang ditujunya ketika itu adalah orang Arab yang berbahasa Arab? Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, ‘Al-Qur’an itu secara khusus adalah sebagai petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan sedangkan bagi orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, dan Al-Qur’an itu merupakan kegelapan bagi mereka. Mereka itu seperti orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh sehingga mereka tidak mendengar panggilan orang yang memanggil.”

4263

Sama dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang musyrik Mekah yang memperselisihkan Al-Qur’an, hal yang sama juga terjadi atas kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa. Firman Allah, “Dan sungguh, telah Kami berikan kepada Musa Kitab Taurat, lalu Kitab Taurat itu diperselisihkan oleh Bani Israil. Sekiranya tidak ada keputusan yang terdahulu dari Tuhanmu, yakni menunda jatuhnya siksa sampai nanti pada hari yang ditetapkan, niscaya orang-orang kafir itu pasti sudah dibinasakan. Dan sesungguhnya mereka menyikapi Al-Qur’an itu benar-benar dalam keraguan yang mendalam, terutama terhadap kepastian-nya sebagai wahyu yang berasal dari Allah.

4264

Oleh sebab itu, sadarilah apa yang telah diajarkan oleh Al-Qur’an itu bahwa barang siapa mengerjakan kebajikan maka pahalanya untuk dirinya sendiri, dan barang siapa berbuat jahat maka dosanya menjadi tanggungan dirinya sendiri, bukan dibebankan kepada orang lain. Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba-Nya yang durhaka itu.

4265

Dalam ayat ini Allah menyatakan bahwa tidak seorang pun yang mampu mengetahui terjadinya Kiamat, hanya kepada-Nyalah ilmu tentang hari Kiamat itu dikembalikan. Hanya Dia Yang Maha Mengetahui kapan terjadinya dan perincian kejadiannya. Tidak ada buah-buahan yang keluar dari kelopaknya, dan tidak seorang perempuan pun yang mengandung dan yang melahirkan, melainkan semuanya dengan sepengetahuan-Nya. Dialah yang mengetahui secara pasti dan segala perinciannya. Pada hari Kiamat itu, Dia (Allah) menyeru mereka, yakni orang-orang musyrik, “Di manakah sekutu-sekutu-Ku itu, yaitu berhala-berhala yang di dunia dahulu kamu sembah dan kamu duga dapat menyelamatkanmu dari siksaan-Ku?” Mereka menjawab, “Kami nyatakan kepada Engkau bahwa tidak ada seorang pun di antara kami yang dapat menjadi saksi yang memberi kesaksian pada hari ini.”

4266

Dan dengan pernyataan mereka itu, lenyaplah dari hadapan mereka pada hari Kiamat itu apa yang di dunia dahulu selalu mereka sembah, dan mereka pun ketika itu juga tahu bahwa tidak ada jalan keluar bagi mereka yang dapat menghindarkan mereka dari azab Allah.

4267

Ayat-ayat yang lalu menggambarkan azab di akhirat yang diperoleh manusia yang menyekutukan Allah. Ayat-ayat berikut ini menggambarkan sifat-sifat buruk manusia ketika di dunia ini. Allah menyatakan bahwa manusia pada umumnya tidak jemu memohon kebaikan untuk mendapat kesenangan bagi kehidupan mereka di dunia ini, dan jika sesudah itu disentuh dan ditimpa malapetaka, walau sedikit, yang mengganggu kesenangan mereka, mereka berputus asa terhadap nikmat Allah dan hilang harapannya untuk dikabulkan doanya.

4268

Dan sifat buruk manusia yang lain adalah jika Kami berikan kepada-nya suatu rahmat atau hal-hal yang menyenangkan mereka dari Kami setelah ditimpa kesusahan sebelumnya, pastilah dengan bangga dia berkata, “Ini adalah hakku yang aku dapatkan dari usahaku, dan aku tidak menduga atau yakin bahwa hari Kiamat itu akan terjadi. Dan jika hari Kiamat itu pun akan terjadi dan aku dikembalikan kepada Tuhanku untuk mempertanggungjawabkan segala amalku, sesungguhnya aku pasti akan memperoleh bagian yang sangat baik di sisi-Nya.” Apa yang mereka katakan itu tidak akan pernah didapatkannya, bahkan sebaliknya. Maka sungguh di hari akhirat nanti, akan Kami beritahukan kepada mereka orang-orang kafir tentang apa yang telah mereka kerjakan di dunia, dan sungguh, akan Kami timpakan kepada mereka azab yang berat akibat kekafiran dan kedurhakaan mereka.

4269

Dan demikian pula halnya apabila Kami berikan nikmat dan berbagai kebajikan kepada manusia, dia berpaling dari Kami dengan mengingkari nikmat-nikmat itu dan menjauhkan diri dari ajaran-ajaran Kami dengan sombong. Akan tetapi, apabila ditimpa malapetaka sebagai peringatan atas keingkaran dan kesombongan mereka, maka dia banyak berdoa dengan doa yang panjang.

4270

Ayat ini menggambarkan kesesatan orang-orang yang mengingkari Al-Qur’an. Katakanlah kepada mereka, wahai Nabi Muhammad, “Bagaimana pendapatmu jika dia, yakni Al-Qur’an, yang kamu tolak tuntunannya dan keberadaannya itu benar-benar datang dari sisi Allah, kemudian kamu mengingkarinya. Jika demikian halnya, maka siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh dari kebenaran seperti keadaan kamu?” Pastilah tidak ada yang lebih sesat.

4271

Untuk mendukung kebenaran Al-Qur’an, Kami juga akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kebesaran Kami di segenap penjuru yang dapat mereka saksikan di luar diri mereka dan apa saja yang ada pada diri mereka sendiri yang dapat mereka rasakan, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar datang dari Allah. Tidak cukupkah bagi kamu, wahai Nabi Muhammad, bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?

4272

Allah lalu mengingatkan Nabi Muhammad dengan menyatakan, “Ingatlah, sesungguhnya mereka dalam keraguan, yakni tidak meyakini tentang pertemuan dengan Tuhan mereka kelak di hari Kiamat. Ingatlah pula, sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu dengan ilmu dan kekuasaan-Nya.”

4273

Hanya Allah yang lebih tahu tentang makna Ha Mim

4274

Hanya Allah pula yang lebih tahu tentang makna ‘Ain Sin Qaf

4275

Demikianlah Allah Yang Mahaperkasa dalam menyampaikan kehendak-Nya, dan Mahabijaksana dalam keputusan-Nya, mewahyukan pesan-pesan-Nya kepadamu, wahai Nabi Muhammad, dan kepada orang-orang, yakni para rasul, yang diutus sebelummu.

4276

Menjadi milik-Nya lah, dan di bawah kekuasaan, pengaturan, dan kewenangan-Nya lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Dia lah, Yang Mahaagung dalam kedudukan-Nya, Mahabesar dalam kekuasaan-Nya.

4277

Hampir saja Langit-langit yang menjadi milik-Nya itu, yang telah diciptakan-Nya dengan sangat kuat dan kukuh, pecah dari sebelah atas-nya karena kebesaran dan keagungan Allah. Dan malaikat-malaikat di mana pun berada selalu bertasbih menyucikan-Nya dari segala kekurangan dengan memuji keagungan dan kebesaran Tuhan-nya dan memohonkan ampunan untuk orang-orang beriman yang ada di bumi atas dosa-dosa mereka. Ingatlah, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun dengan mengampuni dosa hamba-hamba-Nya, Maha Penyayang dengan memberikan rahmat-Nya kepada mereka.

4278

Dan orang-orang yang menentang tuntunan-Nya dan menyekutukan-Nya dengan mengambil pelindung-pelindung dan menyembah sesuatu selain Allah, Allah mengawasi dan memperhatikan segala amal dan perbuatan mereka. Adapun engkau, wahai Muhammad, bukanlah orang yang diserahi tanggung jawab untuk mengawasi mereka dan tidak pula mempertanggungjawabkan amal mereka. Tugas engkau hanya menyampaikan kebenaran kepada mereka.

4279

Dan demikianlah Kami wahyukan Al-Qur’an kepadamu, wahai Nabi Muhammad dalam bahasa Arab, yaitu bahasa yang engkau gunakan bersama kaummu agar engkau memberi peringatan kepada penduduk ibukota, yaitu kota Mekah, dan penduduk negeri-negeri di sekelilingnya serta memberi peringatan tentang hari berkumpul, hari Kiamat, yang tidak diragukan adanya oleh orang-orang beriman. Pada hari itu nanti segolongan di antara manusia masuk surga karena keimanan dan amal saleh yang mereka lakukan dan segolongan yang lain masuk neraka karena kekafiran dan kedurhakaan mereka terhadap Allah.

4280

Dan sekiranya Allah menghendaki niscaya Dia jadikan mereka satu umat saja, dengan menjadikan mereka semua beriman atau kafir seluruhnya dan tidak memberi mereka kesempatan untuk memilih. Tetapi Dia memasukkan orang-orang yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya, yaitu surga-Nya atas dasar anugerah-Nya dan memasukkan mereka yang kafir ke dalam neraka lantaran kekafiran mereka. Dan orang-orang yang zalim, yang telah melanggar tuntunan dan menyekutukan-Nya tidak ada bagi mereka seorang pelindung-pun yang dapat melindungi mereka dari azab Allah dan seorang penolong-pun yang dapat menolong mereka dari siksaan api neraka.

4281

Atau apakah mereka mengambil pelindung-pelindung yang mereka sembah selain Dia, yang dapat melindungi dan menolong mereka dari azab-Nya dan siksaan api neraka? Padahal Allah, Dialah satu-satunya yang menjadi pelindung yang sebenarnya. Dan Dia, satu-satunya yang menghidupkan orang yang mati, dan Dia pula yang Mahakuasa atas segala sesuatu.

4282

Allah menyatakan kepada seluruh manusia, “Dan apa pun yang kamu perselisihkan padanya tentang sesuatu, termasuk di dalamnya tentang terjadinya Kiamat itu, keputusannya terserah kepada Allah karena yang mengetahui tentang semua itu hanyalah Dia. Lalu Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk menyatakan bahwa yang memiliki sifat-sifat demikian itulah Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, Maha Mengetahui tentang segala sesuatu, Mahaagung, dan Mahakuasa. Dialah Tuhanku, pemelihara, pembimbing dan pelindung-ku. Kepada-Nya aku terus-menerus bertawakal dan berserah diri dan kepada-Nya aku terus-menerus kembali untuk bertobat.

4283

Dialah, Allah, Pencipta langit dengan segala keindahannya dan Pencipta bumi tanpa ada contoh sebelumnya dan Dia pula yang menciptakan segala isi yang ada pada keduanya, termasuk makhluk-makhluk yang menghuninya. Dia menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, yaitu pasangan laki-laki sebagai suami dan perempuan sebagai istri dan menjadikan pula dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan bagi masing-masing binatang, ada jantan dan ada betina dan dengan berpasangan itu mereka dapat melanjutkan keturunannya. Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dan dapat melanjutkan keturunanmu dengan jalan berpasang-pasangan itu. Tidak ada sesuatu pun dari semua makhluk yang telah diciptakan-Nya itu yang serupa dengan Dia dalam zat dan segala sifat dan perbuatan-Nya. Dia suci dari pasangan. Dan Dia Yang Maha Mendengar segala yang kamu katakan, maupun yang terlintas dalam pikiranmu, Maha Melihat segala yang kamu lakukan, baik secara terangan-terangan maupun sembunyi-sembunyi.

4284

Dia tidak hanya menciptakan semua yang ada di langit dan bumi, tetapi juga menguasai seluruhnya. Karena itu, milik-Nyalah dan di bawah kekuasaan-Nya semua perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki, yaitu kepada siapa pun tanpa melihat kepada iman dan amal yang dilakukannya, tetapi berdasarkan hukum-hukum yang telah ditetapkannya dalam memperoleh rezeki dan membatasinya bagi siapa pun, bukan karena kekafirannya dan kemaksiatannya, tetapi karena dia tidak memenuhi hukum-hukum itu. Sungguh, Dia, satu-satunya, Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada di langit dan bumi, termasuk yang dilapangkan dan dibatasi rezekinya.

4285

Ayat-ayat yang lalu menjelaskan bahwa Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala perbendaharaannya adalah milik-Nya. Ayat ini menjelaskan bahwa Dia, Allah, telah mensyariatkan atau menetapkan kepadamu, wahai umat Nabi Muhammad, dari agama, yaitu prinsip-prinsip serupa yang telah diwasiatkan-Nya, yaitu diwahyukan kepada Nuh dan serupa pula dengan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada nabi-nabi sebelummu, yaitu Ibrahim, Musa, dan Isa. Syariat yang telah diwasiatkan dan diwahyukan itu adalah tegakkanlah tuntunan dan ajaran agama, berupa keimanan dan ketakwaan dengan baik, konsisten, dan terus-menerus, dan janganlah kamu berselisih paham dan berbeda pendapat tentang suatu persoalan yang dapat menimbulkan kamu berpecah belah di dalamnya, yakni di dalam prinsip dan ajaran agama itu. Sangat berat, besar, dan sulit bagi orang-orang musyrik untuk mengikuti prinsip-prinsip dan tuntunan-tuntunan agama dari Tuhanmu yang kamu serukan kepada mereka untuk mengikutinya karena mereka menolaknya. Allah meyakinkan Nabi Muhammad dengan mengatakan bahwa Allah memilih orang-orang yang Dia kehendaki untuk mengikuti dan meyakini prinsip-prinsip dan tuntunan-tuntunan agama tauhid yang diajarkan dan disampaikannya. Dia pula memberi petunjuk untuk kembali kepada agama-Nya bagi orang yang kembali kepada-Nya setelah bertobat atas kekafiran dan kesalahan mereka.

4286

Dan mereka, kaum musyrik dan ahli Kitab dari umat-umat terdahulu tidak berselisih, berpecah belah, dan berkelompok-kelompok kecuali setelah datang kepada mereka ilmu, yakni pengetahuan tentang prinsip-prinsip, tuntunan-tuntunan, dan petunjuk-petunjuk kepada kebenaran yang disampaikan oleh para nabi. Perselisihan dan perpecahan di antara mereka disebabkan karena kedengkian yang terjadi antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu untuk menangguhkan azab bagi mereka sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman yang berat yang datang dari Tuhanmu bagi mereka telah dilaksanakan dan mereka menjadi binasa dengan hukuman itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi kepada mereka Kitab, yaitu Taurat dan Injil, setelah mereka yang berselisih dan berpecah-belah itu dan mereka hidup hingga pada zaman Nabi Muhammad, benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang kitab Taurat dan Injil yang mereka warisi itu atau Kitab Al-Qur’an dengan ajaran-ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad.

4287

Karena itu, apa pun sikap mereka terhadap kamu, termasuk keraguan mereka yang mendalam terhadap ajaran-ajaran yang kamu sampaikan, serulah mereka dengan penuh kesabaran untuk beriman kepada Tuhanmu dan tetaplah beriman dan berdakwah sebagaimana diperintahkan Tuhanmu kepadamu Muhammad dan janganlah mengikuti keinginan mereka dalam hal apa pun dan katakanlah kepada mereka yang kafir dan ragu itu dengan tegas, “Aku beriman kepada Kitab yang diturunkan Allah dan apa yang diturunkan-Nya di dalam kitab suci-Nya dan aku diperintahkan agar berlaku adil di antara kamu sekalian. Allah adalah Tuhan kami dan juga Tuhan kamu, yang menciptakan, memelihara, mendidik, dan membimbing ke jalan yang benar, dan memberi balasan atas apa yang kita kerjakan. Bagi kami perbuatan kami dan kami akan mempertanggungjawabkannya dan bagi kamu perbuatan kamu dan kamu akan mempertanggungjawabkannya di hadapan-Nya. Tidak perlu lagi ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita di hari Kiamat nanti dan memutuskan perbedaan di antara kita dan kepada-Nyalah kita semua kembali.”

4288

Ayat yang lalu menegaskan bahwa tidak ada lagi bantahan yang terjadi antara orang-orang beriman dan orang-orang kafir. Dalam ayat ini Allah menyatakan bahwa orang-orang yang berbantah-bantah tentang agama Allah dan berusaha memalingkan orang-orang yang beriman dari agama-Nya setelah agama itu diterima dan diimani oleh mereka, perbantahan mereka itu menjadi sia-sia di sisi Tuhan mereka. Mereka mendapat kemurkaan Allah dengan dijauhkannya mereka dari rahmat-Nya sebagai akibat dari perbuatan mereka dan mereka mendapat azab yang sangat keras di akhirat kelak.

4289

Bantahan-bantahan yang dilakukan orang-orang kafir, seperti yang digambarkan di dalam ayat sebelumnya, didasarkan pada pemikiran mereka. Ayat ini menjelaskan bahwa ajaran Ilahi didasarkan pada kitab suci yang hak. Allah menegaskan bahwa Allah yang telah menurunkan Kitab suci Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad, dan kitab-kitab suci yang lain kepada para rasul sebelum beliau dengan membawa kebenaran yang bersumber dari Yang Mahabenar dan kitab suci itu juga menjadi neraca keadilan untuk menetapkan hukum di antara manusia. Dan tahukah kamu, wahai manusia, tentang waktu kedatangan hari Kiamat, dan bersiap-siaplah untuk menghadapinya karena boleh jadi hari Kiamat itu sudah dekat waktu kedatangannya?

4290

Orang-orang yang tidak percaya akan adanya hari Kiamat meminta dengan mengolok-olok agar hari itu segera terjadi jika memang betul ada dan akan datang, sedangkan orang-orang yang beriman kepada keniscayaan adanya hari akhir itu merasa takut kepadanya karena aneka ragam siksanya dan mereka yakin bahwa Kiamat itu adalah akan terjadi dan kedatangannya merupakan satu hal yang pasti. Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah tentang terjadinya Kiamat itu dan meragukan kedatangannya benar-benar telah tersesat jauh dari kebenaran.

4291

Ayat ini menggambarkan beberapa sifat Allah. Sifat-sifat itu adalah bahwa Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya dengan melimpahkan banyak rahmat dan kebaikan kepada mereka dengan sangat mudah; Dia memberi rezeki, yakni berbagai anugerah kenikmatan kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa diskriminasi sesuai dengan upaya dan kemaslahatan mereka tanpa Dia memperhitungkan sejauh mana kebaikan hamba itu terhadap-Nya dan Dia Mahakuat terhadap segala anugerah-Nya sehingga tidak ada yang dapat menahan pemberian-Nya, Mahaperkasa terhadap segala keinginannya sehingga tidak ada yang dapat menghalanginya.

4292

Pada ayat yang lalu, Allah menggambarkan orang-orang yang membantah terjadinya Kiamat, sedangkan dalam ayat ini Allah menggambarkan keuntungan di akhirat bagi orang-orang yang beriman. Barang siapa menghendaki keuntungan di akhirat melalui amal-amal yang dilakukannya di dunia ini dengan niat yang ikhlas, akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya dengan melipatgandakan keuntungannya, dan barang siapa menghendaki keuntungan di dunia melalui usaha dan kegiatan yang hanya semata-semata ingin mendapatkan keuntungan dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari hasil usaha-Nya itu berupa keuntungan dunia sesuai dengan kehendak Kami, tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat kelak.

4293

Apakah mereka yang melakukan usaha untuk kepentingan dunia semata dan melupakan akhiratnya mempunyai sesembahan selain Allah yang menetapkan aturan agama bagi mereka, sehingga mereka mengikuti apa yang mereka anggap telah ditetapkan sesembahan itu yang sesungguhnya tidak di izinkan atau di ridai Allah?Dan sekiranya tidak ada ketetapan yang pasti dari Allah yang menunda datangnya hukuman itu akibat perbuatan syirik, maksiat, dan keingkaran mereka terhadap hari Kiamat itu, tentulah hukuman di antara mereka telah dilaksanakan. Dan sungguh, orang-orang zalim, yaitu orang-orang kafir itu akan mendapat azab yang sangat pedih di akhirat kelak.

4294

Kamu, wahai Nabi Muhammad dan siapa pun juga, akan melihat orang-orang zalim itu di hari Kiamat kelak sangat ketakutan atas segala sesuatu, karena perbuatan dosa dan kejahatan, yang telah mereka lakukan di dunia, dan azab Allah pasti menimpa mereka. Ini adalah kerugian yang amat besar yang di peroleh oleh orang-orang kafir. Dan engkau juga dapat melihat orang-orang yang beriman kepada Allah dan keniscayaan Kiamat itu dan mewujudkan keimanan mereka dengan mengerjakan kebajikan akan berada di dalam taman-taman surga dengan segala kenikmatannya. Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhan sebagai balasan atas ketaatan mereka. Yang demikian itu adalah karunia yang besar yang di anugerahkan Allah kepada mereka.

4295

Itulah karunia besar yang di beritahukan Allah untuk menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan kebajikan yang telah di perintahkan oleh Allah dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Katakanlah kepada mereka yang kafir itu, wahai Nabi Muhammad, “Aku tidak akan pernah meminta kepadamu sesuatu imbalan apa pun walau sedikit atas seruanku kepadamu untuk beriman kecuali jalinan kasih sayang di antara aku dan kalian dalam kekeluargaan.” Dan barang siapa mengerjakan kebaikan dengan penuh keimanan dan ketulusan akan Kami tambahkan dengan melipat gandakan kebaikan baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun kepada siapa pun yang memohon ampun atas dosa-dosa yang mereka lakukan, Maha Mensyukuri kepada siapa pun dari hamba-hamba-Nya atas perbuatan baik yang telah di lakukannya sehingga Allah menambahkan pahalanya.

4296

Ataukah mereka, orang-orang kafir itu masih terus mengatakan, “Dia, Muhammad, telah mengada-adakan kebohongan tentang Allah dengan mengatakan bahwa Al-Qur’an itu adalah firman-Nya, padahal dia bukan firman-Nya.” Lalu sekiranya Allah menghendaki dengan izin dan kekuasaan-Nya niscaya Dia kunci hatimu. Dan Allah menghapus yang batil dengan cara menimbulkan sebab-sebab yang dapat menghancurkannya dan membenarkan yang benar yang di tunjukkan-Nya dengan firman-Nya, yaitu wahyu-wahyu yang di turunkannya melalui Al-Qur’an. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati, baik yang di nyatakan maupun yang di sembunyikan.

4297

Orang-orang kafir itu harus meminta ampun kepada Allah Yang Maha Pemurah atas keyakinan mereka yang sesat dan perbuatan dosa yang telah mereka lakukan. Dan di antara kemurahan Allah adalah bahwa Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya yang mengakui dan meminta ampun atas kesalahannya itu dan memaafkan keburukan-keburukan yang telah di lakukan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan, baik yang besar maupun yang kecil.

4298

Dan di samping itu, kemurahan Allah yang lain bahwa Dia pula memperkenankan doa dan permohonan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan yang di perintahkan Allah sebagai perwujudan imannya serta menambah pahala, kebaikan, dan ganjaran-Nya kepada mereka dari karunia-Nya lebih besar dari apa yang mereka kerjakan. Orang-orang yang ingkar, yang melanggar apa yang di perintahkan dan mengerjakan apa yang di larang akan mendapat azab yang sangat keras di hari akhirat kelak sebagai balasan atas ke ingkaran mereka.

4299

Selain itu, kemurahan Allah adalah di bentangkannya rezeki bagi hamba-hamba-Nya. Allah menyatakan bahwa sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya dengan berbagai kenikmatan dan anugerah, baik yang bersifat materi maupun non-materi niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di muka bumi dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari ajaran Allah dan tidak mensyukuri nikmat-nikmat-Nya. Ini sudah menjadi tabiat manusia pada umumnya. Dan tetapi Dia menurunkan rezeki-rezeki-Nya dengan ukuran tertentu yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahateliti tentang hal-hal yang mendetail terhadap semua keadaan hamba-hamba-Nya, Maha Melihat terhadap apa yang mereka lakukan dan terima.

4300

Hal lain yang menunjukkan kemurahan Allah adalah Dialah yang menurunkan hujan dari langit setelah mereka berputus asa untuk mendapatkan air bagi kebutuhan mereka dan untuk menghadapi ke keringan yang berkepanjangan, dan Dia juga menyebarkan rahmat-Nya itu kepada semua makhluk-Nya sehingga semuanya dapat menikmati dan memperoleh manfaatnya. Dan Dialah Maha Pelindung bagi semua makhluk-Nya dari segala yang membahayakan mereka, Maha Terpuji atas segala rahmat, tindakan, dan kebijaksanaan-Nya.

4301

Dan ketahuilah wahai seluruh manusia bahwa di antara tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan-Nya adalah penciptaan langit dengan segala perhiasannya dan bumi yang terhampar dengan aneka macam isinya, yang kesemuanya di ciptakan dengan bentuk dan sistem yang sangat teliti. Dan juga menjadi tanda kekuasaan-Nya adalah penciptaan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Mahakuasa untuk mengumpulkan mereka semuanya apabila Dia kehendaki, di mana pun atau kapan pun.

4302

Pada ayat yang lalu, Allah telah menunjukkan beberapa kebaikan sebagai anugerah yang bersumber dari-Nya. Pada ayat ini, Allah menyatakan bahwa musibah yang kamu peroleh adalah akibat perbuatanmu sendiri. Allah berfirman, “Dan musibah apa pun yang menimpa kamu, kapan dan di manapun, adalah di sebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Itu semua karena kecerobohan, kesalahan, dan kemaksiatan yang kamu lakukan sendiri, dan walaupun begitu, Allah tetap memaafkan banyak dari kesalahan-kesalahanmu itu.

4303

Dan meskipun kamu memiliki kekuatan yang sangat besar, kamu tidak akan dapat melepaskan diri dari siksaan Allah, jika Allah menurunkannya untuk kalian di bumi, dan kamu tidak akan pernah memperoleh pelindung yang dapat melindungi kamu dari azab itu atau penolong yang dapat menolong kamu dari bahaya apa pun yang akan menimpamu selain Allah.

4304

Dan di antara tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal yang beraneka macam yang berlayar di laut dengan aneka muatan dan penumpang di dalamnya, bagaikan gunung-gunung yang menjulang tinggi.

4305

Jika Dia, Allah, menghendaki, Dia akan menghentikan angin yang mendorong kapal-kapal itu dalam pelayarannya, sehingga jadilah kapal-kapal itu terhenti, tidak akan bergerak, dan tidak pula akan dapat berlayar di permukaan laut hingga sampai ke tempat tujuannya. Sungguh, pada yang demikian itu, yaitu berhenti dan berlayarnya kapal itu, terdapat tanda-tanda ke kuasaan Allah bagi orang yang selalu bersabar menerima musibah dan kesulitan dan banyak bersyukur menerima ke nikmatan dan ke senangan yang di anugerahkan Allah,

4306

atau Dia akan menghancurkan kapal-kapal itu bersama dengan muatan dan penumpang yang ada di dalamnya dengan cara mengirimkan badai yang sangat besar karena pelanggaran dan perbuatan dosa yang mereka lakukan. Dan Dia memaafkan banyak dari mereka dan dosa-dosa mereka.

4307

“Semua kebesaran dan kekuasaan Kami itu,” kata Allah, “Ditunjukkan kepada mereka agar orang-orang yang selalu membantah tanda-tanda kekuasaan Kami mengetahui dan menyadari bahwa mereka berada di bawah kekuasaan Kami dan tidak akan memperoleh jalan keluar dan menghindarkan diri dari siksaan Kami.”

4308

Sesuatu apa pun yang di berikan kepadamu dari ke nikmatan lahiriah, seperti rezeki harta atau ke nikmatan lain yang di peroleh di dunia ini, maka itu adalah ke senangan hidup di dunia yang di nikmati buat sementara, tidak kekal abadi. Sedangkan apa, yaitu ke nikmatan, yang ada di sisi Allah, yang di anugerahkan kepadamu sebagai balasan atas segala kebaikan yang telah di lakukan di dunia lebih baik dari semua ke nikmatan lahiriah duniawi itu dan lebih kekal di nikmati bagi orang-orang yang beriman. Ke nikmatan duniawi akan berakhir karena kematian dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakal, yaitu berserah diri dan menyerahkan segala urusannya setelah mengusahakannya dengan segala kemampuannya.

4309

Dan juga kenikmatan-kenikmatan ukhrawi itu lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah yang disebabkan oleh karena perbuatan buruk yang di lakukan oleh orang lain terhadap mereka, segera memberi maaf atas kesalahannya itu.

4310

Ayat yang lalu menjelaskan kenikmatan ukhrawi yang diperoleh oleh orang-orang yang menghindarkan diri dari perbuatan dosa besar. Ayat ini juga menerangkan bahwa kenikmatan ukhrawi yang lebih baik dan lebih kekal itu juga akan diperoleh oleh orang-orang yang menerima seruan Tuhan mereka. Dan kenikmatan ukhrawi itu akan di anugerahkan pula kepada orang-orang yang menerima dan mematuhi seruan Tuhan melalui para rasul dan wahyu-wahyu yang di sampaikan kepada mereka dan orang-orang yang melaksanakan salat, sebagai salah satu kewajiban yang diwajibkan kepada mereka, sedang urusan mereka yang berkaitan dengan persoalan dunia dan kemaslahatan kehidupan mereka, diputuskan dengan musyawarah antara mereka. Dan yang juga menerima kenikmatan ukhrawi itu adalah mereka yang menginfakkan di jalan Allah dengan tulus dan ikhlas sebagian dari rezeki mereka, baik dalam bentuk harta maupun lainnya yang Kami berikan kepada mereka.

4311

Ayat-ayat yang lalu menjelaskan beberapa golongan yang akan mendapatkan kenikmatan ukhrawi dari Allah. Di dalam ayat ini, Allah memerintahkan untuk membela diri kepada orang-orang yang di zalimi. Dan orang-orang yang apabila mereka di perlakukan dengan zalim, yaitu tindakan yang melampaui batas oleh orang lain, mereka sendiri dengan segala kekuatan dan kemampuannya membela diri sesuai dengan kondisi yang mereka hadapi.

4312

Dan balasan dari suatu kejahatan apa pun adalah kejahatan yang setimpal dan seimbang dengan kejahatan itu demi mencapai keadilan, tetapi barang siapa memaafkan pelaku dan perbuatan zalim yang di lakukannya dan berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat itu, maka pahalanya akan di perolehnya dengan jaminan dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai, yaitu tidak melimpahkan rahmat-Nya, kepada orang-orang zalim.

4313

Tetapi orang-orang yang telah berusaha membela diri mereka setelah di zalimi, tidak ada alasan untuk menyalahkan dan mengecam mereka.

4314

Sesungguhnya jalan untuk menyatakan kesalahan dan perbuatan dosa hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa mengindahkan kebenaran. Mereka itu mendapat siksa yang pedih atas perbuatan mereka di hari akhirat kelak.

4315

Akan tetapi, barang siapa bersabar terhadap kezaliman dengan tidak melakukan pembalasan atas kezaliman itu dan memaafkannya, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia.

4316

Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah akibat kecenderungan dan keinginan hatinya untuk sesat, maka tidak ada baginya pelindung yang dapat melindunginya dari kesesatan itu sesudahnya, sesudah Allah memperlakukannya dengan perlakuan itu. Kamu, wahai Nabi Muhammad dan orang-orang beriman, akan melihat orang-orang zalim ketika mereka melihat azab yang akan di terimanya di akhirat kelak berkata, “Adakah kiranya jalan yang dapat mengantarkan kami untuk kembali ke alam dunia?”

4317

Dan kamu dan siapa pun yang hadir di tempat itu akan melihat mereka, orang-orang yang zalim, sedang dihadapkan ke neraka sebagai tempat penyiksaan yang abadi bagi mereka dalam keadaan tertunduk karena merasa hina, mereka melihat dengan pandangan yang lesu karena merasa sebentar lagi akan menerima siksaan api neraka. Dan orang-orang yang beriman berkata, “Sesungguhnya orang-orang yang rugi karena tidak beriman dan beramal saleh sewaktu di dunia ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari Kiamat.” Ingatlah, sesungguhnya orang-orang zalim itu berada dalam azab yang kekal di dalam neraka.

4318

Dan mereka, orang-orang yang merugi dan zalim itu, tidak akan mempunyai pelindung yang dapat menolong dan menyelamatkan mereka dari azab di akhirat nanti selain Allah Yang Mahakuasa. Barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah akibat kesesatannya, tidak aka nada jalan keluar baginya untuk mendapat petunjuk.

4319

Agar kalian mendapat pertolongan dari Allah dan mendapat perlindungan dari-Nya, maka patuhilah seruan Tuhanmu dengan mengamalkan apa yang di perintahkan dan meninggalkan apa yang di larang sebelum datang dari Allah suatu hari, yaitu hari akhirat, yang tidak dapat ditolak kehadirannya oleh siapa pun karena ia datang atas perintah dari Allah. Pada hari itu kamu tidak memperoleh tempat berlindung kecuali iman dan amal saleh yang telah kamu lakukan dan tidak pula dapat mengingkari dosa-dosamu yang pernah kamu perbuat di dunia.

4320

Jika mereka berpaling, yaitu tidak mau menerima seruanmu untuk beriman, maka ingatlah, wahai Nabi Muhammad, Kami tidak mengutus engkau sebagai pengawas bagi mereka dengan memaksa mereka untuk beriman dan tidak pula mengharuskan mereka menerima seruanmu sehingga mereka beriman. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan risalah dan seruan Tuhanmu kepada mereka. Dan sungguh, apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, yaitu hal-hal yang menyenangkan dari Kami, dia menyambutnya dengan gembira; tetapi jika sebaliknya mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, niscaya mereka ingkar. Sungguh,manusia itu salah satu sifatnya adalah sangat ingkar kepada nikmat.

4321

Hanya milik Allah-lah kewenangan untuk penciptaan dan pengaturan kerajaan langit dan bumi dengan kekuasaan-Nya. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki sesuai dengan kehendak-Nya, walaupun yang di ciptakannya itu enggan menerimanya, memberikan anak-anak ber jenis kelamin perempuan saja, tanpa anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki, dan memberikan anak-anak berjenis kelamin laki-laki saja, tanpa anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki. Demikianlah kekuasaan Allah kepada makhluk-Nya, tidak dapat mereka menolaknya.

4322

Atau, Dia mengkombinasikan mereka, yakni menggabungkan anak-anak itu, ada anak-anak berjenis laki-laki dan ada pula yang berjenis perempuan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki mandul. Dia Maha Mengetahui segala hal yang terkait dengan persoalan-persoalan di atas, dan Mahakuasa atas segala sesuatu yang dikehendaki-Nya.

4323

Ayat-ayat yang lalu berbicara tentang kekuasaan Allah atas makhluk-makhluk-Nya. Ayat ini menjelaskan tentang wahyu Allah yang diturunkan kepada rasul. Dan tidaklah patut, yaitu tidak mungkin terjadi, bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara secara langsung kepadanya kecuali berupa wahyu yang di turunkan kepadanya atau pembicaraan yang disampaikannya dari belakang tabir, seperti yang di alami oleh Nabi Musa di Tur Sina atau dengan mengutus utusan, yakni malaikat Jibril lalu di wahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahasuci dari sifat-sifat yang dimiliki makhluk-Nya dan Mahabijaksana dalam menempatkan sesuatu secara proporsional sesuai dengan hikmah-Nya.

4324

Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, ruh, yaitu Al-Qur’an yang di turunkan dengan perantaraan Jibril dengan perintah Kami. Sebelumnya, yaitu sebelum Al-Qur’an itu di turunkan kepadamu, engkau tidaklah mengetahui apakah al-Kitab itu, yaitu Al-Qur’an dan apakah pula iman itu. Akan tetapi, Kami menjadikannya, yaitu Al-Qur’an itu, cahaya yang dapat menerangi dan menunjukkan jalan yang benar kepadamu. Dengan Al-Qur’an itu pula Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki untuk mendapat petunjuk di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau, wahai Nabi Muhammad, benar-benar membimbing manusia kepada jalan yang lurus, jalan yang Kami ridai.

4325

Yaitu jalan Allah yang milik-Nyalah kewenangan dan kekuasaan terhadap apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, segala urusan kembali kepada Allah tanpa perantara, lalu Dia memberi ganjaran pahala kepada mereka yang telah melakukan kebajikan dan menghukum mereka yang telah berbuat dosa.

4326

Ha Mim. Kedua huruf ini termasuk huruf-huruf yang terletak pada permulaan sebagian dari surah-surah Al-Quran seperti: Alif Lam Mim, Alif Lam Ra, Alif Lam Mim Sad, dan sebagainya. Di antara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena di pandang termasuk ayat-ayat mutasyabihat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surah, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan Al-Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al-Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al-Quran di turunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al-Quran itu.

4327

Demi al-kitab, demikian Allah bersumpah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, yaitu Al-Quran yang nyata bersumber dari Allah, nyata ke istimewaannya, dan nyata uraian-uraiannya sehingga menjadi petunjuk bagi manusia.

4328

Sesungguhnya Kami menjadikannya, yaitu kitab yang nyata itu, sebagai Al-Qur’an, yaitu bacaan dalam bahasa Arab agar kamu mengerti pesan-pesannya dengan menggunakan akalmu.

4329

Dan sesungguhnya dia, yaitu Al-Qur’an itu, di dalam Ummul-Kitab, yaitu kitab induk atau Lauh Mahfuz, yang berada di sisi Kami dan ia benar-benar bernilai tinggi dan penuh hikmah di dalamnya.”

4330

Maka apakah dengan penolakan kamu terhadap Al-Qur’an yang Kami turunkan itu, wahai orang-orang kafir, akan menyebabkan Kami akan berhenti menurunkan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai peringatan kepa-damu, karena kamu adalah kaum yang melampaui batas karena kebejatan dan keingkaranmu terhadapnya? Sama sekali tidak. Kami tidak akan pernah berhenti menurunkannya.”

4331

Setelah Allah menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang bernilai tinggi dan tidak akan pernah berhenti di turunkan walaupun mendapat penolakan dari orang-orang kafir, maka pada ayat ini Allah menegaskan bahwa sikap orang-orang musyik Mekah tidak beda dengan umat-umat sebelumnya, “Dan betapa banyak nabi-nabi yang telah Kami utus kepada umat-umat yang terdahulu sebelum engkau, wahai Nabi Muhammad, sikap umat-umat mereka tidak berbeda dengan sikap orang-orang musyrik Mekah yang kamu hadapi.”

4332

Dan di antara sikap mereka adalah bahwa setiap kali seorang nabi datang kepada mereka, mereka enggan menerima kehadirannya. Mereka memperlihatkan sikap-sikap yang buruk kepada para nabi itu dan selalu memperolok-olokkannya dengan berbagai macam olokan meskipun para nabi telah di dukung dengan berbagai bukti atas kebenaran dakwah mereka.

4333

Karena keingkaran dan penolakan mereka terhadap para nabi yang Kami utus itu, Kami binasakan orang-orang yang lebih besar kekuatannya di antara mereka tanpa mendapat kesulitan sedikit pun. Dan telah berlalu di sebutkan di dalam Al-Qur’an contoh dan perumpamaan umat-umat terdahulu yang Kami binasakan yang patut menjadi pelajaran bagi orang-orang musyrik Mekah.

4334

Dan sesungguhnya mereka sebenarnya menyadari tentang bukti kekuasaan Allah di alam ini, termasuk kekuasaan untuk membinasakan orang-orang yang ingkar terhadap utusan-utusan-Nya. Oleh karena itu, jika kamu menanyakan kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit yang demikian tinggi dan kukuh itu dengan bintang-bintang yang menghiasinya dan siapa pulakah yang menciptakan bumi yang indah dan terhampar luas dengan segala kenikmatan yang dapat dinikmati?” pastilah mereka secara spontan dan tanpa berpikir panjang akan menjawab, “Semuanya, yakni langit dan bumi dengan segala isi keduanya diciptakan oleh Yang Mahaperkasa terhadap sesuatu dengan kekuasaan-Nya, Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu yang diciptakan-Nya.”

4335

Begitu banyak kekuasaan Allah yang ditunjukkan kepada manusia. Di antaranya adalah bahwa Dialah yang menjadikan bumi sebagai tempat menetap yang mantap dan nyaman bagimu dan Dia pulalah yang menjadikan untukmu jalan-jalan yang banyak di atas bumi yang terhampar luas itu agar kamu mendapat petunjuk untuk menuju ke arah dan tujuan yang kamu inginkan dan untuk menuju ke tempat pembuktian ke-Esaan Allah.

4336

Dan Dia pulalah yang menurunkan secara bertahap dan teratur air dari langit menurut ukuran yang diperlukan untuk semua makhluk-Nya yang ada di bumi, untuk kebutuhan minuman kamu, untuk minuman hewan-hewan piaraanmu dan untuk kebutuhan-kebutuhanmu yang lain. Lalu dengan air yang diturunkan sesuai kadarnya itu Kami hidupkan negeri yang mati dan tandus sehingga tumbuh-tumbuhan yang ada padanya dapat keluar dari bumi dan tumbuh dengan baik dan subur. Seperti itulah kamu nanti akan dikeluarkan ketika akan dibangkitkan dari kuburmu.

4337

12-13. Dan kekuasaan-Nya yang lain adalah bahwa Dia pulalah yang menciptakan semuanya, yaitu semua makhluk-Nya berpasang-pasangan dan dengan keberpasangannya itu mereka saling menyempurnakan satu sama lain. Dan Dialah yang menjadikan kapal sebagai alat transportasi laut untukmu yang dapat mengantar kamu dan kebutuhan kamu ke tempat tujuanmu di laut dengan aman dan atas izin-Nya dan hewan ternak sebagai alat transportasi darat yang kamu tunggangi, agar kamu duduk di atas punggungnya dengan aman dan atas izin-Nya dan menjadikannya sebagai pengangkut barang-barang kebutuhanmu. Kemudian kamu ingat dengan pikiran dan hatimu nikmat Tuhanmu, yaitu ditundukkannya hewan-hewan itu untuk kamu apabila kamu telah duduk dengan aman dan mantap dan melihat barang-barangmu aman di atasnya; dan agar kamu mengucapkan dengan lidahmu sebagai peng-akuan atas kekuasaan Allah menundukkannya dengan mengatakan, “Mahasuci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya, yakni sebelum Allah menundukkannya, tidak mampu menguasainya."

4338

12-13. Dan kekuasaan-Nya yang lain adalah bahwa Dia pulalah yang menciptakan semuanya, yaitu semua makhluk-Nya berpasang-pasangan dan dengan keberpasangannya itu mereka saling menyempurnakan satu sama lain. Dan Dialah yang menjadikan kapal sebagai alat transportasi laut untukmu yang dapat mengantar kamu dan kebutuhan kamu ke tempat tujuanmu di laut dengan aman dan atas izin-Nya dan hewan ternak sebagai alat transportasi darat yang kamu tunggangi, agar kamu duduk di atas punggungnya dengan aman dan atas izin-Nya dan menjadikannya sebagai pengangkut barang-barang kebutuhanmu. Kemudian kamu ingat dengan pikiran dan hatimu nikmat Tuhanmu, yaitu ditundukkannya hewan-hewan itu untuk kamu apabila kamu telah duduk dengan aman dan mantap dan melihat barang-barangmu aman di atasnya; dan agar kamu mengucapkan dengan lidahmu sebagai peng-akuan atas kekuasaan Allah menundukkannya dengan mengatakan, “Mahasuci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya, yakni sebelum Allah menundukkannya, tidak mampu menguasainya."

4339

Dan sesungguhnya sesudah kehidupan di dunia ini, kami pasti akan kembali kepada Tuhan kami, untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatan kami.”

4340

Walaupun Allah telah menerangkan kekuasaan-Nya dalam menciptakan langit dan bumi serta menundukkan hewan ternak untuk manusia, sebagian manusia masih saja mempersekutukan Allah dengan makhluk-Nya. Dan mereka, yakni orang-orang musyrik, menjadikan sebagian dari hamba-hamba-Nya, yang merupakan ciptaan-Nya sebagai bagian dari-Nya, dengan menganggap bahwa malaikat adalah anak-anak Tuhan. Sesungguhnya, manusia yang mempercayai dan mengatakan demikian itu benar-benar pengingkar nikmat Tuhan, yang melampaui batas dalam kekafirannya, lagi yang nyata kesyirikan dan keingkarannya.

4341

Lalu Allah mengecam apa yang telah di katakan dan di yakini oleh orang-orang musyrik dengan mengatakan, “Pantaskah Dia, Allah Yang Maha Esa, Yang Mahakuasa, dan Yang Maha Pencipta itu mengambil dengan sungguh-sungguh dari apa yang di ciptakan-Nya sendiri berupa anak-anak perempuan yang justru orang-orang musyrik itu tidak suka mendapatkannya? Tentulah tidak pantas. Dan pantas pulakah kamu beranggapan bahwa Allah memberikan anak laki-laki kepadamu? Tentulah tidak pantas. Sungguh ini kepercayaan yang sangat keliru dan tidak masuk akal.”

4342

Allah menegaskan apa yang di kecam-Nya di dalam ayat sebelumnya dengan mengatakan bahwa apabila salah seorang di antara mereka, yaitu kaum musyrik Mekah yang berkeyakinan seperti itu, diberi kabar gembira dengan kelahiran apa, yaitu anak perempuan, yang di jadikan sebagai perumpamaan bagi Al-Rahman, Allah Yang Maha Pengasih, jadilah wajahnya hitam pekat karena kejengkelan dan kemarahan menerima kehadiran anak perempuan itu, sedang ia sendiri ketika menerima berita itu amat menahan sedih dan marah. Kalau demikian halnya, mengapa mereka menyatakan bahwa Allah memiliki anak perempuan?

4343

Lalu Allah mengecam mereka dengan mengatakan bahwa apakah orang, yakni wanita-wanita yang dibesarkan dalam perhiasan, patut dijadikan sebagai anak Allah sedang dia tidak mampu memberi alasan atau penjelasan yang tegas dan jelas dalam pertengkaran.

4344

Allah menegaskan apa yang dinyatakan-Nya di dalam ayat di atas dengan mengatakan bahwa mereka, orang-orang musyrik Mekah, menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasih yang sangat taat dan senantiasa beribadah kepada-Nya itu sebagai berjenis kelamin perempuan. Apakah mereka menyaksikan sendiri dengan mata kepala mereka atau melalui bukti-bukti yang pasti menyangkut penciptaan mereka, yakni malaikat-malaikat itu pada saat diciptakan ataukah melihat wujud malaikat itu setelah diciptakan? Hal itu pastilah tidak akan terjadi. Mereka tidak menyaksikannya. Kelak akan dituliskan di dalam catatan amal mereka oleh malaikat yang ditugaskan untuk itu kesaksian mereka dan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.

4345

Dan hal yang lebih buruk lagi dari sikap mereka adalah ketika mereka berkata, “Sekiranya Allah Yang Maha Pengasih menghendaki agar kami tidak menyembah para malaikat-malaikat itu, tentulah kami tidak menyembah mereka.” Mereka, orang-orang musyrik yang menyatakan bahwa para malaikat itu berjenis kelamin perempuan, tidak mempunyai ilmu sedikit pun tentang itu. Tidak lain mereka hanyalah menduga-duga belaka dan mengada-ada, bahkan mereka berbohong.

4346

Atau kalau mereka tidak pernah menyaksikan penciptaan para malaikat dan menyaksikan wujudnya, apakah pernah Kami berikan informasi atau pengetahuan yang menjelaskan mengenai hal itu melalui sebuah kitab yang diturunkan kepada mereka sebelumnya, yaitu sebelum Al-Qur’an diturunkan, lalu mereka berpegang teguh dengannya, yaitu dengan informasi di dalam kitab itu? Sama sekali tidak. Mereka tidak pernah memiliki informasi mengenai hal itu.

4347

Bahkan setelah kehabisan alasan dan dalih atas kesesatan mereka, mereka berkata, “Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang dan leluhur kami menganut suatu agama, yakni suatu keyakinan dan kepercayaan yang patut kami ikuti dan teladani, dan sesungguhnya kami mendapat petunjuk untuk mengikuti jejak mereka.”

4348

Dan apa yang dikatakan oleh kaum musyrik Mekah kepadamu sekarang, wahai Nabi Muhammad, demikian juga yang dikatakan oleh umat-umat terdahulu ketika Kami mengutus seorang pemberi peringatan, yaitu nabi atau rasul sebelum engkau diutus, dalam suatu negeri di lokasi mana pun di bumi ini, orang-orang yang hidup mewah secara durhaka di masing-masing negeri itu selalu berkata, “Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami yang juga orang-orang terkemuka dan paham menganut suatu agama, yakni kepercayaan yang mereka yakini benar dan sesungguhnya kami tidak lain, kecuali sekadar pengikut-pengikut yang mengikuti jejak-jejak mereka.”

4349

Apa yang dikatakan oleh umat-umat terdahulu itu dijawab oleh para rasul utusan Allah itu dengan mengatakan, “Dan apakah kamu akan mengikutinya juga sekalipun aku membawa untukmu agama, yakni keyakinan dan kepercayaan, yang lebih baik daripada apa yang kamu peroleh dari agama dan kepercayaan yang dianut nenek moyangmu dahulu?” Dengan sikap menentang, mereka menjawab, “Sesungguhnya kami mengingkari agama yang kamu diperintahkan untuk menyampaikannya.”

4350

Lalu, akibat dari keyakinan dan kepercayaan mereka yang salah dan penentangan terhadap apa yang dibawa oleh para rasul itu, Kami binasakan mereka dengan berbagai macam siksaan. Maka perhatikanlah, wahai Muhammad atau siapa pun yang mau memperhatikan dan mengambil pelajaran, bagaimana kesudahan orang-orang terdahulu yang mendustakan kebenaran yang dibawa oleh para rasul itu.

4351

Dan ingatlah ketika Nabi Ibrahim, nenek moyang mereka yang tidak mau mengikuti jejak buruk dari leluhurnya, berkata kepada ayah-nya dan kaumnya yang menyekutukan Allah dan menyembah berhala-berhala, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa, yaitu berhala-berhala, yang kamu sembah.

4352

kecuali yang kamu sembah itu adalah Allah, Tuhan yang telah menciptakan aku, menciptakan kalian, dan apa yang kamu sembah itu; karena sesungguhnya Dia pulalah yang akan memberi petunjuk kepadaku untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.”

4353

Dan dia, yakni Ibrahim, menjadikannya, yakni kalimat tauhid yang disampaikannya kepada kaumnya itu, kalimat yang kekal pada keturunannya sesudahnya agar mereka kembali kepada kalimat tauhid itu apabila suatu saat nanti mereka menyimpang dari jalan yang benar dengan menyekutukan Allah.

4354

Bahkan Allah menyatakan, “Aku, Tuhan Yang Maha Esa, telah memberikan kenikmatan hidup kepada mereka, yakni kaum Nabi Ibrahim yang menyekutukan-Ku dan nenek moyang mereka yang durhaka itu dan tidak menurunkan siksaan kepada mereka semua sampai kebenaran yang mutlak yang tidak diragukan lagi kebenarannya, yaitu Al-Qur’an, datang kepada mereka dan datang pula seorang rasul, yaitu Nabi Muhammad, yang memberi penjelasan.”

4355

Dan ketika kebenaran, yakni Al-Qur’an, itu datang kepada mereka, dengan penuh keangkuhan, penghinaan, dan pelecehan mereka berkata, “Ini adalah sihir yang nyata dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang selamanya mengingkarinya.”

4356

Dan mereka tidak hanya melecehkan Al-Qur’an, tetapi juga melecehkan Nabi Muhammad dengan berkata, “Mengapa Al-Qur’an ini, yang diyakini oleh Muhammad sebagai petunjuk yang diturunkan Tuhan, tidak diturunkan kepada seorang laki-laki yang agung, kaya, dan berpengaruh yang berasal dari salah satu dua negeri ini, yaitu Mekah dan Taif?”

4357

Atas sikap pengingkaran mereka terhadap Al-Qur’an dan kerasulan Nabi Muhammad itu, Allah lalu bertanya kepada Nabi Muhammad, “Apakah mereka, yang ingkar, durhaka, dan menyekutukan Tuhan itu, yang membagi-bagi rahmat Tuhan, Pencipta, Pemelihara, dan Pelimpah rahmat kepada-mu, wahai Nabi Muhammad? Sama sekali tidak. Mereka tidak dapat melakukan itu. Kamilah yang membagikan rahmat di antara mereka dan Kami pula-lah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia sesuai dengan ketentuan dan hukum-hukum yang telah Kami tetapkan. Dan Kami telah meninggikan sebagian mereka dalam kedudukan, harta, ilmu, dan jabatan mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain sehingga mereka dapat saling membantu dan menolong dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Dan rahmat Tuhan yang dilimpahkan kepada-mu berupa kenabian dan kerasulan lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan, baik berupa kekayaan yang melimpah dan kekuasaan yang sangat tinggi.”

4358

Dan sekiranya bukan karena Kami menghindarkan semua manusia menjadi umat yang satu dalam kekafiran, pastilah sudah Kami buatkan untuk orang-orang yang kafir kepada Allah, Yang Maha Pengasih, bagi rumah-rumah mereka loteng-loteng yang terbuat dari perak, dan demikian pula tangga-tangga yang mereka naiki,

4359

dan Kami buatkan pula pintu-pintu yang terbuat dari perak bagi rumah-rumah mereka, dan begitu pula dipan-dipan tempat mereka bersandar,

4360

Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia semata, yang bersifat sementara sedangkan kehidupan akhirat di sisi Tuhanmu disediakan khusus bagi orang-orang yang bertakwa.

4361

Dan barang siapa berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih, yaitu tidak memperhatikan apa yang terkandung di dalam Al-Qur’an, Kami biarkan setan menyesatkan dan mengendalikannya serta menjadi teman karibnya yang selalu menyertai, mendampingi, dan mendorongnya melakukan kedurhakaan.

4362

Dan sesungguhnya mereka, yakni setan-setan yang menjadi temannya itu benar-benar menghalang-halangi mereka dari jalan yang benar sehingga mereka tidak mampu melakukan kebaikan, sedang mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk dari apa yang ditunjukkan setan itu.

4363

Sehingga apabila dia yang berpaling itu, yakni orang yang tidak mau mengikuti petunjuk Al-Qur’an itu, datang kepada Kami pada hari Kiamat nanti, dia berkata dengan menyesali apa yang pernah dilakukannya di dunia ini, “Wahai! Sekiranya dapat dilakukan, maka jarak antara aku dan kamu seperti jarak antara timur dan barat! Memang, teman yang paling jahat bagi manusia adalah setan yang menjadi qarin itu.”

4364

Allah lalu menafikan apa yang menjadi harapan orang-orang yang enggan mengikuti petunjuk Al-Qur’an dengan mengatakan, “Dan harapanmu itu sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu sedikit pun pada hari itu karena kamu pada waktu di dunia dahulu telah menzalimi dirimu sendiri dengan menolak peringatan dari Al-Qur’an dan melakukan perbuatan durhaka. Sesungguhnya kamu dengan qarin-qarinmu itu pantas bersama-sama dalam azab itu, yaitu siksaan api neraka yang amat pedih.

4365

Maka apakah engkau, wahai Nabi Muhammad, dapat menjadikan orang yang tuli, yaitu yang enggan mendengar ajakan kepada kebaikan, bisa mendengar ajakan itu, atau dapatkah engkau memberi petunjuk kepada orang yang buta hatinya untuk berpikir dan memahami petunjuk yang disampaikan kepada mereka dan kepada orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata?

4366

41-42. Maka sungguh, sekiranya Kami membawamu pergi dengan mewafatkanmu atau dengan cara yang lain sebelum engkau mencapai kemenangan, maka sesungguhnya Kami akan tetap memberikan azab kepada mereka di akhirat nanti, atau Kami perlihatkan kepadamu azab yang telah Kami ancamkan atau sampaikan kepada mereka. Maka sungguh, Kami Maha berkuasa untuk menurunkan siksaan atas mereka.”

4367

41-42. Maka sungguh, sekiranya Kami membawamu pergi dengan mewafatkanmu atau dengan cara yang lain sebelum engkau mencapai kemenangan, maka sesungguhnya Kami akan tetap memberikan azab kepada mereka di akhirat nanti, atau Kami perlihatkan kepadamu azab yang telah Kami ancamkan atau sampaikan kepada mereka. Maka sungguh, Kami Maha berkuasa untuk menurunkan siksaan atas mereka.”

4368

Wahai Muhammad, berpegang teguhlah engkau kepada apa yang telah di wahyukan Allah kepadamu. Dengan demikian, sungguh engkau berada di jalan yang lurus.

4369

Dan ketahuilah wahai Nabi Muhammad, bahwa sesungguhnya Al-Qur’an yang diturunkan kepadamu itu benar-benar suatu peringatan dan pengajaran yang sangat baik bagimu dan bagi kaummu dan semua yang mengikuti tuntunanmu, dan kelak kamu sekalian akan dimintai pertanggungjawaban.

4370

Dan tanyakanlah, wahai Muhammad, kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utus kepada umat-umat sebelum engkau, "Apakah Kami menentukan tuhan-tuhan selain Allah Yang Maha Pengasih untuk disembah?" Tentu tidak. Kami hanya menentukan satu Tuhan yang disembah, yaitu Allah Yang Maha Esa.

4371

Ayat yang lalu berbicara tentang rasul-rasul Allah yang telah diutus sebelum Nabi Muhammad. Ayat ini berbicara tentang Nabi Musa, salah satu dari rasul-rasul itu. Dan sungguh, Kami telah mengutus Musa dengan membawa mukjizat-mukjizat, yakni bukti-bukti kenabian dan kerasulannya serta bukti-bukti kekuasaan Kami, kepada Fir’aun, yang mengaku dirinya sebagai Tuhan, dan pemuka-pemuka kaumnya yang mendukung dan mempertahankan pengakuannya itu. Maka dia, yakni Nabi Musa, berkata, “Sesungguhnya aku adalah utusan dari Tuhan yang telah menciptakan kalian, dan memiliki seluruh alam.”

4372

Maka ketika dia, yakni Nabi Musa, datang kepada mereka membawa mukjizat-mukjizat Kami itu untuk memperkuat ke rasulannya, seperti tongkatnya yang berubah menjadi ular, seketika itu mereka mengejek dan menertawakannya.

4373

Dan tidaklah Kami perlihatkan suatu ayat, yaitu tanda kekuasaan Kami, berupa mukjizat kepada mereka kecuali ia lebih besar dari mukjizat-mukjizat yang sebelumnya. Namun demikian, mereka tetap bersikeras dengan sikap dan keyakinan mereka yang enggan menerima kebenaran. Dan akibat dari perbuatan mereka itu Kami timpakan kepada mereka azab duniawi sebagai cobaan dari Kami seperti kekurangan makanan, berjangkitnya hama tumbuh-tumbuhan agar mereka kembali ke jalan yang benar.

4374

Dan setiap ada bencana yang ditimpakan kepada Fir’aun dan kaumnya, mereka berkata, “Wahai pesihir, maksudnya Nabi Musa, berdoalah kepada Tuhanmu untuk mengangkat bencana itu dan melepaskan kami dari bencana yang menimpa kami sesuai dengan apa yang telah dijanjikan-Nya kepadamu; sesungguhnya jika doamu dikabulkan, hai Musa, kami akan menjadi orang yang mendapat petunjuk.”

4375

Maka dengan begitu cepat ketika Kami hilangkan dan hindarkan azab itu dari mereka karena doa yang dimohonkan oleh Nabi Musa itu, seketika itu juga dari waktu ke waktu dan secara terus-menerus mereka ingkar janji.

4376

Dan Fir’aun dengan penuh kesombongan dan keangkuhan berseru kepada kaumnya seraya berkata, “Wahai kaumku! Bukankah kerajaan Mesir itu milikku sendiri, bukan milik orang lain, dan bukankah sungai-sungai ini yang mengalir di bawah istana-ku juga menjadi milikku dan ke kayaanku; apakah kamu tidak melihat betapa hebatnya aku dan betapa besar ke kuasaanku dan betapa lemahnya Musa?

4377

Bukankah dengan kehebatan, kekayaan, dan kekuasaanku itu aku lebih baik dan lebih tinggi kedudukannya dari orang yang hina ini, yaitu Musa, yang tidak memiliki kekuasaan apa pun dan dia juga adalah orang yang hampir tidak dapat menjelaskan perkataannya dengan kalimat-kalimat yang baik? Tentulah aku lebih baik daripada Musa.

4378

Maka kalau memang Musa merupakan utusan Tuhan yang dikirim kepada kami, mengapa dia, yakni Musa, tidak dipakaikan oleh Tuhannya gelang dari emas sebagai identitasnya atau para malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringinya sebagai bentuk dukungan terhadap pengutusannya?”

4379

Maka dia, yakni Fir’aun, dengan perkataannya itu telah mempengaruhi kaumnya, sehingga mereka patuh kepadanya dan mengakui kekuasaan dan ketuhanannya. Sungguh, mereka adalah kaum yang fasik, yang secara terus-menerus menolak kerasulan Nabi Musa dan menyimpang dari ajaran agama.

4380

Maka ketika mereka, yaitu Fir’aun dan kaumnya, membuat Kami murka karena pernyataan dan sikap mereka yang menentang Nabi Musa sebagai utusan Kami, Kami membalas sikap mereka itu dengan menghukum mereka, lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya di Laut Merah,

4381

Lalu Kami jadikan mereka yang menentang terhadap ajaran-ajaran Allah yang dibawa oleh Nabi Musa dan hukuman yang ditimpakan kepada mereka itu sebagai kaum terdahulu dan pelajaran bagi orang-orang yang datang kemudian.

4382

Setelah menjelaskan bahwa kaum Nabi Musa yang menentang ajaran Allah dan hukuman yang ditimpakan kepada mereka adalah pelajaran bagi orang-orang datang kemudian, Allah lalu menjelaskan pelajaran yang dapat diambil oleh Nabi Muhammad dan umatnya dari kisah Nabi Isa. Dan ketika putra Maryam, yakni Nabi Isa, dijadikan oleh orang-orang musyrik perumpamaan untuk menentang kebenaran ayat-ayat Allah, tiba-tiba kaummu, suku Quraisy wahai Nabi Muhammad bersorak gembira karenanya.

4383

Dan mereka berkata, “Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami, berupa berhala-berhala yang kami sembah atau dia, yakni Isa?” Mereka tidak memberikannya, yakni perumpamaan itu, kepadamu, Muhammad, melainkan dengan maksud membantah saja, bukan untuk menunjukkan kebenaran keyakinan mereka, tetapi untuk memelesetkan apa yang disampaikan kepada mereka. Bahkan sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.

4384

Lalu Allah menunjukkan kepada mereka bahwa dia, yaitu Isa, tidak lain hanyalah seorang hamba, bukan tuhan seperti keyakinan orang-orang Nasrani, yang Kami berikan nikmat kenabian kepadanya dan Kami jadikan dia sebagai contoh pelajaran yang sangat mengagumkan bagi Bani Israil, baik yang hidup pada masa Isa maupun yang sesudahnya.

4385

Dan sekiranya Kami menghendaki, tetapi Kami tidak menghendaki dan tidak melakukannya, niscaya Kami menjadikan sebahagian di antara kamu malaikat-malaikat yang secara turun temurun dan silih berganti menggantikan kamu di bumi.

4386

Dan sungguh dia, yakni Nabi Isa yang mengagumkan itu yang lahir tanpa ayah, dan dianugerahi kemampuan menghidupkan orang mati serta menyembuhkan berbagai macam penyakit, benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari Kiamat. Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu sedikit pun tentang kepastian datangnya hari Kiamat itu dan ikutilah Aku dengan mengikuti ajaran-ajaran yang disampaikan oleh rasul-Ku. Inilah jalan yang lurus yang dapat menyelamatkan kamu dari siksaan-Ku di dunia dan di akhirat.

4387

Dan oleh sebab itu, Allah dengan tegas memperingatkan mereka dengan mengatakan, “Janganlah kamu sekali-kali di palingkan oleh setan dari jalan-Ku yang lurus itu sehingga menyimpang dari ajaran-ajaran-Ku. Sungguh, setan itu merupakan musuh yang nyata bagimu yang selalu membawa kamu kepada kesesatan.”

4388

Dan ketika Nabi Isa datang kepada kaumnya, Bani Israil, membawa keterangan yang nyata yang bersumber dari Allah, dia lalu berkata, “Sungguh, aku datang kepadamu, wahai kaumku dengan membawa hikmah, yakni ajaran-ajaran dan hukum-hukum yang bersumber dari Allah yang dapat menyelamatkan kamu dan untuk menjelaskan kepada-mu sebagian dari apa yang kamu perselisihkan dari ajaran-ajaran agama yang di turunkan Allah di dalam Taurat. Maka bertakwalah kamu kepada Allah dengan melaksanakan segala yang di perintahkan-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya dan taatlah pula kepadaku dengan mengikuti tuntunan yang aku sampaikan kepadamu.

4389

Sungguh Allah yang kamu takuti, taati, dan patuhi itu, Dialah Tuhanku dan Tuhanmu yang telah menciptakan aku dan kamu dan telah memberikan berbagai nikmat kepadaku dan kepadamu, maka sembahlah Dia satu-satunya, jangan menyekutukan Dia dengan yang lain. Ini adalah jalan yang lurus yang dapat menyelamatkan kamu dari siksaan-Nya yang amat pedih.”

4390

Akan tetapi, golongan-golongan yang ada saling berselisih di antara mereka mengenai pribadi Nabi Isa yang agung dan hamba Allah yang lahir tanpa ayah itu. Maka, celakalah orang-orang yang zalim itu karena perselisihan mereka dan mengingkari Isa sebagai utusan Allah dan menentang ajaran agama yang dibawanya karena azab hari yang amat pedih pada hari Kiamat kelak.

4391

Dengan pembangkangan mereka untuk mengakui Nabi Isa sebagai rasul Allah dan pengingkaran mereka terhadap ajaran-Nya, lalu Allah mengatakan bahwa apakah mereka dengan keadaan yang demikian itu hanya menunggu saja kedatangan hari Kiamat yang datang kepada mereka secara mendadak, tanpa mereka mengetahui sebelumnya, sedang mereka tidak menyadarinya karena mereka selalu sibuk dengan pertengkaran mereka?

4392

Teman-teman karib pada hari Kiamat itu sebagian mereka menjadi musuh bagi yang lainnya karena hubungan pertemanan mereka terjalin atas dasar kezaliman, tidak atas dasar kebaikan dan kemaslahatan, kecuali orang-orang yang bertakwa yang tidak saling bermusuhan karena pertemanan dan persahabatan mereka terjalin atas dasar ketaatan kepada Allah.

4393

Allah telah menggambarkan dalam ayat-ayat yang lalu tentang keadaan Bani Israil yang memperoleh azab yang amat pedih di hari Kiamat karena ke zaliman mereka. Selanjutnya, Allah menggambarkan ke nikmatan yang akan di peroleh oleh orang-orang saleh di dalam surga. “Wahai hamba-hamba-Ku yang mengikuti jalan-Ku yang lurus! Tidak ada ketakutan bagimu pada hari Kiamat itu dan tidak pula kamu bersedih hati dalam menghadapi keadaan apa pun pada hari itu.

4394

Orang-orang yang tidak takut dan tidak bersedih hati itu ialah orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami yang tertulis yang dibawa oleh para rasul utusan Kami serta yang terhampar di alam ini, dan mereka berserah diri dengan sepenuhnya kepada Allah dengan melaksanakan ajaran-ajaran-Nya.

4395

Di hari Kiamat kelak kami akan memerintahkan mereka, “Masuklah kamu semua ke dalam surga, kamu dan pasangan-pasanganmu, yaitu suami atau istrimu yang berserah diri kepada Allah dengan sepenuhnya itu akan selalu di gembirakan dengan segala pelayanan dan ke nikmatan surga yang sangat menyenangkan.”

4396

Di dalam surga nanti kepada mereka yang beriman dan bertakwa itu diedarkan piring-piring dari emas yang berisi aneka macam makanan yang lezat dan juga gelas-gelas minum yang berisi aneka macam minuman yang lezat, dan di dalamnya, yakni di dalam surga itu terdapat apa saja yang di ingini oleh hati dan segala yang sedap di pandang mata. Dan kamu sekalian, wahai orang-orang yang bertakwa dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, akan menjadi orang-orang yang kekal di dalamnya.

4397

Dan itulah surga dengan segala ke nikmatan yang kamu dapatkan di dalamnya yang diwariskan atau di anugerahkan kepada kamu di sebabkan karena amal-amal perbuatan baik yang senantiasa telah kamu kerjakan sewaktu kamu berada di dunia dahulu.

4398

Di dalam surga itu terdapat banyak buah-buahan yang lezat rasanya dan beraneka macam rupanya. Semua itu di siapkan untukmu, namun hanya sebagiannya yang dapat kamu makan karena begitu banyaknya sehingga kamu tidak mampu menghabiskannya.

4399

Apa yang telah di sebutkan pada ayat-ayat sebelumnya merupakan balasan bagi orang-orang yang beriman, bertakwa, dan menyerahkan diri secara tulus kepada Allah. Sebaliknya, pada ayat-ayat berikut digambarkan balasan bagi orang-orang yang berdosa. Sungguh, orang-orang yang berdosa itu, yakni yang melanggar aturan-aturan Allah, kekal di dalam azab neraka Jahanam sebagai balasan atas amal jahat yang mereka lakukan.

4400

Azab neraka yang di timpakan kepada mereka itu tidak akan diringankan dan di kurangi sedikit pun dari mereka. Karena azab dan siksa yang diterimanya itu, mereka selamanya berputus asa di dalamnya karena mereka tidak dapat melepaskan diri dari siksaan itu.

4401

Dan dengan siksaan yang mereka dapatkan itu, tidaklah Kami menzalimi atau menganiaya mereka sedikit pun, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri sehingga mereka mendapatkan azab itu.

4402

Dan ketika para pendosa itu mendapatkan siksaan yang amat pedih di dalam neraka, mereka berseru kepada Malaikat Malik yang memimpin penjaga neraka dengan berkata, “Wahai malaikat Malik! Biarlah Tuhanmu, yaitu dengan memohon kepada-Nya agar Dia mematikan kami saja karena kalau kami sudah di matikan, kami tidak akan merasakan lagi siksaan yang amat pedih ini.” Dia, yakni malaikat Malik, menjawab, “Sungguh, kamu tidak akan dimatikan oleh Allah, dan kamu akan tetap tinggal di neraka ini untuk merasakan siksaan yang amat pedih ini.”

4403

Ayat-ayat yang lalu menggambarkan siksaan yang amat pedih yang di rasakan di dalam neraka oleh orang-orang yang kafir terhadap wahyu-wahyu Allah. Ayat berikut menggambarkan pengingkaran orang-orang Mekah terhadap kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah. Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami melalui rasul yang telah Kami utus dan wahyu-wahyu yang Kami turunkan benar-benar telah membawa kebenaran yang amat sempurna kepada kamu yang bersumber dari Kami, tetapi kebanyakan di antara kamu benar-benar benci pada kebenaran itu sehingga kamu tidak mau mempercayainya.

4404

Penduduk Mekah itu sebenarnya tidak hanya membenci kebenaran yang di bawa oleh rasul Kami itu, tetapi bahkan mereka telah merencanakan dengan mantap suatu tipu daya jahat untuk membendung dan menghalangi penyebaran ajaran Islam, menganiaya para pembela agama itu, dan bahkan merencanakan pembunuhan terhadap rasul Kami. Apa yang mereka rencanakan itu tidak akan Kami biarkan, maka untuk itu sesungguhnya Kami telah berencana dengan sangat baik dan rapi untuk mengalahkan dan mengatasi semua tipu daya mereka.”

4405

Dalam keadaan demikian, Allah mengajukan pertanyaan yang berisi kecaman atas rencana mereka dengan mengatakan, “Apakah mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Apa yang mereka duga itu merupakan suatu kekeliruan yang amat besar karena sebenarnya Kami mendengar semua yang mereka rencanakan itu, dan utusan-utusan Kami, yakni malaikat yang mencatat amal baik dan buruk selalu mencatat di sisi mereka apa yang mereka niatkan, katakan, dan kerjakan.

4406

Pada ayat-ayat yang lalu, Allah menggambarkan pengingkaran orang-orang kafir Mekah terhadap kebenaran yang di bawa oleh Nabi Muhammad. Pada ayat ini, Allah menggambarkan bantahan terhadap kepercayaan mereka bahwa Tuhan mempunyai anak. “Katakanlah, wahai Muhammad, "Jika benar dan terbukti bahwa Tuhan Yang Maha Pengasih mempunyai anak, seperti yang kamu duga, maka akulah orang yang mula-mula memuliakan anak itu." Akan tetapi, ternyata apa yang mereka duga itu tidak terbukti.

4407

Mahasuci Tuhan pemelihara langit dan bumi, Tuhan pemilik ‘Arsy, dari segala kekurangan, Mahasuci Allah Yang Maha Esa dari apa yang mereka sifatkan itu.

4408

Jika mereka tetap bersikeras dengan kesesatan itu, maka biarkanlah mereka, wahai Nabi Muhammad, tenggelam dalam kesesatannya dan bermain-main dengan kesesatan yang mereka yakini itu sampai mereka menemui hari yang di janjikan kepada mereka, yakni hari Kiamat di mana mereka akan mempertanggungjawabkan semua amal yang telah mereka lakukan.

4409

Dan Dialah Tuhan Yang Mahasuci dari segala kekurangan, Dialah Tuhan yang disembah di langit dan Dia pulalah Tuhan yang disembah di bumi dan Dialah Yang Mahabijaksana terhadap semua yang di ciptakan-Nya, Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu yang nyata maupun yang tersembunyi.

4410

Dan Mahasuci Allah yang keberkatan dan kebajikan-Nya amat banyak, Dia merupakan pemilik kerajaan langit dan bumi, dan juga pemilik apa yang ada di antara keduanya, baik yang diketahui oleh manusia maupun yang tersembunyi dari mereka. Dan, di sisi-Nyalah ilmu tentang segala keadaan yang menyangkut hari Kiamat dan hanya kepada-Nyalah kamu di kembalikan untuk mempertanggungjawabkan semua amal yang telah di lakukan.

4411

Dan Allah menegaskan bahwa orang-orang yang menyeru kepada selain Allah dan menyembah selain-Nya, baik berhala, maupun malaikat, manusia, atau siapa pun tidak mendapat sedikit pun syafaat, yakni pertolongan di akhirat, kecuali orang yang menyaksikan dan mengakui yang hak (tauhid), yakni yang mengesakan Allah dan mereka meyakini apa yang mereka saksikan dan akui itu.

4412

Dan jika engkau, wahai Nabi Muhammad, bertanya kepada mereka, yakni kaum musyrik Mekah mengenai siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab bahwa yang menciptakan mereka adalah Allah. Jadi, bagaimana mereka dapat dipalingkan dari menyembah Allah pada hal mereka mengakui Allah sebagai pencipta mereka, dan Allah mengetahui ucapan mereka itu dan,

4413

ucapannya, yakni ucapan Nabi Muhammad ketika mengadu kepada Allah dengan mengatakan, “Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman kepada-Mu dan kepada apa yang diturunkan untuk mereka.”

4414

Allah menyambut pengaduan Nabi Muhammad dengan berfirman, “Maka berpalinglah dari mereka, wahai Nabi Muhammad, dan katakanlah kepada mereka, ‘Salam (selamat tinggal).’ Kelak di dunia ini atau di akhirat nanti, mereka akan mengetahui nasib mereka yang buruk, berupa azab yang amat pedih.

4415

Ha Mim

4416

Allah bersumpah dalam ayat ini dengan kitab suci Al-Qur'an mengatakan, “Demi Kitab, yaitu Al-Qur’an yang menjelaskan petunjuk-petunjuk Allah untuk manusia agar senantiasa berada pada jalan yang benar.

4417

Sesungguhnya Kami menurunkannya pertama kali dari Lauhul-Mahfuz ke langit dunia sekaligus pada malam yang di berkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan.

4418

Pada malam itu dijelaskan oleh Allah segala urusan yang penuh hikmah, yaitu segala perkara yang berhubungan dengan kehidupan makhluk di bumi, seperti hidup, mati, rezeki, nasib baik, nasib buruk, dan sebagainya,

4419

yaitu urusan yang datang dari sisi Kami. Sungguh, Kamilah yang mengutus rasul-rasul kepada umat-umat terdahulu dan termasuk engkau, ya Muhammad, yang diutus kepada kaummu,

4420

Sebagai Rahmat yang dilimpahkan kepada mereka dari Tuhanmu, wahai Nabi Muhammad. Sungguh, Dia Maha Mendengar semua yang mereka katakan, dan Maha Mengetahui semua yang mereka lakukan.

4421

Tuhan, Pencipta, Pemelihara, dan Pengatur semua langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, baik yang tampak bagi kamu maupun yang tidak tampak; jika kamu orang-orang yang meyakini kebesaran dan kemahakuasaan-Nya.

4422

Tidak ada tuhan yang patut dan wajib disembah selain Dia, Dia yang senantiasa menghidupkan dan mematikan. Dialah Tuhan Pemelihara kamu, dan Tuhan Pemelihara nenek moyangmu dahulu.

4423

Tetapi mereka senantiasa dalam keraguan, mereka bermain-main terhadap tanda-tanda ke kuasaan Allah yang telah di tunjukkan kepada mereka.

4424

Maka oleh sebab itu, tunggulah wahai Nabi Muhammad, atau siapa pun, hari ketika langit membawa kabut, yaitu debu yang beterbangan dari tanah akibat kekeringan yang berkepanjangan yang tampak jelas bagi mereka,

4425

yang meliputi manusia sehingga mereka tidak dapat melihat apa pun di sekitar mereka dan melindungi diri mereka. Inilah azab yang pedih bagi orang-orang yang melakukan perbuatan dosa.

4426

Ketika azab kabut itu turun kepada mereka, mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, Pencipta dan Pemelihara kami, lenyapkanlah azab yang Engkau turunkan itu dari kami. Sungguh, kami akan beriman secara mantap jika Engkau melepaskan dari kami azab ini.”

4427

Bagaimana mereka dapat menerima peringatan yang telah Kami berikan kepada mereka dengan ke hadiran azab itu, padahal sebelumnya pun seorang rasul yang agung, yaitu Nabi Muhammad, telah datang memberi penjelasan kepada mereka, tetapi mereka tetap membangkang dan ingkar.

4428

Kemudian karena ke ingkaran dan ke kafiran mereka terhadap rasul itu, mereka berpaling darinya dengan mengingkari kerasulannya dan bukti-bukti yang disampaikannya dan berkata dengan nada mengejek dan mencela, "Dia, Rasul Muhammad yang di utus, itu orang yang menerima ajaran dari orang lain, bukan dari Allah," dan di saat lain mereka mengatakan bahwa dia adalah orang gila.

4429

Permohonan mereka untuk di lepaskan dari azab itu tidak di kabulkan. Lalu Allah membalasnya dengan mengatakan, “Sesungguhnya, kalau Kami melenyapkan azab yang di turunkan itu sedikit saja dari kamu, tentu kamu akan kembali ingkar, tidak akan pernah mau beriman.

4430

Ingatlah pada hari ketika terjadi peperangan Badr, Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras dan sehebat-hebatnya sehingga mereka mengalami kekalahan yang besar dan banyak pemimpin-pemimpin mereka yang tewas. Kami adalah pemberi balasan terhadap mereka yang durhaka dan berdosa.”

4431

Dan sesungguhnya, sebelum mereka, yakni kaum musyrik Mekah, Kami benar-benar telah menguji kaum Fir’aun bersama dengan Fir’aun dengan berbagai nikmat dan ke senangan hidup dan telah datang kepada mereka seorang rasul yang mulia akhlaknya, yaitu Nabi Musa.

4432

Rasul yang Kami utus itu berkata kepada mereka dengan lembut, “Serahkanlah kepadaku dengan penuh kerelaan hamba-hamba Allah, yaitu Bani Israil, kaumku dan keluargaku, dengan membebaskan mereka dari perbudakan dan siksaanmu. Sesungguhnya aku adalah utusan Allah, Tuhan seluruh alam yang dapat di percaya oleh-Nya untuk menyampaikan apa yang seharusnya aku sampaikan kepadamu.

4433

dan janganlah kamu menyombongkan diri terhadap Allah dengan menolak aku sebagai rasul yang di utus-Nya kepadamu dan mengabaikan apa yang di perintahkan-Nya. Sungguh, aku datang dan di utus oleh-Nya kepadamu dengan membawa bukti, berupa mukjizat yang nyata tentang kerasulanku.”

4434

Lalu mereka mendustakannya dan berkeinginan untuk membunuhnya. Akan tetapi, Musa tetap menyeru mereka, “Dan sesungguhnya aku, sebagai rasul utusan-Nya berlindung kepada Tuhanku yang mengutus dan memeliharaku dan Tuhanmu yang telah menciptakan, memelihara, dan menjagamu, dari ancamanmu untuk merajamku, yakni melukaiku dengan batu atau membunuhku dengan melempariku dengan batu.”

4435

Dan selanjutnya Nabi Musa berkata kepada mereka, “Jika kamu tetap tidak mau beriman kepadaku walau aku sudah menyampaikan bukti-bukti tentang kerasulanku dan keesaan Allah, maka biarkanlah aku memimpin Bani Israil dan jangan mengganggu aku untuk menyampaikan pesan-pesan Tuhanku kepada mereka.”

4436

Karena telah nyata kekafiran dan ke engganan mereka untuk ber iman kepada Allah dan kepada Nabi Musa, lalu dia berdoa kepada Tuhannya, “Sesungguhnya, mereka ini, yakni Fir’aun dan kaumnya, adalah kaum yang berdosa dan pendurhaka kepada Tuhannya. Oleh sebab itu, segerakanlah azab kepada mereka.”

4437

Allah menyambut permohonan Nabi Musa dengan berfirman kepadanya, “Karena itu berjalanlah pada malam hari dengan hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kamu, wahai Musa dan pengikut-pengikutmu, akan diikuti, yakni di kejar oleh Fir’aun dan bala tentaranya,

4438

dan jika kamu semua nanti sampai di Laut Merah, maka pukulkanlah tongkatmu, dan laut akan terbelah, lalu menyeberanglah kamu semua. Bila kamu telah tiba di pantai, biarkanlah laut itu tetap terbelah sehingga Fir’aun dan bala tentaranya berusaha menyeberangi laut itu. Sesungguhnya mereka, yakni Fir’aun dan pengikut-pengikutnya adalah bala tentara yang akan di tenggelamkan ketika mereka berada di tengah-tengah laut itu.”

4439

Setelah mereka ditenggelamkan dan semuanya mati, maka Allah menjelaskan bahwa betapa banyak taman-taman yang indah lagi menawan dan mata air-mata air yang mengalir yang mereka tinggalkan,

4440

juga kebun-kebun yang beraneka ragam dan macamnya serta tempat-tempat kediaman yang nyaman, menyenangkan, dan indah,

4441

dan kesenangan-kesenangan hidup yang berlimpah yang mereka semua adalah penikmatnya sebelum peristiwa penenggelaman itu terjadi.

4442

Demikianlah Kami menguraikan dan menggambarkan keadaan mereka sebelum itu dan balasan yang Kami timpakan kepada mereka karena perbuatan mereka sendiri, dan Kami wariskan semua itu, yakni peninggalan mereka itu, kepada kaum yang lain sesudah mereka.

4443

Maka langit dan bumi yang menyaksikan azab dan balasan yang di timpakan oleh Allah kepada Fir’aun dan pengikut-pengikutnya tidak menangisi mereka dan mereka pun tidak di beri penangguhan waktu, yakni kesempatan untuk memperbaiki diri mereka.

4444

Dan dengan penenggelaman Firaun dan bala tentaranya sesungguhnya telah Kami selamatkan Bani Israil dengan kekuasaan Kami dari siksaan yang menghinakan,

4445

dari siksaan Fir’aun dan bala tentaranya. Sesungguhnya dia itu orang yang sombong terhadap Allah dan manusia, serta termasuk orang-orang yang melampaui batas, yaitu berlebihan dalam melakukan kejahatan dan perbuatan dosa.

4446

Dan dengan sungguh-sungguh, Kami telah memilih mereka, yakni Bani Israil, dengan dasar ilmu Kami untuk memiliki kelebihan di atas semua bangsa-bangsa yang lain pada masa itu.

4447

Dan telah Kami berikan kepada mereka, melalui Nabi Musa yang Kami utus sebagai rasul Kami, di antara tanda-tanda kebesaran dan bukti ke kuasaan Kami sesuatu yang di dalamnya terdapat ujian serta nikmat yang nyata.

4448

Sesungguhnya mereka, kaum musyrik Mekah itu, yang mendustakan Nabi Muhammad dan mendustakan kebangkitan di hari akhirat, pasti akan berkata,

4449

“Sesungguhnya tidak ada kehidupan selain kehidupan yang disusul dengan kematian di dunia ini. Dan karena itu pula, kami tidak akan dibangkitkan setelah kematian di dunia ini.”

4450

Begitu besar keingkaran mereka terhadap kebangkitan itu, sampai-sampai mereka menantang dengan mengatakan, “Jika kehidupan yang kedua itu akan ada, maka hadirkanlah atau hidupkanlah kembali nenek moyang kami yang sudah meninggal itu jika kamu orang yang benar.”

4451

Apakah mereka, yakni kaum musyrik Mekah itu yang lebih baik kekuasaan dan kekuatannya atau kaum Tubba’, yaitu orang-orang Himyar dan raja-raja mereka di Yaman serta orang-orang yang musyrik dan para pendurhaka sebelum mereka? Tidak, sama sekali tidak. Kami telah binasakan mereka walaupun mereka memiliki kekuasaan dan kekuatan yang lebih, tetapi kekuasaan mereka tidak bermanfaat sedikit pun untuk menolak azab Kami. Sesungguhnya mereka itu adalah betul-betul para pendosa dan pendurhaka yang telah mendarah daging dalam diri mereka.

4452

Dan tidaklah Kami menciptakan langit demikian luas dan bertingkat-tingkat dan bumi yang kokoh dan terhampar luas dengan segala isinya serta aturannya yang tertata dan harmonis serta apa yang ada di antara keduanya, yakni antara langit dan bumi yang dapat kamu saksikan, dengan bermain-main.

4453

Tidaklah Kami ciptakan keduanya, yakni langit dan bumi itu, melainkan dengan haq atau benar sebagai bukti ke-Esaan dan kekuasaan Kami untuk kesempurnaan kehidupan manusia di dunia ini, tetapi kebanyakan mereka, kaum musyrik Mekah atau manusia tidak mengetahui.

4454

Sesungguhnya hari penetapan keputusan tentang siapa yang taat dan siapa yang durhaka, yaitu hari Kiamat dan hari pemutusan dan pemilahan antara yang hak dan yang batil, itu adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka semuanya, yakni semua manusia mukallaf untuk mempertanggungjawabkan semua amal mereka,

4455

yaitu pada hari ketika seorang teman sama sekali tidak dapat memberi manfaat sedikit pun kepada teman lainnya dan mereka tidak akan dapat ditolong oleh siapa pun untuk menghindarkan diri dari azab Allah,

4456

kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Allah, yaitu syafaat dan perlindungan-Nya yang dapat meringankannya dari siksa. Sungguh, Dia Mahaperkasa, yang tidak dapat dihalangi kekuasaan-Nya untuk mengazab orang-orang yang berdoa, dan Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya yang taat.

4457

Ayat-ayat yang lalu menggambarkan hukuman atau azab dunia bagi orang yang melakukan perbuatan dosa. Ayat-ayat berikut menggambarkan azab atau hukuman akhirat bagi mereka yang ingkar. Di antara hukuman itu adalah makanan berupa pohon zaqqum. Sesungguhnya pohon zaqqum itu, yang terdapat di pangkal api neraka itu,

4458

adalah makanan bagi orang yang banyak melakukan perbuatan dosa.

4459

Pohon itu bentuknya seperti cairan tembaga/minyak yang mendidih di dalam perut,

4460

seperti mendidihnya air yang sangat panas yang panasnya mencapai titik puncak.

4461

Ketika orang-orang yang berdosa sudah mendekat di pintu neraka, maka Allah memerintahkan kepada para malaikat, “Peganglah dia, yakni pendosa dan pendurhaka itu, kemudian seretlah dia secara kasar dan paksa sampai ke tengah-tengah neraka yang sedang menyala-nyala itu,

4462

kemudian tuangkanlah di atas kepalanya azab, yaitu siksaan, berupa air yang sangat panas.”

4463

Lalu dikatakan kepada mereka dengan nada mengejek dan menghina, “Rasakanlah semua siksaan yang ditimpakan kepadamu saat ini, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang perkasa lagi mulia.”

4464

Sesungguhnya, azab inilah, yakni semua yang kamu rasakan saat ini, yang dahulu sewaktu di dunia kamu ragukan. Inilah azab dan balasan bagi para pendosa dan pendurhaka.

4465

Sungguh, orang-orang yang bertakwa, patuh, taat melaksanakan perintah Allah dan taat meninggalkan larangan-larangan-Nya, berada dalam tempat yang aman,

4466

damai, dam indah yang tidak dapat dilukiskan oleh manusia, yaitu di dalam taman-taman yang sangat indah dan mata air-mata air yang jernih mengalir,

4467

mereka memakai sutra yang halus dan sutra yang tebal yang berkilauan, sambil duduk berhadap-hadapan.

4468

Demikianlah kenikmatan dan kedamaian yang dapat di rasakan oleh orang-orang yang bertakwa di dalam surga. Kemudian, di samping itu, Kami tambahkan lagi sesuatu yang dapat membahagiakan mereka dengan menjadikan mereka berpasangan dengan bidadari, sosok yang bermata indah.

4469

Di dalamnya, yaitu surga, mereka dapat meminta segala macam buah-buahan sesuai dengan selera mereka dengan aman dan tenteram,

4470

Mereka tidak akan merasakan di dalamnya, yakni dalam surga itu, kematian selain kematian pertama sewaktu mereka di dunia. Allah melindungi mereka dari azab neraka,

4471

sebagai karunia dari Tuhanmu, wahai Muhammad. Demikian itulah kemenangan yang agung yang akan di peroleh oleh orang-orang yang taat dan patuh kepada Allah di akhirat nanti.

4472

Setelah menjelaskan berbagai nikmat yang diperoleh oleh orang-orang yang bertakwa di akhirat nanti, Allah lalu menggambarkan bahwa Al-Qur’an adalah tuntunan untuk mendapatkan kebahagiaan akhirat itu. Allah berfirman, “Sungguh, Kami memudahkannya, yakni memudahkan penyampaian pesan-pesan Al-Qur’an itu dengan bahasamu, yaitu bahasa Arab dengan harapan agar mereka mendapat pelajaran mengenai hari Kiamat, siksaan, dan nikmat yang di peroleh di akhirat kelak.

4473

Maka tunggulah, wahai Muhammad, apa yang akan terjadi pada mereka dengan dosa-dosa mereka. Sesungguhnya, mereka itu juga sedang menunggu apa yang akan terjadi pada dirimu dan dakwahmu.

4474

Ha Mim

4475

Kitab, yaitu Al-Qur’an ini diturunkan secara berangsur-angsur dari Allah Yang Mahaperkasa terhadap ketentuan-Nya, lagi Mahabijaksana terhadap semua keputusan dan ketentuan-Nya.

4476

Sesungguhnya, pada penciptaan langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda keesaan, kekuasaan, dan kebesaran Allah bagi orang-orang mukmin yang imannya mantap.

4477

Dan juga pada penciptaan dirimu, wahai manusia, dengan bentuk yang fungsi yang sempurna dan pada apa yang di tebarkan-Nya di permukaan bumi dari aneka jenis binatang melata, terdapat tanda-tanda keesaan, kekuasaan, dan kebesaran Allah untuk kaum yang meyakini,

4478

dan pada perbedaan malam dan siang, yang datang silih berganti, malam datang lalu siang pergi, dan pada apa yang diturunkan Allah dari langit, seperti hujan sebagai rezeki lalu dengan air hujan itu di hidupkan-Nya bumi setelah matinya, yaitu kering, dan demikian pula pada perkisaran angin ke berbagai arah, perbedaan suhu dan kekuatannya serta manfaat dan bahayanya, terdapat pula tanda-tanda keesaan, kekuasaan, dan kebesaran Allah bagi kaum yang mengerti.

4479

Itulah ayat-ayat Allah yang dihamparkan di alam ini untuk menggambarkan keesaan, kekuasaan, dan kebesaran-Nya yang Kami bacakan melalui malaikat Jibril kepadamu, wahai Nabi Muhammad, dengan sebenarnya untuk engkau sampaikan kepada umatmu; maka dengan perkataan mana lagi mereka akan beriman setelah firman Allah dan ayat-ayat-Nya itu? Kalau ayat-ayat Al-Qur’an dan tanda-tanda kekuasaan Allah di muka bumi tidak mereka percayai, maka yang lain pun mereka lebih tidak percaya lagi.

4480

Kecelakaan yang amat besar bagi setiap orang yang banyak berdusta, yaitu mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, lagi banyak berdosa, yakni melakukan pelanggaran,

4481

yaitu orang yang selalu mendengar ayat-ayat Allah dengan begitu jelas ketika di bacakan kepadanya dengan lisan, namun tetap saja dia tidak mempercayainya, bahkan kemudian dia tetap mengingkarinya sambil menyombongkan diri seakan-akan dia tidak pernah mendengarnya. Karena sikap dan tindakannya yang demikian itulah, maka wahai Nabi Muhammad, peringatkanlah dia dengan azab yang pedih akibat perbuatan buruknya.

4482

Dan apabila dia telah mengetahui dengan cara apa pun sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka dia menjadikannya sebagai bahan olok-olokan. Merekalah, yaitu para pembohong dan pendosa itu, yang akan menerima azab yang menghinakan.

4483

Di hadapan mereka kini sudah disiapkan neraka Jahanam dan tidak akan berguna bagi mereka sedikit pun apa yang telah mereka kerjakan, dan tidak pula bermanfaat apa yang mereka jadikan sebagai pelindung-pelindung mereka, yaitu sesembahan mereka selain Allah. Dan mereka akan mendapat azab yang besar sebagai akibat dari perbuatan dosa yang mereka lakukan.

4484

Al-Qur'an ini adalah petunjuk yang menunjukkan dan mengarahkan mereka ke jalan yang benar. Dan orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka akan mendapat azab berupa siksaan yang sangat pedih.

4485

Tidakkah kalian perhatikan, wahai manusia, bahwa Allah Yang Maha Esa lagi Mahakuasa-lah yang telah menundukkan laut, yakni memudahkannya untuk kemaslahatan kamu agar kapal-kapal dapat berlayar di atasnya membawa kamu dan barang-barang keperluanmu hingga ke tempat tujuan dengan izin dan perintah-Nya, dan agar kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya, yang berupa hasil laut, seperti ikan dan hasil laut lainnya, dan juga agar kamu bersyukur atas nikmat-nikmat Allah yang di anugerahkan-Nya itu.

4486

Dan hanya Dia Yang Maha Esa lagi Mahakuasa yang dapat menundukkan bagi kemaslahatan kamu apa yang ada di langit, seperti bintang-bintang dan planet-planet serta apa yang ada di bumi, seperti tanah yang subur, air, dan lain-lainnya untuk kemaslahatan kamu semuanya sebagai rahmat dari-Nya. Sesungguhnya, dalam hal yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah bagi orang-orang yang berpikir dan merenungkan ayat-ayat-Nya.

4487

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, hendaklah mereka memaafkan orang-orang yang melakukan perbuatan jahat yang tidak takut akan hari-hari di mana Allah menimpakan siksaan kepada mereka karena Dia akan membalas suatu kaum di akhirat nanti sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan di dunia ini.

4488

Pembalasan yang mereka dapatkan ialah bahwa barang siapa mengerjakan kebajikan sekecil apa pun, maka pahala dan ganjarannya itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barang siapa mengerjakan kejahatan sekecil apa pun juga, maka dosa dan sanksi amalnya itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian setelah kehidupan dunia ini kepada Tuhanmu kamu di kembalikan.

4489

Dan sungguh, kepada Bani Israil telah Kami berikan Kitab, yaitu Taurat, Injil, dan Zabur masing-masing melalui Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Daud, kekuasaan, syariat dan ketetapan hukum, dan kenabian, yaitu Kami jadikan sebahagian di antara mereka sebagai nabi. Kami anugerahkan kepada mereka aneka macam rezeki yang baik-baik, seperti al-mann dan al-salwa, dan Kami lebihkan mereka atas seluruh alam, yakni atas bangsa-bangsa lain pada masa itu.

4490

Dan juga Kami telah berikan kepada mereka keterangan-keterangan, sebagai bukti-bukti yang jelas tentang urusan agama; maka sangat buruk sikap mereka karena mereka tidak berselisih kecuali setelah datang kepada mereka ilmu, pengetahuan yang sebenarnya dapat menyatukan mereka. Perselisihan mereka itu terjadi karena kedengkian yang ada di antara me-reka. Sungguh, Tuhanmu, yang memelihara dan membimbingmu, wahai Nabi Muhammad, akan memberi putusan kepada mereka pada hari Kiamat terhadap apa yang selalu mereka perselisihkan sewaktu mereka hidup di dunia.

4491

Kemudian setelah terjadi perselisihan di antara mereka, Kami jadikan engkau, wahai Nabi Muhammad, mengikuti syariat peraturan dari agama itu yang mengantarkan engkau kepada kebenaran, maka ikutilah, yakni laksanakanlah syariat yang diturunkan kepadamu itu dan janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang kafir Quraisy dan orang-orang yang ingkar seperti mereka yang tidak mengetahui kebenaran, ke-Esaan Allah, dan syariat yang di turunkan kepadamu.

4492

Sungguh, mereka yang kafir dan tidak mengikuti kebenaran itu tidak akan dapat menghindarkan engkau, wahai Nabi Muhammad, sedikit pun dari azab Allah. Dan sungguh, orang-orang yang zalim itu sebagian mereka menjadi pelindung atas sebagian yang lain dalam melakukan perbuatan dosa, sedangkan Allah pelindung bagi orang-orang yang bertakwa.

4493

Wahyu berupa Al-Qur’an ini dan tuntunan yang diturunkan kepadamu adalah pedoman dan bukti bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa.

4494

Allah kemudian mempertanyakan sikap orang-orang kafir Apakah orang-orang yang melakukan kejahatan itu di dunia ini mengira bahwa Kami akan memperlakukan mereka di akhirat kelak sama seperti orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, yaitu sama dalam kehidupan dan kematian mereka? Tentulah tidak sama. Alangkah buruknya penilaian mereka itu.

4495

Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar, yakni penuh hikmah dan aturan untuk menunjukkan ke-Esaan dan kekuasaan-Nya, dan agar setiap jiwa, yakni manusia, diberi balasan sesuai dengan apa, yakni amal yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan di rugikan dalam menerima balasan amalnya itu.

4496

Maka pernahkah kamu, wahai Nabi Muhammad, melihat dan menyaksikan orang yang menyimpang dari fitrahnya dengan menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dengan mengikuti dan menurutinya dan Allah membiarkannya sesat dan larut dalam kesesatannya itu dengan sepengetahuan-Nya, yakni ilmu Allah Yang Mahaluas, dan Allah telah mengunci pendengaran sehingga mereka tidak dapat mendengar kebenaran dan mengunci hatinya sehingga dia enggan meyakini kebenaran serta meletakkan tutup atas penglihatannya sehingga tidak dapat melihat bukti-bukti ke-Esaan Allah di muka bumi ini? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah berpaling dan membiarkannya sesat? Mengapa kamu, wahai kaum musyrik atau siapa pun juga, tidak meng-ambil pelajaran dari apa yang terjadi pada orang-orang yang sesat itu?

4497

Dan mereka, orang-orang musyrik dan yang mengingkari kebangkitan, berkata, “Ia, yakni kehidupan ini, tidak lain hanyalah kehidupan dunia kita saja, tidak ada kehidupan akhirat, sebahagian kita mati karena sampai ajalnya dan sebahagian kita hidup, yakni lahir lagi dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa, yakni akhir dari kehidupan kita.” Tetapi mereka tidak mempunyai ilmu, yakni pengetahuan yang pasti, tentang itu, mereka hanyalah menduga-duga saja.

4498

Dan apabila kepada mereka dibacakan ayat-ayat Kami yang sangat jelas pembuktiannya, yaitu ayat-ayat Al-Qur’an atau tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah di alam ini, tidak ada bantahan mereka terhadap ayat-ayat itu selain mengatakan, “Datangkanlah atau hidupkanlah kembali, wahai para pembaca ayat-ayat itu, nenek moyang kami yang sudah mati, jika kamu orang yang benar meyakini bahwa di akhirat nanti ada kebangkitan.”

4499

Keingkaran mereka terhadap kebangkitan ini dibantah oleh Allah, Wahai Nabi Muhammad, Katakanlah kepada mereka yang mengingkari kebangkitan itu, ‘Allah yang Mahakuasa yang menciptakan dan menghidupkan kamu padahal kamu sebelumnya tidak ada, kemudian Dia pulalah yang mematikan kamu pada saat ajalmu datang, setelah itu Dia mengumpulkan kamu untuk dihisab pada hari Kiamat yang tidak diragukan lagi, pasti akan terjadi; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui kekuasaan Allah untuk membangkitkan mereka.”

4500

Dan hanya milik Allah, bukan miliki siapa-siapa, kerajaan langit dan bumi, Dialah yang menciptakan dan mengatur wujud seluruh alam. Dan pada hari terjadinya Kiamat, akan rugilah pada hari itu orang-orang yang mengerjakan kebatilan, yakni perbuatan dosa.

4501

Dan pada hari itu engkau, wahai Nabi Muhammad, akan melihat setiap umat, penganut agama dan kepercayaan apa pun, yang berbuat baik maupun yang berbuat jahat, berlutut di hadapan Allah untuk menghadapi hari yang dahsyat untuk di hisab dan di adili. Setiap umat dipanggil untuk menerima dan melihat buku catatan amalnya, yang baik dan yang buruk, yang besar maupun yang kecil, semuanya tercantum di dalamnya. Pada hari itu kamu di beri balasan sesuai dengan apa yang dahulu telah kamu kerjakan.

4502

Ketika kitab amal itu di serahkan kepada setiap umat, Allah berfirman, “Inilah kitab catatan Kami yang menuturkan kepadamu segala sesuatu yang telah kamu kerjakan di dunia dahulu dengan sebenar-benar-nya tanpa di kurangi dan di tambah sedikit pun. Sesungguhnya Kami telah menyuruh para malaikat pencatat amal untuk mencatat apa yang dahulu telah kamu kerjakan.”

4503

Maka adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya serta mengerjakan kebajikan-kebajikan yang telah di perintahkan Allah dan rasul-Nya, maka Tuhan memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya, yakni surga. Demikian itulah kemenangan yang nyata yang di peroleh oleh orang-orang beriman.

4504

Dan adapun kepada orang-orang yang kafir, Allah mengatakan kepada mereka, “Bukankah dahulu sewaktu kamu di dunia ayat-ayat-Ku telah di bacakan kepadamu oleh para rasul utusan-Ku, tetapi kamu tetap membangkang, mengingkari, dan menyombongkan diri dari ayat-ayat-Ku dan kamu tetap menjadi orang-orang yang berbuat dosa?”

4505

Dan apabila di katakan kepadamu oleh siapa pun, “Sungguh, janji Allah Yang Mahakuasa itu adalah benar, dan hari Kiamat yang merupakan salah satu janji-Nya itu tidak di ragukan lagi adanya,” kamu menjawab, “Kami tidak tahu apakah hari Kiamat itu, persoalan hari Kiamat itu adalah sesuatu yang kami tidak mengerti, kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja, pengetahuan kami tentang itu sangat terbatas dan kami tidak meyakininya.”

4506

Dan apa yang mereka nyatakan di dalam ayat di atas maka nyatalah bagi mereka keburukan-keburukan yang mereka kerjakan, dan berlakulah azab terhadap mereka yang dahulu mereka perolok-olokkan.

4507

Dan ketika itu kepada mereka di katakan, “Pada hari ini Kami memperlakukan kamu dengan perlakuan orang yang melupakan kamu sebagaimana kamu dahulu ketika di dunia telah melupakan pertemuanmu dengan harimu ini, yakni hari yang amat celaka bagimu; dan akibat dari perbuatan dosa yang kamu lakukan dahulu di dunia maka tempat kembalimu sekarang ialah neraka dan sekali-kali tidak akan ada penolong bagimu dalam menghadapi semua siksaan di neraka itu.

4508

Yang demikian itu, yakni apa yang kamu alami sekarang ini, karena sesungguhnya kamu telah menjadikan ayat-ayat Allah yang telah di bacakan kepadamu sewaktu di dunia dahulu sebagai olok-olokan dan kamu telah di tipu oleh kehidupan dunia.” Maka untuk menjalani siksaan yang amat pedih pada hari ini mereka tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak pula mereka di beri kesempatan untuk bertobat karena masa untuk bertobat telah berlalu.

4509

Maka segala puji hanya bagi Allah, Tuhan pencipta, pemilik, dan pemelihara langit dan bumi, Tuhan Yang Mahakuasa atas seluruh alam.

4510

Dan hanya bagi-Nya segala kebesaran dan keagungan di langit dan di bumi, dan Dialah Yang Mahaperkasa dalam kekuasaan-Nya, Mahabijaksana dalam pengaturan-Nya.

4511

Ha Mim.

4512

Selanjutnya Allah menyatakan bahwa Kitab Al-Qur’an ini diturunkan secara berangsur-angsur dari Allah Yang Mahaperkasa kerajaan dan kekuasaanNya lagi Mahabijaksana perbuatan dan ketetapan-Nya.

4513

Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa, yakni segala makhluk yang ada di antara keduanya melainkan dengan cara dan tujuan yang benar yang mengandung hikmah dan dalam batas waktu yang ditentukan. Selanjutnya akan tiba masanya semua ciptaan binasa dan manusia dibangkitkan untuk menerima balasan dari amal perbuatannya. Namun orang-orang yang kafir berpaling dari peringatan yang diberikan kepada mereka. Mereka tidak percaya datangnya hari Kiamat dan pembalasan di akhirat nanti atas perbuatan yang mereka lakukan di dunia.

4514

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Terangkanlah kepadaku wahai orang-orang musy-rik, tentang berhala-berhala atau apa saja yang kamu sembah selain Allah; perlihatkan kepadaku apa yang telah mereka ciptakan dari apa yang ada bumi ini atau adakah peran serta mereka dalam penciptaan langit dan benda-benda angkasa dengan sistemnya yang sangat teratur itu? Bawalah kepadaku kitab yang diturunkan sebelum Al-Qur’an ini atau apa pun tulisan-tulisan yang merupakan peninggalan dari pengetahuan orang-orang dahulu yang mendukung perbuatan dan sesembahan kamu, jika kamu orang yang benar.” Sungguh kamu sekalian wahai orang-orang musyrikin, tidak mempunyai alasan sedikit pun tentang apa yang kamu perbuat itu.

4515

“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang-orang yang menyembah selain Allah,” yakni tidak ada yang lebih sesat daripada orang-orang yang menyembah selain Allah yang sesembahan itu tidak dapat memperkenankan doanya dan mengabulkan permintaannya sampai hari Kiamat dan mereka lalai dari memperhatikan doa mereka? Berhala-berhala atau apa yang mereka sembah itu lalai dari dari memperhatikan doanya sebab mereka adalah benda-benda mati yang tidak dapat mengerti ataupun mendengar permintaannya.

4516

Dan apabila manusia dikumpulkan kelak pada hari Kiamat, sesembah-an yang disembah oleh orang-orang musyrik itu menjadi musuh mereka para penyembah itu. Mereka berlepas diri dari perbuatan mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan yang mereka lakukan kepadanya.

4517

Dan apabila kepada mereka dibacakan ayat-ayat Kami yang jelas, yang bertebaran di dalam kitab suci Al-Qur’an orang-orang yang kafir yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya berkata ketika kebenaran ayat-ayat Al-Qur’an itu datang kepada mereka, “Ini adalah sihir yang nyata.”

4518

Bahkan mereka orang-orang musyrik itu menuduh Nabi Muhammad seraya berkata, “Dia, Nabi Muhammad telah mengada-adakannya yakni Al-Qur’an.” Allah memerintahkan Nabi agar menjawab tuduhan itu dengan firman-Nya. Katakanlah, “Jika aku mengada-adakannya, jika aku berdusta dalam apa yang aku nyatakan bahwa Al-Qur’an itu wahyu Allah maka kamu wahai orang-orang musyrik tidak kuasa sedikit pun menghindarkan aku dari azab Allah yang sangat dahsyat yang akan ditimpakan kepadaku. Tetapi Allah tidak akan menimpakan azab kepadaku karena sedikitpun aku tidak menyatakan kebohongan terhadap Al-Qur’an. Dia lebih tahu dari siapa pun apa yang kamu per-cakapkan tentang Al-Qur’an itu, yakni kedengkian kamu terhadap Al-Qur’an dan tuduhan kamu bahwa aku telah mengada-adakannya. Cukuplah Dia menjadi saksi antara aku dengan kamu. Dia menjadi saksi bahwa apa yang aku nyatakan adalah benar dan apa yang kamu tuduhkan terhadap Al-Qur’an adalah kebohongan. Dia Maha Pengampun, terhadap hamba-Nya yang mau bertobat, lagi Maha Penyayang kepada hamba-Nya yang taat kepadaNya.”

4519

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Aku bukanlah Rasul yang pertama di antara rasul-rasul yang diutus untuk menjelaskan wahyu Allah kepada umat manusia, dan aku tidak tahu apa yang akan diperbuat terhadapku di dunia dan apa yang akan diperbuat terhadapmu, apakah akan menimpakan azab kepadamu atau menunda sampai datangnya hari Kiamat. Aku hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku, yakni Al-Qur’an, dan aku hanyalah pemberi peringatan kepada umat manusia dari azab Allah dan yang menjelaskan ajaran-ajaran-Nya yang harus dipatuhi agar mereka selamat dari azab itu.

4520

“Terangkanlah kepadaku, bagaimana pendapatmu jika sebenarnya Al-Qur’an yang kusampaikan kepadamu ini datang dari Allah, dan kamu mengingkarinya dengan menuduh bahwa aku telah mengada-adakannya, padahal ada seorang saksi dari Bani Israil yang mengakui kebenaran yang serupa dengan yang disebut dalam Al-Qur’an, yakni wahyu Allah yang disebut dalam kitab Taurat dan kitab-kitab sebelumnya yang mengajarkan tentang tauhid, hari akhir dan ajaran-ajaran lainnya yang serupa dengan ajaran Al-Qur’an lalu dia beriman kepada apa yang tertulis di dalamnya, sedangkan kamu menyombongkan diri, tidak percaya kepada ajaran serupa itu yang terdapat di dalam kitab suci Al-Qur’an. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim, disebabkan keengganan mereka untuk menerima petunjuk-Nya.

4521

Dan orang-orang yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya berkata kepada orang-orang yang beriman, “Sekiranya keimanan kepada Al-Qur’an itu sesuatu yang baik, lebih baik dari tradisi yang kami dapati dari nenek moyang kami tentu mereka orang-orang yang beriman yang miskin dan rendah kedudukan sosialnya tidak pantas mendahului kami, orang-orang yang kaya lagi tinggi kedudukan sosialnya beriman kepadanya, yakni kepada Al-Qur’an.” Tetapi disebabkan oleh karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya maka mereka akan berkata, Ini adalah dusta yang lama.” Mereka mengingkari Al-Qur’an dan mengatakan bahwa apa yang tertulis di dalamnya hanyalah dongeng masa lalu yang berisi kebohongan.

4522

Dan sebelum turunnya Al-Qur’an telah ada Kitab Musa, yaitu Kitab Taurat, sebagai imam, yakni petunjuk atau teladan dan rahmat bagi orang-orang Bani Isra’il yang beriman. Dan Al-Qur’an ini, adalah Kitab yang membenarkan kandungannya, yang tersusun dalam bahasa Arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim yang berbuat aniaya kepada dirinya dengan menyekutukan Tuhan dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang senantiasa berbuat baik bahwa mereka akan masuk surga dan kekal di dalamnya selama-lamanya.

4523

Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami, pemelihara kami, adalah Allah,” kemudian mereka tetap istiqamah bersungguh-sungguh meneguhkan pendirian mereka dengan melaksanakan tuntunan Allah, maka tidak ada rasa khawatir, tidak ada rasa takut pada mereka berkaitan dengan apa yang akan terjadi bagaimana pun dahsyatnya, dan tidak pula mereka bersedih hati apa pun keadaan yang dialami. Kelak di akhirat, mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.

4524

Kelak di akhirat, mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.

4525

Dan Kami telah mewasiatkan, yakni telah perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya dengan kebaikan yang sempurna. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah pula. Masa mengandung sampai menyapihnya yang sempurna adalah selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia, sang anak itu telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, merupakan usia yang menunjukkan kesempurnaan bagi perkembangan jasmani dan rohani manusia, maka dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan berilah aku kemampuan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir turun temurun sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada Engkau atas segala dosa-dosaku dan sungguh, aku termasuk orang muslim, yang tunduk patuh dan berserah diri kepada Allah.

4526

Allah memuji orang-orang yang berbuat baik kepada orang tua dengan menyatakan bahwa mereka itulah orang-orang yang mensyukuri nikmat dan berbuat kebaikan yang Kami terima amal baiknya yang telah mereka kerjakan dan kepada mereka kami anugerahkan pahala yang besar sebagai balasan atas amalnya dan mereka itulah orang-orang yang Kami maafkan kesalahan-kesalahannya, maka Kami tidak menimpakan azab atasnya. Kelak di akhirat, mereka akan menjadi penghuni-penghuni surga. Itu janji yang benar dari Allah yang telah dijanjikan melalui para utusan-Nya kepada mereka.

4527

Dan orang yang berkata kepada kedua orang tuanya, ketika kedua orang tuanya mengajaknya agar beriman kepada Allah, anaknya itu berkata; “Ah.” Ia tidak mau mengikuti nasihat kedua orang tuanya, lalu anak itu berkata, Apakah kamu berdua memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan dari kubur, padahal beberapa umat sebelumku telah berlalu dan banyak dari mereka tidak mempercayai hari kebangkitan itu?" Kedua orang tuanya tidak putus asa mengajak anaknya beriman kepada Allah. Lalu kedua orang tuanya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya berkata, “Celaka kamu, berimanlah kepada Allah! Sungguh, janji Allah akan datangnya hari kebangkitan itu benar dan pasti akan terjadi.” Tetapi anak itu tidak percaya, lalu dia berkata kepada kedua orang tuanya, “Ini hanyalah dongeng orang-orang dahulu.”

4528

Mereka itu orang-orang yang tidak percaya kepada hari kebangkitan dan tidak percaya kepada perhitungan amal baik dan buruk manusia kelak di akhirat telah pasti terkena ketetapan yakni ditimpakan azab atas mereka bersama umat-umat dahulu sebelum mereka, dari golongan jin dan manusia yang durhaka kepada Tuhan. Mereka adalah orang-orang yang rugi yakni celaka di akhirat disebabkan azab dari Tuhan karena kedurhakaannya di dunia.

4529

Dan setiap orang dari kedua kelompok manusia sebagaimana yang disebutkan itu memperoleh tingkatan yakni peringkat yang berbeda-beda baik di surga maupun di neraka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan di dunia dan peringkat itu disempurnakan agar Allah mencukupkan balasan amal perbuatan mereka dan mereka tidak dirugikan dengan mengurangi ganjaran atau menambah siksaan.

4530

Dan ingatlah apa yang akan dihadapi pada hari kemudian yaitu pada hari ketika orang-orang kafir dihadapkan ke neraka sehingga mereka menyaksikan kobaran api neraka dan merasakan panasnya, ketika itu dikatakan kepada mereka “Kamu telah menghabiskan rezeki yang baik untuk kehidupan duniamu dan kamu telah bersenang-senang menikmatinya; maka pada hari ini kamu dibalas dengan azab yang menghinakan karena kamu telah berlaku sombong di muka bumi tanpa alasan yang benar, mengindahkan kebenaran, dan karena kamu terus menerus melakukan kefasikan dan berbuat durhaka kepada Allah.

4531

Pada ayat yang lalu Allah menyebutkan ancaman yang ditujukan kepada orang-orang yang durhaka. Selanjutnya Allah menjelaskan kisah Nabi Hud dan kaumnya yang membuktikan kebenaran ancaman Allah itu. Kisah tersebut merupakan peringatan bahwa ancaman Allah itu benar-benar terjadi. Dan ingatlah, wahai Nabi Muhammad, dan berilah peringatan kepada kaummu agar mengambil pelajaran pada kisah Nabi Hud yaitu saudara sesuku kaum ‘Ad, yaitu ketika dia mengingatkan kaumnya yang bertempat tinggal di bukit-bukit pasir yang terletak di negeri Yaman, dan ketahuilah sesungguhnya telah berlalu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya seperti Nabi Nuh, Nabi Syis dan lainnya dan setelahnya datang pula pemberi peringatan seperti Nabi Musa, Nabi Isa dan Nabi Muhammad. Mereka menyeru kaumnya, “Janganlah kamu menyembah selain Allah. Aku sungguh khawatir jika kamu menyembah selain Allah nanti kamu ditimpa azab yang sangat pedih pada hari yang besar yang menggentarkan setiap manusia, yaitu hari Kiamat."

4532

Mendengar ucapan Nabi Hud, mereka kaumnya itu, menjawab, “Apakah engkau datang kepada kami untuk memalingkan kami dari per-buatan menyembah tuhan-tuhan kami dan menyuruh kami agar menyembah Tuhanmu? Sungguh, kami tidak akan mengikuti perin-tahmu." Kemudian untuk menegaskan penolakannya menyembah kepada Allah, mereka berkata, Maka datangkanlah kepada kami azab yang telah engkau ancamkan kepada kami karena kami tetap menyembah tuhan-tuhan kami jika engkau termasuk orang yang benar dalam perkataanmu.”

4533

Mereka tidak mau menyembah Allah, bahkan meminta kepada Nabi agar Allah menjatuhkan siksa kepada mereka. Kemudian dia, Nabi Hud, berkata, “Sesungguhnya ilmu tentang turunnya azab itu hanya pada Allah, hanya Allah yang mengetahui kapan datangnya siksaan itu dan aku hanya menyampaikan kepadamu apa yang diwahyukan kepadaku. Aku tidak diutus untuk menyampaikan kapan azab itu dijatuhkan kepadamu, tetapi aku melihat kamu adalah kaum yang berlaku bodoh, dengan meminta kepadaku sesuatu yang bukan urusanku yaitu menjatuhkan azab kepadamu.”

4534

Azab Allah yang dijanjikan kepada mereka itu benar terjadi. Maka ketika mereka melihat tanda-tanda azab itu datang kepada mereka yaitu berupa awan yang berjalan menuju ke lembah-lembah tempat tinggal mereka, lalu mereka berkata, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita. “Mereka mengira awan itu menandakan turunnya hujan yang sangat mereka harapkan. Nabi Hud menjawab ucapan mereka, “Bukan! Awan itu bukan tanda akan turun hujan, tetapi itulah azab yang kamu minta agar disegerakan datangnya, itulah angin yang sangat panas yang mengandung azab yang pedih,

4535

Yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya. Angin itu melanda seluruh negeri dan membinasakan segala sesuatu yang dilewatinya, baik jiwa maupun harta. Maka kaum ‘Ad, hancur lebur terbakar oleh angin panas dan mereka menjadi tidak tampak lagi di muka bumi kecuali hanya bekas-bekas tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa, baik dahulu, sekarang maupun yang akan datang. Sebagaimana Kami memberi balasan berupa azab kepada kaum Ad, demikian pula Kami memberi memberi balasan serupa kepada mereka yang durhaka.”

4536

Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dengan berlimpahnya harta dan menganugerahkan kepada mereka kekuatan fisik yang belum pernah Kami berikan kepada kamu wahai penduduk Mekah dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan, dan hati agar mereka mendengar, melihat dan mengambil pelajaran dari ayat-ayat Allah; tetapi pendengaran, penglihatan, dan hati mereka itu tidak berguna sedikit pun bagi mereka, karena mereka tidak menggunakannya untuk memikirkan ayat-ayat Allah. Sebaliknya mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan oleh karena itu azab yang dahulu mereka perolok-olokkan dan mereka minta agar segera datang telah mengepung mereka sehingga mereka hancur binasa. Ayat ini memberikan peringatan kepada pen-duduk Mekah agar mereka takut kepada azab Tuhan. Kaum Ad lebih kuat dari mereka dan lebih banyak jumlahnya, namun mereka tidak kuasa menolak azab Tuhan yang dijatuhkan kepadanya.

4537

Dan sungguh, wahai penduduk Mekah telah Kami binasakan penduduk negeri-negeri di sekitarmu seperti kaum ‘Ad yang tinggal di Ahqaf, Kaum Samud yang tinggal di antara Mekah dan Syam, kaum Saba’ di Yaman, dan kaum Madyan yang dilewati oleh penduduk Mekah dalam perjalanan mereka di musim panas dan dingin, dan juga telah Kami jelaskan berulang-ulang dan dengan bermacam-macam cara tanda-tanda kebesaran Kami, agar mereka kembali, yakni bertobat dari kedurhakaan mereka. Akan tetapi mereka tidak menghiraukan peringatan kami, maka Kami hukum mereka dengan azab yang pedih.

4538

Maka mengapa berhala-berhala dan tuhan-tuhan yang mereka sembah selain Allah untuk mendekatkan diri kepada-Nya tidak dapat menolong mereka? Bahkan tuhan-tuhan itu telah lenyap dari mereka ketika siksaan dijatuhkan kepada mereka? Itulah bukti bahwa berhala-berhala yang mereka sembah itu tidak dapat menyelamatkan mereka dari azab Allah. Dan itulah akibat kebohongan mereka yang menganggap bahwa berhala-berhala adalah sekutu bagi Allah dan merupakan buah dari apa yang dahulu mereka ada-adakan yakni pendustaan terhadap Allah dan RasulNya. Ayat ini merupakan kecaman terhadap penduduk Mekah yang menyembah berhala-berhala sebagai sekutu Allah. Sekiranya berhala-berhala yang mereka sembah itu berguna bagi mereka, niscaya berguna pula bagi umat sebelum mereka yang telah dibinasakan. Tetapi berhala-berhala itu tidak berguna sedikit pun, bahkan mereka lenyap ketika azab Tuhan dijatuhkan.

4539

Kelompok ayat yang lalu menjelaskan seruan Nabi Muhammad yang ditujukan kepada umat manusia, khususnya kepada penduduk negeri Mekah, dan menjelaskan bahwa di antara mereka ada yang beriman dan ada pula yang kafir. Ayat ini menjelaskan bahwa Nabi Muhammad tidak hanya diutus kepada umat manusia saja, tetapi juga diutus kepada golongan jin. Di antara golongan jin itu ada yang beriman dan dengan tekun mendengarkan perkataan Nabi, Dan ingatlah ketika Kami hadapkan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, serombongan jin, yang berjumlah tujuh atau sembilan, yang mendengarkan dengan tekun bacaan Al-Qur’an, maka ketika mereka menghadiri pembacaannya mereka berkata, satu sama lain, “Diamlah kamu untuk mendengarkannya!” Maka ketika telah selesai mendengar pembacaan itu dan memahami pesan-pesan yang terkandung di dalamnya mereka kembali kepada kaumnya untuk memberi peringatan.

4540

Mereka berkata, “Wahai kaum kami! Sungguh, kami telah mendengarkan pembacaan Kitab yang agung yaitu Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah setelah kitab Nabi Musa, yang membenarkan kitab-kitab yang datang sebelumnya, yang membimbing siapa yang mengikuti tuntunannya kepada kebenaran dan menunjukkan mereka kepada jalan yang lurus.

4541

Di antara kelompok jin yang mendengar perkataan Nabi itu menyeru kaumnya agar beriman kepada Allah, “Wahai kaum kami! Terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah, yaitu Nabi Muhammad, dan berimanlah kepada-Nya, karena seruannya mengajak kamu kepa-da jalan yang benar, dan jika kamu beriman kepadanya dengan mengikuti tuntunannya niscaya Dia, yakni Allah yang mengutusnya untuk memberi petunjuk kepada golongan jin dan manusia, akan mengampuni dosa-dosamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.” Ayat ini memberikan pengertian bahwa pada golongan jin juga berlaku pembalasan Allah berupa ampunan dan selamat dari siksaan pahala bagi siapa yang melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan.

4542

“Dan barang siapa tidak menerima seruan orang yang menyeru kepada Allah yaitu Nabi Muhammad maka dia tidak akan dapat melepaskan diri dari siksa Allah di muka bumi, jika Allah berkehendak untuk menimpakan siksa padahal tidak ada pelindung baginya yang dapat melindungi mereka dari siksaan itu selain Allah. Mereka yang tidak mengikuti seruan itu sungguh berada dalam kesesatan yang nyata.” Jalan yang benar telah dijelaskan, dan telah diberikan pula tuntunan bagaimana menempuh jalan itu. Siapa yang menempuh jalan itu akan selamat, dan siapa yang menyeleweng akan mendapat hukuman. Demikian ketetapan Allah yang berlaku bagi golongan jin dan manusia.

4543

Dan tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya dan mengaturnya sepanjang waktu, dan Dia kuasa menghidupkan makhluk yang mati? Begitulah; sungguh, yang demikian itu adalah mudah bagi Allah, sebab Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

4544

Dan ingatlah pada hari ketika orang-orang yang kafir dihadapkan kepada neraka sebelum dimasukkan ke dalamnya. Mereka akan ditanya oleh para malaikat, “Bukankah azab ini yang dahulu ketika di dunia diperingkatkan oleh para Rasul itu benar?” Mereka menjawab, “Ya benar, demi Tuhan kami, azab itu benar terjadi .” Allah berfirman, “Maka rasakanlah azab ini karena dahulu ketika di dunia kamu mengingkarinya, yakni tidak percaya kepada Allah dan kepada siksaan-Nya di hari Kiamat kepada orang-orang yang tidak menaati-Nya.”

4545

Akhir dari surah ini memberikan nasihat kepada Nabi Muhammad agar bersabar dalam berdakwah kepada kaumnya dan jangan meminta agar disegerakan azab kepada orang-orang yang tidak menyambut seru-annya. Maka bersabarlah engkau, wahai Nabi Muhammad, sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati dalam menghadapi setiap kesulitan dalam menyampaikan tuntunan Allah kepada umatnya. Dan janganlah engkau meminta kepada Allah dengan berdoa agar azab disegerakan untuk mereka sebab azab itu pasti datang pada waktu yang ditentukan-Nya. Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, sesaat sebelum kematian mereka atau kelak pada hari Kiamat mereka merasa disebabkan oleh dahsyatnya azab itu seolah-olah tinggal di dunia hanya sesaat saja pada siang hari. Tugasmu hanya menyampaikan apa yang diwahyukan Allah kepada mereka, bukan untuk menjadikannya ber-iman ataupun menimpakan azab atasnya. Azab adalah urusan Allah yang dijatuhkan dengan seadil-adilnya. Maka tidak ada yang dibinasakan, kecuali kaum yang fasik yakni orang-orang yang tidak taat kepada Allah.

4546

Ayat yang terakhir dari Surah Al-Ahqf menyebutkan ancaman kepada orang-orang fasik bahwa mereka akan dibinasakan oleh Allah. Ayat pertama dari surah ini menjelaskan ciri-ciri dari orang-orang fasik tersebut. Allah menjelaskan bahwasanya mereka ialah orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-Nya dan menghalang-halangi manusia dari jalan Allah, yakni menghalang-halangi mereka memeluk Islam atau menghalang-halangi mereka beribadah di Masjidil Haram. Allah menghapus segala amal mereka, maka tidak ada pahala bagi amalnya itu dan tidak menyelamatkan dari api neraka disebabkan kekafirannya.

4547

Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan membuktikan imannya itu dengan mengerjakan kebajikan serta ber-iman pula kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad yaitu Kitab Suci Al-Qur'an; dan mereka beriman pula kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dan nabi-nabi sebelumnya. Itulah kebenaran dari Tuhan mereka yang harus ditaati oleh manusia; Allah menghapus kesalahan-kesalahan mereka, dengan mengampuninya dan memperbaiki keadaan mereka dengan menganugerahkan pertolongan baik di dunia maupun di akhirat.

4548

Yang demikian itu, yakni balasan yang adil berupa ganjaran bagi orang-orang yang beriman dan siksaan bagi orang-orang kafir, karena sesungguhnya orang-orang kafir secara bersungguh-sungguh mengikuti yang batik dan sesat, baik dalam kepercayaan maupun amal-amal mereka, dan sesungguhnya orang-orang yang beriman mengikuti secara bersungguh-sungguh kebenaran yang diturunkan dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, agar mereka mengambil pelajaran.

4549

Pada ayat yang lalu dan beberapa ayat sebelumnya dijelaskan ciri-ciri orang kafir dan perbuatan mereka menghalang-halangi orang-orang yang beribadah kepada Allah. Ayat ini memberikan tuntunan tentang perbuatan yang harus dilakukan kaum muslim terhadap mereka. Maka apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang memerangi kamu di medan perang, maka pukullah batang leher mereka, yakni perangilah dengan cara memukul batang leher mereka, itulah cara yang paling baik untuk melumpuhkan kekuatan mereka. Selanjutnya apabila kamu telah mengalahkan mereka, maka tawanlah yang masih hidup dari mereka, dan setelah itu kamu boleh membebaskan mereka tanpa tebusan atau membebaskan mereka dengan menerima tebusan berupa harta atau tukar menukar tawanan. Itulah yang kamu lakukan sampai perang selesai dan semua yang terlibat dalam peperangan meletakkan senjata. Demikianlah ketentuan yang telah ditetapkan Allah, dan sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia membinasakan mereka tanpa melibatkan orang-orang mukmin untuk berperang, tetapi Dia hendak menguji kamu satu sama lain dengan mewajibkan orang-orang mukmin memerangi orang-orang kafir yang memusuhi mereka. Orang-orang kafir yang mati dalam peperangan adalah orang-orang yang celaka di dunia dan di akhirat mendapat azab Tuhan. Dan orang-orang mukmin yang gugur di dalam peperangan pada jalan Allah, Allah tidak menyia-nyiakan amal mereka, tetapi memberikan kepada mereka pahala yang besar.

4550

Allah akan memberi petunjuk kepada mereka menuju jalan kebahagiaan dan memperbaiki keadaan mereka baik di dunia maupun akhirat,

4551

Dan memasukkan mereka ke dalam surga yang telah diperkenalkan-Nya kepada mereka segala keindahan dan kenikmatan di dalamnya.

4552

Wahai orang-orang yang beriman, yang percaya kepada Allah dan rasul-Nya dan mengamalkan tuntunan-Nya! Jika kamu menolong agama Allah dengan berjihat memperjuangkan kebenaran di jalan Allah, niscaya Dia akan menolongmu menghadapi berbagai kesulitan dan meneguhkan kedudukanmu sehingga kamu dapat mengalahkan musuh-musuhmu. Itulah janji Allah untuk mendorong mereka orang yang beriman agar tidak segan dalam berjihad di jalan Allah.

4553

Dan orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-Nya dan mengingkari tuntunan agama-Nya maka celakalah mereka baik di dunia maupun di akhirat dan Allah menghapus segala amalnya sehingga amal mereka itu sia-sia.

4554

Yang demikian itu merupakan ketetapan Allah karena mereka membenci apa yang diturunkan Allah, yakni Al-Qur'an, maka Allah menghapus segala amal mereka, yakni tidak memberikan pahala kepada amal perbuatannya.

4555

Maka apakah mereka orang-orang kafir yang mendustakan Allah dan rasul-Nya tidak pernah mengadakan perjalanan di bumi di mana terdapat peninggalan umat terdahulu sehingga dapat memperhatikan bagaimana kesudahan dan akibat yang diderita oleh orang-orang yang mendustakan rasul sebelum mereka seperti yang dialami oleh kaun ‘Ad, kaum Ṡamūd, kaum Nabi Lut dan lainnya. Allah telah membinasakan jiwa, harta, dan anak keturunan mereka, dan bagi orang-orang kafir, kapan dan di mana pun akan menerima nasib yang serupa itu.

4556

karena Allah pelindung bagi orang-orang yang beriman yang melindungi mereka dan memberikan pertolongan; sedang orang-orang kafir tidak ada pelindung bagi mereka yang dapat menyelamatkan dari kehancuran.

4557

Sungguh, Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan membuktikan keimanan mereka dengan mengerjakan kebajikan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai sebagai penghormatan bagi keimanan mereka kepada Allah dan rasul-Nya. Dan orang-orang yang kafir menikmati ke-senangan dunia berupa harta benda dan kesenangannya yang tidak abadi dan mereka makan seperti hewan makan tanpa memikirkan kesudahan mereka; dan kelak nerakalah yang menjadi tempat tinggal bagi mereka sebagai balasan atas kekafirannya.

4558

Dan betapa banyak negeri yang penduduknya mendustakan Allah dan rasul-Nya dan mereka lebih kuat dan lebih banyak jumlahnya dari penduduk negerimu yakni penduduk negeri Mekah yang telah mengusirmu itu. Meskipun demikian, Kami telah membinasakan mereka dengan bermacam-macam cara; maka tidak ada seorang pun yang menolong mereka dari kehancuran.

4559

Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Tuhannya, ia melihat yang baik dan melakukannya dan memandang yang buruk kemudian meninggalkannya. Apakah orang yang demikian sifatnya itu sama dengan orang yang dijadikan oleh setan terasa indah baginya perbuatan buruknya itu dan sebaliknya tampak buruk baginya perbuatan yang baik dan oleh karena itu mereka senantiasa mengikuti keinginannya yang sesat dalam melakukan atau tidak melakukan perbuatan? Pasti, tidak sama.

4560

Perumpamaan keadaan yang sangat indah dan menakjubkan dari taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa; di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau,tidak berubah rasa dan baunya, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai khamar, yakni arak, yang tidak memabukkan sebagaimana arak dunia yang lezat rasanya bagi peminumnya dan di sana juga ada sungai-sungai madu yang murni tidak tercampur sesuatu selainnya. Di dalamnya mereka memperoleh pula segala macam buah-buahan yang beraneka macam jenisnya dan di samping kenikmatan yang telah disebutkan itu mereka juga memperoleh ampunan dari Tuhan mereka atas segala dosa yang diperbuatnya di dunia. Samakah mereka, orang yang mendapatkan kenikmatan surgawi dengan orang yang kekal dalam neraka, mereka terbakar oleh api neraka yang sangat panas dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga karena panasnya ususnya terpotong-potong? Jawabannya sangat pasti, keduanya tidak sama.

4561

Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan perkataanmu tentang Al-Qur'an dan penjelasannya dengan tekun, wahai nabi Muhammad, tetapi apabila mereka telah keluar dari sisimu meninggalkan majelismu mereka berkata kepada orang yang diberi ilmu, yakni sahabat-sahabat Nabi, untuk menanamkan keraguan terhadap perkataan Nabi. Mereka bertanya dengan tuuan mencemooh dan mengolok-olok, “Apakah yang dikatakannya tadi?” Itulah perbuatan orang-orang munafik seperti Abdullah bin Ubay dan lain-lainnya. Mereka itulah orang-orang yang dikunci hatinya oleh Allah sehingga tidak ada petunjuk yang masuk ke dalam hatinya dan oleh karena itu mereka senantiasa mengikuti keinginannya.

4562

Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, yakni orang-orang yang beriman Allah akan menambah petunjuk kepada mereka sehingga bertambah terang bagi mereka jalan kepada kebenaran dan menganugerahi ketakwaan mereka dengan memberikan pertolongan dan kemudahan dalam melakukan kebajikan.

4563

Orang munafik itu telah tertutup hatinya dari petunjuk Allah, ke-imanan mereka tidak dapat diharapkan lagi, maka bagi orang-orang munafik itu apalagi yang mereka tunggu-tunggu selain hari Kiamat, yang pasti datangnya dan akan datang hari yang dijanjikan itu kepada mereka secara tiba-tiba, karena tanda-tandanya, di antaranya kehadiran Nabi Muhammad sebagai Nabi penutup, sungguh telah datang. Maka apa gunanya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari Kiamat itu sudah datang? Tidak ada lagi gunanya kesadaran yang terlambat datangnya.

4564

Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan (yang patut disembah) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas dosa orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha kamu mencari bermacam-macam keperluan hidupmu di dunia dan mengetahui tempat tinggalmu untuk beristirahat setelah engkau bekerja sepanjang hari.

4565

Pada ayat-ayat yang lalu disebutkan sikap orang munafik, orang kafir dan orang beriman ketika mendengar ayat-ayat Al-Qur’an tentang akidah, seperti keimanan kepada kesesaan Allah, kebangkitan dan sebagainya. Pada ayat berikut disebutkan sikap mereka pada waktu mendengar ayat-ayat Allah tentang perintah berjihad di jalan Allah. Orang-orang beriman selalu menungu-nunggu perintah berjihad, bahkan mereka ingin perintah itu dinyatakan dengan tegas. Dan orang-orang yang beriman berkata, “Mengapa tidak ada suatu surah yang kandungannya berisi tentang perintah jihad yang diturunkan agar kami mengamalkan dan mengikuti perintahnya?” Sedangkan bagi orang-orang munafik, bila diturunkan ayat yang mewajibkan mereka berjihad, mereka bersikap ingkar dan penuh rasa takut. Maka apabila ada suatu surah diturunkan yang jelas maksudnya dan di dalamnya tersebut perintah perang, engkau wahai Nabi Muhammad, melihat orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit kemunafikan atau lemah imannya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan sehingga matanya terbelalak karena takut mati menimpa mereka. Tetapi itu lebih pantas bagi mereka. (Catatan : Sebagian ulama memaknai “fa awla lahum” dengan “maka kecelakaanlah bagi mereka”. Ayat ini seakan-akan menyatakan orang yang demikian lebih baik mati daripada hidup tidak taat kepada perintah agama).

4566

Sesungguhnya yang lebih baik bagi orang yang beriman adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan bertutur kata yang baik sebagai bukti dari keimanan mereka. Sebab apabila perintah perang ditetapkan mereka tidak menyukainya. Padahal jika benar-benar beriman kepada Allah, pastilah mereka ikut berperang di jalan Allah, dan niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.

4567

Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, atau jika kamu berpaling dari iman, kamu akan berbuat kerusakan di bumi, menumpahkan darah, dan memutuskan hubungan kekeluargaan sehingga kamu saling membenci satu sama lain? Ayat ini mencela kaum munafik yang selalu mengejar ke-senangan hidup di dunia. Seandainya orang munafik berkuasa pastilah mereka berbuat aniaya dengan menumpahkan darah, merampas harta dan memutuskan hubungan silaturahmi.

4568

Orang-orang munafik yang bersikap seperti yang disebutkan di atas, mereka itulah orang-orang yang dikutuk Allah. Mereka telah dijauhkan dari rahmat dan kasih sayang Allah, lalu dibuat tuli pendengarannya sehingga tidak dapat mengambil pelajaran dari apa yang mereka dengar, dan dibutakan penglihatannya sehingga tidak dapat mengambil manfaat dari apa yang mereka saksikan.

4569

Pada ayat yang lalu Allah mengecam orang munafik yang selalu membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan silaturrahmi. Kecaman itu mash dilanjutkan pada ayat ini, Allah melanjutkan kecamannya dengan menyatakan, Maka tidakkah mereka, orang-orang munafik itu, menghayati Al-Qur’an, yakni tidak merenungkan atau memikirkan Al-Qur’an? Ataukah hati mereka sudah terkunci sehingga tidak dapat memahami petunjuknya? Pertanyaan yang mengandung kecam-an itu menegaskan bahwa orang munafik itu tidak mau memperhatikan petunjuk Al-Qur’an, atau tidak memahaminya, karena hati me-reka telah terkunci.

4570

Sesungguhnya orang-orang yang berbalik kepada kekafiran, setelah petunjuk itu yang disampaikan Allah melalui Rasul-Nya jelas bagi mereka, maka setanlah yang merayu mereka untuk berbuat dosa dan memanjangkan angan-angan mereka. Mereka terbuai oleh angan-angan palsu, sesuai dengan dorongan hawa nafsu, sehinggga terasa indah keburukan yang mereka lakukan.

4571

Orang-orang munafik kembali kepada kekafiran, padahal tadinya mereka kelihatan telah beriman, karena memihak dan bersekutu dengan orang-orang Yahudi untuk memerangi orang yang beriman. Kaum munafik menyatakan bahwa mereka akan turut berperang di pihak orang-orang Yahudi dari suku Bani dan Bani Quraiah menghadapi kaum muslim, sekiranya orang Yahudi diusir dari Madinah. Yang demikian itu, yakni kesesatan dan kemurtadan itu, karena sesungguhnya mereka telah mengatakan kepada orang-orang yang tidak senang kepada apa yang diturukan Allah, yakni orang Yahudi dari suku Bani Nadzir dan Bani Quraidzah atau kaum musyrik Mekah yang mempunyai hubungan dengan musuh-musuh Islam di Madinah, “Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan, antara lain tidak ikut berperang sebagaimana yang dianjurkan Nabi Muhammad”. Tetapi Allah mengetahui rahasia mereka dan tipu daya yang mereka sembunyikan.

4572

Maka bagaimana nasib dan keadaan mereka apabila Malaikat maut datang untuk mencabut nyawa mereka dengan cara yang buruk dan mengerikan? Pada saat nyawa dicabut para malaikat itu mengeluarkan ruh mereka dengan kasar dan terus menerus memukul wajah dan punggung mereka sebagai penghinaan? Keadaan orang munafik itu sangat terhina dan sengsara dalam menghadapi kematian.

4573

Mereka yang mengalami keadaan yang demikian itu, yakni kematian yang mengerikan, karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang me-nimbulkan kemurkaan Allah, seperti kemunafikan dan berbuat maksiat dan membenci apa yang menimbulkan keridaan-Nya seperti ketulusan dalam beriman dan bersungguh-sungguh melaksanakan perintahnya, sebab itu Allah menghapus segala amal mereka. Ayat ini menyatakan bahwa kematian yang mengerikan akan menimpa kita, apabila kita sering mengerjakan maksiat, dan tidak mau mengerjakan perbuatan yang diridai-Nya.

4574

Atau apakah orang-orang munafik yang dalam hatinya ada penyakit memendam kebencian dan permusuhan terhadap orang-orang mukmin mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian dan maksud buruk mereka terhadap Rasul dan umat Islam? Allah Yang Maha Mengetahui rahasia segala sesuatu akan memberitahukan kepada hamba-Nya yang beriman tentang semua rahasia jahat mereka.

4575

Dan sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami perlihatkan sifat-sifat dan perbuatan mereka kepadamu wahai Nabi Muhammad, sehingga engkau benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tandanya yang Kami sampaikan dengan jelas kepadamu. Dan engkau benar-benar akan mengenal mereka dari nada bicaranya yang penuh dengan tentang tipuan, kebencian dan permusuhan, dan Allah mengetahui segala amal perbuatan kamu, tidak ada yang tersembunyi bagi Allah, baik dalam bentuk niat, ucapan maupun perbuatan.

4576

Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu, wahai kaum muslim dengan menyuruhmu berjuang dan melakukan perbuatan berat, sehingga Kami mengetahui orang-orang yang benar-benar berjihad di jalan Allah dan bersabar dalam melaksanakan kewajiban di antara kamu; dan akan Kami uji perihal kamu sehingga Kami mengetahui siapa di antara kamu yang benar-benar beriman dan siapa yang dusta.

4577

Pada ayat-ayat yang lalu Allah menerangkan keadaan orang-orang munafik yang selalu melaksanakan tipu daya dan maksud jahat kepada orang-orang yang beriman. Mereka mengira perbuatan jahat itu tidak diketahui oleh Allah. Pada ayat ini Allah menerangkan keadaaan orang-orang yang menghalangi manusia mengikuti jalannya setelah datang kepada mereka petunjuk. Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan menghalang-halangi orang lain dari jalan Allah untuk mengikuti agama-Nya serta memusuhi rasul setelah ada petunjuk yang jelas bagi mereka, yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad adalah rasul-Nya mereka tidak akan dapat memberi mudarat bahaya kepada Allah sedikit pun dengan sebab kekafirannya itu. Dan kelak Allah menghapus pahala segala amal mereka, disebabkan kekafirannya.

4578

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya! Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul dengan cara melaksanakan perintah yang tercantum di dalam Al-Qur’an dan Sunnah dan janganlah kamu merusakkan segala amalmu dengan melakukan maksiat kepada Allah.

4579

Sesungguhnya orang-orang yang kafir yang mengingkari keesaan Allah dan menghalang-halangi orang lain dari jalan Allah kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, maka Allah tidak akan mengampuni mereka. Allah tidak akan menghapus dosa mereka bahkan Allah akan menghukum mereka dan memperlihatkan keburukan mereka di hadapan para saksi kelak di hari Kiamat.

4580

Maka janganlah kamu lemah dan takut bertempur melawan orang musyrik dan mengajak damai untuk mencari dalih menghindari pepe-rangan karena kamulah yang lebih unggul yakni lebih mulia dari mereka karena kebenaran yang kamu miliki dan kamu perjuangkan, dan Allah pun bersama kamu. Dia yang akan membela dan memenangkan kamu dan Dia tidak akan berbuat aniaya kepadamu dengan mengurangi pahala segala amalmu.

4581

Sesungguhnya kehidupan dunia itu bagi orang yang lengah hanyalah permainan yakni kegiatan tanpa tujuan yang benar dan senda gurau yang membawa kepada kelalaian. Jika kamu beriman kepada Tuhanmu serta bertakwa dengan sebenar-benarnya dengan menunaikan perintan-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, Allah akan memberikan pahala kepa-damu sebagai pembalasan dari amalmu dan Dia tidak akan meminta hartamu, yakni Dia tidak meminta hartamu seluruhnya melainkan hanya sebagian dari harta itu untuk diberikan kepada yang membutuhkan.

4582

Akan tetapi Allah mengetahui sekiranya Dia meminta harta kepada-mu lalu mendesak kamu agar memberikan semuanya untuk berjihad niscaya kamu akan kikir sehingga tidak akan memberikannya karena kekikiranmu dan Dia akan menampakkan kedengkianmu dikarenakan cintamu yang berlebihan kepada harta.

4583

Ingatlah, wahai orang yang beriman, kamu adalah orang-orang yang diajak untuk menginfakkan sebagian dari hartamu di jalan Allah. Lalu di antara kamu yang diajak menafkahkan harta itu ada orang yang kikir, dan barangsiapa kikir maka sesungguhnya dia kikir terhadap dirinya sendiri dan merugikan diri sendiri, dan sedikit pun tidak merugikan kepada Allah. Dan Allah-lah Yang Mahakaya dan kamulah yang membutuhkan karunia-Nya. Karena itu jika kamu menyambut ajakan-Nya untuk bernafkah, kamu akan memperoleh keberuntungan Dan jika kamu berpaling dari jalan yang benar dan menolak ajakan-Nya, dia akan membinasakan kamu dan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan durhaka seperti kamu yang enggan menyambut ajakan Allah.

4584

Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata yang tidak ada keraguan sedikitpun tentang kemenangan itu.

4585

Agar Allah memberikan ampunan kepadamu, wahai Nabi Muhammad atas dosamu, yakni kekeliruan yang dapat dianggap sebagai dosa sesuai dengan kedudukanmu yang mulia, baik kekeliruan yang terjadi di masa yang lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dengan meluhurkan agamamu dan menunjukimu ke jalan yang lurus yang membimbingmu kepada keridaan Tuhan,

4586

dan agar Allah menolongmu terhadap musuh-musuhmu dengan pertolongan yang kuat yang tidak dapat dikalahkan oleh siapa pun.

4587

Dialah yang telah menurunkan yakni mewujudkan dan memantapkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin sehingga mereka tidak gentar menghadapi dan memerangi musuh untuk menambah keimanan atas keimanan mereka tentang kebesaran Allah. Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, yang senantiasa patuh melaksanakan perintah-Nya untuk dan memberikan pertolongan kepada orang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui keadaan makhluk-Nya, Mahabijaksana dalam pengaturan dan perbuatan-Nya.

4588

Agar Dia masukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga untuk tinggal di sana selama-lamanya yang mengalir di bawah istananya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya dan Dia akan menghapus kesalahan-kesalahan yang pernah mereka lakukan agar mereka masuk ke dalam surga tanpa noda. Dan yang demikian itu, yakni surga dan ampunan Allah menurut Allah suatu keuntungan yang besar.

4589

dan Dia, yakni Allah Yang Maha Kuasa, mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, dan juga orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan dengan azab di dunia dan akhirat. Mereka adalah orang-orang yang berprasangka buruk terhadap Allah dan menyangka bahwa Allah tidak menepati janji-Nya memberikan pertolongan kepada orang-orang mukmin. Mereka akan mendapat giliran azab kebinasaan yang buruk dan Allah murka kepada mereka dan mengutuk mereka sehingga mereka tersiksa di dunia ini serta menyediakan kelak di akhirat neraka Jahanam bagi mereka. Dan neraka Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali.

4590

Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, yang terdiri dari para malaikat, jin dan manusia, tanda-tanda alam seperti petir dan gempa yang jika Allah memerintahkan mereka untuk membinasakan musuh-musuh Allah niscaya mereka patuh melaksanakan perintah-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui keadaan makhluk-Nya, Mahabijaksana dalam pengaturan dan perbuatan-Nya.

4591

Sungguh Kami mengutus engkau wahai Nabi Muhammad sebagai saksi atas kebenaran, pembawa berita gembira bahwa mereka akan memperoleh surga apabila mereka beriman dan pemberi peringatan bahwa mereka akan disiksa apabila mereka membangkang.

4592

Aku mengutusmu dengan membawa pesan ini agar kamu semua beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan menaati perintah-Nya, me-nguatkan agama-Nya menghadapi segala musuhnya, dan membesarkan-Nya dengan sungguh-sungguh, dan bertasbih menyucikan kepada-Nya di waktu pagi dan petang, yakni sepanjang waktu.

4593

Bahwa orang-orang yang berjanji setia kepadamu, wahai Nabi Muhammad, sesungguhnya mereka pada hakikatnya hanya berjanji setia kepada Allah. Karena tujuan berjanji setia kepada Rasul adalah untuk menaati perintah Allah. Tangan Allah, yakni kekuasaan-Nya, di atas tangan-tangan mereka, Dia akan menolong orang yang berjanji itu dalam melaksanakan janjinya. Maka barangsiapa melanggar janji yang telah diucapkan kepada Nabi maka sesungguhnya dia melanggar atas janji sendiri, dan akibat pelanggaran itu akan menimpa diri sendiri; dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah, dan menunaikannya dengan sempurna, maka Dia akan memberinya pahala yang besar, yaitu surga.

4594

Orang-orang Badui yang tertinggal di Madinah, yaitu mereka yang tidak turut serta bersama Nabi pergi ke Hudaibiyah, akan berbohong dan berkata kepadamu, wahai Nabi Muhammad, “Kami telah disibukkan oleh upaya memelihara harta dan keluarga kami, jika kami pergi maka harta kami akan lenyap dan keluarga kami akan terlantar. Maka mohonkanlah ampunan untuk kami atas kesalahan kami.” Menanggapi kebohongan itu, Allah menegaskan bahwa mereka mengucapkan sesuatu dengan mulutnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Bahwa alasan mere-ka tidak ikut pergi ke Hudaibiyah adalah alasan yang dibuat-buat saja. Maka Katakanlah kepada mereka yang berbohong itu, “Maka siapa-kah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki bencana terhadap kamu, dengan melenyapkan hartamu dan membinasakan keluargamu, atau jika Dia menghendaki keuntungan bagimu, de-ngan menyelamatkan hartamu dan keluagamu, walaupun kamu tidak menjaganya secara langsung? Sungguh, Allah Mahateliti dengan apa yang kamu kerjakan.” Dia mengetahui bahwa alasan yang kamu yang kamu nyatakan itu adalah kebohongan belaka sebagai dalih untuk mengelak dari kecaman.

4595

Sebenarnya tidak ikut sertanya kamu pergi ke Mekah bukan karena sebab yang kamu nyatakan. Sesungguhnya kamu menyangka akan terjadi peperangan, bahkan semula kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mukmin sekali-kali tidak akan kembali lagi kepada keluarga mereka di Madinah selama-lamanya, karena terbunuh dalam peperang-an dengan orang-orang musyrik di Mekah. Sangkaan itu keliru dan dijadikan oleh setan terasa indah yang demikian itu di dalam hatimu, sehingga kamu memandangnya benar. Kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mukmin akan terbunuh dalam peperangan dengan orang-orang musyrik dan kamu, dengan sangkaan yang demikian itu, telah berprasangka dengan prasangka yang buruk, karena itu kamu menjadi kaum yang binasa, bejat hatinya dan tidak pantas untuk memperoleh kebaikan.

4596

Dan barang siapa tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, tidak membenarkan perkataan Allah dan Rasul-Nya dan tidak beramal se-suai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu neraka yang menyala-nyala sebagai balasan atas kekafirannya. Dan barang siapa yang beriman secara benar kepada Allah dan Rasul-Nya, maka Allah menyediakan untuknya pahala yang besar.

4597

Dan hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi. Dia memeliharanya dan mengaturnya sesuai ketentuan-Nya. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki, tanpa ada yang menghalangi kehendak-Nya dan akan mengazab siapa yang Dia kehendaki, tanpa ada siapa pun yang dapat menolaknya. Dan Allah senatiasa Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada orang yang mau bertobat dan kembali kepada-Nya.

4598

Apabila kamu wahai Nabi Muhammad, berangkat menuju ke Khaibar bersama-sama dengan rombongan yang pergi ke Hudaibiyah untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal di Madinah itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu untuk mengambil harta rampasan itu.” Mereka hendak mengubah janji Allah, bahwa harta rampasan perang di Khaibar hanya diperuntukkan bagi rombongan yang ikut ke Hudaibiyah. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Kamu, wahai orang-orang Badui yang tidak ikut pergi ke Hudaibiyah, sekali-kali tidak boleh mengikuti kami untuk mengambil harta rampasan di Khaibar. Demikianlah ketentuan yang telah ditetapkan Allah sejak semula, yakni sejak lama sebelum diucapkan permintaanmu untuk pergi bersama kami. Mendengar keputusan itu maka mereka akan berkata, “Itu bukan keputusan Allah, melainkan kehendakmu. Sebenarnya kamu dengki kepada kami, kalau kami memperoleh harta rampasan itu. Bukan karena kedengkian, melainkan karena mereka tidak mengerti perkara agama atau latar belakang keputusan itu melainkan sedikit sekali. Kalau mereka mengetahuinya niscaya mereka tidak mengatakan kepada Rasul ucapan yang demikian itu.

4599

Katakanlah kepada orang-orang Badui yang tertinggal, yaitu mereka yang tidak ikut pergi ke Hudaibiyah, “Kamu akan diajak untuk pergi menuju suatu kaum yang mempunyai kekuatan yang besar dan keberanian yang luar biasa. Ketika itu kamu harus memerangi mereka kecuali mereka menyerah dan masuk Islam. Jika kamu patuhi ajakan itu Allah akan memberimu pahala yang baik, berupa kemuliaan dan harta rampasan di dunia, dan di akhirat berupa surga. Tetapi jika kamu berpaling seperti yang kamu perbuat sebelumnya, yakni ketika Nabi mengajakmu ke Hudaibiyah Dia akan mengazab kamu dengan azab yang pedih, berupa kehinaan di dunia dan neraka di akhirat.”

4600

Tidak ada dosa atas orang-orang yang buta apabila mereka tidak memenuhi ajakan itu, demikian juga atas orang-orang yang pincang, yakni cacat, dan atas orang-orang yang sakit apa pun jenis penyakitnya, apabila tidak ikut berperang. Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya, Dia akan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; tetapi barangsiapa berpaling mengabaikan perintah dan larangan-Nya Dia akan mengazabnya dengan azab yang pedih.

4601

Sungguh, Allah telah meridai orang-orang mukmin, yaitu para sahabat Nabi ketika mereka berjanji setia kepadamu wahai Nabi Muhammad untuk meluhurkan agama Islam dan memerangi musuh-musuhnya. Janji setia itu berlangsung di bawah pohon di tempat bernama Hudaibiyah, ketika Nabi dan para Sahabat dihalangi oleh kaum musyrik Mekah melaksanakan umrah. Dia mengetahui apa yang ada dalam hati mereka menyangkut keteguhan iman dan keikhlasan berbaiat, lalu Dia memberikan ketenangan atas mereka dan ketabahan dalam menghadapi musuh dan memberi balasan dengan kemenangan yang dekat, yaitu dalam peperangan di Khaibar, tidak lama sesudah mereka kembali dari Hudaibiyah.

4602

Dan kepada mereka dianugerahkan harta rampasan perang yang banyak yang akan mereka peroleh dalam peperangan itu. Dan Allah Mahaperkasa, tidak ada yang dapat menghalangi kehendak-Nya Mahabijaksana dalam segala ketetapan-Nya.

4603

Allah menjanjikan kepadamu harta rampasan perang yang banyak yang dapat kamu ambil dari negeri-negeri yang kamu taklukkan di masa yang akan datang. Akan tetapi Allah tidak membiarkan kamu sekalian menunggu berlama-lama, maka Dia segerakan harta rampasan perang ini untukmu yaitu dalam perang Khaibar. Dan Dia menahan tangan manusia dari membinasakanmu agar kamu mensyukuri-Nya dan agar menjadi bukti bagi orang-orang mukmin bahwa Allah senantiasa menjaga dan menolong mereka atas musuh-musuh-Nya dan agar Dia oleh karena ketaatanmu kepada Allah dan Rasul-Nya menunjukkan kamu ke jalan yang lurus.

4604

Dan Allah telah menjanjikan pula harta rampasan yang lain yang kamu peroleh dari kemenangan-kemenangan atas negeri-negeri lain yang tidak dapat kamu perkirakan, seperti kemenangan atas negeri Persia dan Romawi, tetapi sesungguhnya Allah telah menentukannya dengan ilmu-Nya dan kekuasaan-Nya. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak ada yang menghalangi kehendak-Nya.

4605

Dan sekiranya orang-orang yang kafir itu yakni kaum musyrik Mekah yang telah menandatangani perjanjian Hudaibiyah memerangi kamu, pastilah mereka akan berbalik melarikan diri karena takut kepadamu dan mereka tidak akan mendapatkan pelindung yang melindungi mereka dari kebinasaan dan penolong dapat menolong mereka dari kekalahan.

4606

Demikianlah hukum Allah, yakni ketetapan Allah senantiasa menolong orang-orang yang beriman dan membinasakan orang-orang yang mendustakan-Nya. Itu adalah kebiasaan yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tidak akan menemukan perubahan pada hukum Allah itu.

4607

Dan Dialah yang mencegah tangan mereka yakni orang-orang musyrik Mekah yang berangkat untuk menyerbu tentara Rasulullah di Hudaibiyah, dari membinasakan kamu dan mencegah tangan kamu dari membinasakan mereka ketika kamu berada di tengah kota Mekah setelah Allah memenangkan kamu atas mereka, yakni menjadikan kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dari mereka melalui Perjanjian Hudaibiyah. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

4608

Merekalah orang-orang kafir yang menghalang-halangi kamu memasuki Masjidilharam untuk melaksanakan umrah dan menghambat hewan-hewan kurban sebanyak 70 onta yang akan kamu sembelih dan dagingnya kamu bagikan kepada fakir miskin untuk sampai ke tempat penyembelihannya yang paling utama di Marwah. Dan kalau bukanlah karena ada beberapa orang beriman laki-laki dan perempuan yang kesemuanya menetap di kota Mekah yang tidak kamu ketahui sosoknya secara pasti dan mereka bertempat tinggal berbaur dengan orang-orang Mekah yang sebagian masih kafir, tentulah kamu akan membunuh mereka yang menyebabkan kamu ditimpa kesulitan seperti penyesalan dan kewajiban membayar diyat akibat membunuh mereka tanpa kamu sadari bahwa mereka adalah saudaramu seiman. Bahwa Allah mencegah tanganmu dari membinasakan mereka adalah karena Allah hendak memasukkan siapa yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya dengan memeluk Islam. Sekiranya mereka terpisah, tidak bercampur baur antara yang mukmin dan yang kafir tentu Kami akan mengazab orang-orang yang kafir di antara mereka, penduduk Mekah itu, dengan azab yang pedih, dengan membunuhnya atau menjadikan mereka sebagai tawanan dan merampas harta bendanya.

4609

Ayat yang lalu menyatakan bahwa Allah akan mengazab orang-orang kafir dengan siksaan yang pedih. Ayat ini menjelaskan kapan waktunya, yaitu ketika orang-orang yang kafir menanamkan kesombongan dalam hati mereka yaitu kesombongan jahiliah yang ditandai dengan menolak keesaan Allah, tidak percaya kepada diutusnya para Nabi dan perbuatan menghalangi orang beriman mengunjungi Baitullah maka Allah menurunkan ketenangan, kesabaran, dan ketenteraman, kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin sehingga terlaksana Perjanjian Hudaibiyah dengan sempurna; dan Allah mewajibkan kepada mereka tetap taat menjalankan kalimat takwa, yaitu kalimat tauhid sehingga mereka terpelihara dari kemusyrikan, dan mereka lebih berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya sebagaimana ditunjukkan oleh ucapan dan perbuatannya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

4610

Sungguh, Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya yaitu Nabi Muhammad tentang kebenaran mimpinya yang diwahyukan Allah bahwa kamu, wahai sahabat-sahabat Nabi yang turut serta ke Hudaibiyah, pasti akan memasuki Masjidilharam pada tahun yang akan datang, jika Allah menghendaki dalam keadaan aman, yakni pada saat memasukinya kamu tidak dihalangi orang siapa pun. Sebagian dari kamu memasuki Masjidilharam dengan menggundul rambut kepala dan sebagian dari kamu dengan memendekkannya, sedang kamu tidak merasa takut kepada siapa pun. Maka Allah mengetahui apa yang tidak kamu ketahui dan selain itu Dia telah memberikan kemenangan yang dekat, yakni kemenangan di Hudaibiyah ini atau kemenangan di Khaibar segera sesudah terjadinya Perjanjian Hudaibiyah.

4611

Dialah yang mengutus Rasul-Nya, Nabi Muhammad, dengan membawa petunjuk, ilmu yang bermanfaat dan amal saleh, dan agama yang benar, yaitu agama Islam agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan-Nya.

4612

Nabi Muhammad adalah utusan Allah yang membawa rahmat bagi seluruh alam, dan orang-orang yang bersama dengan dia yakni sahabat-sahabat-Nya bersikap keras dan tegas terhadap orang-orang kafir yang menentang agama-Nya, tetapi berkasih sayang dan saling mencintai sesama mereka yang beriman. Kamu senantiasa melihat mereka rukuk dan sujud dan itu dilakukan semata-mata untuk mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Engkau saksikan pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud berupa cahaya yang menunjukkan ketakwaan dan kesalehannya. Demikianlah sifat-sifat mereka yang sangat agung yang diungkapkan dalam Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa. Dan sifat-sifat me-reka yang diungkapkan dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya. Demikian perumpamaan orang-orang mukmin pengikut Nabi Muhammad. Sesungguhnya mereka itu mula-mula sedikit saja, kemudian ia bertambah semakin banyak, bagaikan tunas yang menumbuhkan tanaman yang subur dan banyak buahnya. Tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya. Sifat-sifat yang luhur dan mulia dinyatakan karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir dengan menunjukkan semakin banyaknya jumlah orang-orang mukmin dan semakin besarnya kekuatan mereka dari masa ke masa. Demikianlah akhir Surah al-Fath ini ditutup dengan janji Allah bahwa Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan atas dosa dan kesalahan mereka dan pahala yang besar yaitu surga. Semoga kami termasuk orang-orang yang memperoleh anugerah yang agung itu.

4613

Pada permulaan Surah al-Hujurat ini Allah mengajarkan akhlak kepada kaum muslim ketika berhubungan dengan Allah dan Rasul-Nya. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya, yakni jangan kamu tergesa-gesa dalam memutuskan suatu perkara sebelum mendapat keputusan Allah dan Rasul-Nya, dan bertakwalah kepada Allah dengan melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Sungguh, Allah Maha Mendengar ucapan kamu, Maha Mengetahui segala gerak-gerik dan perbuatan kamu. Dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada kaum muslim agar ja-ngan mendahului Allah dan Rasul-Nya dalam menetapkan hukum keagamaan atau persoalan duniawi yang menyangkut kehidupan me-reka. Hal ini bertujuan agar keputusan mereka tidak menyalahi syariat Islam sehingga menimbulkan kemurkaan Allah.

4614

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi pada saat terjadi percakapan antara kamu dengan beliau, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap yang lain. Janganlah kamu memanggilnya dengan namanya, tetapi panggilah beliau dengan panggilan yang disertai penghormatan dan pengagungan. Apabila kamu tidak berlaku hormat kepada Nabi, dikhawatirkan nanti, pahala segala amalmu bisa terhapus sedangkan kamu tidak menyadari.

4615

Sesungguhnya orang-orang yang senantiasa merendahkan suaranya di sisi Rasulullah, didorong oleh motivasi penghormatan dan pengagungan kepada beliau mereka itulah orang-orang tinggi kedudukannya yang telah diuji hatinya yakni dibersihkan oleh Allah dengan bermacam-macam ujian dan cobaan untuk menjadi orang bertakwa. Mereka akan memperoleh ampunan atas kesalahannya dan pahala yang besar atas ketaatan yang dilakukannya.

4616

Sesungguhnya orang-orang yang memanggil engkau dengan cara yang tidak sopan dari luar kamar kediamanmu dan kediaman istri-istrimu kebanyakan mereka tidak mengerti tata krama penghormatan dan pengagungan yang seharusnya dilakukan kepadamu.

4617

Dan sekiranya mereka bersabar, yakni tidak memanggil-manggil namamu sampai engkau keluar dari kamarmu untuk menemui mereka, tentu akan lebih baik bagi mereka di sisi Allah. Dan itu tidak dilakukan oleh mereka, namun Allah tidak menyiksa mereka. Allah Maha Pengampun bagi siapa yang bertobat, Maha Penyayang kepada hamba-Nya yang taat. Berkaitan dengan ayat ini terdapat riwayat bahwa sekelompok rombongan Bani Tamim datang untuk menemui Nabi dan mereka memanggil-manggil dari luar kamarnya, “Hai Muhammad, keluarlah untuk menemui kami.” Nabi dengan berat hati menemui mereka, padahal ketika itu beliau sedang beristirahat. Ayat ini mengecam sikap mereka yang berlaku tidak sopan kepada Rasulullah.

4618

Setelah kelompok ayat-ayat yang lalu menguraikan tuntunan bagai-mana bertatakrama dengan Rasullah, kelompok ayat ini menguraikan bagaimana berlaku dengan sesama manusia, termasuk kepada orang fasik. Diawali dengan tuntunan bagaimana menghadapi orang fasik, Allah berfirman, Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita yang penting, maka ja-nganlah kamu tergesa-gesa menerima berita itu, tetapi telitilah terlebih dahulu kebenarannya. Hal ini penting dilakukan agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan atau kecerobohan kamu mengikuti berita itu yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu yang terlanjur kamu lakukan. Ayat ini memberikan tuntunan kepada kaum muslim agar berhati-hati dalam menerima berita terutama jika bersumber dari orang yang fasik. Perlunya berhati-hati dalam menerima berita adalah untuk menghindarkan penyesalan akibat tindakan yang diakibatkan oleh berita yang belum diteliti kebenarannya.

4619

Dan ketahuilah olehmu bahwa di tengah-tengah kamu ada Rasulullah, yang sepatutnya dihormati dan dipatuhi semua petunjuknya karena beliau senantiasa dalam bimbingan wahyu Ilahi. Kalau dia menuruti kemauan kamu dalam banyak hal, pasti kamu akan mendapatkan kesusahan. Tetapi dengan bimbingan Rasulullah, Allah menjadikan kamu, wahai para sahabat yang setia, cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu sehingga kamu mudah menjaga diri dari dosa serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan sehingga mudah bagi kamu melakukan ketaatan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti secara mantap jalan yang lurus.

4620

Hal yang demikian itu adalah sebagai karunia dan nikmat dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui siapa yang pantas mendapat anugerah-Nya, Mahabijaksana dalam mengatur segala urusan.

4621

Setelah Allah memperingatkan kepada orang mukmin supaya berhati-hati dalam menerima berita yang disampaikan orang fasik, maka Allah menerangkan pada ayat ini tentang apa yang bisa terjadi akibat berita itu. Misalnya pertikaian antara dua kelompok yang kadang-kadang menyebabkan peperangan. Dan apabila ada dua golongan orang-orang mukmin berperang atau bertikai satu sama lain maka damaikanlah antara keduanya dengan memberi petunjuk dan nasihat ke jalan yang benar. Jika salah satu dari keduanya, yakni golongan yang bermusuhan itu terus menerus berbuat zalim terhadap golongan yang lain, maka pera-ngilah golongan yang berbuat zalim itu, yang enggan menerima kebenar-an, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali kepada perintah Allah, yakni menerima kebenaran maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, sehingga terjadi hubungan baik antara keduanya, dan berlakulah adil dalam segala urusan agar putusan kamu diterima oleh semua golongan. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil dalam perbuatan mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan balasan yang sebaik-baiknya.

4622

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, sebab mereka itu satu dalam keimanan, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu yang sedang beselisih atau bertikai satu sama lain dan bertakwalah kepada Allah dengan melaksanakan perintahnya antara lain mendamaikan kedua golongan yang saling bermusuhan itu agar kamu mendapat rahmat persudaraan dan persatuan.

4623

Setelah Allah menerangkan bahwa orang-orang mukmin adalah bersaudara, ayat ini menjelaskan tuntunan agar persaudaraan itu tetap terjaga. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum, yakni kelompok pria, mengolok-olok kaum, yakni kelompok pria yang lain karena boleh jadi mereka yang diperolok-olokkan lebih baik dari mereka yang mengolok-olok, dan jangan pula perempuan-perempuan mengolok-olokkan perempuan lain karena boleh jadi perempuan yang diperolok-olokkan lebih baik dari perempuan yang mengolok-olok. Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dengan ucapan, perbuatan atau isyarat, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang dinilai buruk buruk oleh orang yang kamu panggil itu sehingga menyakiti hatinya. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk fasik setelah iman. Yakni seburuh-buruk panggilan kepada orang-orang mukmin adalah bila mereka disebut orang-orang fasik sesudah mereka dahulu disebut sebagai golongan yang yang beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, setelah melakukan kefasikan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim kepada diri sendiri dan karena perbuatannya itu maka Allah menimpakan hukuman atasnya.

4624

Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka buruk kepada manusia yang tidak disertai bukti atau tanda-tanda, sesungguhnya sebagian prasangka, yakni prasangka yang tidak disertai bukti atau tanda-tanda itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain yang sengaja ditutup-tutupi untuk mencemoohnya dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing, yakni membicarakan aib, sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Karena itu hindarilah pergunjingan karena itu sama dengan memakan daging saudara yang telah mati. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat kepada orang yang bertobat, Maha Penyayang kepada orang yang taat.

4625

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, yakni berasal dari keturunan yang sama yaitu Adam dan Hawa. Semua manusia sama saja derajat kemanusiaannya, tidak ada perbedaan antara satu suku dengan suku lainnya. Kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal dan dengan demikian saling membantu satu sama lain, bukan saling mengolok-olok dan saling memusuhi antara satu kelompok dengan lainnya. Allah tidak menyukai orang yang memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kekayaan atau kepangkatan karena sungguh yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Karena itu berusahalah untuk meningkatkan ketakwaan agar menjadi orang yang mulia di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu baik yang lahir maupun yang tersembunyi, Mahateliti sehingga tidak satu pun gerak-gerik dan perbuatan manusia yang luput dari ilmu-Nya.

4626

Setelah pada ayat yang lalu dijelaskan bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah adalah adalah orang yang paling bertakwa, ayat ini menjelaskan hakikat iman yang melekat pada orang yang bertakwa. Ayat ini dikemukakan dalam konteks penjelasan terhadap serombong-an orang-orang Badui yang datang kepada Nabi yang menyatakan bahwa mereka telah beriman dengan benar. Orang-orang Arab Badui berkata kepadamu, “Kami telah beriman.” Allah menegaskan melalui firman-Nya, Katakanlah kepada mereka, wahai Nabi Muhammad, “Kamu belum beriman sebab hati kamu belum sepenuhnya percaya, dan perbuatan kamu belum mencerminkan iman sesuai apa yang kamu katakan tetapi katakanlah ‘Kami telah tunduk kepadamu.’ Ucapan se-perti itu lebih pantas kamu katakan, karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu benar-benar taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun pahala amal perbuatanmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun kepada orang yang bertobat, Maha Penyayang kepada orang yang taat.”

4627

Selanjutnya ayat ini menjelaskan siapa yang benar-benar sempurna imannya. Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah me-reka yang beriman kepada Allah dan meyakini semua sifat-sifat-Nya dan membenarkan apa yang disampaikan oleh Rasul-Nya. Kemudian dalam berlalunya waktu mereka tidak ragu-ragu sedikitpun dan tidak goyah pendiriannya dan mereka berjihad dengan menye-rahkan harta dan me-ngorbankan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar dalam ucapan dan perbuatan mereka.

4628

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada orang-orang Badui yang mengaku beriman itu, “Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah dan menjelaskan tentang agamamu serta keyakinanmu seperti yang engkau katakan kepada Nabi, padahal yang demikian itu tidak perlu karena Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

4629

Mereka tidak ragu-ragu mengaku bahwa mereka merasa berjasa telah memberi nikmat kepadamu, yakni kepada Nabi Muhammad, dengan keislaman mereka. Maka kepada Nabi diperintahkan untuk mengatakan kepada mereka: Katakanlah, “Janganlah kamu merasa berjasa kepadaku dengan keislamanmu, sebab manfaat keislamanmu bukan kepadaku tetapi untuk kamu sendiri dan sebenarnya Allah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjukkan kamu kepada keimanan, jika kamu orang yang benar dalam ucapanmu.” Sungguh, Allah senantiasa mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah senantiasa Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

4630

Mereka tidak ragu-ragu mengaku bahwa mereka merasa berjasa telah memberi nikmat kepadamu, yakni kepada Nabi Muhammad, dengan keislaman mereka. Maka kepada Nabi diperintahkan untuk mengatakan kepada mereka: Katakanlah, “Janganlah kamu merasa berjasa kepadaku dengan keislamanmu, sebab manfaat keislamanmu bukan kepadaku tetapi untuk kamu sendiri dan sebenarnya Allah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjukkan kamu kepada keimanan, jika kamu orang yang benar dalam ucapanmu.” Sungguh, Allah senantiasa mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah senantiasa Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

4631

Qaf. Allah bersumpah dengan kitab-Nya : Demi Al-Qur’an yang mulia.

4632

Sesungguhnya Kami mengutus engkau wahai Nabi Muhammad sebagai rasul untuk menyampaikan wahyu-wahyu Kami, tetapi kaum musyrik Mekah mengingkarinya, bahkan mereka tercengang karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari kalangan mereka sendiri yang mempunyai kebiasaan makan, minum dan berkeluarga sebagaimana manusia pada umumnya. Maka berkatalah orang-orang kafir, “Ini adalah suatu yang sangat ajaib.”

4633

Setelah menyaksikan bahwa kehadiran Rasul itu membawa peringatan tentang hari Kebangkitan, dengan penuh rasa keingkaran dan cemoohan, orang-orang kafir itu berkata, “Apakah apabila kami telah mati dan sudah menjadi tanah akan kembali lagi? Itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin, dan sangat jauh dari penerimaan akal. Karena bagaimana mungkin jasmani yang sudah bercampur dengan tanah dapat kembali seperti semula.”

4634

Hal itu tidak aneh. Sungguh, Kami telah mengetahui apa yang ditelan bumi dari tubuh mereka baik sebelum maupun sesudah kematiannya, sebab pada Kami ada kitab yang berisi catatan tentang keadaan dan perbuatan mereka yang terpelihara baik. Dengan demikian tidak ada keraguan sedikit pun tentang kebangkitan dan bahwa itu pasti terjadi.

4635

Akan tetapi mereka tetap saja mengingkari kebangkitan itu, meskipun bukti-bukti telah dijelaskan. Bahkan mereka telah mendustakan kebenaran, yakni kebenaran Al-Qur’an dan kenabian Nabi Muhammad, ketika kebenaran itu datang kepada mereka, maka mereka berada dalam keadaan kacau balau. Mereka sebenarnya mengetahui kebenaran, tetapi mengingkarinya.

4636

Setelah Allah menyebutkan bahwa orang-orang kafir itu menganggap tidak mungkin terjadinya kebangkitan setelah mati, maka dilanjutkan pada ayat ini dengan menyebutkan dalil-dalil yang membantah perkataan mereka. Maka tidakkah mereka memperhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana cara Kami membangunnya, menciptakan dan meninggikannya, dan menghiasinya dengan bintang-bintang, dan tidak terdapat pada langit itu retak-retak sedikit pun yang menjadikannya cacat?

4637

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi yang Kami hamparkan dengan mantap untuk kediaman bagi manusia dan Kami pancangkan di atasnya gunung-gunung yang kokoh yang berfungsi sebagai pasak bumi agar bumi tidak goyah dan Kami tumbuhkan di atasnya tanam-tanaman yang indah dipandang mata?

4638

Itu semua Kami ciptakan untuk menjadi pelajaran betapa besar kekuasaan Allah dan untuk menjadi peringatan bagi setiap hamba yang kembali kepada Allah, tunduk dan taat kepada-Nya.

4639

Dan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah bagi penghuni bumi, lalu Kami tumbuhkan dengan air yang tercurah itu bermacam-macam pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen, seperti gandum, jagung dan sebagainya.

4640

Dan Kami tumbuhkan pula pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun karena banyak sekali buahnya.

4641

Itu semua Kami ciptakan sebagai rezeki bagi hamba-hamba Kami, dan Kami ingatkan bahwa Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, yakni Kami hidupkan tanah yang tandus yang tidak terdapat padanya tumbuh-tumbuhan sehingga menjadi tanah yang subur dan dapat menumbuhkan bermacam-macam tanaman yang indah. Seperti itulah, kekuasaan Allah menghidupkan sesuatu yang mati, terjadinya kebangkitan manusia dari kuburnya.

4642

Setelah Allah menceritakan tentang pendustaan orang-orang musyrik terhadap Rasulullah, kelompok ayat-ayat ini menguraikan sikap serupa yang pernah dilakukan oleh umat para nabi terdahulu. Sebelum mereka, kaum Nuh, penduduk Rass, yakni kaum Nabi Syuaib yang dihancurkan dengan gempa sehingga tertimbun dalam sumur mereka, dan Samud, yakni kaum Nabi Saleh yang dibinasakan setelah menyembelih unta yang dianugerahkan kepada mereka sebagai bukti kekuasaan Kami, telah mendustakan rasul-rasul,

4643

Dan demikian juga kaum ‘Ad, yakni kaum Nabi Hud, kaum Fir’aun, yang ditenggelamkan dalam laut, dan kaum Lut, yang diporakporandakan pemukiman mereka akibat merajalelanya homoseksual di kalangan mereka,

4644

Dan (juga) penduduk Aikah, yaitu kaum Nabi Syu’aib, serta kaum Tubba’, yaitu penduduk negeri Yaman, juga dibinasakan Allah. Semua-nya telah mendustakan rasul-rasul maka berlakulah ancaman-Ku atas mereka.

4645

Maka apakah Kami letih yakni tidak mampu lagi melakukan penciptaan dengan sebab telah melakukan penciptaan yang pertama? Sama sekali Kami tidak letih! Kami mampu untuk menciptakan yang baru dan itu lebih mudah bagi Kami. Sesungguhnya bahkan mereka, orang kafir itu, dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru, yakni membangkitkan manusia setelah kematiannya.

4646

Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah mengetahui apa yang dibisikkan oleh manusia dan tidak ada sesuatu pun yang samar atau tersembunyi bagi-Nya. Dan sungguh, Kami, yakni Allah dengan kuasa-Nya bersama ibu bapak yang dijadikannya sebagai perantara telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, baik kebaikan maupun kejahatan, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. Yakni Allah Maha Mengetahui keadaan manusia walau yang paling tersembunyi sekali pun.

4647

Ingatlah ketika dua malaikat mencatat perbuatan manusia, yang satu duduk di sebelah kanan, yaitu malaikat yang mencatat kebaikan dan yang lain di sebelah kiri, yaitu malaikat yang mencatat kejahatan.

4648

Tidak ada suatu kata yang diucapkannya, yang mengandung keba-ikan maupun kejahatan, melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap mencatat dengan sangat teliti.

4649

Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya, yakni pasti dan tidak dapat dihindari oleh siapa pun. Datangnya kematian itulah yang dahulu hendak kamu hindari.

4650

Dan ditiuplah sangkakala, pada hari Kiamat Itulah hari yang diancamkan, hari kebangkitan manusia untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

4651

Pada hari itu setiap orang akan datang bersama malaikat penggiring ke padang mahsyar dan malaikat yang menjadi saksi atas amal diperbuat oleh manusia di dunia.

4652

Ketika kematian datang menjemput seseorang, maka dikatakan kepada manusia, “Sungguh, kamu dahulu ketika hidup di dunia lalai tentang peristiwa kematian dan kebangkitan ini, maka Kami singkapkan tutup yang menutupi matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam. Dengan demikian keraguanmu akan sirna.”

4653

Ayat ini melanjutkan apa yang akan dialami manusia di hari kemudian. Dan malaikat yang menyertainya berkata, “Inilah manusia yang Engkau tugaskan kepadaku untuk mengawasinya telah aku hadirkan beserta seluruh catatan perbuatan yang ada padaku.”

4654

Allah berfirman kepada malaikat penggiring dan penyaksi, “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka Jahanam semua orang yang sangat ingkar kepada Allah dan keras kepala dalam menentang kebenaran,

4655

yang sangat enggan melakukan kebajikan dan menghalangi orang-orang yang melakukan kebajikan, melampaui batas dengan melakukan kezaliman dan bersikap ragu-ragu tentang adanya Allah dan kebenaran agama-Nya atau menanamkan keraguan di hati orang lain,

4656

Mereka yang mempersekutukan Allah dengan tuhan lain, maka, Allah mengukuhkan perintah-Nya kepada kedua malaikat, “lemparkanlah dia ke dalam azab yang keras, di neraka Jahanam.”

4657

Setan yang menyertainya berkata, “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dia sendiri yang berada dalam kesesatan yang jauh, sehingga aku mengajaknya berbuat jahat dan dia menerima ajakanku dengan kemauannya.”

4658

Kepada setan yang menyertainya itu Allah berfirman, “Janganlah kamu bertengkar di hadapan-Ku dan sungguh dahulu Aku telah memberikan ancaman kepadamu. Tetapi engkau mengabaikan ancamanku, maka berlakulah hukuman-Ku kepadamu.”

4659

“Di hari pembalasan ini, keputusan-Ku tidak dapat diubah dan Aku tidak menzalimi hamba-hamba-Ku. Sekali-kali Aku tidak pernah menyiksa orang-orang yang tidak berdosa.”

4660

Ingatlah pada hari ketika orang kafir ditetapkan masuk neraka, Kami, Allah dan para malaikat-Nya bertanya kepada Jahanam, “Apakah kamu sudah penuh oleh para pendurhaka?” Ia menjawab, “Masih adakah tambahan?” Ayat ini menunjukkan betapa luas dan dalamnya neraka Jahanam. Jin dan manusia dilemparkan ke dalamnya sehingga penuh sesak.

4661

Ayat-ayat berikut ini menjelaskan keadaan orang yang bertakwa dan kenikmatan yang dijanjikan Allah kepada mereka. Sedangkan surga didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa, yang mantap ketakwaannya, pada tempat yang tidak jauh dari mereka. Mereka dapat melihat kenikmatan dan kelezatan yang disediakan untuk mereka.

4662

“Inilah nikmat, yakni surga dan segala kenikmatannya yang dijanjikan kepadamu, yaitu kepada setiap hamba yang senantiasa bertobat kepada Allah dan memelihara semua peraturan-peraturan-Nya.

4663

Yaitu orang yang takut kepada Allah Yang Maha Pengasih sekalipun dia Maha Ghaib, tidak kelihatan olehnya dan dia datang kepada-Nya dengan hati yang bertobat dan tunduk kepada-Nya.

4664

Sebagai penghormatan kepada mereka, para malaikat berkata, “Masuklah ke dalam surga dengan aman, tanpa dihalangi, dan damai, penuh ketenteraman. Maka bergembiralah dan bersenang-senanglah kalian semua. Itulah hari yang abadi, tidak ada kematian dan kesulitan sesudah itu.”

4665

Mereka di dalamnya, yakni di dalam surga, memperoleh apa yang me-reka kehendaki, berupa segala macam kenikmatan dan pada Kami ada tambahannya, kenikmatan yang tidak ada taranya yang tidak pernah terlintas oleh pikiran.

4666

Setelah Allah memperingatkan orang-orang kafir dan menjelaskan siksaan yang akan menimpa mereka, pada ayat ini Allah memperingatkan mereka tentang datangnya azab yang dapat disegerakan kepada mereka di dunia, sebagaimana sunah Allah terhadap para pendusta. Ayat ini menyatakan Dan betapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, seperti kaum ‘Ad, kaum Samud dan lain-lain padahal mereka lebih hebat kekuatannya daripada mereka, kaum musyrik Mekah. Mereka pernah menjelajah di beberapa negeri untuk mencari rezeki. Adakah tempat pelarian dari kebinasaan bagi mereka? Sama sekali tidak. Mereka semuanya telah binasa akibat kekafiran mereka kepada Allah dan pembangkangan terhadap Rasul-Nya.

4667

Sungguh, pada yang demikian itu, yakni siksa yang menimpa para pendurhaka, pasti terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati untuk memikirkan dan mengetahui kebenaran atau yang menggunakan pendengarannya untuk mendengarkan petunjuk, sedang dia menyaksikannya, yakni menyaksikan dengan sadar terhadap peringatan Allah.

4668

Dan sungguh, Kami telah menciptakan langit yang berlapis-lapis dan bumi yang terhampar dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami tidak merasa letih sedikit pun.

4669

Maka bersabarlah engkau, wahai Nabi Muhammad, terhadap apa yang mereka katakan, yaitu pengingkaran mereka terhadap keniscayaan hari Kiamat dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum matahari terbit, yakni salat Subuh, dan sebelum terbenam, yakni salat Zuhur dan Asar.

4670

Dan bertasbihlah kepada-Nya pada malam hari, yakni salat Magrib dan Isya dan setiap selesai salat, yakni bertasbihlah setiap selesai mengerjakan salat.

4671

Dan dengarkanlah seruan pada hari Kiamat, ketika penyeru, yaitu malaikat Israfil, menyeru dari tempat yang dekat, sehingga mudah terdengar oleh sekalian makhluk, agar mereka berkumpul di padang Mahsyar untuk dihisab dan menerima pembalasan.

4672

Yaitu pada hari ketika mereka mendengar suara dahsyat dengan sebe-narnya. Itulah hari keluar dari kubur.

4673

Sungguh, Kami yang menghidupkan manusia di dunia dan mematikan manusia pada waktu yang ditentukan, dan kepada Kami tempat kembali semua makhluk untuk menerima pembalasan atas amal perbuatannya.

4674

Yaitu pada hari ketika bumi terbelah, mereka keluar dari kubur dengan cepat menuju ke padang Mahsyar. Yang demikian itu adalah pengumpulan bagi sekalian manusia yang mudah bagi Kami.

4675

Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, yakni kebohongan kaum kafir Mekah, dan engkau wahai Nabi Muhammad bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Tugasmu adalah memberikan peringatan, maka berilah peringatan dengan Al-Qur’an kepada siapa pun yang takut kepada ancaman-Ku.

4676

Surah yang lalu diakhiri dengan penjelasan tentang hari Kebangkitan yang pada saat itu akan terbukti ancaman-ancaman Allah yang telah diungkapkan sebelumnya. Oleh karena itu sangat tepat ketika surah ini dimulai dengan kalimat-kalimat yang mengukuhkan ancaman tersebut. Pengukuhan itu diungkapkan dengan sumpah-Nya bahwa semua yang diperingatkan itu pasti akan terbukti. :”Demi angin kencang yang menerbangkan debu dengan tiupannya yang sangat kuat dan dahsyat,

4677

dan demi awan yang gumpalannya mengandung banyak air hujan yang menyuburkan tanah,

4678

dan demi kapal-kapal yang berlayar dengan membawa segala keperluan ke seluruh penjuru dengan mu-dah karena tiupan angin yang kuat,

4679

dan demi malaikat-malaikat yang membagi-bagi urusan yang diamanahkan kepada mereka, seperti menurunkan hujan, membagi rezeki, dan lainnya.

4680

Sungguh, apa saja yang telah dijanjikan kepadamu, seperti kebangkitan manusia setelah kematiannya, perhitungan di akhirat nanti pasti benar adanya,

4681

dan sungguh, hari pembalasan seperti yang telah diingatkan oleh-Nya melalui para rasul pasti terjadi, dan tidak satu pun di antara manusia yang dapat menghindarinya.

4682

Melanjutkan sumpah-Nya, “Demi langit yang mempunyai jalan-jalan yang merupakan garis edar atau orbit yang teratur sebagai arah dari pergerakan semua benda langit, seperti bumi, bintang-bintang, planet-planet, dan galaksi-galaksi.

4683

“Sungguh, wahai orang-orang musyrik kamu benar-benar dalam keadaan berbeda-beda pendapat, tentang Nabi Muhammad dan Al-Qur’an.” Di antara mereka ada yang menganggap beliau sebagai tukang sihir, ada yang mengatakan bahwa ia adalah ahli syair, dan ada pula yang meng-anggapnya gila. Sedang mengenai Al-Qur’an, ada yang menyebutnya sebagai dongeng tentang kisah masa lalu, ada yang menilainya sebagai kitab syair, dan ada pula yang menganggapnya sebagai mantra sihir.

4684

Dengan sifat dan sikap yang ingkar dari orang-orang musyrik tersebut, mereka semakin dipalingkan darinya, yaitu dari Al-Qur’an dan Rasul, sehingga mereka semakin jauh dan benar-benar sebagai orang yang dipalingkan dari jalan yang lurus karena keingkaran hatinya sehingga lebih mengedepankan bisikan nafsunya ketimbang tuntunan Allah dan Rasul-Nya.

4685

Binasa dan terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta dan sering berbicara dengan tanpa dasar sehingga menyesatkan orang,

4686

mereka yang berperilaku demikian yaitu orang-orang yang terbenam dalam ke-sesatan, kebodohan dan sering kali berada dalam kelalaian, sehingga tidak memperhatikan bukti-bukti tentang kekuasaan Allah dan petunjuk-petunjuk-Nya.

4687

Para pembohong yang lalai sehingga mereka dikutuk itu memperolok-olokkan dakwah Rasulullah dan cenderung mengingkarinya. Oleh karena itu mereka bertanya yang tujuannya adalah untuk mengejek dan bukan karena tidak tahu. Mereka berkata, “Kapankah datangnya hari pembalasan yang selalu engkau ungkapkan itu?”

4688

Dalam rangka merespon olok-olok mereka, maka Allah berkata kepada Nabi Muhammad untuk menjawab bahwa hari pembalasan itu akan terjadi pada hari ketika mereka diazab di dalam api neraka sebagai hukuman dari keingkaran mereka terhadap ajaran-Nya.

4689

Setelah para pembohong mendapatkan hukumannya, maka kemudian dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah azabmu yang ditimpakan kepada kamu ini. Inilah azab yang dahulu ketika hidup di dunia tidak kamu percayai dan minta agar disegerakan datangnya.”

4690

Pada ayat yang lalu dijelaskan tentang balasan bagi orang-orang yang durhaka, maka pada ayat-ayat berikut ini diterangkan tentang ganjaran bagi mereka yang bertakwa. “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa dan selalu melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larang-an-Nya akan diberi ganjaran yang baik dan berada di dalam taman-taman, yaitu surga yang indah, menyenangkan, dan selain itu mereka juga berada di mata air yang jernih lagi sejuk menyegarkan.

4691

Mereka sangat menikmati ganjaran ini dan mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Orang-orang yang bertakwa itu mendapat anugerah yang membahagiakan ini karena sesungguhnya mereka sebelum itu, yakni saat kehidupannya di dunia adalah orang-orang yang selalu tekun beribadah dan berbuat baik kepada sesama dengan tujuan untuk mendapatkan rida-Nya.

4692

Mereka, orang-orang yang bertakwa itu, sedikit sekali tidur pada waktu malam,

4693

sebagian waktunya dipergunakan untuk melakukan kebaikan dan ibadah kepada Tuhannya, dan pada akhir malam, setelah melaksanakan salat tahajud mereka melanjutkan dengan zikir dan memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Pengampun kepada semua makhluk-Nya yang bertobat.

4694

Orang-orang yang bertakwa itu selalu taat dalam melaksanakan ajaran Allah, dan mereka juga menyadari bahwa pada harta benda yang mereka miliki sesungguhnya ada hak yang mesti dikeluarkan, baik berupa zakat maupun sedekah, untuk orang miskin yang meminta bantuan dan orang miskin yang tidak mengulurkan tangan untuk meminta kepada orang lain.

4695

dan selain itu di bumi juga terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya. Namun semuanya itu hanya dapat dipahami bagi orang-orang yang yakin,

4696

dan di samping itu, sesungguhnya keagungan Allah juga banyak ditemukan pada dirimu sendiri. Sesudah dipahami semua tanda-tanda itu, maka apakah kamu tetap lalai dan tidak memperhatikan semua yang dapat disaksikan itu?

4697

dan di langit yang sangat luas itu terdapat pula sebab-sebab datangnya rezekimu seperti cahaya matahari yang menerangi jagat, hujan yang menyuburkan tanah, angin yang bertiup sepoi-sepoi dan selain itu terdapat pula apa yang telah dijanjikan Allah melalui Rasul-Nya kepadamu.

4698

Setelah menyadari semua kenikmatan itu, maka demi Tuhan Pencipta langit dan bumi, sungguh, apa yang dijanjikan dan yang sering kamu ingkari itu, seperti keniscayaan Kiamat, hari perhitungan, balasan surga, dan azab neraka pasti benar-benar terjadi seperti apa yang telah kamu ucapkan memang benar terjadi dan tidak seorang pun mengingkarinya.

4699

Pada ayat-ayat yang lalu dijelaskan tentang keingkaran orang-orang musyrik dan ancaman Allah terhadap mereka yang pasti akan terjadi. Sedang pada ayat-ayat berikut diterangkan tentang perlakuan Allah terhadap utusan-Nya yang terpilih, yaitu Nabi Ibrahim dengan cara yang berbeda dari kebiasaan pada umumnya. Ayat-ayat ini diawali dengan pertanyaan untuk menarik minat mitra bicara dalam dialognya. “Sudahkah sampai kepadamu wahai Nabi Muhammad cerita tamu terhormat dari Nabi Ibrahim yang sesungguhnya merupakan malaikat-malaikat yang dimuliakan Allah?

4700

Sesudah mengemukakan pertanyaan tersebut Allah mengawali kisah ini dengan firman-Nya: Ingatlah, wahai Nabi Muhammad, ketika mereka, yaitu para malaikat itu masuk ke tempatnya, yaitu ke rumah Nabi Ibrahim lalu mengucapkan, “Salaman”, yang maksudnya untuk menyatakan bahwa mereka datang dengan membawa kedamaian dan bukan untuk mengganggu ketenangannya. Ibrahim segera menjawab, “Salamun”, yang merupakan doa agar kedamaian dan keselamatan selalu tercurah kepada semuanya. Saat menyambut tamunya, Nabi Ibrahim berkata dalam hatinya bahwa mereka itu adalah orang-orang yang belum dikenalnya.

4701

Sesudah Nabi Ibrahim mempersilakan tamunya, maka kemudian dengan diam-diam dia pergi menemui keluarganya, yaitu istrinya untuk menyiapkan jamuan untuk mereka. Kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk yang sudah dibakar,

4702

lalu dihidangkannya hidangan itu kepada mereka, tetapi ternyata mereka tidak mau makan jamuan itu. Segera saja Nabi Ibrahim berkata, “Mengapa tidak kamu makan hidangan ini.”

4703

Ketika Nabi Ibrahim melihat tamunya tidak mau menyentuh makanan yang dihidangkan, maka dia kemudian merasa takut terhadap mereka. Melihat ketakutannya, mereka, yaitu para tamu itu berkata, “Janganlah kamu takut wahai Nabi Ibrahim”, Dan, selanjutnya mereka memberi kabar gembira kepadanya, yaitu dengan akan lahirnya seorang anak yang cerdas dan kelak akan menjadi seorang yang alim yang mendalam pengetahuannya yaitu Ishak.

4704

Ketika mendengar berita yang disampaikan para tamu itu tentang akan lahirnya seorang anak yang alim, maka kemudian istrinya, yaitu Sarah datang memekik dengan tercengang karena heran dan gembira. Namun setelah menyadari keadaan dirinya, ia lalu menepuk wajah-nya sendiri seraya berkata, “Aku ini seorang perempuan tua yang mandul, bagaimana mungkin aku bisa melahirkan anak.”

4705

Ketika para tamu itu mengetahui keraguan Sarah, maka mereka berkata, “Demikianlah”, yaitu seperti yang kami sampaikan Tuhanmu berfirman, dan ketetapan-Nya itu yang kami kabarkan. Sungguh, Dialah sendiri Yang Mahabijaksana dengan menempatkan segala sesuatu pada posisinya dan dalam waktu yang paling tepat, lagi Maha Mengetahui terhadap apa saja yang akan terjadi”.

4706

Usai menjelaskan kedatangan para malaikat pemberi kabar gembira kepada Nabi Ibrahim tentang akan lahirnya seorang anak yang alim, pada ayat berikut Allah menerangkan bahwa dengan pengetahuannya sebagai seorang rasul, Nabi Ibrahim menduga para malaikat itu datang dengan tujuan lain. Dia berkata, “Apakah urusanmu yang penting, yang dengannya Allah menugaskanmu untuk datang ke wilayah ini, wahai para utusan yang mulia?

4707

Mendapat pertanyaan dari Nabi Ibrahim, mereka menjawab, “Sesungguhnya kami diutus kepada kaum Nabi Lut yang sebagian anggotanya adalah orang yang berdosa dan terang-terangan tanpa malu berbuat homoseksual.

4708

Kami datang agar kami menimpa mereka yang berdosa dengan batu-batu dari tanah yang keras

4709

yang sudah ditandai dari Tuhanmu yang dipersiapkan untuk membinasakan orang-orang yang melampaui batas ajaran-ajaran Allah.

4710

Allah mengkhususkan azabnya kepada mereka yang melampaui batas, sehingga orang-orang yang telah beriman tidak akan merasakan azab tersebut. Sebelum azab Allah datang, para malaikat memperingatkan mereka, lalu Kami, yakni Allah dan subjek lain yang berperan dalam penyelamatan ini, keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di dalamnya,

4711

yakni di negeri kaum Lut, itu agar mereka selamat dari bencana yang segera tiba. Maka para malaikat yang Kami utus tidak mendapati di dalamnya, yaitu di negeri tersebut, kecuali sebuah rumah saja dari orang-orang muslim yang beriman dan mengikuti ajaran Nabi Lut.

4712

Kami turunkan azab sebagai peringatan bagi mereka yang ingkar, dan Kami telah tinggalkan pula padanya, yaitu negeri Nabi Lut, suatu tanda yang sangat jelas tentang kebesaran dan kekuasaan Kami. Kami menjadikannya pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab yang pedih.

4713

Usai menceritakan azab yang Allah timpakan kepada kaum Nabi Lut yang ingkar, pada ayat-ayat berikut Allah menyebut kisah umat masa lalu yang mengingkari nabinya. Kisah-kisah itu menunjukkan betapa Allah Mahakuasa, dan pada kisah Nabi Musa juga terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah. Bukti-bukti itu antara lain terlihat ketika Kami mengutusnya kepada Fir’aun, yaitu penguasa Mesir Kuno, dengan membawa tanda kekuasaan Kami, yaitu mukjizat yang nyata dan tidak terbantahkan.

4714

Fir’aun melihat mukjizat itu, tetapi dia bersama bala tentaranya berpaling dan dengan angkuh menolak ajakan Nabi Musa karena merasa dirinya berkuasa dan memiliki harta berlimpah. Dia berpaling dan berkata, “Dia, yaitu Nabi Musa, adalah seorang pesihir yang tidak mengenal kemampuan orang lain atau orang gila yang berbuat sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu.”

4715

Akibat keangkuhan dan penolakan Fir’aun terhadap dakwah Nabi Musa, maka Kami siksa dia beserta bala tentaranya dengan berbagai musibah yang mengerikan, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut bagai barang yang tidak berguna. Kami menenggelamkannya hingga mati dalam keadaan tercela.

4716

Dan perhatikanlah pula tanda-tanda kekuasaan Kami pada kisah kaum ‘Ad. Ingatlah ketika Kami kirimkan kepada mereka angin beku atau angin panas yang membinasakan mereka.

4717

Saat bertiup, angin itu tidak membiarkan suatu apa pun yang dilandanya tetap seperti kondisinya semula, sesuai dengan ketetapan Allah. Bahkan, apa saja yang diterjang dijadikannya seperti serbuk halus yang diterbangkan angin.

4718

Dan perhatikanlah pula tanda-tanda kekuasaan Kami pada ki-sah kaum Samud. Ingatlah ketika dikatakan kepada mereka oleh Nabi Saleh, “Bersenang-senanglah kamu sampai waktu yang telah ditentukan oleh Allah.”

4719

Lalu mereka berlaku angkuh dan ingkar terhadap perintah Tuhannya. Mereka bahkan menyembelih unta betina mukjizat Nabi Saleh. Akibat kedurhakaan ini maka mereka disambar oleh petir yang datang dari arah awan hitam. Mereka binasa karenanya, sedang mereka saat itu melihatnya sendiri saat azab itu menimpa.

4720

Petir itu menyambar dengan dahsyat, maka mereka tidak mampu bangun untuk menyelamatkan diri dan juga tidak mendapat pertolongan dari siapa pun. Itulah kisah umat terdahulu yang durhaka kepada para nabinya,

4721

dan sesungguhnya sebelum itu telah Kami binasakan pula kaum Nuh karena keingkaran mereka. Sungguh, mereka semua adalah kaum yang fasik, durhaka, dan enggan beriman.

4722

Tidak hanya berkuasa mengazab umat yang durhaka dan ingkar pada ajaran nabi, Allah juga kuasa menciptakan langit dan alam semesta. Dan langit yang terhampar luas di atas kepalamu itu Kami bangun dengan kekuasaan Kami Yang Mahadahsyat dan Mahasempurna, dan Kami benar-benar memiliki kekuasaan yang tidak terbatas sehingga tidak ada yang dapat menghalangi Kami untuk meluaskannya.

4723

Dan bumi Kami hamparkan seluas-luasnya untuk menjadi tempat tinggal manusia dan makhluk lain; maka dengan bukti-bukti itu nyatalah bahwa Kami adalah sebaik-baik yang telah menghamparkan.

4724

Dan segala sesuatu di alam semesta telah Kami ciptakan secara berpasang-pasangan untuk saling melengkapi. Yang demikian ini agar kamu selalu mengingat kekuasaan dan kebesaran Allah.

4725

Wahai manusia, demikian besar kekuasaan Allah, maka segeralah kembali kepada Allah dengan menaati ajaran-Nya dan menunaikan perintah-Nya. Sungguh, aku adalah seorang pemberi peringatan yang jelas dari Allah untuk kepentingan dan kebahagiaanmu.

4726

Dan untuk kembali kepada-Nya janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain untuk disembah selain Allah. Sungguh, aku merupakan seorang pemberi peringatan yang jelas dari Allah untuk kebaikan dan kesejahteraanmu.

4727

Tidak hanya Nabi Muhammad yang didustakan oleh kaumnya yang ingkar, para rasul terdahulu pun menghadapi tentangan kaumnya yang durhaka. Demikianlah sikap orang kafir Mekah; mereka menentang dakwah Nabi Muhammad dan mengatainya sebagai pendusta. Hal yang sama juga terjadi pada masa lalu; setiap kali seorang rasul yang datang untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang sebelum mereka, mereka yang ingkar pasti menolak dan mengingkarinya serta mengatakan, “Dia itu pasti seorang pesihir atau orang gila.”

4728

Sikap kaum kafir Mekah dan umat terdahulu identik, maka muncul pertanyaan apakah mereka pernah saling berpesan melalui kakek moyang tentang apa yang dikatakan itu? Tentu tidak. Mereka tidak saling berpesan, tetapi sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas dan benar-benar tidak mau beriman pada dakwah para rasul.

4729

Wahai Nabi Muhammad, mereka tidak akan berhenti mengingkarimu, maka berpalinglah engkau dari mereka. Biarkan mereka mencercamu, tetapi teruskan perjuanganmu mengajak mereka ke jalan Allah. Dan berkat keteguhan sikapmu dalam berdakwah, engkau sama sekali tidak keliru dan tidak pula tercela karena penolakan dan keingkaran mereka.

4730

Wahai Nabi Muhammad, dengan anugerah Allah, istikamahlah dalam dakwahmu dan tetaplah memberi peringatan kepada umatmu. Kalau orang-orang kafir itu tidak memperoleh faedah dari dakwahmu akibat penolakan mereka, jangan berputus asa karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin dan hal itu akan selalu menambah keyakinan mereka.

4731

Allah memerintah Nabi Muhammad beristikamah dalam mengajak umatnya mengesakan Allah karena sesunguhnya itulah tujuan penciptaan. Aku tidak menciptakan jin dan manusia untuk kebaikan-Ku sendiri. Aku tidak menciptakan mereka melainkan agar tujuan hidup mereka adalah beribadah kepada-Ku karena ibadah itu pasti bermanfaat bagi mereka.

4732

Aku menciptakan manusia dan jin hanya agar mereka beribadah, bukan agar mereka memberi balasan apa pun kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki atau balasan sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku, seperti halnya mereka memberi sesajian kepada dewa atau tuhan yang mereka sembah.

4733

Sungguh, Allah Mahakuasa dan tidak memerlukan sesuatu dari makhluknya karena Dialah Pemberi rezeki kepada makhluk-Nya, dan Dia juga yang mempunyai kekuatan yang sangat besar lagi sangat kukuh.

4734

Dengan ajaran yang disampaikan para rasul, Allah menegaskan bahwa siapa saja yang ingkar kepada-Nya maka sungguh mereka diancam dengan azab yang pedih. Karena itu, untuk orang-orang yang zalim dan tidak taat pada tuntunan-Nya pasti akan ada bagian azab seperti bagian teman-teman mereka dari generasi terdahulu yang selalu ingkar; maka janganlah mereka yang durhaka itu meminta kepada-Ku untuk menyegerakan azab yang merupakan hukuman-Nya.

4735

Bila azab Allah datang, maka celakalah orang-orang yang kafir dan mendurhakai-Nya pada hari pembalasan yang telah dijanjikan kepada mereka. Pada saat itu tidak seorang pun dapat menghindarkan diri dari balasan perbuatannya dan tidak ada pula yang dapat menyelamatkannya dari azab tersebut.

4736

Surah až-Žariyat ditutup dengan penegasan jatuhnya ancaman Allah bagi mereka yang kafir. Surah at-Tur diawali dengan kepastian jatuhnya azab bagi mereka yang mengingkari ayat-ayat Allah. Penegasan tentang kepastian azab ini diawali dengan sumpah-sumpah Allah. Demi gunung Sinai yang menjadi lokasi Nabi Musa menerima Taurat,

4737

dan demi Kitab Allah yang diwahyukan-Nya dan yang ditulis pada lembaran yang terbuka sehingga mudah dibaca dan dipahami maknanya,

4738

danyang ditulis pada lembaran yang terbukasehingga mudah dibaca dan dipahami maknanya,

4739

Dan demi Baitulma’mur, yaitu Kakbah atau tempat yang menjadi lokasi para malaikat rukuk, sujud, dan tawaf,

4740

Dan demi atap,yaitu langit, yang ditinggikan dan kukuh tanpa tiang penyangga,

4741

dan demi lautan yang penuh gelombang yang di dalam tanahnya terdapat api.

4742

Sungguh, azab Tuhanmu yang diancamkan kepada para pengingkar ayat-ayat dan ajaran-Nya pasti terjadi.

4743

Ketika itu, tidak ada sesuatu pun, baik manusia maupun makhluk lain, yang dapat menolak atau menghindari-nya,

4744

Siksa bagi para pengingkar itu akan datang pada hari ketika langit berguncang dan bergerak naik turun

4745

kiri dan kanan dengan sekeras-kerasnya, dan gunung berjalan atau berpindah dari tempatnya bagaikan awan yang ditiup angin.

4746

Ketika azab itu datang, maka celakalah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah,

4747

terutama yang terkait dengan keesaan-Nya dan keniscayaan kiamat. Mereka itulah orang-orang yang terus bermain-main dalam kebatilan dan perbuatan dosa.

4748

Datangnya azab kepada para pengingkar itu adalah suatu kepastian. Pada hari ketika siksa itu tiba, mereka didorong oleh para malaikat ke neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya sehingga mereka masuk ke dalamnya.

4749

Saat para pengingkar itu dimasukkan ke neraka, dikatakan kepada mereka, “Inilah neraka yang di dunia dahulu kamu terus-menerus mendustakannya.”

4750

Begitu masuk neraka, para pengingkar itu mendapat ejekan dan kecaman. “Kamu sudah merasakan sendiri pedihnya azab neraka yang dauhlu kamu ingkari, maka dengan demikian, apakah neraka ini hanya merupakan sihir yang mengelabui mata ataukah kamu memang tidak melihat sehingga kamu akan terus mengingkari keberadaannya?

4751

Wahai para pengingkar, masuklah ke dalamnya dan rasakanlah panas apinya; maka baik kamu bersabar atas pedihnya siksa neraka itu atau tidak bersabar atasnya, keduanya akan sama saja akibatnya bagimu. Tetapi, ketahuilah bahwa Allah tidak menganiaya kamu dengan siksa itu. Sesungguhnya kamu hanya diberi balasan yang setimpal atas apa yang telah kamu kerjakan.

4752

Beralih dari penjelasan tentang azab bagi para pengingkar ayat-ayat Allah, pada ayat-ayat berikut Allah menjelaskan kenikmatan bagi mereka yang bertakwa. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa dan terus beribadah serta melakukan kebajikan, mereka itu berada dalam surga yang indah dan penuh kenikmatan ukhrawi yang tidak terlukiskan.

4753

Di surga itu mereka selalu bersuka ria dan berbahagia dengan apa yang diberikan Tuhan Yang Maha Pengasih kepada mereka; dan selain itu, Tuhan Yang Maha Pemberi senantiasa memelihara mereka dari azab neraka yang panas dan pedihnya tidak terkira.

4754

Allah menyediakan di surga beragam makanan yang lezat dan minuman yang menyegarkan. Kemudian dikatakan kepada mereka yang bertakwa, “Makan dan minumlah dengan rasa nikmat semua yang sudah disediakan. Ini semua sebagai balasan dari apa, yaitu kebajikan, yang telah kamu kerjakan di dunia dengan ikhlas demi mengharap rida Allah.”

4755

Saat menikmati anugerah Allah itu, mereka duduk dengan nyaman sambil bersandar di atas dipan-dipan yang tersusun dengan indah dan rapi. Kami anugerahi mereka berbagai kenikmatan yang sempurna dan Kami berikan pula kepada mereka pasangan berupa bidadari yang bermata indah.

4756

Di surga Allah akan mempertemukan orang tua dengan keturunannya yang seiman. Dan orang-orang yang beriman dan mendapat balasan surga, beserta anak cucu mereka atau ibu bapak mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, walaupun derajat keimanannya tidak serupa, akan Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka di surga sebagai anugerah atas ketakwaan mereka, dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal kebajikan yang telah mereka perbuat di dunia. Setiap orang terikat dan akan bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakannya, dan dia tidak akan dihukum karena dosa orang lain.

4757

Dan selain itu, Kami berikan pula kepada mereka tambahan berupa aneka buah-buahan yang lezat dan daging dari segala jenis hewan yang mereka inginkan.

4758

Di dalam surga itu mereka bersuka ria dan merasakan kegembiraan yang tiada habis. Mereka saling mengulurkan gelas yang isinya minuman yang tidak memabukkan dan tidak pula menyebabkan munculnya ucapan yang tidak berfaedah ataupun perbuatan dosa seperti halnya minuman keras di dunia.

4759

Dan di surga itu, di sekitar mereka ada pelayan berupa anak-anak muda yang berkeliling untuk melayani keperluan mereka. Para pemuda itu tampak tampan dan berpakaian rapi seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan di tempat yang terjaga.

4760

Orang-orang bertakwa itu sangat menikmati anugerah Allah, dan sebagian mereka berhadap-hadapan satu sama lain untuk bercengkerama dan saling bertegur sapa dalam keriangan.

4761

Ketika para penghuni surga ditanya tentang sikap dan perbuatan apa yang membuat mereka mendapat ganjaran surga, dengan serentak mereka berkata, “Sesungguhnya kami di dunia dahulu, sewaktu kami masih berada di tengah-tengah keluarga, kami selalu merasa takut akan diazab di neraka, karena itu kami selalu melakukan kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah.

4762

Sebagai rahmat dari dari Allah, maka Allah sesuai dengan janji-Nya memberikan karunia surga kepada kami dan senantiasa memelihara kami dari azab neraka yang tidak terkirakan pedihnya.

4763

Sesungguhnya kami sebelum menerima anugerah ini selalu menyembah dan berdoa kepada-Nya sejak di dunia dahulu. Tuhan telah mengabulkan doa kami. Sesungguhnya hanya Dialah Yang Maha Melimpahkan kebaikan kepada orang yang bertakwa, lagi Maha Penyayang kepada semua makhluk-Nya.

4764

Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk melanjutkan dak-wahnya, “Bila kesudahan manusia itu sesuai amal dan perbuatan masing-masing, maka peringatkanlah orang-orang kafir itu karena dengan nikmat dari Tuhanmu, engkau bukanlah seorang tukang tenung, seperti tuduhan mereka, yang menyampaikan berita gaib tanpa dasar yang jelas, dan engkau bukan pula orang gila yang berpikiran kacau.

4765

Tidak hanya menuduhmu tukang tenung dan orang gila, bahkan mereka yang kafir itu juga berkata, “Dia adalah seorang penyair yang kami tunggu-tunggu kecelakaan, seperti musibah atau kematian, menimpanya.”

4766

Allah tidak memerintahkan Nabi Muhammad untuk menanggapi tuduhan orang kafir yang tidak berdasar itu. Dia berfirman, “Katakanlah kepada mereka, ‘Wahai orang kafir, tunggulah ketetapan Allah atasmu! Sesungguhnya aku pun termasuk orang yang sedang menunggu bersama kamu datangnya ketetapan Allah itu.”

4767

Tuduhan-tuduhan orang-orang kafir itu tidak berdasar. Apakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka yang sesat untuk mengucapkan tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar ini ataukah mereka memang kaum yang melampaui batas kewajaran sehingga tidak segan melancarkan tuduhan negatif itu?

4768

Ataukah mereka juga menuduhnya menggubah Al-Qur’an, dengan berkata, “Dia telah mereka-rekanya dengan pikirannya sendiri dan mengklaimnya sebagai wahyu Allah.” Tidak! Semua yang mereka katakan itu tidaklah benar! Sesungguhnya merekalah yang tidak beriman kepada ajaran Allah.

4769

Bila orang-orang kafir itu bersikukuh dengan tuduhannya tentang Al-Qur’an, maka cobalah mereka, baik secara sendiri maupun berkelompok, membuat karya yang semisal dengannya, jika mereka memang merupakan orang-orang yang benar dalam tuduhan dan penilaiannya.

4770

Usai memberi bantahan atas tuduhan orang-orang musyrik, Allah lalu memberi bantahan atas keyakinan mereka. Allah berfirman, “Atau apakah mereka tercipta tanpa asal-usul yang jelas, ataukah mereka yang menciptakan diri mereka sendiri sehingga tidak mau mengakui Allah sebagai Pencipta?

4771

Ataukah mereka enggan beriman karena merasa telah menciptakan langit dan bumi yang demikian indah dan rapi? Sebenarnya mereka sendiri tidak meyakini apa yang mereka katakan, karena mereka memang tidak mengetahuinya.

4772

Ataukah mereka ingkar karena merasa bahwa di sisi mereka ada per-bendaharaan Tuhanmu, wahai Nabi Muhammad, ataukah mereka yang berkuasa mengatur dan menggunakan perbendaharan Allah dengan semaunya sehingga mereka menolak risalahmu dan menuduhmu dengan ungkapan yang merendahkan?

4773

Atau apakah mereka, yaitu orang-orang musyrik, mempunyai tangga menuju langit untuk mendengarkan hal-hal gaib? Bila demikian maka hendaklah orang yang mendengarkan berita gaib di antara mereka itu datang dengan membawa keterangan yang nyata yang didengarnya. Pasti tidak akan ada yang tampil untuk mengungkapkannya.

4774

Allah mengecam kaum musyrik yang meyakini Dia punya anak perempuan, yaitu para malaikat, “Ataukah pantas bila kalian mengatakan bahwa untuk Dia Yang Maha Esa itu anak-anak perempuan seperti yang kamu yakini, sedangkan untuk kamu anak-anak laki-laki? Sungguh, itu semua merupakan anggapan yang sangat keji dan keliru.”

4775

Allah lalu mengajak bicara Nabi Muhammad, “Ataukah keengganan kaum musyrik untuk beriman adalah karena engkau meminta imbalan kepada mereka saat menyampaikan dakwah sehingga mereka dibebani de-ngan utang? Tentu tidak. Engkau tidak pernah meminta upah pada mereka atas dakwahmu.”

4776

Ataukah mereka menolak beriman karena di sisi mereka mempunyai pengetahuan tentang yang gaib, lalu dengan pengetahuan itu mereka ingin menguasai segala hal dan menuliskannya untuk yang lain?

4777

Ataukah mereka dengan segala tindakan itu hendak melakukan tipu daya untuk memadamkan cahaya Ilahi? Sungguh, tipu daya mereka betapapun rapi dan kuat, pasti tidak akan berhasil. Tetapi, orang-orang yang kafir itu akan merasakan akibatnya karena justru merekalah yang terkena dampak buruk dari tipu daya mereka.

4778

Ataukah penolakan itu karena mereka mempunyai tuhan yang berkuasa selain Allah, yang melarang mereka untuk mempercayaimu, wahai Nabi Muhammad? Sungguh, tidak ada tuhan selain Dia, dan Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan, apa pun bentuknya.

4779

Ayat-ayat berikut menerangkan keingkaran dan sikap kaum musyrik yang melampaui batas. Dan jika mereka melihat dengan mata kepala sendiri gumpalan-gumpalan awan berjatuhan dari langit ke bumi, mereka akan memandang remeh dan berkata, “Itu adalah awan yang bertumpuk-tumpuk sehingga membentuk butir-butir hujan yang tidak membahayakan.”

4780

Karena mereka meremehkan hal itu, maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya, wahai Nabi Muhammad, hingga mereka menemui hari jatuhnya ancaman yang dijanjikan kepada mereka. Pada hari itu, hari kiamat, mereka pasti dibinasakan sebagai balasan atas keingkaran mereka.

4781

Balasan itu datang pada hari ketika tipu daya yang mereka upayakan tidak berguna sedikit pun bagi mereka, dan pada hari itu mereka juga tidak akan diberi pertolongan.

4782

Azab yang dikemukakan pada ayat sebelumnya diberikan kepada orang yang ingkar, dan sesungguhnya bagi orang-orang yang zalim, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, masih ada azab selain yang sudah disebutkan itu. Tetapi, sayangnya kebanyakan di antara mereka tidak mengetahui.

4783

Wahai Nabi Muhammad, hendaklah engkau mengetahui keadaan mereka yang seperti itu, dan bersabarlah menunggu ketetapan Tuhanmu, karena sesungguhnya engkau selalu berada dalam pengawasan dan pemeliharaan Kami. Berzikir dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika engkau bangun pagi untuk melakukan kegiatan duniawi atau ukhrawi.

4784

Dan selain itu, pada sebagian malam, ketika kebanyakan orang tidur, dekatkanlah dirimu kepada Allah, bertasbihlah kepada-Nya, dan berzikir serta bertasbihlah pada waktu terbenamnya bintang-bintang pada waktu fajar.

4785

Surah at-Tur diakhiri dengan perintah untuk bertasbih dan memuji Allah setiap saat, terutama pagi. Pada Surah an-Najm ini Allah memulai dengan bersumpah demi bintang. Demi bintang yang bertebaran di angkasa ketika hendak terbenam akibat terbitnya matahari di ufuk timur dengan sinarnya yang kuat.

4786

Sesungguhnya kawanmu yang sangat kamu kenal kejujurannya, yaitu Nabi Muhammad, tidak sesat dalam perilakunya saat menyampaikan dakwah dan tidak pula keliru dalam ucapan-ucapan yang disampaikannya.

4787

Apa saja yang dilakukan oleh Nabi Muhammad merupakan perintah Tuhannya, dan tidaklah pula yang diucapkannya itu, yaitu ayat-ayat Al-Qur’an, merupakan perkataan kosong dan menurut keinginannya saja.

4788

Al-Qur’an yang disampaikannya tidak lain adalah wahyu Allah yang diwahyukan kepadanya.

4789

Wahyu yang diterimanya diajarkan kepadanya oleh Jibril, malaikat yang sangat kuat,

4790

yang mempunyai keteguhan sangat hebat; maka ia menampakkan diri kepada Nabi Muhammad dengan rupa yang asli, yakni bagus dan perkasa.i.

4791

Sedang dia, yaitu Jibril, pada saat itu berada di ufuk langit yang tinggi.

4792

Kemudian dia mendekat ke arah Nabi Muhammad, lalu turun sehingga bertambah dekat lagi.

4793

Jibril semakin mendekat sehingga jaraknya dari Nabi Muhammad sekitar dua busur panah atau bahkan lebih dekat lagi.

4794

Lalu disampaikan oleh-nya wahyu secara cepat dan rahasia kepada hamba-Nya, yaitu Nabi Muhammad, apa yang telah diwahyukan oleh Allah.

4795

Hatinya, yaitu hati Nabi Muhammad, meyakini dan tidak mendusta-kan atau mengingkari apa yang telah dilihatnya dengan mata kepalanya sendiri.

4796

Maka, wahai kaum musyrik, apakah kamu dan orang yang meragukannya hendak membantahnya tentang apa, yaitu Jibril, yang telah dilihatnya itu?

4797

Dan sungguh, dia, yaitu Nabi Muhammad, telah melihatnya, yakni Jibril, dalam rupanya yang asli pada waktu yang lain,

4798

yaitu di Sidratul Muntaha saat mikraj.

4799

Di dekatnya, yakni dekat Sidratul Muntaha, ada surga yang menjadi tempat tinggal.

4800

Nabi Muhammad melihat Jibril ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang indah yang meliputinya dan memperlihatkan keagungan Tuhan.

4801

Karena keindahan yang dilihat oleh Nabi Muhammad itu, penglihatannya tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak pula melampauinya.

4802

Sungguh, pada saat itu dia, yakni Nabi Muhammad, telah melihat sebagian tanda-tanda keagungan dan kemuliaan Tuhannya yang paling besar.

4803

Bila ayat-ayat yang lalu menjelaskan keteguhan sikap Nabi Muhammad dan kelurusan jalan yang ditempuhnya, maka pada ayat-ayat ini Allah menerangkan kecaman terhadap orang kafir yang tetap me-nyembah berhala. Wahai orang musyrik, maka apakah patut kamu menganggap Al-Lata dan Al-Uzza,

4804

dan Manat, yang merupakan berhala ketiga yang kemudian kamu anggap sebagai anak perempuan Allah?

4805

Apakah pantas bila kamu memilih untuk kamu sendiri anak yang laki-laki dan untuk-Nya kamu memilihkan anak yang perempuan, sedangkan kamu sendiri benci dan marah bila mendapatkan anak perempuan?

4806

Keinginan yang demikian itu tentulah merupakan suatu pembagian yang tidak adil untuk dihubungkan dengan Allah.

4807

Wahai kaum musyrik, sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah itu tidak lain hanyalah nama-nama belaka, yang tidak memiliki sifat ketuhanan dan karenanya tidak layak disembah. Kamulah pada masa ini dan nenek moyangmu pada masa lalu yang mengada-adakan nama mereka, sedang Allah tidak menurunkan suatu keterangan apa pun terkait ketuhanannya sehingga kamu tidak punya alasan untuk menyembah-nya. Sesungguhnya mereka, yaitu kaum musyrik, hanya mengikuti dugaan yang tidak berdasar dan apa yang diingini oleh keinginannya. Padahal sungguh, telah datang petunjuk yang benar dari Tuhan mereka. Andai saja mereka mau memahami dan menerimanya.

4808

Kaum musyrik mestinya menerima petunjuk Allah dan mendapatkan keselamatan atau apakah manusia yang musyrik itu akan mendapat segala yang dicita-citakannya,

4809

yaitu yang terkait dengan harta, kedudukan, dan kesenangan hidup? Tidak! Mereka hanya makhluk yang telah ditetapkan oleh Allah, maka sesungguhnya milik Allahlah kehidupan akhirat yang abadi dan kehidupan dunia yang fana.

4810

Berapa banyak manusia dengan kemampuan luar biasa nyatanya tidak dapat menggapai keinginannya, dan berapa banyak pula malaikat yang suci dan berkedudukan mulia di langit, tetapi syafa'at dan pertolongan mereka sedikit pun tidak berguna bagi makhluk lain, kecuali apabila Allah Yang Mahakuasa telah mengizinkan mereka untuk memberi syafa'at bagi siapa yang Dia kehendaki dan Dia ridai karena amal saleh dan keta'atannya.

4811

Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, yaitu orang musyrik penyembah berhala, mereka benar-benar menamakan para malaikat dan menyifati mereka dengan nama dan sifat pe-rempuan. Selanjutnya, mereka mengatakan bahwa para malaikat itu adalah putri-putri Allah.

4812

Orang-orang musyrik itu hanya menuruti keinginannya saat me-nyatakan bahwa para malaikat itu adalah putri-putri Allah, dan mereka tidak mempunyai ilmu yang mendasari keyakinannya tentang hal itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti dugaan yang hanya berdasar hawa nafsu, dan sesungguhnya dugaan yang tidak didukung kenyataan atau ilmu itu tidak berfaedah sedikit pun terhadap kebenaran. Karena itu, dugaan demikian tidak dapat dijadikan sebagai dasar dalam keyakinan agama.

4813

Wahai Nabi Muhammad, jika orang-orang musyrik enggan meng-ikuti ajakanmu dan bersikeras menyembah berhala, maka tinggalkanlah orang yang berpaling dari peringatan Kami itu, dan ketahuilah bahwa dia hanya mengingini kehidupan dunia yang bersifat sementara seraya menolak kepastian hari akhirat.

4814

Itulah, yaitu berpalingnya mereka dari kebenaran dan kecenderungan pada kenikmatan hidup duniawi, kadar ilmu mereka. Sungguh, Tuhanmu yang selalu membimbing dan menunjukimu, Dia lebih mengetahui siapa yang lebih memilih kekafiran dengan mengikuti potensi fujur, sehingga tersesat dari jalan-Nya dan Dia pula yang mengetahui siapa di antara manu-sia yang memilih ketaatan dengan selalu mengikuti potensi takwanya sehingga ia selalu mendapat petunjuk ke jalan yang benar dan diridai-Nya.

4815

Menolak anggapan bahwa orang yang sesat dan ingkar itu seolah-olah di luar pengetahuan Allah, ditegaskan bahwa semua sifat kesempurnaan itu ada pada Zat-Nya. Dan hanya milik Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dia yang menciptakan semua makhluk dan yang mengaturnya sesuai kehendak-Nya. Bisa saja Dia membuat semua ma-nusia beriman, tetapi Dia tidak menginginkannya karena Dia telah membekali mereka dengan akal, petunjuk, dan kebebasan memilih. Dengan demikian, Dia akan memberi balasan dan hukuman kepada orang-orang yang berbuat jahat sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan dan Dia akan memberi balasan dan anugerah kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik, yaitu surga dengan segala kenikmatan dan keindahannya.

4816

Orang-orang yang akan mendapat anugerah dan kebaikan adalah mereka yang sungguh-sungguh menjauhi dosa-dosa besar yang disebut secara khusus ancamannya, dan perbuatan keji yang dicela oleh akal dan tabiat manusia. Semua itu ada hukumannya, kecuali kesalahan-kesalahan kecil yang dilakukan sesekali dan tanpa sengaja. Sungguh, pengampunan atas dosa kecil itu karena Tuhanmu Mahaluas ampunan-Nya. Dia pun akan mengampuni dosa besar bila pelakunya bertobat dengan tulus. Janganlah kamu bangga karena telah berbuat baik. Sesungguhnya Dia mengetahui tentang keadaan kamu, bahkan sejak Dia menjadikan kamu dari tanah lalu ketika kamu masih janin dalam perut ibumu yang berproses sesuai tahapannya. Maka dengan pengampunan dan pahala itu, janganlah kamu menganggap dirimu suci dengan memuji diri dan membanggakan amal-amalmu. Sungguh, Dia yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa dan benar-benar suci.

4817

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa al-Walid bin al-Mugirah yang telah memeluk Islam kembali murtad akibat celaan teman-teman-nya ajakan mereka untuk kembali pada kemusyrikan. Wahai Nabi Muhammad, maka tidakkah engkau melihat orang yang berpaling dan menolak ajaran yang engkau sampaikan padahal sebelum itu dia telah menerimanya?

4818

Orang yang berpaling itu juga bersifat tercela, dan dia memberikan sedikit dari apa yang dijanjikan, lalu menahan sisanya dan tidak mau memberi lagi.

4819

Apakah dia merasa bahwa hanya dia yang mempunyai ilmu tentang yang gaib sehingga dia dapat melihat dan mengetahui kemaslahatan dan apa yang mendorongnya untuk berpaling dari kebenaran dan kikir dalam bersedekah?

4820

Ingkar dan kikir merupakan sifat tercela dan dia telah mendapat tuntunan untuk menghindarinya. Apakah dia memang ingkar ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Musa?

4821

Dan apakah dia juga mengingkari tuntunan wahyu yang terdapat pada lembaran-lembaran yang diwahyukan kepada Nabi Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji kepada Allah?

4822

Di antara ajaran dalam lembaran-lembaran kitab suci itu adalah bahwa seseorang yang berdosa karena perbuatan dan keingkarannya tidak akan memikul dosa orang lain dan tidak mendapat manfaat dari perbuat-an baik orang lain.

4823

Dan diajarkan pula dalam lembaran-lembaran kitab suci itu bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan usahanya yang baik atau buruk tidak akan dihilangkan.

4824

Semua itu kelak akan diperlihatkan kepadanya sehingga ia dapat berbangga dengan kebaikannya dan malu dengan amal buruknya.

4825

Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.

4826

Amal yang baik akan mendapat balasan yang berlipat ganda, dan amal yang buruk akan dibalas sesuai kadar keburukannya. Dan selain itu, disebutkan pula dalam lembaran-lembaran kitab suci itu bahwa sesungguhnya hanya kepada Tuhanmu permulaan dan kesudahan segala sesuatu.

4827

Dan selain itu, diterangkan pula dalam lembaran-lembaran kitab suci itu bahwa sesungguhnya Dialah Yang Mahakuasa yang telah menjadikan orang tertawa dan menangis serta menciptakan faktor-faktor yang menyebabkannya,

4828

dan sesungguhnya Dia pula yang mematikan dan menghidupkan ciptaan-Nya.

4829

Dan disebutkan pula dalam suhuf Nabi Ibrahim dan Musa bahwa sesungguhnya Dialah yang menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan, jantan dan betina,

4830

dari mani apabila dipancarkan, yang selanjutnya pencipaan itu melalui proses yang telah ditetapkan.

4831

Dan dalam kedua suhuf itu juga diterangkan bahwa sesungguhnya Dialah yang menetapkan penciptaan yang lain,

4832

dan disebutkan pula bahwa sesungguhnya Dialah yang memberikan kepada semua makhluk kekayaan serta kepuasan hati dari kegiatan yang diusahakan dan memberikan kecukupan atas apa yang disimpan.

4833

Dan selain itu, dalam kedua suhuf itu juga disebutkan bahwa sesungguhnya Dialah Tuhan yang menciptakan, memiliki, dan mengendalikan bintang Syira, bintang sembahan orang Arab pada masa Jahiliah.

4834

Setelah menjelaskan ajaran dan tuntunan Allah dalam suhuf Nabi Ibrahim dan Musa, pada ayat ini Allah menyebut azab yang telah ditimpakan-Nya kepada umat-umat masa lalu. Dan diterangkan bahwa sesungguhnya Dialah yang telah membinasakan umat Nabi Hud, yakni kaum Ad pada zaman dahulu kala,

4835

dan Allah pula yang telah membinasakan kaum Samud, umat Nabi Saleh. Karena kafir, mereka semua dibinasakan dan tidak seorang pun yang ditinggalkan-Nya dalam keadaan hidup.

4836

dan karena keingkarannya pula kaum Nabi Nuh dibinasakan sebelum itu. Sungguh, mereka adalah orang-orang yang paling zalim dan paling durhaka dibanding kedua umat sebelumnya, Ad dan Samud.

4837

Itulah kisah umat yang durhaka kepada nabinya, dan selain mereka hukuman Allah yang berupa prahara angin telah meruntuhkan negeri kaum Nabi Lut yang ingkar dan menolak ajarannya,

4838

lalu dengan angin tersebut Allah menimbuni negeri itu dengan puing-puing dan bebatuan yang menimpanya.

4839

Kehancuran umat-umat pengingkar pada masa lalu merupakan peringatan dari Allah untuk generasi sekarang dan mendatang. Merupakan salah satu bentuk nikmat-Nya bagaimana umat pada masa kini dapat mengambil pelajaran dan lebih berhati-hati dalam kehidupannya. Wahai manusia, jika umat-umat itu mendapat hukuman karena keingkaran mereka, maka terhadap nikmat Tuhanmu yang manakah yang masih kamu ragukan sehingga kamu mengingkarinya?

4840

Wahai manusia, Nabi Muhammad ini adalah salah seorang pemberi peringatan yang diamanati untuk mengingatkan kamu dan ia termasuk di antara para pemberi peringatan yang telah terdahulu.

4841

Di antara peringatan Nabi Muhammad adalah kepastian akan datangnya hari kiamat yang semakin hari semakin dekat. Sesuatu yang dekat, yaitu hari kiamat, kedatangannya telah makin mendekat

4842

dan tidak ada seorang pun yang akan dapat mengungkapkan kapan hari itu tiba, selain Allah yang telah menetapkannya sejak zaman azali.

4843

Wahai kaum kafir, bila kiamat memang akan datang, maka apakah kamu masih merasa heran terhadap pemberitaan ini, lalu menolak kebenarannya?

4844

Dan tidak hanya menolaknya, kamu bahkan terus menertawakan berita ini dan tidak menangis sebagaimana orang yang sepenuhnya percaya dan takut karena merasa belum cukup bekal untuk menghadapi hari itu.

4845

Wahai kaum kafir, saat sedang menertawakan berita tentang kiamat itu kamu berada dalam keadaan lengah dan lalai dari kedatangannya dan siksa di dalamnya.

4846

Maka, demi keselamatanmu bersujudlah kepada Allah, patuhi ajaran-Nya, dan sembahlah Dia secara tulus, baik dengan ibadah yang diwajibkan maupun yang dianjurkan.

4847

Terdapat keterkaitan erat antara Surah an-Najm dengan Surah al-Qamar. Bila Surah an-Najm ditutup dengan ancaman terhadap orang kafir tentang hari kiamat yang makin dekat, Surah al-Qamar diawali dengan penegasan bahwa kiamat itu benar-benar telah dekat. Allah juga menunjukkan kuasa-Nya terhadap bulan. Saat kedatangan hari kiamat yang telah ditetapkan semakin dekat, bulan pun terbelah.

4848

Orang musyrik selalu enggan memercayai berita yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Dan jika mereka melihat dengan mata kepala satu tanda dan mukjizat yang membuktikan kebenaran ajaran beliau, mereka tetap berpaling seraya menolak kebenaran itu dan berkata, Semua yang terjadi ini sesungguhnya hanya sihir yang bersifat terus-menerus.

4849

Demikianlah sikap orang musyrik, dan mereka memang senantiasa mendustakan kebenaran dari-Nya. Mereka cenderung menyimpang dari fitrah dan mengikuti keinginannya yang menjerumuskan mereka pada kesesatan, padahal setiap urusan yang terjadi pasti telah ada ketetapannya.

4850

Dan sungguh, telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat ancaman bagi mereka untuk tidak berbuat ingkar dan syirik.

4851

Wahai Nabi Muhammad, peristiwa-peristiwa yang engkau sam-paikan kepada umatmu adalah hikmah, yaitu ilmu amaliah dan amal ilmiah, yang sempurna kebenaran dan kejelasannya. Tetapi, sesungguhnya peringatan-peringatan itu tidak berguna bagi mereka.

4852

Maka, berpalinglah engkau dari mereka! Orang musyrik itu akan menghadapi masa yang mengerikan, yaitu pada hari ketika penyeru, ketika malaikat atau utusan-Nya, mengajak mereka kepada sesuatu yang tidak menyenangkan, yaitu datangnya kiamat dan keharusan setiap orang mempertanggung jawabkan perbuatannya.

4853

Orang yang diseru itu akan datang pandangan mereka tertunduk, ketika mereka keluar dari kuburan dengan ketakutan. Keadaan ini menyebabkan mereka berjalan serampangan, seakan-akan mereka belalang yang beterbangan.

4854

Dengan patuh dan penuh rasa takut mereka segera datang kepada penyeru itu. Dalam keadaan seperti ini orang-orang kafir terus saja berkata, Ini adalah hari yang sangat sulit dihadapi.

4855

Ayat-ayat berikut menguraikan siksaan duniawi atas orang-orang yang mengingkari para rasul. Sebelum mereka, yaitu kaum musyrik Mekah, sebagian besar kaum Nabi Nuh juga telah mendustakan dan menolak dakwah hamba Kami. Maka mereka mendustakan Nabi Nuh, hamba Kami yang terpilih, dan mengatakan, Dia adalah orang gila! Lalu diusirnya dengan ancaman, ejekan, dan makian dari hampir seluruh kaumnya.

4856

Pembangkangan kaum Nabi Nuh makin menjadi. Meski sudah didakwahi sekian ratus tahun, hanya segelintir kaumnya yang beriman. Maka dia menengadahkan tangan, mengadu kepada Tuhannya, Sesungguhnya aku telah dikalahkan dengan keingkaran dan perlakuan buruk kaumku, maka tolonglah aku, wahai Tuhan Pemeliharaku.

4857

Allah meperkenankan doa Nabi Nuh, lalu Kami bukakan pintu-pintu langit, yaitu awan yang mencurahkan hujan dan membanjiri permukiman kaum Nabi Nuh dengan air yang tercurah deras,

4858

dan selain itu Kami jadikan bumi menyemburkan mata-mata air. Karena dahsyatnya peristiwa itu, maka bertemulah air-air yang tercurah dari langit dan tersembur dari bumi itu sehingga meluap dan menimbulkan keadaan dan bencana yang telah ditetapkan untuk menghukum kaum yang mengingkari rasulnya.

4859

Limpahan air dari langit dan pancarannya dari bumi merupakan azab bagi kaum Nabi Nuh yang ingkar. Dan Kami angkut serta selamatkan dia bersama orang-orang yang beriman ke atas kapal yang terbuat dari papan yang disusun dan diikat dengan pasak,

4860

yang berlayar dengan pemeliharaan dan pengawasan Kami, sebagai ganjaran dan balasan bagi orang yang telah diingkari oleh kaumnya.

4861

Dan sungguh, kapal itu telah Kami awetkan dan Kami jadikan sebagai tanda dan pelajaran bagi kaum yang datang kemudian. Maka, adakah orang yang mau dan bersungguh-sungguh mengambil pelajaran dari peristiwa itu? Bila hal itu tidak menyadarkannya untuk menaati ajakan rasul,

4862

maka perhatikan betul-betul betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku.

4863

Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi semua manusia, maka adakah di antara mereka yang mau mengambil pelajaran sehingga Allah melimpahkan karunia kepada-nya dan membantunya memahami kitab suci ini?

4864

Sebagaimana kaum Nabi Nuh, kaum ‘Ad pun mengingkari dakwah nabi mereka, Nabi Hud. Kaum ‘Ad pun telah mendustakan Nabi Hud yang telah Kami utus kepada mereka. Kami binasakan mereka, maka lihatlah betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku yang telah Kusampaikan melalui rasul-rasul-Ku.

4865

Sebagai hukuman atas keingkaran kaum ‘Ad, sesungguhnya Kami telah mengembuskan angin yang sangat kencang kepada mereka pada hari yang mereka anggap sebagai hari nahas. Embusan yang tidak ada bandingannya itu terjadi secara terus-menerus.

4866

Allah mengembuskan angin mahadahsyat yang membuat manusia durhaka itu bergelimpangan seakan-akan mereka bagaikan pohon-pohon kurma yang tumbang dengan akar-akarnya.

4867

Maka perhatikanlah betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku kepada orang-orang yang ingkar dan durhaka.

4868

Peristiwa yang menimpa kaum ‘Ad merupakan pelajaran berharga bagi orang yang mau memperhatikan. Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi semua manusia. Maka, adakah di antara mereka orang yang mau mengambil pelajaran sehingga Allah melimpahkan karunia kepadanya dan membantunya memahami kitab suci ini?

4869

Seperti kaum Nabi Nuh dan kaum ‘Ad, kaum Samud pun mengingkari dakwah nabi mereka, Nabi Saleh. Kaum Samud pun telah mendustakan rasul Allah dan peringatan itu

4870

Maka mereka berkata, “Bagaimana kita akan mengikuti seorang manusia biasa di antara kita yang tidak memiliki keistimewaan dan pengikut, sedang dia mengajarkan sesuatu yang bertentangan dengan keyakinan nenek moyang kita? Sungguh, kalau begitu kita benar-benar telah sesat dan gila.

4871

Apakah wahyu itu justru diturunkan kepadanya, bukan kepada orang lain di antara kita yang lebih istimewa dan berpengaruh? Pastilah dia seorang pendusta besar lagi sombong.”

4872

Allah membantah, “Kelak, saat bukti-bukti yang menguatkan kenabiannya ditampakkan, mereka akan mengetahui siapa yang sebenarnya layak disebut sangat pendusta dan sombong itu.”

4873

Sesungguhnya Kami akan menciptakan dan mengirimkan seekor unta betina sebagai mukjizat yang membuktikan kebenaran Nabi Saleh dan sebagai cobaan bagi mereka, apakah mereka beriman atau tidak. Maka sesudah kami kirimkan unta itu, tunggulah tindakan mereka kepadanya dan bersabarlah menanti tindakan Kami terhadap mereka.

4874

Wahai Nabi Saleh, dan beritahukanlah kepada mereka, yaitu kaum Samud, bahwa air sumur yang menjadi sumber minum mereka itu dibagi di antara mereka dengan unta betina itu; setiap orang berhak mendapat giliran minum dan hanya bisa mengambil jatah sesuai giliran tersebut.

4875

Mereka merasa kecewa dengan pembagian jatah air itu. Maka mereka memanggil kawannya yang dikenal kuat dan kejam untuk membunuh unta itu, lalu dia menangkap unta itu dan memotongnya. Akibat kedurhakaan ini,

4876

maka lihatlah betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku kepada mereka.

4877

Begitu unta tersebut dibunuh, datanglah azab Allah kepada mereka. Kami kirimkan atas mereka satu suara yang keras dan mengguntur, maka dengan sangat cepat jadilah mereka seperti batang-batang kering yang lapuk.

4878

Uraian pada ayat-ayat sebelumnya menjadi pelajaran bagi mereka mau berpikir dan mengambil ibrah. Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk dijadikan peringatan, maka adakah orang yang secara sungguh-sungguh mau mengambil pelajaran darinya sehingga Allah melimpahkan karunia dan membantu dia memahami isinya?

4879

Beralih dari kisah Kaum Samud dan azab yang menimpa mereka, Allah lalu bertutur tentang kisah Nabi Lut. Kaum Lut pun telah mendustakan peringatan nabinya itu.

4880

Akibat keingkaran mereka, sesungguhnya Kami kirimkan kepada mereka badai yang berembus amat kencang dan membawa batu-batu untuk kami timpakan kepada mereka, kecuali keluarga Lut. Kami selamatkan mereka dari bencana itu sebelum fajar menyingsing.

4881

Kami lakukan itu semua sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami selalu memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

4882

Allah tidak menimpakan azab itu kepada kaum Nabi Lut secara tiba-tiba karena sebelumnya mereka telah diberi peringatan. Dan sungguh, dia telah memperingatkan mereka agar berhenti dari kedurhakaan yang akan menyebabkan jatuhnya hukuman Kami, tetapi mereka tetap mendustakan peringatan-Ku.

4883

Puncak keingkaran kaum Nabi Lut adalah kebiasaan mereka berhubungan seksual sesama jenis. Suatu hari Nabi Lut kedatangan tamu pria. Mereka pun bergegas ke rumah Nabi Lut. Dan sungguh, mereka telah membujuknya agar menyerahkan tamunya itu kepada mereka untuk diajak berhubungan seksual, lalu Kami butakan mata mereka akibat kedurhakaan ini, maka rasakanlah betapa pedih azab-Ku dan peringatan-Ku!

4884

Tidak hanya membutakan mata mereka, Allah juga menimpakan kepada mereka azab yang lebih pedih. Dan sungguh, pada esok harinya mereka benar-benar ditimpa azab yang tetap sehingga binasalah mereka semua.

4885

Maka rasakanlah betapa pedihnya azab-Ku dan bukti dari peringatan-Ku!

4886

Allah menuturkan kisah ini untuk mengingatkan betapa besar nikmat-Nya kepada manusia. Allah ingin agar manusia mau mengambil dari kisah itu pelajaran bagi kehidupannya. Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk dijadikan peringatan, maka adakah orang yang secara sungguh-sungguh mau mengambil pelajaran darinya sehingga Allah melimpahkan karunia dan membantunya memahami isinya?

4887

Dari kisah kaum Nabi Lut Allah beralih menyebut kisah Fir’aun dan kaumnya. Dan sungguh, peringatan Kami telah datang kepada keluarga Fir’aun dan kaumnya agar mereka beriman kepada Allah Yang Esa.

4888

Namun, mereka mendustakan mukjizat-mukjizat Kami semuanya yang ditunjukkan oleh Nabi Musa, maka Kami azab mereka dengan azab dari Allah Yang Mahaperkasa, lagi Mahakuasa.

4889

Allah kemudian mengalihkan arah komunikasi kepada kaum musyrik Mekah. Wahai kaum musyrik, apakah orang-orang kafir di lingkunganmu yang lebih baik daripada mereka yang telah dikisahkan itu, ataukah kamu telah mempunyai jaminan kebebasan dari azab seperti yang tercantum dalam kitab-kitab terdahulu, sehingga kamu bersikeras untuk ingkar?

4890

Peringatan itu tidak diperhatikan oleh kaum musyrik Mekah. Atau mereka mengatakan dengan penuh kesombongan, “Kami ini golongan yang sangat kompak dan selalu bersatu. Kami adalah golongan yang pasti menang dalam menghadapi siapa saja.”

4891

Allah menegasikan keyakinan kaum kafir itu . Golongan itu pasti akan dikalahkan oleh kaum yang beriman dan mereka akan mundur ke belakang sambil berlari pontang-panting.

4892

Kekalahan mereka di dunia bukan akhir segalanya karena di akhirat mereka juga akan menerima azab atas kekafirannya. Bahkan, hari Kiamat itulah hari paling sulit yang dijanjikan oleh Allah kepada mereka, dan hari Kiamat itu lebih dahsyat daripada semua bencana dunia dan lebih pahit karena siksa itu berlanjut tanpa akhir.

4893

Uraian tentang peringatan terhadap kaum kafir Mekah diikuti oleh penjelasan mengenai siksa bagi pendosa dan pahala bagi orang yang bertakwa. Sungguh, orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan saat di dunia, dan di akhirat kelak akan berada dalam neraka yang penuh siksa pedih.

4894

Pada hari mereka yang kafir itu diseret ke neraka pada wajahnya, dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah sentuhan api neraka yang sangat panas itu.”

4895

Apa yang terjadi pada semua makhluk sudah ditetapkan oleh Allah. Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran, yaitu suatu sistem dan ketentuan yang telah ditetapkan.

4896

Dan ketahuilah bahwa semua perintah Kami yang menyangkut apa pun hanyalah diungkapkan dengan satu perkataan yang mudah dan cepat, seperti kejapan mata.

4897

Azab atas kaum-kaum terdahulu membuktikan betapa Allah Mahakuasa. Dan sungguh, telah Kami binasakan orang yang kekafirannya serupa dengan kamu, wahai kaum musyrik Mekah. Maka, adakah di antara kamu orang yang mau mengambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa itu?

4898

Kami juga mengetahui apa saja yang berkaitan dengan mereka. Dan untuk membuktikan perilaku mereka, segala sesuatu yang telah mereka perbuat kapan dan di mana pun tercatat dengan rinci oleh malaikat Kami dalam buku-buku catatan.

4899

Dan di samping itu, segala sesuatu baik yang kecil dan remeh maupun yang besar dan penting tertulis di sana dengan rinci.

4900

Bila orang-orang musyrik diseret pada wajahnya ke arah neraka, maka sungguh, orang-orang yang benar-benar bertakwa secara tulus berada di taman-taman dan sungai-sungai yang beragam.

4901

Mereka tinggal di tempat yang disenangi dan penuh kebahagiaan, di sisi Tuhan Yang Mahakuasa.

4902

Uraian pada akhir Surah al-Qamar tentang keagungan kuasa Allah dan kesempurnaan kodrat-Nya disusul dengan penjelasan mengenai limpahan rahmat Allah kepada makhluk-Nya, yang disebutkan dalam Surah ar-Rahman. Surah ini diawali dengan nama-Nya yang indah. Dialah Allah Yang Maha Pengasih kepada makhluk, baik jin, manusia, hewan, tumbuhan, dan lainnya dalam kehidupan mereka di dunia.

4903

Allah menyebut rahmat-Nya yang paling agung. Dialah Tuhan Yang telah mengajarkan Al-Qur’an kepada siapa saja yang Dia kehendaki.

4904

Dia juga yang menciptakan manusia,

4905

makhluk yang paling memerlukan tuntunan-Nya, dan kemudian mengajarnya pandai berbicara untuk mengungkapkan ide dalam benaknya.

4906

Di antara tanda kekuasaan-Nya adalah bahwa matahari dan bulan beredar pada porosnya menurut perhitungan yang sangat teliti dan tepat tanpa cacat;

4907

dan tetumbuhan tak berbatang dan pepohonan berbatang pun keduanya tunduk kepada ketentuan-Nya.

4908

Dan Dia telah menciptakan langit. Langit itu telah ditinggikan-Nya setelah sebelumnya menyatu dengan bumi dalam bentuk gumpalan, dan Dia ciptakan keseimbangan dengan mantap

4909

agar kamu jangan merusak keseimbangan itu dengan berbuat melampaui batas,

4910

dan karenanya tegakkanlah keseimbangan itu dalam segala bentuknya, termasuk kepada dirimu atau keluargamu, dengan adil sehingga menguntungkan semua pihak, dan janganlah kamu mengurangi keseimbangan itu dengan cara dan bentuk apa pun.

4911

Usai menjelaskan neraca keseimbangan di alam semesta, Allah kemudian berbicara tentang bumi. Dan di samping langit yang diatur dengan baik, bumi pun telah dibentangkan dan dihamparkan-Nya untuk kenyamanan semua makhluk yang menghuninya.

4912

Bumi tidak hanya dihamparkan. Di dalamnya ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang,

4913

tempat buah sebelum kemunculannya, dan ada pula biji-bijian yang berkulit pelindung dan bunga-bunga yang harum baunya.

4914

Setelah memaparkan nikmat dan anugerah-Nya, Allah lalu menantang jin dan manusia, “Wahai manusia dan jin, nikmat-nikmat Allah begitu banyak, maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan, Apakah nikmat yang sudah disebutkan ataukah yang lainnya?

4915

Setelah menjelaskan penciptaan langit dan bumi seisinya, Allah menjelaskan penciptaan manusia dan jin. Dia menciptakan jenis manusia dari tanah kering seperti tembikar,

4916

dan Dia menciptakan jenis jin dari nyala api yang murni tanpa asap.

4917

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4918

Allah Yang Maha Pencipta itu adalah Tuhan yang memelihara dan mengendalikan dua timur, yaitu dua tempat terbit matahari pada musim panas dan musim dingin, dan Dia pula Tuhan yang memelihara dan mengendalikan dua barat, yaitu tempat terbenamnya matahari pada kedua musim tersebut.

4919

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4920

Dia membiarkan bebas dua laut mengalir berdampingan yang kemudian keduanya bertemu pada permukaannya.

4921

Di antara keduanya ada batas yang diciptakan Allah sehingga batas itu tidak dilampaui oleh masing-masing.

4922

Keduanya tidak bercampur atau melampaui batas tersebut. Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4923

Demikianlah Allah membiarkan kedua laut itu mengalir berdampingan. Dari keduanya keluar atau ditemukan mutiara dan marjan yang indah.

4924

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4925

Hanya milik-Nyalah kapal-kapal yang berlayar di lautan yang tampak bagaikan gunung-gunung yang menjulang tinggi.

4926

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4927

Usai menjelaskan anugerah-Nya bagi kelangsungan hidup makhluk di bumi, Allah mengingatkan bahwa semua itu tidak akan membuat mereka kekal. Semua yang ada di bumi itu akan binasa,

4928

mati dan meninggalkan dunia ini, tetapi wajah atau Zat Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan itu tetap kekal.

4929

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4930

Dalam kehidupan ini, apa saja yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya untuk memenuhi hajat hidup mereka. Karenanya, setiap waktu Dia terus berada dalam kesibukan mengatur dan memenuhi kebutuhan makhluk-Nya.

4931

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan?

4932

Kami bersama para malaikat akan memberi perhatian sepenuhnya kepadamu, wahai golongan manusia dan jin. Kami akan melakukan perhitungan secara cermat atas semua perbuatanmu.

4933

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4934

Allah menegaskan bahwa manusia dan jin tidak akan dapat menghindar dari pertanggung jawaban. Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus atau melintasi penjuru langit dan bumi untuk menghindari pertanggung jawaban dan balasan yang akan menimpamu, maka keluar dan tembuslah keduanya. Ketauhilah, kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan, sedangkan kamu sama sekali tidak mempunyai kekuatan itu.

4935

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4936

Wahai jin dan manusia, bila kamu berupaya menembus langit dan bumi, maka kepada kamu akan dikirim nyala api dan cairan tembaga panas yang meleleh sehingga kamu tidak dapat menyelamatkan diri dari-nya.

4937

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4938

Usai menjelaskan ketidakmampuan manusia menghindar dari pertanggung jawaban, Allah menguraikan keadaan pada hari kemudian. Maka apabila langit telah terbelah karena takut dengan balasan Allah dan menjadi merah mawar seperti kilauan minyak akibat panas yang menerpanya.

4939

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4940

Maka pada hari ketika langit terbelah itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya, melainkan ditanya untuk diminta pertanggung jawabannya.

4941

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4942

Orang-orang yang berdosa itu diketahui dengan tanda-tandanya, lalu dengan mudah mereka direnggut ubun-ubun dan kakinya untuk dilempar ke neraka. Ini merupakan peringatan keras Allah kepada para jin dan manusia.

4943

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4944

Kepada mereka dikatakan, “Inilah neraka Jahanam yang selalu di dustakan oleh orang-orang yang berdosa, termasuk olehmu.”

4945

Mereka ber-keliling berulang kali di sana, di antara neraka itu, dan di antara air yang mendidih karena panas api neraka.

4946

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4947

Selain menyediakan siksa bagi pendurhaka, Allah juga menjanjikan pahala bagi orang yang bertakwa. Dan bagi siapa yang takut akan keagungan dan kekuasaan-Nya pada saat menghadap Tuhannya sehingga ia terdorong untuk beramal saleh, baginya ada dua surga.

4948

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4949

Kedua surga yang Allah janjikan kepada orang yang bertakwa itu mempunyai aneka pepohonan yang rindang dan buah-buahan yang beraneka ragam dan menyenangkan

4950

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4951

Tidak hanya pepohonan dengan buahnya yang beraneka ragam, di dalam kedua surga itu ada pula dua buah mata air yang memancar, mengeluarkan air yang jernih.

4952

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4953

Selain itu, di dalam kedua surga itu terdapat aneka buah-buahan yang berpasang-pasangan.

4954

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4955

Para penghuni surga itu sangat menikmati anugerah Allah. Mereka bersandar dengan santai di atas permadani yang bagian dalamnya terbuat dari sutera tebal. Dan buah-buahan di kedua surga itu sangat dekat sehingga dapat dipetik dari dekat, tanpa perlu beranjak dari tempat mereka bersandar.

4956

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4957

Tidak saja buah-buahan, di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menjadi pasangan para pria penghuni surga, dan bagi wanita ada pula pasangannya, yang amat santun sehingga membatasi pandangan dan tidak menoleh kecuali kepada pasangannya. Mereka itu perawan yang tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin sebelumnya.

4958

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4959

Para bidadari itu demikian cantik dan sedap dipandang seakan-akan mereka itu permata yakut dan marjan.

4960

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4961

Tidak ada balasan untuk amal kebaikan selain anugerah Ilahi yang berupa kebaikan pula.

4962

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4963

Bila pada ayat yang lalu Allah menjelaskan keadaan surga, pada ayat ini Dia menerangkan suasana surga yang lain lagi. Dan selain dari dua surga yang telah dijelaskan itu masih ada dua surga lagi.

4964

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4965

Kedua surga yang lain itu tampak hijau tua warnanya karena lebat-nya pepohonan.

4966

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4967

Di dalam keduanya ada dua buah mata air yang memancar dan mengeluarkan air yang jernih dan segar.

4968

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4969

Di dalam kedua surga itu juga ada buah-buahan, kurma, dan delima yang lezat dan manis.

4970

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4971

Di dalam surga-surga itu juga ada bidadari-bidadari yang baik-baik dan cantik jelita sebagai pasangan para penghuninya.

4972

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4973

Bidadari-bidadari yang terdapat dalam kedua surga itu dipelihara dan dijaga di dalam kemah-kemah.

4974

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4975

Para bidadari itu terjaga dengan baik. Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia maupun oleh jin sebelumnya.

4976

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4977

Mereka, para bidadari, bersandar pada bantal-bantal empuk yang berwarna hijau dan permadani-permadani yang indah.

4978

Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

4979

Demikianlah nikmat-nikmat Tuhanmu, wahai manusia dan jin. Akhirnya, wahai Nabi Muhammad, Mahasuci nama Tuhanmu, pemilik keagungan dan kemuliaan.

4980

Allah mengawali surah ini dengan penjelasan tentang hari akhir yang Dia tetapkan sebagai tanda dimulainya balasan bagi hamba. Apabila terjadi hari kiamat pada akhir kehidupan dunia kelak

4981

terjadinya peristiwa dahsyat ini tidak dapat didustakan atau disangkal oleh siapa pun. Peristiwa ini merupakan ketetapan Allah yang pasti terjadi.

4982

Peristiwa itu akan merendahkan golongan yang ingkar kepada Allah dan meninggikan golongan lain yang beriman, melaksanakan perintah Allah, dan meninggalkan larangan-Nya.

4983

Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya pada saat kiamat dan gempa hebat di seluruh penjuru bumi menghancurkan apa saja yang ada di atasnya (lihat pula: Surah az-Zalzalah/99: 1),

4984

dan ketika itu gunung-gunung dihancur-luluhkan seluluh-luluhnya,

4985

maka jadilah ia debu yang beterbangan bagai bulu tertiup angin ke segala arah (lihat pula: Su-rah al-Qriah/101: 5).

4986

Dan pada saat kiamat itu kamu, wahai manusia, akan terbagi menjadi tiga golongan.

4987

Yaitu golongan kanan; mereka itulah orang yang beriman kepada Allah, melaksanakan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya. Alangkah mulianya golongan kanan itu karena mereka akan mendapat karunia yang Dia janjikan.

4988

Dan yang kedua adalah golongan kiri, yaitu mereka yang ingkar dan berbuat kemaksiatan. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu karena mereka akan mendapat hukuman akibat kemungkarannya.

4989

Dan yang ketiga adalah orang-orang yang paling dahulu beriman pada dakwah Rasulullah. Karena itu, merekalah yang paling dulu masuk surga sebagai balasan atas keimanan dan ketaatannya.

4990

Mereka yang pertama beriman itu adalah orang-orang yang dekat kepada Allah. Sebagai balasan, mereka akan mendapat rahmat-Nya,

4991

yaitu berada dalam surga yang penuh kenikmatan sebagaimana yang Dia janjikan.

4992

Ayat-ayat ini menerangkan kenikmatan yang akan mereka terima di surga tersebut. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu beriman kepada Allah

4993

dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian yang tetap teguh dalam ketaatan dan tauhid akan mendapat balasan yang Dia janjikan.

4994

Mereka berada di atas dipan yang kukuh dan indah karena bertahta emas dan permata,

4995

seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan sambil mensyukuri nikmat yang mereka terima.

4996

Di surga itu mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dan selalu menyenangkan bila dipandang.

4997

Anak-anak muda itu melayani mereka dengan membawa gelas, cerek, dan minuman segar yang diambil dari air yang mengalir dari sumber yang tidak pernah kering.

4998

Mereka juga mendapat minuman anggur yang tidak memabukkan sehingga mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk.

4999

Di sana disediakan pula makanan dan buah-buahan yang beragam sehingga mereka mendapatkan buah apa pun yang mereka pilih.

5000

Dan dihidangkan pula kepada mereka daging burung apa pun yang menggugah selera, seperti yang mereka inginkan.

5001

Orang-orang yang beriman itu mendapat karunia dan nikmat saat di surga, dan di sekeliling mereka ada bidadari-bidadari yang cantik jelita dan bermata jeli.

5002

Mereka laksana mutiara yang tersimpan baik dan tidak ternoda oleh apa pun.

5003

Kami berikan kenikmatan itu sebagai balasan atas keimanan mereka kepada Allah dan kebaikan apa saja yang mereka kerjakan di dunia.

5004

Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia, seperti gurauan atau perkataan yang tidak bermanfaat, dan tidak pula mereka mendengar perkataan yang menimbulkan dosa.

5005

Tetapi, di dalam sana mereka hanya mendengar ucapan salam hangat dan doa yang menyejukkan.

5006

Usai menguraikan nikmat bagi orang beriman, pada ayat-ayat ini Allah menjelaskan siapakah golongan kanan itu. Dan sebagian manusia termasuk golongan kanan, yaitu mereka yang beriman dan menaati ajaran Allah. Alangkah bahagianya mereka yang termasuk golongan kanan itu. Mereka pasti akan mendapat balasan surga yang penuh kenikmatan.

5007

Orang yang termasuk golongan kanan itu berada di antara pohon bidara yang tak berduri dengan penuh kegembiraan,

5008

dan di sekeliling mereka terdapat pohon pisang yang bersusun-susun buahnya dan telah masak.

5009

Suasana di tempat itu sangat menyenangkan. Dan di bagian atasnya terdapat naungan yang terbentang luas,

5010

menjadikannya terasa sejuk, dan selain itu terdapat pula air jernih yang tercurah di sana.

5011

Di surga terdapat beragam sayuran dan buah-buahan yang sudah masak dan banyak macamnya.

5012

Pepohonan di dalamnya merupakan tumbuhan yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang pula bagi penghuni surga untuk mengambilnya.

5013

Bagi mereka disediakan pula tempat istirahat yang dilengkapi pembaringan, dan di atasnya terdapat kasur-kasur yang tebal lagi empuk.

5014

Selain kenikmatan yang telah diuraikan, sesungguhnya di surga juga terdapat bidadari-bidadari cantik yang Kami ciptakan mereka secara langsung.

5015

Kami jadikan mereka sebagai gadis-gadis perawan.

5016

Mereka selalu penuh dengan cinta lagi sebaya umurnya.

5017

Kami ciptakan mereka khusus untuk golongan kanan yang teguh imannya dan selalu menaati aturan Allah.

5018

Karunia dan kenikmatan itu diperuntukkan bagi kelompok kanan, yaitu segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu beriman dan menaati ajaran Allah,

5019

dan disiapkan pula bagi segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian dalam memeluk Islam.

5020

Beralih dari uraian tentang golongan kanan, Allah pada ayat-ayat berikut menerangkan golongan kiri. Dan orang-orang yang termasuk golongan kiri adalah mereka yang ingkar pada Allah dan selalu berbuat menyimpang. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu karena mereka akan menerima azab sesuai dengan perilakunya di dunia.

5021

Mereka disiksa dalam pusaran angin yang membawa udara amat panas hingga membuat seluruh tubuh mereka melepuh, dan bagi mereka disediakan pula minuman dari air panas yang mendidih sehingga lidah mereka terbakar saat meminumnya.

5022

Demikian pedih azab bagi golongan kiri itu, dan mereka selalu dalam naungan asap yang hitam dari api neraka.

5023

Asap hitam itu membuat suasana di neraka sama sekali tidak sejuk dan tidak pula menyenangkan.

5024

Golongan kiri itu mendapat azab yang sangat pedih karena sesungguhnya mereka sebelum itu selalu hidup bermewahan dari harta yang tidak halal,

5025

dan di samping itu mereka terus menerus mengerjakan dosa besar.

5026

Golongan kiri itu tidak mempercayai adanya hari kebangkitan, dan mereka selalu mengatakan, “Apakah bila kami mati, dikubur, dan menjadi tanah dan tulang belulang kami hancur, apakah sesungguhnya kami akan benar-benar dibangkitkan kembali seperti saat di dunia ini?

5027

Apakah bapak-bapak kami yang sudah meninggal terdahulu juga akan dibangkitkan seperti halnya kami?”

5028

49-50. Wahai Nabi, katakanlah untuk meyakinkan mereka, “Sesungguhnya orang-orang yang sudah meninggal terdahulu, termasuk kakek moyang mereka, dan orang-orang yang terkemudian, seperti anak cucu mereka, benar-benar akan dikumpulkan di Padang Mahsyar pada waktu tertentu pada hari yang telah dikenal dan ditetapkan.

5029

49-50. Wahai Nabi, katakanlah untuk meyakinkan mereka, “Sesungguhnya orang-orang yang sudah meninggal terdahulu, termasuk kakek moyang mereka, dan orang-orang yang terkemudian, seperti anak cucu mereka, benar-benar akan dikumpulkan di Padang Mahsyar pada waktu tertentu pada hari yang telah dikenal dan ditetapkan.

5030

51-53. Kemudian pada kehidupan di akhirat itu, sesungguhnya kamu wahai orang-orang yang sesat dan selalu berbuat dosa dan maksiat lagi mendustakan ayat-ayat Allah dan dakwah Nabi, pasti kamu akan memakan buah pohon zaqqum yang sangat pahit dan tidak enak, dan ketahuilah bahwa kamu tidak hanya memakan satu buah, melainkan akan penuh perutmu dengannya akibat makan dalam jumlah banyak.

5031

51-53. Kemudian pada kehidupan di akhirat itu, sesungguhnya kamu wahai orang-orang yang sesat dan selalu berbuat dosa dan maksiat lagi mendustakan ayat-ayat Allah dan dakwah Nabi, pasti kamu akan memakan buah pohon zaqqum yang sangat pahit dan tidak enak, dan ketahuilah bahwa kamu tidak hanya memakan satu buah, melainkan akan penuh perutmu dengannya akibat makan dalam jumlah banyak.

5032

51-53. Kemudian pada kehidupan di akhirat itu, sesungguhnya kamu wahai orang-orang yang sesat dan selalu berbuat dosa dan maksiat lagi mendustakan ayat-ayat Allah dan dakwah Nabi, pasti kamu akan memakan buah pohon zaqqum yang sangat pahit dan tidak enak, dan ketahuilah bahwa kamu tidak hanya memakan satu buah, melainkan akan penuh perutmu dengannya akibat makan dalam jumlah banyak.

5033

54-56. Wahai orang yang sesat, sesudah memenuhi perut dengan buah zaqqum yang sangat tidak enak itu, kamu akan meminum air yang sangat panas dan membakar lidah. Meski demikian, karena dahaga yang sangat mencekik maka kamu minum air panas itu seperti unta yang sangat haus minum. Itulah beragam hidangan menyakitkan yang Kami sediakan untuk mereka yang selalu ingkar dan berbuat maksiat, pada hari pembalasan”.

5034

54-56. Wahai orang yang sesat, sesudah memenuhi perut dengan buah zaqqum yang sangat tidak enak itu, kamu akan meminum air yang sangat panas dan membakar lidah. Meski demikian, karena dahaga yang sangat mencekik maka kamu minum air panas itu seperti unta yang sangat haus minum. Itulah beragam hidangan menyakitkan yang Kami sediakan untuk mereka yang selalu ingkar dan berbuat maksiat, pada hari pembalasan”.

5035

54-56. Wahai orang yang sesat, sesudah memenuhi perut dengan buah zaqqum yang sangat tidak enak itu, kamu akan meminum air yang sangat panas dan membakar lidah. Meski demikian, karena dahaga yang sangat mencekik maka kamu minum air panas itu seperti unta yang sangat haus minum. Itulah beragam hidangan menyakitkan yang Kami sediakan untuk mereka yang selalu ingkar dan berbuat maksiat, pada hari pembalasan”.

5036

Setelah menjelaskan azab bagi orang yang mengingkari hari kebangkitan, pada ayat-ayat ini Allah menguraikan tanda-tanda kekuasaan-Nya yang terkait kiamat tersebut. Wahai manusia, Kami Yang Mahakuasa telah menciptakan kamu, maka saat kamu mengetahui hal itu, mengapa kamu tidak membenarkan adanya penciptaan dan kebangkitan?

5037

58-59. Maka adakah kamu perhatikan, wahai manusia yang ingkar, tentang benih manusia yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya untuk kemudian menjadi manusia utuh, atau Kami yang menciptakannya?

5038

58-59. Maka adakah kamu perhatikan, wahai manusia yang ingkar, tentang benih manusia yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya untuk kemudian menjadi manusia utuh, atau Kami yang menciptakannya?

5039

60-61. Wahai orang yang ingkar, ketahuilah bahwa Kami telah menentukan kematian masing-masing di antara kamu sesuai kehendak Kami, dan Kami sekali-kali tidak pernah merasa lemah untuk menggantikan kamu yang ingkar dengan orang-orang yang seperti kamu di dunia ini, dan Kami berkuasa pula untuk membangkitkan kamu kelak di akhirat dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.

5040

60-61. Wahai orang yang ingkar, ketahuilah bahwa Kami telah menentukan kematian masing-masing di antara kamu sesuai kehendak Kami, dan Kami sekali-kali tidak pernah merasa lemah untuk menggantikan kamu yang ingkar dengan orang-orang yang seperti kamu di dunia ini, dan Kami berkuasa pula untuk membangkitkan kamu kelak di akhirat dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.

5041

Allah pencipta seluruh makhluk, termasuk manusia. Dan sungguh, wahai orang yang mengingkari kebangkitan, kamu telah mengetahui bahwa Allah Yang Mahakuasa telah melakukan penciptaan manusia yang pertama, maka tentu Dia kuasa pula untuk menghidupkan kembali mereka yang sudah mati pada penciptaan kedua. Maka, mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran dari kekuasaan-Nya itu untuk meyakini adanya kebangkitan? 63-64. Maka terangkanlah kepadaku, wahai pengingkar, tentang benih yang kamu tanam di ladang. Kamukah yang menumbuhkannya hingga menjadi tanaman atau Kamikah yang menumbuhkannya hingga menjadi besar dan berbuah?

5042

63-64. Maka terangkanlah kepadaku, wahai pengingkar, tentang benih yang kamu tanam di ladang. Kamukah yang menumbuhkannya hingga menjadi tanaman atau Kamikah yang menumbuhkannya hingga menjadi besar dan berbuah?

5043

63-64. Maka terangkanlah kepadaku, wahai pengingkar, tentang benih yang kamu tanam di ladang. Kamukah yang menumbuhkannya hingga menjadi tanaman atau Kamikah yang menumbuhkannya hingga menjadi besar dan berbuah?

5044

65-67. Sekiranya Kami kehendaki, pepohonan subur dan berbuah lebat yang Kami tumbuhkan itu dapat Kami hancurkan sampai kering dan lumat sehingga tidak lagi bermanfaat. Bila hal ini terjadi maka kamu akan heran dan tercengang sambil berkata, “Sesungguhnya, akibat peristiwa tidak terduga itu, kami benar-benar menderita kerugian yang sangat besar, bahkan kami benar-benar akan menjadi orang yang tidak mendapat hasil apa-apa.”

5045

65-67. Sekiranya Kami kehendaki, pepohonan subur dan berbuah lebat yang Kami tumbuhkan itu dapat Kami hancurkan sampai kering dan lumat sehingga tidak lagi bermanfaat. Bila hal ini terjadi maka kamu akan heran dan tercengang sambil berkata, “Sesungguhnya, akibat peristiwa tidak terduga itu, kami benar-benar menderita kerugian yang sangat besar, bahkan kami benar-benar akan menjadi orang yang tidak mendapat hasil apa-apa.”

5046

65-67. Sekiranya Kami kehendaki, pepohonan subur dan berbuah lebat yang Kami tumbuhkan itu dapat Kami hancurkan sampai kering dan lumat sehingga tidak lagi bermanfaat. Bila hal ini terjadi maka kamu akan heran dan tercengang sambil berkata, “Sesungguhnya, akibat peristiwa tidak terduga itu, kami benar-benar menderita kerugian yang sangat besar, bahkan kami benar-benar akan menjadi orang yang tidak mendapat hasil apa-apa.”

5047

68-70. Pernahkah pula kamu memperhatikan air yang kamu minum tiap hari? Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan air itu? Ketahuilah, kalau Kami kehendaki niscaya Kami menjadikannya asin sehingga tidak layak minum. Maka, mengapakah kamu tidak bersyukur atas anugerah Allah yang besar itu?

5048

68-70. Pernahkah pula kamu memperhatikan air yang kamu minum tiap hari? Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan air itu? Ketahuilah, kalau Kami kehendaki niscaya Kami menjadikannya asin sehingga tidak layak minum. Maka, mengapakah kamu tidak bersyukur atas anugerah Allah yang besar itu?

5049

68-70. Pernahkah pula kamu memperhatikan air yang kamu minum tiap hari? Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan air itu? Ketahuilah, kalau Kami kehendaki niscaya Kami menjadikannya asin sehingga tidak layak minum. Maka, mengapakah kamu tidak bersyukur atas anugerah Allah yang besar itu?

5050

71-74. Bila kamu sudah memahami siapa yang menurunkan air, maka pernahkah kamu memperhatikan tentang api yang kamu nyalakan dari kayu bakar? Kamukah yang menumbuhkan pohon penghasil kayu bakar itu ataukah Kami yang menumbuhkannya? Ketahuilah, Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan bakar yang berguna bagi musafir di padang pasir. Dengan anugerah ini, maka bertasbihlah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Mahabesar.”

5051

71-74. Bila kamu sudah memahami siapa yang menurunkan air, maka pernahkah kamu memperhatikan tentang api yang kamu nyalakan dari kayu bakar? Kamukah yang menumbuhkan pohon penghasil kayu bakar itu ataukah Kami yang menumbuhkannya? Ketahuilah, Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan bakar yang berguna bagi musafir di padang pasir. Dengan anugerah ini, maka bertasbihlah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Mahabesar.”

5052

71-74. Bila kamu sudah memahami siapa yang menurunkan air, maka pernahkah kamu memperhatikan tentang api yang kamu nyalakan dari kayu bakar? Kamukah yang menumbuhkan pohon penghasil kayu bakar itu ataukah Kami yang menumbuhkannya? Ketahuilah, Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan bakar yang berguna bagi musafir di padang pasir. Dengan anugerah ini, maka bertasbihlah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Mahabesar.”

5053

71-74. Bila kamu sudah memahami siapa yang menurunkan air, maka pernahkah kamu memperhatikan tentang api yang kamu nyalakan dari kayu bakar? Kamukah yang menumbuhkan pohon penghasil kayu bakar itu ataukah Kami yang menumbuhkannya? Ketahuilah, Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan bakar yang berguna bagi musafir di padang pasir. Dengan anugerah ini, maka bertasbihlah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Mahabesar.”

5054

75-76. Usai menjelaskan tanda-tanda kekuasan-Nya, Allah beralih menguraikan kemuliaan Al-Qur’an. Kemudian Aku bersumpah dengan salah satu tanda kekuasaan-Ku, yaitu tempat beredarnya bintang-bintang. Dan sesungguhnya, bila manusia mau memikirkan betapa teraturnya bintang-bintang yang beredar pada posisinya itu, mereka akan tahu bahwa sumpah ini benar-benar sumpah yang besar, kalau kamu mengetahui.”

5055

75-76. Usai menjelaskan tanda-tanda kekuasan-Nya, Allah beralih menguraikan kemuliaan Al-Qur’an. Kemudian Aku bersumpah dengan salah satu tanda kekuasaan-Ku, yaitu tempat beredarnya bintang-bintang. Dan sesungguhnya, bila manusia mau memikirkan betapa teraturnya bintang-bintang yang beredar pada posisinya itu, mereka akan tahu bahwa sumpah ini benar-benar sumpah yang besar, kalau kamu mengetahui.”

5056

77-80. Allah bersumpah bahwa sesungguhnya Al-Qur’an yang berisi tuntunan-Nya ini adalah bacaan yang sangat mulia. Wahyu Allah ini tertulis pada kitab yang terpelihara, yaitu Lauh Mahfuz yang selalu terjaga, sehingga tidak ada yang dapat menyentuhnya kecuali hamba-hamba-Nya yang disucikan. Sungguh, Al-Qur’an ini diturunkan dari Tuhan seluruh alam.

5057

77-80. Allah bersumpah bahwa sesungguhnya Al-Qur’an yang berisi tuntunan-Nya ini adalah bacaan yang sangat mulia. Wahyu Allah ini tertulis pada kitab yang terpelihara, yaitu Lauh Mahfuz yang selalu terjaga, sehingga tidak ada yang dapat menyentuhnya kecuali hamba-hamba-Nya yang disucikan. Sungguh, Al-Qur’an ini diturunkan dari Tuhan seluruh alam.

5058

77-80. Allah bersumpah bahwa sesungguhnya Al-Qur’an yang berisi tuntunan-Nya ini adalah bacaan yang sangat mulia. Wahyu Allah ini tertulis pada kitab yang terpelihara, yaitu Lauh Mahfuz yang selalu terjaga, sehingga tidak ada yang dapat menyentuhnya kecuali hamba-hamba-Nya yang disucikan. Sungguh, Al-Qur’an ini diturunkan dari Tuhan seluruh alam.

5059

77-80. Allah bersumpah bahwa sesungguhnya Al-Qur’an yang berisi tuntunan-Nya ini adalah bacaan yang sangat mulia. Wahyu Allah ini tertulis pada kitab yang terpelihara, yaitu Lauh Mahfuz yang selalu terjaga, sehingga tidak ada yang dapat menyentuhnya kecuali hamba-hamba-Nya yang disucikan. Sungguh, Al-Qur’an ini diturunkan dari Tuhan seluruh alam.

5060

81-82. Bila kamu mengetahui bahwa Al-Qur’an berasal dari Allah, maka apakah kamu masih menganggap remeh berita tentang wahyu-Nya ini? Masihkah kamu berani menjadikan rezeki yang kamu terima dari Allah justru untuk mendustakan ajaran dan mengingkari kekuasaan-Nya?

5061

81-82. Bila kamu mengetahui bahwa Al-Qur’an berasal dari Allah, maka apakah kamu masih menganggap remeh berita tentang wahyu-Nya ini? Masihkah kamu berani menjadikan rezeki yang kamu terima dari Allah justru untuk mendustakan ajaran dan mengingkari kekuasaan-Nya?

5062

83-85. Pada ayat-ayat ini Allah memberi peringatan kepada mereka yang mendustakan-Nya, terlebih lagi saat sakaratul maut tiba. Bila telah tiba waktunya, semua manusia akan meninggal, maka kalau begitu mengapa kamu tidak mencegah kedatangan kematian, ketika nyawa yang menjadi tanda kehidupan telah sampai di kerongkongan, dan kamu ketika itu melihat bagaimana penderitaan orang yang sekarat itu, dan Kami serta para malaikat lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu ketika itu tidak melihat keberadaan Kami?

5063

83-85. Pada ayat-ayat ini Allah memberi peringatan kepada mereka yang mendustakan-Nya, terlebih lagi saat sakaratul maut tiba. Bila telah tiba waktunya, semua manusia akan meninggal, maka kalau begitu mengapa kamu tidak mencegah kedatangan kematian, ketika nyawa yang menjadi tanda kehidupan telah sampai di kerongkongan, dan kamu ketika itu melihat bagaimana penderitaan orang yang sekarat itu, dan Kami serta para malaikat lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu ketika itu tidak melihat keberadaan Kami?

5064

83-85. Pada ayat-ayat ini Allah memberi peringatan kepada mereka yang mendustakan-Nya, terlebih lagi saat sakaratul maut tiba. Bila telah tiba waktunya, semua manusia akan meninggal, maka kalau begitu mengapa kamu tidak mencegah kedatangan kematian, ketika nyawa yang menjadi tanda kehidupan telah sampai di kerongkongan, dan kamu ketika itu melihat bagaimana penderitaan orang yang sekarat itu, dan Kami serta para malaikat lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu ketika itu tidak melihat keberadaan Kami?

5065

86-87. Setelah mengetahui keadaan orang yang sekarat, maka mengapa jika kamu memang benar tidak dikuasai oleh Allah dan bisa melakukan apa saja, kamu tidak mengembalikan nyawa itu ke tempatnya jika kamu, seperti pengakuanmu, adalah orang-orang yang benar?

5066

86-87. Setelah mengetahui keadaan orang yang sekarat, maka mengapa jika kamu memang benar tidak dikuasai oleh Allah dan bisa melakukan apa saja, kamu tidak mengembalikan nyawa itu ke tempatnya jika kamu, seperti pengakuanmu, adalah orang-orang yang benar?

5067

88-89. Adapun jika dia yang mati itu termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah karena ketaatan dan amal baiknya, maka dia pasti akan memperoleh ketenteraman dan rezeki serta surga yang penuh kenikmatan sebagai balasan atas semua yang telah mereka perbuat di dunia.

5068

88-89. Adapun jika dia yang mati itu termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah karena ketaatan dan amal baiknya, maka dia pasti akan memperoleh ketenteraman dan rezeki serta surga yang penuh kenikmatan sebagai balasan atas semua yang telah mereka perbuat di dunia.

5069

90-91. Dan adapun jika dia yang meninggal itu termasuk golongan kanan, yaitu orang yang selalu berbuat baik dan menaati ajaran Allah, maka keselamatanlah yang akan dikaruniakan bagimu karena kamu adalah bagian dari golongan kanan.

5070

90-91. Dan adapun jika dia yang meninggal itu termasuk golongan kanan, yaitu orang yang selalu berbuat baik dan menaati ajaran Allah, maka keselamatanlah yang akan dikaruniakan bagimu karena kamu adalah bagian dari golongan kanan.

5071

92-94. Dan adapun jika dia yang meninggal itu termasuk golongan yang mendustakan ayat-ayat Allah lagi sesat akidah dan ibadahnya, maka dia akan mendapat hidangan air yang mendidih sebagai minumannya, dan dia akan mendapat hukuman yang pedih karena dibakar di dalam Jahanam.

5072

92-94. Dan adapun jika dia yang meninggal itu termasuk golongan yang mendustakan ayat-ayat Allah lagi sesat akidah dan ibadahnya, maka dia akan mendapat hidangan air yang mendidih sebagai minumannya, dan dia akan mendapat hukuman yang pedih karena dibakar di dalam Jahanam.

5073

92-94. Dan adapun jika dia yang meninggal itu termasuk golongan yang mendustakan ayat-ayat Allah lagi sesat akidah dan ibadahnya, maka dia akan mendapat hidangan air yang mendidih sebagai minumannya, dan dia akan mendapat hukuman yang pedih karena dibakar di dalam Jahanam.

5074

95-96. Sungguh, semua yang disebutkan ini adalah suatu keyakinan yang benar. Maka, setelah kamu mengetahui dan memahami dengan benar, bertasbihlah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Mahabesar lagi Mahaagung.

5075

95-96. Sungguh, semua yang disebutkan ini adalah suatu keyakinan yang benar. Maka, setelah kamu mengetahui dan memahami dengan benar, bertasbihlah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Mahabesar lagi Mahaagung.

5076

Apa yang di langit, baik makhluk hidup seperti burung maupun makhluk mati semisal planet, bintang, bulan, dan matahari, dan demi-kian juga makhluk di bumi; mereka bertasbih kepada Allah untuk mengakui kebesaran dan kesucian-Nya. Dialah yang Mahaperkasa atas semua makhluk, lagi Mahabijaksana dalam menetapkan ketentuan dan hukum bagi mereka.

5077

Allah adalah Pencipta semua makhluk, karena itu hanya milik-Nyalah kerajaan langit dan bumi serta semua yang ada di antara keduanya. Dia berkuasa menghidupkan dan mematikan apa saja sesuai kehendak-Nya, dan Dia Mahakuasa untuk menentukan apa yang Dia inginkan atas segala sesuatu.

5078

Sebagai Pencipta, Dialah Yang Awal tanpa permulaan, dan Dia pula Yang Akhir karena Dia abadi tanpa batas akhir bagi eksistensinya. Selain itu, Dia adalah Yang Zahir dan mengetahui apa saja yang tampak, dan Yang Batin dan mengetahui apa saja yang disembunyikan atau yang tersirat dalam hati. Dia lebih dekat kepada makhluk daripada dirinya sendiri, dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu di alam semesta.

5079

Dialah yang menciptakan langit dan bumi beserta semua yang ada di dalam dan di antara keduanya dalam enam masa; kemudian setelah penciptaan itu Dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur urusan makhluk-Nya. Apa saja yang terjadi pada ciptaan-Nya tidak pernah luput dari pengetahuan-Nya. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, seperti hewan yang menyusup, dan apa yang keluar dari dalamnya, seperti tanaman yang tumbuh. Dia mengetahui pula apa yang turun dari langit, seperti air hujan, dan apa yang naik ke sana, seperti kebajikan dan doa manusia. Wajib diyakini bahwa Allah itu ada dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan; tidak ada yang tersembunyi dari-Nya.

5080

Allah adalah Pencipta semua makhluk, karena itu milik-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Semua berasal dari-Nya dan hanya kepada Allah segala urusan yang terkait dengan makhluk dikembalikan.

5081

Di antara tanda kekuasaan Allah adalah pergantian waktu. Dia memasukkan sebagian waktu malam ke dalam siang sehingga waktunya lebih panjang saat musim panas, dan memasukkan siang ke dalam malam sehingga waktunya lebih lama saat musim dingin. Dia mengatur semua yang ada dan Dia Maha mengetahui segala isi hati, baik yang kemudian diungkapkan maupun yang terus disembunyikan.

5082

Bila sebelumnya Allah memperlihatkan bukti-bukti kekuasaan-Nya, pada ayat ini Allah menganjurkan orang mukmin untuk berinfak. Wahai manusia, berimanlah kamu kepada Allah yang telah menciptakanmu dan kepada Rasul yang diutus-Nya untuk menyampaikan tuntunan-Nya, dan infakkanlah sebagian dari harta yang Dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya, kepada orang yang berhak. Sesungguhnya dalam hartamu itu terdapat bagian Allah bagi mereka. Maka, orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya di antara kamu dan menginfakkan sebagian dari hartanya di jalan Allah akan memperoleh pahala yang besar, baik di dunia maupun akhirat.

5083

Dan mengapa kamu, wahai manusia, tidak beriman kepada Allah Yang Maha Pencipta, padahal Rasul mengajak dan menyeru kamu beriman kepada Tuhanmu? Dan sungguh, Dia telah mengambil janji setia-mu untuk bertauhid kepada-Nya. Kamu tentu akan menepati janji itu jika kamu adalah orang-orang mukmin.

5084

Sungguh, Dialah yang menurunkan ayat-ayat yang terang, yaitu Al-Qur’an, yang diwahyukan kepada hamba-Nya untuk mengeluarkan kamu dari kegelapan, yaitu kekafiran dan kemungkaran, kepada cahaya petunjuk menuju keimanan dan kebajikan. Dan sungguh, terhadap kamu Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang, baik di dunia maupun akhirat.

5085

Dalam hartamu ada bagian Allah yang mesti kamu infakkan. Lalu, mengapa kamu kikir dan mengapa kamu tidak menginfakkan sebagian hartamu di jalan Allah, padahal milik Allah semua pusaka langit dan bumi? Dialah yang menciptakannya dan semua yang ada di antara keduanya. Ketahuilah, tidak akan sama orang yang menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah di antara kamu dan berperang sebelum penaklukan Mekah. Dengan kebajikan dan perjuangannya itu mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menginfakkan sebagian hartanya dan berpe-rang setelah penaklukan kota Mekah itu. Dan Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka balasan yang lebih baik sesuai amal dan niat masing-masing. Dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu lakukan kapan dan di mana pun. Dia akan memberi balasan atasnya dengan setimpal.

5086

Untuk mendorong agar manusia gemar bersedekah, Allah menetap-kan bahwa barang siapa meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, berupa kebajikan atau sedekah kepada orang lain, maka Allah akan mengembalikannya dengan jumlah yang berlipat ganda untuknya. Dan selain itu, baginya akan dikaruniakan pahala yang mulia dari Allah.

5087

Usai menerangkan fadilah berinfak di jalan Allah, melalui ayat berikut Allah menjelaskan balasan di akhirat bagi orang yang berinfak. Ingatlah pada hari ketika engkau akan melihat orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan di akhirat, betapa cahaya mereka yang terang bersinar di depan dan di samping kanan mereka sebagai balasan atas kebajikan dan kepatuhan mereka. Dikatakan kepada mereka, “Pada hari ini ada berita gembira untukmu. Allah menganugerahkan kepadamu surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dengan air, susu yang tidak berubah rasa, khamr yang lezat, dan madu. Mereka semua kekal di dalamnya. Demikian itulah anugerah dan kemenangan yang agung dari Allah.”

5088

Balasan bagi orang yang memberi Allah pinjaman yang baik juga akan terlihat pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, “Tunggulah dan jangan tinggalkan kami! Kami ingin mengambil cahayamu untuk menerangi kami.” Dikatakan kepada mereka dengan nada mengejak, “Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya yang menyinari dirimu.” Lalu di antara mereka dipasang dinding pemisah yang berpintu. Di sebelah dalam dinding itu ada rahmat dan anugerah bagi orang yang beriman dan beramal saleh, dan di luarnya hanya ada azab dan hukuman bagi orang munafik.

5089

Begitu mendapati azab, orang-orang munafik memanggil orang-orang mukmin, “Bukankah kami di dunia dahulu bersama kamu?” Mereka yang beriman menjawab, “Benar, tetapi kamu selalu mencelakakan dirimu sendiri dengan melakukan perbuatan yang tidak patut dan hanya menunggu kehancuran kami dengan pengkhianatanmu, dan kamu meragukan janji Allah dan seringkali kamu ditipu oleh angan-angan kosong sampai pada akhirnya datang-lah ketetapan Allah; dan setan penipu datang memperdaya kamu tentang Allah sehingga kamu terus berada dalam keraguan.

5090

Wahai orang munafik, karena keraguanmu kepada Allah dan janji-Nya, maka pada hari ini, yaitu di akhirat, tidak akan diterima tebusan dari kamu maupun dari orang-orang kafir. Karena sikapmu itu maka tempat kamu yang sesuai adalah di neraka. Itulah tempat berlindungmu untuk selama-lamanya, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali bagi orang yang ingkar.”

5091

Usai menjelaskan balasan bagi orang munafik dan kafir, pada ayat ini Allah memberi teguran kepada orang mukmin yang lalai pada ibadahnya. Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, yaitu mereka yang tidak meragukan janji Allah, untuk secara khusyuk mengingat Allah dengan berzikir dan beribadah, dan mematuhi kebenaran Al-Qur’an yang telah diwahyukan kepada mereka? Dan janganlah mereka berperilaku seperti orang-orang yang telah menerima kitab sebelum itu, di mana sebagian dari mereka mengingkari hukumnya dan sebagian yang lain menyembunyikan atau mengubah isinya, kemudian mereka melalui masa yang panjang tanpa adanya rasul yang mengingatkan mereka se-hingga pada akhirnya hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik karena tidak ada yang mengingatkan kekeliruannya.

5092

Wahai orang yang beriman, ketahuilah bahwa Allah berkuasa menghidupkan bumi setelah mati dan kering-nya dengan menurunkan hujan sehingga bumi menjadi subur dan menjadi media tumbuh tanaman. Sungguh, telah Kami jelaskan kepadamu sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami, baik yang ada di alam semesta atau pada dirimu sendiri, agar kamu mengerti.

5093

Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah dengan menginfakkan sebagian hartanya, baik laki-laki maupun perempuan, dan mereka dengan ikhlas meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan balasan kebaikan bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia dari sisi-Nya.

5094

Dan orang-orang yang beriman dengan mantap kepada Allah dan rasul-rasul-Nya serta tidak meragukan janji-Nya, mereka itu orang-orang yang tulus hati dan pecinta kebenaran, dan mereka menjadi saksi-saksi di sisi Tuhan mereka. Karena keimanan dan kebaikan itu mereka berhak mendapat pahala dan cahaya dari sisi Allah. Tetapi, orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami serta mengingkari ajaran-ajaran Kami, mereka itu penghuni-penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.

5095

Wahai orang mukmin, ketahuilah sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan. Karena itu, jangan sampai kamu larut di dalamnya. Kehidupan dunia ini juga merupakan perhiasan bagimu dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan. Semua itu seperti hujan yang menumbuhkan tanam-tanamannya sehingga mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering saat kemarau dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Itulah permisalan bagi kehidupan dunia yang fana. Dan ketahuilah, di akhirat nanti ada azab yang keras bagi mereka yang ingkar dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya bagi orang yang beriman dan mematuhi ajaran-Nya. Dan kehidupan dunia yang sekarang kamu nik-mati tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.

5096

Setelah kamu semua wahai orang beriman mengetahui hakikat kehidupan dunia, maka segera berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dengan istigfar dan berlombalah untuk men-dapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi dengan selalu melakukan kebaikan, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia tertinggi Allah yang diberikan kepada siapa yang Dia dikehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar bagi mereka yang beriman dan berbuat kebajikan.

5097

Usai menjelaskan karunia-Nya kepada orang memohon ampunan, Allah menerangkan bahwa semua yang terjadi di alam ini merupakan ketetapan Allah yang tertulis di Lauh Mahfuz. Setiap bencana yang menimpa di bumi, seperti gempa, banjir, erupsi, dan lainnya, dan demikian pula bencana yang menimpa dirimu sendiri, seperti sakit, kecelakaan, dan lainnya, semuanya telah tertulis dalam Kitab yang disebut Lauh Mahfuz sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu, yaitu semua yang terjadi, sangat mudah bagi Allah.

5098

Kami beritahukan hal tersebut agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu dan tidak dapat kamu capai, dan jangan pula terlalu gembira dan sombong terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan ketahuilah, Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri dengan kelebihan atau anugerah yang Dia karuniakan

5099

Allah tidak menyukai orang sombong dan membanggakan diri, yaitu orang-orang yang kikir, yang enggan menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah, dan menyuruh orang lain berbuat kikir pula. Barang siapa berpaling dari perintah Allah dan mengingkari ajaran-Nya, maka sesungguhnya Allah, Dia Mahakaya dan tidak memerlukan sesuatu, Maha Terpuji dengan segala sifat kebaikan-Nya.

5100

Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat manusia dengan bukti-bukti yang nyata, dan Kami turunkan bersama mereka kitab sebagai pedoman hidup, dan Kami turunkan pula neraca sebagai ukuran keadilan agar manusia dapat berlaku adil. Dan Kami menciptakan besi sebagai kelengkapan hidup yang mempunyai kekuatan, hebat, dan banyak manfaat bagi manusia, dan Kami ciptakan semua itu agar Allah mengetahui siapa yang menolong agama-Nya dan rasul-rasul-Nya dalam berdakwah, walaupun Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat terhadap segala sesuatu, Mahaperkasa menghadapi semua yang mengingkari-Nya.

5101

Kehidupan kependetaan bukan ajaran Allah. Dan sungguh, Kami telah mengutus Nabi Nuh dan Ibrahim kepada umat masing-masing untuk mengajak mereka bertauhid, dan Kami berikan pula kenabian dan kitab petunjuk kepada keturunan keduanya; di antara mereka ada yang menerima petunjuk itu sehingga beriman dan berbuat kebajikan sesuai perintah-Nya, dan banyak di antara mereka yang fasik akibat mengingkari petunjuk itu dan memilih kekafiran.

5102

Sesudah Nabi Nuh dan Ibrahim, kemudian Kami susulkan rasul-rasul Kami untuk mengikuti jejak mereka, yaitu dengan mengajak umatnya beriman dan mentaati perintah-Nya, dan Kami susulkan pula Isa putra Maryam, dan Kami berikan Injil kepadanya sebagai pedoman bagi umatnya, dan Kami jadikan rasa santun dan kasih sayang kepada sesama manusia dalam hati orang-orang yang mengikutinya. Sebagian dari mereka mengada-adakan rahbàniyyah, yaitu hidup membujang dan mengurung diri dalam biara, padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka. Ka-mi hanya mewajibkan mereka untuk mencari keridaan Allah, tetapi tuntunan itu tidak mereka pelihara dengan semestinya. Maka, kepada orang-orang yang beriman di antara mereka dan berbuat kebajikan, Kami berikan pahalanya. Dan banyak di antara mereka yang fasik dengan mengingkari atau mengubah ajaran itu.

5103

Allah menerangkan keingkaran Ahli Kitab pada kenabian Muhammad. Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah. Laksa-nakan semua perintah-Nya dan jauhilah semua larangan-Nya, dan berimanlah kepada Rasul-Nya, yaitu Nabi Muhammad yang diutus untuk melengkapi dan meluruskan syariat terdahulul. Jika kamu melaksanakannya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, yaitu kebahagiaan di dunia dan kemuliaan di akhirat, dan menjadikan cahaya terang untukmu yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dengan tenang tanpa takut tersesat, serta Dia akan mengampuni semua dosa kamu bila kamu bertobat dengan sungguh-sungguh. Dan Allah Maha Pengampun atas dosamu dan dosa seluruh manusia yang bertobat, Maha Penyayang kepada semua makhluk-Nya.

5104

Semua peringatan itu disampaikan agar Ahli Kitab mengetahui bahwa sedikit pun mereka tidak akan mendapat karunia Allah jika mereka tidak beriman kepada Nabi Muhammad dan mengikuti sunahnya, dan agar mereka mengetahui bahwa karunia itu ada di tangan Allah; Dia memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki, yaitu mereka yang beriman dan berbuat kebajikan. Dan Allah mempunyai karunia yang besar bagi siapa saja yang mematuhi ajaran-Nya.

5105

Pada akhir Surah al-Hadd Allah menyeru orang-orang beriman agar taat kepada Rasul-Nya, niscaya Allah akan memberikan cahaya dan mengampuni mereka. Pada ayat ini dijelaskan, sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu tentang suaminya, yang telah menzihar dirinya, yaitu menganggap dirinya sama dengan ibu kandungnya sehingga haram digauli, dan dia pun mengadukan keadaan itu kepada Allah agar Allah memberikan kepastian hukum tentang kasus zihar tersebut dan Allah mendengar percakapan di antara kamu berdua bersama perempuan yang bernama Khaulah binti Sa’labah yang dizihar suaminya tersebut. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar semua jenis percakapan yang terbuka maupun tertutup, Maha Melihat yang tampak maupun yang tersembunyi.

5106

Orang-orang, yakni para suami, di antara kamu yang menzihar istrinya, yaitu menyamakan status hukum istrinya dengan ibunya, yaitu memandang keduanya sama-sama haram digauli, karena tidak lagi menyukainya. Suami yang memperlakukan istrinya demikian telah berbuat kesalahan yang berat, karena istri mereka itu bukanlah ibunya sehingga tidak haram digauli. Mereka tidak menyadari bahwa ibu-ibu mereka adalah perempuan yang telah melahirkannya. Dan sesungguhnya mereka, para suami yang menzihar istrinya, benar-benar telah mengucapkan suatu perkataan yang mungkar karena ucapan itu hanya alasan bahwa ia tidak lagi menyukai istrinya dan merupakan ucapan dusta, karena tidak sesuai dengan fakta bahwa istri itu berbeda dengan ibu kandungnya. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf kepada siapa saja yang menyadari kesalahannya bahwa ia telah menzihar istrinya; Maha Pengampun kepada yang bertobat dengan tulus.

5107

Dan mereka yang menzihar istrinya, lalu menyesali perbuatannya, kemudian segera menarik kembali apa yang telah mereka ucapkan kepada istrinya itu, maka mereka para suami yang telah menzihar istrinya itu diwajibkan membayar kafarat, yakni tebusan dengan memerdekakan seorang budak sebelum suami istri itu bercampur kembali seperti sebelum menziharnya. Demikianlah yang diajarkan Allah kepadamu, kaum muslim tentang hukum zihar dan panduan membayar tebusannya, dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan agar orang-orang beriman menyadari kemahatelitian Allah sehingga tidak berbuat curang dalam hidupnya.

5108

Maka barang siapa yang tidak menemukan, tidak memiliki uang untuk memerdekakan hamba sahaya karena harganya mahal, maka dia wajib membayar kafarat zihar dengan berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur kembali. Barang siapa tidak mampu, membayar kafarat zihar dengan berpuasa dua bulan berturut-turut, maka ia wajib membayar kafarat zihar dengan memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah, Allah menjelaskan hukum zihar dan kafarat-nya agar kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan benar-benar berpegang kepada Al-Qur’an dan Sunah-Nya dan itulah hukum-hukum Allah tentang zihar dan kafarat-kafaratnya; dan Allah memperingatkan bahwa bagi orang-orang yang mengingkarinya, yakni hukum zihar, akan mendapat azab yang sangat pedih di akhirat, karena mengatakan yang bukan-bukan, mengharamkan menggauli istri yang dihalalkan Allah.

5109

Pada ayat di atas Allah menerangkan hukum zihar dan kafarat-kafaratnya. Pada ayat ini dijelaskan bahwa orang yang menentang hukum Allah dan Rasul-Nya akan mendapat kehinaan dunia akhirat. Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya dengan menolak dan mengingkari ajaran yang disampaikan Rasulullah pasti mendapat kehinaan sebagaimana kehinaan yang telah didapat oleh orang-orang sebelum mereka seperti kaum Yahudi yang durhaka kepada Nabi Musa yang diubah menjadi kera. Dan sungguh, Kami telah menurunkan bukti-bukti yang nyata tentang kebenaran agama Allah dan hukum-hukum-Nya dengan mengutus para nabi dan rasul. Dan bagi orang-orang yang mengingkarinya dengan kufur dan merintangi pelaksanaannya akan mendapat azab yang menghinakan di dunia dan di akhirat.

5110

Kehinaan bagi yang mengingkari hukum Allah yang disebutkan pada ayat di atas akan diberikan pada hari Kiamat, yaitu: pada hari itu mereka semuanya dibangkitkan Allah menuju padang mahsyar, tempat berkumpul manusia sejak Nabi Adam hingga manusia terakhir, lalu diberitakan kepada mereka semua apa yang telah mereka kerjakan dengan lengkap, menyeluruh, dan terinci; Allah menghitungnya dengan akurat semua amal perbuatan mereka itu, meskipun mereka telah melupakannya karena sudah berlangsung lama, tetapi Allah mengetahuinya, ada catatan dua malaikat, ada dokumentasi pada diri manusia (Lihat: Surah al-Isra/17: 13-14) dan ada kesaksian kedua tangan dan kaki (Lihat: Surah Yasin/36: 65). Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu yang dilakukan manusia.

5111

Selain menyaksikan segala sesuatu, Allah juga mengetahui semua pembicaraan rahasia. Tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, karena penglihatan Allah menembus batas-batas ruang dan waktu? Oleh sebab itu, bagi Allah, tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah yang keempatnya, karena Allah ada, hadir dan terlibat dalam keseharian hamba-hamba-Nya. Dan tidak ada lima orang yang terlibat dalam pembicaraan rahasia, melainkan Dialah yang keenamnya, karena Allah dekat dan terlibat dalam aktivitas manusia. Dan tidak ada yang kurang dari itu atau lebih banyak yang terlibat dalam pembicaraan rahasia, melainkan Dia, pasti ada bersama mereka di mana pun mereka berada, meskipun manusia sering tidak merasakan kehadiran Allah bersama mereka, karena kalbunya yang terhijab. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari Kiamat apa yang telah mereka kerjakan dengan menghadirkan catatan yang merekam seluruh jejak hidupnya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang dilakukan manusia termasuk pembicaraan rahasia di antara mereka.

5112

Pada ayat yang lalu disebutkan bahwa tidak satu pun yang tersembunyi bagi Allah, dari bisikan sampai yang diucapkan dengan terang-terangan. Pada ayat ini dijelaskan perjanjian rahasia yang dilakukan orang-orang Yahudi di Madinah untuk menghancurkan Islam, karena mereka tidak menyadari bahwa Allah mengetahui rahasia jahat mereka. Tidakkah engkau, Muhammad, memperhatikan orang-orang, yakni kaum Yahudi di Madinah, yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia untuk memusuhi Islam, mencelakakan, dan berusaha membunuh Rasulullah, karena mereka telah mengikat perjanjian damai dengan kaum muslim dalam Piagam Madinah; kemudian mereka kembali mengerjakan larangan itu dengan mengabaikan kesepakatan damai tersebut; dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan, dan durhaka kepada Rasul. Mencoba memecah belah persatuan dan kesatuan kaum Ansar yang dahulunya Bani Aus dan Khazraj yang suka berperang di antara mereka. Mereka pun memancing-mancing permusuhan dengan cara berbisik-bisik sesama mereka, jika ada seorang muslim yang lewat di hadapan mereka sehingga kaum muslim merasa tidak aman jika berada di perkampungan Yahudi. Dan apabila mereka datang kepadamu Muhammad, mereka mengucapkan salam dengan cara yang bukan seperti yang ditentukan Allah untukmu, yaitu dengan ucapan, “Mudah-mudahan kematian menimpamu wahai Abul Qasim.” Rasulullah menjawab, “Dan atas kamu juga.” Dan, setelah orang-orang Yahudi mengucapkan salam penghinaan kepada Rasulullah tersebut, mereka mengatakan pada diri mereka sendiri dengan nada menantang, “Mengapa Allah tidak menyiksa kita atas apa yang kita katakan itu?” Kalau benar Muhammad seorang rasul, tentu Allah akan mengabulkan jawaban Muhammad, “Dan atas kamu juga,” bencana atau kematian. Benar Allah akan mengazab setiap orang yang durhaka kepada-Nya, tetapi kapan datangnya azab itu adalah kewenangan Allah. Dia akan menimpakan azab itu bila dikehendaki-Nya, namun yang pasti adalah cukuplah bagi mereka neraka Jahanam yang akan mereka masuki dengan kehinaan dan penderitaan abadi. Maka neraka itu seburuk-buruk tempat kembali di akhirat yang kekal selama-lamanya bagi orang-orang kafir.

5113

Allah lalu mengingatkan orang-orang beriman agar tidak mengikuti kebiasaan Yahudi mengadakan pembicaraan rahasia kecuali untuk kebaikan. Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu terpaksa mengadakan atau terlibat dalam pembicaraan rahasia, maka perhatikanlah, janganlah kamu membicarakan perbuatan dosa, perencanaan, cara maupun strategi; dan jangan pula membahas permusuhan, kebencian, dan fitnah; dan jangan pula membicarakan perbuatan yang tergolong durhaka kepada Rasul, namun, jika terpaksa mengadakan atau terlibat dalam pembicaraan rahasia, maka bicarakanlah tentang perbuatan kebajikan meliputi perdamaian, dan kerukunan hidup beragama, dan penguatan takwa kepada Allah. Dan bertakwalah kepada Allah, wahai seluruh umat dengan menjaga kesinambungan iman dan ibadah, serta amal saleh, yang kepada-Nya kamu akan dikumpulkan kembali pada hari Kiamat untuk mempertanggung jawabkan hidup di hadapan Allah.

5114

Orang beriman dilarang mengadakan pembicaraan rahasia karena pembicaraan rahasia itu karakter setan dalam menghasut manusia membangkitkan permusuhan dan kebencian. Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu termasuk perbuatan setan dalam membujuk manusia mengikuti strateginya: berpaling dari Allah, mengikuti dorongan rendah dan membawa manusia kepada jurang kemaksiatan agar orang-orang beriman itu setelah tertipu strategi setan menyesal dan bersedih hati, sedang pembicaraan rahasia itu tidaklah memberi bencana sedikit pun kepada mereka, orang-orang beriman, kecuali dengan izin Allah. Dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal, menyerahkan hidup dan kehidupannya lahir batin setelah merencanakan secara optimal dan berusaha secara maksimal.

5115

Pada ayat yang lalu Allah memerintahkan kaum muslim agar menghindarkan diri dari perbuatan berbisik-bisik dan pembicaraan rahasia, karena akan menimbulkan rasa tidak enak bagi muslim lainnya. Pada ayat ini, Allah memerintahkan kaum muslim untuk melakukan perbuatan yang menimbulkan rasa persaudaraan dalam semua pertemuan. Wahai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu, dalam berbagai forum atau kesempatan, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, agar orang-orang bisa masuk ke dalam ruangan itu,” maka lapangkanlah jalan menuju majelis tersebut, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu dalam berbagai kesempatan, forum, atau majelis. Dan apabila dikatakan kepada kamu dalam berbagai tempat, “Berdirilah kamu untuk memberi penghormatan,” maka berdirilah sebagai tanda kerendahan hati, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu karena keyakinannya yang benar, dan Allah pun akan mengangkat orang-orang yang diberi ilmu, karena ilmunya menjadi hujah yang menerangi umat, beberapa derajat dibandingkan orang-orang yang tidak berilmu. Dan Allah Mahateliti terhadap niat, cara, dan tujuan dari apa yang kamu kerjakan, baik persoalan dunia maupun akhirat.

5116

Pada ayat sebelumnya Allah memerintahkan agar orang-orang beriman mengembangkan adab yang baik, yaitu saling memberikan tempat dalam pertemuan tanda saling menghormati dan menumbuhkan persaudaraan. Allah pun meninggikan derajat orang yang beriman, berilmu, dan beramal dengan ilmunya itu. Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa para sahabat yang ingin menghadap Nabi diperintahkan mengembangkan adab yang baik, yaitu bersedekah terlebih dahulu guna menyucikan dirinya. Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul untuk berkonsultasi tentang masalah yang sangat pribadi, hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) agar diri kamu menjadi bersih dari penyakit kikir, juga untuk mengurangi beban beliau menerima orang-orang yang tidak berkepentingan, sebelum (melakukan) pembicaraan itu. Yang demikian itu, bersedekah kepada fakir miskin sebelum berkonsultasi dengan Nabi, lebih baik bagimu, karena kamu berbagi dan peduli dengan orang-orang kecil dan lebih bersih, karena kamu membuang sifat kikir dan cinta harta yang berlebihan. Tetapi jika kamu tidak memperoleh harta atau uang (yang akan disedekahkan) sebelum bertemu Nabi karena kemiskinan, maka sungguh, Allah Maha Pengampun kepada orang yang hendak bersedekah, tetapi tidak sanggup, Maha Penyayang kepada hamba yang baik hati.

5117

Melalui ayat ini Allah memberi dispensasi kebolehan menghadap Rasulullah tanpa bersedekah terlebih dahulu. Allah berfirman, “Apakah kamu takut menjadi miskin karena kamu memberikan sedekah sebelum melakukan pembicaraan khusus dengan Rasul? Jika kamu tidak mampu melakukannya, yakni bersedekah kepada fakir miskin sebelum berjumpa dengan Nabi dan Allah telah memberi ampun kepadamu karena kamu beristigfar dan benar-benar tidak mampu bersedekah, kamu diberikan dispensasi untuk berjumpa dengan beliau tanpa bersedekah terlebih dahulu kepada fakir miskin, maka sebagai kompensasinya, laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat serta taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya! Karena salat menyempurnakan ketaatan kepada Allah dan menjauhkan kamu dari perbuatan keji dan mungkar, sedangkan zakat menyucikan jiwa dan harta kamu. Dan Allah Mahateliti terhadap niat, cara dan tujuan dari apa yang kamu kerjakan, baik persoalan dunia maupun akhirat.”

5118

Pada ayat sebelumnya diterangkan kebiasaan orang-orang beriman yang akan menghadap Rasulullah, yaitu bersedekah kepada kaum duafa sebelum menghadap Nabi. Pada ayat ini diterangkan kebiasaan orang-orang munafik yang menyembunyikan kekafiran dalam memperlakukan Nabi dan larangan berteman akrab dengan orang-orang yang memusuhi Islam. Apakah engkau Muhammad, tidak memperhatikan orang-orang munafik di Madinah yang secara lisan menyatakan beriman kepada engkau, tetapi faktanya mereka adalah orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang telah dimurkai Allah, yaitu kaum Yahudi di Madinah, sebagai sahabat? Orang-orang munafik itu bukan dari kaum kamu, yakni orang-orang beriman yang benar sebagaimana pengakuan mereka. Orang-orang munafik mengaku beriman untuk mengambil hati orang-orang beriman saja; dan bukan dari kaum mereka, golongan Yahudi yang benar. Mereka mengaku Yahudi untuk memperoleh perlindungan dari Yahudi. Dan mereka, orang-orang munafik itu tidak segan-segan bersumpah dengan menyebut nama Allah bahwa mereka beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, padahal sumpah mereka itu atas kebohongan, yakni bersumpah beriman, padahal tidak beriman; sedangkan mereka, orang-orang munafik itu, mengetahui kebohongan-nya.

5119

Allah telah menyediakan azab yang sangat keras bagi mereka, orang-orang munafik, yaitu berada di dalam kerak neraka. Sungguh, betapa buruknya apa yang telah mereka kerjakan di dunia, yaitu menipu Allah, Rasulullah, dan orang-orang beriman, padahal hakikatnya mereka menipu diri mereka sendiri.

5120

Allah menjelaskan salah satu karakter busuk orang-orang munafik, yaitu: Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka, yakni bersumpah dengan nama Allah bahwa mereka beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan bersedia berjihad mengharumkan Islam, padahal sumpah itu hanyalah sebagai perisai untuk menutupi kekafiran mereka, bahkan untuk menutupi kebencian mereka terhadap Islam dan kaum muslim; lalu mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah, bekerja sama dengan kaum Yahudi agar kabilah-kabilah Arab itu tidak masuk Islam; maka bagi mereka azab yang menghinakan mereka di dalam kerak neraka.

5121

Allah menjelaskan bahwa harta dan anak-anak tidak dapat menyelamatkan mereka dari azab yang menghinakan itu. Harta benda yang diperoleh dengan menghalalkan segala cara dan anak-anak mereka yang mendorong mereka mencari harta dengan cara seperti itu, ketika menghadap Allah tidak berguna sedikit pun untuk menolong mereka dari azab Allah, karena yang akan menyelamatkan itu iman dan amal saleh, sedangkan harta dan anak hanya penopang. Mereka itulah penghuni neraka, karena keputusan mereka waktu hidup memilih tidak beriman, mereka kekal di dalamnya tanpa ada harapan keluar dari neraka.

5122

Pada hari Kiamat nanti, ketika mereka semua, orang-orang munafik, dibangkitkan Allah dari alam kubur menuju mahsyar, lalu mereka bersumpah kepada-Nya bahwa mereka orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, bukan orang-orang kafir, sebagaimana mereka bersumpah kepadamu di dunia bahwa mereka orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, padahal sumpah mereka itu atas kebohongan, yakni bersumpah beriman, padahal sejatinya tidak beriman; dan mereka menyangka bahwa mereka dengan bersumpah palsu itu akan memperoleh sesuatu manfaat, dikeluarkan dari neraka. Ketahuilah, bahwa mereka orang-orang pendusta baik di dunia di hadapan Rasulullah maupun di akhirat di hadapan Allah.

5123

Orang-orang munafik itu menjadi pendusta karena diri mereka sepenuhnya dikendalikan Iblis. Setan telah menguasai diri, pikiran, perasaan, dan ruhani mereka, sehingga cahaya Allah terhalang masuk ke dalam pikiran, perasaan, dan ruhani mereka itu. Lalu setan dengan cerdik menghadang dari depan, belakang, kanan, dan kiri, serta menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan, yaitu manusia yang akal dan nuraninya dikuasai setan. Ketahuilah dengan perenungan yang mendalam bahwa golongan setan itulah golongan yang rugi, karena akal sehat dan nuraninya yang jernih tidak digunakan untuk berpikir secara mendalam, masuk akal dan sistematis dalam menyikapi ajaran Allah sehingga akal dan hati mereka tertutup dari iman.

5124

Pada ayat sebelumnya disebutkan bahwa orang-orang munafik itu membohongi Allah dan Rasul-Nya karena dirinya dikuasai setan sehingga termasuk golongan setan. Sementara itu pada ayat ini disebutkan bahwa sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya dengan tidak beriman atau bersumpah beriman padahal hatinya penuh dengan kekafiran dan menghalangi orang untuk beriman, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina, karena karakternya busuk, hipokrit, tidak sportif, bermuka dua dan berpura-pura.

5125

Allah mengingatkan manusia tentang sunah-Nya bahwa Dia telah menetapkan pada kitab induk di Loh Mahfuz bahwa “Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang” dalam melawan kebatilan. Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa menghadapi musuh-musuh-Nya.

5126

Allah lalu menyatakan, “Engkau, Muhammad, tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya, atau keluarganya.” Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia berupa kemauan dan kekuatan batin, kebersihan hati, kemenangan terhadap musuh dan lain-lain. Lalu dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung.

5127

Apa yang ada di langit, bintang, bulan, planet, dan seluruh isi galaksi, dan apa yang ada di bumi, lautan, daratan, gunung, sungai, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan lain-lain semuanya bertasbih kepada Allah, menyatakan kemahasucian Allah menurut caranya masing-masing sesuai dengan keadaan dan kejadiannya, sedangkan manusia tidak memahami tasbih makhluk-makhluk tersebut; dan Dialah Yang Mahaperkasa, menciptakan dan menghancurkan jagat raya; Mahabijaksana, dalam penciptaan dan pengaturan alam semesta.

5128

Allah menyatakan bahwa Dialah yang mengeluarkan dengan cara memerintahkan kepada Rasulullah untuk mengusir orang-orang kafir di antara Ahli Kitab, yakni kaum Yahudi Bani Nadir dan Bani Qainuqa, dua kabilah Yahudi dari kampung halamannya di Madinah yang sudah menetap di sana sejak sebelum kelahiran Nabi. Peristiwa ini terjadi pada saat pengusiran yang pertama yang dilakukan Rasulullah terhadap Bani Qainuqa setelah Perang Badar. Pengusiran kedua adalah pengusiran terhadap Bani Nadir dan Bani Quraizah setelah Perang Ahzab. Pengusiran ketiga dilakukan oleh Umar bin Khattab terhadap semua kaum Yahudi di Madinah, karena pelanggaran mereka terhadap kesepakatan damai. Kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dari Madinah dengan mudah, karena sistem pertahanan mereka kuat dan memiliki SDM yang berkualitas. Mereka yakin bahwa Muhammad dan para pengikutnya tidak akan pernah sanggup mengeluarkan mereka dari Madinah. Dan mereka pun yakin bahwa benteng-benteng mereka yang kuat dan strategis akan dapat mempertahankan mereka dari hukuman Allah yang dilancarkan kaum muslim kepada mereka. Maka Allah segera mendatangkan hukuman itu kepada mereka, melalui tangan-tangan kaum muslim, setelah Bani Qainuqa menunjukan permusuhan kepada umat Islam. Pada waktu yang sama, rencana Bani Nadir dan Bani Quraizah untuk membunuh Rasulullah terbongkar dari arah yang tidak mereka sangka-sangka, karena mereka tidak mengira Rasulullah akan bertindak cepat mengepung benteng mereka. Dan Allah menanamkan rasa takut ke dalam hati mereka, ketika Rasulullah memberitahukan bahwa mereka akan diminta keluar dari Madinah sehingga mereka dengan inisiatif sendiri memusnahkan rumah-rumah mereka dengan peralatan dan tangannya sendiri agar rumah-rumah itu tidak bisa digunakan oleh kaum muslim; dan rumah-rumah mereka pun dihancurkan oleh tangan orang-orang mukmin yang bertugas dalam operasi pembersihan ini. Maka ambillah pelajaran berharga dari peristiwa pengusiran kaum Yahudi di Madinah itu wahai orang-orang beriman yang mempunyai pandangan yang luas bahwa kehebatan benteng pertahanan musuh-musuh Allah dan kerja sama mereka yang kuat bukan penghalang untuk bisa dikalahkan sehingga mereka merasakan kehinaan, terusir dari Madinah.

5129

Pengusiran Yahudi itu bisa terjadi karena dua hal; kepemimpinan Rasulullah yang tegas dan keridaan Allah terhadap kaum muslim. Dan sekiranya tidak karena persetujuan Allah yang telah menetapkan hukum sebab-akibat yang menjadi dasar pengusiran mereka, kabilah-kabilah Yahudi dari Madinah, pasti Allah tetap mengazab mereka dengan cara lain di dalam kehidupan dunia sebagai balasan atas pengkhianatan mereka. Dan di akhirat mereka tetap akan mendapat azab neraka yang pedih selama-lamanya.

5130

Adapun yang demikian itu, perintah pengusiran Bani Qainuqa, Bani Nadir dan Bani Quraizah dari Madinah, walaupun mereka sudah mengikat perjanjian damai dengan Rasulullah, karena sesungguhnya mereka menentang Allah dengan menolak beriman dan menentang Rasul-Nya dengan merencanakan untuk membunuh beliau, padahal mereka mengetahui bahwa Nabi Muhammad itu utusan Allah. Barang siapa menentang Allah dengan membangkang, berkhianat, dan mengacau keamanan, maka sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya kepada mereka dengan pengusiran dan penghinaan, serta di akhirat dengan kekal di dalam neraka.

5131

Pengusiran kaum Yahudi di Madinah merupakan ketetapan Allah dan atas izin-Nya. Apa yang kamu tebang dan bakar di antara pohon kurma yang berada di dekat benteng Yahudi atau yang kamu biarkan batang pohon kurma itu tumbuh berdiri di atas pokoknya, maka pada hakikatnya ide untuk melakukan itu muncul dengan izin Allah. Penebangan dan pembakaran pohon kurma, karena orang-orang Yahudi itu bersembunyi di dalam benteng yang berada di balik pohon kurma. Mereka tidak akan pernah keluar dari benteng itu untuk menyerahkan diri kepada Rasulullah kecuali setelah merasa sesak terkena asap; dan oleh sebab itu, perintah penebangan dan pembakaran pohon kurma itu karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik, yakni kaum Yahudi di Madinah yang mengacau keamanan, mengkhianati kesepakatan damai dengan kaum muslim, dan merencanakan pembunuhan terhadap Rasulullah.

5132

Pada ayat ini Allah menerangkan hukum fai’, yakni rampasan perang yang ditinggalkan musuh setelah sebelumnya Allah menjelaskan bahwa Rasulullah mengepung dan mengusir kaum Yahudi di Madinah. Mereka hanya dibolehkan membawa harta yang bisa dibawa oleh seekor unta. Dan harta rampasan berupa fai’, yaitu yang diperoleh dari musuh tanpa terjadinya pertempuran, maka harta itu dari mereka, berasal dari musuh, diberikan oleh Allah kepada Rasul-Nya untuk mengharumkan Islam. Kamu tidak memerlukan kuda atau unta untuk mendapatkannya dalam pertempuran, tetapi Allah memberikan kekuasaan kepada rasul-rasul-Nya, termasuk kepada Nabi Muhammad untuk mengalahkan siapa saja yang Dia kehendaki di antara musuh-musuh-Nya sehingga dengan kekuasaan ini Rasulullah mendapatkan fai’. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu sehingga bukanlah suatu yang sulit bagi Allah menolong Rasul-Nya mengusir dan menghinakan kaum Yahudi di Madinah.

5133

Allah lalu menjelaskan apa itu fai’ dan peruntukannya. Harta rampasan dari mereka, musuh-musuh Allah yang meninggalkan hartanya tanpa perlawanan, maka harta itu diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk beberapa negeri seperti Bani Quraizah, Bani Nadir, penduduk Fadak dan Khaibar, penyalurannya adalah untuk Allah, untuk kepentingan fasilitas umum dan fasilitas sosial; untuk Rasul guna menopang perjuangan Islam; untuk kerabat Rasul yang membutuhkan bantuan; untuk anak-anak yatim guna menopang pendidikan mereka; untuk orang-orang miskin agar bisa mengembangkan diri; dan untuk orang-orang yang dalam perjalanan guna mencari penghidupan yang lebih baik. Singkatnya, agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu, tetapi harus memiliki fungsi sosial seperti air mengalir ke tempat yang lebih rendah sehingga bermanfaat bagi kaum duafa. Allah mengajarkan prinsip dalam mengamalkan Islam: Apa yang diberikan Rasul kepadamu, perintah maupun anjuran dalam ibadah dan muamalah, maka terimalah sebagai pedoman dalam ber-Islam. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah sebagai sesuatu yang harus dijauhi, karena di balik perintah dan larangan itu ada hikmah yang sangat berharga bagi manusia, dunia akhirat. Dan bertakwalah kepada Allah dengan melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya bagi kaum yang menolak beriman kepada Rasulullah padahal mereka mengetahui bahwa beliau sebenarnya utusan Allah seperti kaum Yahudi di Madinah.

5134

Selain disalurkan sebagaimana disebutkan pada ayat di atas, fai juga disalurkan untuk orang-orang fakir yang berhijrah yaitu anak-anak yatim dan para duafa yang berhijrah bersama Rasulullah ke Madinah. Selain itu, fai juga diberikan kepada orang-orang yang terusir dari kampung halamannya di Mekah karena beriman dan berhijrah bersama Nabi; dan fai diberikan juga kepada Muhajirin yang terpaksa harus meninggalkan harta bendanya di Mekah karena hijrah bersama Rasulullah ke Madinah demi mencari karunia dari Allah dan keridaan-Nya, mengharumkan Islam dan kaum muslim, dan demi menolong agama Allah agar bisa dilaksanakan dalam kehidupan ini dan demi menolong Rasul-Nya dalam menunaikan misi kerasulan. Mereka itulah, orang-orang yang beriman dan berhijrah bersama Rasulullah demi mengharumkan agama Allah dan Rasul-Nya, orang-orang yang benar sikap, niat, dan langkahnya.

5135

Muhajirin, menurut ayat sebelumnya, adalah orang-orang yang terusir dari kampung halamannya di Mekah dan berhijrah bersama Rasulullah ke Madinah demi menolong Allah dan Rasul-Nya. Pada ayat ini disebutkan sikap dan penerimaan kaum Ansar terhadap Muhajirin dengan cinta dan persaudaraan sejati. Dan orang-orang Ansar, para penolong, yang telah menempati kota Madinah jauh sebelum Rasulullah hijrah ke kota ini. Dan mereka telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya sebelum kedatangan mereka, Muhajirin ke Madinah. Mereka, para penolong itu, mencintai Muhajirin, orang yang berhijrah ke tempat mereka, karena Allah. Dan mereka, orang-orang Ansar, ketika membantu Muhajirin yang berhijrah ke Madinah dengan harta dan berbagai fasilitas, tidak menaruh keinginan dalam hati mereka benda-benda yang diberikan itu, karena penuh keikhlasan, terhadap apa yang diberikan kepada mereka, baik harta maupun tenaga. Dan mereka mengutamakan kepentingan para sahabat Muhajirin atas dirinya sendiri, meskipun sebenarnya mereka juga memerlukan semua fasilitas yang diberikan itu. Sungguh ketentuan Allah menegaskan: dan siapa yang dijaga dirinya oleh Allah atas usaha dan perjuangan mereka dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung, karena berhasil melawan ego dan berhasil menjadi pribadi yang mulia.

5136

Sesudah menjelaskan keberhasilan Muhajirin dan Ansar membangun persaudaraan sejati atas dasar iman, Allah lalu menjelaskan karakter orang-orang beriman generasi sesudah mereka. Dan orang-orang beriman, berilmu, dan beramal saleh yang datang sesudah mereka dari generasi ke generasi hingga hari Kiamat, mereka berdoa kepada Allah, Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja dan ampuni pula dosa-dosa saudara-saudara kami seiman yang telah beriman lebih dahulu dari kami, umat Rasulullah maupun umat para nabi sebelumnya dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman karena kedengkian itu menghapuskan amal saleh. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun kepada setiap hamba, Maha Penyayang kepada hamba yang beriman sehingga mereka mendapat kebaikan dunia dan akhirat.

5137

Jika pada ayat sebelumnya, Allah menjelaskan persaudaraan sejati di antara Muhajirin dan Ansar dan sifat orang-orang beriman generasi sesudah mereka, pada ayat ini Allah menjelaskan sifat orang-orang munafik di Madinah pada masa Rasulullah. Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang munafik seperti ‘Abdullàh bin Ubay bin Salùl, Wadì‘ah bin Màlik, Suwaid, dan Da’is yang berkata kepada saudara-saudaranya yang kafir di antara Ahli Kitab, yakni Bani Nadir yang sedang dikepung kaum muslim karena merencanakan untuk membunuh Rasulullah, “Sungguh, jika kamu, wahai Bani Nadir, benar-benar diusir oleh Muhammad dari perkampungan kamu di Madinah, niscaya kami pun akan keluar bersama kamu dari Madinah sebagai bentuk solidaritas kami kepada Anda; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapa pun demi kamu, yakni mendengar dan mematuhi perintah Muhammad; dan jika kamu diperangi Muhammad agar kamu keluar dari Madinah, pasti kami akan membantumu melawan Muhammad.” Dan Allah menyaksikan, kebohongan janji orang-orang munafik terhadap Bani Nadir tersebut, baik sesudah maupun sebelum pengepungan kaum muslim terhadap Bani Nadir bahwa mereka, orang-orang munafik itu benar-benar pendusta, sebab janji mereka untuk menolong Bani Nadir itu tidak ditepati sehingga Bani Nadir menyerah kepada Rasulullah untuk menerima hukuman diusir dari Madinah.

5138

Orang-orang munafik itu adalah benar-benar pendusta. Allah menjelaskan kebohongan janji mereka terhadap Bani Nadir. Sungguh, jika mereka, Bani Nadir, diusir, dari Madinah, orang-orang munafik itu tidak akan keluar dari Madinah bersama mereka; dan jika mereka, Bani Nadir, diperangi oleh kaum muslim karena mereka berkhianat; mereka juga, orang-orang munafik itu, tidak akan menolong sekutu-nya, Bani Nadir; dan kalau pun mereka menolongnya dengan mengerahkan pasukan, pastilah mereka, orang-orang munafik itu, akan berpaling lari ke belakang, berbalik arah untuk kembali ke tempat semula sehingga bantuan pasukan itu tidak terjadi. Kemudian nasib mereka di akhirat ketika mereka membutuhkan pertolongan Allah tidak akan mendapat pertolongan dalam bentuk apa pun sehingga mereka kekal dalam kerak neraka.13. Orang munafik itu bersikap demikian karena kamu, kaum muslim, benar-benar lebih ditakuti dalam hati mereka, orang-orang munafik, daripada Allah. Mereka sangat takut kekufurannya diketahui oleh kaum muslim. Jika mereka benar-benar membantu Bani Nadir, maka permusuhannya kepada kaum muslim terbongkar. Yang demikian itu, sikap orang munafik yang lebih takut kepada manusia daripada takut kepada Allah, karena mereka orang-orang yang tidak mengerti bahwa mereka hanya bisa bersembunyi dari manusia, tetapi tidak bisa bersembunyi dari Allah.

5139

Orang munafik itu bersikap demikian karena kamu, kaum muslim, benar-benar lebih ditakuti dalam hati mereka, orang-orang munafik, daripada Allah. Mereka sangat takut kekufurannya diketahui oleh kaum muslim. Jika mereka benar-benar membantu Bani Nadir, maka permusuhannya kepada kaum muslim terbongkar. Yang demikian itu, sikap orang munafik yang lebih takut kepada manusia daripada takut kepada Allah, karena mereka orang-orang yang tidak mengerti bahwa mereka hanya bisa bersembunyi dari manusia, tetapi tidak bisa bersembunyi dari Allah.14. Karena lebih takut kepada kaum muslim daripada kepada Allah, mereka, orang-orang munafik itu, tidak akan pernah berani memerangi kamu secara terbuka bersama-sama menggabungkan dua kekuatan, yaitu orang-orang munafik Bani ‘Auf dan Yahudi Bani Nadir, kecuali di negeri-negeri yang berbenteng agar mereka bisa berlindung di dalamnya atau di balik tembok dengan cara bergerilya. Permusuhan antara sesama mereka orang-orang munafik Bani ‘Auf dan antara Bani ‘Auf dengan Yahudi Bani Nadir sangat hebat. Kamu, kaum muslim, jika melihat mereka sepintas, akan mengira bahwa mereka itu bersatu, padahal jika kamu memperhatikan keadaan mereka lebih dalam, kamu akan menemukan bahwa hati mereka terpecah belah. Yang demikian itu, perbedaan penampilan luar dan keadaan hati mereka, karena mereka orang-orang yang tidak mengerti bahwa inti kekuatan persatuan dan kesatuan itu tidak terletak pada penampilan, tetapi pada kesatuan rasa dan keterpautan hati dalam kekuatan iman.

5140

Karena lebih takut kepada kaum muslim daripada kepada Allah, mereka, orang-orang munafik itu, tidak akan pernah berani memerangi kamu secara terbuka bersama-sama menggabungkan dua kekuatan, yaitu orang-orang munafik Bani ‘Auf dan Yahudi Bani Nadir, kecuali di negeri-negeri yang berbenteng agar mereka bisa berlindung di dalamnya atau di balik tembok dengan cara bergerilya. Permusuhan antara sesama mereka orang-orang munafik Bani ‘Auf dan antara Bani ‘Auf dengan Yahudi Bani Nadir sangat hebat. Kamu, kaum muslim, jika melihat mereka sepintas, akan mengira bahwa mereka itu bersatu, padahal jika kamu memperhatikan keadaan mereka lebih dalam, kamu akan menemukan bahwa hati mereka terpecah belah. Yang demikian itu, perbedaan penampilan luar dan keadaan hati mereka, karena mereka orang-orang yang tidak mengerti bahwa inti kekuatan persatuan dan kesatuan itu tidak terletak pada penampilan, tetapi pada kesatuan rasa dan keterpautan hati dalam kekuatan iman.

5141

Pada awal surah ini dijelaskan bahwa Bani Qainuqa‘ diusir dari Madinah pada hari Sabtu bulan Syawal, 20 bulan setelah Nabi hijrah, karena mengkhianati perjanjian damai, menganiaya dan membunuh kaum muslim serta mengganggu keamanan kota Madinah. Melalui ayat ini Allah menjelaskan nasib Bani Nadir di Madinah seperti nasib orang-orang yang sebelum mereka, Bani Qainuqa‘, diusir dari Madinah karena merencanakan pembunuhan Rasulullah. Peristiwa ini terjadi belum lama berselang, tidak lama setelah Perang Badar. Rasulullah mengepung benteng tempat mereka bersembunyi; menebang pohon kurma yang berada di dekat benteng dan membakarnya sehingga mereka terpaksa keluar dari benteng tersebut dan diusir dari Madinah. Dengan demikian, mereka telah merasakan akibat buruk perbuatan mereka mengkhianati perjanjian damai disebabkan perbuatan mereka sendiri, merencanakan pembunuhan Rasulullah. Dan di akhirat, mereka akan mendapat azab yang pedih, kekal selama-lamanya di dalam neraka.

5142

Bujukan orang-orang munafik kepada Bani Nadir untuk bekerja sama melawan kaum muslim dan berjanji akan menolong Bani Nadir, jika diserang dan diusir seperti bujukan setan ketika ia berkata kepada manusia dengan meyakinkan, “Kafirlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya!” Kemudian ketika manusia itu mengikuti bujukan setan menjadi kafir kepada Allah dan Rasul-Nya, ia, setan itu, berkata kepada orang-orang yang sudah berhasil dijerumuskan, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, kamu sendiri yang harus mempertanggungjawabkan perbuatan kamu di hadapan Allah di akhirat, karena sesungguhnya aku sendiri sebenarnya takut kepada Allah, terutama saat diminta pertanggungjawaban di hadapan Allah, Tuhan seluruh alam.”

5143

Maka kesudahan bagi keduanya, baik yang menggoda maupun yang digoda, bahwa keduanya masuk ke dalam neraka, karena perbuatan mereka sendiri. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya tanpa ada peluang keluar dari neraka. Demikianlah balasan Allah di akhirat bagi orang-orang zalim, yaitu orang-orang yang menganiaya diri sendiri dengan memilih menjadi manusia yang kafir, bukan manusia yang beriman.

5144

Salah satu sifat orang munafik adalah menyatakan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya secara lisan, padahal mereka bukan orang beriman (Lihat: Surah al-Baqarah/2:10) sehingga nasib mereka di akhirat kekal di dalam neraka. Pada ayat ini Allah mengingatkan orang beriman agar benar-benar bertakwa kepada Allah dan memperhatikan hari esok, akhirat. Wahai orang-orang yang beriman! Kapan dan di mana saja kamu berada bertakwalah kepada Allah dengan sungguh-sungguh melakukan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya; dan hendaklah setiap orang siapa pun dia memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, yakni untuk hidup sesudah mati, di akhirat dengan berbuat kebaikan atas dasar iman, ditopang dengan ilmu dan hati yang ikhlas semata-mata mengharap rida Allah, sebab hidup di dunia ini sementara, sedangkan hidup di akhirat itu abadi; dan bertakwalah kepada Allah dengan menjaga hubungan baik dengan Allah, manusia dan alam. Sungguh, Allah Mahateliti sekecil apa pun juga terhadap apa yang kamu kerjakan sehingga semua yang kamu lakukan berada dalam pengetahuan Allah (Lihat: Surah Qàf/50: 18).

5145

Allah mengingatkan orang berimaan dengan berfirman, “Dan janganlah kamu, wahai orang-orang beriman seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, tidak menyadari bahwa Allah senantiasa mengawasi manusia dalam kehidupan ini sehingga Allah menjadikan mereka, karena pola hidup mereka yang hanya mencari kepuasaan, kelezatan, dan kenikmatan duniawi tanpa mempertimbangkan kebutuhan hidup sesudah mati, manusia yang lupa akan diri sendiri, yakni manusia yang tercabut dari akar kemanusiaannya. Mereka itulah, manusia yang lupa kepada Allah dan lupa kepada diri sendiri adalah orang-orang fasik, yaitu orang-orang yang bergelimang dosa dan perbuatan keji.”

5146

Manusia yang lupa kepada Allah hingga lupa terhadap diri sendiri adalah manusia yang bergelimang dosa dan akan menjadi penghuni neraka. Tidak sama para penghuni neraka, pola pikir, sikap dan perilakunya dengan para penghuni surga. Para penghuni surga itu adalah orang-orang beriman yang berusaha menyucikan jiwanya, mendekatkan diri kepada Allah, menjalani hidup dengan berbagi dan peduli. Mereka lah orang-orang yang memperoleh kemenangan mendapatkan surga karena keberhasilannya mengendalikan hawa nafsu dan tipu daya iblis dalam hidup dan kehidupan.

5147

Allah menjelaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan bagi manusia yang menggunakan nalar dan mengikuti hati nurani. Sekiranya Kami turun-kan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung yang diberi akal, pikiran, dan perasaan seperti manusia; pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah, karena gunung-gunung itu akan menggunakan nalar, rasa, dan nuraninya dalam memahami Al-Qur’an dan mengamalkannya. Dan perumpamaan-perumpamaan itu, yakni manusia yang kecil dan lemah dibandingkan dengan gunung yang begitu besar, tinggi dan keras; Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir bahwa gunung bisa menggunakan nalar, rasa dan nurani untuk memahami dan menerapkan Al-Qur’an hingga tunduk dan pecah karena takut kepada Allah. Mengapa manusia yang benar-benar memiliki nalar, rasa dan nurani tidak menggunakannya secara optimal dalam memahami dan menerapkan Al-Qur’an dalam kehidupan ini?

5148

Al-Qur’an adalah wahyu Allah petunjuk bagi manusia. Pada ayat ini dan seterusnya hingga akhir surah, Allah menjelaskan al-asma al-husna, nama-nama Allah yang indah. Apabila al-asma al-husna dipahami dan diresapkan secara mendalam ke dalam sanubari akan menguatkan keyakinan kepada-Nya. Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Dia memperkenalkan nama-nama-Nya. Bila zat-Nya dipikirkan akan membingungkan, karena pikiran manusia tidak sanggup menjangkaunya; bila nama-Nya disebut akan menggetarkan hati yang beriman; bila sifat-Nya diuraikan akan mempesona; dan bila perbuatan-Nya diamati dengan cermat akan mengagumkan setiap manusia; karena itu tidak ada Tuhan layak diibadati selain Dia. Yang Mengetahui yang gaib, karena pengetahuan-Nya tak terbatas; dan Yang Mengetahui yang nyata, karena pengetahuan-Nya meliputi zarrah. Dialah Yang Maha Pengasih, yang kasih sayang-Nya tak mengenal batas; Maha Penyayang, yang rahmat-Nya kepada orang yang beriman sejak di dunia hingga di surga.

5149

Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia, tidak ada Tuhan yang berhak diibadati selain Dia. Maharaja, Yang kekuasaan-Nya tak terbatas; Yang Mahasuci dari segala bentuk kekurangan; Yang Mahasejahtera, Yang menjadi sumber kedamaian yang didambakan manusia; Yang Menjaga Keamanan, Yang Pengayoman-Nya lengkap, sempurna, dan menyeluruh. Pemelihara Keselamatan manusia, terutama di akhirat; Yang Mahaperkasa mencabut kekuasaan para penguasa dunia; Yang Mahakuasa menghentikan paksa ambisi para pecandu kekuasaan. Yang Memiliki Segala Keagungan. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan, karena Allah berbeda dengan seluruh makhluk ciptaan-Nya.

5150

Dialah Allah Yang Menciptakan seluruh makhluk dengan hikmah yang mengagumkan. Yang Mengadakan segala sesuatu dari tiada menjadi ada. Yang Membentuk Rupa manusia ketika masih janin dalam rahim. Dia memiliki nama-nama yang indah yang menggambarkan sifat dan perbuatan-Nya yang mempesona. Apa yang di langit: bintang, bulan, planet, dan seluruh isi galaksi dan apa yang ada di bumi lautan, daratan, gunung, sungai, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan lain-lain semuanya bertasbih kepada-Nya, tetapi manusia tidak memahami tas-bihnya. Dan Dia-lah Yang Mahaperkasa menghentikan rencana dan harapan manusia dengan kematian. Mahabijaksana dalam memperlakukan manusia dan menata jagat raya.

5151

Wahai orang-orang yang beriman di mana pun dan kapan pun kamu hidup! Janganlah kamu menjadikan musuh-Ku, yaitu mereka yang menolak ajaran-Ku, dan musuhmu yang membenci, menganiaya, berencana membunuh dan mengusir kamu dari tanah kelahiran kamu hanya karena kamu beriman kepada-Ku sebagai teman setia sehingga kamu merasa perlu menyampaikan kepada mereka informasi tentang Nabi Muhammad yang membahayakan Islam dan kaum muslim, karena kasih sayang kamu kepada mereka, padahal mereka telah ingkar kepada kebenaran, menolak beriman kepada Al-Qur’an yang disampaikan kepada kamu melalui Rasulullah. Mereka mengusir Rasul dan kamu sendiri, ketika kamu bersama Rasulullah berada di Mekah sebelum hijrah ke Madinah, tanpa ada alasan apa pun hanya karena kamu beriman kepada Allah, Tuhan kamu, yang memelihara kamu dan seluruh jagat raya. Janganlah kamu berbuat demikan, bersahabat dengan orang-orang kafir dan membocorkan rahasia kepada mereka, jika kamu benar-benar keluar dari kota kelahiran kamu, Mekah dan berhijrah ke Madinah bersama Rasul untuk berjihad pada jalan-Ku guna mengharumkan Islam dan kaum muslim. Kamu benar-benar pengkhianat, karena kamu memberitahukan secara rahasia informasi-informasi tentang Nabi Muhammad kepada mereka, yang membahayakan Islam dan kaum muslim serta keamanan Negara Madinah, karena kecintaan kamu kepada mereka, dan Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dari Rasul dan kaum muslim dan apa yang kamu nyatakan secara terbuka di hadapan publik. Dan barang siapa di antara kamu, wahai orang-orang beriman, melakukannya, membocorkan rahasia kepada orang-orang kafir, maka sungguh dia telah tersesat dari jalan yang lurus hingga bertobat dan kembali setia kepada ajaran Islam.

5152

Allah lalu menjelaskan mengapa ia melarang kaum muslim membocorkan rahasia kepada kaum kafir. Jika mereka, orang-orang kafir yang memusuhi kamu, menangkap kamu atau mengalahkan kamu dalam perang, niscaya mereka bertindak sebagai musuh bagi kamu dengan berbuat kezaliman di luar batas kemanusiaan, karena orang kafir yang membenci Islam dan kaum muslim tidak bisa dijadikan sahabat setia; lalu melepaskan tangan mereka dengan tindakan dan lidahnya dengan kata-kata kasar dan tajam kepada kamu untuk menyakiti perasaan kamu, menghujat ajaran Islam, serta melukai kehormatan kamu sebagi muslim; dan mereka sangat menginginkan agar kamu kembali kafir, mengikuti keyakinan mereka.

5153

Kaum kerabat dan anak-anak kamu yang selama ini menjadi kebanggaan kamu tidak akan bermanfaat bagi kamu pada hari kiamat, karena kehidupan di akhirat bersifat individual, tidak ada jual beli, tidak ada persahabatan, dan tidak ada tolong menolong. (al-Baqarah/2: 254); dan akhirat akan memisahkan hubungan di antara kamu, kecuali yang seiman akan dipertemukan di dalam surga. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan, kebaikan maupun keburukan yang disembunyikan maupun yang dinyatakan secara terbuka.

5154

Melalui ayat ini, Allah memberikan pelajaran berharga dari hubungan Nabi Ibrahim dengan ayahnya. Sungguh, telah ada suri teladan yang baik bagi kamu, orang-orang beriman di akhir zaman, pada Ibrahim dan orang-orang beriman yang bersama dengannya, para pengikut, dan sahabat-sahabatnya, ketika mereka berkata kepada kaumnya yang menyembah berhala dan mempertuhankan matahari, bulan, dan bintang, “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari apa yang kalian sembah selain Allah, tidak menjadi sahabat kalian, dan mendukung perbuatan kalian, beribadah kepada selain Allah; kami mengingkari kekafiran kalian lahir batin, pernyataan, pikiran, perasaan, dan keyakinan, dan menurut kami telah nyata antara kami dan kalian ada permusuhan dan kebencian untuk selama-lamanya, karena kalian menolak beriman kepada Allah dan berusaha membunuh kami, orang-orang beriman, hingga kalian beriman kepada Allah saja dengan tauhid yang benar, sebab dengan beriman kalian menjadi saudara. “Allah tidak membenarkan orang beriman memintakan ampunan untuk orang-orang kafir (Lihat: Surah an-Nisa/4: 48), kecuali perkataan Ibrahim kepada ayahnya yang bernama Azar, “Sungguh aku akan memohonkan ampunan kepada Allah bagimu, karena cinta dan kasih sayang anak kepada orang tua, namun aku sebagai hamba Allah sama sekali tidak dapat menolak siksaan Allah kepadamu, karena aku tidak memiliki daya dan kekuatan apa pun.” Ibrahim berkata dalam doanya yang tulus, “Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkau kami bertawakal, karena Engkau menyukai orang yang bertawakal dan hanya Engkau saja yang pantas menjadi tempat kami bertawakal; dan hanya kepada Engkau kami bertobat, karena Engkau menyukai hamba-hamba yang tobat dari dosa mereka dan hanya kepada Engkau kami kembali, karena hanya Engkau yang memiliki akhirat dan Engkau pangkal seluruh kehidupan.

5155

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami, orang-orang beriman, menjadi sasaran fitnah bagi orang-orang kafir, karena keluguan kami. Dan ampunilah kami, seluruh dosa dan kekhilafan kami agar jiwa kami bersih, aib kami tertutup, dan hidup kami bahagia. Ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, menyadarkan dan mengubah jalan hidup orang-orang berdosa; Maha bijaksana, menghadapi perilaku hamba yang lalai.

5156

Dari kisah Nabi Ibrahim itu, Allah menyatakan bahwa sungguh pada mereka itu, Ibrahim dan umatnya yang beriman, terdapat suri teladan yang baik bagi kamu, berkenaan dengan sikap beragama, ketegasan, dan kekhusyukan dalam berdoa bagi orang-orang yang berharap kepada Allah, karena Allah tempat memohon dan bergantung seluruh makhluk, dan berharap mendapat keselamatan pada hari akhir, karena kebahagiaan sejati bukan di dunia, tetapi di akhirat ketika selamat dari azab Allah. Dan barang siapa berpaling dari Allah dengan menjauh dan menyimpang dari ajaran-Nya, maka sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahakaya, tidak bertambah keagungan-Nya dengan ketaatan hamba dan tidak berkurang keagungan-Nya dengan kekufuran seluruh makhluk, Maha Terpuji, sifat dan perbuatan-Nya.

5157

Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang beriman menaruh harapan kepada Allah untuk mengubah kebencian dengan kasih sayang. Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang yang tulus dan bersemi di antara kamu, orang-orang beriman dengan orang-orang yang pernah kamu musuhi di antara mereka, orang-orang kafir. Allah Mahakuasa mengubah benci menjadi cinta dan permusuhan menjadi persahabatan. Dan Allah Maha Pengampun kepada yang tobat dari dosa-dosanya, Maha Penyayang kepada hamba yang taat kepada-Nya.

5158

Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil, karena kebaikan dan keadilan itu bersifat universal, kepada orang-orang kafir yang tidak memerangi kamu karena agama dengan menekankan kebebasan dan toleransi beragama; dan tidak mengusir kamu dari kampung halaman kamu, karena kamu beriman kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.

5159

“Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu, orang-orang beriman, menjadikan mereka, orang-orang kafir yang tidak bersedia hidup berdampingan dengan kamu secara damai, yaitu mereka yang memerangi kamu karena agama, tidak ada kebebasan dan toleransi beragama; mengusir kamu dari tempat tinggal kamu, karena pembersihan ras, suku, dan agama, serta penguasaan teritorial, dan membantu pihak lain untuk mengusir kamu karena kerja sama yang sistemik dan terencana; sebagai sahabat dekat kamu lahir batin. Barang siapa yang menjadikan mereka sebagai kawan, karena kepentingan ekonomi, politik, dan keamanan; maka mereka itulah orang zalim terhadap perjuangan Islam dan kaum muslim.

5160

Melalui ayat ini Allah menjelaskan tentang tata cara yang harus dilakukan Rasulullah apabila menerima perempuan yang berasal dari daerah kafir dan hukum perkawinan mereka. “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila perempuan-perempuan mukmin yang berasal daerah yang dikuasai orang-orang kafir datang berhijrah kepadamu ke Madinah, maka hendaklah kamu uji keimanan mereka agar kamu mengetahui latar belakang dan motivasi kedatangan mereka, serta dapat memberikan perlindungan yang tepat kepada mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka, hakikat, kualitas, bahkan yang terbesit dalam hati mereka; namun, pengujian ini diperlukan untuk kewaspadaan. Jika kamu telah mengetahui, setelah kamu melakukan wawancara mendalam terhadap mereka bahwa mereka, perempuan-perempuan yang meminta perlindungan itu benar-benar beriman, maka janganlah kamu mengembalikan mereka kepada orang-orang kafir, yakni suami-suami mereka yang kafir, karena perkawinan mereka batal, ketika perempuan-perempuan itu masuk Islam. Mereka, perempuan-perempuan muslimah itu tidak halal bagi orang-orang kafir itu, yakni bagi para suami mereka untuk berhubungan suami-istri dan orang-orang kafir itu pun, yakni para suami yang kafir, tidak halal bagi mereka, para istri yang sudah menjadi muslimah untuk berhubungan suami-istri. Dan berikanlah kepada suami mereka, yang masih tetap kafir itu mahar yang telah mereka berikan kepada mantan istrinya yang menjadi muslimah, jika mereka meminta. Dan tidak ada dosa bagi kamu, para laki-laki muslim untuk menikahi mereka, karena perempuan-perempuan itu berstatus janda, apabila kamu menikahinya setelah selesai masa iddah, mengikuti hukum Allah dan dengan tujuan pernikahan yang benar, serta membayarkan kepada mereka maharnya sesuai kesepakatan.” Sebaliknya jika perempuan-perempuan muslimah meninggalkan suami mereka, masuk ke daerah kafir dan menjadi kafir, maka Allah menegaskan, “Dan janganlah kamu, para laki-laki muslim tetap berpegang pada tali pernikahan dengan perempuan-perempuan kafir, karena pernikahan kamu dengan mereka batal setelah mereka murtad; dan hendaklah kamu, para laki-laki muslim meminta kembali mahar yang telah kamu berikan kepada mantan istri kamu yang murtad itu.” Sementara itu tentang perempuan beriman yang menghadap kepada Nabi di Madinah, Allah menegaskan, “Dan jika suaminya tetap kafir, sedangkan perempuan-perempuan itu benar-benar beriman, biarkanlah mereka, para suami itu, meminta kembali mahar yang telah mereka bayarkan kepada mantan istrinya yang telah beriman. Demikianlah hukum Allah yang ditetapkan-Nya di antara kamu tentang perceraian karena suami atau istri murtad atau istri masuk Islam, serta larangan menikah beda agama. Dan Allah Maha Mengetahui semua yang tersimpan dalam hati, Mahabijasana dalam menyikapi tingkah laku manusia.

5161

Allah lalu menjelaskan cara-cara pengembalian mahar kepada para suami yang ditinggalkan istri mereka tersebut. Dan jika ada sesuatu tentang pengembalian mahar yang belum selesai dari istri-istri kamu yang lari kepada orang-orang kafir, karena para mantan istri kamu itu tidak memiliki niat baik untuk mengembalikan mahar kepada kamu, kemudian kamu berhasil mengalahkan mereka dalam perang, yakni mengalahkan orang-orang kafir yang kepada mereka mantan istri-istri kamu lari, maka berikanlah dengan mengambil dari harta rampasan perang kepada orang-orang yang istri-istri mereka lari kepada orang-orang kafir sebanyak mahar yang telah mereka berikan kepada mantan istri-istri mereka. Dan bertakwalah kamu, wahai para suami yang ditinggalkan istri, kepada Allah yang kepada-Nya kamu beriman agar kamu tetap tegar.

5162

Ayat ini berbicara tentang perempuan yang berbaiat kepada Nabi bahwa mereka berjanji setia tidak akan melakukan dosa-dosa besar. Wahai Nabi! Apabila perempuan-perempuan beriman dari berbagai kabilah datang kepadamu untuk berbaiat, berjanji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan Allah dengan sesuatu apa pun setelah mengokohkan dua kalimat syahadat; tidak akan mencuri milik orang lain dengan cara apa pun; tidak akan berzina dengan siapa pun; tidak akan membunuh anak-anak mereka seperti kebiasaan masyarakat Arab sebelum zaman Islam, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dengan mengadakan pengakuan-pengakuan palsu mengenai hubungan antara laki-laki dan perempuan seperti tuduhan berzina, tuduhan bahwa anak seorang perempuan bukan anak suaminya; dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan kebaikan yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya; maka terimalah janji setia mereka semoga menjadi momentum untuk perbaikan akhlak mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah agar dosa-dosa mereka dihapuskan oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun kepada siapa saja yang bertobat dengan tulus, Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan mendekatkan diri kepada-Nya.

5163

Ayat ini berbicara tentang larangan memohon perlindungan kepada orang-orang kafir. Wahai orang-orang beriman kuatkanlah iman kamu, janganlah kamu menjadikan orang-orang yang dimurka Allah seperti orang-orang kafir, orang-orang munafik, dan orang-orang fasik, pelaku dosa besar secara terus-menerus sebagai penolong kamu ketika kamu mengalami kesulitan atau mempunyai masalah dunia atau agama. Sungguh mereka telah berputus asa terhadap akhirat sehingga kamu seperti berpegang kepada pohon yang tumbang atau dahan yang hanyut. Mereka tidak meyakini akhirat, bagaimana menolong kamu memperhatikan akhirat. Kehidupan mereka sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada di dalam kubur berputus asa dari kasih sayang Allah. Mereka kehilangan asa untuk mendapatkan keselamatan.

5164

Apa yang ada di langit, bintang, bulan, matahari, dan seluruh planet; dan apa yang ada di bumi, hewan dan tetumbuhan bertasbih kepada Allah, mengakui dan menyatakan kemahasucian Allah yang berbeda dengan seluruh makhluk ciptaan-Nya; dan Dialah Yang Mahaperkasa menciptakan dan menghancurkan jagat raya sekejap mata; Mahabijaksana, tidak terburu menggunakan kekuasaan-Nya yang tiada terbatas untuk menghancurkan jagat raya atau menghukum manusia yang berdosa.

5165

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya! Mengapa kamu mengatakan secara terbuka di hadapan orang banyak atau secara tertutup sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Apakah kamu merasa tidak bersalah melakukannya?

5166

Perbuatan kamu, wahai orang-orang yang beriman, yang tidak melakukan apa yang sudah dikatakan atau disampaikan kepada orang lain sangatlah dibenci di sisi Allah, jika kamu mengikuti kebiasaan orang-orang munafik, mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan, bermuka dua, tidak ada kesatuan kata dan perbuatan dan tidak ada integritas.

5167

Ayat ini menyatakan bahwa Allah suka kepada orang-orang yang berjihad dalam barisan yang teratur. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya untuk membela diri dan membela kehormatan Islam dan kaum muslim dalam barisan yang teratur, kuat, militan, dan terorganisir dengan baik; mereka seakan-akan dalam membangun kekuatan umat seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh, saling menguatkan komponen umat muslim yang satu terhadap komponen umat muslim lainnya.

5168

Allah selanjutnya berbicara tentang orang-orang fasik yang menyakiti Nabi Musa karena pembangkangannya. Dan ingatlah wahai Muhammad, ketika Musa berkata kepada kaumnya, Bani Israil, “Wahai kaumku! Mengapa kamu menyakitiku dengan menyembah patung anak sapi ketika aku munajat kepada Allah di Gunung Sinai, dan menolak berjihad, padahal Allah menjanjikan kemenangan kepada kamu untuk masuk ke Yerussalem. Apakah kamu tidak menyadari, padahal kamu sungguh mengetahui, bahwa sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu untuk mengajarkan prinsip tiada tuhan selain Allah, tiada ibadah kecuali kepada-Nya, dan tidak mempertuhankan manusia?” Maka ketika mereka berpaling dari kebenaran dengan menutup mata, telinga, pikiran, dan hati, maka Allah pun memalingkan hati mereka dari kebenaran dan membiarkan mereka sesat sehingga mereka bertambah jauh dari kebenaran. Dan Allah tidak akan memberi petunjuk kepada kaum yang fasik, yaitu yang terus-menerus berbuat dosa besar, tanpa merasa bersalah.

5169

Ayat ini membicarakan umat Nabi Isa yang menolak beriman kepada Nabi Muhammad, padahal Allah sudah memberitahukan tentang kelahiran beliau di dalam Injil. Dan ingatlah wahai Muhammad, ketika Isa putra Maryam berkata kepada kaumnya, “Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu untuk mengajarkan prinsip tiada tuhan selain Allah, tiada ibadah kecuali kepada-Nya, dan tidak mempertuhankan sesama manusia yang membenarkan kitab yang turun sebelumku, yaitu Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa dan memberi kabar gembira kepada kamu dengan seorang rasul yang akan datang setelahku, yang bernama Ahmad dan/atau Muhammad yang merupakan nabi dan rasul terakhir; namun ketika Rasul itu datang kepada mereka, kaum Nasrani, dengan membawa bukti-bukti yang nyata tentang kenabian dan kerasulan beliau di dalam Al-Qur’an, mereka berkata kepada sesama orang-orang Kristen, “Al-Qur’an ini adalah sihir yang nyata, bukan wahyu Allah, bukan kitab suci.”

5170

Dan siapakah yang lebih zalim, yakni tidak ada yang paling zalim, daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah dengan meyakini konsep trinitas, Tuhan Bapak, Tuhan Yesus, dan Tuhan Bunda Maria; padahal dia, orang yang meyakini konsep trinitas itu diajak kepada agama Islam? Dan Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim, yaitu orang-orang yang menyekutukan atau mengada-adakan kebohongan tentang Allah.

5171

Mereka, orang-orang yang mengada-adakan kebohongan tentang Allah, hendak memadamkan cahaya agama Allah yang menekankan prinsip tauhid, prinsip tidak ada tuhan selain Allah, prinsip tidak dibenarkan beribadah kecuali kepada-Nya dan prinsip tidak ada manusia yang mempertuhankan manusia dengan mulut, ucapan-ucapan mereka, bahkan dengan sikap dan tindakan mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya, agama-Nya dengan menurunkan wahyu, mengutus rasul dan memerintahkan rasul, mengajak umat meyakininya, meskipun orang-orang kafir membencinya dan merintanginya dengan berbagai cara.

5172

Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, prinsip tauhid yang lurus untuk memenangkannya di atas segala agama yang bertentangan dengan prinsip tauhid, mempertuhankan manusia dan tidak memanusiakan manusia, meskipun orang-orang musyrik membencinya, bahkan merintanginya dengan berbagai cara.

5173

Wahai orang-orang yang beriman di mana pun dan pada zaman apa pun kamu hidup! Maukah kamu Aku tunjukkan melalui bimbingan Rasulullah suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih di akhirat?

5174

Bisnis yang menyelamatkan manusia dari azab itu adalah kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan mantap dan kokoh dan berjihad di jalan Allah, yaitu berusaha sekuat tenaga untuk mengharumkan Islam dan kaum muslim, serta membela hak, martabat dan kehormatan kaum muslim dari serangan musuh-musuh Islam dengan harta dan jiwa kamu hingga kamu mati syahid. Itulah yang lebih baik bagi kamu, dalam berbisnis dengan Allah, jika kamu mengetahui, kebaikan dan keuntungan beriman dan berjihad dengan benar.

5175

Keuntungan yang bisa kamu peroleh dengan perniagaan itu adalah niscaya Allah mengampuni dosa-dosamu, baik dosa yang disengaja maupun yang tidak disengaja dan memasukkan kamu ke dalam surga di akhirat yang penuh kenikmatan, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sehingga kehidupan terasa indah dan menyenangkan; dan juga Allah memasukkan kamu ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn sehingga kenikmatan terasa di atas kenikmatan. Itulah kemenangan yang besar, karena keputusan yang tepat selama hidup di dunia untuk beriman dan berjihad.

5176

Bagi orang yang beriman dan berjihad selain mendapat ampunan dan masuk surga ‘Adn juga akan mendapat keuntungan lain yang sangat berharga. Dan ada lagi karunia yang lain yang kamu sukai dari keuntungan beriman dan berjihad pada jalan Allah, yaitu pertolongan dari Allah dalam menghadapi musuh-musuh Islam dan kaum muslim sehingga Islam menjadi harum; dan kemenangan yang dekat waktunya untuk meraih kekuasaan dalam mengatur kehidupan ini. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin karena dengan beriman dan berjihad mereka akan mendapat pertolongan dan kemenangan di dunia dan mendapat ampunan dan surga di akhirat.

5177

Wahai orang-orang yang beriman! Di mana pun dan kapan pun kamu hidup, jadilah kamu penolong-penolong agama Allah dengan memahami, mengamalkan, dan mengharumkan Islam dan kaum muslim, serta berjihad membela hak dan kehormatan Islam sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia, kaum hawariyun, “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk menegakkan agama Allah dalam kehidupan ini?” Pengikut-pengikutnya yang setia itu berkata kepada Nabi Isa dengan meyakinkan, “Kamilah penolong-penolong agama Allah.” Mereka menyampaikan ajaran Allah kepada masyarakat dan mengajak masyarakat beriman dan mengamalkannya; lalu segolongan dari Bani Israil beriman kepada Allah dan mengikuti ajaran Nabi Isa dengan setia; dan segolongan yang lain yang jumlahnya jauh lebih banyak memilih kafir, yaitu menjadi orang yang menutup diri, menolak, dan mendustakan ajaran Nabi Isa, bahkan berusaha menghalangi penyebaran ajarannya dan membunuh para juru dakwahnya. Orang beriman itu bermunajat kepada Kami, lalu Kami memberikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka dengan menghilangan perasaan lemah, takut, dan ragu untuk berjihad sehingga mereka menjadi orang-orang yang menang dalam menghadapi musuh.

5178

Apa yang ada di langit, bintang, bulan, matahari dan seluruh planet; dan apa yang ada di bumi, hewan dan tetumbuhan bertasbih kepada Allah, mengakui dan menyatakan kemahasucian Allah yang berbeda dengan seluruh makhluk ciptaan-Nya; Dia adalah Maharaja yang kekuasaan-Nya mutlak; Yang Mahasuci dari segala yang diduga manusia; dan Dialah Yang Mahaperkasa menciptakan dan menghancurkan jagat raya sekejap mata; Mahabijaksana, tidak terburu menggunakan kekuasaan-Nya yang tiada terbatas untuk menghancurkan jagat raya atau menghukum manusia yang berdosa.

5179

Dialah yang mengutus seorang Rasul, Muhammad kepada kaum yang buta huruf, yang secara khusus ditujukan kepada bangsa Arab yang kebanyakan tidak bisa baca tulis, dari kalangan mereka sendiri, yaitu dari kalangan bangsa Arab, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, ayat-ayat Al-Qur’an, yang isinya menyucikan jiwa mereka yang beriman kepadanya; dan mengajarkan kepada mereka yang membuka diri menerima dan membenaran kerasulan beliau, Kitab Al-Qur’an, dan Hikmah yakni Sunah Nabi, meskipun sebelumnya, yakni sebelum kelahiran Rasulullah di masa jahiliah, mereka, sebagian di antara para sahabat Rasulullah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. Keyakinan mereka menyimpang dari prinsip tauhid dan perilaku mereka bertentangan dengan nilai kemanusiaan, salah satunya mengubur anak perempuan hidup-hidup.

5180

Selain mengutus kepada bangsa Arab yang tidak bisa baca tulis, Allah juga mengutus Rasulullah kepada bangsa-bangsa lain di luar bangsa Arab, bahkan kepada seluruh dunia. Dan Rasulullah juga diutus kepada kaum yang lain dari mereka di luar bangsa Arab untuk masa yang tiada terbatas hingga hari kiamat, kaum yang belum berhubungan dengan mereka, karena hidup pada zaman dan tempat yang berbeda dengan mereka, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, “Dan Kami tidak mengutus engkau Muhammad melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” (Lihat: Surah al-Anbiya/21: 107). Dan Dialah Yang Mahaperkasa, menciptakan dan menghancurkan jagat raya sekejap mata; Mahabijaksana, tidak terburu menggunakan kekuasaan-Nya yang tiada terbatas untuk menghukum manusia yang berdosa.

5181

Demikianlah karunia Allah yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki seperti mengangkat Rasulullah menjadi nabi dan rasul dan diutus kepada umat manusia seluruh alam; dan Allah memiliki karunia yang besar yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman.

5182

Allah mengecam manusia yang mendapat karunia-Nya menjadi ahli agama, tetapi tidak mengamalkannya. Perumpamaan orang-orang yang diberi tugas membawa Taurat, menjadi ulama dan bertugas membimbing manusia beragama, kemudian mereka tidak membawanya, tidak mengamalkan agama dan tidak menjadikan dirinya teladan bagi umat adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal, dirinya dibebani oleh pengetahuan agama, tetapi pengetahuan agama itu tidak membawa kebaikan apa pun bagi dirinya. Sangat buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah yang diwahyukan kepada Nabi dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak akan pernah memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim, yang membiarkan dirinya gelap, padahal mereka memegang lampu.

5183

Para pemuka Yahudi tidak hanya tidak mengamalkan agamanya, tetapi juga menilai dirinya kekasih Allah, padahal mereka kufur kepada-Nya. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad kepada para tokoh Agama Yahudi, “Wahai orang-orang Yahudi Bani Nadir, Bani Quraizah dan Bani Qainuqa! Jika kamu mengira dengan penuh keyakinan bahwa kamulah kekasih Allah, karena menjadi bangsa pilihan, bukan orang-orang yang lain, seperti kaum muslim, maka harapkanlah kematianmu, karena kematian membuktikan apakah kamu kekasih Allah atau bukan, jika kamu orang yang benar, dalam pengakuanmu itu.

5184

Namun demikian, mereka tidak mungkin mengharapkan kematian. Dan mereka, tokoh-tokoh Yahudi di Madinah yang mengaku kekasih Allah tidak akan pernah mengharapkan kematian itu selamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Hal ini karena hati kecil mereka mengakui dirinya salah dan menyadari bahwa kematian akan mengungkapkan siapa yang salah dan siapa yang benar. Dan Allah Maha Mengetahui pengakuan, perasaan, dan kegelisahan orang-orang yang zalim, yaitu orang-orang yang menganiaya dirinya sendiri dengan berbuat kejahatan, padahal mereka mengetahuinya.

5185

Kematian yang tidak diharapkan itu pasti akan datang. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad kepada para pemuka Yahudi di Madinah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, karena kamu menyadari bahwa kematian akan mengungkapkan siapa yang salah dan siapa yang benar, ia, kematian, meskipun dijauhi pasti menemui kamu, di mana pun kamu berada; kemudian kamu, melalui pintu kematian, akan dikembalikan kepada Allah untuk mempertanggung-jawabkan semua perbuatan selama hidup di dunia. Dia Yang Maha Mengetahui yang gaib, yang tidak terlihat, dan yang nyata, yang kasat mata; lalu Dia akan memberitahukan kepada kamu dengan lengkap dan menyeluruh apa yang telah kamu kerjakan, baik kejahatan maupun kebaikan.”

5186

Allah menghimbau orang-orang beriman agar segera ke masjid untuk salat berjamaah apabila azan sudah dikumandangkan. Wahai orang-orang yang beriman! Di mana pun dan kapan pun kamu berada. Apabila telah diseru dengan dikumandangkan azan untuk melaksanakan salat Jumat pada hari Jumat, atau salat lima waktu maka segeralah kamu mengingat Allah, dengan melaksanakan salat yang khusyuk serta zikir dan doa sesudah salat; dan tinggalkanlah jual beli dan berbagai kegiatan lainnya. Yang demikian itu, meninggalkan sementara berbagai kegiatan untuk segera melaksanakan salat wajib berjamaah di masjid, lebih baik bagi kamu dibandingkan dengan menunda salat, jika kamu mengetahui keutamaan salat di awal waktu dengan berjamaah di masjid.

5187

Apabila salat wajib telah dilaksanakan di awal waktu dengan berjamaah di masjid; maka bertebaranlah kamu di bumi, kembali bekerja dan berbisnis; carilah karunia Allah, rezeki yang halal, berkah, dan melimpah dan ingatlah Allah banyak-banyak ketika salat maupun ketika bekerja atau berbisnis agar kamu beruntung, menjadi pribadi yang seimbang, serta sehat mental dan fisik.

5188

Ayat sebelumnya mengingatkan orang-orang beriman agar kembali bekerja mencari rezeki yang halal apabila sudah melaksanakan salat Jumat. Ayat ini menegur kaum muslim yang meninggalkan Rasulullah ketika sedang menyampaikan khutbah Jumat untuk berburu barang dagangan. Dan apabila mereka, orang-orang beriman yang sedang menyimak khutbah Jum'at, melihat perdagangan, kafilah dagang yang membawa barang-barang berharga tiba di Madinah atau permainan, hiburan musik dan tari yang diselenggarakan guna menyambut kafilah dagang yang baru tiba dari Syam, mereka, sebagian besar orang-orang yang sedang menyimak khutbah Jumat itu, segera menuju kepadanya, ke tempat kafilah dagang dan hiburan itu; dan mereka meninggalkan engkau Muhammad yang sedang berdiri, menyampaikan khutbah Jumat. Katakanlah, wahai Muhammad kepada mereka, “Apa yang ada di sisi Allah, kenikmatan surga yang diberikan kepada orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya lebih baik daripada permainan, hiburan, musik dan tari, dan perdagangan barang-barang berharga yang dicari dan disukai manusia. “Dan Allah pemberi rezeki yang terbaik kepada setiap manusia.

5189

Apabila orang-orang munafik di Madinah datang kepadamu Muhammad, lalu mereka berkata di hadapanmu, “Kami mengakui bahwa engkau adalah Rasul Allah”, untuk menunjukkan bahwa mereka beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka janganlah engkau percaya terhadap ucapan mereka. Dan sebaliknya yakinlah, Allah mengetahui bahwa engkau benar-benar Rasul-Nya dengan menurunkan wahyu dan melindungimu; dan Allah menyaksikan dengan menunjukkan bukti kepada kamu bahwa orang-orang munafik itu benar-benar pendusta tentang pengakuannya bahwa mereka beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

5190

Ayat ini menjelaskan salah satu sifat orang munafik. Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka di hadapan Nabi dan orang-orang beriman sebagai perisai, yaitu mereka mengaku beriman hanya untuk menjaga agar diri mereka tidak dibunuh atau ditawan dan harta mereka tidak dirampas, ketika terjadi perang antara orang-orang Islam dengan orang-orang kafir. Setelah keadaan aman, lalu mereka menghalang-halangi masyarakat dari jalan Allah, yaitu dari beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Sungguh, betapa buruknya apa yang telah mereka kerjakan, pura-pura beriman untuk menyelamatkan diri, tetapi berusaha menghalangi masyarakat agar tidak beriman.

5191

Orang-orang munafik melakukan perbuatan keji yang demikian itu karena sesungguhnya mereka telah mengaku beriman secara lisan, kemudian menjadi kafir, karena iman mereka hanya di mulut; maka hati mereka dikunci oleh diri mereka sendiri sehingga mereka tidak dapat mengerti pentingnya iman dan iman pun tidak akan pernah masuk ke dalam hati mereka karena terkunci.

5192

Dan apabila engkau, Nabi Muhammad, melihat mereka secara lahiriah, tubuh mereka akan mengagumkanmu, karena penampilan mereka menarik. Dan jika mereka berkata tentang agama dan kemasyarakatan, engkau akan mendengarkan tutur-katanya baik dan benar seperti orang bijak. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar, benda yang memiliki bentuk, tetapi tak bernyawa, penampilan mereka menarik dan pandai berorasi, tetapi otak mereka kosong tidak dapat memahami kebenaran. Mereka mengira bahwa setiap teriakan, yakni ungkapan amar makruf dan nahi mungkar yang diucapkan Rasulullah dan para sahabat, ditujukan kepada mereka, karena hati kecil mereka merasa dan menyadari kesalahan mereka. Mereka itulah musuh yang sebenarnya, jika topeng mereka dibuka. Maka waspadalah terhadap mereka, wahai Nabi dan orang-orang beriman; Allah membinasakan mereka di dunia melalui tanganmu dan di akhirat dengan dimasukkan ke dalam neraka. Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan dari iman, padahal mereka menyaksikan turunnya Al-Qur’an kepada Nabi?

5193

Ayat ini menjelaskan penolakan orang-orang munafik, apabila diajak beriman dan memohon ampun kepada Allah. Dan apabila dikatakan kepada mereka dalam berbagai kesempatan, “Marilah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, agar Rasulullah memohonkan ampunan bagimu dari segala kesalahan kamu,” mereka membuang muka, karena keengganan mereka untuk beriman; dan engkau lihat mereka berpaling dari ajakanmu dengan menyombongkan diri, karena merasa dirinya hebat.

5194

Allah mengingatkan Nabi bahwa sama saja bagi mereka, orang munafik yang tetap dalam kemunafikannya hingga mati, apakah engkau wahai Nabi Muhammad memohonkan ampunan untuk mereka, atau engkau tidak memohonkan ampunan bagi mereka, Allah tetap saja tidak akan mengampuni mereka yang mati dalam keadaan munafik; sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik, yaitu orang-orang yang terus menerus berbuat dosa hingga pikiran dan mereka tertutup dari cahaya Allah.

5195

Mereka itulah, yakni orang-orang munafik di Madinah yang berkata dengan pentuh hasutan kepada orang-orang Ansar, “Janganlah kamu bersedekah kepada orang-orang yang ada di sisi Rasulullah yaitu kaum Muhajirin sampai mereka bubar, meninggalkan Rasulullah agar umat Islam pecah dan lemah.” Padahal milik Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi yang menjamin rezeki setiap orang, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami bahwa rezeki, hidup, dan mati setiap makhluk berada di tangan Allah.

5196

Mereka berkata kepada sesama orang munafik, “Sungguh, jika kita kembali ke Madinah seusai perang Bani Mustalik, yaitu perang yang diiikuti orang-orang munafik bersama kaum muslim, pastilah orang yang kuat, yaitu orang-orang munafik akan mengusir orang-orang yang lemah, yakni kaum muslim dari sana, Madinah.” Padahal kekuatan itu hakikatnya hanyalah milik Allah, Rasul-Nya, dan milik orang-orang mukmin, selama mereka bersatu dan memiliki mental kejuangan, tetapi orang-orang munafik itu tidak mengetahui bahwa yang lemah itu mereka dan yang kuat itu Rasulullah bersama para sahabat.

5197

Pada ayat ini Allah mengingatkan orang-orang beriman agar kesibukan mengurus harta dan memperhatikan urusan anak tidak menghalangi ibadah kepada Allah. Wahai orang-orang yang beriman di mana pun berada! Janganlah harta bendamu yang kamu cari dan anak-anakmu yang kamu sayangi, melalaikan kamu dari mengingat Allah, yakni salat lima waktu dan aturan-aturan Allah tentang bekerja, bermasyarakat, dan bernegara. Dan barang siapa berbuat demikian, melalaikan ibadah dan aturan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang rugi, karena kebutuhan ruhaninya tidak terpenuhi dan hidupnya tidak seimbang.

5198

Ayat ini menghimbau orang-orang beriman untuk memfungsikan harta dengan benar. Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu untuk kepentingan duafa, fasilitas umum, dan fasilitas sosial sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu sehingga kamu tak sempat berinfak; lalu dia berkata setelah kematian terjadi, menyesalinya, “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda kematianku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dengan hartaku ini dan aku dengan demikian akan termasuk orang-orang yang saleh, karena menjadi dermawan.

5199

Dan Allah tidak akan menunda kematian seseorang apabila waktu kematiannya telah datang dengan memperpanjang hidupnya. Dan Allah Mahateliti dengan cermat tentang apa yang kamu kerjakan.

5200

Apa yang ada di langit, bintang, bulan, matahari, dan seluruh planet; dan demikian juga apa yang ada di bumi, daratan, lautan, gunung, lembah, hewan, dan tumbuh-tumbuhan; seluruhnya senantiasa bertasbih kepada Allah dengan cara masing-masing; milik-Nya semua kerajaan, kekuasaan, dan kewenangan yang tiada terbatas, dan bagi-Nya pula segala puji yang sempurna; dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu dengan kekuasaan yang tak terbatas, tetapi tidak sewenang-wenang.

5201

Dialah yang menciptakan kamu dalam bentuk yang sebaik-baiknya, lalu di antara kamu ada yang kafir, karena mengikuti hawa nafsu; dan di antara kamu juga ada yang mukmin, karena Allah memberikan petunjuk dan manusia menggunakan akal dan nuraninya. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan sehingga tidak satu pun perbuatan manusia yang tidak diketahui-Nya.

5202

Dia menciptakan langit tujuh lapis dan menciptakan bumi tujuh lapis dengan tujuan yang benar sehingga tidak sia-sia, Dia membentuk rupamu dengan tujuan yang baik untuk kemaslahatan kamu, lalu memperbagus rupamu supaya kamu bersyukur dan kepada-Nya tempat kembali dengan dikumpulkan di mahsyar.

5203

Manusia, menurut ayat ini, harus menyadari bahwa Dia mengetahui apa yang di langit dengan pengetahuan yang menyeluruh; dan mengetahui segala yang ada di bumi, termasuk benda paling kecil yang tak terlihat mata dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan di dalam hati dan mengetahui apa yang kamu nyatakan secara lisan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati yang tersembunyi.

5204

Ayat ini mengingatkan orang-orang kafir tentang nasib para pendahulu mereka yang harus dijadikan cermin. Allah berfirman, “Apakah belum sampai kepadamu, wahai orang-orang kafir, berita orang-orang kafir dahulu seperti umat Nabi Nuh, Nabi Lut, dan Nabi Musa? Maka mereka telah merasakan akibat buruk dari perbuatannya dengan mendapat azab di dunia; dan mereka pun akan memperoleh azab yang pedih di akhirat.

5205

Ayat ini menjelaskan alasan orang-orang kafir menolak kehadiran para rasul. Allah menyatakan bahwa yang demikian itu, yakni penolakan mereka terhadap para rasul, karena sesungguhnya ketika rasul-rasul datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan tentang ajaran Allah; lalu mereka berkata di hadapan para rasul itu dengan nada melecehkan, “Apakah pantas manusia yang memberi petunjuk kepada kami, bukan malaikat?” Lalu mereka menolak ajaran para rasul dan berpaling dari kebenaran; padahal Allah tidak memerlukan keimanan mereka. Dan Allah Mahakaya dari ketergantungan kepada makhluk, Maha Terpuji dalam sifat dan perbuatan-Nya.

5206

Orang-orang yang kafir menolak ajakan para rasul karena mengira, bahkan meyakini bahwa mereka tidak akan dibangkitkan setelah mereka mati. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada mereka, “Tidak demikian, yang sebenarnya. Demi Tuhanku, Yang Mahabenar, kamu pasti akan dibangkitkan dari alam kubur, kemudian diberitakan dengan lengkap dan menyeluruh semua yang telah kamu kerjakan di dunia, baik kejahatan maupun kebaikan.” Dan yang demikian itu mudah bagi Allah, karena Allah berkuasa atas segala sesuatu.

5207

Ayat ini mengajak orang-orang kafir untuk beriman dan mengajak orang-orang beriman yang ragu untuk benar-benar beriman. Maka berimanlah kamu, wahai seluruh manusia kepada Allah dan Rasul-Nya dengan mantap dan berimanlah kepada cahaya Allah, yaitu Al-Qur’an yang telah Kami turunkan kepada Nabi Muhammad. Dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan sehingga tidak ada satu pun perbuatan manusia yang tidak diketahui-Nya.

5208

Ayat ini mengingatkan manusia tentang kepastian adanya hari akhirat. Ingatlah wahai manusia, pada hari ketika Allah mengumpulkan kamu, seluruh manusia pada hari berhimpun, yaitu pada hari akhir; itulah hari pengungkapan kesalahan-kesalahan yang selama hidup di dunia disembunyikan. Dan barang siapa beriman kepada Allah dengan iman yang mantap dan mengerjakan kebajikan, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.

5209

Berbeda dengan orang-orang beriman dan beramal saleh yang akan diampuni dan dimasukkan ke dalam surga, Allah menegaskan tentang nasib orang-orang kafir. Dan orang-orang yang kafir, yaitu orang-orang yang menolak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya; dan mendustakan ayat-ayat Kami, ayat-ayat Al-Qur’an; mereka itulah penghuni neraka, karena kekufuran mereka selama hidup di dunia; mereka kekal di dalamnya, karena Allah tidak akan mengampuni orang-orang kafir. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali, karena neraka itu tempat hukuman, bukan tempat kenikmatan.

5210

Allah tidak hanya menciptakan makhluk, tetapi juga mengatur seluruh makhluk. Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa seseorang dalam kehidupan ini, kecuali dengan izin Allah, karena Allah mengetahui dan mengatur kehidupan ini; dan barang siapa beriman kepada Allah dengan istikamah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya dengan memantapkan imannya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang terjadi di jagat raya maupun yang terjadi di jagat kecil, sanubari manusia.

5211

Allah mengajarkan kepada manusia cara yang benar dan tepat dalam hidup ini. Dan taatlah wahai manusia kepada Allah dengan beriman dan melaksanakan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya; dan taatlah kepada Rasul dengan mengikuti sunah-sunahnya. Jika kamu berpaling dari Allah dengan kufur atau mengabaikan perintah-Nya dan berpaling dari Rasul dengan melupakan sunahnya, maka sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan ajaran Allah kepada umat manusia dengan terang sehingga manusia mengenal ajaran Allah dengan benar.

5212

Yaitu ajaran bahwa sesungguhnya Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia yang menciptakan makhluk dan mengaturnya. Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakal kepada Allah dalam segala keadaan.

5213

Setelah diperintahkan untuk bertawakal kepada Allah, pada ayat ini orang-orang beriman diperingatkan tentang istri dan anak-anak mereka. Wahai orang-orang yang beriman! Hendaknya kamu waspada. Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu dunia-akhirat. Kadang-kadang istri dapat menjerumuskan suami dan anak-anak dapat mencelakakan bapaknya untuk melakukan perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dengan mengawasi dan menanamkan pendidikan agama kepada mereka; dan jika kamu memaafkan mereka ketika mereka melakukan kesalahan; dan kamu menyantuni mereka dengan sikap yang lembut, serta memohonkan ampun kepada Allah untuk mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun kepada hamba-hamba-Nya, Maha Penyayang kepada seluruh makhluk-Nya.

5214

Manusia harus menyadari dengan penuh keinsafan peringatan Allah pada ayat ini. Sesungguhnya harta kamu yang sangat kamu cintai dan anak-anak kamu yang menjadi kebanggaan kamu hanyalah cobaan bagimu, apakah kamu mengelolanya dengan baik dan benar, serta mendidik mereka dengan agama yang lurus; dan di sisi Allah pahala yang besar bagi orang-orang beriman yang mengelola harta dengan baik dan mendidik anak-anak dengan benar.

5215

Dalam menjalani hidup dan kehidupan ini, Allah memberikan bimbingan. Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu, karena Allah tidak membebani manusia kecuali sesuai dengan kesanggupannya; dan dengarlah ayat-ayat Allah, serta taatlah kepada-Nya; dan infakkanlah harta kamu yang baik, yaitu yang diperoleh dengan cara yang halal kepada fakir miskin, karena infak itu hakikatnya untuk diri kamu bekal di akhirat. Dan barang siapa dijaga dirinya dari kekikiran dengan membiasakan diri sejak kecil menjadi dermawan; mereka itulah orang-orang yang beruntung karena baik dan benar dalam mengelola harta yang dititipkan Allah kepada mereka.

5216

Orang yang berinfak atau bersedekah itu beruntung karena pada hakikatnya dia meminjamkan hartanya kepada Allah. Allah berfirman, “Jika kamu meminjamkan harta kamu kepada Allah dengan pinjaman yang baik, yakni berinfak dengan harta halal dengan ikhlas, niscaya Dia melipatgandakan balasan infak tersebut untuk kamu di dunia dan akhirat; dan mengampuni dosa dan kesalahan kamu. Dan Allah Maha Menerima syukur hamba-hamba-Nya yang beriman, Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya yang menyantuni makhluk-makhluk Allah.”

5217

Yang Mengetahui yang gaib yang tak terlihat mata manusia dan yang nyata yang terlihat mata manusia. Yang Mahaperkasa karena kekuasaan-Nya tak terbatas, Mahabijaksana, karena kelembutan dan kasih sayang-Nya kepada hamba-hamba-Nya.

5218

Pada akhir Surah at-Tagbun, Allah memberitahukan bahwa istri dan anak bisa jadi musuh; dan Allah memerintahkan agar bersikap baik dan pemaaf kepada mereka. Pada ayat ini diterangkan bahwa di antara suami istri bisa terjadi perceraian, namun Allah mengingatkan Nabi tentang hukum dan etika perceraian dalam Islam. Wahai Nabi! Apabila kamu menceraikan istri-istrimu, perbuatan halal, tetapi paling tidak disukai Allah, maka hendaklah kamu ceraikan mereka atau salah seorang di antara mereka pada waktu mereka dapat menghadapi idahnya dengan tidak memberatkan, yaitu ketika masa suci dari haid agar tidak lama menunggu untuk bisa menikah lagi dengan laki-laki lain. Dan hitunglah waktu idah itu dengan cermat kapan mulainya dan kapan berakhir; serta bertakwalah, kamu semua, kepada Allah Tuhanmu dalam segala urusan. Janganlah kamu keluarkan mereka, istri yang dijatuhi talak itu selama masa idah, dari rumah yang ditempati-nya dan janganlah mereka diizinkan keluar secara bebas kecuali jika mereka mengerjakan perbuatan keji yang jelas seperti berzina. Itulah hukum-hukum Allah yang harus dilaksanakan manusia. Dan barang siapa melanggar hukum-hukum Allah secara sengaja atau karena lalai, maka sungguh dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri, karena merugikan dirinya, sedangkan ia tetap harus mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah. Kamu tidak mengetahui, wahai Nabi, rencana Allah bagi kamu, barangkali setelah itu, yakni setelah kamu menjatuhkan talak kepada istrimu, Allah mengadakan sesuatu yang baru, yakni memberikan istri yang lebih baik.

5219

Maka apabila mereka, para istri yang dijatuhi talak telah mendekati akhir masa idahnya, maka rujuklah, kembali kepada mereka dengan baik guna mempertahankan ikatan perkawinan; atau lepaskanlah mereka, yakni terus menceraikannya dengan baik dengan memperhatikan hak-hak anak. Dan persaksikanlah keputusan kamu untuk menceraikannya dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu, yakni dua orang laki-laki atau satu orang laki-laki dan dua orang perempuan; dan hendaklah kamu menegakkan kesaksian itu karena Allah dengan jujur dan adil, serta dengan menaati hukum Allah. Demikianlah pengajaran itu, perintah untuk mematuhi hukum Allah dengan tulus diberikan kepada orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat di antara hamba-hamba-Nya. Barang siapa bertakwa kepada Allah dalam segala urusan; niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dari segala kesulitan.

5220

Dan Dia pun akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya dengan memberikan kebutuhan fisik maupun kebutuhan ruhani. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah dalam segala urusan, niscaya Allah cukup sebagai tempat mengadu bagi diri-nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya dengan penuh hikmah bagi manusia. Sungguh, Allah telah menjadikan segala sesuatu dengan kadarnya sehingga setiap orang tidak akan menghadapi masalah di luar batas kemampuannya.

5221

Dan adapun perempuan-perempuan yang tidak haid lagi, yaitu perempuan yang sudah menopause di antara istri-istri kamu jika kamu menjatuhkan talak kepadanya, maka masa idahnya jika kamu ragu-ragu adalah tiga bulan. Dan demikian pula masa idah bagi perempuan-perempuan yang tidak pernah haid sepanjang hidupnya juga tiga bulan. Sedangkan perempuan-perempuan hamil yang dijatuhi talak, maka waktu idah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. Seusai melahirkan, maka masa idahnya berakhir. Dan barang siapa bertakwa kepada Allah dengan ketakwaan yang sesungguhnya dalam segala urusan, niscaya Dia akan menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya karena ketakwaannya.

5222

Itulah aturan Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu agar dilaksanakan dengan baik dan benar; barang siapa bertakwa kepada Allah dengan mantap, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya sebagai penghargaan atas kepatuhannya; dan Allah akan melipatgandakan pahala baginya atas usahanya yang sungguh-sungguh.

5223

Pada ayat ini diperintahkan kepada para suami untuk menyiapkan tempat tinggal bagi istri mereka. Allah berfirman, “Tempatkanlah mereka, para istri, di mana kamu bertempat tinggal, yakni di tempat tinggal kamu yang layak menurut kemampuan kamu; dan janganlah kamu menyusahkan mereka, para istri untuk menyempitkan hati dan perasaan mereka. Dan jika mereka, istri-istri yang sudah ditalak itu sedang hamil, maka, wahai para suami, berikanlah kepada mereka nafkahnya sampai mereka melahirkan, karena itu merupakan bukti tanggung jawab kamu terhadap perempuan yang akan melahirkan keturunan kamu; kemudian jika mereka menyusukan anak-anak kamu, maka berikanlah imbalannya kepada mereka yang pantas; dan musyawarahkanlah di antara kamu tentang segala sesuatu berkenaan dengan nafkah dan imbalan menyusui anakmu dengan baik; dan jika kamu berdua saling menemukan kesulitan untuk memberikan ASI kepada anakmu karena sesuatu dan lain hal, maka perempuan lain yang sehat boleh menyusukan anak itu untuk kelangsungan hidup-nya dengan imbalan yang layak dan sadarilah bahwa anakmu akan menjadi anak persusuan perempuan itu.

5224

Hendaklah orang yang mempunyai keluasan, yaitu suami yang berkecukupan, memberi nafkah kepada istri yang ditalaknya selama masa idah dan memberikan imbalan kepadanya karena telah menyusui anaknya, dari kemampuannya yang telah diberikan Allah kepadanya. Dan adapun orang yang terbatas rezekinya, yakni suami yang tidak sanggup, hendaklah memberi nafkah kepada istri yang ditalaknya selama masa idah dari harta yang diberikan Allah kepadanya sesuai dengan kesanggupannya. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan apa yang diberikan Allah kepadanya, rezeki dan kemampuan; Allah akan memberikan kemudahan kepada seseorang setelah ia menunjukkan kegigihan dalam menghadapi kesulitan.

5225

Dan betapa banyak penduduk dari suatu negeri yang mendurhakai perintah Tuhan mereka dan rasul-rasul-Nya, seperti penduduk al-Hijr, Madyan, Sodom, dan Gomorah; maka Kami buat perhitungan terhadap penduduk negeri itu dengan perhitungan yang ketat, yaitu dengan mengazab mereka di dunia sebanding dengan pembangkangannya; dan Kami pun mengazab mereka dengan azab yang mengerikan di akhirat.

5226

Sehingga mereka, orang-orang yang mencemoohkan misi para rusul itu, merasakan akibat buruk dari perbuatannya, baik azab di dunia lebih-lebih azab di akhirat, dan akibat perbuatan mereka itu akan disadari oleh mereka di akhirat merupakan kerugian yang besar bagi diri mereka sendiri.

5227

Sejalan dengan ayat sebelumnya, Allah menyediakan azab yang keras bagi mereka, yaitu bagi orang-orang yang menolak beriman kepada-Nya; maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang mempunyai akal, yaitu orang-orang yang berpikir, lagi beriman dan bertakwa kepada Allah supaya kamu terhindar dari azab yang mengerikan di akhirat. Sungguh, Allah telah menurunkan peringatan, yakni al-Qur'an kepada kamu.

5228

dan Allah telah seorang Rasul yang membacakan ayat-ayat Allah kepada kamu sekalian yang menerangkan ajaran Allah agar Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, dari kegelapan kufur dan kebodohan kepada cahaya iman dan ilmu. Dan barang siapa beriman kepada Allah dengan keimanan yang sejatinya dan mengerjakan kebajikan, niscaya Dia akan memasukkannya ke dalam surga-surga di akhirat yang mengalir di bawahnya sungai-sungai sehingga merasakan kenikmatan yang tiada tara; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya dalam suasana penuh kenikmatan. Sungguh, Allah memberikan rezeki yang baik kepadanya dengan mendaptkan rida-Nya sehingga diizinkan masuk surga.

5229

Allah yang menciptakan tujuh lapis langit dan demikian juga penciptaan dari bumi serupa itu, yakni tujuh lapis bumi. Perintah Allah berupa hukum alam berlaku padanya secara mutlak, agar kamu mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu yang menyadarkan manusia untuk beriman dan taat kepada Allah; dan menyadari bahwa ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu, baik yang kasat mata maupun yang tersembunyi.

5230

Setelah pada surah sebelumnya Allah menyapa Nabi tentang hukum dan etika menceraikan istri, pada awal surah ini Allah menyapa, “Wahai Nabi! Mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu dengan bersumpah tidak akan pernah minum madu setelah minum madu di rumah Zainab binti Jahsy, salah seorang istrimu, dan tidak akan pernah melakukan hubungan suami istri dengan Mariyah al-Qibtiyyah, setelah berhubungan di rumah Hafsah? hanya karena Engkau ingin menyenangkan hati istri-istrimu, terutama Hafsah dan Aisyah?” Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang kepada siapa saja yang bertobat, termasuk dua istri Nabi, yaitu Hafsah dan Aisyah.

5231

Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi untuk membatalkan sumpah beliau mengharamkan minum madu dan berhubungan dengan salah seorang istri beliau, Mariyah al-Qibiyyah. “Sungguh, Allah telah mewajibkan kepada kamu, wahai Nabi untuk membebaskan diri dari sumpah kamu untuk tidak akan minum madu dan tidak akan berhubungan dengan istri dengan membayar kafarat; dan Allah adalah pelindungmu, wahai Nabi dari segala keadaan yang tidak menyenangkan dan Dia Maha Mengetahui, semua yang dirahasiakan manusia; Mahabijaksana dalam menilai perbuatan mereka.”

5232

Dan ingatlah ketika secara rahasia Nabi membicarakan suatu peristiwa kepada salah seorang istrinya, yaitu kepada Hafsah bahwa beliau bersumpah tidak akan pernah berhubungan suami-istri dengan Mariyah al-Qibtiyyah setelah berhubungan dengannya di rumah Hafsah. Beliau berpesan agar kejadian ini tidak diberitahukan kepada siapa pun. Lalu dia, Hafsah, menceritakan peristiwa itu kepada Aisyah sehingga rahasia Nabi diketahui Aisyah. Dan Allah pun segera memberitahukan peristiwa pembocoran rahasia itu kepadanya, yakni kepada Nabi. Lalu beliau memberitahukan kasus pembocoran rahasia itu kepada Hafsah sebagian, yakni berkenaan dengan sumpah beliau tidak akan pernah berhubungan suami istri dengan Mariyah al-Qibtiyyah dan tidak akan pernah minum madu di rumah Zainab binti Jahsy; dan menyembunyikan sebagian yang lain perihal kepemimpinan setelah beliau wafat akan jatuh kepada Abu Bakar kemudian kepada ‘Umar. Maka ketika dia, yakni Nabi memberitahukan pembicaraan itu kepadanya, yakni kepada Hafsah, maka segera dia bertanya, sangat kaget. “Siapa yang telah memberitahukan kejadian ini kepada kamu, wahai Nabi Allah? Nabi menjawab, “Yang memberitahukan kepadaku tentang pembocoran rahasia itu adalah Allah Yang Maha Mengetahui segala yang tampak maupun yang tersembunyi, Mahateliti terhadap segala keadaan.”

5233

Jika kamu berdua, wahai Hafsah dan Aisyah, bertobat kepada Allah dengan menghentikan kebiasaan yang tidak nyaman bagi Nabi, maka sungguh, hati kamu berdua telah condong untuk menciptakan kedamaian bagi beliau; dan jika kamu berdua saling bantu-membantu menyusahkan Nabi seperti selama ini terjadi, maka sungguh, Allah menjadi pelindungnya dan juga Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain itu malaikat-malaikat adalah penolongnya yang menunjukkan bahwa Nabi dilindungi Allah, para malaikat, dan para sahabat beliau.

5234

Allah lalu menyampaikan peringatan kepada para istri Nabi. Jika dia, yakni Nabi, menceraikan kamu, karena kamu bersikap keras dan menyakiti beliau, boleh jadi Tuhannya, yaitu Allah akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik dari kamu segala-galanya, karena Allah melindungi dan menyayangi beliau. Allah bisa mengganti dengan perempuan-perempuan yang patuh kepada Allah, yang beriman, yang taat kepada suami, yang bertobat setiap saat, yang beribadah dengan ikhlas, yang berpuasa dan berhasil mengendalikan ucapan dan perbuatan, yang janda dan yang perawan, keduanya mudah bagi Nabi.

5235

Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dengan mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dari api neraka, yakni dari murka Allah yang menyebabkan kamu diseret ke dalam neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; ada manusia yang dibakar dan ada manusia yang menjadi bahan bakar; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka sehingga tidak ada malaikat yang bisa disogok untuk mengurangi atau meringankan hukuman; dan mereka patuh dan disiplin selalu mengerjakan apa yang diperintahkan Allah kepada mereka.

5236

Wahai orang-orang kafir! Janganlah kamu mengemukakan alasan pada hari ini, karena Rasul sudah datang, informasi sudah disampaikan dan ayat Al-Qur’an sudah dibacakan. Sesungguhnya kamu pada hari ini hanya diberi balasan menurut apa yang telah kamu kerjakan, sebanding dengan perbuatan kamu, karena Allah tidak akan pernah menzalimi hamba-Nya sedikit pun.

5237

Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dari dosa besar maupun dosa kecil dengan tobat yang semurni-murninya yang melahirkan perubahan sikap dan perbuatan; mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu yang sudah ditinggalkan secata total dan memasukkan kamu dengan izin-Nya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sebagai tanda kenikmatan yang sempurna, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya, ketika dibangkitkan menuju mahsyar; sedangkan cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, yang bersumber dari iman dan amal saleh mereka, sambil mereka berkata, memohon kepada Allah, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dengan cahaya keridaan-Mu, dan ampunilah, semua kesalahan kami di dunia; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu, termasuk mengampuni dan menyelamatkan kami dari api neraka.”

5238

Melalui ayat ini, Allah mengingatkan Nabi untuk berperang ketika kaum muslim diperangi hanya karena keyakinan mereka tidak ada tuhan selain Allah. Wahai Nabi! Perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik ketika mereka memerangi kamu setelah kamu hijrah ke Madinah; dan bersikap keraslah terhadap mereka, jika mereka tidak menunjukkan niat baik untuk hidup berdampingan secara damai dengan orang yang berbeda agama, padahal tempat mereka di akhirat adalah neraka Jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kembali bagi orang-orang kafir dan munafik.

5239

Allah menerangkan bahwa istri seorang Nabi tidak dijamin masuk surga, jika tidak beriman kepada Allah. Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir bahwa menjadi istri nabi itu tidak otomatis dijamin masuk surga apabila tidak beriman kepada Allah seperti istri Nabi Nuh dan istri Nabi Lut. Keduanya sebagai istri berada di bawah pengawasan suami masing-masing, dua orang hamba yang saleh, yaitu Nabi Nuh dan Lut, di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, istri Nabi Nuh menuduh suaminya gila dan istri Nabi Lut memberitahukan kehadiran para tamu ganteng kepada orang banyak yang homoseks, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun untuk menyelamatkannya dari siksaan Allah karena kekufuran mereka; dan dikatakan kepada kedua istri nabi itu di akhirat, “Masuklah kamu berdua ke dalam neraka bersama orang-orang yang masuk neraka karena kekufuran mereka kepada Allah.”

5240

Begitu juga sebab kaya, istri yang beriman tidak bisa juga menyelamatkan suamiya yang kaifr dari azab Allah. Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman bahwa perempuan beriman, meskipun menjadi istri seorang kafir yang pada waktu dibolehkan, akan memperoleh keselamatan di akhirat seperti istri Firaun, ketika dia berkata dalam doanya kepada Allah waktu menghadapi siksaan suaminya yang memaksanya untuk murtad, “Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga, karena tidak nyaman berada di istana Firaun; dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya yang terus menyiksa; dan doanya kepada Allah, selamatkanlah aku dari kaum yang zalim, balatentara Firaun yang terus menyiksanya hingga wafat sehingga ia tidak merasakan siksaan mereka.”

5241

Ayat ini menjelaskan kesalehan seorang perempuan yang tak pernah bersuami, tetapi memiliki seorang putra. Dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, lalu Allah memberikan penghargaan, penghomatan, dan kemuliaan kepadanya, maka Kami meniupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh ciptaan Kami sehingga ia hamil dan melahirkan bayi tanpa bapak; dan dia, Maryam putri Imran, membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya yang menjelaskan kekuasaan Allah yang tak terbatas dan kitab-kitab-Nya, yaitu Kitab Taurat dan Zabur; dan dia termasuk orang-orang yang taat kepada Allah dengan rukuk dan sujud dan menjaga kehormatan dirinya.

5242

Surah sebelumnya yaitu at-Tahrim, diakhiri dengan uraian tentang kebinasaan yang menimpa siapa yang durhaka tanpa dapat ditolong oleh siapa pun, seperti halnya istri Nuh dan Lut. Dan kebahagiaan akan diraih bagi yang taat tanpa dapat diganggu oleh siapa pun, seperti halnya istri Firaun dan Maryam. Ini disebabkan yang mengatur itu semua adalah Allah Yang Mahakuasa, karena itu awal surah ini menguraikan kuasa Allah serta limpahan anugerah-Nya: Mahasuci Allah yang menguasai segala kerajaan, di langit dan di bumi, Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak ada satu perkara pun yang melemahkan-Nya.

5243

Salah satu bukti kekuasaan-Nya adalah Dia Yang menciptakan mati dan menentukan ajalnya, dan hidup dengan menentukan kadar-kadarnya, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya dengan seikhlas mungkin. Dan Dia Mahaperkasa tidak ada satu pun yang dapat mengalahkan-Nya, Maha Pengampun dengan menghapus dosa bagi orang-orang yang bertobat.

5244

Kuasa Allah menciptakan hidup dan mati dikaitkan dengan kuasa-Nya menciptakan alam raya. Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis sangat serasi dan harmonis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang aib atau tidak sempurna, pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih Tuhan yang rahmat-Nya mencakup seluruh wujud, baik pada ciptaan-Nya yang kecil maupun yang besar. Maka lihatlah sekali lagi dan berulang-ulang disertai dengan berpikir yang keras, maka adakah kamu lihat atau menemukan padanya sesuatu yang cacat atau retak?

5245

Kemudian setelah sekian lama kamu serius memperhatikannya, maka ulangi pandanganmu sekali lagi dan sekali lagi yaitu berkali-kali, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu dalam keadaan kecewa karena tanpa menemukan cacat yang kamu usahakan untuk menemukannya, dan ia, pandanganmu, dalam keadaan letih dan ada batasnya.

5246

Bukti kuasa Allah itu bukan hanya pada kesempurnaan penciptaan langit dan bumi. Dan Kami bersumpah bahwa sungguh, telah Kami hiasi langit yang dekat, yaitu yang dekat dengan bumi sehingga dapat dilihat dengan pandangan mata secara langsung. Kami menghiasinya dengan bintang-bintang dan Kami jadikannya bintang-bintang itu sebagai alat-alat pelempar setan dari golongan jin, dan Kami sediakan bagi mereka di akhirat nanti, azab neraka yang menyala-nyala.

5247

Telah menjadi ketetapan Allah bahwa setiap orang yang menyekutu-kan dan mengingkari Allah, serta mendustakan para rasul akan dimasukkan ke dalam neraka di akhirat kelak. Inilah yang ditegaskan pada ayat ini. Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya akan mendapat azab Jahanam. Itulah tempat kediaman mereka. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.

5248

Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, karena kerasnya kobaran api, sedang neraka itu membara, dengan sangat dahsyatnya,

5249

hampir saja neraka meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan orang-orang kafir dilemparkan ke dalamnya, para malaikat penjaga-penjaga neraka itu bertanya kepada mereka, “Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu di dunia tentang ancaman Allah?”

5250

Pertanyaan para penjaga neraka tersebut dijawab dengan jujur oleh para pendurhaka itu. Mereka menjawab, “Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, menyampaikan tentang adanya azab Allah, tetapi kami mendustakannya dan kami katakan, ‘Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun kepadamu, kamu wahai orang yang meng-ku sebagai utusan Allah, sebenarnya di dalam kesesatan yang besar.'”

5251

Dan mereka orang-orang yang tersiksa di neraka itu berkata, “Sekiranya dahulu kami mendengarkan dengan sungguh-sungguh atau memikirkan dengan serius peringatan itu tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala yang azabnya sungguh tidak terbayang oleh kami.”

5252

Maka dengan ucapan itu mereka mengakui dosanya. Namun itu pengakuan yang tidak berguna. Tetapi kebinasaanlah yaitu jauhlah dari rahmat Allah bagi penghuni neraka yang menyala-nyala itu.

5253

Bagi orang yang mengingkari kekuasaan Allah, ancamannya dije-laskan pada ayat sebelumnya. Pada ayat ini diterangkan siapa yang akan meraih pahala yang besar, Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak terlihat oleh mereka, atau mereka takut kepada-Nya walau mereka itu sendirian tidak terlihat oleh siapa pun, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

5254

Gunjingan kaum musyrik yang ternyata diketahui oleh Rasulullah, menjadikan mereka saling merendahkan bahkan merahasiakan ucapan di antara mereka agar tidak didengar Tuhan Nabi Muhammad. Ayat ini turun untuk meresponss sikap tersebut. Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati dan segala apa yang kamu rahasiakan.

5255

Ayat ini masih kelanjutan sanggahan Allah terhadap sikap kaum musyrik: Apakah pantas Allah yang menciptakan semua makhluk termasuk kamu, wahai manusia, itu tidak mengetahui apa yang kamu lahirkan dan rahasiakan? Padahal Dia Mahahalus, Maha Mengetahui. Sungguh Dia pasti Maha Mengetahui segalanya.

5256

Setelah ditegaskan bahwa Allah adalah Mahahalus dan Maha luas pengetahuan-Nya, kini diuraikan kembali tentang Kuasa-Nya. Dialah Allah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi untuk melakukan aneka aktifitas yang bermanfaat, maka jelajahilah di segala penjurunya, berkelanalah ke seluruh pelosoknya, dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya yang disediakan untuk kamu, serta bersyukurlah dengan segala karunia-Nya itu. Dan karena pada akhirnya, hanya kepada-Nyalah kamu kembali setelah dibangkitkan.

5257

Bukti kekuasaan dan keluasan ilmu-Nya sudah dipaparkan, kalau manusia tetap durhaka maka Allah menegaskan dalam ayat ini: Sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia Allah yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang?. Mestinya kamu tidak merasa aman dengan tetap durhaka. Karena orang sebelum kamu seperti Karun karena kedurhakaannya dia ditelan bumi.

5258

Atau sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia Allah yang di langit yang mengendalikan sepenuhya semua makhluk, tidak akan mengirimkan badai yang berbatu kepadamu yang dapat membinasakan kamu? Namun kalau kamu tetap durhaka, kelak kamu akan mengetahui bagaimana akibat mendustakan peringatan-Ku.

5259

Jangan ada yang menduga bahwa ancaman yang dikemukakan pada ayat-ayat yang lalu hanya “gertak sambal” yaitu ancaman yang tanpa bukti. Sungguh ancaman itu dapat juga menimpa kaum musyrik Mekah. Ayat ini menegaskan: Dan sungguh, orang-orang yang sebelum mereka kaum musyrik Mekah itu pun telah mendustakan dan mendurhakai rasul-rasul-Nya. Maka betapa hebatnya kemurkaan-Ku!

5260

Pada bagian awal surah ini telah disinggung kuasa Allah di langit. Ayat ini menegaskan kembali hal tersebut: Tidakkah mereka yaitu kaum musyrik Mekah dan siapa saja yang meragukan kuasa Allah, memperhatikan burung-burung ketika terbang yang selalu mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya burung-burung itu di udara selain Yang Maha Pengasih Tuhan Pelimpah rahmat bagi segala makhluk. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu dan Maha Mengetahui bagaimana menciptakan segala sesuatu.

5261

Kaum musyrik Mekah sering kali mengandalkan kekuatan material atau berhala-berhala yang mereka sembah sebagai pembela mereka. Ayat ini menampik klaim tersebut Atau siapakah yang akan kamu andalkan untuk menjadi bala tentara dan pembela bagimu yang dapat membelamu selain Allah Yang Maha Pengasih? Orang-orang kafir itu hanyalah dalam keadaan tertipu.

5262

Setelah menampik adanya sumber pembelaan selain Allah, kini diteruskan dengan menampik adanya sumber pemberi rezeki. Atau siapakah yang dapat memberimu rezeki secara terus menerus, jika Dia Yang Maha Pengasih, menahan rezeki-Nya? Pastilah tidak ada. Meskipun bukti sudah sangat jelas, kaum musyrik itu tetap durhaka, bahkan mereka terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri dari kebenaran.

5263

Kaum musyrik yang durhaka itu dilukiskan pada ayat ini dan dibandingkan dengan kaum yang selalu taat kepada Allah dengan ungkapan yang tegas. Apakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup sehingga terjungkal jatuh, yang lebih terpimpin dalam kebenaran ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang luas lagi lurus? Tentu saja keduanya tidak sama. Hanya orang yang bodoh yang menilainya sama.

5264

Kaum musyrik yang telah diberikan aneka potensi yang semestinya dapat digunakan untuk meraih petunjuk ternyata justru mengabaikannya. Ayat ini memerintahkan kepada Nabi Muhammad dan seluruh manusia untuk menyadari potensi itu. Katakanlah, “Dialah yang menciptakan kamu tahap demi tahap dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu agar kamu menggunakannya secara baik sebagai tanda syukur kepada-Nya. Tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.”

5265

Manusia diingatkan melalui ayat ini bahwa pada akhirnya semua akan kembali kepada-Nya, maka tidak sewajarnya menyombongkan diri dan mendurhakai perintah-Nya. Katakanlah, “Dialah yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan di mahsyar untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan kamu ketika di dunia dan akan memberikan balasan sesuai dengan amal kamu.”

5266

Penegasan Allah bahwa semua manusia akan dibangkitkan dan dikumpulkan seperti ditegaskan pada ayat di atas, direspons oleh kaum musyrik, seperti yang terekam dalam ayat ini. Dan kaum musyrik itu berkata sambil berolok-olok, “Kapan datangnya janji ancaman tentang hari kebangkitan itu jika kamu, wahai Nabi Muhammad, adalah orang yang benar?” Tentu kamu mengetahui dan dapat memberitahukan kepada kami.”

5267

Menanggapi ucapan kaum musyrik tersebut Nabi Muhammad diperintahkan Allah seperti yang ditegaskan pada ayat ini: Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Sesungguhnya ilmu tentang hari Kiamat itu hanya ada pada Allah. Dan aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.”

5268

Keadaan kaum musyrik yang mengolok kedatangan Kiamat dan mendurhakai Allah digambarkan dalam ayat ini. Maka ketika mereka melihat azab yang mereka dustakan itu sudah dekat kehadirannya yaitu pada hari Kiamat, wajah orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan kepada mereka, “Inilah azab yang dahulunya selalu kamu minta untuk disegerakan.

5269

Kaum musyrik karena kebenciannya kepada Nabi Muhammad sering mengharapkan agar Nabi Muhammad cepat mati. Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Tahukah kamu jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersamaku yaitu yang sama dalam keimanan sebagaimana yang kamu harapkan maka kami akan masuk surga, atau memberi rahmat kepada kami dengan memanjangkan usia kami sehingga menganugerahkan kemenangan kepada kami. Sedangkan kamu, wahai kaum musyrik, akan mendapat siksa, lalu siapa yang dapat melindungi kamu dan orang-orang kafir selain kamu dari azab yang pedih?”

5270

Kaum musyrik itu tidak berkutik dengan pertanyaan itu. Katakanlah, wahai Nabi, “Dialah saja bukan selain-Nya, Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya dan hanya kepada-Nya kami bertawakal dengan sepenuh hati. Maka kelak kamu akan tahu siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata apakah golongan kami atau kamu.”

5271

Sebagai penutup surah ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar mengingat aneka nikmat Allah, terutama nikmat air yang merupakan sumber utama kehidupan (lihat surah al-Anbiya/21:30). Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu dan sumber air lainnya menjadi kering. maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?.” Pasti tidak ada kecuali Allah, Tuhan Pemelihara seluruh alam. Maka sudah sewajarnya kalau manusia hanya menyembah kepada-Nya.

5272

Akhir surah sebelumnya, berbicara tentang dua kelompok yang saling bertolak belakang. satu dibinasakan dan satu diselamatkan. Di awal surah ini dijelaskan sifat siapa yang akan mendapat keselamatan dan siapa yang akan mendapat azab. Nun. Demi pena yang biasa digunakan untuk menulis oleh malaikat atau oleh siapa pun, dan juga demi apa yang mereka tuliskan.

5273

Dengan karunia Tuhanmu yang berupa risalah dan nubuwah, engkau, wahai Nabi Muhammad sekali-kali bukanlah orang gila sebagaimana yang dituduhkan oleh kaum musyrik.

5274

Dan sesungguhnya berkat perjuangan dan kesabaranmu engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putusnya.

5275

Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. Karena Tuhanmu yang mendidikmu dengan akhlak Al-Qur’an.

5276

Maka kelak engkau wahai Nabi Muhammad akan melihat dan me-ngetahui, dan mereka yaitu orang-orang kafir itu pun akan melihat dan mengetahui ketika telah jelas kebenaran pada hari Kiamat,

5277

siapa di antara kamu yang gila engkau atau mereka?

5278

Sungguh, Tuhan yang memelihara dan membimbing-mu, wahai Nabi Muhammad, Dialah yang paling mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya serta siapa yang gila. dan Dialah yang paling mengetahui siapa orang yang mendapat petunjuk serta mengamalkan dengan mantap dan istikamah petunjuk tersebut.

5279

Karena sudah jelas siapa yang sesat dan siapa yang lurus, Maka janganlah engkau patuhi orang-orang kafir yang menuduhmu gila, yaitu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah.

5280

Mereka sangat menginginkan dengan keinginan yang kuat agar engkau bersikap lunak terhadap tuhan-tuhan mereka, maka dengan sikap lunakmu itu mereka akan bersikap lunak pula kepadamu.

5281

Untuk mengukuhkan larangan tersebut, Allah menyifati me-reka dengan sifat-sifat buruk seperti yang dirinci dalam ayat ini. Dan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah baik dalam kebenaran maupun kebatilan, dan berkepribadian buruk karena suka menghina, lagi suka mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah untuk memecah belah anggota masyarakat,

5282

dan yang suka merintangi segala bentuk perbuatan yang baik dengan bersikap kikir, selain itu dia juga gemar bersikap melampaui batas dan banyak dosa baik terhadap Tuhan maupun terhadap sesama manusia,

5283

yang bertabiat kasar, selain itu juga yang lebih buruk lagi adalah ia terkenal dengan kejahatannya. Di antara tokoh yang dimaksud pada ayat ini adalah al-Walid bin al-Mugirah atau Abu Jahl bin Hisyam.

5284

10-13. Untuk mengukuhkan larangan tersebut, Allah menyifati me-reka dengan sifat-sifat buruk seperti yang dirinci dalam ayat ini. Dan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah baik dalam kebenaran maupun kebatilan, dan berkepribadian buruk karena suka menghina, lagi suka mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah untuk memecah belah anggota masyarakat, dan yang suka merintangi segala bentuk perbuatan yang baik dengan bersikap kikir, selain itu dia juga gemar bersikap melampaui batas dan banyak dosa baik terhadap Tuhan maupun terhadap sesama manusia, yang bertabiat kasar, selain itu juga yang lebih buruk lagi adalah ia terkenal dengan kejahatannya. Di antara tokoh yang dimaksud pada ayat ini adalah al-Walid bin al-Mugirah atau Abu Jahl bin Hisyam.

5285

Di antara faktor yang menyebabkan orang tersebut berperangai buruk adalah karena dia merasa diri sebagai pemilik harta yang banyak, kaya dan juga memiliki banyak anak.

5286

Namun dia mengingkari ajaran Allah, maka apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepadanya, dia berkata, “lni adalah dongeng-dongeng orang dahulu.”

5287

Sungguh buruk sifat orang ini! Kelak dia akan Kami beri tanda pada belalai yaitu hidung-nya, diberikan tanda tersebut sebagai bentuk penghinaan kepadanya.

5288

Apa yang dialami oleh para pengingkar ayat-ayat Allah yaitu kaum musyrik Mekah itu memiliki kesamaan dengan kisah sekelompok pemilik kebun yang juga angkuh lagi kikir. Sungguh, Kami telah menguji mereka, yaitu orang musyrik Mekah, sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika dua dari tiga di antara mereka itu bersumpah pasti akan memetik hasilnya pada pagi hari, agar fakir miskin tidak melihatnya,

5289

tetapi mereka tidak menyisihkan dengan mengucapkan, “lnsya Allah.”

5290

Lalu akibat perbuatannya tersebut, kebun itu ditimpa bencana yang besar dan buruk yang datang dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur lelap.

5291

Maka jadilah kebun itu hitam karena terbakar hangus, seperti malam yang gelap gulita, atau pohon itu telah menjadi gundul setelah dipetik semua buahnya.

5292

Mereka belum mengetahui bahwa kebun sudah hancur. Sesuai dengan rencana mereka, lalu dengan penuh rahasia pada pagi hari mereka saling memanggil,

5293

“Pergilah pagi-pagi ke kebunmu jika kamu hendak memetik hasil sesuai dengan yang telah kita rencanakan.”

5294

Maka mereka pun berangkat dengan diam-diam sambil berbisik-bisik dengan meng-ingatkan,

5295

“Pada hari ini jangan sampai ada seorang miskin pun masuk ke dalam kebunmu.” Khususnya pada saat sedang memetik hasilnya. Kalau sampai ada, itu akan merusak rencana.

5296

Dan setelah semuanya siap termasuk segala peralatan yang dibutuhkan, maka berangkatlah mereka pada pagi hari dengan niat menghalangi orang-orang miskin mendapatkan pemberian hasil kebun mereka, padahal mereka mampu menolongnya.

5297

Maka betapa terkejutnya ketika mereka melihat kebun itu ternyata telah binasa, mereka pun berkata, “Sungguh, kita ini benar-benar orang-orang yang sesat dengan merencanakan sesuatu yang buruk, akhirnya rusaklah kebun kita,

5298

bahkan kita tidak memperoleh apa pun.”

5299

Setelah melihat kenyataan tersebut, berkatalah salah seorang yang paling bijak di antara mereka, “Bukankah aku telah mengatakan kepadamu bahwa rencana kamu itu sungguh buruk, semestinya kamu merencanakan hal yang baik lagi terpuji, tapi mengapa kamu malah tidak bertasbih kepada Tuhanmu dengan mengucapkan 'lnsya Allah'? Rupanya ketika itu para pemilik kebun tersebut sadar,

5300

karena itu mereka mengucapkan, “Mahasuci Tuhan kami, sungguh, kami adalah orang-orang yang zalim dengan rencana buruk tersebut, semestinya kami bersyukur dengan berbagi kepada fakir miskin atas hasil kebun kami.”

5301

Setelah pemilik kebun tersebut sadar, lalu mulailah mereka saling berhadapan dan saling menyalahkan. Ada yang mengatakan, “Ini gara-gara kamu!” Yang lain lagi menjawab, “Kenapa aku yang disalahkan?”. Setelah beberapa saat berlalu pada akhirnya semua mengaku bersalah,

5302

kemudian mereka berkata, “Celaka kita! Sesungguhnya kita orang-orang yang melampaui batas yaitu dengan bersumpah tidak akan memberi hasil panen kepada fakir miskin.

5303

Setelah menyadari kekeliruannya, mereka pun berharap, Mudah-mudahan Tuhan memberikan ganti kepada kita dengan kebun atau apa saja yang lebih baik daripada kebun yang telah rusak ini, sungguh, kita mengharapkan ampunan dan karunia dari Tuhan kita.” Setelah selesai menguraikan kisah para pemilik kebun tersebut,

5304

Allah memperingatkan kepada siapa saja dengan menyatakan bahwa seperti itulah azab di dunia. Dan sungguh, azab akhirat lebih besar dibandingkan azab dunia itu, karena azab akhirat, di samping lebih dahsyat juga da-lam waktu yang tidak terbayangkan. Semestinya manusia menyadari hal itu sekiranya mereka mengetahui.

5305

34-35. Bagi yang durhaka maka azab yang pedih akan menjadi balasannya, sedangkan bagi yang bertakwa balasannya seperti yang diuraikan pada ayat ini. Sungguh, bagi orang-orang yang bertakwa disediakan surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya.

5306

Kaum kafir merasa bahwa mereka akan memperoleh yang lebih baik dari yang dijanjikan kepada kaum muslim tersebut, maka ayat ini menyanggah anggapan tersebut. Apakah patut Kami memperlakukan orang-orang lslam itu seperti orang-orang yang berdosa yaitu orang-orang kafir? Tentu saja tidak mungkin keduanya dipersamakan.

5307

Kecaman atas anggapan kaum musyrik itu masih dilanjutkan dalam ayat ini. Mengapa kamu berbuat demikian, mempersamakan antara kaum muslim dengan orang kafir? Bagaimana kamu mengambil keputusan yang tidak adil itu?

5308

Logika apa yang kamu gunakan? Kalau kamu tidak memiliki dalil aqli yang dapat diterima akal sehat, atau apakah kamu mempunyai kitab yang diturunkan Allah yang kamu pelajari,

5309

sehingga menemukan ketentuan bahwa sesungguhnya kamu dapat memilih apa saja yang ada di dalamnya?

5310

Dalil aqli tidak ada demikian juga dalil naqli pun juga tidak ada, maka ayat ini membuka kemungkinan lain atas sikap kaum musyrik itu, sekaligus untuk dinafikan, Atau apakah kamu memperoleh janji-janji yang diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari Kiamat. bahwa kamu dapat mengambil keputusan sekehendakmu dan memperoleh apa yang kamu inginkan?

5311

Apa yang dinyatakan di atas pun jelas tidak ada. Kalau begitu tanyakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada mereka, “Siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil itu?”

5312

Atau apakah mungkin mereka mempunyai sekutu-sekutu? Kalau begitu hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutunya jika mereka orang-orang yang benar dalam ucapan mereka bahwa mereka akan memperoleh sama bahkan lebih dari perolehan kaum muslim.

5313

Setelah tidak ditemukan lagi alasan atas anggapan mereka, ini berarti sikap mereka itu semata-mata sebagai bentuk pembangkangan terhadap Allah dan Rasul-Nya. lngatlah pada hari ketika betis disingkapkan, yaitu menggambarkan keadaan orang yang sedang ketakutan yang hendak lari karena hebatnya huru-hara hari Kiamat dan mereka diseru untuk bersujud. maka mereka tidak mampu.

5314

Dan pandangan mereka tertunduk ke bawah pertanda penyesalan dan rasa takut yang menyelimuti hati mereka, dan mereka juga diliputi kehinaan. Dan, sungguh, dahulu di dunia mereka telah diseru untuk bersujud pada waktu mereka sehat tetapi mereka tidak melakukan.

5315

Setelah menjelaskan sanksi yang akan diterima para pembangkang, kini Allah menasihati Nabi Muhammad, Maka serahkanlah kepada-Ku wahai Nabi urusannya dan orang-orang yang mendustakan AI-Quran ini. Kelak akan Kami hukum mereka berangsur-angsur menuju kebinasaan dari arah yang tidak mereka ketahui,

5316

dan Aku sendiri yang memutuskan untuk memberi tenggang waktu kepada mereka, dan Aku pula yang menetapkan jatuhnya siksa atas mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh.

5317

Apakah ada yang meragukan dengan ajaran Al-Qur'an ataukah engkau, wahai Nabi Muhammad, meminta imbalan kepada mereka, sehingga mereka dibebani dengan hutang?

5318

Ataukah mungkin mereka secara khusus mengetahui yang gaib, lalu mereka menuliskannya? Hal ini pun jelas tidak ada.

5319

Tidak ada satu pun alasan logis yang menjadikan kaum musyrik menolak Al-Qur'an. Jika demikian, maka bersabarlah engkau, wahai Nabi Muhammad, terhadap ketetapan Tuhanmu di antaranya menyangkut kendala dalam berdakwah, dan janganlah engkau menjadi seperti Yunus orang yang berada dalam perut ikan, ketika dia berdoa dengan hati sedih.

5320

Sekiranya Nabi Yunus tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, yaitu di antaranya berupa petunjuk untuk bertobat pastilah dia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela. Tetapi Tuhannya menerima tobatnya,

5321

lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang yang saleh yaitu kelompok para nabi.

5322

Setelah perintah bersabar kepada Nabi Muhammad ayat ini melanjutkan penjelasannya mengapa Nabi Muhammad harus tabah dan menguatkan kesabarannya. Dan sungguh, orang-orang kafir itu hampir-hampir menggelincirkanmu dengan pandangan mata mereka yang penuh kedengkian dan kebencian kepadamu, khususnya ketika mereka mendengar Al-Qur’an dan mereka berkata, “Dia Nabi Muhammad itu benar-benar orang gila. ltu dilakukan agar masyarakat menolak ajaran Al-Qur’an,

5323

Padahal Al-Qur’an itu tidak lain adalah peringatan, nasihat dan pengajaran bagi seluruh alam.

5324

Pada surah sebelumnya disinggung sekilas tentang hari Kiamat, pada awal surah ini dimulai dengan kata al-Haqqah

5325

Yang secara kebahasaan berarti yang pasti kehadirannya yaitu hari Kiamat, apakah hari Kiamat yang sungguh dahsyat itu?

5326

Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?

5327

Telah banyak generasi di masa lalu yang mengingkari hari Kiamat. Kelompok ayat ini mengungkap sekelumit tentang kaum yang mengingkari hari Kiamat dan sanksi yang mereka terima. Kaum Samud, dan ‘Ad telah mendustakan hari Kiamat.

5328

Maka adapun kaum Samud, mereka telah dibinasakan dengan suara yang sangat keras yaitu suara guntur yang menggelegar bercampur dengan kilat,

5329

Sedangkan kaum ‘Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin dan memiliki daya rusak yang sangat kuat.

5330

Allah menimpakan angin itu sebagai bentuk siksa kepada mereka dengan kekuasaan-Nya selama tujuh malam delapan hari terus-menerus tanpa henti untuk membinasakan mereka. maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong yaitu telah lapuk bagian dalamnya

5331

Maka adakah kamu wahai siapa pun kamu, melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka? Tidak tersisa satu orang pun. ltu berarti mereka sama sekali tidak memiliki keturunan yang dapat melanjutkan regenerasi kaum mereka.

5332

Bukan hanya kaum 'Ad dan Hamud yang diazab oleh Allah. Kemudian setelah beberapa waktu lamanya datanglah Fir’aun penguasa Mesir di masa lalu yang kepadanya Nabi Musa diutus, dan orang-orang yang sebelumnya di antaranya adalah kaum Nabi Nuh dan kaum Nabi lbrahim. Dan penduduk negeri-negeri yang dijungkirbalikkan karena kesalahan yang besar yaitu kaum Nabi Lut.

5333

Maka diakibatkan sikap mereka yang mendurhakai utusan Tuhannya, Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras sehingga memusnahkan mereka.

5334

Tidak semua umat para nabi itu dibinasakan mereka yang taat akan diselamatkan, di antaranya adalah para pengikut Nabi Nuh, seperti yang ditegaskan pada ayat ini. Sesungguhnya ketika air naik membumbung sampai ke puncak gunung Kami membawa nenek moyang kamu ke dalam kapal,

5335

agar Kami jadikan peristiwa itu, akan diselamatkan nya mereka yang beriman dibinasakannya mereka yang durhaka ,sebagai peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar.

5336

Di awal surah diuraikan tentang Kiamat, kini diuraikan tentang proses terjadinya Kiamat. Maka apabila sangkakala ditiup oleh malaikat lsrafil sekali tiup,

5337

dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung dengan sangat mudahnya, lalu dibenturkan keduanya sekali benturan maka bumi menjadi datar,

5338

tidak ada lagi gunung dan lembah (Lihat: surah Taha/20:105-106). Maka pada hari itu terjadilah hari Kiamat.

5339

Setelah gunung hancur dan bumi menjadi rata dan terbelahlah langit, karena dahsyatnya situasi saat itu maka pada hari itu langit menjadi rapuh.

5340

Dan ketika itu juga atas perintah Allah para malaikat berada di berbagai penjuru langit yang telah rapuh itu. Pada hari itu delapan malaikat menjunjung’Arsy yaitu singgasana Tuhanmu di atas kepala mereka.

5341

Setelah dijelaskan proses kehancuran alam raya, kini dijelaskan keadaan manusia yaitu pada hari itu kamu dihadapkan kepada Tuhanmu untuk dimintai pertanggung jawaban atas segala perbuatan kamu, maka tidak ada sesuatu pun dari kamu yang tersembunyi bagi Allah.

5342

Adapun orang yang kitab catatan amal-nya diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata kepada siapa yang ada di sekelilingnya dari hamba-hamba Allah yang taat untuk menunjukkan rasa syukurnya, “Ambillah, dan bacalah kitabku ini betapa sangat menyenangkan isinya.

5343

Sesungguhnya ketika di dunia aku yakin, bahwa suatu saat aku akan menerima perhitungan terhadap diriku. ltulah sebabnya aku telah mempersiapkan diri untuk menghadapinya."

5344

Maka sebagai balasan atas amal salehnya ketika di dunia orang itu berada dalam kehidupan yang menyenangkan dan diridai,

5345

sehingga dia benar-benar merasa puas dengan anugerah Allah tersebut yaitu dalam surga yang tinggi tempat dan martabatnya

5346

Di antara fasilitasnya adalah buah-buahannya dekat sehingga mudah untuk memetiknya.

5347

Kepada mereka dikatakan, “Makan dan minumlah dengan nikmat apa saja yang kamu inginkan. ltu semua adalah ganjaran dari Allah karena amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” Demikianlah ke-Mahaadilan Allah, Ia memberikan balasan yang sempurna bagi orang-orang yang bersabar untuk senantiasa taat kepada-Nya selama hidup di dunia.

5348

Setelah uraian tentang balasan yang diterima oleh orang-orang yang taat kini giliran diuraikan keadaan orang-orang yang durhaka. Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata dengan penuh kesedihan dan penyesalan, “Alangkah baiknya jika kitab catatan amalku ini tidak diberikan kepadaku.

5349

Sehingga aku tidak mengetahui bagaimana perhitungan terhadap diriku.

5350

Wahai, kiranya kematian yang telah kualami di dunia itulah yang menyudahi segala sesuatu yaitu yang mengakhiri hidupku sehingga tidak perlu mengalami kehidupan seperti ini di akhirat.

5351

Ternyata hartaku yang dengan susah payah kukumpulkan sama sekali tidak berguna bagiku.

5352

Demikian juga dengan kekuasaanku yang dahulu kubanggakan di dunia kini telah hilang dariku.”

5353

Sudah terjatuh tertimpa tangga. Begitulah gambaran para pendurhaka di akhirat. Di tengah kesedihan yang bercampur ketakutan melihat catatan amalnya kemudian Allah berfirman, “Tangkaplah dia lalu belenggulah yaitu ikatlah tangannya ke lehernya.

5354

Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.

5355

Siksaan itu tidak hanya sampai di situ, Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta maksudnya rantai yang sangat panjang."

5356

Mengapa si pendurhaka itu disiksa sedemikian hebat? Inilah yang menjadi penyebabnya. Sesungguhnya dia dahulu ketika di dunia adalah orang yang tidak beriman kepada Allah Yang Mahabesar.

5357

Dan juga dia tidak mendorong dirinya dan orang lain untuk memberi makan orang miskin, padahal dia memiliki kemampuan.

5358

Atas segala perbuatan buruk yang dilakukan di dunia, maka akhirnya pada hari ini yaitu hari di akhirat, di sini yaitu di neraka, tidak ada seorang teman pun baginya yang dapat menolong atau meringankan siksa yang dia terima.

5359

Dan tidak ada pula baginya makanan sedikit pun kecuali berupa gislin yaitu makanan yang terbuat dari darah penghuni neraka dan juga nanah.

5360

Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa yaitu yang secara terus menerus berbuat durhaka.

5361

Semua yang diuraikan pada ayat-ayat di atas belum terlihat oleh manusia, maka kelompok ayat ini menegaskan tentang kebenaran informasi al-Qur'an dengan bersumpah menyebut wujud yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Maka Aku bersumpah demi apa yang kamu lihat,

5362

dan demi apa yang tidak kamu lihat dari ciptaan-ciptaan-Ku.

5363

Sesungguhnya ia, Al-Qur’an, itu benar-benar wahyu yang diturunkan kepada Rasul yang mulia yaitu Nabi Muhammad.

5364

Dania Al-Qur’an itu bukanlah perkataan seorang penyair yang biasanya menghias kata dan kalimat dengan indah tanpa menghiraukan kandungannya. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya.

5365

Dan Al-Qur’an itu bukan pula perkataan tukang tenung yang sering merasa mengetahui hal-hal yang gaib. Sedikit sekali kamu berpikir untuk memahami perbedaan antara keduanya dan mengambil pelajaran darinya. Ia, Al-Qur’an,

5366

adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan seluruh alam. Diturunkan sebagai bentuk kasih sayang-Nya kepada seluruh alam.

5367

Setelah ditegaskan bahwa al-Qur'an adalah bersumber dari Allah, ayat-ayat ini memperkuat penegasan tersebut dengan menyatakan bahwa tidak ada campur tangan sedikit pun dari Nabi Muhammad dalam menyusun isi kandungan Al-Qur'an. Dan sekiranya dia, Nabi Muhammad, mengada-adakan sebagian perkataan apalagi semua atas nama Kami, pasti Kami siksa dia dengan sangat keras

5368

atau pastilah Kami pegang dia pada tangan kanannya.

5369

Kemudian yang lebih mengerikan lagi adalah pasti Kami potong pembuluh jantungnya sehingga dia tidak akan hidup sekejap pun.

5370

Sekiranya itu Kami lakukan maka tidak seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi Kami untuk menghukumnya.

5371

Setelah dijelaskan bahwa al-Qur'an bersumber dari Allah, kini diuraikan fungsi dari al-Qur'an dan respons manusia atas kehadirannya. Dan sungguh, Al-Qur’an itu adalah pelajaran yang amat berharga bagi orang-orang yang bertakwa.

5372

Dan sungguh, Kami mengetahui bahwa di antara kamu wahai manusia ada orang yang mendustakan disamping ada pula yang menerimanya dengan segala ketulusan hatinya.

5373

Dan sungguh, Al-Qur’an itu akan benar-benar menimbulkan penyesalan bagi orang-orang kafir khususnya di akhirat nanti setelah mereka melihat pahala yang diperoleh bagi yang beriman dan mengetahui siksa yang mereka alami.

5374

Dan Sungguh, Al-Qur’an itu adalah kebenaran yang meyakinkan tanpa ada sedikit pun keraguan.

5375

Maka bertasbihlah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Mahaagung serta sucikanlah Dia dari segala hal yang tidak layak bagi-Nya.

5376

Surah al-Haqqah menjelaskan sangat jelas tentang peristiwa Kiamat, pada awal surah ini dikemukakan adanya seseorang yang bertanya dengan tujuan untuk mengejek tentang Kiamat. Seseorang bertanya tentang tentang azab yang pasti terjadi,

5377

siksa yang pasti akan dijatuhkan Allah bagi orang-orang kafir, yang tidak seorang pun dapat menolaknya,

5378

azab itu datangnya dari Allah, yang memiliki tempat-tempat naik yaitu tempat naiknya para malaikat atau amal-amal manusia

5379

Para malaikat dan Jibril naik menghadap kepada Tuhan, dalam sehari yang kadarnya setara dengan lima puluh ribu tahun dari tahun-tahun di dunia, hal ini menunjukkan betapa dahsyatnya azab yang akan dialami oleh kaum kafir, karena terasa amat panjang.

5380

Menghadapi cemoohan kaum kafir tersebut, Allah memerintahkan agar Rasulullah bersabar. Allah berfirman. Maka bersabarlah engkau wahai Nabi Muhammad dengan kesabaran yang baik yaitu tanpa keluh kesah atau mengadu kepada makhluk.

5381

Mereka kaum kafir itu memandang azab itu jauh yaitu mustahil terjadi.

5382

Sedangkan Kami memandangnya dekat yaitu pasti terjadi dan mudah bagi Kami.

5383

Ingatlah siksa yang akan dialami oleh kaum kafir itu akan terjadi pada hari ketika langit yang sehari-harinya terlihat kokoh menjadi bagaikan cairan tembaga,

5384

dan gunung-gunung yang demikian berat menancap di bumi bagaikan bulu yang beterbangan.

5385

Dan ketika itu tidak ada seorang teman karib pun menanyakan keadaan temannya, karena mencekamnya situasi dan kesibukan masing-masing dengan urusannya.

5386

Sedang mereka saling melihat, mereka semua sadar bahwa ketika itu, tidak berguna lagi bantuan teman dan kerabat. Pada hari itu, orang yang berdosa ingin sekiranya dia dapat menebus dirinya dari azab dengan menyerahkan anak-anaknya,

5387

dan istri yang selalu menemaninya dan saudaranya yang merupakan darah dagingnya,

5388

dan bukan hanya itu bahkan keluarga seperti ayah ibu yang selalu melindunginya di dunia.

5389

Dan mereka berharap jika dapat menebus dirinya dengan orang-orang di bumi seluruhnya, kemudian mengharapkan kiranya tebusan itu dapat menyelamatkannya dari azab.

5390

Keinginan para pendurhaka untuk menebus dirinya dengan segala sesuatu direspons oleh ayat ini: Sama sekali tidak bisa dan tidak akan ada tebusan! Sungguh, neraka itu api yang bergejolak,

5391

yang mengelupaskan kulit kepala bahkan semua kulit tubuh.

5392

Yang selalu memanggil orang yang membelakangi iman dan kebenaran dan yang berpaling dari petunjuk agama,

5393

dan orang yang mengumpulkan harta benda tanpa menghiraukan hukum dan ketentuan Allah lalu menyimpannya, yakni harta yang dikumpulkannya itu, enggan menafkahkan di jalan Allah.

5394

Setelah diuraikan tentang orang-orang yang durhaka, kini diuraikan sebab-sebab kedurhakaan mereka, yaitu adanya sifat buruk pada manusia: Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh lagi kikir.

5395

Apabila dia ditimpa sedikit kesusahan atau musibah, dia berkeluh kesah,

5396

dan apabila mendapat kebaikan harta yaitu keluasan rezeki, dia menjadi sangat kikir,

5397

kecuali orang-orang yang melaksanakan salat dengan baik dan benar, sehingga dapat mengalahkan sifat negatif tersebut.

5398

Mereka yang tetap setia melaksanakan salatnya secara istikamah,

5399

dan orang-orang yang dalam hartanya yang diraihnya secara halal disiapkan bagian tertentu,

5400

Untuk diserahkan bagi orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta karena menjaga kehormatannya.

5401

dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan, mereka mengimaninya dengan hati dan perbuatan, sehingga mempersiapkan bekal menghadapinya,

5402

dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya, sehingga selalu berusaha melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

5403

Karena sesungguhnya terhadap azab Tuhan mereka, tidak ada seseorang yang merasa aman dari kedatangannya, sebab azab tersebut pasti datang.

5404

Setelah diuraikan sifat yang berfungsi untuk memelihara diri, kini diuraikan hal-hal yang harus dijauhi untuk menghindari keburuk-an. Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya secara mantap dan sungguh-sungguh,

5405

kecuali terhadap istri-istri pasangan-pasangan mereka yang sah menurut agama, atau hamba sahaya yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka tidak tercela selama mereka lakukan tidak melanggar ketentuan agama.

5406

Maka barangsiapa mencari pelampiasan hawa nafsunya di luar itu seperti zina, homoseks, dan lesbian, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas ajaran agama dan moral, maka wajar dicela atau disiksa.

5407

Setelah mengecam siapa yang melampaui batas, kini diteruskan dengan memuji orang yang akan meraih surg.. Dan orang-orang yang memelihara amanat yang dipikulkan atas mereka oleh Allah atau oleh manusia, dan yang memenuhi janjinya,

5408

dan mereka juga orang-orang yang berpegang teguh dengan sungguh-sungguh pada kesaksiannya, tanpa dipengaruhi oleh kepentingan diri, keluarga atau kelompok,

5409

dan juga orang-orang yang memelihara salatnya, baik menyangkut waktu pelaksanannya, syarat, rukun dan wajibnya serta sunah-sunahnya.

5410

Mereka yang melaksanakan amal-amal itu dimuliakan di dalam surga dan mereka kekal di dalamnya.

5411

Penjelasan telah disampaikan ayat-ayat telah dibacakan, tetapi kaum kafir tetap durhaka. Kelompok ayat ini mengecam sikap keras kepala mereka. Maka mengapa orang-orang kafir itu datang bergegas ke hadapanmu,

5412

wahai Muhammad, sambil terus menerus memandangmu dari arah kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok?

5413

Apakah setiap orang dari orang-orang kafir itu ingin masuk surga yang penuh kenikmatan seperti kaum mukmin? Semestinya yang datang kepada Nabi Muhammad itu yang bersedia mengikuti ajarannya,

5414

Tidak mungkin, sekali-kali tidak akan masuk surga mereka itu! Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dari apa yang mereka ketahui yaitu dari setetes mani yang mereka jijik melihatnya. Faktor lahiriah tersebut tidak mungkin mengantar mereka masuk surga, tetapi keimananlah yang dapat mengantarkan mereka masuk surga.

5415

40-41. Ayat ini untuk menegaskan kemahakuasaan Allah. Maka Aku bersumpah demi Tuhan yang mengatur tempat-tempat terbit dan terbenamnya matahari, bulan dan bintang, sungguh Kami benar-benar Mahakuasa atas segala sesuatu,

5416

dan Kami pasti mampu untuk mengganti mereka yang kafir itu dengan kaum yang lebih baik dari mereka, dan Kami sekali-kali tidak dapat dikalahkan oleh siapa pun.

5417

Maka, wahai Nabi Muhammad, biarkanlah mereka tenggelam dan bermain-main dalam kesesatan dengan menghabiskan waktu melakukan aktifitas yang tidak bermanfaat sampai mereka menjumpai hari yang diancamkan kepada mereka.

5418

Hari yang diancamkan kepada mereka itu yaitu pada hari ketika mereka, orang-orang kafir yang meminta disegerakan azab, keluar dari kubur menyambut panggilan malaikat yang ditugaskan Allah dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala yang mereka sembah sewaktu di dunia,

5419

Mereka bergegas dan pandangan mereka tertunduk ke bawah diliputi kehinaan. Itulah hari yang diancamkan kepada mereka yang dahulu ketika di dunia selalu mereka olok-olokkan bahkan mereka meminta disege-rakan.

5420

Pada penutup surah sebelumnya diuraikan tentang ancaman siksa yang akan diterima kaum yang durhaka. Di awal surah ini diuraikan kisah Nabi Nuh dan kaumnya sebagai peringatan bagi siapa saja termasuk kaum musyrik Mekah, apabila durhaka maka bagi Allah mudah untuk mengazabnya. Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya dengan perintah, “Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih.”

5421

Nabi Nuh melaksanakan perintah Allah tersebut. Dia Nuh berkata, “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku ini seorang pemberi peringatan akan azab Allah yang menjelaskan peringatan itu kepada kamu

5422

yaitu sembahlah Allah Yang Esa dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain, bertakwalah kepada-Nya dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya dan taatlah kepadaku.

5423

Kalau kamu lakukan itu semua niscaya Dia akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu yaitu dengan memanjangkan umurmu untuk kemaslahatanmu sampai pada batas waktu yang ditentukan. Sungguh, ketetapan Allah itu apabila telah datang tidak dapat ditunda sedikit pun, seandainya kamu mengetahui hal itu maka tentu kamu akan menjadi orang yang beriman.”

5424

Ajakan Nabi Nuh tidak disambut dengan baik oleh kaumnya, maka dia Nabi Nuh mengadu kepada Allah, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku untuk beriman kepada-Mu dengan berbagai cara, dan itu kulakukan siang dan malam terus menerus,

5425

tetapi seruanku itu tidak menambah iman dan kebaikan mereka, justru mereka lari menjauh dari kebenaran.

5426

Dan sesungguhnya aku setiap kali menyeru mereka untuk beriman kepada ajaran-Mu agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jarinya ke telinganya karena enggan untuk mendengar bahkan membenci seruanku itu, dan menutupkan bajunya ke wajahnya sehingga tidak melihatku dan mereka tetap keras kepala mengingkari dan sangat menyombongkan diri sehingga tidak mempan dengan segala cara yang kulakukan.

5427

Nabi Nuh melanjutkan pengaduannya kepada Allah. Lalu sesungguhnya aku telah menyeru mereka dengan cara terang-terangan dengan suara yang jelas dan di hadapan umum.

5428

Kemudian pada kesempatan lain aku menyeru mereka dengan dua cara sekaligus yaitu secara terbuka dan dengan diam-diam.

5429

Itu semua telah kulakukan maka aku pun berkata kepada mereka, “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu atas segala dosa terutama dosa syirik. Sungguh, Dia Maha Pengampun bagi siapa saja yang tulus memohon ampunan-Nya."

5430

"Kalau kamu benar-benar memohon ampunan-Nya niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,

5431

dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan pula kebun-kebun untukmu yang dapat kamu nikmati keindahan dan buahnya dan mengadakan sungai-sungai untukmu guna mengairi kebun dan memberi minum ternakmu.”

5432

Nabi Nuh menasihati kaumnya seperti dijelaskan di atas dan beliau melanjutkan nasihatnya. Mengapa kamu tidak mengagungkan Allah dengan sebenarnya dan tidak takut akan kebesaran Allah?

5433

Dan sungguh, Dia telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian dan pertumbuhan yaitu dari nutfah, segumpal daging, kemudian menjadi janin dan bentuk yang sempurna sebagai manusia.

5434

Setelah ajakan kepada manusia untuk memperhatikan dirinya, ayat ini melanjutkan untuk memperhatikan alam raya. Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit yang indah serta berlapis-lapis?

5435

Dan di sana di langit yang indah itu Dia menciptakan bulan yang bercahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita yang cemerlang?

5436

Setelah disinggung tentang penciptaan langit, kini diuraikan tentang bumi. Dan Allah menumbuhkan yaitu menciptakan kamu dari tanah, tumbuh berangsur-angsur dalam keadaan yang sangat menakjubkan,

5437

kemudian setelah berakhir pertumbuhan yaitu tiba saat kematian, Dia akan mengembalikan kamu ke dalamnya, yaitu tanah, dan mengeluarkan kamu pada hari Kiamat dengan pasti.

5438

Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, supaya kamu dapat menetap di sana dengan nyaman,

5439

dan agar kamu dapat pergi kian kemari di jalan-jalan yang luas, sehingga dapat memenuhi kebutuhanmu.

5440

Kaum Nabi Nuh yang dinasihati dengan aneka cara itu tidak bergeming, tetap saja membangkang, maka Nabi Nuh pun kembali mengadu kepada Allah. Nuh berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka yang kuseru untuk beriman itu durhaka kepadaku, dan mereka mengikuti pemuka-pemuka masyarakat yaitu orang-orang yang harta dan anak-anaknya hanya menambah kerugian baginya kelak di akhirat."

5441

Dan mereka para pemuka masyarakat itu melakukan tipu daya yang sangat besar untuk menghalangiku menyampaikan dakwah.

5442

Dan mere-ka memprovokasi masyarakat dengan berkata, Jangan sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan tuhan-tuhan kamu dan untuk menegaskan larangannya itu mereka menyebut satu demi satu tuhan-tuhan yang mereka sembah sambil lebih tegas lagi menyatakan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan Wadd, dan jangan pula Suwa’, Yagus, Yaq dan Nasr. Itu semua adalah nama-nama berhala yang terbesar pada kabilah-kabilah kaum Nuh, yang semula nama-nama orang saleh.

5443

Dan sungguh, mereka dengan menggunakan berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak orang serta menyimpangkan dari fitrah kesucian mereka. dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim sudah mendarah daging itu selain kesesatan.

5444

Allah menyambut doa Nabi Nuh dan menjelaskan mengapa mereka disiksa. Disebabkan oleh kesalahan-kesalahan mereka, maka mereka ditenggelamkan oleh banjir besar yang dikirim Allah kepada para pendurhaka itu, lalu segera setelah Kiamat datang mereka dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong selain Allah.

5445

Ayat ini merekam kembali doa Nabi Nuh. Dan Nuh berkata, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan, seorang pun di antara orang-orang kafir yang sudah mendarah daging dan mantap kekafirannya itu tinggal di atas bumi.

5446

Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal hidup di bumi, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu yang taat kepada-Mu, dan jika Engkau biarkan mereka tinggal di bumi mereka hanya akan melahirkan anak-anak yang jahat yaitu selalu berbuat maksiat dan tidak tahu bersyukur kepada-Mu.

5447

Setelah doa untuk mereka yang durhaka, kini Nabi Nuh, berdoa untuk yang taat kepada Allah. Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, dan siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan dan janganlah Engkau tambahkan untuk mereka kecuali kebahagiaan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim yang mantap kezalimannya itu selain kehancuran.”

5448

Di akhir surah sebelum surah ini yaitu surah Nuh disebutkan doa Nabi Nuh atas perilaku kaumnya yang menolak dakwahnya. Di awal surah ini dijelaskan tentang dakwah Nabi Muhammad dengan Al-Qur’an yang merupakan kitab suci yang amat mengagumkan dari segala aspeknya. Katakanlah wahai Nabi Muhammad kepada seluruh manusia, “Telah diwahyukan kepadaku melalui Jibril, bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan bacaan Al-Qur’an, lalu mereka berkata, 'Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan kata-kata maupun kandungan Al-Qur’an.'"

5449

Al-Qur’an yang memberi petunjuk dengan jelas lagi lemah lembut kepada jalan yang benar untuk mengenal Allah, kami yakin itu pasti firman Allah bukan buatan manusia, lalu kami beriman kepadanya. Dan sejak saat itu kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami, karena hal tersebut adalah perbuatan yang sangat dibenci Allah.

5450

Setelah para jin yang mendengar al Quran tersebut berjanji tidak akan menyekutukan Allah, mereka kemudian memuji Allah dengan pujian yang tulus. Dan sesungguhnya Mahatinggi keagungan Tuhan kami sehingga tidak terjangkau oleh siapa pun dan apa pun, Dia tidak beristri dan tidak beranak.”

5451

Jin yang mendengar bacaan Al-Qur’an tersebut melanjutkan testimoninya di hadapan kaumnya dengan menyatakan, "Dan sesungguhnya orang yang bodoh kurang sehat akalnya di antara kami dahulu selalu mengucapkan perkataan yang melampaui batas terhadap Allah yang Maha Esa,

5452

dan sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia dan jin itu tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah, dengan menasabkan sekutu, istri dan anak kepada-Nya."

5453

Masih melanjutkan ucapan jin tersebut, "Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia di antaranya adalah tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam masyarakatnya yang meminta perlindungan kepada beberapa tokoh laki-laki dari jin, tetapi mereka jin tersebut menjadikan mereka manusia bertambah sesat. Ada di antara orang-orang Arab apabila mereka melintasi tempat yang sunyi, mereka minta perlindungan kepada jin yang mereka anggap berkuasa di tempat itu.

5454

Dan sesungguhnya mereka jin mengira seperti kamu orang kaum musyrik Mekah yang juga mengira bahwa Allah tidak akan membangkitkan kembali siapa pun pada hari Kiamat untuk dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatannya.

5455

Setelah berbicara yang berkaitan dengan tidak adanya hari kebangkitan, jin tersebut yang telah sadar tersebut melanjutkan ucapannya, "Dan sesungguhnya kami jin telah mencoba berusaha keras untuk mengetahui rahasia langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dari para malaikat dan panah-panah api yang menghalangi kami dan siapa pun untuk mendekat."

5456

Dan sesungguhnya kami jin dahulu yaitu sebelum Nabi Muhammad diutus Allah seringkali dapat menduduki satu tempat dari beberapa tempat di langit itu untuk mencuri dengar berita-beritanya ketika itu kami dapat mendengar tanpa gangguan apa pun. Tetapi sekarang setelah diutusnya Nabi Muhammad siapa pun yang mencoba mencuri dengar seperti itu pasti akan menjumpai panah-panah api yang mengintai untuk membakarnya.

5457

Perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah diutusnya Nabi Muhammad itu, tidak diketahui persis oleh para jin, maka mereka pun menegaskan, Dan sesungguhnya kami jin tidak mengetahui adanya penjagaan yang ketat itu apakah keburukan yang dikehendaki orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan baginya."

5458

Lebih jauh para jin itu menguraikan keadaan anggota masyarakat mereka dengan mengatakan, "Dan sesungguhnya di antara kami, kaum jin ada yang saleh yang bertakwa lagi mantap kesalehannya, dan ada pula kebalikannya yang tidak saleh bahkan durhaka dan mengajak kepada kedurhakaan. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda akibat perbedaan pandangan dan kecenderungan kami.

5459

Dan sesungguhnya kami telah menduga dan percaya setelah berpikir dan mendengar ayat-ayat Allah dan menyadari kelemahan kami, bahwa kami tidak akan mampu melepaskan diri dari kekuasaan Allah di bumi dan tidak pula dapat lari melepaskan diri dari segala ketentuan dan ketetapan-Nya.

5460

Setelah berbicara tentang adanya siksa bagi yang durhaka, maka ayat ini berbicara tentang sekelompok jin yang beriman. "Dan sesungguhnya ketika kami mendengar petunjuk Al-Qur’an, kami beriman kepada-Nya tanpa ragu dan tanpa berpikir panjang, karena petunjuk dalam Al-Qur’an begitu jelas. Maka barang siapa beriman kepada Tuhan dan selalu memperbarui keimanannya, maka tidak perlu ia takut rugi karena berkurang amalnya atau berdosa."

5461

Tidak semua jin durhaka begitu juga tidak semuanya beriman. Inilah yang ditegaskan pada ayat ini. "Dan di antara kami ada yang Islam yang beriman dan patuh kepada Allah dan ada pula yang menyimpang dari kebenaran yang sangat mantap kedurhakaannya. Siapa yang Islam patuh kepada Allah, maka mereka itu telah memilih jalan yang lurus yang akan mengantarkannya kepada kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.

5462

Jin yang kufur dan tidak bertobat dari kekufurannya maka akan mendapat azab yang pedih. Inilah yang ditegaskan pada ayat ini. "Dan adapun yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi bahan bakar bagi neraka Jahanam.”

5463

Sedangkan yang istikamah pada jalan kebenaran siapa pun dia termasuk para jin pasti akan mendapat balasan nikmat yang sempurna. "Dan sekiranya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu yakni agama Islam, niscaya Kami akan mencurahkan kepada mereka air yang cukup dan berbagai rezeki yang melimpah."

5464

Dengan cara itu, tujuan pemberian rezeki adalah bahwa Kami hendak menguji mereka, barang siapa lulus dari ujian itu dengan tetap patuh kepada Allah, maka akan mendapat kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang sangat berat.

5465

Kelompok ayat ini berbicara tentang kenabian, keesaan Allah dan keniscayaan Kiamat sebagai kesimpulan uraian kisah jin yang disebut pada ayat-ayat sebelumnya. Dan sesungguhnya masjid-masjid yaitu bangunan khusus yang didirikan sebagai tempat beribadah kepada Allah itu adalah untuk Allah sehingga seluruh aktifitas di dalamnya haruslah difokuskan hanya untuk Allah. Maka janganlah kamu menyembah apa pun di dalamnya selain Allah.

5466

Dan sesungguhnya ketika hamba Allah yaitu Nabi Muhammad berdiri menyembah-Nya yaitu melaksanakan salat dengan sungguh-sungguh, mereka, jin-jin itu berdesakan mengerumuninya karena merasa takjub dengan apa yang mereka lihat dan dengar.

5467

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada yang takjub tersebut bahwa, sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya baik malaikat, berhala, manusia jin atau makhluk apa pun.”

5468

Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk melanjutkan menyampaikan pesan Allah, Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Aku tidak kuasa menolak mudarat maupun mendatangkan kebaikan kepadamu tanpa izin-Nya.” Tugasku hanyalah menyampaikan apa yang diwahyukannya kepadaku.

5469

Jangankan terhadap orang lain bahkan terhadap diri sendiri Nabi pun tidak berkuasa. Inilah yang diisyaratkan pada ayat ini. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang dapat melindungiku dari azab Allah dan aku tidak akan memperoleh tempat berlindung selain dari-Nya.

5470

Bagi yang tetap menolak dakwah Nabi Muhammad maka Allah perintahkan untuk menyatakan bahwa aku hanya menyampaikan peringatan dari Allah dan risalah-Nya. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya setelah disampaikan peringatan tersebut, maka sesungguhnya dia akan mendapat azab neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.

5471

Sikap durhaka manusia terus akan berlanjut dan baru berhenti setelah mereka melihat azab neraka. Inilah yang diisyaratkan oleh ayat ini. Sehingga apabila mereka melihat azab yang diancamkan kepadanya dan itu pasti akan terjadi, maka mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit jumlahnya, apakah Nabi Muhammad ataukah para pendurhaka.

5472

Kaum musyrik apabila diancam dengan siksa, seringkali melecehkan dan bertanya untuk tujuan mengejek, kapankah datangnya ancaman itu. Katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Aku tidak mengetahui, apakah azab yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat ataukah Tuhanku menetapkan waktunya masih lama, aku tidak diberitahu tentang hal itu.”

5473

Yang mengetahui secara pasti tentang datangnya azab itu hanyalah Allah, karena Dia Mengetahui yang gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada siapa pun tentang yang gaib itu.

5474

Kecuali kepada rasul yang diridai-Nya yaitu dari golongan malaikat maupun manusia. Apabila Allah hendak memperlihatkan yang gaib kepada rasul-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga malaikat di depan dan di belakangnya.

5475

Tujuan Allah melakukan penjagaan itu agar Dia mengetahui bahwa rasul-rasul itu sungguh telah menyampaikan risalah Tuhannya, sedang sebenarnya dengan ilmu dan Kuasa-Nya meliputi secara rinci apa yang ada pada diri mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu dan tidak satu pun yang luput dari pengetahuan-Nya.

5476

Di akhir surah al-Jinn dijelaskan tentang keagungan Al-Qur’an dan pemeliharaan Allah atas wahyu yang diturunkannya tersebut, sedangkan di awal surah ini berisi petunjuk kepada Nabi Muhammad untuk mempersiapkan diri menghadapi turunnya wahyu yang berat. Wahai orang yang berselimut, yaitu Nabi Muhammad!

5477

Bangunlah untuk mengerjakan salat dan bermunajat kepada Allah pada malam hari, kecuali sebagian kecil dari waktu malammu dapat digunakan untuk istirahat tidur,

5478

yaitu separuhnya atau kurang sedikit dari itu,

5479

atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan dengan bacaan yang baik dan benar.

5480

Mengapa Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk beribadah di waktu malam, alasannya disebut dalam ayat ini. Sesungguhnya Kami melalui malaikat Jibril akan menurunkan perkataan yang berat yaitu firman-firman Allah berupa Al-Qur’an kepadamu wahai Nabi Muhammad.

5481

Diperintahkannya ibadah di waktu malam adalah mengandung hikmah yang sangat besar di antaranya seperti yang disebut pada ayat ini. Sungguh, bangun untuk beribadah di waktu malam itu lebih kuat mengisi jiwa. dan bacaan di waktu itu lebih berkesan serta lebih mudah untuk dipahami dan dihayati.

5482

Sebaliknya, sesungguhnya pada siang hari engkau sangat sibuk dengan urusan-urusan yang panjang dan melelahkan. Karena itu bangunlah di malam hari agar pekerjaanmu di siang hari yang banyak itu dapat sukses dengan pertolongan Allah.

5483

Meskipun di siang hari kamu sangat sibuk bukan berarti boleh melupakan Allah. Ayat ini memerintahkan untuk selalu menyebut dan mengingat Allah. Dan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati.

5484

Mengapa harus menyebut nama Allah, karena Dialah Tuhan timur dan barat yakni alam semesta, tidak ada tuhan yang mengendalikan alam raya selain Dia, maka jadikanlah Dia sebagai pelindung dan serahkanlah segala urusan hidup setelah berusaha dengan maksimal.

5485

Di samping berusaha sungguh-sungguh dan berserah diri kepada Allah, modal sukses dalam menyampaikan dakwah adalah sabar. Inilah yang ditegaskan dalam ayat ini. Dan bersabarlah wahai Nabi Muhammad terhadap apa saja yang mereka katakan yang menyakitimu dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang baik sehingga mereka tidak merasa bahwa engkau memusuhi mereka dan menaruh dendam terhadap mereka.

5486

Setelah segala cara ditempuh untuk mengajak kaum musyrik beriman, ternyata mereka tetap musyrik, maka tidak perlu berkecil hati, karena Allah yang akan membalas mereka. Dan biarkanlah Aku yang bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan, yang memiliki segala kenikmatan hidup, dan berilah mereka penangguhan sebentar saja,

5487

karena sungguh, di sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat yang akan mengikat mereka dan api neraka yang menyala-nyala,

5488

dan mereka juga diberi makanan tetapi ada makanan yang apabila dimakan akan menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih.

5489

Ingatlah siksa yang diancamkan itu pasti akan terjadi yaitu pada hari ketika bumi dan gunung-gunung berguncang keras ketika itu bumi menjadi datar, dan menjadilah gunung-gunung itu seperti onggokan pasir yang dicurahkan yang tampak ringan, padahal sebelumnya adalah sesuatu yang berat lagi kokoh.

5490

Setelah dijelaskan ancaman siksa akhirat yang akan diterima bagi para pendurhaka, ayat ini mengingatkan manusia tentang siksa dunia. Sesungguhnya Kami telah mengutus seorang Rasul, Muhammad kepada kamu, wahai penduduk Mekah, bahkan juga seluruh manusia, yang menjadi saksi terhadapmu menyangkut sikap dan perbuatan kamu, sebagaimana Kami telah mengutus seorang Rasul yaitu Musa, kepada Fir’aun.

5491

Namun Firaun mendurhakai Rasul yang Kami utus itu, maka Kami siksa dia dengan siksaan yang berat. Maka jika kamu wahai penduduk Mekah mendurhakai Nabi Muhammad, Kami dapat menyiksa kamu seperti yang dialami oleh Firaun.

5492

Lalu ketentuan Allah yang akan menghukum siapa saja yang mendurhakai Rasul-Nya tetap berlaku sepanjang masa, bagaimanakah kamu akan dapat menjaga dirimu dari jatuhnya siksa Allah jika kamu tetap kafir kepada hari yang sedemikian berat lagi dahsyat sehingga menjadikan anak-anak kecil saking takutnya berubah menjadi tua dan beruban.

5493

Sedemikian dahsyatnya langit yang begitu kokoh menjadi terbelah dan berantakan pada hari itu. Janji Allah pasti terlaksana karena Allah tidak akan pernah mengingkari janji-Nya.

5494

Setelah ancaman disampaikan Al-Qur’an kembali menegaskan bahwa sungguh, ayat-ayat Al-Qur’an ini adalah peringatan sekaligus petunjuk. Barangsiapa menghendaki kebaikan, niscaya dia mengambil jalan yang lurus kepada Tuhannya.

5495

Jalan lurus menuju Tuhan mungkin dirasakan berat bagi sementara orang, maka ayat ini memberi petunjuk solusinya. Sesungguhnya Tuhanmu senantiasa mengetahui bahwa engkau, wahai Nabi Muhammad, terkadang berdiri untuk mengerjakan salat kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan demikian pula segolongan dari orang-orang yang bersamamu yaitu para sahabat yang mengikutimu. Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu secara pasti dan rinci dalam melaksanakan salat, maka Dia memberi keringanan kepadamu menyangkut apa yang telah ditetapkan-Nya sebelum ini, karena itu bacalah apa yang mudah bagimu dari Al-Qur’an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit sehingga akan sulit melaksanakan salat malam seperti yang diperintahkan, dan ada juga yang berjalan di bumi yaitu bepergian jauh untuk mencari sebagian karunia Allah baik urusan perniagaan atau menuntut ilmu. dan Allah mengetahui juga akan ada yang lain berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah bagimu dari Al-Qur’an dan laksanakanlah salat secara baik dan berkesinambungan, tunaikanlah zakat secara sempurna dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik yaitu segala pemberian di jalan Allah di luar kewajiban zakat. Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh balasan-nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan di samping amalan tersebut maka mohonlah ampunan kepada Allah. sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

5496

Di akhir surah al-Muzammil berisi berita gembira bagi yang berbuat kebajikan, di awal surah ini berisi perintah untuk bersemangat menyeru kepada kebajikan. Wahai orang yang berkemul atau berselimut yakni Nabi Muhammad!

5497

Bangunlah dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat, lalu berilah peringatan!

5498

Dalam menyampaikan dakwah pastilah akan banyak rintangan, maka hal itu tidak perlu merisaukan hatimu wahai Nabi. Ikutilah petunjuk-Ku, pertama, agar tetap tegar dan tidak pudar semangatmu, agungkanlah Tuhanmu,

5499

dan kedua, untuk menunjang dakwahmu, bersihkanlah pakaianmu.

5500

Dan petunjuk yang ketiga adalah, tinggalkanlah segala perbuatan yang keji seperti penyembahan berhala, betapa pun banyak yang melakukan.

5501

Petunjuk yang keempat, dan janganlah engkau, wahai Nabi Muhammad, memberi yaitu usahamu dalam berdakwah dengan maksud untuk mendapatkan imbalan duniawi dari manusia. Dengan demikian engkau akan memperoleh balasan dari Allah, yang lebih banyak.

5502

Petunjuk terakhir, kelima, larangan memperoleh imbalan dapat menimbulkan kesulitan maka apabila menghadapi kesulitan ayat ini memberi petunjuk, dan hanya karena Tuhanmu, maka bersabarlah, pasti engkau akan berhasil dalam dakwahmu.

5503

Kesulitan dalam dakwah tidaklah seberapa, akan ada saat yang lebih sulit lagi, maka apabila sangkakala ditiup yaitu hari Kiamat telah tiba,

5504

maka itulah hari yang serba sulit, bagi siapa saja.

5505

Terlebih bagi orang-orang kafir yaitu yang keras kepala mengingkari kebenaran, pada hari itu tidak mudah, keadaannya akan diliputi kesulitan yang dahsyat.

5506

Di antara tokoh pendurhaka yang menjadi latar belakang turunnya ayat-ayat ini dan akan mengalami kesulitan pada hari Kiamat adalah al-Walid bin al-Mugirah. Terhadap tokoh ini dan siapa saja yang perilakunya sama dengan al-Walid, maka Allah menegaskan demikian, Biarkanlah Aku yang bertindak terhadap orang yang Aku sendiri telah menciptakannya, tanpa bantuan dari siapa pun

5507

Penciptaan manusia pastilah melibatkan kedua orang tua, namun pada ayat ini peran itu dinafikan karena menunjukkan ancaman yang serius terhadap yang durhaka. Dan orang tersebut juga Aku berikan baginya kekayaan yang melimpah melalui sebab-sebab yang telah ditetapkan,

5508

dan juga anugerah berupa anak-anak yang selalu bersamanya,

5509

Ayat ini melanjutkan uraian tentang keistimewaan yang diberikan Allah kepada al-Walid bin al-Mugirah. Dan di samping itu Aku berikan baginya kelapangan hidup seluas-luasnya.

5510

Kemudian dia juga berharap ingin sekali agar Aku menambahnya dengan bentuk anugerah lainnya, bahkan kalau bisa diberikan surga.

5511

Aneka nikmat yang dianugerahkan kepadanya mestinya dia syukuri dengan berbuat baik, ternyata malah membangkang maka tidak bisa terpenuhi keinginannya! Sesungguhnya dia telah menentang ayat-ayat Kami yakni Al-Qur’an.

5512

Allah melanjutkan ancamannya terhadap yang menolak kebenaran Al-Qur’an. Karena ia berkeras menolak ayat-ayat-Ku, maka Aku akan membebaninya dengan pendakian yang memayahkan.

5513

Sesungguhnya dia yang sangat keras kepala itu telah memikirkan dengan sungguh-sungguh untuk mencari kelemahan Al-Qur’an dan menetapkan apa yang ditetapkannya

5514

maka celakalah dan terkutuklah dia! Bagaimana dia menetapkan? Sungguh aneh caranya. Sekali lagi, celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan?

5515

Sungguh aneh caranya. Sekali lagi, celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan? Sungguh tidak masuk akal sehat.

5516

Ayat-ayat ini merupakan kelanjutan dari gejolak hati dan pikir-an tokoh sentral dari surah ini. Kemudian dia merenung memikirkan bagaimana cara melecehkan Al-Qur’an,

5517

lalu sesudah itu dia berwajah masam dan cemberut, karena dia tidak menemukan celah untuk melecehkannya,

5518

kemudian dia berpaling dari kebenaran yang sebenarnya dia ketahui dan akui1, dan menyombongkan diri,

5519

dengan congkaknya lalu dia berkata, “Al-Qur’an ini hanyalah sihir yang dipelajari dari orang-orang dahulu.

5520

Ini hanyalah perkataan manusia bukan firman Allah.”

5521

Sebagai akibat dari kedurhakaan yang dilakukan oleh al-Walid dan siapa pun, sebagaimana diuraikan oleh ayat-ayat yang lalu, maka ia disiksa dan puncaknya dijelaskan pada ayat-ayat ini. Kelak, Aku akan menyiksanya dengan memasukkannya ke dalam neraka Saqar,

5522

dan tahukah kamu apa neraka Saqar itu?

5523

Saqar itu tidak meninggalkan atau menyisakan, semua anggota tubuhnya akan diliputi siksa dan tidak membiarkan mati, sehingga terbebas dari azab.

5524

Saqar itu adalah yang menghanguskan kulit manusia.

5525

Di atas neraka Saqar ada sembilan belas malaikat penjaga, yang siap siaga mengawasi penghuninya.

5526

Mendengar penjaga saqar ada sembilan belas, mereka menduga sembilan belas orang, kaum musyrik dengan angkuhnya menyatakan akan mengalahkan sembilan belas penjaga tersebut. Dan yang Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat yang sangat kuat lagi kasar serta patuh kepada Allah, dan Kami menentukan bilangan mereka yang sembilan belas itu hanya sebagai cobaan yang dapat menyebabkan kesesatan bagi orang-orang kafir yang menganggap sepele jumlah tersebut, di sisi lain agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin karena bilangan tersebut sesuai dengan apa yang termaktub dalam kitab suci mereka, dan agar orang yang beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu. dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir berkata,, “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia.

5527

Untuk menafikan dugaan orang-orang kafir tentang kemampuan mereka menghadapi penjaga-penjaga neraka, atau untuk mengancam dan menghardik mereka yang memperolok-olokkan bilangan itu, maka Allah berfirman, Sekali-kali Tidak! Aku bersumpah demi bulan,

5528

dan demi malam ketika telah berlalu

5529

dan demi subuh apabila mulai terang,

5530

sesungguhnya Saqar itu adalah salah satu bencana yang sangat besar,

5531

sebagai ancaman yang mengerikan dan sekaligus sebagai peringatan bagi manusia,

5532

yaitu bagi siapa di antara kamu yang ingin maju meraih kebajikan atau mundur sehingga enggan untuk meraihnya.

5533

38-39. Ayat-ayat berikut merupakan pernyataan kepada manusia seluruhnya dalam kaitan dengan kebebasan memilih yang telah ditegaskan pada ayat-ayat sebelumnya. Manusia mau maju meraih kebaikan atau mundur yang jelas setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya masing-masing, kecuali golongan kanan golongan inilah yang meraih keberuntungan karena memilih yang baik.

5534

38-39. Ayat-ayat berikut merupakan pernyataan kepada manusia seluruhnya dalam kaitan dengan kebebasan memilih yang telah ditegaskan pada ayat-ayat sebelumnya. Manusia mau maju meraih kebaikan atau mundur yang jelas setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya masing-masing, kecuali golongan kanan golongan inilah yang meraih keberuntungan karena memilih yang baik.

5535

40-42. Golongan kanan yang disebut pada ayat yang lalu, meraih keberuntungan yaitu berada di dalam surga, mereka saling menanyakan, yaitu bertanya tentang keadaan orang-orang yang berdosa, yang boleh jadi ketika di dunia mereka saling mengenal. Penghuni surga itu bertanya, "Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam neraka Saqar?” Tidak dijelaskan secara teknis bagaimana adegan dialog itu terjadi.

5536

40-42. Golongan kanan yang disebut pada ayat yang lalu, meraih keberuntungan yaitu berada di dalam surga, mereka saling menanyakan, yaitu bertanya tentang keadaan orang-orang yang berdosa, yang boleh jadi ketika di dunia mereka saling mengenal. Penghuni surga itu bertanya, "Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam neraka Saqar?” Tidak dijelaskan secara teknis bagaimana adegan dialog itu terjadi. yang menyebabkan kamu masuk ke dalam neraka Saqar?” Tidak dijelaskan secara teknis bagaimana adegan dialog itu terjadi.

5537

40-42. Golongan kanan yang disebut pada ayat yang lalu, meraih keberuntungan yaitu berada di dalam surga, mereka saling menanyakan, yaitu bertanya tentang keadaan orang-orang yang berdosa, yang boleh jadi ketika di dunia mereka saling mengenal. Penghuni surga itu bertanya, "Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam neraka Saqar?” Tidak dijelaskan secara teknis bagaimana adegan dialog itu terjadi.

5538

43-44. Ayat-ayat di atas adalah jawaban para pendurhaka atas pertanyaan penghuni surga yang dikemukakan dalam ayat yang lalu. Mereka menjawab untuk menjelaskan mengapa mereka masuk neraka Saqar. “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan salat, dan kami juga tidak memberi makan orang miskin.”

5539

43-44. Ayat-ayat di atas adalah jawaban para pendurhaka atas pertanyaan penghuni surga yang dikemukakan dalam ayat yang lalu. Mereka menjawab untuk menjelaskan mengapa mereka masuk neraka Saqar. “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan salat, dan kami juga tidak memberi makan orang miskin.”

5540

45-47. Penghuni neraka Saqar tersebut meneruskan pengakuannya mengapa mereka masuk neraka. Dan kami juga biasa berbincang untuk tujuan yang batil, bersama orang-orang yang membicarakannya, dan yang lebih parah lagi kami mendustakan hari pembalasan. Kedurhakaan kami itu terus berlanjut sampai datang kepada kami keyakinan yaitu kematian.”

5541

45-47. Penghuni neraka Saqar tersebut meneruskan pengakuannya mengapa mereka masuk neraka. Dan kami juga biasa berbincang untuk tujuan yang batil, bersama orang-orang yang membicarakannya, dan yang lebih parah lagi kami mendustakan hari pembalasan. Kedurhakaan kami itu terus berlanjut sampai datang kepada kami keyakinan yaitu kematian.”

5542

45-47. Penghuni neraka Saqar tersebut meneruskan pengakuannya mengapa mereka masuk neraka. Dan kami juga biasa berbincang untuk tujuan yang batil, bersama orang-orang yang membicarakannya, dan yang lebih parah lagi kami mendustakan hari pembalasan. Kedurhakaan kami itu terus berlanjut sampai datang kepada kami keyakinan yaitu kematian.”

5543

Kedurhakaan yang mereka lakukan berlanjut sampai kematian datang, maka mereka berharap kiranya mendapat syafaat atau pertolongan dari siapa saja. Maka Allah menegaskan, tidak berguna lagi bagi mereka syafaat pertolongan dari orang-orang yang memberikan syafaat seandainya dimungkinkan.

5544

49-51. Konsekuensi yang akan dialami di akhirat sudah mereka ketahui, maka ayat ini mengecam para pendurhaka tersebut. Lalu mengapa mereka orang-orang kafir, berpaling dari peringatan Allah yakni Al-Qur’an dan juga tuntunan yang disampaikan Rasulullah, seakan-akan mereka keledai liar yang lari terkejut, lari dari singa.

5545

49-51. Konsekuensi yang akan dialami di akhirat sudah mereka ketahui, maka ayat ini mengecam para pendurhaka tersebut. Lalu mengapa mereka orang-orang kafir, berpaling dari peringatan Allah yakni Al-Qur’an dan juga tuntunan yang disampaikan Rasulullah, seakan-akan mereka keledai liar yang lari terkejut, lari dari singa.

5546

49-51. Konsekuensi yang akan dialami di akhirat sudah mereka ketahui, maka ayat ini mengecam para pendurhaka tersebut. Lalu mengapa mereka orang-orang kafir, berpaling dari peringatan Allah yakni Al-Qur’an dan juga tuntunan yang disampaikan Rasulullah, seakan-akan mereka keledai liar yang lari terkejut, lari dari singa.

5547

Setelah digambarkan sikap lahiriah para pendurhaka yang lari kebingungan bagaikan keledai, kini dilukiskan tentang keadaan batin mereka. Bahkan yang lebih aneh lagi setiap orang dari mereka ingin agar diberikan kepadanya lembaran-lembaran kitab yang terbuka dari Tuhan.

5548

53-55. Sebagai tanggapan atas usul dan keinginan mereka tersebut, ayat ini menegaskan, sekali-kali tidak! Sebenarnya mereka tidak takut kepada siksa akhirat. Kalau sikap mereka tetap seperti itu maka sekali-kali tidak! Sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar suatu peringatan. Maka barangsiapa menghendaki, tentu dia mengambil pelajaran darinya, karena fungsi utama Al-Qur’an di antaranya adalah sebagai peringatan bagi manusia.

5549

53-55. Sebagai tanggapan atas usul dan keinginan mereka tersebut, ayat ini menegaskan, sekali-kali tidak! Sebenarnya mereka tidak takut kepada siksa akhirat. Kalau sikap mereka tetap seperti itu maka sekali-kali tidak! Sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar suatu peringatan. Maka barangsiapa menghendaki, tentu dia mengambil pelajaran darinya, karena fungsi utama Al-Qur’an di antaranya adalah sebagai peringatan bagi manusia.

5550

53-55. Sebagai tanggapan atas usul dan keinginan mereka tersebut, ayat ini menegaskan, sekali-kali tidak! Sebenarnya mereka tidak takut kepada siksa akhirat. Kalau sikap mereka tetap seperti itu maka sekali-kali tidak! Sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar suatu peringatan. Maka barangsiapa menghendaki, tentu dia mengambil pelajaran darinya, karena fungsi utama Al-Qur’an di antaranya adalah sebagai peringatan bagi manusia.

5551

Ayat sebelumnya dapat menimbulkan kesan bahwa manusia memiliki kebebasan mutlak, maka ayat ini menegaskan bahwa, dan mereka tidak akan mengambil pelajaran dari Al-Qur’an kecuali jika Allah menghendakinya. Dialah Tuhan yang patut kita bertakwa kepada-Nya dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, dan Dia juga yang berhak memberi ampunan kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya.

5552

1-2. Akhir surah al-Muddasir menguraikan tentang Kiamat serta betapa mengerikannya peristiwa itu, namun kaum pendurhaka mendustakannya. Segala argumen sudah dipaparkan, kalau mereka tetap tidak beriman, maka ayat ini menunjukkan Allah, tidak akan meladeni mereka lagi. Aku bersumpah dengan kepastian hari Kiamat karena semuanya sudah jelas, dan Aku juga bersumpah dengan jiwa yang selalu menyesali dirinya sendiri. Sungguh manusia pasti akan dibangkitkan.

5553

1-2. Akhir surah al-Muddasir menguraikan tentang Kiamat serta betapa mengerikannya peristiwa itu, namun kaum pendurhaka mendustakannya. Segala argumen sudah dipaparkan, kalau mereka tetap tidak beriman, maka ayat ini menunjukkan Allah, tidak akan meladeni mereka lagi. Aku bersumpah dengan kepastian hari Kiamat karena semuanya sudah jelas, dan Aku juga bersumpah dengan jiwa yang selalu menyesali dirinya sendiri. Sungguh manusia pasti akan dibangkitkan.

5554

3-4. Atas penegasan tentang kepastian hari Kiamat mestinya manusia percaya, tetapi banyak yang ingkar. Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan kembali tulang-belulangnya yang telah berserakan setelah kematiannya? Jangankan hanya mengumpulkan kembali tulang-belulang, bahkan Kami mampu menyusun kembali jari jemarinya dengan sempurna.

5555

3-4. Atas penegasan tentang kepastian hari Kiamat mestinya manusia percaya, tetapi banyak yang ingkar. Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan kembali tulang-belulangnya yang telah berserakan setelah kematiannya? Jangankan hanya mengumpulkan kembali tulang-belulang, bahkan Kami mampu menyusun kembali jari jemarinya dengan sempurna.

5556

5-6. Kepastian Kiamat tidak diragukan lagi, tetapi manusia hendak membuat maksiat terus-menerus. Manusia tidak menyadari sama sekali atas akibat perbuatannya. Justru dengan nada menantang dia bertanya, “Kapankah hari Kiamat yang diancamkan itu?”

5557

5-6. Kepastian Kiamat tidak diragukan lagi, tetapi manusia hendak membuat maksiat terus-menerus. Manusia tidak menyadari sama sekali atas akibat perbuatannya. Justru dengan nada menantang dia bertanya, “Kapankah hari Kiamat yang diancamkan itu?”

5558

7-10. Atas pertanyaan kaum pendurhaka yang tujuannya untuk mengejek maka ayat ini menegaskan ancamannya kepada mereka. Maka apabila mata terbelalak karena ketakutan, dan bulan pun telah hilang cahayanya, lalu matahari dan bulan dikumpulkan, dan saat itulah Kiamat terjadi. Pada hari itu manusia berkata, “Kemana tempat lari untuk menyelamatkan diri?” Sama sekali tidak ada tempat yang aman.

5559

7-10. Atas pertanyaan kaum pendurhaka yang tujuannya untuk mengejek maka ayat ini menegaskan ancamannya kepada mereka. Maka apabila mata terbelalak karena ketakutan, dan bulan pun telah hilang cahayanya, lalu matahari dan bulan dikumpulkan, dan saat itulah Kiamat terjadi. Pada hari itu manusia berkata, “Kemana tempat lari untuk menyelamatkan diri?” Sama sekali tidak ada tempat yang aman.

5560

7-10. Atas pertanyaan kaum pendurhaka yang tujuannya untuk mengejek maka ayat ini menegaskan ancamannya kepada mereka. Maka apabila mata terbelalak karena ketakutan, dan bulan pun telah hilang cahayanya, lalu matahari dan bulan dikumpulkan, dan saat itulah Kiamat terjadi. Pada hari itu manusia berkata, “Kemana tempat lari untuk menyelamatkan diri?” Sama sekali tidak ada tempat yang aman.

5561

7-10. Atas pertanyaan kaum pendurhaka yang tujuannya untuk mengejek maka ayat ini menegaskan ancamannya kepada mereka. Maka apabila mata terbelalak karena ketakutan, dan bulan pun telah hilang cahayanya, lalu matahari dan bulan dikumpulkan, dan saat itulah Kiamat terjadi. Pada hari itu manusia berkata, “Kemana tempat lari untuk menyelamatkan diri?” Sama sekali tidak ada tempat yang aman.

5562

11-13. Pertanyaan manusia pada akhir ayat yang lalu, diberikan jawab-annya pada ayat-ayat ini. Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung kecuali pada Allah semata! Hanya kepada Tuhanmu sajalah yang selama ini berbuat baik kepadamu wahai manusia, tidak kepada siapa pun selain-Nya, tempat kembali pada hari itu. Allah yang akan memutuskan seadil-adilnya atas segala urusan manusia. Pada hari itu diberitakan secara jelas dan tegas kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya.

5563

11-13. Pertanyaan manusia pada akhir ayat yang lalu, diberikan jawab-annya pada ayat-ayat ini. Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung kecuali pada Allah semata! Hanya kepada Tuhanmu sajalah yang selama ini berbuat baik kepadamu wahai manusia, tidak kepada siapa pun selain-Nya, tempat kembali pada hari itu. Allah yang akan memutuskan seadil-adilnya atas segala urusan manusia. Pada hari itu diberitakan secara jelas dan tegas kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya.

5564

11-13. Pertanyaan manusia pada akhir ayat yang lalu, diberikan jawab-annya pada ayat-ayat ini. Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung kecuali pada Allah semata! Hanya kepada Tuhanmu sajalah yang selama ini berbuat baik kepadamu wahai manusia, tidak kepada siapa pun selain-Nya, tempat kembali pada hari itu. Allah yang akan memutuskan seadil-adilnya atas segala urusan manusia. Pada hari itu diberitakan secara jelas dan tegas kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya.

5565

14-15. Sebenarnya setiap orang sudah mengetahui keadaan diri mereka masing-masing, tidak perlu diberitahu, bahkan manusia menjadi saksi atas dirinya sendiri, anggota tubuh mereka akan berbicara dan menjadi saksi atas perbuatan mereka. (Lihat surah Yasin/36, 65. An-Nur/24, 24. Fusssilat/41, 20-21). Dan meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya, dengan argumen yang kuat, namun itu tidak akan membantu meringankan azab yang mereka terima.

5566

14-15. Sebenarnya setiap orang sudah mengetahui keadaan diri mereka masing-masing, tidak perlu diberitahu, bahkan manusia menjadi saksi atas dirinya sendiri, anggota tubuh mereka akan berbicara dan menjadi saksi atas perbuatan mereka. (Lihat surah Yasin/36, 65. An-Nur/24, 24. Fusssilat/41, 20-21). Dan meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya, dengan argumen yang kuat, namun itu tidak akan membantu meringankan azab yang mereka terima.

5567

16-17. Kalau ayat-ayat yang lalu menjelaskan tentang orang-orang yang enggan memperhatikan Al-Qur’an, kelompok ayat ini menjelaskan tentang yang sangat memperhatikan Al-Qur’an. Jangan engkau, wahai Nabi Muhammad, gerakkan lidahmu untuk membaca Al-Qur’an sebelum Malaikat Jibril selesai membacakannya, karena hendak cepat-cepat menguasainya. Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya di dadamu dan membacakannya, sehingga engkau menjadi pandai dan lancar dalam membacanya.

5568

16-17. Kalau ayat-ayat yang lalu menjelaskan tentang orang-orang yang enggan memperhatikan Al-Qur’an, kelompok ayat ini menjelaskan tentang yang sangat memperhatikan Al-Qur’an. Jangan engkau, wahai Nabi Muhammad, gerakkan lidahmu untuk membaca Al-Qur’an sebelum Malaikat Jibril selesai membacakannya, karena hendak cepat-cepat menguasainya. Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya di dadamu dan membacakannya, sehingga engkau menjadi pandai dan lancar dalam membacanya.

5569

18-19. Caranya adalah apabila Kami melalui malaikat Jibril telah selesai membacakannya kepadamu maka ikutilah bacaannya itu dengan lidah serta pikiran dan hatimu secara sungguh-sungguh. Kemudian sesungguhnya Kami yang akan menjelaskan makna-maknanya.

5570

18-19. Caranya adalah apabila Kami melalui malaikat Jibril telah selesai membacakannya kepadamu maka ikutilah bacaannya itu dengan lidah serta pikiran dan hatimu secara sungguh-sungguh. Kemudian sesungguhnya Kami yang akan menjelaskan makna-maknanya.

5571

20-21. Ayat ini kembali menceritakan tentang orang-orang yang mengabaikan petunjuk Al-Qur’an. Tidak! Bahkan kamu terlalu mencintai kehidupan dunia yang fana ini, dan mengabaikan kehidupan akhirat yang sempurna dan abadi.

5572

20-21. Ayat ini kembali menceritakan tentang orang-orang yang mengabaikan petunjuk Al-Qur’an. Tidak! Bahkan kamu terlalu mencintai kehidupan dunia yang fana ini, dan mengabaikan kehidupan akhirat yang sempurna dan abadi.

5573

22-23. Setelah mengecam orang yang durhaka, ayat ini menjelaskan tentang keadaan manusia di akhirat sesuai dengan amalnya ketika di dunia. Wajah-wajah orang mukmin pada hari itu di akhirat berseri-seri karena rasa bahagia yang ada padanya ketika memandang Tuhannya.

5574

22-23. Setelah mengecam orang yang durhaka, ayat ini menjelaskan tentang keadaan manusia di akhirat sesuai dengan amalnya ketika di dunia. Wajah-wajah orang mukmin pada hari itu di akhirat berseri-seri karena rasa bahagia yang ada padanya ketika memandang Tuhannya.

5575

24-25. Dan ada juga wajah-wajah orang kafir pada hari itu muram karena mereka lengah terhadap akhirat. Mereka merasa yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang sangat dahsyat. Dimana mereka tidak dapat mengelak sama sekali.

5576

24-25. Dan ada juga wajah-wajah orang kafir pada hari itu muram karena mereka lengah terhadap akhirat. Mereka merasa yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang sangat dahsyat. Dimana mereka tidak dapat mengelak sama sekali.

5577

26-30. Ayat di atas mengingatkan siapa saja untuk tidak terlalu mencintai dunia karena setiap saat maut bisa datang. Sekali-kali tidak, yaitu tidak akan berlanjut kehidupan dunia ini, apabila nyawa seseorang telah sampai ke kerongkongan, dan ketika itu dikatakan kepadanya, “Siapa yang dapat menyembuhkan sakaratul maut ini?” Dan dia yakin bahwa itulah waktu perpisahan dengan dunia yang dicintainya, dan bertaut betis kiri dengan betis kanan, karena hebatnya penderitaan pada saat akan mati dan ketakutan akan meninggalkan dunia dan menghadapi akhirat, dan kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau ke surga bagi yang taat dan ke neraka bagi yang durhaka.

5578

26-30. Ayat di atas mengingatkan siapa saja untuk tidak terlalu mencintai dunia karena setiap saat maut bisa datang. Sekali-kali tidak, yaitu tidak akan berlanjut kehidupan dunia ini, apabila nyawa seseorang telah sampai ke kerongkongan, dan ketika itu dikatakan kepadanya, “Siapa yang dapat menyembuhkan sakaratul maut ini?” Dan dia yakin bahwa itulah waktu perpisahan dengan dunia yang dicintainya, dan bertaut betis kiri dengan betis kanan, karena hebatnya penderitaan pada saat akan mati dan ketakutan akan meninggalkan dunia dan menghadapi akhirat, dan kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau ke surga bagi yang taat dan ke neraka bagi yang durhaka.

5579

26-30. Ayat di atas mengingatkan siapa saja untuk tidak terlalu mencintai dunia karena setiap saat maut bisa datang. Sekali-kali tidak, yaitu tidak akan berlanjut kehidupan dunia ini, apabila nyawa seseorang telah sampai ke kerongkongan, dan ketika itu dikatakan kepadanya, “Siapa yang dapat menyembuhkan sakaratul maut ini?” Dan dia yakin bahwa itulah waktu perpisahan dengan dunia yang dicintainya, dan bertaut betis kiri dengan betis kanan, karena hebatnya penderitaan pada saat akan mati dan ketakutan akan meninggalkan dunia dan menghadapi akhirat, dan kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau ke surga bagi yang taat dan ke neraka bagi yang durhaka.

5580

26-30. Ayat di atas mengingatkan siapa saja untuk tidak terlalu mencintai dunia karena setiap saat maut bisa datang. Sekali-kali tidak, yaitu tidak akan berlanjut kehidupan dunia ini, apabila nyawa seseorang telah sampai ke kerongkongan, dan ketika itu dikatakan kepadanya, “Siapa yang dapat menyembuhkan sakaratul maut ini?” Dan dia yakin bahwa itulah waktu perpisahan dengan dunia yang dicintainya, dan bertaut betis kiri dengan betis kanan, karena hebatnya penderitaan pada saat akan mati dan ketakutan akan meninggalkan dunia dan menghadapi akhirat, dan kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau ke surga bagi yang taat dan ke neraka bagi yang durhaka.

5581

26-30. Ayat di atas mengingatkan siapa saja untuk tidak terlalu mencintai dunia karena setiap saat maut bisa datang. Sekali-kali tidak, yaitu tidak akan berlanjut kehidupan dunia ini, apabila nyawa seseorang telah sampai ke kerongkongan, dan ketika itu dikatakan kepadanya, “Siapa yang dapat menyembuhkan sakaratul maut ini?” Dan dia yakin bahwa itulah waktu perpisahan dengan dunia yang dicintainya, dan bertaut betis kiri dengan betis kanan, karena hebatnya penderitaan pada saat akan mati dan ketakutan akan meninggalkan dunia dan menghadapi akhirat, dan kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau ke surga bagi yang taat dan ke neraka bagi yang durhaka.

5582

31-33. Ayat ini menjelaskan beberapa sebab mengapa para pendurhaka diseret ke neraka. karena dia dahulu tidak mau membenarkan Al-Qur’an dan Rasul dan juga tidak mau melaksanakan salat, tetapi justru dia mendustakan Rasul dan berpaling dari kebenaran. Bukan hanya sampai di situ, bahkan kemudian dia pergi kepada keluarganya dengan sombong. Dapat juga diartikan bahwa ayat 31-32, menggambarkan hubungannya yang buruk terhadap Allah, sedangkan ayat 33 menggambarkan buruknya hubungan sosial.

5583

31-33. Ayat ini menjelaskan beberapa sebab mengapa para pendurhaka diseret ke neraka. karena dia dahulu tidak mau membenarkan Al-Qur’an dan Rasul dan juga tidak mau melaksanakan salat, tetapi justru dia mendustakan Rasul dan berpaling dari kebenaran. Bukan hanya sampai di situ, bahkan kemudian dia pergi kepada keluarganya dengan sombong. Dapat juga diartikan bahwa ayat 31-32, menggambarkan hubungannya yang buruk terhadap Allah, sedangkan ayat 33 menggambarkan buruknya hubungan sosial.

5584

31-33. Ayat ini menjelaskan beberapa sebab mengapa para pendurhaka diseret ke neraka. karena dia dahulu tidak mau membenarkan Al-Qur’an dan Rasul dan juga tidak mau melaksanakan salat, tetapi justru dia mendustakan Rasul dan berpaling dari kebenaran. Bukan hanya sampai di situ, bahkan kemudian dia pergi kepada keluarganya dengan sombong. Dapat juga diartikan bahwa ayat 31-32, menggambarkan hubungannya yang buruk terhadap Allah, sedangkan ayat 33 menggambarkan buruknya hubungan sosial.

5585

34-35. Atas sikapnya yang buruk terhadap Allah dan sesama khususnya kepada keluarga, ayat ini menggambarkan kecaman yang diterimanya. Celakalah kamu! Maka celakalah! Sekali lagi, celakalah kamu hai manusia durhaka! Maka celakalah! Kalimat dalam ayat-ayat ini tertuju kepada setiap orang yang durhaka dan mengingkari keniscayaan Kiamat.

5586

34-35. Atas sikapnya yang buruk terhadap Allah dan sesama khususnya kepada keluarga, ayat ini menggambarkan kecaman yang diterimanya. Celakalah kamu! Maka celakalah! Sekali lagi, celakalah kamu hai manusia durhaka! Maka celakalah! Kalimat dalam ayat-ayat ini tertuju kepada setiap orang yang durhaka dan mengingkari keniscayaan Kiamat.

5587

Pembuktian keniscayaan Kiamat pada ayat ini ditekankan pada hikmahnya. Manusia yang durhaka menduga bahwa hidup hanya di dunia setelah itu selesai. Ayat ini mengecam hal tersebut. Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja tanpa pertanggungjawaban?

5588

37-40. Kalau manusia menduga seperti itu, sungguh itu adalah dugaan yang keliru. Bukankah dia mulanya hanya setetes mani yang ditumpahkan ke dalam rahim, kemudian mani itu setelah bertemu dengan sel telur menjadi sesuatu yang melekat, lalu Allah Yang Mahakuasa menciptakannya dan menyempurnakan kejadiannya, lalu Dia menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan. Begitulah siklus reproduksi manusia yang diberi kesempatan hidup di dunia untuk diberi tugas dan tanggung jawab. Dan pastilah akan dibangkitkan untuk dimintai pertanggung jawaban. Bukankah Allah yang berbuat demikian hebat dan menakjubkan, berkuasa pula menghidupkan orang mati? Kalau manusia masih tetap durhaka, berarti sudah tertutup mata hatinya.

5589

37-40. Kalau manusia menduga seperti itu, sungguh itu adalah dugaan yang keliru. Bukankah dia mulanya hanya setetes mani yang ditumpahkan ke dalam rahim, kemudian mani itu setelah bertemu dengan sel telur menjadi sesuatu yang melekat, lalu Allah Yang Mahakuasa menciptakannya dan menyempurnakan kejadiannya, lalu Dia menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan. Begitulah siklus reproduksi manusia yang diberi kesempatan hidup di dunia untuk diberi tugas dan tanggung jawab. Dan pastilah akan dibangkitkan untuk dimintai pertanggung jawaban. Bukankah Allah yang berbuat demikian hebat dan menakjubkan, berkuasa pula menghidupkan orang mati? Kalau manusia masih tetap durhaka, berarti sudah tertutup mata hatinya.

5590

37-40. Kalau manusia menduga seperti itu, sungguh itu adalah dugaan yang keliru. Bukankah dia mulanya hanya setetes mani yang ditumpahkan ke dalam rahim, kemudian mani itu setelah bertemu dengan sel telur menjadi sesuatu yang melekat, lalu Allah Yang Mahakuasa menciptakannya dan menyempurnakan kejadiannya, lalu Dia menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan. Begitulah siklus reproduksi manusia yang diberi kesempatan hidup di dunia untuk diberi tugas dan tanggung jawab. Dan pastilah akan dibangkitkan untuk dimintai pertanggung jawaban. Bukankah Allah yang berbuat demikian hebat dan menakjubkan, berkuasa pula menghidupkan orang mati? Kalau manusia masih tetap durhaka, berarti sudah tertutup mata hatinya.

5591

37-40. Kalau manusia menduga seperti itu, sungguh itu adalah dugaan yang keliru. Bukankah dia mulanya hanya setetes mani yang ditumpahkan ke dalam rahim, kemudian mani itu setelah bertemu dengan sel telur menjadi sesuatu yang melekat, lalu Allah Yang Mahakuasa menciptakannya dan menyempurnakan kejadiannya, lalu Dia menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan. Begitulah siklus reproduksi manusia yang diberi kesempatan hidup di dunia untuk diberi tugas dan tanggung jawab. Dan pastilah akan dibangkitkan untuk dimintai pertanggung jawaban. Bukankah Allah yang berbuat demikian hebat dan menakjubkan, berkuasa pula menghidupkan orang mati? Kalau manusia masih tetap durhaka, berarti sudah tertutup mata hatinya.

5592

Surah ini diawali dengan peringatan kepada manusia tentang kehadirannya di pentas bumi sekaligus menjelaskan tentang tujuan penciptaannya. Bukankah, yaitu sungguh, pernah datang kepada manusia waktu dari masa yaitu sebelum ia diciptakan, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? Ketika itu manusia dalam ketiadaan, jangankan wujudnya, namanya pun belum ada.

5593

Proses awal penciptaan manusia ditegaskan pada ayat ini. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yaitu dari sperma laki-laki dan indung telur perempuan yang tujuan utamanya Kami hendak mengujinya dengan berbagai perintah dan larangan, karena itu Kami jadikan dia mendengar dengan telinganya dan melihat dengan matanya.

5594

Potensi lainnya yang dianugerahkan Allah kepada manusia adalah berupa petunjuk, seperti yang ditegaskan pada ayat ini. Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang jelas lagi lurus tidak ada jalan yang lurus selainnya, di antara manusia ada yang bersyukur atas nikmat dan petunjuk Tuhannya dan ada pula yang kufur, menutupi kebenaran dan mengingkari nikmat-nikmat-Nya.

5595

Bagi yang kufur maka Allah telah menyediakan balasan siksa yang mengerikan, seperti yang ditegaskan pada ayat ini. Sungguh, Kami telah menyediakan bagi orang-orang kafir yang mantap kekafirannya, rantai yang digunakan untuk mengikat kaki, dan belenggu dan juga neraka yang menyala-nyala.

5596

5-6. Bagi yang bertakwa Allah menyiapkan balasan yang sempurna. Di antaranya disebut pada ayat ini. Sungguh, orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas berisi minuman yang campurannya adalah air kafur, agar lebih menyegarkan dan menambah aroma lebih sedap. Kafur yang dimaksud adalah mata air dalam surga yang diminum oleh hamba-hamba Allah yang taat dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada-Nya, dan mereka para penghuni surga tersebut dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya.

5597

5-6. Bagi yang bertakwa Allah menyiapkan balasan yang sempurna. Di antaranya disebut pada ayat ini. Sungguh, orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas berisi minuman yang campurannya adalah air kafur, agar lebih menyegarkan dan menambah aroma lebih sedap. Kafur yang dimaksud adalah mata air dalam surga yang diminum oleh hamba-hamba Allah yang taat dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada-Nya, dan mereka para penghuni surga tersebut dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya.

5598

Di antara amal kebaikan yang akan diberikan balasan seperti di atas antara lain adalah bahwa mereka memenuhi nazar sebagai bukti mereka adalah orang-orang cenderung kepada kebaikan, dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana yaitu siksa neraka.

5599

8-9. Dan amalan lain yang mereka lakukan adalah mereka memberikan makanan sesuai dengan kemampuannya yang disukainya kepada orang miskin yang amat membutuhkan, anak yatim dan orang yang ditawan baik tertawan karena peperangan maupun karena terbelenggu oleh perbudakan, sambil berkata, “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu.”

5600

8-9. Dan amalan lain yang mereka lakukan adalah mereka memberikan makanan sesuai dengan kemampuannya yang disukainya kepada orang miskin yang amat membutuhkan, anak yatim dan orang yang ditawan baik tertawan karena peperangan maupun karena terbelenggu oleh perbudakan, sambil berkata, “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu.”

5601

Orang-orang yang disebut al-abràr yang selalu berbuat baik juga menegaskan bahwa pemberian tersebut semata karena mengharap rida Allah dan rasa takut akan azab. Seperti yang disebut pada ayat ini. Sungguh, kami takut akan azab Tuhan pada hari ketika orang-orang berwajah masam penuh kesulitan.”

5602

11-12. Sebagai imbalan atas perbuatan baik yang dilakukan seseorang, seperti yang disebut pada ayat di atas, maka Allah melindungi mereka dari kesusahan dan juga keburukan hari itu, dan memberikan kepada mereka aneka macam nikmat yang menimbulkan keceriaan pada wajah mereka dan kegembiraan pada hati mereka. Dan di samping yang telah disebut di atas, Dia memberi juga balasan kepada mereka karena kesabarannya dalam aneka macam situasi, berupa surga dan pakaian sutera.

5603

11-12. Sebagai imbalan atas perbuatan baik yang dilakukan seseorang, seperti yang disebut pada ayat di atas, maka Allah melindungi mereka dari kesusahan dan juga keburukan hari itu, dan memberikan kepada mereka aneka macam nikmat yang menimbulkan keceriaan pada wajah mereka dan kegembiraan pada hati mereka. Dan di samping yang telah disebut di atas, Dia memberi juga balasan kepada mereka karena kesabarannya dalam aneka macam situasi, berupa surga dan pakaian sutera.

5604

13-14. Di sana yaitu di dalam surga, mereka duduk bersandar di atas dipan bersama pasangan mereka dan keluarga besar. Di sana mereka tidak melihat dan juga tidak merasakan teriknya matahari dan tidak pula merasakan udara dingin yang berlebihan. Dan anugerah tersebut semakin membahagiakan dengan adanya naungan pepohonannya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-mudahnya untuk memetik buahnya.

5605

13-14. Di sana yaitu di dalam surga, mereka duduk bersandar di atas dipan bersama pasangan mereka dan keluarga besar. Di sana mereka tidak melihat dan juga tidak merasakan teriknya matahari dan tidak pula merasakan udara dingin yang berlebihan. Dan anugerah tersebut semakin membahagiakan dengan adanya naungan pepohonannya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-mudahnya untuk memetik buahnya.

5606

15-16. Setelah berbicara aneka fasilitas surga, kini giliran hidangan bagi para penghuni surga. Dan kepada mereka diedarkan oleh para pelayan surga bejana-bejana tempat minum yang terbuat dari perak dan piala-piala yang bening laksana kristal, kristal yang jernih terbuat dari perak saking jernihnya isinya nampak dari luar, mereka tentukan ukurannya yang sesuai dengan kehendak mereka, untuk disuguhkan bagi penghuni surga.

5607

15-16. Setelah berbicara aneka fasilitas surga, kini giliran hidangan bagi para penghuni surga. Dan kepada mereka diedarkan oleh para pelayan surga bejana-bejana tempat minum yang terbuat dari perak dan piala-piala yang bening laksana kristal, kristal yang jernih terbuat dari perak saking jernihnya isinya nampak dari luar, mereka tentukan ukurannya yang sesuai dengan kehendak mereka, untuk disuguhkan bagi penghuni surga.

5608

17-18. Di dalam surga itu mereka mendapat suguhan minuman yang jenisnya di antaranya seperti yang disebut pada ayat ini. Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe, yang pastilah berbeda dengan rasa jahe yang ada di dunia. Karena air minum tersebut yang didatangkan dari sebuah mata air di surga yang dinamakan Salsabìl.

5609

17-18. Di dalam surga itu mereka mendapat suguhan minuman yang jenisnya di antaranya seperti yang disebut pada ayat ini. Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe, yang pastilah berbeda dengan rasa jahe yang ada di dunia. Karena air minum tersebut yang didatangkan dari sebuah mata air di surga yang dinamakan Salsabìl.

5610

Setelah diuraikan apa yang disajikan di surga, kini dijelaskan siapa yang menyajikan hidangan tersebut. Dan mereka dikelilingi oleh para pemuda-pemuda yang tetap muda sambil membawa hidangan dan menawarkan pelayanan. Apabila kamu wahai penghuni surga, melihatnya dari arah mana saja melihatnya, akan kamu kira mereka, bukan anak muda melainkan mutiara yang bertaburan karena keindahan dan kebeningan penampilan mereka.

5611

Dan di samping para pelayan yang menakjubkan, maka apabila engkau melihat keadaan di sana yaitu di surga, niscaya engkau akan melihat berbagai macam kenikmatan yang sempurna dan kerajaan yang besar, luas tanpa batas yang belum pernah terlintas dalam benak manusia.

5612

Hidangan dan pelayan sudah dijelaskan kini giliran dijelaskan tentang pakaian para penghuni surga. Mereka berpakaian sutera halus yang berwarna hijau dan sutera tebal dan juga memakai gelang terbuat dari perak masing-masing sesuai dengan kedudukannya, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih dan suci yang benar-benar berbeda dengan minuman selainnya.

5613

Semua kenikmatan tersebut disajikan sambil dikatakan kepada mereka, “Inilah balasan untukmu, dan segala usahamu diterima dan diakui Allah dengan memberi balasan yang sempurna melebihi amal-amal kamu.”

5614

23-24. Setelah diuraikan tentang balasan bagi yang bertakwa, selanjutnya dijelaskan tentang bagaimana bertakwa secara baik itu. Allah menurunkan petunjuk-Nya melalui al-Qur’an. Inilah yang disinggung oleh ayat ini. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an kepadamu wahai Nabi Muhammad secara berangsur-angsur agar mudah memahaminya. Maka bersabarlah setiap saat untuk menghadapi dan melaksanakan ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka yang mencoba untuk menghentikan dakwahmu.

5615

23-24. Setelah diuraikan tentang balasan bagi yang bertakwa, selanjutnya dijelaskan tentang bagaimana bertakwa secara baik itu. Allah menurunkan petunjuk-Nya melalui al-Qur’an. Inilah yang disinggung oleh ayat ini. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an kepadamu wahai Nabi Muhammad secara berangsur-angsur agar mudah memahaminya. Maka bersabarlah setiap saat untuk menghadapi dan melaksanakan ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka yang mencoba untuk menghentikan dakwahmu.

5616

25-26. Dan untuk lebih menguatkan hatimu menghadapi kesulitan dakwah, maka ingatlah selalu serta sebutlah nama Tuhanmu di antaranya dengan melaksanakan salat pada waktu pagi yaitu Subuh dan petang yaitu Zuhur dan Asar. Dan pada sebagian dari malam yaitu Maghrib dan Isya’, maka bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya yaitu dengan melaksanakan salat tahajud pada bagian yang panjang di malam hari.

5617

25-26. Dan untuk lebih menguatkan hatimu menghadapi kesulitan dakwah, maka ingatlah selalu serta sebutlah nama Tuhanmu di antaranya dengan melaksanakan salat pada waktu pagi yaitu Subuh dan petang yaitu Zuhur dan Asar. Dan pada sebagian dari malam yaitu Maghrib dan Isya’, maka bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya yaitu dengan melaksanakan salat tahajud pada bagian yang panjang di malam hari.

5618

Di antara alasan utama mengapa manusia menolak dakwah karena sesungguhnya mereka, orang kafir, itu mencintai kehidupan dunia yang memang kasat mata dan cepat diraih, meskipun juga cepat musnahnya, dan meninggalkan hari yang berat yaitu hari akhirat di belakangnya.

5619

Ayat ini mengingatkan manusia akan kuasa Allah dalam menciptakan makhluk dari ketiadaan. Kami telah menciptakan mereka bukan ciptaan yang sembarangan dan juga menguatkan persendian tubuh mereka padahal tadinya hanyalah air mani yang begitu lemah dan hina. Tetapi, jika Kami menghendaki untuk membinasakan mereka itupun mudah, dan kemudian Kami dapat mengganti dengan yang serupa mereka.

5620

Sebagai bagian akhir dari surah ini maka Allah mengingatkan tentang salah satu fungsi utama Al-Qur’an. Sungguh, ayat-ayat ini adalah peringatan tentang Kuasa Allah, maka barangsiapa menghendaki kebaikan bagi dirinya tentu dia akan bersungguh-sungguh mengambil jalan menuju kepada Tuhannya.

5621

Terkadang ada yang merasa memiliki kemampuan untuk mewujudkan kehendaknya, Allah menampik anggapan tersebut. Tetapi kamu tidak mampu menempuh jalan itu, kecuali apabila dikehendaki Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, Mahabijaksana dalam seluruh kehendak dan ketetapan-Nya. 31. Dan Dia akan memasukkan siapa pun yang Dia kehendaki yang dinilai-Nya wajar menerimanya, ke dalam rahmat-Nya yaitu surga. Adapun bagi orang-orang zalim yang begitu mantap kezalimannya maka disediakan-Nya azab yang pedih.

5622

Dan Dia akan memasukkan siapa pun yang Dia kehendaki yang dinilai-Nya wajar menerimanya, ke dalam rahmat-Nya yaitu surga. Adapun bagi orang-orang zalim yang begitu mantap kezalimannya maka disediakan-Nya azab yang pedih.

5623

1-2. Orang-orang kafir mendustakan janji dan ancaman Allah. Surah ini dimulai dengan sumpah Allah, demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan, dan demi malaikat-malaikat yang terbang dengan kencangnya,

5624

1-2. Orang-orang kafir mendustakan janji dan ancaman Allah. Surah ini dimulai dengan sumpah Allah, demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan, dan demi malaikat-malaikat yang terbang dengan kencangnya,

5625

3-4. Dan juga demi malaikat-malaikat yang menyebarkan rahmat Allah dengan seluas-luasnya, dan demi malaikat-malaikat yang membedakan antara yang baik dan yang buruk dengan pembedaan yang sejelas-jelasnya,

5626

3-4. Dan juga demi malaikat-malaikat yang menyebarkan rahmat Allah dengan seluas-luasnya, dan demi malaikat-malaikat yang membedakan antara yang baik dan yang buruk dengan pembedaan yang sejelas-jelasnya,

5627

5-6. Dan demi malaikat-malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu kepada yang dipilih Allah untuk menerimanya, wahyu tersebut diturunkan untuk menolak alasan-alasan atau memberi peringatan bagi yang durhaka.

5628

5-6. Dan demi malaikat-malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu kepada yang dipilih Allah untuk menerimanya, wahyu tersebut diturunkan untuk menolak alasan-alasan atau memberi peringatan bagi yang durhaka.

5629

7-9. Demi semua yang telah disebut itu, sungguh, apa yang dijanjikan kepadamu, yaitu hari kebangkitan, juga surga dan neraka pasti terjadi. Kehidupan akhirat itu dimulai setelah Kiamat dunia ini. Dan inilah gambaran Kiamat itu. Maka apabila bintang-bintang dihapuskan cahayanya dengan mudah oleh Allah, dan apabila langit terbelah, sehingga langit dengan segala yang ada hancur.

5630

7-9. Demi semua yang telah disebut itu, sungguh, apa yang dijanjikan kepadamu, yaitu hari kebangkitan, juga surga dan neraka pasti terjadi. Kehidupan akhirat itu dimulai setelah Kiamat dunia ini. Dan inilah gambaran Kiamat itu. Maka apabila bintang-bintang dihapuskan cahayanya dengan mudah oleh Allah, dan apabila langit terbelah, sehingga langit dengan segala yang ada hancur.

5631

7-9. Demi semua yang telah disebut itu, sungguh, apa yang dijanjikan kepadamu, yaitu hari kebangkitan, juga surga dan neraka pasti terjadi. Kehidupan akhirat itu dimulai setelah Kiamat dunia ini. Dan inilah gambaran Kiamat itu. Maka apabila bintang-bintang dihapuskan cahayanya dengan mudah oleh Allah, dan apabila langit terbelah, sehingga langit dengan segala yang ada hancur.10-11.Tidak hanya sampai di situ. Dan juga apabila gunung-gunung dihancurkan menjadi debu yang beterbangan, dan apabila rasul-rasul telah ditetapkan waktunya, untuk dimintai pertanggung jawaban akan tugas dan kesaksiannya.Dan ketika itu terjadilah awal masa jatuhnya siksa, dan ketika itu dikatakan juga kepada para rasul itu.

5632

10-11. Tidak hanya sampai di situ. Dan juga apabila gunung-gunung dihancurkan menjadi debu yang beterbangan, dan apabila rasul-rasul telah ditetapkan waktunya, untuk dimintai pertanggung jawaban akan tugas dan kesaksiannya.Dan ketika itu terjadilah awal masa jatuhnya siksa, dan ketika itu dikatakan juga kepada para rasul itu.

5633

10-11. Tidak hanya sampai di situ. Dan juga apabila gunung-gunung dihancurkan menjadi debu yang beterbangan, dan apabila rasul-rasul telah ditetapkan waktunya, untuk dimintai pertanggung jawaban akan tugas dan kesaksiannya.Dan ketika itu terjadilah awal masa jatuhnya siksa, dan ketika itu dikatakan juga kepada para rasul itu.

5634

12-14. Dan ketika itu terjadilah awal masa jatuhnya siksa, dan ketika itu dikatakan juga kepada para rasul itu, “Sampai hari apakah ditangguhkan azab orang-orang kafir itu?” Sampai hari keputusan. Dan tahukah kamu apakah hari keputusan itu? Sungguh dahsyat hari keputusan itu, tidak terjangkau nalar dan tidak juga terbayangkan oleh khayalan manusia.

5635

12-14. Dan ketika itu terjadilah awal masa jatuhnya siksa, dan ketika itu dikatakan juga kepada para rasul itu, “Sampai hari apakah ditangguhkan azab orang-orang kafir itu?” Sampai hari keputusan. Dan tahukah kamu apakah hari keputusan itu? Sungguh dahsyat hari keputusan itu, tidak terjangkau nalar dan tidak juga terbayangkan oleh khayalan manusia.

5636

12-14. Dan ketika itu terjadilah awal masa jatuhnya siksa, dan ketika itu dikatakan juga kepada para rasul itu, “Sampai hari apakah ditangguhkan azab orang-orang kafir itu?” Sampai hari keputusan. Dan tahukah kamu apakah hari keputusan itu? Sungguh dahsyat hari keputusan itu, tidak terjangkau nalar dan tidak juga terbayangkan oleh khayalan manusia.

5637

Ketika hari keputusan itu telah tiba maka celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

5638

16-17. Dahsyatnya Kiamat yang dilukiskan pada ayat di atas mungkin belum bisa menyadarkan para pendurhaka, kini ditunjukkan kuasa Allah yang lebih konkrit. Bukankah telah Kami binasakan generasi orang-orang yang dahulu karena keingkaran mereka? Lalu Kami juga akan susulkan azab Kami terhadap orang-orang yang datang kemudian seperti terhadap kamu wahai kaum musyrik Mekah, dan juga generasi pembangkang yang datang setelah kamu.

5639

16-17. Dahsyatnya Kiamat yang dilukiskan pada ayat di atas mungkin belum bisa menyadarkan para pendurhaka, kini ditunjukkan kuasa Allah yang lebih konkrit. Bukankah telah Kami binasakan generasi orang-orang yang dahulu karena keingkaran mereka? Lalu Kami juga akan susulkan azab Kami terhadap orang-orang yang datang kemudian seperti terhadap kamu wahai kaum musyrik Mekah, dan juga generasi pembangkang yang datang setelah kamu.

5640

18-19. Demikianlah yang akan terus terjadi, Kami akan perlakukan orang-orang yang berdosa sesuai dengan ketetapan Kami, kapan dan di mana pun. Maka Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

5641

18-19. Demikianlah yang akan terus terjadi, Kami akan perlakukan orang-orang yang berdosa sesuai dengan ketetapan Kami, kapan dan di mana pun. Maka Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

5642

20-22. Setelah mengecam para pendurhaka, ayat-ayat berikut mengingatkan tentang kelemahan manusia dan bagaimana makhluk ini benar-benar berada dalam kendali-Nya. Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina yaitu sperma, kemudian Kami letakkan ia sperma tersebut setelah melalui proses yang telah ditetapkan, dalam tempat yang kokoh, yaitu rahim, sampai waktu dan tahap penciptaan yang ditentukan Allah,

5643

20-22. Setelah mengecam para pendurhaka, ayat-ayat berikut mengingatkan tentang kelemahan manusia dan bagaimana makhluk ini benar-benar berada dalam kendali-Nya. Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina yaitu sperma, kemudian Kami letakkan ia sperma tersebut setelah melalui proses yang telah ditetapkan, dalam tempat yang kokoh, yaitu rahim, sampai waktu dan tahap penciptaan yang ditentukan Allah,

5644

20-22. Setelah mengecam para pendurhaka, ayat-ayat berikut mengingatkan tentang kelemahan manusia dan bagaimana makhluk ini benar-benar berada dalam kendali-Nya. Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina yaitu sperma, kemudian Kami letakkan ia sperma tersebut setelah melalui proses yang telah ditetapkan, dalam tempat yang kokoh, yaitu rahim, sampai waktu dan tahap penciptaan yang ditentukan Allah,

5645

23-24. Lalu Kami tentukan bentuknya serta masa kelahirannya, maka Kamilah sebaik-baik yang menentukan bentuk setiap makhluk. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

5646

23-24. Lalu Kami tentukan bentuknya serta masa kelahirannya, maka Kamilah sebaik-baik yang menentukan bentuk setiap makhluk. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

5647

25-26. Nikmat penciptaan manusia telah diuraikan, kini nikmat lain yang diberikan kepada manusia yaitu tempat kediaman di bumi yang nyaman untuk ditinggali. Bukankah Kami jadikan bumi untuk tempat berkumpul, bagi yang masih hidup di permukaan bumi mereka berkeliaran, dan di perut bumi makhluk yang sudah mati itu dikuburkan?

5648

25-26. Nikmat penciptaan manusia telah diuraikan, kini nikmat lain yang diberikan kepada manusia yaitu tempat kediaman di bumi yang nyaman untuk ditinggali. Bukankah Kami jadikan bumi untuk tempat berkumpul, bagi yang masih hidup di permukaan bumi mereka berkeliaran, dan di perut bumi makhluk yang sudah mati itu dikuburkan?

5649

27-28. Dan di samping nikmat di atas Kami juga jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi lagi kokoh, sehingga menjadikan bumi tetap stabil, dan Kami beri minum kamu dengan air tawar? Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

5650

27-28. Dan di samping nikmat di atas Kami juga jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi lagi kokoh, sehingga menjadikan bumi tetap stabil, dan Kami beri minum kamu dengan air tawar? Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

5651

29-31. Pada bagian terdahulu dijelaskan tentang ancaman Allah kepada yang durhaka. Kelompok ayat ini menerangkan sekelumit ancaman tersebut nanti di akhirat. Akan dikatakan kepada mereka, “Pergilah kamu wahai para pendurhaka, mendapatkan apa azab yang dahulu kamu dustakan. Pergilah kamu mendapatkan naungan asap api neraka yang mempunyai tiga cabang, yang tidak melindungi yaitu tidak menaungi dari panasnya api neraka, dan tidak pula menolak jilatan nyala api neraka yang sangat panas.”

5652

29-31. Pada bagian terdahulu dijelaskan tentang ancaman Allah kepada yang durhaka. Kelompok ayat ini menerangkan sekelumit ancaman tersebut nanti di akhirat. Akan dikatakan kepada mereka, “Pergilah kamu wahai para pendurhaka, mendapatkan apa azab yang dahulu kamu dustakan. Pergilah kamu mendapatkan naungan asap api neraka yang mempunyai tiga cabang, yang tidak melindungi yaitu tidak menaungi dari panasnya api neraka, dan tidak pula menolak jilatan nyala api neraka yang sangat panas.”

5653

29-31. Pada bagian terdahulu dijelaskan tentang ancaman Allah kepada yang durhaka. Kelompok ayat ini menerangkan sekelumit ancaman tersebut nanti di akhirat. Akan dikatakan kepada mereka, “Pergilah kamu wahai para pendurhaka, mendapatkan apa azab yang dahulu kamu dustakan. Pergilah kamu mendapatkan naungan asap api neraka yang mempunyai tiga cabang, yang tidak melindungi yaitu tidak menaungi dari panasnya api neraka, dan tidak pula menolak jilatan nyala api neraka yang sangat panas.”

5654

32-34. Kedahsyatan lain dari siksa neraka dijelaskan pada ayat ini,.Sungguh, neraka itu menyemburkan bunga api sebesar dan setinggi istana, seakan-akan iring-iringan unta yang kuning dalam bentuk dan warnanya. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

5655

32-34. Kedahsyatan lain dari siksa neraka dijelaskan pada ayat ini,.Sungguh, neraka itu menyemburkan bunga api sebesar dan setinggi istana, seakan-akan iring-iringan unta yang kuning dalam bentuk dan warnanya. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

5656

32-34. Kedahsyatan lain dari siksa neraka dijelaskan pada ayat ini,.Sungguh, neraka itu menyemburkan bunga api sebesar dan setinggi istana, seakan-akan iring-iringan unta yang kuning dalam bentuk dan warnanya. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

5657

35-37. Bagi yang mendustakan azab Allah tersebut, maka ayat ini menguraikan tentang kepastian datangnya azab tersebut. Inilah hari yaitu hari Kiamat, saat mereka tidak dapat berbicara pada waktu dan tempat-tempat tertentu, dan tidak diizinkan kepada mereka mengemukakan alasan agar mereka dimaafkan. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

5658

35-37. Bagi yang mendustakan azab Allah tersebut, maka ayat ini menguraikan tentang kepastian datangnya azab tersebut. Inilah hari yaitu hari Kiamat, saat mereka tidak dapat berbicara pada waktu dan tempat-tempat tertentu, dan tidak diizinkan kepada mereka mengemukakan alasan agar mereka dimaafkan. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

5659

35-37. Bagi yang mendustakan azab Allah tersebut, maka ayat ini menguraikan tentang kepastian datangnya azab tersebut. Inilah hari yaitu hari Kiamat, saat mereka tidak dapat berbicara pada waktu dan tempat-tempat tertentu, dan tidak diizinkan kepada mereka mengemukakan alasan agar mereka dimaafkan. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

5660

38-40. Untuk lebih menekankan tentang dahsyatnya situasi saat itu, maka Allah menambahkan penegasannya, Inilah hari keputusan yaitu penentuan keadaan manusia. Pada hari ini Kami kumpulkan kamu wahai para pendurhaka yang hidup pada masa Nabi Muhammad dan setelahnya, dan orang-orang yang terdahulu yang telah Kami binasakan. Maka jika kamu punya tipu daya yaitu upaya untuk menghindari siksa, maka lakukanlah tipu daya itu terhadap-Ku. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

5661

38-40. Untuk lebih menekankan tentang dahsyatnya situasi saat itu, maka Allah menambahkan penegasannya, Inilah hari keputusan yaitu penentuan keadaan manusia. Pada hari ini Kami kumpulkan kamu wahai para pendurhaka yang hidup pada masa Nabi Muhammad dan setelahnya, dan orang-orang yang terdahulu yang telah Kami binasakan. Maka jika kamu punya tipu daya yaitu upaya untuk menghindari siksa, maka lakukanlah tipu daya itu terhadap-Ku. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

5662

38-40. Untuk lebih menekankan tentang dahsyatnya situasi saat itu, maka Allah menambahkan penegasannya, Inilah hari keputusan yaitu penentuan keadaan manusia. Pada hari ini Kami kumpulkan kamu wahai para pendurhaka yang hidup pada masa Nabi Muhammad dan setelahnya, dan orang-orang yang terdahulu yang telah Kami binasakan. Maka jika kamu punya tipu daya yaitu upaya untuk menghindari siksa, maka lakukanlah tipu daya itu terhadap-Ku. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

5663

41-42. Setelah dijelaskan sekilas tentang siksa bagi yang durhaka, kini diuraikan sekilas tentang kenikmatan bagi yang bertakwa. Sungguh, orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan pepohonan surga yang teduh dan di sekitar mata air yang mengalir jernih. Dan juga buah-buahan serta aneka hidangan surga yang mereka sukai.

5664

41-42. Setelah dijelaskan sekilas tentang siksa bagi yang durhaka, kini diuraikan sekilas tentang kenikmatan bagi yang bertakwa. Sungguh, orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan pepohonan surga yang teduh dan di sekitar mata air yang mengalir jernih. Dan juga buah-buahan serta aneka hidangan surga yang mereka sukai.

5665

43-45. Dikatakan kepada mereka, “Makan dan minumlah dengan rasa nikmat, lezat dan menyenangkan tanpa khawatir ada dampak negatifnya. Itu semua sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan ketika di dunia.” Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan istikamah, kebaikan tersebut telah menjadi karakter hidupnya. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

5666

43-45. Dikatakan kepada mereka, “Makan dan minumlah dengan rasa nikmat, lezat dan menyenangkan tanpa khawatir ada dampak negatifnya. Itu semua sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan ketika di dunia.” Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan istikamah, kebaikan tersebut telah menjadi karakter hidupnya. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

5667

43-45. Dikatakan kepada mereka, “Makan dan minumlah dengan rasa nikmat, lezat dan menyenangkan tanpa khawatir ada dampak negatifnya. Itu semua sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan ketika di dunia.” Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan istikamah, kebaikan tersebut telah menjadi karakter hidupnya. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

5668

46-47. Bagi para pendurhaka, janji kenikmatan surga nampaknya tidak menjadikan mereka tertarik, karena merasa sudah meraihnya itu semua di dunia. Katakan kepada orang-orang kafir, “Makan dan bersenang-senanglah kamu di dunia sebentar, sesungguhnya kamu orang-orang durhaka dan di akhirat pasti akan mendapat siksa!” Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

5669

46-47. Bagi para pendurhaka, janji kenikmatan surga nampaknya tidak menjadikan mereka tertarik, karena merasa sudah meraihnya itu semua di dunia. Katakan kepada orang-orang kafir, “Makan dan bersenang-senanglah kamu di dunia sebentar, sesungguhnya kamu orang-orang durhaka dan di akhirat pasti akan mendapat siksa!” Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

5670

48-49. Salah satu bentuk kedurhakaan mereka digambarkan pada ayat ini. Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Rukuklah,” yaitu salatlah dan taatlah kepada Allah, mereka tidak mau rukuk. Maka Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran!

5671

48-49. Salah satu bentuk kedurhakaan mereka digambarkan pada ayat ini. Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Rukuklah,” yaitu salatlah dan taatlah kepada Allah, mereka tidak mau rukuk. Maka Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran!

5672

Sudah berulang kali Al-Qur’an menasihati dan memperingatkan mereka, namun tetap saja mereka menolak, maka kepada ajaran mana-kah selain Al-Qur’an ini mereka akan beriman? Pasti tidak ada lagi, karena Al-Qur’an dalah kitab petunjuk yang paling sempurna.1. Saat Nabi Muhammad diutus, kaum kafir Mekah bertanya-tanya tentang diri Nabi, dakwah, dan ajarannya, salah satunya adalah perihal hari kebangkitan. Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya di antara mereka?

5673

Saat Nabi Muhammad diutus, kaum kafir Mekah bertanya-tanya tentang diri Nabi, dakwah, dan ajarannya, salah satunya adalah perihal hari kebangkitan. Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya di antara mereka?

5674

Mereka bertanya-tanya tentang berita yang besar. Itulah hari dibangkitkannya manusia dari kubur untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di dunia.

5675

Itulah berita besar yang dalam hal itu mereka berselisih. Sebagian dari mereka mengingkarinya dan sebagian yang lain menyangsikannya. Mereka tidak percaya jasad manusia yang sudah hancur akan hidup kembali.

5676

Tidak! Persoalan yang sebenarnya tidak seperti apa yang mereka duga. Kelak, pada hari kebangkitan itu benar-benar tiba, mereka akan mengetahui hakikat persoalan yang sebenarnya.

5677

Allah menegaskan sekali lagi. Sekali lagi tidak! Kelak mereka akan mengetahui hakikat persoalan yang sebenarnya ketika hari kebangkitan itu benar-benar tiba.

5678

Allah menjawab kesangsian mereka tentang hari kiamat dengan memperlihatkan sembilan tanda kebesaran-Nya. Bukankah Kami telah menjadikan bumi dengan segala isinya sebagai hamparan yang memungkinkan manusia hidup di atasnya dan memanfaatkan fasilitas yang ada?

5679

Dan bukankah Kami telah pancangkan gunung-gunung sebagai pasak supaya bumi tidak bergoncang sehingga manusia dapat hidup tenang di atasnya?

5680

Dan bukankah Kami telah menciptakan kamu, wahai manusia, berpasang-pasangan; lelaki dan perempuan agar kamu beranak pinak untuk terus mendiami bumi dan memakmurkannya?

5681

Dan bukankah Kami telah pula menjadikan tidurmu untuk istirahat dari kepenatan bekerja di siang hari sehingga kamu bisa kembali bekerja esok hari dengan tenaga baru? Tidur laksana kematian sesaat. Bangun tidur merupakan permisalan kecil hari kebangkitan. Mengapa orang musyrik masih saja mengingkari hari kebangkitan?

5682

Dan bukankah Kami telah menjadikan malam yang gelap gulita menutupi suatu wilayah di bumi sebagai-mana pakaian menutupi jasad manusia?

5683

Dan bukankah Kami juga telah menjadikan siang yang terang benderang sebagai waktu bagi kamu untuk mencari penghidupan? Siang yang terang memudahkan kamu untuk bekerja, baik di daratan maupun di lautan.

5684

Dan bukankah Kami telah pula membangun di atas kamu tujuh langit yang kukuh, padahal tidak kau jumpai tiang-tiang yang menyangganya? Tidak kamu dapati keretakan di langit itu agar dapat menjadi atap kuat yang menanungi penghuni bumi.

5685

Dan bukankah Kami juga telah menjadikan matahari dengan sinarnya yang kuat sebagai pelita yang terang-benderang? Cahayanya yang terang, panasnya yang menyebar, dan bergesernya posisi matahari di langit dari musim ke musim membawa maanfaat sangat banyak bagi kehidupan manusia.

5686

Dan bukankah telah pula Kami turunkan dari sela-sela awan yang mengandung uap air yang pekat itu air hujan yang tercurah dengan hebatnya? Air sangat besar artinya bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, baik flora maupun fauna.

5687

Kami turunkan hujan untuk Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian, seperti padi dan gandum dan tanam-tanaman lainnya. Biji-bijian yang pada awalnya terlihat mati akan hidup dan tumbuh begitu tersiram air hujan. Begitulah gambaran kebangkitan manusia di hari kiamat.

5688

Dan dengan air hujan itu tumbuh kebun-kebun yang rindang. Kebun-kebun itu kemudian memproduksi oksigen, memberi kerindangan, dan menciptakan pemandangan yang indah.

5689

Beralih dari penyebutan sembilan tanda kekuasaan-Nya, Allah lalu menyatakan hari kebangkitan sebagai suatu keniscayaan. Sungguh, hari keputusan adalah suatu waktu yang telah ditetapkan. Hanya Allah yang tahu kapan hari kiamat terjadi. Pada hari itu semua persoalan manusia akan diputuskan oleh Allah dengan seadil-adilnya.

5690

Hari keputusan itu tiba pada hari ketika sangkakala ditiup oleh Israfil, lalu kamu akan bangkit dari kuburmu dan datang berbondong-bondong dan berduyun-duyun menuju tempat berkumpul, yaitu padang mahsyar untuk menanti keputusan Allah.

5691

Dan pada hari itu langit pun dibukalah, maka terdapatlah beberapa pintu akibat banyaknya rekahan di sana. Dari pintu-pintu itu para malaikat turun untuk melaksanakan tugas masing-masing.

5692

Dan pada hari itu gunung-gunung pun yang tadinya kukuh dijalankan oleh Allah dengan terlebih dahulu dihancurluluhkan, lalu diempaskan menjadi abu, lalu menjadi seperti kapas yang beterbangan, lalu pada akhirnya terempas sehingga menjadi fatamorgana. Seperti halnya fatamorgana di gurun pasir, asap pekat yang menggumpal tampak seperti gunung padahal tidak ada gunung di sana (Lihat pula: Surah al-Kahf/18: 47, Taha/20: 105-107, an-Naml/27: 88, al-Qari’ah/101: 5).

5693

Demikianlah fenomena hari kiamat yang sangat mencekam. Allah lalu beralih menjelaskan nasib orang kafir di akhirat. Sungguh, neraka Jahanam itu Kami jadikan sebagai tempat mengintai bagi para penjaga yang mengawasi neraka. Tidak ada satu orang kafir pun yang bisa lari dari siksa neraka.

5694

Neraka Jahanam itu menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas dengan menentang aturan agama dan mendustakan para rasul Allah. Kami akan siksa mereka di sana sebagai balasan atas perbuatan mereka, sebagaimana telah Kami peringatkan sebelumnya.

5695

Mereka yang melampaui batas itu tinggal di sana yakni neraka Jahanam dalam masa yang lama. Hanya Allah yang mengetahui berapa lama mereka akan tinggal di neraka secara pasti. Bagi orang yang menderita, masa yang sebentar akan terasa sangat lama, apalagi jika masa itu benar-benar lama hingga ribuan tahun atau lebih.

5696

Mereka mendiami neraka Jahanam dengan penuh penderitaan. Mereka tidak pernah merasakan kesejukan di dalamnya untuk sekadar menikmati udara segar atau keteduhan, dan tidak pula mendapat minuman untuk melepas dahaga yang sangat berat.

5697

Mereka tidak diberi minuman apa pun selain air yang mendidih yang menghancurkan usus mereka dan nanah yang keluar dari kulit-kulit mereka yang berbau busuk dan menjijikkan.

5698

Semua itu Kami sediakan sebagai pembalasan yang setimpal atas perbuatan buruk mereka. Ancaman Allah melalui para rasul-Nya terhadap mereka ketika di dunia benar-benar akan terbukti.

5699

Mereka pantas menerima siksa Jahanam karena sesungguhnya dahulu mereka tidak pernah mengharapkan perhitungan amal di akhirat, bahkan mereka mendustakan dan menertawakan hari perhitungan itu. Jika mereka meyakini hari perhitungan, pasti mereka akan berbuat kebajikan.

5700

Dan di samping itu, mereka benar-benar mendustakan ayat-ayat Kami tentang tauhid, kenabian, dan hari kebangkitan. Mereka mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah cerita usang yang penuh kebohongan.

5701

Allah tidak pernah salah dalam menentukan siapa yang berhak mendapat siksa karena Dia mempunyai catatan amal setiap orang. Dan segala sesuatu tentang amal perbuatan manusia telah Kami catat dalam suatu Kitab, yaitu buku catatan amal manusia, baik amal kecil maupun besar. Catatan itu akan menjadi saksi atas pelanggaran-pelanggaran mereka.

5702

Setelah Allah menjelaskan tentang keburukan perbuatan mereka, Allah mengatakan kepada mereka, “Maka karena semua perbuatan buruk yang kamu kerjakan itu rasakanlah siksa api neraka ini! Maka tidak ada yang akan Kami tambahkan kepadamu selain azab. Mereka ditimpa azab demi azab yang sangat pedih, menyakitkan jiwa dan raga, tidak ada jeda sedikit pun antara satu azab dan azab berikutnya. Mereka merasakannya dalam rentang waktu yang sangat lama. Inilah siksaan bagi mereka yang durhaka kepada Allah dan rasul-Nya.

5703

Usai menjelaskan nasib para pendurhaka, Allah beralih menguraikan nasib orang bertakwa. Sungguh, orang-orang yang bertakwa dan selalu berbuat baik serta menghindari perbuatan buruk akan mendapat kemenangan dan kebahagiaan di akhirat.

5704

Kemenangan dan kebahagiaan yang akan mereka dapatkan di antaranya berupa kebun-kebun yang rindang, indah, damai, dan sejuk; dan buah anggur yang kelezatan rasanya sangat berbeda dari anggur dunia meski memiliki sebutan yang sama. Inilah bentuk kenikmatan lingkungan dan makanan di surga.

5705

Dan Allah sediakan pula bagi mereka sebagai kenikmatan seksual dan pemberi ketenteraman hati, bidadari surga yaitu gadis-gadis yang cantik jelita, berpayudara montok, yang umur mereka sebaya.

5706

Dan bagi mereka Allah berikan kenikmatan lainnya, yaitu gelas-gelas yang penuh minuman. Minuman itu amat beragam, di antaranya susu, anggur, dan khamar yang tidak memabukkan.

5707

Suasana di surga itu amat damai dan menyenangkan. Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia, tidak bermanfaat, maupun perkataan dusta.

5708

Semua kenikmatan itu disediakan sebagai balasan dan pemberian yang cukup banyak dari Tuhanmu yang telah menuntunmu menuju jalan ketakwaan.

5709

Tuhan yang menganugerahkan semua itu adalah Tuhan Pemelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Dialah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Mahakaya. Dia mempunyai rahmat yang sangat banyak. Mereka tidak mampu berbicara dengan Dia. Semua unduk dan patuh kepada-Nya, tidak ada yang mampu berbicara dengan-Nya kecuali atas seizin-Nya.

5710

Tidak ada yang mampu berbicara langsung dengan Allah pada hari ketika ruh, yaitu Jibril, dan para malaikat lain yang berdiri bersaf-saf secara teratur dengan penuh tunduk dan khusyuk. Mereka, baik Jibril atau lainnya, tidak berani berkata-kata karena khidmatnya situasi saat itu, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pengasih untuk berkata kepada-Nya, dan dia hanya mengatakan sesuatu yang benar dan diridai Allah.

5711

Itulah hari yang pasti terjadi sesuai janji Allah. Allah pasti menepati janji-Nya. Maka, barang siapa menghendaki agar mendapat keridaan Allah di akhirat nanti, niscaya dia harus senantiasa menempuh jalan kembali kepada Tuhannya dengan selalu berbuat baik.

5712

Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu azab di akhirat yang waktunya sungguh sangat dekat dan segera tiba, yaitu pada hari ketika manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya, oleh dirinya sendiri, dan orang kafir berkata dengan penuh penyesalan, “Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah, bukan menjadi manusia yang mendapat taklif agama, niscaya aku tidak dihadapkan pada pertanggungjawaban atas perbuatanku sebagaimana yang aku hadapi hari ini.”

5713

Allah memulai surah ini dengan sumpah demi malaikat yang diberiNya tugas berat. Di antara tujuannya adalah agar manusia menghayati peran-peran tersebut dalam kehidupan. Demi malaikat yang mencabut nyawa kaum kafir dengan keras dan kasar sebagai tanda kegeraman para malaikat itu terhadap mereka.

5714

Demi malaikat yang mencabut nyawa orang mukmin dengan halus dan lemah lembut sebagai tanda simpati para malaikat itu kepada mereka. Malaikat mencabut nyawa mereka sambil berkata, “Wahai jiwa yang tenang, kembalilah ke Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya.”

5715

Demi malaikat yang turun dari langit dengan cepat untuk melaksanakan tugas dari Allah sembari selalu bertasbih menyucikan Allah dan mengagungkanNya sepanjang waktu,

5716

dan demi malaikat yang mendahului yang lain dengan kencang, cepat, dan cekatan untuk melakukan tugas-tugasnya tanpa mengulur waktu,

5717

dan demi malaikat yang mengatur urusan dunia, seperti pengisaran angin, turunnya hujan, dan sebagainya sesuai perintah Allah.

5718

Sungguh, demi lima macam malaikat itu, kiamat pasti akan terjadi pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam, menghancurkan gunung, mengubah lautan menjadi api, dan sebagainya. Setelah tiupan pertama ini semua makhluk hidup akan mati.

5719

Tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua, di mana manusia bangkit dari kubur untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di dunia.

5720

Suasana pada hari itu sangat mencekam. Hati manusia pada waktu itu merasa sangat takut, jantung mereka berdegup kencang karena mereka akan dihadapkan ke pengadilan Allah untuk menunggu putusan Allah kepada mereka.

5721

Pandangannya tunduk karena merasa hina dina di hadapan Allah.

5722

Orang-orang kafir yang mengingkari hari kebangkitan berkata dengan penuh pengingkaran, “Setelah kematian, apakah kita benar-benar akan dikembalikan kepada kehidupan yang semula?”

5723

“Apakah kita akan dibangkitkan juga apabila kita telah menjadi tulang belulang yang hancur?” Mereka memandang persoalan hari kebangkitan hanya dengan pendekatan logika, padahal persoalan ini harus didekati dengan keimanan. Al-Qur’an banyak menyajikan dalil meyakinkan tentang keniscayaan hari kebangkitan.”

5724

Mereka yang ingkar itu berkata dengan nada mengejek, “Kalau hal yang demikian itu benar-benar terjadi, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan bagi kami. Hal itu tidak akan terjadi kepada kami.

5725

Pengembalian dan pembangkitan itu bukanlah hal yang sulit bagi Allah. Maka pengembalian itu hanyalah dengan sekali tiupan saja oleh Malaikat Israfil melalui tiupan yang kedua.

5726

Maka seketika itu mereka hidup kembali di bumi yang baru. Dengan tiupan sangkakala kedua itu saja semua manusia akan bangkit dari kubur dan digiring ke Padang Mahsyar.

5727

Wahai Nabi Muhammad, bersabarlah atas pengingkaran kaummu sebagaimana kesabaran nabi-nabi terdahulu. Sudahkah sampai kepadamu kisah Nabi Musa yang berdakwah kepada Fir’aun yang zalim?

5728

Ingatlah kisah ketika Tuhan memanggilnya di lembah suci, yaitu Lembah Tuwa;

5729

Di lembah itu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa dan membekalinya dengan dua mukjizat: tongkat yang berubah menjadi ular dan telapak tangan yang bercahaya. Wahai Nabi Musa, pergilah engkau kepada Fir’aun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas, memperbudak bangsa Israel, membunuhi anak lelaki mereka, dan membiarkan hidup anak perempuan mereka.

5730

Maka nasihati dan katakanlah kepada Firaun dengan sopan dan lemah lembut, “Adakah keinginanmu untuk membersihkan diri dari kesesatan dan dosa?

5731

Dan engkau akan kupimpin dan kubimbing ke jalan Tuhanmu yang benar dan lurus agar engkau takut kepada-Nya dengan menyembah-Nya dan berbuat baik?”

5732

Firaun marah mendengar ajakan Nabi Musa dan memintanya memperlihatkan bukti kerasulannya. Nabi Musa lalu memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar, yaitu tongkat yang berubah menjadi ular dan tangan yang bercahaya.

5733

Firaun semakin marah karena merasa terhina dan harga dirinya terusik oleh kedatangan Nabi Musa. Bukan beriman, tetapi dia justru mendustakan Nabi Musa dan mendurhakai-nya dan menuduh beliau sebagai pesihir ulung.

5734

Kemudian dia berpaling dari kebenaran seraya berusaha menantang Nabi Musa untuk bertanding melawan para pesihir yang didatangkannya dari seluruh pelosok Mesir.

5735

Kemudian dia mengumpulkan pembesar-pembesarnya yang setia lalu berseru memanggil kaumnya melalui petugas dan bala tentaranya.

5736

Fir’aun berkata dengan sombong dan angkuh, “Akulah tuhanmu yang paling tinggi. Hanya aku yang berhak kamu taati, bukan Tuhan Nabi Musa. Akulah yang paling berkuasa di negeri Mesir ini.”

5737

Pertandingan melawan para pesihir akhirnya dihelat dan memunculkan Nabi Musa sebagai pemenang. Mereka lantas beriman kepada Nabi Musa. Merasa terancam, Firaun mengejar Nabi Musa dan pengikutnya hingga pinggir Laut Merah. Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dengan siksaan yang pedih dan siksaan di dunia dengan menenggelamkannya di Laut Merah bersama para prajuritnya.

5738

Demikianlah kisah dakwah dan ketabahan Nabi Musa menghadapi Fir’aun. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang sangat berharga bagi orang yang takut kepada Allah. Kisah itu mengajarkan bahwa kebenaran pasti akan mengalahkan kebatilan dan jabatan yang tinggi seringkali menjerumuskan seseorang untuk melanggar baik terhadap aturan agama maupun etika.

5739

Menjelaskan keperkasaan Allah dan kelemahan manusia, Allah berfrman, “Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya? Secara logika, penciptaan langit yang demikian luas tentu lebih sulit daripada penciptaan manusia.

5740

Allah telah menciptakan langit. Dia telah meninggikan bangunannya sedemikian tinggi dan kukuh lalu Dia menyempurnakannya sehingga tidak kamu jumpai di sana keretakan atau bentuk-bentuk cacat lainnya.

5741

Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. Dia menyediakan malam sebagai waktu beristirahat dan siang sebagai waktu bekerja. Penciptaan siang dan malam bukan perkara mudah, melainkan melalui mekanisme yang amat rumit dalam pandangan manusia.

5742

Dan setelah penciptaan langit itu bumi Dia hamparkan sebagai tempat tinggal yang nyaman bagi manusia dan makhluk lainnya.

5743

Dia hamparkan bumi dan darinya Dia pancarkan mata air dan Dia tumbuhkan tumbuh-tumbuhannya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi makhluk hidup di sana.

5744

Dan di bumi itu gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh agar bumi tidak bergoncang sehingga bisa ditempati dengan nyaman.

5745

Allah menciptakan itu semua untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu. Kamu bisa hidup di bumi dengan memanfaatkan apa yang ada, sebagai bukti kasih sayang Allah yang tak terhingga.

5746

Maka apabila malapetaka besar hari kiamat telah datang dengan hancurnya alam semesta.

5747

yaitu pada hari ketika manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya, yang selama ini mereka lupakan, baik berupa amal baik maupun buruk.

5748

Dan nanti di akhirat, neraka dengan segala siksaan yang sangat mengerikan di dalamnya akan diperlihatkan dengan jelas kepada setiap orang yang melihat.

5749

Di akhirat Allah akan memberi putusan kepada manusia, memisahkan mereka menjadi dua kelompok besar. Maka adapun orang yang melampaui batas dengan berlaku musyrik, kafir, dan maksiat,

5750

dan lebih mengutamakan kehidupan dunia daripada akhirat,

5751

maka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya untuk waktu yang sangat lama. Inilah bukti keadilan Allah.

5752

Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dengan melakukan amal saleh dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya dengan menaati ajaran agama,

5753

maka sungguh, surgalah tempat tinggal-nya untuk selama-lamanya dengan segala kenikmatan di dalamnya. Itulah anugerah agung Tuhan Yang Maha Pemurah.

5754

Wahai Nabi Muhammad, orang-orang kafir akan mengingkari hari kiamat. Mereka bertanya kepadamu tentang hari Kiamat dengan penuh keingkaran, “Kapankah terjadinya?”

5755

Untuk apa engkau perlu menyebutkan waktu-nya kepada mereka, sedang engkau sendiri tidak mengetahui hal itu?

5756

Hanya kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya, yakni ketentuan waktunya.

5757

Wahai Nabi, engkau tidak tahu kapan kiamat akan terjadi. Engkau kami utus hanyalah sebagai pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya, lalu beriman dan berbuat baik untuk menghindari azab di akhirat.

5758

Hari kiamat itu penuh dengan huru-hara yang membuat manusia sangat tercengang. Pada hari ketika mereka melihat hari Kiamat itu, mereka merasa seakan-akan hanya sebentar saja tinggal di dunia, hidup di dunia seakan hanya pada waktu sore atau pagi hari.

5759

Jika bagian akhir Surah an-Nziat menjelaskan tugas Nabi sebagai pemberi peringatan tentang hari kiamat, maka pada permulaan Surah Abasa Allah menyebutkan siapa yang akan mendapatkan manfaat dari peringatan tersebut. Disebutkan bahwa seorang pria buta bernama Abdullah bin Ummi Maktum, anak paman Khadijah, menghadap Nabi untuk meminta petunjuk. Ketika itu Nabi tengah berdakwah kepada para pemuka Quraisy. Nabi kurang berkenan dengan kedatangannya. Muka Nabi menjadi masam. Atas perilaku tersebut Allah menegurnya dengan halus. Teguran ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an bukanlah perkataan Nabi melainkan kalamullah. Dengan teguran itu Allah menghendaki agar Nabi Muhammad melakukan hal yang lebih utama, yaitu memperhatikan orang yang sungguh-sungguh mencari kebenaran dan berpegang teguh dengan Islam. Dia, Nabi Muhammad, berwajah masam karena kedatangan Ibnu Ummi Maktum, dan berpaling darinya untuk melanjutkan pembicaraan dengan pemuka Quraisy.

5760

Nabi kurang berkenan sehingga bermuka masam karena seorang buta telah datang kepadanya, yaitu Abdullah bin Ummi Maktum. Allah menegur Nabi karena lebih mementingkan bertemu dengan pemuka Quraisy untuk mengajak mereka masuk Islam. Dalam pandangan Allah, semestinya Nabi lebih mementingkan siapa pun yang betul-betul ingin mengamalkan ajaran Islam, tidak peduli ia dari kalangan fakir miskin bahkan cacat. Abdullah terus memanggil-manggil Nabi, sedang dia karena kebutaannya tidak tahu bahwa beliau sedang bersama para pemuka Quraisy (Lihat: Surah al-An’am/6: 52; al-Kahf/18: 28).

5761

Wahai Nabi Muhammad, Kami menegur sikapmu yang demikian karena tahukah engkau barangkali dia datang menghadapmu untuk minta pengajaran darimu sebab dia ingin menyucikan dirinya dari dosa dan kesalahan masa lalunya?

5762

Atau tahukah engkau bila dia datang karena dia ingin mendapatkan pengajaran Al-Qur’an dan ajaran Islam darimu, yang memberi manfaat kepadanya sehingga dia lebih tekun beribadah, beramal saleh, dan menjadi pengikut setiamu?

5763

Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup dengan apa yang dia punya, seperti kedudukan, status sosial, dan kekayaan; sehingga dia enggan beriman kepada Allah dan mengikuti ajaranmu,

5764

maka engkau justru memberi perhatian kepadanya secara penuh agar jika dia masuk Islam dan menjadi pelopor bagi pengikutnya. Dalam berdakwah kepada pemuka Quraiys, Nabi sebetulnya mempunyai niat yang mulia, tetapi Allah menegur perlakuan Nabi kepada Abdullh lebih karena Dia menginginkan Nabi melakukan sesuatu yang lebih baik.

5765

Wahai Nabi, mengapa engkau lebih mengutamakan pelayanan terhadap pemuka Quraisy itu, padahal tidak ada celaan atasmu kalau dia tidak menyucikan diri dengan beriman kepada Allah? Tugasmu hanyalah menyampaikan wahyu, dan setelah itu tidak ada dosa bagimu jika dia tetap berpaling dan enggan mengikuti petunjukmu. Lalu, mengapa engkau menomorduakan permintaan orang buta lagi fakir yang ingin belajar Islam darimu?

5766

Dan adapun orang, yaitu Abdullah bin Ummi Maktum, yang datang kepadamu dengan bersegera dan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan pengajaran Islam darimu,

5767

sedang dia takut akan siksa Allah jika tidak mematuhi-Nya,

5768

engkau malah mengabaikannya, berpaling darinya, tidak menghiraukannya, dan bermuka masam kepadanya.

5769

Menjelaskan tujuan utama dari teguran-Nya, Allah berfirman, “Sekali-kali jangan berbuat demikian! Sungguh, ajaran-ajaran Allah itu suatu peringatan bagi semua orang agar mereka kembali ke fitrah, yaitu mentauhidkan-Nya dan mengimani-Nya.”

5770

Perigatan-peringatan Allah sudah sangat jelas, maka barang siapa menghendaki untuk mempelajari dengan sungguh-sungguh, tentulah dia akan memperhatikannya, menghayatinya, lalu mengamalkannya. Tidak ada yang menghalangi seseorang memperoleh peringatan itu selain hati yang penuh kesombongan dan keingkaran.

5771

Peringatan-peringatan dalam ayat Al-Qur’an itu terdapat di dalam kitab-kitab yang dimuliakan karena berada di sisi Allah dan memuat kalam serta dan pesan-Nya yang sangat berharga.

5772

Itulah lembaran-lembaran mulia yang ditinggikan derajatnya dan disucikan; tidak ada yang bisa mengotori bahkan menjamahnya. Lembaran-lembaran itu dijauhkan dari segala kekurangan dan tidak ada pertentangan di antara ayat-ayatnya.

5773

Lembaran-lembaran itu berada di tangan para utusan, yaitu para malaikat, pesuruh Allah yang bertugas sebagai penyampai pesan-pesan-Nya.

5774

Para malaikat penulis itu adalah makhluk Allah yang mulia lagi berbakti. Mereka tidak pernah durhaka kepada-Nya dan tidak pula melanggar titah-Nya.

5775

Allah telah menurunkan Al-Qur’an sebagai kitab yang penuh peringatan bagi manusia agar mereka mengikuti jalan Allah, tetapi celakalah manusia, alangkah jauh mereka dari rahmat Allah, alangkah kufurnya dia kepada peringatan Tuhan!

5776

Mengapa mereka ingkar? Tidakkah mereka sadar dari apakah Dia menciptakannya?

5777

Manusia hanyalah makhluk yang sangat lemah. Allah menciptakannya dari sesuatu yang hina, yaitu setetes mani. Dia menciptakannya melalui berbagai tahapan, dari tahap alaqah yang menempel di dinding rahim, lalu berubah menjadi mudgah, kemudian tahap pembentukan tulang, kemudian tahap dibungkusnya tulang itu dengan daging, lalu Allah menentukannya dan mewujudkannya dalam bentuk yang sempurna, dilengkapi dengan panca indera, akal, dan sebagainya.

5778

Setelah mewujudkan manusia dalam bentuk yang sempurna, dengan kasih sayang-Nya kemudian jalannya Dia mudahkan dengan cara mengeluarkannya dari perut ibunya. Dia juga memberinya kemudahan untuk membedakan kebaikan dan keburukan agar dia memilih jalan hidupnya sendiri.

5779

Kemudian setelah manusia menuntaskan hidupnya di dunia, Dia mematikannya dengan mencabut rohnya dan menguburkannya untuk menjalani kehidupan baru di alam barzakh. Manusia tidak bisa menolak kematian; sebagaiamana dia diciptakan dari tanah, dia akan kembali ke tanah.

5780

Setelah manusia berada di alam barzakh sekian lama, kemudian jika Dia menghendaki, Dia akan membangkitkannya kembali di hari kebangkitan untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya di dunia.

5781

Allah telah mencurahkan kasih sayang-Nya kepada manusia, namun banyak dari mereka enggan bersyukur, bahkan berbuat maksiat. Sungguh suatu hal yang mengherankan. Sekali-kali jangan berbuat demikian; dia itu belum melaksanakan apa yang Dia perintahkan kepadanya, yaitu beriman, beribadah, dan menaati aturan-Nya.

5782

Jika manusia bersikeras dengan keingkarannya, maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya yang dia makan setiap hari; dari mana makanan itu berasal?

5783

Kamilah yang menyediakan makanan itu bagi mereka melalui beberapa tahap. Kamilah yang telah mencurahkan air hujan yang melimpah dari arah langit, yang berasal dari uap air yang membentuk awan yang menggumpal dan saling bertumpuk.

5784

Kemudian setelah air hujan itu membasahi bumi, Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya. Kami suburkan kembali bumi yang tadinya tandus. Biji-bijian di dalam tanah mulai hidup dan menyeruak ke atas, membelah permukaan tanah.

5785

Lalu di sana Kami tumbuhkan biji-bijian dengan segala macam dan ragamnya, seperti biji padi dan gandum.

5786

Dan Kami tumbuhkan pula di sana anggur dan sayur-sayuran,

5787

dan demikian pula zaitun dan pohon kurma yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.

5788

Dan Kami tumbuhkan juga dengan air hujan itu kebun-kebun yang rindang dan menyejukkan pandangan, menjadi tempat tinggal ber-bagai binatang, dan memproduksi oksigen.

5789

Dan dengan air hujan itu pula Kami tumbuhkan pohon penghasil buah-buahan yang beraneka warna serta rerumputan.

5790

Kami tumbuhkan itu semua untuk kesenanganmu agar hidupmu makmur dan sejahtera, dan untuk kesenangan hewan-hewan ternakmu. Dengan itu semua kamu hidup tenang dan tidak bersusah payah. Kamu hanya perlu emanfaatkannya, menjaga kelestariannya, dan mengimani Penciptanya sebagai bentuk rasa syukurmu kepada-Nya.

5791

Kenikmatan-kenikmatan itu kelak akan diminta pertanggungjawabannya pada hari kiamat. Maka apabila datang suara tiupan sangkakala kedua yang memekakkan telinga dan menjadi penanda bangkitnya manusia dari kubur,

5792

yaitu pada hari itu manusia lari dari orang yang dicintainya, seperti saudaranya,

5793

dan dari ibu dan bapaknya yang melindungi dan mengayominya,

5794

dan dari istri dan anak-anaknya yang selalu bersamanya,

5795

maka setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya. Semua ingin menyelamatkan diri sendiri tanpa menghiraukan orang lain. Mereka takut dan cemas atas apa yang terjadi di hadapan mereka dan khawatir akan nasib mereka.

5796

Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri. Itulah muka orang-orang yang pada saat di dunia beriman dan beramal saleh.

5797

Mereka tertawa dan bergembira ria bersama kaum mukmin yang lain. Mereka tidak takut dan khawatir akan nasib mereka karena yakin Allah akan memberi balasan dengan sebaik-baiknya.

5798

Dan di sisi yang lain pada hari itu ada pula wajah-wajah manusia yang tertutup debu,

5799

pucat pasi, menghitam, dipenuhi kecemasan serta ketakutan yang sangat, tertutup oleh kegelapan akibat ditimpa kehinaan dan kesusahan.

5800

Mereka itulah orang-orang kafir yang durhaka. Mereka tidak beriman, tidak bersyukur, dan tidak pula beribadah kepada-Nya, bahkan sering berbuat maksiat. Demikianlah kesudahan umat manusia di akhirat nanti.

5801

Allah mengawali surah ini dengan menyebutkan dua belas peristiwa besar yang akan terjadi pada hari kiama disebutkan dari ayat 1 s.d. 13. Apabila matahari yang demikian besar digulung dengan mudah seperti halnya serban, hingga cahayanya memudar dan redup.

5802

Dan apabila bintang-bintang yang begitu banyak dan menghiasi cakrawala berjatuhan, tidak berada di garis edarnya lagi akibat hilangnya gaya tarikmenarik antar-benda langit.

5803

Dan apabila gunung-gunung yang demikian tegar dan kukuh dihancurkan hingga luluh lantak menjadi pasir, kemudian diempaskan oleh angin dahsyat dengan mudahnya seperti gumpalan kapas raksasa yang beterbangan.

5804

Dan apabila unta-unta yang bunting dan menjadi harta yang dibanggakan ditinggalkan begitu saja dan tidak lagi dipedulikan dan diurus oleh pemiliknya.

5805

Hal ini mengisyaratkan betapa besar kebingungan yang meliputi manusia saat kiamat tiba. Dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan untuk diberi balasan bila berbuat aniaya kepada sesamanya. Binatang liar yang saling memusuhi saat itu bisa dikumpulkan menjadi satu dalam suasanya yang sangat menegangkan.

5806

Dan apabila lautan dipanaskan dan dijadikan meluap. Air laut memanas akibat munculnya kobaran api mahadahsyat dari dasarnya.

5807

Dan apabila roh-roh dipertemukan dengan tubuh sehingga manusia hidup kembali dalam suasana yang sama sekali berbeda dari kehidupan dunia. Manusia saat itu bergabung dengan manusia lain yang senasib; penaat bersama penaat, begitupun sebaliknya.

5808

Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup tanpa dosa dan kesalahan ditanya,

5809

karena dosa apa dia dibunuh. Masyarakat jahiliah merasa malu bila mempunyai anak perempuan karena wanita dianggap tidak mempunyai peran apa-apa dalam kehidupan. Untuk menutup rasa malu, mereka rela mengubur anak-anak perempuannya hidup-hidup.

5810

Dan apabila lembaran-lembaran yang berisi catatan perbuatan manusia, yang besar maupun yang kecil, dibuka lebar-lebar. Pada saat itu manusia tidak bisa mengelak dari apa yang telah dia perbuat di dunia. Dia yang menerima catatan amal dengan tangan kanan akan berbahagia. Sebaliknya, mereka yang menerima dengan tangan kiri akan celaka.

5811

Dan apabila langit dilenyapkan. Langit yang semula menjadi atap bagi penduduk bumi akan dikelupas layaknya kulit binatang dikelupas dari tubuhnya.

5812

Dan apabila neraka Jahim dinyalakan dengan suhu panas yang tidak terbayangkan. Neraka itu disediakan bagi mereka yang ingkar kepada Allah.

5813

Dan apabila surga dengan segala kenikmatannya didekatkan kepada mereka yang beriman dan beramal saleh.

5814

Pada saat itulah setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya di dunia, apakah perbuatan baik atau buruk.

5815

Usai menjelaskan ihwal hari kiamat dan kesudahan manusia, Allah beralih menjelaskan kedudukan Al-Qur’an sebagai kalamullah yang didustakan oleh kafir Quraisy. Aku bersumpah demi bintang-bintang yang cahayanya redup di siang hari dan terang di malam hari.

5816

yang beredar di garis edarnya dan terbenam,

5817

demi malam apabila telah larut dan meninggalkan gelapnya, atau datang dengan kegelapan yang dibawanya,

5818

dan demi subuh apabila fajar telah menyingsing, tersibak cahayanya sedikit demi sedikit, layaknya orang bernafas. Ketiga peristiwa tersebut merupakan tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta yang dapat dilihat. Begitupun, Al-Qur’an merupakan tanda kebesaran-Nya yang dapat dibaca.

5819

Demi ketiga hal itu, sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar firman Allah yang dibawa turun oleh utusan yang mulia, yaitu Jibril yang diamanati untuk mengawal wahyu Allah kepada para nabi.

5820

Kami turunkan Al-Qur’an melalui Jibril yang memiliki kekuatan yang tidak tertandingi oleh makhluk lain. Jibril mempunyai 600 sayap. Dengan sayap sebanyak itu Jibril sanggup menembus langit ketujuh dengan kecepatan luar biasa. Itulah Jibril yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah yang memiliki ‘Arsy, singgasana yang agung karena ketaatannya kepada Allah dan tugasnya yang sangat mulia sebagai pembawa wahyu.

5821

Itulah Jibril yang di sana, di alam malaikat, ditaati dan dipercaya atas wahyu yang disampaikannya.

5822

Kami turunkan wahyu melalui Jibril kepada Nabi Muhammad, temanmu yang kamu kenal baik sifatnya. Dan temanmu itu bukanlah orang gila seperti tuduhanmu kepadanya. Dia adalah seorang yang santun, tepercaya, dan berakhlak mulia. Perkataan orang gila bersifat racauan, tidak beraturan, dan tidak mempunyai nilai. Berbeda dari AlQuran, kitab yang susunan kalimat maupun kandungannya mempunyai nilai sangat tinggi.

5823

Ayat ini menegaskan pertemuan antara Jibril dalam wujudnya yang asli dengan Nabi Muhammad sesaat setelah Nabi menerima wahyu pertama di Gua Hira. Kaum musyrik mendustakan hal tersebut. Dan sungguh, dia telah melihatnya, yakni melihat Jibril, di ufuk yang terang, sehingga tidak dapat diragukan bahwa sosok yang datang itu adalah Jibril.

5824

Dan dia bukanlah orang yang kikir untuk menerangkan ihwal perkara yang gaib, seperti Allah, malaikat, dan hari kiamat. Nabi dengan senang hati memberi penjelasan demi kemaslahatan banyak orang. Hal ini berbeda dari para dukun yang hanya mau membeberkan hal yang rahasia jika diberi imbalan.

5825

Dan Al-Qur’an itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk. Ada perbedaan nyata antara Al-Qur’an dan perkataan setan. Al-Qur’an mengajarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan, sedangkan setan mengajak kepada kebatilan, kemaksiatan, dan kemungkaran.

5826

Maka, ke manakah kamu akan pergi? Jalan mana yang akan kamu pilih untuk menemukan kebenaran? Tidak ada yang lebih terang daripada jalan yang dijelaskan oleh Al-Qur’an.

5827

Al-Qur’an itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam. Al-Qur’an menjelaskan segala sesuatu untuk kebaikan manusia, baik urusan dunia maupun akhirat; mereka yang berbuat baik akan mendapat pahala dan surga, dan yang berbuat jahat akan mendapat dosa dan neraka.

5828

Peringatan Al-Qur’an itu ditujukan bagi siapa di antara kamu yang menghendaki menempuh jalan yang lurus, yaitu agama Islam, dan beristikamah dalam mengamalkan ajarannya.

5829

Hanya saja, keinginan seseorang untuk berbuat sesuatu tidak akan terlaksana kecuali jika Allah menghendaki. Dan kamu tidak dapat menghendaki menempuh jalan itu kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan seluruh alam.

5830

Ada empat peristiwa besar pada hari kiamat yang disebutkan di bagian awal surah ini, dari ayat 1 s.d. 4. Dua peristiwa yang pertama terjadi di langit dan sisanya di bumi. Apabila langit yang demikian besar dan kukuh terbelah, retak, kemudian digulung.

5831

Dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, keluar dari garis edarnya, dan berhamburan secara acak akibat hilangnya gaya tarik-menarik antar-benda angkasa.

5832

Dan apabila lautan dijadikan meluap, di mana batas antara satu laut dengan lainnya terbelah dan hancur sehingga air meluap. Air tawar dan asin pun menyatu, berkumpul menjadi lautan raksasa tak bertepi.

5833

Dan apabila kuburan-kuburan dibongkar sehingga mayat-mayat yang ada di dalamnya hidup kembali lalu berhamburan keluar tak tentu arah.

5834

Maka pada saat itulah setiap jiwa akan mengetahui secara rinci amal baik atau buruk apa saja yang telah dikerjakan olehnya di dunia dan apa yang dilalaikan-nya. Dia kemudian akan mendapat balasan atas perbuatannya tersebut.

5835

Malaikat menyeru penuh heran, “Wahai manusia! Apakah yang telah memperdayakan kamu sehingga berbuat durhaka terhadap Tuhanmu Yang Mahamulia, padahal Dialah yang telah menciptakanmu, memeliharamu, mendidikmu, dan menjadikanmu makhluk terbaik?”

5836

Mengapa kamu ingkar kepada Tuhan yang telah menciptakanmu dari tiada dalam ukuran yang tepat, lalu Dia menyempurnakan kejadianmu dengan anggota-anggota tubuh, dan Dia menjadikan susunan tubuh-mu seimbang?

5837

Dalam bentuk apa saja yang dikehendaki, Dia menyusun tubuhmu dengan sempurna. Tidak ada manusia yang sama persis dengan lainnya. Karena mempunyai bentuk tubuh yang sempurna, semestinya manusia bersyukur kepada Allah dan tidak bermaksiat bahkan menyekutukanNya.

5838

Sekali-kali jangan begitu; janganlah kamu berbuat durhaka! Bahkan kamu mendustakan hari pembalasan meski bukti-bukti yang menerangkan keniscayaannya telah kamu saksikan dengan nyata.

5839

Dan mengapa kamu mendustakan hari pembalasan, padahal sesungguhnya bagi kamu ada para malaikat yang mengawasi semua perbuatanmu.

5840

Mereka adalah makhluk yang mulia di sisi Allah karena kepatuhan dan ketaatan mereka, dan yang tidak pernah luput mencatat amal perbuatanmu, dari yang baik hingga yang buruk, dari yang kecil hingga yang besar.

5841

Para malaikat itu mencatat perbuatanmu dengan rinci dan mereka mengetahui apa saja yang kamu kerjakan.

5842

Semua perbuatan manusia tercatat dalam buku catatan amal yang kelak akan diperlihatkan kepada mereka di akhirat. Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti, beriman, dan beramal saleh, benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan tiada tara, tak terbayangkan, apalagi terbandingkan dengan kenikmatan duniawi.

5843

Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka kepada Allah, enggan menaati-Nya, bahkan mengingkari, mendurhakai, dan menyekutukan-Nya, benar-benar berada dalam neraka yang penuh siksaan yang sangat mengerikan.

5844

Mereka yang durhaka itu masuk ke dalamnya pada hari pembalasan, di mana semua manusia harus mempertanggungjawabkan tiap detail perbuatannya.

5845

Dan mereka yang ingkar dan durhaka kepada Allah itu tidak mungkin keluar dari neraka itu dan tidak pula mati di dalamnya. Mereka menetap dan hidup di dalamnya selama-lamanya.

5846

Menegaskan ketegangan hari kebangkitan, Allah bertanya, “Dan tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?”

5847

Allah mengulangi sekali lagi pertanyaan-Nya guna memberi efek yang lebih menggetarkan jiwa, “Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?”

5848

Hari pembalasan itu adalah pada hari ketika seseorang sama sekali tidak berdaya menolong orang lain. Setiap orang harus mempertanggungjawabkan amalnya sendiri. Hanya iman dan amal saleh yang mampu menyelamatkan seseorang dari siksa neraka. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah. Dialah penguasa tunggal; tidak ada penguasa lain selain Dia.

5849

Pada permulaan surah ini Allah memberi peringatan keras kepada mereka yang berbuat curang dalam timbangan dan takaran. Celakalah bagi orang-orang yang berbuat curang dalam menimbang dan menakar sehingga merugikan banyak orang!

5850

Mereka yang berbuat curang itu adalah orang-orang yang apabila menerima takaran atau timbangan dari orang lain, mereka minta takaran itu dicukupkan dan dipenuhi sehingga tidak berkurang sedikit pun,

5851

dan apabila mereka menakar sesuatu dengan alat takar, seperti beras, gandum, atau lainnya, atau menimbang suatu barang seperti emas, perak, atau lainnya untuk orang lain, mereka mengurangi takaran atau timbangannya secara sengaja dengan cara licik agar tidak diketahui oleh pembeli. Hal ini sangat merugikan orang lain, dan harta yang diperoleh dari upaya ini hukumnya haram, tidak berkah, dan mengantar pelakunya ke neraka.

5852

Allah mengecam mereka, “Mengapa mereka berbuat curang? Tidaklah mereka itu mengira bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,

5853

pada suatu hari yang besar, yaitu hari kebangkitan yang penuh kejadian mengerikan dan menegangkan?

5854

Yaitu pada hari ketika semua orang bangkit dari kubur mereka untuk menghadap Tuhan seluruh alam. Tuhan akan menghisab perilaku mereka. Pada saat itu tidak ada kekuasaan selain kuasa Allah.

5855

Allah menegur sekali lagi perilaku mereka, “Sekali-kali jangan begitu; jangan berbuat curang! Sesungguhnya catatan perbuatan orang yang durhaka, berbuat jahat, melanggar aturan agama, dan merugikan orang lain dalam bentuk apa pun, benar-benar tersimpan dengan baik dalam sijjin.”

5856

Allah mengajukan pertanyaan untuk memberi kesan betapa besar dan serius persoalan ini, “Dan tahukah engkau apakah sijjin itu?”

5857

Sijjin yaitu kitab yang berisi catatan perilaku orang yang melakukan kejahatan dan akan diperlihatkan kepada mereka pada hari kiamat nanti untuk menjadi bukti kejahatan mereka.

5858

Celakalah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan hari kebangkitan, sebagaimana mereka yang berbuat curang dalam menimbang dan menakar.

5859

Merekalah orang-orang yang mendustakan hari pembalasan. Keingkaran pada hari kiamat membuat seseorang tega melakukan apa pun karena tidak ada rasa takut pada dirinya terhadap akibat perbuatannya yang merugikan orang lain.

5860

Dan tidak ada yang mendustakannya, yakni hari pembalasan itu, melainkan setiap orang yang melampaui batas dalam aturan agama dan berdosa akibat melakukan perbuatan mungkar dan maksiat.

5861

Itulah orang yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, yaitu Al-Qur’an yang berisi ajaran Islam yang mulia, dia berkata sembari menertawakannya, “Itu adalah dongeng dan bualan orang-orang dahulu.”

5862

Sekali-kali tidak demikian! Al-Qur’an adalah kalam dan wahyu Allah kepada Nabi Muhammad. Bahkan apa yang mereka kerjakan itu, yaitu kekufuran dan maksiat, telah menutupi hati mereka sehingga tidak mampu membedakan antara yang hak dan batil.

5863

Sekali-kali tidak! Sesungguhnya mereka yang kafir dan berbuat maksiat pada hari pembalasan itu benar-benar terhalang dari rahmat Tuhannya. Mereka tidak mendapatkan rahmat Allah dan tidak pula mampu melihat-Nya di akhirat nanti.

5864

Setelah terhalang dari rahmat Allah, kemudian sesungguhnya mereka yang ingkar dan berbuat maksiat itu benar-benar masuk neraka yang penuh siksa mengerikan.

5865

Kemudian dikatakan kepada mereka dengan nada geram, “Inilah azab yang dahulu kamu dustakan.” Pada saat itulah mereka yang dahulu mendustakan hari akhirat merasakan sakitnya siksa, kerugian, dan penyesalan yang mendalam.

5866

Sekali-kali tidak! Tidaklah sama keadaan orang kafir dan orang mukmin di akhirat nanti. Sesungguhnya catatan perbuatan orang-orang yang berbakti, beriman, dan beramal saleh benar-benar tersimpan dalam ‘Illiyyin.

5867

Untuk menggugah perhatian manusia, Allah bertanya, “Dan tahukah engkau apakah ‘Illiyyin itu?”

5868

‘Illiyyin adalah kitab yang berisi catatan perbuatan yang tertulis dengan jelas sehingga mudah dibaca oleh mereka yang berhak mendapatkannya.

5869

Itulah kitab yang berada di tempat yang luhur, yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan kepada Allah karena kepatuhan mereka. Kesaksian malaikat terhadap catatan amal orang-orag mukmin menunjukkan kebenaran isi kitab itu dan penghormatan kepada penerimanya.

5870

Demikianlah buku catatan amal orang yang berbakti. Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan. Itulah surga yang penuh kenikmatan yang tidak terbayang sebelumnya dalam benak manusia mana pun. Kenikmatan itu abadi, tidak pernah membosankan apalagi berkurang.

5871

Mereka yang berbakti itu duduk di atas dipan-dipan melepas pandangan ke arah pemandangan yang indah, menenangkan, dan mendamaikan. Inilah kebahagiaan hakiki, balasan bagi orang yang taat dan patuh kepada Allah.

5872

Wajah-wajah mereka berseri. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup yang penuh kenikmatan.

5873

Mereka diberi minum dari khamar murni yang tidak memabukkan, yang tempatnya masih dilak dan disegel sehingga isinya terjaga keaslian serta kesegarannya, dan belum pernah ada yang meminum bahkan menyentuhnya.

5874

Khamar itu dilak dengan rapat, di mana laknya berasal dari kasturi yang beraroma harum dan menyegarkan. Bagusnya lak menunjukkan khamr itu sangat baik dan berkualitas. Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba untuk mendapatkan kebahagiaan tersebut, yakni dengan banyak beribadah dan beramal saleh.

5875

Dan tidak hanya dilak dengan kasturi, campurannya dari tasnim.

5876

Tasnim adalah mata air surga yang berada di ketinggian dan berkualitas tinggi pula. Itulah mata air yang diminum oleh mereka yang dekat kepada Allah karena sungguh-sungguh beriman dan beramal saleh. Inilah salah satu penghargaan tertinggi yang Allah berikan kepada mereka.

5877

Berbeda dari orang-orang berbakti yang selalu beriman dan beramal saleh, sesungguhnya orang-orang yang berdosa dan kafir adalah mereka yang dahulu menertawakan orang-orang yang beriman, terutama yang fakir dan miskin. Mereka beranggapan bahwa agama yang benar adalah yang banyak diikuti oleh kaum bangsawan dan kaya.

5878

Dan apabila mereka, yakni orang-orang yang beriman, melintas di hadapan mereka yang berdosa dan kafir itu, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya sebagai tanda ejekan terhadap mereka.

5879

Dan tidak hanya mengejek orang beriman di jalan, apabila orang-orang yang berdosa dan kafir kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira ria karena telah menertawakan orang beriman. Mereka dengan riang menceritakan kepada kaumnya hinaan dan ejekan yang telah mereka lakukan kepada kaum mukmin. dan apabila kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira ria.

5880

Dan apabila mereka yang berdosa dan kafir itu melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan, “Sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang sesat karena telah beriman kepada Muhammad dan meninggalkan keyakinan nenek moyang mereka.”

5881

Mereka menganggap sesat orang mukmin, padahal mereka yang kafir dan berdosa itu tidak diutus oleh Allah sebagai penjaga orang-orang mukmin. Mereka bukanlah pihak yang berhak menilai dan menentukan sesat-tidaknya satu kaum.

5882

Sebagai balasan atas perilaku mereka yang kafir itu, maka pada hari pembalasan ini, giliran orang-orang yang beriman yang menertawakan orang-orang kafir yang dulu menertawakan mereka.

5883

Mereka yang beriman itu duduk di atas dipan-dipan sambil melepas pandangan ke arah pemandangan yang indah, bersama orang yang mereka cintai, sembari menikmati makanan dan minuman yang sangat lezat.

5884

Saat orang-orang kafir itu di akhirat nanti mendapat siksa Jahim, tertutup dari rahmat Tuhan, dan mendapat hinaan dari orang mukmin yang dahulu mereka hina, apakah orang-orang kafir itu sudah diberi balasan dan hukuman setimpal terhadap apa yang telah mereka perbuat di dunia dulu, berupa kekafiran dan kemaksiatan? Tentu sudah.

5885

Apabila langit yang kukuh itu terbelah ketika Allah menghilangkan keseimbangan di antara benda-benda langit. Terjadilah tabrakan antar benda langit. Langit pun terbelah lalu digulung dan akhirnya terempas tidak berbekas.

5886

Dan langit pada saat itu patuh kepada Tuhan Pencipta dan Pengatur-nya, dan sudah semestinya langit itu patuh, demikian pula alam raya, kepada Tuhan (Lihat: Surah Fussilat/41: 11).

5887

Dan apabila bumi diratakan setelah gunung-gunung tersapu dari tempatnya akibat dahsyatnya kekuatan yang menghempaskannya. Gunung yang besar dan kekar berubah menjadi pasir yang kemudian diterbangkan oleh tiupan angin yang dahsyat, menjadi abu yang beterbangan.

5888

Dan apabila bumi memuntahkan apa saja yang ada di dalamnya, seperti manusia yang terkubur, batuan, dan sebagainya, dan karenanya menjadi kosong bagaikan ibu hamil yang telah melahirkan janinnya.

5889

Dan apabila bumi patuh kepada Tuhan yang telah menciptakan-nya, dan sudah semestinya bumi itu dan alam semesta tunduk patuh dalam kekuasaan dan genggaman-Nya. Ketika kejadian-kejadian luar biasa ini tiba, manusia akan mengetahui balasan atas semua perbuatannya.

5890

Wahai manusia! Sesungguhnya kamu ketika di dunia telah bekerja keras siang dan malam untuk terus berbuat baik maupun buruk guna menuju kepada Tuhanmu, maka pada akhirnya pasti kamu akan menemui-Nya. Tiap hari yang seseorang lalui pada hakikatnya adalah langkah menuju kematian, menuju pertemuan dengan Tuhannya, berbekal amal masing-masing, lalu Tuhan akan memberinya balasan yang setimpal.

5891

Di hadapan Allah manusia akan terbagi menjadi dua kelompok: kelompok yang berbahagia dan kelompok yang sengsara. Maka adapun orang yang catatan amal-nya diberikan dari sebelah kanannya mereka adalah orang yang beriman dan berbuat baik,

5892

maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. Amal mereka akan ditampilkan secara sekilas, dan kesalahan mereka tertutup oleh kebaikan.

5893

Dan dia akan kembali kepada keluarganya yang sama-sama beriman dengan riang gembira. Segala kecemasan yang mereka rasakan sebelum itu akan sirna. Mereka berbahagia bagaikan pahlawan yang memenangkan peperangan (Lihat: Surah al-Haqqah/69: 1920).

5894

Dan adapun orang yang catatan amal-nya diberikan dari sebelah belakang sebagai tanda ketidaksenangan kepada mereka,

5895

maka dia akan berteriak, “Celakalah aku!” (Lihat: Surah al-Hqqah/69: 25-29). Dia merasa lebih baik mati daripada harus merasakan menghadapi azab yang akan menimpanya. Itulah balasan bagi mereka yang telah mendustakan rasul, mengingkari Allah, dan berbuat maksiat.

5896

Dan tidak hanya itu, dia juga akan masuk ke dalam api neraka yang menyala-nyala dan kadar panasnya jauh lebih tinggi daripada api dunia.

5897

Sungguh, dia yang menerima catatan amalnya dari arah belakang dahulu di dunia bergembira di kalangan keluarganya yang kafir. Mereka melampiaskan hawa nafsu dengan kufur dan berbuat maksiat, seakan mereka akan hidup selamanya.

5898

Sesungguhnya dia menikmati kekafirannya, merasa leluasa berbuat maksiat, dan mengira bahwa dia tidak akan kembali kepada Tuhan untuk dimintai pertanggungjawaban.

5899

Tidak demikian. Mereka pasti akan kembali kepada Allah untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya. Sesungguhnya Tuhannya selalu melihat dan mencatat perbuatan-nya, lalu Dia akan membalasnya dengan sangat adil. Perbuatan baik dibalas kebaikan dan perbuatan buruk dibalas dengan siksa.

5900

Tuhan Mahakuasa di alam semesta. Maka Aku bersumpah demi cahaya merah pada waktu senja, saat matahari akan terbenam dan cahayanya yang tampak kemerahan masih pendar ke sebagian penjuru langit.

5901

Dan Aku pun bersumpah demi malam dan apa yang diselubunginya dengan kegelapan akibat hilangnya cahaya matahari.

5902

Dan Aku bersumpah pula demi bulan apabila jadi purnama, ketika bulan bercahaya penuh sehingga suasana malam menjadi menawan. Perubahan suasana alam menunjukkan adanya kekuatan luar biasa yang mampu mengendalikannya. Dialah Allah Yang Mahakuasa.

5903

Sungguh, akan kamu jalani kehidupanmu tingkat demi tingkat. Kamu semula berupa nutfah, lalu menjadi alaqah, menjadi mudgah, lalu menerima ruh dari Tuhanmu, terlahir ke dunia, tumbuh dari kanak-kanak hingga dewasa dan tua. Akan kamu rasakan dalam hidupmu berbagai keadaan, dari yang mudah hingga yang sulit. Setelah itu kamu mati, dibangkitkan, dan dipisahkan menjadi dua kelompok: penghuni surga dan penghuni neraka.

5904

Setelah melihat tanda-tanda kekuasaan Allah yang begitu nyata, maka mengapa mereka yang kafir itu bersikeras tidak mau beriman kepada Allah, hari kebangkitan, Nabi Muhammad, dan Al-Qur’an?

5905

Dan mengapa pula apabila Al-Qur’an yang penuh nilai kebenaran dan sastra yang tinggi itu dibacakan kepada mereka, mereka tidak mau bersujud kepada Allah dan tunduk pada ajaran Al-Qur’an, padahal kaum kafir itu selalu menyanjung dan mengagumi karya sastra yang bernilai tinggi?

5906

Mereka enggan beriman, bahkan orang-orang kafir itu mendustakan Al-Qur’an dan hari kebangkitan dengan berbagai alasan, seperti dengki kepada Nabi Muhammad, khawatir kehilangan status sosial, atau hanya merasa diri mulia.

5907

Dan mereka tetap ingkar, padahal Allah lebih mengetahui dengan pasti apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka. Allah akan membuka semua isi hati mereka kelak di hari kiamat.

5908

Atas pengingkaran mereka terhadap kebenaran yang datang dari Allah, maka sampaikanlah kepada mereka ancaman berupa azab yang pedih di akhirat.

5909

Demikianlah, Allah akan mengazab orang-orang yang ingkar. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya sebagai anugerah dari Allah dan penghargaan atas perbuatan baiknya.

5910

Allah bersumpah demi tiga hal yang luar biasa, baik kejadian maupun prosesnya. Demi langit luas yang mempunyai gugusan bintang atau orbit-orbit bintang ketika beredar di angkasa, yang menjadi penanda kekuasaan Allah yang tidak terbatas.

5911

Dan demi hari yang dijanjikan. Itulah hari kiamat, kebangkitan, dan perhitungan yang pasti datang dengan segala kejadian dan kerepotan yang luar biasa di dalamnya.

5912

Demi orang yang menyaksikan hari yang dijanjikan itu dan kejadiankejadian mengerikan dan mencengangkan yang disaksikan oleh mereka pada hari itu.

5913

Allah melaknat penguasa kafir dari Najrn, sebuah wilayah di Yaman saat ini, yang berbuat keji terhadap kaum beriman. Terlaknat dan binasalah orang-orang yang membuat parit untuk dijadikan ladang pembantaian terhadap kaum beriman yang tidak mau murtad. Merekalah para pembesar Najran di Yaman.

5914

Mereka membuat parit yang berapi dan dinyalakan dengan kayu bakar hingga membara untuk membakar kaum beriman.

5915

Penguasa kafir itu menyiksa dan membantai kaum beriman di parit berapi tersebut. Peristiwa memilukan itu terjadi ketika mereka duduk di sekitarnya untuk menyaksikan kekejian mereka.

5916

Penguasa kafir dan prajuritnya itu duduk-duduk di sekitar parit, sedang mereka menyaksikan dan menikmati kekejiaan macam apa pun yang mereka perbuat terhadap orang-orang mukmin. Satu per satu orang beriman dipaksa untuk murtad. Bila menolak, mereka akan dilemparkan ke parit berapi tersebut. Inilah salah satu pelanggaran hak asasi manusia terbesar dalam sejarah keagamaan di dunia.

5917

Dan mereka yang kafir dan zalim tersebut menyiksa dan membantai orang-orang mukmin itu hanya karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah yang Mahaperkasa, Maha Terpuji.

5918

Dialah Tuhan yang memiliki kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu yang terjadi di alam semesta karena semua itu masuk dalam wilayah kekuasaan-Nya. Allah menyaksikan perbuatan orang mukmin dan kafir untuk memberi mereka balasan yang sesuai.

5919

Sungguh, orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan dengan menghadapkan mereka pada pilihan mempertahankan keimanan atau disiksa dalam api yang membara, lalu mereka tidak bertobat dari kekejian mereka, kemudian melakukan amal saleh sebagai tanda tobat mereka, maka mereka akan mendapat azab Jahanam dan mereka akan mendapat azab neraka yang membakar. Allah menyediakan bagi mereka azab dari jenis yang sama dengan apa yang mereka timpakan kepada kaum beriman, namun kadarnya lebih hebat.

5920

Sungguh, orang-orang yang beriman dengan kukuh dan membawanya hingga mati, dan mengerjakan kebajikan baik secara ritual maupun sosial, mereka akan mendapat taman-taman surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang jernih, indah, dan menyejukkan hati. Itulah kemenangan yang agung; anugerah yang Allah khususkan bagi orang yang taat kepada-Nya.

5921

Allah Mahaperkasa dan Mahakuasa. Dia pasti akan merealisasikan janji dan ancamannya. Sungguh, azab Tuhanmu yang diancamkan-Nya kepada para pendurhaka sangat keras dan pedih.

5922

Sungguh, Dialah yang mampu memulai penciptaan apa pun, kemudian mematikannya dan Dia pula yang menghidupkannya kembali seperti semula dengan sangat mudah.

5923

Azab Allah sangat pedih, tetapi rahmat dan ampunan-Nya juga mahaluas. Dan Dialah Yang Maha Pengampun bagi mereka yang bertobat, Maha Pengasih bagi makhluk-Nya.

5924

Dialah yang memiliki Arsy, singgasana yang agung dan kerajaan yang mahabesar, lagi Mahamulia di atas semua makhluk-Nya.

5925

Dia Mahakuasa berbuat apa yang Dia kehendaki. Jika Dia berkehendak mengazab orang kafir atau menganugerahkan nikmat kepada orang beriman, tidak ada yang mampu menahan kehendak-Nya tersebut.

5926

Allah menceritakan kisah Firaun dan kaum am untuk menenteramkan hati Nabi yang mengalami tekanan hebat dari kaum kafir Mekah. Wahai Nabi Muhammad, sudahkah sampai kepadamu berita tentang bala tentara penentang,

5927

Yaitu Firaun, penguasa Mesir penindas Bani Israil pada masanya, dan kaum am, para pendurhaka terhadap Nabi Saleh? Firaun dan tentaranya ditenggelamkan di Laut Merah, sedangkan kaum am dihancurkan dengan sambaran petir.

5928

Wahai Nabi Muhammad, bersabarlah engkau atas keingkaran kaummu sebagaimana Nabi Musa dan Nabi Saleh. Memang, orang-orang kafir dari kaummu itu keras kepala dan selalu mendustakan kebenaran yang kamu tunjukkan kepada mereka.

5929

Mereka mendustakanmu seakan mereka tidak takut pada azab dan murka Allah, padahal Allah mengepung dari belakang mereka sehingga mereka tidak akan bisa lolos. Dia mengetahui apa saja yang mereka perbuat. Tidak ada tempat lari bagi mereka dari siksa Allah. Karena itu, janganlah engkau bersedih atas kekafiran mereka.

5930

Bahkan yang didustakan oleh kaummu yang kafir itu ialah Al-Qur’an yang mulia, yang tinggi kedudukannya di antara kitab-kitab suci lain, kalam Tuhan Yang Mahaagung. Betapapun didustakan dan dianggap sebagai kumpulan dongeng orang kuno oleh kaummu yang kafir itu, Al-Qur’an tetap tidak ternodai kemuliaannya.

5931

Itulah kitab suci yang tersimpan dalam tempat yang terjaga, Lauh . Itulah tempat paling rahasia yang tidak diketahui hakikatnya oleh manusia. Di dalamnya terdapat detail peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam semesta. Tempat ini terjaga dari setan yang berusaha mengintai dan mencari tahu isinya.

5932

Demi langit yang terbentang dengan kukuh tanpa penopang dan demi apa yang datang pada malam hari dan menghiasi langit.

5933

Dan wahai Nabi, tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?

5934

Itulah bintang yang bersinar tajam dan cahayanya menembus kegelapan malam. Malam bagaikan tirai yang menyelubungi langit. Cahaya bintang menyeruak, menembus tirai itu sehingga tampak gemerlap.

5935

Demi itu semua, setiap orang pasti ada malaikat yang ditugasi oleh Allah sebagai penjaganya. Malaikat itu mencatat apa saja yang dilakukan oleh setiap individu, baik itu kebaikan maupun keburukan. Catatan itu akan menjadi bukti pada hari perhitungan kelak.

5936

Sungguh, hari kebangkitan itu pasti akan terjadi. Maka, hendaklah manusia memperhatikan asal kejadiannya; dari apa dia diciptakan. Dengan demikian, dia akan mengetahui besarnya kekuasan Allah dan keterbatasan dirinya.

5937

Dia pada mulanya diciptakan dari air mani yang terpancar dari laki-laki dan perempuan.

5938

Itulah sperma yang keluar dari antara tulang punggung laki-laki dan ovum yang keluar dari antara tulang dada perempuan. Campuran keduanya kemudian melalui berbagai proses dan tahapan di dalam rahim menjadi janin, cikal bakal manusia.

5939

Allah kuasa menciptakan manusia dari ketiadaan, dari air yang memancar, maka sungguh Allah benar-benar kuasa pula untuk mengembalikannya menjadi hidup kembali sesudah mati. Mengembalikan sesuatu kepada kondisi semula, dalam perspektif manusia, tentu lebih mudah daripada menciptakannya untuk pertama kali. Namun, kedua hal itu sama mudahnya bagi Allah.

5940

Allah akan membangkitkan manusia dari kubur mereka pada hari ditampakkan segala rahasia, seperti isi hati manusia, meliputi keyakinan, niat dan rahasia lain yang belum terkuak di dunia.

5941

Ketika semua persoalan terkuak di hadapan Allah maka manusia tidak lagi mempunyai suatu kekuatan dalam dirinya sendiri dan tidak pula ada penolong dari luar dirinya yang mengelakkan nya dari balasan Allah. Allah-lah penguasa tunggal pada hari itu.

5942

Demi langit yang mengandung hujan yang turun kembali ke bumi. Dengan hujan bumi yang tandus menjadi subur. Inilah salah satu bukti kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya.

5943

Dan demi bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan. Benih yang tersiram hujan akan mulai tumbuh dan menembus permukaan tanah untuk berkembang. Banyaknya tumbuhan dan pepohonan mendatangkan manfaat yang besar bagi makhluk hidup lainnya.

5944

Sungguh, Al-Quran yang didustakan oleh kaum kafir itu benar-benar firman yang menjadi pemisah antara perkara hak dan batil. Sulit bagi manusia untuk membedakan keduanya tanpa tuntunan Al-Qur’an. Al-Qur’an menjadi salah satu bukti kasih sayang Allah karena menjadi penerang jalan hidup dan pemberi solusi bagi persoalan manusia.

5945

Dan sebagai firman Allah, Al-Qur’an itu bukanlah sendagurauan. AlQuran bukan sesuatu yang tidak bermakna, bukan pula dongeng masa lalu. Al-Qur’an adalah murni rahmat Tuhan yang Maha Pengasih bagi seluruh alam.

5946

Wahai Nabi, abaikanlah penentangan kaummu yang kafir dan teruslah menyampaikan risalah Tuhanmu karena Aku akan menjagamu. Sungguh, mereka merencanakan tipu daya yang jahat, baik terhadap dirimu dengan merencanakan pembunuhan atasmu, terhadap Al-Qur’an dengan menganggapnya dongeng masa lalu, rapalan pesihir, dan racauan orang gila; atau terhadap Islam dengan berupaya menghalangi tersebarnya agama ini.

5947

Dan Aku pun membuat rencana yang jitu untuk membalas tipu daya mereka. Akan Aku biarkan mereka bergelimang dosa dan hidup dengan nyaman dan berkecukupan. Di akhirat nanti, Aku akan azab mereka dengan siksa yang pedih.

5948

Wahai Nabi, Allah telah berjanji demikian. Karena itu berilah penangguhan kepada orang-orang kafir itu. Berilah mereka itu kesempatan untuk sementara waktu dan jangan engkau terburu-buru meminta Allah membinasakan mereka. Biarkan mereka hidup di dunia ini beberapa tahun lagi bersama keingkaran mereka. Di akhirat nanti mereka akan menghadap Tuhan dalam keadaan hina dan dimurkai.

5949

Wahai Nabi, sucikanlah nama Tuhanmu yang Mahatinggi dari hal-hal yang tidak layak bagi kemuliaan-Nya.

5950

Dialah Tuhan Yang menciptakan segala sesuatu dari tiada, lalu menyempurnakan penciptaan-Nya. Ciptaannya sepadan, teratur, padu, rapi, dan sempurna dari semua sisi.

5951

Dialah pula yang menentukan kadar masing-masing ciptaan-Nya dengan kadar dan ukuran yang sempurna, dan memberi petunjuk kepada makhluk hidup apa yang menjadi kebutuhan dan kemaslahatan hidupnya melalui naluri yang Allah ciptakan pada diri mereka.

5952

Dan Dialah pula yang menumbuhkan rerumputan dan tetumbuhan yang bisa dikonsumsi oleh manusia dan hewan melalui proses rumit yang hanya diketahui rinciannya oleh Allah.

5953

Rerumputan itu tumbuh, lalu setelah sekian lama dijadikan-Nya rerumputan itu kering dan berubah warna menjadi kehitam-hitaman. Begitulah siklus kehidupan di dunia: lahir, tumbuh, berkembang, matang, kemudian mati. Semua tunduk pada aturan Allah dan tidak ada yang mampu menghindari kehendak-Nya.

5954

Wahai Nabi, sebagaimana Kami kuasa menciptakan makhluk dan menyempurnakan bentuknya, Kami kuasa pula menjadikan Al-Qur’an melekat di hatimu. Kami akan membacakan Al-Qur’an kepadamu, Aku tancapkan bacaan itu langsung ke relung hatimu, sehingga engkau tidak akan lupa. Inilah salah satu bentuk penjagaan Allah terhadap kemurnian Al-Qur’an saat turun ke bumi.

5955

Allah akan terus menjaga hafalan Al-Qur’an Nabi, kecuali jika Allah menghendaki untuk menghapus hafalan itu dari hatinya. Hal ini membuktikan Al-Qur’an bukan ucapan Nabi, melainkan kalam Allah. Hal ini juga membuktikan bahwa hafalan Al-Qur’an Nabi merupakan anugerah-Nya semata. Sungguh Dia yang berbuat demikian adalah Tuhan yang mengetahui yang terang dan yang tersembunyi, di antaranya hafalan dalam hati Nabi.

5956

Dan Kami akan menuntunmu dan memudahkan bagimu ke jalan kemudahan. Kami mudahkan langkahmu menuju kemudahan, seperti menjalankan syariat Islam, mengemban risalah, serta mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

5957

Oleh sebab itu, berikanlah kaummu peringatan dengan Al-Qur’an yang kami wahyukan dan mudahkan kepadamu, karena peringatan itu bermanfaat. Tugas Nabi semata memberi peringatan, sedangkan hasilnya tergantung pada kemauan masing-masing individu yang mendengar peringatan itu untuk mengikuti atau menolak.

5958

Orang yang takut kepada Allah dan hari akhir akan mendapat pelajaran dari peringatan itu,

5959

dan orang-orang yang celaka dengan bersikeras memilih jalan kekafiran dan menutup hatinya dari peringatan Nabi akan mencibir, menertawakan, menyepelekan, dan menjauhinya.

5960

Orang yang celaka dan kafir itulah orang yang akan memasuki api yang besar, yakni neraka di akhirat, sebagai balasan atas kesombongan dan penentangannya.

5961

Selanjutnya, dia yang celaka dan kafir itu di neraka sana tidak akan mati, tidak memperoleh kesempatan sejenak pun untuk lepas dari siksa, dan tidak pula hidup dengan nyaman. Telah menjadi ketentuan Allah bahwa semua penghuni surga dan neraka tidak akan mati selamanya.

5962

Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri dengan beriman kepada Allah secara hakiki, membersihkan diri dari dosa,

5963

dan mengingat nama Tuhannya setiap waktu, baik lapang maupun sempit, lalu dia menunaikan salat dengan khusyuk dan sempurna sebagai tanda penghambaanya kepada Allah.

5964

Sedangkan kamu, wahai kebanyakan manusia, lebih memilih kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat. Kalian melalaikan hal-hal yang menjamin kebahagiaanmu di akhirat dan terlena dengan gemerlap dunia.

5965

Kamu lalai dari kehidupan akhirat, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Kebahagiaan ukhrawi lebih murni dan tak berbatas, sedangkan kebahagiaan duniawi bersifat melenakan dan akan segera sirna.

5966

Dasar-dasar ajaran agama samawi adalah sama, yaitu mereka yang beriman, beramal saleh, ingat kepada Allah, membersihkan diri dari dosa, dan memilih kehidupan akhirat akan berbahagia. Sebaliknya, mereka yang memilih jalan kekafiran dan hidup berlumur dosa akan celaka. Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, yang diturunkan sebelum Al-Qur’an,

5967

yaitu kitab-kitab Ibrahim dan Musa. Kedua nabi ini sangat disegani oleh para pengikut agama samawi. Nabi Ibrahim menerima sepuluh suhuf, sedangkan Nabi Musa menerima Taurat.

5968

Hari kiamat adalah rahasia besar. Wahai Nabi, sudahkah sampai kepadamu berita tentang hari kiamat yang penuh kengerian itu?

5969

Pada hari kiamat manusia terbagi menjadi dua, kelompok yang celaka dan kelompok yang berbahagia. Pada hari itu banyak wajah yang tertunduk hina. Mereka saat itu menyadari perilaku buruk mereka. Hati mereka terguncang dan sangat risau akan nasib mereka.

5970

Raut wajah mereka kusut seperti orang yang telah bekerja keras lagi kepayahan karena beban berat yang menimpa mereka.

5971

Wajah-wajah dan tubuh-tubuh mereka akan memasuki api neraka yang sangat panas. Kadar panasnya tidak tergambarkan, jauh melebihi panas api dunia.

5972

Panas api neraka membuat mereka haus. Saat itulah mereka diberi minum dengan air dari sumber mata air yang sangat panas, membuat kerongkongan dan organ pencernaan mereka lebur.

5973

Tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri, yang rasanya pahit, panas, menjijikkan, dan berbau tidak sedap. Para penghuni neraka itu memakannya, di samping memakan pohon Zaqqum (Lihat: ad-Dukhan/44: 43) dan Gislin (Lihat: al-Marij/70: 36).

5974

Itulah makanan yang sama sekali tidak memberi manfaat bagi pemakannya. Makanan itu tidak menggemukkan badan dan tidak pula menghilangkan rasa lapar.

5975

Di sisi lain, para penghuni surga mendapat kebahagiaan yang tiada tara. Pada hari itu banyak pula wajah yang berseri-seri penuh kebahagiaan.

5976

Mereka merasa senang dan puas karena usahanya sendiri di dunia. Mereka beriman, beramal saleh, dan bermanfaat bagi orang lain. Hidup mereka penuh nilai ibadah. Usaha mereka ini tidak akan sia-sia.

5977

Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga yang tinggi, istana yang sangat indah, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dengan jenis air yang bermacam-macam.

5978

Di surga sana kamu tidak mendengar perkataan yang tidak berguna. Tidak ada perkataan kotor, umpatan, ungkapan kemarahan, dan semisalnya. Di sana mereka hanya mendengar hal-hal yang menyenangkan.

5979

Di surga sana ada mata air yang mengalir dengan deras, jernih, dan menyejukkan.

5980

Di surga sana ada dipan-dipan yang ditinggikan, baik posisinya maupun derajatnya, sebagai tempat mereka duduk dan berbaring.

5981

Dan di sana ada pula gelas-gelas berisi bermacam minuman yang tersedia di dekat mereka. Mereka tidak perlu beringsut untuk mengambilnya.

5982

Dan di sana tersedia pula bantal-bantal sandaran yang tersusun. Mereka duduk bersandar pada bantal itu, menikmati suasana bahagia di surga.

5983

Dan di sana ada pula permadani-permadani yang terhampar, indah, dan berwarna-warni. Demikianlah ganjaran yang Allah berikan kepada mereka atas amal saleh mereka di dunia. Inilah bukti kemurahan dan kasih sayang Allah kepada hamba yang beriman dan bertakwa.

5984

Allah memperlihatkan begitu banyak tanda kekuasaan-Nya di hadapan manusia. Maka, tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan? Unta diciptakan oleh Allah dengan bentuk tubuh dan anggota badan yang sesuai dengan lingkungan hidupnya di padang pasir. Air susunya dan dagingnya menjadi bahan makanan yang lezat, sedangkan kulitnya dapat dijadikan kemah dan sebagainya (Lihat pula: an-Nahl/16: 7, 81; Gafir/40: 7980).

5985

Dan tidakkah pula mereka memperhatikan langit, bagaimana ditinggikan? Allah menjadikan langit sebagai atap bumi yang kukuh meski tanpa penopang. Di sana matahari, bulan, planet, dan berbagai benda langit beredar. Allah menghiasinya dengan bintang yang dapat menjadi petunjuk arah bagi para musafir. Dari langit itu pula turun hujan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan di bumi.

5986

Dan tidakkah mereka memperhatikan gunung-gunung, bagaimana ditegakkan? Gunung, dengan akarnya yang menancap kukuh dan kuat di dalam perut bumi, berfungsi sebagai pasak yang menahan bumi agar tidak bergoncang dan dengan demikian bisa menjadi tempat tinggal yang nyaman (Lihat pula: an-Nahl/16: 15, 82).

5987

Dan tidakkah mereka memperhatikan bumi, bagaimana dihamparkan? Di bumi itu manusia tinggal, beraktivitas, bercocok tanam, dan sebagainya. Di bumi Allah menciptakan beraneka flora, fauna, sungai, sumber air, dan lain sebagainya untuk kepentingan makhluk hidup.

5988

Semestinya dengan memperhatikan fenomena-fenomena itu manusia bersedia mengabdi kepada Allah. Allah meminta Nabi untuk terus berdakwah meski banyak manusia yang ingkar. Maka berilah peringatan kepada mereka yang tetap ingkar meski bukti-bukti tentang kekuasaan Allah mereka saksikan setiap hari. Ingatkanlah mereka karena sesungguhnya engkau hanyalah pemberi peringatan.

5989

Wahai Nabi, engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka. Engkau tidak bisa memaksa mereka beriman, demikian juga para dai setelah dirimu, karena sesungguhnya hidayah adalah urusan Allah.

5990

Engkau tidak kuasa memberi mereka hidayah, kecuali jika ada orang yang berpaling dari ajakanmu dan memilih untuk tetap kafir kepada Allah dan hari akhir,

5991

maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar dan tak tertahankan. Azab itu bukanlah bentuk kezaliman Allah karena Dia telah memaparkan kepada mereka bukti-bukti eksistensi dan keesaan Allah dan kebenaran risalah Nabi Muhammad, namun mereka masih ingkar dan membangkang, bahkan menantang dan menyakiti Nabi.

5992

Engkau tidak bisa memaksa manusia untuk beriman. Janganlah bersedih atas keingkaran mereka. Sungguh, setelah mereka mati, hanya kepada Kamilah mereka kembali. Kamilah yang akan membalas dan menentukan nasib mereka di akhirat nanti.

5993

Kemudian, sesungguhnya Kamilah pula yang akan membuat perhitungan atas mereka. Kami akan memberi mereka balasan sesuai tingkat kedurhakaan mereka supaya mereka tahu bahwa kehidupan ini bukan untuk bermain-main, melainkan harus dijalani dengan serius dan bertanggung jawab.

5994

Demi fajar, yaitu awal mula terangnya bumi setelah kegelapan malam sirna. Pada waktu ini manusia memulai aktivitasnya. Di balik kemunculan fajar itu pasti ada Zat Yang Mahaperkasa.

5995

Demi malam yang sepuluh, yaitu sepuluh hari pertama bulan Zulhijah. Mereka yang beramal saleh pada hari-hari tersebut akan mendapat pahala yang sangat agung.

5996

Demi yang genap dan yang ganjil dari semua hal. Bisa juga dipahami bahwa yang genap itu adalah makhluk Allah, sedangkan yang ganjil adalah Allah. Dia Maha Esa dan tanpa bandingan. Allah tidak membutuhkan apa dan siapa pun, sedang makhluk sangat bergantung pada yang lain.

5997

Demi malam apabila berlalu dan digantikan siang.

5998

Adakah pada yang demikian itu terdapat sumpah yang dapat diterima bagi orang-orang yang berakal? Bagi mereka sumpah-sumpah tersebut sangat menggugah. Mereka tergugah untuk memikirkannya secara mendalam karena sumpah itu menunjukkan kekuasaan Allah dan anugerah-Nya yang besar bagi manusia.

5999

Tidakkah engkau, wahai Rasul dan kaum musyrik, memperhatikan dan merenungkan dengan pikiran jernih bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum ‘Ad? Allah mengazab mereka karena telah berbuat durhaka, meski mereka memiliki kekuatan yang luar biasa.

6000

Allah hancurkan kaum Ad, yaitu penduduk kota Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi dan bentuk fisik yang kuat.

6001

Itulah kota dengan bangunan-bangunan megah yang pada masanya belum pernah dibangun seperti itu megahnya di negeri-negeri lain.

6002

Dan tidakkah kamu perhatikan pula azab yang telah Allah timpakan atas kaum Samud yang memotong dan memahat batu-batu besar di lembah untuk dijadikan kediaman mereka?

6003

dan tidakkah kamu juga memperhatikan azab Allah kepada Fir’aun yang mempunyai pasak-pasak? Allah mengazabnya meski ia mampu membangun piramida-piramida yang besar dan mempunyai bala tentara yang banyak.

6004

Mereka itulah orang-orang yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri dan berbuat zalim melewati batas kemanusiaan.

6005

lalu mereka dengan kezalimannya banyak berbuat kerusakan, dosa, dan maksiat dalam negeri itu.

6006

Karena kesewenangan dan kezaliman mereka itu Tuhanmu menimpakan cemeti azab kepada mereka. Allah membinasakan kaum ‘Ad dengan topan yang sangat dingin selama tujuh malam berturut-turut; kaum amud dengan suara menggelegar dan petir yang menyambar (Lihat:Fussilat/41:16; al-Haqqah:/69:67); dan Fir’aun beserta tentaranya ditenggelamkan di Laut Merah.

6007

Allah timpakan azab kepada mereka karena sungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi gerak gerik dan perilaku mereka. Tidak seorang pun lepas dari pengawasan Allah. Kebinasaan tiga kaum itu hendaknya menjadi pelajaran bagi umat setelahnya, terutama kaum musyrik Mekah.

6008

Ayat ini menjelaskan sifat dasar manusia kafir ketika mendapat kebahagiaan dan kesusahan, yakni bergembira berlebihan saat mendapat kenikmatan dan putus asa ketika tertimpa kesulitan. Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu dia memuliakannya dan memberinya kesenangan serta kenikmatan, baik lahir maupun batin, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.” Mereka menilai kenikmatan yang diterimanya adalah berkat kemuliaan nya di sisi Allah. Mereka lupa bahwa nikmat itu pada dasarnya salah satu bentuk ujian Allah kepada manusia.

6009

Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinakanku.” Mereka tidak dapat memahami bahwa kefakiran dan kesusahan bukanla htolok ukur mutlak bagi kehinaan seseorang di mata Allah karena keduanya tidak lain hanyalah cobaan dari Allah.

6010

Sekali-kali tidak demikian. Ketahuilah, kemuliaan seseorang tidak diukur dari kekaya annya dan kehinaan tidak dipandang dari kemiskinannya. Kemulian diukur dari ketaatan dan kehinaan adalah akibat kemaksiatan seseorang kepada Allah. Bahkan kamu tidak memuliakan, menyantuni, mengasihi, dan menolong anak yatim. Kamu biarkan mereka susah, padahal menyantuni mereka adalah amal saleh yang menjanjikan derajat tinggi di sisi Allah.

6011

Dan kamu tidak saling mengajak satu sama lain untuk memberi makan orang miskin. Tidak mengajak orang lain untuk berbuat baik juga merupakan tindakan tidak terpuji. Mengajak orang lain berbuat baik adalah tindakan terpuji, apa lagi jika dibarengi dengan melakukannya. Makanan adalah kebutuhan pokok manusia. Memberi makanan fakir miskin, baik muslim atau bukan, adalah suatu bentuk kesalehan sosial yang sangat terpuji (Lihat pula: al-Insan/76: 8).

6012

Kamu tidak berbuat baik kepada anak yatim dan orang miskin, sedangkan kamu justru memakan harta warisan dengan cara mencampur baurkan yang halal dengan yang haram. Harta warisan adalah hak ahli waris tertentu. Merampas harta warisan yang menjadi hak orang lain adalah perbuatan zalim.

6013

Dan tidak hanya itu, kamu juga mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. Kecintaan berlebih seseorang terhadap harta menjadikan motivasi hidupnya semata untuk mengumpulkan harta, tidak peduli halal atau haram. Di sisi lain, dia akan menjadi kikir dan tidak mau peduli kepada sesama. Perilaku ini akan menjerumuskannya ke neraka.

6014

Sekali-kali tidak! janganlah kamu berbuat demikian. Apabila bumi diguncangkan berturut-turut, memuntahkan isinya, hancur lebur, kemudian muncul bumi yang sama sekali baru,

6015

dan setelah itu datanglah Tuhanmu dengan cara yang tidak diketahui hakikatnya sama sekali oleh manusia; dan malaikat menunggu perintah Tuhan sambil berbaris-baris penuh kepatuhan.

6016

Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam kepada orang kafir agar mereka melihat dengan mata kepada sendiri apa yang dahulu mereka ingkari. Ketika semua itu terjadi, maka pada hari itu sadarlah manusia yang ingkar atas kealpaannya, tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran itu. Kesempatan untuk bertobat sudah tiada. Kini tiba saatnya untuk menghitung dan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Betapa besar penyesalan orang kafir pada hari itu.

6017

Dia berkata dengan penuh kesadaran, “Alangkah baiknya sekiranya di dunia dahulu aku beriman dan mengerjakan amal saleh untuk kenyamanan hidupku di akhirat ini.” Penyesalan itu sudah tidak berguna. Maka, berbahagialah kini orang yang membekali diri di dunia dengan iman dan amal saleh.

6018

Maka pada hari itu tidak ada seorang pun yang mengazab seperti azab-Nya yang adil. Azab Allah mahadahsyat. Orang yang menerima azab Allah pada hari itu akan merasa sebagai orang yang paling sengsara.

6019

Dan tidak ada seorang pun yang mengikat seperti ikatan-Nya. Ikatan Allah sangat kukuh dan kuat. Tidak ada kekuatan yang mampu mengendurkan ikatan itu, apalagi melepaskannya.

6020

Allah berfirman kepada manusia yang beriman dan beramal saleh, “Wahai jiwa yang tenang, tenteram, damai, dan tidak takut apa pun serta tidak merasa sedih karena apa pun.

6021

Kembalilah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan mendidikmu, dengan hati yang rida atas pahala dan nikmat yang Allah siapkan untukmu, dan di ridai-Nya karena Allah telah menerima amalan salehmu.

6022

Maka kini masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku yang saleh, seperti para nabi, orang yang jujur, pecinta kebenaran, dan syuhada.

6023

Dan masuklah bersama mereka ke dalam surga-Ku yang telah Aku persiapkan untukmu, surga yang penuh kenikmatan. Kekallah di sana selama-lamanya. Terima dan nikmatilah anugerah-Ku yang agung ini.

6024

Aku bersumpah dengan negeri ini, yakni kota Mekah, kota kelahiran Nabi dan kota suci umat Islam.

6025

Dan engkau, wahai Nabi, bertempat tinggal di negeri Mekah ini, membuatnya bertambah mulia.

6026

Dan demi pertalian bapak dan anaknya, demi Adam dan anak cucunya. Manusia dengan kehendak Allah mengalami siklus dari kanak-kanak menuju dewasa, berkeluarga, beranak pinak, dan berakhir dengan kematian. Inilah fenomena kehidupan yang perlu direnungi.

6027

Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. Siapa pun, termasuk Nabi, dalam masa hidupnya pasti menemui kepayahan, sejak dalam kandungan sampai masa dewasa. Manusia mesti bersusah payah mencari nafkah, mengalami sakit, dan mati. Dalam alam kubur menuju alam mahsyar pun manusia menghadapi kepayahan. Manusia harus mengisi kehidupannya di dunia dengan amal saleh agar tidak menemukan kepayahan lagi di akhirat.

6028

Apakah dia yang Kami ciptakan dalam kepayahan itu mengira bahwa dirinya kuat dan berkuasa sehingga tidak ada sesuatu pun yang berkuasa atasnya? Apakah ia mengingkari kuasa Allah, Pencipta alam semesta, yang mampu menundukkan siapa pun, betapapun kuatnya?

6029

Dia dengan angkuh mengatakan, “Aku telah menghabiskan harta yang banyak.” Sikap ini sangat tidak terpuji, apalagi jika dia membelanjakan harta untuk memusuhi Allah dan rasul-Nya.

6030

Apakah dia bermaksud pamer dengan perbuatannya itu lalu mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang melihatnya? Tidak demikian. Semua gerak-gerik manusia, kecil maupun besar, selalu dalam pantauan Allah. Dia akan membalas sekecil apa pun perbuatan manusia.

6031

Allahlah yang berkuasa atasnya dan melihat setiap perbuatannya. Bukankah Kami telah menjadikan untuknya sepasang mata untuk membantunya melihat sekeliling,

6032

Dan lidah dan sepasang bibir untuk memungkinkannya mencecap, berbicara, dan memberi penjelasan kepada orang lain,

6033

dan bukankah Kami juga telah menunjukkan kepadanya dua jalan, yaitu kebaikan dan keburukan, kebenaran dan kebatilan, melalui fitrah, akal, dan petunjuk lain? Kami sudah memberinya petunjuk, lalu manusia itu sendiri yang akan memutuskan jalan hidupnya; apakah memilih jalan kesesatan atau kebenaran.

6034

Kami telah menganugerahkan itu semua kepada manusia, tetapi mengapa dia tidak mau menempuh jalan yang mendaki dan sukar, padahal itu baik baginya? Melakukan kebaikan tidak jarang memerlukan perjuangan dan kesabaran. Begitulah kehidupan dunia, semuanya terasa berat.

6035

Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu, sehingga manusia merasa berat untuk menempuhnya?

6036

Jalan yang mendaki dan sukar itu adalah melepaskan hamba sahaya dari perbudakan atau membantunya untuk membebaskan diri, karena perbudakan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan,

6037

atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan kepada orang yang sangat membutuhkannya,

6038

yakni kepada anak yatim yang ada hubungan kerabat sehingga dia akan mendapat dua pahala kebaikan sekaligus, yakni pahala sedekah dan silaturrahim

6039

atau kepada orang miskin yang sangat fakir. Kepedulian kepada anak yatim dan orang miskin adalah akhlak yang sangat terpuji, namun butuh sifat kedermawanan agar seseorang bisa melakukannya.

6040

Kemudian, bila dia mau menempuh jalan yang mendaki dan sukar itu maka dia termasuk orang-orang yang beriman dengan kukuh dan saling berpesan untuk bersabar dalam berbuat baik, menjauhi maksiat, serta menghadapi kesusahan hidup, dan saling berpesan untuk berkasih sayang kepada sesama makhluk.

6041

Apabila mereka berkenan menempuh jalan yang sukar, beriman, dan saling berpesan untuk bersabar dan berkasih sayang, mereka adalah golongan kanan yang akan menemui kebahagiaan di akhirat berupa surga dengan segala kenikmatan di dalamnya.

6042

Dan sebaliknya, orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, baik dengan ucapan maupun tindakan, mereka itu adalah golongan kiri yang akan celaka dan menjumpai azab yang pedih.

6043

Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat dari semua sisinya. Tidak ada jalan keluar bagi mereka dari neraka itu dan tidak pula mereka diberi kesempatan untuk sekadar beristirahat dari siksanya.

6044

Demi matahari dan semburat sinarnya pada pagi hari. Penciptaan matahari, peredarannya pada poros dan orbitnya membuktikan kuasa Allah. Sinarnya yang terang dan panas sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia di bumi.

6045

Demi bulan apabila mengiringinya dan menggantikan tugasnya menerangi bumi setelah matahari itu terbenam. Bulan muncul dalam bentuk bulan sabit, kemudian seiring pergantian hari berubah menjadi purnama, dan kembali ke bulan sabit lagi pada akhir bulan.

6046

Demi siang apabila menampakkannya, yakni menampakkan matahari. Siang yang terang menjadi waktu bagi manusia untuk beraktivitas.

6047

Demi malam apabila menutupinya sehingga suasana menjadi gelap gulita. Malam menjadi waktu istirahat bagi manusia guna mengembalikan kekuatan untuk kembali beraktivitas esok hari.

6048

Demi langit serta pembinaannya yang menakjubkan. Langit yang kukuh laksana atap yang melindungi manusia di bawahnya. Langit menjadi tempat bagi miliaran benda langit yang beredar pada orbit masing-masing. Tidak ada benturan antara satu benda langit dengan lainnya. Semuanya mencerminkan kekuasaan Zat Yang Mahakuasa dan Mahaperkasa.

6049

Demi bumi serta penghamparannya sehingga menjadi tempat makhluk hidup berpijak. Karena bumi terhampar luas, manusia dapat dengan mudah berpindah dari satu ke tempat lain.

6050

Demi jiwa serta penyempurnaan ciptaannya. Jiwa bukan materi sebagaimana benda-benda yang disebut sebelumnya, tetapi jiwa mempunyai peran yang sangat sentral dalam membentuk perilaku manusia.

6051

Setelah menyempurnakan ciptaan jwia itu maka Dia mengilhamkan kepadanya jalan kejahatan dan ketakwaannya. Jiwa manusia laksana wadah bagi nilai-nilai yang diembannya. Jiwa bisa menjadi baik atau buruk tergantung nilai mana yang manusia pilih dan aktualisasikan.

6052

Sungguh beruntung orang yang membersihkan jiwa itu dan menyucikannya dari segala kekotoran seperti syirik, kufur, takabur, iri, dengki, kikir, tamak, dan sebagainya, lalu menghiasinya dengan sifat-sifat baik seperti iman, ikhlas, sabar, syukur, dan sebagainya.

6053

Dan sungguh rugi orang yang menutupi kemuliaan jiwa itu, mengotorinya dengan sifat-sifat buruk, dan mematikan potensinya untuk berbuat baik. Dengan melakukan hal itu, manusia tidak malu lagi berperilaku buruk, berbuat dosa, dan merugikan orang lain.

6054

Kaum Samud, yang dahulu tinggal di sebelah selatan Madinah, adalah contoh manusia yang mengotori jiwa dengan kekafiran dan maksiat. Kaum Samud telah mendustakan rasulnya, yaitu Nabi Saleh, karena mereka melampaui batas dalam keingkaran terhadap ajakan nabi mereka dan melakukan tindakan yang penuh dosa.

6055

Puncak perilaku buruk mereka tampak ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka untuk melakukan tindakan yang sangat buruk akibatnya bagi mereka semua, yaitu membantai unta mukjizat Nabi Saleh.

6056

Melihat gelagat buruk itu lalu Rasul Allah, Nabi Saleh, berkata kepada mereka, “Biarkanlah unta betina dari Allah ini dengan minumannya.” Janganlah kamu mengusik apalagi membunuhnya. Jangan pula kamu larang unta itu mengambil jatah air minumnya sesuai kesepakatan kita satu hari untuk unta dan hari berikutnya untuk kaum amud.

6057

Kaum Samud tidak rela dengan pembagian jatah air itu. Nabi Saleh telah menasihati mereka, namun mereka mengabaikan serta mendustakannya, dan dengan beringas pria paling celaka itu menyembelih unta tersebut dan membantainya atas perintah kaum Samud. Karena itu Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakan-Nya mereka dengan tanah. Hanya Nabi Saleh dan orang beriman yang selamat dari azab itu. Kejadian ini memberi pesan kepada generasi setelahnya bahwa aturan agama Allah harus diindahkan. Mereka yang menentang dan melakukan dosa akan mendapatkan sanksi yang keras dari Allah di dunia sebelum sanksi yang lebih keras lagi di akhirat.

6058

Allah membinasakan mereka dan Dia tidak takut terhadap akibatnya. Allah tidak diminta pertanggungjawaban atas tindakan-Nya oleh siapa pun. Tindakan Allah, apa pun bentuknya, adalah keadilan sejati. Makhluk harus menaati aturan-Nya dan mempertanggungjawabkan amal perbuatannya di hadapan Allah di akhirat nanti.

6059

Demi malam apabila menutupi cahaya siang. Malam yang gelap gulita dan hening menjadi waktu bagi manusia untuk beristirahat dari kepenatan kerja di siang hari.

6060

Demi waktu siang apabila terang benderang oleh cahaya matahari sehingga manusia dapat beraktivitas dengan leluasa.

6061

Demi penciptaan laki-laki dan perempuan dari setetes mani. Manusia tidak mempunyai rekayasa apa pun dalam penciptaan kedua jenis ini. Semua diatur oleh Allah sesuai kebijaksanaan-Nya terhadap makhluk.

6062

Demi ketiga hal itu, sungguh usahamu memang beraneka macam. Sebagian dari kamu memilih jalan ketaatan kepada Allah dan sebagian yang lain memilih durhaka.

6063

Maka barang siapa memberikan hartanya di jalan Allah, seperti ke-pada fakir miskin, anak yatim, dan kebajikan lainnya, dan bertakwa kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan menghindari larangan-Nya,

6064

dan membenarkan adanya pahala yang terbaik, yaitu surga di akhirat, atau membenarkan kalimat tauhid dengan beriman kepada Allah dengan kukuh,

6065

maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan dan kebahagiaan; menuju surga. Kami juga akan memudahkan jalannya untuk senantiasa beramal saleh dan taat kepada Kami.

6066

Dan adapun orang yang kikir terhadap hartanya dengan tidak memenuhi hak Allah dalam harta itu dan merasa dirinya cukup dengan apa yang dia punya sehingga tidak lagi memerlukan pahala dari Allah tidak mau beramal untuk kehidupan akhiratnya

6067

serta mendustakan pahala yang terbaik, yaitu surga di akhirat; atau ingkar kepada Allah, hari akhir, dan apa yang Allah janjikan kepada mereka yang beramal saleh sehingga dia senantiasa melakukan maksiat,

6068

maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran dan kesengsaraan. Kami tutup hatinya dari keinginan untuk berbuat kebajikan dan Kami tahan langkahnya untuk taat kepada Kami.

6069

Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa dalam kemurkaan Allah. Allah tidak membutuhkan harta sebanyak apa pun. Hanya iman dan ketaatan, bukan harta, yang menyelamatkan seseorang dari azab Allah.

6070

Sesungguhnya Kamilah yang memberi petunjuk kepada manusia sesuai dengan kebijaksanaan Kami agar mereka berjalan pada jalan yang benar demi kebaikan mereka di dunia dan akhirat,

6071

dan sesungguhnya milik Kamilah kerajaan akhirat dan dunia. Kami yang mengatur urusan keduanya, sedangkan manusia tinggal menjalankan apa yang wajib baginya dan meninggalkan apa yang dilarang darinya.

6072

Maka, Aku memperingatkan kamu, wahai manusia, dengan neraka yang menyala-nyala dan panas tiada tara; itulah neraka Jahanam. Demikianlah cara Allah mendidik manusia, dengan memberi sanksi kepada pelanggar dan penghargaan kepada penaat.

6073

Itulah neraka yang hanya dimasuki dan dirasakan panasnya oleh orang yang paling celaka.

6074

Mereka itulah orang yang mendustakan kebenaran yang datang dari Allah dan berpaling dari iman kepada-Nya.

6075

Dan sebaliknya, akan selamat dari neraka itu dijauhkan darinya orang yang paling bertakwa sebagai penghargaan iman dan amal salehnya.

6076

Dia itulah orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah untuk membersihkan dirinya dari kekikiran, ketamakan, dan sifat buruk lainnya.

6077

Dan tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat atau jasa padanya yang harus dibalasnya. Dia tidak berinfak hanya karena hendak membalas budi baik orang lain kepadanya, melainkan berinfak dengan tulus dan ikhlas.

6078

Dia tidak berinfak demi manusia, tetapi berinfak semata karena mencari keridaan Tuhannya yang Mahatinggi. Allah sangat senang kepada orang yang tulus dan ikhlas dalam berinfak maupun ibadah lainnya.

6079

Dan niscaya kelak dia akan mendapat kesenangan yang sempurna dari Allah sebagai balasan atas ketulusannya. Allah memperlakukannya dengan baik, memasukkanya ke surga yang penuh nikmat, dan mempersilakannya bertemu dan melihat Allah.

6080

Demi waktu duha ketika matahari naik sepenggalah, atau demi waktu siang seluruhnya. Penyebutan waktu duha mengisyaratkan bahwa tenggang waktu ketika Nabi tidak menerima wahyu beberapa lama bagaikan malam yang gelap, sedangkan turunnya surah ini setelah itu bagaikan fajar yang menyingsing.

6081

Dan demi malam apabila telah sunyi dan gelap. Ketika matahari bergeser ke tempat lain, belahan bumi yang ditinggalkannya beranjak tenang dan gelap, menjadi waktu yang tepat untuk istirahat.

6082

Wahai Nabi, tidak adanya wahyu yang turun kepadamu dalam beberapa hari ini bukan karena Allah membencimu. Tuhanmu yang telah memilihmu sebagai nabi dan rasul tidak akan meninggalkan engkau sendirian dalam menyampaikan risalah dan tidak pula membencimu.

6083

Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. Akhirat beserta pahala yang Allah sediakan untukmu itu lebih baik daripada dunia ini. Kenikmatan akhirat bersifat abadi, sedangkan kehidupan dunia hanya sementara.

6084

Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya yang berlimpah kepadamu, baik dalam urusan dunia seperti kesuksesan menyampaikan risalah, maupun di akhirat dengan pahala, hak memberi syafaat, dan sebagainya. Dia akan mencurahkan karunia kepadamu sehingga engkau menjadi puas karenanya.

6085

Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim ketika kedua orang tuamu wafat, lalu Dia melindungimu dalam asuhan kakek dan pamanmu? Ayah Nabi wafat ketika beliau dalam kandungan dan ibunya wafat ketika beliau berumur 6 tahun. Allah melindungi Nabi dalam asuhan kakeknya, Abdul Muttalib, sampai usia 8 tahun, dilanjutkan oleh pamannya, Abu Talib, hingga sang paman wafat.

6086

Dan bukankah Dia juga mendapatimu sebelum menjadi nabi sebagai seorang yang bingung karena belum mengetahui akidah dan hukum yang benar, lalu Dia memberikan petunjuk melalui wahyu dan membimbingmu sampai akhir hayatmu?

6087

Dan bukankah Dia juga mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan kepadamu dengan mengelola dagangan Khadijah dan dengan harta lainnya, seperti ganimah, serta membekalimu dengan sifat kanaah dan kesabaran atas pemberian-Nya?

6088

Dengan karunia Allah yang demikian agung itu, maka berbuat baiklah terhadap anak yatim dan janganlah engkau berlaku sewenang-wenang kepadanya, seperti mengambil hartanya, menghardiknya, dan menyakiti hatinya.

6089

Dan berbuat baiklah terhadap orang yang meminta-minta, baik meminta ilmu pengetahuan atau harta, dan janganlah engkau menghardiknya. Berilah mereka apa yang engkau mampu atau tolaklah dengan halus dan ramah.

6090

Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan dengan dibarengi rasa bersyukur. Allah telah memberimu nikmat yang tiada tara, seperti nikmat kenabian dan turunnya Al-Qur’an kepadamu. Sampaikan dan perlihatkanlah nikmat-nikmat Allah itu kepada orang lain sebagai bentuk rasa syukurmu kepada-Nya.

6091

Wahai Nabi, bukankah Kami telah melapangkan dadamu? Kami telah menjadikanmu seorang nabi yang menerima syariat agama, berakhlak mulia, berwawasan luas, santun, dan sabar dalam menghadapi kepahitan hidup.

6092

dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu,

6093

yang memberatkan punggungmu? Kami jadikan tugasmu yang sejatinya berat, seperti menyampaikan risalah dan mendakwahkan syariat, terasa ringan.

6094

dan Kami pun telah tinggikan sebutan namamu bagimu. Kami sebut namamu secara berurutan dengan nama-Ku, seperti dalam syahadat, azan, tasyahud, dan sebagainya. Itu adalah kemuliaan tersendiri yang tidak Kami berikan kepada nabi-nabi yang lain.

6095

Demikianlah nikmat-nikmat-Ku kepadamu. Maka tetaplah optimis dan berharap pada pertolongan Tuhanmu karena sesungguhnya beserta kesulitan apa pun pasti ada kemudahan yang menyertainya. Engkau hadapi kesulitan besar dalam menyampaikan dakwah kepada kaummu; mereka ingkar dan menentangmu, tetapi Allah memberimu kemudahan untuk menaklukkan mereka.

6096

Sesungguhnya beserta kesulitan itu pasti ada kemudahan.

6097

Maka apabila engkau telah selesai dari suatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain. Bila engkau menyelesaikan suatu urusan dunia atau berdakwah, bergegaslah bersimpuh di hadapan Tuhanmu. Begitu engkau selesai beribadah, bersungguh-sungguhlah dalam berdoa. Demikian seterusnya.

6098

Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau patut berharap dengan selalu bertawakal serta mengharap rahmat dan rida-Nya.

6099

Demi buah Tin dan Zaitun,

6100

demi gunung Sinai,

6101

dan demi negeri Mekah yang aman ini. Buah Tin dan Zaitun banyak tumbuh di Syam dan Baitul makdis, tempat para nabi diutus, antara lain Nabi Isa. Gunung Sinai adalah tempat Nabi Musa bermunajat, sedangkan Mekah adalah tempat kelahiran dan pengutusan Nabi Muhammad. Ketiga nabi ini memiliki misi yang sama, yaitu mengajak manusia menuju tauhid.

6102

Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk fisik yang sebaik-baiknya, jauh lebih sempurna daripada hewan. Kami juga bekali mereka dengan akal dan sifat-sifat yang unggul. Dengan kelebihan-kelebihan itulah Kami amanati manusia sebagai khalifah di bumi.

6103

Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, yaitu ke neraka, bila mereka durhaka kepada Allah dan tidak menaati utusan-Nya. Ketika itu, kesempurnaan fisik, akal, dan sifat mereka tidak akan menyelamatkannya dari azab Allah.

6104

Kami masukkan manusia ke neraka, kecuali orang-orang yang benar-benar beriman dan mengerjakan kebajikan, baik spiritual maupun sosial, secara ikhlas dan sesuai syariat Islam; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya dan tidak pula berkurang. Kami selamatkan mereka dari neraka dan Kami berikan itu semua kepada mereka sebagai ganjaran dari Kami.

6105

Allah menciptakanmu dengan bentuk yang sempurna dari setetes mani yang menjadi janin, kemudian melewati berbagai tahap dari bayi, remaja, dewasa, tua, hingga meninggal. Itu merupakan dalil yang paling jelas tentang kekuasaan Allah; bahwa Dia kuasa untuk membangkitkanmu dari kematian. Maka, apa yang menyebabkan mereka mendustakanmu tentang hari pembalasan yaitu hari kiamat setelah adanya keterangan-keterangan yang gamblang itu?

6106

Bukankah Allah adalah hakim yang paling adil? Jangan kaukira Allah menciptakan manusia secara sia-sia dengan tidak memberinya perintah dan larangan. Allah telah menurunkan aturan syariat. Dia akan memberi putusan dengan adil; memberi pahala kepada orang yang taat dan menghukum orang yang bersalah.

6107

Wahai Nabi, bacalah apa yang Allah wahyukan kepadamu dengan terlebih dahulu menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan segala sesuatu dengan keesaan-Nya.

6108

Dia telah menciptakan manusia yang sempurna bentuk dan pengetahuannya dari segumpal darah, sebagai kelanjutan dari fase nutfah. Setelah itu berturut-turut akan terbentuk sekepal daging, tulang, pelapisan tulang dengan daging, dan peniupan roh.

6109

Wahai Nabi, bacalah firman yang Allah turunkan kepadamu, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Dia membagi kemurahan-Nya kepada semua makhluk. Di antara kemurahan-Nya adalah menjadikan manusia bisa membaca, menulis, dan mempelajari ilmu pengetahuan.

6110

Tuhanmu itulah yang mengajar manusia menulis dengan perantaraan pena atau alat tulis lain. Tulisan berguna untuk menyimpan dan menyebarkan pesan serta ilmi pengetahuan kepada orang lain.

6111

Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. Manusia adalah makhluk yang potensial untuk berkarya melalui ilmu pengetahuan yang diperolehnya dari Allah. Manusia belajar baik dari alam sekitar yang merupakan ciptaan-Nya maupun dari wahyu yang Allah sampaikan melalui para rasul.

6112

Manusia sangat bangga dengan materi sehingga tidak segan berbuat zalim. Sekali kali tidak boleh demikian! Sungguh,

6113

manusia itu benar-benar melampaui batas apabila melihat dirinya serba cukup dengan harta, jabatan, pengikut, dan semisalnya. Apa yang dimiliki membuatnya mudah mengingkari nikmat Allah dan lupa bahwa semua adalah anugerah-Nya.

6114

Wahai manusia, sungguh hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali-mu. Pada hari kiamat Allah akan menghitung apa saja yang engkau perbuat di dunia. Dia akan membalas orang yang melampaui batas sesuai dengan azab yang setimpal.

6115

Wahai Rasul atau siapa saja, bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang

6116

seorang hamba ketika dia melaksanakan salat? Adakah yang lebih mengherankan daripada kelakukan orang (Ab Jahl) yang menghalang-halangi hamba-Ku (Nabi Muhammad) mendekatkan diri kepada Tuhan yang telah memberinya kehidupan dan kecukupan?

6117

Bagaimana pendapatmu jika dia yang dilarang salat itu berada di atas kebenaran dan petunjuk dari Tuhannya dalam salatnya,

6118

atau dia menyuruh orang lain bertakwa kepada Allah untuk kemaslahatan mereka? Bukankah amat mengherankan bila orang yang sesat melarang orang yang mendapat pentunjuk untuk melaksanakan perintah Tuhannya dan membimbing orang lain ke jalan takwa?

6119

Bagaimana pendapatmu jika dia yang melarang itu mendustakan Nabi serta wahyu Allah dan berpaling dari keimanan dan berbuat kebajikan?

6120

Tidakkah dia yang berbuat demikian jahat itu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat dan akan membalas perbuatan jahatnya? Allah Maha Melihat dan pasti akan memberi balasan dengan seadil-adilnya.

6121

Dia tidak dibenarkan untuk melarang orang lain melaksanakan salat dan mendekatkan diri kepada Allah. Sekali kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti berbuat demikian niscaya Kami tarik ubun-ubunnya dengan sangat kasar ke arah neraka;

6122

yaitu ubun-ubun orang yang mendustakan nabi dan durhaka kepada Allah.

6123

Apabila azab Kami datang kepadanya maka biarlah dia memanggil golongannya yang dia banggakan untuk menyelamatkannya dari azab itu.

6124

Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah yang bengis dan kasar untuk mencampakkannya ke dalam azab Kami dan menyelamatkan Nabi beserta para pengikutnya.

6125

Perbuatan jahat orang itu (Ab Jahl) tidak akan mengenai dirimu, wahai Nabi. Sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya. Tetaplah menunaikan salat sesuai perintah Tuhanmu dan sujudlah serta dekatkanlah dirimu kepada-Nya dengan menaati aturannya, niscaya Dia akan selalu melindungimu dari ancamannya.

6126

Al-Qur’an adalah kitab suci yang mulia. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya untuk pertama kali kepada Nabi Muhammad di Gua Hira, atau menurunkannya secara sekaligus dari Lau Maf ke Baitul Izzah di langit dunia, pada malam qadar, malam kemuliaan dan ke agungan.

6127

Dan tahukah kamu, wahai Nabi Muhammad, apakah malam kemuliaan dan keagungan itu? Ungkapan Lailatul Qadr baru disebut oleh Al-Qur’an dalam ayat pertama surah ini sehingga Allah perlu menjelaskan artinya dan menggugah perhatian Nabi tentangnya.

6128

Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan tanpa malam qadar di dalamnya. Ibadah pada malam itu mempunyai nilai yang sangat tinggi di mata Allah, lebih tinggi daripada ibadah selama seribu bulan.

6129

Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh, yakni Jibril, dari langit ke bumi dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan makhluk yang telah ditentukan-Nya di Lauh Mahfuz untuk satu tahun mendatang, seperti umur, rezeki, kematian, dan sebagainya. Inilah yang membuat malam itu begitu mulia.

6130

Sejahteralah malam itu sejak matahari terbenam sampai terbit fajar. Pada malam itu Allah hanya menentukan keselamatan dan kesejahteraan bagi makhluknya. Para malaikat juga turun secara bergelombang sambil membawa rahmat, kebaikan, salam, dan berkah dari Allah. Pada malam itu pula, tiap kali berjumpa dengan orang beriman, para malaikat pasti mengucapkan salam kepadanya.

6131

Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab, yaitu Yahudi dan Nasrani, dan orang-orang musyrik penyembah berhala tidak akan meninggalkan kekafiran mereka sampai datang kepada mereka bukti yang nyata.

6132

Bukti yang nyata itu adalah Nabi Muhammad, seorang rasul dari Allah yang membacakan kepada mereka lembaran-lembaran yang suci. Itulah Al-Quran yang disucikan dari kebohongan dan kebatilan.

6133

Lembaran-lembaran suci itu di dalamnya terdapat kitab-kitab, yakni hukum-hukum tertulis, yang lurus. Al-Qur’an berisi akidah, hukum, kisah, dan aturan yang menuntun umat manusia ke jalan yang benar dan lurus.

6134

Wahai Nabi, ketahuilah bahwa Ahli Kitab dahulu sepakat mengimani dirimu sebagai rasul terakhir sebagaimana informasi yang mereka dapati dalam kitab-kitab mereka. Dan tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab itu melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata, yaitu kedatanganmu atau Al-Qur’an yang kaubawa. Sebagian beriman kepadamu dan sebagian yang lain mengingkarimu.

6135

Mereka terpecah belah seperti itu padahal mereka dalam kitab-kitab mereka hanya diperintah untuk menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena menjalankan agama, dan juga diperintah agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah aga-ma yang lurus dan benar agama Islam. Keikhlasan dalam beribadah dengan memurnikan niat demi mencari rida Allah dan menjauhkan diri dari kemusyrikan adalah salah satu syarat diterimanya ibadah.

6136

Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik akan masuk ke neraka Jahanam dengan bermacam siksa pedih di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Tidak ada kesempatan bagi mereka untuk keluar, bahkan untuk sekadar sejenak lepas dari siksa. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk. Allah telah mem-beri mereka peringatan, tetapi mereka enggan mengindahkannya. Dia tidak akan menyiksa seseorang kecuali setelah memberinya peringatan.

6137

Sungguh, orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulnya dengan iman yang benar dan mengerjakan kebajikan dengan ikhlas dan sesuai ketetentuan syariat, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Mereka adalah makhluk yang Allah kehendaki untuk menjadi khalifah di bumi.

6138

Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya bersama segala kenikmatan di dalamnya. Selain itu, mereka mendapat nikmat yang lebih besar. Allah rida terhadap mereka atas keimanan dan amal saleh mereka dan mereka pun rida kepada-Nya atas kemuliaan yang Allah anugerahkan kepada mereka. Yang demikian itu adalah balasan yang agung bagi orang yang takut kepada Tuhannya. Ketakutannya pada siksaan Allah mendorongnya untuk menjauhkan diri dari larangan Allah, termasuk kemusyrikan dan kekafiran.

6139

Banyak kejadian dahsyat yang terjadi di bumi ketika kiamat tiba. Apabila bumi diguncangkan oleh malaikat atas perintah Allah dengan guncangan yang dahsyat setelah Israfil meniupkan sangkakala pertama,

6140

dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandung-nya, baik kekayaan yang ada di dalamnya atau mayat-mayat yang terkubur,

6141

dan pada saat itu manusia bertanya dengan penuh kekalutan dan ketakutan, “Apa yang terjadi pada bumi ini? Mengapa bumi berguncang sedemikian dahsyat dan mengeluarkan apa saja yang dikandungnya? Apakah ini hari kiamat?”

6142

Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya kepada manusia, mengapa bumi berguncang dan mengeluarkan semua kandungannya. Pada hari itu pula bumi bersaksi kepada Allah dengan rinci apa saja yang telah manusia lakukan di atasnya: kebajikan atau keburukan, besar atau kecil.

6143

Bumi menyampaikan kepada manusia apa yang terjadi padanya dan bersaksi di hadapan Allah tentang apa saja yang manusia lakukan di atasnya karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan padanya untuk berbuat demikian.

6144

Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya untuk menuju tempat hisab, atau beranjak dari tempat hisab itu, dalam keadaan berkelompok-kelompok. Kondisi mereka beragam; sebagian merasa tenang dan sebagian yang lain begitu gundah dan ketakutan. Mereka digiring dengan gegas ke surga atau neraka untuk diperlihatkan kepada mereka balasan semua perbuatannya yang telah Allah janjikan.

6145

Pada saat itu setiap manusia akan mengetahui nasib dirinya. Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihatnya dalam buku catatan amalnya lalu dia akan menerima pahala atasnya. Dia merasa senang dan bahagia karena perbuatannya tidak sia-sia.

6146

Dan sebaliknya, barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah dan menganggapnya remeh, niscaya dia akan melihatnya dalam buku catatan amalnya lalu dia pun akan menerima balasannya. Inilah bukti kemahaadilan Allah; Dia tidak menzalimi siapa pun.

6147

Demi kuda perang yang berlari kencang dan bernafas terengah-engah ke arah musuh dengan penuh keberanian dan semangat guna membawa tuannya berperang di jalan Allah.

6148

Dan demi kuda yang memercikkan bunga api karena hentakan kuku kakinya beradu dengan batu batu. Hal ini menunjukkan keberaniannya menghadapi rintangan sebesar apa pun.

6149

Dan demi kuda yang menyerang dengan tiba-tiba pada waktu pagi hal ini menunjukkan kesiagaannya untuk berjihad tanpa mengenal waktu,

6150

sehingga dengan serangan kuda-kuda itu menerbangkan debu yang tebal, tanda betapa dahsyat serangan mereka ke arah musuh,

6151

lalu menyerbu bersama dengan kepulan debu itu ke tengah-tengah kumpulan musuh dengan gagah berani.

6152

Demi kuda-kuda perang yang demikian sifatnya, sungguh manusia itu enggan bersyukur dan sangat ingkar kepada nikmat Tuhannya. Manusia, kecuali yang dirahmati Allah, malas bersyukur ketika mendapatkan nikmat dan tidak mau memenuhi kewajiban yang dibebankan kepadanya.

6153

dan sesungguhnya dia mengakui dan menyaksikan keingkarannya itu. Hal itu bisa dilihat dari mudahnya manusia bermaksiat kepada Allah.

6154

Dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan. Kecintaan berlebihnya pada harta membuatnya materialistis, mengumpulkan harta dengan jalan apa pun, tidak peduli halan atau haram. Cintanya itu juga membuatnya bakhil dan cenderung menggunakannya untuk sesuatu yang tidak benar.

6155

Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan dan dibangkitkan pada hari kiamat untuk mempertanggung-jawabkan amalnya,

6156

dan tidakkah mereka mengetahui nasibnya bila apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan, baik itu keimanan maupun kekafiran? Kelakuan seseorang adalah cerminan isi hatinya. Buruknya perilaku seseorang merupakan pertanda buruknya hati orang tersebut, demikian sebaliknya.

6157

Sungguh, Tuhan mereka pada hari itu Mahateliti terhadap keadaan mereka. Allah mencatat dengan rinci dan detail apa yang dilakukan manusia. Dengan bukti itu Allah akan menghisab dan memberi balasan yang sesuai kepada mereka.

6158

Hari kiamat yang mengerikan;

6159

apakah hari kiamat itu? Allah mengulang penyebutan kata “al-Qari’ah” untuk menggugah perhatian manusia tentang kengeriannya dan peristiwa-peristiwa dahsyat yang terjadi pada hari itu.

6160

Allah mengulangi sekali lagi pertanyaan itu agar manusia semakin tergugah, “Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?”

6161

Allah menggambarkan dahsyatnya hari kiamat melalui dua hal, yaitu keadaan manusia dan gunung-gunung. Pada hari kiamat itu manusia seperti laron yang beterbangan. Mereka berlarian tidak tentu arah, kacau balau, dan tidak lagi menghiraukan sekelilingnya.

6162

Dan pada hari kiamat itu pula gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Gunung yang demikian kekar diempaskan sehingga menjadi abu, kemudian disapu oleh angin dahsyat hingga beterbangan, menjadikan bumi terhampar rata.

6163

Maka adapun orang yang berat timbangan kebaikan-nya, baik berupa ibadah ritual maupun sosial yang dikerjakan dengan ikhlas,

6164

maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan dan membahagiakan. Itulah surga yang penuh nikmat.

6165

Dan adapun orang yang ringan timbangan kebaikan-nya dan kalah berat dibanding timbangan keburukannya karena lebih banyak berbuat maksiat dan kebatilan daripada taat dan kebajikan,

6166

maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.

6167

Menggugah perhatian manusia tentang neraka Hawiyah itu, Allah berfirman, “Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?”

6168

Neraka Hawiyah itu adalah api yang sangat panas dan menjadikan apa saja yang masuk ke dalamnya hancur lebur dan leleh.

6169

Wahai manusia, bermegah-megahan dalam hal harta, keturunan, dan pengikut telah melalaikan kamu dari ketaatan kepada Allah dan mempersiapkan diri untuk menghadapi hari akhir.

6170

Kamu tidak akan berhenti bermegah-megahan seperti itu sampai kamu mati dan masuk ke dalam kubur.

6171

Tidak patut bagimu untuk lalai karena bermegah-megahan. Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui dan menyadari bahwa akhirat itu lebih baik bagimu.

6172

Dan sekali-kali tidak patut bagimu berbuat demikian! Kelak kamu akan mengetahui akibat dari kesibukanmu dengan dunia dan kelalaianmu dari ketaatan.

6173

Sekali-kali tidak pantas bagimu bermegah-megahan! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti akibat buruk dari perbuatanmu itu di akhirat nanti, niscaya kamu akan meninggalkannya dan beralih menyibukkan diri dengan hal-hal yang menyelamatkanmu dari siksa neraka.

6174

Aku bersumpah, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim dan merasakan panasnya.

6175

Untuk menambah ketakutan manusia terhadap neraka Jahim, Allah mengulangi sumpahnya. Kemudian Aku bersumpah, kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri. Ketika itu kamu sadar betapa buruk akibat kelalaianmu dari iman dan taat kepada Allah.

6176

Kemudian, pada saat kamu menyaksikan neraka Jahim dengan mata kepalamu, kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan yang kamu jadikan bahan bermegah-megahan di dunia itu, seperti harta, keturunan, pengikut, dan sebagainya. Semua itu pada haki-katnya adalah cobaan. Jika diperoleh secara halal dan digunakan dengan benar, semua itu akan menguntungkan pemiliknya, baik di dunia maupun akhirat. Bila tidak, semua itu akan menjadikan hidup pemilik-nya tidak berkah dan menjerumuskannya ke dalam siksaan Allah di akhirat nanti.

6177

Demi masa, waktu sore, atau salat Asar. Allah bersumpah dengan masa agar manusia memperhatikan masa dan memanfaatkannya dengan baik; bersumpah dengan waktu sore, sebagaimana dengan waktu duha, sebagai salah satu bukti kuasa Allah; dan bersumpah dengan salat Asar karena keutamaanya atas salat-salat yang lain.

6178

Sungguh, manusia berada dalam kerugian, baik di dunia maupun akhirat, akibat hawa nafsu yang menyelubungi dirinya.

6179

Semua manusia rugi, kecuali orang-orang yang beriman dengan sejati dan mengerjakan kebajikan sesuai ketentuan syariat dengan penuh keikhlasan, serta saling menasihati satu sama lain dengan baik dan bijaksana untuk memegang teguh kebenaran sebagaimana diajarkan oleh agama dan saling menasihati untuk kesabaran dalam melaksanakan kewajiban agama, menjauhi larangan, menghadapi musibah, dan menjalani kehidupan.

6180

Celakalah bagi setiap pengumpat atau pencaci, baik dengan ucapan atau isyarat, dan demikian pula pencela dengan menampilkan keburukan orang lain untuk menghinakannya. Perbuatan ini berdampak buruk dalam pergaulan karena mencoreng wibawa dan kehormatan seseorang, serta menghilangkan kepercayaan kepada orang tersebut.

6181

Celakalah orang yang sifatnya demikian, yang selalu menyibukkan diri dan berorientasi pada mengumpulkan harta benda dan menghitung-hitungnya. Dia merasa nyaman untuk menumpuk dan menghitung harta untuk menjamin kehidupannya di masa datang, dan enggan me-nunaikan hak Allah dalam hartanya itu.

6182

Dia senang dan sibuk mengumpulkan harta karena mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkan hidup-nya di dunia. Dia terbuai oleh hartanya dan lupa bahwa harta sebanyak apa pun tidak akan dapat digunakan untuk menolak datangnya sesuatu yang tidak diinginkannya, yaitu kematian.

6183

Sekali-kali tidak! Harta itu tidak akan menolak datangnya kematian kepadanya. Setelah mati dan dihisab atas perbuatan buruknya itu, pasti dia akan dilemparkan dan dicampakkan dengan hina ke dalam neraka Hutamah oleh para malaikat Zabaniah yang bengis, kasar, dan galak.

6184

Dan tahukah kamu apakah neraka Hutamah itu? Demikian pertanyaan Allah guna menarik perhatian serius manusia terhadap apa yang disampaikan-Nya.

6185

Hutamah ialah api azab Allah yang dinyalakan,

6186

yang panasnya menembus dada manusia sampai ke hati lalu membakarnya. Hati adalah organ yang paling sensitif terhadap rasa sakit dalam kadar kecil sekalipun, lalu bagaimana bila api neraka itu sampai membakarnya hingga lebur?

6187

Sungguh, api itu ditutup rapat atas diri mereka yang suka mengumpat, mencela, mengumpulkan harta, dan menghitung-hitungnya. Tidak ada celah sedikit pun yang memungkinkan udara dari luar merembes masuk. Akibatnya, kadar panas api itu tidak pernah turun, bahkan terus naik.

6188

Para pendosa itu diikat dengan erat pada tiang-tiang yang panjang hingga mereka tidak dapat bergerak sedikit pun di Hutamah itu, apa lagi keluar darinya.

6189

Wahai Nabi Muhammad atau siapa saja, tidakkah engkau perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah dengan menghancurkan mereka, yaitu tentara Abrahah dari Ethiopia yang hendak menghancurkan Kakbah?

6190

Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya dan usaha mereka menghancurkan Kakbah itu sia-sia, meski mereka datang dengan pasukan yang kuat dan persenjataan yang lengkap?

6191

Allah mempunyai cara untuk menggagalkan tipu daya mereka, dan Dia mengirimkan kepada mereka salah satu makhluk-Nya yang dijadikan bala tentara untuk menghancurkan mereka, yaitu burung yang berbondong-bondong dan tidak terhitung banyaknya.

6192

Allah mengirim burung-burung yang melempari mereka dengan batu yang berasal dari tanah liat yang terbakar.

6193

Batu-batu yang dijatuhkan oleh burung-burung itu tepat mengenai tentara Abrahah sehingga mereka dijadikan-Nya bergelimpangan tak berdaya dan binasa seperti daun-daun yang dimakan ulat. Itulah balasan bagi orang yang angkuh dan hendak menghancurkan Kakbah, simbol agama Allah.

6194

Wahai manusia, kamu akan dibuat kagum karena kebiasaan orang-orang Quraisy, suatu kabilah besar yang mempunyai peranan sentral pada masyarakat Arab dalam bidang politik dan sosial.

6195

Yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin ke Yaman dan musim panas ke Syam untuk berniaga guna memenuhi kebutuhan hidup mereka di Mekah untuk berkhidmat merawat Kakbah dan melayani para peziarah, suatu hal yang menjadi kebanggan mereka atas kabilah-kabilah lain.

6196

Mereka pergi berniaga tiap tahun dengan aman dan sentosa. Oleh karena itu maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini, yaitu Kakbah, dengan pengabdian yang hakiki dan tidak mempersekutukan-Nya, sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah mereka terima.

6197

Hendaklah mereka menyembah Tuhan Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar, memenuhi kebutuhan dasar mereka, dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan. Terpenuhinya kebutuhan akan makanan dan rasa aman merupakan dua prasyarat penting yang menjamin kesejahteraan suatu masyarakat.

6198

Tahukah kamu, wahai Rasul, orang yang mendustakan agama dan mengingkari hisab serta hari pembalasan di akhirat nanti?

6199

Jika engkau ingin tahu, maka para pendusta agama, hisab, dan hari pembalasan itulah orang yang menghardik anak yatim, menyakiti hatinya, dan berbuat zalim kepadanya dengan menahan haknya. Dia tidak lagi peduli terhadap anak yang sudah kehilangan tumpuan hidupnya itu.

6200

dan dia tidak mendorong orang lain untuk memberi makan orang miskin yang tidak mempunyai kecukupan untuk memenuhi keperluan hidupnya sehari-hari. Bila dia enggan mendorong orang lain untuk memberi makan dan memperhatikan kesejahteraan anak yatim, bagaimana mungkin dia, dengan kekikiran dan kecintaannya pada harta, mendorong dirinya sendiri untuk berbuat demikian?

6201

Maka binasa dan celakalah orang yang salat yang memiliki sifat-sifat tercela berikut.

6202

Yaitu orang-orang yang lalai terhadap salatnya, di antaranya dengan tidak memenuhi ketentuannya, mengerjakannya di luar waktunya, bermalas-malasan, dan lalai akan tujuan pelaksanaanya.

6203

Tidak hanya itu, mereka jugalah orang-orang yang berbuat ria, baik dalam salatnya maupun semua perbuatan baiknya. Dia beramal tanpa rasa ikhlas, melainkan demi mendapat pujian dan penilaian baik dari orang lain.

6204

Dan di samping itu, mereka juga enggan memberikan bantuan kepada sesama, bahkan untuk sekadar meminjamkan barang keperluan sehari-hari yang sepele. Hal ini mengindikasikan buruknya akhlak mereka kepada orang lain. Dengan begitu, lengkaplah keburukan mereka. Selain tidak beridabah kepada Tuhan dengan sempurna, mereka pun tidak berbuat baik kepada manusia.

6205

Wahai Nabi Muhammad, sungguh Kami telah memberimu nikmat yang banyak dan langgeng, meliputi kenikmatan duniawi maupun ukhrawi, seperti kenabian, Al-Qur’an, syafaat, telaga di surga, dan sebagainya.

6206

Karena itu, sebagai rasa syukurmu kepada Tuhanmu, maka laksanakanlah salat dengan ikhlas semata-mata karena Tuhanmu, bukan dengan tujuan ria; dan berkurbanlah demi Allah dengan menyembelih hewan sebagai ibadah dan sarana mendekatkan diri kepada Allah.

6207

Sungguh orang-orang yang membencimu dan mengacuhkan hidayah yang engkau bawa, dialah orang yang terputus. Tidak hanya terputus jejaknya, mereka pun dijauhkan dari rahmat Allah dan segala kebaikan. Keteladanan dan kebaikanmu akan terus menjadi pembicaraan sepanjang zaman dan keturunanmu akan terus mewarisi kebaikanmu.

6208

Wahai Nabi Muhammad, katakanlah, “Wahai orang-orang yang me-milih kafir sebagai jalan hidup!

6209

Sampai kapan pun aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah selain Allah, seperti berhala-berhala itu. Tuhan bukanlah ciptaan manusia dan Dia tidak menjelma menjadi suatu yang kasat mata sebagaimana sembahanmu itu.

6210

Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah, yaitu Tuhan Yang Maha Esa, Penguasa alam semesta. Berhala sembahanmu itu sifat-sifat-nya sangat berbeda dari sifat-sifat sempurna Tuhan yang aku sembah.

6211

Jika dua ayat sebelumnya menerangkan ketidaksamaan Tuhan Nabi Muhammad dan Tuhan orang kafir, dua ayat berikut menjelaskan ketidaksamaan peribadahan kepada keduanya. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah karena kamu adalah orang-orang musyrik. Aku menyembah Tuhanku dengan bertauhid seperti yang Dia ajarkan kepadaku.

6212

Dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah apa yang aku sembah. Kamu tidak tunduk pada perintah dan syariat Allah dalam menyembah-Nya. Kamu bahkan menyembah tuhan dengan penuh kemusyrikan dan cara-cara yang kamu buat-buat berdasarkan hawa nafsumu.

6213

Tidak ada tukar-menukar dengan pengikut agama lain dalam hal peribadahan kepada Tuhan. Wahai orang kafir, untukmu agamamu, yakni kemusyrikan yang kamu yakini, dan untukku agamaku yang telah Allah pilihkan untukku sehingga aku tidak akan berpaling ke agama lain. Inilah jalan terbaik dalam hal toleransi antar umat beragama dalam urusan peribadahan kepada Tuhan.

6214

Wahai Nabi Muhammad, apabila telah datang pertolongan Allah kepadamu dan pengikutmu dalam menghadapi kaum kafir Quraisy, dan telah datang pula kemenangan kepadamu dengan penaklukan Mekah menjadi kota yang suci kembali dari kesyirikan dan kekafiran,

6215

dan engkau lihat manusia dari seluruh penjuru Jazirah Arab berbondong-bondong masuk agama Allah, yakni agama Islam, setelah sebelumnya mereka masuk Islam secara perorangan,

6216

maka sebagai ungkapan syukur kepada Allah atas karunia-Nya yang agung itu, bertasbihlah dan sucikanlah Tuhanmu dari sifat-sifat yang tak layak bagi-Nya, dan sertailah tasbihmu itu dengan memuji Tuhan-mu yang telah menyokongmu dalam menaklukkan Mekah, dan mohonlah ampunan kepada-Nya untukmu dan umatmu. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat hamba-hamba-Nya yang bertasbih dan beristigfar. Membaca tasbih, tahmid, dan istighfar adalah cara yang mulia ketika seseorang meraih kesuksesan karena pada hakikatnya Allah-lah yang memberi kesuksesan itu kepadanya, bukan dengan berpesta dan berfoya-foya.

6217

Karena kebenciannya kepada Nabi dan penentangannya terhadap dakwah beliau dengan cara yang menyakitkan, maka celaka dan binasalah kedua tangan Abu Lahab yakni diri Abu Lahab, yang bernama ‘Abdul Uzz bin Abdul Muttalib; dan benar-benar binasa dia!

6218

Ketika azab Allah menimpanya maka tidaklah berguna baginya hartanya yang dia kumpulkan dan banggakan, dan tidak pula bermanfaat apa yang dia usahakan seperti jabatan dan keturunan untuk menyelamatkan dirinya dari azab itu. Hanya iman dan amal saleh yang dapat menyelamatkan seseorang dari murka Allah.

6219

Sebagai balasan atas kekejiannya kepada Nabi Muhammad dan dosa-dosanya yang lain, kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak dan membakar seluruh tubuhnya secara terus-menerus. Dia tidak akan pernah mati di dalamnya dan tidak pula akan keluar darinya.

6220

Abu Lahab akan masuk neraka, dan demikian pula istrinya, Ummu Jamil Arwa binti Harb bin Umayyah, sang pembawa kayu bakar berduri. Dia meletakkannya di sepanjang jalan yang dilalui Nabi untuk menjebak beliau. Dia juga gemar menyebar fitnah kepada Nabi dan para pengikutnya.

6221

Bentuk azab yang akan diterimanya di neraka sesuai dengan perilakunya sendiri. Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal. Dengan tali itu Allah menjerat lehernya dan mengangkatnya tinggi-tinggi, lalu mencampakkannya ke dasar neraka.

6222

Wahai Nabi Muhammad, Katakanlah kepada kaum musyrik yang menanyakan sifat dan nasab Allah dengan tujuan mengejek, “Dia lah Allah, Yang Maha Esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia tidak berbilang dalam nama, sifat, dan ketuhanan-Nya.

6223

Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia Maha Pencipta, Mahakaya, dan Mahakuasa. Dia tidak memerlukan yang lain, sedangkan semua makhluk bergantung kepada-Nya.

6224

Dia tidak beranak; tidak ada yang sejenis dengan Allah sehingga bisa menikah dengan-Nya dan melahirkan anak; dan Dia tidak pula diperanakkan karena Dia kekal dan tidak bermula. Sesatlah orang Yahudi yang meyakini ‘Uzair sebagai putra Allah, orang Nasrani yang meyakini Nabi Isa sebagai putra Allah, dan orang musyrik Arab yang meyakini malaikat sebagai putri Allah.

6225

Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia, baik dari segi zat, sifat, maupun tidakan-Nya.

6226

Wahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada umatmu, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, waktu yang membelah kegelapan malam. Allah Mahakuasa menyingkirkan segala kejahatan dari hamba-Nya karena semua makhluk berada dalam genggaman-Nya.

6227

Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan semua makhluk yang Dia ciptakan, baik yang tampak maupun tidak, yang tidak dapat menolak kejahatannya selain Sang Pencipta.

6228

Dan aku berlindung pula dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita pada waktu malam muncul hewan-hewan yang membahayakan dan pada waktu itu pula rencana jahat biasa disusun.

6229

Dan aku berlindung pula dari kejahatan perempuan-perempuan penyihir yang meniup pada buhul-buhul dengan rapalan-rapalan yang dilafalkannya. Mereka bekerja sama dengan setan untuk menimpakan keburukan kepada orang yang di sihir melalui cara cara tertentu, di antaranya dengan meniup buhul-buhul.

6230

Dan aku berlindung pula dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki, yang selalu menginginkan hilangnya kenikmatan dari orang lain.”

6231

Wahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada umatmu, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menciptakan, memelihara, dan mengurus manusia.

6232

Raja manusia, yang mengatur semua urusan mereka, dan Dia Mahakaya sehingga tidak membutuhkan mereka.

6233

Sembahan manusia, Tuhan yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Itulah Tuhan yang patut disembah dan dimintai perlindungan.

6234

Aku berlindung kepada-Nya dari kejahatan bisikan setan yang bersembunyi pada diri manusia dan selalu bersamanya layaknya darah yang mengalir di dalam tubuhnya,

6235

yang membisikkan kejahatan dan kesesatan ke dalam dada manusia dengan cara yang halus, lihai, licik, dan menjanjikan secara terus-menerus.

6236

Aku berlindung kepada-Nya dari setan pembisik kejahatan dan kesesatan yang berasal dari golongan jin, yakni makhluk halus yang tercipta dari api, dan juga dari golongan manusia yang telah menjadi budak setan.